PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen...

66
PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM MANAJEMEN PERUBAHAN PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 10 TAHUN 2011 BUKU 4 KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI buku 4 edited.indd 1 3/2/11 6:45:12 PM

Transcript of PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen...

Page 1: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

i

PEDOMAN PElAksANAANPrOgrAM MANAjEMENPErubAhAN

PErAturAN MENtEri NEgArA PENDAyAguNAAN APArAtur NEgArA DAN rEfOrMAsi birOkrAsi NOMOr 10 tAhuN 2011

buku 4

kEMENtEriANPENDAyAguNAAN APArAtur NEgArA

DAN rEfOrMAsi birOkrAsi

buku 4 edited.indd 1 3/2/11 6:45:12 PM

Page 2: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

ii

buku 4 edited.indd 2 3/2/11 6:45:12 PM

Page 3: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

iii

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

DAN REFORMASI BIROKRASIREPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

DAN REFORMASI BIROKRASI

NOMOR 10 TAHUN 2011

TENTANGPEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM MANAJEMEN

PERUBAHAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

Menimbang : bahwa sebagai tindak lanjut Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010 - 2025 dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2010 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2010 – 2014, dipandang perlu menetapkan Pedoman Pelaksanaan Program Manajemen Perubahan dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi;

buku 4 edited.indd 3 3/2/11 6:45:12 PM

Page 4: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

iv

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 (Lembaran Negara RI Tahun 2007 Nomor: 33 dan Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4700);

2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2010-2014;

3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010 – 2025;

4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2010 tentang Pembentukan Komite Pengarah Reformasi Birokrasi Nasional dan Tim Reformasi Birokrasi Nasional sebagaimana telah dirubah dengan Keputusan Presiden Nomor 23 Tahun 2010;

5. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2010 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2010 – 2014;

MEMUTUSKAN :Menetapkan : PERATURAN MENTERI NEGARA

PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM MANAJEMEN PERUBAHAN.

buku 4 edited.indd 4 3/2/11 6:45:12 PM

Page 5: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

v

PERTAMA : Pedoman Pelaksanaan Program Manajemen Perubahan digunakan untuk:

a. membantu Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah dalam memahami manajemen perubahan sehubungan dengan pelaksanaan reformasi birokrasi;

b. memberikan panduan kepada Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah dalam merencanakan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan manajemen perubahan;

c. memudahkan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah melaksanakan manajemen perubahan.

KEDUA : Pedoman Pelaksanaan Program Manajemen Perubahan sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA, adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari peraturan ini.

KETIGA : Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di JakartaPada tanggal 25 Februari 2011

buku 4 edited.indd 5 3/2/11 6:45:12 PM

Page 6: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

vi

DAftAr isi

BAB I PENDAHULUAN 11.1 Latar belakang 11.2 Tujuan 1

BAB II GAMBARAN UMUM 32.1. Pengertian 32.2. Prinsip 4

BAB III MANAJEMEN PERUBAHAN DALAM KONTEKS REFORMASI BIROKRASI

7

BAB IV ELEMEN DAN TAHAPAN MANAJEMEN PERUBAHAN 114.1 Elemen Perubahan 114.2 Tahapan Perubahan 14

BAB V PERUMUSAN RENCANA MANAJEMEN PERUBAHAN 195.1 Melakukan Pemetaan Terhadap Stakehoders

(PemangkuKepentingan)20

5.2 MengidentifikasiResistensiAtauPenolakan 225.3 Mengenali Besaran Perubahan Yang Diinginkan 235.4 Melakukan Asesmen Kesiapan Organisasi Untuk

Berubah24

5.5 Mengembangkan Strategi Perubahan 255.6 Mengembangkan Strategi Komunikasi 295.7 MerumuskandanMendefinisikanStrukturBaru 335.8 MengembangkanStrategiPelatihan 34

BAB VI PENGELOLAAN/PELAKSANAAN PERUBAHAN 376.1 Mengintegrasikan Roadmap Kementerian/Lembaga

Dan Pemerintah Daerah Dengan Strategi Perubahan Dan Strategi Komunikasi

38

6.2 Mengelola Resistensi/Penolakan 38

buku 4 edited.indd 6 3/2/11 6:45:12 PM

Page 7: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

vii

BAB VII PENGUATAN HASIL PERUBAHAN 41

BAB VIII MEMBUAT PERUBAHAN BERKELANJUTAN 45

BAB IX PENUTUP 47LAMPIRAN 49

DAftAr tAbEl

Tabel 1 Ilustrasi Pengorganisasian Manajemen Perubahan 14Tabel 2 IdentifikasiAwalPemangkuKepentingan 21Tabel 3 IdentifikasiAwalResistensiBerdasarkanSifatDan

Pelakunya23

Tabel 4 Strategi Perubahan 26Tabel 5 Contoh Pemilihan Strategi Perubahan 29Tabel 6 Contoh Pengembangan Strategi Komunikasi 31Tabel 7 Contoh Strategi Komunikasi 32Tabel 8 Beberapa Cara Mengatasi Resistensi Dalam Melaksanakan

Perubahan39

Tabel 9 Langkah Penguatan Hasil Perubahan 42

DAftAr gAMbAr

Gambar 1 Kerangka Pikir Manajemen Perubahan Dalam ReformasiBirokrasi

7

Gambar 2 Kondisi Birokrasi Yang Diinginkan 9Gambar 3 Kurva Kinerja – Dengan dan Tanpa Manajemen

Perubahan10

Gambar 4 Struktur PMO Manajemen Perubahan 13Gambar 5 Tahapan Perubahan 15Gambar 6 Perumusan Rencana Manajemen Perubahan 19Gambar 7 Strategi komunikasi 30Gambar 8 Pengelolaan/Pelaksanaan Perubahan 37Gambar 9 Penguatan Hasil Perubahan 41Gambar 10 Kurva Keberlanjutan Perubahan 46

buku 4 edited.indd 7 3/2/11 6:45:12 PM

Page 8: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

viii

Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi

buku 4 edited.indd 8 3/2/11 6:45:12 PM

Page 9: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi

1PermenPAN dan RB No: 10 Tahun 2011

bAb iPENDAhuluAN

1.1 latar belakang

Manajemen Perubahan atau change management merupakan pengelolaan sumber daya dalam rangka mencapai tujuan organisasi dengan kinerja yang lebih baik. Perubahan merupakan pergeseran organisasi dari keadaan sekarang menujukeadaanyangdiinginkan.Dalamorganisasi,perubahantersebutmeliputistruktur, proses, orang, pola pikir dan budaya kerja. Perubahan sebagaimana yang diinginkan reformasi birokrasi bukanlah proses sederhana. Disampingitu, perubahan berpeluang memunculkan resistensi pada individu di dalam organisasi. Transparansi proses, komunikasi dan keterlibatan semua pihak dalam proses perubahan akan dapat mengurangi resistensi.

Mengingat besarnya cakupan kegiatan dan hasil perubahan yang diinginkanolehreformasibirokrasi,makamengelolaperubahanuntukmencapaitujuandansasaran reformasibirokrasimenjadi sangatpenting.Dalamrangkaitu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman dan dapat melaksanakannya dengan baik.

1.2 tujuan

a. Membantu Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah dalam memahami manajemen perubahan sehubungan dengan pelaksanaan reformasibirokrasi;

b. Memberikan panduan kepada Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah dalam merencanakan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan manajemenperubahan;

c. Memudahkan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah melaksanakan manajemen perubahan.

buku 4 edited.indd 1 3/2/11 6:45:13 PM

Page 10: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

BAB I - Pendahuluan

Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi

2

buku 4 edited.indd 2 3/2/11 6:45:13 PM

Page 11: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi

3PermenPAN dan RB No: 10 Tahun 2011

bAb i igAMbArAN uMuM

2.1 Pengertian

a. Manajemen perubahan adalah suatu proses yang sistematis denganmenerapkan pengetahuan, sarana dan sumber daya yang diperlukan organisasi untuk bergeser dari kondisi sekarang menuju kondisi yang diinginkan, yaitu menuju ke arah kinerja yang lebih baik dan untuk mengelola individu yang akan terkena dampak dari proses perubahan tersebut.

b. Agen perubahan atau agent of change adalah individu/kelompok yang terlibat dalam merencanakan perubahan dan mengimplementasikannya. Dalam sebuah proses perubahan, para agen perubahan ini berperan sebagai role model. Biasanya agen perubahan adalah mereka yang “dapat” dijadikan contoh, baik dalam prestasi kerjanya dan dalam perilakunya. Agen perubahan terdiridaripimpinanorganisasi (sebuahkeharusan)danpegawai-pegawaiyang “dipilih” berdasarkan kriteria tertentu, sesuai dengan tuntutan peran agen perubahan.

Adapun peran agen perubahan adalah sebagai berikut:

• katalis adalahperanuntukmeyakinkanpegawai yang adadimasing-masing Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah tentang pentingnya perubahan menuju kondisi yang lebih baik (tujuan yangdirencanakan).

• Pemberi solusi adalah peransebagaipemberialternatifsolusikepadapegawaiKementerian/LembagadanPemerintahDaerahyangmengalamikendala dalam proses berjalannya perubahan menuju tujuan akhir.

• Mediator adalah peran untuk membantu melancarkan proses perubahan, terutama menyelesaikan masalah yang muncul di dalam pelaksanaan reformasi birokrasi dan membina hubungan antara pihak-pihak yangada di dalam dan pihak di luar Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah terkait dalam proses perubahan.

• Penghubung sumber Daya adalah peran untuk menghubungkan pegawai yang ada di dalam Kementerian/Lembaga dan PemerintahDaerah kepada pemilik sumber daya atau pembuat kebijakan.

buku 4 edited.indd 3 3/2/11 6:45:13 PM

Page 12: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

BAB II - Gambaran Umum

Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi

4

c. Role model adalah individu yang bisa dijadikan contoh dalam prestasi kerjanya, pola fikirnya (mind set) dan budaya kerjanya (cultur set) dalamproses perubahan.

d. Pemangku kepentingan adalah kelompok atau individu yang memiliki kepentingan sertadapatmempengaruhi danataudipengaruhioleh suatupencapaian tujuan tertentu.

e. strategi komunikasi adalah cara yang digunakan untuk menyampaikan informasi perubahan (baik program maupun kebijakan) dari satu pihak(agen perubahan dan tim manajemen perubahan Kementerian/LembagadanPemerintahDaerah)kepadapihakinternalKementerian/LembagadanPemerintah Daerah dan pihak eksternal. Dalam proses tersebut ditumbuhkan suatu proses pembelajaran dua arah tentang cara berpikir, merasakan, dan bertindak,untukmenghasilkanperubahan.

