Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru di Provinsi ...
Transcript of Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru di Provinsi ...
1
PEDOMAN PELAKSANAAN
PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU(PPDB) TK(TKLB), SD/SDLB, SMP/SMPLB,
SMA/ SMALB DAN SMKTAHUN PELAJARAN 2016/2017
DI PROVINSI LAMPUNG
PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNGDINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2016
2
KATA PENGANTAR
Penyusunan Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru di ProvinsiLampung dimaksudkan sebagai acuan pokok bagi setiap sekolah dalam rangkapenerimaan peserta didik baru pada tahun pelajaran 2016/2017. Pedoman ini ditetapkanberdasarkan Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi LampungNomor 800/1033 /III.01/DP.1C/2016 tanggal 21 April 2016 tentang PedomanPelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pad TK(TKLB), SD/SDLB, SMP/SMPLB,SMA/SMALB dan SMK di Provinsi Lampung tahun pelajaran 2016/2017.
Pedoman ini disusun Peraturan Bersama Antara Menteri Pendidikan danKebudayaan Republik Indonesia dan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor2/VII/PB/2014 dan Nomor 7 Tahun 2014 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru PadaTaman Kanak-kanak dan Raudhatul Athfal/Bustanul Athfal dan Sekolah/Madrasah.Selain itu Pedoman ini disusun dari berbagai peraturan perundang-undangan yangberlaku. Di samping itu pedoman ini disusun berdasarkan usul/masukan dan hasilkesepakatan bersama melalui rapat koordinasi Dinas Pendidikan dan KebudayaanProvinsi Lampung, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota se Provinsi Lampung, dan seluruhKKKS SD, MKKS SMP/SMA/SMK Kabupaten/Kota se Provinsi Lampung pada tanggal20 April 2016.
Pelaksanaan penerimaan peserta didik baru pada tahun pelajaran 2016/2017diharapkan dapat terselenggara secara tertib, aman, lancar ,obyektif, transparan,akuntabel dan tidak diskriminatif serta memberikan kesempatan seluas-luasnya bagiwarga masyarakat usia sekolah untuk melanjutkan pendidikannya. Materi Pedoman inidisusun sebagai prosedur operasional dalam pelaksanaan penerimaan peserta didik disetiap sekolah pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Pedoman ini diharapkanbermanfaat apabila digunakan secara konsekuen dengan tujuan pelaksanaan penerimaanpeserta didik baru di sekolah dapat berjalan secara optimal bagi peningkatan mutu,relevansi dan daya saing pendidikan.
Demikian, kiranya bermanfaat.
KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANPROVINSI LAMPUNG,
Drs. HERY SULIYANTO, MMPembina Utama MadyaNIP 19581005 198603 1 011
3
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN 7
BAB I KETENTUAN UMUM 8
BAB II CALON PESERTA DIDIK BARU 10
BAB III SELEKSI PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU 13
BAB IV WAKTU PELAKSANAAN 18
BAB V SANKSI 22
PENUTUP
4
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANJl. Drs. Warsito No. 72 Tlp. 482359, 482640, 485128 Fax (0721) 482359
TELUKBETUNG 35215
K E P U T U S A NKEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI LAMPUNG
Nomor : 800/ 1033a/III.01/DP.1C/2016
TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARUPADA TK (TKLB), SEKOLAH DASAR ( SD) / SDLB, SEKOLAH MENENGAHPERTAMA ( SMP)/SMPLB , SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)/SMALB
DAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)TAHUN PELAJARAN 2016/2017 DI PROVINSI LAMPUNG
KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI LAMPUNG
Menimbang : a. Bahwa dalam rangka memasuki Tahun Pelajaran 2016/2017, makaDinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung PerluMenerbitkan Pedoman tentang Penerimaan Peserta Didik padaPAUD/TK, SD/SDLB, SMP/SMPLB. SMA/SMALB, SMK sehinggadapat terlaksana secara obyektif, akuntabel, transparan dan tidakdiskriminatif.
b. bahwa agar penerimaan peserta didik baru pada TK(TKLB),Sekolah Dasar dan Menengah terlaksana dengan baik, maka perluditetapkan Pedoman Penerimaan Peserta Didik Baru padaTK(TKLB), Sekolah Dasar (SD)/SDLB), Sekolah Menengah Pertama(SMP)/SMPLB, Sekolah Menengah Atas (SMA)/SMALB danSekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tahun Pelajaran 2016/2017 diProvinsi Lampung dengan keputusan Kepala Dinas Pendidikan danKebudayaan Provinsi Lampung.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem PendidikanNasional;
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang PemerintahanDaerah.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang StandarNasional Pendidikan, sebagaimana diubah dengan PeraturanPemerintah Nomor 32 Tahun 2013 dan perubahan kedua PP No. 19tentang Standar Nasional Pendidikan.
