Pedoman Pelayanan Lab

107
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan oleh suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan , mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat. Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemaka Jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta yang penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan profesi yang telah ditetapkan. Pelayanan laboratorium merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang diperlukan untuk menunjang upaya peningkatan kesehatan,pencegahan, dan pengobatan penyakit,serta pemulihan kesehatan. Sebagai komponen penting dalam pelayanan kesehatan, hasil pemeriksaan laboratorium digunakan untuk penetapan diagnosis,pemberian pengobatan dan pemantauan hasil pengobatan penyakit,serta penentuan prognosis. Oleh karena itu, hasil pemeriksaan laboratorium harus selalu terjamin mutunya. Untuk meningkatkan mutu hasil pemeriksaan laboratorium, mutlak perlu dilaksanakan kegiatan pemantapan Mutu (Quality Assurance), yang mencakup berbagai komponen 1

description

lab

Transcript of Pedoman Pelayanan Lab

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar BelakangPelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan oleh suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan , mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat. Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakaJasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta yang penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan profesi yang telah ditetapkan.Pelayanan laboratorium merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang diperlukan untuk menunjang upaya peningkatan kesehatan,pencegahan, dan pengobatan penyakit,serta pemulihan kesehatan. Sebagai komponen penting dalam pelayanan kesehatan, hasil pemeriksaan laboratorium digunakan untuk penetapan diagnosis,pemberian pengobatan dan pemantauan hasil pengobatan penyakit,serta penentuan prognosis. Oleh karena itu, hasil pemeriksaan laboratorium harus selalu terjamin mutunya. Untuk meningkatkan mutu hasil pemeriksaan laboratorium, mutlak perlu dilaksanakan kegiatan pemantapan Mutu (Quality Assurance), yang mencakup berbagai komponen kegiatan. Salah satu komponen kegiatan adalah Praktek laboratorium yang benar .

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka di Instalasi Laboratorium perlu dibuat standar pelayanan yang merupakan pedoman bagi semua pihak dalam tata cara pelaksanaan pelayanan yang diberikan ke pasien pada umumnya dan pasien laboratorium Rumah sakit Rawamangun. Berkaitan dengan hal tersebut diatas maka dalam melakukan pelayanan laboratorium di Rumah Sakit Khusus Bedah Rawamangun harus berdasarkan standar pelayanan laboratorium Rumah Sakit Khusus Bedah Rawamangun.

A. TujuanPedoman Pelayanan laboratorium bertujuan :

1. Membantu penetapan diagnosa dan penatalaksanaan penderita secara benar, tepat, teliti dan cepat serta secara umum dan berkesinambungan turut berperan aktif dalam upaya penyempurnaan mutu pelayanan rumah sakit.2. Terlaksananya pengembangan sumber daya manusia dan sarana yang digunakan dengan mengacu standar keilmuan agar pelayanan laboratorium patologi kinik dilakukan oleh tenaga yang profesional dan sarana yang memadai.

B. Ruang lingkup PelayananRuang lingkup pelayanan Instalasi Laboratorium RS. Khusus Bedah Rawamangun meliputi :1. Pasien Rawat Inap Yaitu pasien yang dirawat di ruang perawatan RS Khusus Bedah Rawamangunyang memerlukan pemeriksaan laboratorium.

2. Pasien Rawat Jalan

Yaitu pasien dari unit gawat darurat dan pasien dari poli rawat jalan RS Khusus Bedah Rawamangunyang memerlukan pemeriksaan laboratorium.

3. Pasien Luar

Yaitu pasien dari Dokter luar RS Khusus Bedah Rawamangunmaupun Dokter yang bekerja-sama dengan RS Khusus Bedah Rawamangunyang memerlukan pemeriksaan laboratorium.

4. Pasien Medical Check-Up

Yaitu pasien yang berasal dari Instalasi Rawat Jalan yang akan melakukan medical check-up dan pasien dari perusahaan maupun dari asuransi yang bekerja-sama dengan RS Khusus Bedah Rawamangunyang memerlukan pemeriksaan laboratorium.

C. Batasan Opersional

Instalasi laboratorium merupakan suatu unit di rumah sakit yang memiliki tim kerja dengan kemampuan khusus dan peralatan yang standard serta memadai untuk memberikan pelayanan laboratorium kepada pasien sebagai penunjang penegakan diagnosa oleh para klinisi.Dalam keadaan tertentu yang menghendaki pelayanan khusus laboratorium dapat melayani kunjungan ke rumah ( home service ) maupun ke kantor/perusahaan ( MCU service ) untuk pengambilan bahan pemeriksaan. Pelayanan laboratorium memerlukan penanganan secara terpadu dan pengaturan dalam satu sistim.Pemeriksaan Hematologi

Pemeriksaan Hematologi adalah : pemeriksaan yang mencakup beberapa pemeriksaa antara lain Hematologi

Utin, Hematologi Lengkap, Golongan darah, Hitung Retikulosit, Hitung Eosinofil, Morfologi sel darah dan Hemostasi Lengkap.

Pemeriksaan Kimia

Pemeriksaan Kimia adalah : pemeriksaan yang mencakup beberapa pemeriksaan antara lain : Glukosa darah, Faal Hati lengkap, Faal Gnjal, Analisa lipid, Elektrolit.

Pemeriksaan Urine

Pemeriksaan Urine adalah : pemeriksaan yang mencakup beberapa pemeriksaan yang membutuhkan bahan urin antara lain : Urine Rutin, Urine Lengkap, Tes Kehamilan dan Drug monitoring.

Pemeriksaan Faeces

Pemeriksaan Faeces adalah : pemeriksaan yang mencakup beberapa pemeriksaan yang membutuhkan bahan dari faeces antara lain : Faeces Rutin, Faeces Lengkap dan darah samar.

Pemeriksaan Bakteriologi

Pemeriksaan Bakteriologi adalah : pemeriksaan yang mencakup beberapa pemeriksaan antara lain : Sediaan langsung Gram, Sekret vagina/uretra, Sputum BTA langsung

Pemeriksaan Serologi / Immunologi

Pemeriksaan Serologi adalah : pemeriksaan yang mencakup beberapa pemeriksaan yang memerlukan serum sebagai bahan pemeriksaan, adapun pemeriksaannya antara lain : VDRL, TPHA, NS1, Salmonella IgM, Dengue Blot IgG/IgM, HbsAg, Anti HBs, Anti HCV Total, Anti HIV.

D. Landasan Hukum1. UU Nomor 23 tahun 1992 TENTANG KESEHATAN2. UU Nomor 22 1999 TENTANG PEMERINTAH DAERAH. 3. Peraturan pemerintah nomor 32 tahun 1996 RENTANG TENAGA KESEHATAN. 4. Peraturan pemerintah nomor 25 tahun 2000 TENTANG KEWENANGAN PEMERINTAH DAN KEWENANGAN PROPINSI DAERAH OTONOM.5. Keputusan Presiden nomor 17 tahun 2000 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TUGAS DEPARTEMEN, SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH TERAKHIR DENGAN KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 82 TAHUN 2001.6. Keputusan Presiden nomor 102 tahun 2001 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, KEWENANGAN, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA DEPARTEMEN.7. Keputusan Menteri Kesehatan nomor 04/MENKES/SK/I/2002 TENTANG LABORATORIUM KESEHATAN SWASTA.

BAB II

STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumder Daya ManusiaBerikut ini adalah daftar kualifikasi sdm di unit kerja laboratorium. Adapun daftar kualifikasi ketenagaan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

NoNama JabatanPendidikanSertifikasiJumlah

1Ka. Instalasi LabS2 Kedokteran Spesialis Patologi Klinik 1 orang

2Ka. Operasional LabD3 Analis 1 orang

3Staff AnalisD3 Analis / SMAK 6 orang

B. Distribusi KetenagaanPengaturan tenaga kerja di unit laboratorium RS. Rawamangun berdasarkan non shift / shift. Tenaga kerja di unit laboratorium saat ini berjumah 6 orang yang memegang tanggung jawab sebagai :

Ka. Instalasi : 0 orang

Ka. Operasional : 1 orang

Staff Analis : 5 orang

C. Pengaturan Jaga

Hari kerja di perusahaan adalah 6 (enam) hari kerja dalam seminggu dan jam kerja standar perusahaan adalah 40 jam dalam satu minggu. RS Khusus Bedah Rawamangunmerupakan rumah sakit yang beroperasional selama 24 jam sehari untuk melayani masyarakat umum dan disesuaikan dengan ketentuan jam kerja standar perusahaan.Bagi karyawan yang bekerja secara shift, maka waktu kerjaa akan diatur secara mandiri oleh unit kerja yang bersangkutan dan tetap mengacu pada jam kerja standar yaitu selama 40 jam dalam satu minggu dengan 6 hari kerja. Untuk karyawan yang waktu kerja melebihi jam kerja standar maka kelebihan tersebut akan diperhitungkan dalam kebijakan lembur perusahaan.Adapun untuk tata tertib jam kerja adalah sebagai berikut : Batas toleransi keterlambatan karyawan dalam satu bulan adalah 30 menit.

Apabila keterlambatan karyawan terjadi melebihi dari batas toleransi yang diberikan maka karyawan tersebut akan mendapatkan evaluasi kedisiplinan dari atasan langsung.

Apabila terjadi keterlambatan selama 3 bulan dalam satu tahun karyawan akan diberikan surat peringatan.

Izin meninggalkan dinas maksima adalah 3 jam dalam satu hari kerja dengan persyaratan mengisi form Izin Meninggalkan Dinas (IMD) yang ditanda tangani oleh atasan langsung dan dapat dipertanggung jawabkan urgensinya.

Pengaturan tenaga kerja di RS. Rawamangun berdasarkan sistim shift dan non shift dapat dilihat di bawah ini :

Karyawan shift : Senin Minggu

Shift I

: 07.00 14.00

Shift II

: 14.00 20.00

Shift III

: 20.00 07.00

Karyawan non shift

Senin Jumat

: 08.00 16.30

BAB III

STANDAR FASILITASA. Denah Luas Ruang Kerja : Luas ruang laboratorium 22,55 m2

Keterangan Gambar : 10.Tempat pewarnaan1. Meja arsip 11. Rak tempat pengering

2. Troly peralatan sampling 12. Centrifuge

3. Meja sampling 13. Rak LED

4. Kursi pasien 14. Mikroskop

5. Kulkas 15. Waterbath

6. Meja dan Komputer 16. Rotator

7. Lemari Arsip 17. Spektrofotometer

8. Meja Administrasi 18. Rak Mikropipet dan mikropipet

9. Wastafel 19. Hematology AnalyzerB. Standar Fasilitas

Peralatan Kerja

Peralatan yang tersedia di Laboratorium mengacu kepada buku pedoman laboratorium Departemen Kesehatan RI untuk penunjang kegiatan pelayanan terhadap pasien laboratorium.

Alat alat yang ada di laboratorium :

1) Komputer ( 1 set )

Komputer dipergunakan untuk membuat biling, hasil laboratorium dan administrasi lainnya.

2) Sysmex KX-21 ( 1 unit )

Sysmex KX-21 dipergunakan untuk pemeriksaan hematologi lengkap dengan 3 diff count, pemeriksaan diff count dibaca secara manual menggunakan mikroskop.

3) Datachem DTN-410 ( 1 unit )

Datachem DTN-410 dipergunakan untuk pemeriksaan kimia secara semi otomatis, meliputi pemeriksaan : Faal hati, faal ginjal, analisa lipid.

4) XD 686 ( 1 unit )

XD 686 dipergunakan untuk pemeriksaan Elektrolit dalam darah (Natrium,Kalium,Chlorida)

5) Mikroskop ( 1 unit )Mikroskop dipergunakan untuk pemeriksaan yang memakai mokroskop, antara lain : Sediment urin, faeses lengkap, preparat Gram, preparat BTA, Preaparat malaria, preparat langsung sekret uretra/vagina, hitung eosinofil, retikulosit dan cross check trombosit dengan slide.

