PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENYULUHAN...

32
i i I BUPATI KOLAKA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOLAKA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KABUPATEN KOLAKA, Menimbang:a. bahwaguna mengoptimalkan kineija Penyxiluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan dalam penyelengaraan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutahan dikemlbangkan Pedoman penyelengaraan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan kehutanan kearah pengembangan kemampuan, pengetahuan, keterarapilan dan sikap pelaku utama dan pelaku usaha; b. bahwaberdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, dan menindak lanjuti amanat pasal 6 dan 7 Undang-Undajig Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Pen3ailuhan Pertanian. Perikanan dan Kehutanan, maka perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Pedoman Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan;

Transcript of PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENYULUHAN...

Page 1: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENYULUHAN PERTANIAN,kendari.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/10/Perda-Kolaka-Nomor-3... · Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan yang selanjutnya

ii

I

BUPATI KOLAKA

PROVINSI SULAWESI TENGGARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOLAKA

NOMOR 3 TAHUN 2015

TENTANG

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENYULUHAN PERTANIAN,PERIKANAN DAN KEHUTANAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KABUPATEN KOLAKA,

Menimbang:a. bahwaguna mengoptimalkan kineijaPenyxiluh Pertanian, Perikanan danKehutanan dalam penyelengaraanPenyuluhan Pertanian, Perikanan danKehutahan dikemlbangkan Pedomanpenyelengaraan Penyuluhan Pertanian,Perikanan dan kehutanan kearah

pengembangan kemampuan,pengetahuan, keterarapilan dan sikappelaku utama dan pelaku usaha;

b. bahwaberdasarkan pertimbangansebagaimana dimaksud pada huruf a,dan menindak lanjuti amanat pasal 6dan 7 Undang-Undajig Nomor 16 Tahun2006 tentang Sistem Pen3ailuhanPertanian. Perikanan dan Kehutanan,maka perlu menetapkan PeraturanDaerah tentang PedomanPenyelenggaraan Penyuluhan Pertanian,Perikanan dan Kehutanan;

Page 2: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENYULUHAN PERTANIAN,kendari.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/10/Perda-Kolaka-Nomor-3... · Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan yang selanjutnya

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahunl959 tentangPembentukan Daerah Tk. II Se- Sulawesi

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1822);

2. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004tentangSistem Perencanaan PembangunanNasional;

3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004tentang Perimbangan Keuangan antaraPemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah(Lembaran Negara RepubUk Indonesia Tahun2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4437);

4. Undang - Undang Nomor 43 Tahun 2004tentang perubahan Undang-Undang Nomor8 Tahun 1974 tentang Pokok-PokokKepegawaian Republik Indonesia;

5. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006tentang Sistem Penyuluhan Pertanian,Perikanan dan Kehutanan (LembaraanNegara Tahun 2006 Nonaor 92, TambahanLembaran Negara Nomor 4660);

6. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013tentang Perlindungan Petani danPemberdayaan Petani ( Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2013 Nomor131;

Page 3: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENYULUHAN PERTANIAN,kendari.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/10/Perda-Kolaka-Nomor-3... · Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan yang selanjutnya

7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014tentang Pemerintah Daerah (Lembaran NegaraTahun 2014 Nomor 244, Tambahan LembaranNegara Nomor 55S7) sebagaimana telahdiubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentangperubahan kedua sitas Undang - UndangNomor 23 Tahun 2014 tentang PemerintahanDaerah (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2015 Nomor 58, Tambahan LmbaranNegara I^epublik Indonesia Nomor 5679);

8. Undang'Undang Nomor 30 Tahun 2014tentang Administrasi Pemerintalhan (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2014Nomor 292 Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5601);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007tentang Organisasi Perangkat Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4741);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 20C9tentang Pembiayaan, Pembinaan, danPengawaLsan Penyuluhan Pertanian, Perikanandan Kehutanan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2009 Nomor 87, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor5018);

11. Peraturan Presiden Republik IndonesiaNomor 154 Tahun 2014 tentang KelembagaanPenyuluhan Pertanian, Perikanan danKehutanan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2014 Nomor 311);

Page 4: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENYULUHAN PERTANIAN,kendari.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/10/Perda-Kolaka-Nomor-3... · Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan yang selanjutnya

12. Peraturan Menteri Pendayagunaan AparaturNegara Nomor PER/02/MENPAN/2/2008tentang Jabatan Fungsional PenyuliahPertanian dan Angka Kreditnya;

13. Peraturan Bersama Menteri Pertanian dan

Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor54/Permentan/OT.210/11/2008, Nomor 23.ATahun 2008 tentang Petunjuk PelaksanaanJabatan Fungsional Pen5ruluh Pertanian danAngka Kreditnya;

14. Peraturan Menteri Negara PendayagunaanAparatur Negara NomorPER/19/M.PAN/10/2008 tentang JabatanFungsional Pen5njiluh Perikanan dan AngkaKreditnya;

15. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

Ol/Permentan/OT. 140/1/2008 tentangPedoman Pembinaan Tenaga Harian Lepas(THL) Tenaga Bantu Penyuluh Pertaniaui;

16. Peraturan Bersama Menteri Kelautan dan

Perikanan dan Kepala Badan KepegawaianNegara Nomor PB.Ol/MEN/2009 dan Nomor14 Tahun 2009 tentang Petunjuk PelaksanaanJabatan Fungsional Penyuluh Perikanan danAngka Kreditnya;

17. Peraturan Menteri Pertanisin Nomor 25/Permentan/OT. 140/5/2009 tentang PedomanPenyusunan Programa Penyuluhan Pertanian(Berita Negara Republik Indonesia Tahun2009 Nomor 120),

18. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

82/Permentan /OT/140/8/2013 tentangPedoman Pembinaan Kelompok Tani danGabungan Kelompok Tani;

4

Page 5: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENYULUHAN PERTANIAN,kendari.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/10/Perda-Kolaka-Nomor-3... · Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan yang selanjutnya

19. Peraturan Menteri Pendayagunaan AparaturNegara dan Reformasi Birokrasi RepublikIndonesia Nomor 27 Tahun 2013 tentangJabatan FUngsional Pettyioluh Kehutanan danAngka Kreditnya;

20. Peraturan Daerah Kabupaten Kolaka INomor38 Tahun 2007 tentang PenibentukanOrganisasi dan Tata Keija Lembaga TeknisDaerah Kabupaten Kolaka;

21. Pteraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2009tentang Urusan Pemerintah yang menjadiKewenangan Daerah Kabupaten kolaka;

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN

kolaka

dan

BUPATI KABUPATEN KOLAKA

MEMUTUSKAN:

Menetapkan PERATURAN DAERAH TENTANGPEDOMAN PENYELENGGARAANPENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANANDAN kehutanan

Page 6: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENYULUHAN PERTANIAN,kendari.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/10/Perda-Kolaka-Nomor-3... · Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan yang selanjutnya

BAB 1

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :

1. Bupati adalah Bupati Kolaka.

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Kolaka.

