PEDOMAN PELAKSANAAN - Direktorat Perbibitan dan Produksi...

24
DIREKTORAL JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK PENETAPAN RUMPUN ATAU GALUR TERNAK TAHUN 2015 PEDOMAN PELAKSANAAN

Transcript of PEDOMAN PELAKSANAAN - Direktorat Perbibitan dan Produksi...

Page 1: PEDOMAN PELAKSANAAN - Direktorat Perbibitan dan Produksi ...bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/sites/default/files/Pedoman Pelaksanaan Penetapan... · Pelaksanaan kegiatan tersebut telah

DIREKTORAL JENDERAL pETERNAKAN DAN KEsEhATAN hEwANKEmENTERIAN pERTANIAN2015

Direktorat Perbibitan ternak

PENETAPAN RUMPUN ATAU GALUR TERNAK

TAHUN 2015

PEDOMAN PELAKSANAAN

Page 2: PEDOMAN PELAKSANAAN - Direktorat Perbibitan dan Produksi ...bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/sites/default/files/Pedoman Pelaksanaan Penetapan... · Pelaksanaan kegiatan tersebut telah
Page 3: PEDOMAN PELAKSANAAN - Direktorat Perbibitan dan Produksi ...bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/sites/default/files/Pedoman Pelaksanaan Penetapan... · Pelaksanaan kegiatan tersebut telah

PEDOMAN PELAKSANAAN PENETAPAN RUMPUN ATAU GALUR TERNAK

TAHUN 2015

DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAKDIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

KEMENTERIAN PERTANIAN2015

Page 4: PEDOMAN PELAKSANAAN - Direktorat Perbibitan dan Produksi ...bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/sites/default/files/Pedoman Pelaksanaan Penetapan... · Pelaksanaan kegiatan tersebut telah
Page 5: PEDOMAN PELAKSANAAN - Direktorat Perbibitan dan Produksi ...bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/sites/default/files/Pedoman Pelaksanaan Penetapan... · Pelaksanaan kegiatan tersebut telah

i

KATA PENGANTAR

Pada beberapa wilayah sumber bibit ternak telah terbentuk rumpun atau galur ternak yang mempunyai keunggulan tertentu. Guna mencegah kemungkinan pengambilan secara ilegal rumpun atau galur ternak unggul yang telah terbentuk di suatu wilayah tersebut, pemerintah perlu memberikan perlindungan hukum melalui Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19/Permentan/OT.140/2/2008 junto 117/Permentan/SR.120/10/2014 tentang Penetapan dan Pelepasan Rumpun atau Galur Ternak.

Untuk itu, perlu dilakukan sosialisi dan monitoring penjabaran untuk tindak lanjut operasional terhadap Permentan tersebut agar daerah-daerah yang memiliki rumpun atau galur ternak asli dan atau lokal yang telah ada dan dibudidayakan secara turun temurun oleh peternak dan menjadi milik masyarakat, dapat mengajukan permohonan untuk penetapan rumpun atau galur ternak yang terdapat di wilayahnya.

Pada tahun 2014 Direktorat Perbibitan Ternak telah melaksanakan sosialisasi mekanisme proses penetapan dan pelepasan rumpun atau galur ternak. Adapun kegiatan tersebut merupakan implementasi kebijakan pemerintah untuk mendapatkan gambaran dan informasi yang lebih jelas mengenai ternak lokal yang direncanakan dapat ditetapkan sebagai rumpun atau galur ternak lokal.

Pelaksanaan kegiatan tersebut telah disusun dalam laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca sekalian.

