PEDOMAN PENULISAN TESIS

33
PETUNJUK PENULISAN USULAN PENELITIAN DAN TESIS PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM UNIKA SOEGIJAPRANATA PROGRAM PASCA SARJANA UNIKA SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2005

Transcript of PEDOMAN PENULISAN TESIS

Page 1: PEDOMAN PENULISAN TESIS

PETUNJUK PENULISAN USULAN PENELITIAN DAN TESIS

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM UNIKA SOEGIJAPRANATA

PROGRAM PASCA SARJANA UNIKA SOEGIJAPRANATA

SEMARANG 2005

Page 2: PEDOMAN PENULISAN TESIS

i

PRAKATA CETAKAN PERTAMA

Ketika pada zaman abad pertengahan manusia kehilangan hakekat dirinya karena

tenggelam dalam dunia kepercayaan yang dogmatik, Rene Descartes (abad 15)

mendengungkan perjuangan ilmiah yang dituangkan kedalam tesisnya : Cogito ergo Sum

yang artinya aku berpikir, oleh sebab itu aku ada. Posisi kesadaran manusia untuk mencari

kebenaran menjadi sangat tinggi.

Buku Petunjuk Penulisan Usulan Penelitian dan Tesis Program Magister Ilmu Hukum

Unika Soegijapranata Semarang ini diterbitkan sebagai salah satu jawaban tantangan

Descartes abad 15 yang lalu, terutama bagi lulusan Pascasarjana khususnya jalur gelar.

Untuk menyiapkan penelitian dan menulis tesisnya para peserta program pascasarjana

masih memerlukan petunjuk penulisan usulan penelitian dan tesis secara benar. Buku ini

memberikan petunjuk secara umum, sehingga tata pikir dalam menulis usulan penelitian dan

menulis tesis dapat lebih terarah.

Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada tim penyusun buku ini

yang telah bekerja membantu saya secara maraton khususnya kepada Dr Paulus

Hadisuprapto, SH. MH, Endang Wahyati Y, SH. MH, Y. Budi Sarwo, SH. MH, dan dr. H.

Bambang Shofari, MMR baik sebagai tim penyusun maupun sebagai editor.

Semoga buku ini bermanfaat bagi para peserta program dan dosen pembimbing

penelitian dan tesis Magister Ilmu Hukum Unika Soegijapranata Semarang.

Semarang, 4 Juli 2005

Ketua Program Studi

Magister Ilmu Hukum Unika Soegijaparanata

Semarang

Prof. Dr. A. Widanti S, SH. CN

Page 3: PEDOMAN PENULISAN TESIS

ii

Daftar isi PRAKATA i Daftar isi ii I. KATA PENGANTAR 1 II. USULAN PENELITIAN 2

A. Bagian Awal................................................................................................................. 2 1. Halaman judul 2 2. Halaman persetujuan 2

B. Bagian Utama.............................................................................................................. 2 Bab I PENDAHULUAN................................................................................................ 2 1. Latar belakang 3 2. Perumusan masalah 3 3. Manfaat penelitian 3 4. Tujuan penelitian 3 Bab II KERANGKA PEMIKIRAN ................................................................................. 4 1. Kerangka Konsep untuk penelitian kualitatif 4 2. Kerangka Teori untuk penelitian kuantatif 4 3. Hipotesis (bila ada) 4 Bab III METODE PENELITIAN ................................................................................... 4 Metode kuantiatif 5 Metode Kuantitatif 5 1. Materi penelitian 8 2. Alat penelitian 8 3. Jalan penelitian 8 4. Variabel dan definisi operasional 8 5. Analisis data penelitian 8 6. Jadual penelitian 8 7. Rencana penyajian tesis 8

C. Bagian Akhir ................................................................................................................ 8 1. Daftar pustaka. 9 2. Lampiran. 9

III. TESIS 10

A. Bagian Awal............................................................................................................... 10 1. Halaman sampul depan 10 2. Halaman judul 10 3. Halaman pengesahan 10 4. Kata Pengantar 10 5. Daftar isi 11 6. Daftar tabel 11 7. Daftar gambar 11 8. Daftar lampiran. 11 9. Arti lambang dan singkatan. 11 10.Abstrak 11

B. Bagian Utama............................................................................................................ 11 Bab I PENDAHULUAN.............................................................................................. 11 1. Latar belakang 11 2. Perumusan masalah 12 3. Tujuan penelitian 12 4. Manfaat penelitian 12 5. Kerangka pemikiran 12 6. Metode penelitian 12 Bab II Tinjauan Pustaka. ........................................................................................... 12

Page 4: PEDOMAN PENULISAN TESIS

iii

Bab III Hasil penelitian dan pembahasan.................................................................. 12 Bab IV Penutup 12 1. Simpulan. 12 2. Saran 13

C. Bagian Akhir .............................................................................................................. 13 1. Daftar pustaka. 13 2. Lampiran. 13

IV. TATA CARA PENULISAN 14 A. Bahan dan Ukuran..................................................................................................... 14

1. Naskah 14 2. Sampul................................................................................................................... 14 3. Warna sampul 14 4. Ukuran 14

B. Pengetikan................................................................................................................. 14 1. Jenis huruf 14 2. Bilangan dan satuan 14 4. Batas tepi 15 5. Pengisian ruangan 15 6. Alinea baru............................................................................................................. 15 7. Permulaan kalimat 15 8. Judul, sub judul, anak sub judul dan lain-lain 15 9. Rincian ke bawah 15 10. Letak Simetris 16 11. Penulisan Angka dalam Kalimat .......................................................................... 17

C. Penomoran 17 1. Halaman 17 2. Tabel (daftar) 17 3. Gambar 17 4. Persamaan 17 D. Tabel (daftar dan gambar) 18 1. Tabel (daftar) 18 2. Gambar 18

E. Bahasa........................................................................................................................ 18 1. Bahasa yang dipakai 18 2. Bentuk Kalimat 19 3. Istilah 19 4. Ejaan 19 5. Kesalahan yang sering terjadi 19

F. Catatan Kaki ( footnote) .............................................................................................. 19 D. Daftar Pustaka............................................................................................................ 26

Umum 26 Lampiran 1. Contoh halaman judul Usulan Penelitian 28 Lampiran 2. Contoh halaman persetujuan 29

Page 5: PEDOMAN PENULISAN TESIS

1

I. KATA PENGANTAR

Tesis merupakan karya tulis ilmiah hasil penelitian yang mandiri untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh derajad kesarjanaan S2 pada Program Pascasarjana Program Studi Magister Ilmu Hukum Unika Soegijapranata. Di samping menyerahkan tesis, calon lulusan juga dipersyaratkan menyerahkan laporan sebagian atau seluruh penelitiannya dalam bentuk naskah publikasi ilmiah yang dapat dimuat dalam Jurnal Magister Ilmu Hukum Unika Soegijapranata, yang petunjuk cara penulisannya dimuat dalam setiap penerbitannya. Akan tetapi, sebelum menjalankan penelitian, mahasiswa wajib membuat usulan penelitian yang kemudian harus diseminarkan. Setelah usulan penelitian disetujui, mahasiswa harus menjalankan penelitian dan hasilnya disusun menjadi tesis. Semua kegiatan itu ditunjang oleh kernahiran menulis secara ilmiah.

Untuk memperoleh keseragaman dalam penulisan, maka adanya Petunjuk Penulisan Usulan Penelitian dan Tesis sangat diperlukan. Dalam buku ini disajikan garis-garis besar cara penulisan usulan penelitian dan tesis. Di samping, itu juga diberikan tata cara penulisan dan beberapa contoh.

Isi buku petunjuk ini dibagi menjadi, 4 yaitu: 1. Usulan Penelitian; 2. Tesis; 3. Tata Cara Penulisan; 4. Lampiran yang memuat contoh-contoh, dan tata cara penulisan dalam Jurnal

Magister Ilmu Hukum Unika Soegijapranata.

Page 6: PEDOMAN PENULISAN TESIS

2

II. USULAN PENELITIAN Usulan penelitian untuk tesis terdiri atas: Bagian Awal, Bagian Utama,

dan Bagian Akhir, dengan jumlah halaman tidak lebih dari 20.

A. Bagian Awal.

Bagian Awal mencakup halaman judul dan halaman persetujuan.

1. Halaman judul

Halaman judul memuat judul, maksud usulan penelitian, lambang Unika Soegijapranata, nama dan nomor mahasiswa, instansi yang dituju, dan waktu pengajuan. a) Judul penelitian dibuat sesingkat-singkatnya, tetapi jelas dan menunjukkan

dengan tepat masalah yang hendak diteliti, dan tidak membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam.

b) Maksud usulan penelitian ialah untuk menyusun tesis S2 dalam program studi Magister Ilmu Hukum pada Program Pascasarjana Unika Soegijapranata Semarang.

c) Lambang Unika Soegijapranata berbentuk bundar dengan diameter sekitar 5 cm.

d) Nama mahasiswa ditulis dengan lengkap, tidak boleh disingkat dan tanpa derajat kesarjanaan. Di bawah nama dicantumkan nomor mahasiswa.

e) Instansi yang dituju ialah Program Pascasarjana Unika Soegijapranata Semarang.

f) Waktu pengajuan ditunjukkan dengan menuliskan bulan dan tahun di bawah Semarang.

