Pedoman Pustu Sub Unit

download Pedoman Pustu Sub Unit

of 26

Transcript of Pedoman Pustu Sub Unit

  • 7/25/2019 Pedoman Pustu Sub Unit

    1/26

    SAMBUTAN

    DIREKTUR JENDERAL BINA KESEHATAN MASYARAKAT

    DEPARTEMEN KESEHATAN R.I

    Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

    Kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat

    hidayah dan karunia-Nya, Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan

    Kesehatan di Pustu/ Polindes telah dapat diselesaikan.

    Proses penyusunan pedoman pengelolaan ini melibatkan beberapa unit

    utama Departemen Kesehatan, Pengelola Obat Publik dan Perbekalan

    Kesehatan dari beberapa Kabupaten/Kota maupun Propinsi serta Kepala

    Puskesmas.

    Dengan telah disusunnya Pedoman ini, diharapkan pengelolaan obat publik

    dan perbekalan kesehatan di Pustu/ Polindes menjadi lebih terarah dan

    dapat dijadikan dasar untuk menyamakan gerak dan langkah dalam

    memberdayakan Institusi Pengelola Obat di Pustu/ Polindes, sehingga dapat

    menjamin ketersediaan obat yang bermutu di Unit Pelayanan Kesehatan

    Dasar.

    Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di Pustu/

    Polindes ini merupakan salah satu upaya merespon adanya perubahan besar

    dalam ketatanegaraan kita yaitu dengan adanya UU Nomor 22 tahun 1999

    tentang Pemerintahan Daerah dan UU Nomor 25 tahun 1999 tentang

    Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah.

    Kami berharap dengan diterbitkannya Buku Pedoman Pengelolaan Obat

    Publik dan Perbekalan Kesehatan di Pustu/ Polindes ini, maka komitmen

    semua pihak akan dapat terus meningkatkan Pengelolaan Obat Publik dan

    Perbekalan Kesehatan di Unit Pelayanan Kesehatan Dasar dalam menghadapi

    berbagai kendala dimasa transisi penerapan Otonomi Daerah.

  • 7/25/2019 Pedoman Pustu Sub Unit

    2/26

    Akhirnya kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua

    pihak atas bantuan dan perhatian yang telah diberikan dalam rangka

    penyusunan Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di

    Pustu/ Polindes ini.

    Jakarta, Desember 2005Direktur Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat

    Dr. Sri Astuti S, Soeparmanto, MSc (PH)

    NIP. 140061067

  • 7/25/2019 Pedoman Pustu Sub Unit

    3/26

    TIM PENYUSUN PEDOMAN PENGELOLAAN

    OBAT PUBLIK DAN PERBEKALAN KESEHATAN DI PUSKESMAS

    PEMBANTU

    Daftar Kontributor :

    1. Dr. Agus Winarno : Puskesmas Kab. Temanggung

    2. Dr. Bintarti Amalia, DESS : Puskesmas Kota Waringin Barat

    3. Dra. Ruhama, Apt : Dinkes Kota Depok

    4. Dra. Tetti Widiharti, Apt : Dinkes Kota Sukabumi

    5. Dra. Magda Mina Putri, Apt : Dinkes Kab. Serang

    6. Sunarsih : Dinkes Kab. Bekasi

    7. Drs. Ujang Supriatna, Apt : Dinkes Prop. Jawa Barat

    8. Dra. Luky Widyawati, Apt : Dinkes Prop. Jawa Timur

    9. Dr. Sutedjo, RN : Ditjen Bina Kesmas Depkes RI

    10. Dr. Sri Widyastuti : Ditjen P2M & PL Depkes RI

    11. Drs. Zaenal Komar, MA, Apt : Dit. Bina Obat Publik & Bekkes

    12. Drs. M Nur Ginting, M.Kes, Apt : Dit. Bina Obat Publik & Bekkes

    13. Dra. S. Nurul Istiqomah, Apt : Dit. Bina Obat Publik & Bekkes

    14. Dra. R Detti Yuliati, Msi, Apt : Dit. Bina Obat Publik & Bekkes

    15. Drs. M. Taufik. S, Apt : Dit. Bina Obat Publik & Bekkes

    16. Rustian, Ssi, Apt : Dit. Bina Obat Publik & Bekkes

    Sekretariat :

    1. Lucia Dina Kombong, SH : Dit. Bina Obat Publik & Bekkes

    2. Dra. Evrina, Apt : Dit. Bina Obat Publik & Bekkes

    3. Sari Isa Harefa, SE : Dit. Bina Obat Publik & Bekkes

    4. O.R. Pamuncak P. Pasaribu : Dit. Bina Obat Publik & Bekkes

  • 7/25/2019 Pedoman Pustu Sub Unit

    4/26

    DAFTAR ISI

    Halaman

    SAMBUTAN i

    KATA PENGANTAR ii

    TIM PENYUSUN iii

    DAFTAR ISI iv

    BAB I PENDAHULUAN 1

    A. Latar Belakang 1

    B. Tujuan 1

    C. Ruang Lingkup 2

    BAB II PENGELOLAAN 3

    A. Perencanaan Kebutuhan 4

    B. Permintaan dan Penerimaan 7

    C. Penyimpanan 8

    D. Penggunaan 9

    D. 1. Penyerahan Obat 10

    D. 2. Informasi 10

    D. 3. Etika Pelayanan 12

    E. Pencatatan Pelaporan 14

    BAB III PENUTUP 15

    DAFTAR PUSTAKA 16

    DAFTAR SINGKATAN 17

    DAFTAR LAMPIRAN 18

  • 7/25/2019 Pedoman Pustu Sub Unit

    5/26

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar belakang

    Puskesmas merupakan salah satu ujung tombak pelayanan kesehatan dasar

    dalam sistem pelayanan kesehatan di Indonesia. Pada umumnya Puskesmas di

    Indonesia dilengkapi dengan Sub Unit pelayanan baik yang berada secara fisik di

    dalam puskesmas maupun yang berada di luar gedung puskesmas. Sub unit yang

    berada di dalam gedung Puskesmas antara lain : Ruang KIA/Gizi, Ruang Rawat

    Inap, Ruang Pelayanan Gigi, Ruang Periksa (Rawat Jalan), dan lain-lain. Sedangkan

    sub unit yang berada di luar puskesmas antara lain : Puskesmas Pembantu,

    Puskesmas Keliling, Polindes, Pos Kesehatan Satelit (terutama yang berada di

    daerah bencana).

