PEDOMAN PENDIDIKAN -...

38
PEDOMAN PENDIDIKAN PASCASARJANA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PAMEKASAN 2017

Transcript of PEDOMAN PENDIDIKAN -...

PEDOMAN PENDIDIKAN

PASCASARJANA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PAMEKASAN

2017

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, setelah dilakukan beberapa revisi (perbaikan)

untuk disesuaikan dengan kebutuhan perundang-undangan, pedoman

pendidikan ini dapat diselesaikan sesuai waktu yang diharapkan.

Selanjutnya, pedoman ini akan menjadi acuan bagi pimpinan, dosen,

karyawan, dan mahasiswa dalam penyelenggaraan pendidikan di

Pascasarjana STAIN Pamekasan.

Secara eksternal, pedoman pendidikan ini juga diharapkan dapat

menjadi salah satu wahana strategis dalam penyebarluasan informasi

kepada masyarakat dan stakeholder tentang penyelenggaraan

pendidikan di Pascasarjana STAIN Pamekasan.

Dengan berlakunya pedoman ini, maka segala kebijakan, peratu-

ran, dan petunjuk teknis penyelenggaraan pendidikan di Pascasarjana

STAIN Pamekasan akan mengacu kepada pedoman pendidikan ini.

Akhirnya, kami mengucapkan terimakasih kepada Ketua STAIN

yang telah mengesahkan pedoman ini sehingga kami memiliki acuan

baku dalam mengemban amanah sebagai pengelola Pascasarjana.

Pamekasan, 23 Mei 2017

Direktur Pascasarjana,

Dr. H. Zainuddin Syarif, M. Ag. NIP. 19720709 200501 1 002

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR -- ii

DAFTAR ISI -- iii

SK KETUA STAIN -- 1

LAMPIRAN SK KETUA -- 3

BAB I KETENTUAN UMUM DAN DASAR

HUKUM -- 3

BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN

PASCASARJANA -- 4

BAB III VISI, MISI, DAN TUJUAN

PROGRAM STUDI -- 5

BAB IV ORGANISASI PASCASARJANA -- 7

BAB V SISTEM PERKULIAHAN -- 8

BAB VI KURIKULUM -- 13

BAB VII PENILAIAN PRESTASI AKADEMIK -- 15

BAB VIII SISTEM PENERIMAAN

MAHASISWA BARU -- 19

BAB IX UJIAN KOMPREHENSIF -- 26

BAB X TESIS -- 27

BAB XI LAIN-LAIN -- 35

[1]

KEPUTUSAN KETUA STAIN PAMEKASAN

Nomor: Sti. 07/PP.00.9/1742.a/05/2017

tentang

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

PASCASARJANA

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa

Ketua STAIN Pamekasan

Menimbang :

Bahwa untuk kelancaran penyelenggaraan pendidikan pada

Pascasarjana STAIN Pamekasan, dipandang perlu membuat pedoman

pendidikan sebagai pijakan dasar dalam pelaksanaan pendidikan dan

manajemen akademik.

Mengingat :

a. Undang-Undang Nomor 20/2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional (Lembaran Negara RI Tahun 2003 Nomor 78,

Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4301);

b. Undang-Undang Nomor 14/2005 tentang Guru dan Dosen

(Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan

Lembaran Negara RI Nomor 4586);

c. Undang-Undang Nomor 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi

(Lembaran Negara RI Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan

Lembaran Negara RI Nomor 5336);

d. Peraturan Presiden Nomor 8/2012 tentang Kerangka Kualifikasi

Nasional Indonesia (KKNI) (Lembaran Negara RI Tahun 2012

Nomor 24);

e. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 48/2013 tentang Organisasi

dan Tatakerja STAIN Pamekasan (Berita Negara RI Tahun 2013

Nomor 763);

f. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI

Nomor 44/2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (Be-

rita Negara RI Tahun 2015 Nomor 1952).

g. Persetujuan Senat STAIN tanggal 8 Maret 2016;

[2]

MEMUTUSKAN

Menetapkan:

Keputusan Ketua STAIN Pamekasan

tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Pascasarjana

Pertama:

a. Memberlakukan pedoman penyelenggaraan pendidikan

sebagaimana terlampir bagi sivitas akademika Pascasarjana

STAIN Pamekasan;

b. Ketentuan-ketentuan lain yang tidak atau belum diatur dalam

pedoman pendidikan ini akan ditetapkan kemudian melalui

mekanisme yang berlaku.

Kedua:

Menyatakan bahwa keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

dengan ketentuan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam

ketetapan ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Pamekasan

Pada tanggal : 17 Mei 2017

Ketua,

Dr. H. Mohammad Kosim, M.Ag.

NIP. 19690101 199403 1 008

Tembusan:

1. Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI di

Jakarta;

2. Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Ditjen Jenderal Pen-

didikan Islam di Jakarta;

3. Wakil Ketua I, II, dan III STAIN Pamekasan;

4. Direktur Pascasarjana STAIN Pamekasan;

5. Ketua Program Studi Pascasarjana STAIN Pamekasan;

6. Para Dosen Pascasarjana STAIN Pamekasan;

7. Para mahasiswa Pascasarjana STAIN Pamekasan;

8. Arsip.

[3]

LAMPIRAN

Keputusan Ketua STAIN Pamekasan

Nomor: Sti. 07/PP.00.9/1742.a/05 /2017

tentang

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

PASCASARJANA

BAB I

KETENTUAN UMUM DAN DASAR HUKUM

Pasal 1

Ketentuan Umum

Dalam pedoman ini, yang dimaksud dengan :

(1) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Pamekasan yang selan-

jutnya disebut STAIN Pamekasan adalah perguruan tinggi Islam

negeri yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik

Indonesia dan bertanggungjawab langsung kepada Menteri Aga-

ma Republik Indonesia.

(2) Pascasarjana adalah unit pelaksana akademik

padaSTAINPamekasan yang mengelola program magister ilmu-

ilmu keislaman.

(3) Program Magister adalah satuan program pendidikan di STAIN

Pamekasan yang menyelenggarakan pendidikan akademik ilmu-

ilmu keislaman setelah program sarjana.

(4) Program Studi adalah unit pelaksana akademik pada Program

Magister Pascasarjana STAIN Pamekasan yang mengelola

bidang ilmu keislaman tertentu.

(5) Ketua adalah pimpinan dan penanggungjawab utama pada

STAIN Pamekasan.

(6) Direktur adalah pimpinan tertinggi Pascasarjana yang bertugas

mengelola penyelenggaraan dan pengembangan Pascasarjana

STAIN Pamekasan.

(7) Ketua Program Studi adalah pimpinan yang bertugas mengelola

[4]

penyelenggaraan dan pengembangan suatu program studi pada

Pascasarjana STAIN Pamekasan.

(8) Pengelola Pascasarjana adalah Direktur Pascasarjana dan pe-

jabat yang ditetapkan berdasar KeputusanKetua.

(9) Tenaga kependidikan adalah dosen dan tenaga penunjang aka-

demik pada Pascasarjana STAIN Pamekasan.

(10) Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas

utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebar-

luaskan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pendidikan,

penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

(11) Tenaga penunjang akademik adalah pustakawan, laboran, dan

teknisi.

(12) Karyawan adalah tenaga penunjang akademik dan tenaga admi-

nistrasi.

Pasal 2

Dasar Hukum

Penyelenggaraan Pascasarjana STAIN Pamekasan berdasarkan pada

Peraturan Menteri Agama RI Nomor 48 tahun 2013 tentang

Organisasi dan Tatakerja STAIN Pamekasansebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Menteri Agama RI Nomor 36 Tahun 2015 tentang

Perubahan atas Peraturan Menteri Agama Nomor 48 Tahun 2013

tentang Organisasi dan Tata Kerja STAIN Pamekasandan Keputusan

Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI Nomor 2346/2012

tentang Izin Penyelenggaraan Program Magister di Lingkungan Per-

guruan Tinggi Agama Islam Negeri.

