PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI … · Reformasi meupakan era dimana bangsa...

44
PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI KEMENKO POLHUKAM

Transcript of PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI … · Reformasi meupakan era dimana bangsa...

PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI

DI KEMENKO POLHUKAM

KATA PENGANTAR

Dengan hormat,

Terbitnya UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik

merupakan bukti bahwa bangsa Indonesia telah bersungguh-sungguh dalam

melaksanakan salah satu agenda reformasi. Reformasi meupakan era dimana

bangsa Indonesia bertekad melaksanakan salah satu agenda informasi. Reformasi

merupakan era dimana bangsa Indonesia bertekad melaksanakan demokratisasi,

meningkatkan transparansi dan penegakan supremasi hukum. Oleh sebab itu iklim

dan semangat transparansi harus senantiasa kita tanamkan dalam kehidupan

sehati-hari dalam rangka melaksanakan tugas-tugas kedinasan.

Banyak hal yang dapat dicapai oleh bangsa Indonesia apabila kita

bersungguh-sungguh dalam melaksanakan keterbukaan informasi, antara lain:

1. Dengan keterbukaan informasi publik, masyarakat akan mempunyai peluang yang lebih besar untuk pengembangan pribadi dan lingkungan sosialnya, sehingga secara tidak langsung akan mempercepat terwujudnya masyarakat informasi;

2. Keterbukaan informasi publik akan lebih mengoptimalkan pengawasan publik terhadap penyelenggaraan negara dan badan publik. Dengan lebih optimalnya

pengawasan masyarakat, maka peluang korupsi lebih kecil;

3. Keterbukaan informasi publik merupakan salah satu ciri penting negara demokratis, yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat untuk mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik.

Kemenko Polhukam sebagai salah satu badan publik juga berkomitmen

melaksanakan UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang KIP secara profesional dan

proporsional, sehingga publik dapat mengakses berbagai informasi yang berada

dalam pengeuasaan Kemenko Polhukam. Buku ini menyajikan sejumlah regulasi

yang diterbitkan Menko Polhukam agar publik dapat mempedomani dalam

mengakses informasi-informasi yang ada di Kemenko Polhukam.

Demikian, semoga bermanfaat.

Hormat saya,

Ketua PPID Kemenko Polhukam

Drs. Fathnan Harun, M.Si

ttd

2

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................... 2

Daftar Isi ................................................................................................... 3

Permenko Polhukam Nomor 03 Tahun 2014 ............................................................. 4

Permenko Polhukam Nomor 05 Tahun 2014 ........................................................... 17

Alur Pelayanan Informasi ......................................................................................... 29

Mekanisme Pelayanan Informasi ............................................................................. 30

Informasi yang telah dikategorisasikan .................................................................... 32

3

PERATURAN

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 03 TAHUN 2014

TENTANG

PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI KEMENTERIAN

KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN

Menimbang : bahwa dalam rangka keterbukaan informasi, maka perlu

pengaturan tentang pengelolaan informasi dan

dokumentasi di Kementerian Koordinator Bidang Politik,

Hukum dan Keamanan, dan ditetapkan dalam Peraturan

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan

Keamanan.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang

Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 4846);

2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentangPelayanan Publik (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, TambahanLembaran Negara Nomor 5038);

4

3. Undang-undang Nomor 43 Tahun 2009 tentangKearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan Lembaran NegaraNomor 5071);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2010 tentangPelaksanaan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008

tentang Keterbukaan Informasi Publik;

5. Peraturan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukumdan Keamanan Nomor Per-

367/Menko/Polhukam/10/2010 tentang Organisasidan Tata Kerja Kementerian Koordinator Bidang Politik,

Hukum dan Keamanan;

6. Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2010

tentang Standar Layanan Informasi Publik.

M E M U T U S K A N :

Menetapkan : PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK

HUKUM DAN KEAMANAN TENTANG PENGELOLAAN

INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI KEMENTERIAN

KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM DAN

KEAMANAN

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan :

1. Badan Publik yang dimaksud dalam Peraturanini adalah Kementerian Koordinator Bidang Politik,

Hukum dan Keamanan, disingkat KemenkoPolhukam.

2. Informasi Publik adalah informasi yang dihasilkan,disimpan, dikelola, dikirim, dan/atau diterima oleh

Kemenko Polhukam yang berkaitan denganpenyelenggara dan penyelenggaraan negara sertainformasi lain yang berkaitan dengan kepentingan

publik.

3. Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi,

disingkat PPID, adalah pejabat yang bertanggung jawabdi bidang pendokumentasian, penyimpanan,

penyediaan, dan/atau pelayanan informasi di KemenkoPolhukam.

5

4. Pejabat Fungsional adalah pejabat yang membantutugas dan fungsi PPID dalam bidang pengolahan,

pendokumentasian dan arsip serta pelayananinformasi.

5. Dokumen adalah data, catatan dan/atau keteranganyang dibuat dan/atau diterima oleh Kemenko

Polhukam dalam rangka pelaksanaan kegiatannya, baiktertulis di atas kertas atau sarana lainnya maupunterekam dalam bentuk apa pun, yang dapat dilihat,

dibaca atau didengar.

6. Dokumentasi adalah kegiatan penyimpanan data,

catatan dan/atau keterangan yang dibuat dan/atauditerima oleh Kemenko Polhukam.

7. Informasi adalah keterangan, pernyataan, gagasan, dantanda-tanda yang mengandung nilai, makna, danpesan, baik data, fakta maupun penjelasannya yang

dapat dilihat, didengar, dan dibaca yang disajikandalam berbagai kemasan dan format sesuai dengan

perkembangan teknologi informasi dan komunikasisecara elektronik atau non elektronik.

8. Klasifikasi adalah pengelompokan informasi dandokumentasi secara sistematis berdasarkan tugaspokok dan fungsi organisasi serta kategori informasi.

9. Pelayanan Informasi adalah jasa yang diberikanoleh Kemenko Polhukam kepada masyarakat pemohon

dan/atau pengguna informasi.

10. Pengguna Informasi Publik adalah orang yang

menggunakan informasi publik sebagaimana yang diatur dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

11. Pemohon Informasi Publik adalah Warga NegaraIndonesia dan/atau Badan Hukum Indonesia yang

mengajukan permintaan informasi publik sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun

2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

Pasal 2

Peraturan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran

tentang pengelolaan informasi dan dokumentasi, dengan

tujuan untuk dijadikan pedoman bagi pejabat pengelola,

pengguna dan pemohon informasi publik yang

berhubungan dengan informasi dan dokumentasi di

Kemenko Polhukam.

6

BAB II

ORGANISASI TUGAS

Bagian Kesatu

Pengorganisasian

Pasal 3

Pengelolaan informasi dan dokumentasi di Kemenko

Polhukam dilaksanakan oleh Pejabat Pengelola Informasi

dan Dokumentasi dibantu oleh pejabat fungsional bidang

pengolahan informasi, dokumentasi dan arsip, pelayanan

Informasi serta Tim Pertimbangan.

Bagian Kedua

Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi

Pasal 4

(1) Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi sebagaimana dimaksud pada pasal 3 adalah pejabat

struktural yang ditunjuk oleh pimpinan badan publik, yang dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh seorang

Sekretaris dan pejabat fungsional sesuai dengan bidang tugasnya.