    Puskesmas Pembantu merupakan unit otonom yang dapat melakukan

    pelayanan kesehatan secara mandiri. Untuk itu Puskesmas Pembantu (Pustu) pada

    umumnya di lengkapi dengan sumber daya manusia (perawat, Dokter), peralatan

    maupun obat dan perbekalan kesehatan untuk menunjang aktivitasnya. Di beberapa

    daerah di NTB, Jawa Barat bagian selatan, Kalimantan, Papua, Sulawesi, Sumatera

    dan sebagainya. Pustu mempunyai peran sangat strategis dalam hal pelayanan

    kesehatan masyarakat, karena merupakan upaya pendekatan pada pelayanan

    kesehatan kepada masyarakat untuk meningkatkan akses masyarakat pada sarana

    pelayanan kesehatan. Untuk menunjang operasional Pustu perlu dipikirkan dengan

    lebih seksama mengenai pengelolaan obat dan perbekalan kesehatannya. Hal ini

    berkaitan dengan belum adanya buku pedoman pengelolaan obat di Pustu.

    B. Tujuan

    Pedoman ini bertujuan untuk memberi pedoman dalam pengelolaan obat dan

    perbekalan kesehatan di Pustu. Dengan adanya pedoman ini diharapkan kualitas

    pelayanan kefarmasian di Pustu akan lebih meningkat.

    C. Ruang Lingkup

    Pedoman ini akan mencakup :

    1. Perencanaan Kebutuhan

    2. Permintaan dan Penerimaan

    3. Penyimpanan

    4. Penggunaan

    5. Pencatatan dan pelaporan

  • 7/25/2019 Pedoman Pustu Sub Unit

    6/26

    BAB II

    PENGELOLAAN

    Mengingat pada umumnya tenaga yang bertugas di Pustu berbeda dengan tenaga

    di Puskesmas, maka daftar obat di Pustu juga di bedakan. Hal ini berkaitan dengan tingkatpengetahuan yang dimiliki oleh tenaga bersangkutan dan jenis serta kompleksitas pelayanan

    kesehatan dasar yang diberikan. Pada umumnya obat yang digunakan di Pustu sama

    dengan Daftar Obat Pelayanan Kesehatan Dasar yang tersedia di Puskesmas, yaitu Daftar

    Obat Esensial Nasional (DOEN). Obat di Pustu yang meliputi hampir seluruh kelas terapi

    yang tersedia di pelayanan kesehatan dasar, terutama dalam bentuk formulasi oraldibatasi,

    karena terbatasnya SDM maka dihindari bentuk formulasi parenteral (lihat pada lampiran 1).

    Kriteria jenis obat yang disediakan di Pustu:

    1. Obat untuk penanggulangan 10 penyakit terbanyak

    2. Obat untuk Penyelamat Jiwa/ Pertolongan Pertama/ Emergensi/

    Kedaruratan Medik

    3. Obat untuk pelayanan kesehatan dasar tanpa pemeriksaan

    penunjang/laboratorium

    4. Obat untuk pelayanan kesehatan gigi dasar bila ada tenaga dokter gigi/

    perawat gigi di Pustu

    5. Obat yang digunakan secara terapi berkesinambungan dari penanganan

    rujukan sebelumnya (dari Puskesmas Induk/RS)

    6. Obat-obat Program Kesehatan, yang disesuaikan dengan kondisi

    wilayah setempat

    7. Penggunaan Narkotika dan Psikotropika hanya dalam kondisi bila ada

    dokter yang bertugas pada Pustu dan dilaporkan secara berkala sesuai

    ketentuan yang berlaku.

  • 7/25/2019 Pedoman Pustu Sub Unit

    7/26

    Untuk Polindes (Pos Bersalin Desa), penyediaan dan penggunaan obat sesuai

    dengan program KB/KIA, yaitu :

    a. Alat kontrasepsi

    b. Supplemen / Vitamin (program Gizi)c. Obat untuk kebidanan dan kandungan

    d. Obat pendukung MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit)

    Pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan di Pustu, meliputi:

    A. Perencanaan Kebutuhan

    Petugas Pustu bertanggung jawab dalam merencanakan kebutuhan obat

    yang sesuai dengan kriteria di atas sehingga obat cukup tersedia, baik dalam jenis

    dan jumlahnya.

    Perhitungan kebutuhan obat berdasarkan metode konsumsi dengan terlebih duhulu

    menetapkan stok optimum setiap jenis obat.

    STOK OPTIMUM=

    Pemakaian per periode distribusi

    + Stok pengaman

    + Waktu tunggu

    Kebutuhan obat = Stok Optimum Sisa Stok

    Stok Pengaman : Persediaan obat untuk mengantisipasi terjadinya

    peningkatan kunjungan, keterlambatan

    kedatangan obat, dan pemakaian.

