PEDOMAN PROSEDUR - sarprasling.unair.ac.id · bencana alam atau keadaan darurat yg mungkin tetjadi...

15
PEDOMAN PROSEDUR TANGGAP DARURAT SISTEM MANA3EMEN MUTU AIRLANGGA INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM (AIMS) UNIVERSITAS AIRLANGGA Revisi ke : 0 Tanggal Revisi : - Tanggal Berlaku ; 18Juni2012 Kode Dokumen : PP-UNAIR-MUN-01-04 UDIslapkan oleh: M Champion Mulvono.lSKM..M.Kes. Diperiksa oleh: Direktur Sumberdaya Proff'WrFenav Suhariadl. Drs. MT DIsetujui oleh: Wakil Rektor II Dr. Moh.Naslh. SE.. MT.. Ak. y

Transcript of PEDOMAN PROSEDUR - sarprasling.unair.ac.id · bencana alam atau keadaan darurat yg mungkin tetjadi...

PEDOMAN PROSEDUR

TANGGAP DARURAT

SISTEM MANA3EMEN MUTU

AIRLANGGA INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM

(AIMS)

UNIVERSITAS AIRLANGGA

Revisi ke : 0

Tanggal Revisi : -

Tanggal Berlaku ; 18Juni2012

Kode Dokumen : PP-UNAIR-MUN-01-04

UDIslapkan oleh:M Champion

Mulvono.lSKM..M.Kes.

Diperiksa oleh:Direktur Sumberdaya

Proff'WrFenav Suhariadl. Drs. MT

DIsetujui oleh:Wakil Rektor II

Dr. Moh.Naslh. SE.. MT.. Ak.

y

1. TUJUAN

2. RUANG LINGKUP

3. TARGET MUTU

Pedoman Prosedur ini disusun untuk menjelaskan organisasi,tanggungjawab, dan prosedur penanggulangan yang harus dilakukanbilamana dalam keadaan darurat yang dapat mengganggu operasionalUniversitas Airlangga.

Pedoman Prosedur ini meiiputi tindakan tanggap keadaan darurat,seperti kebakaran dan peledakan, cedera serius pada manusia,kegagalan tenaga (power fyHure), huru-hara, keracunan makanan,bencana alam atau keadaan darurat yg mungkin tetjadi di laboratoriumdan fasilitas pendukung lalnnya di lingkungan Universitas Airlangga.Tugas-tugas dari anggota regu keadaan darurat juga diuraikan didalamprosedur tanggap darurat dan prosedur operasi kerja yang disusun dandiberlakukan oleh pimpinan yang bersangkutan dan harus diyakinibahwa setiap personil yang terlibat di dalam instruksi tersebut diketahuidan dllaksanakan dengan baik dan siap hadir bila sewaktu-waktudiperlukan.

Menyelamatkan sebagian atau seluruh harta-benda (investasi vital),pimpinan, pegawai, dan orang lain yang berada di lingkungan lokasiterjadinya keadaan darurat, oleh karenanya harus diatasi dalam waktusesingkat-singkatnya dengan cara terpadu dan pedoman ini hanyadiberlakukan pada saat terjadi keadaan darurat.

4. DEFINISI Pedoman Prosedur tanggap darurat adalah tata cara atau pedomankeija dalam menanggulangi suatu keadaan darurat atau suatu kondisiyang tidak normal dengan memanfeatkan sumber tenaga dan saranayang tersedia dengan tujuan mencegah dan mengurangi kerugian yanglebih besar.

5. REFERENSI a. UUD Tahun 1945 Pasal 27

b. UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerjac. Permenaker No. Per-04/Men/1980 tentang APARd. Permenaker No. Per-02/Men/1983 tentang Alarme. Permenaker No. Per-04/Men/1987 tentang P2K3f. Permenaker No. Per-02/Men/1989 tentang proteksi petirg. Permenaker No. Per-05/Men/1996 tentang SMK-3h. Kepmenaker. No. Kep-186/MEN/1999 tentang Unit

Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerjai. Kepmenaker No. Kep-75/Men/2002 tentang K3 Listrikj. Statuta Universitas Airlanggak. Keputusan Rektor No. 501/H3/PR/2012 tentang Pembentukan Sub

Direktorat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada DirektoratSumberdaya Universitas Airlangga

6. DIDISTRIBUSIKAN

KEPADA

Semua pemegang controlled copy atau unit yang berhak memilikidokumen sistem mutu

7. PROSEDUR

7.1 Umum

7.1.1 Prosedur ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Setiap perubahan atas langkah dalam prosedur danformulir yang digunakan harus dibahas dalam forum yang ditentukan dan kemudian disahkan olehRektor

7.1.2 Penyusun prosedur dan pemeriksa prosedur bertanggung jawab untuk memastikan :

a. semua personal yang terlibat dalam prosedur ini mengerti dan memahami setiap langkah danketentuan dalam prosedur ini.

b. semua personal yang terlibat dalam prosedur ini harus memiliki kompetensi yang dipersyaratkandalam dokumen wewenang dan tanggungjawab.

1

7.2 Pengertian

7.2.1. "Keadaan Darurat" (emergency) diartikan suatu kejadian yang tidak diinginkan di dalam laboratorium, ruangkelas perkuliahan, perkantoran dan fasilitas pendukung yang disebabkan oleh suatu kejadian dari dalam/iuar(seperti kebakaran, peledakan, kegagalan tenaga llstrik, huru-hara, keracunan makanan, bencana alam ataubahaya-bahaya lainnya) dimana sumber tenaga dan sarana dari fasilitas di tempat kerja mampu untukmenanggulangi akibat dari suatu kondisi yang tidak normal.