(2) Tugas PPID sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)

adalah merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, mengawasi, dan mengevaluasi

kegiatan pengelolaan dan pelayanan informasi publik dan dokumentasi di Kemenko Polhukam.

(3) Dalam melaksanakan tugasnya PPID menyelenggarakan fungsi :

a. Penghimpunan informasi dari seluruh unit kerja

di Kemenko Polhukam;

b. Penataan, Penyimpanan informasi dan

dokumentasi yang diperoleh dari seluruh unit kerjadi Kemenko Polhukam;

c. Penyeleksian dan pengujian informasi yang termasuk dalam kategori dikecualikan dari

informasi yang terbuka untuk publik;

d. Pelayanan informasi kepada pemohoninformasi publik berdasarkan permintaan tertulis

atau tidak tertulis;

e. Penyelesaian sengketa pelayanan informasi.

7

Bagian Ketiga

Pejabat Fungsional Pengelola Informasi dan Dokumentasi

Pasal 5

(1) Pejabat Fungsional Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi dapat ditunjuk dari pejabat struktural

dan pejabat fungsional Kemenko Polhukam

(2) Pejabat Fungsional Pengelola Informasi dan

Dokumentasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:

a. Pejabat Fungsional Bidang Pengolahan Informasi

b. Pejabat Fungsional Bidang Dokumentasi dan Arsip

c. Pejabat Fungsional Bidang Pelayanan Informasi

Paragraf Satu

Pejabat Fungsional Bidang Pengolahan Informasi

Pasal 6

(1) Pejabat fungsional Bidang Pengolahan Informasi

sebagaimana dimaksud pada pasal 5 ayat (2) huruf a

mempunyai tugas mengolah informasi.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) menyelenggarakan fungsi :

a. Identifikasi dan pengklasifikasian data dan informasi

b. Penyusunan data dan informasi

c. Analisis data dan informasi

8

Paragraf Dua

Pejabat Fungsional Bidang Dokumentasi dan Arsip

Pasal 7

(1) Pejabat fungsional Bidang Dokumentasi dan Arsip

sebagaimana dimaksud pada pasal 5 ayat (2) huruf b

mempunyai tugas mendokumentasikan dan

mengarsipkan data dan informasi.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) menyelenggarakan fungsi :

a. Pengambilan gambar dan perekaman kegiatan

b. Pengumpulan data dan informasi

c. Penyimpanan data dan informasi

Paragraf Tiga

Pejabat Fungsional Bidang Pelayanan Informasi

Pasal 8

(1) Pejabat fungsional Bidang Pelayanan Informasi

sebagaimana dimaksud pada pasal 5 ayat (2) huruf c

mempunyai tugas memberikan pelayanan informasi.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) menyelenggarakan fungsi :

a. Pelayanan informasi berdasarkan permintaan

b. Pengisian situs (website) PPID Kemenko Polhukam

c. Penyediaan informasi publik

(3) Penyelenggaraan tugas dan fungsi pelayanan informasi

akan diatur dalam standar pelayanan informasi.

9

Bagian Keempat

Tim Pertimbangan Informasi

Pasal 9

(1) Tim Pertimbangan Informasi terdiri dari Ketua, dibantu oleh seorang Sekretaris dan beberapa Anggota

sesuai dengan bidang tugasnya.

(2) Tim Pertimbangan Informasi mempunyai tugas

melakukan uji konsekuensi untuk menentukan klasifikasi informasi.

(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Tim Pertimbangan Informasi menyelenggarakan fungsi:

a. Pembidangan informasi

b. Analisis kemungkinan tentang akibat apabila

informasi dibuka.

BAB III

PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI

Bagian Kesatu

Mekanisme Pengelolaan Informasi

Pasal 10

Pengelolaan informasi dan dokumentasi meliputi kegiatan

pengumpulan, pengklasifikasian, pendokumentasian,

pelayanan dan penyelesaian sengketa informasi.

10

Bagian Kedua

Pengumpulan Informasi

Pasal 11

(1) Pengumpulan informasi dalam rangka pengelolaan informasi sebagaimana dimaksud pada pasal 10 adalah

informasi yang berkualitas dan relevan dengan tugas dan fungsi Kemenko Polhukam.

(2) Informasi yang dikumpulkan dapat bersumber dari pejabat dan arsip, baik arsip statis maupun arsip

dinamis, yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi unit kerja bersangkutan.

(3) Pengumpulan informasi dimulai dari tiap unit kerja

dan dilaksanakan dengan memperhatikan tahapan sebagai berikut:

a. Mengenali tugas dan fungsi unit kerjanya;

b. Mendata kegiatan yang dilaksanakan oleh unit kerja;

c. Mendata informasi dan dokumen yang dihasilkan;

d. Membuat daftar jenis-jenis informasi dan dokumen.

(4) Pengumpulan informasi di Satuan Kerja Kemenko

Polhukam dilaksanakan sebagai berikut :

a. Informasi di unit kerja merupakan tanggung jawab

pimpinan unit kerja yang dikelola oleh Kepala SubBagian Tata Usaha dan dibantu pejabat fungsional;

b. Informasi di unit kerja disampaikan kepadaBagian Data Biro Perencanaan dan OrganisasiSekretariat Kemenko Polhukam;

c. Informasi yang diterima oleh Bagian Data BiroPerencanaan dan Organisasi Sekretariat Kemenko

Polhukam diolah dan selanjutnya diteruskankepada PPID untuk kepentingan pelayanan

informasi.

Bagian Ketiga

Klasifikasi Informasi

Pasal 12

(1) Pengklasifikasian informasi dalam rangka pengelolaan informasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 10

dilaksanakan berdasarkan jenis dan substansi informasi.

11

(2) Informasi publik yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala adalah meliputi :

a. Informasi yang berkaitan dengan KemenkoPolhukam;

b. Informasi mengenai kegiatan dan kinerja KemenkoPolhukam;

c. Informasi yang lebih rinci atas permintaan pemohon;

d. Informasi mengenai laporan keuangan;

e. Informasi lainnya yang diatur dalam peraturan

perundang-undangan.

(3) Informasi publik yang wajib diumumkan secara serta

merta, meliputi informasi yang dapat mengancam hajat hidup orang banyak dan ketertiban umum.

(4) Informasi publik yang wajib tersedia setiap saat meliputi:

a. Daftar seluruh informasi publik yang berada di

bawah penguasaan PPID, tidak termasuk informasiyang dikecualikan;

b. Keputusan pimpinan dan latar belakangpertimbangannya yang dinyatakan terbuka untuk

umum;

c. Seluruh kebijakan berikut dokumen pendukungnyayang dinyatakan terbuka untuk umum;

d. Rencana kerja program/kegiatan, termasukperkiraan anggarannya;

e. Perjanjian dengan pihak ketiga;

f. Informasi dan kebijakan yang disampaikan

Menko Polhukam dalam pertemuan yang terbukauntuk umum;

g. Prosedur kerja yang berkaitan dengan pelayanan

masyarakat;

h. Laporan pelayanan informasi publik sebagaimana

diatur Undang-undang.