Contoh halaman judul terlihat pada Lampiran 1Lampiran 1. Contoh halaman judul Usulan Penelitian.

2. Halaman persetujuan

Halaman ini berisi persetujuan Pembimbing Utama dan Pembimbing Pendamping lengkap dengan tanda tangan dan tanggal Contoh halaman persetujuan terdapat pada Lampiran 2.Lampiran 2. Contoh halaman persetujuan

B. Bagian Utama

Bagian utama usulan penelitian memuat : latar belakang, tujuan penelitian, kerangka pemikiran, hipotesis jika ada, metode penelitian, jadual penelitian dan rencana penyajian tesis.

Bab I PENDAHULUAN

Pendahuluan berisi latar belakang, perumusan masalah, manfaat penelitian, dan tujuan penelitian.

Page 7: PEDOMAN PENULISAN TESIS

3

1. Latar belakang

Penelitian yang menjadikan hukum sebagai obyek penelitiannya yang meliputi (a) hukum tertulis, (b) hukum tak tertulis (c) asas-asas hukum, (c) kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat 1.

Latar belakang memuat penjelasan mengenai alasan-alasan mengapa masalah yang dikemukakan dalam usulan penelitian itu dipandang menarik, penting, dan perlu diteliti. Kecuali itu, juga diuraikan kedudukan masalah yang akan diteliti itu dalam lingkup permasalahan yang lebih luas. Latar belakang masalah tersebut diakhiri dengan perumusan masalah.

2. Perumusan masalah

Perumusan masalah memuat uraian ringkas fokus masalah yang akan diteliti berdasarkan pada latar belakang. Jika permasalahan terlalu luas sehingga akan menyulitkan analisis/pembahasan, maka diperlukan pembatasan masalah yang meliputi: periode, tempat, substansi, dll. Diakhiri rumusan yang sesuai dengan maksud, tujuan penelitian dan dapat dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya atau kalimat pernyataan atau hipotesis.

3. Manfaat penelitian

Manfaat yang dapat diharapkan ialah manfaat hasil penelitian bagi ilmu pengetahuan dan bagi masyarakat.

4. Tujuan penelitian

Dalam bagian ini disebutkan secara spesifik tujuan yang ingin dicapai, meliputi tujuan umum dan tujuan khusus. Dengan uraian tujuan ini tersirat metode penelitian yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Menjawab permasalahan yang telah dirumuskan dan harus mencerminkan secara jelas sifat penelitian (eksploratif, deskriptif, atau eksplanatoris)2. 1. Eksploratif: untuk mendapatkan pengetahuan suatu gejala hukum

atau peristiwa hukum tertentu atau mendapatkan ide-ide baru tentang gejala-gejala hukum atau peristiwa-peristiwa hukum itu (feasibility study).

2. Deskriptif: menggambarkan frekuensi terjadinya gejala hukum atau peristiwa hukum atau karakteristik gejala hukum atau peristiwa hukum atau frekuensi adanya hubungan (kaitan) antara gejala hukum atau peristiwa hukum yang satu dengan yang lain.

3. Eksplanatoris: menjelaskan gejala-gejala hukum yang sudah ada berdasarkan pengetahuan dan pengertian yang ada untuk menguji kebenaran suatu hipotesis, menerangkan sebab-akibat diantara berbagai variabel.

1 Soerjono Soekanto, 1986, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: UI Press, hal. 44-45 2 Lihat Soerjono Soekanto, ibid. hal. 9-10; Hilman Hadikusumo, 1995, Methode Pembuatan

Kertas Kerja atau Skripsi Ilmu Hukum, Bandung: Mandarmaju, hal. 10-11; Bambang Sunggono, 2001, Metodologi Penelitian Hukum, Jakarta: Raja Grafindo Persada, hal. 33-39.

Page 8: PEDOMAN PENULISAN TESIS

4

Bab II KERANGKA PEMIKIRAN

Kerangka pemikiran dijabarkan dari tinjauan pustaka dan konstruksi teori disusun sendiri oleh mahasiswa sebagai tuntunan untuk memecahkan masalah penelitian dan untuk merumuskan hipotesis. Tinjauan Pustaka adalah uraian sistematis tentang kata-kata kunci yang dikumpulkan dari perpustakaan yang ada hubungannya dengan judul dan perumusan masalah untuk mencapai tujuan penelitian3. Konstruksi Teori adalah 1) seperangkat proposisi yang berisi konstruksi atau konsep yang sudah didefinisikan dan saling berhubungan, 2) menjelaskan hubungan antar variabel sehingga menghasilkan pandangan sistematis dari fenomena-fenomena yang digambarkan oleh variabel, 3) menjelaskan fenomena dengan cara menghubungkan satu variabel dengan variabel lain dan menjelaskan bagaimana hubungan antar variabel tersebut4.

Kerangka pemikiran dapat berbentuk kerangka konseptual untuk penelitian kualitatif atau kerangka teori untuk penelitian kuantitatif.

1. Kerangka Konsep untuk penelitian kualitatif

Kerangka konsep berisi konsep–konsep yang dikaji dalam kerangka pemikiran guna sebagai acuan dalam penelitian yang akan dilakukan, termasuk variabel-variabel yang diteliti.

2. Kerangka Teori untuk penelitian kuantatif

Kerangka teori berisi teori-teori yang dikaji dalam kerangka pemikiran guna sebagai acuan dalam penelitian yang akan dilakukan. Variabel-variabel yang ditelti dan hubungan anatar variabel sudah tergambarkan pada kerangka teori.

3. Hipotesis (bila ada)

Hipotesis memuat pernyataan singkat yang disimpulkan dari kerangka pemikiran dan merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi, dan masih harus dibuktikan kebenarannya.

Bab III METODE PENELITIAN

Metode penelitian mengandung uraian tentang : materi penelitian, alat, jalan penelitian, variabel, dan data yang akan dikumpulkan, dan analisis hasil serta rancangan penyajian tesis. Ada dua metode dalam penelitian, yaitu 1) metode kuantitatif dan 2) metode kualitatif 5. 3 Lihat Maria W Soemardjono, 1996, Pedoman Pembuatan Usulan Penelitian ,Jakarta: PT

Gramedia, hal. 19-23; Djarwanto, PS, 1990, Pokok-pokok Methode Riset dan Bimbingan Teknis Penulisan Skripsi ,Yogyakarta: Liberty, hal. 35-37

4 Maria WS, op.cit., hal. 19-20 5 Dalam penelitian ilmu hukum selama ini dikenal dua pendekatan, yaitu pendekatan

yuridis normatif dan yuridis sosiologis. Sebenarnya pendekatan yuridis normatif hanyalah merupakan teknik menemukan hukum mana yang diterapkan terhadap serangkaian fakta atau kondisi dengan berpegang pada indikator-indikator (unsur-unsur) dalam aturan-aturan hukum seperti pengesahan-pengesahan atau keputusan

Page 9: PEDOMAN PENULISAN TESIS

5

Metode kuantiatif

Metode kualitatif adalah metode penelitian yang menggunakan data statistik sebagai dasar pengambilan kesimpulan. Metode kualitatif menekankan proses pemahaman peneliti atas perumusan masalah untuk mengkonstruksikan sebuah gejala hukum yang kompleks dan holistik6.

Metode Kuantitatif

1) Menetapkan Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel:

a) Populasi: Seluruh obyek, gejala, individu, peristiwa atau unit hukum yang akan diteliti. Demi efisiensi, peneliti dapat menggunakan hanya sebagian dari populasi dengan menetapkan kriteria populasi selanjutnya ditetapkan sampel penelitian.

b) Teknik Pengambilan Sampel: Secara umum dikenal dua teknik pengambilan sampel, yaitu random sampling dan non-random sampling.