5
4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang PembagianUrusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi danPemerintah Kabupaten/Kota;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaandan Penyelenggaraan Pendidikan;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007tentang Standar Pengelolaan;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007tentang Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Dasar/MadrasahIbtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama, MadrasahTsanawiyah (SMP/MTs) dan Sekolah Menengah Atas/ MadrasahAliyah (SMA/MA).
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 40 Tahun 2008tentang Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK)
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15 Tahun 2010tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar sebagaimanadi ubah permendikbud nomor 23 tahun 2013 tentang perubahan ataspermendiknas nomor 15 tahun 2010 tentang SPM pendidikan dasarkabupaten/kota.
10. Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 11 Tahun 2007 tentangPembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah ProvinsiLampung, sebagaimana di ubah dengan peraturan daerah provinsilampung Nomor 13 tahun 2009 dan perubahan kedua atas peraturandaerah Provinsi Lampung Nomor 4 Tahun 2014 tentang organisasidan tatakerja dinas daerah provinsi lampung.
Memperhatikan : 1. Peraturan Bersama antara Menteri Pendidikan Nasional dan MenteriAgama Nomor : 2/VII/PB/2014 dan Nomor : 7 Tahun 2014 tentangpenerimaan peserta didik baru pada Taman kanak kanak/RaudhatulAthfal/Bustanul Athfal dan sekolah/madrasah.
2. Hasil rapat Koordinasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan ProvinsiLampung, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan KKKS SD, MKKSSMP/ SMA/ SMK Kabupaten/Kota se Provinsi Lampung tentangPenyusunan Pedoman Penerimaan Peserta Didik Baru di SekolahProvinsi Lampung Tahun Pelajaran 2016/2017.
M E M U T U S K A N
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN DANKEBUDAYAAN PROVINSI LAMPUNG TENTANGPEDOMAN PELAKSANAAN PENERIMAAN PESERTA DIDIKBARU(PPDB),TK(TKLB), SD/SDLB, SMP/SMPLB, SMA/SMALBTAHUN PELAJARAN 2016/2017.
6
KESATU : Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru padaTK(TKLB), Sekolah Dasar (SD)/SDLB, Sekolah Menengah Pertama(SMP)/SMPLB, Sekolah Menengah Atas (SMA/SMALB) danSekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tahun Pelajaran 2016/2017 diProvinsi Lampung sebagaimana tertuang pada lampiran Keputusanini.
KEDUA : TK(TKLB), SD/SDLB, SMP/SMPLB, SMA/SMALB dan SMK agarmembuat Rencana Program Pembelajaran di sekolah sesuai denganPeraturan yang sudah ditetapkan.
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan denganketentuan apabila ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan iniakan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan : di Bandar Lampungpada tanggal : 21 April 2016
KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANPROVINSI LAMPUNG,
Drs. HERY SULIYANTO, MMPembina Utama Madya
NIP 19581005 198603 1 011
Tembusan :1. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI di Jakarta;2. Sekretaris Jenderal Kemdikbud di Jakarta;3. Inspektur Jenderal Kemdikbud di Jakarta;4. Dirjen Dikdasmen Kemdikbud di Jakarta;5. Kepala Balitbang Kemdikbud di Jakarta;6. Semua Direktur di lingkungan Ditjen Dikdasmen Kemdikbud di Jakarta;7. Semua Kepala Biro di lingkungan Setjen Kemdikbud di Jakarta;8. Gubernur Lampung sebagai laporan;9. Bupati/Walikota se Provinsi Lampung;10. Kepala Dinas Pendidikan Kab/Kota se Provinsi Lampung;11. Kepala PAUD/SD/SMP/SMA/SMK se Provinsi Lampung
7
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKANDAN KEBUDAYAAN PROVINSI LAMPUNGNOMOR : 800/1033/III.01/DP.1C/2016TANGGAL 21 APRIL 2016
17 MEI 2013
PEDOMAN PELAKSANAAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARUPADA TK (TKLB), SEKOLAH DASAR ( SD)/SDLB, SEKOLAH MENENGAHPERTAMA ( SMP)/SMPLB, SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)/SMALB
DAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)TAHUN PELAJARAN 2016/2017
DI PROVINSI LAMPUNG
PENDAHULUAN
Pedoman ini disusun sebagai tindak lanjut Peraturan Bersama Antara Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dan Menteri Agama Republik Indonesia
Nomor 2/VII/PB/2014 dan Nomor 7 Tahun 2014 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru
Pada Taman Kanak-kanak/Raudhatul Atlfal/Bustanul Atthfal dan Sekolah/Madrasah.
