Pedoman Rancangan Proyek.pdf

5
LAMPIRAN 3 PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.14/Menhut-II/2004 TANGGAL : 5 Oktober 2004 PEDOMAN PENYUSUNAN DOKUMEN RANCANGAN PROYEK (DRP) DALAM KERANGKA MEKANISME PEMBANGUNAN BERSIH (MPB) Dokumen Rancangan Proyek (DRP) atau yang dalam bahasa Inggris disebut Project Design Document (PDD) merupakan dokumen yang akan dijadikan bahan pengujian. Oleh karena itu dokumen tersebut harus disusun dalam bahasa Inggris dan memuat (namun tidak terbatas pada) aspek-aspek sebagai berikut : Dalam lembar jilid depan disajikan nama proyek (Project Design Document for Afforestation/Reforestation Project Activities under the Clean Development Mechanism), luas, lokasi, dan tanggal penyerahan dokumen. I. General Description of Project Activity (ikhtisar proyek) Beberapa hal yang perlu disampaikan di dalam General Description, meliputi : A. Project and sector background Uraikan tentang latar belakang proyek dan kaitan dengan kebijakan sektor kehutanan di Indonesia. B. Project objectives (tujuan proyek) Uraikan tentang tujuan proyek dari kepentingan negara Annex-I (target pengurangan GRK) dan tujuan proyek dari kepentingan Indonesia (pembangunan berkelanjutan). C. Project location (lokasi proyek) Uraikan tentang lokasi proyek yang akan dilaksanakan, termasuk informasi tentang iklim, hidrologi, tanah, ekosistem, dan keberadaan jenis-jenis flora/ fauna langka dan habitatnya, serta status dan tata guna lahannya. D. Type of project (jenis proyek) Uraikan jenis proyek yang diusulkan, misalnya agroforestry, hutan tanaman industri, atau kegiatan lainnya, serta penjelasan bahwa proyek memenuhi persyaratan definisi hutan, aforestasi, atau reforestasi, serta informasi lainnya termasuk jenis tanaman (species) yang akan digunakan dalam proyek tersebut.

Transcript of Pedoman Rancangan Proyek.pdf

  • LAMPIRAN 3 PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.14/Menhut-II/2004 TANGGAL : 5 Oktober 2004

    PEDOMAN PENYUSUNAN

    DOKUMEN RANCANGAN PROYEK (DRP)

    DALAM KERANGKA MEKANISME PEMBANGUNAN BERSIH (MPB)

    Dokumen Rancangan Proyek (DRP) atau yang dalam bahasa Inggris disebut Project Design

    Document (PDD) merupakan dokumen yang akan dijadikan bahan pengujian. Oleh karena itu

    dokumen tersebut harus disusun dalam bahasa Inggris dan memuat (namun tidak terbatas

    pada) aspek-aspek sebagai berikut :

    Dalam lembar jilid depan disajikan nama proyek (Project Design Document for

    Afforestation/Reforestation Project Activities under the Clean Development Mechanism),

    luas, lokasi, dan tanggal penyerahan dokumen.

    I. General Description of Project Activity (ikhtisar proyek)

    Beberapa hal yang perlu disampaikan di dalam General Description, meliputi :

    A. Project and sector background

    Uraikan tentang latar belakang proyek dan kaitan dengan kebijakan sektor

    kehutanan di Indonesia.

    B. Project objectives (tujuan proyek)

    Uraikan tentang tujuan proyek dari kepentingan negara Annex-I (target

    pengurangan GRK) dan tujuan proyek dari kepentingan Indonesia (pembangunan

    berkelanjutan).

    C. Project location (lokasi proyek)

    Uraikan tentang lokasi proyek yang akan dilaksanakan, termasuk informasi

    tentang iklim, hidrologi, tanah, ekosistem, dan keberadaan jenis-jenis flora/

    fauna langka dan habitatnya, serta status dan tata guna lahannya.

    D. Type of project (jenis proyek)

    Uraikan jenis proyek yang diusulkan, misalnya agroforestry, hutan tanaman

    industri, atau kegiatan lainnya, serta penjelasan bahwa proyek memenuhi

    persyaratan definisi hutan, aforestasi, atau reforestasi, serta informasi lainnya

    termasuk jenis tanaman (species) yang akan digunakan dalam proyek tersebut.

  • E. Project costs/Project finacing

    Uraikan perkiraan biaya proyek dan sumber pendanaannya. Uraian termasuk

    penjelasan ada/tidaknya dana publik dari negara Annex I yang digunakan dalam

    proyek MPB yang diusulkan. Apabila terdapat dana publik dari pihak Annex I untuk

    proyek ini, maka sumber dana tersebut perlu dijelaskan. Penjelasan mencakup

    kepastian bahwa dana publik yang dimaksud tidak menyebabkan pengalihan

    penggunaan dana ODA, serta tidak diperhitungkan sebagai pemenuhan kewajiban

    negara Annex I.

    F. Project proponents

    Indonesian partners(s)

    Company name : ..

    Address : ..

    Investor partner(s)

    Company name : ..

    Address : ..

    G. Host country approval (persetujuan pemerintah)

    Uraikan tentang persetujuan proyek, dan penjelasan tentang ratifikasi Kyoto

    Protokol.

    H. Project start

    Sebutkan tanggal dimulainya proyek. Jika suatu tanggal alternatif dipilih sebagai

    tanggal dimulainya kegiatan proyek, maka jelaskan secara singkat tentang

    pemilihan tanggal alternatif dimulainya kegiatan proyek tersebut.

    II. Project Baseline and Additionality

    A. Project baseline

    Isi ringkas skenario baseline proyek (jumlah perubahan stok yang mungkin terjadi

    di carbon pools yang berada dalam areal proyek apabila tidak ada proyek).