7.2.2. "Bencana" (disaster) diartikan setiap kejadian besar/bencana yang tiba-tiba atau tidak terduga yangdiakibatkan oleh balk dari daiam maupun luar atau dikarenakan oleh aiam (seperti gempa bumi, angin taufan,banjir dan Iain-Iain) yang mengakibatkan korban kematian atau luka-iuka maupun kerugian material daiamjumlah besar, yang mana sumberdaya manusia dan sarana yang ada di tempat tersebut tidak cukup untukmenangguianginya.

7.2.3. "Kegagalan Tenaga" (power failure) diartikan gangguan suplai tenaga iistrik dari PLN atau Pusat PembangkitTenaga Listrik milik Unair yang dapat mengancam sebagian atau seluruh supplytsnaga Iistrik.

7.2.4. "Kekacauan Huru-Hara" (diaos) diartikan gangguan operasional karena tejadinya demo masal olehmahasiswa, pegawai atau masyarakat sekltar Unair sehingga dapat mengganggu jalannya operasional Unair.

7.2.5. "Keracunan Makanan" (food poisoning) diartikan terjadinya keracunan pada mahasiswa, pegawai dan tamudalam jumlah yang lebih dari 25 (dua puluh lima) orang akibat mengkonsumsi makanan dan/atau minumanyang disediakan oleh Unair yang dapat menyebabkan keparahan bagi penderita karena tidak ditangani secarabenar, serta akan mengganggu kegiatan operasional Unair.

7.2.6. "Korban" (victim) diartikan seorang yang segera memerlukan pelayanan medis sebagai akibat dari kecelakaanatau kejadian yang tidak diinginkan atau keadaan darurat dimana keadaan fisik atau mental orang tersebutsedemikian rupa sehingga dapat mengancam jiwanya atau dapat merugikan kesehatannya.

7.2.7. "Pusat Komando Pengendalian" (Emergency Control Center/^C) diartikan pusat pengendalian keadaandarurat yang berlokasi di Kantor Manajemen Universitas Airlangga (Unair) dimana pusat KomandoPengendalian ini berada dibawah KoordinatorTanggap Darurat.

7.2.8. "Pusat Komando Penanggulangan" (Emergency Scene Command Post/ESCP) diartikan komandopenanggulangan keadaan darurat yang berlokasi di dekat tempat kejadian.

7.2.9. "Regu Pemadam Kebakaran" (fire brigade) diartikan regu yang terdiri dari Pasukan Pemadam Kebakaran(Fireman) dari anggota regu tanggap darurat. Anggota Regu Pemadam Kebakaran adalah tenaga teriatih yangdididik khusus untuk melakukan pemadaman kebakaran di Unair.

7.2.10. "Tempat Berkumpul" (assembly area) diartikan sebagai tempat yang dianggap aman untuk berkumpulbilamana terjadi keadaan darurat ditandai dengan tulisan dan tanda-tanda garls pada lantai.

7.3. PELAKSANAAN

7.3.1. Struktur OrganisasI .. .. u ..• OrganisasI ini dibuat berdasarkan fungsi setiap pejabat, hal ini berarti bahwa apabila pejabat tersebut

berhalangan, maka penggantinya secara otomatis akan menjalankan fungsi dari Pejabat yangdigantikannya.

• Pada dasarnya fungsionaris yang teriibat di dalam OrganisasI Keadaan Darurat ini di tunjuk dan disahkanoleh Direktur Sumberdaya.

7.3.2. Ketentuan-Ketentuan OrganisasI• Semua personil diminta agar dapat melakukan tugasnya dengan cara-cara yang praktis, aman dan juga

harus mematuhi serta melaksanakan prosedur atau peraturan-peraturan keselamatan yang berlaku.• Bila teijadi keadaan darurat maka semua personil berkewajiban membantu penanggulangan keadaan

darurat tersebut.

• Para pengawas tetap bertanggung jawab atas keselamatan personil yang Ikut serta dalampenanggulangan keadaan darurat itu.

• Semua personil yang bergabung di dalam organisasi Penanggulangan Keadaan Darurat, wajibmenaikuti fatihan-^atihan Denanaaulanaan kebakaran secara teratur yang dikoordinir oleh SubditKeselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

• Personil yang tidak terlibat didalam operasi penanggulangan keadaan darurat, tidak diijinkan memasukitempat terjadinya keadaan darurat serta tempat- tempat lain yang berkaitan dengan keadaan darurattersebut.

Personil yang tidak terlibat tidak boleh menghambat kegiatan penanggulangan keadaan darurat ataumerintangi jalan yang akan dilewati oleh kendaraan yang dipergunakan untuk menanggulangi keadaandarurat tersebut.

7.3.3. ManajemenDirektur Sumberdaya merupakan satu-satunya pejabat yang berwenang memberikan Infomnasi/laporankepada pimpinan, pejabat pemerintah, militer tertentu dan pers tentang terjadinya keadaan darurat tersebut.

