Pedoman Studi Kelayakan Ekonomi-Finansial (BUKU 2D)

55
DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYAMINERAL Integrated Microhydro Development and Application Program IMIDAP 2009 BUKU 2 D PEDOMAN STUDI KELAYAKAN EKONOMI / FINANSIAL IMIDAP-P-025-2009

Transcript of Pedoman Studi Kelayakan Ekonomi-Finansial (BUKU 2D)

Page 1: Pedoman Studi Kelayakan Ekonomi-Finansial (BUKU 2D)

DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGIDEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Integrated Microhydro Development and Application ProgramIMIDAP

2009

BUKU 2 D

PEDOMAN

STUDI KELAYAKAN

EKONOMI / FINANSIAL

IMIDAP-P-025-2009

Page 2: Pedoman Studi Kelayakan Ekonomi-Finansial (BUKU 2D)

DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGIDEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Integrated Microhydro Development and Application ProgramIMIDAP

2009

IMIDAP-P-025-2009

BUKU 2D

PEDOMAN STUDI KELAYAKAN

EKONOMI / FINANSIAL

Cetakan : 1 2 3 4 5

Page 3: Pedoman Studi Kelayakan Ekonomi-Finansial (BUKU 2D)

TIM PENYUSUN

BUKU 2D

STUDI KELAYAKAN EKONOMI / FINANSIALPEDOMAN

Abdul Kadir Damanik Kementerian KUKM

Adhy Kurniawan Universitas Gadjah Mada

Agus Irfan Gunawan PT. Wiratman and Associates

Agus Maryono Universitas Gadjah Mada

Arfie Ikhsan P3T KEBT – Departemen ESDM

Armi Susandi Institut Teknologi Bandung

Arie Sudaryanto Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Chandra Adriawan IMIDAP – DJLPE, Departemen ESDM

Chayun Boediyono Yayasan Bina Lingkungan Hidup

Dadan Kusdiana Direktorat Jenderal LPE, Departemen ESDM

Djoko Winarno Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia

Eddy Permadi CV. Cihanjuang Inti Teknik

Endang Rosawati PT. BNI (Persero) Tbk

Faisal Rahadian Asosiasi Hidro Bandung

Ifnu Setyadi PT. Pro Rekayasa

Ignatius Iryanto IMIDAP – DJLPE, Departemen ESDM

Nota Effiandi Politeknik Negeri Padang

Machfud UNDP – Environment Unit

Mochammad Ainul Yaqin IMIDAP – DJLPE, Departemen ESDM

Mukmin Atmoprawiro Institut Teknologi Bandung

Kusetiadi Rahardjo PT. Heksa Prakarsa Teknik

Ronggo Kuncahyo IMIDAP – DJLPE, Departemen ESDM

Safrius IMIDAP – DJLPE, Departemen ESDM

Sentanu Asosiasi Hidro Bandung

Suhendrik Hanwar Politeknik Negeri Padang

Yanto Wibowo Puslitbang Air – Departemen PU

Zendra Permana Zen IMIDAP – DJLPE, Departemen ESDM

Zulkarnaen Pusdiklat KEBT – Departemen ESDM

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

26.

27.

28.

iii

Page 4: Pedoman Studi Kelayakan Ekonomi-Finansial (BUKU 2D)

KATA PENGANTAR

Buku pedoman ini dimaksudkan untuk memberikan panduan kepada

pemerintah provinsi dan atau kabupaten/kota dalam menyusun dan

menilai studi kelayakan yang dibuat inisiator dalam upaya memenuhi

kaidah dan asas kelayakan dari berbagai aspek. Selanjutnya studi

kelayakan tersebut diajukan untuk mendapat alokasi pembiayaan baik

anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) maupun anggaran

pendapatan dan belanja daerah (APBD) tingkat provinsi dan atau

kabupaten/kota.

Selain pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, buku pedoman ini dapat

menjadi acuan bagi investor atau pihak yang berkepentingan dengan

pengembangan energi listrik tenaga mikrohidro.

Pedoman teknis ini bersifat dinamis sehingga secara periodik dapat

ditinjau kembali dan disesuaikan dengan kemajuan teknologi yang ada.

Pemerintah atau badan lainnya yang ditunjuk Pemerintah diharapkan

selalu dapat meninjau kembali pedoman teknis ini, pemberlakuannya

serta perubahan yang diperlukan.

Selain itu pedoman teknis ini bersifat tidak mengikat, diperlukan peran

aktif dari pemilik , perencana dan pabrikan serta pelaksana. Peran

paling penting adalah pada pemilik dimana peran pengawasan

langsung berada.

Sifat paling penting dari pedoman teknis ini adalah tidak membatasi

perkembangan mikrohidro dan menjadi eksklusif namun sebaliknya

pedoman teknis ini tidak memberikan kelonggaran yang berlebihan

sehingga meninggalkan kualitas yang diperlukan untuk keberlanjutan

project

project

v

Page 5: Pedoman Studi Kelayakan Ekonomi-Finansial (BUKU 2D)

suatu pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH).

Terima kasih diucapkan kepada seluruh pihak atas kerjasamanya dalam

penyusunan buku pedoman ini dan tim penyusun menyampaikan

permohonan maaf apabila terdapat hal yang kurang. Masukan dan saran

untuk penyempurnaan buku pedoman ini masih diharapkan dari seluruh

pihak.

vi

Page 6: Pedoman Studi Kelayakan Ekonomi-Finansial (BUKU 2D)

DAFTAR ISI

Tim Penyusun

Analisis Ekonomi Teknik

Lampiran

................................................................... iii

Lingkup Kegiatan Studi

........................................ 3

................................................... 13

3.1. Sasaran Penerima ....................................... 13

3.2. Bentuk Pembiayaan .................................... 14

3.3. Bidang Cakupan ........................................ 16

3.4. Langkah Pengajuan

Permohonan Pembiayaan ........................... 19

.......................................................................... 33

Kata Pengantar

Daftar Isi

Daftar Gambar

Daftar Lampiran

Bab 1 Pendahuluan

Bab 2

Bab 3 Finansial dan Pembiayaan

Pembangunan

Bab 4 Penyusunan Laporan

Studi Kelayakan Ekonomi

Daftar Pustaka

................................................................ v

.......................................................................... vii

................................................................. ix

.............................................................. xi

………………............................... 1

1.1. Umum ……….............................................. 1

1.2. Maksud dan Tujuan ..................................... 2

1.3. .............................. 2

1.4. Syarat Kelayakan

................................ 5

……....................... 27

................................................................. 31

vii

Page 7: Pedoman Studi Kelayakan Ekonomi-Finansial (BUKU 2D)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Rangkaian Buku Pedoman Studi Kelayakan PLTMH

ix

Page 8: Pedoman Studi Kelayakan Ekonomi-Finansial (BUKU 2D)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 :

Lampiran 2 :

Lampiran 3 :

Lampiran 4 :

Lampiran 5 :

Lampiran 6 :

Contoh Perhitungan Hasil Penjualan Listrik

Contoh Perhitungan Analisis Ekonomi PLTMH

Contoh Perhitungan Biaya Operasi dan Pemeliharaan

PLTMH

Contoh Perhitungan Anggaran Biaya Pembangunan

PLTMH

Contoh Format Pencatatan Aliran Kas Operasional

Harian per Bulan

Contoh Pencatatan Aliran Kas Operasional Harian per

Bulan

xi

Page 9: Pedoman Studi Kelayakan Ekonomi-Finansial (BUKU 2D)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Umum

Pedoman studi kelayakan ini merupakan rangkaian terpadu lingkup

kegiatan dan pemberian kriteria penilaian kualitatif dan kuantitatif suatu

lokasi potensi pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) mulai dari

tahap awal, studi potensi, pemilihan spesifikasi teknis komponen peralatan

yang sesuai hingga penyusunan laporan studi kelayakan.

Pedoman studi kelayakan ini terdiri dari beberapa buku, sebagaimana

ditunjukkan pada Gambar 1.