Jakarta, Desember 2014

Direktur Perbibitan Ternak

Ir. Abubakar, SE, MM

Page 6: PEDOMAN PELAKSANAAN - Direktorat Perbibitan dan Produksi ...bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/sites/default/files/Pedoman Pelaksanaan Penetapan... · Pelaksanaan kegiatan tersebut telah

iiiii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii

DAFTAR LAMPIRAN …………....................................................................... iv

Keputusan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan tentang

Pedoman Pelaksanaan Penetapan Rumpun atau Galur Ternak

Tahun 2015 ...................................................................................................... v

Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan

tentang Pedoman Pelaksanaan Penetapan Rumpun atau Galur Ternak

Tahun 2015 ...................................................................................................... 1

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................... 1

B. Maksud dan Tujuan ................................................................ 2

C. Ruang Lingkup ........................................................................... 2

D. Pengertian ................................................................................ 2

BAB II TATA CARA PELAKSANAAN KEGIATAN .................................... 4

A. Persyaratan Permohonan ............................................................ 4

B. Prosedur Usulan Proposal.......................................................... 5

C. Pengujian .................................................................................... 5

D. Penilaian dan Rekomendasi ..................................................... 6

E. Penetapan ................................................................................ 6

F. Alur Pelaksanaan Penetapan ..................................................... 7

BAB III PENUTUP ...................................................................................... 8

Page 7: PEDOMAN PELAKSANAAN - Direktorat Perbibitan dan Produksi ...bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/sites/default/files/Pedoman Pelaksanaan Penetapan... · Pelaksanaan kegiatan tersebut telah

iiiiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Permohonan Penetapan Rumpun atau Galur Ternak ................ 9

Lampiran 2. Permohonan Pelepasan Rumpun atau Galur Ternak ................ 10

Page 8: PEDOMAN PELAKSANAAN - Direktorat Perbibitan dan Produksi ...bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/sites/default/files/Pedoman Pelaksanaan Penetapan... · Pelaksanaan kegiatan tersebut telah

iv

Page 9: PEDOMAN PELAKSANAAN - Direktorat Perbibitan dan Produksi ...bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/sites/default/files/Pedoman Pelaksanaan Penetapan... · Pelaksanaan kegiatan tersebut telah

vv

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN NOMOR 1216/Kpts/F/12/2014

TENTANG

PEDOMAN PELAKSANAAN PENETAPAN RUMPUN ATAU GALUR TERNAK

TAHUN 2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN,

Menimbang : a. bahwa untuk melestarikan dan mengembangkan sumber daya genetik hewan terutama rumpun atau galur ternak yang telah terbentuk, maka dilakukan kegiatan Penetapan Rumpun atau Galur Ternak pada Tahun 2015;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, dan agar dalam pelaksanaan kegiatan Penetapan Rumpun atau Galur Ternak pada Tahun 2015 dapat berjalan dengan baik, perlu menetapkan Pedoman Pelaksanaan Penetapan Rumpun atau Galur Ternak Tahun 2015 dengan Keputusan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang

Keuangan Negara (Lembaga Negara RI. No. 47 Tahun 2003, Tambahan Lembaran Negara RI. No. 4286);

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaga Negara RI. No. 5 Tahun 2004, Tambahan Lembaran Negara RI. No. 4355);

3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4400);

4. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 338, Tambahan Lembar Negara Nomor 5619);

Page 10: PEDOMAN PELAKSANAAN - Direktorat Perbibitan dan Produksi ...bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/sites/default/files/Pedoman Pelaksanaan Penetapan... · Pelaksanaan kegiatan tersebut telah

vivi

5. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2011 tentang Sumberdaya Genetik Hewan dan Perbibitan Ternak (Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5260);

6. Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode Tahun 2014-2019;

7. Keputusan Presiden Nomor 169/M Tahun 2011, tentang Pengangkatan Pejabat Eselon I di Lingkungan Kementerian Pertanian;

8. Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2014 tentang Perubahan Kelima Atas Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisaasi Kementerian Negara;

9. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara, serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 135 Tahun 2014;

10. Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4214);

11. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/ 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian;

12. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 64/Permentan/OT.140/11/2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pertanian Nomor 48/Permentan/OT.140/7/2011 tentang Pewilayahan Sumber Bibit;