BAB II

VISI, MISI, DAN TUJUAN PASCASARJANA

Pasal 3

Visi

Visi Pascasarjana STAIN Pamekasan adalah “Menjadi program

magister yang kompetitif di lingkungan perguruan tinggi keagamaan

Islam dalam mengkaji dan mengembangkan ilmu-ilmu keislaman”

[5]

Pasal 4

Misi

Pascasarjana STAIN Pamekasan mempunyai misi:

(1) Menyelenggarakan pendidikan berkualitas yang berorientasi

pada pendalaman, pengembangan, dan pengamalan ilmu-ilmu

keislaman

(2) Menyelenggarakan penelitian dan pengkajian ilmu-ilmu keisla-

man yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu dan kemaslahat-

an umat;

(3) Membangun tradisi akademik yang kompetitif;

(4) Menjalin kerjasama dalam rangka pengembangan lembaga dan

lulusan.

Pasal 5

Tujuan

Tujuan penyelenggaraan pendidikan pada Pascasarjana STAIN Pame-

kasan adalah:

(1) Menghasilkan lulusan yang cerdas, religius, berakhlak mulia,

mandiri, dan mampu berkembang secara profesional;

(2) Menghasilkan lulusan yang mampu melakukan pemikiran,

penelitian, penggalian, pengembangan, dan penerapan ilmu-ilmu

keislaman.

(3) Menghasilkan lulusan yang mampu memecahkan permasalahan

di bidang keahliannya melalui kegiatan penelitian dan pengem-

bangan ilmu berdasarkan kaidah ilmiah;

(4) Menghasilkan penelitian dalam bidang ilmu-ilmu keislaman

yang berdayaguna;

BAB III

VISI, MISI, DAN TUJUAN PROGRAM STUDI

Pasal 6

Visi Progam Studi Magister

(1) Visi Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam (PAI)

adalah“Menjadi program magisteryang kompetitif di lingkungan

[6]

perguruan tinggi keagamaan Islam dalam mengkaji dan

mengembangkan ilmupendidikan agama Islam”

(2) Visi Program Studi Magister Hukum Keluarga Islam

(HKI)/Ahwal Syakhshiyyah adalah “Menjadi Program Magister

terdepan dan kompetitif di lingkungan Perguruan Tinggi

Keagamaan Islam dalam mengkaji dan mengembangkan ilmu

hukum keluarga Islam

Pasal 7

Misi Progam Studi Magister

(1) Misi Program Studi Pendidkan Agama Islam adalah:

a. Menyelenggarakan pendidikan berkualitas yang berorientasi

pada pendalaman, pengembangan, dan pengamalan ilmu pen-

didikan agama islam;

b. Menyelenggarakan penelitian dan pengkajian ilmu

pendidikan agama islam yang bermanfaat bagi

pengembangan ilmu dan kemaslahatan umat;

c. Membangun tradisi akademik yang kompetitif;

d. Menjalin kerjasama dalam rangka pengembangan program

studi dan lulusan.

(2) Misi Program Studi Hukum Keluarga Islam adalah

a. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran Hukum

Keluarga Islam pada tingkat Magister;

b. Melaksanakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat

untuk mengembangkan dan mengimplementasikan keilmuan

dalam bidang Hukum Keluarga Islam dengan pendekatan

interdisipliner dan multidisipliner;

c. Membangun tradisi akademik yang kompetitif:

d. Mengembangkan jaringan kerjasama/kemitraan dengan

berbagai pihak di dalam maupun luar negeri;

Pasal 8

Tujuan Progam Studi Magister

(1) Tujuan Program Studi PAI adalah:

a. Menghasilkan lulusan yang cerdas, religius, berakhlak mulia,

[7]

mandiri, dan mampu berkembang secara profesional;

b. Menghasilkan lulusan yang kompeten sebagai master teacher

PAI pada sekolah dan/atau madrasah;

c. Menghasilkan lulusan yang kompeten sebagai tenaga

pengajar PAI pada program diploma dan sarjana;

d. Menghasilkan lulusan yang kompeten sebagai pengembang

pendidikan agama Islam.

e. Menghasilkan lulusan yang kompeten sebagai peneliti dalam

bidang ilmu pendidikan agama islam.

(2) Tujuan Program Studi HKI adalah:

a. Menghasilkan lulusan yang cerdas, religius, berakhlak mulia,

mandiri, dan mampu berkembang secara profesional;

b. Menghasilkan lulusan yang kompeten sebagai dosen hukum

keluarga Islam pada program diploma dan sarjana;

c. Menghasilkan lulusan yang kompeten sebagai praktisi

(hakim/mediator/konsultan/advokat/manajer/penyuluh pada

institusi dalam hukum keluarga Islam;

d. Menghasilkan lulusan yang kompeten sebagai peneliti

dalambidang ilmu hukum keluarga islam.

Pasal 9

Gelar

(1) Lulusan Program Magister Pendidikan Agama Islam mendapat

gelar Magister Pendidikan yang disingkat dengan M.Pd.

(2) Lulusan Program Magister Hukum Keluarga Islam mendapat

gelar Magister Hukum yang disingkat dengan M.H.

BAB IV

ORGANISASI PASCASARJANA

Pasal 10

Organisasi Pascasarjana

(1) Pascasarjana dipimpin seorang Direktur yang berada di bawah

dan bertanggungjawab kepada Ketua.

[8]

(2) Dalam melaksanakan tugasnya, Direktur dibantu oleh Ketua

Program Studi dan beberapa staf dalam bidang administrasi

umum& keuangan, akademik, kemahasiswaan, dan layanan per-

pustakaan.

(3) Administrasi umum & keuangan dilaksanakan oleh unsur tenaga

administrasi, yang secara khusus menangani urusan umum dan

keuangan.

(4) Administrasi akademik & kemahasiswaan dilaksanakan oleh

unsur tenaga administrasi, yang secara khusus menangani unsur

akademik dan kemahasiswaan.

(5) Layanan perpustakaan dilaksanakan oleh unsur tenaga perpusta-

kaan, yang secara khusus menangani urusan perpustakaan.

(6) Dosen Pascasarjana berasal dari dosen program studipada

STAIN Pamekasan dan dari unsur lain yang memenuhi syarat.

(7) Penetapan ketenagaan sebagai dosen Pascasarjana didasarkan

pada jenjang pendidikan, keahlian, dan kebutuhan.

(8) Dosen Pascasarjana mempunyai tugas, kewenangan, dan tang-

gungjawab untuk melaksanakan pendidikan, penelitian, dan

pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan bidang spesiali-

sasinya masing-masing.

BAB V

SISTEM PERKULIAHAN

Pasal 11

Sistem Kredit Semester

(1) Penyelenggaraan pendidikan di Pascasarjana menggunakan

Sistem Kredit Semester (SKS), yaitu suatu sistem penyeleng-

garaan pendidikan dengan menggunakan satuan kredit semester

(sks) untuk menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja do-

sen, pengalaman belajar, dan beban penyelenggaraan program.

(2) Satu tahun akademik terdiri atas dua semester, yaitu semester

gasal dan semester genap.

(3) Semester adalah satuan waktu proses pembelajaran

[9]

efektifselama 16 (enam belas) minggu kuliah termasuk ujian

tengah semester dan ujian akhir semester.

(4) Beban belajar mahasiswa dinyatakan dalam besaran sks.

(5) 1 (satu) sks pada proses pembelajaran berupa kuliah, responsi,

atau tutorial,terdiri atas: kegiatan tatap muka 50 menit per

minggu per semester; kegiatan penugasan terstruktur 60 menit

per minggu per semester; kegiatan mandiri 60 menit per minggu

per semester;

(6) 1 (satu) sks pada proses pembelajaran berupa seminar atau

bentuk lain sejenis terdiri atas: kegiatan tatap muka 100 menit

per minggu per semester, dan kegiatan mandiri 70 menit per

minggu per semester;

Pasal 12

Beban dan Masa Studi

(1) Beban studi minimal yang harus ditempuh untuk menyelesaikan

Program Magister adalah45sks.