3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah unsur pemerintahdaerah yang selaryutnya disebut DPRD adalah DewanPerwakiian Rakyat Daerah Kabupaten Kolaka.

4. Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan danKehutanan yang disin^at BP4K adalah unsur PembantuKepala Daerah dalam penyelengaraan Pemerintahan Daerah diBidang Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian, Perikanan danKehutanan yang berada di bawah dan bertanggung jawabkepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Kolaka.

5. Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan yangselanjutnya disebut sistem Penyuluhan adalah rangkaianpengembangan, pengetahuan, keterampilan dan sikap pelakuutama dan pelaku usaha Pertanian, Perikanan dan Kehutananmelalui penyuluhan.

6. Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan yangselanjutnya disebut Penyuluhan adalah proses pembellajaranbagi pelalcu utama dan pelaku usaha agar mereka mau danmampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalammengakses informasi pasar, teknologi, permodalan dansumberdaya lainnya sebagai upaya untuk meningkatkanproduktivitas, efisiensi usaha, pendapatan dan kesejahteraan,serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsilingkungan hidup.

Page 7: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENYULUHAN PERTANIAN,kendari.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/10/Perda-Kolaka-Nomor-3... · Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan yang selanjutnya

7. Pertanian yang mencakup tanaman pangan, hortikultura,perkebunan dan peternakan yang selanjutnya disebutpertanian adalah seluruh kegiatan yang meliputi usaha hulu,usahatani, agroindustri, pemasaran dan jasa penunjangpengelolaan sumberdaya hayati dalam agroekosistem yangsesuai dan berkelanjutan dengan bantuan teknologi, modal,tenaga keija dan manajemen untuk mendapatkan manfaatsebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat.

8. Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan denganpengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan danlingkungannya secara berkelanjutan, mulai dari praproduksi,produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran yangdilaksanakan dalam suatu sitem bisnis perikanan.

9. Kehutanan adalah sistem pengurusan yang bersangkutpautdengan hutan, kawasan hutan dan hasil hutan yangdiselenggarakan secara terpadu dan berkelanjutan.

10. Pedoman penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanandan kehutanan yang selanjutnya disebut pedomanpenyelenggaraan penyuluhan adalah acuan bagi pemangkukepentingan dalam penyelenggaraan penyuluhan.

11. Penyuluh pertanian, penyuluh perikanan, penyuluh kehutananbaik penyuluh PNS, swasta maupun swadaya yang selanjutnyadisebut penyuluh adalah perorangan warga negara Indonesiayang melakukan kegiatan penyuluhan.

12. Pelaku utama kegiatan pertanian, perikanan dan kehutananyang selanjutnya disebut pelaku utama adalah masyarakatdidalam dan disekitar kawasan hutan, petani, pekebun,petemak, nelayan, pembudidaya ikan, pengolah ikan besertakeluarga intinya.

13. Pelaku usaha adalah perorangan warganegara Indonesia ataukorporasi yang dibentuk menurut hukum Indonesia yangmengelola usaha pertanian, perikanan dan kehutanan.

Page 8: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENYULUHAN PERTANIAN,kendari.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/10/Perda-Kolaka-Nomor-3... · Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan yang selanjutnya

14. Penyuluh Swasta adalah Penyuluh yang berasal dari duniausaha dan/atau lembaga yang mempunyai kompetensi dalambidang penyuluhan.

15. Penjoiluh Swadaya adalah pelaku utama yang berhasil dalamusahanya dan warga masyarakat lainnya yang dengankesadarannya sendiri mau dan mampu menjadi penyuluh.

16. Tenaga Harian Lepas (THL) Tenaga Bantu Penyuluh Pertanianadalah Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian yang direkrut olehKementerian Pertanian selama kurun waktu tertentu dan

melaksanakan tugas dan fungsinya serta tidak menuntutuntuk diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS);

17. Materi Penyuluhan adalah bahan penyuluhan yang akandisampaikan oleh para penyuluh kepada pelaku utama danpelaku usaha dalam berbagai bentuk yang meUputi infortnasi,teknologi, rekayasa sosial, manajemen, ekonomi, hukum, dankelestarian lingkungan.

18. Programa penyuluhan adalah rencana tertulis yang disusunsecara sistematis untuk memberikan arah dan pedoman

sebagai alat pengendali pencapaian tujuan pen3ailuhan.

19. Materi penyuluhan adalah bahan yang akan disampaikan olehpara penyuluh kepada pelaku utama dan pelaku usaha dalamberbagai bentuk yang meliputi infbrmasi, teknologi, rekayasasosial, manajemen, ekonomi dan kelestarian lingkungan.

20. Rencana keija tahunan penyuluh adalah jadwal kegiatan yangdisusun oleh penyuluh berdasarkan programa pen3ailuhansetempat yang dilengkapi dengan hal-hal yang dianggap perluuntuk berinteraksi dengan pelaku utama dan pelaiku usaha.

8

Page 9: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENYULUHAN PERTANIAN,kendari.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/10/Perda-Kolaka-Nomor-3... · Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan yang selanjutnya

21. Pos penyuluhan desa adalah kelembagaan penyuluhan padatingkat Desa/Kelurahan yang merupakan unit keija nonstruktural yang dibentuk dan dikelola secara partisipatif olehpelaku utama.

22. Balai Penyuluhan Pertaniam, perikanan dan Kehutanan yangdisingkat BP3K adalah lembaga penyuluhan pemerintahditingkat Kecamatan.