(1). Random sampling: adalah metode pengambilan sampel secara acak. Hal ini bisa dilakukan jika populasinya bersifat homogen (sama dan seragam). Dalam teknik ini dikenal adanya empat macam teknik yaitu: undian, ordinal, random bertingkat, tabel random.

resmi pengadilan (Lihat Podgorecki and Whelan, 1987., 2; Guide to Legal Research, Monash University, 1994. p. 1-1). Dengan demikian, pendekatan yuridis normatif sesungguhnya merupakan legal memoranda. Sedangkan seluruh penelitian ilmu hukum selama ini sesungguhnya menggunakan pendekatan yuridis sosiologis. Hal ini bisa diterangkan karena yang dimaksud dengan pendekatan yuridis sosiologis adalah pemakaian pendekatan ilmu-ilmu sosial untuk memahami dan menganalisis hukum sebagai gejala (Podgorecki and Whelan, op cit; hal 3). Secara faktual, penelitian-penelitian ilmu hukum dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah methode penelitian ilmu sosial. Hal itu bisa dicermati dari perumusan tujuan penelitian, masalah, teknik pengumpulan data, pengolahan dan penyajian data sampai analisis data menggunakan methode penelitian ilmu sosial. Obyek-obyek penelitian dalam ilmu hukum meliputi, antara lain:

a. penelitian terhadap asas-asas hukum b. penelitian terhadap sistematika hukum c. penelitian terhadap taraf sinkronisasi vertikal dan horisontal d. perbandingan hukum e. sejarah hukum f. berlakunya hukum positif (efektifitas hukum) g. pengaruh faktor-faktor non-hukum terhadap terbentuknya ketentuan-ketentuan

hukum positif h. pengaruh berlakunya hukum positif terhadap kehidupan masyarakat i. pengaruh faktor-faktor non-hukum terhadap berlakunya ketentuan-ketentuan

hukum positif. 6 Lihat John Creswell, 1994, Research Design: Qualitative and Quantitative Approaches,

London: SAGE Publications, hal. 1-3

Page 10: PEDOMAN PENULISAN TESIS

6

(2). Non-random sampling: adalah metode pengambilan sampel tidak secara acak (purposive). Hal ini bisa dilakukan jika populasinya bersifat heterogen. Dalam teknik ini dikenal adanya empat macam teknik yaitu: accidental, quota, purposive dan non-random bertingkat.

2). Teknik Pengumpulan Data: Teknik ini berkaitan dengan cara dan sumber data yang digunakan untuk memperoleh data yang terkait dengan tujuan penelitian. Cara mengumpulkan dapat berupa studi pustaka, observasi, wawancara dan kuesioner. Sumber data terdiri dari Data Primer dan Sekunder. Data Primer adalah data yang diperoleh dari tangan pertama, dari sumber asalnya dan belum diolah dan diuraikan orang lain. Data Sekunder adalah data yang diperoleh peneliti yang sebelumnya telah diolah oleh orang lain. Data ini bisa berupa komentar, interpretasi, penggolongan terhadap data primer. Dalam ilmu hukum sumber data sekunder dapat dikategorikan ke dalam:

a) Bahan Hukum Primer: bahan hukum yang mengikat dan terdiri atas norma-norma dasar misalnya Konstitusi, Ketetapan MPR, Peraturan Perundang-undangan, bahan hukum yang tidak dikodifikasikan (misalnya hukum adat), jurisprudensi dan traktat

b) Bahan Hukum Sekunder: Bahan-bahan yang erat hubungannya dengan bahan hukum primer dan dapat membantu menganalisa dan memahami bahan hukum primer misalnya Rancangan Peraturan perundang-undangan, hasil karya ilmiah para sarjana, hasil-hasil penelitian.

c) Bahan Hukum Tersier: Bahan yang memberikan informasi tentang bahan hukum primer dan sekunder misalnya : Bibliografi, Kamus, Eksiklopedia, Glossary.

3). Teknik Penyajian Data: dikenal beberapa cara dalam menyajikan data yaitu tabulasi, grafik, diagram alir dan perhitungan-perhitungan statistik.

4). Teknik Analisa Data: cara pengambilan kesimpulan berdasarkan logika perhitungan statistik yaitu, tabulasi sederhana, korelasi (uji t), uji f, analisis of variant dsb.

Metode Kualitatif

1). Menetapkan Obyek/Subyek Penelitian: Peneliti harus menjelaskan alasan-alasan subyektif peneliti tentang pemilihan obyek/subyek yang ditelitinya secara spesifik dengan batasan-batasan yang cukup jelas. Batasan-batasan itu misalnya, kekhususan obyek/subyek penelitian. Dalam menjelaskan alasan-alasan subyektif perlu dikemukakan (1) sejauh mana peneliti memiliki kemampuan memperoleh data tersebut, (2) terdapat kemungkinan yang cukup tinggi untuk berinteraksi antara peneliti dan yang akan diteliti, (3) peneliti mampu membangun kepercayaan antara dirinya dengan yang diteliti (jika obyek yang diteliti adalah individu atau masyarakat), (4) peneliti mampu menjamin kualitas data dan

Page 11: PEDOMAN PENULISAN TESIS

7

informasi yang diperolehnya. Dalam penelitian ini dimungkinkan digunakannya populasi dan teknik pengambilan sampel jika obyek/subyek penelitiannya dalam jumlah besar. Peneliti harus menjelaskan alasan-alasan subyektif/obyektif pemilihan sampel. Alasan-alasan yang perlu dikemukakan menyangkut antara lain: (1) sejauh mana peneliti memiliki kemampuan untuk masuk ke sumber informasi, (2) bagaimana proses peneliti memasuki sumber data dan (3) terdapat kemungkinan yang cukup tinggi untuk berinteraksi dengan sumber informasi yang dijadikan sampel7.

2). Teknik Pengumpulan Data: Teknik ini berkaitan dengan sumber data dan cara yang digunakan untuk memperoleh data yang terkait dengan tujuan penelitian. Sumber data terdiri dari Data Primer dan Sekunder. Data Primer adalah data yang diperoleh dari tangan pertama, dari sumber asalnya dan belum diolah dan diuraikan orang lain. Data Sekunder adalah data yang diperoleh peneliti yang sebelumnya telah diolah oleh orang lain. Data ini bisa berupa komentar, interpretasi, penggolongan terhadap data primer. Dalam ilmu hukum sumber data sekunder dapat dikategorikan ke dalam:

a) Bahan Hukum Primer: bahan hukum yang mengikat dan terdiri atas norma-norma dasar misalnya Konstitusi, Ketetapan MPR, Peraturan Perundang-undangan, bahan hukum yang tidak dikodifikasikan (misalnya hukum adat), jurisprudensi dan traktat

b) Bahan Hukum Sekunder: Bahan-bahan yang erat hubungannya dengan bahan hukum primer dan dapat membantu menganalisa dan memahami bahan hukum primer misalnya Rancangan Peraturan perundang-undangan, hasil karya ilmiah para sarjana, hasil-hasil penelitian.

c) Bahan Hukum Tersier: Bahan yang memberikan informasi tentang bahan hukum primer dan sekunder misalnya : Bibliografi, Kamus, Eksiklopedia, Glossary.

Dalam mengumpulkan data dapat dipakai berbagai cara seperti: Partisipasi, Observasi, Wawancara yang terdiri dari Wawancara mendalam, Wawancara informan kunci, Diskusi Kelompok Terarah (Focus Group Discussion), Tinjauan (review) dokumen. Untuk melengkapi pengumpulan data tersebut data tersebut di atas, juga dapat dilakukan8 (1) penelitian berdasarkan biografi dan sejarah lisan dari subyek/obyek penelitian, (2) penelitian film, video dan photo yang berkaitan dengan obyek/subyek penelitian, (3) penelitian yang menggambarkan keadaan suasana penelitian ketika pengumpulan data berlangsung, (4) penelitian dengan menggunakan kuesioner dan survei.

3). Teknik Penyajian dan Analisa Data: Penyajian data dilakukan bisa bersamaan dengan analisa data sehingga dalam proses ini peneliti secara aktif dan subyektif melakukan proses tafsir, interpretasi, dan

7 Catherine Marshall dan Gretchen B. Rossman,1999, Designing Qualitative Research, London:

Sage Publication, hal 68-78 8 Ibid, hal 120-132

Page 12: PEDOMAN PENULISAN TESIS

8

evaluasi data yang dikumpulkan berdasarkan kerangka teori dan pemahaman yang berkembang pada saat menafsirkan data9.

1. Materi penelitian

Materi penelitian, yang dapat berwujud populasi atau sampel penelitian atau obyek dan subyek penelitian, harus dikemukakan dengan jelas dan disebutkan sifat-sifat atau spesifikasi yang harus ditentukan.

2. Alat penelitian

Alat penelitian yaitu alat yang dipakai untuk menjalankan penelitian harus diuraikan dengan jelas digunakan untuk mengumpulkan data apa saja dan kalau perlu keterangan-keterangan.

3. Jalan penelitian

Jalan penelitian memuat uraian yang cukup terinci tentang cara melaksanakan penelitian dan mengumpulkan data guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

4. Variabel dan definisi operasional

Variabel, yang akan dipelajari dan data yang akan dikumpulkan, diuraikan dengan jelas, termasuk jenis kisarannya. Definisi operasional variabel yaitu penjelasan tentang variabel, cara pengumupulannya dan untuk penelitian kuantitatif, harus diuraikan ukuran dan skalanya.