Pedoman ini dipandang perlu untuk menjamin terlaksananya penerimaan peserta didik
baru pada TK(TKLB), SD/SDLB, SMP/SMPLB, SMA/SMALB dan SMK tahun
pelajaran 2016/2017 di Provinsi Lampung.
Penyusunan Pedoman ini dimaksudkan memberikan kesempatan yang seluas-
luasnya bagi warga negara usia anak sekolah yang memenuhi syarat tertentu untuk
memperoleh pendidikan pada jenjang dan jenis sekolah secara obyektif, akuntabel,
transparan dan tidak diskriminatif sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Di samping itu
pedoman ini bertujuan dalam rangka mewujudkan perluasan dan pemerataan pendidikan
dan peningkatan mutu, relevansi dan daya saing pendidikan melalui pemanfaatan fasilitas/
sarana prasarana sekolah yang tersedia dengan obyektif untuk mencegah berbagai praktik
yang tidak adil dalam penerimaan peserta didik baru. Hal ini terkait pula dengan
memperhatikan daya tampung berbagai sekolah yang terbatas bila dibandingkan dengan
calon peserta didik yang ingin masuk sekolah khususnya sekolah negeri.
8
Dalam pelaksanaan penerimaan peserta didik baru tahun pelajaran 2016/2017 yang
sepenuhnya diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota di wilayah
Kabupaten/Kota masing-masing diharapkan dapat terlaksana seoptimal mungkin dengan
prinsip-prinsip serta tujuan sebagaimana tersebut di atas
BAB IKETENTUAN UMUM
Pasal 1
Daftar Peraturan ini yang dimaksud dengan :
(1) Taman Kanak-kanak, yang selanjutnya disingkat TK, adalah salah satu bentuk
satuan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang
menyelenggarakan program pendidikan bagi anak berusia 4 (empat) tahun sampai
dengan 6 (enam) tahun.
(2) Raudhatul athfal yang selanjutnya disingkat RA, atau Bustanul Athfal, yang
selanjutnya disingkat BA, adalah salah satu bentuk satuan pendidikan anak usia dini
pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan dengan
kekhasan agama islam bagi anak berusia 4 (empat) tahun sampai dengan 6 (enam)
tahun.
(3) Sekolah Dasar, yang selanjutnya disingkat SD, adalah salah satu bentuk satuan
pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan umum pada jenjang
pendidikan dasar
(4) Madrasah ibtidaiyah, yang selanjutnya disingkat MI, adalah salah satu bentuk
satuan pendidikan formal dalam binaan Menteri Agama yang menyelenggarakan
pendidikan umum dengan kekhasan agama Islam pada jenjang pendidikan dasar.
(5) Sekolah Menengah Pertama, yang selanjutnya disingkat SMP, adalah salah satu
bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan umum pada
jenjang pendidikan dasar sebagai lanjutan dari SD/MI, atau bentuk lain yang
sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diikuti sama atau setara SD/MI.
9
(6) Madrasah Tsanawiah yang selanjutnya disingkat MTs, adalah salah satu bentuk
satuan pendidikan formal dalam binaan Menteri Agama yang menyelenggarakan
pendidikan umum dengan kekhasan agama Islam pada jenjang pendidikan dasar
sebagai lanjutan dari SD/ MI atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil
belajar yang diakui sama atau setara SD/MI.
(7) Sekolah Menengah Atas, yang selanjutnya disingkat SMA, adalah salah satu bentuk
satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan umum pada jenjang
pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP/MTs, atau bentuk lain yang
sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama atau setara SMP/ MTs.