(2) Masa studi pada Program Magister ditempuh dalam waktu 2

(dua) tahun dan paling lama4 (empat) tahun.

Pasal 13

Proses Perkuliahan

(1) Perkuliahan adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen

dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

(2) Proses perkuliahan pada Pascasarjana bersifat research based

learning yang dirancang sedemikian rupa untuk mewujudkan

pembelajaran bermutu.

(3) Proses perkuliahan pada Pascasarjana bersifat mandiri, yakni

melakukan kajian dan/atau penelitian secara mandiri, mulai dari

perencanaan, pelaksanaan, penyusunan laporan, presentasi da-

lam seminar kelas, serta pertanggungjawaban akademisnya.

(4) Untuk menjamin pembelajaran yang berkualitas, diadakan

tugas-tugas belajar mandiri yang terintegrasi dengan seminar

dan diskusi kelas.

[10]

(5) Tugas belajar mandiri pada setiap mata kuliahdapat berupa

tugas:

a. Menyusun makalah/artikel presentasi yang merupakan hasil

kajian/penelitian;

b. Membuat book review, yang merupakan ulasan dari hasil

kajian/penelitian yang dilakukan seorang/beberapa pakar di

bidang yang relevan dengan kajian mata kuliah; dan

c. Menerjemahkan naskah bahasa asing (Arab dan/atau Inggris)

dengan topik atau tema yang sesuai dengan kajian mata

kuliah.

(6) Tugas-tugas mandiri harus memenuhi kriteria akademik, yakni

dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan memenuhi

kualitas karya ilmiah yang layak diterbitkan dalam jurnal ilmiah.

Pasal 14

Jenis Perkuliahan

(1) Perkuliahan dalam satu tahun akademik terdiri atas dua

semester, yaitu semester gasal dan semester genap.

(2) Dalam tiap semester terdapat dua jenis perkuliahan yang dise-

lenggarakan di Pascasarjana, yaitu kuliah reguler dan kuliah

umum/tamu.

(3) Kuliah reguler adalahjenis kuliah yang diselenggarakan sesuai

dengan jadwal yang telah ditentukan pada tiap semester. Kuliah

reguler dirancang sebanyak 16 kali tatap muka (termasuk ujian).

(4) Kuliah umum/tamuadalah pertemuan akademik yang diikuti

oleh mahasiswa, dosen, pimpinan, dan undangan. Kuliah ini

diselenggarakan minimal sekali dalam setiap semester.

(5) Kuliah umum/tamubertujuan untuk memberi bekal dan per-

luasan wawasan kepada mahasiswa tentang teori-teori yang

relevan maupun pengalaman praktis sesuai dengan konsentrasi-

nya untuk membangun dan/atau melengkapi wawasan tentang

profesinya di masa yang akan datang.

(6) Narasumber kuliah umum/tamudipilih dari para pakar maupun

praktisi yang kompeten di bidangnya.

[11]

(7) Pelaksanaan kuliah umum/tamu bisa dilakukan di awal se-

mester, pertengahan semester, atau di akhir semester.

(8) Pelaksanaan kuliah umum/tamu bisa dilakukan di dalam kampus

STAIN atau di perguruan tinggi lain.

Pasal 15

Ketentuan Perkuliahan

(1) Pada awal semester, sebelum perkuliahan dimulai, Program

Studi menetapkan dan menawarkan jadwal perkuliahan.

(2) Mahasiswa melakukan pemrograman mata kuliah dan mendaf-

tarkan diri ke Bagian Akademik.

(3) Bagian Akademik mengeluarkan jadwal kuliah dan daftar

peserta masing-masing kelas perkuliahan.

(4) Pada setiap awal kuliah dosen wajib menyampaikan Rencana

Perkuliahan Semester (RPS) kepada mahasiswa dan ke Bagian

Akademik Pascasarjana.

(5) Mahasiswa harus mengikuti perkuliahan dengan serius, berpa-

kaian rapi, sopan, dan bersepatu.

(6) Dalam setiap mengikuti perkuliahan, mahasiswa harus mengisi

daftar hadir.

(7) Mahasiswa wajib mengikuti perkuliahan minimal 75% dari tatap

mukayang digelar dalam semester yang bersangkutan. Batas

minimal ini sekaligus menjadi prasyarat bagi mahasiswa untuk

mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS).

(8) Jika karena suatu hal, ada kegiatan perkuliahan yang tidak dapat

dilaksanakan sesuai jadwal, dosen wajib memberitahukan ke-

pada bagian akademik dan mengusahakan waktu lain sebagai

pengganti dengan pengetahuanKetua Program Studi atau

Direktur, sehingga jumlah kehadiran dosen mencukupi minimal

75%.

(9) Menjelang pertengahan semester dan akhir semester, dosen

mendapat pemberitahuan untuk melaksanakan ujian,yaitu Ujian

Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS).

[12]

(10) Kegiatan UTS dan UAS dilaksanakan pada waktu yang ditentu-

kan, sedangkan bentuk dan teknis pelaksanaannya diserahkan

kepada dosen.

(11) Akhir semester ditandai oleh Ujian Akhir Semester (UAS) yang

dilaksanakan pada minggu terakhir (atau minggu ke-16 dari

masa perkuliahan dalam satu semester).

(12) Mahasiswa ikut membantu peningkatan mutu dan pemiliharaan

tata tertib perkuliahan serta kegiatan UTS dan UAS.

Pasal 16

Monitoring Perkuliahan

(1) Pelaksanaan monitoring perkuliahan dilakukan oleh Direktur,

Ketua Program Studi, dan Pusat Penjaminan Mutu STAIN.

(2) Monitoring dan evaluasi perkuliahandilakukan terutama me-

nyangkut kompetensi dosen serta kehadiran dosen dan ma-

hasiswa.

(3) Hasil monitoring dan evaluasi akan menjadi bahan pertim-

bangan dalam mengambil keputusan-keputusan penting, yakni:

(1) penugasan dosen dalam mengajar mata kuliah tertentu; (2)

keharusan bagi mahasiswa untuk melengkapi atau mengganti

ketidakcukupan kualifikasi akademik yang dibebankan akibat

ketidakhadirannya dalam perkuliahan; dan (3) menetapkan ma-

hasiswa yang tidak berhak mengikuti Ujian Akhir Semester

(UAS).

Pasal 17

Cuti Kuliah

(1) Cuti kuliah adalah penundaan registrasi administrasi keuangan,

akademik, dan perkuliahan dalam semester tertentu yang

diizinkan secara sah kepada mahasiswa.

(2) Mahasiswa dapat mengambil cuti kuliah sesudah mengikuti per-

kuliahan paling singkat satu semester dan yang bersangkutan

tidak dalam keadaan kehilangan hak studi, kecuali mahasiswa

yang sakit atau alasan lainnya yang dibuktikan dengan surat

keterangan yang sah.

[13]

(3) Mahasiswa yang mengambil cuti kuliah harus mengajukan per-

mohonan cuti kuliah kepada Direktur disertai alasan yang kuat.

(4) Berdasarkan permohonan mahasiswa, Direktur mengeluar-

kanizin cuti studi kepada mahasiswa yang bersangkutan.

(5) Pengajuan cuti dilaksanakan pada masa her registrasi.

(6) Cuti studi diberikan kepada masiswa paling lama dua semester.

Pasal 18

Mutasi Studi

(1) Mahasiswa yang sedang aktif kuliah dapat mengajukan mutasi

studi ke lembaga lain.

(2) Mahasiswa yang akan melakukanmutasi studiharus memenuhi

ketentuan sebagai berikut:

a. Mengajukansurat permohonan mutasi studi kepada Direktur

dan memperoleh persetujuan dari Ketua Program Studi.

b. Menunjukkan surat keterangan bebas tanggungan dari

bagian administrasi akademik, keuangan, dan perpustakaan

Pascasarjana.

c. Menunjukkan surat penerimaan dari lembaga tujuan.