5. Analisis data penelitian

Analisis data penelitian hasil mencakup uraian tentang model dari cara menganalis hasil penelitian.

6. Jadual penelitian

Dalam jadual penelitian ditunjukkan tahap-tahap penelitian, rincian kegiatan pada setiap tahap dan waktu yang diperlukan untuk melaksanakan setiap tahap. Jadual penelitian dapat disajikan dalam bentuk matriks atau uraian.

7. Rencana penyajian tesis

Rencana penyajian tesis memuat rancangan sistematika penulisan tesis secara naratif sehingga dapat tergambarkan apa yang akan ditulis bila penelitian telah dilakukan.

C Bagian Akhir

Bagian akhir terdiri atas daftar pustaka dan lampiran (kalau ada)

9 ibid, hal 151

Page 13: PEDOMAN PENULISAN TESIS

9

1. Daftar pustaka.

Daftar pustaka hanya memuat pustaka yang diacu dalam usulan penelitian dan disusun ke bawah menurut abjad nama akhir penulis pertama. Buku dan majalah tidak dibedakan, kecuali penyusunnya ke kanan, yaitu sebagai berikut: a) Buku : nama penulis, tahun terbit, judul buku, jilid, terbitan ke, nomor halaman

yang diacu (kecuali kalau seluruh buku), nama penerbit, dan kotanya. b) Majalah : nama penulis, tahun terbit, judul tulisan, nama majalah dengan

singkatan resminya, jilid, dan nomor halaman yang diacu. c) Internet : nama penulis, tahun terbit, judul tulisan, nama web site.

Antara pelbagai bidang ilmu ada perbedaan sedikit-sedikit dalam cara penulisan, misalnya dalam penggunaan tanda baca, tetapi garis besanya tetap sama. Sebab itu, perbedaan yang kecil-kecil tetap diperkenankan, asalkan taat asas untuk seluruh penulisan. Contoh penulisan daftar pustaka terdapat pada Lampiran 4.Lampiran 4a. Contoh daftar pustaka

2. Lampiran.

Dalam lampiran jika ada, terdapat keterangan atau informasi yang diperlukan pada pelaksanaan penelitian, misalnya kuesioner, pedoman wawan cara dan sifatnya melengkapi usulan penelitian.

Page 14: PEDOMAN PENULISAN TESIS

10

III. TESIS

Sama halnya dengan usulan penelitian, tesis juga terdiri atas tiga bagian, yaitu Bagian Awal, Bagian Utama, dan Bagian Akhir, tetapi isinya lebih luas.

A. Bagian Awal.

Bagian awal mencakup halaman sampul depan, halaman judul, halaman pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel (daftar), daftar gambar, daftar lampiran, daftar singkatan, dan abstrak.

1. Halaman sampul depan

Halaman sampul depan memuat : judul tesis, maksud tesis, lambang Unika Soegijapranata, nama dan nomor mahasiswa, instansi yang dituju, dan tahun penyelesaian tesis. a) judul tesis dibuat sesingkat-singkatnya seperti yang sudah diuraikan pada

usulan penelitian. b) maksud tesis ialah untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh Derajat

Sarjana S2 program studi Ilmu Hukum. c) Lambang Unika Soegijapranata berbentuk bundar dengan diameter sekitar 5

cm. d) Nama Mahasiswa yang mengajukan tesis ditulis lengkap (tidak boleh

memakai singkatan) dan tanpa derajat kesarjanaan. Nomor mahasiswa dicanturnkan di bawah nama.

e) Instansi yang dituju ialah Program Pascasarjana Unika Soegijapranata Semarang.

f) Tahun penyelesaian tesis ialah tahun ujian tesis terakhir dan ditempatkan di bawah Semarang.

Contoh halaman sampul depan terlihat pada Lampiran 5. Lampiran 5. Contoh halaman sampul depan

2 Halaman judul

Halaman judul berisi tulisan sampul depan, tetapi diketik di atas kertas putih.

3. Halaman persetujuan

Halaman memuat tanda tangan para Pembimbing dan para Penguji, dan tanggal ujian. Contoh halaman pengesahan pada Lampiran 6. Lampiran 6. Contoh halaman pengesahan

4. Kata Pengantar

Kata pengantar mengandung uraian singkat tentang maksud tesis, penjelasan-penjelasan, dan ucapan terima kasih.

Page 15: PEDOMAN PENULISAN TESIS

11

5. Daftar isi

Daftar isi dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara menyeluruh tentang isi tesis dan sebagai petunjuk bagi pembaca yang ingin langsung melihat suatu bab atau sub bab. Di dalam daftar isi tertera urutan judul, bab, judul subbab, judul anak subbab disertai dengan normor halamannya.

6. Daftar tabel

Jika dalam tesis terdapat banyak tabel, perlu adanya daftar tabel Yang memuat urutan judul tabel (daftar) beserta dengan nomor halalamanya. Akan tetapi kalau hanya ada beberapa tabel (daftar) saia, daftar ini tidak usah dibuat.

7. Daftar gambar

Daftar gambar berisi urutan judul gambar dan nomor halamannya. Perlu tidaknya suatu daftar gambar tersendiri, sama persyaratannya dengan daftar tabel.

8. Daftar lampiran.

Sama halnya dengan daftar tabel dan daftar gambar, daftar lampiran dibuat bila tesis dilengkapi dengan lampiran yang banyak dan isinya ialah urutan judul lampiran dan nomor halamannya.

9. Arti lambang dan singkatan.

Arti lambang dan singkatan berupa daftar lambang dan singkatan yang dipergunakan dalam tesis disertai dengan arti dan satuannya bila dalam laporan dipergunakan banyak lambang dan singkatan.

10. Abstrak

Abstrak ditulis dalam 2 bahasa, yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, dan merupakan uraian singkat, tetapi lengkap tentang masalah, tujuan penelitian, metode, dan hasil penelitian. Tujuan penelitian disarikan dari tujuan penelitian pada pengantar, metode diperaskan dari jalan penelitian, hasil penelitian, dari kesimpulan. Karena itu, umumnya intisari terdiri atas 3 alinea dan panjangnya tidak lebih dari 1 halaman, dengan ketikan satu spasi.

B. Bagian Utama.

Bab I PENDAHULUAN

Pendahuluan mengandung bab-bab: latar belakang, perumusan masalah, tujuan, manfaat, kerangka pemikiran dan metode penelitian.

1. Latar belakang

Latar belakang dalam tesis hampir sama dengan yang dikemukakan pada usulan penelitian dan mungkin sudah lebih diperluas.

Page 16: PEDOMAN PENULISAN TESIS

12

2. Perumusan masalah

Perumusan masalah dalam tesis hampir sama dengan yang dikemukakan pada usulan penelitian dan mungkin sudah lebih dipertajam.

3. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian dalam tesis hampir sama dengan yang dikemukakan pada usulan penelitian.

4. Manfaat penelitian

Manfaat penelitian dalam tesis hampir sama dengan yang dikemukakan pada usulan penelitian.

5. Kerangka pemikiran

Kerangka pemikiran dalam tesis hampir sama dengan yang dikemukakan pada usulan penelitian dan mungkin sudah lebih diperluas.

6. Metode penelitian

Metode dalam tesis hampir sama dengan yang dikemukakan pada usulan penelitian dan mungkin sudah lebih diperluas.

Bab II Tinjauan Pustaka.

Tinjauan pustaka isinya hampir sama dengan yang dikemukan pada usulan penelitian, dan mungkin telah diperluas dengan keterangan-keterangan tambahan yang dikumpulkan selama pelaksanaan penelitian.

Bab III Hasil penelitian dan pembahasan

Bab ini memuat hasil penelitian dan pembahasan yang sifatnya terpadu dan tidak dipecah menjadi subbab tersendiri. a) Hasil penelitian sedapat-dapatnya disajikan dalam bentuk daftar (tabel), grafik,

foto/gambar, atau bentuk lain, dan ditempatkan sedekat-dekatnya dengan pembahasan, agar pembaca lebih mudah mengikuti uraian. Pada alinea pertama bab ini, sebaiknya dikemukakan bahwa hasil penelitian dapat dijumpai pada daftar dan gambar yang nomornya disebutkan.

b) Pembahasan, tentang hasil yang diperoleh, berupa penjelasan teoretik, baik secara kualitatif, kuantitatif, atau secara statistis. Kecuali itu, sebaiknya hasil pertelitian juga dibandingkan dengan hasil penelitian terdahulu yang sejenis.

Bab IV Penutup

1. Simpulan.

Simpulan merupakan pemyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari hasil penelitian dan pembahasan untuk membuktikan perumusan masalah atau kebenaran hipotesis.

