PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LAUNDRY

21
1 PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LAUNDRY RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELET PROVINSI JAWA TENGAH 2021

Transcript of PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LAUNDRY

Page 1: PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LAUNDRY

1

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

INSTALASI LAUNDRY

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELET

PROVINSI JAWA TENGAH

2021

Page 2: PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LAUNDRY

2

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam era otonomi daerah saat ini dimana daerah mempunyai urusan – urusan

wajib dan pilihan sesuai yang diatur dalam UU Nomor 32 tahun 2004 tentang

Pemerintah Daerah, maka setiap daerah mempunyai keinginan untuk memberikan

pelayanan yang prima kepada masyarakat, memberdayakan masyarakat dan

meningkatkan kesejahteraannya di semua aspek kehidupan masyarakat. Salah satu

urusan yang menjadi urusan wajib yang diamanatkan kepada Pemerintah Daerah adalah

urusan kesehatan.

RSUD Kelet merupakan rumah sakit kelas C, sesuai dengan Keputusan Menteri

Kesehatan nomor : 829/MENKES/SK/VII/2010 tentang Penetapan Kelas RSUD Kelet

Provinsi Jawa Tengah. RSUD Kelet telah terakreditasi lima pelayanan pada tahun 2012

meliputi kelompok kerja keperawatan, kegawatdaruratan, rekam medis, pelayanan

medik dan administrasi dan manajemen.

Mengacu Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor: 901/151/2012

terhitung mulai 13 April 2012 RSUD Kelet Provinsi Jawa Tengah tentang Penetapan

Peningkatan Status Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah dari

Bertahap menjadi Penuh Pada RSUD Kelet Provinsi Jawa Tengah. Tujuan utamanya

adalah meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat serta untuk

mewujudkan penyelenggaraan tugas-tugas Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam

mewujudkan kesejahteraan umum melalui peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

BLUD beroperasi sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Daerah agar

dapat memberikan pelayanan kesehatan secara efektif dan efisien sejalan dengan

tuntutan masyarakat atas pelayanan kesehatan yang semakin bermutu, terjangkau dan

profesional.

Page 3: PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LAUNDRY

3

BAB II

GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

RSUD Kelet memiliki keunggulan strategis dari sisi jalur lalu lintas karena

selain terletak pada ruas jalan utama yang merupakan rangkaian jalur Pantai Utara Jawa

yang menghubungkan kota Pati dengan kota Jepara, namun demikian pemukiman

penduduk hanya mencakup 4 wilayah Kecamatan antara lain Kecamatan Kembang,

Keling, Donorojo dan Cluwak.

Visi Rumah Sakit Umum Kelet adalah “Profesional Dalam Memberikan

Pelayanan Kesehatan Rujukan”. Untuk mewujudkan visi tersebut, dijabarkan dalam

Misi dan Langkah-Langkah Strategik, dengan didasari oleh nilai-nilai luhur dan budaya

kerja rumah sakit yang diyakini akan mampu memberikan inspirasi kepada segenap

karyawan untuk bersama mewujudkan visi tersebut.

RSUD Kelet memiliki berbagai macam produk layanan yang terbagi dalam

berbagai instalasi. Sistem dan kegiatan layanan utama dari RSUD Kelet meliputi :

1. Pelayanan Umum

a. Rawat Jalan Umum

b. Rawat Jalan Gigi

2. Pelayanan Spesialistik

a. Dalam

b. Anak

c. Bedah

d. Obstetri

e. Kulit dan Kecantikan

f. Mata

g. THT

h. Saraf

i. Jiwa

j. Jantung dan Pembuluh Darah

k. Rehabilitasi Medik

l. Hemodialisa

m. psikolog

3. Rawat Inap

4. IGD

5. Bedah Sentral

6. ICU

Page 4: PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LAUNDRY

4

7. Laboratorium dan BDRS (Bank Darah Rumah Sakit)

8. Radiologi

9. Farmasi

10.Gizi

11.Fisioterapi

12.Rekam Medis

13.IPSRS

14.Laundry

15.CSSD

16.Pemulasaran Jenasah

RSUD Kelet cenderung mengalami perkembangan yang baik dengan semakin

meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan. Namun dengan berbagai krisis

ekonomi dewasa ini jumlah masyarakat miskin semakin meningkat, sehingga daya beli

masyarakat akan pelayanan kesehatan semakin menurun, akan tetapi RSUDKelet tetap

memberikan pelayanan terhadap masyarakat miskin yang pembiayaannya ditanggung

oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui program BPJS.