Page 11: PEDOMAN PELAKSANAAN - Direktorat Perbibitan dan Produksi ...bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/sites/default/files/Pedoman Pelaksanaan Penetapan... · Pelaksanaan kegiatan tersebut telah

viivii

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PEDOMAN PELAKSANAAN PENETAPAN RUMPUN ATAU

GALUR TERNAK TAHUN 2015. Pasal 1

Pedoman Pelaksanaan Penetapan Rumpun atau Galur Ternak Tahun 2015, seperti tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

Pasal 2

Pedoman Pelaksanaan Penetapan Rumpun atau Galur Ternak Tahun 2015 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 sebagai dasar bagi para pemangku kepentingan dalam melaksanakan Penetapan Rumpun atau Galur Ternak Tahun 2015.

Pasal 3

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 12 Desember 2014 DIREKTUR JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN, SYUKUR IWANTORO

Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth.:

1. Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian. 2. Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Page 12: PEDOMAN PELAKSANAAN - Direktorat Perbibitan dan Produksi ...bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/sites/default/files/Pedoman Pelaksanaan Penetapan... · Pelaksanaan kegiatan tersebut telah
Page 13: PEDOMAN PELAKSANAAN - Direktorat Perbibitan dan Produksi ...bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/sites/default/files/Pedoman Pelaksanaan Penetapan... · Pelaksanaan kegiatan tersebut telah

1

1

LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

NOMOR : 1216/Kpts/F/12/2014 TANGGAL : 12 Desember 2014

PEDOMAN PELAKSANAAN PENETAPAN RUMPUN ATAU GALUR TERNAK

TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keanekaragaman Sumber Daya Genetik (SDG) Hewan merupakan aset yang besar bagi negara Indonesia dan menjadi tugas nasional untuk menjaga dan melestarikannya serta upaya pengembangannya. Hal ini didasarkan antara lain bahwa SDG Hewan memiliki keunggulan kompetitif dan mempunyai potensi beradaptasi pada keterbatasan lingkungan serta mempunyai laju reproduksi relatif lebih baik. Keunggulan SDG Hewan asli/lokal belum banyak terungkap sedangkan usaha pelestarian dan pemanfaatannya masih terbatas, di samping itu pencemaran beberapa SDG Hewan cenderung untuk menyebabkan terjadinya kepunahan dan akhirnya hilangnya SDG Hewan.

SDG Hewan tersebut terdiri dari beberapa rumpun atau galur ternak asli dan/atau lokal tersebar di berbagai wilayah Indonesia yang secara turun temurun dibudidayakan peternak. Rumpun atau galur ternak tersebut di antaranya telah dimanfaatkan secara berkelanjutan oleh pemerintah dan masyarakat.

Selain itu saat ini telah dilakukan kegiatan pemuliaan yang dilaksanakan oleh pemulia, baik perorangan, badan usaha, asosiasi, Pemerintah, Unit Pelaksana Teknis (UPT) pemerintah daerah provinsi, maupun Unit Pelaksana Teknis (UPT) pemerintah daerah kabupaten/kota. Kegiatan pemuliaan tersebut dalam upaya menghasilkan rumpun atau galur baru hasil introduksi persilangan beberapa rumpun melalui program pembibitan yang terarah dan memenuhi persyaratan ilmiah.

Melalui Peraturan Menteri Pertanian Nomer 117/Permentan/SR.120/10/2014 tentang Penetapan dan Pelepasan Rumpun Galur Ternak dijelaskan bahwa Pemerintah perlu memberikan penghargaan negara kepada daerah-daerah yang memiliki rumpun atau galur ternak asli dan/atau lokal yang telah ada dan dibudidayakan secara turun temurun oleh peternak, serta pemulia yang telah menghasilkann rumpun baru dapat mengajukan permohonan untuk penetapan atau pelepasan rumpun atau galur ternak yang terdapat di wilayahnya.