Page 17: PEDOMAN PENULISAN TESIS

13

2. Saran

Saran dibuat berdasarkan pengalaman dan pertimbangan penulis, ditujukan kepada para peneliti dalam bidang sejenis, yang ingin melanjutkan, atau memperkembangkan penelitian yang sudah diselesaikan.

D. Bagian Akhir

Bagian akhir mengandung daftar pustaka dan lampiran

1. Daftar pustaka.

Daftar pustaka disusun seperti pada usulan penelitian.

2. Lampiran.

Lampiran dipakai untuk menempatkan data atau keterangan lain yang berfungsi untuk melengkapi uraian yang telah disajikan dalam Bagian Utama tesis. Lampiran-lampiran terdiri dari 1. Surat izin penelitian 2. Tabel yang tidak dimasukkan dalam hasil penelitian (jika ada) 3. Daftar pertanyaan (jika ada) 4. Putusan Pengadilan (jika ada) 5. Peraturan Per UU an (jika ada) 6. Dll.

Page 18: PEDOMAN PENULISAN TESIS

14

IV. TATA CARA PENULISAN

Tata cara penulisan, meliputi: bahan dan ukuran, pengetikan, penomoran, daftar dan gambar, dan penulisan nama.

A. Bahan dan Ukuran

Bahan dan ukuran mencakup: naskah, sampul, wama sampul, tulisan pada sampul, dan ukuran.

1. Naskah

Naskah dibuat di atas kertas HVS 80g/m2 dan tidak bolak-balik

2. Sampul.

Sampul dibuat dari kertas bufalo atau yang sejenis, dan sedapat-dapatnya diperkuat dengan karton dan dilapisi dengan plastik. Tulisan yang tercetak pada sampul sama dengan yang terdapat pada halaman. judul dan contohnya tertera pada Lampiran 5.

3. Warna sampul

Warna sampul Program Studi Magister Hukum Program Pasacasarjana Unika Soegijapranata berwarna orange.

4. Ukuran

Ukuran naskah ialah : 21 cm. x 28cm (A4).

B. Pengetikan.

Pada pengetikan disajikan: jenis huruf, bilangan dan. satuan, jarak baris, batas tepi, pengisian ruangan, alinea baru, permulaan kalimat, judul dan sub judul, perincian ke bawah, dan letak sirntetris.

1. Jenis huruf

a) Naskah diketik dengan huruf Arial 12, dan untuk seluruh naskah harus dipakai jenis huruf yang sama. Penggunaan huruf miring atau persegi, tidak diperkenankan kecuali untuk kata-kata asing.

b) Huruf miring untuk tujuan tertentu dinyatakan dengan pemberian garis bawah. c) Lambang, huruf Junani, atau tanda-tanda yang dapat diketik, harus ditulis

dengan rapi memakai tinta hitam.

2. Bilangan dan satuan

a) Bilangan diketik dengan angka, kecuali pada permulaan kalimat misalnya, 10 g bahan.

b) Bilangan desirnal ditandai dengan koma, bukan dengan titik, misalnya berat telur 50,5 g.

Page 19: PEDOMAN PENULISAN TESIS

15

c) Satuan dinyatakan dengan singkatan resminya tanpa titik di belakangnya, misalnya mg, kg, cal.

4. Batas tepi

Batas-batas pengetikan, ditinjau dari tepi kertas, diatur sebagai berikut : a) tepi atas : 4 cm, b) tepi bawah : 3 cm, c) tepi kiri : 4 cm, dan d) tepi kanan : 3 cm.

5. Pengisian ruangan

Ruangan yang terdapat pada halaman naskah harus diisi penuh, artinya pengetikan harus dari batas tepi kiri sampai ke batas tepi kanan, dan jangan sampai ada ruangan yang terbuang-buang, kecuali kalau akan mulai dengan alinea baru, persamaan daftar, gambar, sub judul, atau hal-hal yang khusus.

6. Alinea baru

Alinea baru dimulai pada ketikan yang ke-6 dari batas tepi kiri.

7. Permulaan kalimat

Bilangan, lambang, atau rumus kimia yang memulai suatu kalimat, harus dieja, misalnya: Sepuluh ekor tikus.

8. Judul, sub judul, anak sub judul dan lain-lain

a) Judul harus ditulis dengan huruf besar (kapital) semua dan diatur supaya simetris, dengan jarak 4 cm dari tepi atas tanpa diakhiri dengan titik.

b) Sub judul ditulis simetris di tengah-tengah, semua kata dimulai dengan huruf besar (kapital), kecuali kata penghubung dan kata depan, dan sernua diberi garis bawah, tanpa diakhiri dengan titik. Kalimat pertama sesudah sub judul dimulai dengan alinea baru.

c) Anak sub judul diketik mulai dari batas kiri dan diberi garis bawah, tetapi hanya huruf yang pertama saja yang berupa huruf besar, tanpa diakhiri dengan titik. Kalimat pertarna sesudah anak sub judul dimulai dengan alinea baru.

d) Sub anak sub judul mulai dari ketikan ke-6 diikuti dengan titik dan diberi garis bawah. Kalimat pertama yang menyusul kemudian, diketik terus ke belakang dalam satu baris sub anak sub judul. Kecuali itu sub anak subjudul dapat juga ditulis langsung berupa kalimat, tetapi yang berfungsi sebagai sub anak sub judul ditempatkan paling depan dan diberi garis bawah. Contoh penulisan judul, dan lain-lainnya tertera pada Lampiran 7. Lampiran 7 Contoh penulisan judul, sub judul dan lain-lain

9. Rincian ke bawah

Jika pada penulisan naskah ada rincian yang harus disusun ke bawah, pakailah nomor urut dengan angka atau huruf sesuai dengan derajat rincian

Page 20: PEDOMAN PENULISAN TESIS

16

tidak diperkenankan menggunakan bullet. Penggunaan garis penghubung yang ditempatkan di depan rincian tidaklah dibenarkan. Penomoran untuk bab dan sub-bab anak sub-bab menggunakan ‘nomor’ berbentuk huruf, baik besar maupun kecil (A,B, a, b) dan nomor berbentuk angka (Romawi dan Arab). Jika nomor berbentuk huruf dan angka telah dipakai sedangkan pembagian terus berlanjut maka digunakan nomor-nomor dalam kurung. Berikut adalah urutan penomoran jika satu bab dibagi ke dalam beberapa sub-bab yang lebih kecil.

o Angka Romawi besar (Bab) dengan huruf besar o Angka Arab dengan huruf kecil o Angka Arab dengan satu tanda kurung, misalnya 1)., 5)., 24). Dst. o Huruf kecil dengan satu tanda kurung, misalnya a). b)., c). dst. o Angka Arab diantara dua tanda kurung, misalnya (1), (2), (3), dst. o Huruf kecil diantara dua tanda kurung (a), (b), (c), dst. o Angka Romawi kecil diantara dua tanda kurung (i), (ii), (iii), dst. o .

Contoh penyusunan angka urutan: BAB III PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Pokok-pokok Masalah dan Kebutuhan

1. Masalah Meningkatnya Kompetisi akibat Perkembangan Penduduk 2. Tuntutan Pembangunan Masyarakat

a. Pembangunan Fisik b. Pembangunan Mental c. Kebutuhan Rasa Aman Masyarakat

3. Pengembangan Program-program Kemasyarakatan a. Dasar-dasar Pengembangan b. Fungsi Program

1) Masa Orde Lama 2) Masa Orde Baru 3) Masa Orde Reformasi

a) Di bawah Kepemimpinan Abdurahman Wahid b) Di bawah Kepemimpinan Megawati

(1) Media Audio-visual (2) Media Cetak (3) Media Pendidikan Formal

(a) Peran Pemerintah (b) Peran Masyarakat

.......dan seterusnya.

10. Letak Simetris

Gambar, tabel (daftar), persamaan, judul, dan sub judul ditulis simetris terhadap tepi kiri dan kanan pengetikan.

Page 21: PEDOMAN PENULISAN TESIS

17

11. Penulisan Angka dalam Kalimat

a) Angka di bawah sepuluh ditulis penuh dengan huruf, misalnya dua, tiga, sembilan bukan 2, 3, 9. Contoh: Polisi menangkap dua orang tersangka.

b) Angka di atas sepuluh ditulis dengan angka Latin, misalnya 14, 45, 436. Contoh: Korban Robot Gedeg berjumlah 15 orang.

c) Angka di awal kalimat dituliskan dengan huruf penuh. Contoh: Delapanribu seratus mahasiswa Unika Soegijapranata datang ke kampus setiap hari dan 50% dari mereka selalu singgah ke perpustakaan.

d) Angka persen, nomor rumah, nomor telepon, tanggal, jumlah uang, angka desimal, dan angka yang disertai singkatan selalu ditulis dengan angka, bukan huruf. Misalnya, 50%, Jl. Mars No. 43, Telp. (024)8446390, 3I Januari 2001, Rp. 5000,-.