6) Centrifuger ( 2 unit )

Centrifuger dipergunakan untuk memutar darah, urin, hdl precipitat.

7) Kulkas ( i unit )

Kulkas dipergunakan untuk menyimpan reagensia dan serum yang perlu disimpan

8) Rotator ( 1 unit )Rotator dipergunakanuntuk pemeriksaan widal dan vdrl

9) Mikropipet ( 3 unit )Mikropipet terdiri dari : 1 unit soccorex fix 100 , 1 unit soccorex variable 0-50 , 1 unit soccorex variable 100-1000 . Dipergunakan untuk pemeriksaan sero-imunologi dan kimia darah

Laboratorium RS Khusus Bedah Rawamangunberlokasi di lantai I yang terdiri dari ruang sampling / administrasi, ruang billing, ruang kerja Hematologi, Kimia, Serologi, Urin dan Faeces.

BAB IV

TATA LAKSANA PELAYANANA. Jenis Pelayanan

Kriteria Pemeriksaan laboratorium :

Waktu pemeriksaannJenis pemeriksaan

Cito

jamGula Darah Sewaktu

1 jamElektrolit

jamHematologi lengkap tanpa LED

Biasa Cito

jamWidal

1 jamBilirubin bayi

jamGolongan darah

jamMasa perdarahan (BT)

jamMasa pembekuan (CT)

Biasa

jamHematologi Rutin

1 jamHematologi Lengkap

1 jamKimia Darah

jamUrin lengkap

1 jamFaeces lengkap

Keterangan : Hal tersebut diatas berlaku jika semua alat keadaan baik, dan untuk hitung jenis leukosit tidak ditemukan sel muda, karena akan dikonsulkan ke penanggung jawab laboratorium.

Prosedur Pemberian Nomor dan Pencatatan Hasil Laboratorium:

HEMATOLOGI1) Catat nomor laboratorium di formulir permintaan pemeriksaan

2) Catat nomor, nama, tanggal lahir, dokter pengirim, kamar pasien dan jenis pemeriksaan di buku arsip laboratorium

3) Catat nomor, nama, tanggal lahir pada sampel pasien

4) Hasil dari print out alat di klip dengan steples pada formulir permintaan pemeriksaan lalu dicatat di buku arsip laboratorium sesuai dengan nomor spesimen.

5) Hasil dari buku arsip laboratorium kemudian baru ditulis pada kertas hasil

6) Nomor urut laboratorium hematologi setiap bulan berubah, dari awal bulan mulai nomor 1 sampai seterusnya sampai akhir bulan.

KIMIA

1) Catat nomor laboratorium di formulir permintaan pemeriksaan. Catat nomor, nama pasien, tanggal lahir/umur, dokter pengirim, kamar pasien dan jenis pemeriksaan di buku arsip laboratorium

2) Catat nomor, nama, tanggal lahir pada sampel pasien

3) Catat di kertas kerja kimia, nomor nama pasien dan jenis pemeriksaan

4) Hasil laboratorium dicatat pada kertas kerja Kimia sesuai dengan nomor spesimen, baru dipindahkan ke buku arsip laoratorium.

5) Dari buku arsip laboratorium kemudian baru ditulis pada lembar hasil.

6) Nomor urut laboratorium Kimia setiap bulan berubah, dari awal bulan mulai nomor 1 sampai seterusnya sampai akhir bulan. SEROLOGI/IMUNOLOGI

1) Catat nomor laboratorium di formulir permintaan pemeriksaan

2) Catat nomor, nama pasien, tanggal lahir/umur, dokter pengirim, kamar pasien dan jenis pemeriksaan di buku arsip laboratorium

3) Catat nomor, nama, tanggal lahir pada sampel pasien

4) Catat di kertas kerja kimia, nomor nama pasien dan jenis pemeriksaan

5) Hasil laboratorium dicatat pada kertas kerja Kimia sesuai dengan nomor spesimen, baru dipindahkan ke buku arsip laoratorium.

6) Dari buku arsip laboratorium kemudian baru ditulis pada lembar hasil.

7) Nomor urut laboratorium Kimia setiap bulan berubah, dari awal bulan mulai nomor 1 sampai seterusnya sampai akhir bulan.BAKTERIOLOGI

1) Catat nomor laboratorium di formulir permintaan pemeriksaan

2) Catat nomor, nama pasien, tanggal lahir/umur, dokter pengirim, kamar pasien dan jenis pemeriksaan di buku arsip laboratorium

3) Catat nomor, nama, tanggal lahir pada sampel pasien

4) Catat di kertas kerja kimia, nomor nama pasien dan jenis pemeriksaan

5) Hasil laboratorium dicatat pada kertas kerja Kimia sesuai dengan nomor spesimen, baru dipindahkan ke buku arsip laoratorium.

6) Dari buku arsip laboratorium kemudian baru ditulis pada lembar hasil.

7) Nomor urut laboratorium Kimia setiap bulan berubah, dari awal bulan mulai nomor 1 sampai seterusnya sampai akhir bulan.

URINE

1) Catat nomor laboratorium di formulir permintaan pemeriksaan

2) Catat nomor, nama pasien, tanggal lahir/umur, dokter pengirim, kamar pasien dan jenis pemeriksaan di buku arsip laboratorium

3) Catat nomor, nama, tanggal lahir pada sampel pasien

4) Catat di kertas kerja kimia, nomor nama pasien dan jenis pemeriksaan

5) Hasil laboratorium dicatat pada kertas kerja Kimia sesuai dengan nomor spesimen, baru dipindahkan ke buku arsip laoratorium.

6) Dari buku arsip laboratorium kemudian baru ditulis pada lembar hasil.

7) Nomor urut laboratorium Kimia setiap bulan berubah, dari awal bulan mulai nomor 1 sampai seterusnya sampai akhir bulan.FAECES

1) Catat nomor laboratorium di formulir permintaan pemeriksaan

2) Catat nomor, nama pasien, tanggal lahir/umur, dokter pengirim, kamar pasien dan jenis pemeriksaan di buku arsip laboratorium

3) Catat nomor, nama, tanggal lahir pada sampel pasien

4) Catat di kertas kerja kimia, nomor nama pasien dan jenis pemeriksaan

5) Hasil laboratorium dicatat pada kertas kerja Kimia sesuai dengan nomor spesimen, baru dipindahkan ke buku arsip laoratorium.

6) Dari buku arsip laboratorium kemudian baru ditulis pada lembar hasil.

7) Nomor urut laboratorium Kimia setiap bulan berubah, dari awal bulan mulai nomor 1 sampai seterusnya sampai akhir bulan.

Pengelolaan SpesimenTATA LAKSANA PELAYANAN TEKNIK PENGAMBILAN DAN PENANGANAN SPESIMENPersiapan Pasien :1) Pemeriksaan gula darah puasa dan 2 jam post prondial.2) Sebelum pemeriksaan pasien harus berpuasa selama 10 jam.

3) Pagi hari pasien diambil darah dan urin untuk pemeriksaan glukosa puasa, kemudian pasien makan dan minum seperti biasa, selesai makan pasien puasa lagi selama 2 jam.

4) Pasien diambil darah dan urin yang kedua untuk pemeriksaan glukosa 2 jam pp.

5) Pemeriksaan Profil Lipid :

6) Pasien diharuskan puasa selama 12 jamPersiapan Alat : 1) Spuit, Tube vacutainer

2) Lancet, Autoclick, Wing needle, Tourniquet

3) Objek glass, Cover glassPersiapan Bahan :

1) Kapas alcohol

2) MicroporeTeknik Pengambilan Spesimen :Darah Vena1) Catat nama, nomor laboratorium, jenis pemeriksaan yang diminta.

2) Gunakan sarung tangn sebelum pengambilan darah.

3) Pasang tourniquet pada daerah yang akan diambil darahnya.

4) Desinfeksi bagian vena yang akan ditusuk dengan kapas alkohol

5) Tusuk vena dengan jarum spuit atau vacutainer sampai terlihat darah keluar.

Pemeriksaan Hematologi Lengkap : Darah EDTA 3 ml.

Pemeriksaan Kimia Klinik : Darah beku 5 ml.

Pemeriksaan Immunologi : Darah beku 5 ml.

Pemeriksaan Hematologi+Kimia+Immun : Darah EDTA + beku 10 ml.

6) Asumsi pengambilan darah diatas sesuai dengan jumlah item pemeriksaan laboratorium.

7) Tourniquet dilepaskan

8) Cabut jarum dengan menempelkan kapas kering diatasnya

9) Rekatkan plester mikropore.Darah Kapiler1) Lokasi pengambilan 2/3 ujung jari pada orang dewasa dan anak, tumit kaki pada bayi.

2) Desinfeksi bagian yang akan ditusuk dengan kapas alkohol.

3) Tusuk dengan lancet Autoclick secepat mungkin.

4) Buang tetes darah pertama dengan kapas kering, tetes darah selanjutnya diambil.

5) Rekatkan lokasi tusukan dengan kapas kering dan plester micropore.

Darah Arteri

1) Lokasi pengambilan arteri radialis, arteri brachialis, arteri femoralis.

2) Gunakan spuit 1 cc atau 3 cc, ambil heparin secara aseptis dan basahi bagian dalam spuit.

3) Desinfeksi bagian yang akan ditusuk dengan kapas alkohol.

4) Tusuk arteri dengan posisi jarum tegak lurus atau pada sudut 90 derajat.

5) Tarik jarum dari pembuluh darah setelah didapat darah yang dibutuhkan kemudian ujung jarum ditusuk ke gabus atau karet.

6) Tempelkan kapas kering pada lokasi bekas tusukan dan rekatkan dengan plester micropore.

7) Bolak balik spuit agar darah tercampur homogen.

Urin

1) Urin sewaktu : Unuk urin lengkap, tes kehamilan.

2) Urin sewaktu yang dikeluarkan pada saat akan diperiksa (sewaktu-waktu)

3) Urin ditampung dengan pot urin bersih dan tertutup.

4) Beri label identitas pasien

5) Urin pagi : Untuk urin lengkap

6) Urin yang pertama dikeluarkan pada pagi hari setelah bangun tidur

7) Urin ditampung ke dalam pot urin bersih dan tertutup

8) Beri label identitas pasien

9) Urin 24 jam : Untuk creatinin clearance, protein kantitatif, elektrolit urin.

10) Cara Penampungan urin 24 jam, misal :

11) Jam 7 pagi, penderita mengeluarkan urin, urin dibuang.

12) Tampung semua urin yang dikeluarkan sampai dengan jam 7 pagi esok harinya.

13) Untuk creatinin clearance, penampung urin terlebih dahulu di beri thymol 2 ml.

14) Campur semua urin setiap selesai menampung, jangan sampai ada yang tertumpah.

Faeces

1) Ambil sedikit faeces ke dalam wadah bersih dan bertutup, jangan bercampur dengan urin

2) Ambil bagian yang ada darah dan lendirnya.

Sputum

1) Ambil sputum pada saat pertama kali pasien bangun tidur pagi hari

2) Tampung pada wadah bersih, kering, bermulut besar dan tertuup.

Pleura dan cairan tubuh lain

Tampung semua sampel/bahan pada wadah bersih, kering, dan bermulut lebar. Sekret / SwabBahan diambil dari swab vagina, uretra, tenggorok, telinga, hidung sesuai dengan permintaan dokter. Kultur

Pada pemeriksaan kultur, sampel ditampung pada wadah bersih dan sterilPENGOLAHAN SPESIMEN

Jenis SpesimenPerlakuan pada spesimenBentuk yang untuk dianalisa

Darah EDTAHomogenisasiDarah tidak boleh beku

Darah BekuCentrifuger 3000 rpm, 5 menitSerum

Darah CitratCentrifuger 1000 rpmPlasma

Darah tanpa anti koagulan (masa pembekuan)Segera dianalisaDarah segar

Urin (Urinalisa ) : Kimia urin

Sedimen urinHomogenisasi Centrifuger 2000 rpm, 5 menitUrin segar

Endapan urin

Urin Tes KehamilanSegera dianalisaUrin segar

Darah segar

(Gall kultur / MO darah)Masukkan ke dalam botol bactecDarah dalam botol

Tata Laksana Penyimpanan Spesimen

Simpan semua spesimen sesuai dengan nomor urut, tanggal, dan hari serta bulan penyimpanan.