Direktur Sumberdaya dan Subdit Keselamatan dan Kesehatan Keija (K3) Unair secara bersama-sama bertanggung jawab:• Meyakinkan prosedur tanggap darurat ini betjalan baik dan sesuai dengan kondisi dan adanya personil

yang bertanggung jawab.• Dalam keadaan darurat ia bertindak selaku pembuat keoutusan terakhir untuk memecahkan suatu

masalah selama keadaan darurat berlangsung

• Mengadakan komunikasi tentang setiap perkembangan selama keadaan darurat berlangsung denganpimpinan Universitas.

7.4. Tugas-Tugas Fungslonaris

7.4.1. Organlsasi Tanggap Darurat

Organisasi ini dibentuk untuk menangani keadaan darurat yang kemungklnan dapat ten'adi dl LingkunganUnair. Anggota organisasi ini mempunyai tanggung jawab sebagai berikut:

7.1. Koordinator Program Tanggap Darurat (Emergency Plan Coordinator)Kasubdit K3 dan Kasie K3 merupakan pejabat yang ditunjuk sebagai Koordinator Program TanggapDarurat. Kapasitasnya sebagai koordinator akan melapor kepada Pimpinan dimana ia akan meiakukanpengkoordinasian dan pengadministrasian Rencana Tanggap Darurat secara umum. KoordinatorTanggap Darurat juga bertanggung jawab untuk pemeliharaan peralatan dan fasilitas tanggap daruratyang ada di Unair.

7.2. Sub-Koordlnator Tanggap Darurat.Kasie Keamanan merupakan Pejabat Sub-Koordinator yang mengkoordinir tindakan tanggap daruratpada kejadian shift pagi, siang dan malam Penunjukannya telah ditetapkan oleh pimpinan Sub-Koordinator Tanggap Darurat bertanggung jawab kepada Koordinator Tanggap Darurat.

7.3. Regu Tanggap Darurat ^ . ■Mereka adalah para anggota Regu Pemadam Kebakaran dan program tanggap darurat lainnya dari setiapshift dsn dari masing-masing tempat kerja dan para petugas pengamanan kampus yang bertugas untukmeiakukan tindakan tanggap darurat, serta evakuasi dengan dikepalai oleh Kepala Regu. Kepala Regudijabat oleh Komandan Kelompok (Danpok) sebagai tugas tambahan.

7.4.2. Lingkup Tugas Tim Gawat Darurat

Lingkup Tugas :

• Koordinator Tanggap Darurat atau Sub-Koordinator Tanggap Darurat akan menuju Pusat KomandoPenanggulangan (ESCP) segeralah setelah terdengar alarm sebagai tanda terjadinya keadaan darurat.

• Koordinator Tanggap Darurat bertanggung jawab atas pelaksanaan teknis operasional dan bertindaksebagai pimpinan di ESCP.

• Setibanya di ESCP, ia akan berkonsultasi dengan Regu Tanggap Darurat untuk menentukan langkah-langkah yang perlu diambil dalam penanggulangan keadaan darurat dan akan melaksanakan oprasipenyelamatan (rescue) bila diperlukan.

• Koordinator Tanggap Darurat atau Sub-Koordinator Tanggap Darurat baik teknis maupun taktikoperasional dalam penanggulangan keadaan darurat dan keputusan serta perintah-perintahnya bersifatmengikat (final) dan hanya dapat dirubah oleh Pimpinan. Wewenang Ini akan tetap dimilikinya selamakeadaan darurat, bila tidak dicabut oleh Pimpinan.

• Kepala Regu masing-masing grup bekerjasama dengan Koordinator Tanggap Darurat untuk menentukanstrategi operasi penanggulangan keadaan darurat.

7.4.3. Kepala Regu adalah Komandan Kelompok (Danpok Masing-masing Kampus A, B dan C)

Bertanggung jawab:

• Bertanggung jawab atas pelaksanaan penanggulangan keadaan darurat dan keselamatan regunya.• Melaksanakan instruksi-instruksi yang di berikan oleh Koordinator Tanggap Darurat atau Sub-

Koordinator Tanggap Darurat.

Selalu berkomunikasi/berkosultasi dan melaporkan perkembangan keadaan darurat kepada KoordinatorTanggap Darurat atau Sub-Koordlnator Tanggap Darurat.

Tindakan:

• Kepala Regu menuju lokasi keadaan darurat segera setelah mendengar adanya permlntaan bantuandar! unit terkait.

• Memimpin sejumlah personil dan jenis-jenis peraiatan yang diperiukan daiam penanggulangan keadaandarurat.

• Menjaga agar personil yang terlibat daiam penanggulangan keadaan darurat dalam jumlah secukupnyauntuk menghlndarl keruglan yg tidak dllnglnkan.

• Selalu berkomunlkasi dengan Koordinator Tanggap Darurat atau Sub-Koordinator Tanggap DaruratESCP untuk memberltahukan perkembangan penanggulangan keadaan darurat serta memlnta bantuanperaiatan /material blla di perlukan.

7.4.4. Koordinator Mobilisasi Umum adalah Kasubdit Pengelolaan Sarana Prasarana

Bertanggung jawab:

• Mengkoordinir keglatan bawahannya pada khususnya bagian tenaga llstrik dan air.• Bertanggung jawab atas operasi penanggulangan kegagalan tenaga termasuk penyedlaan tenaga llstrik

dan air pemadam kebakaran.

• Bertanggung jawab untuk menjamin kebutuhan suplai tenaga llstrik dan air pemadam kebakaran sesualkebutuhan.

