PEDOMAN PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS DAN …...Analisis Dokumen: SKL, KI -KD, Silabus, dan Pedoman...

55
i KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA 2017 PEDOMAN PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS DAN PENDAMPINGAN KURIKULUM SMP TAHUN 2017

Transcript of PEDOMAN PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS DAN …...Analisis Dokumen: SKL, KI -KD, Silabus, dan Pedoman...

Page 1: PEDOMAN PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS DAN …...Analisis Dokumen: SKL, KI -KD, Silabus, dan Pedoman Mapel 1 b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran 1 c. Analisis Penerapan Model

i

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

2017

PEDOMAN PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS DAN

PENDAMPINGAN KURIKULUM SMP TAHUN 2017

Page 2: PEDOMAN PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS DAN …...Analisis Dokumen: SKL, KI -KD, Silabus, dan Pedoman Mapel 1 b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran 1 c. Analisis Penerapan Model
Page 3: PEDOMAN PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS DAN …...Analisis Dokumen: SKL, KI -KD, Silabus, dan Pedoman Mapel 1 b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran 1 c. Analisis Penerapan Model

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa bahwa Direktorat Pembinaan SMP, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah berhasil menyusun Panduan Pelaksanaan Bimbingan Teknis dan Pendampingan Implementasi Kurikulum Jenjang SMP Tahun 2017. Kegiatan Bimbingan Teknis dan Pendampingan Implementasi Kurikulum di SMP merupakan salah satu bentuk dukungan Direktorat Pembinaan SMP (Pemerintah) untuk SMP dalam mempersiapkan dan melaksanakan Kurikulum. Pedoman ini memberikan acuan bagi Direktorat Pembinaan SMP, Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), Dinas Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Instruktur Kurikulum maupun Instruktur Kabupaten/Kota (IK), sekolah pelaksana Kurikulum 2013 dalam penyiapan, pelaksanaan, maupun evaluasi pelaksanaan bimbingan teknis dan pendampingan. Pedoman ini akan disempurnakan dari tahun ke tahun dengan antara lain memperhatikan masukan-masukan dari berbagai pihak, perubahan peraturan-peraturan terkait dengan penyelenggaraan pendidikan (terutama kurikulum) di tingkat SMP, dan pengalaman empiris pelaksanaan pelatihan dan pendampingan pelaksanaan kurikulum. Direktorat Pembinaan SMP menyampaikan penghargaan kepada semua pihak atas waktu, tenaga, dan sumbangan pemikirannya dalam penyusunan pedoman ini. Semoga pedoman ini dapat memandu penyelenggaraan bimbingan teknis dan pendampingan Kurikulum dengan baik. Diharapkan setelah memperoleh bimbingan teknis dan pendampingan, kesiapan sekolah menjadi optimum dan pelaksanaan Kurikulum berjalan dengan mantap.

Jakarta, Pebruari 2017 Direktur Pembinaan SMP

Dr. Supriano, M.Ed. NIP. 19620816 199103 1 001

Page 4: PEDOMAN PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS DAN …...Analisis Dokumen: SKL, KI -KD, Silabus, dan Pedoman Mapel 1 b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran 1 c. Analisis Penerapan Model
Page 5: PEDOMAN PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS DAN …...Analisis Dokumen: SKL, KI -KD, Silabus, dan Pedoman Mapel 1 b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran 1 c. Analisis Penerapan Model

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................. ii DAFTAR ISI............................................................................................................................. iii BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................... 1

A. Latar Belakang....................................................................................................... 1 B. Landasan Hukum................................................................................................ 2 C. Tujuan Panduan................................................................................................... 4 D. Sasaran Panduan.................................................................................................. 4

BAB II BIMBINGAN TEKNIS KURIKULUM SMP .......................................................... 5

A. Konsep Dasar Bimbingan Teknis ...................................................................... 5 B. Durasi, Materi, dan Metode Bimbingan Teknis............................................... 8 C. Pelaksanaan Bimbingan Teknis.......................................................................... 16 D. Pendanaan ............................................................................................................. 22 E. Peran dan Tanggung Jawab ............................................................................... 23 F. Monitoring, Evaluasi, Pelaporan, dan Layanan Informasi............................ 24

BAB III PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI K13 ......................................................... 29

A. Konsep Dasar Pendampingan Implementasi K13.......................................... 29 B. Pelaksanaan Pendampingan Implementasi K13............................................. 30 C. Monitoring, Evaluasi, Pelaporan, dan Layanan Informasi.......................... 44

BAB IV PENUTUP ................................................................................................................ 49

Page 6: PEDOMAN PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS DAN …...Analisis Dokumen: SKL, KI -KD, Silabus, dan Pedoman Mapel 1 b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran 1 c. Analisis Penerapan Model
Page 7: PEDOMAN PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS DAN …...Analisis Dokumen: SKL, KI -KD, Silabus, dan Pedoman Mapel 1 b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran 1 c. Analisis Penerapan Model

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pasal 4 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 160 Tahun 2014 Tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan

Kurikulum 2013 menyatakan bahwa: Satuan pendidikan dasar dan pendidikan

menengah dapat melaksanakan Kurikulum Tahun 2006 paling lama sampai dengan

tahun pelajaran 2019/2020.Ketentuan ini memberi kesempatan kepada sekolah

yang belum siap melaksanakan K13 untuk tetap melaksanakan Kurikulum 2006

sambil melakukan persiapan-persiapan sehingga selambat-lambatnya pada

tahun 2019/2020 sekolah tersebut telah mengimplementasikan K13 setelah

mencapai kesiapan yang optimal.

Untuk memfasilitasi sekolah (SMP) meningkatkan kompetensi kepala sekolah

dan guru serta membantu sekolah mengimplementasikan K13, Direktorat

Pembinaan SMP menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) dan

pendampingan pelaksanaan K13 bagi SMP. Bimbingan Teknis dan

pendampingan pelaksanaan K13 tersebut – dengan sejumlah program

pendukung lainnya – diharapkan mampu menjadikan jumlah SMP pelaksana

K13 naik secara signifikan setiap tahun. Pada tahun 2017 ditargetkan sekitar

13.731 (35%) SMP telah melaksanakan K13, sementara tahun 2017 diharapkan

24.004 SMP (62%), tahun 2018 sebanyak 38.535 SMP (100%) di seluruh wilayah

Indonesia sudah melaksanakan K13.

Bimbingan Teknis dan pendampingan implementasi K13 diselenggarakan

dengan melibatkan peranserta Direktorat Pembinaan SMP, Lembaga

Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), Dinas Pendidikan Provinsi, Dinas

Pendidikan Kabupaten/Kota, sekolah pelaksana Kurikulum 2013 dengan

peran/tugas masing-masing. Agar semua pihak yang terlibat dalam

Page 8: PEDOMAN PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS DAN …...Analisis Dokumen: SKL, KI -KD, Silabus, dan Pedoman Mapel 1 b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran 1 c. Analisis Penerapan Model

2

penyelenggaraan pelatihan dan pendampingan tersebut dapat menjalankan

peran/tugasnya dengan baik, perlu dibuat panduan pelaksanaan pelatihan dan

pendampingan pelaksanaan K13 di SMP. Panduan tersebut antara lain

mengatur ketentuan mengenai tujuan, sasaran/peserta, struktur program,

materi, strategi, pendanaan, pengelolaan, dan pelaporan pelaksanaan pelatihan

dan pendampingan.

Panduan ini memuat ketentuan-ketentuan mengenai pelaksanaan pelatihan dan

pendampingan implementasiK13 pada tingkat SMP pada tahun 2016 yang

memuat butir-butir di atas.

B. LANDASAN HUKUM

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003

Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

2. Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;

3. Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

Nasional Tahun 2005-2025;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan

Penyelenggaraan Pendidikan;

5. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan jo Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang

Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan jo Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah

Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 20 Tahun 2016

tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor

160 Tahun 2014 Tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan

Kurikulum 2013

Page 9: PEDOMAN PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS DAN …...Analisis Dokumen: SKL, KI -KD, Silabus, dan Pedoman Mapel 1 b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran 1 c. Analisis Penerapan Model

3

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik IndonesiaNomor

58 Tahun 2014TentangKurikulum 2013 SMP/MTs;

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik IndonesiaNomor

61 Tahun 2014TentangKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada

Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;

10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

IndonesiaNomor62 Tahun 2014TentangKegiatan Ekstrakurikulerpada

Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;

11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik IndonesiaNomor

63 Tahun 2014TentangPendidikan Kepramukaan Sebagai Kegiatan

Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;

12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik IndonesiaNomor

79 Tahun 2014 tentang Mutan Lokal Kurikulum 2013;

13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor

22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Pendidikan

Menengah;

14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor

105 Tahun 2014 tentang Pendampingan Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada

Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;

15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 Tentang

Standar Sarana dan Prasarana Sekolah/Madrasah Pendidikan Umum;

16. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 129a/U/2004 tentang

Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan;

17. Peraturan Bersama Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Direktur

Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Nomor 5496/C/KR/2014 dan Nomor 7915/D/KP/2014 Tentang Petunjuk

Teknis Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013 pada

Sekolah Jenjang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;

18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 23

Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti;

Page 10: PEDOMAN PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS DAN …...Analisis Dokumen: SKL, KI -KD, Silabus, dan Pedoman Mapel 1 b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran 1 c. Analisis Penerapan Model

4

19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 21

Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.

20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor

23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan.

C. TUJUAN PANDUAN

Panduan ini disusun dengan tujuan utama sebagai berikut:

1. memberi petunjuk operasional kepada Direktorat Pembinaan SMP dalam

pelaksanaan bimbingan teknis dan pendampingan implementasi K13 sesuai

tugas dan perannya;

2. memberi petunjuk operasional kepada LPMP dalam mempersiapkan,

melaksanakan, mengevaluasi, dan melaporkan pelaksanaan bimbingan teknis

instruktur kurikulum Kabupaten/Kota (IK), bimbingan teknis guru sasaran,

dan pendampingan kurikulum;

3. memberi petunjuk operasional kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota

dalam pelaksanaan bimbingan teknis dan pendampingan kurikulum sesuai

tugas dan perannya;

4. memberi petunjuk operasional kepada sekolah sasaran dalam

mempersiapkan, melaksanakan, mengevaluasi, dan melaporkan pelaksanaan

pendampingan In dan On;

D. SASARAN PANDUAN

Sasaran pedoman ini adalah:

1. Pengelola kegiatan bimbingan teknis Kurikulum di pusat (Direktorat PSMP);

2. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP);

3. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;

4. Sekolah sasaran K 13

Page 11: PEDOMAN PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS DAN …...Analisis Dokumen: SKL, KI -KD, Silabus, dan Pedoman Mapel 1 b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran 1 c. Analisis Penerapan Model

5

BAB II

BIMBINGAN TEKNIS KURIKULUM

A. KONSEP DASAR BIMBINGAN TEKNIS

1. Pengertian Bimbingan Teknis

Bimbingan Teknis kurikulum dalam panduan ini didefinisikan sebagai proses

fasilitasi pemerolehan dan/atau peningkatan kompetensi guru dan kepala

sekolah dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pelaksanaan

Kurikulum.

