pedoman penumbuhan dan pengembangan kelompoktani dan ...

29
MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 273/Kpts/OT.160/4/2007 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN KELEMBAGAAN PETANI LAMPIRAN 1 PEDOMAN PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN KELOMPOKTANI DAN GABUNGAN KELOMPOKTANI DEPARTEMEN PERTANIAN 2007

Transcript of pedoman penumbuhan dan pengembangan kelompoktani dan ...

Page 1: pedoman penumbuhan dan pengembangan kelompoktani dan ...

MENTERI PERTANIANREPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERTANIANNOMOR: 273/Kpts/OT.160/4/2007

TENTANG

PEDOMAN PEMBINAAN KELEMBAGAAN PETANI

LAMPIRAN 1

PEDOMAN PENUMBUHAN DANPENGEMBANGAN KELOMPOKTANIDAN GABUNGAN KELOMPOKTANI

DEPARTEMEN PERTANIAN2007

Page 2: pedoman penumbuhan dan pengembangan kelompoktani dan ...

1

Page 3: pedoman penumbuhan dan pengembangan kelompoktani dan ...

2

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 13 April 2007

MENTERI PERTANIAN,

ttd

ANTON APRIYANTONO

SALINAN Peraturan ini disampaikan kepada Yth:1. Menteri Dalam Negeri;2. Menteri Kehutanan;3. Menteri Kelautan dan Perikanan;4. Pimpinan Unit Kerja Eselon I di lingkungan Departemen Pertanian;5. Gubernur Provinsi di seluruh Indonesia;6. Bupati/Walikota di seluruh Indonesia.

Page 4: pedoman penumbuhan dan pengembangan kelompoktani dan ...

3

LAMPIRAN 1. PERATURAN MENTERI PERTANIANNOMOR : 273/Kpts/Ot.160/4/2007TANGGAL : 13 April 2007

PEDOMAN PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGANKELOMPOKTANI DAN GABUNGAN KELOMPOKTANI

I. LATAR BELAKANG

Pada tanggal 11 Juni 2005 Presiden RI telah mencanangkan RevitalisasiPertanian, Perikanan, dan Kehutanan (RPPK) sebagai salah satu dari TripleTrack Strategy dari Kabinet Indonesia bersatu dalam rangka pengurangankemiskinan dan pengangguran serta peningkatan daya saing ekonomi nasionaldan menjaga kelestarian sumber daya pertanian, perikanan dan kehutanan.Arah RPPK mewujudkan “pertanian tangguh untuk pemantapan ketahananpangan, peningkatan nilai tambah dan daya saing produk pertanian sertapeningkatan kesejahteraan petani”.

Untuk itu diperlukan dukungan sumber daya manusia berkualitas melaluipenyuluhan pertanian dengan pendekatan kelompok yang dapat mendukungsistem agribisnis berbasis pertanian (tanaman pangan, hortikultura, peternakandan perkebunan). Sehubungan dengan itu perlu dilakukan pembinaan dalamrangka penumbuhan dan pengembangan kelompoktani menjadi kelompokyang kuat dan mandiri untuk meningkatkan pendapatan petani dankeluarganya.

Pembinaan kelompoktani diarahkan pada penerapan sistem agribisnis,peningkatan peranan, peran serta petani dan anggota masyarakat pedesaanlainnya, dengan menumbuhkembangkan kerja sama antar petani dan pihaklainnya yang terkait untuk mengembangkan usahataninya. Selain itupembinaan kelompoktani diharapkan dapat membantu menggali potensi,memecahkan masalah usahatani anggotanya secara lebih efektif, danmemudahkan dalam mengakses informasi, pasar, teknologi, permodalan dansumber daya lainnya.

Dalam rangka mengoperasionalkan kebijakan tersebut diperlukan pedomanpenumbuhan dan pengembangan kelompoktani sebagai acuan bagi petugaspembina.

Page 5: pedoman penumbuhan dan pengembangan kelompoktani dan ...

4

II. PENGERTIAN

Dalam pedoman penumbuhan dan pembinaan kelompoktani, yang dimaksuddengan:

1). Sistem penyuluhan pertanian, adalah seluruh rangkaian pengembangankemampuan, pengetahuan, keterampilan, serta sikap pelaku utamadan pelaku usaha melalui penyuluhan.

2). Penyuluhan pertanian, adalah proses pembelajaran bagi pelaku utamaserta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong danmengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar,teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya, sebagai upaya untukmeningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dankesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarianfungsi lingkungan hidup.

3). Pertanian (mencakup tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, danpeternakan), adalah seluruh kegiatan yang meliputi usaha hulu, usahatani, agroindustri, pemasaran, dan jasa penunjang pengelolaan sumberdaya alam hayati dalam agroekosistem yang sesuai dan berkelanjutan,dengan bantuan teknologi, modal, tenaga kerja, dan manajemen untukmendapatkan manfaat sebesar-besarnya bagi kesejahteraanmasyarakat.

4). Usaha tani, adalah usaha dibidang pertanian, peternakan danperkebunan.

5). Petani, adalah perorangan warga negara Indonesia beserta keluarganyaatau korporasi yang mengelola usaha di bidang pertanian, wanatani,minatani, agropasture, penangkaran satwa dan tumbuhan, di dalamdan di sekitar hutan, yang meliputi usaha hulu, usaha tani, agroindustri,pemasaran, dan jasa penunjang.

6). Pekebun, adalah perorangan warga negara Indonesia atau korporasiyang melakukan usaha perkebunan.

7). Peternak, adalah perorangan warga negara Indonesia atau korporasiyang melakukan usaha peternakan.

8). Kelompoktani adalah kumpulan petani/peternak/pekebun yang dibentukatas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan(sosial, ekonomi, sumber daya) dan keakraban untuk meningkatkandan mengembangkan usaha anggota.

Page 6: pedoman penumbuhan dan pengembangan kelompoktani dan ...

