Pedoman Pengorganisasian Gizi

38
BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Pelayanan Gizi Rumah sakit merupakan suatu penyelenggaraan makanan kepada pasien dan karyawan yang diawali dari perencanan menu sampai pendistribusian dalam rangka pencapaian status gizi yang optimal melalui pemberian diet yang tepat. Dalam hal ini termasuk juga pencatatan dan pelaporan. Instalasi gizi merupakan suatu unit di rumah sakit yang memiliki tim kerja dengan kemampuan khusus untuk memberikan pelayanan gizi yang bermutu kepada pasien dan karyawan sehingga mempercepat proses penyembuhan pasien dan memperpendek masa rawatnya. Dalam kegiatan sehari-hari, Instalasi Gizi RS. Mutiara Bunda disamping melayani pasien maupun karyawan juga melayani permintaan dari tiap-tiap unit yang berhubungan dengan makanan. I.2 . TUJUAN UMUM Sebagai dasar dalam pembuatan kebijakan bagi unit kerja dalam memberikan pelayanan kepada pasien dan karyawan sehingga sesuai dengan tugas pokok dan fungsi RS. Mutiara Bunda. I.3 TUJUAN KHUSUS 1. Memudahkan bagi tenaga gizi untuk membantu terciptanya kelancaran pelayanan makanan kepada pasien dan karyawan. 2. Setiap tenaga gizi dapat bekerja berdasarkan Visi, Misi, Falsafah dan Tujuan Instalasi Gizi RS. Mutiara Bunda. RS. Mutiara Bunda Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gizi 1

description

vcvcvbnbnjhjhjh

Transcript of Pedoman Pengorganisasian Gizi

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

Pelayanan Gizi Rumah sakit merupakan suatu penyelenggaraan makanan kepada pasien dan

karyawan yang diawali dari perencanan menu sampai pendistribusian dalam rangka pencapaian status

gizi yang optimal melalui pemberian diet yang tepat. Dalam hal ini termasuk juga pencatatan dan

pelaporan.

Instalasi gizi merupakan suatu unit di rumah sakit yang memiliki tim kerja dengan kemampuan

khusus untuk memberikan pelayanan gizi yang bermutu kepada pasien dan karyawan sehingga

mempercepat proses penyembuhan pasien dan memperpendek masa rawatnya.

Dalam kegiatan sehari-hari, Instalasi Gizi RS. Mutiara Bunda disamping melayani pasien

maupun karyawan juga melayani permintaan dari tiap-tiap unit yang berhubungan dengan makanan.

I.2 . TUJUAN UMUM

Sebagai dasar dalam pembuatan kebijakan bagi unit kerja dalam memberikan pelayanan kepada

pasien dan karyawan sehingga sesuai dengan tugas pokok dan fungsi RS. Mutiara Bunda.

I.3 TUJUAN KHUSUS

1. Memudahkan bagi tenaga gizi untuk membantu terciptanya kelancaran pelayanan makanan

kepada pasien dan karyawan.

2. Setiap tenaga gizi dapat bekerja berdasarkan Visi, Misi, Falsafah dan Tujuan Instalasi Gizi

RS. Mutiara Bunda.

RS. Mutiara Bunda Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gizi 1

BAB II

GAMBARAN UMUM RS. MUTIARA BUNDA

II.1 SEJARAH RS. MUTIARA BUNDA

Rumah Sakit Mutiara Bunda pada awalnya adalah BPS (Bidan Praktek Swasta) kemudian

beralih menjadi RB-BP Mutiara Bunda yang terletak di Jalan lintas Timur No.1147 Unit II Kec. Banjar

Agung Kab. Tulang Bawang Lampung. Ijin RB-BP No. 445/503/039/SIT-RB/I/2006 oleh Dinas

Kesehatan Kab.Tulang Bawang. Kemudian Berkembang menjadi Klinik Rawat Inap dan Bersalin

Mutiara Bunda. Yang Surat Ijin nya dikeluarkan oleh Dinas Kab.Tulang Bawang No. 445/004/KRI-

PMD/I/2011. Klinik Rawat Inap dan Bersalin Mutiara Bunda Memiliki layanan UGD, Poliklinik

Dokter Umum, Poliklinik Dokter Spesialis, Apotik, kamar Bersalin, Radiologi, Laboratorium.

Seiring berjalannya waktu dengan bertambahnya pengunjung yang datang memberikan pelayanan

masyarakat dengan pelayanan yang lebih, maka Klinik Rawat Inap dan Berslin Mutiara Bunda

menambah Fasilitas kamar Operasi, USG, EKG, Fisioterapi, ruang Perinatologi, kemudian dinaikkan

menjadi Rumah Sakit dan mulai dioperasikan pada tanggal 30 Agustus 2013 sesuai dengan surat izin

Dinas Kab.Tulang Bawang dengan No : 440/004/IRS/II.6/TB/VI/2013. Pada saat ini pengembangan

Rumah Sakit Mutiara Bunda telah memiliki 69 Tempat Tidur (TT) untuk Rawat Inap :

Kelas VIP : 4 TT

Kelas I : 13 TT

Kelas II : 12 TT

Kelas III : 19 TT

Kamar bersalin : 4 TT

HCU : 4 TT

Ruang Perinatologi : 9 TT

IGD : 4 TT

II.2 FUNGSI DAN TUGAS POKOK RS. MUTIARA BUNDA

RS. Mutiara Bunda merupakan rumah sakit umum dengan kapasitas 69 tempat tidur yang

merupakan milik PT. Barokah Putri.

RS. Mutiara Bunda mempunyai fungsi “memberikan pelayanan kesehatan terbaik” dengan

motto “5S”.

Dalam mengemban fungsi tersebut diatas, RS. Mutiara Bunda mempunyai tugas pokok berupa:

1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu tinggi

2. Senantiasa meningkatkan kompetensi sumber daya manusia RS. Mutiara Bunda agar selalu

memberikan pelayanan secara professional, etis dan bermanfaat.

3. Menyediakan wahana bagi pendidikan tenaga kesehatan, dalam turut serta menyumbang

upaya mencerdaskan bangsa.

RS. Mutiara Bunda Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gizi 2

BAB III

VISI, MISI, NILAI DAN TUJUANRS. MUTIARA BUNDA

III.1 VISI DAN MISI RS. MUTIARA BUNDA

VISI RS. Mutiara Bunda :

Menjadi Rumah Sakit Swasta pilihan utama di Wilayah Kabupaten Tulang Bawang.

MISI RS. Mutiara Bunda :

Mewujudkan pelayanan standard profesi terbaik dengan sarana dan prasarana infrastruktur

rumah sakit yang dinamis;

Mewujudkan manajemen dan sistem informasi rumah sakit yang handal;

Meningkatkan secara terus menerus pengetahuan, keterampilan, sikap dan kinerja pegawai

dalam rangka memberikan pelayanan yang memuaskan bagi semua pelanggan.