(8) Madrasah Aliyah, yang selanjutnya disingkat MA, adalah salah satu bentuk satuan
pendidikan formal dalam binaan Menteri Agama yang menyelenggarakan
pendidikan umum dengan kekhasan agama Islam pada jenjang pendidikan
menengah sebagai lanjutan dari SMP/MTs, atau bentuk lain yang sederajat atau
lanjutan dari SMP/MTs atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil
belajar yang diakui sama atau setara SMP /MTs.
(9) Sekolah Menengah Kejuruan , yang selanjutnya disingkat SMK, adalah salah satu
bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada
jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP/MTs, atau bentuk lain
yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama atau setara SMP
/MTs.
(10) Madrasah Aliyah kejuruan, yang selanjutnya disingkat MAK, adalah salah satu
bentuk satuan pendidikan formal dalam binaan Menteri Agama yang
menyelenggarakan pendidikan kejuruan dengan kekhasan agama Islam pada jenjang
pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP/MTs atau bentuk lain yang
sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama atau setara SMP /MTs.
10
(11) Pendaftaran peserta didik baru adalah proses seleksi administrasi untuk mendaftar
menjadi calon peserta didik pada TK(TKLB) dan sekolah/madrasah.
(12) Penerimaan peserta didik baru adalah penerimaan peserta didik pada TK (TKLB)
dan sekolah/madrasah yang melaksanakan pada awal tahun ajaran baru.
(13) Ujian Nasional SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, SMK/MAK yang
selanjutnya disebut UN adalah kegiatan pengukuran dan penilaian pencapaian
standar kompetensi lulusan SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, SMK/MAK
secara nasional meliputi mata pelajaran tertentu.
(14) Nilai sekolah/madrasah/pendidikan kesetaraan yang selanjutnya disebut nilai
S/M/PK adalah nilai rapor atau rata- rata Nilai Sederajat Kompetensi (NDK).
(15) Nilai akhir mata pelajaran yang selanjutnya disebut NA adalah nilai gabungan antara
nilai S/M/PK dan nilai UN.
(16) Surat Hasil Ujian Nasional yang selanjutnya disebut SHUN adalah surat adalah surat
keterangan yang berisi nilai S/M/PK dari setiap mata pelajaran yang diujikan secara
nasional, Nilai UN dan NA.
Pasal 2
Penerimaan Peserta Didik baru pada TK/TKLB dan sekolah/madrasah bertujuan memberi
kesempatan seluas- luasnya bagi warga negara usia sekolah agar memperolah layanan
pendidikan yang terbaik.
BAB II
CALON PESERTA DIDIK BARU
Pasal 3
calon peserta didik baru pada TK/TKLB adalah :
a. Telah berusia 4 (empat) tahun sampai dengan 5 (lima) untuk kelompok A; dan
b. Telah berusia 5 (lima) tahun sampai dengan 6 (enam) untuk kelompok B.
11
Pasal 4
(1) Persyaratan calon peserta didik baru kelas 1 (satu) pada SD/SDLB pada tanggal 1 Juli
tahun berjalan :
a. Telah berusia 7 (tujuh) tahun sampai dengan 12 (dua belas) tahun wajib diterima;
b. Telah berusia 6 (enam) tahun dapat diterima;
c. Telah berusia 5 (lima) tahun sampai dengan kurang dari 6 (enam) tahun, dapat
dipertimbangkan atas rekomendasi tertulis dari psikolog profesional; dan
d. Berusia kurang dari 5 (lima) tahun tidak dapat diterima.
(2) Dalam hal tidak ada psikolog profesional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
c, rekomendasi dapat dilakukan oleh dewan Guru SD/SDLB yang bersangkutan
sampai dengan batas daya tampungnya terpenuhi sesuai standar pelayanan minimal
pendidikan dasar.
(3) Persyaratan calon peserta didik baru kelas 1 (satu) pada SDLB dapat menerima usia
dari 12 (dua belas) tahun.
Pasal 5
(1) Persyaratan calon peserta didik baru kelas 7 (tujuh) SMP pada tanggal 1 Juni 2016
tahun berjalan :
a. Telah lulus dan memiliki ijazah/STTB SD/MI/SDLB/paket A/pendidikan
pesantren salafiyah Ula/sederajat;
b. Memiliki SKHU SD/SDLB/MI/Program paket A/pendidikan pesantren salafiyah
Ula/sederajat; dan
c. berusia paling tinggi 18 (delapan belas) tahun pada awal tahun pelajaran baru.