Serum

Disimpan di freezer selama 1 bulan pada suhu -20c, setelah disimpan selama 1 bulan, sisa serum dibuang

Darah EDTA

Sisa sampel darah EDTA disimpan selama 24 jam pada suhu 8c, setelah itu dibuang

Darah Beku

Sisa sampel darah beku disimpan selama 36 jam pada suhu 8c , setelah itu dibuang

Urin

Sisa sampel urin disimpan pada suhu kamar ( 15-30c ),sampai dengan pergantian shift kerja, setelah itu dibuang.

Faeces

Sisa sampel faeces disimpan pada suhu kamar ( 15-30c ),sampai dengan pergantian shift kerja, setelah itu dibuang.

Cairan Tubuh

Sisa sampel cairan tubuh disimpan pada suhu 8c selama 1 minggu, setelah itu dibuang.

Jenis Pemeriksaan Laboratorium

PEMERIKSAANBAHANHARI KERJASELESAI HASIL

HEMATOLOGI :

1. Darah rutin

2. Darah lengkap

3. Golongan darah / Rh

4. Hitung eosinofil

5. IT RatioDarah EDTA 3 ml

Darah EDTA 3 ml

Darah perifer

Darah EDTA 3 ml

Darah EDTA 3 mlSetiap hari

Setiap hari

Setiap hari

Setiap hari

Setiap hari15 menit

1 jam

15 menit

30 menit

30 menit

6. MCV, MCV, MCHC

7. Hitung jenis leukosit

8. LED

9. Gambaran Darah Tepi

10. Malaria

11. RetikulositDarah EDTA 3 ml

Darah EDTA 3 ml

Darah EDTA 3 ml

Darah EDTA 3 ml

Darah EDTA 3 ml

Darah EDTA 3 mlSetiap hari

Setiap hari

Setiap hari

Setiap hari

Setiap hari

Setiap hari15 menit

30 menit

1 jam

1 hari

1 jam

30 menit

HEMOSTASIS :

1. Waktu perdarahan

2. Waktu pembekuan

Darah

DarahSetiap hari

Setiap hari20 menit

20 menit

URINALISIS :

1. Urin rutin

2. Urin lengkap

3. Tes kehamilan

4. Glukosa urin

Urin segar 10 ml

Urin segar 10 ml

Urin segar 10 ml

Urin segar 10 mlSetiap hari

Setiap hari

Setiap hari

Setiap hari20 menit

30 menit

20 menit

20 menit

FAECES :

1. Faeces Rutin

2. Faeces lengkap

3. Darah samar

Faeces

Faeces

Faeces

Setiap hari

Setiap hari

Setiap hari30 menit

45 menit

30 menit

ANALISA CAIRAN TUBUH :

1. Analisa sperma

2. Transudat / Exudat

3. Cairan Sendi

4. Cairan Otak

Sperma

Cairan Pleura

Cairan Sendi

Cairan OtakSetiap hari

Setiap hari

Setiap hari

Setiap hari3 jam

2 hari

2 hari

2 hari

DRUG MONITORING :

1. Amphetamine

2. Cannabis

3. Opiate

4. Benzodiazepine

5. CoccaineUrin segar 10 ml

Urin segar 10 ml

Urin segar 10 ml

Urin segar 10 ml

Urin segar 10 mlSetiap hari

Setiap hari

Setiap hari

Setiap hari

Setiap hari20 menit

20 menit

20 menit

20 menit

20 menit

KIMIA :

KARBOHIDRAT :

1. Glukosa puasa2. Glukosa 2 jam pp3. Glukosa sewaktu4. Glukosa kurva harian

5. Glukosa Toleransi TestDarah / serum 0,5 ml

Darah / serum 0,5 ml

Darah / serum 0,5 ml

Darah / serum 0,5 ml

Darah / serum 0,5 ml

Setiap hari

Setiap hari

Setiap hari

Setiap hari

Setiap hari15 menit

15 menit

15 menit

15 menit

2 jam

PEMERIKSAANBAHANHARI KERJASELESAI HASIL

LEMAK :

1. Trigliserida

2. Kolesterol total

3. Kolesterol HDL

4. Kolesterol LDL

Serum 0,5 ml

Serum 0,5 ml

Serum 0,5 ml

Serum 0,5 mlSetiap hari

Setiap hari

Setiap hari

Setiap hari1 jam

1 jam

1 jam

1 jam

FUNGSI GINJAL :

1. Urium

2. Kreatinin

3. Asam urat

4. Creatinin Clereance

5. Urea ClereanceSerum 0,5 ml

Serum 0,5 ml

Serum 0,5 ml

Urin 24 jam

Urin 2 jamSetiap hari

Setiap hari

Setiap hari

Setiap hari

Setiap hari1 jam

1 jam

1 jam

1 jam

1 jam

FUNGSI HATI :

1. Protein total

2. Albumin

3. Globulin

4. Bilirubin total

5. Bilirubin direk

6. Bilirubin indirek

7. SGOT

8. SGPT

9. Gamma GT

10. Alkali fosfatase

Serum 0,5 ml

Serum 0,5 ml

Serum 0,5 ml

Serum 0,5 ml

Serum 0,5 ml

Serum 0,5 ml

Serum 0,5 ml

Serum 0,5 ml

Serum 0,5 ml

Serum 0,5 mlSetiap hari

Setiap hari

Setiap hari

Setiap hari

Setiap hari

Setiap hari

Setiap hari

Setiap hari

Setiap hari

Setiap hari1 jam

1 jam

1 jam

1 jam

1 jam

1 jam

1 jam

1 jam

1 jam

1 hari

ELEKTROLIT :

1. Natrium

2. Kalium

3. Chlorida

4. Kalsium

5. Magnesium

6. Posfor anorganik

Serum 0,5 ml

Serum 0,5 ml

Serum 0,5 ml

Serum 0,5 ml

Serum 0,5 ml

Serum 0,5 mlSetiap hari

Setiap hari

Setiap hari

Setiap hari

Setiap hari

Setiap hari1 jam

1 jam

1 jam

1 hari

1 hari

1 hari

BAKTERIOLOGI :

1. Pewarnaan Gram3. Pewarnaan BTA3. Sediaan langsung sekret

uretra

4. Sediaan langsung sekret

Vagina

Sputum, cairan tubuh

Sputum, cairan tubuh

Sekret uretra

Sekret vaginaSetiap hari

Setiap hari

Setiap hari

Setiap hari

1 jam

2 jam

1 jam

1 jam

PEMERIKSAANBAHANHARI KERJASELESAI HASIL

SEROLOGI :

1. VDRL

2. Salmonella IgM (Tubex)

3. Widal

4. HbsAg

5. Anti HCV

6. Anti HIV

7. Anti Dengue IgG

8. Anti Dengue IgM

9. TPHA

10. ASTO

11. CRP

12. RA Faktor

13. Anti HBsSerum 0,5 ml

Serum 0,5 ml

Serum 0,5 ml

Serum 0,5 ml

Serum 0,5 ml

Serum 0,5 ml

Serum 0,5 ml

Serum 0,5 ml

Serum 0,5 ml

Serum 0,5 ml

Serum 0,5 ml

Serum 0,5 ml

Serum 0,5 ml

Setiap hari

Setiap hari

Setiap hari

Setiap hari

Setiap hari

Setiap hari

Setiap hari

Setiap hari

Setiap hari

Setiap hari

Setiap hari

Setiap hari

Setiap hari45 menit

2 jam

30 menit

30 menit

30 menit

30 menit

30 menit

30 menit

1 hari

1 hari

1 hari

1 hari

1 hari

B. Alur Pelaporan mutu

Pendaftaran dan Pencatatan :Pelayanan pemeriksaan laboratorium pada pasien rawat jalan :

Pasien datang dengan formulir pemeriksaan laboratorium, mendaftar di bagian pendaftaran, kemudian

ke laboratorium

Di laboratorium dibuatkan nota biaya, diminta ke kasir untuk melakukan pembayaran

Pasien diambil sampel di laboratorium oleh petugas laboratorium.

Petugas laboratorium memberi label pada sampel yang telah diambil

Di laboratorium pasien diberitahu kapan hasil selesai dan nota biaya asli untuk pengambilan hasil.

Setelah hasil pemeriksaan selesai, ditulis di buku hasil pemeriksaan

Hasil ditulis pada kertas hasil, diberi amplop.

Hasil diberikan ke pasien dengan menunjukkan nota biaya yang telah bercap lunas.

Pelayanan pemeriksaan laboratorium pada pasien rawat inap :

Doktermemberitahu instruksi pemerikaan laboratorium, dibuat pemeriksaan laboratorium rangkap tiga yang ditandatanganioleh dokter yang meminta.

Formulir laboratorim harus diisi lengkap : Nama, Tanggal lahir/Umur, jenis kelamin, Jenis pemeriksaan, kamar pasien dan jam pemeriksaan.

Petugas laboratorium mencatat dibuku pemeriksaan dan membuat nota biaya

Nota biaya disetor ke kasir

Petugas laboratorium mengambil sampel darah pasien ke ruang rawat sesuai instruksi permintaan pemeriksaan.

Petugas laboratorium memberi label pada sampel yang telah diambil.

Untuk sampel urin, faeces diambil oleh perawat dengan wadah sampel yang telah diberi label oleh petugas laboratorium dan cairan tubuh , seperti : Cairan pleura, cairan otak, cairan sendi, diambil oleh dokter dan dikirim langsung ke laboratorium oleh perawat dan harus diserahkan ke laboratorium dengan menyertakan formulir permintaan pemeriksaan yang sudah diisi lengkap data pasien.

Setelah penyemplingan, petugas laboratorium (analis) segera melakukan pemeriksaan.

Setelah hasil pemeriksaan selesai, dicatat di buku pemeriksaan, dan ditulis pada lembar hasil.

Hasil pemeriksaan laboratorium diberikan kepada perawat di bagian rawat inap.

Pengelolaan Limbah

1. Pemisahan Limbah

Limbah dipisahkan dalam kantong kuning untuk sampah infeksius dan container dengan kantong sampah hitam untuk sampah non infeksius.

Limbah benda tajam / jarum suntik dimasukkan ke dalam wadah khusus benda tajam yang tahan tusukan seperti safety box atau jerigen bekas.

Beri label pada tempat limbah

Pergunakan alat pelindung diri setiap menangani limbah.

2. Pengumpulan dan Pengangkatan limbah

Periksa wadah limbah kantong kuning, jika sudah terisi bagian, ganti dengan kantong kuning yang kosong.

Kantong kuning yang telah terisi limbah infeksius tadi diikat, diambil oleh petugas cleaning service dibawa ke tempat pengolahan limbah.

Periksa wadah limbah kantong hitam, jika sudah terisi bagian, ganti dengan kantong hitam yang kosong.

Kantong hitam yang telah terisi limbah non infeksius tadi diikat, diambil oleh petugas cleaning service dibawa ke tempat pengolahan limbah.

Periksa wadah limbah benda tajam ( safety box/jerigen ), jika sudah terisi bagian, ganti dengan safety box yang kosong.

Safety box / jerigen yang telah terisi limbah tadi ditutup, kemudian diambil oleh petugas cleaning service, dibawa ke tempat pengolahan limbah.