2. Tujuan Bimbingan Teknis

Bimbingan Teknis pelaksanaan Kurikulum TERUTAMA bertujuan untuk

meningkatkan kemampuan peserta dalam:

a. menyusun RPP;

b. menyusun instrumen penilaian;

c. melaksanakan pembelajaran antara lain dengan pendekatan saintifik,

problem-based learning, project-based learning, dan discovery learning dengan

integrasi penguatan pendidikan karakter;

d. melaksanakan penilaian dan mengelola hasil penilaian sikap,

pengetahuan, dan keterampilan;

e. memberi bimbingan teknis Kurikulum ; dan

f. memberi pendampingan implementasi Kurikulum .

3. Prinsip-prinsip Bimbingan Teknis

Bimbingan Teknis pelaksanaan kurikulum diberikan oleh instruktur dengan

prinsip-prinsip berikut:

a. Profesional, yaitu instruktur memiliki kompetensi (penguasaan mengenai

pelaksanaan kurikulum) yang memadai dan memberikan pelatihan

dengan baik;

Page 12: PEDOMAN PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS DAN …...Analisis Dokumen: SKL, KI -KD, Silabus, dan Pedoman Mapel 1 b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran 1 c. Analisis Penerapan Model

6

b. Berdasarkan kebutuhan, yaitu materi pelatihan adalah butir-butir yang

relevan dan masih belum dikuasai dan/atau memerlukan penguatan;

c. Integral, yaitu materi dan aktivitas pelatihan memfasilitasi peserta

memperoleh kesatuan kompetensi utuh yang diperlukan dalam

mengimplementasikan K13;

d. Kolegial, yaitu hubungan kesejawatan antara instruktur dan peserta

pelatihan; dan

e. Berkelanjutan, yaitu bahwa pelatihan pelaksanaan kurikulum dilanjutkan

oleh guru/sekolah sendiri dan/atau melalui MGMP, MGBK, MKKS, dan

forum lainnya yang relevan.

4. Tahapan Bimbingan Teknis

Pada tahun 2017, bimbingan teknis dilaksanakan secara berjenjang dengan

urutan Bimbingan Teknis Instruktur Kurikulum (yang merupakan gabungan

dari Instruktur Nasional dan Instruktur Provinsi), Bimbingan Teknis

Instruktur Kabupaten/Kota Kurikulum, Bimbingan Teknis Guru Sasaran

Kurikulum dan pendampingan kurikulum di sekolah sasaran.

Page 13: PEDOMAN PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS DAN …...Analisis Dokumen: SKL, KI -KD, Silabus, dan Pedoman Mapel 1 b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran 1 c. Analisis Penerapan Model

7

Gambar 1 : Alur jenjang kegiatan Bimbingan Teknis Kurikulum

BIMBINGAN TEKNIS

FASILITATOR KURIKULUM SMP

BIMBINGAN TEKNIS

INSTRUKTUR KURIKULUM SMP

KABUPATEN/KOTA

BIMBINGAN TEKNIS KURIKULUM SMP

GURU SASARAN

BIMBINGAN TEKNIS

INSTRUKTUR KURIKULUM SMP

PENDAMPINGAN KURIKULUM

DI SEKOLAH SASARAN

(AKTIVITAS IN DAN ON SERVICE)

DIREKTORAT

PEMBINAAN

SMP

DIREKTORAT

PEMBINAAN

SMP

LPMP

LPMP

Page 14: PEDOMAN PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS DAN …...Analisis Dokumen: SKL, KI -KD, Silabus, dan Pedoman Mapel 1 b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran 1 c. Analisis Penerapan Model

8

B. DURASI, STRUKTUR PROGRAM DAN MATERI BIMBINGAN TEKNIS

Berikut adalah deskripsi durasi, struktur program, materi, dan aktivitas

bimbingan teknis tersebut.

1. Durasi

Bimbingan Teknis Fasilitator Kurikulum SMP, Bimbingan Teknis Instruktur

Kurikulum SMP, dan Bimbingan Teknis Instruktur Kurikulum SMP

Kabupaten/Kota diselenggarakan dengan durasi 4 hari, 30 jam pelajaran (@

jam pelajaran 60 menit). Bimbingan Teknis Kurikulum SMP Guru sasaran

diselenggarakan dengan durasi 6 hari, 39 jam pelajaran (@ jam pelajaran 60

menit). Sedangkan untuk pendampingan IN dan ON service diselenggarakan

dengan durasi 7 jam pelajaran.

2. Struktur program

Struktur program Bimbingan Teknis dikelompokkan menjadi 3 (tiga) bagian,

yaitu materi umum, materi pokok, dan materi penunjang. Materi umum

diberikan kepada semua peserta dengan isi dan metode yang sama dalam

sidang/sesi pleno, materi pokok diberikan kepada kelompok-kelompok guru

mata pelajaran dengan materi sesuai kebutuhan mata pelajaran masing-

masing, dan materi penunjang merupakan pelengkap penyelenggaraan

pelatihan. Tabel berikut menyajikan struktur program Bimbingan Teknis

tersebut.

Page 15: PEDOMAN PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS DAN …...Analisis Dokumen: SKL, KI -KD, Silabus, dan Pedoman Mapel 1 b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran 1 c. Analisis Penerapan Model

9

Tabel 1: Struktur Program

Bimbingan Teknis Fasilitator Kurikulum SMP

4 hari, 30 JP (@ 60 menit)

No. Materi Alokasi Waktu (JP @ 60 Menit)

A. Materi Umum (4 JP)

1. Kebijakan dan Dinamika Perkembangan Kurikulum

1

2. Penguatan Pendidikan Karakter 1

3. Penerapan Literasi dalam Pembelajaran 1

4. Penyelenggaraan Bimbingan Teknis dan Pendampingan

1

B. Materi Pokok (24 JP)

1. Kompetensi, Materi, Pembelajaran, dan Penilaian 1

2. Analisis Kompetensi, Pembelajaran dan Penilaian :

a. Analisis Dokumen: SKL, KI-KD, Silabus, dan Pedoman Mapel

1

b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran 1

c. Analisis Penerapan Model Pembelajaran 1

d. Analisis Penilaian Hasil Belajar HOTS 1

3. Praktik Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

7

4. Praktik Pembelajaran dan Penilaian 8

5. Praktik Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar

4

C. Materi Penunjang (2 JP)

1. Pembukaan: Kebijakan Peningkatan Mutu Pendidikan

1

2. Penutupan: Review dan Evaluasi Pelatihan 1

TOTAL JAM 30

Page 16: PEDOMAN PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS DAN …...Analisis Dokumen: SKL, KI -KD, Silabus, dan Pedoman Mapel 1 b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran 1 c. Analisis Penerapan Model

10

Tabel 2 : Struktur Program

Bimbingan Teknis Instruktur Kurikulum 2013 Tingkat SMP

4 hari, 30 JP (@ 60 menit)

No. Materi Alokasi Waktu (JP @ 60 Menit)

A. Materi Umum (4 JP)

1. Kebijakan dan Dinamika Perkembangan Kurikulum

1

2. Penguatan Pendidikan Karakter 1

3. Penerapan Literasi dalam Pembelajaran 1

4. Penyelenggaraan Pelatihan dan Pendampingan 1

B. Materi Pokok (24 JP)

1. Kompetensi, Materi, Pembelajaran, dan Penilaian 1

2. Analisis Kompetensi, Pembelajaran dan Penilaian:

a. Analisis Dokumen: SKL, KI-KD, Silabus, dan Pedoman Mapel

1

b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran 1

c. Analisis Penerapan Model Pembelajaran 1

d. Analisis Penilaian Hasil Belajar HOTS 1

3. Praktik Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

7

4. Praktik Pembelajaran dan Penilaian 8

5. Praktik Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar

4

C. Materi Penunjang (2 JP)

1. Pembukaan: Kebijakan Peningkatan Mutu Pendidikan

1

2. Penutupan: Review dan Evaluasi Bimbingan Teknis

1

TOTAL JAM 30

Page 17: PEDOMAN PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS DAN …...Analisis Dokumen: SKL, KI -KD, Silabus, dan Pedoman Mapel 1 b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran 1 c. Analisis Penerapan Model

11

Tabel 3 : Struktur Program

Bimbingan Teknis Instruktur Kurikulum SMP Kabupaten/Kota

4 hari, 30 JP (@ 60 menit)

No. Materi Alokasi Waktu (JP @ 60 Menit)

A. Materi Umum (4 JP)

1. Kebijakan dan Dinamika Perkembangan Kurikulum 1

2. Penguatan Pendidikan Karakter 1

3. Penerapan Literasi dalam Pembelajaran 1

4. Penyelenggaraan Bimbingan Teknis dan

Pendampingan

1

B. Materi Pokok (24 JP)

1. Kompetensi, Materi, Pembelajaran, dan Penilaian 1

2. Analisis Kompetensi, Pembelajaran dan Penilaian :

a. Analisis Dokumen: SKL, KI-KD, Silabus, dan Pedoman Mapel

1

b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran 1

c. Analisis Penerapan Model Pembelajaran 1

d. Analisis Penilaian Hasil Belajar HOTS 1

3. Praktik Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

7

4. Praktik Pembelajaran dan Penilaian 8

5. Praktik Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar

4

C. Materi Penunjang (2 JP)

1. Pembukaan: Kebijakan Peningkatan Mutu Pendidikan

1

2. Penutupan: Review dan Evaluasi Bimbingan Teknis 1

TOTAL JAM 30

Page 18: PEDOMAN PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS DAN …...Analisis Dokumen: SKL, KI -KD, Silabus, dan Pedoman Mapel 1 b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran 1 c. Analisis Penerapan Model

12

Tabel 4 : Struktur Program

Bimbingan Teknis Kurikulum SMP Guru Sasaran

6 hari, 39 JP (@60 menit)

No. Materi Alokasi Waktu (JP @ 60 Menit)

A. Materi Umum (7 JP)

1. Kebijakan dan Dinamika Perkembangan Kurikulum 2

2. Penguatan Pendidikan Karakter 2

3. Penerapan Literasi dalam Pembelajaran 2

4. Penyelenggaraan Bimbingan Teknis dan Pendampingan

1

B. Materi Pokok (28 JP)

1. Kompetensi, Materi, Pembelajaran, dan Penilaian 2

2. Analisis Kompetensi, Pembelajaran, dan Penilaian

a. Analisis Dokumen: SKL, KI-KD, Silabus, dan Pedoman Mapel

2

b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran 2

c. Analisis Penerapan Model Pembelajaran 2

d. Analisis Penilaian Hasil Belajar HOTS 2

3. Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

4

4. Praktik Pembelajaran dan Penilaian

a. Praktik Pembelajaran dan Penilaian 10

b. Review Hasil Praktik 1

5. Praktik Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar

3

C. Materi Penunjang (4 JP)

1. Pembukaan: Kebijakan Peningkatan Mutu Pendidikan 1

2. Tes Awal 1

3. Tes Akhir 1

4. Penutupan: Review dan Evaluasi Bimbingan Teknis 1

TOTAL JAM 39

Page 19: PEDOMAN PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS DAN …...Analisis Dokumen: SKL, KI -KD, Silabus, dan Pedoman Mapel 1 b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran 1 c. Analisis Penerapan Model

13

3. Materi Bimtek

Untuk menjamin mutu pelaksanaan bimbingan teknis di setiap tingkat, telah

disusun silabus dan materi untuk setiap mata latih. Setiap materi mata latih

berisi rumusan tujuan, uraian materi, skenario/aktivitas bimbingan teknis

yang dilengkapi dengan LK, dan teknik penilaian kinerja peserta bimbingan

teknis.

C. PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS INSTRUKTUR KURIKULUM

1. Bimbingan Teknis Fasilitator Kurikulum SMP

a. Tujuan

Bimbingan Teknis Fasilitator Kurikulum SMP diselenggarakan untuk

menyegarkan kembali kompetensi fasilitator dengan hasil akhir sebagai

berikut :

1) mampu menyusun RPP;

2) mampu melatih penyusunan RPP;

3) menyusun instrumen penilaian;

4) mampu melatih penyusunan instrumen penilaian;

5) melaksanakan pembelajaran antara lain dengan pendekatan saintifik,

problem-based learning, project-based learning, dan discovery learning dengan

integrasi penumbuhan budi pekerti;

6) mampu melatih pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik,

problem-based learning, project-based learning, dan discovery learning dengan

integrasi penumbuhan budi pekerti

7) mampu melaksanakan penilaian dan mengelola hasil penilaian sikap,

pengetahuan, dan keterampilan;

8) mampu melatih pelaksanaan penilaian dan mengelola hasil penilaian

sikap, pengetahuan, dan keterampilan;

9) mampu melatih penyelenggaraan bimbingan teknis yang terdiri atas

persiapan, pelaksanaan, evaluasi, dan pelaporan; dan

10) mampu melatih penyelenggaraan pendampingan yang terdiri atas

persiapan, pelaksanaan, evaluasi, dan pelaporan.

Page 20: PEDOMAN PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS DAN …...Analisis Dokumen: SKL, KI -KD, Silabus, dan Pedoman Mapel 1 b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran 1 c. Analisis Penerapan Model

14

b. Peserta

1) Jumlah dan unsur peserta

Peserta Bimbingan Teknis Fasilitator Kurikulum SMP adalah para

Instruktur Nasional (IN). Jumlah peserta Bimbingan Teknis Fasilitator

Kurikulum SMP adalah 88 orang yang terdiri unsur-unsur berikut:

a) Tim Pengembang Kurikulum (Penulis KI dan KD, Penulis Buku Mata

Pelajaran, Penulis Pedoman Penilaian);

b) Praktisi Pendidikan (Guru, Kepala Sekolah, Pengawas);

c) Akademisi ;

d) Manajemen (Direktorat, Puskurbuk, Puspendik, Dinas Pendidikan,

dan LPMP) serta unsur yang berasal dari Mitra Internasional; dan

2) Kriteria

Kriteria peserta Bimbingan Teknis Fasilitator Kurikulum adalah:

a) Telah mengikuti pelatihan pelaksanaan Kurikulum 2013;

b) Pendidikan sekurang-kurangnya S1/D4 di bidang pendidikan –

diutamakan S2 atau S3;

c) Telah mengajar sekurang-kurangnya 10 tahun;

d) Diutamakan memiliki prestasi akademik pada tingkat kabupaten/kota

atau lebih tinggi;

e) Diutamakan telah memiliki pengalaman sebagai

narasumber/pendamping/fasilitator pelaksanaan K13;

f) Bersedia melaksanakan bimbingan teknis dengan prosedur dan

mekanisme yang ditetapkan Direktorat Pembinaan SMP;

g) Berkepribadian baik; dan

h) Diijinkan oleh atasan yang berwenang.

c. Waktu dan tempat

Bimbingan Teknis Fasilitator Kurikulum SMP dilaksanakan di Jakarta.

Page 21: PEDOMAN PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS DAN …...Analisis Dokumen: SKL, KI -KD, Silabus, dan Pedoman Mapel 1 b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran 1 c. Analisis Penerapan Model

15

d. Narasumber

Narasumber Bimbingan Teknis Fasilitator Kurikulum SMP adalah para

pejabat dan staf Direktorat PSMP, Puspendik, dan Puskurbuk, dan para

Narasumber Kurikulum Nasional yang terdiri atas unsur dosen, guru, kepala

sekolah dan pengawas.

e. Pelaksana

Bimbingan Teknis Fasilitator Kurikulum SMP dilaksanakan oleh Direktorat

Pembinaan Sekolah Menengah Pertama, Direktorat Jenderal Pendidikan

Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Biaya

kegiatan ini berasal dari Pemerintah Pusat (APBN) melalui Kegiatan

Pembelajaran Tahun Anggaran 2017.

2. Bimbingan Teknis Instruktur Kurikulum SMP

a. Tujuan

Bimbingan Teknis Instruktur Kurikulum SMP diselenggarakan untuk

menyegarkan kembali kompetensi fasilitator /instruktur dengan hasil akhir

sebagai berikut :

1) mampu menyusun RPP;

2) mampu melatih penyusunan RPP;

3) menyusun instrumen penilaian;

4) mampu melatih penyusunan instrumen penilaian;

5) melaksanakan pembelajaran antara lain dengan pendekatan saintifik,

problem-based learning, project-based learning, dan discovery learning dengan

integrasi penumbuhan budi pekerti;

6) mampu melatih pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik,

problem-based learning, project-based learning, dan discovery learning dengan

integrasi penumbuhan budi pekerti

7) mampu melaksanakan penilaian dan mengelola hasil penilaian sikap,

pengetahuan, dan keterampilan;

Page 22: PEDOMAN PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS DAN …...Analisis Dokumen: SKL, KI -KD, Silabus, dan Pedoman Mapel 1 b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran 1 c. Analisis Penerapan Model

16

8) mampu melatih pelaksanaan penilaian dan mengelola hasil penilaian

sikap, pengetahuan, dan keterampilan;

9) mampu melatih penyelenggaraan bimbingan teknis yang terdiri atas

persiapan, pelaksanaan, evaluasi, dan pelaporan; dan

10) mampu melatih penyelenggaraan pendampingan yang terdiri atas

persiapan, pelaksanaan, evaluasi, dan pelaporan.

b. Peserta

1) Jumlah dan unsur peserta

Peserta Bimbingan Teknis Instruktur Kurikulum SMP merupakan

gabungan dari Instruktur Nasional (IN) dan Instruktur Provinsi (IP)

yang pada tahun 2016 sudah dinyatakan lulus. Secara keseluruhan

jumlah peserta Bimbingan Teknis Instruktur Kurikulum adalah 814

orang dengan latar belakang mata pelajaran Bahasa Indonesia, PPKn,

Matematika, IPA, Bahasa Inggris, IPS, Seni Budaya, PJOK, Prakarya,

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, Pendidikan Agama Kristen

dan Budi Pekerti, Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti,

Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti, Pendidikan Agama Buddha

dan Budi Pekerti, Pendidikan Agama Konghucu dan Budi Pekerti.

2) Kriteria

Kriteria peserta Bimbingan Teknis Instruktur Kurikulum adalah:

a) Telah mengikuti pelatihan pelaksanaan Kurikulum 2013;

b) Pendidikan sekurang-kurangnya S1/D4 di bidang pendidikan –

diutamakan S2 atau S3;

c) Telah mengajar sekurang-kurangnya 10 tahun;

d) Diutamakan memiliki prestasi akademik pada tingkat

kabupaten/kota atau lebih tinggi;

e) Diutamakan telah memiliki pengalaman sebagai

narasumber/pendamping/fasilitator pelaksanaan K13;

Page 23: PEDOMAN PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS DAN …...Analisis Dokumen: SKL, KI -KD, Silabus, dan Pedoman Mapel 1 b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran 1 c. Analisis Penerapan Model

17

f) Bersedia melaksanakan bimbingan teknis dengan prosedur dan

mekanisme yang ditetapkan Direktorat Pembinaan SMP;

g) Berkepribadian baik; dan

h) Diijinkan oleh atasan yang berwenang.

3) Waktu dan tempat

Bimbingan Teknis Instruktur Kurikulum dilaksanakan di empat (4)

region yaitu Jakarta, Medan, Surabaya, dan Makassar.

4) Narasumber

Narasumber Bimbingan Teknis Instruktur Kurikulum SMP adalah para

pejabat dan staf Direktorat PSMP, Puspendik, dan Puskurbuk, dan para

fasilitator Kurikulum SMP yang terdiri atas unsur dosen, guru, kepala

sekolah dan pengawas.

5) Pelaksana

Bimbingan Teknis Instruktur Kurikulum SMP dilaksanakan oleh

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama, Direktorat Jenderal

Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan. Biaya kegiatan ini berasal dari Pemerintah Pusat (APBN)

melalui Kegiatan Pembelajaran Tahun Anggaran 2017.