5

9). Kontak tani adalah ketua atau mantan ketua kelompok tani yang masihaktif sebagai anggota kelompok dan diakui kepemimpinannya dalammenggerakkan anggota/petani untuk mengembangkan usahanya.

10). Gabungan kelompoktani (GAPOKTAN) adalah kumpulan beberapakelompok tani yang bergabung dan bekerja sama untuk meningkatkanskala ekonomi dan efisiensi usaha.

III. KARAKTERISTIK KELOMPOKTANI

Kelompok tani pada dasarnya adalah organisasi non formal di perdesaanyang ditumbuhkembangkan “dari, oleh dan untuk petani “, memilikikarakteristik sebagai berikut:

1). Ciri Kelompoktani

a. Saling mengenal, akrab dan saling percaya diantara sesamaanggota,

b. Mempunyai pandangan dan kepentingan yang sama dalamberusaha tani,

c. Memiliki kesamaan dalam tradisi dan atau pemukiman,hamparan usaha, jenis usaha, status ekonomi maupun sosial,bahasa, pendidikan dan ekologi.

d. Ada pembagian tugas dan tanggung jawab sesama anggotaberdasarkan kesepakatan bersama.

2). Unsur Pengikat Kelompoktani

a. Adanya kepentingan yang sama diantara para anggotanya,

b. Adanya kawasan usaha tani yang menjadi tanggung jawabbersama diantara para anggotanya,

c. Adanya kader tani yang berdedikasi untuk menggerakkan parapetani dan kepemimpinannya diterima oleh sesama petanilainnya,

d. Adanya kegiatan yang dapat dirasakan manfaatnya olehsekurang kurangnya sebagian besar anggotanya,

e. Adanya dorongan atau motivasi dari tokoh masyarakat setempatuntuk menunjang program yang telah ditentukan.

Page 7: pedoman penumbuhan dan pengembangan kelompoktani dan ...

6

3). Fungsi Kelompoktani

a. Kelas Belajar; Kelompoktani merupakan wadah belajarmengajar bagi anggotanya guna meningkatkan pengetahuan,keterampilan dan sikap (PKS) serta tumbuh dan berkembangnyakemandirian dalam berusaha tani sehingga produktivitasnyameningkat, pendapatannya bertambah serta kehidupan yanglebih sejahtera.

b. Wahana Kerjasama; Kelompok tani merupakan tempat untukmemperkuat kerjasama diantara sesama petani dalamkelompoktani dan antar kelompoktani serta dengan pihak lain.Melalui kerjasama ini diharapkan usaha taninya akan lebihefisien serta lebih mampu menghadapi ancaman, tantangan,hambatan dan gangguan,

c. Unit Produksi; Usahatani yang dilaksanakan oleh masingmasing anggota kelompoktani, secara keseluruhan harusdipandang sebagai satu kesatuan usaha yang dapatdikembangkan untuk mencapai skala ekonomi, baik dipandangdari segi kuantitas, kualitas maupun kontinuitas.

IV. PENUMBUHAN KELOMPOKTANI

4.1. Dasar dan Prinsip-Prinsip Penumbuhan Kelompoktani

4.1.1. Dasar Penumbuhan

Tumbuh dan berkembangnya kelompok-kelompok dalammasyarakat, umumnya didasarkan atas adanya kepentingandan tujuan bersama, sedangkan kekompakan kelompok tersebuttergantung kepada faktor pengikat yang dapat menciptakankeakraban individu-individu yang menjadi anggota kelompok.

Penumbuhan kelompoktani dapat dimulai dari kelompok-kelompok/organisasi sosial yang sudah ada dimasyarakat yangselanjutnya melalui kegiatan penyuluhan pertanian diarahkanmenuju bentuk kelompoktani yang semakin terikat olehkepentingan dan tujuan bersama dalam meningkatkan produksidan pendapatan dari usaha taninya.

Kelompoktani juga dapat ditumbuhkan dari petani dalam satuwilayah, dapat berupa satu dusun atau lebih, satu desa atau

Page 8: pedoman penumbuhan dan pengembangan kelompoktani dan ...

7

lebih, dapat berdasarkan domisili atau hamparan tergantung darikondisi penyebaran penduduk dan lahan usahatani di wilayahtersebut.

Penumbuhan dan pengembangan kelompoktani didasarkan atasprinsip dari, oleh dan untuk petani. Jumlah anggota kelompoktani20 sampai 25 petani atau disesuaikan dengan kondisi lingkunganmasyarakat dan usahataninya.

Kegiatan-kegiatan kelompoktani yang dikelola tergantungkepada kesepakatan anggotanya. Dapat berdasarkan jenisusaha, unsur-unsur subsistem agribisnis (pengadaan saranaproduksi, pemasaran, pengolahan hasil pasca panen),

Dalam penumbuhan kelompoktani tersebut perlu diperhatikankondisi-kondisi kesamaan kepentingan, sumber daya alam,sosial ekonomi, keakraban, saling mempercayai, dan keserasianhubungan antar petani, sehingga dapat merupakan faktorpengikat untuk kelestarian kehidupan berkelompok, dimanasetiap anggota kelompok dapat merasa memiliki dan menikmatimanfaat sebesar-besarnya dari apa yang ada dalamkelompoktani.

4.1.2. Prinsip-prinsip Penumbuhan Kelompoktani

Penumbuhan kelompoktani didasarkan kepada prinsip prinsipsebagai berikut:

1). Kebebasan, artinya menghargai kepada para individu parapetani untuk berkelompok sesuai keinginan dankepentingannya. Setiap individu memiliki kebebasanuntuk menentukan serta memilih kelompoktani yangmereka kehendaki sesuai dengan kepentingannya. Setiapindividu bisa tanpa atau menjadi anggota satu atau lebihkelompok tani;

2). Keterbukaan, artinya penyelenggaraan penyuluhandilakukan secara terbuka antara penyuluh dan pelakuutama serta pelaku usaha;

3). Partisipatif, artinya semua anggota terlibat dan memilikihak serta kewajiban yang sama dalam mengembangkanserta mengelola (merencanakan, melaksanakan sertamelakukan penilaian kinerja) kelompoktani;

Page 9: pedoman penumbuhan dan pengembangan kelompoktani dan ...

