Pedoman Manajemen SDM

121
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber Daya Manusia adalah aset terpenting RS Baptis Batu yang perlu diperhatikan dengan baik dalam seluruh proses / siklus yang ada. Untuk memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas dilakukan melalui serangkaian proses yang  perlu terus dikelola dan dikembangkan dengan baik. Aktifitas untuk memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas meliputi perencanaan, rekruitmen, penempatan dan pengembangan, pengembangan, pemberian gaji, kompensasi, dan manfaat, serta terminasi pegawai. Untuk mendapatkan pola yang teratur dalam serangkaian proses tersebut diperlukan pedoman pelayanan sumber daya manusia yang diharapkan dapat dipakai sebagai acuan yang terus diperbaiki demi tercapainya tujuan yakni sumber daya manusia yang berkualitas. Sehingga pada kesempatan ini dibuatlah Pedoman Manajemen Sumber Daya Manusia RS Baptis Batu. B. Tujuan Pedoman 1) Tujuan Umum Terciptanya acuan pokok yang terus diper baiki untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas. 2) Tujuan Khusus a. Menentukan ruang lingkup pedoman  b. Menentukan Batasan Operasional c. Mengidentifikasi berbagai landasan hukum d. Menetapkan Tata Laksana Pedoman dalam setiap bab. C. Ruang Lingkup Pelayanan Ruang lingkup Pedoman Manajemen Sumber Daya Manusia meliputi 1) Kebijakan tentang Sumber Daya Manusia RS Baptis Batu 2) Pengembangan Sumber Daya Manusia 3) Rekrutmen, Seleksi dan Penetapan Staf 4) Kredensial Tenaga Kesehatan

Transcript of Pedoman Manajemen SDM

Page 1: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 1/121

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sumber Daya Manusia adalah aset terpenting RS Baptis Batu yang perlu

diperhatikan dengan baik dalam seluruh proses / siklus yang ada. Untuk memperoleh

sumber daya manusia yang berkualitas dilakukan melalui serangkaian proses yang

perlu terus dikelola dan dikembangkan dengan baik. Aktifitas untuk memperoleh

sumber daya manusia yang berkualitas meliputi perencanaan, rekruitmen, penempatan

dan pengembangan, pengembangan, pemberian gaji, kompensasi, dan manfaat, serta

terminasi pegawai.

Untuk mendapatkan pola yang teratur dalam serangkaian proses tersebut

diperlukan pedoman pelayanan sumber daya manusia yang diharapkan dapat dipakai

sebagai acuan yang terus diperbaiki demi tercapainya tujuan yakni sumber daya

manusia yang berkualitas. Sehingga pada kesempatan ini dibuatlah Pedoman

Manajemen Sumber Daya Manusia RS Baptis Batu.

B. Tujuan Pedoman

1) Tujuan Umum

Terciptanya acuan pokok yang terus diperbaiki untuk mendapatkan sumber daya

manusia yang berkualitas.

2) Tujuan Khusus

a. Menentukan ruang lingkup pedoman

b. Menentukan Batasan Operasional

c. Mengidentifikasi berbagai landasan hukumd. Menetapkan Tata Laksana Pedoman dalam setiap bab.

C. Ruang Lingkup Pelayanan

Ruang lingkup Pedoman Manajemen Sumber Daya Manusia meliputi

1) Kebijakan tentang Sumber Daya Manusia RS Baptis Batu

2) Pengembangan Sumber Daya Manusia

3) Rekrutmen, Seleksi dan Penetapan Staf4) Kredensial Tenaga Kesehatan

Page 2: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 2/121

5) Orientasi Pegawai Baru

6) Kontrak Kerja

7) Sistem Kepegawaian

8) Jabatan Struktural dan Struktural

9) Alih Tugas dan Tanggung Jawab

10) Staf Medis sebagai Pegawai

11) Peraturan dan Tata Tertib Kerja

12) Pemberian Gaji, Tunjangan, Insentif dan Lembur

13) Pendidikan dan Pelatihan

14) Penilaian Kinerja

15) Tunjangan Kesehatan dan Kesejahteraan Pegawai

16) Terminasi Pegawai

17) Pembinaan Karakter Pegawai

D. Landasan Hukum

Landasan Hukum :

1) Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 tahun 2009 tentang Kesehatan

2) Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit

3) Undang-Undang Republik Indonesia No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

4) Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan

5) Permenkes RI No. 1691/MENKES/Per/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien

Rumah Sakit.

6) Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012 tentang SMK3

7) Kepmenkes No 1087 /Menkes/SK/VIII/2010 tentang Standar K-3 di rumah sakit.

Page 3: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 3/121

BAB 2

KEBIJAKAN TENTANG SUMBER DAYA MANUSIA

Berikut ini tentang Kebijakan tentang Sumber Daya Manusia

1. Pengaturan Sumber Daya Manusia (SDM) RS Baptis Batu mengacu kepada

Visi, Misi, serta Nilai-Nilai Rumah Sakit Baptis Batu.

2. Pengaturan Sumber Daya Manusia (SDM) memperhatikan Rencana Strategis

(Renstra) RS Baptis Batu.

3. Pengaturan Sumber Daya Manusia (SDM) RS Baptis Batu memperhatikan

dengan baik setiap keputusan Yayasan Rumah Sakit Baptis Indonesia (YRSBI).

4. Pengaturan Sumber Daya Manusia memperhatikan setiap klausul dalam

Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang berlaku.

5. Pengaturan Sumber Daya Manusia RS Baptis Batu mengacu kepada mutu

pelayanan dan keselamatan pasien.

6. Sumber daya manusia meliputi staf klinis maupun non klinis.

7. Sumber daya manusia yang berkualitas didapatkan melalui perencanaan,

rekruitmen, program orientasi, pengembangan melalui penilaian kinerja serta

diklat, pemberian gaji dan tunjangan, dan tunjangan kesejahteraan pegawai.

8. Pengembangan sumber daya manusia

Rencana susunan kepegawaian rumah sakit setiap tahun dikembangkan bersama

oleh para pimpinan, dengan menetapkan jumlah, jenis, dan kualifikasi staf yang

diinginkan.

9. Rekrutmen, seleksi dan penetapan staf

a. Rumah sakit terus mengembangkan proses untuk rekruitmen, evaluasi dan

penetapan staf dan prosedur penetapan lainnya.

Page 4: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 4/121

b. Rekrutmen dan seleksi pegawai sesuai dengan permintaan pengadaan

pegawai yang disahkan dalam rapat staf.

10. Kredensial tenaga kesehatan

a. Rumah sakit mempunyai proses yang efektif untuk mengumpulkan,

memverifikasi, mengevaluasi kredensial / bukti-bukti keahlian / kelulusan

(izin/lisensi, pendidikan, pelatihan, kompetensi dan pengalaman) dari staf

medis yang diizinkan untuk memberikan asuhan pasien, diatur lebih lanjut

dalam kebijakan direktur tentang kredensial staf medis.

b. Rumah sakit mempunyai proses yang efektif untuk mengumpulkan,

memverifikasi dan mengevaluasi kredensial staf keperawatan dan tenaga

kesehatan lainnya (izin, pendidikan, pelatihan dan pengalaman).

11. Orientasi pegawai

Staf baru baik klinis maupun non klinis harus melalui proses orientasi yang

diberikan baik melalui pembekalan umum maupun oleh unit kerja masing-

masing terkait uraian tugas - tugasnya.

12. Sistem kepegawaian

a. Seluruh pegawai RS Baptis Batu ditetapkan status kepegawaiannya melalui

Sistem Kepegawaian RS Baptis Batu.

b. Sistem kepegawaian RS Baptis Batu berdasarkan pada Tingkat Pendidikan,

Masa Kerja, dan Tingkat Kompetensi.

c. Perubahan status dalam sistem kepegawaian dituangkan dalam berita acara

perubahan status kepegawaian.

13. Kontrak kerja

a. Pada umumnya status pegawai baru di RS Baptis Batu adalah kontrak kerja

Page 5: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 5/121

b. Kontrak kerja pada umumnya selama satu tahun dan dapat diperpanjang

maksimal 1 tahun.

14. Jabatan struktural dan non struktural

a. Pegawai dapat menduduki jabatan tertentu baik struktural dan non struktural

memiliki masa jabatan dan tunjangan jabatan tertentu.

b. Besar Tunjangan jabatan diatur dalam keputusan Direktur

15. Alih tugas dan tanggung jawab

a. Untuk kebutuhan pelayanan, pegawai dapat dikenakan penugasan kembali

ke posisi yang lain dengan uraian tugas dan tanggung jawab yang berbeda,

meliputi rotasi dan mutasi kerja.

b. Selain kebutuhan pelayanan, penugasan kembali dapat terjadi karena

promosi maupun demosi.

16. Staf medis sebagai pegawai

Staf medis meliputi Dokter Spesialis, Dokter Umum, Dokter gigi dan Dokter

gigi spesialis merupakan pegawai yang memiliki hak-hak tertentu sesuai

dengan status kepegawaiannya.

17. Peraturan dan tata tertib kerja

Rumah sakit membuat kebijakan tentang sistem kepegawaian, peraturan dan

tata tertib kerja.

18. Gaji, tunjangan, insentif dan lembur

a. Pegawai berhak mendapatkan gaji, tunjangan, insentif dan lembur sesuai

dengan Perjanjian Kerja Bersama.

b. Gaji Dokter sesuai dengan peraturan tentang dokter sebagai pegawai.

Page 6: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 6/121

19. Pendidikan dan pelatihan

a. Setiap staf memperolah pendidikan dan pelatihan baik in-service maupun di

luar rumah sakit untuk meningkatkan ketrampilan dan pengetahuannya.

b. Semua staf baik staf klinis dan non klinis wajib dapat menunjukkan

kompetensi yang layak dalam teknik resusitasi.

c. Setiap staf wajib mengikuti diklat yang diadakan oleh rumah sakit

d. Rumah Sakit Baptis Batu dapat juga dipakai sebagai lahan Pratik dan

Penelitian mahasiswa

20. Penilaian kinerja

a. Rumah sakit mengembangkan penilaian kinerja bagi staf profesional baik

staf klinis maupun non klinis.

b. Penilaian kinerja dilakukan untuk menilai kinerja individu pegawai dalam

setiap tahap status kepegawaian yang ada.

21. Tunjangan kesehatan dan kesejahteraan pegawai

Rumah sakit memberikan tunjangan kesejahteraan bagi pegawai.

22. Terminasi pegawai

a. Terminasi pegawai adalah pengakhiran hubungan kerja pegawai atau sering

disebut dengan Pemutusan Hubungan Kerja antara pegawai dengan rumah

sakit dapat berasal dari pihak rumah sakit maupun dari pihak pegawai

sesuai dengan Perjanjian Kerja Bersama (PKB).

b. Permohonan pengunduran diri dari pegawai adalah minimal 1 bulan

sebelum berhentinya pegawai.

c. Pemberian uang pesangon dan atau pengganti hak sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

23. Pembinaan karakter pegawai

Page 7: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 7/121

a. Rumah Sakit mengadakan program pembinaan karakter pegawai untuk

mendapatkan pegawai yang memiliki karakter yang baik dan dapat

diandalkan.

b. Pembinaan karakter dapat melalui pembinaan umum maupun khusus

kepada pegawai.

Page 8: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 8/121

BAB 3

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

3.1 Prinsip-prinsip Pengembangan Sumber Daya Manusia

1. Pengembangan Sumber Daya Manusia di RS Baptis Batu perlu dilakukan dengan

perencanaan sesuai dengan kebutuhan pasien yang berfokus pada peningkatan mutu

dan keselamatan pasien.

2. Rumah sakit melakukan pengembangan sumber daya manusia meliputi pengadaan

dari segi jumlah, peningkatan tingkat kompetensi, serta peningkatan jenjang karir .

3. Rumah sakit menetapkan kualifikasi sumber daya manusia baik tingkat pendidikan,

ketrampilan, pengetahuan dan persyaratan lain yang mendukung peningkatan mutu

dan keselamatan pasien.

4. Rencana pengembangan sumber daya manusia dikembangkan bersama oleh para

pimpinan dan dilakukan evaluasi.

5. Rencana pengembangan sumber daya manusia dituangkan dalam Program

Pengembangan Sumber Daya Manusia RS Baptis Batu setiap tahunnya.

6. Perencanaan staf / pegawai didasarkan pada pola ketenagaan yang menganalisa

kebutuhan tenaga sesuai dengan kebutuhan pasien dan pelayanan lainnya.

7. Perencanaan kebutuhan jumlah staf / pegawai dituangkan dalam rencana kerja

tahunan unit kerja (TOR Unit kerja).

8. Pengadaan kebutuhan ketenagaan di luar perencanaan tahunan karena perubahan

situasi dan kondisi yang terjadi dalam pelayanan dilakukan setelah melalui analisa

kebutuhan yang seksama dan disetujui dalam rapat staf rumah sakit.

9. Pengembangan dalam tingkat kompetensi berhubungan dengan pendidikan dan

pelatihan serta program pengembangan lainnya yang diatur dalam KebijakanDirektur dalam Pendidikan dan Pelatihan.

10. Rumah sakit mengupayakan peningkatan jenjang karir baik melalui proses reguler

kenaikan status kepegawaian, promosi, serta sistem pengkajian jenjang karir yang

terus dikembangkan sesuai dengan tingkat kompetensi yang dimiliki pegawai.

11. Masukan dalam peningkatan jenjang karir melalui penilaian kinerja untuk

peningkatan status kepegawaian diatur dalam kebijakan tentang penilaian kinerja .

12. Pengkajian untuk sistem jenjang karir melibatkan berbagai elemen pimpinanmaupun profesi yang ada di Rumah Sakit Baptis Batu dan tidak menutup

Page 9: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 9/121

kemungkinan bekerja sama dengan pihak luar yang terpercaya dalam penilaian

tingkat kompetensi pegawai sesuai dengan profesi masing-masing.

3.2 Proses Pengajuan Ketenagaan sesuai rencana

1. Unit kerja menyampaikan kebutuhan ketenagaan dalam rapat kerja, atau rapat staf.

2. Kebutuhan pengadaan pegawai harus disetujui dalam rapat dan oleh Direktur.

3. Setelah disetujui, kepala unit kerja harus mengisi form permintaan pegawai dan

ditandatangani oleh Wakil Direktur terkait.

4. Form diserahkan ke Bagian SDM

5. Bagian SDM melakukan mekanisme rekrutmen dan seleksi pegawai sesuai dengan

seleksi pegawai.

3.3 Proses Pengembangan Karir Pegawai

1. Bagian SDM mengidentifikasi kebutuhan peningkatan karir setiap tahunnya

2. Merangkum pegawai yang akan mengalami kenaikan karir.

3. Melakukan penilaian kinerja sesuai dengan waktu peningkatan karir

4. Membuat berita acara terkait perubahan status pegawai.

Page 10: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 10/121

BAB 4

REKRUTMEN, SELEKSI DAN PENETAPAN STAF

4.1 Ketentuan Umum Rekrutmen, Seleksi dan Penetapan Staf

1. Sesuai dengan kebijakan tentang SDM, rumah sakit terus mengembangkan proses

untuk rekruitmen, evaluasi dan penetapan staf dan prosedur penetapan lainnya.

2. Keputusan untuk melakukan proses rekrutmen melalui pembicaraan antar para

pimpinan di RS Baptis Batu.

3. Mekanisme pengajuan pengadaan pegawai sesuai dengan kebijakan tentang

pengembangan pegawai di RS Baptis Batu.

4. Rekrutmen dan seleksi pegawai menjadi tanggung jawab Bagian Sumber Daya

Manusia di bawah pembinaan Wakil Direktur Umum Keuangan.

5. Proses seleksi melibatkan Wakil Direktur, Manajer, Kepala Bagian SDM maupun

Kepala Unit Kerja terkait sebagai tim rekrutmen dan seleksi pegawai untuk

mendapatkan pegawai yang berkualitas sesuai yang dibutuhkan.

6. Proses seleksi pegawai medis melibatkan Komite Medik untuk memberikan

rekomendasi.

7. Proses seleksi meliputi berbagai proses :

1) Wawancara.

2) Psikotest (MMPI), test bakat / minat, dan test-test lain yang terus dikembangkan

oleh Bagian SDM.

3) Test-test keprofesian sesuai dengan profesi yang ada.

4) Test kesehatan.

8. Biaya test kesehatan ditanggung oleh kandidat pegawai.9. Pengambilan keputusan terkait hasil seleksi diputuskan bersama tim seleksi pegawai

dan disetujui oleh Direktur.

10. Kandidat pegawai yang lolos seleksi dilakukan penetapan status kepegawaian sesuai

dengan sistem kepegawaian yang berlaku di RS Baptis Batu.

11. Pengakuan masa kerja diterapkan kepada status pegawai tetap sbb :

a. Bila pegawai berasal dari Lembaga Baptis, yang profesinya dibutuhkan di

lingkungan perusahaan, masa kerja dapat diperhitungkan maksimal setengah darimasa kerjanya dan tetap menjalani masa percobaan.

Page 11: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 11/121

b. Bila Pegawai pernah dinas di Rumah Sakit Baptis, masa kerja yang dahulu dapat

diperhitungkan penuh dan tetap menjalankan masa percobaan pekerja.

c. Bila profesi sebelumnya tidak ada kaitannya dengan pekerjaan di lingkungan

Perusahaan tidak dapat diperhitungkan.

d. Masa kerja yang diperhitungkan dapat berpengaruh terhadap status grade,

golongan, kompetensi, tetapi tidak dihitung sebagai masa bakti di Rumah Sakit

Baptis Batu.

12. Pada umumnya pegawai baru menjalani status : orientasi, kontrak kerja, dan calon

pegawai.

13. Penetapan pegawai melalui surat keputusan direktur,

14. Pegawai klinis mendapatkan surat penugasan klinis dari direktur setelah

mendapatkan rekomendasi dari tim kredensial.

15. Ketentuan pada masa orientasi :

a. Menandatangani pernyataan sanggup mengikuti program orientasi pegawai.

b. Tidak mendapatkan gaji selama orientasi, tetapi mendapatkan uang transport dan

makan.

c. Tidak / belum mendapatkan tunjangan kesehatan.

d. Program orientasi paling lama selama 2 minggu, dapat diperpanjang bila setelah

evaluasi pegawai dinyatakan belum mampu / belum siap untuk bekerja.

16. Kebijakan tentang pegawai kontrak tertuang dalam kebijakan Direktur tentang

Kontrak Kerja.

17. Ketentuan tentang penetapan sebagai calon pegawai sbb :

a. Pegawai kontrak yang dinyatakan memenuhi standar penilaian dapat memasuki

status percobaan calon pegawai sesuai dengan kebutuhan rumah sakit.

b. Calon pegawai memiliki 2 tahap : percobaan calon pegawai (3 bulan) dan calon

pegawai (9 bulan).c. Status percobaan calon pegawai dan status calon pegawai dinyatakan dengan

surat keputusan direktur.

d. Selama percobaan calon pegawai, pegawai dinilai; bila memenuhi standar dapat

masuk status calon pegawai sesuai dengan peraturan tentang penilaian kinerja.

e. Satu bulan sebelum berakhir masa calon pegawai, pegawai dinilai kembali untuk

memasuki status sebagai pegawai tetap.

Page 12: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 12/121

18. Hak calon pegawai sbb :

a. Gaji calon pegawai meliputi : gaji pokok diterimakan sebesar 80%, tunjangan

beras untuk diri sendiri, uang transport, insentif, dan lembur bila ada jam

lembur.

b. Gaji dokter calon pegawai diatur tersendiri dalam peraturan tentang gaji dokter.

c. Pegawai mendapatkan tunjangan kesehatan berupa plafon sebesar 75% dari

plafon yang diterimakan untuk pegawai tetap sesuai dengan kebijakan direktur

tentang tunjangan kesehatan pegawai.

d. Pegawai belum diikutkan asuransi kesehatan.

e. Pegawai mendapatkan hak cuti 6 hari.

19. Penetapan pegawai tetap memerlukan persyaratan sbb

a. Pegawai mendapatkan penilaian baik dalam penilaian kinerja selama masa calon

pegawai.

b. Penetapan dilakukan melalui pembicaraan dalam tim dan dibuat dalam berita

acara.

4.2 Proses Seleksi Pegawai

1. Bagian SDM mendapatkan permintaan seleksi pegawai baru dari Wakil Direktur terkait.

2. Bagian SDM melakukan seleksi lamaran yang masuk sesuai dengan permintaan.

3. Berkas lamaran ditunjukkan kepada Wakil Direktur terkait.

4. Wakil direktur menetapkan pelamar yang sesuai dengan kriteria.

5. Bagian SDM melakukan verifikasi berkas-berkas untuk kredensial bagi kandidat staf

klinis.

6. Bagian SDM menghubungi tim seleksi.

7. Bagian SDM melakukan pemanggilan kandidat untuk proses seleksi.

8. Proses seleksi :1) Wawancara tentang status kepegawaian yang akan dikenakan kepada kandidat

pegawai, bila setuju masuk proses seleksi.

2) Test MMPI

3) Wawancara dengan tim yang ada.

4) Uji kompetensi sesuai dengan profesi masing-masing

9. Test MMPI dikirim kepada Psikiater.

10. Setelah hasil didapatkan, tim berkumpul memutuskan hasil seleksi, dibuat dalam beritaacaranya.

Page 13: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 13/121

11. Bagian SDM memanggil kandidat untuk tes kesehatan, kandidat pegawai diberitahu

tentang biaya tes kesehatan yang akan dilakukan

12. Bila ada masalah kesehatan, maka hasil tes kesehatan dikonsultasikan lagi kepada tim.

13. Bila tidak diterima maka diberi surat penolakan, bila kandidat diterima maka akan

dihubungi untuk proses orientasi.

4.3 Proses Penetapan Staf

1. Masukan dari hasil penetapan kandidat diterima sebagai pegawai.

2. Bagian SDM memeriksa berkas lamaran.

3. Merekap dalam rencana penetapan status kepegawaian meliputi :

a) Digunakan untuk apa : pegawai baru atau mutasi.

b) Nama dan gelar

c) Jenis kelamin

d) Tempat tanggal lahir

e) Asal Pendidikan

f) Pendidikan yang diakui untuk pekerjaan kandidat

g) Pengalaman kerja direkap dalam tahun dan / atau bulan. Pengalaman kerja yang

tidak ada surat pengalaman kerja tidak dapat dijadikan acuan untuk pengakuan

masa kerja.

h) Tanggal mulai orientasi

i) Tanggal mulai kontrak kerja

j) Masa kerja yang diakui

k) Status kelompok pekerjaan dan pekerjaan

l) Grade yang direncanakan

m) Golongan yang direncanakan

n) Tingkat kompetensi yang ditetapkan.4. Dicetak dalam kertas HVS ukuran A4

5. Dimintakan persetujuan Direktur.

Page 14: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 14/121

BAB 5

KREDENSIAL TENAGA KESEHATAN

5.1 Kredensial Staf Klinis

5.1.1 Ketentuan Umum :

1. Pegawai / staf klinis adalah pegawai yang memiliki tanggung jawab dan tanggung

gugat langsung terhadap asuhan kesehatan kepada pasien.

2. Termasuk pegawai / staf klinis adalah :

a. Medis : dokter spesialis / super spesialis,dokter umum, dokter gigi spesialis,

dokter gigi

b. Perawat

c. Bidan

d. Paramedis non perawat : analis, radiografer, fisioterapis, okupasi terapis, ahli

gizi, apoteker, asisten apoteker, petugas rekam medis.

3. Rumah sakit mempunyai proses yang efektif untuk mengumpulkan, memverifikasi,

mengevaluasi kredensial / bukti-bukti keahlian / kelulusan (izin/lisensi, pendidikan,

pelatihan, kompetensi dan pengalaman) dari staf medis yang diizinkan untuk

memberikan asuhan pasien.

4. Rumah sakit mempunyai tujuan yang terstandar, prosedur berbasis bukti, untuk

memberi wewenang kepada semua anggota staf medis untuk menerima pasien dan

memberikan pelayanan klinis lainnya konsisten / sesuai dengan kualifikasi.

5. Rumah sakit mempunyai proses yang efektif untuk mengumpulkan, memverifikasi

dan mengevaluasi kredensial staf keperawatan (izin, pendidikan, pelatihan dan

pengalaman).

6. Rumah sakit mempunyai standar prosedur untuk mengidentifikasi tanggung jawab pekerjaan dan untuk membuat penugasan kerja klinik berdasarkan atas kredensial

staf perawat dan peraturan perundang-undangan.

7. Rumah sakit mempunyai proses yang efektif untuk mengumpulkan, memverifikasi

dan mengevaluasi kredensial paramedis non perawat dan membuat penugasan klinik

berdasarkan atas kredensial pegawai / staf paramedis non perawat berdasarkan

kredensial yang telah dilakukan.

Page 15: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 15/121

5.1.2 Ketentuan Khusus :

1. Setiap pegawai / staf klinis mengajukan permohonan kewenangan kliniknya

berdasarkan kompetensi profesi masing masing; permohonan yang diajukan adalah

kewenangan penuh, kewenangan dengan supervisi, atau tidak meminta kewenangan.

2. Kredensial dan rekomendasi kewenangan klinik staf medis dilakukan oleh sub

komite kredensial Komite Medis.

3. Kredensial dan rekomendasi kewenangan klinik staf keperawatan dan bidan

dilakukan oleh Komite Keperawatan dengan tim kredensialnya.

4. Kredensial dan rekomendasi kewenangan klinik pegawai paramedis non keperawatan

dilakukan oleh kepala instalasi terkait dan Wakil Direktur Pelayanan.

5. Rekomendasi kewenangan klinik dipakai sebagai masukan untuk diberikannya surat

keputusan penugasan klinik setiap pegawai / staf klinis.

6. Surat keputusan penugasan klinis berlaku selama 3 tahun.

5.2 Proses Kredensial Dokter

Proses Kredensial Dokter diatur tersendiri dalam Kebijakan dan Peraturan lain tentang

Kredensial Staf medis

Page 16: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 16/121

BAB 6

ORIENTASI PEGAWAI

6.1 Ketentuan Umum :

1. Setiap kandidat pegawai yang dinyatakan lolos seleksi pegawai di Lingkungan RS

Baptis Batu wajib dimasukkan dalam program orientasi pegawai baru.

2. Program orientasi pegawai baru diberikan melalui pembekalan secara umum oleh

rumah sakit dan pembekalan khusus di unit kerja masing-masing sesuai dengan

profesinya.

3. Pegawai dokter spesialis tidak mendapatkan orientasi di unit kerja, melainkan

program orientasi pembekalan umum sebagai pegawai baru.

4. Program orientasi dilakukan maksimal selama 2 minggu.

6.2 Ketentuan Khusus :

1. Program orientasi yang berupa pembekalan umum rumah sakit dikoordinir oleh

Bagian Sumber Daya Manusia, sedangkan orientasi di unit kerja dikoordinir oleh

Kepala Unit Kerja masing-masing.

2. Pembekalan umum orientasi pegawai baru meliputi :

1) Visi, Misi, Nilai RS Baptis Batu.

2) Struktur Organisasi RS Baptis Batu.

3) Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.

4) Program Keselamatan Pasien Rumah Sakit.

5) Etika dalam bekerja.

6) Compassion towards Excellency.

7) Pelayanan Prima.

8) Basic Life Support.9) Penanggulangan Kebakaran dan penggunaan Alat Pemadam Kebakaran

(APAR).