Kecenderungan utilisasi RSUD Kelet semakin meningkat seiring dengan

perubahan konsep menjadi rumah sakit yang diminati pelanggan yang menampilkan

pelayanan berbeda dan dapat menyenangkan pelanggan sehingga daya beli masyarakat

akan layanan kesehatan semakin bertambah.

Page 5: PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LAUNDRY

5

BAB III

VISI, MISI, NILAI DAN TUJUAN RUMAH SAKIT

Visi Rumah Sakit Umum Daerah Kelet adalah “Profesional Dalam Memberikan

Pelayanan Kesehatan Rujukan”. Untuk mewujudkan visi tersebut, dijabarkan dalam

Misi dan Langkah-Langkah Strategik, dengan didasari oleh nilai-nilai luhur dan budaya

kerja rumah sakit yang diyakini akan mampu memberikan inspirasi kepada segenap

karyawan untuk bersama-sama mewujudkan visi tersebut.

Misi RSUD Kelet ada 4 (empat), yang merupakan cara-cara yang digunakan

untuk mencapai visi, yaitu:

1. Membangun dan mengembangkan SDM yang kompeten dan berkarakter unggul.

2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan rujukan yang bermutu.

3. Mengupayakan sarana dan prasarana yang sesuai standart rumah sakit kelas B.

4. Mengembangkan sistem manajemen rumah sakit yang berkualitas.

RSUD Kelet memiliki nilai-nilai yang merupakan budaya kerja dari setiap

pegawai rumah sakit. Nilai-nilai ini diambil dari singkatan kata K-E-L-E-T, sebagai

berikut:

❖ Komitmen

❖ Etika

❖ Loyalitas

❖ Empati

❖ Tulus

Sebagai suatu organisasi, RSUD Keletmempunyai tujuan. Adapun tujuan RSUD

Keletterdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus.

1. Tujuan Umum

Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan upaya penyembuhan, pemulihan,

peningkatan, pencegahan, pelayanan rujukan, pendidikan dan pelatihan, penelitian

dan pengembangan serta pengabdian masyarakat.

2. Tujuan Khusus :

a. Meningkatkan kompetensi SDM dan berkarakter unggul.

b. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan rujukan.

c. Meningkatkan pemenuhan sarana dan prasarana yang sesuai standar rumah

sakit kelas B.

d. Meningkatkan sistem manajemen operasional berbasis kepuasan pelanggan.

Page 6: PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LAUNDRY

6

BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

Pembentukan, kedudukan, tugas pokok, fungsi dan Susunan organisasi Rumah

Sakit Umum Daerah dan Rumah Sakit Jiwa Daerah berdasarkan Peraturan Daerah

Provinsi Jawa Tengah No. 8 Tahun 2008. Organisasi dan Tata Kerja ini diharapkan

mampu mewadahi seluruh aspek kegiatan pelayanan dan administrasi RSUD Kelet

Provinsi Jawa Tengah.

Susunan Organisasi RSUD Kelet berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa

Tengah No. 8 Tahun 2008, terdiri dari 1 Orang Direktur dibantu oleh 2 Kepala

Bidang dan 1 Kepala Bagian serta 6 Sub bagian/Seksi, yang secara rinci adalah sebagai

berikut:

1. Direktur

2. Bidang Pelayanan Dan Keperawatan Umum, membawahkan :

a) Seksi Pelayanan Dan Penunjang Umum

b) Seksi Keperawatan Umum

3. Bidang Pelayanan Dan Keperawatan Khusus, membawahkan :

a) Seksi Pelayanan Dan Penunjang Khusus

b) Seksi Keperawatan Khusus

4. Bagian Tata Usaha, membawahkan:

a) Sub Bagian Perencanaan Dan Keuangan

b) Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian

Page 7: PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LAUNDRY

7

Struktur Organisasi dan Tata Laksana Kerja RSUDKelet

(Perda No.8 Tahun 2008)