III.2 LANDASAN NILAI RS. MUTIARA BUNDA

LANDASAN NILAI RS. Mutiara Bunda :

Secara umum adalah MUTIARA

MU : Mewujudkan pelayanan standard profesi terbaik dengan sarana dan prasarana infrastruktur

rumah sakit yang dinamis.

TI : Tidak ada perbedaan dalam setiap pelayanan.

ARA : Arah dan tujuan sudah pasti, membantu kabupaten tulang bawang pada khususnya menjadi

kabupaten yang sehat.

III.3 TUJUAN DAN FILOSOFI RS. MUTIARA BUNDA

TUJUAN (GOAL) RS. MUTIARA BUNDA

1. Tercapainya pelayanan yang bermutu tinggi yang berorientasi pada kepuasan pelanggan.

2. Pelayanan kesehatan RS. Mutiara Bunda terus meningkat dan berkembang.

3. Tercapainya peningkatan produktivitas pelayanan RS. Mutiara Bunda.

4. Terbentuknya sumber daya manusia yang memiliki kompetensi tinggi, memiliki integritas,

komitmen yang kuat terhadap organisasi melalui upaya pendidikan dan pelatihan, serta upaya

peningkatan kesejahteraan yang adil dan manusiawi.

FILOSOFI RS. MUTIARA BUNDA

1. Melayani setiap pasien dan pengantarnya yang berkunjung ke RS. Mutiara Bunda dengan

senyum ramah tanpa memandang status, kaya atau miskin, cantik atau buruk rupa.

2. Berdoa kepada Tuhan agar yang sehat tetap sehat dan pasien yang sakit cepat sembuh, serta ibu

yang melahirkan selamat dan sehat baik ibu dan anaknya.

RS. Mutiara Bunda Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gizi 3

3. Memeriksa dan mengobati pasien yang sakit secara teliti dan tepat guna agar cepat sembuh dan

dengan biaya seekonomis mungkin.

4. Memberikan penyuluhan kesehatan secara periodic kepada warga masyarakat melalui seminar

agar mereka hidup sehat terhindar dari berbagai penyakitnya.

5. Menghibur setiap pasien dan keluarganya ketika mereka sedang sakit atau marah-marah.

6. Memberi pengharapan dan dukungan spritual, seta membangkitkan rasa percaya diri kepada

setiap pasien dan keluarganya ketika mereka sedang ketakutan dan cemas.

7. Mendorong yang mampu untuk mendharma secara gotong royong untuk menolong yang sakit

serta miskin agar menjadi sehat dan sejahtera.

8. Mengembangkan terus kemampuan kita di segala bidang, kita mampu merealisasikan

kepercayaan masyarakat kepada kita untuk menghasilkan pelayanan medis terbaik dan handal

dengan biaya efisien dan harga yang wajar.

9. Menghasilkan laba sebagai pengharapan yang kita terima atas kontribusi kita kepada

masyarakat, dan memperlakukan laba bersih usaha sebagai sarana (bukan sebagai tujuan akhir)

untuk menumbuh kembangkan terus RS. Mutiara Bunda agar kita mampu mewujudkan terus

Visi dan Misi RS. Mutiara Bunda.

RS. Mutiara Bunda Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gizi 4

BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT MUTIARA BUNDA

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

.

RS. Mutiara Bunda Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gizi 5

INSTALASI FARMASIKa. Instalasi. Fitri S, S.Farm Apt

INSTALASI RADIOLOGIKa. Instalasi. Gusti Made, Amd. Rad

INSTALASI LABORATORIUM KLINIKKa. Instalasi. Dedek Sulaiman, S. ST

INSTALASI GIZIKa. Instalasi. Verawati, Amd. GZ

IPS RSKa. Instalasi. Daniel Budi

KESEHATAN LINGKUNGANKa. Dian Supatma P, Amd. KL

RUANG TULIPKa. Ruangan M. Indra, Amd. Kep

RUANG MELATIKa. Ruangan Ema Elva S, Amd. Keb

RUANG ANGGREKKa. Ruangan Dewi Riana S, Amd. Keb

RUANG MAWARKa. Ruangan Martini, Amd. Kep

IGD dan INSTALASI RAWAT JALANKa. Instalasi M. Natsir, AM. Kep

Ruang Operasi dan Sterilisasi SentralKa. Ruangan. Andri S, Amd. Kep

Ruang HCUKa.Ruangan Purwatiningsih, Amd.Kep

STAFF MEDIK FUNGSIONAL

Sub. Bagian KEPEGAWAIANKa. Sub. Bag. Slamet Riadi,Amd

BAGIAN PELAYANAN MEDIKKa. Bag. dr. Doby Saputra B

BAGIAN UMUM DAN KEUANGANKa. Bag. dr. DWI ARI ASTANTI

DIREKTURdr. Herman Susilo, Sp. B.,M.Kes

KOMITE MEDIKdr. Ferdiansyah, Sp. M

Sub. Bagian MEDICAL RECORDKa. Sub. Bag.NANIK, Amd. Perkes

Sub Bagian PENUNJANG MEDIKSub. Bag. KEPERAWATAN dan KEBIDANANKa. Sub. Bag. NS. Reni Purbaningsih, S. Kep

Sub Bagian KEUANGANKa. Sub. Bag. Eka Syuhada, Amd

Wakil Direkturdr. M. Johar Nafis SPI

BAB V

GAMBARAN UMUM INSTALASI GIZI RS. MUTIARA BUNDA

V.1 SEJARAH INSTALASI GIZI

Rumah Sakit Mutiara Bunda pada awalnya adalah BPS (Bidan Praktek Swasta) kemudian

beralih menjadi RB-BP Mutiara Bunda yang terletak di Jalan lintas Timur No.1147 Unit II Kec. Banjar

Agung Kab. Tulang Bawang Lampung. Ijin RB-BP No. 445/503/039/SIT-RB/I/2006 oleh Dinas

Kesehatan Kab.Tulang Bawang. Kemudian Berkembang menjadi Klinik Rawat Inap dan Bersalin

Mutiara Bunda. Yang Surat Ijin nya dikeluarkan oleh Dinas Kab.Tulang Bawang No. 445/004/KRI-

PMD/I/2011. Klinik Rawat Inap dan Bersalin Mutiara Bunda Memiliki layanan UGD, Poliklinik

Dokter Umum, Poliklinik Dokter Spesialis, Apotik, kamar Bersalin, Radiologi, Laboratorium. Dan

untuk sementara pelayanan makan pasien pada waktu itu menggunakan jasa catering yang dilayani

oleh perawat perlantai dengan makanan siap saji.