(2) Persyaratan calon peserta didik baru kelas 7 (tujuh) SMPLB adalah peserta didik yang
tamat memiliki ijazah/STTB SD/MI/SDLB.
12
Pasal 6
(1) Persyaratan calon peserta didik baru kelas 10 (sepuluh) SMA pada tanggal 14 Juni
2016 tahun berjalan;
a. Telah lulus dan memiliki ijazah/STTB SMP/SMPLB/paket B/pendidikan pesantren
salafiyah wustha/sederajat;
b. Memiliki SHUN SMP/SMPLB/MTs/paket B/pendidikan pesantren salafiyah
wustha/sederajat;dan
c. Berusia paling tinggi 21 (dua puluh satu) tahun pada awal tahun pelajaran baru;
(2) Persyaratan calon peserta didik baru kelas 10 (sepuluh) SMALB adalah anak yang
tamat dan memiliki ijazah/STTB SMP /SMPLB.
(3) Persyaratan calon peserta didik baru kelas 10 (sepuluh) SMK pada tanggal 14 Juni
tahun 2016 tahun berjalan.
a. Telah lulus SMP /SMPLB/sederajat dan memiliki ijazah;
b. Memiliki SHUN SMP/SMPLB/MTs paket B/pendidikan pesantren salafiyah
wustha /sederajat; dan
c. Memiliki syarat sesuai dengan ketentuan spesifik bidang studi keahlian/program
studi keahlian/kompetensi keahlian di SMK yang dituju.
Pasal 7
Dalam upaya peningkatan akses pelayanan pendidikan, jumlah peserta didik baru yang
dapat diterima diatur sebagai berikut :
a. Jumlah peserta didik baru TK dalam satu rombongan belajar/kelas paling banyak 25
(dua puluh lima) orang;
b. Jumlah peserta didik pada TKLB dalam satu rombongan belajar/kelas paling banyak
5 (lima) orang;
c. Jumlah peserta didik pada SD dalam satu rombongan belajar/kelas paling banyak 32
(tiga puluh dua) orang;
d. Jumlah peserta didik pada SDLB dalam satu rombongan belajar/kelas paling banyak 5
(lima) orang.
13
e. Jumlah peserta didik pada SMP dalam satu rombongan belajar/kelas paling banyak 36
(tiga puluh enam) orang
f. Jumlah peserta didik SMPLB dalam satu rombongan belajar/kelas paling banyak 5
(lima) orang;
g. Jumlah peserta didik pada SMA dalam satu rombongan belajar/kelas paling banyak
40 (empat puluh) orang;
h. Jumlah peserta didik pada SMALB dalam satu rombongan belajar /kelas paling
banyak 5 (lima) orang.
i. Jumlah peserta didik pada SMK dalam satu rombongan/kelas paling banyak 40
(empat puluh) orang untuk program studi keahlian/kompetensi keahlian, pekerjaan
sosial, serta bisnis dan managemen, dan paling banyak 30 (tiga puluh) orang .
BAB III
SELEKSI PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU
Pasal 8
Penerimaan peserta didik baru dilaksanakan oleh TK/TKLB dan sekolah dengan
memperhatikan kalender pendidikan melalui tahapan pemberitahuan ke masyarakat,
pendaftaran, pengumuman peserta didik baru yang diterima dan pendaftaran ulang.
Pasal 9
1) Seleksi calon peserta didik baru kelas 1 (satu) SD/SDLB dilakukan berdasarkan usia;
2) Seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 (satu) tidak berupa seleksi akademis serta
tidak dipersyaratkan telah mengikuti TK/TKLB.
14
Pasal 10
1) Seleksi Calon peserta didik baru kelas 7 (tujuh) SMP/SMPLB dilakukan berdasarkan :
a. SKHU SD/SDLB/Program Paket A/Pendidikan Pesantrean Salafiyah
Ula/Sederajat;
b. Laporan hasil belajar/laporan hasil pencapaian kompetensi peserta didik;
c. Aspek jarak tempat tinggal ke sekolah;
d. Usia calon peserta didik baru;
e. Prestasi di bidang akademik;
f. Bakat olah raga atau bakat seni; dan
g. Prestasi lain yang diakui sekolah/madrasah.