KODE WARNA YANG DISARANKAN UNTUK LIMBAH

WARNA KANTONG

JENIS LIMBAH

HITAMLimbah rumah tangga biasa, tidak digunakan untuk menyimpan atau mengangkut limbah klinis

KUNING

Semua jenis limbah infeksius yang akan dibakar

Laporan Hasil dan Arsip

TATA LAKSANA PELAPORAN HASIL :

1. Penulisan hasil di kertas kerja

Tulis nama, nomor laboratorium, dan jenis pemeriksaan pada lembar kertas kerja.

Cocokkan hasil yang ditulis dengan hasil print out dari alat.

2. Penulisan hasil di buku arsip laboratorium

Tulis nama, nomor laboratorium, tanggal lahir, dokter yang meminta pemeriksaan dan jenis pemeriksaan.

Cocokkan hasil yang ditulis dengan hasil di kertas kerja dan hasil print out dari alat.

3. Penulisan hasil pemeriksaan laboratorium

a. Secara Manual

Tulis identitas pasien yang terdiri dari nama, tanggal lahir, nomor laboratorium, dokter pengirim, tanggal periksa dan jam pemeriksaan.

Tulis hasil di formulir hasil pemeriksaan, lalu di paraf oleh analis pemeriksa.

Bubuhkan stempel laboratorium dan di tanda-tangani oleh Dokter penanggung jawab laboratorium.

Pemeliharaan dan Kalibrasi Alat

TATA LAKSANA PEMELIHARAAN ALAT-ALAT LABORATORIUM:

1. Lemari es (refrigerator) dan Freezer

a. Menggunakan lemari es dan freezer khusus untuk laboratorium.

b. Tempatkan lemari es sedemikian rupa,sehingga bagian belakang lemari es masih longgar untuk aliran udara dan

fasilitas kebersihan kondensor.

c. Pintu lemari es harus tertutup baik untuk mencegah keluarnya udara dingin dan bagian pendingin.

d. Membersihkan dan defrost setiap 2 bulan dan setelabh terjadi pemadaman listrik.

e. Pemantauan dilakukan, pencatatan suhu setiap hari pada permulaan kerja ( 28 C)

f. Freezeer dilakukan hal yang sama, sesuai suhu yang di gunakan (-15 sampai 20 C)

g. Lemari es dan freezer harus selalu daLam keadaan hidup.

h. Untuk perawatan setiap 6 bulan sekali.

2. Inkubator

a. Bagian dalam inkubator dan rak harus di bersihkan secara teratur dengan di desinfektan.

b. Pemantauan,catat suhu setiap hari pada permulaan kerja.

c. Perbedaan suhu 2C, pengaturan suhu perlu di stel kembali,Suhu yang masih dapat diterima adalah + 2C dari

suhu yang diinginkan.

d. Perawatan setiap 6 bulan sekali.

3. Centrifus

a. Letakkan centrifus pada tempat yang datar.

b. Gunakan tabung dengan ukuran dan tipe yang sesuai tiap centrifus. Beban harus di buat seimbang sebelum

dicentrifus

dijalankan,kecuali pada sentrifus mikrohematokrit karena tabung kapiler sangat kecil.

c. Pastikan bahwa penutup telah tertutup dengan balk dan kencang sebelum centrifus di jalankan.

d. Bensihkan dinding bagian dalarn dengan larutan anti septic setiap minggu atau bila terjadi tumpahan atau tabung

pecah.

e. Pada pengguna sentnifus mikro hematokrit.tabung kapiler harus di tutup pada salah satu ujungnya untuk

menghindari keluar darahnya.

f. Periksa bantalan pada wadah tabung, bila bantalan tidak ada maka tabung mudah pecah waktu di centrifus

karena adanya gaya sentrifugal yang kuat menekan tabung kaca ke dasar wadah,bantalan harus sesuai dengan

ukuran dan bentuk tabung.

g. Putar tombol kecepatan pelan-peIan sesuai kecepatan yang di perlukan.

h. hentikan segera bila beban tidak seimbang atau terdengar suara aneh.

i. Jangan mengoperasikan centrifus dengan tutup terbuka.

j. Jangan menggunakari centrifus dengan kecepatan yang lebih tinggi dari keperluan.

k. Jangan membuka tutup centrifus sebelum centrifus benar-benar telah berhenti.

I. Perawatan setiap tahun.

4. Mikroskop

a. Mikroskop di letakkan di tempat yang datar.

b. Biasakan memeriksa dengan menggunakan lensa objektif l0x dulu, bila sasaran jelas, perbesar dengan objektif 40x,

dan bila perlu dengan 100x. Untuk pembesaran 100x gunakan minyak emersi.

c. Bersihkan lensa dengan kertas lensa yang di basahi dengan xylol setiap hari setelah selesal bekerja,terutama bila

terkena minyak imersi.

d. Jangan membersihkan / merendam lensa dengan alkohol atau sejenisnya karena akan melarutkan perekatnya

sehingga lensa dapat lepas dari rumahnya.

e. Jangan membiarkan mikroskop tanpa lensa okuler atau objektif,karena kotoran akan mudah masuk.

f. Saat mikroskop di simpan, lensa objektif 10x atau 40x tidak boleh berada pada satu garis dengan kondensor, karena

dapat mengakibatkan lensa pecah bila ulir makrometer dan mikrometernya sudah rusak.

g. Membersihkan dan melumasi penyangga setiap minggu.

h. Mikroskop di simpan di tempat yang kelembabannya rendah, jangan menyentuh lensa dengan Jari.

I. Periksa kelurusan sumbu kondensor setiap bulan.

5. Fotometer / spectrometer

a. Gunakan lampu yang sesuai dengan masing-masing jenis fotometer

b. Tegangan listrik harus stabil.

c. Hidupkan alat terlebih dahulu selama 5 30 menit ( tergantung jenis / merek alat ), supaya cahaya lampu menjadi

stabil.

d. Monokromator atau filter harus bersih, tidak lembab, tidak berjamur.

e. Kuvet ( tergantung jenisnya ) harus tepat meletakkannya,sisi yang di lalui cahaya harus menghadap ke arah cahaya,

bagian tersebut harus bersih. tidak ada bekas tangan, goresan ataupun embun.Untuk menghindari hal tersebut

pegang kuvet di ujung dekat permukaan.

f. Isi kuvet harus cukup sehingga seluruh cahaya dapat melalui isi kuvet.

g. Tidak boleh ada gelembung udara dalam kuvet.

h. Untuk pemeriksaan enzimatik, kuvet harus di inkubasi pada suhu yang sesuai dengan suhu pemeriksaan.

i. Amplifire/ pengolah signal harus berfungsi dengan baik.

j. Jangan menyentuh lampu dengan tangan, karena lemak dan tangan yang melekat pada permukaan lampu akan

menimbulkan bekas yang sulit dihilangkan, bila tersentuh tangan waktu mengganti lampu, segera bersihkan dengan

alkohol.

6. Shecker/ rotator

a. Bersihkan bagian luar alat dan bagian-bagian yang berputar.

b. Kencangkan sekrup pada rangka pengocok.

c. Minyaki mesin.

d. Periksa ke-aus-an sikat dan bagian berputar Iainnya.

7. Kamar hitung

a. Kamar hitung dan kaca penutup harus bersih sebab kotoran ( jamur, pertikel debu ) pada pengamatan di bawah

mikroskop akan terlihat sebagai sel.

b. Periksa di bawah mikroskop, apakah garis garis pada kamar hitung terlihat jelas dan lengkap.

c. Kamar hitung dan kaca penutup harus kering, bila basah akan menyebabkan terjadinya pengenceran dan

kemungkinan sel darah akan pecah, sehingga jumlah sel yang dihitung menjadi berkurang.

d. Kaca penutup harus tipis,rata,tidak cacat dan pecah, sebab kaca penutup berfungsi untuk menutup sampel, bila

cacat atau pecah maka volume dalam kamar hitung menjadi tidak tepat.

e. Cara pengisian kamar hitung; dengan menggunakan pipet Pasteur dalam posisi horizontal, sampel dimasukkan

dalam kamar hitung yang tertutup kaca penutup.

f. Bila pada pengisian terjadi gelembung udara di dalam kamar hitung atau sampel mengisi parit kamar hitung /

menggenang kamar lain, atau kamar hitung tidak terisi penuh, maka pengisian harus dibuang.

g. Cuci kamar hitung segera setelah dipakai dengan air mengalir atau dengar air detergent encer.

h. Bila masih kotor, rendamlah dengan air detergent, kemudian bilas dengan air bersih.

I. Pada waktu mencuci kamar hitung tidak boleh menggunakan sikat.

8. Pipet

a. Gunakan pipet gelas yang sesuai dengan peruntukannya yaitu pipet transfer yang di pakai untuk memindahkan

sejumlah volume cairan yang tetap dengan teliti, serta pipet ukur yang dipakai untuk memindahkan berbagai

volume tertentu yang diinginkan.

b. Gunakan pipet yang bersih dan kering serta ujungnya masih utuh dan tidak retak.

c. Cara penggunaan pipet harus disesuaikan denganjenis pipet.

d. Pemipetan cairan tidak boleh menggunakan mulut.

e. Pemindahan cairan dan pipet ke dalam wadah harus dilakukan dengan cara menempelkan ujung pipet yang telah di

keringkan dahulu bagian luarnya dengan kertas tissue pada dinding wadah / bejana dalam posisi tegak lurus dan

cairan dibiarkan mengalir sendiri.

f. Pipet volumetrik tidak boleh ditiup.

g. Pipet ukur yang mempunyai tanda cincin di bagian atas, setelah semua cairan dialirkan maka sisa cairan diujung

pipet dikeluarkan dengan ditiup memakai alat bantu pipet.

h. Pipet ukur yang tidak mempunyai cincin tidak boleh ditiup.

i. Pipet dengan volume kecil ( 1 - 500 L ), harus di bilas untuk mengeluarkan sisa cairan yang menempel pada dinding

bagian dalam.

j. Pipet untuk pemeriksaan biakan harus steril.

k. Pipet yang telah di pakai untuk memipet larutan basa harus dibilas dahulu dengan larutan yang bersifat asam

dengan kosentrasi rendah, sedangkan yang telah dipakai untuk memipet larutan asam harus di bilas dengan larutan

basa Iemah, kemudian di rendam dalam aquadest selama satu malam, kemudian di bilas lagi dengan aquademineral.

l. Pipet yang sudah di pakai harus direndam dalam larutan antiseptic, kemudian baru di cuci.

9. Pipet semiotomatik

a. Pada pipet semiotomatik, tip pipet tidak boleh di pakai ulang, karena pencucian tip pipet akan mempengaruhi

kelembaban plastik tip pipet, juga pengeringan seringkali menyebabkan tip meramping dan berubah bentuk saat

pemanasan.

b. Penggunaan tidak boleh melewati batas skala tip dan pipetnya.

c. Tip yang di gunakan harus terpasang erat .

d. Sesudah penggunaan harus di bersihkan dan disimpan dengan baik di dalam rak pipet.

10. Alat gelas

a. Tabung yang di pakal harus selalu bersih.

b. Untuk pemakaian ulang, cuci gelas dengan deterjen ( sedapatnya netral ) dan oksidasi (hipokiorit), kemudian bilas

dengan aquades

Pencucian alat laboratorium

o Cairan pencuci : Larutan netral 2 %

o Cairan pelarut : Extran netral 20 ml

o Air sampai : 1 liter,

Cara pencucian.:

- Rendam alat yang di cuci dalam air sampai bersih, kemudian rendam dalam larutan extran netral 2% selama 2- 24

jam, bila air terlalu kotor rendam Iebih lama.

- Setelah itu di bilas dengan air sampai sisa - sisa larutan extran tidak tertinggal pada alat yang di cuci.

- Alat kaca di masukkan dalam incubator dengan suhu 50 - 60C dan alat plastik di keringkan dengan suhu kamar 15

25C.

11. Hematology Analyzer Sysmex KX-21

A. Perawatan Harian.

Shutdown

Pastikan alat dalam status Ready, kemudian tekan tombol [Shutdown].