Page 8: PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LAUNDRY

8

BAB V

STRUKTUR ORGANISASI UNIT LAUNDRY

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELET PROVINSI JAWA TENGAH

DIREKTUR

KA INSTALASI

KOORDINASI

CSSD

PELAKSANA ADMINISTRASI

PENGELOLAAN

LINEN DAN

DISTRIBUSI

PEMELIHARAAN

LINEN

KASIE

PELAYANAN DAN

PENUNJANG

UMUM

KOORDINASI

LAUNDRY

Page 9: PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LAUNDRY

9

BAB VI

URAIAN JABATAN

A. Kepala Instalasi CSSD dan Laundry

1. Mengarahkan semua aktivitas staf yang berkaitan dengan supplay alat medis steril

bagi perawatan pasien dan supplay linendi rumah sakit.

2. Menentukan metode yang efektif bagi penyiapan dan penanganan alat/bahan steril

dan penanganan linen.

3. Bertanggung jawab agar staf mengerti akan prosedur dan penggunaan mesin

sterilisasi secara benar.

4. Merencanakan program kerja di instalasi sebagai pedoman pelaksana tugas.

5. Mempelajari peraturan-peraturan yang berlaku demi kelancaran pelaksanaan tugas.

6. Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan ,ketrampilan, dan pengembangan

diri/personel lainnya.

7. Memastikan bahwa teknik aseptik diterapkan pada saat penyiapan dan penanganan

alat seteril baik yang sekali pakai atau pemakaian ulang.

8. Melaksanakan koordinasi dengan unit lain.

9. Menyiapkan konsep dan rencana kerja serta melakukan evaluasi pada waktu yang

telah ditentukan.

10. Mendistribusikan tugas kepada seluruh bawahan sesuai dengan bidang tugasnya

agar tepat waktu dan tepat sasaran.

11. Menyusun konsep naskah dinas.

12. Membuat perencanaan program kerja.

13. Membuat laporan kinerja.

14. Mengevaluasi dan menilai kinerja bawahan sesuai dengan pedoman yang berlaku

(SKP).

B. Koordinator dan Pengadministrasiaan

1. Menerima surat yang masuk, mencatat nomor, tanggal, perihal sebelum disajikan

kepada atasan;

2. Memeriksa surat masuk dan kelengkapan surat serta lampirannya;

3. Mendistribusikan surat masuk sesuai disposisi atasan;

4. Mengetik surat-surat yang akan dikirim keluar Unit;

5. Mengekspedisi surat keluar / masuk;

6. Melaksanakan tugas - tugas lain yang diberikan oleh atasan;

7. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan maupun tertulis

sebagai bahan pertimbangan pimpinan;

8. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

Page 10: PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LAUNDRY

10

9. Bertanggung jawab kepada kepala unit.

10. Membantu kepala unit dalam menyusun perencana baik lisan maupun tertulis (

kerja, linen baru, kebutuhan unit, dll).

11. Rekapitulasi laporan unit.

12. Menyiapkan keperluan admistrasi.

C. Bagian Pemeliharaan Linen

1. Menyiapkan linen pada tempat yang tersedia

2. Menjahit linen yang rusak atas permintaan dari ruangan.

3. Memberikan identifakasi ulang pada linen yang kodenya tidak kelihatan.

4. Melaksanakan tugas-tugas lain yang di berikan oleh atasan.

D. Pengelolaan linen dan pendistribusian

1. Mengambil linen kotor dari unit-unit

2. Pemilahan antara linen infeksius (kantong plastik warna kuning) dan non infeksius

(kantong plastik warna hitam).

3. Menghitung dan mencatat linen di ruangan.

4. Mencatat linen yang di terima dan telah dipilih antara infeksius dan infeksius.

5. Linen di pilih berdasarkan tingkat kekotorannya.

6. Menimbang berat linen untuk menyesuaikan dengan kapasitas mesin cuci dan

kebutuhan deterjen dan chemical.