2.2 Prinsip

a. Kejelasan tujuan – adanya kejelasan tujuan atau hasil yang ingin dicapai dari proses perubahan.

b. Kesadaran akan proses – bahwa perubahan merupakan proses menujukondisi yang lebih baik.

c. Membangun kepercayaan. Role model adalah kunci dalam membangun kepercayaan.Modelpositifdariseluruhpimpinanadalahsebuahkeharusanuntuk membangun kepercayaan.

d. Dimulai dari tingkatan paling atas. Perubahantidak akan berhasil tanpaketerlibatanpimpinantertinggi.Komitmendanpartisipasiaktifdaripimpinantertinggiadalahsebuahkeharusanuntukmencapaitujuanperubahan.

e. Besarnyapartisipasi.Perubahanmembutuhkanpartisipasiaktifdariseluruhkomponen yang terlibat dalam proses perubahan.

f. Tumbuhnya rasa memiliki. Menumbuhkan rasa kepemilikan dapat mendorong terjadinya perubahan dan mempertahankan momentum perubahan tetap terpelihara.

g. Ketersediaan sumber daya. Untuk melaksanakan perubahan dibutuhkan investasisumberdayayangbesar,baikdana,personil,waktusertasaranadan prasarana.

h. Keteraturan. Salah satu kunci keberhasilan dalam pelaksanaan perubahan adalahadanyaketeraturanataukesetiaanpadarencanayangterstruktur.

buku 4 edited.indd 4 3/2/11 6:45:13 PM

Page 13: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi

5PermenPAN dan RB No: 10 Tahun 2011

i. Keberlanjutan komunikasi. Memberikan informasi berulang kali, melaluijalurmediayangberbeda-bedadandengantingkatkedalamanyangsemakinmeningkat untuk membangun pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan keyakinan dalam rangka membangun kepemilikan bersama proses perubahan.

buku 4 edited.indd 5 3/2/11 6:45:13 PM

Page 14: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

BAB II - Gambaran Umum

Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi

6

buku 4 edited.indd 6 3/2/11 6:45:13 PM

Page 15: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi

7PermenPAN dan RB No: 10 Tahun 2011

bAb i i iMANAjEMEN PErubAhAN DAlAM

PElAksANAAN rEfOrMAsi birOkrAsi

Sesuai dengan pengertianmanajemen perubahan di atas,maka dalamkerangka reformasi birokrasi, pemahaman manajemen perubahan dapatdigambarkan sebagai berikut:

gambar 1kerangka Pikir Manajemen Perubahan Dalam

reformasi birokrasi

Dalam Perpres No. 81 Tahun 2010 tentang Grand Design ReformasiBirokrasi 2010-2025 telah diidentifikasi kondisi yang dihadapi saat ini olehbirokrasi, yaitu:

a. Organisasi. Organisasi pemerintahan yang belum tepat fungsi dan tepatukuran (right sizing).

b. Peraturan perundang-undangan. Beberapa peraturan perundang-undangan dibidangaparaturnegaramasihadayangtumpangtindih,inkonsisten,tidakjelasdanmultitafsir.Selainitu,masihadapertentanganantaraperaturanperundang-undangan yang satu dengan yang lainnya, baik yang sederajat

buku 4 edited.indd 7 3/2/11 6:45:13 PM

Page 16: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

BABIII-ManajemenPerubahanDalamPelaksanaanReformasiBirokrasi

Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi

8

maupunantaraperaturanyanglebihtinggidenganperaturandibawahnyaatau antara peraturan pusat dengan peraturan daerah. Disamping itu, banyak peraturan perundang-undangan yang belum disesuaikan dengan dinamika perubahan penyelenggaraan pemerintahan dan tuntutan masyarakat.

c. sDM Aparatur. SDMaparaturnegara Indonesia (PNS) saat ini berjumlah4,732,472orang(dataBKNperMei2010).MasalahSDMaparaturnegaraadalah alokasi dalam hal kuantitas, kualitas, dan distribusi PNS menurutteritorial (daerah) tidak seimbang, serta tingkat produktivitas PNS masihrendah. Manajemen sumber daya manusia aparatur belum dilaksanakan secaraoptimaluntukmeningkatkanprofesionalisme, kinerjapegawaidanorganisasi.Selain itu,sistempenggajianpegawainegeribelumdidasarkanpada bobot pekerjaan/jabatan yang diperoleh dari evaluasi jabatan. Gaji pokok yang ditetapkan berdasarkan golongan/pangkat tidak sepenuhnyamencerminkanbebantugasdantanggungjawab.Tunjangankinerjabelumsepenuhnya dikaitkan dengan prestasi kerja dan tunjangan pensiun belum menjamin kesejahteraan.

d. kewenangan. Masih adanya praktik penyimpangan dan penyalahgunaanwewenang dalam proses penyelenggaraan pemerintahan dan belummantapnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.

e. Pelayanan publik. Pelayanan publik belum dapat mengakomodasi kepentingan seluruh lapisan masyarakat, dan belum memenuhi hak-hakdasarwarganegara/penduduk.Penyelenggaraanpelayananpublikbelumsesuai dengan harapan bangsa berpendapatan menengah yang semakin maju dan persaingan global yang semakin ketat.

f. Pola pikir (mind-set) dan budaya kerja (culture-set). Pola pikir (mind-set)danbudaya kerja (culture-set)birokratbelumsepenuhnyamendukungbirokrasiyangefisien,efektifdanproduktif,danprofesional.Selainitubirokratbelumbenar-benar memiliki pola pikir yang melayani masyarakat, belum mencapai kinerja yang baik dan belum berorientasi pada hasil (outcomes).

Reformasi birokrasi diharapkan akan menjadi pendorong perubahanuntukmembawaKementerian/LembagadanPemerintahDaerahbergeserataubergerak dari kondisi saat ini menuju ke kondisi yang diharapkan. Karena itu, perubahanyangdikelolasecaraholistik,terstrukturdanberorientasihasilakansangat membantu organisasi, tim kerja dan individu/staf di dalamnya dalammenjalani “masa transisi” menuju kondisi birokrasi yang diinginkan, sepertiGambar2dibawahini:

buku 4 edited.indd 8 3/2/11 6:45:13 PM

Page 17: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi

9PermenPAN dan RB No: 10 Tahun 2011

gambar 2kondisi birokrasi yang Diinginkan

Terdapat4 (empat)dimensidasaryangpentingdanpatutuntukdiperhatikandan dikelola dengan baik selama jalannya masa transisi atau perubahan, yaitu:a. Navigasi. Dimensi ini terkait dengan perencanaan dan pengelolaan

perubahan atau transisi dari keadaan organisasi sekarang menuju kondisi organisasiyangdiinginkan;

b. kepemimpinan. Dimensi ini berupaya untuk membangun dan mengkomunikasikan visi perubahan di dalam kondisi yang diinginkan dan jugamengarahkanorganisasikearahyangdituju;

c. kepemilikan. Dimensi ini berupaya menciptakan kebutuhan untuk berubah melaluireformasibirokrasi;

d. Penggerak. Dimensi ini terkait dengan penyediaan kompetensi atau keahlian, struktur dan lingkungan pendukung serta sumber daya lain untuk mendukungperubahandanmemastikanmanfaat(benefit)yangdiharapkandapat terealisasi.

Sebagai ilustrasi, perubahan yang dikelola dengan baik akanmengikuti kurvaA, sedangkan yangtidakdikelola denganbaik atautidakdikelola sama sekaliakanmengikutikurvaB,denganrisikomenujulembah“keputusasaan”(valleyofdespair),yaitukurvaC,sepertiterlihatgambarGambar3.

buku 4 edited.indd 9 3/2/11 6:45:14 PM

Page 18: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

BABIII-ManajemenPerubahanDalamPelaksanaanReformasiBirokrasi

Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi

10

gambar 3

kurva kinerja – Dengan dan tanpa Manajemen Perubahan

buku 4 edited.indd 10 3/2/11 6:45:14 PM

Page 19: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi

11PermenPAN dan RB No: 10 Tahun 2011

bAb iVElEMEN DAN tAhAPAN MANAjEMEN

PErubAhAN

4.1 Elemen Perubahan

Prosesperubahanterdiridari3 (tiga)elemenyangsalingberhubungan,yaitu:

a. tujuan perubahan

Adalahuntukmengubahsecara sistematisdankonsistendari sistemdanmekanisme kerja organisasi serta pola pikir dan budaya kerja individu atau unit kerja di dalamnya menjadi lebih baik sesuai dengan tujuan dan sasaran reformasibirokrasi.

b. Perencanaan perubahan

Apabila kebutuhan dan tujuan perubahan sudah jelas, maka perlu menyusun rencana perubahan untuk selanjutnya diimplementasikan. Untuk dapat mencapai8(delapan)areaperubahanyangdiinginkandalampelaksanaanreformasi birokrasi, maka diperlukan perencanaan perubahan sebagaiberikut:

1) Merencanakan strategi manajemen perubahan dan implementasimanajemen perubahanDalam hal ini Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah harus menyusun rencana strategi perubahan dan implementasi manajemen perubahan. Rencana strategi perubahan disusun berdasarkan tujuan perubahan itu sendiri dan hasil perubahan yang diinginkan, sepertiyang tertuang dalam Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025.Rencana strategi juga harus mencakup area perubahan yang diinginkan, tim pengelola perubahan, waktu yang dibutuhkan, serta rencanaanggarannya. Sedangkan implementasi manajemen perubahan adalah tahap melaksanakan rencana strategi perubahan yang sudah disusun oleh masing-masing Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah.

buku 4 edited.indd 11 3/2/11 6:45:14 PM

Page 20: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

BAB IV - E lemen Dan Tahapan Manajemen Perubahan

Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi

12

2) MembanguninstrumenpengelolaanperubahanMengingatbesarnyaagendareformasibirokrasidanprosesperubahanyangakandilakukan,makapentinguntukmengatursistempelaksanaan,sistem komunikasi, sistem monitor dan evaluasi serta sistem pelaporan. Hal ini untukmemastikanprosesperubahanberjalan sesuaidenganyang diharapkan.

3) MeningkatkankapabilitaspengelolaperubahanMeningkatkan kapabilitas pengelola perubahan merupakan salah satu kunci dalam melaksanakan perubahan. Ada berbagai macam cara untuk meningkatkan kapabilitas, misalnya melalui pelatihanketrampilan berkomunikasi, menjadi fasilitator, menjadi motivator,menjadi mediator sampai dengan pelatihan membuat instrumentsosialisasi dan internalisasi perubahan.

c. tim pengelola perubahan

Ada3(tiga)halyangperludilakukanolehtimpengelolaperubahan,yaitu:• Mendorong keinginan untuk berubah. Ada banyak hal yang bisa

dilakukan untuk menciptakan keinginan berubah, antara lain: - menciptakan sense of urgency dan kepedulian terhadap

perubahan, - memahamikepentingandanketakutanorangakanperubahanserta

menyuarakan keberhasilan perubahan.• Mengajaklebihbanyakorang.Adaduacarayangefektifuntukmengajak

lebih banyak orang terlibat dalam proses perubahan, yaitu membangun strategidanmelaksanakannyasecararegulerdanefektifmemberikantanggungjawab padamereka yang terlibat, sehinggamerekamerasaberkontribusi terhadap perubahan yang terjadi.

• Memelihara momentum. Proses perubahan dalam rangka reformasibirokrasimemerlukanwaktuyangcukuplama.Olehkarenaitu,bukantidakmungkinantusiasmedankomitmenterhadapreformasibirokrasimenyusut atau menurun dan orang kembali pada cara kerja serta pola pikir yang lama. Untuk itulah Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah perlu terus menumbuhkan dan memelihara momentum perubahan. Dua cara yang biasanya digunakan adalah mengembangkan kompetensidanketrampilanbaruyangdiperlukandalamperubahan;memperkuat komitmen pegawai di masing-masing Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah secara berkala dan berkelanjutan.