23. Kelompoktani adalah kumpulan pelaku utama yang dibentukatas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisilingkungan (Sosial, ekonomi, sumberdaya) dan keakrabanuntuk meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota.

24. Gabungan kelompoktani yang selanjutnya disingkatGAPOKTAN adalah kumpulan beberapa kelompoktani yangtergabung dan bekeijasama untuk meningkatkan skalaekonomi.

25. Latihan dan kunjungan yang selanjutnya disingkat LAKUadalah sistem keija penyuluhan yang menitikberatkan padapelatihan petugas di BP3K dan kunjungan kepada pelakuutama yang dilakukan secara simultan dalam Imrun waktudua mingguan.

26. Latihan adalah suatu kegiatan alih pengetahuan danketerampilan baik berupa teori maupun praktek dari fasilitatorke penyuluh melalui metode partisipatif.

27. Kunjungan adalah kegiatan penyuluh pada kelompoktani diwilayah keijanya yang dilakukan secara teratur, terarah,terukur dan berkelanjutan.

28. Supervisi dimaksudkan untuk meluruskan penyelenggaraanpenyuluhan pertanian di kecamatan dan lapangan.

Page 10: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENYULUHAN PERTANIAN,kendari.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/10/Perda-Kolaka-Nomor-3... · Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan yang selanjutnya

29. Rencana Defmitif Kelompok (RDK) adalah rencana keijausahatani dari kelompoktani untuk satu tahun yang disusunmelalui musyawarah yang berisi rincian tentang sumberdayadan potensi wilayah.sasaran produktifitas, pengorganisasiandan pembagian keija, serta kesepakatan bersama dalampengelolaan usahatani.

30. Rencana Defmitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) adalahkebutuhan sarana produksi pertanian dan alat mesinpertanian unituk satu musim/siklus usaha yang disusunIberdasarkan musyawarah anggota kelompoktani yangmerupakan alat pesanan kelompoktani kepada gabungankelompoktani atau kelembaga (Penyalur Sarana Produksi danPerbankan) termasuk perencanaan pupuk bersubsidi.

31. Monitoring dimaksudkan untuk memastikan ketepatansumberdaya penyuluhan pertanian serta penyelenggaraanpenyuluhan sesuai dengan jadwal keitja dan hasil yangditargetkan dan mengambil tindakan koreksi yang diperlukanbila teijadi penyimpangan dalam proses yang sedang beijalan.

32. Evaluasi adalah kegiatan untuk menilai efesiensi, efektifitasdan dampak dtari suatu ke^atan penyuluhan pertanian sesuaidengan tujuan yang diharapkan dan dilaksanakan secarasistematis dan objektif.

BAB II

PERENCANAAN PENYELENGGARAAN PENYULUHAN

Pasal 2

Perencanaan penyulvihan adalah penyusunan programapenyuluhan tingkat Desa/Kelurahan, tingkat Kecamatan dantingkat Kabupaten;

10

Page 11: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENYULUHAN PERTANIAN,kendari.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/10/Perda-Kolaka-Nomor-3... · Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan yang selanjutnya

Pasal 3

Penjrusunan programa penyuluhan sebagaimana dimaksud padapasal 2 dilaksanakan setiap tahun yang memuat rencanapenyuluhan tahun berikutnya;

Pasal 4

Programa penyuluhan terintegrasi dengan sub sistem programpembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan;

Pasal5

Penyusunan programa penyuluhan dilakukan secara partisipatifuntuk mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan pelaku utamadan pelaku usaha sebagai dasar pengalokasian pembiayaankegiatan-kegiatan penyuluhan yang tercantum dalam programapenyuluhan Kabupaten, Kecamatan dan Desa/Kelurahan melaluiAPBD dan APBN;

Pasal 6

Programa penyuluhan menggambarkan apa yang dilakukan untukmencapai tujuan, bagaimana caranya, siapa yang melakukan, siapasasarannya, dimana, kapan, berapa biayanya dan apa hasil yangakan dicapai untuk memecahkan masalah yang dihadapi danmerespon peluang yang ada;

Pasal7

Kelembagaan penjoiluhan dimasing-masing tingkatan memfasilitasiproses penyusunan programa penyuluhan agar programapenyuluhan Kabupaten, Kecamatan, dan Desa/Kelurahan dapatberlangsung seiring sejalan, materi kegiatan penjruluhan salingmenunjang dan saling mendukung;

11

Page 12: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENYULUHAN PERTANIAN,kendari.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/10/Perda-Kolaka-Nomor-3... · Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan yang selanjutnya

Pasal8

(1) Programa penyuluhao yang telah disusun, disahkan olehmasing-masing kepala kelembagaan sesuai dengan tingkatadministrasi pemerintahan kecuali tingkat Desa/Kelurahancukup diketahui oleh Kepala Desa/Kelurahan.

(2) Kepala Kelembagaan sesuai dengan tingkat pemerintahansebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:

a. Tingkat Kabupaten adalah Kepala Badan PelaksanaPenyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K)Kabupaten Kolaka;

b. Tingkat Kecamatan adalah Kepala Balai PenyuluhanPertanian Perikanan dan Kehutanan (BP3K) atauKoordinator Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan(BP3K) Kecamatan.

Pasal9

Penyusunan programa penyuluhan tingkat Desa/Kelurahansebagaimana dimaksud pada pasal 2 disusun dengan urutankegiatan sebagai berikut:

a. Penyuluh yang bertugas di Desa/Kelurahan memfasilitasiproses penyxisunan programa penyuluhan Desa/Kelurahan.

b. Penyusunan programa pen}ruluhan Desa/Kelurahan dimulaidengan penggalian data dan informasi mengenai potensiDesa/Kelurahan, monografi Desa/Kelurahan, jenis komoditiunggulan, tingkat produktivitasnya, keberadaan kelompoktani,gabungan kelompoktani, kelembagaan agribisnis, masalah-masalah yang dihadapi pelaku utama dan pelaku usaha denganmelibatkan tokoh dan anggota masyar^at melalui metodeParticipatory Rural Apraisal (PRA).