2) Apabila kriteria sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak terpenuhi, sekolah dapat
melakukan tes bakat skolastik atau tes potensi akademik.
3) Seleksi calon peserta didik baru kelas 7 (tujuh) SMP/SMPLB yang berasal dari satuan
pendidikan asing dilakukan berdasarkan :
a. Surat rekomendasi Dirjen Dikdasmen atau Direktur Jendral Pendidikan Islam,
sesuai dengan kewenangannya.
b. Aspek jarak tempat tinggal ke sekolah
c. Usia calon peserta didik baru;
d. Prestasi di bidang akademik;
e. Bakat olah raga atau bakat seni;dan
f. Prestasi lain yang diakui sekolah/madrasah.
Pasal 11
1) Seleksi calon peserta didik baru kelas 10 (sepuluh) SMA/SMALB dilakukan
berdasarkan :
a. SHUN SMP/SMPLB/Paket B/ pendidikan pesantren salafiyah wustha/sederajat;
b. Aspek jarak tempat tinggal ke sekolah/madrasah;
c. Usia calon peserta didik baru;
15
d. Prestasi di bidang akademik;
e. Bakat olah raga akademik;
f. Prestasi lain yang diakui sekolah madrasah
2) Apabila kriteria sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak terpenuhi, sekolah dapat
melakukan tes bakat skolastik atau tes potensi akademik.
3) Seleksi calon peserta didik baru kelas 10 (sepuluh) SMA/SMALB wajib menerima
paling sedikit 20 % (dua puluh persen) bagi calon peserta didik yang berasal dari
keluarga ekonomi kurang mampu.
4) Seleksi calon peserta didik baru kelas 10 (sepuluh) tuna grahita dan autis berat
dilakukan berdasarkan SHUS
5) Seleksi calon peserta didik baru kelas 10 (sepuluh) SMA/SMALB yang berasal dari
satuan pendidikan asing dilakukan berdasarkan :
a. Surat rekomendasi Direktur Jendral Dikdasmen atau direktur jendral pendidikan
Islam, sesuai dengan kewenangan;
b. Aspek jarak tempat tinggal ke sekolah;
c. Usia calon peserta didik baru;
d. Prestasi di bidang akademik;
e. Bakat olah raga atau bakat seni;dan
f. Prestasi lain yang diakui sekolah/madrasah.
Pasal 12
1) Seleksi calon peserta didik kelas 10 (sepuluh) SMK/SMKLB dilakukan untuk
mendapatkan kesesuaian kemampuan dan minat peserta didik baru dengan bidang studi
keahlian/program studi keahlian/kompetensi keahlian yang dipilihnya dengan
menggunakan kriteria yang ditetapkan sekolah/madrasah bersama komite
sekolah/madrasah dan institusi pasangan/asosiasi profesi.
16
2) Apabila seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak diperlukan, seleksi
dilakukan berdasarkan :
a. SHUN SMP/SMPLB/paket B/ pendidikan pesantren salafiyah wustha/sederajat.
b. Aspek jarak tempat tinggal ke sekolah;
c. Prestasi di bidang akademik;
d. Bakat olah raga atau bakat seni;dan
e. Prestasi lain yang diakui sekolah.
3) Apabila kriteria sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak terpenuhi, sekolah dapat
melakukan tes bakat skolastik atau tes potensi akademik.
4) Seleksi calon peserta didik baru kelas 10 (sepuluh) SMK/SMKLB wajib menerima
paling sedikit 20 % (dua puluh persen) bagi calon peserta didik yang berasal dari
keluarga ekonomi kurang mampu.
5) Seleksi calon peserta didik baru kelas 10 (sepuluh) SMK/SMKLB yang berasal dari
satuan pendidikan asing dilakukan berdasarkan ;
a. Surat rekomendasi Dirjen Dikdasmen atau direktur jendral pendidikan Islam, sesuai
dengan kewenangannya;
b. Aspek jarak tempat tinggal ke sekolah;
c. Usia calon peserta didik baru;
d. Prestasi di bidang akademik;
e. Bakat olah raga atau bakat seni;dan
f. Prestasi lain yang diakui sekolah/madrasah.
17
Pasal 13
Bagi sekolah keberbakatan khusus (SMANO) dan SMK unggul terpadu diatur dalam
juknis tersendiri.