8

4). Keswadayaan artinya mengembangkan kemampuanpenggalian potensi diri sendiri para anggota dalampenyediaan dana dan sarana serta pendayagunaansumber daya guna terwujudnya kemandiriankelompoktani;

5). Kesetaraan artinya hubungan antara penyuluh, pelakuutama dan pelaku usaha yang harus merupakan mitrasejajar;

6). Kemitraan artinya penyelenggaraan penyuluhan yangdilaksanakan berdasarkan prinsip saling menghargai,saling menguntungkan, saling memperkuat, dan salingmembutuhkan antara pelaku utama dan pelaku usahayang difasilitasi oleh penyuluh.

4.2. Proses Penumbuhan Kelompoktani

Penumbuhan kelompoktani dilaksanakan melalui langkah-langkah,sebagai berikut:

1). Pengumpulan data dan informasi, yang meliputi antaralain :

a. Tingkat pemahaman tentang organisasi petani;

b. Keadaan petani dan keluarganya;

c. Keadaan usaha tani yang ada;

d. Keadaan sebaran, domisili dan jenis usaha tani;

e. Keadaan kelembagaan masyarakat yang ada.

2). Advokasi (saran dan pendapat) kepada para petanikhususnya tokoh-tokoh petani setempat serta informasi danpenjelasan mengenai:

a. Pengertian tentang kelompoktani, antara lain mengenai;Apa kelompoktani, tujuan serta manfaat berkelompokuntuk kepentingan usaha tani serta hidup bermasyarakatyang lebih baik lagi.

b. Proses atau langkah-langkah dalam menumbuhkan/membentuk kelompoktani,

Page 10: pedoman penumbuhan dan pengembangan kelompoktani dan ...

9

c. Kewajiban dan hak setiap petani yang menjadi anggotakelompok serta para pengurusnya,

d. Penyusunan rencana kerja serta cara kerja kelompok.

Penumbuhan/pembentukan kelompoktani dilakukan dalampertemuan atau musyawarah petani yang dihadiri oleh tokohmasyarakat, pamong desa, penyuluh pertanian sebagai mitrakerja petani dan instansi terkait. Selanjutnya kesepakatanmembentuk kelompoktani dituangkan dalam berita acarapembentukan kelompoktani. Pemilihan pengurus Kelompokdilakukan secara musyawarah-mufakat dari anggota oleh seluruhanggotanya. Perangkat kepengurusan kelompoktani sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Bendahara.

Penumbuhan kelompoktani yang mantap memerlukan kesabaransesuai dengan tingkat kesadaran para petani yang akanmembentuknya. Pembentukan kelompoktani yang terlalu cepatatau terlalu lama dapat mengakibatkan turunnya minat calonanggota, dan hal ini harus dihindarkan.

Sebagai tindak lanjut dari penumbuhan/pembentukankelompoktani dan pemilihan pengurus maka diadakan pertemuanlanjutan yang dihadiri seluruh angota untuk menyusun dan ataumenetapkan rencana kerja kelompok.

V. PENGEMBANGAN KELOMPOKTANI

Pengembangan kelompoktani diarahkan pada peningkatan kemampuankelompoktani dalam melaksanakan fungsinya, peningkatan kemampuan paraanggota dalam mengembangkan agribisnis, penguatan kelompoktani menjadiorganisasi petani yang kuat dan mandiri yang dicirikan antara lain :

1). Adanya pertemuan/rapat anggota/rapat pengurus yang diselenggarakansecara berkala dan berkesinambungan;

2). Disusunannya rencana kerja kelompok secara bersama dandilaksanakan oleh para pelaksana sesuai dengan kesepakatanbersama dan setiap akhir pelaksanaan dilakukan evaluasi secarapartisipasi;

3). Memiliki aturan/norma yang disepakati dan ditaati bersama;

4). Memiliki pencatatan/pengadministrasian organisasi yang rapih;

Page 11: pedoman penumbuhan dan pengembangan kelompoktani dan ...

10

5). Memfasilitasi kegiatan-kegiatan usaha bersama di sektor hulu danhilir;

6). Memfasilitasi usaha tani secara komersial dan berorientasi pasar;

7). Sebagai sumber serta pelayanan informasi dan teknologi untuk usahapara petani umumnya dan anggota kelompoktani khususnya;

8). Adanya jalinan kerja sama antara kelompoktani dengan pihak lain;

9). Adanya pemupukan modal usaha baik iuran dari anggota ataupenyisihan hasil usaha/kegiatan kelompok.

5.1. Peningkatan Kemampuan Kelompoktani

Peningkatan kemampuan kelompoktani dimaksudkan agar kelompokdapat berfungsi sebagai kelas belajar, wahana kerja sama dan unitproduksi, unit penyedia sarana dan prasarana produksi, unit pengolahandan pemasaran dan unit jasa penunjang sehingga menjadi organisasipetani yang kuat dan mandiri.

5.1.1. Kelas Belajar

Agar proses belajar mengajar tersebut dapat berlangsung denganbaik, kelompoktani diarahkan agar mempunyai kemampuansebagai berikut :

1). Menggali dan merumuskan keperluan belajar;

2). Merencanakan dan mempersiapkan keperluan belajar;

3). Menjalin kerja sama dengan sumber-sumber informasiyang diperlukan dalam proses belajar mengajar, baik yangberasal dari sesama petani, instansi pembina maupunpihak-pihak lain;

4). Menciptakan iklim/lingkungan belajar yang sesuai;

5). Berperan aktif dalam proses belajar-mengajar, termasukmendatangi/konsultasi ke kelembagaan penyuluhanpertanian, dan sumber-sumber informasi lainnya;

6). Mengemukakan dan memahami keinginan, pendapatmaupun masalah yang dihadapi anggota kelompoktani;

7). Merumuskan kesepakatan bersama, baik dalammemecahkan masalah maupun untuk melakukan berbagaikegiatan kelompoktani;

Page 12: pedoman penumbuhan dan pengembangan kelompoktani dan ...

