pedoman-ldbi-2015

38
7/23/2019 pedoman-ldbi-2015 http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-ldbi-2015 1/38

Transcript of pedoman-ldbi-2015

Page 1: pedoman-ldbi-2015

7/23/2019 pedoman-ldbi-2015

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-ldbi-2015 1/38

Page 2: pedoman-ldbi-2015

7/23/2019 pedoman-ldbi-2015

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-ldbi-2015 2/38

PEDOMAN

LOMBA DEBAT BAHASA INDONESIA

(LDBI)

TAHUN 2015

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Direktorat Jenderal Pendidikan MenengahDirektorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

Page 3: pedoman-ldbi-2015

7/23/2019 pedoman-ldbi-2015

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-ldbi-2015 3/38

Page 4: pedoman-ldbi-2015

7/23/2019 pedoman-ldbi-2015

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-ldbi-2015 4/38

i

KATA PENGANTAR

Penguatan kemampuan komunikasi efektif dan berpikir kritis

menjadi kebutuhan mendasar dalam menyiapkan generasi

berkualitas. Kegiatan peningkatan kualitas siswa dalam komunikasi

dan berpikir kritis sangat ideal jika dilekatkan dengan kegiatan

yang bersifat kompetitif. Oleh karena itu, Direktorat Pembinaan

Sekolah Menengah Atas mengembangkan kegiatan Lomba Debat

Bahasa Indonesia (LDBI). Lomba ini bertujuan meningkatkan

kemampuan komunikasi bahasa Indonesia siswa Indonesia dan

mengembangkan jejaring dalam rangka meningkatkan daya saingbangsa.

  Di dalam debat, terdapat tuntutan penggunaan kombinasi

kemampuan berbahasa Indonesia dan kemampuan berargumen.

Semua yang disampaikan peserta harus selalu melalui alasan dan

dukungan fakta yang jelas. Debat ini menuntut siswa tidak hanya

mengetahui dan menganalisa isu-isu nasional tetapi juga isu-isu

global.

 Agar kegiatan LDBI terlaksanan dengan baik, perlu pedoman

yang menjadi acuan setiap kegiatan.Oleh karena itu, pedoman

ini disusun agar penyelenggaraan LDBI dapat terlaksana dengan

baik.Kepada semua pihak yang membantu tersusunnya pedoman

umum ini kami mengucapkan terima kasih.

Jakarta, Februari 2015

Direktur Pembinaan SMA,

Harris Iskandar, Ph.D.NIP.19620429 198601 1 001

DIREKTORAT

JENDERAL

PENDIDIKAN MENENGAH

Page 5: pedoman-ldbi-2015

7/23/2019 pedoman-ldbi-2015

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-ldbi-2015 5/38

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................... iii

I. PENDAHULUAN ........................................................ 1

 A. Latar Belakang ...................................................... 1

B. Tujuan.................................................................... 2

C. Sasaran ................................................................. 3

D. Pengertian ............................................................. 3

II. SISTEM DAN MEKANISME LOMBA ......................... 4

 A. Sistem Lomba ....................................................... 4

B. Tahapan Seleksi .................................................... 5

1) Tingkat Sekolah ............................................... 5

2) Tingkat Propinsi ............................................... 5

3) Tingkat Nasional .............................................. 6

III. PESERTA ................................................................... 7

 A. Persyaratan ........................................................... 7

B. Pendaftaran ........................................................... 7

IV. PENJURIAN ............................................................... 8

 A. Juri/Dewan Juri ...................................................... 8

B. Mekanisme Penilaian ............................................ 8

V. SUSUNAN ACARA DAN JADWAL KEGIATAN ........ 10

Page 6: pedoman-ldbi-2015

7/23/2019 pedoman-ldbi-2015

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-ldbi-2015 6/38

iii

 A. Susunan Acara ...................................................... 10

B. Jadwal Kegiatan .................................................... 10

VI. SUMBER DAYA .......................................................... 13

VII. KODE ETIK PESERTA DAN JURI ............................ 14

VII. PENGHARGAAN ....................................................... 17

LAMPIRAN ....................................................................... 18

Page 7: pedoman-ldbi-2015

7/23/2019 pedoman-ldbi-2015

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-ldbi-2015 7/38

iv

I. PENDAHULUAN

 A. Latar Belakang

Dalam banyak kasus, kita sering melihat proses pengambilan

keputusan yang ditempuh melalui debat berlangsung tidak

sebagaimana mestinya. Sebagai contoh, banyak anggota

legislatif yang menyela dalam persidangan sebelum diberi

kesempatan pimpinan sidang atau menyuarakan hal yang

bersifat pribadi untuk menyerang lawannya. Pelajar seringkali

keras dalam menyuarakan pendapatnya tetapi pendapatnya

tidak mempunyai landasan argumentasi yang kuat. Selain itu,

para siswa seringkali beradu argumen dengan keras tetapi

sebenarnya isinya kurang kuat dan cara penyampaiannya

kurang elegan. Kemungkinan besar hal ini terjadi karena

lemahnya kemampuan anak bangsa Indonesia dalam

membangun argumen yang analitis, kritis dan komprehensif.