    Waktu Tunggu : Waktu tunggu, dihitung dari permintaan obat

    oleh Pustu sampai dengan penerimaan obat di Pustu

    Contoh Perhitungan:

    Pemakaian Antalgin di Puskesmas Pembantu Melati pada bulan Agustus 2004

    sebanyak 1000 tablet. Sisa stok per 31 Agustus 2004 adalah 100 tablet. Permintaan

    obat ke puskesmas induk dilakukan setiap bulan.

    a. Pemakaian Per bulan = 1000 tablet

    b. Pemakaian rata-rata per hari = 1000/25 = 40 tablet

  • 7/25/2019 Pedoman Pustu Sub Unit

    8/26

    c. Stok pengaman pada umumnya berkisar antara 10% - 20%

    (termasuk untuk mengantisipasi kemungkinan kenaikan

    kunjungan). Misalkan berdasarkan evaluasi data diperkirakan 10

    % = 10 % x 1000 tablet = 100 tablet.

    d. Pada umumnya waktu tunggu berkisar antara 2 - 3 hari.Misalkan waktu tunggu diperkirakan 3 hari = 3 x 40 tablet =

    120 tablet.

    e. Kebutuhan Antalgin untuk bulan September 2004 adalah ( a + c

    + d ) Sisa Stok =

    ( 1000 + 100 + 120 ) 100 = 1120 tablet

    Pengajuan obat dari Pustu ke Puskesmas menggunakan formulir LPLPO sub unit.

    Pengelolaan Obat Puskesmas

    Puskesmas Pembantu

    UPOPPK

    PUSKESMAS

    Jalur permintaan

    Jalur penyerahan

    LPLPO sub unit

    LPLPO

    LPLPO sub un it

    LPLPO

    B. Permin taan dan Penerimaan

    Pustu akan menerima obat dalam jumlah tertentu sesuai dengan kebutuhan.

    Pendekatan yang dapat dilakukan untuk metoda distribusi obat ke Pustu adalah

    dengan sistem Imprestmelalui pendekatan perhitungan dengan metoda konsumsi.

    Sistem Imprest merupakan sistem pengendalian persediaan dengan cara

    menyediakan persediaan di dua tempat penyimpanan (ruang simpan ganda) dimana

    masing-masing tempat penyimpanan mempunyai jumlah persediaan yang sama dan

    senantiasa dijaga agar selalu sama. Persediaan Imprest adalah persediaan yang

    digunakan untuk mengisi kembali persediaan agar senantiasa persediaan kedua

    ruang simpan selalu dalam jumlah yang sama. Pustu menerima obat hanya dari

    Puskesmas

  • 7/25/2019 Pedoman Pustu Sub Unit

    9/26

    Pustu tidak diperkenankan meminta obat secara langsung dari Unit

    pengelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan (UPOPPK)

    Kabupaten/Kota, kecuali dalam keadaan terjadinya KLB ataukedaruratan lainnya

    Pada waktu penerimaan obat dari Puskesmas, petugas Pustu diwajibkan

    melakukan pemeriksaan fisik, administrasi dan mutu obat yang meliputi:

    Jenis obat

    Jumlah obat

    Kemasan

    Kadaluarsa

    Kesesuaian dengan dokumen

    Untuk menunjang operasional Pustu, maka periode penerimaan obat harus di

    tetapkan. Dengan adanya periode penerimaan ini diharapkan akan dapat menjamin

    :

    Ketersediaan obat

    Kepastian Pustu untuk melayani pasien

    Perencanaan kebutuhan lebih terarah

    C. Penyimpanan

    Pada dasarnya kebijakan penyimpanan obat di Pustu sama dengan di

    Puskesmas. Obat harus disimpan ditempat yang aman, disusun berdasarkan

    jenisnya yang tersusun secara alfabetis. Penyimpanan menerapkan prinsip FIFO dan

    FEFO. Hanya yang mempunyai wewenang yang boleh mengakses ruang

    penyimpanan obat.

    Penyimpanan obat:

    Kelembaban Udara lembab dapat menimbulkan kerusakan pada

    tablet salut gula, kapsul, oralit

    Sinar matahari Sinar Matahari langsung dapat merusak injeksi, sirup

    Suhu (Panas) Suhu yang terlalu tinggi dapat menimbulkan

    kerusakan: salep, suppositoria

  • 7/25/2019 Pedoman Pustu Sub Unit

    10/26

    Kerusakan Fisik Disebabkan menumpuk terlalu tinggi

    Dus berdempetan dengan benda tajam

    Kontaminasi bakteri Wadah obat yang rusak atau terbuka akan mudah

    tercemar oleh bakteri

    Pengotoran Ruang yang kotor dapat menyebabkan adanya

    insek/roden.

    Cara identifikasi obat rusak:

    Tablet Perubahan warna, bau, rasa, bintik, pecah, retak,

    benda asing, wadah rusak

    Tablet Salut Salutnya pecah, basah, lengket satu sama lain,

    wadah rusak

    Kapsul Kapsul terbuka, lengket satu sama lain, wadah rusak

    Salep Warna berubah, berbintik-bintik, wadah rusak

    Cairan Warna berubah, endapan/keruh, perubahan

    kekentalan, wadah rusak

    Injeksi Warna berubah, endapan/keruh, benda asing

    kekentalan, wadah rusak

    Obat yang diterima oleh Pustu harus di simpan dengan baik pada tempat tertentu

    dan disimpan di tempat yang terkunci.

    Peralatan

    Meliputi lemari beserta kuncinya.