Sedangkan model struktur tim pengelola perubahan atau biasa disebutProgramManagementOffice(PMO)dapatdigambarkansebagaiberikut:

buku 4 edited.indd 12 3/2/11 6:45:14 PM

Page 21: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi

13PermenPAN dan RB No: 10 Tahun 2011

gambar 4struktur PMO Manajemen Perubahan

ProgramManagementOffice(PMO)dibentukdalamrangkamembantutimreformasi birokrasi Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah. Olehkarena itu,diperlukankerjasamadankolaborasiyangeratantaratimPMOdengantimreformasibirokrasidanpejabat/pegawailainnya.

Mengingat besarnya cakupan aktivitas dan pentingnya manajemenperubahan, maka struktur dan susunan tim PMO dalam melaksanakanprogram manajemen perubahan harus dapat mencerminkan kebutuhan tersebut. Melihat struktur di atas, maka dalam struktur tim pelaksana(project management) perlu ditambahkan 3 (tiga) sub tim, yaitu sub timDesign Management, sub tim Change Management, dan sub tim QualityAssurance(QA)Management.Setiapsubtimmemilikiperandantanggungjawabmasing-masingdalampelaksanaanperubahan.

Sebagai contoh, sub tim Design Management memiliki peran dalam hal

buku 4 edited.indd 13 3/2/11 6:45:14 PM

Page 22: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

BAB IV - E lemen Dan Tahapan Manajemen Perubahan

Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi

14

desain teknis program reformasi birokrasi. Sub tim Change Managementberperan dalam hal persiapan teknis, pengembangan dan pelaksanan program manajemen perubahan, sedangkan sub tim QA Managementberperandalammemastikankualitasperencanaandanpelaksanaanprogrammanajemen perubahan termasuk pemeriksaan kepatuhan akan realisasi dari perencanaanprogram.Olehkarenaitu,orangyangmasukdidalamsubtimharus sesuai dengan kriteria dan kompetensi pekerjaan yang dibutuhkan.

Sebagai ilustrasi pengorganisasian manajemen perubahan di Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah dapat dilihat pada Tabel 1.

tabel 1ilustrasi Pengorganisasian Manajemen Perubahan

Tingkatan Pemerintah Pusat Pemerintah DaerahProgram Sponsorship Pimpinan K/L Gubernur/Bupati/

WalikotaAdvisor Sekjen /Sesma/Irjen Sekda/Inspektur Prov/

Kab/KotaProgram Management Dirjen/Deputi/KaBadan Kepala SKPDProject Manajement Direktur/Ka Pusat/

KaKanwil/KaPerwakilanKa Kantor/Kabid

Design Management,Change Management, dan Quality AssuranceManagement

Kasubdit/kabid Kepala Seksi

4.2 tahapan Perubahan

Tahapan perubahan dalam rangka pelaksanaan reformasi birokrasi diKementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah dapat digambarkan sebagai berikut:

buku 4 edited.indd 14 3/2/11 6:45:14 PM

Page 23: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi

15PermenPAN dan RB No: 10 Tahun 2011

Tahap - 1MEruMuskAN

rENCANA MANAjEMEN PErubAhAN

Tahap - 2MENgElOlA/

MElAksANAkAN PErubAhAN

Tahap - 1MEMPErkuAt hAsil

PErubAhAN

Melakukan Asesmen •kesiapan orgnisasi untuk berubahMerumuskan •strategi manajemen perubahanMerumuskan strategi •komunikasiMemperkuat •manajemen perubahanMenyusun ukuran •keberhasilan

Mengintegrasikan •strategi manajemen perubahan dan strategi komunikasi dengan programreformasibirokrasi lainnyaMengimplementasikan •rencana manajemen perubahanMembuat rencana •pelatihandanmengimplementasikanmengelola resistensi•Mengukurtingkat•keberhasilan

Mengumpulkan •umpan balik dan menganalisanyaMelaksanakan •tindakanperbaikanMemberikan •penghargaan atas keberhasilanMengukurtingkat•keberhasilan

gambar 5tahapan Perubahan

Secarakomprehensif,langkah-langkahpentingyangharusdilaksanakanpadasetiaptahapadalahsebagaiberikut:

a. langkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap-1:

1) Melakukanpemetaan(mapping)terhadapparapemangkukepentingandan melakukan asesmen atas pengaruh perubahan terhadap masing – masingpemangkukepentingan;

2) Melakukan asesmen kesiapan perubahan, termasuk di dalamnya identifikasipenolakanterhadapperubahan;

3) Melakukan asesmen terhadap tingkat partisipasi/dukungan parapemangku kepentingan dan kebutuhan akan komunikasi untukmanajemen perubahan, termasuk mengindentifikasikan penolakanterhadapperubahan;

4) Melakukan asesmen terhadap organisasi, termasuk struktur, peran (roles)dantanggungjawabnya(responsibilities);

5) Melakukan asesmen terhadap kemampuan / kapabilitas dan skills organisasiuntukmelaksanakanperubahan;

6) Mengembangkan strategi manajemen perubahan, rencana dan aktivitasmanajemenperubahan;

7) Mengembangkanstrategidanrencanakomunikasi;8) Mengembangkanstrategidanrecanapelatihan,termasukpenetapan

standarddanIndikatorKinerjaUtama(IKU).

buku 4 edited.indd 15 3/2/11 6:45:14 PM

Page 24: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

BAB IV - E lemen Dan Tahapan Manajemen Perubahan

Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi

16

Selainitu,langkah–langkahdibawahinijugapentinguntukdilakukan:

9) Merumuskanmanfaat (benefit) yangdiperolehdarihasil perubahanyangakandilaksanakan;

10) Memperkuat tim reformasi birokrasi Kementerian/Lembaga danPemerintah Daerah untuk lebih memahami manajemen perubahan, danmeningkatkankoordinasidenganPMO;

11) Merumuskan mekanisme internal pelaksanaan reformasi birokrasipada masing-masing Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah termasuk sistem pelaksanaan, monitoring dan evaluasi reformasibirokrasi serta pelaporan dan instrumen-instrumen yang diperlukan.

b. langkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap-2:

1) Mengimplementasikan strategi, rencana dan aktivitas manajemenperubahan, termasuk tetap melakukan asesmen secara berkelanjutan terhadap pengarah perubahan pada masing – masing kelompok pemangkukepentingan;

2) Mengimplementasikanstrategi,rencanadanaktivitaskomunikasiagarpara pemangku kepentingan secara aktif terlibat (engaged),merasamemiliki proses perubahan dan mendorong perilaku dan pola pikir baru yang diharapkan dari proses perubahan serta mengurangi penolakan terhadapperubahan;

3) Mengimplementasikan struktur organisasi yang baru, termasuk peran dantanggungjawabnyayangbaruuntukmendukungperubahan;

4) Mengimplementasikanstrategi,rencanadanaktivitaspelatihanuntukmembekali para staf menjalani periode transisi dengan baik danmengurangi penolakan.

Selainitu,langkah–langkahdibawahinijugaperluuntukdilakukan:

5) Mengintegrasikan strategi manajemen perubahan dan strategi komunikasi denganprogramdan kegiatan reformasi birokrasi sesuairoadmap reformasi birokrasi Kementerian/Lembaga dan PemerintahDaerah;

6) Memberikan pengetahuan dan ketrampilan melalui asistensi dan fasilitasi yang diperlukan untuk membentuk ketrampilan, nilai-nilai,perilaku dan pola pikir baru (termasuk budaya kerja atau budaya organisasiyangbaru)yangdiharapkandalamprosesperubahan;

7) Mengimplementasikanmanfaatyangtelahdirumuskanagarperubahandapatdirasakansecarapositifolehpemangkukepentingan

buku 4 edited.indd 16 3/2/11 6:45:14 PM

Page 25: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi

17PermenPAN dan RB No: 10 Tahun 2011

8) Melakukan monitoring dan evaluasi serta pelaporan atas pelaksanaan pengelolaan perubahan.

c. langkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap-3:

1) Mengambil hikmah/pelajaran (lesson learnt) dari pelaksanaankeseluruhan strategi, rencana dan aktivitas manajemen perubahan,termasuk merumuskan dan melakukan koreksi atas perbaikan yang diperlukan, yang diperoleh dari:o Pelaksanaan survey kepada para pemangku kepentingan yang

terkenaperubahandanpengukurantingkatkeberhasilan;o Kunjungan dan pengamatan ke unit-unit kerja yang melaksanakan

prosesperubahan;dano Umpanbalik(feedback)secaralangsungmaupuntidaklangsung

yangdiperolehdariparapemangkukepentingan.2) Melakukan evaluasi terhadap efektivitas pelaksanaan strategi dan

rencanakomunikasi;3) Melakukan evaluasi terhadap strategi dan rencana pelatihan untuk

mendukungperubahan;4) Melakukan pemutakhiran atas Strategi dan Rencana Manajemen

Perubahan berdasarkan evaluasi di atas dan hikmah/pelajaran (lesson learnt)yangdidapat;

5) Mengidentifikasi dan menyampaikan setiap keberhasilan kepadaseluruh pejabat dan pegawai, melalui website/situs intranet; emailblast;suratedaran;pidatodalamrapat;bulletin,dsb;

6) Memberikan penghargaan-penghargaan khusus kepada pegawaiatau kelompok pegawai yang telah berhasil mengimplementasikanperubahan.

buku 4 edited.indd 17 3/2/11 6:45:15 PM

Page 26: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

BAB V - Perumusan Rencana Manajemen Perubahan

Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi

18

buku 4 edited.indd 18 3/2/11 6:45:15 PM

Page 27: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi

19PermenPAN dan RB No: 10 Tahun 2011

bAb VPEruMusAN rENCANA MANAjEMEN

PErubAhAN

Bab V hingga Bab VII akan menguraikan secara lebih rinci tahapan dan jugakegiatan–kegiatanpokokyangmenyertaitiap–tiaptahapanmanajemenperubahan,meliputi:

• TahapPerumusanRencanaManajemenPerubahan;• TahapPengelolaan/PelaksanaanPerubahan;• Tahap Penguatan Hasil Perubahan.

gambar 6Perumusan rencana Manajemen Perubahan

Sepertiyangsudahdijelaskanpadababsebelumnya,tahapPerumusanRencanaManajemenPerubahanakandifokuskanpada:• Asesmenterhadapparapemangkukepentingandantingkatpartisipasidan

keterlibatan mereka terhadap perubahan

buku 4 edited.indd 19 3/2/11 6:45:15 PM

Page 28: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

BAB V - Perumusan Rencana Manajemen Perubahan

Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi

20

• Asesmen terhadap organisasi yang mencakup kesiapan organisasi untuk berubah, peran, struktur, tugas dan fungsi organisasi untuk mendukungperubahan

• Asesmenterhadapkemampuandankompetensipegawaiuntukmengelolaperubahan

• Pendesainanrencanamanajemenperubahan,komunikasidanpelatihan• Perumusan Manfaat (Benefit) yang akan diperoleh para pemangku

kepentinganterhadapperubahanyangakandilakukan

5.1 Melakukan Pemetaan terhadap Stakeholders (Pemangku Kepentingan)

Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah adalah organisasi publik yang memiliki banyak pemangku kepentingan. Pemangku kepentingan memilikikekuatan, posisi penting, dan pengaruh terhadap isu yang berkaitan denganperubahan. Oleh karena itu, di dalam Reformasi Birokrasi yang mengusungsejumlahperubahanyangsignifikan,sangatpentingbagiKementerian/Lembagadan Pemerintah Daerah mengenali para pemangku kepentingan berikutkebutuhannya.Pemangkukepentingandapatdibagimenjadi:

a. PemangkukepentinganutamaPemangkukepentinganutamaadalahpihakyangmemilikikaitankepentingansecara langsung dengan suatu kebijakan, program, dan proyek. Mereka harus ditempatkan sebagai penentu utama dalam proses pengambilan keputusan;

b. PemangkukepentinganpendukungPemangkukepentinganpendukungadalahpihakyangtidakmemilikikaitankepentingansecaralangsungterhadapsuatukebijakan,program,danproyek,tetapimemilikikepeduliandankeprihatinansehinggamerekaturutbersuaradanberpengaruhterhadapsikapmasyarakatdankeputusanpemerintah;

c. PemangkukepentingankunciPemangku kepentingan kunci adalah pihak yang memiliki kewenangansecara resmi dalam hal pengambilan keputusan. Pemangku kepentingankunci yang dimaksud adalah pengambil keputusan di Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah.