• Bertanggung jawab atas keslapan pengerahan tambahan tenaga personil blla dl perlukan• Selalu berkomunlkasl/berkonsultasi dan melaporkan dengan/kepada Koordinator Tanggap Darurat

dan/atau Sub-Koordinator terkait tentang situasi dan air pemadam apl selama keadaan daruratberlangsung.

Tindakan:

• Blla dlyaklnl terjadi kebakaran besar, bersama dengan teknisi atau mekanik menuju sumber airpemadam apl segera setelah terdengar alarm sebagai tanda terjadlnya keadaan darurat.

• Memastlkan bahwa allran llstrik tIdak akan mengganggu/membahayakan petugas-petugas yangmenanggulangi kebakaran.

• Mengambll tindakan/langkah-langkah sesual dengan batas wewenangnya untuk mengamankanjarlngan-jaringan llstrik dimana terjadi kegagalan tenaga.

• Mengkoordinir regu pemellharaan, yang akan melakukan perbalkan-perbaikan.• Mengatur kegiatan-keglatan perbaikan yang dllaksanakan oleh bagian dl bawahnya balk selama

maupun sesudah terjadlnya keadaan darurat.• Menglrim tenaga mekanik untuk segera stand by dan jlka diperiukan melakukan perbaikan terhadap

mesin diesel darl genset darurat blla mengalami kesulltan di dalam startup (emergencygenset) Sub-Koordinator Tanggap Darurat yang ada dl llngkungan Unalr.

• Memberlkan saran kepada koordlnatorTanggap Darurat atau Sub-Koordlnator Tanggap Darurat balkdimlnta maupun tIdak, dan melaporkan perkembangan usaha perbaikannya.

• Melaksanakan perlntah - perlntah KoordlnatorTanggap Darurat.

7.4.5. Sub Koordinator Mobilisasi Umum adalah Kasie Rumah Tangga

Bertanggung jawab:

• Mengkoordinir dan bertanggung jawab atas kelancaran penyediaan alat transportasi/kendaraan yang dibutuhkan selama dan sesudah penanggulangan keadaan kebakaran .

• Berkonsultasi dan melaporkan kepada Koordinator Tanggap Darurat dan Koordinator Mobilisasi Umumtentang pelaksanaan kegiatan bidangnya .

Tindakan:

• Menuju ESCP segera setelah terdengar alarm sebagai tanda terjadinya keadaan darurat.• Menjamin tersedianya kendaraan penjemput para petugas Tim Bantuan Keadaan Darurat (TBKD) di

tempat poo/yang ditetapkan dan petugas lainnya serta alat-alat berat.• Menjamin tersedianya bahan bakar untuk kendaraan-kendaraan yang terlibat didalam penanggulangan

kebakaran.

. Memberangkatkan kendaraan 1 (satu) bis ke Pos Pengamanan Pintu Masuk untuk menjemput tenagabantuan luar lainnya yang berkepentingan untuk masuk ketempat kejadian untuk mengangkut alat-alatpemadam, media pemadam atau peralatan lain yang diperlukan pada operas! penganggulangankeadaan darurat.

• Menyiagakan kendaraan lainnya untuk sewaktu-waktu dibutuhkan dengan segera sesuai permintaanKoordinator Tanggap Darurat.

• Menjamin tersediaannya kendaraan bantuan lain bilamana diperlukan.• Menjamin kebutuhan perlengkapan dan peralatan yang diperlukan dalam penanggulangan keadaan

darurat.

• Menjamin tersedianya kebutuhan peralatan yang di perlukan selama dan sesudah penanggulangankeadaan kebakaran.

• Menjamin kelancaran komunikasi baik radio maupun telepon.• Mengambil langkah-langkah perbaikan bila tetjadi gangguan komunikasi radio maupun telepon.

7.4.6. Koordinator Layanan Medis adalah Kabag. Umum Rumah Sakit Universitas Alrlangga (RSUA)Bertanggung jawab:

• Mengkoordinir pelayanan medis untuk personil yang luka, sakit atau pingsan karena akibat keadaandarurat.

• Berkonsultasi dan melaporkan kepada Koordinator Tanggap Darurat dan/atau Sub- KoordinatorTanggap Darurat Shift malam tentang pelaksanaan kegiatan bidangnya berkaitan dengan evakuasi keklinik rumah sakit terdekat.

Tindakan:

• Menuju ESCP segera setelah terdengar alarm sebagai tanda terjadinya keadaan darurat.• Menjamin tersedianya tenaga medis/paramedis, peralatan dan obat-obatan untuk perawatan.• Menjamin tersedianya mobil ambulans di tempat poo/untuk keperluan evakuasi personil.

7.4.7. Koordinator Hukum adalah Kabid Hukum

Tanggung jawab:

• Bertanggung jawab atas penyelesaian hukum yang berhubungan dengan keadaan darurat.

Tindakan:

• Menyelesaikan persoalan hukum dengan pihak ketiga atau pemerintah dalam kasus yang mungWntimbul sebagai akibat darl keadaan darurat.

7.4.8. Koordinator Hubungan Masyarakat adalah Ketua Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat(PIH)

Tanggung 3awab:

• Bertanggung jawab atas pembuatan dokumentasi yang berhubungan dengan keadaan darurat.• Bertanggung jawab terhadap data-data yang diperlukan untuk siaran pars yang akan disampaikan oleh

Direktur Sumberdaya, apabila diminta.Bertanggungjawab untuk koordinasi dengan instansi wilayah terdekat, sepertiKelurahan/Kecamatan/Perumahan di sekitar Unair.