Pedoman Pelaksanaan Penetapan Rumpun Atau Galur Ternak Tahun 2015

Page 14: PEDOMAN PELAKSANAAN - Direktorat Perbibitan dan Produksi ...bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/sites/default/files/Pedoman Pelaksanaan Penetapan... · Pelaksanaan kegiatan tersebut telah

2

2

B. Maksud dan Tujuan

1. Maksud

Maksud ditetapkan Pedoman Teknis ini adalah:

a. Sebagai acuan bagi pemerintah daerah untuk mengajukan penetapan rumpun atau galur ternak asli dan/atau lokal yang telah ada dan dibudidayakan secara turun temurun oleh peternak dan menjadi milik masyarakat.

b. Sebagai acuan bagi pemulia, baik perorangan, badan usaha, asosiasi, Pemerintah, Unit Pelaksana Teknis (UPT) pemerintah daerah untuk mengajukan pelepasan rumpun atau galur ternak hasil dari introduksi persilangan beberapa rumpun melalui program pembibitan yang terarah dan memenuhi persyaratan ilmiah

c. Sebagai acuan bagi Komisi Penilaian, Penetapan dan Pelepasan Rumpun atau Galur Ternak untuk melakukan penilaian penetapan dan atau pelepasan rumpun atau galur ternak yang diajukan.

2. Tujuan

Pedoman Teknis ini bertujuan untuk mendorong daerah-daerah yang mempunyai rumpun atau galur ternak asli dan/atau lokal yang telah ada dan dibudidayakan secara turun temurun oleh peternak serta pemulia, untuk mengajukan permohonan penetapan atau pelepasan rumpun atau galur ternak agar mendapat perlindungan hukum dari negara.

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup yang diatur dalam Pedoman Teknis ini meliputi:

1. Persyaratan Permohonan

2. Prosedur Usulan Proposal

3. Pengujian

4. Penilaian dan Rekomendasi

5. Penetapan dan pelepasan

D. Pengertian

Dalam Pedoman Teknis ini yang dimaksud dengan:

1. Rumpun Hewan yang selanjutnya disebut Rumpun adalah segolongan hewan dari suatu spesies yang mempunyai ciri fenotipe yang khas dan dapat diwariskan pada keturunannya.

Page 15: PEDOMAN PELAKSANAAN - Direktorat Perbibitan dan Produksi ...bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/sites/default/files/Pedoman Pelaksanaan Penetapan... · Pelaksanaan kegiatan tersebut telah

3

3

2. Galur Hewan yang selanjutnya disebut Galur adalah sekelompok individu hewan dalam satu rumpun yang mempunyai karakteristik tertentu yang dimanfaatkan untuk tujuan pemuliaan atau perkembangbiakkan.

3. Penetapan Rumpun atau Galur adalah pengakuan Pemerintah terhadap rumpun atau galur yang telah ada di suatu wilayah sumber bibit yang secara turun-temurun dibudidayakan peternak dan menjadi milik masyarakat.

4. Pelepasan Rumpun atau Galur adalah penghargaan negara yang dilaksanakan oleh pemerintah terhadap suatu rumpun atau galur baru hasil pemuliaan di dalam negeri atau hasil introduksi yang dapat disebarluaskan.

5. Hewan adalah binatang atau satwa yang seluruh atau sebagian dari siklus hidupnya berada di darat, air dan/atau udara, baik yang dipelihara maupun yang di habitatnya.

6. Ternak adalah hewan peliharaan yang produknya diperuntukan sebagai penghasil pangan, bahan baku industri, jasa, dan/atau hasil ikutannya yang terkait dengan pertanian.

7. Bibit Hewan yang selanjutnya disebut Bibit adalah hewan yang mempunyai sifat unggul dan mewariskan serta memenuhi persyaratan tertentu untuk dikembangbiakkan.

8. Pemulia adalah perorangan, badan usaha, asosiasi, dan lembaga pemerintah yang melaksanakan pemuliaan ternak.

9. Pemuliaan adalah rangkaian kegiatan untuk mengubah komposisi genetik pada sekelompok hewan dari suatu rumpun atau galur guna mencapai tujuan tertentu.

10. Sebaran Asli Geografis adalah lokasi rumpun atau galur ternak yang telah ada secara turun-temurun dibudidayakan oleh peternak.

