Pedoman tata letak

10
Pedoman tata letak Layout adalah susunan jenis dan grafis pada publikasi cetak, presentasi, atau situs web. Tata letak yang baik harus melayani tujuan dirancang oleh perancang, mengatur informasi dan gambar untuk menciptakan visual jalan bagi pembaca untuk mengikuti dan menarik perhatian pembaca. Tidak ada satu cara tepat untuk membuat tata letak yang baik. Panduan umum untuk Layouts: Menentukan tujuan anda publikasi, presentasi, atau situs web anda sebelum anda mulai Layout. Membuat dasar pesan yang akan disampaikan dan rencana tata ruang di sekitarnya. Pilih yang sesuai jenis media (halaman web, presentasi, cetak buku, newsletter, atau brosur, dll) dan ukuran. Mengidentifikasi target pemirsa tersebut, kemudian menulis dan mendesain publikasi, presentasi, atau situs web agar selalu berada dalam benak khalayak. Mempertimbangkan kepentingan mereka, membaca tingkat, latar belakang, dll Mengorganisir Layouts Layiut yang baik mudah untuk mengikuti dan memberikan fokus jelas kepada khalayak untuk membantu agar mudah menemukan cara mereka melalui publikasi, presentasi, atau halaman web. Jika ada pembaca untuk bekerja pada mereka menemukan cara melalui publikasi, mereka mungkin tidak akan membacanya. Mengatur dan menekankan informasi Anda untuk membuat pesan Anda sebagai jelas mungkin. Memutuskan apa yang ingin pembaca untuk melihat atau membaca posisi pertama dan itu yang sesuai, kemudian memutuskan apa yang ingin pembaca untuk membaca atau melihat berikutnya. Terus mengatur dan menekankan

Transcript of Pedoman tata letak

Page 1: Pedoman tata letak

Pedoman tata letak

Layout adalah susunan jenis dan grafis pada publikasi cetak, presentasi, atau situs web. Tata letak yang baik harus melayani tujuan dirancang oleh perancang, mengatur informasi dan gambar untuk menciptakan visual jalan bagi pembaca untuk mengikuti dan menarik perhatian pembaca. Tidak ada satu cara tepat untuk membuat tata letak yang baik.

Panduan umum untuk Layouts:

Menentukan tujuan anda publikasi, presentasi, atau situs web anda sebelum anda mulai Layout.

Membuat dasar pesan yang akan disampaikan dan rencana tata ruang di sekitarnya.

Pilih yang sesuai jenis media (halaman web, presentasi, cetak buku, newsletter, atau brosur, dll) dan ukuran.

Mengidentifikasi target pemirsa tersebut, kemudian menulis dan mendesain publikasi, presentasi, atau situs web agar selalu berada dalam benak khalayak.

Mempertimbangkan kepentingan mereka, membaca tingkat, latar belakang, dll

Mengorganisir Layouts

Layiut yang baik mudah untuk mengikuti dan memberikan fokus jelas kepada khalayak untuk membantu agar mudah menemukan cara mereka melalui publikasi, presentasi, atau halaman web. Jika ada pembaca untuk bekerja pada mereka menemukan cara melalui publikasi, mereka mungkin tidak akan membacanya. Mengatur dan menekankan informasi Anda untuk membuat pesan Anda sebagai jelas mungkin. Memutuskan apa yang ingin pembaca untuk melihat atau membaca posisi pertama dan itu yang sesuai, kemudian memutuskan apa yang ingin pembaca untuk membaca atau melihat berikutnya. Terus mengatur dan menekankan informasi sampai Anda telah memasukkan semuanya. Kualitas tata letak Anda menentukan seberapa cepat pembaca Anda akan diarahkan melalui publikasi cepat dan bagaimana mereka akan dapat membacanya.

Pedoman untuk Mengorganisir Layouts:

Menggunakan berbagai jenis ukuran untuk berbagai elemen.

Membentuk suatu hirarki dari jenis ukuran untuk utama, subheads, teks, dan lain-lain sesuai dengan format.

Semua format utama sama, semua teks harus diformat sama, dll

Page 2: Pedoman tata letak

Membuat elemen yang paling pentingagar khalayak bisa menemukan hal yang besar pada hal-hal yang kecil.

Menggunakan rules (baris) untuk memisahkan informasi ke dalam grup.

Menggunakan berbagai jenisketebalan font.

Gunakan spasi kosong untuk tujuan desain dalam publikasi.

Informasi posisi penting di sudut kiri atas. Di sudut kiri atas biasanya membaca terlebih dahulu. Menempatkan kotak sekitar informasi penting.