Sementara itu, perkembangan media dan teknologi yang

semakin pesat ternyata berpengaruh terhadap kualitas

penguasaan dan penggunaan Bahasa Indonesia yang baik

dan benar di masyarakat. Intensifnya tayangan media yang

memunculkan bahasa-bahasa gaul serta asimilasi budaya

yang semakin kuat dimasyarakat menjadikan bahasa nasional

kita punya kecenderungan tergerus dan mengalami krisisidentitas yang dapat mengancam eksistensinya sebagai simbol

identitas nasional.

Terkait dengan hal tersebut, Direktorat Pembinaan Sekolah

Menengah Atas, Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah,

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia

menyelenggarakan kegiatan yang bisa menghasilkan siswa

yang bisa berpikir kritis, dan analitis, mampu menyampaikan

Page 8: pedoman-ldbi-2015

7/23/2019 pedoman-ldbi-2015

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-ldbi-2015 8/38

1

pendapatnya dengan cara yang beradab, serta mampu

menghargai dan memelihara kekayaan budaya bangsa.

Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan insan Indonesia

yang cerdas dan kompetitif.

Kegiatan debat ini diharapkan dapat menjadikan siswa

mampu menganalisis, membuat penilaian dan keputusan,

menyampaikan fakta dan data, serta menyampaikan

gagasannya ke publik dengan meyakinkan. Dalam debat,

siswa akan dihadapkan pada persoalan-persoalan nyata yang

dihadapi masyarakat dan umat manusia. Oleh karena itu,debat merupakan media yang tepat dalam melatih kemampuan

negosiasi dan argumentasi para siswa. Jadi sudah tepat

kiranya jika Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

sebagai penanggung jawab utama pendidikan di Indonesia

melaksanakan lomba debat antar siswa guna mewujudkan visi

dan misi tersebut.

B. Tujuan

1) Meningkatkan kemampuan Bahasa Indonesia lisan, dan

menciptakan kompetisi yang sehat antar siswa.

2) Meningkatkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan

analitis, sehingga siswa mampu bersaing di tingkat nasional

maupun internasional.

3) Mengembangkan kemampuan siswa dalam menyampaikan

pendapat secara logis dan sistematis.

C. Sasaran

Sasaran LDBI adalah semua siswa di Sekolah Menengah Atas

(SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Negeri dan swasta di Indonesia

Page 9: pedoman-ldbi-2015

7/23/2019 pedoman-ldbi-2015

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-ldbi-2015 9/38

2

D. Pengertian

1) Pendebat  adalah tiga orang peserta yang mengikuti

perlombaan.

2) Ketua Panitia adalah orang yang mengatur jalannya

perlombaan.

3) Ketua Juri adalah seorang Juri yang mengatur mekanisme

penjurian.

4) Wakil Ketua Juri adalah satu atau beberapa juri yang ikut

membantu tugas ketua Juri dalam penjurian.

5) Juri Undangan  adalah Juri yang diundang oleh lembaga

penyelenggara LDBI.

6) Juri N1 adalah calon Juri (guru) yang dikirim oleh tim untuk

diikutkan dalam akreditasi penjurian.

7) Tabulator  adalah orang yang bertanggungjawab terhadaptabulasi penilaian dalam perlombaan.

Page 10: pedoman-ldbi-2015

7/23/2019 pedoman-ldbi-2015

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-ldbi-2015 10/38

3

II. SISTEM DAN MEKANISME LOMBA 

 A. Sistem Lomba

Sistem yang digunakan dalam LDBI adalah Asian Parliamentary

System.

Untuk LDBI tingkat Nasional, sistem perlombaan adalah

sebagai berikut:

1. Babak Penyisihan

Terdapat lima babak penyisihan untuk menentukan enam

belas tim terbaik yang berhak maju ke babak Perdelapan

besar.

2. Babak Perdelapan nal

Babak ini merupakan sistem gugur, artinya tim hanya

melakukan sekali perdebatan. Terdapat enam belas tim

yang berdebat di delapan ruang debat dan satu tim terbaikdi masing-masing ruang akan maju ke babak Perempat

nal.

3. Babak Perempat Final.

Babak ini diikuti oleh delapan tim terbaik yang lolos dari

babak perdelapan besar dan berkompetisi di babak

seminal.

4. Babak Semi Final

Mempertemukan empat tim terbaik yang terbagi dalam dua

ruang debat dan dua tim terbaik dari masing-masing ruang

akan maju ke babak grand nal .

5. Babak Final

Page 11: pedoman-ldbi-2015

7/23/2019 pedoman-ldbi-2015

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-ldbi-2015 11/38

4

Babak ini merupakan babak puncak yang mempertemukan

dua tim terbaik untuk menentukan juara 1 dan 2.

B. Tahapan Seleksi

Tahapan LDBI melalui beberapa tahap perlombaan berikut:

1. Tingkat sekolah

Setiap sekolah mempunyai otoritas untuk menentukan satu

tim debat.