Gambar 1. Rangkaian Buku Pedoman Studi Kelayakan PLTMH

1

Page 10: Pedoman Studi Kelayakan Ekonomi-Finansial (BUKU 2D)

1.2. Maksud dan Tujuan

1.3. Lingkup Kegiatan Studi

Studi kelayakan ini dimaksudkan untuk meyakinkan kepada berbagai

pihak dengan beberapa tinjauan, antara lain

a. Secara ekonomi/finansial program pembangunan piko/mikrohidro

yang akan dilaksanakan layak dan sesuai dengan estimasi

pembiayaan yang telah dilaksanakan.

b. Rencana ekonomi sudah memenuhi pedoman dan kriteria standar

kelayakan pembiayaan pada pembangkit listrik tenaga mikrohidro

(PLTMH) yang berlaku.

c. Biaya pelaksanaan tidak terlalu mahal dan data pendukung untuk

mendapatkan analisis kelayakan ekonomi bisa diperoleh dengan

b i a y a m u r a h d a n k e a n d a l a n d a t a y a n g b i s a

dipertanggungjawabkan.

Studi kelayakan ekonomi finansial diharapkan dapat memperkirakan

potensi pembiayaan program pembangunan mikrohidro yang akan

dilaksanakan.

Berdasarkan hasil pekerjaan perencanaan, selanjutnya dilakukan

perhitungan estimasi biaya proyek, dan dilakukan evaluasi/analisis

ekonomi, dengan menggunakan kaidah ekonomi yang berlaku. Analisis

tersebut meliputi :

a. Analisis (BCR).

b. Analisis (IRR).

c. Analisis (NPV).

d. Analisis kepekaan .

benefit cost ratio

internal rate of return

net present value

(analysis sensitivity)

2

BUKU 2D

PEDOMAN STUDI KELAYAKAN

EKONOMI / FINANSIAL

Page 11: Pedoman Studi Kelayakan Ekonomi-Finansial (BUKU 2D)

Hasil estimasi biaya ini akan dialokasikan sesuai periode pelaksanaan

konstruksi .

Syarat kelayakan secara ekonomi pada suatu lokasi potensi PLTMH

ditentukan dengan beberapa parameter.

a. Parameter Ekonomi Teknik

- yang didefinisikan sebagai perbandingan

antara manfaat yang diperoleh dengan investasi yang

diterapkan. Berdasarkan pengertian tersebut, maka nilai

perbandingan ini harus sama dengan atau lebih dari 1.

- mempunyai pengertian jumlah dari

keseluruhan manfaat dikurangi dengan keseluruhan biaya pada

jangka waktu tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, maka

nilai perbandingan ini harus lebih dari 0 karena pembangunan

tidak boleh memberi dampak kerugian.

- adalah keuntungan yang

bisa dihasilkan dengan adanya operasi PLTMH. Keutungan ini

harus lebih tinggi dari pada tingkat bunga bank pinjaman.

- atau arus kas adalah aliran dana masuk dan aliran

dana keluar dalam periode tertentu yang berjangka pendek

dalam pengelolaan dana yang dimiliki lembaga pengelolaan

PLTMH. Rancangan arus kas ini untuk menentukan

kemampuan lembaga pengelolaan PLTMH membayar bunga

dan pokok pinjaman kepada kreditor dan untuk menunjukkan

hubungan laba bersih terhadap perubahan kas lembaga.

(disbursement schedule)

Benefit cost ratio

Net present value

Analisis economic internal rate return

Cash flow

1.4. Syarat Kelayakan

BUKU 2D

PEDOMAN STUDI KELAYAKAN

EKONOMI / FINANSIAL

3

Page 12: Pedoman Studi Kelayakan Ekonomi-Finansial (BUKU 2D)

b. Parameter Ekonomi Pembangunan

- Intensif pajak, subsidi bunga dan sebagainya diberlakukan

dalam pembangunan di wilayah terpencil di Indonesia yang

memerlukan perhatian khusus dari pemerintah sehingga

beberapa parameter ekonomi yang diterjemahkan dalam

analisis ekonomi teknik menjadi nol.

- Peningkatan kesejahteraan masyarakat berupa biaya tak

berbentuk atau keuntungan tidak langsung

seperti misalnya kenyamanan berkehidupan,

peningkatan kehidupan sosial, peningkatan prestasi belajar bagi

anak-anak dan sebagainya.

(intangible cost)

(indirect benefit)

4

BUKU 2D

PEDOMAN STUDI KELAYAKAN

EKONOMI / FINANSIAL

Page 13: Pedoman Studi Kelayakan Ekonomi-Finansial (BUKU 2D)

BAB 2

ANALISIS EKONOMI TEKNIK

Pelaksanaan studi kelayakan, perencana harus memberikan pemahaman

kondisi alam dan konfigurasi sistem sehingga ada pembanding dan

biaya sehingga prinsip bisa dicapai. Pilihan alternatif

harus mempertimbangkan prinsip .

Suatu lokasi potensi PLTMH terdapat beberapa kemungkinan konfigurasi

peralatan, khususnya mekanikal dan elektrikal yang bisa dipakai. Selain

itu konfigurasi bangunan sipil serta penentuan lokasi dan

juga akan mempengaruhi konfigurasi sistem. Pilihan

konfigurasi ini akan mempengaruhi daya dan biaya. Konfigurasi

yang dipilih merupakan alternatif terbaik secara teknis dan rasio biaya per

.

Awal dari perencanaan finansial adalah proses penganggaran. Saat tugas,

pokok dan fungsi setiap kegiatan institusi teridentifikasi selanjutnya adalah

merencanakan program kerja, pehitungan biaya dan manfaat, analisis

resiko dan kesuksesan program. Secara umum terdapat beberapa langkah

penting yang perlu dilakukan di dalam perencanaan finansial yaitu

analisis biaya, analisis kemampuan membayar ,

analisis pendapatan , analisis sensitivitas dan analisis

dampak sekunder.

Aspek-aspek finansial meliputi aspek pembiayaan, penganggaran,

pendapatan dan biaya, penilaian, dengan demikian aspek finansial sudah

harus mencakup keseluruhan manajemen namun dalam batas finansial

saja.

output

cost effectiveness

cost effectiveness

intake

powerhouse

output

output

(ability to pay analysis)

(revenue analysis)

5

Page 14: Pedoman Studi Kelayakan Ekonomi-Finansial (BUKU 2D)

Berdasarkan hasil pekerjaan perencanaan, selanjutnya dilakukan

perhitungan estimasi biaya proyek, dan dilakukan evaluasi/analisis

ekonomi, dengan menggunakan kaidah ekonomi yang berlaku. Analisis

tersebut meliputi analisis BCR , analisis EIRR

, analisis NPV dan analisis

kepekaan . Hasil estimasi biaya ini akan dialokasikan

sesuai periode pelaksanaan konstruksi .

a. Analisis

(BCR) didefinisikan perbandingan antara nilai

ekuivalen dari manfaat dengan nilai ekuivalen dari biaya

pada suatu titik waktu yang sama, misalnya sekarang

, yang akan datang ataupun jangka

waktu tahunan .

Nilai manfaat ini meliputi seluruh nilai tambah yang diperoleh

dengan adanya PLTMH, antara lain nilai jual listrik, nilai produk

yang dihasilkan yang didukung sarana kelistrikan dan apabila

memungkinkan termasuk nilai yang tidak dapat dihitung dengan

nilai nominal.

Biaya yang dikeluarkan dalam analisis ini mencakup biaya operasi

dan pemeliharaan teknis dengan termasuk di dalamnya adalah

pengelolaan (manajemen).

Apabila didapatkan hasil BCR > 1, maka proyek layak untuk

dilaksanakan, dan sebaliknya apabila BCR < 1, maka proyek

harus dibatalkan atau dilakukan rekayasa pendahuluan untuk

mendapatkan kelayakan yang sesuai kriteria kelayakan.