10) Kompetensi Spiritual.

3. Pegawai mendapatkan orientasi melalui pembekalan khusus di unit kerja masing-

masing.

4. Peraturan selama program orientasi :

a. Pegawai menandatangani pernyataan program orientasi. b. Program orientasi dilakukan selama 2 minggu.

Page 17: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 17/121

c. Selama program orientasi tidak diperhitungkan sebagai gaji.

d. Pegawai mendapatkan uang transport perhari sesuai dengan peraturan

pemberian uang transport pegawai

e. Pegawai mendapatkan 1 X makan sesuai dengan peraturan tentang makan

pegawai.

f. Selama program orientasi pegawai belum mendapatkan tunjangan kesehatan.

g. Bila pegawai mengundurkan diri, maka wajib mengembalikan seluruh biaya-

biaya yang dikeluarkan oleh rumah sakit selama seleksi dan program orientasi.

5. Kepala unit kerja membuat laporan evaluasi orientasi pegawai baru.

6.2 Proses Orientasi Pegawai

6.2.1 Input :

1. Dari masukan diterimanya pegawai baru.

2. Bagian SDM mencatat pegawai baru pada buku program orientasi pegawai baru.

3. Bagian SDM menghubungi tim pembicara untuk pembuatan jadwal pembekalan

umum program orientasi.

4. Bagian SDM membuat jadwal pembekalan orientasi.

6.2.2 Proses :

5. Pegawai baru dijelaskan program orientasi serta hak dan kewajiban pegawai selama

orientasi.

6. Pegawai menandatangani form orientasi pernyataan orientasi pegawai baru.

7. Bagian SDM menyiapkan acara pembekalan : ruang diklat, LCD, form-form yang

diperlukan, serta daftar hadir.

6.2.3 Output:

8. Bagian SDM mengevaluasi hasil pelaksanaan program.9. Bagian SDM membuat sertifikat orientasi pegawai.

6.2.4 Feedback :

10. Bagian SDM mencatat pada buku program orientasi.

11. Bagian SDM menginput pada komputer untuk database pelatihan.

Page 18: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 18/121

BAB 7

SISTEM KEPEGAWAIAN

7.1 Ketentuan Umum

1. Seluruh Pegawai RS Baptis Batu ditetapkan status kepegawaiannya melalui Sistem

Kepegawaian RS Baptis Batu.

2. Sistem Kepegawaian RS Baptis Batu berdasarkan pada Tingkat Pendidikan, Masa

Kerja, serta Tingkat Kompetensi.

3. Penetapan status kepegawaian berdasarkan sistem kepegawaian di RS Baptis Batu

diperlukan untuk proses-proses kepegawaian seperti : pegawai kontrak, kenaikan

status menjadi calon pegawai, pegawai tetap, kenaikan golongan, kenaikan grade /

golongan karena perubahan tingkat pendidikan, mutasi, rotasi, promosi, demosi,

dsb.

4. Promosi adalah perpindahan pegawai ke tingkat status kepegawaian yang lebih

tinggi sesuai kebutuhan perusahaan. Sebaliknya demosi perpindahan pegawai ke

tingkat status kepegawaian yang lebih rendah karena kompetensi yang tidak

mencapai standar atau karena sanksi yang ditetapkan oleh perusahaan karena

pelanggaran terhadap tata tertib dan peraturan perusahaan.

5. Rotasi adalah perpindahan pegawai ke unit kerja lain tetapi tetap dengan pekerjaan

(job family) yang sama untuk memenuhi kebutuhan perusahaan; status

kepegawaian meliputi grade, golongan, maupun tingkat kompetensi tidak berubah.

Sedangkan Mutasi adalah perpindahan pegawai ke unit kerja lain dengan pekerjaan

(job family) yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan perusahaan; status

kepegawaian meliputi grade, golongan, maupun tingkat kompetensi dapat berubah

atau tetap.

6. Pegawai yang dimutasikan menjalani masa percobaan 6 bulan kemudian dilakukanevaluasi penilaian kinerja, bila memenuhi standar maka ditetapkan mutasi penuh.

Sebaliknya bila tidak memenuhi standar maka dapat dikembalikan ke posisi

semula.

7. Penetapan perubahan status kepegawaian dilakukan melalui mekanisme / proses

penetapan sesuai dengan kebijakan / SPO yang ada pada proses-proses

kepegawaian mulai dari seleksi pegawai, kontrak, calon pegawai, kenaikan

golongan, mutasi, dsb.

Page 19: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 19/121

7.2 Ketentuan Khusus

1. Selama belum ada sistem yang mengatur dan menetapkan tingkat kompetensi,

maka pada perpindahan dari sistem kepegawaian yang lama kepada sistem

kepegawaian yang baru : penetapan tingkat kompetensi melalui rentang waktu

masa kerja sbb :

a) Masa kerja 0 – 4 tahun = tingkat kompetensi 75% - 85%

b) Masa kerja 5 – 9 tahun = tingkat kompetansi 86 – 95%

c) Masa kerja 10 – 14 tahun = tingkat kompetensi 96 – 105%

d) Masa kerja 15 – 19 tahun = tingkat kompetensi 106 – 115%

e) Masa kerja 20 tahun atau lebih = tingkat kompetensi >115%

2. Dengan bertambahnya masa kerja, tidak serta merta bertambah tingkat

kompetensinya, melainkan tetap menduduki tingkat kompetensi yang dimilikinya

sampai instrumen sistem jenjang karir untuk menetapkan tingkat kompetensi

pegawai ada.

1. Pegawai baru menduduki tingkat kompetensi 75% -85% meskipun memiliki

pengalaman kerja yang diakui.

7.3 Sistem Kepegawaian

7.3.1 Job Family

7.3.1.1 Job Family Medis

Tabel 7.1 Kamus Job Family Medis

JENJANG PENDIDIKAN KELOMPOK GRADE

Min. S 2Medis Sub Spesialis / Konsultan VIII

Medis Spesialis VII

Min. S1

Medis Umum 2 VI

Medis Umum 1 V

Job Family Medis terdiri dari :

1) Kelompok Medis Umum 1 :

Lulusan Fakultas Kedokteran Umum & Gigi. Start awal grade V

2) Kelompok Medis Umum 2 :

Page 20: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 20/121

Dokter Umum yang mempunyai tambahan sertifikat untuk dapat melakukan pemeriksaan

tertentu. Seorang dokter umum yang secara berkala mengikuti pelatihan USG dapat

melakukan pemeriksaan USG. Start awal grade VI.

3) Kelompok Medis Spesialis :

Lulusan Fakultas Kedokteran dengan spesialisasi tertentu. Seperti Spesialis Penyakit

Dalam, THT, Obgyn, Anestesi, Rehabilitasi Medik, Bedah, Patologi Klinik. Start awal

grade VII.

4) Kelompok Medis Sub Spesialis / Konsultan :

Dokter Spesialis yang mempunyai Sub Spesialis atau Konsultan. Seperti Spesialis Bedah

Saraf, KGH. Start awal grade VIII.

7.3.1.2 Job Family Perawat

Tabel 7.2 Kamus Job Family Perawat

JENJANG PENDIDIKAN KELOMPOK GRADE

Min S2 / Pasca Sarjana Ners 6 VI

Min S1 Ners 5 V

Ners 4 IV

Min D3 Ners 3 IV

Ners 2 III

SPK Ners 1 II

Min SLTA PP I

Job Family Perawat terdiri dari :

1) Kelompok PP :

Pembantu Perawat lulusan min SLTA dan bersertifikat. Masuk grade I

2) Kelompok Ners 1 :

Perawat lulusan SPK. Masuk grade II

3) Kelompok Ners 2 :

Perawat lulusan Akademi Keperawatan dan Akademi Kebidanan. Masuk grade III -

IV.

4) Kelompok Ners 4 :

Perawat lulusan Sarjana Keperawatan. Masuk grade IV - V

5) Kelompok Ners 6 :

Perawat lulusan S 2 Keperawatan. Masuk grade VI - VII.

Page 21: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 21/121

Catatan :

– Perawat lulusan Akademi Keperawatan dan Akademi Kebidanan mulai dengan grade III

dan bisa masuk ke grade IV dengan penambahan kompetensi yang ditentukan

– Perawat lulusan S1 tidak secara otomatis masuk grade IV akan tetapi akan ditentukan

oleh rumah sakit apakah masuk atau tidak berdasarkan kebutuhan ketenagaan rumah sakit

dan kompetensi yang dimilikinya

– Perawat Gigi dan Penata Anestesi termasuk Job Family Perawat

7.3.1.3 Job Family Administrasi - SDM

Tabel 7.3 Kamus Job Family Administrasi - SDM

JENJANG PENDIDIKAN KELOMPOK GRADE

Min S2 / Pasca Sarjana Adm SDM 5 VI

Min S1Adm SDM 4 V

Adm SDM 3 IV

Min D3Adm SDM 2 IV

Adm SDM 1 III

SMU Pembantu Adm SDM II

Job Family Administrasi – SDM terdiri dari bagian : Personalia, SDM, Diklat.

1) Kelompok Adm. SDM 1 & 2 :

Staf Adm. Personalia / SDM / Diklat lulusan min. D 3 Admin / Ekonomi – Manaj. /

Sekretaris. Masuk grade III – IV.

2) Kelompok Adm. SDM 3 :

Staf Personalia / SDM / Diklat lulusan S1 Hukum / S1 Psikologi / S1. Ekonomi

Manajemen / S1 Keperawatan / S1 Kependidikan. Masuk grade IV – V.

3) Kelompok Adm. SDM 5 :

Staf Personalia / SDM / Diklat lulusan S2 Psikologi / Hukum / Manajemen SDM /

Kesehatan. Masuk grade VI.

4) Kelompok Pembantu Adm SDM :

Pembantu Staf Personalia / SDM / Diklat : Lulusan SMU

Page 22: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 22/121

Catatan :

– Kelompok Pembantu Adm SDM dengan minimal lulusan SMU untuk selanjutnya

penerimaan pegawai di Bagian SDM tidak dipakai lagi, minimal staf di bagian SDM

adalah lulusan D3

7.3.1.4 Job Family Administrasi - Keuangan

Tabel 7.4 Kamus Job Family Administrasi – Keuangan

JENJANG PENDIDIKAN KELOMPOK GRADE

Min S2 / Pasca Sarjana Adm Keu 7 VI

Min S1Adm Keu 6 V

Adm Keu 5 IV

Min D3Adm Keu 4 IV

Adm Keu 3 III

Min. SLTAAdm Keu 2 II

Adm Keu 1 I

1) Job Family Administrasi – Keu terdiri dari bagian : Akuntansi, Keuangan, Kasir,

Pembayaran, LPA, Inventori, Logistik

2) Bagian Keuangan / Akuntansi :

Kelompok Adm. Keu. 3 : pendidikan min. D3 Keuangan Akuntansi. Masuk grade III –

IV.

Kelompok Adm. Keu. 5 : pendidikan min. S1 Ekonomi Akuntansi. Masuk grade IV – V.

Kelompok Adm. Keu. 7 : pendidikan min. S2 Ekonomi (MM). Masuk grade VI.

3) Bagian Inventory / LPA (Layanan Perusahaan Asuransi):

Kelompok Adm. Keu. 3 : pendidikan min. D3 Keuangan. Masuk grade III – IV.

Kelompok Adm. Keu. 5 : pendidikan min. S1 Ekonomi. Masuk grade IV – V.

Kelompok Adm. Keu. 7 : pendidikan min. S2 Ekonomi (MM). Masuk grade VI.

4) Bagian Kasir / Pembayaran / Pembelian :

Kelompok Adm. Keu. 2 : pendidikan min. SMA sederajat. Masuk grade II.

5) Bagian Logistik :

Pembantu Logistik :

Kelompok Adm. Keu. 1 : pendidikan min. SMA sederajat. Masuk grade I.

Pelaksana Logistik :

Page 23: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 23/121

Kelompok Adm. Keu 2 : pendidikan min. SMA sederajat. Masuk grade II.

6) Grade disesuaikan dengan persyaratan pendidikan, job dan level.

7.3.1.5 Job Family Administrasi - Pemasaran

Tabel 7.5 Kamus Job Family Administrasi – Pemasaran

JENJANG PENDIDIKAN KELOMPOK GRADE

Min S1Adm Pemasaran 5 V

Adm Pemasaran 4 IV

Min D3Adm Pemasaran 3 IV

Adm Pemasaran 2 III

Min. SLTA Adm Pemasaran 1 II

1) Job Family Administrasi – Pemasaran terdiri dari bagian : Pemasaran

2) Start awal Kelompok Adm. – Pemasaran adalah grade II. Pegawai yang termasuk dalam

kelompok ini dapat dari latar belakang pendidikan min. SLTA sampai dengan S1.

3) Bagian Pemasaran :

Kel. Adm. Pemasaran 1 : pendidikan min. SMA sederajat. Masuk dalam grade II.

Kel. Adm. Pemasaran 2 : pendidikan min. D3. Masuk grade III sampai grade IV.

Kel. Adm. Pemasaran 4 : pendidikan min. S1. Masuk grade IV sampai V.

Job antar kelompok pemasaran berbeda dan disesuaikan dengan pendidikan.

4) Grade disesuaikan dengan persyaratan pendidikan, job dan level.

Catatan :

Untuk kedepan staf pemasaran minimal pendidikan D3

7.3.1.6 Job Family Administrasi – Rekam Medis

Tabel 7.6 Kamus Job Family Administrasi – Rekam Medis

JENJANG

PENDIDIKAN KELOMPOK GRADE

Min D3Adm Rekam Medis 4 IV

Adm Rekam Medis 3 III

Min. SLTA

Adm Rekam Medis 2 II

Pbt. Adm Rekam Medis 1 I

Page 24: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 24/121

1) Job Family Administrasi – Rekam Medis terdiri dari bagian : Rekam Medis

2) Start awal Kelompok Adm. – Rekam Medis adalah grade I. Pegawai yang termasuk

dalam kelompok ini dapat dari latar belakang pendidikan min. SLTA sampai dengan D III

Rekam Medis.

3) Pbt. Adm. Rekam Medis 1 : pendidikan min. SLTA sederajat. Masuk dalam grade I.

4) Adm. Rekam Medis 2 : pendidikan min. SLTA sederajat. Masuk dalam grade II.

5) Adm. Rekam Medis 3 : pendidikan min. DIII RM. Masuk dalam grade III – IV.

6) Grade disesuaikan dengan persyaratan pendidikan, job dan level.

Contoh : - Kepala Bagian Rekam Medis mempunyai latar belakang pendidikan min D III

RM.

- Staf Pelaksana Penyimpanan / Pengambilan Data mempunyai latar belakang

pendidikan min D III RM.

- Staf Pelaksana Pembuat Kartu Kontrol (embos) mempunyai latar belakang min

SLTA.

7.3.1.7 Job Famili Administrasi - Umum

Tabel 7.7 Kamus Job Family Administrasi – Umum

JENJANG PENDIDIKAN KELOMPOK GRADE

Min. D4/S 1 Adm Umum 5 IV

Min D3Adm Umum 4 IV

Adm Umum 3 III

Min. SLTAAdm Umum 2 II

Pbt. Adm. Umum 1 I

1) Job Family Administrasi – Umum terdiri dari bagian : Kantor, Administrasi, Humas,

Pendaftaran, Office Boy, Operator, Receptionist

2) Start awal Kelompok Adm. – Umum adalah grade I. Pegawai yang termasuk dalam

kelompok ini dapat dari latar belakang pendidikan min. SLTA sampai dengan S 1 Fikom /

S1 Manajemen Kearsipan.

3) Bagian Kantor, Administrasi :

Kelompok Pbt. Adm. Umum 1 : bertugas sebagai office boy, pendidikan min. SLTA.

Masuk grade I.

Page 25: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 25/121

Kelompok Adm. Umum 2 : bertugas sebagai staff Operator. Pendidikan min. SLTA.

Masuk grade II.

Kelompok Adm. Umum 3 : bertugas sebagai staff Kantor dan Administrasi / Pendaftaran

/ Humas / Receptionist. Pendidikan min. D3 Manajemen Kearsipan. Masuk grade III –

IV.

Kelompok Adm. Umum 4 : bertugas sebagai staff Kantor dan Administrasi, pendidikan

min. D4 Kearsipan / S1 Manajemen Kearsipan. Masuk grade IV – V.

4) Grade disesuaikan dengan persyaratan pendidikan, job dan level.

Contoh : - Kepala Bagian Kantor / Administrasi mempunyai latar belakang pendidikan

min D III Admin / Perkantoran / Sekretaris.

- Seorang receptionist mempunyai latar belakang pendidikan min D III Sekretaris

- Staf Administrasi kantor mempunyai latar belakang D III Admin / Perkantoran /

Sekretaris.

- Seorang office boy mempunyai latar belakang pendidikan min SLTA.

7.3.1.8 Job Family Penunjang Medis - Apoteker

Tabel 7.8 Kamus Job Family Penunjang Medis - Apoteker

JENJANG PENDIDIKAN KELOMPOK GRADE

Min S1 Farmasi Profesi ApotekerApoteker 2 V

Apoteker 1 IV

1. Seorang Apoteker di bagian Farmasi adalah lulusan Sarjana Farmasi yang sudah

mengambil profesi sebagai Apoteker dan sudah uji kompetensi.

2. Masuk grade IV - V.

7.3.1.9 Job Family Penunjang Medis – Asisten Apoteker

Tabel 7.9 Kamus Job Family Penunjang Medis – Asisten Apoteker

JENJANG PENDIDIKAN KELOMPOK GRADE

Min D3 FarmasiAsisten Apoteker 4 IV

Asisten Apoteker 3 III

Min. SLTAAsisten Apoteker 2 II

Pbt. Asisten Apoteker 1 I

Page 26: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 26/121

Job Family Penunjang Medis – Asisten Apoteker terdiri dari :

1) Kelompok Pbt. Asisten Apoteker 1 : yang bertugas sebagai administrasi dan umum

di bag. Farmasi. Latar belakang pendidikan min. SLTA. Masuk grade I.

2) Kelompok Asisten Apoteker 2 : yang bertugas sebagai tenaga profesi asisten apoteker.

Latar belakang pendidikan min. SMF / SAA. Mempunyai kompetensi sebagai seorang

AA. Masuk grade II.

3) Kelompok Asisten Apoteker 3 : yang bertugas sebagai tenaga profesi asisten apoteker.

Latar belakang pendidikan min. D III. Mempunyai kompetensi sebagai seorang AA.

Masuk grade III - IV.

4) Grade disesuaikan dengan persyaratan pendidikan, job dan level.

7.3.1.10 Job Family Penunjang Medis - Radiografer

Tabel 7.10 Kamus Job Family Penunjang Medis – Radiografer

JENJANG PENDIDIKAN KELOMPOK GRADE

Min D4 ATRO Radiografer 5 IV

Min D3 ATRORadiografer 4 IV

Radiografer 3 III

Min. SLTATehnik Radiogarafer 2 II

Pbt. Radiografer 1 I

Job Family Penunjang Medis – Radiografer terdiri dari :

1) Kelompok Pbt. Radiografer 1 : yang bertugas sebagai staf pelaksana administrasi di

bag. Radiografer. Latar belakang pendidikan min. SLTA. Masuk grade I.

2) Kelompok Tehnik Radiografer 2 : yang bertugas sebagai staf pelaksana kamar gelap

radiologi. Latar belakang pendidikan min. SLTA dan pernah mendapat pelatihan khusus

mengenai radiologi. Masuk grade II.

3) Kelompok Radiografer 3 : yang bertugas sebagai staf pelaksana kamar gelap radiologi.

Latar belakang pendidikan min. D 3 ATRO. Masuk grade III - IV.

4) Kelompok Radiografer 5 : yang bertugas sebagai staf pelaksana kamar gelap radiologi.

Latar belakang pendidikan min. D 4 ATRO. Masuk grade IV - V.

Page 27: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 27/121

7.3.1.11 Job Family Penunjang Medis - Analis

Tabel 7.11 Kamus Job Family Penunjang Medis – Analis

JENJANG PENDIDIKAN KELOMPOK GRADE

Min D3 Analis Kesehatan Analis 4 IVAnalis 3 III

Min. SLTATehnik Analis 2 II

Pbt. Analis 1 I

Job Family Penunjang Medis – Analis terdiri dari :

1) Kelompok Pbt Analis 1 : yang bertugas sebagai staf pelaksana administrasi, pembantu

analis di bag. Laboratorium. Latar belakang pendidikan min. SLTA. Masuk grade I.

2) Kelompok Tehnik Analis 2 : yang bertugas sebagai staf laboratorium yang pernah

mendapat pendidikan laboratorium. Latar belakang pendidikan min. SLTA dan pernah

mendapat pelatihan khusus mengenai laboratorium. Masuk grade II.

3) Kelompok Analis 3 : yang bertugas sebagai seorang Analis. Latar belakang

pendidikan min. D 3 Analis Kesehatan. Masuk grade III - IV.

7.3.1.12 Job Family Penunjang Medis - Fisioterapi

Tabel 7.12 Kamus Job Family Penunjang Medis – Fisioterapis

JENJANG PENDIDIKAN KELOMPOK GRADE

Min D4 Fisioterapis 5 IV

Min D3Fisioterapis 4 IV

Fisioterapis 3 III

Min. SLTAPbt Fisioterapis 2 II

Pbt. Fisioterapis 1 I

Job Family Penunjang Medis – Fisioterapis terdiri dari :

1) Kelompok Fisioterapis 3 : yang bertugas sebagai seorang fisioterapis / Terapi Okupasi /

Terapi Wicara Latar belakang pendidikan min. D 3. Mulai grade III - IV.

2) Kelompok Pembantu Fisoterapis 2 : latar belakang pendidikan SLTA yg sudah mengikuti

pelatihan khusus

3) Kelompok Pembantu Fisioterapis 1 : latar belakang pendidikan SLTA

Page 28: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 28/121

7.3.1.13 Job Family Penunjang Medis – Ahli Gizi

Tabel 7.13 Kamus Job Family Penunjang Medis – Ahli Gizi

JENJANG PENDIDIKAN KELOMPOK GRADE

Min. S 1 Ahli Gizi 4 VAhli Gizi 3 IV

Min D3Ahli Gizi 2 IV

Ahli Gizi 1 III

Job Family Penunjang Medis – Ahli Gizi terdiri dari :

1) Seorang Ahli Gizi di bagian Gizi adalah lulusan D 3 Gizi – S1 Gizi

2) Kelompok ahli gizi 1 : lulusan D3 Gizi. Masuk grade III – IV.

3) Kelompok ahli gizi 2 : lulusan S1 Gizi. Masuk grade IV – V.

7.3.1.14 Job Family Penunjang Medis - Elektromedik

Tabel 7.14 Kamus Job Family Penunjang Medis – Elektromedik

JENJANG PENDIDIKAN KELOMPOK GRADE

Min D3Elektromedik 2 IV

Elektromedik 1 III

1) Seorang petugas elektromedik lulusan D 3 Elektromedik.

2) Masuk grade III - IV.

7.3.1.15 Job Family Penunjang Non Medis - Programmer

Tabel 7.15 Kamus Job Family Penunjang Non Medis – Programmer

JENJANG PENDIDIKAN KELOMPOK GRADE

Min S1Programmer 4 V

Programmer 3 IV

Min D3Programmer 2 IV

Programmer 1 III

1) Kelompok Programmer 1 adalah programmer lulusan min D 3 Tehnik Informatika – S1

Tehnik Informatika.

2) Programmer 1 masuk grade III - IV.

Page 29: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 29/121

3) Programmer 3 masuk grade IV – V.

7.3.1.16 Job Family Penunjang Non Medis – Teknisi Komputer

Tabel 7.16 Kamus Job Family Penunjang Non Medis – Teknisi Komputer

JENJANG PENDIDIKAN KELOMPOK GRADE

Min S1 Teknisi Komputer 4 IV

Min D3Teknisi Komputer 3 IV

Teknisi Komputer 2 III

Min SLTA Teknisi Komputer 1 II

1) Kelompok Teknisi Komputer bertugas dalam hal pemeliharaan komputer, program

jaringan.

2) Pendidikan min SLTA sampai dengan S1.

3) Grade disesuaikan dengan persyaratan pendidikan, job dan level.

7.3.1.17 Job Family Penunjang Non Medis – Rumah Tangga

Tabel 7.17 Kamus Job Family Penunjang Non Medis – Rumah Tangga

JENJANG PENDIDIKAN KELOMPOK GRADE

Min D3 RT 3 III

Min SLTART 2 II

RT 1 I

1) Staf pelaksana RT (Kamar Jahit, Pembersihan, Kebun, Binatu, House Keeping) latar

belakang pendidikan min SLTA. Masuk grade I.

2) Staf pelaksana RT latar belakang pendidikan D3. Masuk Grade III

7.3.1.18 Job Family Penunjang Non Medis - Sopir

Tabel 7.18 Kamus Job Family Penunjang Non Medis – Sopir

JENJANG PENDIDIKAN KELOMPOK GRADE

Min SLTADriver 2 II

Driver 1 I

Page 30: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 30/121

1. Staf pelaksana transportasi umum. Latar belakang pendidikan min SLTA. Masuk grade

I.

2. Staf pelaksana transportasi khusus mobil ambulance. Latar belakang pendidikan min.

SLTA dan lulus uji kompetensi sebagai driver ambulance.

7.3.1.19 Job Family Penunjang Non Medis - Dapur

Tabel 7.19 Kamus Job Family Penunjang Non Medis – Dapur

JENJANG PENDIDIKAN KELOMPOK GRADE

Min D3 Kitchen 3 III

Min SLTAKitchen 2 II

Kitchen 1 I

Job Family Penunjang Non Medis – Dapur terdiri dari :

1) Kelompok Kitchen 1 : yang bertugas sebagai staf pembersih / pembantu di bag.

dapur. Latar belakang pendidikan min. SLTA. Masuk grade I.

2) Kelompok Kitchen 2 : yang bertugas sebagai staf pelaksana pengolahan makanan.

Latar belakang pendidikan min. SLTA. Masuk grade II.

3) Kelompok Kitchen 3 : yang bertugas sebagai staf pelaksana pengolahan makanan.

Latar belakang pendidikan min. D3. Masuk grade III.

7.3.1.20 Job Family Penunjang Non Medis – Pemeliharaan Sarana

Tabel 7.20 Kamus Job Family Penunjang Non Medis – Pemeliharaan Sarana

JENJANG PENDIDIKAN KELOMPOK GRADE

S1 Tehnisi 4 IV

D3 Tehnisi 3 III

Min SLTATehnisi 2 II

Tehnisi 1 I

1) Kelompok Tehnisi 1 bertugas sebagai staf pemeliharaan. Latar belakang pendidikan min

SLTA. Masuk grade I.

2) Kelompok Tehnisi 2 bertugas sebagai staf pemeliharaan. Latar belakang pendidikan min

SLTA dengan pelatihan / kursus tambahan. Masuk grade II.

Page 31: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 31/121

3) Kelompok Tehnisi 3 bertugas sebagai staf pemeliharaan. Latar belakang pendidikan min

D3. Masuk grade III.

4) Kelompok Tehnisi 4 bertugas sebagai staf pemeliharaan. Latar belakang pendidikan min

S1. Masuk grade IV.