    Carbon pools yang dipilih harus dapat terukur dan disajikan secara transparan.

    B. Baseline methodol ogy

    - Menjelaskan metodologi yang dipilih (diantara metodologi yang telah disahkan

    oleh Badan Eksekutif) dan bagaimana metodologi dimaksud akan

    diimplementasikan.

    - Dalam hal penerapan metodologi baru, berikan alasan pemilihan metodologi,

    termasuk kajian tentang kelebihan dan kelemahannya, deskripsi parameter,

    sumber data dan asumsi yang digunakan untuk estimasi baseline dan ketidak-

    pastian, proyeksi baseline, dan sumber (potensial) kebocoran (leakage).

  • - Penjelasan bahwa kebijakan sektor dan nasional telah diperhatikan dan

    penetapan baseline dilakukan secara transparan dan konservatif.

    C. Project boundary

    Uraikan batas-batas geografis proyek. Suatu proyek dapat merupakan gabungan

    dari beberapa areal (lokasi) yang terpisah-pisah.

    D. Leakage

    Jelaskan rencana/kegiatan yang akan dilakukan untuk meminimalkan leakage.

    Leakage (kebocoran) didefinisikan sebagai perubahan neto emisi antropogenik

    oleh sumber GRK yang terjadi di luar batas proyek yang dapat diukur dan

    diakibatkan oleh aktivitas proyek.

    E. GHG coverage

    Tunjukkan GRK yang tercakup oleh proyek.

    F. Additionality

    Jelaskan berapa perkiraan additionality dari aspek lingkungan. Suatu proyek

    additional apabila :

    - Jumlah GRK yang terserap/tersimpan dengan adanya proyek dikurangi dengan

    jumlah GRK dalam kondisi baseline (skenario bila tidak ada proyek) dikurangi

    leakage bernilai positif.

    - Berdampak positif terhadap konservasi keanekaragaman hayati.

    - Berdampak positif terhadap upaya penanggulangan degradasi lahan.

    G. Start date and crediting period

    Jelaskan tentang crediting period yang dipilih dan pendekatan yang dipakai

    dalam menangani isunon-permanence (penggunaan ICERs atau tCERs). Menurut

    ketentuan, pengembang proyek dapat memilih salah satu dari dua kemungkinan

    yang ditawarkan, yaitu (a) maksimum 20 tahun sejak dimulainya proyek dan

    dapat diperpanjang paling banyak 2 kali dengan ketentuan bahwa pada setiap

    saat perpanjangan, Lembaga operasional akan menentukan dan memberitahukan

    kepada Badan Pelaksana MPB bahwa baseline yang telah diterima sejak awal

    masih berlaku atau telah mengalami perubahan; atau (b) maksimum 30 tahun

    tanpa perpanjangan.

    III. Project Monitoring

    A. Monitoring plan

    Jelaskan secara singkat tentang :

    - Data yang diperlukan termasuk keakuratan, komparabilitas, kelengkapan, dan

    validitasnya.

  • - Metode yang akan dipakai untuk mengumpulkan data dan monitoring

    termasuk pendekatan untuk menjamin kualitasnya, guna keperluan

    monitoring, pengumpulan, dan pelaporan.

    - Dalam hal metode baru akan diterapkan, deskripsi tentang metodologi

    termasuk kekuatan dan kelemahannya serta informasi tentang pernah/

    tidaknya dicoba/berhasil di tempat lain.

    - Informasi lain yang relevan.

    B. Calculation of CERs

    Jelaskan tentang formula yang dipakai untuk penentuan baseline, estimasi

    leakage, menghitung perubahan (penambahan/pengurangan) GRK, dan beberapa

    referensi terkait.

    IV. Environental Impacts of the Project and Socio-Economic Benefits

    Uraikan tentang dampak positif proyek dari sisi lingkungan, sosial, dan ekonomi, yang

    menunjukkan bahwa kegiatan proyek berkontribusi dalam mencapai tujuan

    pembangunan berkelanjutan.

    A. Local environmental benefits

    Uraikan manfaat lingkungan setempat dengan adanya proyek. Jelaskan

    pendekatan (teknik pengukuran) yang diusulkan dalam rencana pemantauan.

    B. Socio-economic benefits

    Uraikan berbagai manfaat sosial-ekonomi dari adanya proyek. Tunjukkan jika

    berbagai pengukuran diusulkan dalam rencana pemantauan.

    C. Capacity building

    Uraikan komponen-komponen proyek yang berkaitan dengan pengembangan

    kapasitas SDM dan kelembagaan.

    D. Technology transfer

    Uraikan jika proyek melibatkan alih-teknologi kenegara tuan rumah.

    E. Host country criteria

    Uraikan kriteria negara tuan rumah (jika ada) khusus untuk pengesahan proyek

    sebagai kegiatan MPB.

    F. Sustainable development criteria

    Uraikan kriteria pembangunan berkelanjutan yang telah didefinisikan oleh Pihak

    tuan rumah atau diidentifikasi untuk proyek tersebut.

  • G. Environmental Impact Assessment (EIA)

    Uraikan hasil-hasil utama kajian dampak lingkungan untuk proyek tersebut, sesuai

    dengan prosedur sebagaimana dikehendaki oleh Pihak tuan rumah.

    V. Stakeholder Commets

    Uraikan tentang proses, ringkasan tentang komentar/respon dari stakeholder, serta

    penjelasan tentang sejauh mana komentar/respon dimaksud telah diakomodasikan

    atau diperhatikan.

    VI. Other Project Documents

    Informasikan ketersediaan dokumen yang terkait dengan proyek.

    MENTERI KEHUTANAN

    ttd.

    MUHAMMAD PRAKOSA