    Pengamanan

    Lemari harus terkunci

    Penanggung jawab

    Kepala Pustu atau petugas yang ditunjuk

    D. Penggunaan

    Penggunaan obat di Pustu berpedoman pada penggunaan obat rasional dengan

    mengacu pada Pedoman Pengobatan Puskesmas(Direktorat Bina PenggunaanObat Rasional, tahun 2003), dengan prinsip antara lain:

  • 7/25/2019 Pedoman Pustu Sub Unit

    11/26

    Mengurangi penggunaan injeksi

    Menghindari peresepan obat yang berlebihan (polifarmasi)

    Menghindari penggunaan antibiotik untuk kasus ISPA non pneumonia

    dan diare non spesifik

    Memberikan informasi kepada pasien mengenai cara penggunaan obat

    dan penyimpanannya di rumah

    D.1. Penyerahan obat

    1. Sebelum obat diserahkan, lakukan pengecekan terakhir tentang nama

    pasien, jenis obat, jumlah obat, aturan pakai obat, kemasan, dan

    sebagainya

    2. Obat diberikan melalui loket.

    3. Penerima obat dipastikan pasien atau keluarga pasien.

    D.2. Informasi

    Sebab utama mengapa penderita tidak menggunakan obat dengan tepat,

    adalah karena penderita tidak mendapatkan penjelasan yang cukup dari

    yang memberikan pengobatan atau yang menyerahkan obat.

    Oleh karena itu sangatlah penting menyediakan waktu untuk memberikan

    penyuluhan kepada penderita tentang obat yang diberikan.

    Informasi yang perlu diberikan kepada pasien adalah :

    1). Kapan obat digunakan dan berapa banyak

    Beberapa pasien berpendapat bahwa makin banyak obat diminum,

    semakin cepat sembuh. Pendapat ini tentu saja tidak benar dan sangat

    berbahaya.

    Oleh karena itu perlu dijelaskan :

    a. pemakaian obat

    tiga kali sehari

    dua kali sehari

    b. waktu pemakaian obat

    pagi, siang, malam

    c. jumlah sekali pakai

    2). Lama pemakaian obat yang dianju rkan

    Beberapa pasien hanya menggunakan obat sampai badan terasa sembuh.

    Hal ini tidak menjadi masalah apabila penyakit yang diobati ringan

    misalnya alergi atau sakit kepala.

    Masalah serius akan timbul apabila penyakit yang diobati misalnya infeksi.

    Oleh karena itu beritahukan kepada pasien berapa hari/minggu obat harus

    diminum/dimakan.

  • 7/25/2019 Pedoman Pustu Sub Unit

    12/26

    Misalnya antibiotik, harus diminum sampai obat yang diberikan habis sesuai

    dengan aturan pakai.

    3). Cara penggunaan obat

    Obat dapat dimakan/diminum dengan bantuan air putih biasa, teh manis,

    pisang, susu dan lain-lain. Namun demikian untuk Tetracyclin tidak bolehdiminum bersama-sama dengan susu, karena khasiat Tetracyclin akan

    berkurang dengan adanya susu dalam lambung.

    Beberapa obat, baru bekerja dengan maksimal bila lambung dalam

    keadaan kosong (1 jam sebelum makan). Obat antasida (campuran

    magnesium trisilikat) bekerja maksimal apabila dimakan satu atau dua jam

    setelah makan dan waktu tidur.

    Tablet asetosal dan besi dapat menyebabkan iritasi lambung oleh karena itu

    harus digunakan setelah makan terlebih dahulu.

    Krim atau salep kulit digunakan dengan cara mengoleskan obat berkali-kali

    pada kulit ditempat yang sakit.

    Cara memasukkan supositoria yang termudah adalah dalam posisi

    jongkok.

    4). Ciri-cir i tertentu setelah pemakaian obat.

    Berkeringat pada penderita demam panas setelah memakan obat

    penurun panas

    Perubahan warna tinja dan air seni setelah minum Tetrasiklin, Vitamin

    B Komplek

    Rasa mengantuk, oleh karena itu khusus untuk obat antihistamin,

    seperti CTM dianjurkan kepada pasien yang meminum obat ini untuk

    tidak menjalankan kendaraan atau mengoperasikan mesin.

    5). Efek Samping Obat

    Bila diketahui bahwa obat yang diberikan pada pasien mempunyai efek

    samping, beritahu pasien gejala sampingan apa yang dapat ditimbulkan

    oleh obat tersebut.

    Sebagai contoh menggunakan salep Penisilin atau salep 2-4, jika

    mengalami keadaan seperti gatal dan timbul merah disekitar kulit karena

    alergi, dianjurkan untuk menghentikan pemakaian dan kembali ke

    Puskesmas untuk berkonsultasi dengan dokter.

    6). Obat-obatan yang berinteraksi dengan kont rasepsi oral.

    Beberapa obat dapat mempengaruhi kerja kontrasepsi oral menjadi tidak

    efektif, sebagai contoh antibiotik. Oleh karena itu tanyakan pada pasien

    wanita apakah sedang menggunakan pil KB. Beritahukan pada pasien,

    agar berhati-hati kemungkinan KB-nya gagal. Contoh : Rifamfisin dapat

    mempengaruhi efektifitas pil KB.

  • 7/25/2019 Pedoman Pustu Sub Unit

    13/26

    7). Cara Menyimpan Obat

    Sarankan agar obat disimpan di tempat yang sejuk dan aman serta tidak

    mudah dijangkau anak-anak.

    D.3. Etika pelayanan.Petugas harus memperhatikan etika pelayanan kesehatan, terutama pada

    saat penyerahan obat dan pemberian informasi, karena disamping perlu sopan

    santun dan kesabaran dalam melayani pasien, juga karena pasien sebagai

    penderita penyakit biasanya dalam keadaan tidak sehat atau kurang stabil

    emosinya.

    Kesadaran petugas bahwa pasien dan keluarganya perlu ditolong terlepas

    dari status sosial, golongan dan agama atau kepercayaannya serta pengetahuan

    yang terbatas. Pasien memerlukan bantuan agar tidak mengalami bahaya

    karena ketidaktahuannya tentang penyakit.

    Penyerahan obat kepada pasien hendaklah dilakukan dengan cara yang

    baik dan sopan dengan menggunakan Bahasa Indonesia atau kalau perlu

    Bahasa Daerah setempat sehingga pasien menerima dengan senang hati.