(5) Informasi yang dikecualikan :

a. Informasi sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 Pasal 17 dan Pasal18;

b. Informasi yang telah melalui metode ujikonsekuensi bahaya (consequential harm test) yang

dilengkapi dengan uji kepentingan publik (balancingpublic interest test) dan mempunyai implikasi

12

dari sisi politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.

c. Informasi sebagaimana dimaksud pada huruf a danb di atas, adalah sebagai berikut :

1. Hasil rapat-rapat di Kemenko Polhukam yangbersifat rahasia atau dinyatakan belum boleh

dibuka kepada publik;

2. Surat Kemenko Polhukam yang bersifat rahasia;

3. Surat atau dokumen Kemenko Polhukam yang

substansinya menurut peraturan perundang-undangan harus dirahasiakan;

4. Surat atau dokumen yang diterima olehKemenko Polhukam yang substansinya

dinyatakan rahasia oleh pemberi surat ataudokumen;

5. Informasi yang tidak boleh diungkapkan

berdasarkan Undang-undang;

6. Informasi yang berkaitan dengan rahasia pribadi;

7. Informasi yang apabila dibuka dapatmengungkapkan isi akta otentik yang bersifat

pribadi atau berupa wasiat seseorang.

Bagian Keempat

Pendokumentasian Informasi

Pasal 13

(1) Pendokumentasian Informasi dalam rangka pengelolaan informasi sebagaimana dimaksud pasal 10 diverifikasi

sesuai dengan jenis kegiatannya dan divalidasi keasliannya oleh setiap unit kerja, selanjutnya

diserahkan kepada Bagian Perpustakaan Biro Perencanaan dan Organisasi Sekretariat Kemenko

Polhukam.

(2) Terhadap setiap informasi, diberikan kode tertentu oleh Bagian Perpustakaan Biro Perencanaan dan

Organisasi Sekretariat Kemenko Polhukam untuk mempermudah pencarian melalui metode pengkodean

yang meliputi :

a. Kode Klasifikasi disusun dan ditentukan dengan

menggunakan kombinasi huruf dan angka;b. Kode huruf digunakan untuk memberi tanda

pengenal kelompok primer atau fungsi;

13

c. Kode angka dua digit untuk memberi tandapengenal kelompok tersier atau kegiatan.

(3) Setiap informasi sebagaimana dimaksud pada angka (1) dan (2) di atas, dapat diakses oleh PPID untuk

kepentingan pelayanan informasi.

Bagian Kelima

Pelayanan Informasi

Pasal 14

(1) PeIayanan informasi dalam rangka pengelolaan

informasi sebagaimana dimaksud pasal 10 dilaksanakan berdasarkan Standar Pelayanan Informasi Kemenko Polhukam.

(2) Standar pelayanan informasi sebagaimana dimaksud ayat (1) akan diatur dalam Peraturan Menko Polhukam

tentang Standar Layanan Informasi

BAB IV

PELAPORAN

Pasal 15

Sebagai bentuk pertanggungjawaban PPID wajib

melaporkan seluruh kegiatannya kepada Menko Polhukam

paling kurang sekali dalam setahun.

Pasal 16

PPID wajib membuat laporan tentang daftar permintaan

informasi yang memuat tentang jumlah permintaan

informasi, jumlah informasi yang dilayani dan yang ditolak

beserta alasannya.

14

BAB V

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 17

(1) Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

(2) Dengan berlakunya Peraturan Menko Polhukam Nomor

03 Tahun 2014 ini, maka Peraturan Menko Polhukam No.1/Menko/Polhukam/5/2011 dinyatakan tidak

berlaku.

Ditetapkan di : Jakarta

Pada tanggal : 29 April 2014

15

LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI KOORDINATOR

BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

NOMOR : 03 TAHUN 2014

TANGGAL : 29 APRIL 2014

STRUKTUR ORGANISASI PPID

TIM

PERTIMBANGAN

16

PERATURAN

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 05 TAHUN 2014

TENTANG

STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK

DI KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG POLITIK,

HUKUM DAN KEAMANAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang :

Mengingat :

a. bahwa dalam rangka pelaksanaan keterbukaan informasi

publik, maka diperlukan adanya sistem pelayanan

informasi publik oleh badan publik;

b. bahwa sistem pelayanan informasi publik di Kementerian

Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan

diharapkan dapat memberikan kepastian dalam

pelayanan informasi publik;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu diterbitkan

Peraturan Menko Polhukam tentang Standar Layanan

Informasi Publik Kementerian Koordinator Bidang Politik,

Hukum dan Keamanan Republik Indonesia.

1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang

17

Menetapkan :

Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 4846);

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan

Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009

Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5038);

3. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor

152, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5071);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008

tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 99, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5149);

5. Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2010 tentang

Standar Layanan Informasi Publik;

6. Peraturan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan

Keamanan Nomor: Per-367/Menko/Polhukam/10/2010

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan;

7. Peraturan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan

Keamanan Nomor: Per-8/Menko/Polhukam/10/2012

tentang Standar Layanan Informasi Publik Kementerian

Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan;

8. Peraturan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan

Keamanan Nomor 3 Tahun 2014 tentang Pengelolaan

Informasi dan Dokumentasi di Kementerian

Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan.

MEMUTUSKAN:

PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK,

HUKUM DAN KEAMANAN TENTANG STANDAR LAYANAN

INFORMASI PUBLIK DI KEMENTERIAN KOORDINATOR

BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN.

Pasal 1

Menetapkan Standar Layanan Informasi Publik sebagaimana

tercantum dalam lampiran Peraturan Menteri Koordinator

Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia

Ini.

18

Pasal 2

Standar Layanan Informasi Publik ini menjadi pedoman bagi

Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID)

Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan

Keamanan Republik Indonesia dalam memberikan

pelayanan informasi kepada publik.

Pasal 3

Standar Layanan Informasi Publik akan menjadi acuan bagi

publik, khususnya bagi pemohon informasi dalam

mengajukan permohonan informasi publik kepada

Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan

Keamanan Republik Indonesia.

Pasal 4

Standar Layanan Informasi Publik Kementerian Koordinator

Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Republik Indonesia

akan diumumkan kepada publik melalui berbagai media

internal dan situs Kementerian Koordinator Bidang Politik,

Hukum dan Keamanan untuk diketahui oleh publik.

Pasal 5

Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan

Nomor: Per-8/Menko/ Polhukam/10/2012 tentang Standar

Layanan Informasi Publik Kementerian Koordinator Bidang

Politik, Hukum dan Keamanan dicabut dan dinyatakan tidak

berlaku.

Pasal 6

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal

diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Menteri ini dengan

penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

19

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 27 Juni 2014

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,

ttd

AMIR SYAMSUDIN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN NOMOR

20

LAMPIRAN

PERATURAN MENTERI KOORDINATOR

BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

REPUBLIK INDONESIA

NOMOR : 05 TAHUN 2014

TANGGAL : 27 JUNI 2014

STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK

KEMENTERIAN KOORDINATOR

BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Guna menjamin Pelayanan Informasi Publik, penting dan

mendesak untuk menindaklanjuti amanat Undang-Undang Nomor 14

Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, dan sebagaimana

yang diamanatkan Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2010

tentang Standar Layanan Informasi Publik, dimana untuk mewujudkan

pelayanan cepat, tepat, dan sederhana, maka dipandang perlu untuk

membuat Pedoman Sikap dan Perilaku Pelayanan Informasi Publik di

Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan

Republik Indonesia.