12

Page 13: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENYULUHAN PERTANIAN,kendari.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/10/Perda-Kolaka-Nomor-3... · Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan yang selanjutnya

c. Hasil penggalian data dam inforaiasi tersebut merup^anmasukan untuk menyusun rencana kegiatankelompoktani/gabungan kelompoktani dalam setahun (RDK danRDKK) yang mencerminkan upaya perbaikan produktivitasusahatani dan memudahkan bagi penyuluh dalammerekapitulasi kebutuhan sarana produksi dan mengupayakanpemenuhannya secara tepat waktu, tepat jumlah, tepat jenis,tepat kualitas, tepat sasaran dan tepat harga;

d. Hasil rekapan RDK/RDKK seluruh kelompoktani/gabungankelompoktani di desa akan disintesakan dengan kegiataninstansi lingkup pertanian, perikanan dan kehutanan yangdialokasikan di desa/kelurahan;

e. Sintesa kegiatan kelompoktani/gabungan kelompoktani ditingkat desa/kelurahan dengan kegiatan instansi Ungkuppertanian, perikanan dan kehutanan di desa dilakukan melaluiserangkaian pertemuan-pertemuan yang dimotori oleh penyuluhdan dihadiri kepala desa/kelurahan, pengurus kelembagaanpelaku utama dan pelaku usaha, penjailuh swadaya didesa/kelurahan;

f. Programa penyuluhan desa/kelurahan yang sudah finalditandatangani oleh perwakilan pelaku utama dan pelakuusaha, penyuluh pertanian,, kepala desa/kelurahan sebagaitanda mengetahui;

g. Penyusunan programa penyuluhan desa telah selesai disusunpaling lambait bulan Februari tahun beijalan untukdilaksanakan pada tahun berikutnya;

h. Programa penyuluhan desa/kelurahan yang sudahditandatangani diserahkan kepada Kepala Balai PenyuluhanKecamatan untuk bahan penyusunan programa kecamatan dankepala desa/kelurahan untuk disampaikan dalam forumMusyawarah Perencanaan Pembangunan Desa(MUSRENBANGDES) sebagai bahan penyusunan perencanaanpembangunan desa/kelurahan.

13

Page 14: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENYULUHAN PERTANIAN,kendari.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/10/Perda-Kolaka-Nomor-3... · Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan yang selanjutnya

Pasal 10

Penyusunan programa penyuluhan tingkat kecamatansebagaimana dimaksud pada Pasal 2 disusun dengan urutankegiatan sebagai berikut:

a. Kepala Balai Penyuluhan/Koordinator penyuluhan kecamatanmemfasHitasi penyusunan programa penyuluhan tingkatkecamatan yang dUakukan oleh penyuluh bersama perwakilanpelaku utama dan pelaku usaha;

b. Pen5ruluh bersama perwakilan pelaku utama dan pelaku usahamerekap programa penyuluhan desa/kelurahan sebagai bahanpenyusunan programa penyuluhan kecamatan;

c. Proses penyxisunan pen5ailuhan kecamatan dimulai dariperumusati keadaan, masalah, tujuan dan cara mencapaitujuan;

d. Penyusunan programa penyuluhan kecamatan disusun olehpara penyuluh di kecamatan, perwakilan pelaku utama danpelaku usaha melalui serangkaian pertemuan untukmenghasilkan draf programa penyuluhan kecamatan;

e. Draf programa penyuluhan kecamatan disajikan dalampertemuan yang dihadiri oleh pejabat dari dinas lingkuppertanian, perikanan dan kehutanan, wakil pelaku utama,pelaku usaha;

f. Programa penyuluhan kecamatan yang sudah finalditandatangani oleh penyuluh, perwakilan pelaku utama danpelaku usaha dan kemudian disahkan oleh Kepala BPPkecamatan serta diketahui oleh kepala instansi lingkuppertanian, perikanan dan kehutanan kecamatan.

g. Programa penyuluhan kecamatan disahkan paling lambat bulanFebruari tahun beijalan, untuk dilaksanakan pada tahunberikutnya;

14

Page 15: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENYULUHAN PERTANIAN,kendari.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/10/Perda-Kolaka-Nomor-3... · Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan yang selanjutnya

h. Programa penjnaluhan kecamatan yang sudah disahkan,disampaikan kepada Kepala BP4K sebagai bahan penyusunanprograma penyuluhan kabupaten, dan kepada Camat untukdisampaikan dalam forum Musyawarah PerencanaanPembangunan Kecamatan (MUSRENBANGKEC) sebagai bahanpenyusunan perencanaan pembangunan kecamatan;

i. Programa penjoiluhan kecamatan selanjutnya dijjabarkan olehmasing-masing penyuluh kedalam Rencana Keija Tahunan(RKT) penyuluh di kecamatan;

Pasal 11

Penyusunan programa penyuluhan tingkat kabupaten sebagaimanadimaksud pada Pasal 2 disusun dengan urutan sebagai berikut :

a. Kepala BP4K Kabupaten Kolaka melalui Kepala BidangPengembangan Pembinaan dan monitoring evaluasimemfasiUtasi penjoisunan programa penyuluhantingkatKabupaten Kolaka yang diikuti oleh penyuluh bersamaperwakilan pelaku utama dan pelaku usaha;

b. Penyuluh bersama perwakilan pelaku utama dan pelaku usahamerekap programa penyuluhan kecamatan sebagai bahanpenyusunan programa penyuluhan kabupaten;

c. Proses penyusunan programa penyuluhan kabupaten Himnlgidari perumusan keadaan, masalah, tujuan dan cara mencapaitujuan;

d. Penyusunan programa penyuluhan kabupaten dilakukan olehpara penyuluh kabupaten dan perwakilan kelembagaan pelakuutama dan pelaku usaha melalui serangkaian pertemuan-pertemuan untuk menghasilkan konsep programa pen3ailuhankabupaten;