7. Membersihkan linen kotor dari tinja, urin, darah, dan muntahan kemudian

merendamnya dengan menggunakan disinfektan.

8. Mencuci dikelompokkan berdasarkan tingkat kekotorannya.

9. Pengeringan.

10. Penyetrikaan.

11. Penyimpanan.

12. Menyerahkan linen bersih kepada unit sesuai form linen kotor

13. Kantong pembungkus linen bersih dan linen kotor harus di bedakan.

14. Menggunakan kereta dorong yang berbeda dan tertutup antara linen bersih dan linen

kotor.Kereta dorong harus di cuci dengan disinfektan setelah digunakan

mengangkut linen kotor.

15. Waktu pengangkutan linen bersih dan kotor tidak dilakukan bersamaan

16. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

E. Jadwal Dinas

1. Jadwal Laundry satu minggu libur satu hari

2. Jam kerja hari senin-kamis mulai pukul 05.30 s/d 12.30 Wib, hari jumat pukul

05.30-11.00 Wib dan hari sabtu pukul 05.30-11.30 Wib

Page 11: PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LAUNDRY

11

3. Terdapat jadwal on call jika sewaktu-waktu di butuhkan di luar jam kerja.

4. Bila dinas telah memenuhi jam kerja untuk 1 bulan, maka sisa hari yang ada dalam

bulan digunakan untuk libur atau cuti.

Page 12: PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LAUNDRY

12

BAB VII

TATA HUBUNGAN KERJA

A. Intern

Untuk dapat memberikan pelayanan pemenuhan kebutuhan linen bersih, kepala

Unit dibantu oleh:

1. Penanggung jawab administrasi.

2. Sub bagian pengelolaan linen.

3. Sub bagian distribusi laundry.

4. Sub bagian pemeliharaan linen.

5. Staf CSSD

Masing-masing memiliki tanggung jawab kepada kepala unit dan dalam

memberikan pelayanan sediaan linen ke seluruh unit di RS harus sesuai dengan SOP

yang ada. Sub bagian distribusi laundry memiliki keterkaitan dengan sub unit

dekontaminasi sterilisasi,dan produksi CSSD dalam proses penyediaan linen steril guna

kebutuhan unit yang membutuhkan linen steril. Perencanaan dan pengambilan kebijakan

dilakukan dengan rapat koordinasi rutin maupun yang bersifat urgen.

B. Extern

Unit laundry melayani semua unit di rumah sakit (IBS, IRJA, IRNA, IGD dll} yang

membutuhkan sediaan linen dalam kondisi bersih. Dalam melaksanakan tugas sehari-hari

laundry selalu berkaitan dengan instalasi lain yaitu:

1. Instalasi Pemeliharaan Sarana RS dalam pemeliharaan peralatan.

2. Instalasi Farmasi dalam pemenuhai suplai indikator, desinfektan dan perbekalan

medis lain

3. Sanitasi dalam penyediaan suplai air, uji mikrobiologi dan pengelolaan limbah.

4. Perlengkapan ( IPSRS ) dalam pemenuhan alat tulis, dan suplai perbekalan non

medis lainnya.

Pengelolaan etik disesuaikan dengan masing-masing unit terkait. Perencanaan klinis dan

pengambilan kebijakan besdasarkan rapat koordinasi lintas instalasi guna menunjang

pelayanan di unit laundry.

Page 13: PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LAUNDRY

13

BAB VIII

POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

Perhitungan analisis beban kerja dan kebutuhan tenaga kesehatan di unit laundry

menggunakan metode indicator Staffing Need (ISN) yaitu metode perhitungan kebutuhan

SDM kesehatan berdasarkan jenis kegiatan dan volume pelayanannya. Kelebihan metode ini

adalah perhitungan dibedakan atas jenis tenaga yang ada sesuai dengan tingkat

pendidikannya serta memperhitungkan satu persatu jenis tenaga yang dibutuhkan.