B. Maksud dan Tujuan

Penetapan standar layanan informasi publik dimaksudkan untuk

menyediakan panduan mekanisme pelaksanaan layanan informasi

publik, dengan tujuan mengoptimalkan penyelenggaraan pelayanan

informasi yang lebih baik, transparan, efektif, efisien, akuntabel, dan

dapat dipertanggungjawabkan.

21

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup Standar Layanan Informasi Publik Kementerian

Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan mencakup, hak dan

kewajiban Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi Kementerian

Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, akses informasi dan

dokumentasi, hubungan tata kerja dalam pelayanan informasi, layanan

informasi publik, standar biaya, tata cara pengelolaan keberatan, dan

laporan pelaksanaan informasi.

D. Pengertian

Dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan

Keamanan Republik Indonesia ini, yang dimaksud dengan:

1. Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan

Republik Indonesia, adalah badan publik yang mempunyai tugas

membantu Presiden dalam rangka menyinkronkan dan

mengoordinasikan perencanaan, penyusunan dan pelaksanaan

kebijakan di bidang politik, hukum dan keamanan.

2. Informasi adalah keterangan, pernyataan, gagasan dan tanda-tanda

yang mengandung nilai, makna dan pesan, baik data, fakta

maupun penjelasannya yang dapat dilihat, didengar dan dibaca,

disajikan dalam berbagai kemasan dan format sesuai dengan

perkembangan teknologi informasi dan komunikasi secara

elektronik maupun non elektronik

3. Informasi Publik adalah informasi yang dihasilkan, disimpan,

dikelola, dikirim, dan/atau diterima oleh suatu Badan Publik yang

berkaitan dengan penyelenggara dan penyelenggaraan negara

dan/atau penyelenggara dan penyelenggaraan Badan Publik lainnya

serta informasi lain yang berkaitan dengan kepentingan publik.

4. Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi yang selanjutnya

disebut PPID adalah pejabat yang bertanggung jawab di bidang

penyimpanan, pendokumentasian, penyediaan, dan/atau pelayanan

informasi.

BAB II

HAK DAN KEWAJIBAN PPID KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG POLITIK,

HUKUM DAN KEAMANAN

A. Hak

1. PPID Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan

22

berhak menentukan dan menetapkan klasifikasi informasi sebagaimana

dimaksud dalam pasal 17 Undang-Undang tentang Keterbukaan

Informasi Publik.

2. Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Republik

Indonesia berhak menolak memberikan informasi yang dikecualikan.

B. Kewajiban

1. Menyediakan dan memberikan informasi publik sebagaimana diatur

dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan

Keamanan Republik Indonesia;

2. Membangun dan mengembangkan sistem informasi dan dokumentasi

untuk mengelola informasi secara baik dan efisien;

3. Menetapkan dan memutakhirkan secara berkala Daftar Informasi Publik;

4. Menunjuk dan mengangkat PPID untuk melaksanakan tugas dan

tanggung jawab berdasarkan wewenangnya;

5. Menyediakan sarana dan prasarana layanan informasi publik;

6. Menyediakan papan pengumuman dan meja informasi

7. Menetapkan standar biaya perolehan salinan informasi politik, hukum

dan keamanan;

8. Menganggarkan pembiayaan secara memadai bagi layanan informasi

publik dengan peraturan perundang-undangan;

9. Memberikan tanggapan atas keberatan yang diajukan oleh pemohon

informasi yang mengajukan keberatan;

BAB III

AKSES INFORMASI DAN DOKUMENTASI

A. PPID Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan

melaksanakan layanan informasi dan dokumentasi di bidang politik, hukum,

dan keamanan.

B. Informasi di Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan

Republik Indonesia bersifat terbuka dan dapat diakses oleh setiap Pengguna

Informasi, kecuali informasi yang dikecualikan.

C. Informasi di Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan

Republik Indonesia dapat diperoleh Pemohon Informasi dengan cepat, tepat

waktu, biaya ringan, dan dapat diakses dengan mudah.

D. Informasi yang dikecualikan di Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum

dan Keamanan Republik Indonesia bersifat rahasia sesuai dengan peraturan

perundang-undangan, kepatutan, kepentingan umum, dan Keputusan Menteri

Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia

tentang Klasifikasi Informasi.

23

BAB IV

HUBUNGAN TATA KERJA DALAM PELAYANAN INFORMASI

A. Hubungan tata kerja dalam penyelenggaraan pelayanan informasi antara PPID

dan unit kerja di Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan

Keamanan Republik Indonesia dilaksanakan melalui koordinasi sesuai tugas,

hak dan kewenangan masing-masing.

B. Penyampaian Informasi publik melalui situs resmi yang dapat diakses oleh

publik;

C. Dalam hal terjadi kasus dan/atau kejadian yang dapat mengancam

keselamatan umum dan/atau menjadi perhatian publik, informasi tersebut

wajib disampaikan secara serta merta pada kesempatan pertama;

D. Informasi tambahan dapat diberikan pada kesempatan berikutnya untuk

melengkapi informasi yang sudah diberikan; dan

E. Pengiriman informasi dan dokumentasi di lingkungan Kementerian Koordinator

Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Republik Indonesia menggunakan

sarana dan prasarana berupa teknologi informasi dan komunikasi yang

tersedia;

F. Klasifikasi informasi ditetapkan dalam sebuah keputusan tersendiri.

BAB V

LAYANAN INFORMASI PUBLIK

A. Penyampaian Informasi Publik secara umum

1. Setiap orang berhak memperoleh Informasi publik dengan cara melihat

dan mengetahui informasi serta mendapatkan salinan Informasi yang

tersedia,

2. PPID Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan

wajib memenuhi hak publik memperoleh informasi melalui:

1) Saluran penyampaian Informasi publik; dan

2) Penyediaan Informasi publik berdasarkan permohonan;

3. PPID Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan

mengumumkan informasi yang wajib disediakan dan diumumkan

secara berkala paling sedikit melalui situs resmi dan papan

pengumuman dengan cara yang mudah diakses oleh masyarakat dengan

mempergunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta mudah

dipahami.

24

4. PPID Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan

akan menyampaikan informasi yang bersifat segera untuk diketahui

publik melalui Press release dan konferensi press sesuai dengan situasi,

kondisi, dan kebutuhan publik.

B. Layanan Informasi Publik Melalui Permohonan

1. Seluruh Informasi publik Kementerian Koordinator Bidang Politik,

Hukum dan Keamanan selain informasi yang dikecualikan dapat diakses

oleh publik melalui Prosedur Permohonan Informasi Publik.

2. Permohonan Informasi publik dapat dilakukan secara tertulis atau tidak

tertulis.

3. Permohonan Informasi secara tertulis diajukan dengan:

a. Mengisi formulir permohonan; dan

b. Membayar biaya salinan dan/atau pengiriman informasi

apabila dibutuhkan.

4. Dalam hal permohonan diajukan secara tidak tertulis, PPID memastikan

permohonan Informasi publik tercatat dalam formulir permohonan.

5. Formulir permohonan secara tertulis dan tidak tertulis paling sedikit

memuat:

a. Nomor pendaftaran yang diisi berdasarkan nomor setelah

permohonan Informasi diregistrasi;

b. Nama;

c. Alamat;

d. Nomor telepon/e-mail;

e. Rincian informasi yang dibutuhkan;

f. Tujuan penggunaan informasi;

g. Cara memperoleh informasi; dan

h. Cara mengirimkan informasi.