15

Page 16: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENYULUHAN PERTANIAN,kendari.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/10/Perda-Kolaka-Nomor-3... · Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan yang selanjutnya

e. Konsep programa penyuluhan kabupaten selanjutnya disajikandalam pertemuan yang dihadiri oleh pejabat yang membidangiperencanaan dari dinas lingkup pertanian, perikanan dankehutanan Kabupaten Kolaka dan perwakilan kelembagaanpelaku utama dan pelaku usaha;

f. Programa penyuluhan kabupaten yang sudah finalditandatangani oleh Koordinator penjmluh di kabupaten danperwakilan kelembagaan pelaku utama dan pelalcu usahakabupaten yang kemudian disahkan oleh Kepala BadanPelaksana Penyxiluhan Pertanian, Perikanan dan KehutananKabupaten Kolaka dan diketahui pejabat yang membidangiperencanaan dari dinas lingkup Pertanian, Perikanan danKehutanan Kabupaten Kolaka;

g. Programa penyuluhan kabupaten disahkan bulan Maret tahunbeijalan untuk dilaksanakan pada tahun berikutnya;

h. Programa penyuluhan kabupaten yang telah disahkanselanjutnya disampaikan dalam forum MusyawarahPerencanaan Pembangunan Kabupaten (MUSRENBANGKAB)sebagai bahan penyusunan perencanaan pembangunankabupaten;

i. Programa penyuluhan kabupaten selanjutnya dijabarkan olehmasing-masing penyuluh pertanian di kabupaten kedalamrencana keija tahunan (RKT) penyuluh kabupaten.

BAB III

PENYELENGGARAAN PENYULUHAN

Pasal 12

Penyelenggaraan penyuluhan bertujuan untuk peningkatankualitas sumber daya manusia sebagai pelaku utamapembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan (pelaku utamadan pelaku usaha);

16

Page 17: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENYULUHAN PERTANIAN,kendari.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/10/Perda-Kolaka-Nomor-3... · Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan yang selanjutnya

Pasal 13

Penyuluhan diselenggarakan oleh :a. Penjailuh PNS,b. THL-TBPP,

c. Penyuluh Swadaya,d. Penyuluh Swasta,

Pasal 14

Penyuluh Swasta dan Penyuluh Swadaya sebagaimana dimaksudpada pasal 13 huruf c dan d dalam melaksanakan penyuluhankepada pelaku utama dan pelaku usaha harus berkoordinasidengan Kepala BP4K Kabupaten , Kepala BP3K Kecamatan danPenyuluh PNS .

Pasal 15

(1) Untuk mencapai tujuan penyelenggaraan penyuluhansebagaimana dimaksud pada pasal 12 diperlukan pendekatanantara lain:

a. Sistim Keija Latihan dan Kunjungan (LAKU).b. Penerapan Metode Penyuluhan.c. Pendekatan perorangan, kelompok dan massal.

(2) Sistem keija LAKU sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf amemiliki beberapa aspek positif yang dapat meningkatkanmotivasi para penyuluh dalam melaksanakan fungsinya sebagaipendamping dan pembimbing pelaku utama dan pelaku usaha,menggairahkan petani dalam melaksanakan kegiatan usahataniyang berbasis agribisnis sehingga dapat meningkatkanproduktivitas dan pendapatan pelaku utama dan pelaku usaha;

(3) Aspek positif sistem keija LAKU sebagaimana dimaksud padaayat (2) adalah sebagai berikut:

a. Penyuluh memiliki rencana keija dalam setahun;b. Penynluh mengunjungi pelaku pelaku utama secara teratur,

terarah, terukur dan berkelanjutan;

17

Page 18: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENYULUHAN PERTANIAN,kendari.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/10/Perda-Kolaka-Nomor-3... · Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan yang selanjutnya

c. Penyiuluhan dilaksankan melalui pendekatan perorangan,kelompok dan massal;

d. Penyuluh oepat mengetahui permasalahan yang dihadapipelaku utama dan pelaku usaha dan cepat pemecahannya;

e. Penyuluh secara teratur mendapat petigetahuan/kecakapan, sikap dan keterampilan;

f. Penyelenggaraan penyuluhan mendapatkan supervisi danpengawasan secara berjenjang;

g. Terjalinnya hubungan yang akrab antara penyuluh denganpelaku utama dan pelaku usaha;

h. Materi penyuluhan yang diberikan actual, factual dandibutuhkan pelaku utama dan pelaku usaha;

i. Menmgkatnya pengetahuan, sikap dan keterampilanpenyuluh dan pelaku utama dan pelaku usaha;

(4) Sistem keija LAKU sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf abertujuan untuk :

a. Teijalinnya hubungan yang akrab antara pelaku utama danpelaku usaha dengan penjruluh pertanian sebagai salah satusumberinformasi, sehingga pelaku utama dan pelaku usahadapat mengakses informasi, teknologi, pasar, modal dansumberdaya lainnya;

b. Memperkuait dan meningkatkan kineija penyuluh sebagaipenghubung antara pelaku utama dan pelaku usaha dengansumber informasi, teknologi, pasar, modal dan sumberdayalainnya, sehingga informasi yang diperlukan pelaku utamadan pelaku usaha dapat diakses dalam rangkapengembangan dan peningkatan nsahataninya;

18

Page 19: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENYULUHAN PERTANIAN,kendari.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/10/Perda-Kolaka-Nomor-3... · Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan yang selanjutnya

c. Meningkatkan dan memperkuat hubungan yang baik antarapelaku utama dan pelaku usaha dengan sumber informasidan teknologi sehingga teijadi sinergitas dalampengembangan inovasi.

Pasal 16

(1) Latihan bagi penyuluh diselenggarakan di BP3K kecamatanatau ditempat lain dengan jadwal sekali dalam 2 minggu yangdiselenggarakan secara teratur, terarah, terukur danberkelanjutan melalui proses belajar mengajar yang difasilitasioleh penyuluh di kecamatan atau penyuluh dari kabupatenyang menguasai materi, dan tenaga ahli dari lembaga lain;

(2) Penyelenggaraan latihan bagi penyuluh di BP3K sebagaimanadimaksud pada ayat (1) bertujuan sebagai berikut ;

a. Diperolehnya berbagai informasi actual yang berkaitandengan pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan;

b. Meningkatnya pengetahuan, sikap dan keterampilanpenyuluh baik teori maupun praktek;

c. Meningkatnya kemampuan pen5mluh dalam menyusunperencanaan dan menyelenggarakan penyuluhan pertanian.