Formatyangdapatdigunakanuntuk identifikasipemangkukepentingandapatdilihat pada Tabel 2:

buku 4 edited.indd 20 3/2/11 6:45:15 PM

Page 29: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi

21PermenPAN dan RB No: 10 Tahun 2011

tabel 2IdentifikasiAwalPemangkuKepentingan

Untukmelakukanpemetaanpemangkukepentinganberikutadalahantaralainbeberapapertanyaanyangharusdijawab:

• Siapayangdapatataumempunyaiwewenangdalampengambilankeputusan?

• Siapa yang mengendalikan perubahan?• Siapa yang menjadi pendorong di belakang perubahan di masa lalu?• Siapayangakanmendapatmanfaatsecaralangsungdariperubahan

yang terjadi?• Siapayangtidakakanmendapatmanfaatdariperubahanyang

terjadi?• Siapa yang akan mengontrol sumber daya yang dibutuhkan dalam

perubahan?• Siapayangakanmempengaruhiparapemangkukepentingan

lainnya?• Siapa yang akan membantu suksesnya perubahan?

Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di atas akan berbeda-beda (meskipunakanadayang sama)untuk setiapprogramreformasibirokrasibahkansetiapkegiatanreformasibirokrasi.

buku 4 edited.indd 21 3/2/11 6:45:15 PM

Page 30: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

BAB V - Perumusan Rencana Manajemen Perubahan

Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi

22

Setelahmelakukanidentifikasiawalpemangkukepentingansepertidiatas,kemudian perlu dipetakan lebih lanjut bagaimana perubahan yang akan dilakukan akan memberikan dampak (impact) kepada para pemangku kepentingan danbagaimana tingkat pengaruh atau kewenangan (influence) para pemangkukepentingantersebutatassuksesataumulusnyajalannyaperubahan.

Tujuandari pemetaanpemangku kepentinganadalahuntukmelakukanasesmendanmemetakanparapemangkukepentinganterkaitdenganperandankapasitas mereka dalam mempengaruhi keberhasilan jalannya perubahan agar berbagaikepentingan(interests)darimasing–masingpemangkukepentingandapat teridentifikasi dengan baik. Selain itu, kegiatan ini juga berguna untukmelakukan prioritisasi para pemangku kepentingan berdasarkan tingkatkewenangandanderajatdampakyangdimilikisehinggastrategiperubahanyangakandibuatakanlebihefektifdiimplementasikan.

Hasil yang diperolehmenjadi masukan penting bagi kegiatan asesmenterhadap kesiapan organisasi untuk berubah dan selanjutnya merupakan basis bagi pengembangan strategi perubahan dan strategi komunikasi. 5.2 MengidentifikasiResistensiAtauPenolakan

Mengenaliadanyaresistensiataupenolakandaripemangkukepentinganadalahhal yang penting untuk mengelola perubahan secara efektif. Secara umumresistensi atau penolakan terhadap perubahan berdasarkan sifatnya dapatdigolongkan menjadi dua, yaitu:

a. Penolakansecaraaktifatauterbuka.Penolakan secara terbuka biasanya lebih mudah ditangani. Biasanya orang akanmenyatakansecaraterbukamengenaikeberatanatauketidaksetujuanterhadap perubahan.

b. PenolakansecarapasifPenolakan ini biasanya muncul dalam bentuk simptom-simptom tertentu, sepertiseringtidakhadirdalamrapat,tidakberpartisipasidalamrapat,tidakmemenuhikomitmen,produktivitaskerjamenurun.

Resistensi atau penolakan terhadap perubahan berdasarkan pelakunya dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:

a. Individual. Dalamsebuahprosesperubahanresistensiindividutidakakanberpengaruhterlalubesar,kecualiindividutersebutadalahpejabatataupimpinantertinggiKementerian/Lembaga atau Pemerintah Daerah.

buku 4 edited.indd 22 3/2/11 6:45:15 PM

Page 31: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi

23PermenPAN dan RB No: 10 Tahun 2011

b. Kolektif.Resistensiataupenolakansecarakolektif,akansangatbesarpengaruhnyaterhadap proses perubahan.

Format yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi resistensi ataupenolakan dapat dilihat pada Tabel 3:

tabel 3IdentifikasiAwalResistensiBerdasarkanSifatDanPelakunya

Setelah dilakukan identifikasi awal resistansi berdasarkan sifat danpelakunyasepertidiatas,kemudiantingkatresistensiparapemangkukepentingandipetakanlebihlanjutkedalam3(tiga)kategori,yaitu:

1. Champion (sangat mendukung perubahan dan tingkat resistansiperubahanyangsangatrendah);

2. Floating Voter (tingkat mendukung perubahan dan tingkat resistansisamatinggi,tidakkonsistendansewaktu–waktudukunganperubahanatauresistansidapatberubah);dan

3. Blocker (tidak mendukung perubahan sama sekali dan berpotensimelakukansabotaseterhadapperubahanyangakandilakukan)

5.3 Mengenali besaran Perubahan yang Diinginkan

Untukmengetahuiseberapabesarupayayangharusdilakukanolehtimmanajemen perubahan dalam mengelola perubahan, maka perlu dikenali dan diukur seberapa besar perubahan yang diinginkan.

buku 4 edited.indd 23 3/2/11 6:45:15 PM

Page 32: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

BAB V - Perumusan Rencana Manajemen Perubahan

Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi

24

Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkandalammengukur besaranperubahan:• Seberapakompleksperubahanyangakandilakukan;

o Jumlahkantordanunitorganisasiyangterlibat;o Jumlah pegawai yang terkena dampak perubahan dan hingga pada

levelapatugasdantanggungjawabmerekaakanberubah;o Seberapa besar risiko yang harus dikelola.

• Seberapamudahdiprediksisolusiperubahanyangakandiberikan;o Seberapa jelas dan konsisten pemahaman akan kondisi birokrasi yang

diinginkan;o Apakah perubahan yang dilakukan bergantung pada pihak eksternal

yanglain;o Seberapabesartingkatresistansiterhadapperubahan.

• Seberapa mampu Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah untuk melaksanakanperubahan;o Apakahkepemimpinanyangadamendukungperubahan;o Apakah kepemimpinan yang ada memiliki kapabilitas dan kompetensi

untukmengelolaperubahan;o Apakah Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah berpengalaman

mengelola perubahan dengan sukses.• Seberapa mendesak (urgent)perubahanyangdiinginkan

o Apakah ada batas waktu yang dipersyaratkan untuk melaksanakanperubahan;

o Kapanmanfaatdariperubahanyangdiharapkandapatdirealisasikan.

Cara menilai besaran perubahan dapat dilakukan melalui beberapa metode, antara lain:

a. Studidokumen,bilapernahterjadiperubahansebelumnya;danb. Focused group discussion.

5.4 Melakukan Asesmen kesiapan Organisasi untuk berubah

Reformasi Birokrasi dilaksanakan sebagai cara untuk mendorongperubahan ke arah yang lebih baik di Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah. Oleh karena itu perlu diukur seberapa besar kesiapan organisasi untuk melaksanakan dan menerima perubahan. Untuk mengukur kesiapan organisasi, biasanya digunakan kuesioner kesiapan organisasi menghadapi perubahan (organization change readiness assessment). Responden bisa diambil dariseluruh populasi atau diambil dengan cara sampel (bila cara sampel, maka semuaposisi tunggal harusmenjadi responden). Contoh kuesioner dimaksuddisertakan dalam Lampiran 1.

buku 4 edited.indd 24 3/2/11 6:45:15 PM

Page 33: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi

25PermenPAN dan RB No: 10 Tahun 2011

Asesmenakandifokuskanpadabeberapaelemenkuncidibawahini:• Pemahaman terhadap visi, sasaran dan manfaat dari perubahan dalam

kerangka reformasi birokrasi serta manfaat spesifik yang akan diperoleholehmasing –masing kelompokpemangku kepentinganatasperubahandimaksud;

• Kepemimpinan, komitmen dan strategi untuk keseluruhan pengelolaan dan implementasiperubahan;

• Apresiasi terhadap kebutuhan reformasi birokrasi yang difasilitasi olehmanajemenperubahan;

• Persepsiparapemangkukepentinganterhadapcriticalsuccessfactors dan penghalangjalannyaperubahan;

• Kemauan para pemangku kepentingan untuk beradaptasi terhadaplingkungan atau kondisi yang baru serta potensi hambatan (impediments)yangdapatterjadiatasjalannyaperubahan;

• Pemahaman dan kesadaran terhadap dampak dari implementasi perubahan;

• Tingkat partisipasi dari masing – masing pemangku kepentingan danpengertian atas kebutuhan akan partisipasi lebih dalam terhadapimplementasikeseluruhanperubahan;

• Keefektifandaripendekatandanmetodekomunikasiyangadasaatini.

Berdasarkan hasil asesmen maka potensi hambatan atas jalannya perubahan sertatingkat risikonyadapat teridentifikasi denganbaik. Risiko inidapat mencakup:

• Kurangnyakepemimpinandankurangnyapartisipasidanketerlibatandaripemangkukepentingankuncidanutama;

• Adanyakebutuhanuntukpeningkatanyangcukupsignifikanataskapabilitasatauskilluntukmengelolaperubahan;

• Pemahaman yang ada atas bagaimana masing – masing pemangku kepentinganmeresponataubereaksiatasperubahanyangakandilakukan.

5.5 Mengembangkan strategi Perubahan

Fokus strategi perubahan adalah:a. Memahami bagaimana perubahan akan berpengaruh ke manajemen

organisasi,pegawaidanpemangkukepentinganyanglebihluas;b. Memahamibagaimanaperubahanakanberpengaruhkebudayaorganisasi;c. Mendefinisikan peranbahwapimpinan danpemangku kepentingan kunci

seharusnyayangpertamaberubah;d. Membangun interaksi yang dapat membangkitkan komitmen perubahan

dan perubahan benar-benar terjadi secara organisasional.