Seiring berjalannya waktu dengan bertambahnya pengunjung yang datang memberikan pelayanan

masyarakat dengan pelayanan yang lebih, maka Klinik Rawat Inap dan Berslin Mutiara Bunda

menambah Fasilitas kamar Operasi, USG, EKG, Fisioterapi, ruang Perinatologi, kemudian dinaikkan

menjadi Rumah Sakit dan mulai dioperasikan pada tanggal 30 Agustus 2013 sesuai dengan surat izin

Dinas Kab.Tulang Bawang dengan No : 440/004/IRS/II.6/TB/VI/2013. Hingga pada akhirnya Instalasi

Gizi pindah di dalam area rumah sakit yang meliputi pelayanan makanan pasien dan pelayanan

permintaan makanan dari unit lain. Semua ini dilakukan untuk menunjang kelancaran pelayanan

makanan di RS. Mutiara Bunda.

V.2 PENGERTIAN INSTALASI GIZI

Instalasi Gizi

Adalah Suatu unit yang mempunyai kegiatan pelayanan yang meliputi : pengadaan

makanan, pelayanan gizi rawat inap, penyuluhan konsultasi gizi, dan penelitian dan

pengembangan

RS. Mutiara Bunda Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gizi 6

BAB VI

VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUANINSTALASI GIZI RS. MUTIARA BUNDA

VI.1 VISI INSTALASI GIZI RS. MUTIARA BUNDA

Pelayanan Gizi Vegetarian yang bermutu sehingga membantu proses penyembuhan penyakit dan

pencegahan penyakit.

VI.2. MISI INSTALASI GIZI RS. MUTIARA BUNDA

Meningkatkan kwalitas kehidupan lahir batin manusia secara seimbang, beserta lingkungan

hidupnya sejalan dengan waktu, yang keseluruhannya bernafaskan pada cinta kasih ( Ketuhanan),

melalui makanan vegetarian dengan gizi yang seimbang.

VI.3 FALSAFAH INSTALASI GIZI RS. MUTIARA BUNDA

Memberikan pelayanan yang optimal dalam upaya penyembuhan pasien melalui pemenuhan gizi

vegetarian, untuk keperluan metabolisme tubuhnya dan peningkatan kesehatannya, memberikan

arahan serta memberikan pelayanan makanan sesuai standart kecukupan gizi.

VI.4 MOTTO INSTALASI GIZI RS. MUTIARA BUNDA

Melayani dengan penuh cinta kasih, melalui pelayanan makanan vegetarian

VI.5 TUJUAN INSTALASI GIZI RS. MUTIARA BUNDA

Tujuan Khusus :

Melayani dengan cinta kasih dan memberikan pelayanan makanan yang terbaik serta sesuai dengan

standart diit yang telah ditetapkan.

Tujuan Umum :

1. Memberikan penyuluhan dan konsultasi gizi sesuai dengan penyakit dan kepada

masyarakat umum.

2. Memberikan informasi tentang manfaat makanan vegetarian kepada pasien dan keluarga.

3. Menyediakan makanan vegetarian yang sehat sesuai kecukupan gizi kepada karyawan dan

tamu juga pasien sesuai diitnya.

4. Memberikan pelayanan yang ramah, cepat dan tepat kepada pasien, karyawan dan tamu.

5. Memproduksikan makanan-makanan sumber nabati pengganti daging sehingga ada variasi

dalam menu makanan sehari-hari baik kepada pasien maupun karyawan.

6. Mengatur mekanisme kerja bagian gizi sehingga trampil dan bermutu tinggi dalam pelayanan.

7. Memberikan pelatihan tentang berbagai hal yang berhubungan dengan pelayaanan gizi untuk

meningkatkan SDM.

8. Menyediakan catering diit vegetarian.

9. Mengadakan monitoring dan evaluasi untuk semua pelayanan yang diberikan guna perbaikan

mutu kerja.

RS. Mutiara Bunda Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gizi 7

BAB VII

STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI GIZIRS. MUTIARA BUNDA

Instalasi Gizi RS. Mutiara Bunda dipimpin oleh seorang Kepala Instalasi Gizi dan dibantu oleh 3 orang juru masak untuk melakukan pelayanan makanan pasien.

SRTUKTUR ORGANISASI INSTALASI GIZI RS. MUTIARA BUNDA

RS. Mutiara Bunda Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gizi 8

Ka. Instalasi Gizi

JURU MASAKJURU MASAK JURU MASAK

Ka. BagianPenunjang Medik

BAB VIII

URAIAN JABATAN

VI. 1 Ka. Instalasi Gizi

A. Nama Unit Kerja : Instalasi Gizi

B. Nama Jabatan : Kepala Instalasi Gizi

C. Pengertian

Seseorang yang diberi tanggung jawab dan wewenang dalam mengatur dan mengendalikan semua

kegiatan pelayanan di Instalasi Gizi RS. Mutiara Bunda

D. Hasil Kerja

Target yang harus dicapai di Instalasi Gizi

Usulan program pendidikan dan pelatihan.

Mensupervisi karyawan gizi.

Melaksanakan tugas dan instruksi khusus lainnya atas permintaan atasannya.

E. Hubungan Jabatan

1. Bertanggung jawab kepada : Ka. Bag. Penunjang Medik

2. Hubungan Koordinasi : Juru Masak

F. Persyaratan dan Kualifikasi

1. Pendidikan Formal : D3 Gizi atau setingkat

2. Umur : Minimal 23 tahun

Maximal 55 tahun dan dapat diperpanjang

3. Pengalaman Kerja : Minimal dengan pengalaman 1 tahun

4. Ketrampilan :

a. Memiliki kemampuan memimpin, memotivasi dan manajemen.

b. Memiliki pengetahuan dasar tentang manajemen :

Produksi makanan vegetarian dan pengetahuan kesehatan serta nutrisi makanan vegetarian.

Personalia dan peraturannya.

Hubungan masyarakat.

Pembelian.

Rumah Sakit. (Pelayanan, Pemeliharaan pengamanan peralatan dan perlengkapan dapur

makanan dan minuman, Administrasi Umum)

c. Mampu menerapkan cara termudah dan tercepat untuk menjadi unggul, bisa menguasai ilmu apapun

dan menjadi unggul di berbagai bidang yaitu melalui proses belajar dan mengajar

G. Uraian Tugas

Memimpin dan mengelola pelayanan gizi agar tujuan unit kerjanya terwujud dengan jalan menerapkan

22 prinsip kepemimpinan dan prinsip manajemen, yaitu :

1. Menetapkan target yang harus dicapai oleh bagiannya berdasarkan Rencana Kerja Global yang

telah ditetapkan oleh Direktur Manajemen.