7.3.1.21 Job Family Komite Pastoral

Tabel 7.21 Kamus Job Family Komite Pastoral

JENJANG PENDIDIKAN KELOMPOK GRADE

Min S2 / Pasca Sarjana Pastoral 2 V

Min S1 Pastoral 1 IV

Job Family Komite Pastoral :

1) Kelompok Pastoral 1 bertugas sebagai staf pastoral. Latar belakang pendidikan min

STh/MDiv. Masuk grade IV.

2) Kelompok Pastoral 2 bertugas sebagai staf pastoral. Latar belakang pendidikan min

MTh. Masuk grade V.

Tambahan :

1) Apabila pendidikan karyawan di suatu pekerjaan tertentu lebih tinggi dari syarat

minimal pendidikan yang diminta, maka pendidikan yang diakui adalah pendidikan

yang sesuai dengan pekerjaan.

Contoh : Seorang karyawan dengan pendidikan D3 bekerja di bagian Rumah Tangga dan

Binatu. Syarat pendidikan di bagian ini adalah min. SLTA maka pendidikan D3

karyawan tersebut tidak diakui.

2) Pendidikan diakui apabila sesuai dengan syarat job di bagian.

Page 32: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 32/121

7.3.2 Grading Penggajian

Grading sistem penggajian sbb :

75 - 85% 85 - 95% 95 - 105 % 105 - 115% > 115%

B 4 th 3.00%

A 4 th 3.00%

B 4 th 3.00%

A 4 th 3.00%

C 5 th 6.00%

B 4 th 3.00%

A 4 th 3.00%

C 5 th 6.00%

B 4 th 3.00%

S.2 + A 4 th 3.00%

D 5 th 6.00%

C 5 th 6.00%

B 4 th 3.00%

S.2 A 4 th 3.00%

D 5 th 6.00%

C 5 th 6.00%

B 4 th 3.00%

S1+/S.2 A 4 th 3.00% 33-36

D 5 th 6.00% 28-32

C 5 th 6.00% 23-27

B 4 th 3.00% 19-22

D.3/D.4/S.1 A 4 th 3.00% 15-18

D 4 th 6.00% 11-14

C 4 th 6.00% 7-10

B 3 th 3.00% 4-6

D.3 A 3 th 3.00% 0-3

E 4 th 6.00% 15-18

D 4 th 6.00% 11-14

C 4 th 3.00% 7-10

B 3 th 3.00% 4-6

SMU A 3 th 3.00% 0-3

E 4 th 6.00% 15-18

D 4 th 6.00% 11-14

C 4 th 3.00% 7-10

B 3 th 3.00% 4-6

SMU A 3 th - 0-3

10.00% 10.00% 10.00% 10.00%

SISTEM KEPEGAWAIAN RS BAPTIS BATU

VII

PEKERJAANENTRYLEVEL

GRADE GOL %PEMENUHAN STA NDAR KOMPETENSI

KET

P E L A K S A N A

F U N G S I O N A L

D I R E K S I

X

K e n a

i k a n

S u

b G o

l o n g a n

IX

K E P A L A D E P

A R T E M E N

VIII

M A N A J E R

I

Kenaikan Ruang Gol.

K E P A L A B A G I A N / K E P A L A I N S T A L A S I

VI

V

IV

III

II

Page 33: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 33/121

PETA JENJANG KARIR PEGAWAI RSBB

JENJANGPENDIDIKA

NJob Family GRADE

X

IX

P E L A K S A N A

F U N G S I O N A L

D I R E K T U R

Min S2/PascaSarjana

(disesuaikan

denganpersyaratanmasing-

masing job &level)

MedisSub

Spesialis/

Konsultan VIII

VIII

K A

. D E P

MedisSpesialis /VII

VII

M A N A J E R

MedisUmum

2/VI

Ners6/VI

AdmSDM5/VI

VI

K E P A L A B A G I A N / I N S T A L A S I

Min D4/S1(disesuaikan

denganpersyaratan

masing-masing jobdan level)

MedisUmum

1/V

Ners5/V

AdmSDM4/V

AdmKeu/Ak

t 6/V

AdmMarketing 5/V

Apoteke

r2/V

AhliGizi4/V

Programmer4/V

V

Ners4/IV

AdmSDM3/IV

AdmKeu/Akt 5/IV

AdmMarketing 4/IV

Adm

Umum5/IV

Apoteke

r1/IV

Radiografer

5/IV

Fisioterapis

5/IV

AhliGizi3/IV

Programmer3/IV

TeknisiKomputer 4/IV

Teknisi3/IV

pastoral 2/

IV

Min D3(disesuaikan

denganmasing-masing

persyaratanJob dan level)

Ners3/IV

AdmSDM2/IV

AdmKeu/Akt 4/IV

AdmMarketing 3/IV

Adm

Rekam

Medis

4/IV

Adm

Umum4/IV

AsistenApoteke

r4/IV

Radiografer

4/IV

Analis

4/IV

Fisioterapis

4/IV

AhliGizi2/IV

Elektro

medik

2/IV

Programmer2/IV

TeknisiKomputer 3/IV

Teknisi4/IV

Pastoral 1/IV

Ners2/III

AdmSDM1/III

AdmKeu/Akt 3/III

AdmMarketing 2/III

Adm

Rekam

Medis

3/III

Adm

Umum

3/III

AsistenApoteke

r3/III

Radiografer

3/III

Analis

3/III

Fisioterapis

3/III

AhliGizi1/III

Elektro

medik

1/III

Programmer1/III

TeknisiKomputer 2/III

Teknisi3/III

Rmh

Tangga3/III

III

Min SLTA

Ners1/II

Pbt.Ad

m SDMII

Adm

Keu/Akt 2/II

Adm

Marketing 1/II

Adm

Rek

amMed

is2/II

Adm

Umum2/II

AsistenApoteke

r2/II

Tehnik

Radiografer2/II

Tehnik

Lab.2/II

Pbt.Fisio

terapis2/II

Teknisi

Komputer 1/II

Tek

nisi2/II

Rmh

Tangga2/II

Driver2/II

Kitc

hen2/II

II

PP IAdm

Keu/Akt 1/I

Adm

Rekam

Medis 1/I

Pbt.Adm

Umum1/I

Pbt.AsistenApoteker 1/I

Pbt.Radiografer1/I

Pbt.Analis 1/I

Pbt.Fisioterapis1/I

Teknisi1/I

Rmh

Tangga1/I

Driver1/I

Kitchen1/I

I

MEDIS

NERS /PERAWAT

ADMINISTRASI PENUNJANG MEDIS PENUNJANG NON MEDIS

Page 34: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 34/121

7.4 Mekanisme Perubahan Status Kepegawaian

7.4.1 Jenis Status Kepegawaian di RS Baptis Batu.

Jenis Status Kepegawaian sbb :

1) Percobaan Kontrak : masa mulai penandatanganan Perjanjian Kontrak

Kerja Waktu Tertentu (PKWT) sampai 3 bulan setelahnya.

2) Kontrak : masa setelah percobaan kontrak sampai dengan akhir tanggal

penandatanganan PKWT.

3) Percobaan Calon Pegawai : masa 3 bulan setelah SK Percobaan Calon

Pegawai.

4) Calon Pegawai : masa 9 bulan setelah percobaan calon pegawai.

5) Pegawai Tetap : setelah calon pegawai.

6) Percobaan Mutasi : masa 6 bulan setelah awal SK percobaan mutasi

7) Mutasi Tetap : setelah dinyatakan layak untuk mutasi tetap.

7.4.2 Aturan dalam perubahan status kepegawiaan.

Aturan dalam perubahan status kepegawaian :

1) Perubahan status kepegawaian diputuskan setelah melihat penilaian kinerja yang

dilakukan untuk pegawai yang bersangkutan.

2) Perubahan status kepegawaian dilakukan dengan berita acara yang dilakukan oleh

tim yang berhubungan.

3) Tim yang berhubungan dalam menetapkan perubahan status kepegawaian sbb :

(1) Percobaan kontrak ke kontrak : - Salah salah satu Wakil Direktur, Kepala Unit

Kerja, Kepala Bagian SDM, dan disetujui oleh Direktur.

(2) Kontrak Kerja ke Percobaan Capeg: - Salah satu Wakil Direktur, Kepala Unit

Kerja, Kepala Bagian SDM, dan disetujui oleh Direktur.

(3) Percobaan Capeg ke Capeg : Salah satu Wakil Direktur, Kepala Unit Kerja,Kepala Bagian SDM, dan disetujui oleh Direktur.

(4) Capeg ke Pegawai Tetap : Wakil Direktur Umum Keuangan, Wakil Direktur

Pelayanan, Manajer / Kepala Unit Kerja, Kepala Bagian SDM, dan disetujui

oleh Direktur.

(5) Percobaan Mutasi ke Mutasi Tetap : Salah Satu Wakil Direktur, Kepala Unit

Kerja, Kepala Bagian SDM, dan disetujui oleh Direktur.

Page 35: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 35/121

4) Dalam status kepegawaian dicantumkan :

(1) Kelompok Pekerjaan

(2) Pekerjaan

(3) Grade

(4) Golongan

(5) Tingkat Kompetensi

Untuk Status Pegawai Tetap dicantumkan Masa Kerja dan Masa Kerja tambahan

(Masa Kerja dari tempat lain yang diakui).

Page 36: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 36/121

36

BAB 8

KONTRAK KERJA

8.1 Ketentuan Umum

1. Pada umumnya status pegawai baru di RS Baptis Batu adalah kontrak kerja, kecuali

dokter umum dan dokter gigi lulusan baru (fresh graduate) yang belum mengikuti

PTT sebelum kontrak kerja dikenakan masa status dokter umum atau dokter gigi

sementara selama satu tahun.

2. Pegawai kontrak wajib menandatangani perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT).

3. Masa kontrak kerja adalah selama satu tahun, dan dapat diperpanjang kembali bila

menurut penilaian pegawai tidak memenuhi standar yang ditetapkan.

4. Sebagai tanda komitmen melakukan kontrak kerja, pegawai kontrak wajib

menyerahkan ijazah asli kepada rumah sakit yang akan diberikan kembali setelah

kontrak kerja selesai. Hal ini tidak berlaku untuk pegawai kontrak dokter maupun

dokter gigi.

5. Pada tiga bulan pertama disebut sebagai masa percobaan kontrak kerja, dan dilakukan

penilaian. Bila dalam penilaian didapatkan kurang memenuhi standar maka pegawai

dapat dihentikan kontrak kerjanya secara sepihak tanpa tuntutan apapun kepada RS

Baptis Batu. Ketentuan tentang penilian kinerja tertuang dalam peraturan internal

tentang Penilaian Kinerja di Lingkungan RS Baptis Batu.

6. Rumah sakit selalu melakukan evaluasi terhadap pegawai kontrak sebelum

selesainya masa kontrak berakhir, dan dituliskan dalam berita acara evaluasi kontrak

kerja oleh tim evaluasi kontrak kerja.

7. Tim evaluasi kontrak kerja adalah sbb :

a. Untuk staf medis : Direktur, Wa. Dir. Umum Keuangan, Wa. Dir Pelayanan,

Kepala Kelompok Staf Medis Fungsional yang terkait. b. Untuk staf selain dokter : Wa. Dir Umum Keuangan, Wa.Dir. Pelayanan,

Manajer terkait, Kepala Unit Kerja Terkait, Kepala Bagian SDM.

8.2 Ketentuan Khusus :

1. Pegawai wajib menandatangani Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT).

2. PKWT berlaku selama 1 tahun, dan hanya bisa diperpanjang 1 (satu) kali.

3. Gaji pegawai kontrak meliputi : gaji pokok diterimakan sebesar 80%, tunjangan

beras untuk diri sendiri, uang transport, insentif, dan lembur bila ada jam lembur.4. Gaji dokter kontrak diatur tersendiri dalam peraturan tentang gaji dokter.

Page 37: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 37/121

37

5. Pegawai mendapatkan tunjangan kesehatan berupa plafon sebesar 50% dari plafon

yang diterimakan untuk pegawai tetap.

6. Pegawai belum diikutkan asuransi kesehatan.

7. Pegawai mendapatkan hak cuti 6 hari.

8. Pegawai dilakukan evaluasi setelah 3 bulan, bila kurang dari standar yang ditetapkan

dapat dihentikan kontraknya tanpa syarat apapun.

9. Pegawai menyerahkan ijazah asli sebagai bukti komitmen salama 1 tahun kontrak

kerja. Ijazah akan diberikan sesuai tanggal berakhirnya PKWT, atau bila PKWT

dihentikan karena pegawai tidak memenuhi standar penilaian.

10. Satu bulan sebelum berakhir masa kontrak, pegawai dinilai kembali.

11. Gaji pegawai kontrak terdiri atas gaji pokok, tunjangan beras untuk diri sendiri,

insentif, tunjangan transport, dan lembur bila ada jam lembur.

12. Gaji dokter menurut peraturan sendiri dalam peraturan gaji dokter.

13. Gaji pokok pegawai kontrak adalah sebesar 80% dari besar gaji pokok pegawai tetap

yang 20% akan diterimakan di akhir kontrak, bila pegawai tidak menyelesaikan

kontraknya maka tidak akan diterimakan. Peraturan ini tidak untuk dokter dan dokter

gigi sesuai dengan sistem penggajian dokter dan dokter gigi.

14. Pegawai kontrak tidak diikutkan program asuransi kesehatan pegawai maupun

Jamsostek.

15. Bila pegawai selesai kontrak dan tidak diperpanjang lagi atau PHK, maka RS Baptis

Batu tidak memiliki kewajiban untuk memberikan pesangon dalam bentuk apapun.

16. Pegawai kontrak yang setelah dinilai tetapi tidak memenuhi standar penilaian

kinerja, maka dapat diperpanjang kontraknya maksimal satu kali.

Page 38: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 38/121

38

BAB 9

JABATAN STRUKTURAL DAN NON STRUKTURAL

9.1 Ketentuan Umum

1. Jabatan Struktural , yaitu jabatan unit tertentu yang secara tegas ada dalam struktur

organisasi. Kedudukan jabatan struktural bertingkat-tingkat dari tingkat yang terendah

hingga yang tertinggi

2. Jabatan Non-struktural , yaitu jabatan teknis yang tidak tercantum dalam struktur

organisasi, tetapi dari sudut pandang fungsinya sangat diperlukan dalam pelaksansaan

tugas-tugas pokok organisasi.

3. Pejabat sementara baik untuk jabatan struktural maupun non-struktural dapat

diberikan kepada pegawai sbb :

a. Pegawai tersebut belum diangkat sebagai pegawai tetap.

b. Pegawai tersebut sudah pegawai tetap, tetapi masih dalam pengkajian terhadap

kemampuannya dalam mengemban tugas jabatan yang diberikan.

4. Masa jabatan pejabat sementara adalah 1 tahun atau lebih bila pegawai tersebut belum

diangkat sebagai pegawai tetap.

5. Besar tunjangan jabatan baik struktural maupun non-struktural ditetapkan melalui

Keputusan Direktur yang ditetapkan dan diperbarui dari waktu ke waktu oleh

Direktur.

6. Tunjangan jabatan Direktur dan Wakil Direktur ditetapkan oleh Pengurus Yayasan RS

Baptis Indonesia (YRSBI)

7. Kebutuhan akan jabatan struktural harus sesuai dengan Struktur Organisasi RS Baptis

Batu.

8. Pemilihan sumber daya manusia untuk menduduki jabatan struktural maupun non-

struktural melalui mekanisme rapat di tingkat direksi, dengan mempertimbangkan penilaian kinerja dan prestasi pegawai yang akan dipilih.

9. Penetapan jabatan struktural maupun non-struktural RS Baptis Batu ditetapkan dalam

surat keputusan direktur.

10. Selama 3 bulan pertama, pejabat baru struktural maupun non-struktural belum

berhak mendapatkan tunjangan jabatannya.

11. Apabila pegawai memiliki jabatan rangkap, maka tunjangan jabatan yang diberikan

adalah tunjangan jabatan tertinggi.

Page 39: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 39/121

39

12. Setiap tahun, pejabat struktural maupun non-struktural akan dievaluasi, dengan

konsekuensi akan dilanjutkan untuk menjabat atau sebaliknya akan diganti sesuai

dengan hasil penilaian.

13. Penilaian untuk kinerja Jabatan struktural maupun non-struktural dilakukan dengan

instrumen penilaian khusus jabatan struktural maupun non-struktural.

9.2 Ketentuan Khusus

1. Masa jabatan untuk jabatan struktural sbb :

a. Wakil Direktur : 3 tahun

b. Manajer : 1 tahun

c. Kepala Unit Kerja : 3 tahun

d. Kepala Profesi tertentu : 3 tahun (misal kepala perawat, kepala analis, dsb)

e. Pejabat Sementara : 1 tahun

2. Masa jabatan untuk jabatan non-struktural ditetapkan sesuai kebutuhan.

3. Bila diperlukan penyesuaian jabatan karena perubahan struktur organisasi sehingga

pejabat struktural maupun non-struktural mendapatkan tugas jabatan tambahan

sesuai dengan struktur organisasi yang baru maka lama masa jabatan melanjutkan

masa jabatan struktural atau non-struktural sebelumnya. Sebaliknya bila jabatan

yang diberikan merupakan jabatan baru yang tidak ada kaitannya dengan jabatan

sebelumnya, maka lama masa jabatan dimulai pada saat surat keputusan itu

ditetapkan.

4. Pemangku jabatan wajib memahami job description (uraian kerja) dimana yang

bersangkutan menjabat.

Page 40: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 40/121

40

BAB 10

ALIH TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

10.1 Ketentuan Umum :

1. Untuk kebutuhan pelayanan, pegawai dapat dikenakan alih tugas ke posisi yang lain

dengan uraian tugas dan tanggung jawab yang berbeda. Alih tugas meliputi rotasi

dan mutasi kerja.

2. Rotasi adalah perpindahan pegawai ke unit kerja lain tetapi tetap dengan pekerjaan

(job family) yang sama untuk memenuhi kebutuhan ; status kepegawaian meliputi

grade, golongan, maupun tingkat kompetensi tidak berubah.

3.

Mutasi adalah perpindahan pegawai ke unit kerja lain dengan pekerjaan (jobfamily) yang brebeda untuk memenuhi kebutuhan ; status kepegawaian meliputi

grade, golongan, maupun tingkat kompetensi berubah.

4. Rotasi dan mutasi dilakukan dengan lebih dahulu memberitahukan kepada pegawai

yang bersangkutan dan ditetapkan dengan keputusan Surat Keputusan Direktur.

5. Rotasi maupun mutasi dapat terjadi karena promosi maupun demosi yang diatur

secara khusus pada kebijakan tentang sistem kepegawaian.

6. Pegawai dapat juga mengalami pelimpahan tanggung jawab dari profesi lain untuk

memenuhi kebutuhan pelayanan kepada pasien, misalnya alih tanggung jawab

tindakan tertentu dari dokter kepada perawat. Alih tanggung jawab tidak boleh

bertentangan dengan undang-undang, sehingga dalam pelaksanaannya perlu

mendapatkan rekomendasi dari Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit.

10.2 Khusus :1. Pelaksanaan alih tugas di unit kerja terkait meliputi :

a. Pemaparan uraian tugas baru kepada pegawai.

b. Pembekalan terkait uraian tugas baru tersebut kepada pegawai oleh kepala unit

kerja.

c. Kepala unit kerja membuat laporan evaluasi kemampuan melaksanakan uraian

tugas yang baru kepada pegawai yang dirotasi maupun mutasi dan tindak

lanjutnya.

d. Laporan alih tugas tanggung jawab disimpan dalam file pegawai.

Page 41: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 41/121

41

2. Pegawai yang rotasi dilakukan evaluasi pada saat 14 hari masa transisi rotasi. Bila

pegawai dinilai tidak mampu menguasai uraian tugasnya dapat dikembalikan

kepada posisi sebelumnya.

3. Pegawai yang dimutasi dilakukan evaluasi pada saat 14 hari masa transisi dan 6 bulan masa percobaan mutasi. Pada masa transisi dievaluasi penguasaan uraian

tugasnya, sedangkan 6 bulan dinilai soft kompetensi dan hardkompetensinya. Bila

pegawai dinilai tidak memenuhi standar dapat dikembalikan kepada posisi

sebelumnya.

Page 42: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 42/121

42

BAB 11

STAF MEDIS SEBAGAI PEGAWAI

11.1 Ketentuan Umum :

1. Staf medis ialah Dokter dan dokter gigi adalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi,

dan dokter gigi spesialis lulusan pendidikan kedokteran atau kedokteran gigi baik di

dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh Pemerintah Republik Indonesia sesuai

dengan peraturan perundang-undangan.

2. Pengadaan staf medis sesuai dengan jumlah dan kualifikasi pasien yang ada di RS

Baptis Batu.

3. Secara status kepegawaian staf medis terdiri atas sbb :

a. Dokter Kontrak

b. Dokter Calon Pegawai

c. Dokter Pegawai Tetap

d. Dokter Pensiun Kontrak

e. Dokter Tamu atau Dokter Konsultan.

11.2 Ketentuan Khusus :

1. Dokter Kontrak adalah

a. Dokter yang bekerja di RSBB setelah melalui prosedur penerimaan tenaga medis

untuk dokter kontrak.

b. Masa kontrak selama 1 (satu ) tahun dengan menandatangani PKWT.

c. Mendapatkan gaji tetap bulanan sesuai dengan ketentuan gaji dokter kontrak dan

mendapatkan honor pelayanan (fee for service).

d. Mendapatkan hak cuti selama 15 hari kerja dalam setahun.

2. Dokter Calon Pegawai.

a. Dokter yang bekerja di RSBB telah melalui prosedur penerimaan tenaga medis

untuk Dokter Pegawai Tetap.

b. Sudah melalui masa kerja sebagai Dokter Kontrak minimal 1 tahun.

c. Masa Kerja sebagai calon pegawai selama 1 tahun dengan mendapatkan SK

sebagai Calon Pegawai.

d. Mendapatkan gaji tetap bulanan sesuai dengan ketentuan gaji dokter kontrak danmendapatkan honor pelayanan (fee for service).

Page 43: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 43/121

43

e. Mendapatkan hak cuti selama 15 hari kerja dalam setahun.

3. Dokter Pegawai Tetap

a. Dokter yang bekerja di RSBB telah melalui prosedur penerimaan tenaga medis

untuk Dokter Pegawai Tetap.

b. Sudah melalui masa sebagai Dokter Calon Pegawai atau telah bekerja di RSBB

minimal selama 2 tahun.

c. Pengalaman kerja di Rumah Sakit di bawah YRSBI akan dihargai penuh sedangkan

di luar YRSBI dihargai setengah masa kerja. Masa kerja akan diperhitungkan pada

penentuan masa kerja sesuai dengan Sistem Golongan Pegawai RSBB.

d. Mendapatkan hak cuti 15 hari kerja dalam setahun.

e. Mendapatkan Gaji Pokok sesuai dengan Sistem Kepegawaian RS Baptis Batu dan

jasa Medis Tetap bulanan sesuai dengan ketentuan Gaji Dokter, demikian juga

mendapatkan honor pelayanan (Fee for Service).

f. Diikutkan dalam program dana pensiun, Jamsostek, serta Asuransi Kesehatan.

4. Dokter Pensiun Kontrak

a. Dokter Pegawai Tetap yang sudah Pensiun tetapi dikontrak untuk bekerja di

RSBB setelah melalui prosedur yang berlaku.

b. Ketentuan kepegawaian sama dengan Dokter Pegawai Kontrak kecuali gaji

ditetapkan sesuai dengan perjanjian kontrak.

c. Mendapatkan hak cuti 15 hari kerja dalam satu tahun.

5. Dokter Tamu atau Dokter Konsultan

a. Adalah Dokter yang bekerja di RS Baptis Batu tetapi bukan pegawai tetap rumah

sakit dengan menandatangani PKWT. b. masa Kerja selama 1 tahun dan dapat diperpanjang tahunan setelah melalui

prosedur yang ada.

c. Bekerja secara paruh waktu.

d. Tidak mendapatkan gaji tetapi hanya mendapatkan fee for service sesuai

ketentuan RS Baptis Batu yang berlaku dan disepakati oleh yang bersangkutan.

e. Tidak ada tunjangan apapun.

6. Jam kerja dokter

Page 44: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 44/121

44

Jam kerja dokter pada umumnya sesuai jam pelayanan rumah sakit, tidak dibatasi oleh

waktu; bila ada panggilan karena pasien yang memburuk kondisi klinisnya wajib

datang, bila tidak bisa datang karena tidak bisa bertugas wajib memberitahukan

sebelumnya untuk melimpahkan tanggung jawab kepada dokter yang lain

sebagaimana SPO tentang pelimpahan tanggung jawab dari dokter kepada dokter yang

lain.

8. Dokter kontrak dan dokter calon pegawai belum diikutkan program dana pensiun,

asuransi kesehatan maupun Jamsostek. Tunjangan kesehatan diterimakan dalam

bentuk plafon sebagaimana peraturan yang berlaku dalam Kebijakan tentang

Tunjangan Kesehatan Pegawai.

9. Dokter pegawai berhak atas tunjangan – tunjangan kesehatan, kamar, makan / cuci,

dengan rincian sbb

Tabel 11.1 Tunjangan Dokter Pegawai Rumah Sakit Baptis Batu.

Kesehatan Kamar Makan,

Cuci

Rumah

Dinas Beras Beras

Jamsostek,

Pensiun

Prib

adi

Istri,

Anak

Pribadi Kelu

arga

Kontrak Umum + - - - - + - -

Gigi + - - - - + - -Spesialis (4

Besar +

Anesthesi +

Direksi)

+ - - - + + - -

Calon

Pegawai

Umum + - + + - + - -

Gigi + - - - - + - -Spesialis (4

Besar +

Anesthesi +

Direksi)

+ - - - + + - -

Pegawai Umum + + - - - + + +

Page 45: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 45/121

45

Kesehatan Kamar Makan,

Cuci

Rumah

Dinas Beras Beras

Jamsostek,

Pensiun

Prib

adi

Istri,

Anak

Pribadi Kelu

arga

Tetap Gigi + + - - + + +Spesialis (4

Besar +

Anesthesi +

Direksi)

+ + - - + + + +

Pensiun

Kontrak

Umum + + - - - + - -

Gigi + + - - - + - -Spesialis (4

Besar +

Anesthesi +

Direksi)

+ + - - + + - -

Tamu /

Konsulta

n

Umum - - - - - - - -

Gigi - - - - - - - -

Spesiali

s

- - - - - - - -

10. Gaji Dokter

Gaji Dokter terdiri atas gaji tetap dan honor.

A. Gaji TetapGaji tetap terdiri atas gaji pokok dan tunjangan medis tetap. Besar gaji pokok sesuai dengan table grade,golongan ,serta tingkat kompetensi dalam Sistem Kepegawaian RS Baptis Batu.

Sedangkan tunjangan medis tetap adalah gaji tetap dokter dikurangi gaji pokok pada sistem kepegawaian.Dokter Pegawai Paruh Waktu (DPPaW) dan Dokter yang sedang tugas belajar (PPDS) tidak mendapatkanTunjangan Medis Tetap melainkan hanya Gaji Pokok sesuai Sistem Kepegawaian.