11

8). Merencanakan dan melaksanakan pertemuan-pertemuanberkala baik di dalam kelompoktani, antar kelompoktaniatau dengan instansi/lembaga terkait.

5.1.2. Wahana Kerja Sama

Sebagai wahana kerja sama, hendaknya kelompoktani memilikikemampuan sebagai berikut :

1). Menciptakan suasana saling kenal, saling percayamempercayai dan selalu berkeinginan untuk bekerjasama;

2). Menciptakan suasana keterbukaan dalam menyatakanpendapat dan pandangan diantara anggota untukmencapai tujuan bersama;

3). Mengatur dan melaksanakan pembagian tugas/kerjadiantara sesama anggota sesuai dengan kesepakatanbersama;

4). Mengembangkan kedisiplinan dan rasa tanggung jawabdiantara sesama anggota;

5). Merencanakan dan melaksanakan musyawarah agartercapai kesepakatan yang bermanfaat bagi anggota;

6). Mentaati dan melaksanakan kesepakatan yang dihasilkanbersama dalam kelompok maupun pihak lain;

7). Menjalin kerja sama/kemitraan usaha dengan pihakpenyedia sarana produksi, pengolahan, pemasaran hasildan atau permodalan;

8). Mengadakan pemupukan modal untuk keperluanpengembangan usaha anggota kelompok.

5.1.3. Unit Produksi

Sebagai unit produksi, kelompoktani diarahkan untuk memilikikemampuan sebagai berikut :

1). Mengambil keputusan dalam menentukan pengembanganproduksi yang menguntungkan berdasarkan informasiyang tersedia dalam bidang teknologi, sosial, permodalan,sarana produksi dan sumber daya alam lainnya;

Page 13: pedoman penumbuhan dan pengembangan kelompoktani dan ...

12

2). Menyusun rencana dan melaksanakan kegiatan bersamadan rencana kebutuhan kelompok atas dasarpertimbangan efisiensi;

3). Memfasilitasi penerapan teknologi (bahan, alat, cara)usahatani para anggotanya sesuai dengan rencanakegiatan kelompok;

4). Menjalin kerjasama/kemitraan dengan pihak lain yangterkait dalam pelaksanaan usahatani ;

5). Mentaati dan melaksanakan kesepakatan yang dihasilkanbersama dalam organisasi, maupun kesepakatan denganpihak lain;

6). Mengevaluasi kegiatan bersama dan rencana kebutuhankelompok, sebagai bahan rencana kegiataan yang akandatang;

7). Meningkatkan kesinambungan produktivitas dankelestarian sumber daya alam dan lingkungan;

8). Mengelola administrasi secara baik.

5.2. Peningkatan Kemampuan Anggota Kelompoktani

Upaya peningkatan kemampuan para petani sebagai anggotakelompoktani meliputi :

1). Menciptakan iklim yang kondusif agar para petani mampu untukmembentuk dan menumbuhkembangkan kelompoknya secarapartisipatif (dari, oleh dan untuk petani);

2). Menumbuhkembangkan kreativitas dan prakarsa anggotakelompoktani untuk memanfaatkan setiap peluang usaha,informasi dan akses permodalan yang tersedia;

3). Membantu memperlancar proses dalam mengidentifikasikebutuhan dan masalah serta menyusun rencana danmemecahkan masalah yang dihadapi dalam usahataninya;

4). Meningkatkan kemampuan dalam menganalisis potensi pasardan peluang usaha serta menganalisis potensi wilayah dansumber daya yang dimiliki untuk mengembangkan komoditi yangdikembangkan/diusahakan guna memberikan keuntungan usahayang lebih besar;

Page 14: pedoman penumbuhan dan pengembangan kelompoktani dan ...

13

5). Meningkatkan kemampuan untuk dapat mengelola usahatanisecara komersial, berkelanjutan dan akrab lingkungan;

6). Meningkatkan kemampuan dalam menganalisis potensi usahamasing masing anggota untuk dijadikan satu unit usaha yangmenjamin pada permintaan pasar dilihat dari kuantitas, kualitasserta kontinuitas;

7). Mengembangkan kemampuan untuk menciptakan teknologi lokalspesifik;

8). Mendorong dan mengadvokasi agar para petani mau dan mampumelaksanakan kegiatan simpan-pinjam guna memfasilitasipengembangan modal usaha.

5.3. Penyelenggaraan Pengembangan Kelompoktani

Dalam pengembangan kelompoktani, Pemerintah dan pemerintahdaerah pada dasarnya berperan menciptakan ikl im untukberkembangnya prakarsa dan inisiatif para petani, memberikanbantuan kemudahan/fasilitas dan pelayanan infomasi serta pemberianperlindungan hukum. Pengembangan kelompoktani diselenggarakandi semua tingkatan :

1) Tingkat Desa

Penanggung jawab pengembangan kelompoktani di tingkat desaadalah Kepala Desa, sedang operasionalnya dilaksanakan olehpenyuluh pertanian yang bertugas di wilayah tersebut dengankegiatan-kegiatan, yaitu :

a. Menghadiri pertemuan/musyawarah yangdiselenggarakan oleh kelompoktani;

b. Menyampaikan berbagai informasi dan teknologi usahatani;

c. Memfasilitasi kelompoktani dalam melakukan PRA,penyusunan rencana definitif kelompok (RDK) dan rencanadefinitif kebutuhan kelompok (RDKK);

d. Penyusunan programa penyuluhan pertanian desa/kelurahan;

e. Mengajarkan berbagai ketrampilan usaha tani sertamelakukan bimbingan penerapannya;

Page 15: pedoman penumbuhan dan pengembangan kelompoktani dan ...