Letakkan CELLCLEAN di bawah Aspiration Probe, kemudian tekan Start Switch untuk memulai proses.

Tarik botol CELLCLEAN dari bawah Probe setelah terdengar bunyi Beep dua kali. Proses ini memakan waktu sekitar 5 menit.

Matikan alat setelah pesan Turn OFF the power tertampil.

Dokumentasikan pada lembar Maintenance Checklist.

Memeriksa Trap Chanber dan kosongkan jika perlu

Langkah ini hanya dilakukan jika terdapat cairan di dalam Trap Chamber.

Matikan alat dan tunggu sedikitnya 30 detik untuk memstikan Pressure dan Vacuum telah tidak terakumulasi dalam alat.

Buka Trap Chamber dengan memutarnya berlawanan arah dengan jarum jam. Kemudian buanglah cairan yang ada didalamnya.

Bersihkan dan keringkan, kemudian pasangkan kembali. Pastikan tertutup dengan benar.

Dokumentasikan pada lembar Maintenance Checklist.

B. Perawatan Mingguan.

Membersihkan SRV TrayMatikan alat dan tunggu sedikitnya 30 detik untuk memastikan Pressure dan Vacuum telah tidak terakumulasi di dalam alat.

Buka Front Cover dan keluarkan SRV Tray dengan menggesernya ke samping.

Cucilah dengan air bersih dan keringkan.

Pasang SRV Tray ke tempatnya dan tutup kembali Front Cover.

Dokumentasikan pada lembar Maintenance Checklist.

C. Perawatan Bulanan ( atau setiap 2500 Samples )

Membersihkan Waste ChamberPastikan alat dalam status Ready, kemudian tekan tombol [Select].Tekan tombol [7] untuk memilih 7. Maintenance, kemudian tekan tombol [1] untuk memilih 1. Clean Waste Chamber.

Letakkan CELLCLEAN di bawah Aspiration Probe, kemudian tekan Start Swicth untuk memulai proses.

Tarik botolCELLCLEAN dari bawah Probe setelah terdengar bunyi Beep dua kali. Proses ini memakan waktu sekitar 15 menit.

Setelah proses selesai, secara otomatis alat akan menjalankan Background Run sebelum kembali ke status Ready.Bila ada Background Error, lakukan Background Run atau Auto Rinse.

Dokumentasikan pada lembar Maintenance Checklist.

Catatan :

Sebenarnya alat akan meminta operator untuk melakukan perawatan ini sekali sebulan atau setiap 2500 Samples secara otomatis, pada saat alat dihidupkan. Operator dapat melakukannya saat itu juga atau menundanya sementara waktu untuk dilakukan kemudian dengan prosedur seperti diatas.

Membersihkan TransducerPastikan alat dalam status Ready, kemudian tekan tombol [Select].Tekan tombol [7] untuk memilih 7.Maintenance, kemudian tekan tombol [2] untuk memilih 2. Clean Trasducer.

Buka Front Cover, Gunakan mini pipet yang tersedia, tuangkan CELLCLEAN sebanyak 1 ml ke dalam masing-masing Transducer dengan membuka Transducer Cover.Tutup Transducer Cover dan Front Cover, kemudian tekan Start Switch untuk memulai proses. Proses ini akan memakan waktu sekitar 7 menit.Setelah proses selesai, secara otomatis alat akan menjalankan Background Run sebelum kembali ke status Ready. Bila ada Background Error, lakukan Background Run atau Auto Rinse.

Dokumentasikan pada lembar Maintenance Checklist

Catatan :

Sebenarnya alat akan meminta operator untuk melakukan perawatan ini sekali sebulan atau setiap 2500 Samples secara otomatis, pada saat alat dihidupkan. Operator dapat melakukannya saat itu juga atau menundanya sementara waktu untuk dilakukan kemudian dengan prosedur seperti diatas.

D. Perawatan 3 Bulanan ( atau setiap 7500 Samples )

Membersihkan SRV (Sample Rotor Valve)

Matikan alat dan tunggu sedikitnya 30 detik untuk memastikan Pressure dan Vacuum telah tidak terakumulasi di dalam alat.

Buka Front Cover dan keluarkan SRV Tray dengan menggesernya ke samping.

Turunkan secara perlahan Rinse Cup dengan kedua tangan, sampai terlepas dari Aspiration Probe.

Bukalah SRV Fixing Screw dengan menekan sambil memutarnya berlawanan arah dengan jarum jam.

Keluarkan ketiga bagian SRV secara bersamaan. Setelah itu baru dipisahkan masing-masing bagiannya untuk dibersihkan.

Bersihkan masing-masing bagian SRV dengan menggunakan tissue tak berserat dan larutan CELLCLEAN yang diencerkan 1:10. Setelah selesai bilas dengan aquabidest secukupnya.

Pasang kembali masing-masing bagian SRV satu per satu pada tempatnya. Kemudian pasang SRV Fixing Screw dengan menekan sambil memutarnya searah dengan jarum jam.

Psang SRV Tray dan masukkan kembali Rinse Cup pada Aspiration Probe.

Tutup kembali Front Cover dan hidupkan alat.

Pastikan nilai Background sesuai dengan spesifikasi. Lakukan tindakan lain yang diperlukan, jika terjadi Error.

Lakukan QC untuk memastukan tidak ada problem fungsi setelah proses perawatan ini.

Pastikan alat dalam status Ready, kemudian tekan tombol [Select].

Tekan tombol [7] untuk memilih 7. Maintenance, kemudian tekan tombol [3] untuk memilih 3. Reset SRV Counter.

Layar SRV Counter akan tertampil. Tekan tombol [1] untuk memilih 3. Reset untuk mereset SRC Counter.

Dokumentasikan pada lembar Maintenance Checklist.

Catatan :

Sebenarnya alat akan meminta operator untuk melakukan perawatan ini sekali setiap 3 bulan atau setiap 7500 Samples secara otomatis, pada saat alat dihidupkan. Operator dapat melakukannya saat itu juga atau menundanya sementara waktu untuk dilakukan kemudian dengan prosedur seperti diatas.

E. Perawatan tidak Berkala ( jika diperlukan )

Auto Rinse

Pastikan alat dalam status Ready, kemudian tekan tombol [Select].

Tekan tombol [5] untuk memilih 5. Auto Rinse.

Setelah proses selesai, secara otomatis alat akan menjalankan Background Run.

Bila masih terjadi Background Error, lakukan tindakan lain yang diperlukan.

Dokumentasikan pada lembar Maintenance Checklist.

Membersihkan Rinse CupMatikan alat dan tunggu sedikitnya 30 detik untuk memastikan Pressure dan Vacuum telah tidak terakumulasi di dalam alat.

Turunkan secara perlahan Rinse Cup dengan kedua tangan, sampai terlepas dari Aspiration Probe.

Lepas kedua selang yang tersambung agar Rinse Cup dapat dicuci dengan air.

Setelah selesai, keringkan Rinse Cup dan pasangkan kembali kedua selangnya dan pasang Rinse Cup pada tempatnya dengan benar.

Dokumentasikan pada lembar Maintenance Checklist.

Membersihkan WBC / RBC Transducer Aperture secara manual

Pastikan alat dalam status Ready, kemudian tekan tombol [Select].

Tekan tombol [7] untuk memilih 7.Maintenance, kemudian tekan tombol [4] untuk memilih 4. Drain TD Chamber.Transducer Chamber akan dikosongkan secara otomatis. Jika telah kosong, akan tertyampil pesan untuk mematikan alat.

Matikan alat dan tunggu sedikitnya 30 detik untuk memastikan Pressure dan Vacuum telah tidak terakumulasi di dalam alat.

Buka Front Cover dan kendorkan Transducer Cover Thumbscrew untuk membukanya.

Letakkan tissue di bawah Transducer untuk menyerap sisa cairan, sebelum membuka Chanber Plug dari Transducer yang ingin dibersihkan.

Dengan menggunakan Aperture Brush yang telah dibasahi dengan CELLCLEAN, bersihkan Transducer Aperture dengan hati-hati.

Setelah selesai, tutup kembali Chamber Plug dari Transducer yang baru saja dibersihkan dengan benar agar tidak bocor.

Tutup Transducer Cover dan Front Cover, kemudian hidupkan alat.

Pastikan nilai Background sesuai dengan spesifikasi. Lakukan tindakan lain yang diperlukan, jika terjadi Error.

Dokumentasikan pada lembar Maintenance Checklist.

Catatan :

Bila saat melakukan pembersihan Transducer Aperture alat sudah dalam keadaan mati, maka tiga langkah pertama pada prosedur ini tidak perlu dilakukan.

F. TATA LAKSANA KALIBRASI ALAT-ALAT LABORATORIUM:

Kalibrasi Lampu halogen Datachem DTN-410

a. Posisi main menu, hisap aquabidest

b.Tekan (.) kemudian Tekan 8, muncul angka dibagian bawah layar monitor.

c. Ketik 4095, enter, escape (ESC)

d. Tekan 7.2 kemudian tekan enter. Alat langsung jalani proses kalibrasi terhadap semua filter.

e. Kalibrasi berjalan pada posisi Flow Cell

e. Bila ada perintah ke Cuvette, geser ke Cuvette dan proses kalibrasi terhadap semua filter.

f. Bila ada perintah ke Flow Cell, geser ke Flow Cell

g. Proses kalibrasi pada posisi Flow Cell dan Cuvette masing-masing 2 X.

h. Kembali semula ke posisi Flow Cell, baru tekan ESC

I. Bila telah selesai monitor kembali ke menu.

j. Tes SGOT dengan sampel aquabides.

k. Bila hasil kurang atau sampai dengan 1, kalibrasi berhasil baik.

Kalibrasi Standard Electrolyte Analyzer

1. Hidupkan alat dengan menekan tombol power On.

2. Alat akan melakukan kalibrasi standard secara otomatis selama 5 menit

3. Bila kalibrasi berhasil, alat akan memberi perintah untuk running sample : OPEN PROBE READY MEASURE

3. Bila belum berhasil secara otomatis alat akan mengulang kembali sampai 3x.

4. Bila belum berhasil juga maka dilakukan Deproteinating dan Conditioning, sbb :

a. Deproteinating :

Tekan (5).System, lalu tekan (3).Maintenance, lalu Tekan (2). Deproteinating Open Probe Deprot

Buka probe, masukkan larutan Deprot sampai ada perintah tutup probe.

Proses Deproteinating akan berjalan 600 detik.

Kembali ke System

b. Conditioning :

Tekan (5).System, lalu tekan (3).Maintenance, lalu Tekan (1). Conditioning Open Probe Conditioning

Buka probe, masukkan larutan Conditioning sampai ada perintah tutup probe.

Proses Conditioning akan berjalan 60 detik.

Kembali ke System menu utama.

G. Trouble Shooting

1. Troubleshooting Datachem DTN-410

MASALAHPENYEBAB MASALAHCARA MENGATASI

Alat tidak hidup1. Listrik belum dihidupkan

2. Fuse mati1. Hidupkan listri

2. Cek arus listrik

3. Periksa konektor

4. Ganti Fuse

5. Hubungi teknisi

Alat tidak ada gambar.

1. Kontras tidak jalan

2. LCD screen rusak

1. Putar saklar kontras

2. Ganti LCD

3. Hubungi teknisi

Serapan reagen tidak maksimal 1. Karet pump bocor

2. Selang ke Flow cell tersumbat1. Ganti karet pump

2. Bersihkan selang, cek serapan

3. Hubungi teknisi

Pembacaan hasil tidak stabil, meragukan.

1. Lampu halogen mati

2. Volume Reagensia kurang

1. Ganti lampu halogen baru,

Kalibrasi

2. Lakukan pencampuran

dengan baik, sesuaika volume

dalam prosedur

3. Hubungi teknisi

Blank error semua 1. Lampu halogen mati

2. Filter rusak semua 1. Ganti lampu halogen baru,

Kalibrasi.