• Berkonsultasi dan melaporkan kepada Koordinator Tanggap Darurat tentang pelaksanaan keglatannya.

Tindakan:

• Memastikan tersedianya tenaga dan peralatan untuk pembuatan dokumentasi selama dan sesudahkeadaan darurat.

• Bilamana diperiukan mengadakan kerjasama (Mutual Aid) dengan pihak Kepolisian dalam rangkapenanggulangan keadaan darurat terutama bila di perlukan evakuasi masyarakat.

• Menjamin keiancaran komunikasi baik radio maupun telepon.

7.4.9. Koordinator Pengamanan adalah Kasie Keamanan

Tanggung jawab:

• Bertanggung jawab atas pengamanan instalasi, personil, kendaraan dan peralatan (selama dan sesudahkeadaan darurat).

• Mengkoordinir kegiatan yang berhubungan dengan bantuan pengamanan dari instansi terkait.• Berkonsultasi dan melaporkan kepada Koordinator Tanggap Darurat tentang pelaksanaan keglatannya.

Tindakan:

• Menuju ke posnya segera setelah terdengar alarm sebagai tanda terjadinya keadaan darurat.• Memasang tanda lokasi dan bendera keadaan darurat dipintu Pos Keamanan.• Pastikan adanya sistim pengamanan di lokasi keadaan darurat dan di tempat-tempat yang dianggap

rawan selama penanggulangan keadaan darurat.• Membuka pintu lainnya bila diperlukan sebagai jalan darurat (Access Road).• Melarang orang-orang yang tidak berkepentingan untuk memasuki tempat terjadinya keadaan darurat.• Mengatur ketertiban orang-orang yang menyelamatkan diri apabila tetjadi evakuasi.• Menjamin tertibnya lalu-lintas (terutama untuk mobilitas Mobil Pemadam Kebakaran dan Ambulans) dan

parkir kendaraan di tempat teijadinya keadaan darurat sesuai dengan ketentuan yang berlaku.• Memblokir tempat terjadinya keadaan darurat untuk kepentingan penyelldikan, segera setelah

berakhimya keadaan darurat.

• Membuat laporan kronologis terhadap kasus keadaan darurat sebagai sumber informasi untukpenyusunan laporan bagi Tim penyidik.

• Jika diperlukan mengadakan kerjasama dalam bidang pengamanan dengan plhak Kepolisian sesudahteijadinya keadaan darurat.

7.4.10. Koordinator Logistik adalah Kasubdit Anggaran

Tanggung jawab:

• Menjamin ketersediaan anggaran dan konsumsi/logistik sehubungan dengan teijadinya keadaandarurat.

Tindakan:

• Menyiapkan anggaran penanganan keadaan darurat.• Menyediakan kebutuhan konsumsi (refreshment) kepada para petugas yang terlibat dalam

penanggulangan keadaan darurat.

7.4.11. Tim Bantuan Keadaan Darurat

Tanggung jawab:

• Membantu aktivitas penanggulangan keadaan darurat.

TIndakan:

• Tim Bantuan Tanggap Darurat yang dinas jaga (on duty) langsung menuju ke ESCP untukmendapatkan perlengkapan dan stand by momnqqu perintah.

• Tim Bantuan Keadaan Darurat tersebut dibentuk berdasarkan susunan yaitu 1 (satu) tim untukmasing-maslng baglan, yang jumlahnya masing-masing 8 (delapan) personil dengan susunan sebagaiberikut;

a. 1 (satu) orang Kepala Timb. 1 (satu) orang Wakll Kepala Timc. 6 (enam) orang anggota Tim

• Persyaratan bagi anggota Tim Bantuan Tanggap Darurat:Persyaratan tersebut dibawah ini harus dijadikan pedoman untuk ■ menentukan personil bantuan,sehubungan dengan tugas dan tingkat bahaya yang dihadapinya.a. Batas umur max. 45 th.b. Keadaan fisik: berbadan sehat

• Ketentuan bagI Tim Bantuan Keadaan Darurata. Setlap pegawal yang ditunjuk menjadi Tim Bantuan Tanggap Darurat diwajibkan berada dltempat

kerja pada waktu on duty.b. Diwajibkan menglkuti latlhan-latihan pemadaman kebakaran secara teratur yang

dikoordinir oleh Subdit K3.

c. Penunjukan anggota Tim Bantuan Tanggap Darurat ditentukan oleh Kasie Keamanan danpengangkatannya dilakukan oleh DIrektur Sumberdaya atau yang mewakillnya.

7.5. JENIS KEADAAN DARURAT DAN SISTEM PENANGGULANGAN

7.5.1 Kebakaran

Tujuan:

Mengatur tata cara dan pelaksanaan penanggulangan keadaan darurat kebakaran, supaya kebakaran dapatdllokallsir dan dl padamkan, tidak meluas ke sekltamya, sehlngga kerugian dapat ditekan seminimalmungkln.