Page 46: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 46/121

46

Berikut ini table kosong (dummy table ) untuk gaji tetap dokter

KETERANGAN KONTRAK CAPEG TK. I TK. II TK.III

TK.IV TK. V TK. VI

Dokter Ahli

Dokter UmumDokter GigiAhliDokter GigiKeterangan : Keterangan :1. Interval 1 tahun 1. Interval 4 tahun2. Tiap Kenaikan dengan evaluasi sesuai prosedur 2. Tiap Kenaikan dengan evaluasi sesuai prosedur

Keterangan : Jumlah nominal gaji tetap dokter ditetapkan tersendiri setiap tahun oleh Direktur.

B. HONORHonor diterimakan kepada dokter baik untuk jasa pelayanan mereka.Untuk dokter tamu yang diterimakan adalah 80% dari tarif rumah sakit yang diberlakukan kepada pasienmeliputi : tarif visite dokter dan tindakan medis yang dilakukan. Sedangkan honor untuk dokter tetap berlaku sesuai rincian di bawah ini :

Dokter Ahli :Dokter AhliRadiologi :

1. Periksa : Jumlah px / bln 1. Konsul 10%a. Klinik Pagi 2. Foto dengan Kontras + Scan

20% s/d jumlah Px ke 200 10% s/d Rp. 15jt

30% s/d jumlah px ke 201 – 400 15% > 15jt - 25jt40% s/d jumlah px ke 401 dst 20% > Rp. 25jt

b.USG ; Visite ; Konsul10% 3.

Px luar 5% (untuk semua pemeriksaan) : tarif

c. Klinik Sore : 40%Lanjutan untuk Dokter Ahli : Dokter Umum2. Tindakan : Jumlah Rp/bln 1. Periksa : Jumlah Px/bln

a. Bedah + Obgyn Khusus THT & Mata a. IGD (Patokan tarif hari biasa)10% s/d Rp. 100jt 10% s/d Rp. 50jt 5% s/d jumlah px ke 20015% > 100jt - 200jt 15% > 50jt - 100jt 10% s/d jumlah px ke 201 - 400

20% > Rp. 200jt 25% > Rp. 100jt 15% s/d jumlah px ke 401 dst b. IGD + Klinik + Ruang : 15% b. Klinikc. Dokter Anak untuk back up Partus : 4% 20% s/d jumlah px ke 200

30% s/d jumlah px ke 201 - 400

Dokter Ahli Anestesi : 40% s/d jumlah px ke 401 dst

1. Periksa : Jumlah px / bln 2. Tindakan : Jumlah Rp/blna. Klinik Pagi IGD + Klinik + Ruang : 15%

20% s/d jumlah Px ke 20030% s/d jumlah px ke 201 – 400 Dokter Gigi + Dokter Gigi Spesialis 40% s/d jumlah px ke 401 dst 1. Tindakan : Jumlah Rp/bln

b. USG ; Visite ; Konsul 10% a. Dokter Gigi Pagi10% s/d Rp. 10jt

Page 47: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 47/121

47

2. Tindakan : Jumlah Rp/bln

Anestesi 15% > 10jt - 20jt4% s/d Rp. 300jt 20% > Rp. 20jt5% > 300jt - 600jt b. Dokter Gigi Sore : 35%6% > Rp. 600jt dst c. Gigi Palsu 20%

Dokter Ahli Patologi Klinik

1. Konsul 10%2. Tindakan bacaan spesialistik

10% s/d Rp. 5jt15% > 5jt - 15jt20% > Rp. 15jt

3. Px luar 5% (untuk semua pemeriksaan) : tarif ditetapkansendiriCatatan :

1. Untuk masa transisi dokter yang sudah ada :a. Tetap berlaku aturan lama, sampai dengan masa berlaku aturan gaji yang baru b. Kenaikan Golongan Tingkat, maka berlaku aturan gaji yang baru

2. Dokter yang telah pensiun dari RS Baptis apabila dilanjutkan dengan kontrak, maka gaji - honor setingkatdengan golongan Tingkat I (satu), dan tetap menerima tunjangan pensiun sesuai dengan haknya.

Page 48: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 48/121

48

BAB 12

PERATURAN DAN TATA TERTIB KERJA

12.1 Waktu Kerja

12.1.1 Hari dan Jam Kerja

1. Hari kerja adalah 6 (enam) hari dalam 1 (satu) minggu atau 5 (lima) hari kerja dalam

1 (satu) minggu.

2. Jam kerja adalah 7 (tujuh) jam dan 8 (delapan) jam dalam 1 (satu) hari dan 40 (empat

puluh) jam dalam 1 (satu) minggu.

3. Oleh karena kebutuhan, maka pengaturan hari dan jam kerja dapat dilakukan menurut

keperluan pelayanan.

4. Dalam jam kerja, pegawai berhak untuk istirahat selama ½ (setengah) jam. Sedangkan

khusus untuk dinas jam 21.00 s/d 07.00 WIB istirahat 1 (satu) jam.

12.1.2 Shift Kerja

Pada unit kerja tertentu yang memerlukan adanya pembagian kerja agar pekerjaan dapat terus

berlangsung, dapat diberlakukan pembagian kerja shift dan dalam pelaksanaannya dapat

menggunakan kebijakan tersendiri sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan

perundangan yang berlaku

Tiap satuan waktu kerja shift tidak boleh melebihi 7 (tujuh) jam kerja sehari atau secara

akumulasi 40 (empat puluh) jam seminggu, kecuali shift malam.

Pengaturan kerja shift yang umum digunakan adalah :

a. Jam 04.00 s/d 11.00 WIB dengan istirahat ½ jam

b. Jam 05.00 s/d 12.00 WIB dengan istirahat ½ jam

c. Jam 07.00 s/d 14.00 WIB dengan istirahat ½ jam

d. Jam 09.00 s/d 16.00 WIB dengan istirahat ½ jame. Jam 11.00 s/d 18.00 WIB dengan istirahat ½ jam

f. Jam 14.00 s/d 21.00 WIB dengan istirahat ½ jam

g. Jam 21.00 s/d 07.00 WIB dengan istirahat 1 jam

h. Jam 07.00 s/d 15.30 WIB dengan istirahat ½ jam

Page 49: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 49/121

49

12.1.3 Libur dan Cuti

Yang dimaksud hari libur adalah hari Minggu atau hari ke 7 (tujuh) dalam enam hari kerja

terus-menerus atau hari ke 6 (enam) dalam 5 hari kerja secara terus-menerus, atau setelah

shift yang telah ditetapkan, hari-hari libur nasional yang ditetapkan secara resmi oleh

Pemerintah pada setiap tahun dan hari-hari lain yang dinyatakan sebagai hari libur oleh

Pemerintah

Hari libur nasional yang bertepatan dengan hari minggu, tidak mendapat penggantian libur di

hari lain

Pegawai yang bekerja pada hari libur sesuai dengan jadwal kerja akan mendapat penggantian

satu kali off/ luaran

Pegawai yang menjalankan shift malam 3 (tiga) hari berturut-turut dalam seminggu mendapat

1 (satu) kali off luaran selain hari libur mingguan

12.1.4 Cuti Tahunan

1) Dalam satu tahun pegawai tetap berhak mendapatkan cuti selama 12 (dua belas) hari

kerja dalam 1 (satu) tahun

2) Pegawai dengan status calon pegawai berhak mendapat cuti 12 (dua belas) hari kerja

dalam 1 (satu) tahun

3) Hari libur selain hari Minggu yang jatuh pada waktu cuti tidak dihitung sebagai hari

cuti.

12.1.5 Cuti Masa Bakti

1) Pegawai dengan masa kerja 10 (sepuluh) tahun mendapat cuti 12 (dua belas) harikerja di luar cuti tahunan.

2) Pegawai dengan masa kerja 20 (dua puluh) tahun mendapat cuti 12 (dua belas) hari

kerja di luar cuti tahunan.

3) Pegawai dengan masa kerja 25 (dua puluh lima) tahun mendapat cuti 12 (dua belas)

hari kerja di luar cuti tahunan.

4) Pegawai dengan masa kerja 30 (tiga puluh) tahun mendapat cuti 12 (dua belas) hari

kerja di luar cuti tahunan.

Page 50: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 50/121

50

12.1.6 Cuti di Luar Tanggungan

1) Pegawai dengan masa kerja minimal 10 (sepuluh) tahun dapat mengajukan cuti di luar

tanggungan rumah sakit untuk jangka waktu cuti 1 (satu) bulan hingga 1 (satu) tahun,

tidak dapat diambil secara bertahap.

2) Cuti di luar tanggungan rumah sakit harus disetujui oleh direktur.

12.1.7 Cuti Sakit

1) Cuti sakit hanya diberikan oleh dokter yang telah ditentukan rumah sakit/ dokter

penggantinya.

2) Ketentuan pada ayat 1 (satu) tidak berlaku untuk keadaan darurat.

3) Cuti sakit dapat diberikan untuk paling lama 1 (satu) tahun.

4) Selama cuti sakit seperti dalam ayat 2 (dua) di atas, pegawai yang bersangkutan

berhak menerima gaji dengan ketentuan sebagai berikut :

a. 4(empat) bulan pertama gaji penuh.

b. 4 (empat) bulan berikutnya tanpa jeda dari cuti sebelumnya mendapat 75% (tujuh

puluh lima persen) gaji.

c. 4 (empat) bulan berikutnya tanpa jeda dari cuti yang sebelumnya mendapat 50%

(lima puluh persen) gaji.

d. Untuk bulan selanjutnya mendapat 25% (dua puluh lima persen) gaji sampai

sebelum pemutusan hubungan kerja dilakukan oleh Pihak Pertama.

5) Pegawai yang telah menjalani cuti sakit selama 1 (satu) tahun berturut-turut akan

diberikan pensiun sesuai dengan peraturan yang berlaku atau diputuskan hubungan

kerja sesuai dengan peraturan yang berlaku

6) Pegawai yang cuti sakit sebagaimana dimaksud pada ayat 4 (empat) telah bekerja

selama kurang dari 4 (empat) minggu lalu mendapat cuti sakit kembali, maka cutitersebut dianggap bersambung dengan cuti sebelumnya dan kedua cuti sakit tidak

dapat diberikan untuk waktu lebih dari 1 (satu) tahun

7) Pegawai yang sedang menjalani cuti sakit yang bukan seperti dalam ayat 4 (empat)

poin b, c, d di atas berhak menerima penghasilan penuh

8) Pegawai dan rumah sakit wajib menghargai cuti sakit yang diberikan oleh dokter yang

berwenang

Page 51: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 51/121

51

12.1.8 Cuti Hamil dan Melahirkan

Pegawai tetap dengan status perkawinan yang sah yang hamil berhak mendapat cuti hamil

dan melahirkan dengan upah penuh.

Cuti hamil dan melahirkan diberikan untuk waktu selama 3 bulan. Dapat diambil sebelum

atau sesudah melahirkan, sesuai dengan kondisi kehamilan dan kebutuhan rumah sakit.

Kehamilan yang mendapatkan hak cuti adalah kehamilan pertama sampai ketiga.

Hari-hari libur yang jatuh pada saat cuti hamil tidak dapat pengganti hari.

Cuti hamil yang diberikan atas persetujuan tertulis oleh dokter yang berwenang

12.1.9 Cuti Keguguran dan Bayi Meninggal

Pegawai tetap dengan status pernikahan yang sah yang hamil dan mengalami keguguran yang

tidak disengaja berhak mendapatkan cuti paling lama hingga 1,5 (satu setengah) bulan atau

sesuai surat keterangan dokter yang berwenang.

Pegawai tetap yang hamil dan melahirkan anak tetapi anaknya meninggal mendapat cuti

sesuai dengan peraturan cuti sakit yang diberikan oleh dokter yang berwenang

12.1.10 Cuti dan Ijin Istimewa

Cuti istimewa dapat diberikan kepada Pegawai untuk beberapa kepentingan/keadaan sebagai

berikut

a. Istri, suami, anak kandung dan orang tua meninggal, pegawai mendapat cuti 2 (dua)

hari

b. Pegawai laki-laki yang istrinya melahirkan mendapat cuti 2 (dua) hari.

c. Mertua dan saudara dalam satu rumah meninggal, pegawai mendapat cuti 2 (dua) hari

d. Anak kandung menikah, pegawai mendapat cuti 2 (dua) hari

e. Pegawai yang menikah, mendapat cuti 3 harif. Mengkhitankan/membaptiskan anak kandung, pegawai mendapat cuti 2 hari ; pegawai

wajib menyerahkan surat keterangan dari gereja tentang acara baptisan, suratketerangan dokter tentang tindakan khitan. Cuti diberikan maksimal 1 hari sebelumdan 1 hari setelah acara baptisan / khitanan.

Page 52: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 52/121

52

Ijin istimewa dalam bentuk meninggalkan jam kerja dapat diberikan kepada pegawai karena

kepentingan atau keadaan sebagai berikut :

a. Pegawai wanita masih menyusui berhak mendapat ijin memberi ASI untuk anaknya

dalam waktu yang layak, maksimal 1 (satu) jam, termasuk jam istirahat sampai anak

berumur 6 (enam) bulan

b. Melayat pegawai, orang tua pegawai dan keluarga inti yang meninggal dengan lama

waktu paling lama 1 (satu) jam, sudah termasuk jam istirahat, bila lebih dari 1 jam

dengan persetujuan kepala unit kerja terkait.

c. Pengajuan ijin diajukan kepada Kepala Unit Kerja / Kepala Bidang masing-masing

12.1.11 Aturan Lain Tentang Cuti

1) Cuti karena permintaan pegawai dapat dibatalkan oleh karena adanya keperluan dinas

yang sangat penting.

2) Cuti karena permintaan pegawai dapat dibatalkan jika yang bersangkutan bermaksud

membatalkan cuti yang menjadi haknya, dengan persetujuan pihak yang berwenang.

3) Kelebihan waktu cuti dapat diperhitungkan sebagai hutang cuti di tahun berikutnya

atau sebagai cuti di luar tanggungan dengan persetujuan pihak yang berwenang.

12.2 Penampilan Profesional

12.2.1 Seragam Kerja

Rumah sakit memberikan seragam kerja maksimal 2 (dua) stel dalam setahun dan merupakan

inventaris/ barang dinas rumah sakitWarna, model dan bentuk seragam kerja akan ditentukan pihak rumah sakit dengan

memperhatikan pendapat pegawai.

Selama hari dan jam kerja pegawai wajib menggunakan seragam kerja atau baju lain yang

telah disepakati.

Pegawai dilarang mengganti dan mengubah bentuk, model dan warna pakaian kerja dan

perlengkapannya yang telah disepakati selain atas ijin rumah sakit

Page 53: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 53/121

53

12.2.2 Standar Penampilan Profesional

Standar penampilan pegawai RS. Baptis Batu adalah seperangkat standar yang dikembangkan

oleh RS. Baptis Batu untuk menciptakan perilaku spesifik yang harus dilakukan pegawai

pada saat bertugas.

Dengan menerapkan standar sebagai perangkat penampilan kerja, RS. Baptis Batu

membuatnya sangat jelas bahwa semua pegawai diharapkan mematuhi dan

mempraktekkannya dalam bekerja.

Standar Penampilan Pegawai meliputi :

1. Sopan Santun

1) Selalu sambut pelanggan dengan bersahabat

2) Senyum tulus dan perkenalkan diri

3) Jangan biarkan pelanggan merasa diabaikan

4) Pertahankan kontak mata, postur menghadap pelanggan, menghentikan

sementara telephone saat pelanggan memerlukan respon kita.

5) Miliki humor yang positip, magic word bila sudah kenal lama.

6) Penuhi kebutuhan pelanggan atau dengan senang hati antarkan pelanggan kepada

petugas yang dapat memenuhi kebutuhannya

7) Ucapkan terimakasih kepada pelanggan karena telah memilih RSBB

2. Penampilan

1) Postur tidak terlalu gemuk / terlalu kurus.

2) Berpakaian secara profesional, pantas, rapi dan bijaksana

3) Selalu mengenakan kartu identitas

4) Sepatu bersih dan rapi

5) Rambut rapi & sesuai, laki-laki tidak berjenggot (dicukur bersih).6) Make up yg pantas & bijaksana.

7) Tidak bau badan / nafas, parfum tidak terlalu kuat .

8) Saat melihat ceceran sampah, pungutlah dan buanglah di tempat sampah

9) Kembalikan semua peralatan kerja ke tempatnya

3. Komunikasi

1) Dalam semua percakapan, selalu ucapkan “silakan” dan “terimakasih”, “Bapak”

dan “Ibu”

Page 54: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 54/121

54

2) Berusaha mendengar aktif : nonverbal yang tepat dalam : kontak mata,

anggukan, hmm. Respon Verbal : jangan memutus pembicaraan, bila perlu ulangi

ungkapan klien untuk memperjelas/klarifikasi.

3) Usahakan memberi informasi, dimana Anda memandang itu diperlukan bagi

pelanggan.

4) Semua karyawan harus paham cara mengoperasikan telepon di bagian masing-

masing

5) Menghargai lawan bicara telephone, menerima telephone dengan salam,

menyebutkan nama dan apa yang bisa dibantu, bicara seperlunya dalam

telephone.

6) Saat mentransfer panggilan telepon, selalu sebutkan nomer extension yang

seharusnya kepada pelanggan, menjaga seandainya sambungan terputus.

7) Gunakan bahasa yang mudah dimengerti dan sesuai ketika memberikan

informasi kepada pasien mengenai kesehatan, diet khusus, prosedur, obat-obatan,

dan seterusnya. Hindari istilah-istilah profesional atau teknis

8) Dilarang mendiskusikan informasi tentang pasien ataupun tentang RSBB di area

publik seperti di lift, lobby, kantin, atau ruang tunggu

4. Panggilan Pasien

1) Seluruh karyawan RSBB wajib menjawab panggilan pasien dan membantu

memberitahu petugas yang berkepentingan

2) Perawat ruangan, wajib segera mendatangi pasien yang memencet bel, menyebut

nama pasien tersebut dan tanyakan, “Bisa saya bantu?”

3) Cek pasien 1 jam sebelum pergantian shift untuk meminimalkan panggilan

pasien pada saat timbang terima

5. Komitmen terhadap Rekan Kerja

1) Perlakukanlah Rekan Kerja sebagai profesional dengan kebaikan hati, jujur, dan

respek. Sambutlah karyawan baru.

2) Tunjukkan kepedulian. Hindari permintaan mendadak yang akan menyebabkan

ketidaknyamanan Rekan Kerja.

3) Dilarang mempermalukan Rekan Kerja dihadapan orang lain.

6. Pasien yang Menunggu1) Ciptakan suasana yang nyaman bagi pasien yang menunggu

Page 55: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 55/121

55

2) Waktu tunggu pasien dengan perjanjian adalah 10 menit; tanpa perjanjian, 1 jam.

Sampaikan permintaan maaf bila ada penundaan, dan selalu ucapkan pada

pelanggan tersebut“Terimakasih telah menunggu”

3) Ketika pasien sedang dilakukan tindakan, informasikan keadaannya kepada

keluarga pasien secara berkala, minimal setiap 1 jam

7. Etika di Lift

1) Gunakan kesempatan di lift untuk membuat kesan baik. Senyum dan sapalah

pelanggan yang berada dalam 1 lift

2) Ketika mentransport pasien dengan kursi roda, selalu hadapkan pasien ke arah

pintu dan hati-hati waktu keluar lift. Ketika mentransport pasien dengan brankart

atau bed, mintalah dengan sopan agar penumpang lain dapat menggunakan lift

lainnya

3) Pada waktu Anda mengantar seseorang, tahanlah pintu lift dan persilakan tamu

tersebut masuk lebih dulu. Ketika meninggalkan lift, tahanlah pintu lift jika

memungkinkan

4) Dilarang menggunakan lift bila tidak membawa barang / peralatan yang berat.

8. Privasi

1) Bijaksanalah sewaktu bercakap-cakap di telepon dengan pelanggan

2) Tutuplah tirai atau pintu sewaktu dilakukan pemeriksaan, tindakan atau kapanpun

diperlukan

3) Sediakan baju pasien dengan ukuran yang sesuai, dan sediakan linen tambahan

sewaktu pasien di kursi roda atau berjalan

9. Kewaspadaan Keselamatan

1) Segera laporkan semua kecelakaan dan insiden secara lengkap2) Lindungi punggung Anda sewaktu mengangkat pasien, mendorong, menarik atau

membawa barang. Mintalah bantuan bila perlu

3) Gunakan baju dan peralatan pelindung jika diperlukan, dan siap sedia selalu untuk

keadaan gawat darurat

10. Rasa Memiliki

1) Jagalah kebersihan dan keamanan area kerja dan lingkungan Anda

Page 56: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 56/121

56

2) Pandanglah melebihi tugas Anda. Jika Anda dimintai tolong untuk melayani,

lakukanlah

3) Jangan katakan,”Ini bukan tugasku.” Jika Anda tidak dapat memenuhi suatu

permintaan, Anda wajib mempertemukan dengan Rekan Kerja yang dapat

memenuhinya.

4) Tunaikan tugas Anda. Jika terinterupsi, segera kembali ke tugas Anda secepat

mungkin. Jika Anda tidak dapat menyelesaikan suatu tugas, temukan Rekan kerja

yang dapat menyelesaikannya.

12.3 Tata Tertib Kerja

12.3.1 Tata Tertib Umum

Tata tertib umum pegawai saat bekerja adalah sbb :

1) Setiap pegawai diwajibkan mencatatkan kehadirannya (waktu datang dan pulang)

dengan menggunakan alat pencatatan yang disediakan rumah sakit. Pencatatan harus

dilakukan pegawai sendiri.

2) Setiap pegawai yang hendak meninggalkan pekerjaan pada jam kerja karena suatu

keperluan wajib memberitahu kepada atasan langsung pegawai.

3) Pegawai yang tidak masuk karena alasan sakit wajib menunjukkan surat keterangan

dokter yang berwenang

4) Pegawai yang sakit atau mengalami kecelakaan di luar kota sehingga tidak dapat

masuk kerja wajib memberitahu atasan langsung pada hari itu juga dan menunjukkan

surat dokter yang menangani pada hari berikutnya

5) Pegawai yang mengalami hambatan tak terduga sehingga tidak dapat masuk kerja

pada hari itu wajib memberitahukan hal itu kepada atasan langsung dan

ketidakhadirannya dianggap cuti atau off

6) Pegawai wajib memakai tanda pengenal selama menjalankan tugas7) Pegawai wajib mengenakan pakaian dinas sesuai ketentuan yang ada di bagian

masing-masing

8) Pegawai yang sedang hamil diatur sendiri model dan bentuk pakaian dinas

12.3.2 Tugas Kedinasan

Pegawai yang melakukan tugas kedinasan yaitu tugas atas perintah dan untuk kepentingankedinasan mendapat hak dan fasilitas sebagai berikut :

Page 57: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 57/121

57

a. Mendapatkan surat tugas dari atasan yang berwenang

b. Mendapat fasilitas berupa :• Uang tugas•

Penggantian biaya hotel/ penginapan• Uang transport• Uang makan

c. Pegawai yang melakukan tugas kedinasan wajib membuat laporan tugas tersebut

kepada atasan yang berwenang

12.3.3 Fasilitas Kerja

Untuk keperluan kedinasan, pegawai mendapat fasilitas menggunakan telepon rumah sakit

Karena pertimbangan keperluan dinas, pegawai dapat menerima inventaris dinas yaitu barang

yang bergerak/ tak bergerak milik rumah sakit yang dipinjamkan kepada pegawai,

berdasarkan surat keputusan pejabat yang berwenang .

Segala fasilitas inventaris dinas berakhir bila :• Dicabut haknya• Tidak menjabat lagi• Pensiun• Meninggal dunia

12.3.4 Merusakkan atau Menghilangkan Peralatan Kerja

Pegawai wajib mengganti kerusakan atau kehilangan peralatan kerja minimal 10% dari nilai

barang / alat pada saat itu. Apabila melibatkan tim, maka biaya penggantian melibatkan

seluruh anggota tim yang ada.

Keputusan untuk mengganti atau tidak mengganti kerusakan / kehilangan alat dilakukan oleh

Wakil Direktur Umum Keuangan setelah membaca kronologis kejadian serta berita acara

yang dibuat oleh Kepala Unit Kerja, Kepala Bagian BPS bila terkait dengan kerusakan.

12.4 Hak Dan Kewajiban

12.4.1 Hak Pegawai:

a. Memperoleh upah sebagai imbalan atas pekerjaan yang dilakukan

Page 58: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 58/121

58

b. Memperoleh upah/ gaji lembur untuk kelebihan jam kerja dari waktu kerja yang telah

ditetapkan dalam PKB

c. Memperoleh dan melaksanakan cuti

d. Memperoleh jaminan kesehatan, keselamatan kerja dan sosial

e. Memperoleh seluruh bentuk tunjangan sesuai dengan yang ditetapkan dalam PKB

f. Mengemukakan pendapat, usul dan saran demi perbaikan kinerja pada khususnya dan

kemajuan rumah sakit pada umumnya

g. Memperoleh perlakuan yang bermartabat dan manusiawi

h. Memperoleh kesempatan untuk berkarya sesuai dengan ketrampilan dan kompetensi

dalam rumah sakit

i. Mengadakan pemutusan hubungan kerja sesuai ketentuan yang berlaku

j. Pensiun sesuai ketentuan yang berlaku kecuali bagi pegawai tidak tetap.

12.4.2 Hak Rumah sakit :

a. Memberikan tugas dan pekerjaan yang layak kepada Pegawai selama waktu kerja

b. Menugaskan Pegawai untuk bekerja lembur/ shift dengan memperhatikan PKB dan

peraturan perundangan yang berlaku

c. Menempatkan Pegawai di unit kerja manapun yang terdapat di rumah sakit sesuai

kemampuan dan kompetensi pekerja

d. Memberikan sanksi kepada Pegawai yang melanggar PKB dan peraturan

perundangan yang berlaku

e. Memutuskan hubungan kerja dengan memperhatikan PKB dan peraturan perundangan

yang berlaku

f. Menetapkan anggaran dan sasaran kerja rumah sakit

12.4.3 Kewajiban Rumah sakit :a. Memberikan upah/ gaji, upah/ gaji lembur, tunjangan, bantuan, jaminan dan

sebagainya hak Pegawai sesuai dengan ketentuan yang diatur di PKB dan atau

peraturan rumah sakit serta peraturan perundangan yang berlaku

b. Memenuhi/ memberikan hak-hak Pegawai sesuai PKB maupun peraturan perundang-

undangan yang berlaku

c. Memperhatikan, memelihara keselamatan dan kesehatan kerja Pegawai

d. Mentaati dan menjalankan PKB serta perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan

Page 59: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 59/121

59

e. Memperbanyak, mensosialisasikan dan memberikan PKB kepada seluruh Pegawai

tanpa terkecuali

f. Menampung dan memperhatikan aspirasi Pegawai

g. Mengikutsertakan Pegawai Tetap dalam program asuransi dan jaminan

ketenagakerjaan yang disepakati dalam PKB

12.4.4 Kewajiban Pegawai

Kewajiban Pegawai:

a. Mentaati hari kerja dan jam kerja yang telah ditentukan dalam PKB

b. Mentaati PKB serta segala bentuk peraturan yang berlaku di lingkungan rumah sakit

c. Memberikan keterangan yang benar mengenai data pribadi, keluarga maupun

mengenai pekerjaan pada rumah sakit

d. Melaksanakan semua tugas dan pekerjaan yang layak yang diberikan rumah sakit

dengan sebaik-baiknya dan dengan penuh rasa tanggung jawab

e. Menjaga kerahasiaan rumah sakit dan pelanggan kecuali untuk keperluan penyidikan

pihak yang berwenang

f. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat dan bersemangat untuk kepentingan rumah sakit

g. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik dan harmonis

h. Saling menghormati di antara pekerja dan saling bekerja sama

i. Memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan

j. Memelihara kebersihan dan ketertiban lingkungan

k. Menjaga kesopanan dan kesusilaan serta norma pergaulan yang baik di dalam rumah

sakit

l. Berpenampilan baik, sopan dan rapi demi menjaga citra rumah sakit

m. Menjaga dan memelihara sarana dan prasarana milik rumah sakit yang dipercayakan

kepada pekerja

12.5 Tindakan Indispliner, Asusila, Dan Larangan-Larangan

12.5.1 Tindakan Indisipliner

Yang termasuk sebagai tindakan indisipliner adalah :

a. Tidak masuk kerja 5 hari berturut-turut tanpa ijin yang sah dari atasan/ Pimpinan

Rumah sakit, dianggap mengundurkan diri

b. Berulang kali datang terlambat ke tempat pekerjaan walaupun telah diperingatkan

berkali-kali tentang kemungkinan pemecatanc. Berkali-kali mangkir tanpa alasan yang sah

Page 60: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 60/121

60

d. Menolak untuk melakukan pemeriksaan kesehatan

e. Berulang-ulang mengabaikan peraturan keselamatan dan kesehatan kerja dan

kebersihan

f. Menolak / tidak bersedia dimutasi, dirotasi, maupun demosi sesuai dengan kebutuhan

dinas

g. Menolak perintah atasan tanpa alasan yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan

12.5.2 Tindakan Asusila

Pegawai dilarang melakukan :

a. Tindakan asusila termasuk merusak rumah tangga orang lain

b. Menghamili / hamil di luar nikah sah

c. Menghamili / hamil sebelum nikah sah

d. Menikah lebih dari 1 (satu) kali dan belum pernah bercerai

e. Menikah dengan orang yang berstatus suami / istri orang lain

f. Menikah dengan orang di bawah umur.

g. Menjalin hubungan yang tidak wajar dan / atau menikah dengan sesama jenis

h. Menikah tanpa surat keterangan nikah yang sah secara hukum negara.