6. PPID wajib mengkoordinasikan pencatatan permohonan Informasi dalam

buku registrasi permohonan;

7. PPID wajib memastikan formulir permohonan yang telah diberikan nomor

pendaftaran sebagai tanda bukti permohonan informasi publik

diserahkan kepada Pemohon Informasi;

8. Dalam hal Permohonan Informasi publik dilakukan melalui surat

elektronik atau pemohon datang langsung, PPID wajib memastikan

diberikannya nomor pendaftaran pada saat permohonan diterima;

9. Dalam hal Permohonan Informasi publik dilakukan melalui surat atau

faksimile atau cara lain yang tidak memungkinkan bagi PPID

Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan untuk

memberikan nomor pendaftaran secara langsung, PPID wajib memastikan

nomor pendaftaran dikirimkan kepada Pemohon Informasi;

10. Nomor pendaftaran dapat diberikan bersamaan dengan pengiriman

informasi publik;

11. PPID wajib menyimpan salinan formulir permohonan yang telah diberikan

nomor pendaftaran sebagai tanda bukti permohonan Informasi publik;

12. Buku register permohonan paling sedikit memuat;

25

a. Nomor pendaftaran permohonan;

b. Tanggal permohonan;

c. Nama Pemohon Informasi;

d. Alamat/nomor telepon/e-mail;

e. Informasi publik yang diminta;

f. Keputusan untuk menerima, menolak, atau menyarankan ke Badan

Publik lain bila informasi yang diminta berada dibawah kewenangan

Badan Publik lain;

g. Alasan penolakan bila permohonan Informasi ditolak;

h. Biaya serta cara pembayaran untuk mendapatkan Informasi yang

diminta;

i. Waktu yang dibutuhkan untuk menyediakan Informasi publik yang

diminta; dan

j. Nomor registrasi pengajuan keberatan apabila Pemohon Informasi

mengajukan keberatan atas keputusan PPID.

13. PPID wajib memberikan pemberitahuan tertulis terhadap setiap

permohonan Informasi.

14. Pemberitahuan tertulis berisikan:

a. Apakah Informasi Publik yang diminta dibawah penguasaannya atau

tidak;

b. Memberitahukan Badan Publik mana yang menguasai informasi yang

diminta dalam hal informasi tersebut tidak berada di bawah

penguasaannya;

c. Menerima atau menolak permohonan Informasi berikut alasannya;

d. Bentuk informasi publik yang tersedia;

e. Biaya, cara dan waktu pembayaran untuk mendapatkan informasi

pertahanan yang dimohon; dan

f. Waktu yang dibutuhkan untuk menyediakan informasi yang

dimohon.

15. Dalam hal permohonan Informasi publik ditolak, PPID wajib memberikan

pemberitahuan tertulis bersamaan dengan formulir penolakan

permohonan paling sedikit memuat:

a. Nomor Pendaftaran.

b. Nama;

c. Alamat;

d. Nomor telepon/e-mail;

e. Informasi yang dibutuhkan;

f. Keputusan Penolakan

g. Alasan Pengecualian; dan

h. Konsekuensi yang timbul.

16. Pemberitahuan tertulis disampaikan paling lama 10 (sepuluh) hari kerja

sejak permohonan diterima.

17. Formulir permohonan Informasi publik yang berisikan nomor

pendaftaran dalam hal permohonan tidak disampaikan secara langsung

atau melalui surat elektronik dilampirkan bersamaan dengan

pemberitahuan tertulis.

18. Dalam hal PPID belum menguasai atau mendokumentasikan Informasi

26

publik yang dimohon dan/atau belum dapat memutuskan apakah

informasi yang dimohon termasuk Informasi yang dikecualikan, PPID

memberitahukan perpanjangan waktu pemberitahuan tertulis beserta

alasannya.

19. Perpanjangan waktu dilakukan paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak

jangka waktu pemberitahuan tertulis dan tidak dapat diperpanjang lagi.

BAB VI

STANDAR BIAYA

A. Untuk mendapatkan informasi ditetapkan standar biaya penyalinan

Informasi dan biaya pengiriman Informasi.

B. Besaran biaya ditetapkan berdasarkan pertimbangan standar biaya yang

berlaku umum di wilayah setempat, sesuai ketetapan Keputusan PPID

Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan setelah

mendapatkan masukan dari masyarakat dan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

C. Tata cara pembayaran biaya perolehan Informasi publik dilakukan secara

langsung kepada PPID Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan

Keamanan dan diberikan tanda bukti penerimaan pembayaran.

BAB VII

TATA CARA PENGELOLAAN KEBERATAN

A. Pemohon Informasi publik berhak mengajukan jika:

1. Permohonan Informasi pemohon tidak ditanggapi;

2. Pemberian Informasi publik dianggap tidak sebagaimana yang diminta;

3. Pengenaan biaya yang tidak wajar;

4. Penyampaian Informasi publik yang melebihi batas waktu yang

ditentukan.

B. Pengajuan keberatan ditujukan kepada atasan PPID.

C. Atasan PPID melalui PPID wajib memberikan tanggapan dalam bentuk surat

resmi kepada pemohon informasi yang mengajukan keberatan paling lama

30 (tiga puluh) hari sejak keberatan diajukan.

D. Jika pemohon tidak puas atas jawaban/tanggapan atasan PPID, pemohon

informasi publik dapat mengajukan permohonan penyelesaian sengketa

informasi kepada Komisi Informasi paling lama 14 (empat belas) hari kerja

sejak diterimanya surat tanggapan dari atasan PPID.

27

BAB VIII

LAPORAN DAN EVALUASI

A. PPID Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan wajib

membuat dan mengumumkan laporan layanan informasi publik

sebagaimana diatur dalam Peraturan Menko Polhukam ini secara periodik

yang memuat tentang gambaran umum pelayanan informasi, daftar

permohonan informasi dan penyelesaian sengketa informasi.

B. Atasan PPID Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan

Keamanan dapat melakukan evaluasi terhadap pelayanan Informasi yang

dilaksanakan oleh PPID Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum

dan Keamanan

BAB IX

PENUTUP

Ketentuan yang tercantum pada Standar Layanan Informasi Publik

Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan ini

agar dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa

tanggung jawab.

28

PEMBERIAN TD BUKTI

PEMBERITAHUAN TERTULIS

PERMINTAAN INFORMASI

PERPANJANGAN WAKTU PERPANJANGAN WAKTU SERTA ALASAN, MAKS 7 HARI

PEMBERIAN INFORMASI YANG DIMINTA PEMBERIAN INFO YANG DIMINTA SESUAI DENGAN FORMAT YANG DISEPAKATI DAPAT MENGAJUKAN KEBERATAN

MELALUI ATASAN PPID, KI, PN, MA.

DAPAT MENGAJUKAN KEBERATAN

MELALUI ATASAN PPID, KI, PN, MA.