Tindakan:

Setelah meneiima laporan kebakaran maka tindakan-tlndakan tersebut dl bawah ini akan dllaksanakan olehRegu Pemadam Kebakaran, Petugas Kesehatan & Keselamatan Keija, Satuan Pengamanan dan Medis.• Segera mengkoordlnir berkumpulnya Regu Pemadam Kebakaran, melengkapl anggota regu dengan

peralatan dan menuju ketempat kebakaran.• Koordlnator Tanggap Darurat atau Sub-Koordlnator Tanggap Darurat bila terjadi kebakaran langsung

menuju ketempat kebakaran dan memlmpin langsung operasi Pemadaman api.• Koordlnator Tanggap Darurat segera menuju ECC untuk memlmpin operasi penanggulangan secara

teknis dan taktis serta bekerjasama dengan para direktur Sumberdaya terkait untuk menetukan strategidalam upaya menangulangi kebakaran.

• Membunyikan sirene keadaan darurat atas perintah Direktur atau Koordinator Tanggap Daruratberwenang.

• Pegawal Lapangan bilamana memungkinkan ikut membantu penanggulangan kebakaran dl bawahpimplnan Pengawas terkait.

7.5.2 Kegagalan Tenaga (PowerFailure)

Tujuan :

Mengatur tata cara penanggulangan kegagalan tenaga, sehingga tidak mengakibatkan gangguan yangserius terhadap operasionai Universitas.

Tindakan:

Kasubdit Pengelolaan Sarana Prasarana mengkoordinir tindakan untuk menormaikan kembali kegagalantenaga listrik dan air.

• Pengkoordinasian pengguna tenaga untuk mesin-mesin AC, penerangan dan sarana penunjang lainharus dilakukan bersama untuk menjamin tidak terganggunya operasionai Universitas.

• Biia teijadi kegagalan tenaga (Total Power Failure), pada keadaan ini semua tenaga listrik terputus danmungkin akan timbul kebakaran misainya karena kehilangan air pemadam, maka Kasi Periengkapandiinstruksikan untuk menghidupkan mesin pembangkit tenaga listnk untuk mengisi pipa Air PemadamKebakaran.

7.5.3 Gangguan Huru Hara

Mengatur tata cara penanggulangan kekacauan huru-hara karena teijadinya demo massal oleh mahasiswa,pegawai atau masyarakat sekitar Universitas Airlangga, sehingga dapat mengganggu jalannya operasionaiUniversitas.

• Kasi Keamanan mengkoordinir para anggotanya dan bekeijasama dengan Koordinator Tanggap Daruratuntuk menyiapkanregu tanggap darurat dan ste/7£//>/biiamanadiperlukan.

. Kasi Keamanan memerintahkan untuk mengisolasi tempat-tempat berkumpulnya mahasiswa, karyawandan massa melalui penutupan pintu-pintu yang diperlukan.

. Kasi Keamanan akan menghubungi kantor Kepolisian terdekat untuk minta bantuan pengamanan biladiperlukan. . • j-

• Satuan Pengamanan mengamankan asset UNAIR, pimpinan Universitas dan pegawai saat terjadinyahuru-hara.

7.5.4 Keracunan Makanan

Tujuan:

Mengatur tata cara penanggulangan keracunan makanan pada pegawai atau tamu akibat mengkonsumsimakanan dan/atau minum yang disediakan oleh Universitas Airiangga.

Tindakan:

• Kasubdit Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) atau yang mewakilinya mengkoordinir perawatan danpengevakuasian korban ke rumah sakit terdekat dan bekerja sama dengan Koordinator TanggapDarurat untuk menyiapkan regu tanggap darurat dan standZybilamana diperlukan.

• RSUA akan melakukan perawatan korban untuk tindakan perawatan lanjutan dan akan melakutenkerjasama dengan Rumah Sakit Dr. Soetomo dalam pemantauan dan langkah-langkah pencegahan.

7.6 PERATURAN UMUM :

7.6.1 Komunikasi

Tujuan:

Mengatur tata cara komunikasi pada waktu penanggulangan keadaan darurat, sehingga memperlancarjalannya operasi penanggulangan.

• Bila terjadi keadaan darurat, dapat dilaporkan melalui telepon ke Pos Satuan Pengamanan Kampusdengan nomer:

a. Kampus A 0315992785b. Kampus B 031 5017085c. Kampus C 031 5925786d. Contact Person: Kasi Keamanan (081330379747)

8

• Petugas Jaga Satuan Pengamanan Kampus akan menyampaikan informasi keadaan darurat tersebutkepada Koordinator Tanggap Darurat dl nomor-nomor telepon yang telah ditetapkan.a. Direktur Sumberdaya (08113452005)b. Koordinator Tanggap Darurat (kasubdlt K3) (0816537916)c. Koordinator Tanggap Darurat (kasieK3) (081357472341)

• Atas perintah Kasi Keamanan memberitahukan personil yang terkait dalam penanggulangan keadaandarurat. ^ ^,

• Teknisl/Petugas telepon komunikasi stand-by beserta peralatan dikantomya dan siap untukmelaksanakan perbaikan terhadap sarana komunikasi bila terjadi hambatan/gangguan selamapenanggulangan keadaan darurat berlangsung.

• Operator telepon hams memprioritaskan pengiriman atau penerimaan berita-berlta yang berhubungandengan keadaan darurat

7.6.2 Pelaporan Keadaan Darurat

Tujuan:

Untuk memudahkan, memperjelas dan mengurangi kesalahan mengenai komunikasi pada saat melaporkankeadaan damrat

Tindakan:

Cara yang balk untuk melaporkan keadaan darurat hams berbicara dengan terang dan jelas serta berikaninformasi secara berumtan sebagai berikut: namraH'a. Semua panggilan keadaan damrat hams didahului dengan ucapan Ini Keadaan Damrar.b. Berita lokasi keadaan darurat.

c. Jeiaskan keadaan darurat secara singkat seperti kebakaran, hum-hara dan iain-lain.d. Perkenalkan diri anda (Nama, Identitas Diri Kepegawaian).e. Uiangi informasi diatas.