14

f. Membantu para petani untuk mengidentif ikasipermasalahan usahatani yang dihadapinya sertamemilih alternatif pemecahan yang terbaik;

g. Menginventarisir masalah masalah yang tidak dapatdipecahkan oleh kelompoktani dan anggota untuk dibawadalam pertemuan di balai penyuluhan pertanian (BPP;

h. Melakukan pencatatan mengenai keanggotaan dankegiatan kelompoktani yang tumbuh dan berkembang diwilayah kerjanya;

i. Menumbuhkembangkan kemampuan manajerial,kepemimpinan, dan kewirausahaan kelembagaan taniserta pelaku agribisnis lainnya;

j. Memfasilitasi terbentuknya gabungan kelompoktani sertapembinaannya;

k. Melaksanakan forum penyuluhan tingkat desa(musyawarah/rembug kontak tani, temu wicara sertakoordinasi penyuluhan pertanian).

2) Tingkat Kecamatan

Penanggung jawab pengembangan kelompoktani di tingkatkecamatan adalah camat, sedang operasionalnya dilaksanakanoleh kepala BPP atau koordinator penyuluh pertanian yangberada di wilayah kecamatan dengan kegiatan kegiatan sebagaiberikut :

a. Penyusunan programa penyuluhan pertanian kecamatanyang disesuaikan dengan programa penyuluhan pertaniandesa dan atau unit kerja lapangan;

b. Memfasilitasi terselenggaranya programa penyuluhanpertanian desa atau unit kerja lapangan di wilayah kerjaBPP;

c. Memfasilitasi proses pembelajaran petani dan pelakuagribisnis lainnya sesuai dengan kebutuhannya;

d. Menyediakan dan menyebarkan informasi dan teknologiusahatani,

Page 16: pedoman penumbuhan dan pengembangan kelompoktani dan ...

15

e. Melaksanakan kaji terap dan percontohan usahataniyang menguntungkan;

f. Mensosialisasikan rekomendasi dan mengihtiarkan akseskepada sumber sumber informasi yang dibutuhkan petani;

g. Melaksanakan forum penyuluhan tingkat kecamatan(musyawarah/rembug kontak tani, temu wicara sertakoordinasi penyuluhan pertanian);

h. Memfasilitasi kerja sama antara petani, penyuluh danpeneliti serta pihak lain dalam pengembangan danpenerapan teknologi usahatani yang menguntungkan sertaakrab lingkungan;

i. Menumbuhkembangkan kemampuan manajerial,kepemimpinan, dan kewirausahaan kelembagaan taniserta pelaku agribisnis lainnya;

j. Menyediakan fasilitas pelayanan konsultasi bagi parapetani dan atau masyarakat lainnya yang membutuhkan;

k. Memfasilitasi terbentuknya gabungan kelompoktani sertapembinaannya;

l. Menginventarisi kelompoktani dan kelembagaan tanilainnya yang berada di wilayah kecamatan/balaipenyuluhan pertanian.

3) Tingkat Kabupaten/Kota

Penanggung jawab pengembangan kelompoktani di tingkatkabupaten/kota adalah bupati/walikota, sedang operasionalnyadilaksanakan oleh kepala badan pelaksana penyuluhan pertaniankabupaten/kota dan dibantu oleh kepala dinas/instansi terkaitdi tingkat kabupaten/kota dengan kegiatan sebagai berikut:

a. Penyusunan programa penyuluhan pertanian kabupaten/kota yang intinya berisi rencana kegiataan penyuluhansecara langsung di kabupaten dan memberikan dukungankegiataan penyuluhan tingkat kecamatan/desa;

b. Melaksanakan pengumpulan bahan, pengolahan danpengemasan serta penyebaran berbagai bahan informasidan teknologi yang diperlukan petani dan pelaku agribisnislainnya dalam mengembangkan usahataninya;

Page 17: pedoman penumbuhan dan pengembangan kelompoktani dan ...

16

c. Memfasil itasi penumbuhan dan pengembangankelembagaan tani baik non formal maupun formal sertaterlaksananya berbagai forum kegiatan;

d. Menginventarisasi kelompoktani, GAPOKTAN dankelembagaan tani lainnya yang berada di wilayahkabupaten /kota;

e. Melakukan bimbingan dalam rangka pengembangankelompoktani.

4) Tingkat Provinsi

Penanggung jawab pengembangan kelompoktani di tingkatprovinsi adalah gubernur, sedang penanggung jawaboperasionalnya dilaksanakan oleh sekretaris badan koordinasipenyuluhan pertanian provinsi dan dibantu oleh dinas/instansiterkait di tingkat provinsi. Apabila belum terbentuk badankoordinasi penyuluhan pertanian penanggung jawab operasionalpengembangan kelompoktani dilaksanakan oleh dinas/instansiterkait dengan kegiatan sebagai berikut :

a. Penyusunan programa penyuluhan pertanian provinsiyang intinya berisi rencana kegiataan penyuluhan secaralangsung di provinsi dan memberikan dukungan kegiataanpenyuluhan tingkat kabupaten/kota;

b. Melakukan koordinasi, sinkronisasi lintas sektoral,optimalisasi partisipasi masyarakat dalammenumbuhkembangkan kelompoktani, GAPOKTAN sertakelembagaan tani lainnya baik formal maupun non for-mal;

c. Melakukan monitoring dan bimbingan teknis penumbuhan,pembinaan kelompoktani, GAPOKTAN sertakelembagaan tani lainnya;

d. Menyampaikan informasi mengenai berbagai arahan danpetunjuk pelaksanaan tentang penumbuhan danpembinaan kelembagaan tani pada khususnya,penyelenggaraan penyuluhan pertanian pada umumnya;

e. Menginventarisasi kelompoktani, GAPOKTAN dankelembagaan tani lainnya yang berada di wilayah provinsi.