ALUR PELAYANAN INFORMASI

6

2 PPID

7 8

TERTULIS ATAU TIDAK

TERTULIS

PENCATATAN INFO NOMOR FORMULIR-NAMA PEMOHON-ALAMAT & NO TELP-SUBJEK & KETERANGAN INFO YANG DIMINTA-FORMAT PENGIRIMAN-NAMA DAN TD TANGAN PPID-TANGGAL DITERIMANYA PENGAJUAN PERMINTAAN-CAP BP

DOK & KLASIFIKASI INFO

IP. YANG DIUMUMKAN BERKALA

IP. YANG DIUMUKAN SERTA MERTA

IP. YANG WAJIB TERSEDIA SETIAP SAAT

IP. YANG DIKECUALIKAN

3

PEMOHON INFO

1

4

5

DOK & KLASIFIKASI INFO

IP. YANG DIUMUMKAN BERKALA

IP. YANG DIUMUKAN SERTA MERTA

IP. YANG WAJIB TERSEDIA SETIAP SAAT

IP. YANG DIKECUALIKAN

PEMBERITAHUAN TERTULIS

PERMINTAAN INFORMASI

PENOLAKAN DISERTAI ALASAN

29

MEKANISME PELAYANAN INFORMASI

Pelayanan Informasi terbagi menjadi dua kegiatan berdasarkan pengelompokan

informasi yang bersifat publik (disediakan dan diumumkan secara berkala, serta

merta, dan tersedia setiap saat) dan yang dikecualikan.

Untuk pelayanan informasi yang bersifat publik diumumkan melalui berbagai

bentuk media

a. Informasi publik yang tersedia dan diumumkan secara berkala dilayani

melalui website Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum dan

Keamanan dan media cetak yang tersedia.

b. Permintaan informasi yang disediakan setiap saat tetap disiapkan oleh

Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan dan media

cetak yang tersedia.

1) Mekanisme Pelayanan Informasi yang tersedia setiap saat atas

permintaan tertulis

Langkah-langkah dalam mekanisme pelayanan informasi yang tersedia

setiap saat meliputi:

(a) Setiap Pemohon Informasi Publik dapat mengajukan permintaan

untuk memperoleh Informasi Publik kepada Badan Publik terkait

secara tertulis atau tidak tertulis.

(b) Badan Publik wajib mencatat nama dan alamat Pemohon Informasi

Publik, subjek dan format informasi serta cara penyampaian

informasi yang diminta oleh Pemohon Informasi Publik.

(c) Badan Publik yang bersangkutan wajib mencatat permintaan

Informasi Publik yang diajukan secara tidak tertulis.

(d) Badan Publik terkait wajib memberikan tanda bukti penerimaan

permintaan Informasi Publik sebagaimana dimaksud pada poin (a)

dan poin (c) berupa nomor pendaftaran pada saat permintaan

diterima.

(e) Dalam hal permintaan disampaikan secara langsung atau melalui

surat elektronik, nomor pendaftaran diberikan saat penerimaan

permintaan.

(f) Dalam hal permintaan disampaikan melalui surat, pengiriman nomor

pendaftaran dapat diberikan bersamaan dengan pengiriman

informasi.

30

(g) Paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja sejak diterimanya permintaan,

Badan Publik yang bersangkutan wajib menyampaikan

pemberitahuan tertulis yang berisikan:

informasi yang diminta berada di bawah penguasaannya ataupun

tidak;

Badan Publik wajib memberitahukan Badan Publik yang

menguasai informasi yang diminta apabila informasi yang diminta

tidak berada di bawah penguasaannya dan Badan Publik yang

menerima permintaan mengetahui keberadaan informasi yang

diminta

penerimaan atau penolakan permintaan dengan alasan yang

tercantum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17;

dalam hal permintaan diterima seluruhnya atau sebagian

dicantumkan materi informasi yang akan diberikan;

dalam hal suatu dokumen mengandung materi yang dikecualikan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, maka informasi yang

dikecualikan tersebut dapat dihitamkan dengan disertai alasan

dan materinya;

alat penyampai dan format informasi yang akan diberikan;

dan/atau

biaya serta cara pembayaran untuk memperoleh informasi yang

diminta.

(h) Badan Publik yang bersangkutan dapat memperpanjang waktu

untuk mengirimkan pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada

ayat (7),paling lambat 7 (tujuh) hari kerja berikutnya dengan

memberikan alasan secara tertulis.

(i) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara permintaan informasi

kepada Badan Publik diatur oleh Komisi Informasi.

31

DAFTAR INFORMASI KEMENKO POLHUKAM RI

YANG TELAH DIKATEGORISASI

No Klasifikasi Informasi Daftar Informasi

1. Informasi yang Wajib

Disediakan dan

Diumumkan Secara

Berkala

- Daftar Peraturan Menko Polhukam Tahun

2014

- Daftar Keputusan Menko Polhukam Tahun

2014

- Laporan Posisi Barang Milik Negara

(Kendaraan) Di Kemenko Polhukam Tahun

Anggaran 2014

- Rencana Kerja & Anggaran Kementerian

/Lembaga (RKA – KL) Tahun 2013 Bagian

Ketiga

- Rencana Kerja & Anggaran Kementerian

/Lembaga (RKA – KL) Tahun 2013 Bagian

Kedua

- Rencana Kerja & Anggaran Kementerian

/Lembaga (RKA – KL) Tahun 2013 Bagian

Pertama

- Daftar Permintaan Informasi Publik

- Laporan Keuangan Kemenko Polhukam

Tahun 2013

- Laporan Keuangan Kemenko Polhukam

Tahun 2012

- Struktur Organisasi Kemenko Polhukam

- Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2011

- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah Kemenko Polhukam Tahun 2012

- Ringkasan Daftar Isian Pelaksanaan

Anggaran

- Peraturan Bersama Menteri Agama Dan

Menteri Dalam Negeri

- Laporan Pelaksanaan Monev Triwulan IV

32

2012

- Laporan Pelaksanaan Monev Triwulan III

2012

- Laporan Pelaksanaan Monev Triwulan II

2012

- Laporan Pelaksanaan Monev Triwulan I 2012

- Daftar Peraturan Menko Polhukam Tahun

2013

- Daftar Keputusan Menko Polhukam Tahun

2013

- Daftar Pulau-Pulau Kecil Terluar Indonesia

- Daftar Kawasan Daerah Tertinggal

- Pejabat Eselon I Kemenko Polhukam

- Pejabat Eselon II Kemenko Polhukam

- Pejabat Eselon III Kemenko Polhukam

- Pejabat Eselon IV Kemenko Polhukam

2. Informasi yang Wajib

Tersedia Setiap Saat

- Permenko Polhukam Nomor 1 Tahun 2014

Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan

Menko Polhukam Nomor: Per-400/Polhukam/

12/2010 tentang Penetapan Peringkat/Grade

Jabatan di Kemenko Polhukam

- Permenko Polhukam Nomor 2 Tahun 2014

Tentang Perubahan Atas Peraturan Menko

Polhukam Nomor: PER-

16/Menko/POLHUKAM/12/2012 tentang

Kode Klasifikasi Arsip Kementerian

Koordinator bidang Politik, Hukum dan

Keamanan RI

- Permenko Polhukam Nomor 06 Tahun 2014

tentang Tata Cara Penyusunan Rencana

Kerja di Lingkungan Kemenko Polhukam

- Permenko Polhukam Nomor 04 Tahun 2014

33

Tentang Unit Layanan Pengadaan

Barang/Jasa di Lingkungan Kemenko

Polhukam

- Kepmenko Polhukam Nomor 1 Tahun 2014

tentang Tim Terbaru Mencari Tersangka,

Terpidana, dan Aset Dalam Perkara Tindak

Pidana Tahun 2014

- Peraturan Menko Polhukam No. 3 Tahun

2013

- Keputusan Menko Polhukam No. 10 Tahun

2013

- Keputusan Menko Polhukam No. 40 Tahun

2013

- Tentang Tim Koordinasi Penanggulangan

Pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual

- Instruksi Menko Polhukam-Pelaksanaan

Inpres 2-2013

- Rencana Aksi Terpadu Nasional

Penanganan Gangguan Keamanan Dalam

Negeri Tahun 2013

- Keputusan Menteri Koordinator Bidang

Politik, Hukum, Dan Keamanan Republik

Indonesia Nomor 13 Tahun 2013

- Laporan Hasil Rapat Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Aksi Penanganan Gangguan