(benefit cost ratio) (economic

internal rate of return) (net present value)

(sensitivity analisys)

(disbursement schedule)

Benefit Cost Ratio

Benefit cost ratio

(benefit)

(cost)

(present worth) (future worth)

(annual worth)

6

BUKU 2D

PEDOMAN STUDI KELAYAKAN

EKONOMI / FINANSIAL

Page 15: Pedoman Studi Kelayakan Ekonomi-Finansial (BUKU 2D)

b. Analisis

mempunyai pengertian jumlah dari keseluruhan

manfaat dikurangi dengan keseluruhan biaya pada

suatu titik waktu yang sama, misalkan

atau .

Nilai pelayanan ekonomi konstruksi umumnya bertahun-tahun,

dimana manfaat dan biaya yang akan datang berbeda-beda, untuk

itu diperlukan waktu tertentu dan semua nilai manfaat dan biaya

masa yang akan datang dikonversikan ke waktu tersebut agar

dapat diperbandingkan, nilai manfaat dan biaya pada waktu

tersebut disebut nilai sekarang .

Apabila didapatkan hasil NPV > 0, maka proyek layak untuk

dilaksanakan, dan sebaliknya apabila NPV < 0, maka proyek

harus dibatalkan atau dilakukan rekayasa pendahuluan untuk

mendapatkan kelayakan yang sesuai analisis.

c. Analisis

adalah tingkat bunga dimana nilai

sekarang dari manfaat kotor suatu konstruksi PLTMH sama dengan

nilai sekarang biaya proyek atau nilai neto sekarang (NPV) menjadi

nol.

Apabila didapatkan hasil EIRR > suku bunga yang ditetapkan

Bank Indonesia atau bank donor, maka konstruksi PLTMH layak

untuk dilaksanakan. Sebaliknya apabila IRR < suku bunga yang

berlaku, maka konstruksi PLTMH harus dibatalkan atau dilakukan

rekayasa pendahuluan untuk mendapatkan kelayakan yang sesuai

analisis.

Net Present Value

Net present value

(benefit) (cost)

present worth, future worth

annual worth

(present value)

Economic Internal Rate of Return

Economic internal rate return

BUKU 2D

PEDOMAN STUDI KELAYAKAN

EKONOMI / FINANSIAL

7

Page 16: Pedoman Studi Kelayakan Ekonomi-Finansial (BUKU 2D)

Secara umumnya tingkat suku bunga yang digunakan di analisis

ekonomi dalam usulan proyek yang ditentukan lembaga keuangan

internasional berkisar antara 8 % sampai dengan 12 %.

d.

(aliran kas) merupakan sejumlah dana yang keluar dan

masuk sebagai akibat dari aktivitas lembaga pengelolaan atau

aliran dana yang terdiri dari aliran masuk dalam lembaga

pengelolaan dan aliran dana keluar dengan selisih saldo pada

setiap periode.

Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam

mengatur arus kas adalah memahami dengan jelas fungsi dana

yang dimiliki, disimpan atau diinvestasikan. Secara sederhana

fungsi itu terbagi menjadi 3 yaitu :

i. Fungsi likuiditas yaitu dana yang tersedia untuk tujuan

memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam

waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal.

ii. Fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari

resiko penurunan pada daya beli di masa datang yang dapat

dicairkan dengan relatif cepat.

iii. yaitu dana yang diperuntukkan untuk

penambahan/perkembangan kekayaan dengan jangka waktu

relatif panjang..

Aliran kas yang berhubungan dengan suatu konstruksi PLTMH

dapat dibagi menjadi 3 kelompok yaitu :

i. Aliran kas awal merupakan aliran kas yang

berkaitan dengan pengeluaran untuk kegiatan investasi

Cash Flow

Cash flow

Capital growth

(initial cash flow)

8

BUKU 2D

PEDOMAN STUDI KELAYAKAN

EKONOMI / FINANSIAL

Page 17: Pedoman Studi Kelayakan Ekonomi-Finansial (BUKU 2D)

misalnya pembelian tanah, gedung, biaya pendahuluan dan

sebagainya. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar

.

ii. Aliran kas operasional merupakan

aliran kas yang berkaitan dengan operasional PLTMH seperti

penjualan listrik, biaya umum, dan administrasi. Berdasarkan

pengertian itu, aliran kas operasional merupakan aliran kas

masuk dan aliran kas keluar .

iii. Aliran kas akhir merupakan aliran kas yang

berkaitan dengan nilai sisa proyek (nilai residu) seperti sisa

modal kerja, nilai sisa proyek yaitu penjualan peralatan proyek.

Kegunaan dalam menyusun estimasi dalam lembaga

pengelolaan PLTMH sangat berguna bagi beberapa pihak

terutama manajemen, diantaranya

i. Memberikan seluruh rencana penerimaan kas yang

berhubungan dengan rencana keuangan perusahaan dan

transaksi yang menyebabkan perubahan kas.

ii. Sebagian dasar untuk menaksir kebutuhan dana untuk masa

yang akan datang dan memperkirakan jangka waktu

pengembalian kredit.

iii. Membantu manajer untuk mengambil keputusan kebijakan

finansial.

iv. Sebagai acuan bagi kreditur dapat melihat kemampuan

perusahaan untuk membayar kredit yang diberikan

kepadanya.

mempunyai beberapa keterbatasan-keterbatasan antara

(cash out flow)

(operational cash flow)

(cash in flow) (cash out flow)

(terminal cash flow)

cash flow

Cash flow

BUKU 2D

PEDOMAN STUDI KELAYAKAN

EKONOMI / FINANSIAL

9

Page 18: Pedoman Studi Kelayakan Ekonomi-Finansial (BUKU 2D)

lain ;

i. Komposisi penerimaan dan pengeluaran yang dimasukan

dalam hanya bersifat tunai.

ii. Lembaga hanya berpusat pada target yang mungkin kurang

fleksibel.

iii. Apabila terdapat perubahan pada situasi maupun

dari lembaga yang dapat mempengaruhi estimasi

arus kas masuk dan keluar yang seharusnya diperhatikan, maka

akan terhambat karena manajer hanya akan terfokus pada

kas misalnya kondisi ekonomi yang kurang stabil,

terlambatnya dalam memenuhi kewajibanya.

memuat 3 bagian utama, yang terdiri dari :

i.

Bagian ini mengidentifikasi sumber dana yang akan diterima,

jumlah dana dan waktu dalam periode tersebut yang akan

dihasilkan dari penjualan listrik, hasil penjualan aktiva tetap

dan penerimaan lainnya. Perincian kas ini terdiri dari

karakteristik kontinyu dan .

ii.

Bagian ini berhubungan dengan identifikasi semua kas yang

sudah diantisipasi, antara lain pembelian barang dagang baku,

pembayaran hutang, upah, administrasi, dan pengeluaran

lainnya. juga punya sifat yang sama yaitu

kontinyu dan .

iii. (pembiayaan)

Bagian ini menunjukan besarnya dan besarnya

cash flow

internal

eksternal

budget

customer

Cash flow

Cash inflow

intermitten

Cash outflow

Cash outflow

intermitten

Financing

net cash flow

10

BUKU 2D

PEDOMAN STUDI KELAYAKAN

EKONOMI / FINANSIAL

Page 19: Pedoman Studi Kelayakan Ekonomi-Finansial (BUKU 2D)

kebutuhan dana jika terjadi defisit.

Pelaksanaan evaluasi proyek, analisis sensitivitas dilakukan dalam

beberapa keadaan. Sebagai contoh beberapa keadaan, diantaranya

a. Keadaan 1 : Normal.

b. Keadaan 2 : Biaya proyek naik 20 %, manfaat normal.

c. Keadaan 3 : Biaya proyek normal, manfaat turun 10 %.

d. Keadaan 4 : Biaya proyek naik 20 %, manfaat turun 10 %.

e. Keadaan 5 : Pelaksanaan konstruksi mundur 2 th.

f. Keadaan 6 : Biaya proyek normal, manfaat naik 10 %.