Berikan bullet pada item-item yang penting.

Gunakan warna kebalikan (jenis putih pada latar belakang gelap) untuk memisahkan atau menekankan.

Menangkap yang Perhatian khayalak

Informasi harus perhatikan sebelum komunikasi berlangsung.Sebelum anda memutuskan apa yang menjadi perhatian, Anda harus mempertimbangkan siapa yang akan membaca dan di mana ia akan terlihat. Anda harus mendesain secara jelas untuk audiens Anda dan sesuai dengan lingkungan.

Pedoman untuk menangkap perhatian khalayak:

Memperbesar gambar atau foto dari sesuatu yang kecil, sehingga akan mencakup area yang besar.

Pisahkan elemen kecil, seperti blok tipe atau gambar, dengan space.

Gunakan warna terang untuk publikasi, presentasi, atau situs web yang akan dilihat dalam lingkungan yang gelap atau abu-abu.

Menggunakan warna hitam yang solid untuk background putih yang besar dalam desain.

Memotong foto dalam suatu cara yang tidak biasa.

Mengatur informasi penting dalam dengan memberi font khusus.

Nirmana

Kamis, 27 Maret, 2008 in Misc, Teori Desain | Tags: Desain Grafis, Teori

Page 3: Pedoman tata letak

Nirmana adalah pengorganisasian atau penyusunan elemen-elemen visual seperti titik, garis, warna, ruang dan tekstur menjadi satu kesatuan yang harmonis. Nirmana dapat juga diartikan sebagai hasil angan-angan dalam bentuk dwimatra, trimatra yang harus mempunyai nilai keindahan. Nirmana disebut juga ilmu tatarupa. Elemen –elemen seni rupa dapat dikelompokan menjadi 4 bagian berdasarkan bentuknya.

Titik, titik adalah suatu bentuk kecil yang tidak mempunyai dimensi. Raut titik yang paling umum adalah bundaran sederhana, mampat, tak bersudut dan tanpa arah.

Garis, garis adalah suatu hasil goresan nyata dan batas limit suatu benda, ruang, rangkaian masa dan warna.

Bidang, bidang adalah suatu bentuk pipih tanpa ketebalan, mempunyai dimensi pajang, lebar dan luas; mempunyai kedudukan, arah dan dibatasi oleh garis.

Gempal, gempal adalah bentuk bidang yang mempunyai dimensi ketebalan dan kedalaman.

Penyusunan merupakan suatu proses pengaturan atau disebut juga komposisi dari bentuk-bentuk menjadi satu susunan yang baik. Ada beberapa aturan yang perlu digunakan untuk menyusun bentuk-bentuk tersebut. Walaupun penerapan prinsip-prinsip penyusunan tidak bersifat mutlak, namun karya seni yang tercipta harus layak disebut karya yang baik. Perlu diketahui bahwa prinsip-prinsip ini bersifat subyektif terhadap penciptanya.

Dalam ilmu desain grafis, selain prinsip-prinsip diatas ada beberapa prinsip utama untuk tujuan komunikasi dari sebuah karya desain.

Ruang Kosong (White Space)Ruang kosong dimaksudkan agar karya tidak terlalu padat dalam penempatannya pada sebuah bidang dan menjadikan sebuah obyek menjadi dominan.

Kejelasan (Clarity)Kejelasan atau clarity mempengaruhi penafsiran penonton akan sebuah karya. Bagaimana sebuah karya tersebut dapat mudah dimengerti dan tidak menimbulkan ambigu/ makna ganda.

Kesederhanaan (Simplicity)Kesederhanaan menuntut penciptaan karya yang tidak lebih dan tidak kurang. Kesederhanaan seing juga diartikan tepat dan tidak berlebihan. Pencapaian kesederhanaan mendorong penikmat untuk menatap lama dan tidak merasa jenuh.

Emphasis (Point of Interest)Emphasis atau disebut juga pusat perhatian, merupakan pengembangan dominasi yang bertujuan untuk menonjolkan salah satu unsur sebagai pusat perhatian sehingga mencapai nilai artistic.

Prinsip – prinsip dasar seni rupa

Page 4: Pedoman tata letak

Kesatuan (Unity)Kesatuan merupakan salah satu prinsip dasar tata rupa yang sangat penting. Tidak adanya kesatuan dalam sebuah karya rupa akan membuat karya tersebut terlihat cerai-berai, kacau-balau yang mengakibatkan karya tersebut tidak nyaman dipandang. Prinsip ini sesungguhnya adalah prinsip hubungan. Jika salah satu atau beberapa unsur rupa mempunyai hubungan (warna, raut, arah, dll), maka kesatuan telah tercapai.