C. Penomoran

Bagian ini dibagi menjadi penomoran halaman, tabel (daftar), gambar, dan persamaan.

1.- Halaman

a) Bagian awal laporan, mulai dari halaman judul sampai ke intisari, diberi nomor halaman dengan angka Romawi kecil.

b) Bagian utama dan bagian akhir, mulai dari pengantar (Bab 1) sampai halaman terakhir, memakai angka Arab sebagai nomor halaman.

c) Nomor halaman ditempatkan di sebelah kanan atas, kecuali kalau ada judul atau bab pada bagian atas halaman itu. Untuk halaman yang demikian nomomya ditulis di sebelah kanan bawah.

d) Nomor halaman diketik dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atas atau tepi bawah.

2. Tabel (daftar)

Tabel (daftar) diberi nomor urut dengn angka Arab

3. Gambar

Gambar dinomori dengan angka Arab.

4. Persamaan

Nomor urut persamaan yang berbentuk rumus mathematis, reaksi kimia, dan lain-lainya ditulis dengan angka. Arab di dalam kurung dan ditempatkan di dekat batas tepi kanan.

CaSO4 + K2C3 ⇔ CaCO3 + K2SO4 (3)

Page 22: PEDOMAN PENULISAN TESIS

18

D. Tabel (daftar dan gambar)

1. Tabel (daftar)

a) Nomor tabel (daftar) yang diikuti dengan judul ditempatkan simetris di atas tabel (daftar), tanpa diakhiri dengan titik.

b) Tabel (daftar) tidak boleh dipenggal, kecuali kalau memang panjang, sehingga tidak mungkin diketik dalam satu halaman. Pada halaman lanjutan tabel (daftar), dicantumkan nomor tabel (daftar) dan kata lanjutan, tanpa judul.

c) Kolom-kolom diberi nama dan dijaga agar pemisahan antara yang satu dengan yang lainnya cukup tegas.

d) Kalau tabel (daftar) lebih lebar dari ukuran lebar kertas, sehingga harus dibuat memanjang kertas, maka bagian atas tabel harus diletakan di sebelah kiri kertas.

e) Di atas dan di bawah tabel (daftar) dipasang garis batas, agar terpisah dan diuraian pokok dalam makalah.

f) Tabel (daftar) diketik simetris, g) Tabel (daftar) yang lebih dari 2 halarnan atau yang harus dilipat, ditempatkan

pada lampiran.

2. Gambar

a) Bagan, grafik, peta, dan foto semuanya disebut gambar (tidak dibedakan) b) Nomor gambar yang diikuti dengan judulnya diletakkan simetris di bawah

gambar tanpa diakhiri dengan titik. c) Gambar tidak boleh dipenggal d) Keterangan gambar dituliskan pada tempat-tempat Yang lowong di dalam

gambar dan jangan pada halaman lain e) Bila garnbar dilukis melebar sepanjang tinggi kertas, maka bagian atas

gambar harus diletakkan sebelah kiri kertas. f) Ukuran gambar (lebar dan tingginya) diusahalkan supaya sewajar-wajarnya

(jangan terlalu kurus atau terlalu gemuk) g) Skala pada grafik harus dibuat agar mudah dipakai untuk mengadakan. inter

polasi atau ekstrapolasi. h) Bagan dan grafik dibuat dengan tinta hitarn yang tidak larut dalam air dan

garis lengkung grafik dibuat dengan bantuan kurve Prancis (French curve). i) Letak gambar diatur supaya simetris.

E. Bahasa

1. Bahasa yang dipakai

Bahasa yang dipakai ialah bahasa Indonesia yang baku (ada subyek dan predikat, dan supaya lebih sempurna, ditambah dengan obyek keterangan). Dengan izin Program Pascasarjana, tesis dapat ditulis dalam bahasa Inggris.

Page 23: PEDOMAN PENULISAN TESIS

19

2. Bentuk Kalimat

Bentuk kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama dan orang kedua (saya, aku, kami, engkau, dan lain-lainnya), tetapi dibuat berbentuk pasif. Pada penyajian ucapan terima kasih pada prakata, saya diganti dengan penulis.

3. Istilah

a) Istilah yang dipakai ialah istilah Indonesia atau yang sudah diindonesiakan. b) Jika terpaksa harus memakai istilah asing, bubuhkanlah garis bawah pada

istilah itu atau ditulis dengan huruf miring bila diketik komputer.

4. Ejaan

Ejaan sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)

5. Kesalahan yang sering terjadi

a) Kata penghubung seperti sehingga, dan sedangkan, tidak boleh dipakai memulai suatu kalimat

b) Kata depan, misaInya pada, sering dipakai tidak pada tempatnva, misalnya diletakkan didepan subjek (merusak susunan kalimat).

c) Kata di mana. dan dari sering kurang tepat pemakaiannya, dan diperlakukan tepat seperti kata "where" dan "of" dalam bahasa Inggris.

d) Awalan ke dan di harus dibedakan dengan kata depan ke dan di. e) Tanda baca harus dipergunakan dengan tepat Lihat Lampiran 10 untuk tanda baca yang paling banyak dipergunakan dalam karya tulis. Lampiran 10 Contoh-contoh penggunaan tanda baca

F. Catatan Kaki ( footnote)

Catatan kaki ditempatkan di bagian bawah setiap halaman. Sebenarnya ada model lain yang disebut catatan akhir (endnote) yang ditempatkan pada akhir setiap bab yang bersangkutan. Tetapi endnote ini tidak dianjurkan untuk penulisan skripsi karena membuat pembaca membolak-balik halaman untuk melihat endnote tersebut. skripsi. Catatan kaki menggunakan angka-angka (1, 2, 3, dst.). Catatan kaki adalah catatan pada kaki halaman untuk menyatakan sumber suatu kutipan, pendapat, buah pikiran, fakta-fakta, atau ikhtisar. Catatan kaki dapat juga berisi komentar mengenai suatu hal yang dikemukakan di dalam teks. Penulisan catatan kaki dalam karya tulis hukum perlu memperhatikan beberapa hal sbb.: I. Buku referensi

a. Satu pengarang 1). Nama pengarang: tidak perlu dibalik Gelar kesarjanaan tidak

dicantumkan! 2). Tahun penerbitan 3). Judul buku: bisa ditulis dengan huruf miring (italics) atau garis

bawah

Page 24: PEDOMAN PENULISAN TESIS

20

4). Keterangan buku: edisi ke berapa (kalau ada), terjemahan atau bukan; jika terjemahan, disebutkan nama penerjemahnya

5). Kota diterbitkan: Nama Penerbit dalam kurung 6). Nomor halaman: bisa satu atau beberapa nomor halaman

Contoh:

D.J. Harris, 1991, Cases and Materials on International Law, 4th ed., London: Sweet and Maxwell, hal. 62. ATAU D.J. Harris, 1991, Cases and Materials on International Law, 4th ed., London: Sweet and Maxwell, hal. 62. ATAU Purwahid Patrik, 1982, Asas Iktikad Baik dan Kepatutan dalam Perjanjian, Semarang: Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, hal. 45, 53-56. Purwahid Patrik, 1982, Asas Iktikad Baik dan Kepatutan dalam Perjanjian, Semarang: Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, hal. 45, 53-56.

b. Dua Pengarang Sama dengan di atas kecuali nama pengarang yang dicantumkan lebih dari satu. Contoh:

S. Nasution dan M. Thomas,1999, Buku Penuntun Membuat Tesis, Skripsi, Disertasi, Makalah, edisi kelima, Jakarta: Bumi Aksara, hal 6 9 – 72. S. Nasution dan M. Thomas,1999, Buku Penuntun Membuat Tesis, Skripsi, Disertasi, Makalah, edisi kelima, Jakarta: Bumi Aksara, hal 6 9 – 72.

II. Buku Bunga Rampai (dikumpulkan oleh Editor) A. Jika tidak perlu menuliskan karangan spesifik yang dirujuk/dikutip tetapi

langsung menunjuk pada ‘buku besarnya’ a) Nama depan pengarang tidak dicantumkan b) Dituliskan (ed.) untuk menunjukkan dia sebagai editor c) Tahun terbit d) Judul buku: bisa ditulis dengan huruf miring (italics) atau garis

bawah e) Keterangan buku (jika ada) f) Kota diterbitkan: Nama Penerbit g) Nomor halaman: bisa satu atau beberapa nomor halaman Contoh:

Koentjaraningrat (ed.), 1993, Metode-Metode Penelitian Masyarakat , edisi kelima, Jakarta: PT Gramedia, hal. 70-107. ATAU

Koentjaraningrat (ed.), 1993, Metode-Metode Penelitian Masyarakat , edisi kelima, Jakarta: PT Gramedia, hal. 70-107.