Kerangka identifikasi berbagai tipe manfaat dan biaya, dapat dibedakan

dalam berbagai kelompok, yaitu ;

a. Manfaat dan biaya yang bersifat riil dalam bentuk uang

.

b. Manfaat dan biaya riil langsung yang berwujud dan tidak

berwujud.

c. Manfaat dan biaya riil tidak langsung yang berwujud dan tidak

berwujud.

(percuniary)

BUKU 2D

PEDOMAN STUDI KELAYAKAN

EKONOMI / FINANSIAL

11

Page 20: Pedoman Studi Kelayakan Ekonomi-Finansial (BUKU 2D)

BAB 3

FINANSIAL DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

3.1. Sasaran Penerima

Pemanfaatan sumber pembiayaan yang tercakup dalam bab ini dengan

tepat sasaran dan fungsinya maka harus diketahui jenis pembiayaan yang

dapat dilihat berdasarkan sasaran penerima, bentuk pembiayaan dan

cakupan bidang pembiayaan yang disediakan.

Sasaran penerima adalah pihak yang dapat mengajukan permohonan

dan mendapatkan pembiayaan, sesuai dengan syarat dan ketentuan yang

ditetapkan masing-masing sumber pembiayaan. Sasaran penerima

sumber pembiayaan ini adalah :

a. Pemerintah, baik pemerintah pusat ataupun daerah.

b. Organisasi masyarakat madani, baik yang besar atau kecil, di

tingkat nasional atau daerah. Organisasi masyarakat madani ini

mencakup lembaga swadaya masyarakat, kelompok swadaya

masyarakat, yayasan, paguyuban, organisasi keagamaan,

organisasi sosial dan budaya, organisasi perempuan, asosiasi

profesional, lembaga penelitian, kelompok tenaga ahli, organisasi

jasa sukarelawan, koperasi, organisasi yang dibentuk masyarakat

setempat dan lainnya.

c. Sektor swasta, yaitu para pelaku usaha dan investor yang bertujuan

untuk mendapatkan keuntungan moneter.

d. Masyarakat umum, yaitu masyarakat yang tidak diwakilkan oleh

suatu organisasi atau lembaga apapun, termasuk individu.

13

Page 21: Pedoman Studi Kelayakan Ekonomi-Finansial (BUKU 2D)

Sasaran penerima dari masing-masing sumber pembiayaan perlu

diketahui sebelum mengajukan proposal pembiayaan agar tiap pemohon

dapat memilih sumber pembiayaan yang tepat sesuai dengan kondisinya.

Terkait dengan sasaran penerima ini yang juga harus diperhatikan adalah

daerah sasaran, yaitu lokasi dimana kegiatan yang diajukan untuk dibiayai

akan dilangsungkan. Beberapa sumber pembiayaan memiliki batasan

lokasi tertentu untuk menyalurkan pembiayaannya.

Ada berbagai jenis pembiayaan yang tersedia dan dapat dimanfaatkan

untuk pengembangan energi mikrohidro. Mohon diperhatikan bahwa

pembiayaan yang dimaksud dalam buku ini tidak terbatas dalam bentuk

dana yang diberikan secara langsung, namun termasuk juga segala bentuk

dana yang diwujudkan dalam bentuk barang, kegiatan atau upaya untuk

mendukung pengembangan mikrohidro, baik secara langsung ataupun

tidak.

Bentuk-bentuk pembiayaan tersebut diantaranya adalah :

a. Pemberian dana secara langsung, bisa dalam bentuk :

- Hibah yaitu pemberian dana tanpa kewajiban untuk

mengembalikan.

- Pinjaman yaitu pemberian dana dengan kewajiban untuk

mengembalikan berdasarkan kesepakatan yang disetujui

sebelumnya.

- Investasi yaitu pemberian dana dengan suatu harapan

mendapatkan keuntungan dalam jangka waktu tertentu,

termasuk penyertaan modal.

3.2. Bentuk Pembiayaan

14

BUKU 2D

PEDOMAN STUDI KELAYAKAN

EKONOMI / FINANSIAL

Page 22: Pedoman Studi Kelayakan Ekonomi-Finansial (BUKU 2D)

Bentuk pembiayaan ini umumnya diberikan oleh lembaga

pemerintah, lembaga donor, organisasi nirlaba/non-pemerintah

dan lembaga keuangan.

b. Penyediaan perlengkapan fisik, mencakup pemberian secara

langsung alat dan bahan untuk membangun PLTMH dan berbagai

teknologi yang mendukung.

c. Pendampingan, termasuk di dalamnya fasilitasi, advokasi

kebijakan, pembentukan jaringan, kerjasama atau asosiasi. Bentuk

pembiayaan ini banyak diberikan oleh lembaga donor dan

organisasi nirlaba/non-pemerintah dalam hal pembentukan

organisasi masyarakat, pembuatan atau perbaikan kebijakan,

pengembangan jaringan pemasaran hasil industri rumah tangga,

dan lainnya.

d. Peningkatan kapasitas, yaitu peningkatan kemampuan dan

sumberdaya individu, organisasi dan komunitas dalam mengatasi

perubahan pembangunan, termasuk di dalamnya adalah

pembentukan kesadaran, keterampilan, pengetahuan, motivasi,

komitmen dan kepercayaan diri.

e. Pengkajian, dalam bentuk studi atau saran di bidang mikrohidro

dan energi baru terbarukan. Bentuk pembiayaan ini terutama

dilakukan oleh lembaga pemerintah, lembaga donor serta

beberapa organisasi nirlaba/non-pemerintah.

Bentuk pembiayaan yang disediakan setiap sumber pembiayaan perlu

diketahui pemohon agar dapat dipilih sesuai dengan kondisi dan

kebutuhannya masing-masing, baik pemohon secara kelompok ataupun

individu. Pemilihan tersebut termasuk juga melihat kemungkinan

BUKU 2D

PEDOMAN STUDI KELAYAKAN

EKONOMI / FINANSIAL

15

Page 23: Pedoman Studi Kelayakan Ekonomi-Finansial (BUKU 2D)

kerjasama pembiayaan dari berbagai sumber dengan bentuk

pembiayaannya masing-masing.

Sebagai contoh sumber pembiayaan A diminta untuk memberikan

pinjaman dalam pembelian bahan-bahan instalasi PLTMH, sedangkan

sumber pembiayaan B diminta untuk memberikan penguatan masyarakat

sejak perencanaan hingga paska pembangunan PLTMH dan sumber

pembiayaan C diminta untuk membantu proses pembuatan regulasi yang

mendukung di lokasi terkait, dan seterusnya.

Sumber pembiayaan mikrohidro yang tersedia sebenarnya tidak terbatas

pada bidang teknik atau infrastruktur, namun juga bisa memanfaatkan

sumber-sumber pembiayaan di bidang lainnya, sehingga perlu dilihat

keterkaitan pengembangan mikrohidro dengan bidang-bidang lain

tersebut sehingga sumber-sumber pembiayaan yang ada dapat

dimanfaatkan secara maksimal dan pembangunan yang dilakukan bisa

menyeluruh dan berkesinambungan.

Berikut adalah beberapa bidang cakupan pembiayaan yang dirangkum

dari sumber-sumber pembiayaan di buku ini yang memiliki atau

berpotensi memiliki keterkaitan dengan program-program mikrohidro.

a. Infrastruktur dan teknologi, yaitu pembangunan fisik serta

penyediaan, pembuatan dan penelitian mengenai teknologi

pendukung. Sumber pembiayaan di bidang ini contohnya bisa ikut

membantu pembiayaan dalam penyediaan dana instalasi PLTMH,

penyediaan teknologi tepat guna pendukung usaha produktif

berbasis mikrohidro, dan lainnya.