Keseimbangan (Balance)Karya seni dan desain harus memiliki keseimbangan agar nyaman dipandang dan tidak membuat gelisah. Seperti halnya jika kita melihat pohon atau bangunan yang akan roboh, kita measa tidak nyaman dan cenderung gelisah. Keseimbangan adalah keadaan yang dialami oleh suatu benda jika semua dayan yang bekerja saling meniadakan. Dalam bidang seni keseimbangan ini tidak dapat diukur tapi dapat dirasakan, yaitu suatu keadaan dimana semua bagian dalam sebuah karya tidak ada yang saling membebani.

Proporsi (Proportion)Proporsi termasuk prinsip dasar tata rupa untuk memperoleh keserasian. Untuk memperoleh keserasian dalam sebuah karya diperlukan perbandingan –perbandingan yang tepat. Pada dasarnya proporsi adalah perbandingan matematis dalam sebuah bidang. Proporsi Agung (The Golden Mean) adalah proporsi yang paling populer dan dipakai hingga saat ini dalam karya seni rupa hingga karya arsitektur. Proporsi ini menggunakan deret bilangan Fibonacci yang mempunyai perbandingan 1:1,618, sering juga dipakai 8 : 13. Konon proporsi ini adalah perbandingan yang ditemukan di benda-benda alam termasuk struktur ukuran tubuh manusia sehingga dianggap proporsi yang diturunkan oleh Tuhan sendiri. Dalam bidang desain proporsi ini dapat kita lihat dalam perbandingan ukuran kertas dan layout halaman.

Irama (Rhythm)Irama adalah pengulangan gerak yang teratur dan terus menerus. Dalam bentuk –bentuk alam bisa kita ambil contoh pengulangan gerak pada ombak laut, barisan semut, gerak dedaunan, dan lain-lain. Prinsip irama sesungguhnya adalah hubungan pengulangan dari bentuk –bentuk unsur rupa.

Dominasi (Domination)Dominasi merupakan salah satu prinsip dasar tatarupa yang harus ada dalam karya seni dan deisan. Dominasi berasal dari kata Dominance yang berarti keunggulan . Sifat unggul dan istimewa ini akan menjadikan suatu unsure sebagai penarik dan pusat perhatian. Dalam dunia desain, dominasi sering juga disebut Center of Interest, Focal Point dan Eye Catcher. Dominasi mempunyai bebrapa tujuan yaitu utnuk menarik perhatian, menghilangkan kebosanan dan untuk memecah keberaturan.

Berikut beberapa tips yang perlu diperhatikan mengenai layout dalam desain grafis :

1. KONSISTEN

Penerapan beberapa elemen (bentuk, teks maupun gambar) dalam sebuah layout adalah salah satu rahasia jitu untuk membuat desain tampak profesional. misal, terlalu banyak jenis font akan membuat layout kacau, tidak fokus, dan tidak sedap dipandang mata. Cukup lakukan pengecualian pada bagian-bagian tertentu, seperti ketika ingin memberi ketegasan pada sebuah teks.

Page 5: Pedoman tata letak

2. PINTAR DALAM MEMILIH FONT

Font adalah salah satu kunci penting dalam menyampaikan informasi dalam sebuah layout. Setiap font memiliki sifat masing-masing dalam menyampaikan pesan. Pilihlah font yang sesuai tema. Contoh, jika anda ingin membuat sebuah brosur yang berisi informasi tentang produk-produk teknologi, pilihlah font yang elegan, formal, dan terkesan mewah. Jangan menggunakan font grunge atau font dengan bentuk ceria seperti yang biasa terdapat pada poster anak-anak.

3. PRIORITAS

Dalam setiap layout desain, tentu ada bagian tertentu yang akan jadi prioritas untuk ditonjolkan, seperti judul maupun sub judul misalnya. Dalam hal ini, anda harus mampu memandu pembaca visual ke dalam rentetan pesan yang anda tawarkan dalam desain. Anda pasti sering melihat bagian layout seperti "DISKON 50%" atau "GARANSI SEUMUR HIDUP" yang terlihat menonjol pada sebuah desain poster. Hal ini ditujukan oleh desainer untuk menarik perhatian pembaca. Ketika pembaca (dari jauh) melihat dan tertarik untuk membaca detailnya, maka desainer telah berhasil membimbing pembaca pada tahap itu.