Keamanan Dalam Negeri (Pgkdn) Tahun

2013 Tingkat Provinsi Periode B09

- Antisipasi Aksi Mogok Nasional Buruh,

Menko Polhukam Menggelar Rapat

Koordinasi Tingkat Menteri, Jumat, 25

Oktober 2013

- Menko Polhukam Memberikan Sambutan

Kunci Dalam Seminar Nasional Pwi, Rabu,

34

23 Oktober 2013

- Inpres No 2 Tahun 2013 Tentang

Penanganan Gangguan Keamanan Dalam

Negeri

- Inpres No 01 Tahun 2013 Tentang

Pencegahan Dan Pemberantasan Korupsi

- Menko Polhukam Menghadiri Rapat Kerja

Badan Anggaran Dpr Ri, Selasa, 22 Oktober

2013

- Tidak Benar Ada Wna Yang Disekap Di

Papua

- Dialog Interaktif Tentang Pengelolaan

Masalah Polhukam Di Papua

- Focus Group Disscusion Koordinasi Wilayah

Khusus Dalam Rangka Pengelolaan

Masyarakat Pasca Bencana

- Ruu Administrasi Pemerintahan Dibahas

Dalam Workshop Kemenko Polhukam

- Kombes Pol. Chairil Anwar Dilantik Menjadi

Asisten Deputi Kemenko Polhukam

- Kemenko Polhukam Menyelenggarakan Tes

Cpns Dengan Sistem Cat

- Penyebaran Informasi Tentang Papua

Menjadi Tema Pertemuan Bakohumas Pusat

Di Kemenko Polhukam

- Mantan Kajati Sumatera Utara Dilantik

Menjadi Deputi Menko Polhukam

- Sesmenko Polhukam Meninjau Kesiapan

Penerimaan Cpns Kemenko Polhukam

Tahun 2013

- Sesmenko Polhukam Melantik Brigjen Tni

Wisnu Satyadharma Sebagai Inspektur

Kemenko Polhukam

35

- Penerimaan Cpns Kemenko Polhukam

Tahun 2013

- Daftar Informasi Publik

- Rekap Kegiatan Rapat Di Kemenko

Polhukam Tahun 2013

- Menko Polhukam Menerima Audiensi

Paskibraka Tahun 2013

- Pemerintah Mengantisipasi Perjalanan

Kelompok Aktivis Australia Ke PNG

- Pemerintah Belanda Dan Inggris Mendukung

Keutuhan Nkri

- Penentuan Patrialis Akbar Sebagai Hakim

Konstitusi Sudah Tepat

- Sosialisasi Strategi Komunikasi Pendidikan

Dan Budaya Anti Korupsi Di Kemenko

Polhukam

- Menko Polhukam Mengutuk Pelaku

Pengeboman Vihara Ekayana

- Pemerintah Inggris Tidak Mendukung

Peninjauan Kembali Pepera 1969

- Menko Polhukam Menggelar Acara Buka

Puasa Bersama

- Sesmenko Polhukam Melantik Pejabat

Eselon III Dan IV Di Lingkungan Kemenko

Polhukam Dan Sekretariat Kompolnas

- Belanda Menghormati Integritas Wilayah

NKRI

- Partisipasi Indonesia Dalam Cowley Road

Carnival 2013 Di Oxford City

- Press Release Menko Polhukam Terkait

Insiden Di Nabire

- Menko Polhukam : Lapas Tanjung Gusta

36

Sudah Dapat Ditertibkan Dengan Baik

- Sesmenko Polhukam Menghadiri The 4th

International Meeting Of High Ranking

Officials Responsible For Security Matters

- Rekapitulasi Aksi Unjuk Rasa Terkait

Kenaikan Harga Bbm Bersubsidi

- Duta Besar Inggris Untuk Indonesia

Menyampaikan Belasungkawa Atas

Meninggalnya Anggota Tni Di Papua

- Kemenko Polhukam Menyelenggarakan

Rapat Anggota Tahunan (Rat) Koperasi

Pegawai

- Pelaksana Harian Sesmenko Polhukam Agus

R. Barnas Membuka Forum Koordinasi Dan

Sinkronisasi

- Fgd Sinkronisasi Dan Percepatan

Pembangunan Kawasan Perbatasan Dalam

Rangka Penyelesaian Unsurveyed Segment

Perbatasan Ri-Rdtl

- Focus Group Discussion (Fgd) Memantapkan

Koordinasi Dan Sinkronisasi Harmonisasi

Sosial Untuk Menciptakan Kerukunan Hidup

Beragama Di Indonesia

- Tindak Lanjut Penanganan Tki Di Arab Saudi

- Partai Politik Peserta Pemilu 2014

- Menko Polhukam Lantik Deputi Ii/Polugri

- Data Pengungkapan Kasus Yang Dikompulir

Oleh Dittipidnarkoba Bareskrim Polri Pada

Tahun 2012

- Rekap Kegiatan Rapat Tahunan 2012

- Pembekalan/Pemantapan Substansi

Sesmenko Polhukam

- Pembekalan Menteri Koordinator Bidang

37

Politik, Hukum Dan Keamanan Pada Acara

Rapat Kerja Pemerintah 2013

- Pokok–Pokok Hasil Rapat Pembahasan

Hasil Kunker Tim Desk Wiltas Dan Ppkt Ke

Pulau Semakau Batam Kepri

- Rekapitulasi Surat Masuk Tahun 2012

Kementerian Koordinaator Bidang Politik,

Hukum, Dan Keamanan

- Bahan Pertemuan Menko Polhukam Dengan

Delegasi Pakistan Institute Of Legislative

Development And Transparency

- Keputusan Menteri Koordinator Bidang

Politik, Hukum, Dan Keamanan Republik

Indonesia Nomor 13 Tahun 2013

- Ringkasan Daftar Isian Pelaksanaan

Anggaran

- Peraturan Bersama Menteri Agama Dan

Menteri Dalam Negeri

- Rekapitulasi Data Kunjungan Dinas

Kedeputian

- Inpres No 2 Tahun 2013 Tentang

Penanganan Gangguan Keamanan Dalam

Negeri

- Inpres No 01 Tahun 2013 Tentang

Pencegahan Dan Pemberantasan Korupsi

- Daftar Pulau-Pulau Kecil Terluar Indonesia

- Daftar Kawasan Daerah Tertinggal

3. Informasi Di Kecualikan - Rakorsus Eselon I membahas Penyelesaian

atas Tanah Milik Bapak Ramses Ohee yang

Selama ini Dianggap sebagai Aset Negara

(TNI AD) Cq. Kodam XVII/Cenderawasih.

- Rakortas Eselon I membahas Permohonan

38

Dukungan Pemerintah RI atas Sengketa

antara SPML Group dan Emco Group dari

India dengan PT. Bina Insan Sukses Mandiri

(PT BISM).