Secara umum ada 4 (empat) strategi dalam mengelola dan melaksanakanperubahan yang bisa dipilih sesuai dengan kondisi Kementerian/Lembaga dan

buku 4 edited.indd 25 3/2/11 6:45:16 PM

Page 34: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

BAB V - Perumusan Rencana Manajemen Perubahan

Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi

26

Pemerintah Daerah. Keempat strategi dimaksud dapat dilihat pada Tabel 4 di bawahini:

tabel 4 strategi Perubahan

STRATEGI MANAJEMEN PERUBAHAN

ASUMSIFAKTOR YANG

MEMPENGARUHI

1. Empirical-Rational

•Pegawaitergolongrasionaldanselalubergerakmengikutikepentinganmereka.Olehkarenanya mereka dapat dibujuk

•Perubahan akan berhasil dengan komunikasi yang jelas daninsentifyangsignifikan

•Bilainsentiftidaksebandingdengan perubahannya, maka biasanya akan ada penolakan

• Strategi ini sangat dipengaruhi oleh besaraninsentif

• Sulit diterapkan bila insentiftidaksignifikan

2. Normative-Reeducative

•Pegawaiadalahmakhluksosial dan akan mematuhi norma-norma budaya dan nilai-nilai

•Perubahan akan berhasil bila didasarkanpendefinisiandanpenafsirankembalidari norma-norma dan nilai-nilai yang ada, untuk mengembangkan komitmen yang baru

•Sebagianbesarpegawaiingin menyesuaikan diri dan mengikutiarusperubahansecara bersama-sama

•Halterpentingdalamstrategiini,timmanajemen perubahan harus membangun dan menentukan arus perubahan yang diinginkan

•Fokus perubahan pada strategi ini adalah perubahan budaya

•Budayatidakakanberubah dalam waktusingkat.Olehkarena itu strategi ini bukan pilihan bila menginginkan dalam waktucepat

•Akan berhasil bila hubungan dengan organisasinon-formalsebagai salah satu komponen pemangku kepentingancukupharmonis

buku 4 edited.indd 26 3/2/11 6:45:16 PM

Page 35: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi

27PermenPAN dan RB No: 10 Tahun 2011

STRATEGI MANAJEMEN PERUBAHAN

ASUMSIFAKTOR YANG

MEMPENGARUHI

3.Power –Coercive

•Pegawaipadadasarnyapatuhdan melaksanakan apa yang diminta.

•Perubahan akan berhasil didasarkan pada pelaksanaanwewenangdanpemberlakuan sanksi.

•Strategi ini pada dasarnya adalah memperkecil pilihan.

•Berdasarkan pengalaman, banyakpegawaijugamerasaaman dan siap dengan strategi ini.

•Duafaktorutamayangmempengaruhi pilihan ini adalah jangka waktuperubahanyangada dan keseriusan ancaman dampak perubahan.

•Biasanyasenseofurgency terhadap perubahan sangat tinggikarenadihadapkan dengan waktuuntukberubahyang sangat sempit.

•Biasanya bila yang terancam adalah birokrasi organisasi, maka biasanya mereka akan segera menyesuaikan diri dengan perubahan

•Dalam strategi ini, pemimpin harus memiliki kepemimpinan yang kuat, dan konsisten serta tepat dalam menghitung resiko, baik terhadap organisasi,pegawaimaupun kepada sesama pemimpin.

buku 4 edited.indd 27 3/2/11 6:45:16 PM

Page 36: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

BAB V - Perumusan Rencana Manajemen Perubahan

Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi

28

STRATEGI MANAJEMEN PERUBAHAN

ASUMSIFAKTOR YANG

MEMPENGARUHI

4. Environmental - Adaptive

•Pegawaiakanselalumenghindari kerugian & gangguan tetapi mereka mudah beradaptasi dengan keadaan baru.

•Perubahan ini didasarkan pada kebutuhan membangun organisasi baru & secara bertahap memindahkan orang dari yang lama ke yang baru

•Orang lebih cepat beradaptasi pada lingkungan baru dibandingkan dengan mengubah apa yang ada /apa yang sudah dijalani

•Pertimbanganutamaadalah pada seberapa besar dan seberapa mendasar perubahan yang diinginkan.

•Sangat cocok untuk perubahan yang transformatif.

•Strategi ini dapat bekerja baik dalam waktusingkatmaupunjangkawaktuyangpanjang

•Pentinguntukdipertimbangkanadalah ketersediaan orang-orang yang kapabel dalam organisasi untuk membentuk organisasi dengan budaya baru

Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan strategi iniadalah:

a. Besaran perubahan yang akan terjadi atau yang diinginkan (merupakan hasil dari langkah pada sub-bagian B: Mengukur besaran perubahan yang diinginkan)

b. Besaran penolakan yang mungkin muncul (bisa dipahami dari hasil pada langkah sub-bagian C: asesmen kesiapan organisasi untuk berubah). Bilapenolakanatauresistensisangattinggi,kombinasistrategipower-coercive dan environmentaladaptiveakan berhasil mendorong terjadinya perubahan. Sebaliknya bila resisten dan lemah, kombinasi strategi rationale-empiricaldan normative-educativeakanmembawaperubahanyangdiinginkan.

c. Jumlah ataupopulasi pegawai. Bila jumlahpegawai sangat besar, sangatberagamdansebaran(demografi)yangsangatluas,memastikanpentingnyapenerapan kombinasi keempat strategi yang ada.

buku 4 edited.indd 28 3/2/11 6:45:16 PM

Page 37: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi

29PermenPAN dan RB No: 10 Tahun 2011

d. Jangkawaktuyangdiperlukandalamperubahan.Jangkawaktuyangpendekdengan tingkat urgency yang tinggi, mendorong diterapkannya strategipower – coercive. Jangka waktu perubahan yang lebih lama penerapankombinasi rational-empirical, normative-reeducative, dan environmental-adaptive.

e. Tenaga ahli. Bila organisasi memiliki tenaga ahli yang memadai dalam organisasi, maka kombinasi keempat strategi tersebut bisa diterapkan. Tetapibilatidakadatenagaahliyangmendampingidalamprosesperubahan,maka biasanya strategi yang diterapkan adalah power – coercive.

Secara umum, tidak ada strategimanajemen perubahan tunggal, akanselalu ada kombinasi strategi manajemen perubahan. Bila melihat pada program dankegiatanreformasibirokrasi,makasatukegiatandengankegiatanlainnyaakanmemiliki strategi perubahan yang berbeda. Oleh karena itu, dengan memahami strategi perubahan di atas, maka Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah akandapatmembuatpemetaanstrategimanajemenperubahan,seperticontohpada Tabel 4 sebagai berikut:

tabel 5 Contoh Pemilihan strategi Perubahan

PROGRAM & KEGIATAN

STRATEGI MANAJEMEN PERUBAHANRational-Empirical

Normative-Reeducative

Power–Coercive

Environmental-Adaptive

Penataan dan Penguatan OrganisasiRedefinisivisi,misidan strategi Strategi - 2 Strategi - 1

Restrukturisasi Strategi - 2 Strategi - 1 Strategi – 3Penguatan unit kerja pelaksana pelayanan publik

Strategi - 1 Strategi – 2

Strategi manajemen perubahan yang dipilih akan mempengaruhi strategi komunikasi yang akan dilaksanakan.

5.6 Mengembangkan strategi komunikasi

Tujuan utama pengembangan strategi komunikasi dalam manajemen perubahanadalahmemfasilitasiterjadinyaperubahandalamperilaku.Strategiinidikembangkanberdasarkanhasilpada sub-bagianA:mengidentifikasidanmelakukananalisisterhadapparapemangkukepentingandanhasilpadalangkahsub-bagian C: asesmen kesiapan organisasi untuk berubah.

buku 4 edited.indd 29 3/2/11 6:45:16 PM

Page 38: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

BAB V - Perumusan Rencana Manajemen Perubahan

Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi

30

Strategi komunikasi yang tepat akan membangun keterlibatan dan rasa memiliki dari seluruh pegawai dan juga para pemangku kepentingan lainnya terhadapperubahan yang dilaksanakan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Berikut adalah gambaran perkembangan keterlibatan yang ditumbuhkan melalui proses komunikasi dalam manajemen perubahan.

gambar 7strategi komunikasi

Perkembangan di atas akan tercapai bila prinsip pengembangan komunikasi dalam proses perubahan dipenuhi. Prinsip tersebut adalah:

a. Tentukan sumber tunggal untuk menetapkan dan menyetujui program komunikasiterkaittanggungjawab.

b. Pahami harapan para pemangku kepentingan denganmengkomunikasikan tujuan program dengan jelas dan terus menerus sepanjang proses pelaksanaan perubahan. “Selalu lakukan komunikasi”, untuk mengurangi kecemasan dan rasa ketidakpastianselamaprosestransformasiberlangsung.

c. Menjagafrekuensikomunikasisepanjangdurasiseluruhprogram.d. Mengembangkan pesan yang tepat pada para pemangku kepentingan

tertentu.e. Mengkoordinasikan dan memaksimalkan media komunikasi yang sudah

tersedia.

Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam pengembangan strategi

buku 4 edited.indd 30 3/2/11 6:45:16 PM

Page 39: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi

31PermenPAN dan RB No: 10 Tahun 2011

komunikasi, adalah:a. Kegiatan, jenis kegiatan apa yang akan dikomunikasikan?b. Sumberdaya(resources),berapabanyakanggaranyangdibutuhkanuntuk

mensosialisasikan kegiatan reformasi birokrasi ini? Sarana dan prasaranakomunikasi apa yang diperlukan? Ketrampilan apa yang harus dimiliki untuk mengkomunikasikankegiatanreformasibirokrasiini?

c. Timing,berapalamajangkawaktuyangdiperlukanuntukmengkomunikasikan?Event atau kesempatan khusus apa yang bisa digunakan sebagai media komunikasi?

d. Pesan kunci, pesan apa yang akan disampaikan pada audience – terkait problemyangdihadapidansolusiyangditawarkandarireformasibirokrasiini.

e. Evaluasi, bagaimana mengukur keberhasilan strategi komunikasi, termasuk bentuk perilaku apa yang diubah?

f. Sasaran,siapayangmenjadisasarankomunikasi?g. Komunikator, siapa yang akan menyampaikan pesan dalam komunikasi?h. Mediakomunikasi,bagaimanakegiatandanhasil reformasibirokrasiakan

dipromosikan dan disosialisasikan? media komunikasi apa yang paling tepat untuk menjangkau audience?