4. WARNA

Setiap warna mewakili sifat tertentu yang dapat mempengaruhi pembaca (silakan baca postingan saya mengenai Psikologis warna dalam pemasaran). Berikanlah warna yang sesuai dengan tema. Dan tentukan kapasitas warna desain anda. Jangan takut bermain dengan warna kontras, dalam hal ini, saya sarankan untuk sering bereksperimen untuk menemukan warna yang sesuai.

5. MARGIN

Perhatikan margin atau batasan pada layout design anda. Berikan sedikit ruang yang cukup sehingga desain terlihat rapi. Sebuah layout design yang bagus akan sekejap menjadi amatir hanya karena kurang memperhatikan margin.

6. DESAIN ALTERNATIF

Jangan langsung menghapus sebuah desain jika anda merasa kurang puas dengan hasilnya. Cobalah untuk membuat opsi lain, biarkan yang sudah ada. Hal ini akan sangat membantu untuk memperbandingkan dan mencari kesalahan pada setiap bagian layout.

7. PRODUKSI

Page 6: Pedoman tata letak

Pertimbangan terhadap produksi adalah hal yang baik untuk dilakukan. Banyak kasus ditemui dalam bagian produksi ketika desainer tidak mempertimbangkan kemungkinan yang akan terjadi pada produksi, seperti pergeseran warna, margin yang terlalu sempit sehingga akan terpotong ketika proses cutting, dll.

8. PRINT TEST

Biasakanlah untuk melakukan tes print pada desain layout anda. Tes print berguna untuk melihat kesalahan yang sulit ditemukan ketika kita melihat desain pada screen komputer.

ipografi ▬ Konflik dalam Desain Grafis

Tipografi adalah hal yang penting bagi desainer grafis untuk dipelajari. Tidak mempelajari tipografi dapat dengan mudah membuat sebuah desain menjadi kacau dan tak beraturan. Juga tak menutup kemungkinan membuat konflik-konflik yang cukup mengganggu dalam sebuah desain. Konflik yang disebabkan oleh teks dapat menghalangi penyampaian pesan yang berarti juga kegagalan dalam desain grafis.

Ada beberapa faktor yang membuat teks menimbulkan konflik dalam desain, diantaranya adalah :

1) Menggunakan Font yang Terlalu Banyak

Kebanyakan desainer pemula mengira bahwa menggunakan banyak font dapat membuat desain tampil tidak monoton dan membosankan. Hal itu salah! Menggunakan font yang terlalu banyak dapat membuat desain kacau dan membuat pembaca bingung.

img source

Cukup gunakan tidak lebih dari 3 font saja dalam desain. Untuk desain dengan format yang lebih sederhana seperti logo, 2 font mungkin sudah terlalu banyak. Meminimalkan penggunaan yang berbeda dalam satu desain akan membuat desain tampil harmonis, jelas, dan tentu akan lebih mudah bagi pembaca menangkap isi pesan yang tampil dalam desain.

Page 7: Pedoman tata letak

2) Menggunakan Font yang Terlalu Mirip

Ok, mungkin kamu sudah praktekkan poin satu diatas dengan tidak menggunakan font yang terlalu banyak. Sekarang kamu menggunakan hanya dua font, yaitu Times New Roman dan Georgia. Tetap saja salah! lho? salah lagi!?

Yap! Times New Roman dan Georgia adalah font jenis serif (berkaki) yang cukup mirip dan sulit untuk dibedakan. Penggunaan font yang mirip seperti ini terkesan seperti terdapat error dalam desain. Ini juga salah satu konflik yang dapat membuat desain terlihat tidak profesional.

3) Tidak cukup kontras

Konflik lain yang timbul bisa diakibatkan oleh tidak cukup kontras yang diberikan pada teks. Hal ini tentu fatal karena pembaca tidak dapat membaca pesan yang kamu sampaikan melalui teks. Dalam hal ini, mempelajari teori warna mungkin hal yang bagus untuk meningkatkan kemampuan sehingga terbiasa bermain dengan kontras pada warna.

4) Flat

Konflik pada teks juga bisa timbul ketika teks pada desain tampil flat alias rata. Tidak ada identifikasi terhadap judul, sub judul, sub keterangan, dll. Mungkin kamu pernah meliat desain semacam ini di banner-banner iklan lalu bertanya dalah hati : "ini banner tentang apa ya?"

Page 8: Pedoman tata letak

img source

Sebagai solusi, kita bisa memainkan skala, kontras, jarak, dan jenis font untuk membedakan secara jelas. Desain yang baik adalah desain yang membuat pembaca dengan mudah mengenali yang mana poin paling penting dan yang mana yang kurang penting hingga pembaca pun dituntun karenanya.