2. Ganti semua filter

3. Hubungi teknisi

Layar LCD bergaris

1. Perubahan / fluktuasi tegangan

listrik 1. Periksa/cek arus listrik

2. Ganti LCD baru

3. Tambahkan perangkat UPS

4. Hubungi teknisi

Temperatur time out 1. Suhu pada flow cell tida mencapai

37C 0,2C

1. Matikan instrument, tunggu

1 menit, kemudian hidupkan

Kembali

2. Pastikan kondisi lingkungan /

suhu ruang memenuhi batas

yang ditentukan.

Keyboard tidak berfungsi

1. Plat sipper kurang tepat

2. Masalah pada keyboard

1. Sipper pasang yang baik

2. Ganti keyboard yang baru

3. Hubungi teknisi

Thermal paper tidak jalan 1. Gerigi printer ada yang patah

2. Mesin printer mati 1. Ganti printer baru

2. Ganti printer baru

3. Hubungi teknisi

2. Trubleshooting Sysmex KX-21

MASALAHPENYEBAB MASALAHCARA MENGATASI

I. PRESSURE/VACUUM ERROR

Untuk melihat pesan tekan Help

Pressure/Vac Error

0,5 kg/cm2 Pressure Error

Arti pesan : Tekanan 0,5 kg/cm2

diluar batas toleransi.

Batas toleransi : 0,40 0,60 kg/cm21. Penyetelan tekanan 0,5 kg/cm2

Salah.

2. Tekanan dari pneumatic unit kurang

3. Ada kebocoran di jalur tekanan1. Setel tekanan pada 0,5 kg/cm2

Pada layar Help ditampilkan nilai

Tekanan yang salah.

2. Periksa jalur tekanan dari

kendornya sambungan selang atau

pecah. Jika ditemukan selang tidak

normal, ganti.

Setelah dicek atau disetel, tekan tombol (1) untuk kembali ke layar semula.

Untuk melihat pesan tekan Help

Pressure/Vac Error

250 mmHg Vacuum Error

Arti pesan : Vacuum 250 mmHg

diluar batas toleransi.

Batas toleransi : 230 250 mmHg1. Penyetelan Vakum 250 mmHg

Salah.

2. Cairan masuk dalam trap chamber

3. Vakum dari pneumatic unit kurang

4. Ada kebocoran di jalur vakum1. Setel vakum pada 250 mmHg

Pada layar Help ditampilkan nilai

vakum yang salah.

2. Buang cairan dalam trap chamber,

alat dimatikan terlebih dahulu.

2. Periksa jalur vakum dari

kendornya sambungan selang atau

pecah. Jika ditemukan selang tidak

normal, ganti.

Setelah dicek atau disetel, tekan tombol (1) untuk kembali ke layar semula.

Untuk melihat pesan tekan Help

Pressure/Vac Error

0,5 kg/cm2 Pressure Error at count

Arti pesan : Tekanan 0,5 kg/cm2

diluar batas toleransi ketika analisa

sampel.

Batas toleransi : 0,30 0,70 kg/cm21. Penyetelan tekanan 0,5 kg/cm2

Salah.

2. Tekanan dari pneumatic unit kurang

3. Ada kebocoran di jalur tekanan1. Setel tekanan pada 0,5 kg/cm2

Matikan alat dan hidupkan

Kembali.

2. Periksa jalur tekanan dari

kendornya sambungan selang atau

pecah. Jika ditemukan selang tidak

normal, ganti.

Setelah dicek atau disetel, tekan tombol (1) untuk kembali ke layar semula.

II. CHAMBER ERROR

Waste Not Draining

Untuk melihat pesan tekan Help

Waste Not Drained

Check kinked or blocked tubings

Arti pesan : Ruang pembuangan tidak dapat habis terbuang dalam waktu tertentu

1. Ruang pembuangan pecah atau jalur

ke pembuangan tersumbat.

2. Unit pneumatic rusak

3. Ada kebocoran jalur tekanan

4. Sensor apung tidak bekerja (rusak)

5. Kesalahan operasi dari katup

Solenoid atau katup Master1. Periksa jalur pembuangan dari

sumbatan, jika ada yang tidak

normal bersihkan atau ganti

selang. Cek sumbatan pada nipple

keluaran pembuangan.

2. Periksa jalur tekanan dari

kendornya sambungan selang atau

pecah. Jika ditemukan selang tidak

normal, ganti.

Setelah dicek atau disetel, tekan tombol (1) untuk kembali ke layar semula.

MASALAHPENYEBAB MASALAHCARA MENGATASI

Replenish Diluent

Untuk melihat pesan tekan Help

Replenish Diluent Container

Arti pesan : Cellpack(Diluent) tidak dapat dihisap dalam periode yang

telah ditentukan

1. Cellpack (Diluent) habis

2. Jalur hisap diluents tersumbat

/ terjepit

3. Ada kebocoran jalur vakum

4. Sensor apung tidak bekerja (rusak)

5. Kesalahan operasi dari katup

Solenoid atau katup Master1. Jika Cellpack habis ganti dengan

yang baru

2. Periksa jalur hisap diluent dari

kendornya sambungan selang,

pecah atau terjepit.

jika ditemukan selang tidak

normal, ganti.

3. Periksa jalur tekanan dari

kendornya sambungan selang atau

pecah.

Setelah dicek atau disetel, tekan tombol (1) untuk kembali ke layar semula.

Replenish Lyse

Untuk melihat pesan tekan Help

Replenish Lyse Container

Arti pesan : Lyse (Stromatolyser WH) kosong.

1. Stomatolyser-WH (Lyse) habis

2. Sensor apung tidak bekerja (rusak)

1. Jika Stromatolyser-WH habis ganti

Dengan yang baru.

Setelah dicek atau disetel, tekan tombol (1) untuk kembali ke layar semula.

III. MOTOR ERROR

Rinse Motor Error

Untuk melihat pesan tekan Help

Error on Rinse Cup

Turn OFF then ON the power

If Rinse cup is out of position,Turn power OFF and correct manually.

Arti pesan : Rinse cup berada pada posisi bawah saat dihidupkan. (ini terjadi pada saat alat dihidupkan).

1. Motor rinse cup rusak

2. Alat dinyalakan ketika rinse cup

berada dibawah1. Matikan alat, tarik rinse cup ke

posisi atas (posisi aslinya),

kemudian nyalakan kembali.

Rinse Motor Error

Untuk melihat pesan tekan Help

Error on Rinse Cup

Turn OFF then ON the power

Arti pesan : Rinse cup tidak bekerja dengan normal.

1. Motor rinse cup rusak

2. Kontrol untuk Motor rusak.

Kesalahan kerja CPU karena

interferensi noise.1. Matikan alat dan cek tida ada

selang yang tersangkut diatas dan

bawah rinse cup.

2. Matikan alat dan bersihkan rinse

Cup ( lihat petunjuknya).

IV. TRANDUCER ERROR

WBC Aperture Clog

RBC Aperture Clog

Untuk melihat pesan tekan Help

Clog in the aperture

Parameter: WBC RBC

Arti pesan : Nilai untuk aperture clog diluar batas yang ditentukan

1. Aperture tersumbat1. Tekan tombol (1) untuk menjalan-

kan prosedur clog removal.

2. Bersihkan tranducer :

Masukkan CELLCLEAN ke dalam

tranducer untuk pembersihan

automatis.

3. Bersihkan dengan sikat tranducer

(lihat petunjuknya).

MASALAHPENYEBAB MASALAHCARA MENGATASI

V. TEMPERATUR ERROR

Room Temp. High

Room Temp. Low

Untuk melihat pesan tekan Help

Room Temp. Error

Arti pesan : Temperatur di dalam alat (Sekitar tranducer) diluar batas yang ditentukan.

Batas : 10,0 40,0C1. Temperatur dalam tranducer terlalu

tinggi (rendah).1. Periksa temperature ruangan diantara 15 - 30C

VI. ANALYSIS ERROR

Background Error

Untuk melihat pesan tekan Help

Backgrorund count exceeds tolerance

Arti pesan : Pada proses auto rinse, cek background akan dilakukan dan jumlah background setiap parameter diluar toleransi.

Toleransi :

WBC 0,3x10/L atau kurang

RBC 0,02x106/L atau kurang

HGB 0,1 g/dL atau kurang

PLT 10x10/L atau kurang

1. Aperture kotor

2. Flow cell HGB kotor

3. Gelembung pada pengocokan

4. Kesalahan pada reagen1. Auto Rinse

Tekan (1) untuk menjalankan Auto

Rinse

2. Bersihkan tranducer

Lihat petunjuk Clean tranducer

atau Clean WBC/RBC Aperture

3. Bersihkan SRV

Lihat petunjuk Clean Sampling

Valve (SRV)

4. Ganti Reagen

Kesalahan lyse berpengaruh pada

HGB & WBC, kesalahan diluent

Berpengaruh pada semua

parameter khususnya PLT.

Sampling Error

Untuk melihat pesan tekan Help

Error has occurred during counting.

Parameter : WBC PLT

Suspected a clogged aperture

Arti pesan : Data sampling tidak stabil.

Data sampling dibandingkan setiap 0,5 detik dengan data sebelumnya selama penghitungan sel. Sistem akan memonitor perbedaan jumlahnya.

1. Aperture kotor

2. Pengaruh interferensi noise dari luar

.1. Bersihkan tranducer

- Hilangkan sumbatan pada

Aperture. Tekan tombol (1) untuk

menjalankan Clog Removal secara

otomatis.

- Masukkan 1 ml Cellclean kedalam

tranducer dan lakukan auto rinse

- Bersihkan tranducer dengan

Sikat ( Clean WBC/RBC tranducer

Aperture ).

2. Hilangkan sumber noise diluar.

Pindahkan sumber noise jauh dari

Alat.

Sampling Error

Untuk melihat pesan tekan Help

Sampling Error has occurred

Arti pesan : Data sampling tidak stabil.

Data sampling dibandingkan setiap 0,5 detik dengan data sebelumnya selama penghitungan sel. Sistem akan memonitor perbedaan jumlahnya.

1. CPU tidak bekerja semestinya karena

interferensi noise.

.1. Matikan alat dan nyalakan

kembali.

Jika pesan muncul lagi setelah

dinyalakan, hubungi teknisi

Sysmex

MASALAHPENYEBAB MASALAHCARA MENGATASI

HGB Error

Untuk melihat pesan tekan Help

Error occurred during HGB analysis.

Flow cell may be dirty.

Arti pesan : Nilai konversi HGB diluar batas yang ditentukan.

1. Nilai blank diluar batas

2. Nilai blank melewati batas sample

1. HGB flow cell kotor

2. Gelembung tercampur di jalur HGB

3. WBC tranducer kotor.1. Bersihkan tranducer : Lihat

petunjuk Auto Rinse dan Clean

Tranducer

Analysis Error

Untuk melihat pesan tekan Help

WBC/HGB Analysis Error

Arti pesan: Kesalahan analisa WBC (termasuk HGB) terus berlanjut.

1. Kesalahan dari lyse (Stromatolyser-

WH)

1. Ganti Lyse

Setelah ganti lyse selalu

Jalankan 4.Replace Reagen

pada menu Select.

Analysis Error

Untuk melihat pesan tekan Help

Abnormal detection sensitivity

Arti pesan: Sensistivitas pada tranducer melampaui batas yang ditentukan.

1. Kesalahan dari Cellpack1. Ganti Diluent

Setelah ganti diluent, jalankan

5.Auto Rinse pada menu

Select dan cek nilai background.

Lakukan kontrol

VII. MEMORY ERROR

Memory Error

Untuk melihat pesan tekan Help

Memory error occurred

Turn OFF then ON the power

Arti pesan : Kesalahan terjadi pada Read Only Memory (ROM) atau

Random Acces Memory (RAM: Alarm

Terus berbunyi )

1. Listrik mati sejenak, interferensi

noise dll, menyebabkan CPU tidak

bekerja.1. Matikan alat dan nyalakan

kembali

Set Value Error

Untuk melihat pesan tekan Help

Memory error occurred, Stored data,

and QC data.