Contoh format yang dapat digunakan untuk mengembangkan strategikomunikasi dapat dilihat pada Tabel 6 dan Tabel 7:

tabel 6Contoh Pengembangan strategi komunikasi

Kegiatan Kick-offreformasibirokrasiAnggaran yang dibutuhkan Rp ................Waktu yang dibutuhkan 3 bulanPesan yang disampaikan • BahwaKementerian/Lembagadan

PemerintahDaerahmengikutiprosesreformasibirokrasi

• Latar belakang dan tujuan yang ingin dicapaimelaluireformasibirokrasi

• Dukungan apa yang dibutuhkan dari pejabat,pegawaidanpemangkukepentinganlaindalamprosesreformasibirokrasi

• UkurankeberhasilanreformasibirokrasiKementerian/Lembaga atau Pemerintah Daerah

• Jangkawaktuprosespelaksanaanreformasibirokrasi

• TimreformasibirokrasiKementerian/Lembaga atau Pemerintah Daerah

buku 4 edited.indd 31 3/2/11 6:45:16 PM

Page 40: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

BAB V - Perumusan Rencana Manajemen Perubahan

Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi

32

Selanjutnya pemilihan media komunikasi untuk disampaikan oleh komunikator sesuaisasaranmasing-masingdapatdilihatpadaTabel7dibawahini:

tabel 7Contoh strategi komunikasi

SASARAN KOMU-NIKATOR

MEDIA KOMUNIKASIBu

ku S

aku

Rapa

t Pim

pina

n

talkshow

Artik

eldim

ediam

assa

New

slette

r

Konferen

siPe

rs

Web

site

Mem

o

Rapa

t

Rapa

t Ker

ja Ta

huna

n

Pimpinan/ pejabat Kementerian/Lembaga atau Pemerintah Daerah

Pimpinan tertinggi

✔ ✔ ✔ ✔

Seluruh pejabat &pegawai ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔

Pers/media Pimpinan tertinggi;timreformasibirokrasi

✔ ✔ ✔

Pemangku kepentinganutama

Pimpinan tertinggi;timreformasibirokrasi

✔ ✔ ✔ ✔

Pemangku kepentinganpendukung

Timreformasibirokrasi ✔ ✔ ✔ ✔

Pemangku kepentingankunci

Pimpinan tertinggi ✔ ✔ ✔ ✔

Target jumlah sesi/jumlah buku/jumlah penayangan/jumlah

newsletter..... ..... ..... ..... ..... ..... ..... ..... ..... .....

buku 4 edited.indd 32 3/2/11 6:45:16 PM

Page 41: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi

33PermenPAN dan RB No: 10 Tahun 2011

Halterpentingdalamtahapmerumuskanrencanamanajemenperubahanadalah :

a. Memahamireformasibirokrasidantujuanyangingindicapai;

b. Mempersiapkan tim reformasi birokrasi Kementerian/Lembaga danPemerintahDaerahuntukdapatmengelolamanajemenperubahan;

c. Memastikan kepemilikan dari proses perubahan. Dalam kaitan reformasibirokrasi,makapimpinantertinggiKementerian/LembagadanPemerintahDaerahharuslahmenjadipemilikmanajemenperubahanini;

d. Mempersiapkan sumberdaya yang dapat mendukung pelaksanaan manajemenperubahan;

e. Melakukan asesmen untuk mengetahui kondisi terkini organisasi dan kesiapannyauntukmelakukanperubahan;

f. MencarireferensipadaKementerian/LembagadanPemerintahDaerahatauorganisasi lain yang sudah berhasil melakukan pengelolaan perubahan.

5.7 MerumuskandanMendefinisikanStrukturYangBaru

Struktur di dalam organisasi termasuk fungsi, peran dan tanggung jawabnyaperlu diselaraskan dengan perubahan menuju kondisi yang diinginkan. Dalam melakukan perubahan struktur juga diperlukan pemahaman atas peraturan perundang – undangan atau regulasi yang menaunginya agar desain organisasi yang baru untuk mendukung perubahan tetap di dalam koridor hukum yang diizinkan.

Dalam mendefinisikan struktur yang baru, perlu dilakukan terlebih dahuluasesmenterhadaphaldibawahini,antaralain:• Peraturanyangmelingkupiperubahanstruktur;• Lingkunganstrategisyangmelingkupiorganisasi;• Rencanastrategisorganisasi;• Strukturorganisasiyangadasaatini;• Faktor sukses kritis (critical success factor) organisasi dalam mencapai

tujuandansasaranorganisasi;• Prosesbisnisorganisasi;dan• Sumber daya manusia dan pengelolaannya di dalam organisasi

Setelah dilakukan asesmen terhadap organisasi, kemudian dirumuskan dan didefinsikanbentukstrukturorganisasiyangbarubesertafungsi,peran,tugasdantanggungjawabnyayangbaru.

buku 4 edited.indd 33 3/2/11 6:45:17 PM

Page 42: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

BAB V - Perumusan Rencana Manajemen Perubahan

Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi

34

5.8 MengembangkanStrategiPelatihan

Pengembangan strategipelatihanuntukmendukungperubahandiawalidengan melakukan asesmen awal terhadap kapabilitas dan keefektifan dariparapegawai/stafdalammenyelesaikantugas–tugasyangakandiembannantiyangdidasarkanpadabesarnyaperubahanyangdiinginkandantingkatkesiapanorganisasi untuk berubah.

Strategipelatihanlebihlanjut,akandituangkankedalamrencanapelatihansertamodul –modul pelatihanuntukmendukung perubahan. Secara umum,rencanapelatihanmencakupantaralain:

1. Ruanglingkuppelatihan;

2. Target peserta atau kelompok pemangku kepentingan, yang memilikitingkatan,posisi,tugasdantanggungjawabsertakemampuan(skills)yangberbeda–beda;

3. Namadanjenispelatihan

Jenis pelatihan harusmencakup sisi atau aspeknon-technical (soft skills) yang mendukung tercapainya kesuksesan perubahan disamping aspek technical skillsyangdibutuhkanolehparastafuntukmampubekerjadalamsuatu lingkungan yang baru hasil dari perubahan struktur organisasi, proses bisnisdansistem;

4. Sistematikapelatihan secaramakro yangberisikan sasaranpelatihan (key learning objectives), lamanya waktu pelatihan, metoda pelatihan (antaralain, studi kasus, exercise, role-play)dankriteriakesuksesan(success criteria)sertabagaimanamengukurkesuksesantersebut;

5. Estimasijumlahsesiyangdibutuhkanuntuktiappelatihanbesertapenentuanlokasipelatihannya;

6. Estimasijumlahpesertaperpelatihan;

7. Estimasibiayayangdibutuhkan;

Keluaranutama(MajorOutput)padaTahap1adalahsebagaiberikut:

1. LaporanHasilAsesmen,seperti:

a. AsesmenKesiapanPerubahan;

b. PemetaanPemangkuKepentingandanAnalisisDampakPerubahan;

c. Asesmen Keterlibatan Pemangku Kepentingan dan Kebutuhan AkanKomunikasi;

buku 4 edited.indd 34 3/2/11 6:45:17 PM

Page 43: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi

35PermenPAN dan RB No: 10 Tahun 2011

d. Asesmen Kapabilitas Organisasi Saat Ini dan

e. Assesmen Struktur Organisasi

2. Strategi dan Rencana Perubahan

3. StrategidanRencanaKomunikasiUntukPerubahan;

4. StrategidanRencanaPelatihanUntukPerubahan.

ContohtipikalisidariRencanaPerubahandapatdilihatpadaLampiran2.

buku 4 edited.indd 35 3/2/11 6:45:17 PM

Page 44: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

BAB VI - Pengelolaan/Pelaksanaan Perubahan

Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi

36

buku 4 edited.indd 36 3/2/11 6:45:17 PM

Page 45: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi

37PermenPAN dan RB No: 10 Tahun 2011

bAb ViPENgElOlAAN/PElAksANAAN PErubAhAN

Sebagaimana diuraikan dalam Bab V, pengelolaan/pelaksanaan perubahan merupakan tahap kedua dalam penerapan manajemen perubahan. Tahap pengelolaan/pelaksanaanperubahanakandifokuskanpadapengimplementasianstrategi dan rencana perubahan untuk mendukung pelaksanaan area perubahan yangterjadipadareformasibirokrasiyangditetapkandidalamPermenPANdanreformasibirokrasiNomor20Tahun2010tentangRoadMapReformasiBirokrasi2010–2014.Implementasirencanapelatihan,komunikasiuntukperubahandanmengelola resistensi menjadi salah satu elemen pokok di dalam tahap ini.

gambar 8Pengelolaan/Pelaksanaan Perubahan

buku 4 edited.indd 37 3/2/11 6:45:17 PM

Page 46: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

BAB VI - Pengelolaan/Pelaksanaan Perubahan

Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi

38

6.1 Mengintegrasikan Roadmap kementerian/lembaga Dan Pemerintah Daerah Dengan strategi Perubahan Dan strategi komunikasi

Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah harus melaksanakan sembilanprogramreformasibirokrasisebagaimanatertuangdidalamPermenPANdanreformasibirokrasiNomor20Tahun2010tentangRoadMapReformasiBirokrasi 2010 – 2014. Kesembilan program ini harus didukung oleh strategi dan recana perubahan dan komunikasi yang telah disusun pada tahap sebelumnya.

Lampiran3memberikancontohintegrasiprogrampelaksanaanreformasibirokrasi dengan Strategi Perubahan dan Strategi Komunikasi. Dalam integrasi ini adatiga tahapan proses komunikasi, yaitu sebelumpelaksanaan kegiatan;saat pelaksanaan kegiatan dan saat kegiatan selesai dilaksanakan.

6.2 Mengelola resistensi/Penolakan

Berikut adalah beberapa cara untuk mengelola atau mengatasi resistensi/ penolakan:

a. Mengkomunikasikan alasan-alasan rasional atas keputusan pimpinan melaksanakanreformasibirokrasi;

b. Melibatkan pihak yang resisten dalam proses perubahan dan proses pengambilankeputusan;

c. Memfasilitasidanmemberikandukunganmelaluiasistensi,pelatihan,dansebagainya;

d. Memaksa pihak yang resisten atau menolak untuk menerima perubahan, danapabiladiperlukandiberikansanksi.Perludiingat,bahwacarainiadalahcaraterakhirbilacaralaintidakberhasil.

Berikutadalahbeberapahalyangdisarankanketikaberhadapandenganresistensi atau penolakan:

a. Janganberfokuspadaresistensiataupenolakanketikaitubelummenjadimasalah;

b. Fokusuntukmelihatbahwaperubahaninibisaterusberjalan;c. Berlakulahnormalketikaresistensidanpenolakanterjadi;d. Fokusapayangsudahdicapaisaatini;e. Lakukan terus apa yang telah berjalan dengan baik.Cara untuk mengatasi resistensi dalam melaksanakan perubahan secara lebih lengkapdapatdilihatpadaTabel8dibawahini:

buku 4 edited.indd 38 3/2/11 6:45:17 PM

Page 47: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi

39PermenPAN dan RB No: 10 Tahun 2011

tabel 8beberapa Cara Mengatasi resistensi Dalam Melaksanakan Perubahan

NO TAKTIK PENJELASAN1 Janganberfokuspada

resistensiketikaitubelum menjadi masalah

• Prosesperubahanbiasanyadiawalidenganpesimisme. Banyak mendengar dan memikirkan pesimisme akan mempengaruhi sikap dan perilakuterhadapperubahan.Caramelawanpesimisme adalah dengan menumbuhkan optimisme.Tidakakanadasebuahperubahantanpa mencoba dan menjalani.

• Bila memang terjadi, maka seharusnya ini menjadi bagian dari resiko yang memang diperhitungkan,makatindakanperbaikanbaruperlu diambil.

2 Fokus untuk melihat bahwaperubahaninibisa terus berjalan

Denganmemusatkanperhatiandanpercayabahwaperubahan akan terus berjalan, sering bekerja sangatbaikkarenamemperkuatoptimisme.

3 Berlakulahnormalketikapenolakan terjadi

Ketikaresistensidanpenolakanterjadi,berlakulahbahwainisuatukondisiyangmemangsudahdiperkirakan dan ini adalah sesuatu yang normal terjadi dalam sebuah proses perubahan. Sikap inisangatpentinguntukmembantumencegahorang menjadi patah semangat dan kehilangan kepercayaan terhadap perubahan.