(3) Penyelenggaraan latihan bagi penyuluh di BP3K Kecamatansebagaimana dimaksud pada ayat (1) menggunakan beberapaprinsip pelatihan sebagai berikut;

a. Teratur, terarah,terukur dan berkelanjutan;

b. Topik pelatihan harus actual dan dibutuhkan oleh pelakuUtama dan pelaku usaha;

c. Pembahasan materi harus jelas dan mendalam;

d. Latihan mencakup teori dan praktek;

19

Page 20: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENYULUHAN PERTANIAN,kendari.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/10/Perda-Kolaka-Nomor-3... · Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan yang selanjutnya

e. Latihan harus mampu memecahkan permasalahan teknisdilapangan yang sedang dihadapi pelaku utama dan pelakuusaha

f. Pelatih/pengajar/narasumber harus menguasai materi danmetode yang digunakan;

g. Pelatih/pengajar/narasumber harus mempersiapkan materidan metode dengan matang dalam bentuk elemenketerampilan (EK) yang memuat Tujuan Instruksional Umum(TIU), Tujuan Instruksional Khusus (TIK) dan langkah-langkah kerja;

h. Pelatihan menggunakan metode partisipatif;

i. Pelatihan dilaksanakan sesuai jadwal;

(4) Penyelenggaraan latihan bagi penyuluh di BP3K Kecamatansebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan denganproses dan urutan sebagai berikut :

a. Diskusi umum antara penyuluh dengan petugas instansiterkait (pengamat OPT, petugas benih, pengamat irigasi dll)untuk upaya membahas masalah-masalah yang munculdilapangan;

b. Pasilitator/pengajar/pelatih/narasumber menyampaikanmateri yang relevan dengan kebutuhan penyuluh dalammenyelenggarakan penyuluhan;

c. Praktek dapat dilakukan di luar maupun di dalam ruangan;

d. Tinjauan pelaksanaan program yang dilaksanakan 2 (dua)mingguan yang lalu melalui penyampaian laporan tentangkemajuan dan permasalahan untuk dipecahkan bersama-sama;

20

Page 21: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENYULUHAN PERTANIAN,kendari.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/10/Perda-Kolaka-Nomor-3... · Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan yang selanjutnya

e. Merencanakan program keija untuk masa 2 (dua) mingguanyang akan datang.

(5) Materi pelatihan di BP3K Kecamatan disesuaikan dengankebutuhan dan permasalahan usahatani dUapangan yangmencakup beberapa aspek sebagai berikut:

a. Materi pelatihan berisi program-program pembangunanpertanian, perikanan dan kehutanan yang sedang dan akandikembangkan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah;

b. Materi pelatihan bersifat membantu para penyuluh dalammemec^kan permasalahan yang dihadapi pelaku utamadan pelaku usaha dilapangan;

c. Materi pelatihan dilengkapi dengan sUabus, kurikulum(tujuan instruksional khusus).

Pasal 17

Penyelenggaraan kunjungan yang dilakukan oleh penjoiluh kepadakelompoktani dilaksanakan selama 4 (empat) hari keija dalamseminggu, setiap penyuluh membina 8 - 16 kelompoktanidijadwalkan dikunjungi sekali dalam 2 (dua) minggu;

Pasal 18

Pertemuan penyuluh dengan pelaku utama dan pelaku usahadapat dHal^kan di Pos Penyuluhan Desa, rumah ketuakelompoktani atau di tempat lain sesuai kesepakatan dengan acaradiskusi yang dipimpin ketua kelompoktani, sedang penyuluhberperan sebagai fasilitator;

Pasal 19

(1) Penyelenggaraan kunjungan sebagaimana dimaksud pada pasal15 bertujuan sebagai berikut:

21

Page 22: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENYULUHAN PERTANIAN,kendari.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/10/Perda-Kolaka-Nomor-3... · Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan yang selanjutnya

a. Menyampaikan informasi dan teknologi baru kepada pelakuutama dan pelaku usaha;

b. Memfasilitasi proses belajar mengajar pelaku utama danpelaku usaha;

c. Mendampingi pelaku utama dan pelaku usaha menyusunRencana Defrnitif Kelompok (RDK) dan Rencana DefinitifKebutuhan Kelompok (RDKK);

d. Membimbing penerapan teknologi usahatani;

e. Pemeriksaan lapangan bersama-satna pelaku utama untukmengetahui peraiasalahan yang ada dilapangan;

f. Membantu memecahkan permasalahan teknis maupunnonteknis yang dihadapi pelaku utama dan pelaku usaha;

g. Menampung permasalahan yang tidak dapat dipecahkanpada waktu kunjungan untuk dibawa kepertemuan di BP3KKecamatan atau segera dilaporkan ketingkat kecamatan atauke BP4K Kabupaten Kolaka.

(2) Penyelenggaraan kunjungan sebagaimana dimaksud pada pasal15 diselenggarakan dengan prinsip kunjungan sebagai berikut;

a. Teratur, terarah.terukur dan berkelanjutan;

b. Kunjungan melalvd pendekatan perorangan, kelompok danmassal;

c. Pertemuan dapat diselenggarakan di Pos PenynluhanDesa/Kelurahan, rumah ketua kelompok atau tempat lainyang telah disepakati;

d. Pertemuan untuk memecahkan permasalahan usahataniyang dihadapi pelaku utama dan pelaku usaha;

22

Page 23: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENYULUHAN PERTANIAN,kendari.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/10/Perda-Kolaka-Nomor-3... · Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan yang selanjutnya

e. Materi penjailuhan yang disampaikan disesuaikan dengankeadaan usahatani;

(3) Penyelenggaraan kunjungan sebagaimana dimaksud pada pasal15 diselenggarakan dengan prosedur dan langkah-langkahkunjungan sebagai berikut;

a. Mengarnati lokasi usahatani bersama anggota kelompoktani;

b. Diskusi masalah yang dihadapi untuk dipecahkan;

c. Memberikan penyuluhan sesuai dengan materi yang telahdipersiapkan terlebih dahulu.