3. Bimbingan Teknis Instruktur Kurikulum SMP Kabupaten/Kota (IK)

a. Tujuan

Bimbingan teknis Instruktur Kurikulum SMP Kabupaten/Kota

diselenggarakan untuk menghasilkan instruktur dengan kompetensi berikut:

1) mampu menyusun RPP;

2) mampu melatih penyusunan RPP;

3) mampu menyusun instrumen penilaian;

4) mampu melatih penyusunan instrumen penilaian;

Page 24: PEDOMAN PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS DAN …...Analisis Dokumen: SKL, KI -KD, Silabus, dan Pedoman Mapel 1 b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran 1 c. Analisis Penerapan Model

18

5) mampu melaksanakan pembelajaran antara lain dengan pendekatan

saintifik, problem-based learning, project-based learning, dan discovery learning

dengan integrasi penumbuhan budi pekerti;

6) mampu melatih pelaksanaan pembelajaran antara lain dengan pendekatan

saintifik, problem-based learning, project-based learning, dan discovery learning

dengan integrasi penumbuhan budi pekerti

7) mampu melaksanakan penilaian dan mengelola hasil penilaian sikap,

pengetahuan, dan keterampilan;

8) mampu melatih pelaksanaan penilaian dan mengelola hasil penilaian

sikap, pengetahuan, dan keterampilan;

9) mampu melatih penyelenggaraan bimbingan teknis yang terdiri atas

persiapan, pelaksanaan, evaluasi, dan pelaporan;

10) mampu melatih penyelenggaraan pendampingan In yang terdiri atas

persiapan, pelaksanaan, evaluasi, dan pelaporan; dan

11) mampu melatih penyelenggaraan pendampingan On yang terdiri atas

persiapan, pelaksanaan, evaluasi, dan pelaporan.

b. Peserta

1) Jumlah dan unsur

Jumlah peserta Bimbingan Teknis Instruktur Kurikulum SMP

Kabupaten/Kota seluruh Indonesia adalah 17.520 orang (1.168 tim

Instruktur Kabupaten/Kota @ 15 orang). Satu tim Instruktur

Kabupaten/Kota terdidi atas unsur guru, kepala sekolah dan/atau

pengawas dengan latar belakang mata pelajaran Bahasa Indonesia, PPKn,

Matematika, IPA, Bahasa Inggris, IPS, Seni Budaya, Penjasorkes, Prakarya,

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, Pendidikan Agama Kristen

dan Budi Pekerti, Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti,

Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti, Pendidikan Agama Buddha

dan Budi Pekerti, Pendidikan Agama Konghucu dan Budi Pekerti @ satu

orang.

Page 25: PEDOMAN PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS DAN …...Analisis Dokumen: SKL, KI -KD, Silabus, dan Pedoman Mapel 1 b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran 1 c. Analisis Penerapan Model

19

Peserta Bimbingan Teknis dari masing-masing Kabupaten/Kota adalah 1

(satu) hingga 3 (tiga) tim Instruktur Kab/Kota, proporsional dengan

jumlah sekolah yang telah mengimplementasikan K13.

Bagi daerah-daerah tertentu dan mengingat kondisi geografi, dalam hal

dana yang dialokasikan tidak mencukupi untuk membiayai pelatihan IK

bagi seluruh tim IK karena tingginya biaya transportasi dari dan ke

kabupaten/kota yang bersangkutan, jumlah anggota tim IK dari

Kabupaten/Kota tersebut dapat dikurangi. Namun demikian, peserta tim

IK yang mengikuti pelatihan IK sekurang-kurangnya terdiri atas 5 (lima)

orang meliputi rumpun mata pelajaran MIPA (Matematika dan IPA), IPS

(IPS dan PPKn), Bahasa (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris),

Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, dan rumpun mata pelajaran

kelompok B (PJOK, Seni Budaya, dan Prakarya).

2) Kriteria

Kriteria peserta Bimbingan Teknis Instruktur Kurikulum SMP

Kabupaten/Kota adalah guru, kepala sekolah, dan pengawas dengan

kriteria:

a) Telah mengikuti pelatihan pelaksanaan Kurikulum 2013;

b) Pendidikan sekurang-kurangnya S1/D4 di bidang pendidikan –

diutamakan S2 atau S3;

c) Telah mengajar sekurang-kurangnya 10 tahun;

d) Diutamakan memiliki prestasi akademik pada tingkat kabupaten/kota

atau lebih tinggi;

e) Diutamakan telah memiliki pengalaman sebagai

narasumber/pendamping/fasilitator pelaksanaan K13;

f) Berasal dari sekolah yang telah mengimplementasikan K13;

g) Bersedia melaksanakan pelatihan dengan prosedur dan mekanisme

yang ditetapkan Direktorat Pembinaan SMP;

h) Berkepribadian baik; dan

Page 26: PEDOMAN PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS DAN …...Analisis Dokumen: SKL, KI -KD, Silabus, dan Pedoman Mapel 1 b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran 1 c. Analisis Penerapan Model

20

i) Diijinkan oleh atasan yang berwenang.

c. Waktu dan tempat

Bimbingan Teknis Instruktur Kabupaten/Kota direncanakan dilaksanakan

pada akhir bulan Maret s.d April 2017 di LPMP setempat dan/atau sekolah,

sanggar, atau gedung lainnya yang memiliki fasilitas memadai yang

terjangkau lokasinya oleh para peserta.

d. Narasumber

Narasumber Bimbingan Teknis Instruktur Kurikulum SMP Kabupaten/Kota

adalah Instruktur Kurikulum yang sudah mengikuti penyegaran dalam

kegiatan Bimbingan Teknis Instruktur Kurikulum.

e. Pelaksana

Bimbingan Teknis Instruktur Kurikulum SMP Kabupaten/Kota dilaksanakan

oleh LPMP. Biaya kegiatan ini berasal dari DIPA LPMP tahun anggaran 2017.

4. Bimbingan Teknis Kurikulum SMP Guru Sasaran

a. Tujuan

b. Bimbingan Teknis Kurikulum SMP bagi guru sasaran diselenggarakan untuk

memfasilitasi guru dan kepala sekolah memperoleh dan/atau meningkatkan

kompetensinya dalam:

1) menyusun RPP;

2) menyusun instrumen penilaian;

3) melaksanakan pembelajaran antara lain dengan pendekatan saintifik,

problem-based learning, project-based learning, dan discovery learning dengan

integrasi penumbuhan budi pekerti;

4) melaksanakan penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan;

5) mengelola hasil penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan;

6) menyelenggarakan pendampingan In yang terdiri atas persiapan,

pelaksanaan, evaluasi, dan pelaporan; dan

Page 27: PEDOMAN PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS DAN …...Analisis Dokumen: SKL, KI -KD, Silabus, dan Pedoman Mapel 1 b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran 1 c. Analisis Penerapan Model

21

7) menyelenggarakan pendampingan On yang terdiri atas persiapan,

pelaksanaan, evaluasi, dan pelaporan.

c. Peserta

1) Guru sasaran

Peserta Bimbingan Teknis Kurikulum SMP Guru Sasaran adalah guru-

guru di sekolah sasaran pelaksana Kurikulum 2013 tahun 2017 berjumlah

13.731 sekolah di seluruh Indonesia.

2) Peserta dari setiap sekolah

a) Jumlah

Jumlah peserta dari setiap sekolah adalah 11 orang yang terdiri dari

guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, PPKn, Matematika, IPA, Bahasa

Inggris, IPS, Seni Budaya, Penjasorkes, Prakarya, Pendidikan Agama

Islam dan Budi Pekerti (@ 1 orang) dan 1 (satu) orang guru Pendidikan

Agama Kristen dan Budi Pekerti, Pendidikan Agama Katolik dan Budi

Pekerti, Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti, Pendidikan

Agama Buddha dan Budi Pekerti, atau Pendidikan Agama Konghucu

dan Budi Pekerti. Guru Pendidikan Agama dan Budi Pekerti selain

Islam yang dikirim adalah salah satu Pendidikan Agama yang peserta

didiknya paling banyak di sekolah sasaran yang bersangkutan.

Salah satu dari 11 peserta tersebut adalah kepala sekolah yang

mewakili guru mata pelajaran yang diampunya sesuai dengan latar

belakang pendidikan.

b) Kriteria

Peserta bimbingan teknis dari masing-masing sekolah sasaran dipilih

dengan ketentuan berikut:

1) Guru mata pelajaran yang mengajar kelas VII;

2) Kepala sekolah yang sekaligus mewakili guru mata pelajaran yang

diampunya;

Page 28: PEDOMAN PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS DAN …...Analisis Dokumen: SKL, KI -KD, Silabus, dan Pedoman Mapel 1 b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran 1 c. Analisis Penerapan Model

22

3) Pendidikan sekurang-kurangnya S1/D4 di bidang pendidikan;

4) Dapat menggunakan komputer (laptop) terutama Word, PPt, dan

internet;

5) Diutamakan PNS;

6) Berkepribadian baik;

7) Sehat; dan

8) Diijinkan oleh atasan yang berwenang.

d. Waktu dan Tempat Bimbingan Teknis

Bimbingan Teknis Kurikulum SMP Guru Sasaran dilaksanakan dengan durasi

6 hari, 39 Jam Pelatihan (@ 60 menit). Bimtek Pelatihan ini direncanakan

dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2017 di LPMP, sekolah, sanggar, atau

gedung lainnya yang memiliki fasilitas memadai yang terjangkau lokasinya

oleh para peserta.

e. Narasumber

Narasumber Bimbingan Teknis Kurikulum SMP Guru Sasaran adalah

Instruktur Kabupaten/Kota (IK) yang telah mengikuti penyegaran pada

Bimbingan Teknis Instruktur Kabupaten/Kota. Instruktur Kurikulum tingkat

pusat juga dapat berkontribusi menjadi narasumber pada kegiatan ini.

f. Pelaksana

Bimbingan Teknis Kurikulum SMP Guru Sasaran dilaksanakan oleh LPMP.

Biaya kegiatan ini berasal dari DIPA LPMP tahun anggaran 2017.

D. Pendanaan

Biaya yang diperlukan untuk Bimbingan Teknis Instruktur Kurikulum

bersumber dari APBN Pusat melalui DIPA Kegiatan Pembelajaran, Direktorat

Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Tahun Anggaran 2017. Biaya Bimbingan

Page 29: PEDOMAN PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS DAN …...Analisis Dokumen: SKL, KI -KD, Silabus, dan Pedoman Mapel 1 b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran 1 c. Analisis Penerapan Model

23

Teknis Instruktur Kabupaten/Kota dan pelatihan Guru Sasaran berasal dari

DIPA LPMP Tahun Anggaran 2017.

E. Peran dan Tanggung Jawab

1. Pusat

a. Menyiapkan pedoman pelaksanaan Bimbingan Teknis dan pendampingan

implementasi Kurikulum 2013;

b. Menyiapkan materi pelaksanaan Bimbingan Teknis implementasi

Kurikulum 2013;

c. Melakukan sosialisasi kegiatan Bimbingan Teknis dan pendampingan

implementasi Kurikulum 2013;

d. Melaksanakan Bimbingan Teknis Fasilitator dan Instrutur Kurikulum

SMP;

e. Melakukan penjaminan kualitas pelaksanaan Bimbingan Teknis

implementasi Kurikulum 2013 baik Bimbingan Teknis Instruktur

Kurikulum, Bimbingan Teknis Instruktur Kabupaten/Kota, Bimbingan

Teknis Guru Sasaran, maupun pelaksanaan pendampingan;

f. Menetapkan kuota pelaksana K13 di setiap Kabupaten/Kota dan

menetapkan SMP pelaksana K13 di setiap Kabupaten/Kota dengan

memperhatikan usulan LPMP dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;

g. Melakukan koordinasi pelaksanaan Bimbingan Teknis dengan LPMP dan

dinas Pendidikan Kabupaten/Kota; dan

h. Merangkum laporan pelaksanaan Bimbingan Teknis dan pendampingan

implementasi kurikulum dari LPMP.

2. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP)

a. Melaksanakan Bimbingan Teknis Instruktur Kabupaten/Kota;

b. Menetapkan SMP Induk Kluster dan sekolah imbas;

c. Melaksanakan Bimbingan Teknis Guru Sasaran;

d. Melakukan penjaminan kualitas pelaksanaan Bimbingan Teknis

Kurikulum bagi Guru Sasaran dan pelaksanaan pendampingan;

Page 30: PEDOMAN PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS DAN …...Analisis Dokumen: SKL, KI -KD, Silabus, dan Pedoman Mapel 1 b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran 1 c. Analisis Penerapan Model

24

e. Menyiapkan dan menandatangani Surat Perjanjian Pemberian Bantuan

Pemerintah bersama-sama dengan sekolah induk klaster atau sasaran

pelaksana kurikulum;

f. Menyalurkan Bantuan Pemerintah kepada sekolah induk atau sasaran

pelaksana kurikulum tahun 2017 setelah persyaratan dipenuhi;

g. Melakukan koordinasi pelaksanaan bimbingan teknis dengan Direktorat

Pembinaan SMP dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota; dan

h. Melaporkan pelaksanaan bimbingan teknis dan pendampingan

kurikulum.

3. Kabupaten/Kota

a. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota melakukan tugas-tugas koordinasi

sesuai dengan kewenangannya;

b. Mengusulkan sekolah-sekolah pelaksana K13 tahun 2016 kepada

Direktorat Pembinaan SMP melalui LPMP;

c. Mengajukan sekolah-sekolah yang diusulkan sebagai sekolah induk dan

imbas kepada LPMP; dan

d. Melakukan penjaminan kualitas pelaksanaan pendampingan kurikulum.

F. Monitoring, Evaluasi, Pelaporan, dan Layanan Informasi

1. Monitoring

a. Tujuan

Tujuan monitoring adalah untuk:

1) mengetahui apakah Bimbingan Teknis yang dilaksanakan sesuai

dengan ketentuan; dan

2) membantu memecahkan masalah/hambatan pelaksanaan Bimbingan

Teknis (bila ada).

b. Cakupan/aspek

Monitoring dilakukan untuk semua tingkatan bimbingan teknis dengan

cakupan/aspek monitoring minimal meliputi:

Page 31: PEDOMAN PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS DAN …...Analisis Dokumen: SKL, KI -KD, Silabus, dan Pedoman Mapel 1 b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran 1 c. Analisis Penerapan Model

25

1) materi bimbingan teknis;

2) metode/aktivitas bimbingan teknis;

3) waktu pelaksanaan dan durasi bimbingan teknis ;

4) instruktur;

5) peserta;

6) pendanaan;

7) akomodasi dan konsumsi; dan

8) manajemen.

c. Teknik dan instrumen pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, pengamatan,

wawancara, dan studi dokumen. Instrumen yang digunakan adalah

kuesioner, lembar pengamatan, petunjuk wawancara, dan rubrik analisis

dokumen.

d. Pelaksana

Pelaksana monitoring adalah:

1) Direktorat Pembinaan SMP untuk monitoring pelaksanaan Bimbingan

Teknis Fasilitator, Bimbingan Teknis Kurikulum, Bimbingan Teknis

Instruktur Kabupaten/Kota, dan Bimbingan Teknis Guru sasaran.

2) LPMP untuk monitoring pelaksanaan Bimbingan Teknis Instruktur

Kabupaten/Kota, Bimbingan Teknis Guru sasaran.

3) Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota untuk monitoring pelaksanaan

Bimbingan Teknis Instruktur Kabupaten/Kota dan Bimbingan Teknis

Guru sasaran.

e. Waktu pelaksanaan

Monitoring dilaksanakan pada saat kegiatan Bimbingan Teknis dan

pendampingan sedang berlangsung.

Page 32: PEDOMAN PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS DAN …...Analisis Dokumen: SKL, KI -KD, Silabus, dan Pedoman Mapel 1 b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran 1 c. Analisis Penerapan Model

26

2. Evaluasi pelaksaaan Bimbingan Teknis

a. Tujuan

Tujuan dilaksanakannya evaluasi pelaksanaan Bimbingan Teknis adalah:

1) mengetahui apakah Bimbingan Teknis telah dilaksanakan sesuai

dengan ketentuan;

2) mengetahui kesesuaian desain (terutama tujuan, meteri, metode,

durasi) Bimbingan Teknis dengan kebutuhan peserta;

3) mengetahui tingkat ketercapaian tujuan Bimbingan Teknis;

4) mengidentifikasi kelebihan-kelebihan Bimbingan Teknis yang telah

dilaksanakan untuk; dan

5) mengidentifikasi kekurangan-kekurangan Bimbingan Teknis yang

telah dilaksanakan.

b. Cakupan/aspek

Aspek-aspek yang dicakup dalam evaluasi pelaksanaan Bimbingan Teknis

sekurang-kurangnya meliputi:

1) kesesuaian tujuan Bimbingan Teknis

2) kesesuaian materi Bimbingan Teknis;

3) kesesuaian metode/aktivitas Bimbingan Teknis;

4) kesesuaian waktu pelaksanaan Bimbingan Teknis

5) kecukupan durasi Bimbingan Teknis;

6) kompetensi instruktur;

7) kinerja peserta;

8) kelayakan pendanaan;

9) kelayakan akomodasi dan konsumsi;

10) kelayakan manajemen;

11) ketercapaian tujuan Bimbingan Teknis;

12) kelebihan-kelebihan pelaksanaan Bimbingan Teknis;

13) kekurangan-kekurangan pelaksanaan Bimbingan Teknis;

14) saran-saran perbaikan pelaksanaan Bimbingan Teknis; dan

15) best practice.

Page 33: PEDOMAN PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS DAN …...Analisis Dokumen: SKL, KI -KD, Silabus, dan Pedoman Mapel 1 b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran 1 c. Analisis Penerapan Model

27

c. Teknik dan instrumen pengumpulan data

Pengumpulan data dapat menggunakan satu atau lebih teknik, yaitu angket,

pengamatan, wawancara, dan studi dokumen. Instrumen yang digunakan

adalah kuesioner, lembar pengamatan, petunjuk wawancara, dan rubrik

analisis dokumen.

d. Pelaksana

Pelaksana evaluasi adalah panitia pelaksana Bimbingan Teknis.

e. Waktu pelaksanaan

Evaluasi pelaksanaan Bimbingan Teknis dilaksanakan pada setiap akhir

pelaksanaan kegiatan.

3. Pelaporan

Sebagai salah satu bentuk akuntabilitas, pelaksana Bimbingan Teknis pada

setiap tingkat kegiatan menyusun laporan, yaitu:

a. laporan pelaksanaan kegiatan, dan

b. laporan keuangan.

Kedua laporan tersebut selesai disusun dan diserahkan kepada Direktorat

PSMP selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah kegiatan diselesaikan.

4. Sanksi

Sanksi terhadap penyelenggaraan bimbingan teknis yang tidak sesuai dengan

ketentuan akan dijatuhkan oleh aparat/pejabat yang berwenang. Sanksi

kepada oknum yang melakukan pelanggaran dapat diberikan dalam berbagai

bentuk sesuai tingkat keseriusan pelanggaran. Berikut adalah beberapa

contoh sanksi yang dapat diberikan:

a. Penerapan sanksi kepegawaian sesuai dengan peraturan dan undang-

undang yang berlaku (pemberhentian, penurunan pangkat, mutasi kerja).

b. Penerapan tuntutan perbendaharaan dan ganti rugi, yaitu dana yang

terbukti disalahgunakan agar dikembalikan kepada kas negara.

Page 34: PEDOMAN PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS DAN …...Analisis Dokumen: SKL, KI -KD, Silabus, dan Pedoman Mapel 1 b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran 1 c. Analisis Penerapan Model

28

c. Penerapan proses hukum, yaitu mulai proses penyelidikan, penyidikan

dan proses peradilan bagi pihak yang diduga atau terbukti melakukan

penyimpangan dana.

d. Pemblokiran dana dan penghentian sementara seluruh bantuan

pendidikan yang bersumber dari APBN pada tahun berikutnya kepada

LPMP dan sekolah bilamana terbukti pelanggaran tersebut dilakukan

secara sengaja dan tersistem untuk memperoleh keuntungan pribadi,

kelompok, atau golongan.

Page 35: PEDOMAN PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS DAN …...Analisis Dokumen: SKL, KI -KD, Silabus, dan Pedoman Mapel 1 b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran 1 c. Analisis Penerapan Model

29

BAB III

PENDAMPINGAN KURIKULUM SMP

A. Konsep Dasar Pendampingan Kurikulum

1. Pengertian pendampingan

Pendampingan pelaksanaan kurikulum adalah pemberian bantuan teknis

operasional perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelaksanaan kurikulum

kepada sekolah (terutama guru dan kepala sekolah) yang diberikan oleh

Instruktur Kabupaten/Kota.

2. Tujuan pendampingan

Sasaran utama pendampingan adalah guru mata pelajaran dan kepala

sekolah. Bagi guru, tujuan utamanya adalah bahwa guru meningkat

keterampilan operasionalnya dalam:

a. menyusun RPP;

b. menyusun instrumen penilaian;

c. melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan saintifik, problem-based

learning, project-based learning, dan discovery learning dengan integrasi

penumbuhan budi pekerti;

d. melaksanakan penilaian dan mengelola hasil penilaian sikap,

pengetahuan, dan keterampilan; dan

e. menyelesaikan hambatan-hambatan pelaksanaan pembelajaran dan

penilaian.

Sementara itu, bagi kepala sekolah, diharapkan mereka meningkat

keterampilan praktiknya dalam:

a. menciptakan ekosistem pendidikan yang kondusif;

b. mengelola pelaksanaan kurikulum;

c. mengelola pemenuhan Standar Nasional Pendidikan untuk mendukung

pelaksanaan kurikulum; dan

Page 36: PEDOMAN PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS DAN …...Analisis Dokumen: SKL, KI -KD, Silabus, dan Pedoman Mapel 1 b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran 1 c. Analisis Penerapan Model

30

d. menyelesaikan hambatan-hambatan pengelolaan pelaksanaan Kurikulum

2013.

3. Prinsip-prinsip pendampingan

Pendampingan pelaksanaan kurikulum diberikan oleh Instruktur

Kabupaten/Kota dengan prinsip-prinsip berikut:

a. Profesional, yaitu instruktur memiliki kompetensi (penguasaan mengenai

pelaksanaan kurikulum) yang memadai dan memberikan pendampingan

dengan baik;

b. Berdasarkan kebutuhan, yaitu aspek-aspek pendampingan adalah butir-

butir yang guru atau kepala sekolah secara riil perlu memperoleh

asistensi praktis;

c. Integral, yaitu aspek-aspek dan aktivitas pendampingan memfasilitasi

guru dan kepala sekolah mengimplementasikan K13 secara utuh;

d. Kolegial, yaitu hubungan kesejawatan antara instruktur, guru, dan kepala

sekolah; dan

e. Berkelanjutan, yaitu bahwa pendampingan pelaksanaan kurikulum

dilanjutkan oleh sekolah sendiri melalui mekanisme yang

dikembangkannya.