4 Fokus apa yang sudah dicapai saat ini

Sangatpentinguntukmemikirkanjugapadapencapaianyangsudahdidapat,ketikapersoalandalam proses perubahan terjadi. Dengan melakukan ini biasanya orang akan menyadari bahwalebihbanyakhalyangtelahberjalanbaikdaripada yang mereka pikir dan mereka biasanya menemukankeyakinanbaru,optimismedanfokus.Lebihjauhlagi,merekamenemukanide-idebaru untuk mendapatkan perubahan dan mulai membuat kemajuan

5 Lakukan terus apa yang telah berjalan dengan baik

Pikirkanlahapa-apaatautindakan-tindakanyangtelahberhasildilakukan,sehinggaketikakesulitandatang – situasi dapat dengan cepat diatasi.

Keluaran utama Tahap 2 adalah sebagai berikut:a. Implementasi Rencana Perubahan (Change Plan);b. Pelaksanaan Pelatihan dan Workshop Manajemen Perubahan, termasuk

MateriPelatihan;c. PelaksanaanProgramPelatihanTOT(Training of the Trainer);d. UpdateterhadapStrategidanRencanaPerubahan;e. PelaksanaanStrategidanRencanaKomunikasiPerubahan;f. WorkshopdanProgramPelatihanuntukManajemenKomunikasi;

buku 4 edited.indd 39 3/2/11 6:45:17 PM

Page 48: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

BAB VII - Penguatan hasi l Perubahan

Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi

40

g. Status Report dan update yang berisikan antara lain:1) Keberhasilandanhambatan;2) Rekomendasiperbaikandantindakanperbaikan.

buku 4 edited.indd 40 3/2/11 6:45:17 PM

Page 49: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi

41PermenPAN dan RB No: 10 Tahun 2011

bAb ViiPENguAtAN hAsil PErubAhAN

Sebagaimana diuraikan dalam Bab V, Penguatan Hasil Perubahan merupakan tahap ketiga dalam penerapan manajemen perubahan. TahapPenguatanHasilPerubahandifokuskanpadapengukurankemajuanatautingkatkeberhasilan perubahan yang dikaitkan area perubahan yang ditetapkan di dalamPermenPANdanreformasibirokrasiNomor20Tahun2010tentangRoadMapReformasiBirokrasi2010–2014,danrencanasertatindaklanjutperbaikanatas hasil reviu dan evaluasi pelaksanaan perubahan.

gambar 9Penguatan hasil Perubahan

Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini merupakan bagian dari kegiatan monitoring dan evaluasi. Kegiatan tersebut adalah:

a. Mengukur tingkat keberhasilan dari pelaksanaan rencana manajemenperubahan;

b. Mengumpulkan dan menganalisis umpan balik dengan cara melakukan

buku 4 edited.indd 41 3/2/11 6:45:18 PM

Page 50: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

BAB VII - Penguatan hasi l Perubahan

Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi

42

kunjungan lapangan dan mengevaluasi pelaksanaan manajemen perubahan;

c. Mendiagnosa kembali kesenjangan dan mengelola penolakan yang terjadi dalampelaksanaanmanajemenperubahan;

d. Mengimplementasikan tindakan perbaikan danmembuat langkah tindaklanjutuntukkeberlanjutanprosesperubahan;

e. Memberikan penghargaan kepada pegawai yang berhasilmengimplementasikan perubahan dengan baik.

Tahap dan langkah penguatan hasil perubahan beserta keluarannya secara lebihlengkapdapatdilihatpadaTabel9dibawahini:

tabel 9langkah Penguatan hasil Perubahan

TAHAP LANGKAH KELUARAN

Mengumpulkan dan menganalisis umpan balik

•Evaluasi pelaksanaan secara periodik

•Kunjungan ke unit kerja secara periodikuntukmemastikanimplementasi

•Survei implementasi secara periodik

Dokumen yang berisi, antara lain:•Hasil evaluasi•Tingkat efektifitas

Mendiagnosa kembali kesenjangan dan mengelola penolakan

Mengimplementasikan tindakanperbaikandanmerayakan keberhasilan

• Koreksi/aktivitasperbaikanbiladiperlukan

•Menyampaikansetiapkeberhasilan kepada seluruh pejabatdanpegawai,melaluiwebsite/situsintranet;emailblast;suratedaran;pidatodalamrapat;bulletin,dansebagainya.

•Memberikan penghargaan khususkepadapegawaiataukelompokpegawaiyangtelahberhasil mengimplementasikan perubahan

Dokumen yang berisi, antara lain:• Rekomendasi

perbaikan•Daftar

champions• Penghargaan (Rewards)

buku 4 edited.indd 42 3/2/11 6:45:18 PM

Page 51: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi

43PermenPAN dan RB No: 10 Tahun 2011

Keluaran Utama Tahap 3 adalah sebagai berikut:a. PemutakhiranStrategidanRencanaPerubahan;b. PemutakhiranStrategidanRencanaKomunikasiuntukPerubahan;c. PemutakhiranStrategidanRencanaPelatihan;d. StatusReport,evaluasidantindakanperbaikanberdasarkanhasilevaluasi

dan feedback yang diterima.

buku 4 edited.indd 43 3/2/11 6:45:18 PM

Page 52: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

BAB VII - Penguatan hasi l Perubahan

Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi

44

buku 4 edited.indd 44 3/2/11 6:45:18 PM

Page 53: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi

45PermenPAN dan RB No: 10 Tahun 2011

bAb Vii iMEMbuAt PErubAhAN bErkElANjutAN

Membuat perubahan agar tetap berkelanjutan pada prinsipnya adalah mengakselerasi manfaat (benefit) yang telah didefinisikan sebelumnya, yangdapat dirasakan sepanjang atau selamamungkinwalau kegiatanmanajemenperubahan telah berakhir.

Untukmembuathaliniterjadi,beberapapendekatandibawahinidapatdilakukan oleh Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah:

• Fokuskan pada manfaat yang didapat dari perubahan ini dan lakukanmonitoringdanpengukuranuntukmemantauprosesrealisasimanfaatini

• Mendorong partisipasi dan keterlibatan para pegawai yang terkenaperubahan dan/atau yang melaksanakan perubahan dalam pekerjaan sehari–harinyadanmemastikan terjadinyakomunikasiyangefektifgunamendukung perubahan dan keseimbangan kegiatan perubahan yang dikendalikanmanajemendenganideatauusulandariparapegawai

• Membangun keberlanjutan (sustainability) dengan memantapkan danmemformalkan cara – cara atau mekasnisme baru ke dalam proses dansistemmanajemenkinerjadanpelatihanyangmendukungperubahandanperolehanmanfaat

Ilustrasi pentingnya perubahan keberlanjutan dapat dilihat pada kurvasebagaimanaGambar10dibawahini:

buku 4 edited.indd 45 3/2/11 6:45:18 PM

Page 54: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

BAB VIII - Membuat Perubahan berkelanjutan

Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi

46

gambar 10 kurva keberlanjutan Perubahan

buku 4 edited.indd 46 3/2/11 6:45:18 PM

Page 55: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi

47PermenPAN dan RB No: 10 Tahun 2011

bAb iXPENutuP

Programmanajemenperubahanmenjadisalahsatufaktorsuksesnyapelaksanaan reformasi birokrasi, dan dimaksudkan untuk membantumeningkatkan capaian keberhasilan pelaksanaan reformasi birokrasisecara efektif dan efisien. Oleh karena itu, pedoman ini adalah untukmemandu Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah supaya dapat melaksanakan program manajemen perubahan secara baik dan benar.

buku 4 edited.indd 47 3/2/11 6:45:18 PM

Page 56: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

Lampiran

Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi

48

buku 4 edited.indd 48 3/2/11 6:45:18 PM

Page 57: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi

49PermenPAN dan RB No: 10 Tahun 2011

lampiran 1: Contoh Kuesioner Kesiapan Organisasi Untuk Berubah

PENGANTAR

Bapak/Ibu Yang Terhormat, terima kasih sudah bersedia mengisi kuesioner ini.

Kuesioner ini dimaksudkan untuk mendapatkan data mengenai kesiapan organisasi .................. dalam menghadapi dan melaksanakan perubahan. Perubahan yang dimaksud di sini adalah apa yang sering kita dengar sebagai reformasi birokrasi.

Untuk melaksanakan reformasi birokrasi tersebut, diperlukan satu pemahaman mengenai kesiapan organisasi dalam melakukan perubahan. Dengan demikian diharapkan bisa melaksanakan perubahan-perubahan tersebut dengan lebih baik, sehingga dapat mencapai hasil yang diinginkan. Perumusan kesiapan menghadapi dan melaksanakan perubahan ini, adalah mandat dari reformasi birokrasi. Mengingat pentingnya data dari kuesioner ini, diharapkan kesungguhan Bapak/Ibu sekalian dalam mengisinya. Untuk itu, sekali lagi disampaikan terima kasih.

KUESIONER harap dikembalikan dalam waktu ......................... hari setelah diterima, kepada .....................

A. INFORMASI TENTANG DIRI BAPAK/IBU [berilah tanda silang (X) untuk pilihan yang paling tepat]

1. Manakah dari berikut ini yang paling akurat menggambarkan posisi Anda saat ini dalam organisasi?

a) Pimpinan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerahb) Eselon 1c) Eselon 2 atau setara eselon 2d) Eselon 3 atau setara eselon 3e) Eselon 4 atau setara eselon 4f) Pemegang jabatan fungsionalg) Staf

2. Gambarkan peran Bapak/Ibu dalam proses perubahan melalui pilihan yang ada di bawah ini:

a) Saya adalah inisiator dari perubahan ini.b) Saya memiliki tanggung jawab untuk mengelola atau mengarahkan

buku 4 edited.indd 49 3/2/11 6:45:18 PM

Page 58: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

Lampiran

Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi

50

proses perubahan. c) Saya bertanggung jawab atas kinerja unit kerja mengalami

perubahan.d) Saya bertanggung jawab atas pekerjaan saya sendiri atau kegiatan

yang akan terpengaruh oleh perubahan itu. e) Saya punya beberapa pengaruh terhadap apakah perubahan tersebut

akan berlangsung, atau bagaimana akan diimplementasikan

f) Saya melaksanakan setiap instruksi untuk melaksanakan perubahan

g) Saya terlibat/mendampingi setiap upaya perubahan

3. Berapa banyak informasi yang Anda miliki tentang perubahan yang diusulkan?

4) Saya mengetahui semua informasi perubahan3) Saya mengetahui beberapa informasi perubahan2) Saya mengetahui sedikit informasi perubahan1) Saya tidak mengetahui informasi perubahan0) Tidak ada informasi tentang perubahan

B. Berilah tanda silang (X) pada kotak yang paling mencerminkan situasi organisasi Bapak/Ibu, pada skala (1) Sangat Tidak Setuju hingga (6) Sangat Setuju.

