Pedoman Pembuatan Pedeye

download Pedoman Pembuatan Pedeye

of 36

Transcript of Pedoman Pembuatan Pedeye

  • 7/26/2019 Pedoman Pembuatan Pedeye

    1/36

    N LISIS STRUKTURP DEYE P D PROSES

    LIFTING J CKET

    EMP T K KI DENG N

    PENDEK T N DIN MIK

    OLEH:

    HENNY GUSTI PRAMITA 4309 100 007

    JURUSAN TEKNIK KELAUTAN

    FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTANINSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

    DOSEN PEMBIMBING:Ir. Handayanu, M.Sc, Ph.DYoyok Setyo Hadiwidodo, S.T., M.T.

  • 7/26/2019 Pedoman Pembuatan Pedeye

    2/36

    LATAR BELAKANG

  • 7/26/2019 Pedoman Pembuatan Pedeye

    3/36

    DATA JACKET PLATFORM

    Deep Water : 199.5

    Elevasi : (+) 15-0, (-) 30-0, (-) 800, (-) 140-0 dan(-) 199-6.

    Jarak kaki : 40 feet antara Row-1 dan Row-2

    30 feet antara Row-A and Row-B

    Working Point : Elevasi (+)20-0Jacket Walkway : Elevasi (+) 15-0

    Konduktor : 1. Konduktor yang terdapat di dalamjacket

    = 9 30 x 1.00

    2. Konduktor yang terdapat di luarjacket

    = 3 30 x 1.00

    Riser : 3 - 12 x 0.5

  • 7/26/2019 Pedoman Pembuatan Pedeye

    4/36

    1. Bagaimana kekuatan struktur dan respon dinamis dari struktur

    yang disebabkan oleh gaya angin padajacket platform ketika

    diangkat dengan sudut hook point 60 terhadap horisontal?

    2. Bagaimana desain dimensi padeye yang sesuai dengan codes

    API RP 2A-WSD (2007) untuk lifting jacket empat kaki?

    3. Bagaimanakah analisis struktur padeye saat pengangkatan

    dengan sudut sling 60?

    PERUMUSAN MASALAH

  • 7/26/2019 Pedoman Pembuatan Pedeye

    5/36

    TUJUAN

    1. Mengetahui kekuatan struktur dan respon dinamis dari struktur

    yang disebabkan oleh gaya angin padajacket platform ketika

    diangkat dengan suduthook point 60 terhadap horisontal

    2. Mendesain dimensipadeye yang sesuai dengancodesAPI RP2A-WSD (2007) untuklifting jacket empat kaki.

    3. Menganalisis pengaruh struktur padeye saat pengangkatan

    dengan sudut sling 60.

  • 7/26/2019 Pedoman Pembuatan Pedeye

    6/36

    MANFAAT

    Manfaat dari penulisan tugas akhir ini adalah dapat

    digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam analisa

    proses lifting dengan pendekatan yang lebih mendalam(pendekatan dinamik) dan mengetahui kekuatan padeye

    dengan analisis lokal padapadeye saat proseslifting jacket

    platform.

  • 7/26/2019 Pedoman Pembuatan Pedeye

    7/36

    BATASAN MASALAH

    1. Analisis dilakukan terbatas terhadap beban struktur itu sendiri dan terhadap

    motion akibat angin.

    2. Analisis dilakukan pada lifting modulejacket, sementara desain padeye,shackle, dan sling dilakukan kemudian secara manual.

    3. Analisis tegangan pada struktur padeye dilakukan dengan menggunakan

    analisis lokal.

    4. Tidak dilakukan variasi ketebalan pada dimensi padeye.

    5. Analisis yang dilakukan padajacket hanya meliputi motion padajacket,

    tanpa memperhatikan motion pada vessel dan barge.

    6. Analisis lifting yang dilakukan tidak menggunakan spreader bar.

    7. Pembebanan dinamik menggunakan data angin daerah Laut Jawa, skala

    beaufort, dan kecepatan angin 20 knots sesuai dengan codes GL Noble

    Denton.