    Petugas yang ramah dan sopan akan memberikan semangat kesembuhan pada

    pasien, sehingga akan membantu penyembuhan secara psikologis.

    Petugas sangat perlu menyadari bahwa pasien berhak menerima informasi

    yang baik dan benar, serta pasien berhak dilindungi terhadap penyakit.

    Begitu juga tentang penyampaian informasi yang menyangkut efek

    samping serta keadaan atau tingkat keparahan penyakit pasien hendaklah

    disampaikan secara hati-hati dan agar kerahasiaan penyakitnya dapat dijaga

    dengan sebaik-baiknya.

    Prinsip :Rasional dan dilakukan pemberian informasi obat.

    Sasaran : Pasien yang berkunjung ke Pustu atau pasien yang

    dikunjungi oleh petugas Pustu dalam rangka kunjungan

    Peralatan

    Untuk mempermudah proes pelayanan obat di pustu, maka harus tersedia peralatan

    minimal seperti :

    a) Kotak / wadah obat

    b) Mortir dan stamper (Alu dan lumpang untuk meracik obat)

    c) Plastik atau kertas perkamen untuk obat yang akan diserahkan

    kepada pasien

    d) Air bersih untuk meracik sirup kering

    e) Etiket untuk obat luar dan dalam

  • 7/25/2019 Pedoman Pustu Sub Unit

    14/26

    E. Pencatatan pelaporan

    Pencatatan yang perlu dilakukan di Pustu antara lain meliputi:

    1. Kartu Stok:

    Kartu ini diperlukan untuk memonitor transaksi obat yang terjadi di Pustu (lihat

    pada lampiran 3). Kartu stok ini dapat dipergunakan untuk :a) Mengetahui obat kosong atau berlebih

    b) Mengetahui trend penggunaan obat

    c) Alat untuk membuat laporan di LPLPO Pustu

    2. Catatan Harian pemakaian/pengeluaran Obat

    3. LPLPO sub unit (lihat pada lampiran 2)

    4. Berita acara pengembalian obat rusak dan kadaluarsa ke Puskesmas Induk (lihat

    pada lampiran 4)

    Pustu juga berkewajiban melaporkan penggunaan obat kepada Puskesmas

    setiap bulan dengan menggunakan LPLPO sub Unit. Format pelaporan penggunaan

    obat dan laporan permintaan obat dari Pustu adalah LPLPO Sub unit terdiri dari 2

    rangkap yang bermanfaat sebagai :

    a) Dokumen resmi penerimaan obat.

    b) Alat monitoring penggunaan obat

    c) Alat Bantu untuk merencanakan kebutuhan obat baik di Pustu maupun

    Puskesmas.

  • 7/25/2019 Pedoman Pustu Sub Unit

    15/26

    BAB III

    P E N U T U P

    Buku Pedoman Pengelolaan Obat di Pustu/Polindes ini diharapkan dapat

    bermanfaat dan membantu dalam pengelolaan obat di Puskesmas pembantu dan

    Polindes, yang meliputi aspek permintaan kebutuhan, permintaan dan penerimaan,

    penyimpanan, penggunaan, dan pencatatan pelaporan obat. Sehingga walaupun adanya

    keterbatasan tenaga, dana, sarana dan prasarana pendukungnya, bila pengelolaan obat

    di Pustu dan Polindes dilakukan secara baik diharapkan tujuan pembangunan di bidang

    Kesehatan dapat tercapai, meliputi terjaminnya ketersediaan obat dengan jenis dan

    jumlah yang tepat sesuai kebutuhan dengan mutu yang terjamin dan tersebar secara

    merata, berkesinambungan dan teratur, sehingga mudah diperoleh pada tempat danwaktu yang tepat.

    Penyediaan buku pedoman ini merupakan salah satu sumbangsih Direktorat

    Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan Ditjen Binfar dan Alkes untuk meningkatkan

    kualitas pengelolaan obat di Puskesmas pembantu.

    Pedoman Pengelolaan Obat di Pustu/Polindes ini tentu masih memerlukan

    perbaikan perbaikan untuk penyempuranannya, karena itu masukan-masukan dari

    instansi pengguna buku ini sangat diharapkan.

  • 7/25/2019 Pedoman Pustu Sub Unit

    16/26

    DAFTAR PUSTAKA

    DAFTAR SINGKATAN

    Pustu : Puskesmas Pembantu

    Polindes : Poliklinik Desa

    UPOPPK : Unit Pengelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan

    LPLPO : Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat

  • 7/25/2019 Pedoman Pustu Sub Unit

    17/26

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 : Daftar Obat di Pustu

    Lampiran 2 : LPLPO sub unit

    Lampiran 3 : Kartu Stok

    Lampiran 4 : Catatan Harian Pengeluaran Obat

    Lampiran 5 : Berita Acara Pengembalian Obat Rusak dan Kadaluarsa

  • 7/25/2019 Pedoman Pustu Sub Unit

    18/26

    Lampiran-1

    Daftar Obat di Puskesmas Pembantu

    NO NAMA OBAT KEMASAN ALASAN PENGGUNAAN

    1 Alat Kesehatan

    - Alat suntik sekali pakai 1 ml 100 set / kotak Pelayanan imunisasi

    - Alat suntik sekali pakai 2,5 ml 100 set / kotakUntuk pemberian suntikan penanganananafilaksis syok

    - Catgut / Benang Bedah No. 2/0 3/0dengan jarum bedah

    24 x 70 cm / kotakPenanganan luka/trauma

    - Infusion set anak Set /kantong Pemberian cairan rehidrasi (infus)

    - Infusion set dewasa Set /kantong Pemberian cairan rehidrasi (infus)