(Direktorat bina pelayanan medik dasar, Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik tahun

2007 )

Langkah-langkah yang dilakukan adalah :

1. Menetapkan Waktu Kerja

Rumus WISN adalah :

Waktu Kerja Tersedia = [ A – (B+C+D+E)] X F

Keterangan :

A : Hari kerja ( 6 hari kerja / minggu → 365 hari – 48 hari = 317 hari)

B : Cuti Tahunan à 12 hari

C : Pendidikan dan pelatihan à belum pernah

D : Hari libur nasional à 14 hari/tahun

E : Ketidakhadiran kerja à 1 hari/ tahun

F : waktu efektif à 7 jam / hari

Hari kerja tersedia : 284 hari kerja/tahun

Waktu kerja tersedia : 1988 jam/ tahun à119.280 menit/tahun

2. Menetapkan Unit Kerja dan Kategori SDM

Unit kerja Kategori SDM

Unit Laundry

Pelaksana(pengambilan linen kotor,pengelolaan linen dan

pemeliharaan,distribusi linen)

3. Menyusun Standart Beban kerja

Perhitungan untuk menetapkan Standart beban kerja dengan rumus sebagai berikut :

Page 14: PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LAUNDRY

14

No Kategori

SDM

Kegiatan Kegiatan

pokok

Rata

rata

waktu

Standart

beban

kerja

1. Pelaksana Pengambilan linen kotor

Pelaksana 90 "

25"

25"

30

90"

1325

4771

4771

3976

1325

Penimbangan linen kotor

dan pencatatan

Pemilahan linen kotor

Dekontaminasi linen

infeksius

Pencucian

Pengeringan 60"

10”

1988

11928

Penyortiran noda

Penyetrikaan dan

pelipatan

45

15”

2651

7.952

Perawatan linen rusak

Pengepakan 25 5.964

Pencatatan dan pelaporan 20 4.771

Pendistribusian 60 1988

Pencucian troly linen

kotor

15” 7.952

Page 15: PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LAUNDRY

15

4. Menyusun Standart Kelonggaran

Perhitungan untuk menetapkan Standar Kelonggaran dilakukan berdasarkan rumus

No Kategori SDM Faktor

kelongaran

Rata rata waktu Standart

kelonggaran

1 Pelaksana Makan siang 15 menit/hari

1,5 jam/minggu

0,039

Kamar kecil 15 menit/hari

1,5 jam/minggu

0.039

Kebutuhan SDM

Kebutuhan tenaga pelaksana

Ratio tenaga = 1 : 25

Hari pelayanan 7 hari/mingu, hari kerja efektif 6 hari / minggu

Koreksi factor cuti = 0,2

Jam kerja = 8 jam/hari dan istirahat (jam kerja efektif 7 jam)

Perhitungan dengan jumlah cucian 100 kg per hari adalah

Ratio 1 : 25, 100/40 = 5 orang

Factor hari kerja = 7/6 x 5 = 5,8

Koreksi cuti = 5,8 + (0,2 x 5,8) = 6,97

Koreksi jam istirahat = 8/7 x 6,97 = 7,96 (8)

Cucian laundry rata-rata perhari 180 kg, maka jumlah tenaga yang dibutuhkan

dengan rasio 1 : 25 adalah 180/25 = 7,2 (8 orang)

Page 16: PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LAUNDRY

16

Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil

NO JENIS

TENAGA

PENDI

DIKAN

JUMLAH TENAGA

KONDISI SAAT INI YANG

DIBUTUHKAN

TAHUN 2021

KEKURANG

AN /

KELEBIHAN

PNS/

CPNS

NON

PNS

JUMLH

1. Umum D3 0 1 1 0 0

D2 0 1 1 0 0

D1 0 1 1 0 0

SMA 0 4 4 1 1

SLTP 0 0 0 0 0

SD 0 0 0 0 0

TDK SKLH 0 0 0 0 0

TOTAL 0 7 7 1 1

Uraian

Jabatan

Kualifikasi Jumlah

yang

Ada

Kebutuhan Keterangan

Pendidikan Sertifikat

pelatihan

Koordinator SMA Pelatihan

Laundry di

Rumah Sakit

1 orang

Pelaksana D1/D2/D3/S

MA

Pelatihan

Laundry di

Rumah Sakit

6 orang

Page 17: PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LAUNDRY

17

Tabel Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil Unit Laundry Tahun 2021