Regu jaga Satuan Pengamanan Kampus hams mengulangi berita yang sudah diterima dan si pelapor, hal miuntuk memperkecil kesalahan dan mencatat waktu panggilan diterima.

7.6.3 Sistem Alarm

Tujuan:

Pemberitahuan keadaan darurat keseiumh pimpinan/pegawai (key position) sedini mungkin, pada saatteijadinya keadaan darurat.

Tindakan:

Dalam keadaan damrat sirine akan dibunylkan oleh anggota Satuan Pengamanan Kampus atas perintahdari Koordinator Tanggap Darurat atau Sub-Koordinator Tanggap Darurat.

• Sirine tanda aman akan dibunyikan selama 2 (dua) menit tems-menems, hanya atas perintahdari Koordinator Tanggap Darurat atau sub-Koordinator Tanggap Darurat , . . .Bila terjadi evakuasi, dari Koordinator Tanggap Damrat akan memerintahkan Kasi Keamanan untukmengumumkan ke semua Departemen di wilayah kejadian.

7.6.3.1 Macam Sirine/Sinyal Alarm :

1. Sirine Keadaan Darurat (Emergency Sirene) dan atau sirine kegagalan tenaga (Power Failure), 15 (limabelas) detlk berbunyi, 5 (lima) detik mati selama 3 (tiga) menit

3 MENIT

15" ON

5" OFF 15 DETIK' • :5 DETIK 1 1 15 DETIKQVf 1 i ON

5 DETIK

OFF

1 IS DETIK I jSDETIKi IS DETIKj ON i OFF i 1 ON

1

1 S DETIK! OFF

; } . »Y "I 1: if

3 MENIT

2. Sirine Evakuasi (Evacuation Sirene), 5 (lima) detik berbunyi, 5 (lima) detik mati selama 3 (tiga) menit

3 MENIT

5" ON

5" OFF

1 5 DETIK 1 1 5 DETIK1 ON i 1 OFF

5 DETIK iON 1

6 DETIKOFF

1 5 DETIK1 ON

5 DETIK 1OFF

5 DETIKON 1

1-.-... .1- 1~ ■ 1 '

3 MENiT

3. Sirine Tanda Aman (Aii dear) yaitu alarm berbunyi terus menerus selama 2 (dua) menit.

2 MENIT

2 menit

ON

2 MENIT

7.6.4 Tempat Berkumpul (Asembly Point/Muster Area)

Tujuan:

Sebagai tempat yang dianggap aman untuk berkumpul bila terjadi evakuasi/penanggulangan kondisiberbahaya sebagai akibat keadaan darurat tersebut.

Tindakan:

• Bilamana berbunyi sirine tanda kebakaran atau keadaan darurat lain, pegawai yang tidak ikut terlibatdaiam penanggulangan keadaan dan para tamu harus segera menuju ketempat berkumpul(Asembiy Point/ Muster Area) tsrdieVjA yang telah ditetapkan untuk menunggu instruksi selanjutnya.

• Kasie dari setiap bagian harus mengadakan cacah jiwa (head count) disetlap tempat berkumpul untukmemastikan bahwa tidak ada pegawai yang tertinggal diiokasi berbahaya.

• Petugas jaga Satuan Pengamanan Kantor Manajemen harus mengadakan cacah jiwa (head a)unt)disetiap tempat berkumpul untuk memastikan bahwa tidak ada tamu yang tertinggal dllokasiberbahaya.

10

7.6.5 Tim Penyidik Kejadian

Tujuan:

Menyelidiki setiap keadaan darurat baik kecil maupun besar, untuk mendapatkan data-data setiap kejadianyang benar dan untuk menentukan besarnya kerugian.

Tindatein:

• Dalam rangka penyidlkan tersebut perlu dibentuk suatu tim yang terdiri dati unsur dibawah Ini, yangditunjuk dan diangkat oleh Reictor:

Ketua : Direktur SumberdayaWakll Ketua : Kasubdit K-3

Sekretarls : KasI K-3

Anggotaa. Kasubdit Anggaran

b. Kasubdit Pengelola Sarana dan Prasarana

c. Ketua Pusat InformasI dan Hubungan Masyarakat (Humas)

d. Kabag Umum RSUA

e. Kabid Hukum

f. Kasi Rumah Tangga

g. Kasi Keamanan

• Tim memlliki hak untuk menglntervlew seseorang dan memeriksa tempat kejadian, sesual dengankepentingan untuk mengumpulkan bahan-bahan atau data-data untuk menyusun laporan.

• Menylapkan laporan untuk manajemen sesual dengan jadwal yang telah ditentukan.• Sistem dan metode InvestigasI agar mempergunakan peraturan-peraturan, standart, dan kode (form) yang

relevan guna mendapatkan hasll-hasll yang konkrit dan obyektif terutama sebagal titik tolak untukpencegahan kejadian yang serupa atau klalm asuransl.