    - Kapas Pembalut / Absorben 250 gram Bungkus Penanganan luka/trauma

    - Kasa Kompres 40/40 steril Bungkus Penanganan luka/trauma

    - Kasa Pembalut 2 m x 80 cm Rol Penanganan luka/trauma

    - Kasa Pembalut Hidrofil 4 m x 3 cm elastic Rol Penanganan luka/trauma

    - Kasa Pembalut Hidrofil 4 m x 15 cm elastic Rol Penanganan luka/trauma

    - Plester 5 yards x 2 inch Rol Penanganan luka/trauma

    - Silk (Benang Bedah Sutera) No. 3/0dengan jarum bedah

    12 x 3 x 75 cm / kotakPenanganan luka/trauma

    2 Alopurinol tablet 100 mg 100 tablet/strip/blister , kotakPemberian hanya berdasarkan pelayananlanjutan dari puskesmas induk/Rumah Sakit

    3 Aminofilin tablet 200 mg 100 tablet / botol

    4 Aminofilina injeksi 24 mg/ml - 10 ml 30 ampul / kotak Digunakan bila ada dokter

    5 Amitriptilin HCl tablet salut 25 mg 100 tablet/strip/blister , kotakPemberian hanya berdasarkan pelayananlanjutan dari puskesmas induk/Rumah Sakit

    6 Amoksisilin kapsul 250 mg 120 kapsul/strip/blister, kotak Pemberian antibiotika minimal untuk 3 hari- Amoksisilin kaplet 500 mg 100 kaplet/botol/strip, kotak Pemberian antibiotika minimal untuk 3 hari

    7 Amoksisilin sirup kering 125 mg/5ml Botol 60 ml Pemberian antibiotika minimal untuk 3 hari

    8 Antalgin (Metampiron) tablet 500 mg 1000 tablet / botolSebagai pengganti parasetamol, namun lebihdiutamakan parasetamol

    9 Antasida DOEN tab,kombinasi:Mg-Hidroksida 200mg+Al. Hidroksida. 200 mg

    1000 tablet / botol Hati-hati pada penderita ginjal dan digunakansebelum makan, dikunyah

    10 Anti Bakteri DOEN salep kombinasi:Basitrasin 500 IU/g + Polimiksin 10.000 IU/g

    25 tube @ 5 g / kotakSebagai pengganti oksitetrasiklin s.k. 3%

    11 Anti Hemoroid DOEN Kombinasi 10 supp / kotakDisesuaikan dengan sarana penyimpanan padasuhu di bawah 25 oC

    12 Antifungi DOEN Kombinasi:Asam Benzoat 6% + Asam Salisilat 3%

    24 pot @ 30 g / kotak Sebagai pengganti salep White field

    13 Asam Askorbat (Vit C) tablet 50 mg 1000 tablet / botol Supplemen vitamin

    14 Asetosal tablet 100 mg 100 tablet/strip/blister , kotakSbg anti platelet, hanya berdasarkan pelayananlanjutan dari puskesmas induk/Rumah Sakit

    15 Atropin Sulfat injeksi 0,25 mg/ml - 1 ml 30 ampul / kotak Sebagai Antidotum

    16 Betametason krim 0.1% 25 tube @ 5 g / kotakTidak diberikan pada radang kulit yang mungkindiakibatkan virus/ varicela atau herpes

    17 Deksametason tablet 0,5 mg 1000 tablet / botolTidak diberikan pada radang kulit yang mungkindiakibatkan virus/ varicela atau herpes

    18 Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml Botol 60 ml diutamahan antitusif untuk anak

    NO NAMA OBAT KEMASAN ALASAN PENGGUNAAN

    19 Dekstrometorfan tablet 15 mg 1000 tablet / botol diutamahan antitusif untuk dewasa

    20 Diazepaminjeksi 5mg/ml2ml 30ampul / kotak Digunakanbila adadokter untuk indikasi

  • 7/25/2019 Pedoman Pustu Sub Unit

    19/26

    antikonvulsi

    21 Efedrin HCl tablet 25 mg 1000 tablet / botolHarus diawasi karena merupakan prokursorpsikotropik

    22 Ekstrak Belladon tablet 10 mg 1000 tablet / botol Hati-hati efek samping akibat atropinisasi

    23Epinefrina HCl/Bitartrat ( Epinefrina /Adrenalina ) Injeksi 0,1% - 1 ml

    30 ampul /kotak Untuk penatalaksanaan anafilaktik syok

    24 Etakridin ( Rivanol ) larutan 0,1% Botol 300 ml Obat luar

    25 Etanol 70% Botol 1000 ml Obat luar

    26 Fenitoin Natrium kapsul 30 mg 250 kapsul / botolPemberian hanya berdasarkan pelayananlanjutan dari puskesmas induk/Rumah Sakit

    27 Fenobarbital tablet 30 mg 1000 tablet / botolPemberian hanya berdasarkan pelayananlanjutan dari puskesmas induk/Rumah Sakit

    28 Fenoksimetil Penisilina tablet 250 mg 100 tablet / botol Pemberian antibiotika minimal untuk 3 hari

    - Fenoksimetil Penisilina tablet 500 mg 100 tablet / botol Pemberian antibiotika minimal untuk 3 hari

    29 Fenol Gliserol tetes telinga 10% 24 btl @ 5 ml / kotak Obat luar

    30 Fitomenadion (Vit.K1) tablet salut gula 10 mg 100 tablet / botol Ditamakan untuk pelayanan ibu nifas

    31 Furosemid tablet 40 mg 250 tablet / botol Hati-hati pada deplesi Kalium, berikansuplemennya

    32 Gameksan krim 1 % Botol 30 ml Obat luar

    33 Garam Oralit untuk 200 ml air 100 kantong / kotakPilihan uama untuk penanggulangan diare non-spesifik

    34 Gentian Violet larutan 1 % Botol 10 ml Obat luar

    35 Glibenklamid tablet 5 mg 100 tablet / botol Antidiabetes oral

    36 Gliseril Guayakolat tablet 100 mg 1000 tablet / botol

    37 Glukosa larutan infus 5 % steril (Produk lokal) Botol / plastik 500 ml Pemberian cairan rehidrasi (infus)

    38 Griseofulvin tablet 125 mg, micronized 100 tablet / botol Anti fungi oral, pemberian minimal 7 hari

    39 Hidroklorotiazid (HCT) tablet 25 mg 1000 tablet / botol

    40 Hidrokortison krim 2,5 % 24 tube @ 5 g / kotakTidak diberikan pada radang kulit yang mungkindiakibatkan virus/ varicela atau herpes