11. Uji Observasi adalah suatu uji penilaian ciri spesifik kualitatif, kuantitatif, dan wilayah sebaran.

12. Rekayasa Genetik adalah segala upaya untuk mengadakan perubahan secara sengaja pada genom mahluk hidup dengan menambah, mengurangi, dan/atau mengubah susunan asli genom dengan menggunakan teknik asam nukleat deoksiribose (Deoxyribose Nucleic Acid/DNA) rekombinan.

13. Tim Penilai yang selanjutnya disebut Komisi Penilai adalah komisi yang melakukan penilaian terhadap permohonan penetapan dan pelepasan rumpun atau galur.

Pedoman Pelaksanaan Penetapan Rumpun Atau Galur Ternak Tahun 2015

Page 16: PEDOMAN PELAKSANAAN - Direktorat Perbibitan dan Produksi ...bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/sites/default/files/Pedoman Pelaksanaan Penetapan... · Pelaksanaan kegiatan tersebut telah

44

BAB II TATA CARA PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Persyaratan Permohonan

1. Penetapan

Rumpun atau galur yang akan ditetapkan harus diajukan permohonan terhadap penetapannya kepada Menteri Pertanian melalui Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Permohonan penetapan rumpun atau galur dilakukan oleh:

1) Bupati/Walikota, apabila sebaran asli geografis berada dalam satu wilayah kabupaten/kota;

2) Gubernur, apabila sebaran asli geografis berada pada lintas kabupaten/kota dalam satu provinsi; atau

3) Menteri, apabila sebaran asli geografis berada pada lintas provinsi.

Permohonan penetapan rumpun atau galur harus memenuhi persyaratan administrasi dan persyaratan teknis. Persyaratan administrasi terdiri dari surat permohonan, dan proposal. Sedangkan persyaratan teknis terdiri dari :

1) nilai strategis; 2) asal-usul; 3) sebaran asli geografis; 4) karakteristik; 5) informasi genetik; 6) jumlah dan struktur populasi; dan 7) foto pendukung.

2. Pelepasan

Rumpun atau galur yang akan dilepas harus diajukan kepada Menteri Pertanian melalui Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Permohonan pelepasan rumpun atau galur dilakukan oleh pemulia, baik perorangan, badan usaha, asosiasi, Pemerintah, Unit Pelaksana Teknis (UPT) pemerintah daerah provinsi, maupun Unit Pelaksana Teknis (UPT) pemerintah daerah kabupaten/kota.

Permohonan penetapan rumpun atau galur harus memenuhi persyaratan administrasi dan persyaratan teknis.

Persyaratan administrasi terdiri dari:

1) surat permohonan; 2) proposal; 3) lokasi pemuliaan; 4) Kartu Tanda Penduduk (KTP) pemohon; dan 5) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) pemohon.

Page 17: PEDOMAN PELAKSANAAN - Direktorat Perbibitan dan Produksi ...bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/sites/default/files/Pedoman Pelaksanaan Penetapan... · Pelaksanaan kegiatan tersebut telah

55

Sedangkan persyaratan teknis terdiri dari :

1) metode dan cara mendapatkan rumpun atau galur; 2) karakteristik; 3) informasi genetik; 4) Baru, Unik, Seragam, dan Stabil (BUSS); 5) jumlah yang tersedia; 6) foto pendukung; dan 7) surat pernyataan standar kualitas.

B. Prosedur Usulan Proposal

1. Pengusul mengajukan surat permohonan dengan dilampiri proposal penetapan rumpun atau galur ternak kepada Menteri Pertanian melalui Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (terlampir sesuai formulir-1 Peraturan Menteri Pertanian Nomor 117/Permentan/SR.120/10/2014).

2. Proposal Usulan penetapan rumpun atau galur ternak dituangkan dalam bentuk proposal yang diketik dengan font huruf Arial, besar huruf 12, spasi 1,5 dan diperbanyak 22 eksemplar.

3. Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan dalam hal ini Sekretariat Penetapan dan Pelepasan melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan administrasi dari proposal yang diterima, dalam waktu 3 hari. Apabila proposal tidak memenuhi persyaratan administrasi akan dikembalikan untuk dilengkapi.

4. Jangka waktu untuk melengkapi administrasi selama 14 hari sejak menerima pengembalian proposal. Apabila pengusul tidak dapat melengkapi administrasi maka permohonan dianggap batal.

5. Setelah usulan administrasi lengkap, Komisi menentukan waktu bagi pemohon untuk menyampaikan presentasi mengenai rumpun atau galur ternak yang akan diusulkan.

6. Berdasarkan hasil presentasi tersebut, Komisi melakukan penilaian substantif terhadap rumpun atau galur ternak yang diusulkan untuk ditetapkan.

C. Pengujian

1. Setiap permohonan penetapan rumpun atau galur ternak yang telah memenuhi persyaratan akan dilakukan pengujian.

2. Pengujian yang dilakukan dalam penetapan hanyalah uji observasi terhadap dipenuhinya persyaratan permohonan penetapan.

3. Rumpun atau galur yang akan ditetapkan paling kurang memiliki nilai populasi efektif 50.

Pedoman Pelaksanaan Penetapan Rumpun Atau Galur Ternak Tahun 2015

Page 18: PEDOMAN PELAKSANAAN - Direktorat Perbibitan dan Produksi ...bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/sites/default/files/Pedoman Pelaksanaan Penetapan... · Pelaksanaan kegiatan tersebut telah

6

6

D. Penilaian dan Rekomendasi

1. Penilaian

Penilaian didasarkan kepada hasil uji observasi yang meliputi:

- Ciri kualitatif dari ciri khas rumpun atau galur ternak seperti warna, bentuk yang dapat dibedakan dengan rumpun atau galur lainnya jelas terlihat apa tidak.

- Ciri kuantitatif seperti keunggulan dari sifat produksi dan reproduksinya tampak nyata dan terukur.

- Wilayah sebarannya.

Hasil penilaian yang dilakukan sangat penting terutama pada hasil dan sifat-sifat yang diunggulkan lainnya (seperti produksi dan reproduksi) yang akan menjadi dasar pertimbangan Komisi Penilaian, Penetapan dan Pelepasan Rumpun atau Galur Ternak dalam melakukan evaluasi terhadap kegiatan penetapan ternak.

2. Rekomendasi

a. Paling lambat 7 (tujuh) hari sesudah sidang komisi, Ketua Komisi menyampaikan rekomendasi penetapan/penolakan kepada Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan.

b. Apabila rumpun atau galur yang diusulkan ditolak untuk ditetapkan, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan akan membuat surat penolakan untuk penetapan rumpun atau galur tersebut.

c. Apabila rumpun atau galur yang diusulkan diterima untuk ditetapkan maka Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan akan mengusulkan penetapan kepada Menteri Pertanian.

E. Penetapan

1. Menteri berdasarkan rekomendasi dari Komisi dapat menolak atau menyetujui permohonan penetapan rumpun atau galur ternak yang diusulkan.

2. Apabila permohonan disetujui, Menteri menetapkan rumpun atau galur ternak melalui Keputusan Menteri.

Page 19: PEDOMAN PELAKSANAAN - Direktorat Perbibitan dan Produksi ...bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/sites/default/files/Pedoman Pelaksanaan Penetapan... · Pelaksanaan kegiatan tersebut telah

7

7

F. Alur Pelaksanaan Penetapan

Pedoman Pelaksanaan Penetapan Rumpun Atau Galur Ternak Tahun 2015

Page 20: PEDOMAN PELAKSANAAN - Direktorat Perbibitan dan Produksi ...bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/sites/default/files/Pedoman Pelaksanaan Penetapan... · Pelaksanaan kegiatan tersebut telah

8

8

BAB III

PENUTUP

Pedoman Pelaksanaan ini bersifat dinamis dan akan disesuaikan kembali apabila terjadi perubahan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kebutuhan masyarakat.