(3) Berdasarkan ketentuan pada pasal 18 ayat 2 di atas, Direktur

mengeluarkan surat keterangan mutasi studi disertai daftar hasil

studi yang telah dicapai.

BAB VI

KURIKULUM

Pasal 19

Pengertian

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai

tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai

pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai

tujuan pendidikan tertentu.

Pasal 20

[14]

Landasan Kurikulum

Penyusunan kurikulum pada Program Magister merujuk pada Pera-

turan Presiden Nomor 8/2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional

Indonesia (KKNI) dan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan

Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional

Pendidikan.

Pasal 21

Struktur Kurikulum

Struktur kurikulum yang diterapkan pada Program Magister berisi

sejumlah mata kuliah yang dikelompokkan ke dalam tigakom-

ponensebagai berikut:

a. Mata Kuliah Dasar (MKD); berisi sejumlah matakuliah

dasarkeislaman dan keilmuan. Matakuliah dasar terdiri atas 10 sks

yang wajib diprogram setiap mahasiswa program magister.

b. Mata Kuliah Utama (MKU); berisi sejumlah matakuliah spesiali-

sasi dan pembentukan keahlian bidang studi untuk mencapai tujuan

program studi. Matakuliah utama terdiri atas 29 sks yang wajib di-

program setiap mahasiswa dalam suatu program studi yang dipilih.

c. Mata Kuliah Penunjang (MKP); berisi sejumlah matakuliah yang

berfungsi untuk memperkuat kompetensi utama. Matakuliah ini

terdiri atas sejumlah matakuliah pilihan. Setiap mahasiswa wajib

memprogram minimal 6 sks darisejumlah matakuliah yang ditawar-

kan.

Pasal 22

Prasyarat Akademik

(1) Prasyarat Akademik merupakan sejumlah mata kuliah yang

berfungsi menjadi prasyarat pelaksanaan kegiatan tertentu.

Prasyarat akademik meliputi Academic writing, TOEFL/TOAFL

dan Publikasi Ilmiah.

(2) Pelaksanaan kuliah Academic Writing dilaksanakan sebelum

perkuliahan reguler dimulai.Mahasiswa yang mengikuti mata

kuliah ini, harus lulus ujian mata kuliah tersebut.Mahasiswa

[15]

yang tidak lulus dalam program mata kuliah ini wajib

mengulang kegiatan belajar tersebut sampai lulus.

(3) TOEFL/TOAFL diselenggarakan sebelum mengikuti ujian

Tesis.

(4) Publikasi Ilmiah diselenggarakan sebelum pengambilan ijazah

Pasal 23

Peninjauan Kurikulum

(1) Peninjauan terhadap kurikulum dilakukan secara berkelanjutan

dalam rangka perbaikan mutu lulusan

(2) Perbaikan yang dilakukan sebagai tindaklanjut kegiatan evaluasi

dapat berupa perbaikan terhadap pelaksanaan maupun perbaikan

terhadap bahan kurikulum itu sendiri, dalam rangka pemu-

takhiran kurikulum yang erat kaitannya dengan perkembangan

terkini dalam bidang ilmu yang dikaji, perubahan kebijakan,

perkembangan tuntutan masyarakat, serta kebutuhan tenaga

kerja atau tenaga ahli.

(3) Perubahan kurikulum atau terbentuknya kurikulum baru diran-

cang oleh Direktur, disahkan Senat STAIN, dan ditetapkan

pemberlakuannya berdasarkan Surat Keputusan Ketua.

(4) Perubahan kurikulum dilakukan setelah dilakukan peninjauan

ulang (review) dalam waktu paling cepat setara dengan masa

studi (2 tahun).

(5) Pemberlakuan Kurikulum Program Magister Pascasarjana

STAIN ditetapkan melalui SK Ketua STAIN.

Bab VII

PENILAIAN PRESTASI AKADEMIK

Pasal 24

Tujuan dan Jenis Penilaian

(1) Penilaian merupakan bentuk pelayanan akademik yang mem-

berikan informasi mengenai prestasi akademik mahasiswa

[16]

setelah menyelesaikan program-program akademik pada

Pascasarjana.

(2) Penilaian dilaksanakan oleh dosen mata kuliah dengan mene-

rapkan metode tes dan/atau nontes.

(3) Aspek-aspek penilaian akademik mencakup kedisiplinan dalam

menghadiri kuliah tatap muka (10%), tingkat partisipasi dalam

diskusi kelas (30%), kualitas pelaksanaan tugas-tugas perkuliah-

an (25%), UTS (15%),dan UAS (20%).

(4) Nilai Akhir Mata kuliah (NAM) diperoleh dengan menggunakan

rumus sebagai berikut:

(NHx10)+ (NDx30)+(NTx25)+(NUTSx15)+(NUASx20)

100

Keterangan :

NAM : Nilai Akhir Mata kuliah

NH : NIlai Hadir

ND : Nilai Diskusi

NT : Nilai Tugas

NUTS : Nilai Ujian Tengah Semester

NUAS : Nilai Ujian Akhir Semester

Pasal 25

Skala Penilaian

(1) Penilaian prestasi akademik menjadi dasar untuk menetapkan

tingkat kualitas prestasi akademik mahasiswa, yang dilambang-

kan dengan angka dan/atau huruf.

(2) Penilaian prestasi akademik dinyatakan dengan nilai sebagai-

mana terlihat pada tabel di bawah ini:

Interval Nilai

Status Angka Huruf

96 - 100 4,00 A+ Lulus

91 - 95 3,75 A Lulus

86 - 90 3,50 A- Lulus

81 - 85 3,25 B+ Lulus

76 - 80 3,00 B Lulus

[17]

71 - 75 2,75 B- Lulus

66 - 70 2,50 C+ Lulus

61- 65 2,25 C Lulus

0 - 60 1,00 C- Tidak lulus

Pasal 26

Indeks Prestasi Akdemik

(1) Penilaian prestasi akademik mahasiswa setelah menyelesaikan

program-program akademik dalam satu atau beberapa semester

digambarkan dalam bentuk Indeks Prestasi (IP), yang dibedakan

menjadi dua macam, yakni Indeks Prestasi Semester (IPS) dan

Indeks Prestasi Kumulatif (IPK).

(2) Perhitungan Indeks Prestasi Akademik dilakukan dengan meng-

gunakan rumus seperti di bawah ini:

IPS/IPK = ∑SKSN

∑SKS

Keterangan:

N : Nilai

∑SKS : Jumlah satuan kredit semester yg diprogram

∑SKSN: Jumlah SKS xN.

Pasal 27

Evaluasi Akhir Studi

Evaluasi akhir studi adalah penilaian terhadap keberhasilan maha-

siswa yang dilakukan setelah seluruh program studi mahasiswa ber-

akhir. Keberhasilan belajar tersebut dinyatakan dengan Indeks Prestasi

Kumulatif (IPK). Evaluasi akhir studi dapat dilakukan apabila:

a. Telah menyelesaikan seluruh beban studi yang ditentukan;

b. IPK memperoleh nilai paling rendah3,00;

c. Jika IPK tidak mencapai batas minimal, maka mahasiswa diberi

kesempatan menempuh ujian ulang setelah mendapat rekomen-

dasi dari Direktur.

[18]

Pasal 28

Yudisium

(1) Yudisium adalah predikat kelulusan mahasiswa setelah menem-

puh keseluruhan beban studi pada satuan program dan jenjang

studi yang diikuti. Penetapan yudisium diatur menurut ketentuan

seperti dalam tabel berikut:

IPK PREDIKAT

3,76 – 4,00 Dengan Pujian

3,51 – 3,75 Sangat Memuaskan

3,00 – 3,50 Memuaskan

(2) Setiap mahasiswa wajib mengikuti yudisium untuk menentukan

boleh atau tidaknya mahasiswa mengikuti wisuda.

(3) Setiap mahasiswa yang telah lulus yudisium wajib mendaftar

untuk mengikuti wisuda pada semester dan tahun akademik

yang bersangkutan sesuai dengan persyaratan yang telah

ditentukan.