Page 18: pedoman penumbuhan dan pengembangan kelompoktani dan ...

17

5) Tingkat Pusat

Penanggung jawab pembinaan di tingkat pusat adalah MenteriPertanian dengan penanggung jawab operasional Kepala BadanPengembangan SDM Pertanian dengan kegiatan sebagaiberikut:

a. Penyusunan programa penyuluhan pertanian pusat yangintinya berisi rencana kegiataan penyuluhan secaralangsung di pusat dan memberikan dukungan kegiataanpenyuluhan tingkat provinsi;

b. Menetapkan kebijakan penumbuhan dan pengembangankelembagaan tani;

c. Menyusun pedoman, menetapkan standar, norma dankriteria penilaian kelompoktani, GAPOKTAN dankelembagaan tani lainnya;

d. Menyelenggarakan bimbingan serta memfasilitasipembinaan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota;

e. Melakukan identifikasi, pengolahan dan analisa datakelembagaan tani serta melakukan berbagai kajian untukpenyempurnaan penetapan kebijakan serta penyusunanpedoman, standar dan kriteria penilaian kelembagaan tani;

f. Memfasilitasi pelatihan pengembangan kepemimpinanpetani.

VI. GABUNGAN KELOMPOKTANI (GAPOKTAN)

Pengembangan kelompoktani diarahkan pada peningkatan kemampuan setiapkelompoktani dalam melaksanakan fungsinya, peningkatan kemampuan paraanggota dalam mengembangkan agribisnis, penguatan kelompoktani menjadiorganisasi petani yang kuat dan mandiri. Kelompoktani yang berkembangbergabung ke dalam gabungan kelompoktani (GAPOKTAN). Gapoktan yangkuat dan mandiri dicirikan antara lain :

1). Adanya pertemuan/rapat anggota/rapat pengurus yang diselenggarakansecara berkala dan berkesinambungan;

2). Disusunannya rencana kerja gapoktan secara bersama dandilaksanakan oleh para pelaksana sesuai dengan kesepakatanbersama dan setiap akhir pelaksanaan dilakukan evaluasi secarapartisipasi;

Page 19: pedoman penumbuhan dan pengembangan kelompoktani dan ...

18

3). Memiliki aturan/norma tertulis yang disepakati dan ditaati bersama.

4). Memiliki pencatatan/pengadministrasian setiap anggota organisasi yangrapih;

5). Memfasilitasi kegiatan-kegiatan usaha bersama di sektor hulu danhilir;

6). Memfasilitasi usaha tani secara komersial dan berorientasi pasar;

7). Sebagai sumber serta pelayanan informasi dan teknologi untuk usahapara petani umumnya dan anggota kelompoktani khususnya;

8). Adanya jalinan kerjasama antara Gapoktan dengan pihak lain;

9). Adanya pemupukan modal usaha baik iuran dari anggota ataupenyisihan hasil usaha/kegiatan Gapoktan.

6.1. Peningkatan Kemampuan Gapoktan

Peningkatan kemampuan Gapoktan dimaksudkan agar dapat berfungsisebagai unit usahatani, unit usaha pengolahan, unit usaha sarana danprasarana produksi, unit usaha pemasaran dan unit usaha keuanganmikro serta unit jasa penunjang lainnya sehingga menjadi organisasipetani yang kuat dan mandiri.

6.1.1. Unit Usahatani

Agar kegiatan usahatani petani dapat berlangsung dengan baik,Gapoktan diarahkan agar mempunyai kemampuan sebagaiberikut :

1). Mengambil keputusan dalam menentukan pengembanganproduksi usahatani yang menguntungkan berdasarkaninformasi yang tersedia dalam bidang teknologi, sosial,permodalan, sarana produksi dan sumber daya alamlainnya;

2). Menyusun rencana definitif Gapoktan dan melaksanakankegiatan atas dasar pertimbangan efisiensi;

3). Memfasilitasi penerapan teknologi (bahan, alat, cara)usahatani kelompoktani sesuai dengan rencana kegiatanGapoktan;

Page 20: pedoman penumbuhan dan pengembangan kelompoktani dan ...

19

4). Menjalin kerjasama/kemitraan dengan pihak lain yangterkait dalam pelaksanaan usahatani ;

5). Mentaati dan melaksanakan kesepakatan yang dihasilkanbersama dalam organisasi, maupun kesepakatan denganpihak lain;

6). Mengevaluasi kegiatan bersama dan rencana kebutuhanGapoktan, sebagai bahan rencana kegiataan yang akandatang;

7). Meningkatkan kesinambungan produktivitas dankelestarian sumber daya alam dan lingkungan;

8). Mengelola administrasi secara baik;

9). Merumuskan kesepakatan bersama, baik dalammemecahkan masalah maupun untuk melakukan berbagaikegiatan Gapoktan;

10). Merencanakan dan melaksanakan pertemuan-pertemuanberkala baik di dalam Gapoktan, antar Gapoktan ataudengan instansi/lembaga terkait.

6.1.2. Unit Usaha Pengolahan

Sebagai unit usaha pengolahan, hendaknya Gapoktan memilikikemampuan sebagai berikut :

1). Menyusun perencanaan kebutuhan peralatan pengolahanhasil usahatani petani dan kelompoktani;

2) Menjalin kerjasama/kemitraan usaha dengan pengusahapengolahan hasil-hasil pertanian,

3). Menjalin kerjasama/kemitraan usaha dengan pihakpenyedia peralatan-peralatan pertanian;

4). Mengembangkan kemampuan anggota Gapoktan dalampengolahan produk-produk hasil pertanian,

5). Mengorganisasikan kegiatan produksi anggota Gapoktanke dalam unit-unit usaha pengolahan.

Page 21: pedoman penumbuhan dan pengembangan kelompoktani dan ...