RS. Mutiara Bunda Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gizi 9

2. Menetapkan rencana unit kerjanya secara terpadu dengan rencana unit kerja lain yang terkait.

3. Menetapkan kebenaran dan keadilan bagi karyawannya.

4. Menetapkan jumlah pembelian dan persetujuan permintaan barang habis pakai berdasarkan

target yang telah ditetapkan.

5. Membuat usulan tentang jadwal dinas bulanan dan cuti karyawan selama setahun.

6. Membuat usulan tentang anggaran dan pengadaan sumber daya tahunan.

7. Membuat usulan tentang penyesuaian sistem manajemen.

8. Membuat usulan tentang penyesuaian program pendidikan dan pelatihan dari unit kerjanya.

9. Membuat usulan tentang pemberian surat mutasi, demosi, promosi termasuk pemberian sanksi

sampai pemberhentian karyawan.

10. Membuat usulan tentang peningkatan citarasa makanan dan pergantian menu makanan setiap 3

bulan sekali.

11. Mengorganisir, menmgkoordinir dan mensupervisi seluruh SDM sesuai dengan rencana

kerjanya dalam mewujudkan tujuan unit kerjanya.

12. Memotivasi dan membina karyawannya agar berhasil mewujudkan tujuan unit kerjanya.

13. Membina kerjasama dengan semua pihak.

14. Mengadakan stok opname mingguan.

15. Mengalokasikan sumber daya unit kerjanya secara tepat waktu, tepat guna dan efisien.

16. Meningkatkan produktifitas kerja, efisiensi dan loyalitas karyawan.

17. Menciptakan keharmonisan suasana kerja, kewajaran pemeliharaan sumber dayanya,

kenyamanan dan pemulihan kesehatan pasien RS, serta menciptakan 100 jenis makanan

vegetarian yang lezat dan sehat.

18. Menindak tegas karyawannya yang melanggar peraturan dan memberi penghargaan yang

berprestasi.

19. Mengawasi dan memonitor serta mengevaluasi hasil kerja, pelaksanaan kegiatan kerja

karyawan, kecocokan jumlah stok barang yang ada, kewajaran pemakaian telephone, listrik, air,

gas dan mengevaluasi tingkat kepuasan pasien atas kelezatan dan kecukupan gizinya.

20. Membuat laporan bulanan hasil kegiatan.

21. Mengikuti rapat pimpinan mingguan, rapat bulanan manajemen, rapat lainnya sesuai

kebutuhan serta rapat mingguan unit kerjanya.

22. Melaksanakan tugas dan instruksi khusus lainnya atas permintaan atasan.

H. Tanggung Jawab

1. Bertanggung jawab untuk merealisasikan tujuan unit kerjanya dengan jalan memimpin dan

mengelola bagiannya sesuai dengan tugasnya dan peraturan yang berlaku.

2. Bertanggung jawab untuk menghadapi dan menyelesaikan segala permasalahan secara tuntas.

I. Wewenang

1. Menerima atau menolak usulan kerja lembur.

2. Memiliki 1 hak suara sebagai anggota rapat pimpinan manajemen operasional.

3. Membuat atau menyetujui usulan pemberian surat peringatan kepada karyawannya.

4. Mengusulkan kepada rapat pimpinan untuk mengevaluasi : pemberian penghargaan khusus

kepada karyawannya, penambahan atau pengurangan SDM, serta usul-usul lain yang

bermanfaat.RS. Mutiara Bunda Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gizi 10

5. Lain-lain sebagaimana yang tertuang pada uraian tugas dan tanggung jawab.

VI.5 JURU MASAK DIET PASIEN

A. Nama Unit Kerja : Instalasi Gizi

B. Nama Jabatan : Juru Masak Diet pasien

C. Pengertian

Seseorang yang diberi tugas sebagai pelaksana pemasakan makanan pasien

D. Hasil Kerja

Menciptakan citarasa

Membuat hasil masakan yang sesuai dengan standartnya

Memasak tepat waktu.

E. Hubungan Jabatan

1. Bertanggung jawab kepada : Ka. Instalasi Gizi

2. Sub Ordinasi : Penyaji dan Distribusi

3. Hubungan Koordinasi : Unit lain yang terkait

F. Persyaratan dan Kualifikasi

1. Pendidikan Formal : Minimal SMA

2. Umur : Minimal 20 tahun

Maximal 55 tahun dan dapat diperpanjang

3. Pengalaman Kerja : Minimal dengan pengalaman 1 tahun

4. Ketrampilan

Mengetahui atau memahami bagaimana cara memasak sesuai dengan kebutuhan pasien.

Mengetahui dan memahami tentang prinsip dasar Gizi.

Menjaga kecepatan waktu, ketepatan menu, warna, rasa, maupun kematangannya

terjaga sehingga tidak merubah cita rasadan selera.

Menjaga kebersihan masakan (makanan) maupun peralatan dapur serta ruangan

kerjanya.

Mampu mengkomunikasikan tentang hal-hal yang terjadi pada atasan.

Mengetahui standart resep dan standart porsi.

G. Uraian Tugas

1. Membaca serta memahami menu hari itu.

2. Membaca laporan serta permintaan khusus makanan pasien di luar menu.

3. Mempersiapkan alat-alat untuk memasak.

4. Meracik bahan lauk yang sudak ada.

5. Membuat dan memanggang lauk untuk yang harus dipanggang dan memasak lauk yang

memerlukan waktu lama.

6. Membuat lauk untuk pasien yang diet.

7. Memasak lauk tambahan VIP dan kelas I.

8. Mencuci alat yang sudah dipakai dan siapkan untuk pemasakan berikutnya.

9. Membersihkan kompor dan areal kerja.

10. Meracik bahan lauk untuk persiapan masak sore.

11. Memasak lauk sore yang memerlukan waktu lama.RS. Mutiara Bunda Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gizi 11

12. Memasak lauk yang berdiet untuk masakan sore hari.

13. Memasak lauk tambahan VIP dan kelas I sore hari.

14. Menyapu dan membersihkan areal dapur.

15. Membuat puding.

H. Tanggung Jawab

1. Melaksanakan tugas secara bergiliran sesuai dengan jadwal dinas.

2. Memberi dukungan pelayanan gizi sesuai dengan tujuan pelayanan kesehatan.

3. Menyiapkan peralatan memasak.

4. Memasak makanan sesuai dengan menu dan orderan makanan berdiet tanpa mengurangi

citarasa dan warna makanan.