3.3. Bidang Cakupan

16

BUKU 2D

PEDOMAN STUDI KELAYAKAN

EKONOMI / FINANSIAL

Page 24: Pedoman Studi Kelayakan Ekonomi-Finansial (BUKU 2D)

b. Lingkungan hidup, yaitu berbagai upaya untuk menjaga

kelestarian alam pada dan di sekitar wilayah PLTMH, serta

memberikan penyadaran serta pendidikan kepada masyarakat

mengenai manajemen sumberdaya alam. Sumber pembiayaan di

bidang ini contohnya dapat dimanfaatkan untuk memberikan

pendidikan tentang penjagaan daerah tangkapan air, penyadaran

masyarakat untuk beralih ke sumber energi yang ramah

lingkungan, dan lainnya.

c. Ekonomi, yaitu segala kegiatan yang bertujuan untuk

menyediakan modal, menciptakan mata pencarian dan

meningkatkan pendapatan masyarakat, termasuk juga penyediaan

layanan finansial. Sumber pembiayaan di bidang ini dapat

membantu program-program mikrohidro untuk penyediaan

modal, penyiapan dan pengelolaan usaha produktif berbasis

mikrohidro; pembukaan akses masyarakat terhadap lembaga

keuangan; dan lainnya.

d. Sosial, yaitu segala hal yang berkaitan dengan hubungan

masyarakat, gejala dan perilakunya. Contohnya adalah

pembangunan PLTMH di daerah-daerah tertinggal dalam rangka

pengentasan kemiskinan, pendampingan masyarakat dalam

menyerap teknologi PLTMH, fasilitasi pembentukan organisasi

pengelola listrik, pembentukan dan penguatan jaringan

masyarakat dan pengusaha, dan lainnya.

e. Pemerintahan dan kebijakan, yaitu berbagai upaya advokasi dan

penyusunan peraturan serta anggaran negara (tingkat pusat dan

lokal) yang dapat mewakili kebutuhan pengembangan energi

BUKU 2D

PEDOMAN STUDI KELAYAKAN

EKONOMI / FINANSIAL

17

Page 25: Pedoman Studi Kelayakan Ekonomi-Finansial (BUKU 2D)

mikrohidro. Sumber pembiayaan di bidang ini contohnya dapat

dimanfaatkan untuk membantu penyediaan kebijakan yang

mendukung di suatu daerah, pengalokasian dana pembangunan

PLTMH oleh pemerintah, penguatan kapasitas pemerintah daerah

dalam melakukan studi kelayakan, dan lainnya.

f. Pendidikan, yaitu memberikan bantuan pendidikan formal atau

informal, baik kepada masyarakat, organisasi atau individu, yang

berkaitan dengan pengembangan energi mikrohidro, termasuk di

dalamnya beasiswa dan pelatihan. Sumber pembiayaan di bidang

ini contohnya dapat dimanfaatkan oleh individu-individu untuk

mendapatkan pendidikan khusus mengenai mikrohidro atau

dimanfaatkan oleh kelompok untuk pelatihan operator PLTMH,

dan lainnya.

g. Jender, yaitu memastikan adanya kesetaraan antara peran laki-laki

dengan perempuan dalam segala aspek. Sumber pembiayaan di

bidang ini contohnya dapat dimanfaatkan untuk memfasilitasi

pengambilan keputusan pembangunan PLTMH dan penentuan

tarif yang mengedepankan keseimbangan jender, serta

pengembangan usaha perempuan berbasis mikrohidro.

Bidang cakupan dari masing-masing sumber pembiayaan perlu diketahui

sebelum mengajukan permohonan pembiayaan agar pemohon dapat

memilih sumber pembiayaan yang sesuai dengan arah program yang

akan dikembangkan. Selain itu, dengan mengetahui cakupan sumber

pembiayaan ini pemohon juga dapat menggabungkan berbagai sumber

pembiayaan berdasarkan spesifikasi kegiatan yang akan dilaksanakan,

sehingga pembangunan dapat direncanakan dan dilakukan secara

18

BUKU 2D

PEDOMAN STUDI KELAYAKAN

EKONOMI / FINANSIAL

Page 26: Pedoman Studi Kelayakan Ekonomi-Finansial (BUKU 2D)

menyeluruh mulai dari persiapan hingga paska pembangunan PLTMH.

Berikut ini dijabarkan langkah pengajuan permohonan pembiayaan

dalam pembangunan PLTMH. Langkah-langkah tersebut bukanlah

langkah yang baku harus diikuti. Langkah-langkah tersebut dapat diikuti

sesuai dengan kondisi masing-masing, baik dari urutan ataupun isinya.

Apabila pemohon mengalami kesulitan sebaiknya dikonsultasikan ke

sumber pembiayaan terkait. Beberapa sumber pembiayaan ada yang

menyediakan bantuan sejak pembuatan proposal.

a. Perumusan Kegiatan dan Pemetaan Potensi

Ide awal suatu program atau kegiatan harus mulai disusun secara

sistematis dan informasi yang diperlukan mulai dikumpulkan untuk

nantinya diartikulasikan ke dalam proposal. Ide awal ini mencakup

tujuan program atau kegiatan yang diajukan; latar belakang, alasan

dan manfaat dilaksanakannya program atau kegiatan tersebut;

penjelasan singkat tentang bentuk, waktu, lokasi, bagaimana dan

siapa yang akan melaksanakan program atau kegiatan tersebut;

serta gambaran kasar biaya yang diperlukan. Selain itu perlu juga

dilihat potensi atau modal yang dimiliki, baik dalam bentuk dana,

sumber daya manusia, sumber daya alam, atau lainnya. Pemetaan

tersebut nantinya akan sangat membantu dalam menentukan

skema pembiayaan yang diperlukan, apakah hibah, pinjaman,

investasi, swadaya atau gabungan.

b. Identifikasi Sumber Pembiayaan

Identifikasi dapat dimulai dengan mempelajari visi-misi atau tujuan

3.4. Langkah Pengajuan Permohonan Pembiayaan

BUKU 2D

PEDOMAN STUDI KELAYAKAN

EKONOMI / FINANSIAL

19

Page 27: Pedoman Studi Kelayakan Ekonomi-Finansial (BUKU 2D)

sumber pembiayaan. Jika sudah terdapat kesesuaian maka bisa

dilanjutkan dengan mengkaji program yang terkait dan pihak yang

pernah diberikan pembiayaan. Terkait hal ini, pemohon harus

memperhatikan kriteria atau syarat yang diminta sumber

pembiayaan, seperti sasaran penerima, daerah sasaran, bidang

cakupan atau prioritas sektoral, termasuk keterkaitan dengan

pengembangan energi mikrohidro, jumlah dan bentuk

pembiayaan yang diberikan, waktu dan proses pengajuan

proposal permohonan pembiayaan.

Beberapa contoh sumber pembiayaan, antara lain :

- Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

- Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral – Direktorat

Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi (DJLPE)

- Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral – Pusat

Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan dan

Energi Baru Terbarukan (P3TKEBT)

- Departemen Pekerjaan Umum – Pusat Penelitian dan

Pengembangan Sumber Daya Air (Pusair)

- Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KKUKM)

- Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT)

-

(ACCESS)

- Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri

c. Menjalin Hubungan dengan Sumber Pembiayaan

Apabila dimungkinkan, pemohon membuka hubungan dengan

wakil sumber pembiayaan sebelum mengajukan proposal

Australian Community Development and Civil Society

Strengthening Scheme

20

BUKU 2D

PEDOMAN STUDI KELAYAKAN

EKONOMI / FINANSIAL

Page 28: Pedoman Studi Kelayakan Ekonomi-Finansial (BUKU 2D)

permohonan pembiayaan. Hal ini diperlukan untuk

mengklarifikasi keakuratan informasi sumber pembiayaan

tersebut. Hal yang perlu dikatahui antara lain alamat, program

yang dijalankan, syarat atau kriteria yang diperlukan hingga waktu

dan proses pengajuan proposal. Komunikasi dengan sumber

pembiayaan ini juga ditujukan untuk melihat peluang dari sumber

pembiayaan dimaksud untuk membuka diri dan memberikan

pembiayaan bagi program-program pengembangan energi

mikrohidro.

d. Penyusunan Proposal

- Proposal Permohonan Pembiayaan

Sebelum menuliskan proposal secara resmi sebaiknya pemohon

mengecek ke masing-masing sumber pembiayaan yang dipilih

apakah mereka menyediakan formulir atau format tertentu

untuk mengajukan permohonan pembiayaan. Apabila memang

disediakan, maka gunakanlah formulir atau format tersebut.