Pasal 29

Wisuda

(1) Wisuda dilaksanakan dalam rangka berakhirnya seluruh

kegiatan akademik.

(2) Besaran biaya wisuda akan ditetapkan melalui keputusan ketua

STAIN.

(3) Mahasiswa wajib mengikuti acara wisuda, dengan ketentuan:

a. Telah dinyatakan lulus ujian tesis.

b. Telah menyelesaikan semua persyaratan administratif dan

tidak memiliki tanggungan apapun pada STAIN.

c. Apabila berhalangan mengikuti wisuda, maka yang

bersangkutan dapat mengikuti wisuda pada periode

berikutnya.

d. Telah ,mengikuti kegiatan yudisium.

e. Ditetapkan melalui SK Ketua STAIN

[19]

Pasal 30

Kejujuran Akademik

(1) Kejujuran akademik adalah sikap mental dan perilaku

aktualyang menjunjung tinggi prinsip kebenaran ilmiah dan se-

kaligus menghindarkan diri dari semua bentuk kecurangan

akademik berkaitan dengan tugas-tugas, ujian mata kuliah,

dan/atau ujian tesis.

(2) Mahasiswa yang melakukan pelanggaran akademik akan dikenai

sanksi berupa ketidaklulusan dalam mata kuliah, pemberhentian

sementara (skorsing) dari mengikuti kegiatan suatu mata kuliah

atau kegiatan akademik lainnya, dan/atau pemberhentian tetap

sebagai mahasiswa Pascasarjana.

Pasal 31

DewanPertimbangan Akademik

(1) Dewan Pertimbangan Akademik adalah lembaga akademik pada

Pascasarjana yang berfungsi memberikan pertimbangan-pertim-

bangan kepada Direktur dalam rangka mengambil keputusan-ke-

putusan akademik.

(2) Pembentukan Dewan Pertimbangan Akademik ditetapkan berda-

sarkan Surat Keputusan Ketua.

BAB VIII

SISTEM PENERIMAAN MAHASISWA BARU

Pasal 32

Persyaratan Masuk

(1) Penerimaan mahasiswa baru dilaksanakan sekali dalam satu

tahun akademik, yakni menjelang pembukaan tahun akademik

(semester gasal),yang ketentuan waktunya berdasarkan kalender

akademik. Namun jika di pandang perlu,Pascasarjana dapat

menyelenggarakan penerimaan mahasiswa baru dua kali

dalamsatu tahun akademik (semester gasal dan genap).

(2) Penerimaan mahasiswa baru dilakukan dengan dua jalur,yaitu

(a) jalur ujian seleksi,dan (2) jalur perpindahan antar-program

[20]

studi dan/atau antar perguruan tinggi,yang dapatdilakukan setiap

semester.

(3) Jumlah calon mahasiswa yang diterima didasarkan pada pertim-

bangan kualitas calon mahasiswa dan ketersediaan sumber-

sumber belajar.

(4) Persyaratan pendaftaran calon mahasiswa meliputi persyaratan

akademik dan administrasi.

(5) Persyaratan akademik terdiri atas:

a. Lulusan Program Sarjana (S1) atau Diploma IV (D4);

b. Lulus seleksi yang diselenggarakan oleh Pascasarjana, yang

meliputi tes kompetensi program studi, tes kemampuan

bahasa (Arab - Inggris), dan Tes Potensi Akademik (TPA).

(6) Persyaratan administrasi terdiri atas:

a. Mengisi formulir pendaftaran yang telah disediakan;

b. Menyerahkan satu lembar salinan ijazah S1/D4 dan tran-

skrip nilai yang telah disahkan;

c. Menyerahkan foto berwarna ukuran 3x4 cm sejumlah 4

lembar;

d. Menyerahkan bukti pembayaran ujian seleksi.

(7) Calon mahasiswa yang telah mendaftarkan diri menerima kartu

tanda peserta ujian dan jadwal ujian.

Pasal 33

Ujian Masuk

(1) Ujian masuk adalah ujian seleksi untuk memasuki dan menjadi

mahasiswa Pascasarjana, dan dimaksudkan untuk mengukur

tingkat kesiapan calon mahasiswa mengikuti program-program

akademik yang disediakan, ditinjau dari segi kompetensi

program studi, kemampuan bahasa (Arab-Inggris) danpotensi

akademik.

(2) Penyelenggaraan ujian masuk dilaksanakan secara terjadwal

sesuai dengan kalender akademik, dan mengikuti ketentuan-

ketentuan yang berlaku.

[21]

(3) Penerimaan mahasiwa baru dilaksanakan dengan prinsip:(a)

seleksi yang objektif dan menjamin kualitas; dan (b) berpegang

pada prinsip keadilan dan kesetaraan.

Pasal 34

Hasil Ujian Masuk

(1) Hasil ujian masuk dibahas dalam rapat pimpinan STAIN dan

pengelola Pascasarjana.

(2) Hasil ujian masuk diumumkan paling lambat 10 hari sejak

berakhirnya ujian.

(3) Calon mahasiswa yang dinyatakan lulus dalam ujian masuk

diwajibkan melakukan registrasi, dan melengkapi persyaratan-

persyaratan yang ditetapkan.

(4) Sebelum mengikuti program-program akademik, mahasiswa

baru diwajibkan mengikuti kegiatan Orientasi Studi dan kuliah

matrikulasi.

Pasal 35

Nomor Induk Mahasiswa

(1) Nomor Induk Mahasiswa (NIM) diberikan kepada setiap

mahasiswa baru yang telah melakukan registrasi, baik

mahasiswa baru melalui jalur seleksi reguler maupun mahasiswa

pindahan antar program studi atau antar perguruan tinggi.

(2) Sistem penomoran NIM terdiri atas 11 (sebelas) digit/angka,

dengan rincian sebagai berikut:

a. Digit pertama dan kedua menunjukkan kode STAIN

Pamekasan.

b. Digit ketiga sampai keenam menunjukkan tahun saat

mengikuti seleksi.

c. Digit ketujuh menunjukkan kode Program Magister (S2).

d. Digit kedelapan menunjukkan kode Program Studi.

e. Digit kesembilan sampai kesebelas menunjukkan nomor

urut registrasi mahasiswa sebagaimana yang tercatat pada

buku register.

[22]

Pasal 36

Biaya Pendidikan

(1) Biaya pendidikan pada Pascasarjana STAIN Pamekasan terdiri

atas:

a. Biaya registrasi;

b. Biaya SPP (Sumbangan Pembinaan Pendidikan);

c. Biaya wisuda; dan

d. Biaya lain

(2) Jenis dan besaran biayasebagaimana dimaksud dalam ayat (1)

ditetapkan berdasarkan keputusan Ketua.

Pasal 37

Mahasiswa Pindahan

(1) Pascasarjana menerima mahasiswa pindahan, yaitu:

a. Pindahan dari lingkungan Pascasarjana STAIN Pamekasan,

yakni pindah program studi yang satu ke program studi

yang lain.

b. Pindahan dari luar Pascasarjana STAIN Pamekasan pada

program studi yang sama maupun berbeda.

(2) Syarat penerimaan mahasiswa pindahan dari dalam (program

studi yang satu ke program studi yang lain) sebagai berikut:

a. Mengajukan surat permohonan pindah kepada Direktur cq.

Ketua Program Studi;

b. Menyerahkan surat keterangan pindah dari Direktur;

c. Mahasiswa tersebut telah mengikuti kuliah pada program

studi asal minimal 1 (satu) semester dengan Indeks Prestasi

Komulatif (IPK) minimum 3,00;

d. Alih kredit yang memungkinkan penyelesaian studi;

e. Mengikuti proses penilaian atau seleksi akademik oleh

program studi yang dituju.