Page 25: PEDOMAN PENULISAN TESIS

21

B. Jika ingin menuliskan karangan spesifik (artikel) dari buku yang dirujuk: a) Nama pengarang karangan spesifik (artikel) b) Judul karangan spesifik (artikel) dalam tanda petik c) Dituliskan kata dalam d) Nama editor, ditambahkan (ed.) atau (et al) kalau editornya lebih

dari satu orang. e) Tahun terbit. f) Judul buku dituliskan dalam huruf miring (italics) g) Keterangan buku h) Kota diterbitkan: Nama Penerbit i) Nomor halaman: bisa satu atau beberapa nomor halaman

Contoh:

Sartono Kartodirdjo, “Metode Penggunaan Bahan Dokumen” dalam Koentjaraningrat (ed.),1993, Metode-Metode Penelitian Masyarakat , Edisi kelima, Jakarta: PT Gramedia, hal. 44-69. ATAU Sartono Kartodirdjo, “Metode Penggunaan Bahan Dokumen” dalam Koentjaraningrat (ed.),1993, Metode-Metode Penelitian Masyarakat , Edisi kelima, Jakarta: PT Gramedia, hal. 44-69

1. Artikel dari Jurnal Ilmiah (Akademis) j) Nama penulis k) Judul artikel ditulis dengan tanda petik l) Tahun penerbitan jurnal (dalam kurung) m) Nomor (Volume) jurnal n) Nama jurnal ditulis dengan huruf miring o) Nomor halaman: bisa satu atau beberapa nomor halaman

Contoh:

Antonius Soedjadi, “Fungsi Mahkamah Agung dalam Kaitannya dengan Harmoniasi Hukum”, 1998, Atma nan Jaya, Tahun XI No. 1, hal. 95-108.

2. Makalah Seminar/Diskusi

a. Nama Penulis b. Judul Makalah c. Dituliskan: Disajikan dalam d. Thema Seminar/ Diskusi dalam Huruf Miring e. Kota Penyelenggara, Tanggal Pelaksanaan f. Halaman (jika ada)

Contoh: Koesbiono Sarmanhadi, “Pendirian dan Penyesuaian Anggaran Dasar Yayasan dengan Undang Undang No. 16 Tahun 2001 tentang Yayasan” disajikan dalam Seminar Nasional Menyongsong Berlakunya UU No. 16 Tahun 2001 tentang Yayasan, Surabaya, 22 Juni 2002, hal. 5-7.

3. Artikel dari Surat Kabar (Koran)

Page 26: PEDOMAN PENULISAN TESIS

22

I. Nama Penulis (kalau ada) II. Judul Artikel dalam tanda petik III. Nama Surat Kabar (koran) dalam huruf miring IV. Kota Penerbitan (boleh dituliskan/ tidak) V. Tanggal Penerbitan VI. Nomor Halaman dan Kolom (bila ada)

Contoh:

(tanpa pengarang) “Siti Hardijati Lalai Bayar Utang ke BPPN”, Kompas, Jakarta: 25 Juni 2002, hal. 13, kolom 3-4. (dengan pengarang) Faisal Basri, “Berkaca pada Skandal Manulife”, Kompas, Jakarta: 24 Juni 2002, hal. .

I. Artikel dari Majalah Berita a. Nama penulis (kalau ada) b. Judul artikel dalam tanda petik c. Nama majalah dalam huruf miring d. Tahun keberapa, Nomor/Volume (bila ada) e. Tanggal penerbitan (bila ada) f. Nomor halaman

Contoh: (tanpa pengarang) “Kiprah Kegiatan IIPS”, Buletin HAKI, Tahun. I No. 1, Desember 2001, hal. 12-16. (dengan pengarang) La Vadya, “HAKI, Kompetisi dan Kepentingan Nasional”, Buletin HAKI, Tahun I No. 1, Desember 2001, hal. 17-18.

II. Skripsi, Thesis, Disertasi

Biasanya skripsi, thesis, dan disertasi adalah karya-karya yang tidak dipublikasikan sehingga perlu dituliskan (tidak diterbitkan).

Contoh: Ari Suryono Suwito, “Mekanisme Pemeriksaan Tindak Pidana Pemalsuan Uang: Studi Kasus di Pengadilan Negeri Semarang”, Skripsi: Fakultas Hukum Unika Soegijapranata Semarang (tidak diterbitkan), 2001, hal. 25-39.

III. Internet Penulisan catatan kaki yang bersumber dari internet harus memperhatikan: nama penulis (kalau ada), judul tulisan, tanggal download (membuka internet), dan situs internet.

Contoh: (Lengkap) Albert Kim, “Frisco Technology”, Entertainment Weekly 14 April 1995, Online, Internet, 10 Mei 1995, WWW: http://www.pathfinder.com. (Berita dari internet) Internet, 22 April 1995, WWW: http://www.trincoll.edu/tj/trincolljournal.html.

Page 27: PEDOMAN PENULISAN TESIS

23

Catatan: Contoh pertama (Lengkap), tanggal 14 April 1995 menunjukkan tanggal penerbitan majalah Entertainment Weekly sedangkan tanggal 10 Mei 1995 menunjukkan tanggal ketika artikel itu dibaca (download). Mahasiswa yang mengutip dari internet harus memiliki print out (hasil cetakan) untuk pengecekan kembali jika diperlukan!

IV. Singkatan dalam Catatan Kaki

A. ibid. : ibidem (Latin) yang berarti ‘dari tempat yang sama’, artinya menunjuk langsung pada rujukan catatan kaki di atasnya, belum disisipi oleh rujukan lain. Jika halaman belum berganti, maka cukup ditulis ibid. tetapi jika halaman rujukan sudah berganti maka perlu dituliskan ibid. dan nomor halamannya.

B. op. cit. : opere citato (Latin) yang berarti ‘dari karya yang pernah dikutip’, artinya sumber (berupa buku) telah ditulis dalam catatan kaki terdahulu tetapi telah disisipi oleh catatan kaki yang lain. Dalam hal ini, nama penulis dituliskan kembali dan juga nomor halaman bagian yang dikutip. Contoh: • Soerjono Soekanto, op. cit., hal. 34. • Soerjowinoto, op. cit. hal. 346.

C. loc. cit. : loco citato (Latin) yang berarti ‘dari tempat yang sudah

dikutip’. Ini mirip dengan poin b (op.cit.), tetapi tidak merujuk pada buku melainkan pada publikasi selain buku. Penulisannya sama dengan penulisan poin b.

C. Kutipan

Beberapa pedoman yang harus diperhatikan dalam pengutipan: I. Umum:

A. harus sehemat mungkin B. relevan dengan isi tulisan. C. terlalu banyak mengutip bisa mengganggu kelancaran memahami

seluruh karya tulis. II. Letak kutipan umumnya pada:

A. bagian pokok tulisan dan kerangka teori B. bagian penyajian data karena data harus otentik dan bisa

dipertanggungjawabkan. C. lampiran-lampiran D. catatan kaki, khususnya untuk melakukan rujukan silang (cross

reference)

Catatan Penempatan kutipan di bagian kesimpulan dan saran adalah tidak wajar karena bagian-bagian ini semestinya merupakan hasil pemikiran penulis sendiri.

III. Jenis-jenis Kutipan

A. Kutipan langsung (verbatim): pengutipan harus sesuai dengan aselinya, termasuk tanda baca (titik, koma, tanda tanya, dll.).

Page 28: PEDOMAN PENULISAN TESIS

24

Bahkan seandainya ada salah cetak sekalipun, pengutipan harus dilakukan apa adanya. Kutipan langsung ini dapat dibedakan dalam:

1. Kutipan pendek: kutipan tidak lebih dari 3 baris. Kutipan semacam ini biasanya digabungkan dengan alinea dan menggunakan tanda petik (“……”) Contoh: Apabila seseorang tidak dapat menerangkan suatu kejadian, maka dia terima begitu saja keterangan dari nenek moyangnya tanpa satu kritik. Penulis van Dalen berpendapat, “…when something occurred that he could not understand, such as lightning and leprosy, he often ascribed it to supernatural influences, or blindly accepted the explanations handed down by his ancestors”10 Berdasarkan penjelasan ini, bisa dimengerti jika……..dst. Kutipan dalam bahasa asing, misalnya Bahasa Inggris, Belanda, bahkan Jawa, dituliskan dalam huruf cetak miring sedangkan kutipan dalam Bahasa Indonesia dituliskan dalam huruf tegak biasa seperti teks pada umumnya.