    41 Ibuprofen tablet 200 mg 100 tablet / botol Hati-hati pada penderita tukak lambung

    - Ibuprofen tablet 400 mg 100 tablet / botol Hati-hati pada penderita tukak lambung

    42 Kalium Permanganat serbuk 20 botol / 5 gram Obat luar

    43 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg 1000 tablet / botolSuplemen Kalsium, diutamakan untuk pelayananibu hamil dan pasien manula

    44 Kloramfenikol kapsul 250 mg 250 kapsul / botol

    45 Kloramfenikol tetes telinga 3 % 24 botol @ 5 ml / kotak

    46 Klorfeniramin Maleat (CTM) tablet 4 mg 1000 tablet / botol

    47 Klorokuin tablet 150 mg 1000 tablet / botol

    48 Klorpromazin HCl tablet salut 25 mg 1000 tablet / botolDigunakan bila ada dokter, untuk pelayananpelayanan kesehatan jiwa

    49Kombinasi Pirimetamin 25 mg + Sulfadoxin500 mg

    100 tablet / botolDigunakan sesuai ketentuan program malaria,diutamakan bila telah terjasdi resistensi padaobat anti malaria lain

    50Kotrimoksazol Suspensi komb:Sulfametoksazol 200 mg + Trimetoprim 40 mg- 5 ml

    botol 60 mlBila masih memungkinkan pemberian tablet,sebaiknya utamakan Kotrimoksazol 120mg

    51Kotrimoksazol tablet kombinasi:Sulfametoksazol 400 mg + Trimetoprim 80 mg

    100 tablet / botol

    - Kotrimoksazol tablet pediatrik, kombinasi:Sulfametoksazol 100 mg + Trimetoprim 20 mg

    100 tablet / botol

    NO NAMA OBAT KEMASAN ALASAN PENGGUNAAN

    52 Kuinin (Kina) tablet 200 mg 60 tablet/strip/blister, kotak

  • 7/25/2019 Pedoman Pustu Sub Unit

    20/26

    53 Kuinin Dihidroklorida injeksi 25% - 2 ml 30 ampul / kotak

    54 Lidokain komp. injeksi, Kombinasi:Lidokain HCl 2% + Epinefrin 1:80.000 - 2 ml

    30 ampul / kotak Diutamakan pada tindakan operasi kecil danpelayanan kesehatan gigi pada ekstrtaksi

    55 Lisol, mengandung Kresol tersabun 50% Botol 1000 ml

    56 Magnesium Sulfat serbuk 30 gram 10 sase @ 30 gr / kotak Untuk pelayanan Polindes

    57 Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml Botol 30 ml Program kecacingan UKS

    58 Mebendazol tablet 100 mg 30 tablet/strip/blister, kotak Program kecacingan UKS

    59 Metilergometrin Maleat (Metilergometrin)tablet salut 0,125 mg

    100 tablet/strip/blister, kotakUntuk pelayanan Polindes

    60 Metilergometrin Maleat inj 0,200 mg-1 ml 30 ampul / kotak Untuk pelayanan Polindes

    61 Metronidazol tablet 250 mg 100 tablet / botolObat pilihan untuk amubiasis, hanya digunakanatas pengawasan dokter

    62 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg 1000 tablet / botolDapat dimanfaatkan untuk alkalinisasi padakeracunan jengkol

    63Natrium Klorida larutan infus 0,9 % steril(Produk lokal)

    Botol / plastik 500 ml Pemberian cairan plasma ekspander (infus)

    64 Natrium Tiosulfat injeksi 25% - 10 ml 10 ampul / kotak Antidotum keracunan sianida

    65 Obat Gigi Obat untuk pelayanan kesehatan gigi dasar bilaada tenaga dokter gigi/ perawat gigi di Pustu

    - Etil Klorida spray Vial / Can / 100 ml

    - Eugenol cairan 12 btl @ 10 ml / dus, kotak

    - Flour tablet 0,5 mg 100 tablet / botol

    - Glass Ionomer Cement ART Set / botol

    - Kalsium Hidroksida Pasta 2 tube / kotak

    - Klorfenol kamfer Menthol ( CHKM ) Botol 10 ml

    - Mummifying Pasta Botol / kotak

    - Semen Seng Fosfat serbuk dan cairan Set @ 30 gram / botol

    -Temporary Stopping Fletcher (Fletcher) serbukdan cairan

    Set @ 100 gram / botol

    66 Obat Batuk Hitam ( O.B.H. ) cairan Botol 100 ml

    67 Oksitetrasiklin HCl salep mata 1 % 25 tube @ 3,5 g / kotakDiberikan petunjuk tentang caramengaplikasikannya pada kelopak mata

    68 Oksitosin injeksi 10 IU/ml 1 ml 30 ampul / kotak Untuk pelayanan Polindes pada persalinan

    69 Parasetamol sirup 120 mg/5 ml Botol Plastik 60 mlBila masih memungkinkan pemberian tablet,sebaiknya utamakan Parasetamol 100mg