(4) Materi penyuluhan atau materi kunjungan sebagaimanadimaksud pada ayat (3) huruf c harus memenuhi syarat sebagaiberikut:

a. Materi kunjungan disesuaikan dengan permasalahan yangada dilapangan untuk dibahas bersama-sama dan apabilapermasalahan tidak dapat diselesaikan maka penyuluhmembawanya kepada pelatihan di BP3K Kecamatan;

b. Materi kunjungan hendaknya bersifat meningkatkanpengetahuan, keterampUan dan sikap pelaku utama danpelaku usaha;

c. Materi kunjungan mencakup perencanaan materi yang akandidiskusikan dua minggu yang akan datang sehinggapenyuluh harus mempunyai rencana materi kunjungan;

d. Materi kunjungan dalam bentuk teknologi tertentu yangakan disampaikan kepada pelaku utama dan pelaku usahaadalah teknologi yang mendapat rekomendasi daripemerintah, kecuali teknologi yang bersumber daripengetahuan tradisional.

23

Page 24: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENYULUHAN PERTANIAN,kendari.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/10/Perda-Kolaka-Nomor-3... · Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan yang selanjutnya

(5) Setiap penyuluh membuat jadwal kunjungan kelompoktani yangmemuat tempat pertemuan yang telah disepakati bersama,antara penyuluh dengan kelompoktani sehingga penyuluh dapatmengunjungi 4-8 kelompok tani per minggu secara teratur danberkelanjutan;

Pasal 20

Penerapan metode penyuluhan sebagaimana dimaksud pada pasal19 ayat (2) humf b dilaksanakati dengan pendekatanperorangan,kelompok dan massal dengan kegiatan antara lain :Anjang sana, media cetak, media tertayang, media terdengar,magang, kursus, kaji terap, demplot, demfarm, loka karya,seminar, studi banding, rembug dan mimbar sarasehan;

Pasal 21

Untuk kelancaran penyelenggaraan penyuluhan diperlukansarana prasarana penyuluhanantara lain:

a. Kendaraan Operasional meliputi : Mobil unit Operasionalpenyuluhan, dan kendaraan roda dua;

b. Sarana pusat Informasi meliputi :Display, Handycam, Kamera,Telepondan Fax;

c. Sarana Alat Bantu Penyuluh meliputi : OHP, LCD, SaundSystem Wireless, TV, VCD/DVD, Tape Rekorder, White board,PH Meter, Pengukur Kadar Air, Pengukur Curah Hujan,Pengukur kadar unsur hara dalam tanah, alat ukur ubinan danHand Sprayer;

d. Sarana Peralatan Administrasi meliputi : Komputer, Printer,Internet, Mesin Tik, Kalkulator, Brangkas dan Meubelair.

e. Sarana pengadaan Buku dan hasil publikasi meliputi :Leaplet, Brosur, Billboard dan Buku Cetak.

24

Page 25: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENYULUHAN PERTANIAN,kendari.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/10/Perda-Kolaka-Nomor-3... · Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan yang selanjutnya

BAB IV

SXJPERVISI, MONITORING DAN EVALUASI

Pasal 22

Supervisi, monitoring dan evaluasi dilaksanakan setiap tiga bulanpada setiap jenjang untiak mengetahui sebagaimana prosesperencanaan, penyelenggaraan penyuluhan yang telahdilaksanakan sesuai dengan mekanisme yang berlaku danmengetahui permasalahan yang dihadapi untuk secepatnyadiupayakan solusi pemecahannya.

Pasal 23

Supervisi, monitoring dan evaluasi dUakukan secara beijenjangyang diselenggarakan secara terkoordinasi, berkala danberkelanjutan;

Pasal 24

(1) Supervisi, monitoring dan evaluasi dilakukan secara beijenjangsebagaimana dimaksud pada Pasal 23oleh :

a. Kabupaten

b. Kecamatan

(2) Untuk menyelenggarakan Super.isi, monitoring dan evaluasi,Kepala Badan Pelaksana Penjaaluhan Pertanian, Perikanan danKehutanan (BP4K) Kabupaten Kolaka membentuk tim yangkeanggotaannya terdiri dari staf yang membidangi Monitoringdan evaluasi serta pejabat fungsional penjruluh pertanian;

(3) Tim Supervisi, monitoring dan evaluasi tingkat kabupatenmelakukan supervisi, monitoring dan evaluasi pada tingkatBP3K Kecamatan terhadap;

25

Page 26: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENYULUHAN PERTANIAN,kendari.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/10/Perda-Kolaka-Nomor-3... · Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan yang selanjutnya

a. Penyusunan Programa Penjmluhan tingkat kecamatan;

b. Rencana Keija Penyuluh ditingkat kecamatan dan desa;

c. Rencana Keija penyelenggaraan Pelatihan di BP3Kkecamatan;

d. Materi pelatihan yang diberikan oleh penyelenggara;

e. Kesesuaian jadwal pelaksanaan dan materi pelatihan yangtelah direncanakan oleh BP3K Kecamatan;

f. Pemanfaatan lahan BPSK Kecamatan.

Pasal 25

(1) Penyelenggaraan Supervisi, monitoring dan evaluasi diKecamatan dilaksanakan oleh Kepala Balai PenjoiluhanPertanian Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Kecamatan atauKoordinator Penyuluh Kecamatan.

(2) Kepala Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan(BP3K) Kecamatan atau Koordinator Penyuluh Kecamatansebagaimana dimaksud pada ayat (1) melakukan supervisi,monitoring dan evaluasi pada tin^at Desa/Kelurahan meliputi:

a. Penyusunan programa penyuluhan desa;

b. Rencana keija penyuluh di tingkat desa;

c. Materi kunjungan/materi penyuluhan;

d. Kesesuaian jadwal dan materi kunjungan ke kelompok tani.

26

Page 27: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENYULUHAN PERTANIAN,kendari.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/10/Perda-Kolaka-Nomor-3... · Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan yang selanjutnya

Pasal 26

Rencana keija penyuluh sebagaimana dimaksud pada pasal 24ayat (3) huruf b dan pasal 25 ayat (2) huruf b merupakan jadwalkegiatan yang disusun setiap tahun oleh penyuluh berdasarkanprograma penyuluhan setempat, kemudian dijabarkan dalamkegiatan bulanan yang tercatat dalam buku harian.