Apabila tidak disediakan, maka pemohon harus membuatnya

sendiri, tentu saja disesuaikan dengan jenis pembiayaan yang

diajukan. Secara umum, proposal pengajuan permohonan

pembiayaan mencakup :

i. Penjelasan mengenai latar belakang dan tujuan, urgensi

kegiatan atau program yang diajukan, jika mungkin

dilengkapi dengan fakta atau data yang akurat.

ii. Penjelasan singkat dan padat mengenai kegiatan atau

program yang diajukan, mencakup judul usulan, lokasi

pelaksanaan, waktu pelaksanaan, pihak yang akan

BUKU 2D

PEDOMAN STUDI KELAYAKAN

EKONOMI / FINANSIAL

21

Page 29: Pedoman Studi Kelayakan Ekonomi-Finansial (BUKU 2D)

melaksanakan, cara-cara pelaksanaan dan evaluasinya.

iii. Penjelasan singkat dan padat mengenai dampak dan pihak-

pihak yang akan mendapatkan keuntungan dari kegiatan

atau program tersebut.

iv. Penjelasan singkat dan padat mengenai keberlanjutan

kegiatan atau program yang diajukan, termasuk masalah

pembiayaan, seperti potensi untuk mandiri jika pembiayaan

berakhir dan peran masyarakat lokal untuk mengelola

kegiatan atau program tersebut.

v. Anggaran biaya yang diperlukan dan disediakan pihak lain

(jika ada). Anggaran ini disusun secara rinci berdasarkan

kegiatan atau program yang diajukan. Penjelasan detil

mengenai anggaran dapat dimasukkan dalam lampiran

proposal.

vi. Penjelasan singkat dan padat mengenai lembaga atau

organisasi pemohon yang dapat menunjukkan kapasitasnya

untuk melaksanakan kegiatan atau program yang diajukan.

Bentuk laporan pendukung dijabarkan secara lengkap pada

Pedoman Penyusunan Laporan Studi Kelayakan Teknis – Buku 3.

- Proposal Bisnis

Pembangunan PLTMH di Indonesia umumnya masih dibiayai

dengan dana hibah, namun penggunaan dana pinjaman atau

dana investasi dapat digunakan untuk membiayai program-

program pengembangan energi mikrohidro. Proposal untuk

mengajukan investasi pendirian PLTMH atau pengembangan

usaha berbasis mikrohidro biasa disebut dengan proposal bisnis

22

BUKU 2D

PEDOMAN STUDI KELAYAKAN

EKONOMI / FINANSIAL

Page 30: Pedoman Studi Kelayakan Ekonomi-Finansial (BUKU 2D)

(business plan).

Proposal ini menggambarkan secara sistematis suatu usulan

usaha sehingga setiap tahapan kegiatan usaha dapat dilakukan

secara teratur dan terjadual dengan baik. Selain menjadi salah

satu alat untuk mencari pembiayaan, baik dari investor ataupun

lembaga keuangan, adanya proposal ini akan mempertajam

rencana-rencana usaha yang diharapkan. Secara umum,

proposal ini mencakup hal :

i. Penjelasan singkat dan padat mengenai latar belakang

permasalahan untuk mendapatkan pembiayaan, serta

kemendesakkannya.

ii. Penjelasan singkat dan padat mengenai perusahaan yang akan

menjalankan usaha yang diajukan, mencakup nama

perusahaan, bentuk usaha, visi-misi dan tujuan, susunan

pengurus dan pelaksana, ukuran dan lokasi usaha, perkiraan

waktu usaha dimulai, serta legalitas perusahaan.

iii.Penjelasan singkat dan padat mengenai produk yang

dihasilkan, baik dalam bentuk barang ataupun jasa, mencakup

penyediaan bahan baku, proses produksi, kapasitas produksi,

teknologi yang digunakan dan pembiayaannya. Penjelasan ini

sebaiknya juga menunjukkan kelebihan dan kekhususan dari

produk yang dihasilkan.

iv.Penjelasan singkat dan padat mengenai situasi pasar,

mencakup target atau potensi pelanggan, proses distribusi,

peluang dan prospek pertumbuhan pasar, kondisi persaingan

pasar, serta cara-cara promosi.

BUKU 2D

PEDOMAN STUDI KELAYAKAN

EKONOMI / FINANSIAL

23

Page 31: Pedoman Studi Kelayakan Ekonomi-Finansial (BUKU 2D)

v. Penjelasan rinci tentang situasi keuangan perusahaan yang

mencakup dana yang dikumpulkan, berkaitan dengan jumlah

penanam modal, asal pendanaan dan daftar pemegang

saham, rencana keuangan yaitu yang

memproyeksikan untung dan rugi perusahaan idealnya untuk

3–5 tahun ke depan. Penjelasan ini pada akhirnya akan

menunjukkan nilai investasi usaha yang diajukan.

vi. Penjelasan rinci mengenai jumlah pembiayaan yang diminta,

jangka waktu pengembalian, tenggat waktu

dan apabila ada, alternatif jaminan beserta nilai taksirannya.

Mengenai bentuk dan nilai jaminan bisa dikonsultasikan

kepada sumber pembiayaan terkait.

Bentuk laporan pendukung dijabarkan secara lengkap pada

Pedoman Penyusunan Laporan Studi Kelayakan Teknis – Buku 3.

e. Kelengkapan Dokumen

Setiap sumber pembiayaan umumnya meminta pemohon untuk

melengkapi proposalnya dengan dokumen terkait. Dokumen yang

diminta bisa berbeda antar sumber pembiayaan dan harus dicek

kembali kepada sumber pembiayaan yang dipilih. Dokumen yang

umumnya diminta sumber pembiayaan sebagai kelengkapan

permohonan adalah

- Khusus untuk pembiayaan pembangunan atau instalasi PLTMH,

sumber pembiayaan akan meminta laporan studi potensi atau

pra studi kelayakan dan studi kelayakan. Studi kelayakan yang

ditujukan untuk menilai kelayakan investasi atau mengetahui

tingkat keberhasilan proyek dalam berbagai aspek ini terutama

cash flow

(gross periode)

24

BUKU 2D

PEDOMAN STUDI KELAYAKAN

EKONOMI / FINANSIAL

Page 32: Pedoman Studi Kelayakan Ekonomi-Finansial (BUKU 2D)

diperlukan oleh sumber pembiayaan seperti investor selaku

pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit dan pemerintah selaku

pemberi fasilitas. Studi kelayakan perlu menghasilkan beberapa

opsi pembangunan dan penjelasan tentang konsekuensi dari

setiap opsi. Hasilnya kemudian ditindaklanjuti dengan

melakukan konsultasi kepada masyarakat dan sumber

pembiayaan terkait untuk menyepakati opsi yang akan

digunakan.

- Perencanaan rinci juga umumnya

diminta untuk dilampirkan dalam pengajuan pembiayaan

instalasi PLTMH. Perencanaan rinci dibuat berdasarkan opsi

yang dipilih dari studi kelayakan. Perencanaan rinci tersebut

mencakup rencanan bangunan sipil, sistem mekanikal elektrikal,

sistem kendali, sistem transmisi dan distribusi, serta biaya yang

dibutuhkan.

- Pembuatan studi potensi atau pra studi kelayakan, studi

kelayakan dan rencana rinci ini dapat dilakukan bekerjasama

dengan pihak lain sebelum mengajukan proposal atau diajukan

sebagai salah satu bentuk pembiayaan.