20

6.1.3. Unit Usaha Sarana dan Prasarana Produksi

Sebagai unit usaha sarana dan prasarana, hendaknya Gapoktanmemiliki kemampuan sebagai berikut :

1). Menyusun perencanaan kebutuhan sarana dan prasaranasetiap anggotanya;

2) Menjalin kerjasama/kemitraan usaha dengan pihakpenyedia sarana dan prasarana produksi pertanian (Pabrikdan kios saprotan);

3). Mengorganisasikan kegiatan penyediaan sarana danprasarana produksi pertanian dengan dinas terkait danlembaga-lembaga usaha sarana produksi pertanian;

5). Menjalin kerjasama/kemitraan usaha dengan pihakpenyedia sarana produksi, pengolahan, pemasaran hasildan atau permodalan.

6.1.4. Unit Usaha Pemasaran

Sebagai unit usaha pemasaran, hendaknya Gapoktan memilikikemampuan sebagai berikut :

1). Mengidentifikasi, menganalisis potensi dan peluang pasarberdasarkan sumber daya yang dimil iki untukmengembangkan komoditi yang dikembangkan/diusahakan guna memberikan keuntungan usaha yanglebih besar;

2). Merencanakan kebutuhan pasar berdasarkan sumberdaya yang dimiliki dengan memperhatikan segmentasipasar;

3). Menjalin kerjasama/kemitraan usaha dengan pemasok-pemasok kebutuhan pasar;

4) Mengembangkan penyediaan kebutuhan-kebutuhan pasarproduk pertanian;

5). Mengembangkan kemampuan memasarkan produk-produk hasil pertanian;

6). Menjalin kerja sama/kemitraan usaha dengan pihakpemasok hasil-hasil produksi pertanian;

Page 22: pedoman penumbuhan dan pengembangan kelompoktani dan ...

21

7). Meningkatkan kemampuan dalam menganalisis potensiusaha masing masing anggota untuk dijadikan satu unitusaha yang menjamin pada permintaan pasar dilihat darikuantitas, kualitas serta kontinuitas.

6.1.5. Unit Usaha Keuangan Mikro

Agar kegiatan usaha keuangan mikro dapat berlangsung denganbaik, Gapoktan diarahkan agar mempunyai kemampuan sebagaiberikut :

1). Menumbuhkembangkan kreativitas dan prakarsa anggotaGapoktan untuk memanfaatkan setiap informasi danakses permodalan yang tersedia;

2). Meningkatkan kemampuan anggota Gapoktan untukdapat mengelola keuangan mikro secara komersial;

3). Mengembangkan kemampuan untuk menggali sumber-sumber usaha yang mampu meningkatkan permodalan;

4). Mendorong dan mengadvokasi anggota agar mau danmampu melaksanakan kegiatan simpan-pinjam gunamemfasilitasi pengembangan modal usaha.

6.2. Fungsi Gapoktan

Munculnya berbagai peluang dan hambatan sesuai dengan lingkungansosial ekonomi setempat, membutuhkan adanya pengembangankelompoktani ke dalam suatu organisasi yang jauh lebih besar.Beberapa kelompoktani bergabung ke dalam gabungan kelompoktani(GAPOKTAN). Penggabungan dalam GAPOKTAN terutama dapatdilakukan oleh kelompoktani yang berada dalam satu wilayahadministrasi pemerintahan untuk menggalang kepentingan bersamasecara kooperatif. Wilayah kerja GAPOKTAN sedapat mungkin diwilayah administratif desa/kecamatan, tetapi sebaiknya tidak melewatibatas wilayah kabupaten/kota.

Penggabungan kelompoktani ke dalam GAPOKTAN dilakukan agarkelompoktani dapat lebih berdaya guna dan berhasil guna, dalampenyediaan sarana produksi pertanian, permodalan, peningkatan atauperluasan usaha tani ke sektor hulu dan hilir, pemasaran serta kerjasama dalam peningkatan posisi tawar.

Page 23: pedoman penumbuhan dan pengembangan kelompoktani dan ...

22

Pembentukan GAPOKTAN dilakukan dalam suatu musyawarah yangdihadiri minimal oleh para kontak tani/ketua kelompoktani yang akanbergabung, setelah sebelumnya di masing masing kelompok telahdisepakati bersama para anggota kelompok untuk bergabung ke dalamGAPOKTAN. Dalam rapat pembentukan GAPOKTAN sekaligusdisepakati bentuk, susunan dan jangka waktu kepengurusannya,ketentuan-ketentuan yang menjadi hak dan kewajiban masing-masingkelompok Ketua GAPOKTAN dipilih secara musyawarah dan demokrasioleh para anggotanya, dan selanjutnya ketua memilih kepengurusanGAPOKTAN lainnya. Untuk mendapatkan legitimasi, kepengurusanGAPOKTAN dikukuhkan oleh pejabat wilayah setempat.

GAPOKTAN melakukan fungsi-fungsi, sebagai berikut :

1). Merupakan satu kesatuan unit produksi untuk memenuhikebutuhan pasar (kuantitas, kualitas, kontinuitas dan harga);

2). Penyediaan saprotan (pupuk bersubsidi, benih bersertifikat,pestisida dan lainnya) serta menyalurkan kepada para petanimelalui kelompoknya;

3). Penyediaan modal usaha dan menyalurkan secara kredit/pinjaman kepada para petani yang memerlukan;

4). Melakukan proses pengolahan produk para anggota(penggilingan, grading, pengepakan dan lainnya) yang dapatmeningkatkan nilai tambah;

5). Menyelenggarakan perdagangan, memasarkan/menjual produkpetani kepada pedagang/industri hilir.