Pasal 27

Rencana keija Tahunan penyuluh dibuat dalam bentuk matriksyang formatnya dibuat dan diadakan oleh bidang yang menanganipembinaan dan monev di BP4K.

BAB V

PELAPORAN PENYELENGGARAAN PENYULUHAN

Pasal 28

(1) Setiap penyuluh wajib membuat/menyusun laporanpenyelenggaraan penyuluhan diwilayah keijanya;

(2) Laporan penyelenggaraan penyuluhan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) meliputi :

a. Data monografi wilayah;

b. Potensi agroekosistem;

c. Data kelompoktani dan gabungan kelompoktani;

d. Data kelembagaan ekonomi;

fr. Data usahatani dan produksi pertanian, perikanan dankehutanan;

f. Hasil kegiatan penyuluhan;

g. PublikasL

27

Page 28: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENYULUHAN PERTANIAN,kendari.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/10/Perda-Kolaka-Nomor-3... · Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan yang selanjutnya

(3) Laporan penyelenggaraan penyuluhan sebagaimana dimaksudpada ayat (2) huruf a, b, c dand dilaporkan secara beijenjangsekali dalam setahun pada akhir tahun berjalan, sedangkanlaporan hasil kegiatan penyuluhan sebagaimana dimaksud padaayat (2) huruf e dan f dilaporkan secara beijenjang sekali dalamsebulan pada akhir bulan berjalan.

(4) Hasil penyelenggaraan penyuluhan dapat dipubHkasikanmelalui media cetak dan elektronik.

Pasal 29

(1) Laporan penyelenggaraan penyuluhan sebagaimana dimaksudpada pasal 28 ayat (2) huruf e dan f disampaikan secarabeijenjang dengan mekanisme sebagai berikut:

a. Penyiiluh pertanian yang bertugas didesa/kelurahanmenyampaikan laporan kepada Kepala BP3K/KoordinatorPenyuluh Kecamatan paling lambat tanggal 3 bulanberikutnya;

b. Kepala BP3K/Koordinator Penyuluh Kecamatanttiengkompilasi dan merumuskan laporan-laporan daripenyuluh diwilayah keijanya dan hasilnya disampaikankepada Kepala Badan Pelaksana Penjoiluhan Pertanian,Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Kolaka paling lambattanggal 8 bulan berikutnya;

c. Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan, Perikanan danKehutanan Kabupaten Kolaka melalui Pejabat fungsionalpenyuluh di Kabupaten mengkompilasi/merumuskanlaporan-laporan dari Kecamatan dan hasilnya disampaikankepada Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan, Perikanan danKehutanan Kabupaten Kolaka melalui Kepala BidangPengembangan Pembinaan dan Monev paling lambat tanggal10 bulan berikutnya untuk selanjutnya disampaikan kepadaBupati Kolaka, dan kepada Kepala Sekretariat Badan

28

Page 29: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENYULUHAN PERTANIAN,kendari.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/10/Perda-Kolaka-Nomor-3... · Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan yang selanjutnya

Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan KehutananProvinsi Sulawesi Tenggara.

(2) Format Laporan penyelenggaraan penyuluhan dibuat dandiadakan oleh bidang yang menangani pembinaan dan monevpada BP4K.

BAB VI

PEMBIAVAAN

Pasal 30

{l)Pembiayaan Penyelenggaraan Penyuluhan yang mencakupperencanaan, pelaksanaan, Evaluasi dan Publikasi diperlukantersedianya pembiayaan yang memadai;

(2) Pembiayaan Penyelenggaraan penyuluhan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) antara lain:

a. biaya pendidikan, latihan/kursus/bimbingan teknispenyuluh PNS, THL-TBPP dan penyuluh swadaya;

b. biaya operasional kelembagaan penyuluhan (Pemerintahdan Swadaya):

c. biaya operasional penyuluh, PNS,Tenaga Harian UpasTenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL-TBPP), danPenyuluh Swadaya;

d. biaya pengadaan dan pemeliharaan sarana prasaranapenyuluhan;

e. biaya pembinaan bagi penyuluh PNS, THL-TBPP, danPenyuluh swadaya;

f. biaya penguatan dan pembinaan kelembagaan pelakuutama dan pelaku usaha.

29

Page 30: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENYULUHAN PERTANIAN,kendari.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/10/Perda-Kolaka-Nomor-3... · Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan yang selanjutnya

g. biaya penyusunan programa penyuluhan tingkatKabupaten, Kecamatan dan Desa.

h. biaya disiminasi teknologi (Percontohan/Demplot) disetiapdesa.

(3) Sumber pembiayaan untuk penyelenggaraan penyuluhandisediakan melalui APBN dan APBD baik provinsi maupunkabupaten, baik secara sektoral maupun lintas sektoral dansumber-sumber lain yang sah dan tidak mengikat.

BAB VII

KETBNTUAIf PENUTUP

Pasal 31

Hal - hal yang belum diatur dalam peraturan ini sepanjangmengenai teknis pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut olehKepala Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan danKehutanan Kabupaten Kolaka.

.30

Page 31: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENYULUHAN PERTANIAN,kendari.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/10/Perda-Kolaka-Nomor-3... · Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan yang selanjutnya

Pasal 32

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. setiaporang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundanganPeraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam lembaranDaerah Kabupaten Kolaka.

Ditetapkan di Kolakapada tanggal 12 November 2015

BUPATI KABUPATEN KOLAKA,

TTD

H. AHMAD SAPEI

Diundangkan di Kolakapada tanggal 12 November 2015

SEKR®TARIS DAERAH KABUPATEN KOtAKA,

TTD

H. POITU MtJRTOPO

lembaran daerah KABUPATEN KOLAKA TAHUN 2015 NOMOR 3

Salinan ses^m der^an aslinyaPit. KABAO HUKUM SETDA KAB.KOLAKA,

I R S A7N, SHNIP. 19670805/199703 1 006

NO,REG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOLAKA PROVINSISULAWESI TENGGARA : 1 TAHUN 2015

31

Page 32: PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENYULUHAN PERTANIAN,kendari.bpk.go.id/wp-content/uploads/2016/10/Perda-Kolaka-Nomor-3... · Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan yang selanjutnya

♦ " r_J.-

csiCO

♦ -4 , 0