12.5.3 Larangan-Larangan

Pegawai dilarang melakukan hal-hal di bawah ini :

a. Makan atau minum atau membawa makanan atau minuman ke dalam ruangan/ di

tempat tertentu lainnya yang akan membahayakan Rumah sakit atau lingkungan

kerjanya maupun diri pegawai itu sendiri kecuali pada tempat yang telah ditentukan

untuk keperluan tersebut

b. Merokok di seluruh lingkungan rumah sakit.

c. Membawa ke dalam lingkungan rumah sakit barang-barang / alat-alat/ bahan-bahandsb, dalam bentuk apapun, yang dapat membahayakan keamanan/ ketentraman dan

keselamatan lingkungan kerjanya

d. Membawa dokumen dan barang-barang/ alat-alat milik Rumah sakit keluar

lingkungan rumah sakit tanpa mendapat ijin terlebih dahulu dari atasannya/ pejabat

yang berwenang

e. Memasuki tempat-tempat dan terlibat dengan perbuatan yang dapat mencemarkan

nama baik, kehormatan atau martabat Rumah sakit dan pegawai.

Page 61: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 61/121

61

f. Melakukan tindakan yang dapat berakibat menghalangi atau mempersulit pihak yang

dilayani sehingga menyebabkan kerugian bagi pihak yang dilayani maupun rumah

sakit.

g. Berlaku sebagai perantara bagi suatu rumah sakit atau golongan / pribadi untuk

mendapatkan jasa / fasilitas dari rumah sakit tersebut dengan menerima komisi atau

keuntungan pribadi lainnya.

h. Melakukan pungutan yang tidak sah dalam bentuk apa pun untuk kepentingan pribadi

atau golongan.

i. Menjual atau memperdagangkan barang berupa apapun pada waktu kerja atau di

tempat kerja.

j. Melakukan / mempengaruhi pegawai lain tindakan yang melanggar hukum.

k. Melakukan kegiatan secara pribadi atau bersama atasan, teman sejawat, bawahan atau

orang lain di dalam maupun di luar lingkungan kerja dengan menarik keuntungan

pribadi, golongan atau pihak lain, yang secara langsung maupun tidak langsung

merugikan rumah sakit.

l. Membuat dan mengedarkan surat yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.

m. Berjudi, minum-minuman keras dan menggunakan obat terlarang / narkotik.

n. Secara sengaja merusak barang milik rumah sakit.

o. Memberi keterangan palsu khususnya keterangan yang ada kaitannya dengan data

pegawai yang bersangkutan

p. Terbukti secara sah melanggar hukum pidana, perdata dan / atau TUN (Tata Usaha

Negara) yang sudah mendapatkan keputusan tetap oleh pengadilan.

12.5.4 Sanksi

Rumah Sakit berhak untuk memberikan sanksi kepada Pegawai jika :

a. Melakukan pelanggaran. b. Lalai melaksanakan kewajiban dan larangan.

Jenis sanksi yang dapat diberikan oleh rumah sakit adalah sebagai berikut :

a. Peringatan lisan.

b. Surat teguran.

c. Surat peringatan.

d. Skorsing.

e. Penundaan kenaikan grade / golongan.f. Pelepasan jabatan.

Page 62: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 62/121

62

g. Demosi/ penurunan pangkat/ golongan.

h. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

12.5.5 Skorsing Karena Pelanggaran

Rumah sakit dapat memberikan tindakan skorsing kepada Pegawai yang terbukti melakukan

pelanggaran.

Bagi Pegawai yang melakukan pelanggaran sehingga mendapat teguran tertulis dapat

dikenakan sanksi berupa :

a. Bebas tugas (skorsing) antara 1 (satu) sampai 3 (tiga) bulan bagi Pegawai yang masa

kerja/ dinasnya 1 (satu) sampai dengan 10 (sepuluh) tahun dan bebas tugas selama ½

sampai 1½ bulan bagi Pegawai yang masa kerjanya di atas 10 tahun; tanpa gaji

b. Penundaan kenaikan gaji/ status kepegawaian, penurunan gaji/ status kepegawaian

dengan atau tanpa mutasi kerja.

Pegawai yang ditahan oleh alat Negara oleh karena alasan apapun juga lewat 21 (dua puluh

satu) hari, akan diberhentikan sementara dari pekerjaannya demikian juga pembayaran gaji /

upahnya dihentikan sampai menunggu persoalannya selesai kecuali dalam menjalankan

tugas.

Page 63: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 63/121

63

BAB 13

GAJI, TUNJANGAN, INSENTIF, DAN LEMBUR

13.1 Ketentuan Umum

1) Pegawai berhak mendapatkan upah setelah bekerja.

2) Pada umumnya upah pegawai terdiri atas gaji pokok, tunjangan dan lembur.

3) Gaji dokter diatur tersendiri dalam Kebijakan tentang Staf Medis sebagai Pegawai

4) Pegawai pada masa orientasi belum diperhitungkan sebagai gaji, melainkan hanya

mendapat uang transport kecuali staf medis tidak mendapatkan uang transport.

5) Pemberian gaji pokok sesuai dengan sistem kepegawaian RS Baptis Batu.

13.2 Ketentuan Khusus

13.2.1 Gaji Pokok

1) Penetapan gaji pokok pegawai baru melalui berita acara penetapan status

kepegawaian yang ditetapkan oleh Direktur.

2) Penetapan gaji pokok pegawai lama sesuai surat keputusan kenaikan status

kepegawaian dan kenaikan grade / golongan pegawai.

13.2.2 Tunjangan

1) Tunjangan terdiri atas tunjangan tetap dan tunjangan tidak tetap.

2) Tunjangan tetap terdiri atas tunjangan beras dan tunjangan transport.

3) Tunjangan tidak tetap terdiri atas tunjangan insentif serta uang dinas bagi pegawai

yang melakukan tugas dinas luar kota. Staf medis tidak mendapatkan tunjangantransport maupun insentif. Staf medis yang menjabat kepala unit kerja mendapatkan

tunjangan insentif.

4) Tunjangan jabatan diterimakan setelah 3 bulan menjabat sesuai dengan surat

keputusan yang ditetapkan.

12.2.3 Uang Lembur

1) Uang lembur diterimakan bagi pegawai yang melakukan tugas lembur karenatuntutan pelayanan yang harus diselesaikan pada saat itu.

Page 64: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 64/121

64

2) Peraturan tentang uang lembur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku dituangkan dalam panduan pemberian uang lembur.

12.2 Pemberian Gaji Pokok

12.2.1 Pengertian Upah/ Gaji

Upah adalah hak pegawai yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan

dari Pihak Perusahaan kepada pegawai yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu

perjanjian kerja, kesepakatan atau peraturan perundangan, termasuk tunjangan bagi pegawai

dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/ atau jasa yang telah atau akan dilakukan.

Setiap Pegawai berhak memperoleh penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak.

12.2.2 Prinsip Pengupahan

1) Dasar penentuan pengupahan untuk pegawai adalah peraturan perundangan yang

berlaku dengan besarnya nominal tidak lebih rendah dari Upah Minimum Kota

(UMK) dengan masa kerja 0 (nol) tahun.

2) Perusahaan menetapkan skala upah/ gaji yang didasarkan pada Sistem Kepegawaian

yang berlaku

3) Struktur upah/ gaji terdiri atas upah pokok ditambah dengan tunjangan-tunjangan

yang berhak didapatkan pekerja, sesuai dengan peraturan yang berlaku

4) Pegawai berhak mendapat kenaikan gaji sesuai dengan sistem kepegawaian yang

berlaku hingga pada posisi masa kerja yang tidak mendapat kenaikan gaji lagi.

5) Perusahaan secara berkala meninjau dan memperbaiki besaran upah

12.2.3 Pembayaran Pengupahan

1) Pembayaran upah/ gaji dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang. Sedangkan cara

pembayaran dilakukan berdasarkan kesepakatan.

2) Upah pegawai dibayarkan pada hari kerja, satu hari sebelum hari terakhir di setiap

bulan. Apabila hari itu jatuh pada hari libur/ Minggu maka pembayaran dilakukan

satu hari sebelumnya.

Page 65: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 65/121

65

3) Perincian upah/ gaji yang diterima pegawai harus tertera di dalam bukti/ slip

penerimaan upah/ gaji

12.2.4 Kenaikan Gaji

Kenaikan gaji bagi Pegawai baik grade, golongan, maupun tingkat kompetensi dilakukan

sesuai dengan sistem kepegawaian yang berlaku dan kebijakan tentang penilaian kinerja

pegawai yang ditetapkan oleh Direktur.

12.2.5 Penghargaan Masa Kerja

Diberikan sebagai tanda penghargaan kesetiaan berdasarkan masa kerja efektif (masa kerja

yang dijalankan dalam tugas kerja sebagai pegawai tetap di lingkungan Rumah Sakit Baptis

Batu) yaitu pada setiap peringatan Hari Ulang Tahun Rumah Sakit Baptis dengan ketentuan

sebagai berikut :

a. Masa kerja 10 tahun mendapatkan 1 (satu) bulan gaji dan cuti 12 (dua belas) hari

kerja serta Piagam

b. Masa kerja 20 (dua puluh) tahun mendapatkan 2 (dua) kali gaji dan cuti 12 (dua belas)

hari kerja serta Piagam

c. Masa kerja 25 (dua puluh lima) tahun mendapatkan Satya Lencana Emas dan cuti 12

(dua belas) hari kerja serta Piagam

d. Masa kerja 30 (tiga puluh tahun) mendapatkan 1 (satu) bulan gaji dan cuti 12 (dua

belas) hari kerja

12.2.6 Pemotongan Gaji Pegawai

Pegawai dapat dikenakan pemotongan gaji karena berbagai hal misalnya :

1) Plafon pemeriksaan kesehatan yang telah terlampaui. Pemotongan dilakukan oleh bagian keuangan.

2) Biaya-biaya khusus misalnya cicilan simpan-pinjam, potongan bank, dsb yang secara

rutin telah diijinkan oleh rumah sakit.

12.3 Insentif

Rumah Sakit memberikan insentif kepada Pegawai atas jasa atau produktivitas yang

ditunjukkan

Page 66: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 66/121

66

Sistem penghitungan

1. Akumulasi jasa servis yang didapat tiap bulan didistribusikan sebagai berikut :

- Sebesar 5 % (lima prosen) dialokasikan ke komunitas keperawatan sebagai dana

cadangan resiko kerja misalnya untuk penggantian alat (termometer, tensimeter

dan lain-lain) yang pecah akibat ketidaksengajaan pegawai atau pasien.

- Sebesar 2 % disisihkan untuk kas kebersamaan.

- Sebesar 93 % (sembilan puluh tiga prosen) didistribusikan untuk direksi dan

seluruh karyawan sesuai dengan nilai poin (sesuai kebijakan rumah sakit)

- Rumus penghitungan jasa servis perorangan, dapat dilakukan melalui

penghitungan sebagai berikut :

JS = (MS + (JT x HT) + TT +/- NK) x IR

Keterangan :

JS = Jasa Servis

MS = Poin Manajerial Servis

JT = Poin Jadwal Tugas

HT = Jumlah Hari Tugas per Bulan

TT = Poin Tempat Tugas

NK = Poin Penilaian Khusus

IR = Index Rupiah

2. Penetuan Nilai Poin• Manajerial Servis (MS) Poin

Manajerial Servis Poin dapat ditetapkan berdasarkan tingkat eselonisasi pegawai mulai dari tingkat direktur sampai pelaksana

NO NAMA JABATAN NILAI POIN

1 Direktur 100

2 Kepala Bidang / Manajer 75

3 Kepala Unit Kerja/ Ketua Komite 70

4 Wakil Kepala Instalasi / Sekretaris 65

Page 67: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 67/121

67

Direksi / Sekretaris Komite / Kepala

Perawat IGD / Kepala Analis /

Supervisor

5 Pelaksana Medis Tetap 606 Pelaksana Medis Tidak Tetap 55

7 Pelaksana Para Medis Keperawatan

Tetap

50

8 Pelaksana Para Medis Keperawatan

tidak Tetap

45

9 Pelaksana Para Medis Non

Keperawatan Tetap

40

10 Pelaksana Para Medis Non

Keperawatan Tidak Tetap

35

11 Pelaksana Non Medis Tetap A 30

12 Pelaksana Non Medis Tetap B 25

13 Pelaksana Non Medis Tidak Tetap A 20

14 Pelaksana Non Medis Tidak Tetap B 15

Catatan :

Bila pegawai merangkap jabatan, poin yang dipakai adalah poin manajerial tertinggi.

• Poin Jadwal Tugas

No Kualifikasi Tenaga Kerja Jadwal Dinas atau Jaga

Pagi Sore Malam 24

Jam

Hr

Libur

1 Medis 15 9 18 45 30

2 Paramedis Keperawatan 10 5 12 30 25

3 Paramedis Non Keperawatan 7 4 9 20 15

4 Non Medis 4 3 5 12 10

Catatan :

- Medis : dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis, dokter gigi spesialis

- Paramedis Keperawatan : Perawat, Bidan, Penata Anestesi

Page 68: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 68/121

68

- Paramedis Non Keperawatan : Analis, Tehnisi gigi, Radiografer,

Fisioterapis, Apoteker, dll

- Non Medis : POS, Administrasi, Akuntan, Keuangan, MR, dll

- Hari Libur : Hari libur Nasional tidak termasuk hari Minggu• Jumlah Hari Tugas

Jumlah hari tugas adalah jumlah kehadiran pegawai dalam 1 (satu) bulan

sesuai absensi

• Poin Tempat Tugas (TT)

No Tempat Tugas Poin

1 Poliklinik 10

2 Kamar operasi/Kamar bersalin/ IGD 15

3 Ruang Perawatan Biasa 25

4 Ruang Perawatan ICU/NICU 30

5 Laboratorium/ Radiologi/ Farmasi 20

6 Loundry/ Dapur / BPS / Kamar Steril 10

7 Staf Administrasi / MR / Kantor /

Inventori/LPA/SIM/Akuntansi/Keuangan/SDM

5

• Poin Nilai Khusus (NK)

Poin nilai khusus digunakan untuk memberikan penilaian khusus kepada

karyawan, baik untuk penambahan maupun pengurangan poin karyawan yang

bersangkutan

Untuk penambahan

Prestasi

No Nama Kegiatan/ Tindakan Tambahan Poin

1 Panitia HUT / Seminar / Anggota Tim atau

Kepanitiaan Khusus, menulis kejadian yang

mengancam keselamatan pasien

5

2 Bekerja Sangat Rajin / 6

3 Pembicara dalam seminar 6

Page 69: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 69/121

69

4 Membawa nama baik rumah sakit , menjadi

barrier sehingga tidak terjadi potensi yang

mengancam keselamatan pasien

10

5 Melakukan cross selling sehingga pasien /keluarga mau membeli produk rumah sakit

50

Tingkat pendidikan

No Tingkat Pendidikan Tambahan Poin

1 S3/ Spesialis 2 13

2 S2/ Spesialis 1 11

3 S1 9

4 D III 7

5 SLTA*/ DI 5

6 SLTA 3

Masa kerja : untuk masa kerja dapat diperhitungkan setiap tahun masa kerja

bertambah 1 poin.

Untuk Pengurangan

No Nama Kegiatan/ Tindakan Pengurangan Poin

1 Sering Terlambat, kesalahan prosedur

tindakan sehingga mengancam keselamatan

pasien

5

2 Berbuat kesalahan pada pasien 6

3 Merusak alat rumah sakit 6

4 Mencemarkan nama baik rumah sakit 10

• Nilai Index Rupiah (IR)

Nilai index rupiah adalah nilai index yang didapat melalui perhitungan jumlah

jasa servis yang dibagikan dibagi dengan total poin seluruh pegawai.

Page 70: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 70/121

70

12.4 Pengaturan Lembur dan Upah Lembur

Kerja lembur adalah waktu kerja yang melebihi 7 (tujuh) jam sehari dan 40 jam 1 minggu

untuk 6 hari kerja dalam 1 minggu atau 8 jam sehari dan 40 jam 1 minggu untuk 5 hari kerja

dalam 1 minggu atau waktu kerja pada hari istirahat mingguan dan atau pada hari libur resmi

yang ditetapkan pemerintah.

Pada dasarnya kerja lembur merupakan kewajiban, yang ditetapkan oleh perusahaan guna

menyelesaikan pekerjaan yang tidak dapat ditunda.

Lembur pada hari kerja biasa, perhitungan upah/ gaji adalah :

a. Satu jam pertama = 1½ x (1/173 x upah/ gaji sebulan)

b. Jam Berikutnya = 2 x (1/173 x upah/ gaji sebulan)

Lembur pada hari libur, perhitungan upah/ gaji adalah :

a. Tujuh jam pertama = 2 x (1/173 x upah/ gaji sebulan)

b. Jam ke -8 = 3 x (1/173 x upah/ gaji sebulan)

c. Jam ke 9 dst = 4 X (1/173 x upah/ gaji sebulan)

Yang disebut gaji sebulan sebagaimana ayat 3 dan 4 adalah gaji pokok ditambah tunjangan

tetap setiap bulan.

Pegawai yang melakukan kerja lembur berhak atas makanan dan minuman bila melewati jam

makan berikutnya, serta antar jemput untuk lembur di malam hari sesuai dengan kebijakan

yang berlaku.

Sistem pemberian upah lembur diatur dalam Peraturan Waktu Kerja Lembur di Lingkungan

RS Baptis Batu.

Page 71: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 71/121

71

BAB 14

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

14.1 Ketentuan Umum :

1. Setiap pegawai memperolah pendidikan dan pelatihan baik di dalam (internal)

maupun di luar (eksternal) rumah sakit untuk meningkatkan ketrampilan dan

pengetahuannya.

2. Setiap pegawai wajib menguasai teknik bantuan hidup dasar (basic life support )

mendapatkan sertifikasi pelatihan dengan masa berlaku 2 tahun untuk pelatihan

di dalam, serta sesuai sertifikat untuk pelatihan diluar yang diakui(penyelenggara dari rumah sakit tipe A).

3. Setiap pegawai wajib mengikuti diklat yang diadakan oleh rumah sakit.

4. Pendidikan dan pelatihan merupakan bagian dari pengembangan Sumber Daya

Manusia di RS Baptis Batu melalui peningkatan kompetensi pegawai.

5. Institusi pendidikan profesional kesehatan dapat mengajukan permohonan untuk

mengirimkan mahasiswanya melakukan pembelajaran praktek di RS Baptis

Batu.6. Rumah Sakit Baptis Batu dapat juga dipakai sebagai lahan penelitian.

14.2 Ketentuan Khusus :

1. Perencanaan diklat pegawai.

a. Perencanaan pendidikan dan latihan tahunan didahului dengan pengkajian

kebutuhan pelatihan (training need assesment ).

b. Rencana pelatihan memperhatikan kebutuhan peningkatan mutu pelayanan

dan keselamatan pasien.

c. Tiap unit kerja memaparkan perencanaan pendidikan dan pelatihan di

dalam rencana kerja unit kerja setiap tahunnya.

d. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dikoordinasikan dengan Bagian

Sumber Daya manusia.

Page 72: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 72/121

72

2. Pegawai baru mendapatkan pelatihan internal melalui program orientasi

pegawai yang ditetapkan sendiri dalan kebijakan direktur tentang program

orientasi pegawai.

3. Pengajuan pelatihan

a. Pengajuan pelatihan internal harus membuat perencanaan (TOR) pelatihan,

laporan pelaksanaan, dan evaluasinya.

b. Dilakukan tindak lanjut atas evaluasi pelatihan yang telah dilakukan

c. Pengajuan pelatihan eksternal (keluar) harus dengan persetujuan direktur.

d. Setiap pelatihan eksternal wajib mengaplikasikan pengetahuan yang didapat

ke dalam kegiatan pelayanan sehingga pengetahuan itu dapat meningkatkan

mutu pelayanan dan keselamatan pasien di Rumah Sakit Baptis Batu.

4. Kebijakan tentang peningkatan pendidikan formal pegawai :

a. Untuk meningkatkan jenjang pendidikan, pegawai dapat mengajukan

permohonan melanjutkan pendidikan kepada direktur.

b. Pemberian Ijin melanjutkan pendidikan bagi pegawai didasarkan pada

kebutuhan pelayanan dan kemampuan rumah sakit.

c. Pegawai yang diijinkan belajar oleh rumah sakit dapat memiliki status ijin

belajar atau tugas belajar, bilamana setelah masa pendidikan selesai tingkat

pendidikan yang baru dapat diperhitungkan dalam kenaikan status

kepegawaian.

d. Pegawai yang ijin belajar maupun tugas belajar mendapatkan surat

keputusan direktur tentang status belajarnya.

e. Pegawai yang melanjutkan pendidikan namun tidak memiliki ijin dari

direktur, pada saat selesai masa pendidikan tidak dapat diperhitungkandalam kenaikan status kepegawaiannya.

f. Rumah sakit juga memberi kesempatan kepada anak pegawai untuk

mendapatkan beasiswa dari Rumah Sakit Baptis Batu sesuai dengan

kebutuhan dan kemampuan Rumah Sakit Baptis Batu; sehingga setelah

masa pendidikan selesai anak pegawai tersebut dapat menjalani ikatan dinas

dan diproses menjadi pegawai sesuai dengan prosedur penerimaan pegawai

baru di Rumah Sakit Baptis Batu.

Page 73: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 73/121

73

5. Kebijakan tentang RS Baptis Batu sebagai lahan praktek mahasiswa :

a. Institusi yang hendak mengirimkan mahasiswanya untuk belajar di RS

Baptis Batu wajib memiliki perjanjian kerjasama dengan RS Baptis Batu,

mengirimkan berkas permohonannya disertai kerangka acuan praktik

mahasiswa dan metode evaluasinya.

b. Rumah sakit menyediakan pembimbing mahasiswa yang berkualitas untuk

tetap menjaga mutu pelayanan dan menjamin keselamatan pasien, serta

pembelajaran yang optimal bagi mahasiswa.

c. Mahasiswa yang belajar praktek wajib mematuhi seluruh peraturan yang

ada tentang praktek mahasiswa di RS Baptis Batu.

d. Mahasiswa praktek mendapat pembekalan tentang keselamatan pasien,

pengendalian infeksi, serrta peningkatan mutu pelayanan di RS Baptis Batu.

6. Kebijakan tentang penelitian di RS Baptis Batu

a. Pihak luar baik institusi maupun perorangan yang akan melakukan

penelitian di RS Baptis Batu wajib mengajukan permohonan dan proposal

penelitiannya.

b. Penelitian di Rumah Sakit Baptis Batu dapat dilakukan bila tidak akan

mengganggu mutu pelayanan, keselamatan pasien, dan etika penelitian.

c. Pertimbangan etik penelitian melibatkan Komite Etik Rumah Sakit Baptis

Batu.

d. Peneliti wajib menyampaikan hasil penelitiannya kepada Rumah Sakit

Baptis Batu.

14.3 Definisi - Definisi Pendidikan dan Pelatihan

1) Pendidikan adalah pendidikan formal yang diselenggarakan oleh institusi

pendidikan Pemerintah ataupun swasta, yang hasilnya adalah peningkatan

status tertentu seseorang dalam tingkat pendidikan yang diakui pemerintah.

Penghargaan yang diberikan biasanya berbentuk ijazah.

2) Pelatihan adalah usaha meningkatkan kompetensi melalui pelatihan pada

waktu tertentu yang diselenggarakan oleh institusi pemerintah ataupunswasta yang hasilnya adalah sertifikasi yang menyatakan bahwa yang

Page 74: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 74/121

74

bersangkutan memiliki kompetensi sesuai dengan materi pelatihan yang

diberikan.

3) Seminar / Simposium / workshop adalah usaha meningkatkan pengetahuan

yang diselenggarakan oleh institusi pemerintah ataupun swasta melalui

pemaparan materi melalui seminar / simposium / workshop yang hasilnya

adalah sertifikasi yang menyatakan bahwa yang bersangkutan telah

mendapatkan pengetahuan sesuai dengan materi yang diberikan.

4) Tugas Belajar : adalah penugasan dari pimpinan yang berwenang kepada

Pegawai RS. Baptis Batu untuk melanjutkan pendidikan baik formal

maupun pelatihan oleh karena kebutuhan Rumah Sakit meningkatkan

kompetensi pegawai. Input / masukan pendidikan bisa dari Pegawai,

kemudian bila Rumah Sakit memandang penting pendidikan tersebut dapat

diakomodasikan sebagai Tugas Belajar. Biaya pendidikan dapat berasal

dari Rumah Sakit berupa tunjangan pendidikan, atau dari pegawai yang

bersangkutan sebagaimana kesepakatan antara Rumah Sakit dan Pegawai.

5) Ijin Belajar : adalah permohonan Pegawai untuk melanjutkan pendidikan

yang berpotensi mengganggu pelayanan unit kerja. Gangguan dapat berupa

berkurangnya tenaga yang melayani maupun perubahan jadwal personel

lain akibat harus menyesuaikan dengan jadwal pegawai yang ijin belajar.

Rumah Sakit memberi ijin dan dukungan sesuai dengan kemampuan dana,

sistem, dan pentingnya pendidikan pegawai tersebut terhadap kebutuhan

pelayanan Rumah Sakit.