    70 Parasetamol tablet 100 mg 100 tablet / botol

    - Parasetamol tablet 500 mg 1000 tablet / botol

    71 Pirantel tablet 125 mg 60 tablet/strip/blister, kotak Program kecacingan pada UKS

    72 Piridoksin HCl (Vit.B6) tablet 10 mg 1000 tablet / botol

    73 Povidon Iodida 10 % Botol 30 ml

    - Povidon Iodida 10 % Botol 300 ml

    74 Prednison tablet 5 mg 1000 tablet / botol

    75 Primakuin tablet 15 mg 1000 tablet / botol

    76 Propiltiourasil tablet 100 mg 100 tablet / botolPemberian hanya berdasarkan pelayananlanjutan dari puskesmas induk/Rumah Sakit

    77 Propranolol HCl tablet 40 mg 100 tablet / botolPemberian hanya berdasarkan pelayananlanjutan dari puskesmas induk/Rumah Sakit

    78 Ringer Laktat larutan infus steril (Produk lokal) Botol / plastik 500 ml Pemberian cairan rehidrasi (infus)

  • 7/25/2019 Pedoman Pustu Sub Unit

    21/26

    NO NAMA OBAT KEMASAN ALASAN PENGGUNAAN

    79 Salep 2-4 , Kombinasi:Asam Salisilat 2% + Belerang Endap 4%

    24 pot @ 30 g / kotak

    80 Salisil Bedak 2 % 50 gram / kotak

    81Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml(ABU I) 10 vial / kotak

    Penyimpanan dalam system rantai dingin (coldchain)

    -Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml(ABU II)

    1 vial / kotak Khusus untuk Provinsi Papua dan Irja Barat

    82Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial(A.D.S.)

    10 vial / kotakPenyimpanan dalam system rantai dingin (coldchain)

    83Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul(A.T.S.)

    10 ampul / kotakPenyimpanan dalam system rantai dingin (coldchain)

    -Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial(A.T.S.)

    10 vial / kotakPenyimpanan dalam system rantai dingin (coldchain)

    84 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % 24 btl @ 5 ml / kotak

    85 Tetrasiklin HCl kapsul 250 mg 1000 kapsul / botol

    - Tetrasiklin HCl kapsul 500 mg 100 kapsul/strip/blister, kotak

    86 Tiamin HCl / Mononitrat (Vit.B1) tablet 50 mg 1000 tablet / botol

    87 Triheksifenidil Hidroklorida tablet 2 mg 100 tablet/strip/blister , kotakPemberian hanya berdasarkan pelayananlanjutan dari puskesmas induk/Rumah Sakit

    88 Vitamin B Kompleks tablet 1000 tablet / botol

    89Tabung Oksigen + mask dan regulator ukurankecil

    unitPertolongan pertama pada gangguan/obstruksirespirasi

  • 7/25/2019 Pedoman Pustu Sub Unit

    22/26

    LAPORAN PEMAKAIAN DAN LEMBAR PERMINTAAN OBA

    SUB UNIT

    PUSKESMAS :

    SUB UNIT :

    PELAPORAN BULAN/PERIODE :

    NOMOR DOKUMEN :

    No. Nama Obat Satuan Stok Peneri- Perse- Pema- Stok

    Awal maan diaan kaian Akhir

    1 2 3 4 5 6 = 4 + 5 7 8 = 6 - 7

    1

    2

    3

    45

    JUMLAH U M U M

    KUNJUNGAN BAYAR TIDAK BAYAR ASKES JUMLAHRESEP

    Yang menyerahkan Yang meneri

    Pengelola Obat Puskesmas Petugas Sub

    .

    NIP : NIP :

    KETERANGAN

    Lembar Pertama (Asli) : Puskesmas

    Lembar Kedua : Arsip

  • 7/25/2019 Pedoman Pustu Sub Unit

    23/26

    Lampiran-3

    Kartu stok

    Nama Obat : Sediaan :

    Kekuatan : ED :

    Tgl Stok Awal Penerimaan Penggunaan Sisa stok

  • 7/25/2019 Pedoman Pustu Sub Unit

    24/26

    DINAS KESEHATAN KAB / KOTA ..........................................PUSKESMAS ..........................................................................SUB UNIT ................................................................................

    CATATAN HARIAN PENGELUARAN OBAT

    NO NAMA PASIEN NO.R/

    Amokskapl

    Amokssyr

    Ampisillinsyr

    Antalgintab

    AntasidaDOEN

    Betametason

    CTM

    Deksametason

    Dekstrosyr

    Ephedrin

    GaramO

    ralit

    GG

    HCT

    1 2 3 4

    12

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    =

  • 7/25/2019 Pedoman Pustu Sub Unit

    25/26

    Lampiran-5

    DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS ....................SUB UNIT / PUSTU ........................................................................

    ALAMAT :

    BERITA ACARA

    PENGEMBALIAN OBAT RUSAK DAN KADALUARSA

    NO. : ..

    Pada hari ini ., tanggal .., bulan . Tahun, kami yang bertanda tangan dibawah ini :

    1. Nama : Jabatan/NIP :

    2. Nama : Jabatan/NIP :

    3. Nama : Jabatan/NIP :

    Berdasarkan Surat Keputusan .. No. tanggal .,tentang Pembentukan Panitia Pengembalian obat rusak dan kadaluarsa, makaselaku Ketua panitia dengan Wakilnya yang ditunjuk, menyatakan telahmemeriksa obat-obatan yang akan dikembalikan dengan hasil pemeriksaanseperti terlampir.

    Demikian Berita Acara ini dibuat menurut keadaan yang sebenarnya sebanyak

    . () rangkap untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

    ..,.. 200..Panitia Pemeriksa / Peneliti

    1. Nama :Jabatan/NIP :

    2. Nama :Jabatan/NIP :

    3. Nama :Jabatan/NIP :

    Mengetahui :Kepala Sub Unit / Pustu

    (.)NIP.

  • 7/25/2019 Pedoman Pustu Sub Unit

    26/26