- Permohonan pembiayaan yang ditujukan kepada pemerintah

ada baiknya dilengkapi dengan surat pengantar dari pemerintah

daerah setempat.

- Kepastian keberadaan lembaga atau organisasi pemohon

biasanya sumber pembiayaan meminta dokumen pendukung

seperti fotokopi tanda pengenal, akta pendirian, nomor pokok

wajib pajak (NPWP), susunan organisasi dan daftar pengurus,

(detailed engineering design)

BUKU 2D

PEDOMAN STUDI KELAYAKAN

EKONOMI / FINANSIAL

25

Page 33: Pedoman Studi Kelayakan Ekonomi-Finansial (BUKU 2D)

serta neraca keuangan.

- Gambar atau foto pendukung juga dapat dilampirkan dalam

proposal.

f. Pengiriman Proposal

Proposal yang sudah selesai dan dilengkapi dengan dokumen-

dokumen yang diminta dapat dikirimkan melalui pos, internet atau

diserahkan langsung, tergantung ketentuan dari sumber

pembiayaan yang dipilih. Sebelum dikirim, mohon diperhatikan

kembali batasan waktu pengiriman proposal, proses penyeleksian

dan pengumuman penerimaan proposal. Pemohon dapat

mengirimkan proposal kepada beberapa sumber pembiayaan.

Mengingat besarnya jumlah biaya dan beragamnya kegiatan yang

diperlukan untuk mengembangkan energi mikrohidro secara

berkesinambungan maka pemohon bisa membagi pengajuan

permohonan dana atas beberapa kegiatan ke beberapa sumber

pembiayaan.

g. Kegiatan

Setelah melakukan penilaian kelayakan, sumber pembiayaan

umumnya akan menginformasikan secara langsung proposal yang

diterima, namun demikian ada baiknya pemohon juga mengecek

proses penerimaan tersebut. Jika proposal diterima, maka segera

koordinasikan langkah-langkah yang harus dilakukan dengan

sumber pembiayaan terkait. Jika proposal tidak diterima, ada

baiknya pemohon menanyakan sebab atau alasan penolakan

tersebut sebagai bahan perbaikan pembuatan proposal kembali.

26

BUKU 2D

PEDOMAN STUDI KELAYAKAN

EKONOMI / FINANSIAL

Page 34: Pedoman Studi Kelayakan Ekonomi-Finansial (BUKU 2D)

BAB 4

PENYUSUNAN LAPORAN STUDI KELAYAKAN EKONOMI

Bentuk penyusunan laporan hasil studi ekonomi/finansial pembangunan

PLTMH yang disajikan dalam Buku Pedoman Studi Kelayakan

Ekonomi/Finansial Pembangunan PLTMH ini bukan merupakan standar

baku. Pemangku kepentingan dapat menyusun sesuai versi

masing-masing. Format penyusunan laporan dalam buku pedoman ini

disusun sebagai petunjuk praktis membantu memudahkan penulisan

laporan hasil studi potensi yang memudahkan kegiatan studi kelayakan

lanjut berdasarkan referensi laporan ini.

Laporan Hasil Studi Kelayakan Ekonomi/Finansial Pembangunan PLTMH

dapat disusun sebagai berikut.

a. Halaman sampul laporan

b. Ringkasan Eksekutif

c. Daftar Isi

d. Daftar Gambar

e. Daftar Tabel

f. Daftar Lampiran

g. Pendahuluan

Bab ini berisi tentang , latar belakang, maksud

dan tujuan serta lingkup kegiatan studi ekonomi yang telah

dilakukan dan boleh dijelaskan dengan jadual waktu dan

gambaran hasil yang dicapai.

Kegiatan studi ekonomi/finansial ini dapat dilakukan masyarakat

baik perorangan dan atau lembaga dengan dibantu lembaga

(stakeholders)

project statement

27

Page 35: Pedoman Studi Kelayakan Ekonomi-Finansial (BUKU 2D)

pembiayaan/perbankan, maka pada bab ini dapat dicantumkan

identitas maupun profil perorangan/lembaga pemrakarsa dan

lembaga pembiayaan/perbankan yang diuraikan identitas, status

dan alamat jelas.

h. Deskripsi PLTMH

Bab ini memberikan gambarkan PLTMH dan rencana

bangunan sipil, profil teknis kondisi dan struktur tanahnya yang

telah didukung analisis berdasarkan pengolahan data hasil studi

potensi (Pedoman Studi Potensi (Pra Studi Kelayakan)

Pembangunan PLTMH – Buku 2). Bab ini dilengkapi dengan

dokumentasi foto dan gambar teknis rencana PLTMH. Hal yang

paling substansi pada bab ini adalah sketsa rencana PLTMH,

perkiraan potensi daya (kW) yang dapat dihasilkan, rencana

anggaran biaya berdasarkan kelayakan sipil (Pedoman Kelayakan

Sipil Pembangunan PLTMH – Buku 2B) dan rencana distribusi

daya listrik dengan prediksi finansial.

i. Analisis Finansial

Bab ini menggambarkan profil dari aspek finansial yang terdiri dari

profil besar investasi yang dibutuhkan yang terdiri dari biaya

pengadaan peralatan, biaya pengiriman peralatan ke lokasi, biaya

pembangunan bangunan sipil, perkiraan biaya operasi, perkiraan

profil pendapatan berdasarkan asumsi model usaha (penjualan)

dan profil keuntungan. Apabila data yang dikumpulkan

memungkinkan, dapat pula disajikan ukuran-ukuran kelayakan

secara aspek finansial seperti (BCR),

(IRR), (NPV) dan sebagainya.

layout

input-output

benefit cost ratio internal rate

of return net present value

28

BUKU 2D

PEDOMAN STUDI KELAYAKAN

EKONOMI / FINANSIAL

Page 36: Pedoman Studi Kelayakan Ekonomi-Finansial (BUKU 2D)

j. Skema Teknis Pembiayaan

Bab ini menjelaskan gambaran teknis berdasarkan sistem

pengelolaan operasi dan pemeliharaan PLTMH dan lembaga

pembiayaan/perbankan dalam melakukan pembiayaan

pembangunan PLTMH. Bab ini juga menjelaskan skema

pembiayaan atau kontribusi kepemilikan investasi.

k. Rekomendasi Studi Kelayakan

Bab ini menguraikan saran dan rekomendasi menuju tahap

kegiatan perencanaan detail pembangunan PLTMH dengan

analisis kelayakan ekonomi yang positif.

l. Lampiran-lampiran data, gambar, foto dan referensi.

BUKU 2D

PEDOMAN STUDI KELAYAKAN

EKONOMI / FINANSIAL

29

Page 37: Pedoman Studi Kelayakan Ekonomi-Finansial (BUKU 2D)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, , The British Hydropower

Association, 2005

Anonim, ,

BC Hydro Engineering, 2004

Anonim,

, Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan, 2005

Anonim,

, ABS Alaskan, 2002

Cockburn, Julio Calderon,

, Intermediate

Technology Development Group ITDG, 2005

De Garmo, Paul et.al., , Prentice Hall, 1997

Harvey, Adam,

, Intermediate Technology Publications, 1993

Kadir, Abdul,

, UI Press, 1995

Khennas, Smail dan Barnett, Andrew,

, The

Department for International Development, UK and The World Bank,

2000

Kodoatie, Robert J., , Penerbit Andi, 2001

Penche, Celso, , Directorate General

for Energy (DG VII), European Commision, 1998

Tokyo Electric Power Services Co. dan Nippon Koel Co.,

, Japan International

A Guide UK Mini-Hydro Developments

Handbook for Developing MICRO HYDRO in British Columbia

Manual Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro

(PLTMH)

Micro Hydro Power : A Guide to Small-Scale Water Power

Systems

Social Impact Evaluation : Fund for The

Promotion of Mycrohydro Power Stations (MHSP)