- Rakorsus Eselon I membahas Tindak Lanjut

Permohonan Dukungan Pemerintah RI atas

Sengketa antara SPML Group dan Emco

Group dari India dengan PT. Bina Insan

Sukses Mandiri (PT BISM).

- Rakortas membahas Perkembangan Situasi

di Aceh

- Rakorsus Eselon I, Antisipasi Kegiatan Buruh

1 Mei 2013 (May Day)

- Rakorsus Eselon I, membahas RUU Komisi

Kebenaran dan Rekonsiliasi

- Rapat Koordinasi Wawasan Kebangsaan,

membahas Tindak Lanjut Penyusunan Draft

Awal Desain Induk (Grand Design)

Pemanatapan Wawasan Kebangsaan

sebagai bahan tindak lanjut

- Rakortas Eselon I, membahas Tata Cara

Pengangkatan Pegawai 13 Perguruan Tinggi

menjadi Pegawai Negeri SIpil

- Rakorsus Eselon I, membahas Rancangan

Peraturan Pemerintah tentang Jenis dan

Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan

Pajak yang berlaku pada Kejaksaan RI

- Rakorsus Eselon I, membahas Tindak Lanjut

Penertiban Register 45 Kab. Mesuji, Prov.

Lampung

- Rakorsus Eselon I 1. Peninjauan kembali

Kebijakan Calling visa terhadap IRak, 2.

Usulan Pemberian Fasilitas Bebas VIsa

39

Kunjungan Singkat (BVKS) ke Indonesia

kepada 5 Negara (Rusia,

Australia,RRT,Korea Selatan, dan Jepang)

- Rakorsus Eselon I, membahas Rancangan

Inpres tentang Program Nasional

Pencegahan Terorisme Tahun 2013-2014

- Rakorsus Eselon I membahas Tindak Lanjut

Proses Pengajuan Rancangan Perpres

tentang Keikutsertaan Indonesia pada

Prinsip-prinsip Sukarela untuk Keamanan

dan HAM (P2SKH).

- Rakorsus Eselon I membahas Kejahatan

Transnasional Khususnya Penyelundupan

Manusia (People Smuggling).

- Rapat Koordinasi Penanganan Narapidana

Terorisme membahas Penanganan

Narapidana Teroris dan Pembebasan

Narapidana Terorisme yang telah selesai

menjalani Masa Pidananya

- Rakortas Eselon I, membahas Pembukaan

Kantor Perwakilan OPM di Luar Negeri.

- Rakorsus Eselon I Pembahasan MoU Kerja

Sama Penanggulangan Kejahatan

Transnasional antara RI-Malaysia

- Rakorsus Eselon I membahas tentang

Penguatan Peran Desk Papua Kemenko

Polhukam dalam Tugas Penangan Masalah

Papua

- Rakorsus Eselon I membahas Antisipasi

Dampak Perkembangan Situasi

Perekonomian

- Rakorsus Eselon I membahas Draft

Organisasi, Tugas, Fungsi dan Program

40

Kerja Desk Papua yang di Perkuat.

- Rakorsus Eselon I membahas Antisipasi

Menghadapi Aksi Buruh Nasional.

- Rapat Koordinasi Wawasan Kebangsaan

membahas Tindak Lanjut Paparan Penyajian

Jasa Kajian Desain Induk Pemantapan

Wawasan Kebangsaan

- Rakorsus Eselon I membahas Rencana

Kunjungan Kerja Sesmenko Polhukam ke

Papua dan Papua Barat.

- Rakortas Eselon I dalam rangka Menerima

Direktif Menko Polhukam tentang Tim

Terpadu Penanggulangan Penyelundupan

Manusia, Pengungsi, dan Pencari Suaka

- Rakorsus Eselon I membahas Rancangan

Perjanjian Batas Maritim RI-Singapura di

Selat Singapura Bagian Timur

- Rakorsus Eselon I membahas Revitalisasi

Bakorkamla menjadi Bakamla dan Tindak

Lanjut RPP tentang Indonesian Sea and

Coast Guard

- Rakorsus Eselon I membahas Revitalisasi

Panitia Nasional Barang Muatan Kapal

Tenggelam (BMKT) dan Rencana

Pembongkaran Paltform Anjungan Minyak

Lepas Pantai.

- Rapat Koordinasi Paripurna Tingkat Menteri

(RPTM) membahas Isu-isu Strategis Bidang

Polhukam tahun 2013 yang Menjadi Atensi

K/L

- Rapat Koordinasi Paripurna Tingkat Menteri

(RPTM) membahas Perkembangan Masalah

Papua

41

- Rapat Koordinasi Paripurna Tingkat Menteri

(RPTM) membahas Kebijakan Pemerintah RI

Terkait Pembayaran Uang Diyat Bagi

WNI/TKI yang Terancam Hukuman Mati di

Arab Saudi

- Rapat Koordinasi Khusus (Rakorsus) Tingkat

Menteri membahas Diyat dan Penanganan 3

Kasus Kritikal WNI/TKI yang dalam waktu

dekat akan dieksekusi hukuman mati dan

penanganan amnesti/pemutihan terhadap

WNI yang tidak memiliki dokumen

keimigrasian

- Rapat Koordinasi Khusus (Rakorsus) Tingkat

Menteri membahas Penataan kembali Sistem

Lembaga Pemasyarakatan

- Rapat Koordinasi Khusus (Rakorsus) Tingkat

Menteri membahas Tindak Lanjut Direktif

Presiden Mengenai Kebijakan Menghadapi

Dinamika Perekonomian Nasional.

- Rapat Koordinasi Khusus (Rakorsus) Tingkat

Menteri membahas Nama-nama Personil

Yang Akan Ditetapkan Sebagai Tim Asset

Recovery

- Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas)

Tingkat Menteri membahas Tindak Lanjut

Pertemuan Presiden RI dengan PM Australia

dan Rencana Kunjungan Tim Australia

kepada K/L Terkait tentang Penanganan

People Smuggling

- Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas)

Tingkat Menteri membahas Tindak Lanjut

Rakorsus Tingkat Menteri Tanggal 10

Oktober 2013 tentang Penanganan Illegal

42

Migrant dan People Smuggling

- Rapat Koordinasi Khusus (Rakorsus) Tingkat

Menteri membahas Antisipasi Demo/Mogok

Buruh

- Rapat Koordinasi Khusus (Rakorsus) Tingkat

Menteri membahas Antisipasi Natal dan

Tahun Baru 2014

- Rapat Koordinasi Khusus (Rakorsus) Tingkat

Menteri membahas RUU tentang Perubahan

Atas Undang-undang Nomor 27 Tahun 2009

tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD

4. REGULASI a. UU KIP No 14 Tahun 2008

b. Peraturan Pemerintah No 61

c. Permenko No 05 Tahun 2014 tentang

Standar Layanan Publik

d. Keputusan Menko No 31 tahun 2014 tentang

Tim Pertimbangan Pelayanan Informasi

e. Permenko tentang Penetapan Klasifikasi

Informasi

f. Permenko No 03 tahun 2014 tentang

Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi

g. Kepmenko No 30 Tahun 2014 tentang PPID

Kemenko Polhukam

Jakarta, September 2014

Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi

Kementerian Koordinator

Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan

Ttd

Drs. Fathnan Harun, M.Si