    8. Software yang digunakan dalam pemodelan dan analisa struktur adalah

    GTStrudl dan untuk struktur padeye menggunakan software analisis lokal.

  • 7/26/2019 Pedoman Pembuatan Pedeye

    8/36

    DASAR TEORI

    Loadout adalah proses pemindahan struktur dariyard ke atasbarge.

    Loadout ada beberapa macam cara. Berdasarkan API RP 2A, operasi

    Loadout dapat dilakukan dengan tiga metode

    1. Launching / metode skidding

    2. Metode Lifting

    3. Dolly / Trailer Method

  • 7/26/2019 Pedoman Pembuatan Pedeye

    9/36

    BEBAN DINAMIS

    Tabel 1.Dynamic Ampification Factor (DAF)

    Berdasarkan API RP 2A

    WSD (2005), beban

    dinamis dapat

    ditransformasikan menjadifaktor pada beban statis.

    Dynamic Amplification

    Factor (DAF) ini

    dikategorikan berdasar

    hubungan antara memberpada struktur dengan titik

    angkatnya.

  • 7/26/2019 Pedoman Pembuatan Pedeye

    10/36

    Berdasarkan DNV Pt2 Ch5-Lifting(1996), beban lingkungan juga dapat

    dikategorikan sebagai beban dinamis

    dan dapat ditransformasikan menjadi

    faktor beban pada beban statis.

    BEBAN DINAMIS

    Tabel 2.Dynamic Ampification Factors

    (DNV Pt2 Ch5-Lifting, 1996)

  • 7/26/2019 Pedoman Pembuatan Pedeye

    11/36

    BEBAN DINAMIS

    Pergeseran COG (Center of Gravity)

    Berdasarkan dokumen lifting analysis dari PT.Tripatra Engineering, pergeseran COG dapat

    diperhitungan sebagai faktor beban statis. Reaksi

    pada setiap titik dari pergeseran COG akan

    diperhitungan sebagai faktor beban statis.

    Pergeseran COG ini diperhitungkan berubah

    hingga 1 2 m.

  • 7/26/2019 Pedoman Pembuatan Pedeye

    12/36

    BEBAN DINAMIS

    Beban Angin

    Hubungan antara kecepatan angin dan

    kekuatan dimana drag force angin dari

    sebuah obyek dihitung dengan persamaan

    F = 0.5 CAV

    Dimana F adalah kekuatan angin, adalahmassa jenis udara, A menunjukkan luasan

    area, dan V adalah kecepatan angin

    tersebut. Sementara C adalah koefisien

    bentuk dari benda yang terkena angin.

  • 7/26/2019 Pedoman Pembuatan Pedeye

    13/36

    RESPON DINAMIS

    EKA + EPA = EKB + EPB

    Dimana saat di A, VA= 0 dan h 0kemudian untuk pada posisi B, VB 0

    dan h = 0, sehingga didapat

    persamaan lain yaitu,

    EKA + EPA = EKB + EPB0 + mg (1-cos) L = 0.5 mVB2 + 0

    2g (1-cos)L = VB2

    VB = 2gL(1-cos)

  • 7/26/2019 Pedoman Pembuatan Pedeye

    14/36

    METODOLOGI PENELITIAN

    Pemodelan dengan

    bantuan GTStrudl

    Studi Literatur

    Pengumpulan Data

    - Ukuran Jacket

    - Material Jacket

    - Data Angin

    Mulai

    A

    Perhitungan

    - Beban Struktur

    - Lifting Weight

  • 7/26/2019 Pedoman Pembuatan Pedeye

    15/36

    A

    Analisis Statis dan Dinamik

    Lifting Process

    Analisis Kekuatan pada Padeye dengan

    analisis lokal

    Validasi :

    Check With Rules

    Berdasarkan AISC

    Penentuan UkuranShackle, Sling, Padeye

    Selesai

    TIDAK

    YA

    METODOLOGI PENELITIAN

  • 7/26/2019 Pedoman Pembuatan Pedeye

    16/36

    PEMODELAN

    Gambar 1.Isometric modul jacket

  • 7/26/2019 Pedoman Pembuatan Pedeye

    17/36

    TERIMA KASIH...

    ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

    Hasil Analisis Statis Jacket Lifting

    Koordinat COG dari Struktur

    Koordinat Hook Point

  • 7/26/2019 Pedoman Pembuatan Pedeye

    18/36

    ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

    Hasil Analisis Statis Jacket Lifting

    Pemilihan Dimensi Sling dan Shackel

    Lifting weight

    Hitung maksimal

    sling load

    Menghitung Desain sling load= 4 x maksimal sling load

    Ditemukan diameter slingdengan desain sling load

    yang sesuai

    selesai

    Mulai

    Diagram Alir Pemilihan Ukuran Sling

    Terdapat safety factor guna

    memenuhi dari desain kriteria yang

    kemudian dikalikan pada lifting

    weight. Safety factor pada sling

    adalah 4 sehingga beban slingsebesar 413,03 Ton. Untuk safety

    factor pada shackle adalah 2,

    sehingga untuk beban shackle

    sebesar 206,52 Ton.

  • 7/26/2019 Pedoman Pembuatan Pedeye

    19/36

    ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

  • 7/26/2019 Pedoman Pembuatan Pedeye

    20/36

    ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

    Hasil Analisis Statis Jacket Lifting

    Dari hasil analisis didapatkan critical ratio terbesar

    pada member 84. Pada analisis ini ada 4 member

    yang gagal. Berikut adalah 5 member pada jacket

    lifting denganload factor1.35 untukmemberselain

    berhubungan langsung dengan lifting point dan 2.0

    untukmemberyang berhubungan langsung denganlifting point.

    Tabel 3. Rangkuman Hasil Analisa Statis Pada Member

  • 7/26/2019 Pedoman Pembuatan Pedeye

    21/36

    ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

    Hasil Analisis Statis Jacket Lifting

    Analisis dengan

    menggunakan Load

    Factor 1.5. Dari hasil

    tersebut, untuk faktor

    1.50 member tersebut

    dinyatakan aman.Sehingga untuk faktor

    1.35 bisa dikatakan

    aman.

    Tabel 4. Rangkuman Hasil Analisis Statis padaMemberdengan Load factor1.5

  • 7/26/2019 Pedoman Pembuatan Pedeye

    22/36

    ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

    Hasil Analisis Statis Jacket Lifting

    Hasil Punching Shear

    Punching shear adalah gaya

    yang terjadi pada koneksi atausambungan struktur. Gaya yang

    terjadi pada sambungan-

    sambungan ini mempunyai

    peluang terjadi kegagalan yang

    besar dikarenakan pada daerah

    sambungan tersebutmenghasilkan konsentrasi

    tegangan.

    Tabel 5. Hasil Punching Shear

    dengan Beban Self Weight dan

    Faktor DAF 2.00

    S S S

  • 7/26/2019 Pedoman Pembuatan Pedeye

    23/36

    ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

    Hasil Analisis Dinamik Jacket Lifting

    Pergeseran Center of GravityBeban tambah dari pergeseran COG ini akan dikalikan

    dengan beban statis. Dan dalam perhitungan COG struktur

    akan digeser sejauh 1-2 meter kearah NE (north east), NW

    (north west), SE (south east), SW (south west).

    Gambar 2. Pergeseran Center of Grafity pada

    ModulJacket

    ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

  • 7/26/2019 Pedoman Pembuatan Pedeye

    24/36

    ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

    Hasil Analisis Dinamik Jacket Lifting

    Perbedaan tersebut tersebut

    mengalami kenaikan beban 17.92%.

    Sehingga didapatkan nilai perkalian

    faktor beban untuk pergeseran COG

    adalah :F = 1 + 17.92% = 1.18

    Tabel 6. Koordinat PerubahanCOG

    ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

  • 7/26/2019 Pedoman Pembuatan Pedeye

    25/36

    ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

    Hasil Analisis Dinamik Jacket Lifting

    Dari adanya perpindahan Centerof Grafity maka terdapat

    pergeseran titik tengah dan juga

    mengakibatkan reaksi tiap titik

    angkat berbeda pula. Sehingga

    perlu diperhatikan punching shear.