6) Keterangan Belajar : adalah Surat Keterangan Belajar yang diberikan oleh

pimpinan yang berwenang kepada Pegawai RS. Baptis Batu yang

melanjutkan pendidikan atau pelatihan karena kemauan sendiri, yang mana

pendidikan dan pelatihan tersebut tidak mengganggu sistem dan pelayananunit kerja dimana pegawai yang bersangkutan bekerja. Keterangan Belajar

diberikan karena yang bersangkutan akan menggunakannya untuk

kebutuhan yang semestinya dari pegawai tersebut.

7) Ikatan Dinas (ID) : adalah kewajiban pegawai untuk tetap bekerja pada

rentang waktu tertentu di RS. Baptis Batu setelah menyelesaikan

pendidikan atau pelatihan berdasarkan kesepakatan sebelumnya antara

pegawai yang bersangkutan dengan RS. Baptis Batu yang memberikan

Page 75: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 75/121

75

bantuan dana pendidikan atau pelatihan. Ikatan dinas dihitung mulai

setelah pendidikan atau pelatihan selesai.

Jika dalam masa ikatan dinas pegawai yang sama dikirim untuk kembali

pelatihan, maka ikatan dinas tersebut dihitung dari pelatihan terakhir.

Ketentuan – ketentuan / aturan pada jenis Pendidikan dan Pelatihan diatur

lebih lanjut pada Ketentuan Sebelum, Selama, dan Setelah Pendidikan dan

Pelatihan.

Page 76: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 76/121

76

13.4 Ketentuan sebelum, Selama, dan Setelah Pendidikan / Pelatihan

Pada bagian ini diatur ketentuan sebelum, selama, dan setelah pendidikan dan pelatihan menurut jenis-jenis belajar baik tugas belajar, ijin belajar, keterangan belajar baik pendidikan maupun pelatihan / seminar sbb :

Jenis Belajar Syarat StatusKepegawaian

Kewajiban sebelumpendidikan

Kewajiban selamapendidikan Kewajiban setelah pendidikan Hak Pegawai selama dan setelah Pendidikan

14.3.1 Pendidikan

Tugas Belajar

Tanpa pengurangan jam kerja.

(Misal pagi bekerja,sore belajar, atau

belajar pada hari offmingguan)

a. Pegawai tetap

b.

Masa Kerjaminimal 1thc. Tidak sedangdalam masalahkepegawaian : kondite,sanksi, teguran tertulisselama 6 bulan terakhir.d. Sanggup dan

berminat dalam studie. Usiamaksimal 45 th

a. Menandatangani surat

perjanjianb. Mendapatkan SK TugasBelajar

a. Melaporka

n Hasil Studi tiaptahap

b. Menjaganama baik Institusi

a. Bila Biaya Penuh dari Pendidikan :

(1)

Ikatan Dinas (ID) 2N (N dalam tahun)(2) Mengganti biaya 2 X bila drop out IkatanDinas (ID)

b. Bila Biaya Sendiri / Pinjam Rumah Sakit:(1) Ikatan Dinas 1N (N dalam tahun)(2) Bila keluar sebelum selesai

mengembalikan pinjaman maka melunasi biaya pendidikan sebesar 1 X + 25% daritotal biaya pinjaman yang belumdikembalikan

c. Menyerahkan Copy Ijazah yangdilegalisir

d. Menyerahkan keterangan lulus dan Ijazahe. Menampilkan kompetensi

a. Bila Biaya dari Rumah Sakit : mendapat Tunjangan

Pendidikan dari Rumah Sakit meliputi : Biaya pendidikan (SPP, uang buku, ujian, Skripsi, Wisudadsb.) jumlah ditentukan melalui keputusan Direktur.

b. Gaji penuh.c. Masa Kerja tidak berhentid. Penyesuaian gaji sesuai ketentuan sistem penggajian

Tugas Belajar dengan jam kerja yang berkurang.

(Misal Belajar sekianhari perminggu, atautotal tidak bekerjasesuai jadwal Kuliah).

a. Pegawai tetap b. Masa Kerjaminimal 1 tahun.c. Tidak sedangdalam masalahkepegawaian : kondite,sanksi, teguran tertulis 6

bulan terakhir.d. Sanggup dan

berminat dalam studi b. Usiamaksimal 45 th

a. Menandatangani surat perjanjian b. Mendapatkan SK TugasBelajar

a. Melaporkan Hasil Studi tiaptahap

b. Menjaga nama baik Institusi

a. Bila dibiayai penuh Rumah Sakit(1) Ikatan Dinas ID 2N + 1 (N dalam tahun)(2) Mengganti biaya 2 X bila drop out Ikatan

Dinas (ID) b. Bila Biaya Sendiri / Pinjam Rumah Sakit:(1) Ikatan Dinas 1N (N dalam tahun)(2) Bila keluar sebelum selesai

mengembalikan pinjaman maka melunasi biaya pendidikan sebesar 1 X + 50% daritotal biaya pinjaman yang belumdikembalikan

c. Menyerahkan Copy Ijazah yang dilegalisird. Menyerahkan keterangan lulus dan Ijazahe. Menampilkan kompetensi

a. Bila pegawai tidak masuk kerja karena belajar, maka gaji pokok diatur sbb :

RENTANG MASUK KERJA(JAM PER MINGGU)

GAJIPOKOKDITERIMAKAN

36 - 40 100%31 - 35 88%26 - 30 75%21 - 25 63%16 - 20 50%11 - 15 38%6 - 10 25%1 - 5 13%

0 0% b. Bila biaya dari Rumah Sakit : mendapat tunjangan

Page 77: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 77/121

77

Jenis Belajar Syarat StatusKepegawaian

Kewajiban sebelumpendidikan

Kewajiban selamapendidikan Kewajiban setelah pendidikan Hak Pegawai selama dan setelah Pendidikan

pendidikan yang ditentukan tersendiri melalui kebijakanDirektur.

c. Masa Kerja tidak berhenti jika berhenti penuh dariaktivitas pekerjaan.

d. Penyesuaian gaji sesuai ketentuan sistem penggajian yang berlaku

Ijin BelajarPendidikan tanpa

pengurangan jamkerja, namun

mengakibatkan penyesuaian jadwal pegawai lain.

a. Pegawai tetap b. Masa Kerjaminimal 1 tahun.c. Tidak sedang

dalam masalahkepegawaian : kondite,sanksi, teguran tertulisselama 6 bulan terakhir.

a. Membuat surat permohonan belajar b. Menandatangani surat perjanjian, berhubungan

dengan statuskepegawaian dan biaya pendidikan bila dibantuRumah Sakit.c. Mendapatkan SKSurat Ijin Belajar

a. Melaporkan Hasil Studi tiaptahap bila sebagian

biaya pendidikan

ditanggung RumahSakit

b. Menjaganama baik Institusi

a. Menyerahkan Copy Ijazah yangdilegalisir

b. ID tidak ada bila biaya sendiri penuhc. ID N + 1 bila sebagian biaya pendidikan

ditanggung Rumah Sakitd. Bila drop out ID, mengganti bantuan biaya pendidikan yang diberikan RumahSakit Sebesar 1X + 25%

e. Menampilkan kompetensi

a. Biaya pendidikan sendiri atau mendapat bantuan sesuaikemampuan Rumah Sakit dan tingkat pentingnyaPendidikan , ditentukan oleh Keputusan Direktur.

b. Gaji penuh

c.

Masa Kerja tidak berhentid. Penyesuaian gaji sesuai ketentuan sistem penggajian yang berlaku

Ijin BelajarPendidikan yangmenyebabkan

pengurangan jamkerja.

(Misal Belajar sekianhari perminggu, atautotal tidak bekerjasesuai jadwalBelajar).

a. Pegawai tetap b. Masa Kerjaminimal 1 tahun.c. Tidak sedangdalam masalahkepegawaian : kondite,sanksi, teguran tertulisselama 6 bulan terakhir.

a. Membuat surat permohonan b. Menandatangani surat perjanjian, berhubungandengan statuskepegawaian dan biaya

pendidikan bila dibantuRumah Sakit, serta statusakibat pengurangan jamkerja.c. Mendapatkan SKSurat Ijin Belajar

a. Melaporkan HasilStudi tiap tahap bilasebagian biaya

pendidikanditanggung RumahSakit

b. Menjaganama baik Institusi

a. Menyerahkan Copy Ijazah yang dilegalisir b. ID ½ N bila biaya sendiri .c. ID ½ (N + 1) bila sebagian biaya

pendidikan ditanggung Rumah Sakit atau pembebasan pemotongan gaji akibat pengurangan jam kerja.

d. Bila drop out ID, mengganti bantuan biaya pendidikan 1X + 50%.

e. Bila keluar sebelum selesaimengembalikan pinjaman maka melunasi

biaya pendidikan sebesar 1 X + 25% daritotal biaya pinjaman yang belumdikembalikan

f. Menampilkan kompetensi.

a. Bila pegawai tidak masuk kerja karena belajar, maka gaji pokok diatur sbb :

RENTANG MASUK KERJA(JAM PER MINGGU)

GAJI POKOKDITERIM

AKAN36 - 40 100%31 - 35 88%26 - 30 75%21 - 25 63%16 - 20 50%11 - 15 38%6 - 10 25%1 - 5 13%

0 0%

b. Biaya pendidikan sendiri atau mendapat bantuan sesuaikemampuan Rumah Sakit dan tingkat pentingnyaPendidikan di Rumah Sakit.

Page 78: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 78/121

78

Jenis Belajar Syarat StatusKepegawaian

Kewajiban sebelumpendidikan

Kewajiban selamapendidikan Kewajiban setelah pendidikan Hak Pegawai selama dan setelah Pendidikan

c. Masa Kerja tidak berhenti, atau berhenti jika total tidak bekerja

d. Penyesuaian gaji sesuai ketentuan sistem penggajian.

Jenis Belajar Syarat StatusKepegawaian

Kewajiban sebelumpendidikan

Kewajibanselama

pendidikan

Kewajiban setelah pendidikanHak Pegawai selama dan setelah Pendidikan

14.3.2 PelatihanTugas Pelatihan baik yangmengurangi atauyang tidakmengurangi jamkerja

a. Pegawai tetap b. Masa

Kerja >1th bila pelatihan < 1 bulan

c. Masa Kerja >2th bila pelatihan > 1 bulan

b. Tidaksedang dalammasalahkepegawaian :kondite, sanksi,teguran tertulisselama 6 bulanterakhir.

a. Menandatanganisurat perjanjian,

berhubungandengan IkatanDinas

b. Mendapatkan Surat Tugas

a. Mengikuti pelatihandengan baik

b. Menjaga nama baikInstitusi

a. Menyerahkan Surat Tugas yangtelah divalidasi panitia pelatihan

b. Menyerahkan copy sertifikat.c. Membuat laporan pelatihand. Sharing kepada profesi terkaite. ID 2 tahun bila pelatihan > 1

bulanf. ID 1 tahun bila pelatihan < 1

bulang. Mengembalikan biaya pelatihan

1X + 10% bila Drop Out IDh. Penghitungan ID setelah selesai

pelatihan

a. Biaya pelatihan penuh dari Rumah Sakit. b. Gaji Penuh bila pelatihan < 1 bulan, bila

pelatihan > 1 bulan, tunjangan jabatan tidakditerimakan.

c. Tidak perlu mengganti jam kerja yang hilangakibat pelatihan

d. Masa tidak berhenti.e. Penyesuaian gaji sesuai ketentuan sistem

penggajian (terkait kompetensi)

Ijin Pelatihanyang tidakmengurangi jamkerja, namunmengakibatkan

penyesuaian jadwal pegawailain.

Tidak sedangdalam masalahkepegawaian :kondite, sanksi,teguran tertulisselama 6 bulanterakhir.

a. Membuat permohonan jika pelatihanmengganggu

jadwal unit kerjameskipun tidakmengurangi jamkerja.

b. Mendapatkan SK Surat IjinPelatihan.

a. Mengikuti pelatihandengan baik

b. Menjaga nama baikInstitusi

a. Menyerahan Surat Ijin yang telahdivalidasi panitia pelatihan.

b. Menyerahkan copy sertifikat pelatihan

a. Biaya pelatihan sendiri. b. Penyesuaian gaji sesuai ketentuan sistem

penggajian (terkait kompetensi)c. Masa kerja terusd. Penyesuaian gaji sesuai ketentuan system

penggajian.

Page 79: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 79/121

79

Jenis Belajar Syarat StatusKepegawaian

Kewajiban sebelumpendidikan

Kewajibanselama

pendidikan

Kewajiban setelah pendidikanHak Pegawai selama dan setelah Pendidikan

Ijin Pelatihanyang mengurangi

jam kerja.

Tidak sedangdalam masalahkepegawaian :kondite, sanksi,teguran tertulisselama 6 bulanterakhir.

a. Membuat permohonan

c. Mendapatkan SuratIjin Pelatihan

a. Mengikuti pelatihandengan baik

b. Menjaga nama baikInstitusi

a. Menyerahan Surat Ijin yang telahdivalidasi panitia pelatihan

b. Menyerahkan copy sertifikat pelatihan

a. Biaya pelatihan sendiri b. Gaji dikurangi sesuai % jam kerja hilang

akibat pelatihan, atau jumlah tertentu sebagai bentuk dukungan Rumah Sakit, ditetapkanmelalui keputusan Direktur.

c. Masa kerja terus atau berhenti bila total tidak bekerja.

d. Penyesuaian gaji sesuai ketentuan sistem

penggajian (terkait kompetensi)

14.3.3 Seminar /Simposium /Workshop

Tugas Seminar /Simposium /Workshop

a. Pegawai Tetap b. Tidak sedang

dalam masalahkepegawaian :kondite, sanksi,teguran tertulisselama 6 bulanterakhir.

Mendapatkan SuratTugas Seminar

a. Mengikuti pelatihandengan baikb. Menjaga nama baikInstitusi

a. Menyerahan Surat Tugas yangtelah divalidasi panitia pelatihan

b. Menyerahkan copy sertifikat pelatihan

c. Melakukan sharing kepada profesi terkait

d. Menampilkan kompetensi

a. Biaya Pendidikan ditanggung rumah sakitb. Gaji penuhc. Tidak perlu mengganti jam kerja yang hilang.d. Tidak ada Penyesuaian gaji (terkait

kompetensi)

Ijin Seminar tanpamengurangi jam

kerja namunmenggangu jadwal pegawailain

Tidak sedangdalam masalah

kepegawaian :kondite, sanksi,teguran tertulisselama 6 bulanterakhir.

a. Membuatsurat permohonan

b.

Mendapatkan Surat Ijin

a. Mengikuti pelatihan

dengan baikb. Menjaga nama baikInstitusi

a. Menyerahan Surat Ijin Seminaryang telah divalidasi pelatihan

dari panitiab. Melakukan sharing kepada profesi terkait

a. Biaya Pendidikan ditanggung sendirib. Gaji penuh

c.

Tidak perlu mengganti jam kerja yang hilang.d. Tidak ada Penyesuaian gaji (terkaitkompetensi)

Ijin Seminar yangmengurangi jamkerja.

Tidak sedangdalam masalahkepegawaian :kondite, sanksi,

a. Membuatsurat permohonan

b. Mendapatkan surat ijin seminar

a. Mengikuti seminardengan baikb. Menja

a. Menyerahan Surat Ijin Seminaryang telah disahkan pelatihandari panitia

b. Melakukan sharing kepada

a. Biaya Pendidikan sendiri b. Gaji dikurangi sesuai % jam kerja yang

dipakai pelatihan.c. Tidak ada Penyesuaian gaji (terkait

Page 80: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 80/121

80

Jenis Belajar Syarat StatusKepegawaian

Kewajiban sebelumpendidikan

Kewajibanselama

pendidikan

Kewajiban setelah pendidikanHak Pegawai selama dan setelah Pendidikan

teguran tertulisselama 6 bulanterakhir.

ga nama baikinstitusi

profesi terkait kompetensi)

14.3.4KeteranganBelajarKeteranganBelajar baik

Pendidikan,Pelatihan,Seminar/Workshop

- a. Memberitahu atasan

b. Memastikantidak mengganggu jadwal pegawailain / jadwal dinas

c. Keterangan Belajarakan diberikan jikayang bersangkutanmeminta untukdipergunakansebagaimanamestinya.

a. Mengikuti pendidikan

dengan baikb. Menjaga nama baikinstitusi

- a. Gaji tetap b. Masa kerja tetap

c. Tidak ada Penyesuaian gaji (terkaitkompetensi)

Page 81: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 81/121

Page 82: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 82/121

82

Perencanaan meliputi persiapan-persiapan :

1) Pembuatan TOR Pelatihan oleh pelatih, mengisi form TOR Pelatihan.

2) Mendaftarkan tempat pelatihan kepada Kepala Bagian Administrasi.

3) Membuat penjadwalan dan undangan peserta.

4) Menghubungi Bagian Gizi terkait konsumsi.

14.5.4 Pelatihan Eksternal

Persiapan-persiapan pelatihan eksternal meliputi :

1) Mendapatkan persetujuan dari Direktur.

2) Menghubungi peserta, menginformasikan terkait tugas pelatihan.

3) Mendaftarkan peserta kepada panitia.

4) Menyiapkan biaya perjalanan dinas sesuai dengan panduan

5) Menyiapkan akomodasi dan transportasi bagi peserta

6) Memberikan kepada peserta surat tugas dan copy brosur jadwal pelatihan.

14.5.5 Pelaksanaan Pelatihan

a. Pelatihan Internal

Pelaksanaan pelatihan: peserta wajib mengisi daftar hadir yang disediakan. Pembicara

wajib mengisi form evaluasi pelatihan.

b. Pelatihan Eksternal

Pelaksanaan pelatihan : peserta wajib mengikuti pelatihan dengan sebaik-baiknya.

Peserta wajib berusaha sedapatnya mendapatkan bahan pelatihan yang lengkap baik

hardcopy maupun softcopy

14.5.6 Hasil Pelatihan dan Tindak Lanjut

Tindak lanjut dapat dilakukan baik untuk pelatihan internal maupun eksternal

a. Pelatihan Internal

Pada pelatihan internal : pelatihan dapat dilakukan lagi untuk peserta yang tidak bisa hadir

atau konsekuensi lain yang dapat dibuat untuk perbaikan. Dapat juga dilakukan pelatihan

terkait bila ditemukan adanya kebutuhan pada saat pelaksanaan pelatihan

b. Pelatihan EksternalPada pelatihan eksternal, peserta wajib :

Page 83: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 83/121

83

1) Menyerahkan sertifikat asli pelatihan

2) Menyerahkan pertanggungjawaban biaya-biaya pelatihan.

3) Mengisi dan menyerahkan form laporan pelatihan

4) Melakukan penyampaian materi kepada profesi terkait hasil pelatihan yang dikerjakan.

5) Bila dapat melakukan inovasi di unit kerja, dapat mengisi form penerapan pelatihan untuk

laporan.

Bagian SDM mendokumentasikan pelatihan baik internal maupun eksternal untuk

mengembangkan sistem informasi yang baik bagi data pelatihan pegawai RS Baptis Batu.

14.6 Praktika Belajar Mahasiswa

14.6.1 Pengertian Praktika Belajar Mahasiswa

Kegiatan Praktika Belajar Mahasiswa merupakan kegiatan belajar mengajar yang melibatkan

instansi di luar kampus sebagai ajang pelaksanaannya. Merupakan penggabungan antara

penerapan ilmu yang sudah di peroleh dan pelaksanaan kegiatan yang berhubungan langsung

dengan kondisi riil di lapangan.

Belajar praktik adalah suatu kesempatan untuk mengintegrasikan pengalaman yang

berhubungan dengan karir ke dalam pendidikan dengan berpartisipasi dalam pekerjaan yang

terencana dan diawasi.

Belajar praktik juga dapat dilakukan oleh lulusan baru untuk memperdalam pengalaman

dengan mengajukan proses belajar praktek di RS Baptis Batu.

14.6.2 SyaratPersyaratan untuk Belajar Praktik Mahasiswa di RS. Baptis Batu sbb :

1) Institusi Pendidikan mengajukan permohonan dan proposal praktik Mahasiswa di

RS. Baptis Batu paling tidak 1 bulan sebelum proses pelatihan.

2) Institusi Pendidikan menyertakan perangkat proposal lengkap dengan kerangka

acuan dan penilaian mahasiswa.

3) Institusi mengajukan MOU / Perjanjian Kerja Sama.

Page 84: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 84/121

84

4) Institusi pendidikan wajib menyiapkan pembimbing klinik dari pendidikan, dan

membuat jadwal bimbingannya untuk mendapatkan perhatian dan kerja sama yang

baik dari Pembimbing Tempat Praktik di RS. Baptis Batu.

5) Bagi peserta pelatihan perorangan mengajukan permohonan lengkap disertakan

copy ijazah yang legal, transkrip nilai, dan bukti legalitas lain seperti tanda

pengenal dan pas photo terbaru.

6) Proses belajar dapat dilakukan setelah ada jawaban tertulis dari Direktur RS Baptis

Batu.

14.6.3 Pembiayaan

Pembiayaan pelatihan / praktik sbb. :

1) Pembiayaan ditanggung oleh Institusi Pendidikan atau peserta pelatihan

perorangan.

2) Pembiayaan yang dibayarkan terdiri atas

(1) Biaya Administrasi / Institution fee

(2) Biaya Proses Bimbingan

(3) Lain-lain seperti akomodasi, pengadaan alat / bahan tambahan sesuai

kebutuhan

(4) Besaran biaya Praktika ditentukan sesuai situasi dan kondisi pada saat itu

melalui SPO.

(5) Biaya harus sudah diserahkan sebelum pelaksanaan proses belajar praktek.

3) Besar pembiasaan ditentukan melalui surat balasan resmi.

14.6.4 Proses Belajar Praktika

5.2.1 Proses umum

Proses umum praktika adalah sbb :1) Setelah dinyatakan diterima, peserta menandatangani pernyataan peserta

praktika mahasiswa.

2) Peserta mendapatkan program orientasi yang meliputi :

(1) Pengenalan profil organisasi RS Baptis Batu.

(2) Pengenalan Visi, misi,nilai, dan struktur organisasi RS Baptis Batu.

(3) Program keselamatan pasien

(4) Program pencegahan dan pengendalian infeksi.

Page 85: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 85/121

85

3) Proses bimbingan oleh pembimbing pendidikan maupun lahan praktek

4) Proses pelaporan dan presentasi hasil praktek.

5.2.2 Tata Tertib Peserta Belajar Praktik

Tata tertib Peserta Belajar Praktek sbb :

1) Peserta wajib hadir 15 menit sebelum jam dinas dimulai.

2) Peserta wajib mengenakan uniform dan berpenampilan sesuai dengan

kebijakan RS. Baptis Batu sbb:

(1) Baju sesuai seragam institusi pendidikan, sepatu hitam pantofel.

(2) Untuk wanita : tidak memakai kerudung, rambut dijalin / diatur yang

rapi, telinga diperlihatkan. Bila mengenakan rok, tepi bawah setinggi

10 cm di bawah lutut ( pada posisi duduk ).

(3) Untuk laki-laki : rambut pendek, rapi, tidak menutup telinga dan krah

baju. Tidak diperkenankan memelihara jenggot & jambang. Kumis

dicukur rapi.

(4) Wajib memakai tanda pengenal di sebelah kiri.

3) Peserta wajib mematuhi kebijakan / tata tertib tempat praktek dimana

ditempatkan.

4) Peserta wajib mencari pembimbing dimana untuk tindakan tertentu belum

diperbolehkan melakukannya secara mandiri.

5) Peserta wajib menulis laporan pada buku laporan mahasiswa.

6) Apabila berhalangan hadir peserta wajib minta ijin kepada pembimbing

dan ruangan tempat praktek.

7) Apabila bertukar jam dinas dengan sesama teman, peserta wajib minta ijin

kepada pembimbing penanggung jawab praktik dan ruangan.

8) Selalu minta ijin bila akan keluar dari tempat praktek kepada pembimbing

ruangan.

5.2.3 Proses Bimbingan

Proses Bimbingan Belajar Mahasiswa sbb :

1) Tiap ruangan ada seorang atau 2 pembimbing sesuai kebutuhan ruangan.

Model bimbingan disesuaikan dengan kebutuhan pencapaian kompetensi

dari peserta.

Page 86: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 86/121

86

2) Proses Bimbingan meliputi pre conference , bedside teaching , atau post

conference sesuai dengan kemampuan pembimbing dan unit kerja dimana

peserta belajar.

3) Pembimbing dari pendidikan dapat datang memberikan bimbingannya

dengan memberitahu terlebih dahulu jadwal bimbingannya dan bekerja

sama dengan pembimbing ruangan.

14.6.5 Hasil Belajar Praktik

Hasil belajar yang berupa penilaian, format sesuai permintaan institusi yang

mengirim.

Laporan yang dibuat oleh peserta belajar dapat dipresentasikan sesuai kebutuhan.

14.7 Pelatihan bagi Lulusan Baru (Fresh Graduate)

14.7.1 Permohonan Pelatihan

Para lulusan baru dapat mengajukan pelatihan bagi lulusan baru (fresh graduate) di RS Baptis

Batu dengan terlebih dahulu mengajukan permohonan melalui surat tertulis kepada Direktur

RS Baptis Batu.

Direktur memberi keputusan untuk diterima atau ditolaknya permohonan dengan

mengirimkan surat balasan. Bagian SDM – sub unit diklat bertanggung jawab dalam

pembuatan surat balasan. Surat balasan untuk diterimanya permohonan dilengkapi dengan

perencanaan biaya yang diperlukan.

14.7.2 Pelaksanaan Pelatihan

Pelaksanaan pelatihan menjadi perhatian utama Bagian Sumber Daya Manusia baik

perencanaan serta pelaksanaan berkoordinasi dengan unit terkait.Peserta wajib menandatangai pernyataan pelatihan.

Peserta mendapatkan juga program orientasi seperti mahasiswa praktik yang meliputi :

(1) Pengenalan profil organisasi RS Baptis Batu.

(2) Pengenalan Visi, misi,nilai, dan struktur organisasi RS Baptis Batu.

(3) Program keselamatan pasien

(4) Program pencegahan dan pengendalian infeksi.

(5) Produk-produk rumah sakit.

Page 87: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 87/121

87

14.7.3 Hasil Pelatihan

Peserta berhak mendapatkan sertifikat pelatihan dari Rumah Sakit Baptis Batu.

14.8 Studi Banding di RS Baptis Batu

Institusi lain baik kesehatan maupun non kesehatan dapat melakukan studi banding di RS

Baptis Batu dengan terlebih dahulu mengajukan permohonan melalui surat tertulis kepada

Direktur RS Baptis Batu.

Direktur memberi keputusan untuk diterima atau ditolaknya permohonan dengan

mengirimkan surat balasan. Bagian SDM – sub unit diklat bertanggung jawab dalam

pembuatan surat balasan. Surat balasan untuk diterimanya permohonan dilengkapi dengan

perencanaan biaya yang diperlukan.

Pelaksanaan studi banding menjadi perhatian utama Bagian Sumber Daya Manusia baik

perencanaan serta pelaksanaan berkoordinasi dengan unit-unit terkait Studi Banding.

14.9 Penelitian di RS Baptis Batu

14.9.1 Permohonan Penelitian

Mahasiswa / dosen / professional manapun dapat mengajukan permohonan penelitian di RS

Baptis Batu dengan mengajukan permohonan tertulis kepada Direktur RS Baptis Batu.