7.6.6 Tim Tanggap Darurat

Terlamplr

7.6.7 Standard Operating Procedure Fire Protection

Terlamplr

11

UNIVERSITAS AIRLANGGADIREKTORAT SIJMHERDAYA

Kampus C Muiyorejo Surabaya 60115 Telp. (031) 5914042, 5914043, 5912546, 5912564 Fax (031) 5981841Website : htlp://www.unair.ac.id E-mail : reklor{S)unair.DC.id

SURATTEGAS

Nonior : frg34/l!N3.5/SI)M/2014

Yang berlanda tangan dibawah ini :Nama

NIP

Pangkat/Gol

Jabatan

Koko Srimulyo. Drs.. M.Si

196602281990021001

PenaUi (Gol.lll/c)

DirekUir Sumberdaya Universilas Airlangga

Menugaskan kepada Anggola Saluan Pengamaiian Subdil. Kesclaniatnii dan Kcschatan Kcija (K3)sebagai berikut :

No Nnmn Tiigns

1 1. Siipidjo2. Jito

3. hvan Seliawan

4. Slamcl Runiadi

5. Deny Apriyanlo6. Donny Osmond7. Haitono

8. Dekky Adi Ilidayat

Tim Tanggap DaruratWilayali Kampus A

2 1. Abd. Syoekocr2. Wiyono

3. Prabovvo Maiiyadi4. Siiprapto5. Siibandi

6. Agiing Supriyanlo7. Joko Prasetyo

8. Agung Susilo

Tim Tanggap DariiialWilayah Kampus B

1. Riyanto2. Gatot Prasetyo3. Dwi Aromali

4. 3ahar Udin

5. Siigeng Ariyanto6. Audi Ardiyanto7. Ari Chuniaidi

8. llamid

Tim Tanggaj-) DaruratWilayah Kampus C

Demikian iinluk dilaksanakan dengan baik.

18 Nopember 2014berdaya.

'Q. (

SS2S^<)9002I00I V

UNIVERSITAS AIRLANGGADIREKTORAT SUMBERDAYA

Kampus C Muiyorejo Surabaya 60115 Telp. (031) 5914042. 5914043, 5912546. 5912564 Fax (031) 5981841Website : httD://\vww.unair.ac.id E-mail: [email protected]

Daftar Nama Petugas

Tim Tanggap Darurat Satuan Pengamanan

Subdit. Keamanan, Kesehatan, Keselamatan Kerja (K3)

Universitas Airlangga

No Lokasi Nama Keterangan

1 Kampus A

1. Su pid jo

2. Jito

3. Iwan Setiawan

4. Slamet Rumadi

5. Deny Apriyanto

6. Donny Osmond

7. Hartono

8. Dekky Adi Hidayat

II Kampus B

1. Abd. Syoekoer

2. W 1 y 0 n 0

3. Prabowo Hariyadi

4. Suprapto

5. S u b a n d 1

6. Agung Supriyanto

7. Joko Prasetyo

8. Agung Susllo

III Kampus C

1. RIy a nto

2. Gatot Prasetyo

3. Owl Aromah

4. Bahar Udin

5. Sugeng Ariyanto

6. And! Ardlyanto

7. Ari Chumaidi

8. H a m 1 d

Menfefetahui/Menyetujul,Kasubdit K3,

Mulyono>S.KM., M.Kes.Nip. 1955560191981031003

Surabaya 17 Nopember 2014

Kasl. Ke^anan,

i^OlHeru Ml I pnoANip. 1962)52 ) 61981 121001

STANDARD OPERATtNG PROCEDURE

FIRE PROTECnON

KANTOR MANAJEMEN UNIVERSITAS AIRLANGGA

'No Description

Plhak Ke III

(DPK, Poiri,

Medis)

Pj LantalRegu Pemadam

Kebakaran

Koordinator

Program Tanggap

Darurat

Direktur

Sumberdaya

1. Pegawai mertemukan asap/api kecil di

ruangan terindikasi oleh alarm.

PADAMKANdengan APAR.

f Koordinator menrndakianjuti LAPOR ke

Pos Keamanan/Pos Kebakaran.

2. Petugas SATPAM KAMPUS yang sedang

berdinas menindaklanjuti memadamkan/

melokalisir.

^ LAPOR ke pimptnan dan menghubungi

Plhak ke III.

3. SATPAM Kampus dan Regu Pemadam

Kebakaran Una>r menanggulangi

kebakaran sampai DPK tiba.

4. POSKQ Darurat menghubungi Direktur

Sumberdaya

r Menginstruksikan jajarannya untuk

bergerak sesuai tugas masir>g-masing

dan beritahukan pada seluruh

penghuni bahwa Gedung dalam

keadaan darurat dan Alarm il

dibunyikan.

5. Setelah Alarm II berbunyi sesuai

persetujuan seluruh unit meiaksanakan

evakuasl dan berkumpul tempat yang

aman untuk absen,

6. Bila pada saat absen tidak lengkap, maka

petugas unit melapor dan segera mencari,

apabita lengkap selesai.

Mulai

Tindak lanjut

A arm

Padam

BST—

i

r s

; \

LaporanYa

POSKQ

Mengatur

Strategi dan

Komunikasi dgn

Direktur

Petunjuk/Keputusan

Setuju

Alarm II &

Paging

Evakuasi

Berkumpul

Absensi

Tdak

LENGKAP

2012 Dipubllkaslkan oleh Sub Direktorat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Surabaya 31 Mei 2012

Direktur Sumberdaya,

ror' Dr. Fendy Suhariadi, MT., PsiNIP. 196601171990021001