    Titik ataujoint yang tercantumadalahjoint yang diperkirakan

    memiliki tegangan akibat proses

    lifting. Berikut adalah

    ringkasannya.

    Tabel 7. Hasil Punching Shear

    dengan Tambahan Bebanperpindahan COG

    ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

  • 7/26/2019 Pedoman Pembuatan Pedeye

    26/36

    ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

    Hasil Analisis Dinamik Jacket Lifting

    Beban Angin

    Yang dimaksud dengan angin normal adalah angin yang terjadi pada

    lokasi tersebut dan untuk perhitungannya menggunakan perhitungan

    pada SPM (Shore Protection Manual) Tahun 1984, dari angin normal ini

    didapatkan kecepatan angin sebagai berikut:

    ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

  • 7/26/2019 Pedoman Pembuatan Pedeye

    27/36

    ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

    Hasil Analisis Dinamik Jacket Lifting

    Data sesuai dengan GL

    Nobel Denton, pada

    persyaratan ini dikatakan

    bahwa untuk angin pada

    saat transportasi dikatakan

    sebesar 30 knots, kemudian

    saat proses lifting

    kecepatan angin

    diperkirakan kurang dari 30

    knots. Sehingga dalam

    perhitungan untuk respon

    dinamis akan menggunakankecepatan angin 20 knots.

    ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

  • 7/26/2019 Pedoman Pembuatan Pedeye

    28/36

    ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

    Hasil Respon Dinamis

    EKA + EPA = EKB + EPB

    Dimana saat di A, VA= 0 dan h 0kemudian untuk pada posisi B, VB 0

    dan h = 0, sehingga didapat

    persamaan lain yaitu,

    EKA + EPA = EKB + EPB0 + mg (1-cos) L = 0.5 mVB2 + 0

    2g (1-cos)L = VB2

    VB = 2gL(1-cos)

    Kemudian untuk mengetahui

    gaya yang timbul pada titik B

    adalah :

    FB = m x aFR - W = m x a

    FR = m x a + WDengan a sama dengan

    percepatan sentrifugal dengan

    persamaan dibawah ini,

    ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

  • 7/26/2019 Pedoman Pembuatan Pedeye

    29/36

    ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

    Hasil Respon Dinamis

    Apabila melihat hasil perhitungan respon struktur akibat adanya gaya angin

    pada saat pengangkatan dilakukan, apabila disesuaikan dengan pernyataan

    pada API RP 2A-WSD tepat pada kecepatan angin 12,71 m/s. dan DNV Pt2

    Ch5 Lifting (1996) mengenaiDynamic Amplification Factoryang telah merekatetapkan tepat pada kecepatan angin 8,07 m/s pada Onshore, kecepatan

    angin 9,5 m/s pada Inshore.

    ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

  • 7/26/2019 Pedoman Pembuatan Pedeye

    30/36

    Analisis Tegangan pada Padeye

    ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

    Gambar 3. Model Padeye pada Struktur

    Jacket

    gaya terbesar yang diterimapadeye

    adalah pada join 8 sebesar

    734.765kips atau sebesar 7205.59N.

    maka, dalam analisis lokal, gaya

    yang diterima padeye adalah

    7205.59N

    Equivalent Stress yang menghasilkan

    5,0185 Mpa. Dan deformasi paling

    maksimal sebesar 0,023m. Tegangan ijin

    untuk baja A36 adalah sebesar 165Mpa.

    Gambar 4. Hasil Analisis Lokal pada

    Padeye

    ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

  • 7/26/2019 Pedoman Pembuatan Pedeye

    31/36

    ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

    Meshing dan Sensit ivity Analysis

    Meshing dan Sensitivity analysis dilakukan untuk mengetahui tegangan yang

    dihasilkan dari hasil analisis sesuai atau mendekati nilai yang sebenarnya atautidak. Sensitivity analysis ini dilakukan pada titik yang sama dengan variasi

    kerapatanmeshing yang berbeda-beda. Dari hasil tegangan yang dihasilkan, yaitu

    equivalent stress didapatkan perbedaan hasil yang kurang dari 5%. Sensitivity

    analysis dilakukan dengan memberikan variasi meshing 3 hingga 5meshing.

    ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

  • 7/26/2019 Pedoman Pembuatan Pedeye

    32/36

    ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

    Tabel 19. Tabulasi Hasil Maximum Stress untuk Variasi

    Kerapatan Mesh

    Gambar 12. Sensitifitas Model Struktur Jacket

    KESIMPULAN

  • 7/26/2019 Pedoman Pembuatan Pedeye

    33/36

    KESIMPULAN

    1. Dalam kondisi ini jacket struktur 4 kaki pada saat dilakukan analisis statis memiliki

    member unity check paling besar adalah 0.849 dengan faktor 1.5 pada member 84.

    1.5 merupakan faktor yang dicari setelah member unity check pada faktor 2.00

    mengalami kegagalan dengan hasil sebesar 1.314.

    2. Gaya tambah yang timbul pada struktur sebesar 4091,97 KN pada saat kecepatan

    angin 5,13 m/s kecepatan angin lokal). Gaya sebesar 4633,42 KN pada saat

    kecepatan angin 20 knots (GL Noble Denton). Dan gaya sebesar 4207,52 KN pada

    saat kecepatan angin 7,4 m/s (Skala Beaufort). Apabila melihat hasil perhitunganrespon struktur akibat adanya gaya angin pada saat pengangkatan dilakukan,

    apabila disesuaikan dengan pernyataan pada API RP 2A-WSD tepat pada

    kecepatan angin 12,71 m/s. dan DNV Pt2 Ch5 Lifting (1996) mengenai Dynamic

    Amplification Factor yang telah mereka tetapkan tepat pada kecepatan angin 8,07

    m/s pada Onshore, kecepatan angin 9,5 m/s pada Inshore.

    3. Analisis lokal pada struktur padeye dilakukan dengan menggunakan ANSYS

    Workbench dan didapatkan hasil equivalent stress sebesar 5,0185 Mpa, dengan

    tegangan ijin pada material Baja A36 sebesar 165 Mpa.

    SARAN

  • 7/26/2019 Pedoman Pembuatan Pedeye

    34/36

    SARAN

    1. Perlu dilakukan analisis secara statis maupun dinamis pada struktur

    jacket saat proses lifting apabila struktur padeye digantikan dengan

    strukturtrunion.

    2. Perlu dilakukan analisislifting pada saat intalasi pada site dengan moduldeck maupun jacket.

    DAFTAR PUSTAKA

  • 7/26/2019 Pedoman Pembuatan Pedeye

    35/36

    DAFTAR PUSTAKAAPI RP 2A WSD 21st Edition, 2007,Recomanded Practice for Planning, Designing, and

    Constructing Fixed Offshore Platform, Washington DC, American Petroleum Institute.

    Battacharyya, S. Kumara, Idichandy, V.G., 1985, On Experimental

    Investigation of Loadout, Launching and Upending of Offshore Steel Jacket, AppliedOcean Reaserch, Vol. 7 No.1.

    DNV Part 2 Chapter 5 Lifting, 1996, Rules of Planning and Execution of Marine

    Operations, Norway, Det Norske Veritas.

    GL Noble Denton 0027/ND REV9, 2010, Guidelines For Marine Lifting Operation,

    Technical Policy Board.

    Novanda, A. Krisna, 2012,Analisis Lifting Topside Platform dengan Pendekatan Dinamik

    Berbasis Resiko, Laporan Tugas Akhir, Surabaya, Jurusan Teknik Kelautan-ITS.

    Rajasekaran, S., Annet, D., Choo, Y. Sang, 2008,Optimal Location for

    Heavy Lifts for Offshore Platform, Asian Journal of Civil Engineering, Vol.9 No.6: 605-

    627.

    Simatupang, R. Perma, 2008, Analisa Struktur Padeye pada Proses Lifting Deck

    Structure, Laporan Tugas Akhir, Surabaya, Jurusan Teknik Kelautan-ITS.

  • 7/26/2019 Pedoman Pembuatan Pedeye

    36/36

    Terima Kasih ..