NO NAMA PENDIDIKAN JABATAN

1. Budianto SMA Koordinator Laundry

2. Dwi Kurniawan D1 Pelaksana

3. Suranto SMA Pelaksana

4. Wahyu Tri Utami D2 Pelaksana

5. Yosep Eko Pramono SMA Pelaksana

6. Suwigi Harko SMA Pelaksana

7. Wahyu Hadi Wibowo D3 Pelaksana

Page 18: PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LAUNDRY

18

BAB IX

KEGIATAN ORIENTASI

Orientasi merupakan proses pengenalan kepada pegawai baru untuk mengetahui

lingkungan tempat kerjanya, yang bertujuhan agar pegawai tersebut dapat segera

menyesuaikan diri dan mengetahui tugas-tugas yang akan dikerjakannya, hak dan

kewajibannya serta larangan-larangan bagi pegawai RSUD Kelet. Untuk Pegawai Baru :

1. Kegiatan Orientasi Umum : Perkenalan dan adaptasi lingkungan kerja secara non

teknis, terutama memahami profil RS meliputi : Struktur organisasi, visi, misi,

motto Rumah Sakit, nilai-nilai budaya kerja, peraturan, pemahaman produk

layanan,sistem keselamatan pasien dan prinsip-prinsip kerjasama tim.

2. Kegiatan Orientasi Khusus : Perkenalan dan adaptasi lingkungan kerja secara

teknis, pengelanan struktur organisasi unit, tupoksi, jenis pelayanan di Unit, tata

laksana pelayanan, alur kerja, serta hal-hal yang berkaitan dengan unit.

Page 19: PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LAUNDRY

19

BAB X

PERTEMUAN RAPAT

Agenda pertemuan / rapat dilakssanakan secara periodik, minimal satu bulan sekali.

Tujuannya adalah untuk memantau, mengkoordinasikan dan mengevaluasi hasil kerja yang

telah dilaksanakan.

1. Rapat rutin dimulai pukul 12.00 s/d selesai.

2. Rapat dipimpin oleh kepala Unit

3. Apabila kepala unit berhalangan, maka rapat dipimpin oleh salah satu koordinator yang

ditunjuk.

4. Pada setiap rapat akan dibacakan notulen rapat sebelumnya, selanjutnya dilaksanakan

evaluasi serta tindak lanjut dari permasalahan yang di bahas pada rapat sebelumnya.

5. Semua hasil rapat yang tidak bersifat rahasia disosialisasikan ke seluruh staf.

6. Rapat bersifat darurat / cito dilakukan sewaktu-waktu di luar jadwal pertemuan rutin.

Page 20: PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LAUNDRY

20

BAB XI

PELAPORAN

Pelaporan dilakukan secara rutin baik bulanan, triwulanan , semesteran atau tahunan

disesuaikan dengan kebutuhan dan merupakan bahan evaluasi terhadap kinerja yang telah di

capai.

1. Pencatatan dilakukan secara manual pada buku dan komputer.

2. Pembuatan laporan dilakukan oleh seorang koordinator dan dilaporkan setiap satu

bulansekali kepada Kepala Seksi Pelayanan dan penunjang RSUD Kelet Provinsi Jawa

Tengah.

3. Mengarsipkan data yang telah dicatat dan dilaporkan berdasarkan sistem pengarsipan

yang berlaku.

Page 21: PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI LAUNDRY

21

BAB XII

PENUTUP

Demikian pedoman pengorganisasian Unit Laundry RSUD Kelet Provinsi Jawa

Tengah di susun untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya

DIREKTUR RSUD KELET

PROVINSI JAWA TENGAH,

dr. AGUNG PRIBADI, M.Kes,Msi.,Med.,SpB

NIP. 197011112005011003