Arti pesan : Kesalahan terjadi pada data yang tersimpan pada :

Stored Data

Quality Control Data

Nilai Setting oleh Customer

1. Listrik mati sejenak, interferensi

noise dll, menyebabkan CPU tidak

bekerja.1. Perbaiki.

Tekan (1) untuk perbaikan

2. Initializing

Jika (1) Repairing gagal. Tekan

Tombol (2) Initializing akan

menghapus semua data yang ter-

simpan dan nilai setting kembali

ke set pabrik.

Setelah initializing, set instrument

Kembali. ( Lihat petunjuk chapter 10: INSTRUMENT SETUP )

MASALAHPENYEBAB MASALAHCARA MENGATASI

Set Value Error

Untuk melihat pesan tekan Help

Memory error occurred

Turn OFF then On the power

Arti pesan : Kesalahan terjadi pada data yang tersimpan pada :

Stored Data

Quality Control Data

Nilai Setting oleh Customer

Nilai setting pabrik

1. Listrik mati sejenak, interferensi

noise dll, menyebabkan nilai setting

berubah.1. Matikan dan hidupkan alat

Kembali

Jika pesan muncul kembali

setelah dinyalan kembali, hubungi

teknisi Sysmex

Momentary Power Failure

Momentary power failure occurred, or(ShutDown) has been performed in the last time

Arti pesan: Keluar dari program dengan tidak normal ketika terakhir mematikan alat.

1. Listrik mati menyebabkan alat mati

Sementara.

2. Prosedur Shutdown tidak dilakukan

ketika mematikan alat.

1. Tekan (1) untuk melanjutkan.

Lakukan Shutdown ketika

mematikan alat.

VIII. OTHERS

QC Error

Untuk melihat pesan tekan Help

QC data falls out of control limits

Arti pesan: Kesalahan ini muncul ketika menjalankan QC.

Analisa QC diluar batas QC

1. Kesalahan penghisapan Control

2. Kurang pengocokan (mixing) QC

3. QC rusak

4. Instrument rusak1. Bersihkan tranducer

Calibration Error

Untuk melihat pesan tekan Help

Calibration value is out of range

Arti pesan : Nilai kalibrasi tidak memenuhi syarat :

Perbedaan dengan nilaim kalibrasi terakhir tidak boleh melebihi 5%.

Nilai kalibrasi harus diantara 80 120%.

1. Kesalahan memasukkan data

Kalibrasi

2. Kesalahan alat karena data bergeser

jauh.1. Cek nilai yang dimasukkan

Tekan tombol (3) untuk kembali

ke layar kalibrasi, dan periksa

nilai target atau nilai kalibrasi.

Bila salah memasukkan nilai target pada kalibrasi otomatis, pilih No pada layar update nilai kalibrasi dan jalankan kembali Auto kalibrasi dari awal.

Bila salah memasukkan nilai kalibrasi pada kalibrasi manual

,pilihNo pada layar update nilai kalibrasi dan masukkan nilai kalibrasi kembali.

2. Perawatan Alat.

Periksa data QC, dan jika Ditemu- kan pergeseran, kemungkinan ada masalah pada alat, lihat chapter 4 : INSTRUMENT MAINTENANCE AND SUPLIES REPLACEMENT.

MASALAHPENYEBAB MASALAHCARA MENGATASI

IX. MAINTENANCE ERROR

Scheduled Maint

Clean the SRV

Arti pesan : Saatnya membersihkan SRV

Sudah 3 bulan dari terakhir dibersihkan atau telah lebih dari 7500 sample dianalisa

1. Tekan tombol [1], ikuti petunjuk

pada layar, matikan alat dan

bersihkan Sample Rotor Valve

(SRV). Lihat chapter 4, section 6.1:

Clean Sample Rotor Valve.

Jika tidak ingin dibersihkan

dahulu, tekan tombol [3], alat

akan berjalan seperti biasanya

dan siap dipakai.

Pesan yang sama akan muncul

setiap kali dinyalakan, sampai SRV

dibersihkan.

Catatan : Jika memilih tidak membersihkan SRV (tanpa tekan tombol [1]), jalankan 7.Mainte- nance dan 3.Reset Counter pada menu Select.

Scheduled Maint

Clean the Waste Chamber

Arti pesan : Saatnya membersihkan Waste Chamber

Sudah satu bulan dari terakhir dibersihkan atau telah lebih dari 2500 sample dianalisa

1. Tekan tombol [1], ikuti petunjuk

pada layar, bersihkan Waste

Chamber. Lihat chapter 4, section

5.1: Clean Waste Chamber.

Jika ingin dibersihkan lain waktu,

tekan tombol [3], alat akan

berjalan seperti biasanya dan siap

dipakai.

Pesan yang sama akan muncul

setiap kali dinyalakan, sampai

Waste Chamber dibersihkan.

Catatan : Ketika prosedur pember- sihan Waste Chamber dijalankan, Counter otomatis akan di reset.

Scheduled Maint

Clean the Tranducer

Arti pesan : Saatnya membersihkan Tranduser

Sudah satu bulan dari terakhir dibersihkan atau telah lebih dari 2500 sample dianalisa

1. Tekan tombol [1], ikuti petunjuk

pada layar, bersihkan Tranduser.

Lihat chapter 4, section 5.2:

Clean Tranducer.

Jika ingin dibersihkan lain waktu,

tekan tombol [3], alat akan

berjalan seperti biasanya dan siap

dipakai.

Pesan yang sama akan muncul

setiap kali dinyalakan, sampai

Tranduser dibersihkan.

Catatan : Ketika prosedur pember- sihan Tranduser dijalankan, Counter otomatis akan di reset.

MASALAHPENYEBAB MASALAHCARA MENGATASI

X. BUILT-IN PRINTER ERROR

Print Error

Untuk melihat pesan tekan Help

Error on Built-in Printer

Arti pesan : Ditemukan kesalahan pada memory yang digunakan oleh Printer

1. Kesalahan memory printer terjadi

karena listrik mati sesaat, adanya

interferensi noise dll.1. Hilangkan memory printer.

Tekan tombol [1] untuk initialize

memory printer.

Untuk mencetak kembali sample,

lakukan secara manual di layar

Analysis.

2. Printer tidak digunakan.

Tekan tombol [3] membuat

printer mati. Alat akan Ready tapi

tidak dapat mencetak. Jika printer

ingin digunakan lagi. Lihat Chapter

10 : INSTRUMENT SETUP dan buat

seting agar printer dapat dipakai

lagi.

No Print Paper

Untuk melihat pesan tekan Help

No Printer Paper

Arti pesan : Kertas habis

1. Tidak ada kertas di dalam printer1. Ganti kertas printer

Lihat Chapter 4. Section 8.3:

Replac printer paper. Setelah

diganti tekan tombol [1] untuk

mencetak data yang belum selesai

dicetak.

2. Jadikan printer tidak dipakai.

Ketika tombol [3] ditekan, printer

tidak dapat digunakan. Alat dapat

ready tapi tidak dapat mencetak.

Bila printer ingin digunakan lagi,

lihat chapter 10 : INSTRUMENT

SETUP, dan set printer menjadi

tersambung.

Catatan : Ketika tombol [2] ditekan, kertas akan maju.

Host Comm. Error

Untuk melihat pesan tekan Help

Host Output Error

*Host ACK Time Out Error*

Check Host Condition

Arti pesan : Data sampling tidak stabil.

Data sampling dibandingkan setiap 0,5 detik dengan data sebelumnya selama penghitungan sel. Sistem akan memonitor perbedaan jumlahnya.

Data sampling tidak stabil.

1. Aperture kotor.

2. Pengaruh interferensi noise dari luar1. Bersihkan tranduser

IV.2 Upaya keselamatan pasien

Pengertian

Sistem dimana laboratorium membuat asuhan untuk keselamatan pasien.

Tujuan

I. Terciptanya budaya keselamatan pasien.

2. Menurunnya kejadian yang tidak diharapkan.

3. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian yang tidak diharapkan.

A. Pengadaan Sarana :

a. Pengadaan barang Logistik (Reagen) di Laboratorium

Pengertian : Bahan yang dibutuhkan untuk pemeriksaan laboratorium.

Tujuan : Untuk memperlancar kegiatan di Iaboratorium.

Kebijakan : Terpenuhinya bahan untuk pemeriksaan laboratorium.

Prosedur

1. Ka. Ruangan membuat permohonan pengadaan barang logistik (reagen) rangkap 2 (dua) lembar, putih untuk Ka. Gudang dan lembar merah untuk user sebagai arsip, untuk kebutuhan I bulan.

2. Permohonan dibuat setiap awal bulan dan diketahui Asmen Penunjang Medis.

3. Permohonan tersebut ditujukan ke gudang farmasi dan diproses di pembelian.

4. Barang yang datang diterima oieh gudang Farmasi.

5. Setelab barang datang petugas farmasi memberi tahu ke bagian farmasi memberikan sesuai dengan permintaan.

6. Petugas farmasi menanda-tangani ben permintaan dan barang yang sudah diterima ditandatangani yang mengambil barang.

7. Setiap bulan Ka. Ruangan mencatat barang yang diamprah dan yang digunakan.

b. Pengadaan Barang Alat Tulis Kanlor, Rumah Tangga, Alat-alat Kesehatan

Pengertian : Barang logistik ATK dan RT adalah sarana berupa alat RT, ATK barang cetakan yang dibutuhkan sehari-hari untuk menyelenggarakan kegiatan laboratorium.

Tujuan : Untuk memperlancar kegiatan di laboratorium.

Kebijakan : Terpenuhinya kebutuhan di laboratorium.

Prosedur

1. Setiap bulan petugas ADM laboratoriurn membuat daflar kebutuhan barang logistik, ditulis di bon permintaan yang memuat Nomor, Nama barang, banyak permintaan, banyak barang yang diberikan dan keterangan.

2. Permohonan dibuat setiap awal bulan yang diketahui oleh Ka. Ruangan dan Asmen Penunjang Medis.

3. Bon permintaan dibuat rangkap 2 (dua), lembar putih untuk Ka. Gudang dan lembar merah untuk user sebagai arsip.

4. Permohonan ditujukan ke Logistik umum dan diproses di pembelian.

5. Barang yang datang diterima oleh bagian logistik umum,

6. Setelah barang yang diperlukan disiapkan oleh petugas logistik umurn, lalu logistik umum memberitahu laboratorium bahwa barang sudah boleh diambil.

7. Petugas logistik umum memberikan barang sesuai dengan permintaan.

8. Petugas logistik umum menanda-tangani bon permintaan dan barang yang sudah diterirna ditandatangani yang mengambil barang (ADM Iaboratorium).