A.n DIREKTUR JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN DIREKTUR PERBIBITAN TERNAK,

ABU BAKAR

Page 21: PEDOMAN PELAKSANAAN - Direktorat Perbibitan dan Produksi ...bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/sites/default/files/Pedoman Pelaksanaan Penetapan... · Pelaksanaan kegiatan tersebut telah

99

Lampiran 1

PERMOHONAN PENETAPAN RUMPUN ATAU GALUR Nomor : Lampiran : Hal : Permohonan Penetapan Rumpun/Galur*)...... Yth. Menteri Pertanian di Tempat

Dengan hormat,

Kami yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Nama : .........

2. Alamat : .........

Mengajukan permohonan penetapan rumpun/galur*) ..... yang merupakan hasil pemuliaan/introduksi/karakterisasi ternak yang sudah ada di wilayah dan dibudidayakan peternak dan menjadi milik masyarakat*). Untuk kejelasan deskripsi rumpun atau galur, kami lampirkan data dan informasi tentang:

1. Nilai strategis.

2. Asal-usul.

3. Sebaran asli geografis.

4. Karakteristik.

5. Informasi genetik.

6. Jumlah dan struktur populasi.

7. Foto pendukung.

8. ......... **)

Demikian disampaikan untuk pengkajian dan penilaian lebih lanjut.

Atas perhatian bapak/ibu, kami ucapkan terima kasih.

.....................,............................ Tanda Tangan Pemohon Nama Pemohon

Keterangan: *) Coret yang tidak perlu. **) Tambahkan sesuai spesifikasi ternak.

Pedoman Pelaksanaan Penetapan Rumpun Atau Galur Ternak Tahun 2015

Page 22: PEDOMAN PELAKSANAAN - Direktorat Perbibitan dan Produksi ...bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/sites/default/files/Pedoman Pelaksanaan Penetapan... · Pelaksanaan kegiatan tersebut telah

1010

Lampiran 2

PERMOHONAN PELEPASAN RUMPUN ATAU GALUR Nomor : Lampiran : Hal : Permohonan Pelepasan Rumpun/Galur*) ......... Yth. Menteri Pertanian di Tempat

Dengan hormat,

Kami yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Nama : .........

2. Alamat : .........

3. Pemulia : Perorangan/Badan Usaha/Asosiasi/Lembaga Pemerintah*)

Mengajukan permohonan pelepasan rumpun atau galur ....... yang merupakan hasil pemuliaan/introduksi/rekayasa genetik*). Untuk kejelasan deskripsi rumpun atau galur, kami lampirkan data dan informasi tentang:

1. Identitas pemohon. 2. Metode dan cara mendapatkan rumpun atau galur. 3. Karakteristik. 4. Informasi genetik. 5. Baru, unik, seragam dan stabil. 6. Jumlah yang tersedia. 7. Foto. 8. Surat pernyataan standar kualitas. 9. ......... **)

Demikian disampaikan untuk pengkajian dan penilaian lebih lanjut.

Atas perhatian bapak/ibu, kami ucapkan terima kasih.

...........................,.......................

Tanda Tangan Pemohon Nama Pemohon

Keterangan: *) Coret yang tidak perlu. **) Tambahkan sesuai spesifikasi ternak.

Page 23: PEDOMAN PELAKSANAAN - Direktorat Perbibitan dan Produksi ...bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/sites/default/files/Pedoman Pelaksanaan Penetapan... · Pelaksanaan kegiatan tersebut telah
Page 24: PEDOMAN PELAKSANAAN - Direktorat Perbibitan dan Produksi ...bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id/sites/default/files/Pedoman Pelaksanaan Penetapan... · Pelaksanaan kegiatan tersebut telah

Kanpus Kementerian Gd. C Lt. 8, Jl. rm Harsono no.3 ragunan pasar minggu Jakarta selatan 12550 telp. +62.21.7815781 Fax. +62.21.7811385