5. Memberi pelayanan gizi secara tidak langsung kepada pasien.

6. Menciptakan kerjasama yang baik dengan teman kerja.

7. Bertanggungjawab terhadap keberadaan peralatan memasak.

8. Mengikuti pelatihan dan pendidikan gizi.

9. Memegang teguh rahasia jabatan.

10. Melakukan tugas pengganti bilamana dibutuhkan.

11. Menerapkan kebijaksanaan dalam pengendalian infeksi di lingkungan kerjanya.

12. Bertanggungjawab menjaga mutu maupun citarasa dalam memasak.

13. Bertanggungjawab atas areal kerja dan peralatan masak.

14. Bertanggungjawab apabila ada bahan makanan yang tidak ada.

15. Bertanggungjawab atas ma dari awal sampai selesai sesuai dengan makanan yang diorder.

16. Melaksanakan instruksi khusus atas permintaan atasannya.

I. Wewenang

1. Merubah menu apabila terdapat kesamaan menu dalam satu hari.

2. Mengusulkan apabila ada kejanggalan dalam membuat menu.

3. Memberikan masukan-masukan apabila ada menu baru.

RS. Mutiara Bunda Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gizi 12

BAB IX

TATA HUBUNGAN KERJA INSTALASI GIZI

Hubungan kerja di Instalasi Gizi bersifat garis komunikasi, koordinasi dan informasi dalam

pelaksanaan kegiatannya dan dilakukan melalui pertemuan atau surat dinas. Hubungan kerja di

Instalasi Gizi terbagi menjadi 2 hubungan kerja yaitu : Hubungan Intern dan Hubungan Extern.

IX.1 HUBUNGAN INTERN

1. LOGISTIK UMUM

Kebutuhan alat-alat rumah tangga dan alat tulis kantor di Instalasi Gizi, diperoleh dari logistik

umum dengan prosedur permintaan sesuai dengan SPO.

2. PEMBELIAN

Kebutuhan bahan makanan dengan spesifikasi yang telah ditetapkan di Instalasi Gizi, diperoleh

dari bagian pembelian dengan prosedur permintaan sesuai dengan SPO.

3. KEUANGAN

Kebutuhan keuangan untuk dana belanja harian dan pembayaran supplier di Instalasi Gizi,

diperoleh dari bagian keuangan dengan cara mencairkan bon sesuai prosedur permintaan yaitu SPO.

4. INSTALASI KAMAR OPERASI

Melayani permintaan makan dokter yang melakukan tindakan operasi dengan cara memesan

terlebih dahulu sesuai dengan permintaan dokter tersebut dan prosedur permintaan sesuai dengan SPO.

5. TEHNISI

Kerusakan peralatan dapur maupun fasilitas yang ada di Instalasi Gizi akan dilaporkan dan

diajukan perbaikan ke bagian IPS RS dengan prosedur permintaan perbaikan sesuai dengan SPO.

6. PERAWAT INSTALASI RAWAT INAP

Melakukan kerjasama dalam memberikan pelayanan gizi kepada pasien.

Membantu pasien pada waktu makan dan menerima keluhan pasien yang berhubungan dengan

makanannya.

Bersama-sama memantau masalah-masalah yang berkaitan dengan gizi pasien.

Melakukan pemantauan dan melaporkan asupan makanan dan respon terhadap diet/makanan

yang diberikan.

Perawat melaporkan mengenai pasien baru ke instalasi gizi dengan prosedur sesuai SPO.

Perawat melaporkan mengenai pasien pulang ke instalasi gizi dengan prosedur sesuai SPO.

Perawat melaporkan permintaan makan pasien ke instalasi gizi dengan prosedur sesuai SPO.

Perawat melaporkan perubahan diet pasien ke instalasi gizi dengan prosedur sesuai SPO.

Perawat melaporkan permintaan konsultasi gizi pasien rawat inap ke ahli gizi RS. Mutiara

Bundadengan prosedur sesuai SPO.

Bagian gizi melakukan serah terima makanan sonde pasien ke perawat RS. Mutiara

Bundadengan prosedur sesuai SPO.

RS. Mutiara Bunda Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gizi 13

7. DOKTER

Berkerjasama dalam memantau masalah-masalah yang berkaitan dengan gizi pasien, asupan

makanan serta respon pasien terhadap diet/makanan yang diberikan.

Menentukan rencana diet sementara bilamana belum ada penentuan diet dari dokter yang

bertanggungjawab.

Merujuk pasien untuk konsultasi gizi dengan ahli gizi

8. SEKRETARIAT

Bagian gizi melayani permintaan makanan maupun snack untuk acara/rapat dari bagian

sekretariat dan disertai formulir permintaan makan dengan prosedur permintaan sesuai dengan SPO.

9. KASIR

Bagian gizi meminta bukti pembayaran dari extra catering pasien dan konsultasi gizi dari kasir

dengan prosedur sesuai SPO.

IX.2 HUBUNGAN EKSTERN

1. REKANAN/SUPLIER

Kebutuhan bahan makanan vegetarian dipesan melaui telephone dan setelah barang datang

dicek jumlahnya apakah sudah sesuai dengan pesanan dan juga kwalitas barang yang diperoleh dari

pihak rekanan dengan prosedur sesuai SPO.

2. DEPARTEMEN KESEHATAN

Instalasi gizi RS. Mutiara Bundaberkewajiban memberikan laporan kepada Pihak DepKes

bilamana ada penderita gizi buruk yang dirawat di RS. Mutiara Bundadengan mengisi formulir yang

telah disediakan oleh DepKes dengan prosedur sesuai SPO.

TATA HUBUNGAN KERJA INSTALASI GIZI

RS. MUTIARA BUNDA

BAB XRS. Mutiara Bunda Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gizi 14

INSTALASI GIZI

INTERN EKSTERN

LOGISTIK UMUM

PEMBELIAN

KEUANGAN

IKO

TEKHNISI

DOKTER

PERAWAT IRNA

PERAWAT IRJMCUSEKRETARIATIGDKASIROPERATOR

REKANAN

DEPKESSEKRETARIAT

KASIR

POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI SDM GIZI

RS. MUTIARA BUNDA

X.1 KUALIFIKASI SDM GIZI

Nama jabatan Kualifikasi Formal dam Informal Tenaga yang

dibutuhkan

Ka. Instalasi Gizi D3 gizi

Pengalaman minimal 1 tahun.

1

Juru Masak Pasien SMKK / SLTA

Pengalaman minimal 1 tahun

3

X.1 PENGATURAN TENAGA KERJA

Dalam upaya mempersiapkan tenaga gizi yang handal, maka perlu kiranya melakukan kegiatan

penyediaan dan mempertahankan sumber daya manusia yang tepat di Instalasi Gizi.

Atas dasar tersebut maka diperlukan adanya perencanaan sumber daya manusia yaitu proses

mengantisipasi dan menyiapkan perputaran tenaga gizi sehingga bisa mendayagunakan tenaga tersebut

seefektif mungkin dan pada waktu yang tepat dapat disediakan sejumlah tenaga yang sesuai dengan

kebutuhan.