(3) Syarat penerimaan mahasiswa pindahan dari luar lingkungan

Pascasarjana STAIN Pamekasan, sebagai berikut:

a. Berasal dari PTKIN/PTKIS yang terakreditasiinstitusi

minimal berperingkat B;

[23]

b. Program studi asal pada saat mengajukan perpindahan

memperoleh nilai minimum akreditasi sama atau lebih

tinggidari nilai akreditasi yang dituju;

c. Mahasiswa tersebut telah mengikuti kuliah pada program

studi asal minimal 1 (satu) semester dengan Indeks Prestasi

Komulatif (IPK) minimum 3,00;

d. Calon mahasiswa pindahan menerima surat pernyataan

diterima dari Pascasarjana STAIN;

e. Surat Keterangan Pindah dari pimpinan Pascasarjana

perguruan tinggi asal;

f. Alih kredit yang memungkinkan penyelesaian studi;

g. Mengikuti proses penilaian atau seleksi akademik oleh

program studi yang dituju.

(4) Batas waktu studi mahasiswa pindahan, baik dari dalam maupun

dari luar Pascasarjana, mengikuti batas waktu program studi

baru, dengan ketentuan bahwa sisa waktu studinya masih cukup

untuk menyelesaikan program studi yang baru ditempuh.

(5) Proses perpindahan mahasiswa dilakukan dengan mengikuti

prosedur sebagai berikut:

a. Calon mahasiswa mengajukan surat permohonan kepada

Direktur;

b. Surat permohonan pindah disertai dengan lampiran:

a) Permohonan tertulis tentang alasan kepindahan;

b) Kartu Hasil Studi (KHS) persemester dan IPK yang

disahkan oleh Direktur pada perguruan tinggi asal;

c) Surat keterangan izin pindah dari perguruan tinggi asal;

d) Surat izin belajar dari atasan yang berwenang bagi

mahasiswa yang sudah bekerja;

e) Surat keterangan bahwa yang bersangkutan tidak dalam

keadaan kehilangan hak studinya (Gugur Studi atau

Putus Studi), yang disebabkan tidak memenuhi keten-

tuan akademik dari perguruan tinggi asal.

(6) Batas akhir pengajuan permohonan pindah paling lambat dua

minggu sebelum masa registrasi program perkuliahan reguler

dimulai;

[24]

(7) Mahasiswa dari dalam Pascasarjana STAIN Pamekasan yang

memperoleh persetujuan pindah, yang bersangkutan diberikan

surat keterangan diterima pindah oleh Direktur, yang

tembusannya dialamatkan kepada dosen Penasihat Akademik

mahasiswa yang bersangkutan;

(8) Mahasiswa dari luar Pascasarjana STAIN Pamekasan yang

memperoleh persetujuan pindah, yang bersangkutan diberikan

surat keterangan diterima pindah oleh Direktur Pascasarjana

yang tembusannya dialamatkan kepada pimpinan perguruan

tinggi asal;

(9) Mahasiswa pindahan dari luar Pascasarjana STAIN pada saat re-

gistrasi dikenakan biaya pendaftaran sebesar harga formulir pen-

daftaran, dan kewajiban lain yang besarnya sama dengan maha-

siswa baru tahun akademik pada saat pindah.

Pasal 38

Kredit Pindahan

(1) Kredit pindahan adalah kredit yang diberikan sebagai pengakuan

dan penghargaan atas pengalaman belajar atau kegiatan

akademik yang dilakukan oleh mahasiswa di dalam atau di luar

Pascasarjana STAIN Pamekasan.

(2) Kredit pindahan yang dapat diperhitungkan adalah kredit yang

diperoleh mahasiswa dari pengalaman belajar atau kegiatan

akademik pada program magister atau yang lebih tinggi, yang

setara dengan mata kuliah bidang studi yang dipersyaratkan.

(3) Pengalaman belajar atau kegiatan akademik yang dimaksud

pada pasal 36ayat 1 tersebut dapat berbentuk kuliah pas-

casarjana dalam rangka pencapaian gelar/non gelar yang ber-sks

di lembaga pendidikan tinggi lain di dalam atau di luar negeri

yang diakui/-terakreditasi.

(4) Penilaian terhadap pengalaman belajar dalam rangka kredit

pindahan dilakukan oleh Panitia Penilai Kredit Pindahan yang

dibentuk oleh Direktur.

[25]

(5) Hasil penilaian Panitia Penilai Kredit pindahan diberitahukan

kepada mahasiswa yang bersangkutan oleh Direktur agar dapat

dipergunakan dalam me-nyusun program pendidikannya.

Pasal 39

Kepenasihatan Akademik

(1) Kepenasihatan akademik adalah kegiatan dosen Penasihat Aka-

demik yang bertujuan membantu mahasiswa menyelesaikan

program studinya dengan baik dan tepat waktu.

(2) Setiap mahasiswa mempunyai seorang dosen Penasihat

Akademik.

(3) Dosen Penasihat Akademik berasal dari dosen Pascasarjana

yang ditetapkan oleh Ketua atas usul Direktur.

(4) Dosen Penasihat Akademik berkewajiban:

b. Memberikan informasi tentang pemanfaatan sarana dan

prasarana penunjang dalam proses kegiatan akademik dan

nonakademik;

c. Membantu mahasiswa dalam mengatasi masalah-masalah

akademik;

d. Membantu mahasiswa dalam mengembangkan sikap dan

kebiasaan belajar yang baik sehingga tumbuh kemandirian

belajar menjadi seorang ahli;

e. Memberi rekomendasi tentang tingkat keberhasilan belajar

mahasiswa;

f. Membantu mahasiswa dalam mengembangkan sikap yang

sesuai dengan kode etik profesi;

g. Membantu mahasiswa dalam mengembangkan kepribadian

menuju terwujudnya manusia Seutuhnya yang berwawasan,

berpikir dan berperilaku sesuai dengan ajaran agama Islam

dan nilai-nilai Pancasila;

h. Memotivasi mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir

sesuai dengan waktu yang ditentukan;

i. Mengingatkan mahasiswa yang IP-nya selama 2 semester

berturut-turut kurang dari 3,00;

[26]

(5) Pada saat registrasi akademik setiap awal semester, dosen Pena-

sihat Akademik berkewajiban:

a. Memberikan konsultasi dan pertimbangan kepada ma-

hasiswa dalam proses pengisian Kartu Rencana Studi

(KRS);

b. Menetapkan jumlah kredit yang boleh diambil mahasiswa

dalam semester yang bersangkutan, dengan memperhatikan

peraturan yang berlaku;

BAB IX

UJIAN KOMPREHENSIF

Pasal 40

1) Ujian komprehensif adalah salah satu bentuk ujian tulis dan lisan

yang harus diikuti setiap mahasiswa dengan tujuan untuk

mengukur kemampuan bidang keahlian program studi.

2) Ujian komprehensif dilaksanakan setelah mahasiswa

menyelesaikan dan lulus semua mata kuliah.

3) Ujian komprehensif wajib diikuti setiap mahasiswa sebelum yang

bersangkutan menyusun proposal tesis.

4) Pelaksanaan ujian komprehensif diawali dengan ujian tulis dan

dilanjutkan dengan ujian lisan.

5) Ujian komprehensif dilakukan oleh Tim Penguji yang ditetapkan

melalui SK Ketua.

6) Jika mahasiswa gagal dalam ujian komprehensif, maka yang

bersangkutan diberi kesempatan mengikuti ujian lagi sampai

dinyatakan lulus.

7) Penentuan mata ujian komprehensif dan teknis pelaksanaannya

ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direktur Pascasarjana

STAIN.

[27]

BAB X

TESIS

Pasal 41

Ketentuan Umum

(1) Tesis adalah karya ilmiah yang disusun mahasiswa dalam

rangka menyelesaikan Program Magister berdasarkan hasil

penelitian mandiri terhadap suatu masalah aktual yang dilakukan

secara seksama dan terbimbing.

(2) Penyusunan tesis dimaksudkan untuk menilai kecakapan maha-

siswa dalam memecahkan masalah secara ilmiah dengan cara

mengadakan penelitian sendiri, menganalisis, dan menarik

kesimpulan secara metodologis serta melaporkan hasilnya dalam

bentuk tesis.