9. Setiap bulan ADM laboratorium mencatat barang yang diminta dan yang digunakan

B. Tata Iaksana keselamatan pasien Tahap Pra-Analitik

a. Formulir permintaan pemeriksaan

Identitas pasien

Identitas pengirim

Nomor laboratorium

Tanggal pemeriksaan

Ruangan pasien

Jam pemeriksaan

Permintaan pemeriksaan yang lengkap danjelas

Tanda tangan dokter yang meminta pemeriksaan

b. Persiapan pasien persiapan pasien harus sesuai persyaratan

c. Pengambilan dan penerimaan spesimen

Pengumpulan spesimen secara benar

d. Penanganan spesimen

Pengolahan spesimen

Kondisi menyimpan spesimen harus tepat

Kondisi pengiriman spesimen harus tepat

e. Persiapan sample untuk analisa

Kondisi sample harus memenuhi syarat

Volume sample harus sesuai protokol

Perhatikan identifikasi sample

Tahap Analitik

b. Persiapan reagen

Reagen harus memenuhi syarat

Tidak dalam masa kadaluarsa

Cara pelarutan / pencampuran harus benar

Pelarut (aquabidest) harus memenuhi syarat

c. Pipetasi reagen dan sample

Semua peralatan laboratorium yang digunakan harus bersih dan memenuhi syarat

Kalibrasi pipet secara berkala

Lakukan pipetasi secara benar

d. Inkubasi

Suhu harus inkubasi, harus sesuai dengan persyaratan

Waktu inkubasi harus tepat

e. Pemeriksaan

Alat dan instrumen harus berfungsi dengan baik

Tahap Pasca-Analitik

a. Pembacaan hasil

Penghitungan

Pengukuran

Identifikasi

Penilaian harus benar

b. Pelaporan hasil

Hasil ditulis dengan jelas

Jangan salah transkrip

C. Tata cara konsultasi medis

Kepala operasional dan staf analis dapat meminta pendapat dan atau pengarahan kepada Kepala Instalasi dalam hal :

1. Hasil laboratorium yang extrem abnormal.

2. Kesulitan mendapatkan sampel darah disebabkan kondisi pasien.

3. Ketidak sesuaian hasil laboratorium dengan suspek klinis.

BAB V

KESELAMATAN KERJAA. Pengertian

Sistem dimana laboratorium membuat asuhan keselamatan kerja.

B. Tujuan

1. Terciptanya budaya keselamatan pasien

2. Menurunnya kejadian yang tidak diharapkan

3. Terlaksananya program.program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian yang tidak diharapkan.

C. Tata Iaksana keselamatan kerja

Pra-Analitik

I. Mencegah tertular bahan berbahaya dan atau terkontaminasi bahan infeksius pada kulit, mulut, mata atau luka,

pakailah jas laboratorium, sarung tangan dan masker

2. Sesudah mengambil sample darah kumpulkan jarum dan semprit di tempat tertentu dan cegah jangan sampai

tertusuk jarum tersebut.

3. Sample darah dimasukkan dalam wadah tertentu yang tahan bocor dan tertutup rapat dengan label identitas pasien.

4. Petugas sampling tidak boleh makan, minum atau merokok pada waktu sampling.

5. Penyimpanan sample, jika tidak segera dilakukan tes disimpan dalam lemari es.

Analitik

Penggunaan Pipet

1. Pengolahan spesimen / sample dan melaksanakan tes harus hati-hati dan menganggap bahan tersebut infeksius.

2. Mencegah tertular bahan berbahaya dan atau terkontaminasi bahan infeksius pada kulit, mulut, mata atau luka, pakailah jas laboratorium, masker dan sarung tangan.

3. Jangan memipet dengan mulut, gunakan aIat bantu pipet.

4. Jangan meniup udara maupun mencampur bahan infeksius dengan cara menghisap atau meniup cairan lewat pipet.

5. Tindakan jika terjadi tumpahan bahan kimia :

a. Beritahu petugas keamanan kerja laboratorium dan jauhkan petugas yang tidak berkepentingan dan lokasi

tumpahan.

b. Upayakan pertolongan bagi petugas laboratorium yang cedera.

e. Jika bahan kimia yang tumpah adalah bahan yang mudah terbakar, segera matikan semua api, gas dalam ruangan

tersebut dan ruangan yang berdekatan. Matikan peralatan listrik yang mungkin mengeluarkan bunga api.

d. Jangan menghirup bau dari bahan yang tumpah.

Petugas Sample

1. Gunakan sentrifus sesuai instruksi pabrik.

2. Sentrifus diletakkan pada ketinggian tertentu sehingga petugas yang pendek pun dapat melihat ke dalamnya dan

menempatkan tabung sentnifus dengan mudah.

3. Periksa rotor sentrifus dan selongsong secara berkala untuk melihat tanda korosi atau keretakan.

4. Gunakan air untuk menyeimbangkan, jangan NaCI atau hipoclorit karena bersifat korosif.

5. Setelah dipakai disimpan selongsong dalam posisi terbalik agar cairan penyeimbang dapat mengalir keluar.

Mencegah penyebaran infeksi :

1. Lingkaran sengkelit harus penuh, panjang tangkai max 6 cm.

2. Gunakan alat insenerasi mikro untuk membakar sengkelit karena bila menggunakan Bunsen menimbulkan percikan

bahan infeksius.

3. .Jangan lakukan uji katalase diatas kaca objek. sebaiknya gunakan tabung.

4. Tempatkan sisa spesimen dan biarkan yang akan disterilkan dalam wadah yang tahan bocor,

5. Dekontaminasi permukaan meja kerja dengan desinfektan setiap kali habis kerja.

Mencegah tertelan dan terkenanya kulit serta mata oleh bahan infeksius

1. Cuci tangan sesering mungkin dengan sabun / desinfektan.

2. Jangan menyentuh mulut dan mata selama bekerja.

3. Jangan makan, minum, merokok di dalam laboratorium.

4. Jangan memakai kosmetik di dalam laboratonium.

5. Gunakan alat pelindung muka, mata , jika terdapat percikan bahan infeksius saat bekerja.

Pasca Analitik

I. Hasil tes dikirim kepada pengirim secepatnya.

2, Jarum / benda tajam yang terkontaminasi masukkan ke dalam wadah tahan tusukan, kemudian diinsenerasi.

3. Limbah cairan infeksius / darah dan produknya dimasukkan ke dalam jirigen penuh, kemudian petugas sanitasi

mengambil jirigen tersebut kemudian diolah.

4. Limbah padat :

Sampah infeksius dimasukkan ke dalam kantung plastik warna kuning.

Sampah rumah tangga dimasukkan pada saat bekerja di laboratorium dimasukkan ke dalam kantung plastik hitam.

PENANGANAN KEADAAN DARURAT DI LABORATORIUM

a. Kebakaran

Beri pertolongan pertama pada orang yang terkena, kalau perlu dipindahkan ke unit lain.

Beri peringatan kepada orang yang berada di sekitar lokasi.

Putus aliran listrik bila diperlukan padamkan dengan alat kebakaran yang ada di rumah sakit.

Tulis berita acara kejadian.

b. Biakan atau spesimen yang tumpah

Tumpahan dan wadahnya ditutup dengan kain atau tissue yang dibasahi desinfektan.

Kain tersebut dibuang di wadah infeksius.

Wadah didesinfektan atau otoclaf

c. Luka tusukan jarum

Keluarkan darah dengan pijatan keras sekitar luka tusuk tadi di bawah pancuran air selama

kurang lebih 12 menit.

Tutup luka dengan kapas betadin, kemudian diplester atau dibalut.

Tulis dalam berita acara kejadian dan kirim ke instalasi gawat darurat.

d. Pecahan gelas

Gunakan sarung tangan.

Kumpulkan dengan forsep atau serokan.

Masukkan ke dalarn kantong plastik berwarna kuning.

Buang sarung tangan dalam kantong plastik tersebut.

Tutup kantong, masukkan ke wadah jarum atau wadah dinding keras.

Cuci tangan.

e. Tumpahan bahan kimia

Upayakan pertolongan pertama pada orang yang terkena.

Jauhkan yang tidak berkepentingan dari lokasi tumpahan.

Pakailah masker dan sarung tangan.

Bila tumpahan mudah terbakar, matikan semua api, gas dalam ruangan tersebut dan matikan

listrik yang mungkin mengeluarkan api.

Bahan kimia asam dan korosif, netralkan dengan abu soda atau Na Bicarbonat.

Tumpahan zat alkali taburkan pasir diatasnya, bersihkan dan angkat dengan serokan dan buang dalam kantong

plastik bahan beracun.

PEMAKAIAN KACA MATA

Pengertian : Suatu alat pelindung untuk melindungi mata dari cipratan darah / cairan.

Tujuan : Untuk melindungi mata dan cipratan darah / cairan.

Kebijakan : Upaya kesehatan dan keselamatan kerja melindungi petugas dari infeksi silang.

Prosedur : I. Dipakai sebelum cuci tangan

2. Dipakai dengan tali di bagian belakang

PEMAKAIAN JAS LABORATORIUM

Pengertian : Suatu alat pelindung diri untuk menahan cairan / darah supaya jangan sampai terkena tubuh.

Tujuan : Menahan darah / cairan jangan sampai mengenai tubuh.

Kebijakan : Upaya kesehatan dan keselamatan kerja melindungi petugas dari infeksi silang.

Prosedur : 1. Dipakai sebelum cuci tangan, jangan sampai terbalik untuk pelindung baju kerja

2. Digunakan selama melakukan pemeriksaan / bekerja

3. Setelah selesai bekerja, dilepas dan ditaruh di kamar ganti

PEMAKAIAN MASKER

Pengertian : Suatu penutup mulut dan hidung.

Tujuarn : Untuk menahan tetesan basah yang keluar sewaktu menjalankan pekerjaan (sewaktu bicara / bersin)

Kebijakan : Upaya kesehatan dan keselamatan kerja melindungi petugas dari infeksi silang Prosedur : 1. Masker tersedia dalam keadaan bersih

2. Masker dipasang penutup hidung dan mulut

3. TaIi masker ditalikan di belakang kepala

4. Masker setelah selesai dipakai, ditempatkan di sampah medis

5. Dipakai di kamar operasi

6. Dipakai di ruang penyakit menular

7. Dipakai memeriksa pemeriksaan tuberculosis

8. Dipakai rumah tangga / gudang arsip

9. Dipakai di laboratorium

10. Dipakai di farmasi / meramu obat

PEMAKAIAN SARUNG TANGAN

Pengertian : Suatu pelindung tangan.

Tujuan : Untuk meniadakan mengurangi terjadinya infeksi silang.

Kebijakan : 1. Upaya kesehatan dan keselamatan kerja melindungi petugas dan pasien dari infeksi silang

2. Mencegah transmisi kulit petugas ke pasien

3. Mengurangi meniadakan kontaminasi mikroorganisme antar petugas dan pasien

Prosedur :1. Sarung tangan dipakai saat akan terjadi kontak tangan pemeriksa dengan selaput lendir atau kulit yang

terluka

2. Akan melakukan tindakan invasive

3. Akan membersihkan sisa-sisa atau memegang permukaan yang terkontaminasi

4. Sarung steril dibuka dan bungkusnya dipakai memegang cufnya

5. Masukkan tangan ke dalam sarung tangan yang sesuai dengan jarinya

6. Setelah selesai dipakai, jangan memegang apapun dulu dan dikontaminasikan dengan chlorhexidine

1,5 % dan centrimide 15 % di dalam tempat yang tersedia

7. Lepas sarung tangan dan tempatkan dalam sampah medis dan yang bisa dipakai ulang ditempatkan

dalam bak larutan chlorhexidine gluconat 1,5 % dan centrimide 15 %

PEMELIHARAAN KESEHATAN TENAGA KESEHATAN

Pengertian : Pemeliharaan petugas kesehatan yang bekerja pada tempat beresiko tertularnya penyakit.

Tujuan : Untuk mengetahui kesehatan petugas laboratorium yang bekerja pada tempat yang berisiko.

Kebijakan : Pemeriksaan :

1. Pemeriksaan darah

2. Ro Photo Thorax

3. Immunisasi

Prosedur : 1. Pemeriksaan darah setiap enam bulan sekali

2. Ro Photo Thorax setiap satu tahun sekali

3. Immunisasi sesuai Boster

BAB VI

PENGENDALIAN MUTU

A. Pra Analitik

Persiapan penderita :

1. Pengaruh makanan

Dianjurkan pengambilan darah diiaksanakan l2 jam setelah makan terakhir.

2. Fluktuasi sehari-hari

Nilal normal dan literatur berdasarkan pada pengambilan sampel pagi hari, maka dianjurkan pengambilan darah pada

pagi hari biasanya sebelum jam 09.00 pagi.

3. Keadaan tubuh

Darah sebaiknya diambil pada keadaan tubuh yang sama bia