Perencanaan sumber daya manusia ini bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan

kemampuan dalam mencapai sasaran yang diinginkan.

Kebutuhan Tenaga Gizi RS. Mutiara Bunda berdasarkan Beban Kerja. Dan setelah dihitung

dengan menggunakan formulasi berdasarkan beban kerja, maka tenaga gizi di RS. Mutiara Bunda telah

mencukupi yaitu sebanyak 4 orang.

BAB XI

RS. Mutiara Bunda Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gizi 15

PENILAIAN KINERJA SDM GIZI

RS. MUTIARA BUNDA

XI.1 PENILAIAN KINERJA SDM

Pada masa sekarang ini peningkatan produktifitas dan kwalitas kerja menjadi tuntutan dunia

bisnis dan industri yang tidak bisa di tunda lagi bila ingin memiliki daya saing yang memadai untuk

mengetahui persaingan pasar baik di tingkat nasional, regional, maupun global. Gabungan dari kinerja

(Hasil kerja) setiap karyawan akan menghasilkan kinerja perusahaan secara menyeluruh.

Untuk menilai kinerja karyawan dibutuhkan instrument penilaian kerja yang selanjutnya

disebut Pedoman Penilaian Kerja Karyawan yang terdapat Standart Penilaian Prestasi Kerja yang

harus dicapai oleh setiap karyawan.

Penilai membuat penilaian atas dasar skala dengan peringkat Memuaskan angka 90-100

sampai dengan peringkat Kurang angka kurang dari 60.

Penilaian prestasi kerja ini merupakan instrumen manajemen yang penting untuk menilai setiap

karyawan sebagai dasar untuk melakukan promosi, mutasi, pelatihan dan pendidikan yang dibutuhkan,

kompensasi, pengakuan dan penghargaan bagi karyawan.

XI.2 TUJUAN DAN SASARAN

Tujuan pedoman penilaian prestasi kerja karyawan adalah :

1. Agar setiap karyawan mengerti standart prestasi kerja yang harus dicapai dan bagaimana

mencapainya, yang keseluruhannya mengacu pada pelayanan dengan penuh cinta kasih

sehingga dapat memuaskan konsumen dan selanjutnya dapat mengatasi persaingan pasar, serta

menghasilkan laba perusahaan yang dapat membuat manajemen mampu untuk meningkatkan

kesejahteraan karyawan dan mewujudkan misi bersama serta berkelanjutan.

2. Agar setiap karyawan termotivasi untuk meningkatkan kemampuan, usaha dan sikap mental

positifnya, sehingga dapat memperoleh keberhasilan dalam karyanya.

3. Agar tercipta persatuan dan kesatuan keluarga besar RS. Mutiara Bunda dengan dilandasi

hubungan yang harmonis antara atasan dan bawahan, antar rekan kerja dan antar bagian, untuk

melayani dengan penuh cinta kasih.

Sasaran :

Meningkatkan produktifitas dan kualitas kerja karyawan serta efisiensi perusahaan.

XI.3 PROSEDUR DAN KEBIJAKAN PENILAIAN PRESTASI KERJA

Pada dasarnya penilaian prestasi kerja di Instalasi Gizi untuk seluruh karyawan dibagi atas 2 bagian

besar sebagai berikut :

1. Penilaian staff Pelaksana

2. Penilaian Kepala urusan dan wakilnya

Kriteria Penilaian Prestasi kerja

RS. Mutiara Bunda Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gizi 16

Kriteria Penilaian Prestasi kerja terdiri dari 4 penilaian yaitu dari segi aspek sbb :

KETRAMPILAN

1. Kecepatan penyelesaian pekerjaan dibandingkan standart waktu penyelesaian rata-rata

orang dalam industrinya.

2. Menyelesaikan pekerjaan tanpa kesalahan yang berarti.

3. Kualitas Kerja.

INISIATIF

1. Usaha memuaskan pemakai atau pelanggan.

2. Usaha mencapai sasaran agar tercipta efisiensi biaya dan waktu.

3. Usaha memecahkan permasalahan dengan menguntungkan semua pihak terkait

KERAJINAN

1. Bersedia kerja lebih panjang dari standart waktu perusahaan baik atas kehendak sendiri

atau bukan.

2. Bersedia membantu pekerjaan orang lain (ringan tangan) tanpa mengabaikan

pekerjaannya sendiri.

3. Menyelesaikan jumlah pekerjaan lebih banyak dibanding rata-rata orang dalam unit

kerjanya

KERJASAMA

1. Kesamaan Tujuan

Mengerti dan menyadari visi, misi RS. Mutiara Bunda dan sasaran unit kerjanya.

2. Komunikasi

Kemampuan menjadi pendengar dan pembicara yang baik.

3. Kepercayaan

Tingkat kepercayaan terhadap mereka yang bekerjasama dengannya.

4. Kebanggaan

Menghasilkan pekerjaan yang pantas dibanggakan oleh mereka yang bekerjasama dengannya.

5. Keadilan

Mudah mengukur kesalahannya (bila ada) dan mudah mengakui hasil kerja mereka yang

bekerjasama dengannya.

6. Keterbukaan

Menerima kritrikan dengan lapang dada dan memberikan penjelasan segala hal menurut apa

adanya.

Skala Penilaian Prestasi Kerja

RS. Mutiara Bunda Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gizi 17

Peringkat Nilai

Memuaskan 90-100

Baik 80-90

Cukup Baik 70-80

Cukup 60-70

Kurang < 60

Kebijakan Penilaian

1 Produktifitas kerja karyawan dinilai setiap 3 bulan sekali yaitu Bulan Maret, Juni,

September, Desember setiap tahunnya.

2 Jumlah penilai minimal 2 orang atasan karyawan yang dinilai, secara bersamaan.

Hal ini untuk mencapai keseimbangan objektifitas dan subjektifitas.

BAB XII

RS. Mutiara Bunda Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gizi 18

PROGRAM ORIENTASI SDM GIZI

RS. MUTIARA BUNDA

XII.1 REKRUTMEN DAN SELEKSI

XII.1.1 Rekrutmen (Penerimaan) Calon Karyawan Gizi

Penerimaan calon karyawan adalah aktifitas atau usaha yang dilakukan untuk mengundang

para pelamar sebanyak mungkin sehingga bagian gizi memiliki kesempatan yang luas untuk

menentukan calon yang paling sesuai dengan tuntutan jabatan yang di inginkan.

Penerimaan calon karyawan gizi dilakukan berdasarkan analisa kebutuhan tenaga dimana

ditentukan dari jumlah pasien dan kegiatan rumah sakit yang ada.