Pasal 14
1) Perpindahan peserta didik baru antar sekolah dalam satu kabupaten/kota, antar
kabupaten/kota dalam satu provinsi , atau antar provinsi, dilaksanakan atas dasar
persetujuan kepala sekolah asal dan kepala sekolah yang dituju dan dilaporkan kepada
kepala dinas pendidikan kabupaten/kota/provinsi sesuai kewenangan.
2) Perpindahan peserta didik baru dari sekolah indonesia di luar negeri dilaksanakan atas
dasar persetujuan kepala sekolah asal dan kepala sekolah yang dituju dan dilaporkan
kepala dinas kabupaten/kota/provinsi sesuai dengan kewenangan.
3) Perpindahan peserta didik baru dari satuan pendidikan asing ke satuan pendidikan
nasional, dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan Direktur Jendral Dikdasmen
atau Direktur Jendral Dikdasmen sesuai dengan kewenangannya, dan kepala Biro
perencanaan dan kerjasama luar negeri.
Pasal 15
1) Penerimaan peserta didik baru pada SD/SDLB dan SMP/SMPLB yang diselenggarakan
oleh pemerintah atau pemerintah daerah dilarang memungut biaya dalam bentuk
apapun.
2) Penerimaan peserta didik baru pada SD/SDLB dan SMP/SMPLB yang diselenggarakan
oleh masyarakat dapat memungut biaya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
3) Penerimaan peserta didik baru pada SMA/SMALB dan SMK/SMKLB dapat
memungut biaya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
4) Penerimaan peserta didik baru pada TK/TKLB diatur biaya penerimaannya seringan
mungkin dengan memberikan prioritas paling sedikit 20 % (dua puluh persen) bagi
18
peserta didik yang berasal dari keluarga ekonomi kurang mampu agar dipertimbangkan
dibebaskan dari biaya penerimaan atau tidak dipungut biaya.
Pasal 16
Dalam penerimaan peserta didik baru, orang tua calon peserta didik diberi kesempatan
untuk memberikan sumbangan kepada TK/TKLB atau sekolah/madrasah, setelah
peserta didik baru dinyatakan diterima .
Pasal 17
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung dan Dinas pendidikan
kabupaten/ kota sesuai dengan kewenangannya masing-masing, mengkoordinasikan
dan memantau pelaksanaan pendaftaran dan penerimaan peserta didik baru.
BAB IV
Pasal 19Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan penerimaan peserta didik baru bagi semua sekolah di Provinsi
Lampung ditentukan sebagai berikut :
1) Bagi Sekolah Negeri:
a. TK (TKLB), Sekolah Dasar (SD)
(i) Waktu pendaftaran 20 Juni s.d 23 Juni 2016 ;
(ii) Sekolah yang akan menerima calon peserta didik wajib mengumumkan
seluas- luasnya dan sejelas-jelasnya kepada masyarakat mengenai informasi
yang diperlukan seperti daya tampung, jadwal, waktu, tempat, dan persyaratan;
b. Sekolah Dasar luar Biasa (SDLB)
(i) Waktu pendaftaran 20 Juni s.d 1 Juli 2016 ;
19
(ii) Sekolah yang akan menerima calon peserta didik wajib mengumumkan
seluas- luasnya dan sejelas-jelasnya kepada masyarakat mengenai informasi
yang diperlukan seperti daya tampung, jadwal, waktu, tempat, dan persyaratan;
(iii) Pengumuman calon peserta didik yang diterima paling lambat tanggal
27 Juni 2016;
(iv) Pendaftaran ulang bagi siswa yang dinyatakan di terima pada tanggal
28 s.d 30 Juni 2016 ;
c. Sekolah Tingkat Pertama (SMP) dan SMPLB :
(i) Proses Pendaftaran Bina Lingkungan, umum on line, dan reguler tanggal
27 Juni s.d 30 Juni 2016 ;
(ii) Sekolah yang akan menerima calon peserta didik wajib mengumumkan seluas
luasnya dan sejelas-jelasnya kepada masyarakat mengenai informasi yang
diperlukan seperti daya tampung, jadwal, waktu, tempat, dan persyaratan;
(iii) Pengumuman calon peserta didik reguler yang diterima tanggal 1 Juli 2016;
(iv) Pendaftaran ulang bagi siswa yang dinyatakan diterima pada tanggal
1 s.d 2 Juli 2016;
(v) Jadwal penerimaan siswa SMP Terbuka dimungkinkan untuk melakukan
penyesuaian atas ketentuan penerimaan SMP sesuai kondisi daerah.