B. Pelaksanaan Pendampingan

1. Alur pelaksanaan pendampingan

Sebagaimana disebutkan di depan, pendampingan pelaksanaan kurikulum

adalah pemberian bantuan teknis operasional perencanaan, pelaksanaan, dan

evaluasi pelaksanaan kurikulum kepada sekolah, terutama guru dan kepala

sekolah dengan Instruktur Kabupaten/Kota datang langsung ke sekolah.

Bantuan teknis operasional ini diberikan pada bagian akhir dari serangkaian

kegiatan fasilitasi pelaksanaan kurikulum oleh pemerintah. Pendampingan

diberikan setelah sekolah sasaran memperoleh bimbingan teknis kurikulum

Page 37: PEDOMAN PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS DAN …...Analisis Dokumen: SKL, KI -KD, Silabus, dan Pedoman Mapel 1 b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran 1 c. Analisis Penerapan Model

31

dan (mulai) melaksanakannya. Gambar 2 menyajikan letak pelaksanaan

pendampingan kurikulum dalam rangkaian kegiatan fasilitasi tersebut.

Berdasarkan alur pelaksanaan pendampingan pada Gambar 2 pendampingan

kurikulum dilaksanakan setelah Bimbingan Teknis Kurikulum (Pusat),

Bimbingan Teknis Instruktur Kurikulum Kabupaten/Kota dan Bimbingan

Teknis Guru Sasaran diselenggarakan. Untuk persiapan pelaksanaan

pendampingan, sekolah induk atau sekolah sasaran memperoleh asistensi

pelaksanaan Bantuan Pemerintah melalui sebuah workshop (langkah 8) dan

telah menerima dana Bantuan Pemerintah untuk pendampingan kurikulum

(langkah 9).

Page 38: PEDOMAN PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS DAN …...Analisis Dokumen: SKL, KI -KD, Silabus, dan Pedoman Mapel 1 b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran 1 c. Analisis Penerapan Model

32

Gambar 2: Alur Kegiatan Pendampingan Kurikulum

1. Kementerian

Pendidikan dan

Kebudayaan menetapkan

sekolah pelaksana

Kurikulum tahun 2017

4. LPMP

menyelenggarakan

Bimbingan Teknis

Instruktur Kabupaten

(IK)

2. LPMP menetapkan

SMP induk kluster

Pendampingan

7. LPMP Menyalurkan

Bantuan Pemerintah

untuk Pendampingan K 13

8. Sekolah Induk

Kluster dan

Sekolah Imbas

melaksanakan Pendampingan

3. Dit. PSMP

melaksanakan Bimbingan

Teknis Instruktur

Kurikulum

6. LPMP

menyelenggarakan

Workshop Asistensi

Bantuan Pemerintah untuk

Pendampingan K 13

9. Analisis terhadap hasil monev

dan laporan pelaksanaan

pendampingan

Implementasi Kurikulum 2013

5. LPMP

menyelenggarakan

Bimbingan Teknis Guru

Sasaran (GS)

Page 39: PEDOMAN PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS DAN …...Analisis Dokumen: SKL, KI -KD, Silabus, dan Pedoman Mapel 1 b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran 1 c. Analisis Penerapan Model

33

2. Workshop Asistensi Bantuan Pemerintah bagi SMP Induk Klaster atau

Sekolah Imbas untuk Pendampingan Kurikulum dilaksanakan oleh LPMP.

Pemetaan Induk Klaster dilakukan oleh LPMP bekerjasama Dinas Pendidikan

Kabupaten/Kota dengan memperhatikan geografis sekolah imbas. Workshop

dilaksanakan selama 3 (tiga) hari dengan narasumber dari LPMP.

Tujuan workshop tersebut adalah:

a. Memberikan pemahaman tentang kebijakan, substansi, dan mekanisme

pendampingan Kurikulum;

b. Menyusun dan menyepakati rencana kerja pendampingan Kurikulum;

c. Menyusun dan menyepakati Rencana Anggaran Biaya (RAB) Bantuan

Pemerintah untuk pendampingan Kurikulum; dan

d. Menandatangani surat perjanjian penyelenggaraan dan penggunaan

dana Bantuan Pemerintah untuk pendampingan Kurikulum .

Selanjutnya LPMP menyalurkan Bantuan Pemerintah untuk sekolah sasaran

melalui sekolah induk kluster dalam satu tahap sebesar 100% dari jumlah

dana Bantuan Pemerintah setelah kepala sekolah SMP induk kluster dan

LPMP menandatangani Surat Perjanjian dan kuitansi penerimaan bantuan

serta melengkapi seluruh persyaratan administrasi.

3. Strategi

Pendampingan implementasi K13 pada jenjang SMP dilaksanakan dengan

strategi kegiatan In dan kegiatan On. Pendampingan In sekurang-kurangnya

diberikan 2 (dua) kali, sementara pendampingan On paling tidak 1 (satu) kali.

Satu kali pendampingan diberikan satu hari dengan 7 jam pelatihan. Berikut

adalah urutan pelaksanaan pemberian pendampingan In dan On:

In 1 –On 1 – In 2 (– Dst.)

Page 40: PEDOMAN PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS DAN …...Analisis Dokumen: SKL, KI -KD, Silabus, dan Pedoman Mapel 1 b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran 1 c. Analisis Penerapan Model

34

Dalam hal penguatan strategi pendampingan dapat menggunakan konsep dan

praktik Lesson Study. Lesson Study sebagaimana dimaksud bukanlah suatu

strategi atau metode dalam pembelajaran, tetapi merupakan salah satu upaya

pembinaan untuk meningkatkan proses pembelajaran melalui pengkajian

pembelajaran yang dilakukan oleh sekelompok guru secara kolaboratif dan

berkesinambungan, dalam merencanakan, melaksanakan, mengobservasi,

mendiskusikan hasil observasi untuk memperbaiki pembelajaran, serta

menuliskan pengalaman pembelajaran menjadi suatu suatu karya tulis.

Secara ringkas tentang empat tahapan dalam penyelengggaraan Lesson Study

sebagai berikut:

a. Tahapan Perencanaan (Plan)

Dalam tahap perencanaan, para guru berkolaborasi untuk menyusun RPP

yang mencerminkan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Mendiskusikan

rancangan pembelajaran secara mendalam dengan menatisipasi respon siswa

yang mungkin muncul atas tantangan atau permasalahan yang disampaikan

guru selama pembelajaran berlangsung, baik pada tahap awal, tahap inti

sampai dengan tahap akhir pembelajaran.

b. Tahapan Pelaksanaan (Do)

Terdapat dua kegiatan utama yaitu: (1) kegiatan pelaksanaan pembelajaran

yang dilakukan oleh salah seorang guru (guru model) untuk mempraktikkan

rancangan pembelajaran yang telah disusun bersama, dan (2) kegiatan

pengamatan atau observasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru sejawat

dan atau oleh kepala sekolah, pengawas sekolah, dan undangan lainnya

yang bertindak sebagai pengamat/observer.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam tahapan pelaksanaan,

diantaranya:

1) Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rancangan

pembelajaran yang telah disusun bersama.

Page 41: PEDOMAN PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS DAN …...Analisis Dokumen: SKL, KI -KD, Silabus, dan Pedoman Mapel 1 b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran 1 c. Analisis Penerapan Model

35

2) Proses pembelajaran dilakukan dalam setting yang wajar dan natural.

3) Pengamat tidak mengganggu jalannya kegiatan pembelajaran dan

tidak menintervensi guru maupun siswa.

4) Pengamat melakukan pengamatan secara teliti terhadap proses belajar

siswa, bagaimana siswa berfikir atau bagaimana jalannya siswa

berfikir dalam memahami konsep, bagaimana siswa berkomunikasi

dalam memahami konsep, serta bagaimana pemahaman konsep oleh

siswa.

5) Pengamat harus belajar dari pembelajaran yang berlangsung dan

bukan untuk menilai bagus atau kurangnya pembelajaran.

6) Pengamat dapat melakukan perekaman melalui video camera atau

photo digital untuk keperluan dokumentasi atau bahan analisis

pembelajaran. Kegiatan perekaman tidak menggunakan blitz agar

mengganggu jalannya proses pembelajaran.

7) Pengamat mencatat semua hasil pengamatan bagaimana siswa belajar

selama pembelajaran berlangsung.

c. Tahapan Refleksi

Kegiatan refleksi dilakukan dalam bentuk diskusi yang dimulai dari

penyampaian kesan-kesan guru yang telah melaksanakan pembelajaran

(guru model), dengan menyampaikan komentar atau kesan umum maupun

kesan khusus atas proses pembelajaran yang dilakukannya, misalnya

mengenai kesulitan dan permasalahan yang dirasakan dalam merealisasikan

rancangan pembelajaran yang telah disusun.

Selanjutnya, pengamat menyampaikan temuan hasil observasi pembelajaran

dengan menyampaikan data/fakta yang ditemukannya. Tanggapan atau

saran perbaikan disampaikan secara bijak untuk meningkatkan kualitas

belajar siswa. Kegiatan refleksi bukan untuk menilai baik atau kurangnya

guru mengajar. Kegiatan refleksi harus menginspirasi para guru untuk

meningkatkan kualitas pembelajarannya masing-masing.

Page 42: PEDOMAN PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS DAN …...Analisis Dokumen: SKL, KI -KD, Silabus, dan Pedoman Mapel 1 b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran 1 c. Analisis Penerapan Model

36

d. Tahapan Tindak Lanjut

Diskusi dalam kegiatan refleksi seharusnya menghasilkan: 1) perbaikan atas

rancangan pembelajaran yang telah disusun sebelumnya; 2) diperoleh

sejumlah pengetahuan dan pengalaman baru atau keputusan-keputusan

penting untuk perbaikan dan peningkatan proses pembelajaran; dan 3)

pemahaman tentang karakteristik konsep materi ajar, cara belajar siswa,

maupun cara evaluasi yang sangat berguna untuk perbaikan proses

pembelajaran.

Melalui kegiatan Lesson Study perbaikan proses pembelajaran akan terjadi

pada tataran individual maupun menajerial. Pada tataran individual,

berbagai temuan dan masukan berharga yang disampaikan pada saat

diskusi dalam tahapan refleksi menjadi modal bagi para guru, baik yang

bertindak sebagai pengajar maupun observer untuk mengembangkan proses

pembelajaran ke arah lebih baik.