Dilihat dari sumbernya penerimaan calon karyawan dibagi menjadi dua yaitu :

1.Dari dalam RS. Mutiara Bunda sendiri ( Internal Resources ).

Menerima calon dari dalam RS. Mutiara Bunda sendiri memiliki keuntungan lebih yaitu calon sudah

dikenal dan proses dapat dilakukan dengan lebih cepat dibanding dengan mengambil calon dari luar

RS. Mutiara Bunda. Calon karyawan nantinya akan masuk ke Instalasi Gizi akibat mutasi atau

promosi. Untuk mendapatkan calon pelamar dapat melalui :

Informasi dari mulut ke mulut.

Berkas-berkas pelamar yang datang sendiri.

Pengiriman surat pemberitahuan keseluruh unit kerja akan adanya kebutuhan

tenaga di Instalasi Gizi.

2. Dari luar RS. Mutiara Bunda( Eksternal Resources )

Proses penerimaan calon dari luar RS. Mutiara Bunda, ini dapat dilakukan dengan cara:

Dari mulut ke mulut

Iklan

Lembaga-lembaga pendidikan

Kantor Penempatan Tenaga Kerja

XII.1.2 Seleksi (Penyaringan) Calon Karyawan Gizi

Seleksi adalah proses menyeleksi pelamar, sehingga bagian gizi dapat memperoleh karyawan yang

paling sesuai dengan yang di inginkan.

Tahapan selseksi terdiri dari :

o Umum.

Para pelamar harus melalui proses seleksi umum yang di selenggarakan oleh

pihak rumah sakit.

o Khusus.

Setelah para pelamar lulus proses seleksi secara umum maka para pelamar

diseleksi secara khusus oleh bagian gizi. Proses seleksi yang dilakukan oleh

bagian gizi ini menyangkut pengetahuan dan kemampuan dalam menjalankan

tugas gizi. Kompetensi yang harus dimiliki oleh calon karyawan gizi adalah :

a) Kepala Instalasi GiziRS. Mutiara Bunda Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gizi 19

Membuat sasaran-sasaran bagiannya untuk mewujudkan tujuan Instalasi

Gizi serta tujuan dari RS. Mutiara Bunda secara keseluruhan.

Membuat perencanaan sumber daya yang terdiri dari SDM (termasuk jadwal

cuti karyawan yang berada dibawah tanggung jawabnya), peralatan material

serta sarana dan prasarana lainnya.

Merancang dan mengembangkan produk, harga makanan dan promosi serta

Standart Procedure Operating (SPO) Instalasi Gizi.

Mengorganisir, mengkoordinir dan mensupervisi sumber daya Instalasi Gizi

sesuai perencanaan yang telah dibuat.

Memonitor dan mengevaluasi hasil kerja Instalasi Gizi untuk dilaporkan

kepada atasannya.

Bertanggungjawab untuk mengikuti perkembangan SPO Instalasi Gizi serta

penerapannya di lapangan.

Bertanggungjawab atas ketepatan dan kewajaran jalannya pelayanan gizi.

Melaksanakan instruksi khusus atas permintaan atasannya.

b) Juru masak

Sopan ramah rapi dan bertanggungjawab.

Mempunyai wawasan dan pengetahuan yang luas.

Mengetahui dan memahami bagaimana cara memasak sesuai dengan

kebutuhan pasien dan karyawan.

Mengetahui dan memahami tentang prinsip-prinsip gizi.

Menjaga kebersihan masakan (makanan) maupun peralatan dapur dan

ruangan kerjanya.

Mempunyai inisiatif yang tinggi.

Mengetahui standart porsi dan standart resep.

Bersedia kerja shift maupun lembur.

Sedangkan bentuk tes yang dilakukan bagi calon karyawan gizi, terdiri dari ;

1. Tes tulis

Tes tertulis diberikan dalam bentuk pilihan ganda yang terdiri dari 10 soal berupa pilihan ganda

dengan materi yang meliputi : Pengetahuan, Ketrampilan, Sikap dan Wawasan yang harus

dimiliki oleh calon karyawan. Batas keseluruhan benar adalah 70 % benar.

2. Tes wawancara

Tes ini dilakukan untuk mengetahui peminatan terhadap karyawan yang akan bekerja di bagian

unit gizi sesuai dengan tenaga yang dibutuhkan di unit gizi.

3. Tes Kesehatan

Standart kesehatan yang harus dimiliki yaitu :

Sehat Jasmani maupun rohani.

Berpenampilan bersih dan menarik.

Tidak Buta Warna.

RS. Mutiara Bunda Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gizi 20

XII.2 PROGRAM ORIENTASI KARYAWAN BARU

Program orientasi dilakukan pada seluruh pegawai yang masuk ke unit gizi.

HARI MATERI WAKTU PENGARAH SEMUA PETUGAS UNIT GIZI

I PENGENALAN PERSONIL : Sosialisasi misi, visi, dan struktur

organisasi RS. Mutiara Bunda Sosialisasi peraturan dan kebijakan

RS. Mutiara Bunda

07.00-09.00Ka. Instalasi Gizi

II Sosialisasi uraian jabatan dan tata hubungan kerja.

Sosialisasi pedoman kerja Sosialisasi indicator kinerja Sosialisasi perencanaan dan evaluasi

kerja

10.00-12.00 Ka. Instalasi Gizi

III Sosialisasi tekhnis kegiatan gizi 13.00-14.00 Ka. Instalasi Gizi

Penilaian karyawan menjadi karyawan di Instalasi Gizi RS. Mutiara Bunda dilakukan dengan cara :

calon karyawan tersebut diharuskan menjalani masa percobaan terlebih dahulu selama 3 bulan

apakah mampu atau tidaknya menjadi karyawan.

XII. 3 PENINGKATAN KOMPETENSI SDM GIZI

Untuk meningkatkan mutu pelayanan di Instalasi Gizi RS. Mutiara Bunda, maka diperlukan

pembinaan dan pengembangan kompetensi tenaga gizi.

Pembinaan dan pengembangan kompetensi tenaga gizi dilakukan melalui pendidikan dan

pelatihan. Tujuan pendidikan dan pelatihan adalah untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan

pelaksanaan tugas sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efesiensi kerja.

A. Pendidikan

Jenjang pendidikan secara formal untuk instalasi gizi sesuai dengan tenaga yang dibutuhkan.

B. Pelatihan

Pelatihan untuk meningkatkan kompetensi tenaga gizi yang dilaksanakan melalui :

1. Internal Training, yaitu program pelatihan yang diselenggarakan oleh Instalasi Gizi RS.

Mutiara Bunda setiap 3 bulan sekali yang meliputi :

Pelatihan Customer Service.

Pelatihan mengenai diit berbagai penyakit.