Engineering Economy

Micro-Hydro Design Manual : A Guide to Small-Scale

Water Power Schemes

Energi Sumber Daya, Inovasi, Tenaga Listrik dan Potensi

Ekonomi

Best Practices for Sustainable

Development of Microhydro Power in Developing Countries

Ekonomi Teknik

How to Develop A Small Hydro Site

Panduan untuk

Pembangunan Pembangkit Listrik Mikro-Hidro

31

Page 38: Pedoman Studi Kelayakan Ekonomi-Finansial (BUKU 2D)

Cooperation Agency, 2003

Wibowo, Catoer,

, Ford Foundation, Mini Hydro Power Project

(MHPP) dan Yayasan Bina Usaha Lingkungan (YBUL), 2005

Langkah Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga

Mikrohidro (PLTMH)

32

BUKU 2D

PEDOMAN STUDI KELAYAKAN

EKONOMI / FINANSIAL

Page 39: Pedoman Studi Kelayakan Ekonomi-Finansial (BUKU 2D)

Lampiran 1. Contoh Perhitungan Hasil Penjualan Listrik

BUKU 2D

PEDOMAN STUDI KELAYAKAN

EKONOMI / FINANSIAL

33

Page 40: Pedoman Studi Kelayakan Ekonomi-Finansial (BUKU 2D)

Lampiran 2. Contoh Perhitungan Analisis Ekonomi PLTMH

34

BUKU 2D

PEDOMAN STUDI KELAYAKAN

EKONOMI / FINANSIAL

Page 41: Pedoman Studi Kelayakan Ekonomi-Finansial (BUKU 2D)

Lampiran 3. Contoh Perhitungan Biaya Operasi dan Pemeliharaan PLTMH

BUKU 2D

PEDOMAN STUDI KELAYAKAN

EKONOMI / FINANSIAL

35

Page 42: Pedoman Studi Kelayakan Ekonomi-Finansial (BUKU 2D)

Lampiran 4. Contoh Perhitungan Anggaran Biaya Pembangunan PLTMH

36

BUKU 2D

PEDOMAN STUDI KELAYAKAN

EKONOMI / FINANSIAL

Page 43: Pedoman Studi Kelayakan Ekonomi-Finansial (BUKU 2D)

Lampiran 4. Contoh Perhitungan Anggaran Biaya Pembangunan PLTMH

(Lanjutan)

BUKU 2D

PEDOMAN STUDI KELAYAKAN

EKONOMI / FINANSIAL

37

Page 44: Pedoman Studi Kelayakan Ekonomi-Finansial (BUKU 2D)

Lampiran 4. Contoh Perhitungan Anggaran Biaya Pembangunan PLTMH

(Lanjutan)

38

BUKU 2D

PEDOMAN STUDI KELAYAKAN

EKONOMI / FINANSIAL

Page 45: Pedoman Studi Kelayakan Ekonomi-Finansial (BUKU 2D)

Lampiran 4. Contoh Perhitungan Anggaran Biaya Pembangunan PLTMH

(Lanjutan)

BUKU 2D

PEDOMAN STUDI KELAYAKAN

EKONOMI / FINANSIAL

39

Page 46: Pedoman Studi Kelayakan Ekonomi-Finansial (BUKU 2D)

Lampiran 4. Contoh Perhitungan Anggaran Biaya Pembangunan PLTMH

(Lanjutan)

40

BUKU 2D

PEDOMAN STUDI KELAYAKAN

EKONOMI / FINANSIAL

Page 47: Pedoman Studi Kelayakan Ekonomi-Finansial (BUKU 2D)

Lampiran 4. Contoh Perhitungan Anggaran Biaya Pembangunan PLTMH

(Lanjutan)

BUKU 2D

PEDOMAN STUDI KELAYAKAN

EKONOMI / FINANSIAL

41

Page 48: Pedoman Studi Kelayakan Ekonomi-Finansial (BUKU 2D)

No Description UnitHarga

SatuanVolume Jumlah

I Nilai Investasi lumps. 1,515,246,700 1.00 Rp 1,515,246,700.00

Jumlah Daya dihasilkan kW 20

Jumlah Profil Konsumen Inst. 210

II Harga Pokok Produksi Sambungan

Tahun pertama Investasi

- berdasarkan Jumlah Daya kW Rp 75,762,335.00

- berdasarkan JumlahSambungan Inst. Rp 7,215,460.48

Efisiensi Penggunaan/Lifetime tahun 20

- berdasarkan Jumlah Daya kWh 90,000.00 Rp 841.80

III Harga Pokok Operasional Produksi tahun

- pemeliharaan jaringan 600,000

- operator 500,000

- overhead 1,200,000

2,300,000

IV Pendapatan Penjualan

- Instalasi dan Jaringan Awal Inst 1,200,000 210.00 Rp 252,000,000.00

- Pembayaran beban per kWH kWh 1,200 7,500.00 Rp 9,000,000.00

Rp 261,000,000.00

Pendapatan Total tahun 9,000,000 240.00 Rp 2,160,000,000.00

Pendapatan Instalasi Rp 252,000,000.00

Rp 2,412,000,000.00

Investasi Rp 1,515,246,700.00

Operasional 2,300,000 240.00 Rp 552,000,000.00

Rp 2,067,246,700.00

keuntungan Rp 344,753,300.00

Asumsi Penggunaan

efisiensi penggunaan sehari 15 jam dan pemakaian efisiensi sebulan 25 hari

life time 20 tahun

Break Event Point/Payback Period + 16 tahun, dengan asumsi harga jual Rp 1.200

HPP produksi investasi 20 tahun = Rp 841.80 dengan HPP operasional per kWh Rp 115

daerah produksi Sulawesi Selatan

Lampiran 4. Contoh Perhitungan Anggaran Biaya Pembangunan PLTMH

(Lanjutan)

42

BUKU 2D

PEDOMAN STUDI KELAYAKAN

EKONOMI / FINANSIAL

Page 49: Pedoman Studi Kelayakan Ekonomi-Finansial (BUKU 2D)

Lampiran 4. Contoh Perhitungan Anggaran Biaya Pembangunan PLTMH

(Lanjutan)

BUKU 2D

PEDOMAN STUDI KELAYAKAN

EKONOMI / FINANSIAL

43

Page 50: Pedoman Studi Kelayakan Ekonomi-Finansial (BUKU 2D)

Lampiran 4. Contoh Perhitungan Anggaran Biaya Pembangunan PLTMH

(Lanjutan)

44

BUKU 2D

PEDOMAN STUDI KELAYAKAN

EKONOMI / FINANSIAL

Page 51: Pedoman Studi Kelayakan Ekonomi-Finansial (BUKU 2D)

Lampiran 4. Contoh Perhitungan Anggaran Biaya Pembangunan PLTMH

(Lanjutan)

BUKU 2D

PEDOMAN STUDI KELAYAKAN

EKONOMI / FINANSIAL

45

Page 52: Pedoman Studi Kelayakan Ekonomi-Finansial (BUKU 2D)

Lampiran 4. Contoh Perhitungan Anggaran Biaya Pembangunan PLTMH

(Lanjutan)

46

BUKU 2D

PEDOMAN STUDI KELAYAKAN

EKONOMI / FINANSIAL

Page 53: Pedoman Studi Kelayakan Ekonomi-Finansial (BUKU 2D)

Lampiran 5. Contoh Format Pencatatan Aliran Kas Operasional Harian per Bulan

BUKU 2D

PEDOMAN STUDI KELAYAKAN

EKONOMI / FINANSIAL

47

Page 54: Pedoman Studi Kelayakan Ekonomi-Finansial (BUKU 2D)

Lampiran 6. Contoh Pencatatan Aliran Kas Operasional Harian per Bulan

48

BUKU 2D

PEDOMAN STUDI KELAYAKAN

EKONOMI / FINANSIAL

Page 55: Pedoman Studi Kelayakan Ekonomi-Finansial (BUKU 2D)

DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGIDEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Jalan H.R. Rasuna Said Blok X2 Kav. 7 & 8Kuningan, Jakarta 12950