d. Sekolah Menengah Atas (SMA) dan SMALB
(i) Waktu pendaftaran Bina Lingkungan umum, on line dan reguler pada tanggal
20 Juni s.d 24 Juni 2016 ;
(ii) Sekolah yang akan menerima calon peserta didik wajib mengumumkan seluas-
luasnya dan sejelas-jelasnya kepada masyarakat mengenai informasi yang
diperlukan seperti daya tampung, jadwal, waktu, tempat, dan persyaratan
(iii) Pengumuman calon peserta didik reguler yang diterima paling lambat tanggal
27 Juni 2016;
(iv) Pengumuman calon peserta didik baru on line plg lambat 1 Juli 2016
(v) Pendaftaran ulang bagi peserta didik reguler yang akan dinyatakan diterima
pada tanggal 28 juni s.d 30 Juni 2016.
(vi) Pendaftaran ulang bagi peserta didik on line yang akan dinyatakan diterima
pada tanggal 1 s.d 2 Juli 2016.
20
e. Sekolah Menegah Kejuruan (SMK)
(i) Waktu pendaftaran Bina Lingkungan umum, on line dan reguler pada tanggal
20 Juni s.d 24 Juni 2016 ;
(ii) Sekolah yang akan menerima calon peserta didik wajib mengumumkan seluas-
luasnya dan sejelas-jelasnya kepada masyarakat mengenai informasi yang
diperlukan seperti daya tampung, jadwal, waktu, tempat, dan persyaratan
(iii) Pengumuman calon peserta didik reguler yang diterima paling lambat tanggal
27 Juni 2016;
(iv) Pengumuman calon peserta didik baru on line plg lambat 1 Juli 2016
(v) Pendaftaran ulang bagi peserta didik reguler yang akan dinyatakan diterima
pada tanggal 28 juni s.d 30 Juni 2016.
(vi) Pendaftaran ulang bagi peserta didik on line yang akan dinyatakan diterima
pada tanggal 1 s.d 2 Juli 2016.
2) Bagi Sekolah Swasta:
a. Kegiatan penerimaan peserta didik baru sekolah swasta agar menyesuaikan dengan
jadwal pada butir 1 di atas, dengan catatan waktu tersebut dapat diperpanjang namun
tidak melampaui hari permulaan masuk sekolah tahun pelajaran 2016/2017.
b. Jumlah peserta didik yang diterima dalam satu rombongan belajar/ kelas sesuai
dengan ketentuan yang berlaku .
c. Penambahan kelas paralel hanya dilakukan sebatas kemampuan tenaga yang ada
ditinjau dari persyaratan proses belajar mengajar secara sempurna dan jangkauan
pembinaan yang efektif dan efisien serta memperhatikan keberadaan sekolah swasta
yang sejenis disekitarnya.
d. Pengumuman peserta didik yang diterima pada masing-masing sekolah
disebarluaskan melalui pengumuman yang ditempel pada papan pengumuman
sekolah bersangkutan dan jika mungkin diumumkan melalui media yang terjangkau.
21
e. Mereka yang dinyatakan diterima tapi tidak mendaftar dalam waktu yang telah
ditentukan dinyatakan gugur atau mengundurkan diri, kecuali dalam sifat khusus.
Pendaftaran yang dinyatakan gugur dapat diganti oleh calon cadangan dari sekolah-
sekolah tersebut sesuai dengan urutan peringkat hasil seleksi semula.
BAB VS A N K S I
Pasal 20
Bagi sekolah yang melakukan penyimpangan terhadap ketentuan yang diatur dalam
Keputusan ini akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
BAB VIPENUTUP
Pasal 21
1) Ketentuan dalam Pedoman ini dimaksudkan untuk ketertiban dan kelancaran dalam
penerimaan peserta didik baru tahun pelajaran 2016/2017 di Provinsi Lampung;
2) Hal-hal yang belum diatur dalam Pedoman ini akan diatur dalam ketentuan tersendiri.
KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANPROVINSI LAMPUNG,
Drs. HERY SULIYANTO, MMPembina Utama Madya
NIP .19581005 198603 1 011
22