(3) Masalah yang menjadi pokok bahasan tesis harus sesuai dengan

konsentrasi/program studi yang dipilih mahasiswa.

(4) Kegiatan dalam rangka penulisan tesis dapat dimulai setelah

mahasiswa memperoleh paling sedikit25 sksdan telah lulus mata

kuliah Metodologi Penelitian dan Academic Writing.

(5) Tesis ditulis dalam bahasa Indonesia baku.

(6) Penulisan tesis harus berpedoman pada pedoman penulisan tesis

yang diterbitkan Pascasarjana STAIN Pamekasan.

(7) Bagian isi tesis terdiri atas 90-150 halaman yang diketik 2 spasi

di atas kertas berukuran A4 dengan tebal kertas minimal 70

gram.

(8) Tesis harus jauh dari unsur plagiasi yang dibuktikan dengan

surat pernyataan keaslian tulisan (bermaterai). Jika terbukti ma-

hasiswa melakukan plagiat maka yang bersangkutan dinyatakan

gugur, dan apabila ada pengaduan dari pihak-pihak tertentu,

maka dapat diproses melalui proses hukum yang berlaku.

Pasal 42

Proposal Tesis

(1) Penulisan tesis diawali dengan penyusunan proposal tesis.

[28]

(2) Sebelum menyusun proposal tesis, mahasiswa harus

mengusulkan judul dan permasalahan kepada Ketua Program

Studi.

(3) Setelah judul dan permasalahan disetujui Ketua Program Studi

dan Direktur, mahasiswa dapat memulai menyusun proposal te-

sis di bawah bimbingan dua dosenpembimbing.

(4) Nama-nama dosen pembimbing ditetapkan oleh Ketua

berdasarkan Surat Keputusan yang diusulkan oleh Direktur.

(5) Setelah proposal disetujui dua pembimbing, mahasiswa bisa

mendaftar untuk ujian proposal.

(6) Proposal tesis terdiri atas 25-40halaman yang diketik 1,5 spasi

di atas kertas berukuran A4 dengan tebal kertas minimal 70

gram.

(7) Ujian proposal tesis dilaksanakan untuk menilai kelayakan

penelitian yang akan dilakukan sebagai karya ilmiah setingkat

tesis, ditinjau dari kesesuaian dengan disiplin ilmu pada program

studi yang ditempuh, serta ketepatan metodologi penelitian yang

digunakan.

(8) Ujian proposal dilaksanakan oleh Dewan Penguji Proposal

Tesis.

(9) Dewan Penguji proposal adalah dosen Pascasarjana yang

ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Ketua atas usul

Direktur.

(10) Dewan Penguji Tesis beranggotakan 4 (empat) orang, yang

terdiri atas ketua,sekretaris, dan anggota.

(11) Ketua penguji berasal dari unsur Pengelola Pascasarjana.

(12) Sekretaris penguji berasal dari unsur pembimbing Proposal

Tesis.

(13) Anggota penguji berasal dari unsur pembimbing/penguji

nonpembimbing.

(14) Aspek-aspek yang dinilai dalam ujian proposal tesis meliputi:

a. Kualitas proposal tesis, yakni relevansi objek dan materi

kajian dengan disiplin ilmu program studi, ketepatan dan

bobot metodologi, sistematika/kerangka berpikir, format

dan tampilan, serta kelengkapan isi;

[29]

b. Performa dalam ujian, yang meliputi: penguasaan materi,

penguasaan metodologi penelitian, dan kemampuan

mempertahankan proposal tesis;

c. Signifikansi hasil penelitian dalam pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi yang terkait dengan program

studi yang ditempuh.

(15) Ujian proposal tesis wajib lulus sebagaimana status lulus mata

kuliah sebelum melanjutkan ke proses pembimbingan tahap

berikutnya.

(16) Mahasiswa yang gagal dalam ujian proposal tesis harus

mendaftar kembali untuk mengikuti ujian proposal setelah

mendapat persetujuan tim penguji proposal.

(17) Mahasiswa yang telah lulus ujian proposal dapat melanjutkan

penulisan tesis di bawah bimbingan dosen pembimbing yang

ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Ketua.

Pasal 43

Pembimbing Tesis

(1) Dalam proses penulisan tesis, setiap mahasiswa dibimbing oleh

2 (dua)dosen pembimbing yang ditetapkanberdasarkanSurat

KeputusanKetua yang diusulkan Direktur.

(2) Penetapansebagai pembimbing tesis dilakukan dengan memper-

timbangkan relevansi bidang studi, beban kerja dosen, dan pro-

duktivitas dalam berkarya ilmiah. Dalam hal tertentu, penetapan

pembimbing tesis dapat dilakukan dengan mempertimbangkan

pilihan mahasiswa.

(3) Pembimbing tesis bertugas memberikan bimbingan dan layanan

konsultasi kepada mahasiswa dalam penulisan tesis, mulai dari

penyusunan proposal penelitian, pengumpulan dan analisis data,

sampai penulisan laporan dalam bentuk tesis yang lengkap, ter-

masuk perbaikan yang diperlukan sesudah ujian tesis.

(4) Bimbingan penyusunan proposal penelitian dan penulisan tesis

dilakukan secara sistematik berkesinambungan. Pengelolaan

pelaksanaan tugas bimbingan diatur berdasarkan Surat

Keputusan Direktur.

[30]

(5) Pembimbing secara berkala melakukan verifikasi kemajuan dan

hasil penelitian yang telah dicapai mahasiswa.

(6) Pembimbing sekaligus menjadi anggota penitia ujian akhir atau

disebut juga Dewan Penguji Tesis.

Pasal 44

Persyaratan Pembimbing Tesis

(1) Pembimbing tesis harus memiliki kemampuan akademik untuk

membimbing calon magister dan mendapat tugas untuk

membimbing berdasarkan Surat Keputusan Ketua.

(2) Pembimbing tesis adalah dosen Pascasarjana berpangkat mini-

mum Lektor lulusan programdoktor, yang memiliki keahlian

dalam bidang studi spesialisasi mahasiswa yang dibimbing.

(3) Pembimbing tesis ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan

Ketua atas usul Direktur.

(4) Direktur mengoordinasikan pengelolaan tugas bimbingan tesis

pada semua Program Studi untuk menjamin mutu pendidikan,

termasuk persyaratan pembimbing dan proses bimbingan.

Pasal 45

Pergantian Pembimbing

(1) Penggantian pembimbing tesis dapat dilakukan berdasarkan

alasan-alasan yang dapat diterima secara akademik karena

diduga kuat akan berakibat terhambatnya penyelesaian

penulisan.

(2) Usulan pergantian pembimbing tesis dapat berasal dari

mahasiswa dan/atau dosen pembimbing yang bersangkutan

dengan pengajuan secara tertulis kepada Direktur.

(3) Penyusunan tesis dikategorikan terhambat bila tidak terdapat

kemajuan yang berarti selama dua semester berturut- turut.

(4) Dalam hal terjadi penggantian pembimbing tesis sebagaimana

tersebut pada pasal 42ayat (1) Direktur berkoordinasi dengan

para pembimbing dan memanggil mahasiswa untuk mempertim-

bangkan proses pergantian pembimbing.

[31]

Pasal 46

PembacaNaskah Tesis

(1) Tesis yang telah disetujui pembimbing harus diserahkan ke

sekretariat Pascasarjana untuk dikaji oleh Pembaca

NaskahTesis.

(2) Pembaca NaskahTesis berasal dari dosen Pascasarjana yang

ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direktur.

(3) Pembaca NaskahTesis bertugas mengkaji naskah tesis terutama

dari aspek teknis penulisan untuk disesuaikan dengan pedoman

penulisan tesis yang diterbitkan Pascasarjana STAIN Pame-

kasan.

(4) Pembaca NaskahTesismenyampaikan rekomendasi secara ter-

tulis tentang derajat kelayakan tesis.

(5) Mahasiswa harus merevisi naskah tesis sesuai rekomendasi

Pembaca Naskah Tesis.