2. Eksternal Training yaitu program pelatihan diluar rumah sakit yang diikuti sesuai dengan

kebutuhan, dalam upaya meningkatkan mutu pelayanaan Rumah sakit khususnya instalasi

gizi.

RS. Mutiara Bunda Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gizi 21

BAB XIII

RAPAT INSTALASI GIZI

RS. MUTIARA BUNDA

XIII.1 PENGERTIAN

Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki kepentingan

dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu masalah tertentu.

XIII.2 TUJUAN

UMUM

Dapat membantu terselenggaranya pelayanan makanan yang optimal di Instalasi Gizi RS. Mutiara

Bunda.

KHUSUS

Dapat menggali segala permasalahan yang terkalit dengan pelayanan gizi rumah sakit.

Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait dengan pelayanan di

Instalasi Gizi.

XIII.3 KEGIATAN RAPAT INSTALASI GIZI

Rapat dilakukan dan diadakan oleh Instalasi Gizi yang dipimpin oleh kepala Instalasi Gizi dan diikuti

oleh seluruh stafnya. Rapat berkala yang diadakan ada 2 macam yaitu :

1 Rapat Rutin/Terjadwal

2 Rapat Insidentil/Tidak Terjadwal

RAPAT RUTIN

Rapat rutin atau rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan oleh kepala Instalasi

Gizi setiap 1 bulan sekali dengan perencanaan yang telah dibuat selama 1 tahun dengan

jadwal agenda rapat yang telah ditentukan oleh Kepala Instalasi Gizi.

Rapat secara rutin diselenggarakan di Instalasi Gizi, yaitu pada :

Waktu : -

Jam : -

Peserta : Ka. Instalasi Gizi Seluruh Karyawan Instalasi Gizi

Tempat : Aula RS. Mutiara Bunda

Materi :

kinerja unit gizi.

kinerja SDM unit gizi.

kinerja terhadap pelaksanaan pelayanan gizi.

Perencanaan dan pelayanan kenerja SDM dan unit gizi.

Rekomendasi dan usulan serta tindak lanjut.

Kelengkapan rapat :

RS. Mutiara Bunda Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gizi 22

Undangan, daftar hadir, notulen rapat, laporan/rekomendasi/usulan kepada atasan.

(Bentuk Undangan Terlampir)

RAPAT INSIDENTIL/TIDAK TERJADWAL

Rapat Tidak Terjadwal merupakan rapat yang sifatnya insidentil dan diadakan oleh Kepala Seksi Gizi

untuk membahas atau menyelesaikan permasalahan di instalasi gizi dikarenakan adanya permasalahan

yang perlu segera dibahas.

RS. Mutiara Bunda Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gizi 23

BAB XIVPELAPORAN INSTALASI GIZI

RS. MUTIARA BUNDA

XIV.1 PENGERTIAN

Pelaporan merupakan sistem atau metode yang dilakukan untuk melaporkan segala bentuk kegiatan di

Instalasi Gizi yang terkait dengan pemberian pelayanan makanan kepada pasien.

XIV.2 JENIS PELAPORAN

Laporan dibuat oleh Kepala Instalasi Gizi yang teriri dari :

Laporan harian.

Laporan bulanan

Laporan tahunan

LAPORAN HARIAN

Laporan harian dibuat oleh penanggungjawab shift dalam bentuk tertulis setiap hari. Adapun hal-hal

yang dilaporkan yaitu adalah :

1. Jumlah pasien yang makan

2. Masalah yang terjadi dalam satu hari.

3. Laporan mengenai ketenagaan.

LAPORAN BULANAN

Laporan bulanan dibuat oleh Kepala Instalasi Gizi dalam bentuk tertulis setiap bulannya dan

diserahkan kepada Ka. Bagian Penunjang Medik. Adapun yang dilaporkan yaitu :

1. SDM Gizi

Kuantitas SDM Gizi

Analisa SDM Gizi

Situasi dan Kondisi SDM Gizi

2. Alat dan Fasilitas Gizi

Kelengkapan Peralatan Gizi

Masalah yang berhubungan dengan fasilitas yang belum teratasi

3. Kinerja Instalasi Gizi

Produktivitas

o Jumlah Porsi Makanan pasien RS. Mutiara Bunda

o Jumlah Porsi Makanan Internal Karyawan RS. Mutiara Bundayang terdiri dari :

Jumlah Porsi Makan Dokter IKO.

Jumlah Porsi Makan Pasien

Jumlah Porsi Snack Dokter IRJ

Jumlah Porsi Snack Pasien

Jumlah Porsi Makan Rapat

o Angka Konsultasi Gizi Pasien RS. Mutiara Bunda

RS. Mutiara Bunda Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gizi 24

o Angka Pendapatan Makan pasien RS. Mutiara Bunda

Indikator mutu

o Angka keterlambatan Penyediaan Makanan Pada Pasien Baru dengan waktu > 15

Menit.

o Angka Kesalahan Jenis Diet Pasien.

Pasient Safety (Insiden Keselamatan Pasien)

Unit Cost Bulanan

4. Usulan

LAPORAN TAHUNAN

Laporan Tahunan dibuat oleh Kepala Instalasi Gizi dalam bentuk tertulis setiap tahun dan diserahkan kepada Ka. Bagian Penunjang Medik. Adapun hal-hal yang dilaporkan yaitu :

1.SDM Gizi dalam 1 tahun

Kuantitas SDM Gizi

Analisa SDM Gizi

Situasi dan Kondisi SDM Gizi

2.Alat dan Fasilitas Gizi

Kelengkapan Peralatan Gizi

Masalah yang berhubungan dengan fasilitas yang belum teratasi

3.Kinerja Instalasi Gizi

Produktivitas

o Jumlah Porsi Makanan pasien RS. Mutiara Bundadalam 1 tahun

o Jumlah Porsi Makanan Internal Karyawan RS. Mutiara Bundadalam 1 tahun yang

terdiri dari :

Jumlah Porsi Makan Dokter IKO.

Jumlah Porsi Makan Pasien

Jumlah Porsi Snack Dokter IRJ

Jumlah Porsi Snack Pasien

Jumlah Porsi Makan Rapat

o Angka Konsultasi Gizi Pasien RS. Mutiara Bunda dalam 1 tahun

o Angka Pendapatan Makan pasien RS. Mutiara Bunda dalam 1 tahun

Indikator mutu dalam 1 tahun

o Angka keterlambatan Penyediaan Makanan Pada Pasien Baru dengan waktu > 15

Menit.

o Angka Kesalahan Jenis Diet Pasien.

Pasient Safety (Insiden Keselamatan Pasien) dalam 1 tahun

Unit cost tahunan

4.Usulan

RS. Mutiara Bunda Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gizi 25