VII. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

7.1. Monitoring

Monitoring adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara terencanadan sistimatis untuk dapat melihat/menilai apakah suatu proseskegiatan telah dilaksanakan atau berjalan sesuai dengan yangdirencanakan. Apabila tidak, faktor apa yang menyebabkan dan tindakanapa yang harus dilakukan agar proses kegiatan tersebut berjalan sesuaidengan yang direncanakan dan mencapai tujuan. Apabila sudah sesuai,apakah memerlukan penyempurnaan lagi agar kegiatan tersebut lebih

Page 24: pedoman penumbuhan dan pengembangan kelompoktani dan ...

23

efisien dan efektif. Keberhasilan suatu proses kegiatan dapat digunakansebagai bahan untuk penyusunan rencana kegiatan masa berikutnyayang akan lebih baik lagi.

Monitoring di tingkat kecamatan dilakukan oleh balai penyuluhanpertanian, di tingkat kabupaten/kota dilakukan oleh kelembagaanpenyuluhan pertanian kabupaten/kota dengan mengikutsertakanorganisasi-organisasi non pemerintah di kabupaten/kota secarapartisipatif, di tingkat provinsi dilakukan oleh kelembagaan penyuluhanpertanian provinsi dan mengikutsertakan organisasi-organisasi nonpemerintah, sedangkan di tingkat pusat dilakukan oleh BadanPengembangan SDM Pertanian cq Pusat Pengembangan PenyuluhanPertanian dan mengikutsertakan organisasi organisasi non pemerintah.Secara khusus kegiatan monitoring mencakup hal hal sebagai berikut:

1). Aspek perencanaan;

2). Keadaan dan ketersediaan fasilitas-fasilitas kerja penyuluhanpertanian;

3). Penilaian proses pelaksanaan kerja atau pelaksanaan program;

4). Kinerja petugas dalam pembimbingan;

5). Peningkatan sumber daya manusia petani;

6). Pengembangan aspek statika (organisasi, administrasi) danaspek dinamika (kegiatan dan kepengurusan) serta aspekkepemimpinan (kaderisasi anggota organisasi).

7.2. Evaluasi

Evaluasi merupakan upaya penilaian atas hasil sesuatu kegiatan melaluipengumpulan dan penganalisaan informasi/data secara sistematik sertamengikuti prosedur tertentu yang secara ilmu diakui keabsahannya.Evaluasi bisa dilakukan terhadap perencanaan, pelaksanaan maupunpada hasil serta dampak suatu kegiatan.

Evaluasi pembinaan kelompoktani perlu dilaksanakan secara teratur,baik evaluasi awal (pre-evaluation), evaluasi proses (on-going evalua-tion), evaluasi akhir (post/terminal evaluation) maupun evaluasi dampak(ex-post evaluation).

Page 25: pedoman penumbuhan dan pengembangan kelompoktani dan ...

24

7.3. Pelaporan

Pencatatan sangat diperlukan untuk mengetahui perkembangankelompoktani dari waktu ke waktu. Oleh karena itu penyuluh pertaniandi lapangan dan petugas lainnya diharapkan membuat catatan catatanyang diperlukan sebagai bahan pertimbangan untuk perumusanperencanaan tahun berikutnya.

Penyuluh pertanian dalam menyiapkan data dan informasi pembinaandan pengembangan kelompoktani memerlukan catatan sebagai berikut:

1). Nama dan alamat kelompoktani;

2). Peningkatan kemampuan kelompoktani;

3). Permasalahan yang dihadapi antara lain : sosial-ekonomi, dana,perorganisasian, metode pembinaan dan lain lain;

4). Kegiatan penumbuhan dan pengembangan kelompoktani yangdilaksanakan serta hasilnya;

5). Lain lain sesuai program spesifik lokalita.

Balai penyuluhan pertanian perlu menyusun catatan rekapitulasi danperkembangan kelompoktani di wilayahnya, antara lain menyangkut :

1). Jumlah kelompoktani dan GAPOKTAN;

2). Jumlah anggota kelompoktani dan GAPOKTAN;

3). Jumlah kelompoktani dan GAPOKTAN yang telah melakukanmitra usaha;

4). Lain lain yang berkaitan dengan pembinaan dan pengembanganorganisasi petani.

Pelaporan terdiri dari data informasi yang diperlukan untuk pengelolaankegiatan penumbuhan dan pengembangan kelompoktani mencangkupinput, pelaksanaan kegiatan dan out put yang dihasilkan. Pelaporandilaksanakan secara berkala oleh:

1). Penyuluh pertanian di lapangan menyampaikan laporan kepadaKepala Balai Penyuluhan Pertanian/Koordinator PenyuluhPertanian di BPP atas dasar inventarisasi/pencatatan kegiatandi lapangan;

Page 26: pedoman penumbuhan dan pengembangan kelompoktani dan ...

25

2). Kepala Balai Penyuluhan Pertanian/Koordinator PenyuluhPertanian di BPP menyampaikan laporan kepada Kepala BadanPelaksana Penyuluhan Pertanian Kabupaten/Kota atas dasarlaporan penyuluh pertanian dan tembusannya disampaikan keinstansi terkait di tingkat kabupaten/kota;

3). Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Kabupaten/Kotamenyampaikan kepada Bupati/Walikota yang bersangkutan atasdasar laporan dari Kepala Balai Penyuluhan Pertanian/Koordinator Penyuluh Pertanian BPP, tembusannya disampaikankepada Sekertaris Badan Koordinasi Penyuluhan PertanianProvinsi;

4). Sekertaris Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian Provinsimenyampaikan laporan kepada Badan Pengembangan SDMPertanian cq. Pusat Pengembangan Penyuluhan PertanianDepartemen Pertanian, tembusannya ke instansi terkait di tingkatPusat.

MENTERI PERTANIAN,

ttd

ANTON APRIYANTONO

Page 27: pedoman penumbuhan dan pengembangan kelompoktani dan ...

26

Page 28: pedoman penumbuhan dan pengembangan kelompoktani dan ...

27

Page 29: pedoman penumbuhan dan pengembangan kelompoktani dan ...

28