Direktur memberi keputusan untuk diterima atau ditolaknya permohonan dengan

mengirimkan surat balasan. Bagian SDM – sub unit diklat bertanggung jawab dalam

pembuatan surat balasan.

Surat balasan untuk diterimanya permohonan dilengkapi dengan perencanaan biaya yang

diperlukan. Besar Biaya penelitian ditetapkan sendiri oleh Direktur.

14.9.2 Etika Penelitian

Untuk menjamin penelitian dalam etika penelitian yang benar, Direktur dapat meminta

rekomendasi dari Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit. Rekomendasi dari Komite Etik dan

Hukum Rumah Sakit dapat dipakai sebagai acuan bagi diterima atau ditolaknya permohonan

penelitian.

Page 88: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 88/121

88

14.9.3 Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian menjadi perhatian utama Bagian Sumber Daya Manusia baik

perencanaan serta pelaksanaan berkoordinasi dengan unit-unit terkait penelitian.

14.9.4 Hasil Penelitian

Hasil penelitian wajib diserahkan kepada Rumah Sakit Baptis Batu. Peneliti wajib melakukan

pemaparan hasil penelitiannya didepan unit terkait bila diperlukan.

Page 89: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 89/121

89

TRAINING NEED ASSESMENTTAHUN …………………………………………..

UNIT KERJA : _____________________

I. TINGKAT ORGANISASI

Sebutkan angka-angka mutu / indikatorpelayanan / kejadian (insiden) dalam organisasi /unit kerja yang memerlukan perhatian /perbaikan atau yang tidak sesuai harapan.

Sebutkan usulan pelatihan yang dibutuhkanuntuk memperbaiki kondisi tersebut.

II. TINGKAT PEKERJAAN

Sebutkan :

- Pekerjaan / aktivitas pelayanan dalamorganisasi / unit kerja yang memerlukanperhatian / perbaikan atau yang tidak sesuaiharapan.

- Kasus-kasus yang terjadi, dimana personel

kurang memiliki kompetensi untukmenyelesaikan kasus tersebut

Sebutkan usulan pelatihan yang dibutuhkanuntuk memperbaiki kondisi tersebut.

III. TINGKAT INDIVIDU

Sebutkan :

- Perilaku / penampilan individu yang kurangprofesional / tidak sesuai harapan (pengetahuan, ketrampilan , sikap profesional)

- Karakter –karakter negatif anak buah Sauradayang kurang / tidak menguntungkan bagi iklimdan profesionalitas kerja.

Sebutkan usulan pelatihan yang dibutuhkanuntuk memperbaiki kondisi tersebut.

FORM TNA

Page 90: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 90/121

90

Sebutkan :

- Perilaku / penampilan individu yang kurangprofesional / tidak sesuai harapan (pengetahuan, ketrampilan , sikap profesional)

- Karakter –karakter negatif anak buah Sauradayang kurang / tidak menguntungkan bagi iklimdan profesionalitas kerja.

Sebutkan usulan pelatihan yang dibutuhkanuntuk memperbaiki kondisi tersebut.

Mengetahui,Wakil Direktur …………

(_________________________ __)

Batu, …………………………..Kepala Unit Kerja,

(_________________________ __)

Page 91: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 91/121

91

BAB 15

PENILAIAN KINERJA

15.1 Ketentuan Umum :

1. Sesuai dengan kebijakan tentang SDM, rumah sakit mengembangkan penilaian

kinerja bagi staf profesional baik klinis maupun non klinis.

2. Penilaian kinerja dilakukan untuk menilai kinerja individu pegawai dalam setiap tahap

status kepegawaian yang ada.

3. Tahap-tahap status kepegawaian yang perlu dilakukan penilaian :

a. Percobaan kontrak kerja

b. Kontrak kerja

c. Percobaan calon pegawai

d. Calon Pegawai

e. Penilaian bulanan untuk insentif

f. Penilaian kinerja tahunan

g. Penilaian untuk percobaan mutasi

h. Penilaian untuk kenaikan golongan

i. Penilaian khusus jabatan

4. Penilaian kinerja bukan satu-satunya sebagai alat untuk pengambilan keputusan,

melainkan berbagai sudut pandang yang ada pada penampilan kerja pegawai yang

dapat diperoleh melalui pembicaraan dengan para pimpinan terkait.

15.2 Ketentuan Khusus :

1. Instrumen penilaian kinerja dibuat dan terus diperbaiki oleh Bagian SDM dengan

memperhatikan masukan dari seluruh unit kerja.

2. Sistem penilaian kinerja diusahakan dalam bentuk online melalui sistem informasimanajemen, bila belum bisa menggunakan kertas sebagai medianya.

3. Penilaian kinerja menggunakan sistem 360 derajad, kecuali untuk penilaian tahunan

dinilai oleh pimpinan langsung dengan menggunakan instrumen kewenangan klinis

untuk staf klinis, dan menggunakan job description (uraian kerja) untuk staf non

klinis.

4. Penilaian bulanan untuk insentif tidak berlaku untuk pegawai medis, kecuali bila

sedang menjabat sebagai kepala unit kerja (bagian atau instalasi).

Page 92: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 92/121

92

15.3 Pengertian Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja ( performance appraisal ) pada dasarnya merupakan faktor kunci

guna mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien, karena adanya

kebijakan atau program yang lebih baik atas sumber daya manusia yang ada dalam

organisasi. Penilaian kinerja individu sangat bermanfaat bagi dinamika pertumbuhan

organisasi secara keseluruhan, melalui penilaian tersebut maka dapat diketahui

kondisi sebenarnya tentang bagaimana kinerja karyawan.

Menurut Bernardin dan Russel ( 1993 : 379 ) “ A way of measuring the contribution

of individuals to their organization “. Penilaian kinerja adalah cara mengukur

konstribusi individu ( karyawan) kepada organisasi tempat mereka bekerja.

Menurut Cascio ( 1992 : 267 ) “penilaian kinerja adalah sebuah gambaran atau

deskripsi yang sistematis tentang kekuatan dan kelemahan yang terkait dari seseorang

atau suatu kelompok”.

Menurut Bambang Wahyudi ( 2002 : 101 ) “penilaian kinerja adalah suatu evaluasi

yang dilakukan secara periodik dan sistematis tentang prestasi kerja / jabatan seorang

tenaga kerja, termasuk potensi pengembangannya”.

Menurut Henry Simamora ( 338 : 2004 ) “ penilaian kinerja adalah proses yang

dipakai oleh organisasi untuk mengevaluasi pelaksanaan kerja individu karyawan”.

15.4Tujuan Penilaian Kinerja

Menurut Syafarudin Alwi ( 2001 : 187 ) secara teoritis tujuan penilaian dikategorikan

sebagai suatu yang bersifat evaluation dan development yang bersifat efaluation harus

menyelesaikan :

1.Hasil penilaian digunakan sebagai dasar pemberian kompensasi 2.Hasil penilaian

digunakan sebagai staffing decision

3.Hasil penilaian digunakan sebagai dasar meengevaluasi sistem seleksi. Sedangkan

yang bersifat development penilai harus menyelesaikan : 1)Prestasi riil yang dicapaiindividu. 2) Kelemahan- kelemahan individu yang menghambat kinerja. 3) Prestasi-

pestasi yang dikembangkan.

Page 93: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 93/121

93

15.5 Manfaat Penilaian Kinerja

Kontribusi hasil-hasil penilaian merupakan suatu yang sangat bermanfaat bagi

perencanaan kebijakan organisasi adapun secara terperinci penilaian kinerja bagi

organisasi adalah :

1) Penyesuaian-penyesuaian kompensasi

2) Perbaikan kinerja

3) Kebutuhan latihan dan pengembangan

4) Pengambilan keputusan dalam hal penempatan promosi, mutasi, pemecatan, pemberhentian dan perencanaan tenaga kerja.

5) Untuk kepentingan penelitian pegawai

6) Membantu diagnosis terhadap kesalahan desain pegawai

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kinerja diakses : 21-02-2013

15.6 Tahap-tahap yang perlu penilaian kinerja di RS Baptis Batu meliputi :

1) Penilaian Percobaan Kontrak Kerja (3 bulan setelah penandatanganan Perjanjian

Kontrak Kerja Waktu Tertentu / PKWT)

2) Penilaian Masa Kontrak Kerja (1 tahun kontrak kerja )

3) Penilaian Masa Percobaan Calon Pegawai (3 bulan setelah SK Percobaan Calon

Pegawai)

4) Penilaian Masa Calon Pegawai (9 bulan kemudian dari masa percobaan calon pegawai)

5) Penilaian Kenaikan Golongan : sesuai dengan waktu kenaikan golongan pada

sistem kepegawaian RS Baptis Batu.

6) Penilaian Percobaan Mutasi : setelah 6 bulan masa percobaan mutasi.

7) Penilaian Khusus Kepemimpinan untuk Manajer dan Kepala Unit Kerja (tiap

tahun sesuai dengan SK jabatan).

Page 94: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 94/121

94

Berikutnya akan dikembangkan :

1) Penilaian kinerja bulanan untuk input bagi pembagian jasa service / insentif.

2) Penilaian kinerja tahunan : berdasarkan kumulasi dari penilaian bulanan

digunakan untuk memberi penghargaan kinerja output (bonus).

15.7 Penyusunan Instrumen Penilaian Kinerja

1) Input item-item penilaian adalah dari Visi, Misi, Nilai-Nilai RS. Baptis Batu

selanjutnya disebut kompetensi inti, kompetensi peran pegawai (sesuai

kedudukan struktural pegawai), dan kompetensi fungsional (sesuai pekerjaan

fungsional pegawai), serta kompetensi legalitas (berbagai persyaratan legal yang

harus dimiliki pegawai).

2) Kompetensi disusun oleh Bagian SDM, kemudian memberikannya kepada unit

kerja untuk mendapatkan masukan atau feedback .

3) Penilai memberi bobot seberapa penting tiap item instrumen, kemudian rata-rata

bobot akan dipakai sebagai bobot setiap item instrumen.

4) Mekanisme update instrumen sangat diperlukan untuk memperbaiki konten atau

isi instrumen. Masukan untuk update instrumen dapat dilakukan dari masukan

baik dari Bagian SDM, dan dari unit kerja masing-masing yang akan melakukan

update instrumen menyerahkannya ke Bagian SDM. Instrumen yang telah

diupdate dipakai untuk penilaian kinerja, dengan tetap mencantumkan seberapa

penting tiap item instrumen sebagai bukti bahwa pegawai menyetujui instrumen

tersebut dipakai.

15.8 Metode penilaian

Metode Penilaian sbb :

1) Proses penilaian diawali dari identifikasi oleh Bagian SDM tentang pegawai yang perlu dilakukan penilaian.

2) Metode penilaian dilakukan secara 360o terdiri atas 4 orang, meliputi :

(1) Diri sendiri (bobot 0, 5)

(2) Rekan kerja 2 orang (masing-masing memiliki bobot 0,5), bila terlalu sedikit

penilai, untuk kebutuhan validitas dapat menggunakan pegawai bagian lain

yang paling sering kontak dengan pegawai yang bersangkutan. Bagian SDM

akan menentukan pegawai yang akan menilai.(3) Atasan langsung (bobot 1)

Page 95: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 95/121

95

3) Selanjutnya Bagian SDM menentukan proses penilaian, bersifat rahasia, hanya

Bagian SDM yang tahu siapa yang dinilai dan siapa yang menilai. Bila

diperlukan klarifikasi atau pembuktian keabsahan penilaian, maka dapat

dilakukan bersama dengan kepala unit kerja pegawai yang bersangkutan, dan

tetap bersifat rahasia.

4) Setelah penilaian selesai, dilakukan pencetakan dan ditandatangani oleh pegawai,

atasan pegawai.

5) Wakil Direktur menentukan keputusan atas hasil penilaian yang dilakukan sesuai

hasil penilaian.

15.9 Hasil Penilaian

Hasil penilaian secara kualitas memiliki predikat sbb :

Sangat Baik [ SB ] = nilai mendekati 100% total skor = > 87,5%Baik [ B ] = ni lai mendekati 75% total skor = 62,5% - 87,50%Cukup [C ] = nilai mendekati 50% total skor = 37,5% - <62,5%Kurang [ K ] = nilai mendekati 25% total skor = 12,5% - <37,5%Sangat Kurang [ SK ] = nilai mendekati 0% = <12,5%

Ilustrasi sbb :

0% 25% 50% 75% 100% tot. skor| | | | |

12,5% 37,5% 62,5% 87,5%

SK K C B SB

15.10 Keputusan Hasil Penilaian

Hasil penilaian menimbulkan konsekuensi-konsekuensi bagi pegawai sbb :

1) Bila memenuhi syarat nilai, maka dapat melanjutkan ke Status Kepegawaian

berikutnya.

2) Bila tidak memenuhi syarat nilai yang ditentukan, maka diatur ketentuan-ketentuan

sbb :

Page 96: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 96/121

96

NO TUJUAN SYARATMINIMALHASIL(TOTAL DANPROFESI)

WAKTUPENILAIA

N

BILA PENILAIAN KE-1 TIDAKMEMENUHI SYARAT

BILA PENILAIAN KE-2 TIDAKMEMENUHI SYARAT

KETERANGAN

MenilaiPercobaanKontrak

Kerja

“Cukup” 3 bulansetelahstart

kontrak

Stop Kontrak -

MenilaiMasaKontrakKerja

“Baik” 1 tahunmasakontrakkerja

Kontrak Diperpanjang atau Stopsesuai kebutuhan Rumah SakitBila diperpanjang, penilaian ke-2 setelah 6 bulan

Kontrak Dihentikan + PenilaianLaporanPegnalaman Kerja

MenilaiMasaPercobaanCapeg

“Baik” 3 bulanmasaCaPeg

Masa Capeg dihentikan, pegawai dimasukkan kembalimasa kontrak atau Capeg tidakdilanjutkan sesuai situasi RS.Baptis Batu.

Bila kontrak dilanjutkan, dinilaike-2 setelah 6 tahun.

Stop Masa Kontrak.

MenilaiMasa Capeg

“Baik” 9 bulansetelah

Perco- baanCapeg

Masa Capeg diteruskan.Dinilai ulang ke-2 setelah 6

bulan

Dinilai ke-3 setelah 6 bulan.Jika tetap tidak memenuhi

syarat, maka kepegawaiantidak dilanjutkan.

+ PenilaianLaporan

Pengalaman Kerja

MenilaiuntukKenaikanGolongan

“Baik” SesuaiSistemKepegawaian

Penilaian ke-2 diulang setelah 3 bulan

Penilaian ke-3 diulang setelah6 bulan,

Jika tetap tidak memenuhisyarat, diulang lagi 1 tahunkemudian, Pegawai mulaidimasukkan ke dalamProgram Pembinaan Pegawaiyang diatur dalam KebijakanTersendiri.

Jika tetap tidak memenuhi

syarat ditetapkan pegawaiyang bersangkutan tidak akan berubah golongankepegawaiannya.

PenilaianJabatanStruktural

“Baik” 6 bulan pertama(masa perco- baan)

1 tahun(masaevaluasi)atau sesuaiSK.

Yang bersangkutan akan digantidengan pegawai lain yang lebihkompeten.

Yang bersangkutan memerlukan pelatihan khusus untukmeningkatkan kemampuan.

- Instrumen yangdipakai1) Penilaian

khususmanajerial.

Penilai adalah :1) Diri sendiri2) 2 anak buah3) Atasanlangsung

15.11 Instumen Penilaian Soft Kompetensi Inti.

Soft kompetensi (Core Competency) inti adalah Sekumpulan soft competency yang harus

dimiliki oleh setiap karyawan dalam perusahaan/organisasi

Daftar soft kompetensi inti untuk RS Baptis Batu Batu berakar dari Visi, Misi, serta

Nilai-Nilai di RS Baptis Batu sbb :

Page 97: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 97/121

97

KOMPETENSI NO INDIKATORBelas kasihan 1 Peduli pada kebutuhan klien dan memiliki hati untuk menolong.

2 Tetap setia/konsisten walau pertolongan yang akan dilakukan tidak mudah.Asertif 3 Mengatakan pendapatnya dengan lugas.

4 Tidak ada tendensi untuk melukai lawan bicara.Profesionalitas 5 Selalu belajar dengan lebih mendalam pada profesinya.Tim kerja 6 Rela melepaskan ego untuk kepentingan bersama.

7 Dengan mudah rela menggantikan teman yang berhalangan dan dapat dipercayaakan menolong kesulitan teman yang lain.

8 Aktif mengambil pekerjaan dan tanggung jawab tanpa harus diminta.Integritas 9 Tidak mudah goyah mengikuti sesuatu yang negatip dan tidak akan berbohong (

bila berbicara sesuai dengan fakta yang ada).

10 Memiliki ketulusan hati dalam melayani.11 Disiplin : datang tepat waktu, selau ijin saat meninggalkan ruang kerja.

Sejahtera 12 Bebas dari konflik pribadi dan orang lain saat bekerja.13 Menampilkan kebahagiaan dalam bekerja, tidak mudah berkeluh kesah.14 Aktif berperan dalam doa tiap shift kerja, renungan, dan kebaktian.15 Selalu memiliki energi penuh ( antusias, gembira saat bekerja).16 Mendapatkan energinya dari Tuhan, dan memiliki ketetapan hati yang kuat

bahwa pekerjaannya untuk Tuhan.

17 Terbuka dengan orang lain, mencari dukungan positip untuk hidupnya.

15.12 Instrumen Penilaian Soft Kompetensi Peran.

Soft kompetensi peran (Role Competency) adalah sekumpulan soft competency yang

dibutuhkan untuk menjalankan FUNGSI dan PERAN yang dituntut oleh suatu

kelompok pekerjaan.

Soft kompetensi peran berbeda-beda sesuai dengan kelompok pekerjaan di unit kerja

masing-masing.

15.13 Instrumen Penilaian Soft Kompetensi Fungsional.Soft kompetensi fungsional (Functional Competency) adalah Sekumpulan soft

competency yang dibutuhkan untuk menjalankan FUNGSI dan PERAN yang dituntut

oleh suatu sub kelompok pekerjaan.

Soft kompetensi fungsional berbeda-beda sesuai dengan profesi masing-masing.

15.14 Instrumen Penilaian Hardskill.

Hard kompetensi adalah pengetahuan ( knowledge ) & keterampilan ( technical skill ) yang

harus dimiliki oleh sdm agar mampu berkinerja sesuai yang ditetapkan organisasi

Page 98: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 98/121

98

Instrumen untuk hardskill sesuai dengan ketrampilan psikomotor yang dilakukan sesuai

dengan profesi masing-masing

15.14 Instrumen Penilaian Laporan Pengalaman Kerja

Pegawai wajib memaparkan pengalaman kerjanya selama setahun bekerja di RS Baptis Batu.Pegawai-pegawai ini meliputi pegawai kontrak yang akan memasuki masa calon pegawai dan

calon pegawai yang akan memasuki masa pegawai tetap.

Instrumen sbb :

1) Fokus

a. Apakah yang sebenarnya sedang Anda kerjakan pada posisi jabatan Anda sekarang,

jelaskan mengapa hal itu begitu penting?

b.

Apa yang menjadi perhatian utama dari pekerjaan Anda. Hal-hal apa yang mengganggu perhatian Anda dalam bekerja, sampai sejauh mana hal itu mengganggu Anda?

2) Nilai

a. Pada saat Anda bekerja, hal-hal apa saja yang Anda pegang teguh sehingga itu merupakan

sesuatu yang sangat sulit Anda abaikan.

b. Pada saat Anda mulai bekerja di RSBB, hal-hal apa saya yang Anda dapatkan sehingga

itu mempengaruhi Anda sebagai pribadi dan sebagai profesional.

3) Sikapa. Dalam pekerjaan Anda, siapakah yang Anda layani?

b. Bagaimana Anda seharusnya melayani mereka, jelaskan dengan lengkap dalam segala

aspek yang mereka butuhkan.

4) Motivasi

a. Di dalam pekerjaan Anda, jelaskan hal-hal apa saya yang paling memotivasi Anda untuk

melakukan pekerjaan Anda dengan lebih giat.

b. Apabila faktor-faktor ini datang atau hadir ke dalam kehidupan Anda misalnya tentanggaji / uang, jabatan, kedudukan, aktualisasi diri, pelayanan, pengembangan diri,

panggilan, keterpaksaan, masa depan, keyakinan, dsb bagaimanakah gambarannya itu

dalam diri Anda.

5) Tentang Unit Kerja

a. Sebutkan hal-hal yang positip di Unit Kerja Anda, demikian juga hal-hal yang Anda

temukan kurang baik di Unit Kerja Anda, jelaskan mengapa.

Page 99: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 99/121

99

b. Sebutkan hal-hal apa saya yang dapat dikembangkan di Unit Kerja Anda, jelaskan

mengapa hal tersebut ada kemungkinan untuk dilakukan.

15.15 Instrumen untuk penilaian kepala unit dan manajer

Instrumen penilaian untuk kepala unit dan manajer difokuskan pada leadership dan

manajerial sbb :

LEADERSHIP

NO ITEM ANALISIS

1 Memiliki visi yang jelas yang dapat diketahui oleh anak buah.2 Memiliki rencana ke depan yang dapat diukur.3 Komitmen menjadi sesuatu yang prioritas4 Pribadi yang simpatik dan bersahabat terhadap anak buah.5 Mampu menghargai dirinya secara positif di hadapan anak buah6 Memikirkan peningkatan kesejahteraan bagi anak buah7 Membuka diri terhadap masukan dari anak buah8 Keteladanan hidup melalui pikiran, perkataan dan tindakan9 Rendah hati

10 Memberi inspitasi dalam meningkatkan produktifitas kerja anak buah11 Mendorong dan memfasilitasi anak buah untuk terus belajar12 Memberi perlakuan yang bijaksana terhadap anak buah13 Memberi penghargaan yang positif terhadap ide anak buah14 Memberi penghargaan dan teguran dengan tepat15 Bersikap tenang saat menghadapi masalah

16 Mampu mengambil keputusan dengan cepat dan tepat dalam menghadapimasalah yang urgent

17 Mendelegasikan tugas-tugas dengan penuh kepercayaan kepada anak buah

KOMUNIKASI

NO ITEM ANALISIS

1 Menyampaikan perintah atau tugas dengan jelas kepada anak buah2 Menyampaikan pesan dengan metode yang tepat

3 Anak buah mendapatkan penjelasan yang intens tentang perkembanganrumah sakit

4 Menyampaikan prosedur kerja dengan jelas

5 Memberi kesempatan kepada anak buah untuk memberi feedback terhadap program atau kegiatan yang dilakukan

6 Memberikan kesempatan kepada anak buah untuk mengemukakan pendapat ketika diperhadapkan dengan kesulitan

7 Terbiasa dengan keterbukaan8 Anak buah selalu dimintai pendapat untuk mengembangkan rumah sakit

Page 100: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 100/121

100

9 Menjadi pendengar yang baik atas permasalahan yang dihadapi anak buah10 Menjadi pendengar yang baik atas permasalahan yang dihadapi anak buah11 Selalu menggunakan perkataan yang membangun12 Menggunakan bahasa tubuh yang baik saat berbicara dengan anak buah

13Karena kepemimpinannya, menyebabkan minimnya miskomunikasi dalamtim kerja

14 Mampu mencari alternative “win win solution”15 Selalu mencari data yang tepat untuk isu-isu yang datang16 Rapat-rapat berjalan dengan efektif

TEAMWORK (KERJASAMA)

NO ITEM ANALISIS

1 Mampu mengatasi hal-hal yang mengganggu keseimbangan kelompokkerjanya.

2 Mampu membuat skala prioritas tindakan bersama anak buah3 Merayakan keberhasilan tim secara bersama-sama4 Menciptakan interaksi yang positip di antara anak buah

56 Mampu menciptakan budaya saling menghormati, mempercayai dan

melengkapi di antara anggota tim7 Menolong anak buah berfungsi efektif di dalam tim8 Mengenal kemampuan anak buah dan melakukan adaptasi dengan baik9 Pada keadaan tertentu mampu mengambil alih tugas anak buah

10 Selalu antusias dalam berkoordinasi dengan anggota tim

11 Anggota timnya tidak pernah merasa khawatir dengan pekerjaannya karenamereka merasa tidak sendiri

12 Mendorong anggota terbiasa memberi masukan untuk perbaikan kerja tim13 Menciptakan iklim yang jujur dalam tim kerja14 Karena kepemimpinannya, tim menjadi seperti sebuah keluarga

15 Karena kepemimpinannya, hubungan pribadi di antara anggota tim salingmenguatkan

16 Karena kepemimpinannya, semangat sebagai suatu tim sangat menonjol diunit kerjanya

17 Karena kepemimpinannya, anggota tim merasa sedang berjalan pada tujuanyang sama

18 Tetap rendah hati atas keberhasilan timnya dengan antusias mendorong timlain untuk mencapai keberhasilan yang lebih baik

EXELENT SERVICE

Page 101: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 101/121

Page 102: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 102/121

102

15 Moment pelatihan adalah saat yang ditunggu-tunggunya

15.16 Instrumen untuk penilaian bulanan

Instrumen untuk penilaian bulanan berasal dari target-target individu untuk untukmencapai Key Performance Indikator .

Indikator KinerjaUtama = Key Performance Indicators (KPI) adalah ukuran kinerja yang

memiliki karakteristik sbb :

a. Menjelaskan apa yang harus Anda lakukan untuk meningkatkan kinerja secara

dramatis.

b. Menyajikan serangkaian ukuran yang focus pada aspek-aspek kinerja organisasi yang

paling penting untuk keberhasilan organisasi pada saat ini dan waktu yang akan

datang.

Instrumen untuk target individu dikembangkan sesuai dengan unit kerja masing-masing

sesuai dengan peran dan fungsinya, masing-masing individu maksimal 10 item target

individu.

BAB 16

Page 103: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 103/121

103

TUNJANGAN KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN PEGAWAI

16.1 Tunjangan Kesehatan Pegawai

A. Ketentuan Umum

1. Setiap pegawai RS Baptis Batu berhak mendapat tunjangan kesehatan sesuai dengan

kebutuhan dan kemampuan rumah sakit.

2. Pemberian tunjangan kesehatan bertujuan untuk menjamin kesejahteraan pegawai /

karyawan untuk selalu mendapatkan personel kesehatan yang sehat.

3. Tunjangan kesehatan diatur pemberiannya baik melalui asuransi kesehatan,

Jamsostek, maupun sistem plafon dengan memperhatikan kemampuan rumah sakit.

4. Tunjangan kesehatan untuk kecelakaan kerja diberikan melalui Jamsostek; yang

diikutkan untuk asuransi ini adalah pegawai tetap.

5. Tunjangan kesehatan untuk anak sesuai dengan ketentuan PKB tentang jumlah dan

kriteria anak yang ditanggung oleh pegawai / karyawan.

B. Ketentuan Khusus

1. Tunjangan kesehatan pegawai diberikan dengan proporsi yang berbeda antara

pegawai kontrak, calon pegawai, pegawai tetap dan pensiunan.