Pada tataran manajerial, dengan keikutsertaan langsung kepala sekolah

maupun pengawas dalam kegiatan Lesson Study, sebagai peserta dalam

merancang pembelajaran maupun melakukan pengamatan, tentunya akan

memperoleh sejumlah masukan yang berharga bagi kepentingan

pengembangan manajemen pendidikan di sekolahnya secara keseluruhan.

Kalau selama ini kepala sekolah banyak disibukkan dengan hal-hal di luar

pendidikan, dengan keterlibatannya secara langsung dalam kegiatan Lesson

Study sebagai manager dalam peningkatan mutu proses pembelajaran, maka

dia akan lebih dapat memahami apa yang sesungguhnya dialami oleh guru

dan siswanya dalam proses pembelajaran, sehingga diharapkan kepala

sekolah dapat semakin lebih fokus lagi dalam mewujudkan dirinya sebagai

pemimpin pendidikan di sekolah.

4. Pendampingan In

a. Pengertian

Pendampingan In adalah asistensi implementasi Kurikulum 2013 yang

diberikan kepada guru dan kepala sekolah (sebagai wakil guru mata

Page 43: PEDOMAN PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS DAN …...Analisis Dokumen: SKL, KI -KD, Silabus, dan Pedoman Mapel 1 b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran 1 c. Analisis Penerapan Model

37

pelajaran yang diampunya) pada semua sekolah dalam satu kluster secara

klasikal di induk kluster.

b. Peserta

Peserta pendampingan In sekurang-kurangnya sama dengan peserta

pelatihan sekolah sasaran. Jumlah peserta pendampingan In dari setiap

sekolah minimal 11 orang yang terdiri dari guru mata pelajaran Bahasa

Indonesia, PPKn, Matematika, IPA, Bahasa Inggris, IPS, Seni Budaya,

PJOK, Prakarya, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (@ 1 orang)

dan 1 (satu) orang guru Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti,

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti, Pendidikan Agama Hindu

dan Budi Pekerti, Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti, ATAU

Pendidikan Agama Konghucu dan Budi Pekerti. Guru Pendidikan Agama

dan Budi Pekerti SELAIN Islam yang dikirim adalah yang peserta

didiknya paling banyak di sekolah yang bersangkutan.

Salah satu dari 11 peserta tersebut adalah kepala sekolah yang mewakili

guru mata pelajaran yang diampu sesuai dengan latar belakang

pendidikannya.

c. Instruktur

Instruktur pendampingan In adalah Instruktur Kabupaten/Kota (IK) yang

telah mengikuti Bimbingan Teknis Instruktur Kabupaten/Kota.

d. Materi dan aktivitas

Materi (fokus) pendampingan In 1 dan In 2 adalah pelaksanaan

pembelajaran dan penilaian sebagaimana disajikan pada Tabel 2 dan Tabel

3.

Page 44: PEDOMAN PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS DAN …...Analisis Dokumen: SKL, KI -KD, Silabus, dan Pedoman Mapel 1 b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran 1 c. Analisis Penerapan Model

38

Tabel 2: Struktur Program Pendampingan In 1

No. Materi JP

1. Pembukaan dan Penjelasan Teknis Pendampingan In 1

2. Workshop Penyusunan RPP (untuk pembelajaran riil pada

On 1)

2

3. Workshop Penyusunan Instrumen Penilaian (untuk

pembelajaran riil pada On 1)

2

4. Simulasi Pelaksanaan Pembelajaran dan Penilaian dan

Refleksi

2

JUMLAH 7

Tabel 3: Struktur Program Pendampingan In 2

No. Materi JP

1. Refleksi lesson learned dari pendampingan On 1 1

2. Workshop Penyusunan RPP (untuk pembelajaran riil) 2

3. Workshop Penyusunan Instrumen Penilaian (untuk penilaian

riil)

2

4. Simulasi Pelaksanaan Pembelajaran dan Penilaian dan

Refleksi

2

JUMLAH 7

e. Output

Produk yang diharapkan dihasilkan dari Pendampingan In disajikan

dalam Tabel 4.

Page 45: PEDOMAN PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS DAN …...Analisis Dokumen: SKL, KI -KD, Silabus, dan Pedoman Mapel 1 b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran 1 c. Analisis Penerapan Model

39

Tabel 4: Output Pendampingan In

No. Pendampingan Output

1. In 1 1. RPP untuk dilaksanakan pada On 1;

2. Instrumen penilaian untuk dipakai pada On

1; dan

3. Umpan balik simulasi.

2. In 2 1. Daftar best practice dari On 1;

2. RPP untuk dilaksanakan di kelas;

3. Instrumen penilaian untuk dipakai di kelas;

dan

4. Umpan balik simulasi.

f. Pelaksana

Pelaksana pendampingan In adalah Sekolah Induk yaitu oleh panitia

pelaksana yang dibentuk melalui rapat pembentukan panitia pelaksana

pendampingan In yang dihadiri oleh semua kepala sekolah dalam satu

kluster, wakil kepala sekolah sekolah induk, dan para guru serta kepala

dan staf TU sekolah induk.

Struktur panitia pelaksana pendampingan In adalah sebagai berikut:

Penanggungjawab : Kepala Sekolah (sekolah induk)

Ketua : Wakaur Kurikulum

Sekretaris : Guru senior yang dipilih oleh forum rapat

Bendahara : Bendahara sekolah

Seksi akademik : Guru yang dipilih oleh forum rapat

Seksi sarpras : Wakaur Sarpras dan dua staf TU

Seksi konsumsi : Guru yang dipilih oleh forum rapat dan

seorang staf TU

Page 46: PEDOMAN PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS DAN …...Analisis Dokumen: SKL, KI -KD, Silabus, dan Pedoman Mapel 1 b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran 1 c. Analisis Penerapan Model

40

g. Waktu dan tempat pelaksanaan

Pendampingan In dilaksanakan pada Juli s.d September 2017.

Pendampingan In dilaksanakan di sekolah induk kluster.

5. Pendampingan On

a. Pengertian Pendampingan On

Pendampingan On adalah asistensi pelaksanaan kurikulum yang

diberikan guru secara individual di sekolah yang bersangkutan.

b. Peserta Pendampingan On

Peserta pendampingan On sekurang-kurangnya sama dengan peserta

pendampingan In. Jumlah peserta pendampingan On dari setiap sekolah

minimal 11 orang yang terdiri dari guru mata pelajaran Bahasa Indonesia,

PPKn, Matematika, IPA, Bahasa Inggris, IPS, Seni Budaya, Penjasorkes,

Prakarya, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (@ 1 orang) dan 1

(satu) orang ATAU LEBIH guru Pendidikan Agama Kristen dan Budi

Pekerti, Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti, Pendidikan Agama

Hindu dan Budi Pekerti, Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti,

ATAU Pendidikan Agama Konghucu dan Budi Pekerti. Guru Pendidikan

Agama dan Budi Pekerti selain Islam yang mengikuti adalah yang peserta

didiknya paling banyak di sekolah yang bersangkutan.

Salah satu dari 11 peserta tersebut adalah kepala sekolah yang mewakili

guru mata pelajaran yang diampun sesuai dengan latar belakang

pendidikannya.

c. Instruktur Pendampingan On

Instruktur pendampingan On adalah Instruktur Kabupaten/Kota yang

telah mengikuti Bimbingan Teknis Instruktur Kabupaten/Kota.

Page 47: PEDOMAN PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS DAN …...Analisis Dokumen: SKL, KI -KD, Silabus, dan Pedoman Mapel 1 b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran 1 c. Analisis Penerapan Model

41

d. Materi dan aktivitas Pendampingan On

Materi (fokus) pendampingan On adalah pelaksanaan pembelajaran dan

penilaian sebagaimana disajikan pada Tabel 5.

Tabel 5: Struktur Program Pendampingan On (1)

No. Materi JP*

1. Pembukaan dan Penjelasan Teknis Pendampingan On (1 kali) 1

2. (Observasi) Pembelajaran dan Penilaian di dalam Kelas A 2

3. (Observasi) Pembelajaran dan Penilaian di dalam Kelas B 2

4. Refleksi Pembelajaran dan Penilaian dan Revisi RPP dan

Instrumen Penilaian

2

JUMLAH 7

Kluster-kluster yang sekolah imbasnya hanya satu atau dua,

pendampingan On agar diberikan lebih dari 1 (satu) kali. Berikut adalah

struktur program pendampingan On 2.

Tabel 6: Struktur Program Pendampingan On 2

No. Materi JP*

1. Pembukaan dan Penjelasan Teknis Pendampingan In (1 kali) 1

2. (Observasi dan refleksi) Pembelajaran dan Penilaian di dalam

Kelas A

2

3. (Observasi dan refleksi) Pembelajaran dan Penilaian di dalam

Kelas B

2

4. Pengolahan hasil penilaian 2

JUMLAH 7

Page 48: PEDOMAN PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS DAN …...Analisis Dokumen: SKL, KI -KD, Silabus, dan Pedoman Mapel 1 b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran 1 c. Analisis Penerapan Model

42

e. Output Pendampingan On

Produk yang diharapkan dihasilkan dari pendampingan On disajikan

dalam Tabel 7.

Tabel 7: Output Pendampingan On

No. Pendampingan Output

1. On1 1. Umpan balik pembelajaran;

2. Umpan balik penilaian;

4. RPP dan instrumen penilian yang telah direvisi.

2. On 2 (bila

dilakukan)

1. Umpan balik pembelajaran;

2. Umpan balik penilaian;

3. Contoh pengolahan nilai.

f. Pelaksana Pendampingan On

Pelaksana pendampingan On adalah Sekolah Imbas yaitu oleh panitia

pelaksana yang dibentuk melalui rapat pembentukan panitia pelaksana

pendampingan On yang dihadiri oleh kepala sekolah semua wakil kepala

sekolah, dan para guru serta kepala dan staf TU.

Struktur panitia pelaksana pendampingan On adalah sebagai berikut:

Penanggungjawab : Kepala Sekolah

Ketua : Wakaur Kurikulum

Sekretaris : Guru senior yang dipilih oleh forum rapat

Bendahara : Bendahara sekolah

Seksi akademik : Guru yang dipilih oleh forum rapat

Seksi sarpras : Wakaur Sarpras dan satu staf TU

Seksi konsumsi : Guru yang dipilih oleh forum rapat dan satu

staf TU

Page 49: PEDOMAN PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS DAN …...Analisis Dokumen: SKL, KI -KD, Silabus, dan Pedoman Mapel 1 b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran 1 c. Analisis Penerapan Model

43

g. Waktu dan tempat pelaksanaan Pendampingan On

Pendampingan On dilaksanakan pada Juli s.d Desember 2017.