NO PERNYATAAN

SKALA PILIHAN1

Sangat tidak

setuju

2Tidak Setuju

3Kurang Setuju

4Cukup Setuju

5Setuju

6Sangat Setuju

1. Semua orang dalam organisasi peradilan memiliki kesadaran yang baik terhadap lingkungan/tuntutan lingkungan di luar organisasi

2. Orang dapat mengartikulasikan /menyebutkan 3 – 5 faktor yang akan mendorong perubahan paling tidak dalam 3 – 5 tahun ke depan

3. Organisasi ...............bekerja secara fleksibel dan kooperatif melintasi batas-batas fungsional.

4. Organisasi ................ bekerja secara fleksibel dan kooperatif melintasi batas-batas hirarkhi/birokrasi (birokrasi tidak ketat)

5. Ada komunikasi terbuka/komunikasi dua arah yang aktif di semua tingkatan

buku 4 edited.indd 50 3/2/11 6:45:19 PM

Page 59: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi

51PermenPAN dan RB No: 10 Tahun 2011

NO PERNYATAAN

SKALA PILIHAN1

Sangat tidak

setuju

2Tidak Setuju

3Kurang Setuju

4Cukup Setuju

5Setuju

6Sangat Setuju

6. Semua orang dapat menjelaskan arahan masa depan organisasi dalam waktu 3 menit atau kurang

7. Orang memahami perbedaan antara kepemimpinan dan manajemen

8. Pimpinan memotivasi dan menginspirasi keterlibatan dalam inisiatif-inisiatif perubahan

9. Kami, secara rutin merayakan dan mengapresiasi setiap pencapaian

10. Pimpinan pada semua tingkatan secara konsisten menjadi model (contoh) perilaku yang diinginkan dari perubahan

11. Visi, tujuan-tujuan dan strategi-strategi perubahan didiskusikan dalam pertemuan-pertemuan atau rapat-rapat

12. Kami, secara teratur menguji pemikiran-pemikiran dan asumsi-asumsi yang digunakan dalam proses perubahan

13. Kami terlibat dalam diskusi berkelanjutan dengan semua pemangku kepentingan, seperti: dari instansi pemerintah lain, pengacara, akademisi, LSM, dll

14. Ada rasa percaya yang sangat tinggi dalam hubungan kerja di seluruh organisasi

15. Ada iklim kerja yang positif dalam organisasi kamiJumlahkan setiap kolom. Contoh bila ada 4 tanda (✔) pada kolom 3 maka jumlah pada kolom tersebut adalah 12. Sub-totalJumlahkan seluruh sub-total. Jumlah tertinggi adalah 90. TOTAL

buku 4 edited.indd 51 3/2/11 6:45:19 PM

Page 60: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

Lampiran

Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi

52

Interpretasi Kuisioner ini hanya ditujukan untuk memberikan gambaran snap shot kesiapan perubahan pada organisasi Anda untuk merangsang diskusi. Hal ini bukan sebuah alat diagnostik yang kuat. Semakin jauh nilai organisasi Anda dari nilai maksimum 90 poin, semakin besar risiko adalah bahwa organisasi Anda tidak akan memberikan respon yang tepat untuk berubah.

• Nilai dari antara 15-35 poin dianggap beresiko tinggi. • Nilai dari 60 atau kurang, dianggap sebagai risiko dan sebaiknya Anda

melihat area-area atau pernyataan-pernyataan tertentu di mana organisasi Anda memberikan nilai buruk.

Anda bisa menggunakan kuesioner ini untuk seluruh pegawai di dalam organisasi untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap.SimakBaca secara foneti Kamus -

C. Dalam proses perubahan ini, apa cara yang paling efektif bagi Bapak/Ibu untuk menerima komunikasi? [Buat prioritas dari yang sangat efektif (6) sampai sangat tidak efektif (1)].

MEDIA KOMUNIKASI

SKALA PILIHAN1

Sangat tidak efektif

2Tidak Efektif

3Kurang Efektif

4Cukup Efektif

5Efektif

6Sangat efektif

Email (surat elektronis)

Website

Intranet

Memo

Newsletter atau leaflet atau spanduk atau banner

Rapat-rapat atau pertemuan

Pembicaraan/diskusi semi formal (kasual)

buku 4 edited.indd 52 3/2/11 6:45:19 PM

Page 61: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi

53PermenPAN dan RB No: 10 Tahun 2011

lampiran 2 : tipikal isi dari rencana Perubahan (Change Plan)

1. PengelolaanTerhadapParaPemangkuKepentingan

a. PemetaanParaPemangkuKepentingan

b. Analisis Keterlibatan dan Tingkat Partisipasi Para PemangkuKepentingan

c. Analisis Dampak Perubahan

2. Strategi dan Rencana Pengelolaan Komunikasi Untuk Mendukung Perubahan, termasuk di dalamnya strategi pengembangan Perilaku dan Budaya(BehavioursandCulture)

3. StrategidanRencanaPelatihanUntukMendukungPerubahan,termasukdi dalamnya hasil asesmen kapabilitas pegawai, pengembangankepemimpinan(leadership)danefektivitaspengukuran

4. DesainOrganisasi(Struktur,PerandanTanggungJawab)

5. Penghargaan (Reward) dan Manajemen Kinerja (PerformanceManagement)

6. RealisasiManfaat(BenefitRealization)

buku 4 edited.indd 53 3/2/11 6:45:19 PM

Page 62: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

Lampiran

Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi

54

lampiran 3: Contoh integrasi Program Pelaksanaan reformasi birokrasi dengan strategi Manajemen Perubahan dan strategi komunikasi

RENCANA KOMUNIKASI

Namaaktivitas:Pembenahanuraianpekerjaan–pembangunanjobgradingdanstrukturremunerasi(tunjangankinerja)

1. SEBELUM PELAKSANAAN KEGIATAN

Tujuan

• Memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang uraian pekerjaan – job grading dan struktur remunerasi

•Memberikanpemahamantentangkepentingandanmanfaat/keuntungan memiliki uraian pekerjaan – job grading dan struktur remunerasi

•Mempersiapkankesediaanpegawaiuntukdiambildatanya

Sasaran• Jajaran Pimpinan/pejabat• Seluruhpegawai(informasi)• Pegawaiyangakanmenjadisampelpengambilandata

Waktu ...................................................................................................

Anggaran ...................................................................................................

Media Komunikasi

INTERNAL•RapatKick-off•Rapat pleno•Rapat unit kerja

EKSTERNAL•Press Release

buku 4 edited.indd 54 3/2/11 6:45:19 PM

Page 63: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi

55PermenPAN dan RB No: 10 Tahun 2011

Pesan kunci •Mengapaaktivitasiniperludilakukan?• Apakah uraian pekerjaan – job grading dan struktur remunerasi?

o Bagaimana sistem ini berbeda dari sistem yang biasa

digunakan?Apakahkerugiandariaktivitasini?

o Apakah tantangan-tantangan yang terkait dengan

implementasiaktivitastersebut?

o Mengapaataubagaimanaaktivitasiniakanmembantu

pengelolaan SDM di Kementerian/Lembaga dan Pemerintah

Daerah?• Siapa saja yang terkena dampaknya?

o Perubahanapayangakandihasilkanolehaktivitasini?

o Apakah terdapat satu sistem atau sistem-sistem yang menjadi

berbeda?

o Apakahaktivitasinimemberikandampakberbedabagiposisi

tertentu?

o Bagaimana hal tersebut berdampak bagi saya secara pribadi?

o Bagaimana prosedur baru ini akan membantu saya dalam

bekerja?

o Apakahsayaakanmendapatkanpelatihantentangprosedur-

prosedur baru ini? • Kapanaktivitasiniakandijalankandankapanakanselesai?• Kapan akan diimplementasikan?

o Apakahakandiberikanpelatihantentangprogramyangbaru?

Apabilaya,kapandanolehsiapa?Jikatidak,mengapatidak?

o Kapan kami akan beralih ke program yang baru?• Dimanalagiaktivitasinidijalankan?

o Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah mana yang

sudahmenjalankanaktivitasini?

o Pelajaran apa yang mereka peroleh?• Dimanapejabatdanpegawaibisamendapatkaninformasilanjutanmengenaiaktivitasini?

• Siapayangbisamembantupejabatdanpegawaibilamerekamemilikipertanyaan?

•Metodologidanpendekatanyangakandigunakandalamaktivitasini?• Tahapanyangakandilewati?• Bagaimanapegawaibisaberkontribusidalammensukseskanpelaksanaanaktivitasini?

• Siapayangmelaksanakanaktivitasini?(biladilaksanakanolehpihakketiga,makapentingjugauntukdiperkenalkan)

buku 4 edited.indd 55 3/2/11 6:45:19 PM

Page 64: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

Lampiran

Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi

56

Pilihan penyampaian

• Surat edaran• Website atau situs intranet• Rapat pleno• Penjelasan(briefing)padarapatdisetiapunitkerja

Waktu• Kerangkawaktuumum,sesuairoadmap• Jadwalsesuaipenyampaianyangdipilih

Komunikator Timreformasibirokrasi

2. PADA SAAT PELAKSANAAN KEGIATAN

Tujuan•Memastikankesediaanpejabatdanpegawaiyangmenjadisampel•Memastikanseluruhpegawaimendapatkaninformasiterkiniperkembanganprosespelaksanaanaktivitas

Sasaran

• Jajaran Pimpinan/pejabat• Seluruhpegawai(informasi)• Jajaranpejabatdanpegawaiyangmenjadisampelpengambilan

data

Waktu

• (kepadapejabatdanpegawaiyangmenjadisampel)Jadwalsesuaipengambilan data

• (kepadaseluruhpejabatdanpegawai)Sepanjangwaktupengambilan data

Anggaran ...................................................................................................

Acara •Kunjungan pengambilan data

Pesan kunci•Mengapakesediaanjajaranpejabatdanpegawaiyangmenjadisampelsangatpentinguntuktercapainyatujuanaktivitasini?

Pilihan penyampaian

• Penjelasan pada pembukaan pengambilan data • Surat edaran dan surat undangan•Websiteatausitusintranetdanbulletinataupapanpengumuman

Komunikator Timreformasibirokrasi

3. PADA SAAT SELESAI KEGIATAN

Tujuan•Diseminasiinformasimengenaiuraianpekerjaan•Memastikankesiapanimplementasihasiluraianpekerjaan

Sasaran• Jajaran Pimpinan/pejabat• Seluruhpegawai

Waktu • Sesuaijadwalrapatataupertemuan• Jadwalpelatihan•Minimum1(satu)tahunsetelahkeputusanimplementasi

Anggaran ...................................................................................................

buku 4 edited.indd 56 3/2/11 6:45:19 PM

Page 65: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi

57PermenPAN dan RB No: 10 Tahun 2011

Acara

•Kick-offimplementasiuraianpekerjaan•Rapat pleno•Rapat kerja nasional•Rapat unit-unit kerja•Kunjungan ke unit-unit kerja

Pesan kunci

•Mengapauraianpekerjaanpentinguntukdiimplementasi?•Apakeuntungan/manfaatdankerugiandari

mengimplementasikan uraian pekerjaan?•Untukmemastikankesuksesanimplementasiakanadatim

yang menjelaskan dan memberikan ketrampilan bagaimana mengimplementasikan uraian pekerjaan ini?

•Pihak yang dihubungi, bila ada kesulitan dalam implementasi

Pilihan penyampaian

• Surat edaran atau Surat Keputusan implementasi uraian pekerjaan• PidatoPimpinantertinggiKementerian/LembagadanPemerintah

Daerah• Pelatihan•Websiteatausitusintranetdanbulletin

Komunikator Timreformasibirokrasi

buku 4 edited.indd 57 3/2/11 6:45:20 PM

Page 66: PEDOMAN PElAksANAAN PrOgrAM MANAjEMEN PErubAhAN · itu, disusun pedoman pelaksanaan manajemen perubahan, agar Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah memiliki kesamaan pemahaman

Lampiran

Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi

58

buku 4 edited.indd 58 3/2/11 6:45:20 PM