2. Kutipan panjang: jika panjang kutipan lebih dari tiga baris, sebaiknya dipisahkan dari alinea dan tidak menggunakan tanda petik. Kutipan ini diketik dengan spasi tunggal dan usahakan tidak lebih dari setengah halaman. Contoh: Hubungan antara hak dan kewajiban selalu bersifat berdampingan dan berhadap-hadapan. Meskipun demikian, seringkali hubungan ini bersifat tidak jelas seperti diungkapkan Ronny Hanitijo:11 Hubungan antara hak dan kewajiban selalu bersifat berhadapan dan berdampingan. Hak dan kewajiban ini dapat dibedakan antara hak dan kewajiban relatif atau searah dengan hak dan kewajiban absolut atau banyak arah. Dalam bidang Hukum Tata Negara kerapkali tidak jelas perbedaan antara hak dan kewajiban, karena itu dalam hubungan hirarkis antara penguasa dengan warga negara lebih tepat dipergunakan pengertian kekuasaan kepatuhan.

Fungsi kutipan langsung (verbatim):

(1) untuk mengutip rumus-rumus (2) untuk mengutip peraturan hukum; UUD, AD/ART, pasal-

pasal, dll. (3) untuk mengutip dasar pikiran yang memakai kata-kata

pasti dan tidak boleh diubah, misalnya semboyan Salus populi suprema lex, Teks Pancasila, dll.

(4) untuk mengutip ungkapan ilmiah tertentu agar tidak kehilangan kekuatannya sebagai ungkapan ilmiah, misalnya kutipan tentang definisi.

10 Berghe van Dalen,……dst. 11 Ronny Hainitjo, …..dst.

Page 29: PEDOMAN PENULISAN TESIS

25

B. Kutipan tidak langsung (paraphrase):

Kutipan ini memuat ide pokok dari tulisan orang lain yang dikutip sehingga tidak perlu dikutip kata demi kata. Langkah yang harus diambil, pertama penulis harus menemukan ide pokok dari satu masalah yang dikemukakan oleh pakar yang akan dikutip. Kemudian, dirumuskan dengan kata-kata sendiri. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam kutipan tidak langsung adalah:

(a) tidak perlu menggunakan tanda petik (“…..”) (b) kutipan ditempatkan dalam alinea tersendiri (c) panjang kutipan sebaiknya tidak lebih dari satu alinea (d) diberi superskrip (superscript), yaitu angka catatan kaki (e) tidak boleh memasukkan pendapat sendiri dalam kutipan

tidak langsung.

Jika kutipan sangat panjang dan lebih dari satu alinea, ada dua cara penulisan:

(1) tuliskan superskrip di akhir masing-masing alinea dan diikuti penulisan catatan kaki.

(2) tuliskan nama sumber kutipan di awal kutipan sehingga penulis hanya perlu menuliskan satu angka (superskrip) di bagian akhir alinea kutipan. Kalau panjang kutipan adalah tiga alinea, misalnya, maka superskrip dituliskan pada akhir alinea ketiga (terakhir).

(3) Dalam satu alinea dimungkinkan mencantumkan beberapa kutipan sekaligus, baik langsung maupun tidak langsung, dengan tujuan untuk mengkonstruksikan tulisan ilmiah yang bersifat melengkapi (komplementer).

Contoh: Dalam satu studi ditunjukkan bahwa perubahan dari satu sistem upah harian menjadi sistem bonus telah menaikkan produksi sebesar 46 persen.12 Tetapi, perubahan semacam ini biasanya mendapat oposisi dari kelompok karyawan yang kurang mengerti arti dan manfaat dari rencana perubahan itu,13 dan kelompok-kelompok besar biasanya bereaksi lebih keras daripada kelompok-kelompok kecil.14

IV. Mengutip ucapan (pidato, wawancara, dll.). Mengutip ucapan seseorang dari pidato, wawancara, dll. dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Kutipan secara langsung berarti harus dituliskan kata demi kata sesuai dengan aselinya, termasuk istilah-istilah khusus dan dialek yang digunakan oleh nara sumber. Kutipan tidak langsung berarti penulis harus bisa menangkap ide pokok dari pidato atau wawancara dan

12 Eddy Wiwoho, Hukum Perburuhan di Indonesia, ….dst. 13 Albertus Juninho, Dinamika Buruh di Indonesia 1990-an, …….dst. 14 Eddy Wiwoho, op.cit. hal. 35

Page 30: PEDOMAN PENULISAN TESIS

26

kemudian menuangkannya kedalam tulisan. Satu hal yang harus diperhatikan kutipan tersebut harus diperiksa kembali kebenarannya kepada nara sumber yang bersangkutan.

Contoh: Dekan Fakultas Hukum Unika Soegijapranata dalam pidato Yudisium Periode I/2002 yang diselenggarakan pada tanggal 28 Februari 2002 mengatakan….”masalah paling krusial yang dihadapi mahasiswa tingkat akhir adalah masalah methodologi penelitian dan teknik penulisan skripsi”.15 Ini berarti…..dst.

D. Daftar Pustaka

Umum

A. Masalah yang sering muncul dalam penulisan Daftar Pustaka karena penulis asing pada umumnya memiliki nama keluarga (famili) sehingga penulisan nama harus dibalik (nama keluarga didahulukan) sedangkan penulis Indonesia biasanya tidak memiliki nama keluarga sehingga penulisan namanya tidak harus dibalik. Tetapi, karena dalam sebuah Daftar Pustaka hampir selalu terdapat nama-nama asing dan Indonesia maka dianjurkan untuk menggunakan asas penulisan nama yang terbalik demi alasan konsistensi.

B. Daftar Pustaka ditulis secara alfabetis (disesuaikan dengan urutan abjad).

C. Ada beberapa gaya (style) dalam penulisan Daftar Pustaka, tetapi beberapa contoh gaya di bawah ini bisa dijadikan pegangan.

Contoh:

a) Buku satu pengarang:

Bruner, J.S., 1967, Toward a Theory of Instruction, Cambridge, Massachusetts: Harvard University Press.

Danardono, Patricius, 2002, Hukum Dalam Masyarakat Majemuk: Studi Terhadap Pemikiran Immanuel Kant, John Rawls dan Jürgen Habermas, Semarang: Soegijapranata University Press.

b. Buku dari dua atau lebih pengarang:

Clanchy, John and Ballard, Brigid, 1994, Essay Writing for Students: A Practical Guide, Melbourne: Longman Cheshire Ltd..

Soerjowinoto, Petrus, et al, 2002, Pedoman Penulisan Skripsi Ilmu Hukum, Yogyakarta: Kanisius.

15 Pidato Dekan…….dst.

Page 31: PEDOMAN PENULISAN TESIS

27

c. Dua buku atau lebih dari pengarang yang sama:

Fromm, Eric, 1947, Man for Himself, New York: Rhinehart.

-------, 1955, The Sane Society, New York: Rhinehart.

d. Jurnal Ilmiah:

“Military Training and Principle of Learning”, American Psychology, XVII, 1962.

Catatan: untuk penulisan jurnal ilmiah di dalam Daftar Pustaka bisa juga langsung dituliskan nama jurnal tanpa menuliskan judul artikel/tulisan karena judul tersebut telah pernah disebutkan dalam catatan kaki. Jadi, bisa dituliskan sbb.:

American Psychology, XVII, 1962.

Atma nan Jaya, XI No. 1, 1998.

e. Koran dan Majalah: langsung dituliskan koran atau majalah yang bersangkutan:

Kompas, 25 Juni 2002

Buletin HAKI, Desember 2001

a. Makalah Seminar

Pancasiwi, Hermawan , “Seks dalam Keluaga” dalam Seminar Nasional “Kebutuhan Seks di Usia Lanjut”, Semarang, 28 Februari 2002

b. Perundang-undangan

Perundang-undangan dituliskan sesuai dengan tata urutan perundang-undangan RI

RI, UUD 1945 RI, UU Nomor 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup RI, Keppres Nomor 2001 tahun 2002 tentang Lembaga Pemerintahan Non Departemen

Page 32: PEDOMAN PENULISAN TESIS

28

Lampiran 1. Contoh halaman judul Usulan Penelitian

HUBUNGAN PENGETAHUAN HUKUM MANAJER RUMAH SAKIT

DI KOTA SEMARANG DENGAN PENYUSUNAN HOSPITAL BYLAWS

Usulan Penelitian / Hasil Penelitian untuk Tesis S-2 / TESIS*

Diajukan Guna Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata 2 Magister Hukum

Konsentrasi Hukum Kesehatan

diajukan oleh Kusumaning Margi

NIM

• Pilih salah Satu

Page 33: PEDOMAN PENULISAN TESIS

29

PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER HUKUM KESEHATAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG 2007/2008

Lampiran 2. Contoh halaman Persetujuan

Usulan penelitian

HUBUNGAN PENGETAHUAN HUKUM MANAJER RUMAH SAKIT

DI KOTA SEMARANG DENGAN PENYUSUNAN HOSPITAL BYLAWS

diajukan oleh Kusumaning Margi

NIM

telah disetujui oleh:

Pembimbing Utama

Dr. Legawa, SH, MH tanggal ...................................

Pembimbing Pendamping

Nirmalawati, SH, M Hum. Tanggal ……………………..