Pendampingan On dilaksanakan di semua sekolah pelaksana K13 (induk

kluster dan sekolah imbas) yang berjumlah 13.731 SMP di seluruh

Indonesia.

6. Penetapan sekolah induk kluster

a. Kriteria sekolah induk kluster

1) Telah melaksanakan K13 sekurang-kurangnya sejak tahun pelajaran

2015/2016;

2) Memiliki manajemen yang baik;

3) Memiliki paling sedikit 15 ruang kelas dengan perabotan (meja, kursi,

papan tulis) yang layak;

4) Memiliki sumber daya listrik minimal 3.300 watt;

5) Memiliki sumber air bersih yang memadai;

6) Memiliki laboratorium IPA;

7) Memiliki perpustakaan;

8) Dapat dicapai dengan mudah dan cepat oleh anggota-anggota kluster;

9) Diutamakan memiliki sarana dan prasarana TIK dan akses internet;

10) Diutamakan memiliki aula;

11) Diutamakan memiliki sarana dan prasarana olahraga;

12) Diutamakan memiliki ruang layanan BK;

13) Diutamakan memiliki laboratorium bahasa.

b. SK sekolah induk kluster

Sekolah induk kluster ditetapkan oleh LPMP melalui SK penetapan

Sekolah Induk Kluster dengan memperhatikan usulan dari Dinas

Pendidikan Kabupaten/Kota.

Page 50: PEDOMAN PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS DAN …...Analisis Dokumen: SKL, KI -KD, Silabus, dan Pedoman Mapel 1 b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran 1 c. Analisis Penerapan Model

44

C. Monitoring, Evaluasi, Pelaporan, dan Layanan Informasi

1. Monitoring pelaksanaan pendampingan

a. Tujuan

Tujuan dilakukannya monitoring adalah untuk:

1) mengetahui apakah pendampingan dilaksanakan sesuai dengan

ketentuan; dan

2) membantu memecahkan masalah/hambatan pelaksanaan

pendampingan (bila ada).

b. Cakupan/aspek

Monitoring dilakukan untuk pelaksanaan pendampingan In maupun On

dengan cakupan/aspek monitoring minimal meliputi:

1) fokus pendampingan;

2) metode/aktivitas pendampingan;

3) waktu pelaksanaan dan durasi pendampingan;

4) instruktur;

5) kinerja peserta;

6) pendanaan;

7) konsumsi; dan

8) manajemen.

c. Teknik dan instrumen pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, pengamatan,

wawancara, dan studi dokumen. Instrumen yang digunakan adalah

kuesioner, lembar pengamatan, petunjuk wawancara, dan rubrik analisis

dokumen.

d. Pelaksana

Pelaksana monitoring pelaksanaan pendampingan adalah:

Page 51: PEDOMAN PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS DAN …...Analisis Dokumen: SKL, KI -KD, Silabus, dan Pedoman Mapel 1 b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran 1 c. Analisis Penerapan Model

45

1) Direktorat Pembinaan SMP untuk monitoring pengelolaan

pendampingan oleh LPMP dan pelaksanaan pendampingan di sekolah

induk dan sekolah imbas;

2) LPMP untuk monitoring pelaksanaan pendampingan di sekolah induk

dan sekolah imbas; dan

3) Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota untuk monitoring pelaksanaan

pendampingan di sekolah induk dan sekolah imbas.

c. Waktu pelaksanaan

Monitoring dilaksanakan pada saat pendampingan sedang berlangsung.

2. Evaluasi pelaksaaan pendampingan

a. Tujuan

Tujuan dilaksanakannya evaluasi pelaksanaan pendampingan adalah:

1) mengetahui apakah pendampingan telah dilaksanakan sesuai dengan

ketentuan;

2) mengetahui kesesuaian desain (terutama tujuan, fokus, metode,

durasi) pendampingan dengan kebutuhan guru dan kepala sekolah;

3) mengetahui tingkat ketercapaian tujuan pendampingan;

4) mengidentifikasi kelebihan-kelebihan pendampingan yang telah

dilaksanakan untuk; dan

5) mengidentifikasi kekurangan-kekurangan pendampingan yang telah

dilaksanakan.

b. Cakupan/aspek

Aspek-aspek yang dicakup dalam evaluasi pelaksanaan pendampingan

sekurang-kurangnya meliputi:

1) kesesuaian tujuan pendampingan;

2) kesesuaian fokus pendampingan;

3) kesesuaian metode/aktivitas pendampingan;

4) kesesuaian waktu pelaksanaan pendampingan;

Page 52: PEDOMAN PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS DAN …...Analisis Dokumen: SKL, KI -KD, Silabus, dan Pedoman Mapel 1 b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran 1 c. Analisis Penerapan Model

46

5) kecukupan durasi pendampingan;

6) kompetensi instruktur;

7) peserta;

8) kelayakan pendanaan;

9) kelayakan konsumsi;

10) kelayakan manajemen;

11) ketercapaian tujuan pendampingan;

12) kelebihan-kelebihan pelaksanaan pendampingan;

13) kekurangan-kekurangan pelaksanaan pendampingan;

14) saran-saran perbaikan pelaksanaan pendampingan; dan

15) best practice.

c. Teknik dan instrumen pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, pengamatan,

wawancara, dan studi dokumen. Instrumen yang digunakan adalah

kuesioner, lembar pengamatan, petunjuk wawancara, dan rubrik analisis

dokumen.

d. Pelaksana

Pelaksana evaluasi adalah panitia pelaksana pendampingan.

e. Waktu pelaksanaan

Evaluasi pelaksanaan pendampingan dilaksanakan pada setiap akhir

pelaksanaan setiap pendampingan.

3. Pelaporan

Sebagai salah satu bentuk akuntabilitas, pelaksana pendampingan menyusun

laporan, yaitu:

a. laporan pelaksanaan kegiatan, dan

b. laporan keuangan.

Page 53: PEDOMAN PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS DAN …...Analisis Dokumen: SKL, KI -KD, Silabus, dan Pedoman Mapel 1 b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran 1 c. Analisis Penerapan Model

47

Kedua laporan tersebut selesai disusun selambat-lambatnya 1 (satu) bulan

setelah kegiatan diselesaikan. Laporan kemudian diserahkan kepada

pengelola kegiatan di atasnya dengan ketentuan:

a. Sekolah imbas menyerahkan laporan kepada sekolah induk kluster;

b. Sekolah induk menyusun laporan dengan mengintegrasikan laporan

pelaksanaan pendampingan dari sekolah imbas;

c. Sekolah induk kluster menyerahkan laporan kepada LPMP; dan

d. LPMP menyusun laporan pelaksanaan bimbingan teknis dan

pendampingan secara keseluruhan dan menyerahkan laporan kepada

Direktorat Pembinaan SMP.

4. Sanksi

Sanksi terhadap penyelenggaraan pendampingan yang tidak sesuai dengan

ketentuan akan dijatuhkan oleh aparat/pejabat yang berwenang. Sanksi

kepada oknum yang melakukan pelanggaran dapat diberikan dalam berbagai

bentuk sesuai tingkat keseriusan pelanggaran. Berikut adalah beberapa

contoh sanksi yang dapat diberikan:

a. Penerapan sanksi kepegawaian sesuai dengan peraturan dan undang-

undang yang berlaku (pemberhentian, penurunan pangkat, mutasi kerja).

b. Penerapan tuntutan perbendaharaan dan ganti rugi, yaitu dana yang

terbukti disalahgunakan agar dikembalikan kepada kas negara.

c. Penerapan proses hukum, yaitu mulai proses penyelidikan, penyidikan

dan proses peradilan bagi pihak yang diduga atau terbukti melakukan

penyimpangan dana.

d. Pemblokiran dana dan penghentian sementara seluruh bantuan

pendidikan yang bersumber dari APBN pada tahun berikutnya kepada

LPMP dan sekolah bilamana terbukti pelanggaran tersebut dilakukan

secara sengaja dan tersistem untuk memperoleh keuntungan pribadi,

kelompok, atau golongan.

Page 54: PEDOMAN PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS DAN …...Analisis Dokumen: SKL, KI -KD, Silabus, dan Pedoman Mapel 1 b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran 1 c. Analisis Penerapan Model

48

5. Layanan informasi

Layanan informasi dan aduan tentang bimbingan teknis dan Pendampingan

dapat menghubungi :

a. Direktorat Pembinaan SMP, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar,

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan alamat:

Subdit Kurikulum, Dit.PSMP, Telp. 021 5725685, 57900083, 57900342

b. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) setempat; dan

e. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat.

Page 55: PEDOMAN PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS DAN …...Analisis Dokumen: SKL, KI -KD, Silabus, dan Pedoman Mapel 1 b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran 1 c. Analisis Penerapan Model

49

BAB IV

PENUTUP

Implementasi Kurikulum memerlukan keterlibatan semua unsur sekolah untuk

saling mendukung dan berperan serta sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya

masing-masing. Agar pelaksanaan Kurikulum sesuai dengan kebijakan dan konsep

yang diinginkan maka guru yang telah dilatih perlu mendapatkan pendampingan

dalam mengimplementasikan hasil bimbingan teknis. Melalui pendampingan akan

terjadi interaksi dan kolaborasi antara pendamping dan yang didampingi untuk

saling berbagi melaksanakan Kurikulum. Interaksi tersebut diharapkan mampu

memperkuat pelaksanaan Kurikulum di sekolah.

Keberhasilan Bimbingan Teknis dan pendampingan Kurikulum tahun 2017 sangat

dipengaruhi oleh kualitas proses pelaksanaan mulai dari persiapan, pelaksanaan

sampai dengan evaluasi dan pelaporan. Oleh karena itu, agar Bimbingan Teknis dan

pendampingan implementasi Kurikulum di SMP dapat terlaksana sesuai tujuan

diperlukan adanya komitmen dari seluruh pihak yang terkait baik unsur pusat,

LPMP, Kabupaten/Kota, sekolah pelaksana K13 untuk bersama-sama

mengupayakan keberhasilan keseluruhan kegiatan Bimbingan Teknis dan

pendampingan implementasi Kurikulum, sesuai dengan tugas, fungsi dan

kewenangan masing-masing.

Melalui pedoman ini diharapkan semua pihak yang terkait dengan Bimbingan

Teknis dan pendampingan implementasi Kurikulum dapat melaksanakan tugas

dan perannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sekolah pelaksana kurikulum

dapat mengembangkan lebih lanjut kegiatan pendampingan sesuai dengan

kebutuhan dengan tetap mengikuti rambu-rambu yang ada dalam panduan ini. Bila

menemukan permasalahan ataupun pertanyaan yang terkait dengan pelaksanaan

Bimbingan Teknis dan pendampingan dapat menghubungi Tim Kurikulum LPMP

setempat dan/atau Direktorat Pembinaan SMP melalui Subdit Kurikulum di nomor

telepon 021- 57900083.