(6) Mahasiswa bisa mendaftar untuk ujian tesis, jika tesis telah

disetujui oleh Pembaca NaskahTesis.

Pasal 47

Ujian Tesis

(1) Ujian tesis merupakan penilaian akhir pendidikan yang harus

ditempuh oleh mahasiswa programmagister untuk memperoleh

gelar magister.

(2) Tujuan ujian tesis secara umum menilai mahasiswa calon

magister mengenai dipenuhinya kualifikasi untuk lulusan

program magister, sebagaimana tercantum dalam visi, misi,

tujuan penyelenggaraan program magister. Sedangkan secara

khusus, ujian tesis untuk menilai (1) penguasaan akademik ma-

hasiswa calon magister tentang isi tesisnya; dan (2) kemam-

puannya dalam mempertahankan pandangan serta pendapat-pen-

dapatnya dari pertanyaan, pernyataan dan sanggahan anggota

Dewan Penguji.

(3) Persyaratan menempuh ujian tesis adalah:

a. Lulus seluruh mata kuliah yang dipersyaratkan;

[32]

b. Menyerahkan salinan bukti bebas dari tanggungan

administrasi akademik dan keuangan;

c. Naskah tesis telah disetujui PembimbingTesis dan Pembaca

Naskah Tesis;

d. Menyetorkan salinan sah sertifikat ToEFL (Test of English

as Foreign Language) atau ToAFL (Test of Arabic as

Foreign Language) dengan standar nilai minimal 450;

e. Menyerahkan naskah tesis sebanyak 4 (empat) eksemplar;

f. Menyerahkan bukti kehadiran pada sidang ujian tesis

minimal 2 kali.

g. Menyerahkan persyaratan administratif lainnya yang

ditentukan oleh bagian Akademik.

(4) Ketentuan Dewan Penguji Tesis adalah:

a. Dewan Penguji Tesis adalah dosen Pascasarjana yang

ditetapkan berdasarkan Surat KeputusanKetua atasusulan

Direktur

b. Dewan Penguji Tesis berjumlah 4 (empat) orang yang

terdiri atas: ketua,sekretaris,dan anggota;

c. Ketua penguji berasal dari unsur pimpinan

STAIN/Pengelola Pascasarjana;

d. Sekretaris penguji berasal dari unsur pembimbing;

e. Anggota penguji adalah penguji dari unsur pembimbing/non

pembimbing;

f. Dengan pertimbangan-pertimbangan akademis, Dewan

Penguji Tesis dapat ditetapkan penguji dari luar STAIN.

(5) Ujian tesis diatur sebagai berikut:

a. Pelaksanaan ujian tesis dilakukan dalam sidang ujian tesis,

yang diatur dengan mengikuti ketentuan yang berlaku pada

Pascasarjana;

b. Sidang ujian tesis dihadiri hanya oleh Dewan Penguji, pe-

serta ujian, dan mahasiswa pascasarjana minimal semester 3

(tiga);

c. Sidang ujian tesis berlangsung selama 90 menit dengan pro-

sedur sebagai berikut: (1) pembukaan oleh Ketua (5 menit);

(2) penyampaian abstrak tesis oleh peserta (10 menit); (3)

[33]

tanya jawab ujian (60 menit), (4) sidang diskors untuk mu-

syawarah Dewan Penguji menentukan nilai ujian peserta

(10 menit), dan (5) penyampaian nilai ujian dan rekomen-

dasi perbaikan kepada peserta serta penutupan sidang oleh

Ketua (5 menit).

(6) Penilaian hasil ujian tesis dilaksanakan dengan prosedur:

a. Dewan Penguji melakukan musyawarah untuk menentukan

kelulusan peserta ujian;

b. Ketua mengumpulkan seluruh penilaian yang diberikan oleh

seluruh anggota Dewan Penguji, yang selanjutnya diolah

untuk menentukan nilai akhir berdasarkan ketentuan yang

berlaku.

Pasal 48

Hasil Ujian Tesis

(1) Hasil ujian tesis disampaikan oleh Ketua Dewan Penguji kepada

peserta ujian setelah diadakan musyawarah rapat Dewan Penguji

disertai saran-saran penyempurnaan tesis dari setiap anggota

Dewan Penguji.

(2) Kelulusan ujian tesis merupakan persyaratan mutlak untuk

menentukan bahwa mahasiswa yang bersangkutan telah

menyelesaikan program pendidikan magister, dengan

persyaratan :

a. Telah melakukan revisi naskah tesis sebagaimana yang

dipersyaratkan dalam ujian;

b. Naskah tesis hasil revisi telah disetujui oleh seluruh anggota

Dewan Penguji;

c. Menyerahkan tesis kepada Bagian Akademik,

perpustakaanPusat dan Pascasarjana sebanyak 3 (tiga)

eksemplar disertai soft copy dan ringkasan tesis (dalam

bentuk artikel 15-20 halaman).

Pasal 49

Perbaikan Tesis

(1) Perbaikan naskah tesis dilakukan berdasar saran dan catatan-

catatan dari anggota Dewan Penguji;

[34]

(2) Perbaikan naskah tesis dari hasil ujian dilakukan segera dan

dikonsultasikan kepada anggota Dewan Penguji yang

memberikan catatan atau saran perbaikan untuk mendapatkan

persetujuan bahwa apa yang disarankan telah dimasukkan dalam

naskah tesis.

(3) Naskah tesis hasil perbaikan tersebut digunakan sebagai syarat

pendaftaran yudisium kepada Bagian Akademik.

Pasal 50

Ujian Tesis Ulangan

(1) Mahasiswa yang tidak lulus ujian tesis diwajibkan memperbaiki

tesisnya dan diberi kesempatan mengulang ujian sesuai dengan

ketentuan waktu yang disepakati oleh Dewan Penguji dengan

mempertimbangkan batas waktu studi mahasiswa yang ber-

sangkutan.

(2) Jika sampai batas waktu studi mahasiswa tidak dapat melakukan

ujian ulang, maka secara otomatis mahasiswa yang

bersangkutan kehilangan haknya sebagai mahasiswa.

Pasal 51

Publikasi Tesis

(1) Tesis yang telah diujikan dapat dipublikasikan.

(2) Publikasi tesis dilakukan dalam bentuk seminar dan/atau

penerbitan dalam jurnal ilmiah.

(3) Tesis yang telah diujikan dapat diikutsertakan dalam seleksi

tesis terbaik yang diselenggarakan oleh Forum Direktur

Pascasarjana (Fordipas) PTKI. Tesis terbaik yang akan

diikutsertakan dalam forum tersebut ditentukan dari hasil

seminar tesis.

[35]

BAB X

LAIN-LAIN

Pasal 52

Ketentuan Peralihan

Semua ketentuan akademik dan administrasi akademik yang berlaku

pada Pascasarjana STAIN Pamekasan sepanjang tidak bertentangan

dan/atau belum diganti berdasarkan keputusan ini, dinyatakan masih

tetap berlaku.

Pasal 53

Ketentuan Lain

(1) Dalam hal tertentu yang bersifat teknis operasional akademik di

lingkungan Pascasarjana STAIN Pamekasan, Direktur

Pascasarjana dapat menetapkan kebijakan khusus sepanjang

tidak bertentangan dengan jiwa ketentuan-ketentuan dalam

Pedoman Pendidikan ini.

(2) Penyelenggaraan tugas dan fungsi Pascasarjana bidang lainnya

selain bidang pendidikan, diatur tersendiri melalui mekanisme

yang berlaku.

(3) Ketentuan-ketentuan lain yang belum diatur dalam Pedoman

pendidikan ini, akan ditetapkan kemudian melalui mekanisme

yang berlaku.

(4) Pedoman pendidikan ini berlaku sampai dengan ditetapkannya

Pedoman Pendidikan berikutnya.

Pamekasan, 17 Mei 2017

Ketua,

Dr. H. Mohammad Kosim, M.Ag.

NIP. 19690101 199403 1 008