2. Bagi pegawai / karyawan jika RS Baptis mengikutsertakan asuransi kesehatan maka :

a. Pegawai laki-laki menanggung isteri dan anak (maksimal 3 sesuai ketentuan)

b. Pegawai perempuan, jika suami tidak bekerja / bekerja tetapi tidak mendapat

fasilitas kesehatan / mempunyai penghasilan lebih rendah dari pegawai

perempuan yang bersangkutan yang dinyatakan dengan Surat Pernyataan, maka

karyawati tersebut dapat menanggung suami dan anak (maksimal 3 sesuaiketentuan).

c. Pegawai perempuan yang tidak ada suami (janda) yang memiliki anak, maka anak

(maksimal 3 sesuai ketentuan) menjadi tanggungan RS Baptis Batu.

3. Jika RS Baptis tidak mengikutsertakan asuransi kesehatan dan yang tidak dijamin

asuransi kesehatan maka diatur sebagai berikut,

Page 104: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 104/121

104

a. Plafon biaya rawat jalan ditentukan maksimal Rp 1.000.000 / tahun / orang atau

maksimal per keluarga sejumlah keluarga yang menjadi tanggungannya tidak

termasuk biaya pemeriksaan dokter.

b. Rawat Inap kelas II di RS Baptis (kecuali Pejabat Struktural dan Dokter

ditentukan dengan kebijakan Direktur yang disetujui Pengurus YRSBI termasuk

kasus khusus). Apabila dirujuk oleh RS Baptis maksimal mendapat plafon Rp

100.000.000 (seratus juta rupiah) untuk karyawan / wati dan Rp 25.000.000 (dua

puluh lima juta rumiah) untuk tanggungannya sendiri per kasus.

4. Bila Pegawai belum diikutkan asuransi kesehatan, pedoman untuk plafon kesehatansbb :

No. JenisTunjangan

PegawaiKontrak

Capeg Pegawai Tetap PegawaiPensiun

KeluargaPegawai Tetap

1 Rawat Jalan Plafon Maks50% X Rp.1.000.000,-/

tahun

Plafon Maks 75% XRp. 1.000.000,-/

tahun

Plafon MaksimalRp 1.000.000,-

/tahun

Plafon MaksimalRp 1.000.000,-

/tahun

Plafon maksimalRp 1.000.000,- /individu /tahun ,

maksimal 3 anak.

2 Rawat Inap Plafon Maks50% X Rp.2.000.000,-/

tahun

Plafon Maks 75% XRp. 2.000.000,-/

tahun

Plafon MaksimalRp. 2.000.000,- /

tahun

PlafonMaksimal Rp.2.000.000,- /

tahun

Plafon maksimalRp 2.000.000,- /individu /tahun ,

maksimal 3 anak.

Rawat Jalan dan Rawat Inap di luar RSBB harus melalui rujukan dari RSBB.

3 IGD di luarRSBB

Plafon Maks50% X Rp.

2.000.000,- /tahun

Plafon Maks 75% XRp. 2.000.000,-

Plafon MaksimalRp. 2.000.000,- /

tahun

PlafonMaksimal Rp.2.000.000,- /

tahun

Plafon MaksimalRp. 2.000.000,- /individu /tahun ,

maksimal 3individu

4 Operasi 38%ditanggung

RSBB,Plafon Makstunjangan Rp5.000.000,-

56% ditanggungRSBB,

Plafon Makstunjangan Rp7.500.000,-

75% ditanggungRSBB,

Plafon Makstunjangan Rp10.000.000,-

75%ditanggung

RSBB,Plafon Makstunjangan Rp10.000.000,-

Plafon maksimalRp 10.000.000,- /individu /tahun ,

maksimal 3individu

5. Pedoman untuk tarif pemeriksaan pegawai pada saat menggunakan sistem plafon :1. Jasa dokter termasuk visite dan administrasi gratis

2. Biaya kamar (rawat inap) dan bahan non medis gratis

3. Discount 5% untuk : pemeriksaan laboratorium, radiologi, ambulance.

4. Discount 10% untuk : rehabilitasi medik, tindakan khitan, tindakan KB, dan

persalinan.

5. Discount 20% untuk obat-obatan.

6. Bila memakai paket harga sesuai paket.

Page 105: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 105/121

105

7. Biaya persalinan ditanggung rumah sakit, tidak termasuk alat dan bahan; bila

melalui proses operasi menggunakan plafon operasi.

8. Bila minta naik kelas maka pegawai membayar penuh.

6. Pegawai harian tidak mendapatkan tunjangan kesehatan, namun bila periksa di RS

Baptis Batu mendapatkan discount obat 20% semua, jasa dokter tidak dipungut biaya.

7. Bagi pensiunan : bagi pegawai yang memasuki pensiun normal (sesuai ketentuan

Dana Pensiun Baptis) diberikan fasilitas kesehatan bagi diri sendiri dan pasangannya

(suami / istri yang sah dan terdaftar saat yang bersangkutan pensiun) di RS Baptis

tanpa fasilitas rujukan.

8. Bagi pegawai yang mengajukan pensiun dini sudah tidak berhak lagi mendapat

pelayanan kesehatan untuk diri sendiri dan keluarganya. Kecuali bagi mereka yang

pensiunnya direkomendasikan oleh RS misalnya karena sakit berat atau cacat tetap

sehingga tidak dapat melakukan pegawaian kedinasannya.

9. Hal-hal yang tidak mendapatkan tunjangan kesehatan bagi pegawai dan keluarga adalah :

a. Pemeliharaan kecantikan, bedah plastik dan sejenisnya

b. Pembetulan/ koreksi terhadap cacat bawaan atau kelainan yang telah ada sebelum

menjadi pegawai

c. Pengguguran kehamilan atau pengobatan terhadap kegagalan pengguguran kehamilan

d. Penyakit/ cedera/ cacat tubuh sebagai akibat tindakan yang disengaja, misalnya usaha

bunuh diri atau kelalaian pegawai seperti penyakit akibat merokok, tertular HIV/

AIDS oleh karena lalai menggunakan alat pelindung diri

e. Penyakit akibat perbuatan asusila

f. Pemeriksaan Laboratorium/ X-ray/ prosedur/ tindakan dan lain sebagainya yang

bukan perintah dokter/ staff

g. Pengobatan gigi yang bukan bersifat penyembuhan penyakit

Page 106: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 106/121

106

10. Kelas hak rawat pegawai RS Baptis Batu dan Keluarga

Pegawai berhak mendapatkan hak rawat sesuai kelas sbb :

NO JABATAN HAK

RAWAT

KETERANGAN

Direktur VVIP

Wakil Direktur VIP

Manager VIP

Dokter / Dokter

Gigi

VIP

Kepala Bagian /

Instalasi

Kelas 1

Pegawai Tetap Kelas 2

Calon Pegawai Kelas 2

Pegawai Kontrak Kelas 2

Pensiunan Pegawai Kelas 2

16.2 Tunjangan Kesejahteraan Pegawai

16.2.1 Tunjangan Makan

Rumah Sakit Baptis Batu memberikan tunjangan makan kepada pegawai yang

dikelola oleh unit kerja Instalasi Gizi bekerja sama dengan Bagian SDM. Pedoman

pemberian tunjangan makan sbb :

a. Makan diberikan satu kali sehari setiap hari kerja.

b. Apabila pegawai melakukan kerja lembur dan memasuki jam makan selanjutnya,

maka pegawai kembali berhak mendapatkan 1 kali makan.

c. Pegawai berhak mendapatkan penyesuaian makan apabila memiliki alergi tertentu

pada makanan yang disediakan dengan terlebih dahulu memberi tahu Instalasi Gizi

untuk membuat daftarnya.

d. Tunjangan makan juga diberikan kepada pegawai saat mengikuti tugas luar

misalnya mengikuti rapat atau pelatihan yang diatur tersendiri dalam peraturan

tentang pendidikan dan latihan pegawai.

Page 107: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 107/121

107

16.2.2 Transportasi dan Jemputan

Pedoman pemberian fasilitas transportasi dan jemputan sbb :

a. Pegawai mendapatkan tunjangan transport sebagai tunjangan tetap kecuali dokter.

b. Pegawai yang oncall dan dinas di malam hari berhak mendapatkan fasilitas antar

jemput kendaraan mulai jam 10 malam sampai jam 5 pagi.

c. Pegawai yang pelatihan mendapatkan fasilitas antar – jemput kendaraan yang

diatur dalam panduan pemberian fasilitas dinas luag bagi pegawai.

16.2.3 Tunjangan Beras

Pemberian tunjangan beras untuk pegawai sbb :

a. Bagi yang belum menikah mendapatkan tunjangan beras sebesar 10 (sepuluh) kg

setiap bulannya.

b. Bagi pekerja Pria yang telah berkeluarga mendapatkan tunjangan 20 (duapuluh)

kg setiap bulannya.

c. Bagi pekerja wanita bila telah berkeluarga, tetapi suami tidak bekerja atau tidak

mendapat fasilitas tunjangan beras dari tempatnya bekerja, maka mendapatkan

tunjangan 20 (duapuluh) kg setiap bulannya.

d. Bagi pekerja wanita yang telah berkeluarga dan suami bekerja, mendapatkan

tunjangan beras sebesar 10 (sepuluh) kg setiap bulannya.

e. Tunjangan beras diberikan dalam rupa uang dengan besaran disesuaikan dengan

perkembangan harga di pasaran.

16.2.4 Tunjangan Pendidikan dan Latihan Pegawai

Tunjangan Pendidikan dan Latihan Pegawai diatur tersendiri dalam peraturan tentang

Pendidikan dan Latihan Pegawai.

16.2.5 Tunjangan Pendidikan Anak

Pedoman tentang Tunjangan Pendidikan Anak sbb :

a. Tunjangan pendidikan anak diadakan dengan maksud memberikan dukungan

kepada biaya pendidikan anak pegawai.

b. Besar tunjangan pendidikan disesuaikan dengan premi perusahaan asuransi yang

dipilih untuk mengelola tunjangan pendidikan pegawai.

c. Rumah sakit memilih perusahaan asuransi yang terpercaya untuk menjadi mitrarumah sakit dalam memberikan tunjangan pendidikan kepada anak pegawai.

Page 108: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 108/121

108

d. Anak yang mendapat tunjangan pendidikan memiliki persyaratan sbb :

1) Anak sah, dibuktikan dengan akta kelahiran.

2) Jumlah maksimal 3 anak

3) Umur memenuhi persyaratan kriteria umur dari perusahaan asuransi dimana

rumah sakit akan bekerja sama.

4) Anak belum bekerja, belum menikah, maksimal usia 25 tahun.

e. Apabila anak tidak dapat dimasukkan ke dalam asuransi pendidikan karena

persyaratan yang tidak terpenuhi untuk perusahaan asuransi pendidikan, maka

pegawai berhak mendapatkan tunjangan anak.

16.2.6 Kredit Rumah

Pedoman dalam memfasilitasi kredit rumah pegawai adalah sbb :

a. Rumah sakit bekerja sama dengan bank yang terpercaya untuk memberikan

kemudahan bagi kredit rumah pegawai.

a. Setelah terjalin kerja sama, pegawai yang akan mengajukan kredit rumah

mengajukan berkas-berkas permohonannya melalui Bagian SDM.

b. Bagian SDM memeriksa keabsahan kelengkapan dan kelayakan pegawai untuk

mengajukan kredit dan melaporkannya ke Wa.Dir Umum Keuangan.

c. Apabila sudah memenuhi persyaratan, rumah sakit memberikan surat

rekomendasi untuk bank bahwa yang bersangkutan layak untuk pengajuan kredit

perumahan tersebut.

d. Setelah dikabulkan permohonan kredit perumahan, maka dilakukan pemotongan

gaji sesuai besar kredit yang diterima oleh pegawai.

16.2.7 Tunjangan Hari Raya

Pedoman pemberian tunjangan hari raya sbb :a. Perusahaan memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada pegawai tetap

dengan masa kerja minimal 1 (satu) tahun yang besarnya ditetapkan sebesar 1

bulan gaji dan pada pegawai kontrak dan calon pegawai dengan masa kerja

minimal 3 (tiga) bulan diberikan secara proporsional.

b. Tunjangan hari raya diberikan selambat-lambatnya tanggal 13 Desember.

c. Besar tunjangan hari raya adalah sebesar gaji pokok dan tunjangan tetap pegawai,

tidak dipotong asuransi kesehatan, dana pensiun, dan jamsostek, tetapi dipotong pajak.

Page 109: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 109/121

109

d. Tunjangan hari raya diberikan melalui payroll gaji.

16.2.8 Tunjangan Jamsostek

Pedoman tunjangan Jamsostek sbb :

a. Program Jaminan Hari Tua

Program Jaminan Hari Tua ditujukan sebagai pengganti terputusnya penghasilan

tenaga kerja karena meninggal, cacat, atau hari tua dan diselenggarakan dengan

sistem tabungan hari tua.

b. Program Jaminan Kecelakaan Kerja

Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) memberikan kompensasi dan rehabilitasi bagi

tenaga kerja yang mengalami kecelakaan pada saat dimulai berangkat bekerja

sampai tiba kembali dirumah atau menderita penyakit akibat hubungan kerja.

Iuran untuk program JKK ini sepenuhnya dibayarkan oleh perusahaan.

c. Program Jaminan Kematian Jamsostek

Jaminan Kematian diperuntukkan bagi ahli waris dari peserta program

Jamsostek yang meninggal bukan karena kecelakaan kerja.

16.2.9 Bantuan Kematian

Pegawai yang meninggal dunia yang tidak disebakan kecelakaan kerja, perusahaan

akan memberikan bantuan sebesar 2 (dua) bulan gaji sebagai bantuan biaya

pemakaman.

16.2.10 Tunjangan Kesejahteraan untuk Pegawai Pensiun

Berikut ini Pedoman tentang tunjangan kesejahteraan pegawai pensiun sbb :

a. Penghargaan Pensiun

Pegawai yang memasuki usia pension normal diberi penghargaan pensiun sebagai

berikut :

1) Masa kerja minimal 5 – 10 tahun : 1 bulan gaji pokok.

2) Masa kerja lebih dari 10 s.d. 20 tahun : 2 bulan gaji pokok.3) Masa kerja lebih dari 20 tahun : 3 bulan gaji pokok.

Page 110: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 110/121

Page 111: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 111/121

111

16.2.11 Pakaian Dinas

Penggunaan pakaian dinas diatur tersendiri dalam Kebijakan Direktur dan Pedoman

tentang Peraturan dan Tata Tertib Kerja.

16.2.12 Cuti dan Penghargaan Masa Kerja.

Tentang cuti dan penghargaan masa kerja diatur dalam Kebijakan Direktur dan

Pedoman tentang Peraturan dan Tata Tertib Kerja.

16.2.13 Tunjangan Perumahan Dokter

Pedoman tunjangan perumahan Dokter sbb :

a. Setiap dokter tetap (home dokter) mendapatkan fasilitas rumah dinas.

b. Pengaturan fasilitas rumah dinas ditentukan oleh Direksi dan dipersiapkan oleh sub

unit House keeping.

Page 112: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 112/121

Page 113: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 113/121

113

17.3 PHK Atas Permintaan Pegawai

Dalam hal pegawai ingin memutuskan hubungan kerja atas kehendak sendiri (mengundurkan

diri), surat permohonan pengunduran diri harus diajukan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh)

hari sebelum tanggal pengunduran diri pegawai.

Pegawai yang mengundurkan diri atas kehendak sendiri akan memperoleh hak-haknya sesuai

dengan ketentuan perundangan yang berlaku.

Pegawai yang mengundurkan diri wajib menyelesaikan semua tanggungan baik kepada

rumah sakit, SPKUK maupun koperasi di bawah naungan SPKUK

Pegawai yang mengundurkan diri wajib mengembalikan kartu pengenal, kartu berobat dan

semua barang yang menjadi hak rumah sakit yang ada pada pegawai

17.4 PHK Karena Tidak Mampu Bekerja Akibat Sakit

Pegawai yang sakit berkepanjangan atau mengalami kecacatan akibat kecelakaan dan tidak

dapat lagi melakukan pekerjaan dapat mengajukan atau dilakukan pemutusan hubungan kerja

Pegawai yang di PHK karena alasan ayat 1 (satu) berhak atas hak-haknya sesuai dengan

peraturan dan perundang-undangan yang berlaku

17.5 PHK Karena Meninggal Dunia

Dalam hal pegawai meninggal dunia, maka status hubungan kerja dengan sendirinya berakhir

demi hukum.

Dalam hal pegawai meninggal dunia, kepada ahli waris yang sah akan diberikan hak-hak

pekerja yang harus dipenuhi oleh rumah sakit sesuai dengan peraturan dan perundangan yang

berlaku.

17.6 PHK Karena Telah Mencapai Usia Pensiun

Pegawai yang telah memasuki usia pensiun atau habis masa kerjanya, maka dengan

sendirinya akan diikuti oleh pemutusan hubungan kerja

Karena alasan-alasan yang rasional, dapat dipertanggungjawabkan serta demi kelangsungan

rumah sakit, maka rumah sakit dapat membuat dan menawarkan program pensiun dini bagi

pegawai yang dilakukan secara terbuka, bersifat sukarela dan tanpa ada unsur paksaan

Karena alasan-alasan yang rasional dan dapat dipertanggungjawabkan, pegawai dengan usia

45 tahun dapat mengajukan pensiun dini

Page 114: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 114/121

114

Pegawai yang di PHK karena pensiun dini berhak mendapat hak-haknya sesuai dengan

peraturan dan perundangan yang berlaku

17.7 PHK Karena Kehendak Rumah sakit

Rumah sakit berusaha untuk tidak melakukan pemutusan hubungan kerja selama jalan keluar

yang lain dapat ditempuh

Karena alasan-alasan tertentu yang rasional dan dapat dipertanggungajwabkan serta untuk

kelangsungan rumah sakit, rumah sakit dapat melakukan pemutusan hubungan kerja, harus

melalui proses bipartit terlebih dahulu.

Hak pegawai yang mengalami PHK karena kehendak rumah sakit wajib dipenuhi oleh rumah

sakit sebagaimana aturan dan perundangan yang berlaku

17.8 PHK Atas Sanksi Rumah sakit

PHK atas sanksi rumah sakit dapat terjadi karena pelanggaran-pelanggaran oleh pegawai

PHK karena pelanggaran yang tidak termasuk kategori pelanggaran berat :

a. Dilaksanakan setelah sebelumnya diberikan peringatan tertulis sebanyak 3 kali

disertai pemberitahuan kepada SPKUK.

b. Yang dimaksud pelanggaran adalah tidak dilaksanakannya kewajiban dan tata tertib

yang tercantum dalam Perjanjian Kerja Bersama dan peraturan Rumah Sakit Baptis

Batu lainnya (yang tidak menyimpang dari isi Perjanjian Kerja Bersama)

PHK karena pelanggaran berat :

a. Dapat dilakukan tanpa peringatan sebelumnya setelah melalui pertimbangan b. Yang dimaksud dalam kategori pelanggaran berat adalah :

• Apabila pekerja waktu melamar/ diterima/ bekerja di Rumah Sakit Baptis

memberi/ memperlihatkan surat keterangan palsu/ yang dipalsukan dengan

maksud mengelabuhi• Melakukan pencurian/ penggelapan/ penipuan/ korupsi• Kebiasaan minum minuman keras/ menggunakan obat terlarang/ narkotik

Page 115: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 115/121

115

• Menganiaya/ menghina secara kasar/ melakukan ancaman yang

membahayakan pihak atasan, anggota keluarga/ rumah tangga atasan dan

teman sekerja•

Melanggar tata susila, sehingga dapat mengakibatkan kehamilan di luar nikah, perceraian, merusak rumah tangga

• Apabila pekerja berkeras kepala menolak memenuhi perintah yang wajar yang

diberikan kepadanya oleh Atasan

17.9 Uang Pesangon

Pedoman Tentang uang pesangon adalah sbb :

1) Secara ringkas alasan pemutusan hubungan kerja (PHK) dan kompensasi nilai uang

menurut UUK No. 13 tahun 2003 sebagai berikut

No HAK-HAK PEKERJA

ALASAN PHK UangPesangon

UangPenghargaan

Uang

Penggantian

Hak

UangPisah

1 Pengunduran diri :

a. Secara baik-baik mendadak

b. Secara baik-baik mengikuti prosedur

30 hari sebelum tanggap pengunduran

diri.

1 kali

1 kali

1 kali

1 kali

2 Berakhirnya kesepakatan kerja waktu

tertentu untuk pertama kali.

1 kali

3 Mencapai usia pension 2 kali 1 kali 1 kali

4 Pekerja meninggal dunia 2 kali 1 kali 1 kali

5 Kesalahan berat

6 Kesalahan ringan 1 kali 1 kali 1 kali

7 Perusahaan tutup :

a. Rugi terus – menerus

1 kali 1 kali 1 kali

Page 116: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 116/121

116

b. Efisiensi

8 Mangkir selama 5 hari berturut-turut 1 kali

9 Perubahan status, penggabungan,

peleburan, perubahan kepemilikan :a. pekerja tidak bersedia melanjutkan

hubungan kerja

b. perusahaan tidak bersedia menerima

pekerja bekerja di perusahaan

1 kali 1 kali 1 kali

10 Pekerja ditahan oleh pihak yang

berwajib.

11 Perusahaan pailit 1 kali 1 kali 1 kali

12 Pekerja sakit berkepanjangan dan cacat

akibat kecelakaan kerja.

2 kali 2 kali 2 kali

2. Besar uang pesangon yang diberikan pada karyawan yang berhak mendapatkan uang

pesangon adalah sebagai berikut :

Masa Kerja Jumlah

< 1 tahun 1 bulan upah

1 tahun ≤ masa kerja < 2 tahun 2 bulan upah

2 tahun ≤ masa kerja < 3 tahun 3 bulan upah

3 tahun ≤ masa kerja < 5 tahun 4 bulan upah

4 tahun ≤ masa kerja < 6 tahun 6 bulan upah

6 tahun ≤ masa kerja < 7 tahun 7 bulan upah

7 tahun ≤ masa kerja < 8 tahun 8 bulan upah

≥ 8 tahun 9 bulan upah

3. Besar uang penghargaan masa kerja yang diberIkan pada karyawan yang berhak

mendapatkan uang penghargaan masa kerja adalah sebagai berikut :

Masa Kerja Jumlah

3 tahun ≤ masa kerja < 6 tahun 2 bulan upah

6 tahun ≤ masa kerja < 9 tahun 3 bulan upah

9 tahun ≤ masa kerja < 12 tahun 4 bulan upah

Page 117: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 117/121

117

12 tahun ≤ masa kerja < 15 tahun 5 bulan upah

15 tahun ≤ masa kerja < 18 tahun 6 bulan upah

18 tahun ≤ masa kerja < 21 tahun 7 bulan upah

21 tahun ≤ masa kerja < 24 tahun 8 bulan upah≥ 24 tahun 10 bulan upah

4. Besar uang pengganti hak yang diberikan pada karyawan yang berhak mendapatkan uang

pengganti hak adalah sebagai berikut :

a. Cuti tahunan yang belum diambil dan belum gugur dengan penghitungan :

b. Biaya atau ongkos pulang untuk pekerja dan keluarganya ke tempat dimana pekerja

diterima bekerja. Sesuai dengan kebijakan Direktur RS Baptis Batu besar uang tersebut

adalah Rp 5.000,- X masuk kerja.

c. Penggantian perumahan serta pengobatan dan perawatan ditetapkan 15% dari 1 (satu)

bulan upah (gaji dan tunjangan tetap).

5. Besar uang pisah yang diberikan pada karyawan yang berhak mendapatkan uang pisah

sesuai dengan KKP tahun 2003 – 2005 adalah sebesar 1 (satu) bulan upah (gaji pokok dan

tunjangan tetap)

Page 118: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 118/121

118

BAB 19

PEMBINAAN KARAKTER PEGAWAI

Rumah Sakit mengadakan program pembinaan karakter pegawai untuk mendapatkan pegawai

yang memiliki karakter yang baik dan dapat diandalkan.

19.1 Ketentuan Umum

1. Pembinaan karakter dilakukan melalui Bagian Sumber Daya Manusia di bawah

pengawasan Wakil Direktur Umum Keuangan.

2. Pembinaan karakter mencakup keberadaan pegawai yang holistik yang terus

dikembangkan melalui pengkajian dan penerapannya bagi pegawai.

3. Pembinaan karakter terus dikembangkan menuju pencapaian visi, misi dan nilai-nilai

Rumah Sakit Baptis Batu.

4. Pembinaan karakter dapat dilakukan secara umum kepada kelompok pegawai atau secara

khusus kepada individu-individu pegawai yang memerlukan pembinaan.

5. Pembinaan karakter mencakup pembinaan etika dan hukum bagi pegawai dilakukan

melalui Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit Baptis Batu.

19.2 Ketentuan Khusus

1. Unit Kerja dapat memberi masukan tentang pegawai-pegawainya yang memiliki karakter

yang kurang baik secara tertulis yang disetujui oleh Wakil Direktur terkait untuk

dilakukan pembinaan oleh Bagian Sumber Daya Manusia.

2. Petugas Pembina karakter memberi umpan balik terhadap pelaksanaan pembinaan karakter

yang telah dilakukan.

3. Aktivitas secara umum pembinaan pegawai dilaporkan melalui laporan bulanan Bagian

Sumber Daya Manusia.

Page 119: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 119/121

119

BAB 19

PENUTUP

20.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari pedoman ini adalah manajemen sumber daya manusia yang baik,

terarah, dan visioner yang mendukung upaya pelayanan yang berpusat pada peningkatan

mutu dan keselamatan pasien. Pedoman bersumber pada kebijakan manajemen sumber daya

manusia RS Baptis Batu.

20.2 Mekanisme Perbaikan

Pedoman ini terus diperbaiki untuk peningkatan pelayanan sumber daya manusia.

Mekanisme perbaikan melalui serangkaian input, proses, dan output dari kebijakan tentang

sumber daya manusia yang diterapkan di RS Baptis Batu sehingga akan didapatkan

peraturan yang uptodate untuk mendapatkan pegawai-pegawai yang berkualitas.

Page 120: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 120/121

120

PEDOMANMANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

RS. BAPTIS BATU

RS. BAPTIS BATU

JL. RAYA TLEKUNG NO 1

JUNREJO BATU

Page 121: Pedoman Manajemen SDM

8/19/2019 Pedoman Manajemen SDM

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-manajemen-sdm 121/121

DAFTAR ISI

Halaman Judul

Daftar Isi i

Surat Keputusan ii

BAB 1 : PENDAHULUAN 1

BAB 2 : KEBIJAKAN TENTANG SUMBER DAYA MANUSIA 3

BAB 3 : PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA 8

BAB 4 : REKRUTMEN, SELEKSI DAN PENETAPAN STAF 10

BAB 5 : KREDENSIAL TENAGA KESEHATAN 14

BAB 6 : ORIENTASI PEGAWAI 17

BAB 7 : SISTEM KEPEGAWAIAN 19

BAB 8 : KONTRAK KERJA 36

BAB 9 : JABATAN STRUKTURAL DAN NON STRUKTURAL 38

BAB 10 : ALIH TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB 40

BAB 11 : STAF MEDIS SEBAGAI PEGAWAI 42

BAB 12 : PERATURAN DAN TATA TERTIB KERJA 48

BAB 13 : GAJI, TUNJANGAN, INSENTIF DAN LEMBUR 63

BAB 14 : PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 71

BAB 15 : PENILAIAN KINERJA 91

BAB 16 : TUNJANGAN KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN PEGAWAI 103

BAB 17 : TERMINASI PEGAWAI 112