Satu tim terdiri atas tiga siswa sebagai pendebat dan satu

orang sebagai Juri N1 yang selanjutnya berhak untuk

mengikuti seleksi tingkatKabuaten/kota.

2. Tingkat Kabupaten/ Kota

Setiap Kabupaten/ Kota mempunyai kewenangan untuk

menentukan satu tim debat yang nantinya akan mewakili

Kabupaten/ Kota ke perlombaan tingkat Propinsi.3. Tingkat Propinsi

Seleksi tingkat propinsi dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan

Propinsi. Satu tim debat terbaik propinsi akan berlomba di

tingkat nasional.

4. Tingkat Nasional

Seleksi tingkat nasional akan diikuti oleh para pemenang

tingkat propinsi se Indonesia yang berjumlah 34 tim.

Seluruh tim berjumlah136 orang yang terdiri atas 102 siswa

pendebat dan 34 orang Juri N1.

Page 12: pedoman-ldbi-2015

7/23/2019 pedoman-ldbi-2015

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-ldbi-2015 12/38

Page 13: pedoman-ldbi-2015

7/23/2019 pedoman-ldbi-2015

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-ldbi-2015 13/38

6

1. Ketua Juri dipilih oleh Direktorat Pembinaan SMA.

2. Wakil ketua Juri dipilih oleh Direktorat Pembinaan SMA

3. Juri Undangan di tentukan oleh Ketua dan Wakil Ketua Juridengan sepengetahuan Tim Pendamping debat dari oleh

Direktorat Pembinaan SMA. Juri undangan ini dipilih atas

dasar kompetensi dalam debat atau pengalaman menjadi

 juri.

4. Juri Terakreditasi adalah juri hasil akreditasi terhadap Juri

N1pada awal perlombaan.Terdapat tiga jenis akreditasi,yaitu A, B, dan C.

5. JuriTrainee adalah Juri N1yang tidak lulus akreditasi

namun masih diberi kesempatan untuk ikut belajar menjadi

 juri.

B. Mekanisme Penilaian

1. Penilaian ditentukan berdasarkan aturan dalam sistem

 Asian Parliamentary.

2. Penilaian debat berdasarkan pada ketentuan berikut :

1. 67 : Pendebat tidak bicara sama sekali.

2. 68-69 : Pendebat berbicara tetapi pidatonya tidak

berbobot.

3. 70-73 : Substansi argument berbobot tetapi struktur

tidak jelas.

Page 14: pedoman-ldbi-2015

7/23/2019 pedoman-ldbi-2015

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-ldbi-2015 14/38

7

4. 74 : Substansi dan struktur pidato hampir lengkap

5. 75 : RATA-RATA ( struktur lengkap, tugas

terpenuhi, respon cukup, menerima/

memberi interupsi, argumen jelas meskipun

terdapat kekurangan).

6. 76 : Penampilan sedikit di atas rata-rata.

7. 77-79 : Struktur lengkap, ide revolusioner.

8. 80-81 : Nilai yang layak untuk tim di babak nal

9. 82-83 : Sempurna

Page 15: pedoman-ldbi-2015

7/23/2019 pedoman-ldbi-2015

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-ldbi-2015 15/38

8

 V. SUSUNAN ACARA DAN JADWAL KEGIATAN

 A. Acara dalam LDBI Tingkat Nasional adalah sebagai berikut:

1) Upacara Pembukaan.

2) Merupakan pertemuan teknis antar tim peserta. Materi

seminar adalah penjelasan sistem dan strategi perlombaan.

3) Seminar Penjurian. Seminar ini merupakan ajang akreditasi

bagi calon Juri. Materi dalam seminar ini adalah tata

cara penilaian. Seminar ini diikuti dengan tes bagi calon

 juri. Seminar ini diadakan bersamaan waktunya dengan

Seminar Debat.

4) Malam kesenian

5) Perlombaan debat dari babak Penyisihan s.d. Final

6) Penutupan.

B. Jadwal Kegiatan

Jadwal Kegiatan LDBI 2015 adalah sebagai berikut:

Waktu Kegiatan

Hari I

15.00 – 12.00 Registrasi

Hari II

09.00 - 08.00 Pembukaan

09.15 – 09.00 Pengucapan janji peserta dan juri

12.00 – 09.15 Seminar debat

Seminar on adjudicating

Page 16: pedoman-ldbi-2015

7/23/2019 pedoman-ldbi-2015

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-ldbi-2015 16/38

9

Waktu Kegiatan

13.00 – 12.00 Istirahat

15.00 – 13.00 Eksibisi debat

 Akreditasi juri

15.30 – 15.00 Istirahat

18.00 – 15.30 Koreksi hasil akreditasi juri

Hari III

10.00 – 08.00 Babak Penyisihan I

10.30 – 10.00 Tabulasi

12.30 – 10.30 Babak Penyisihan II

13.30 – 12.30 Istirahat

14.00 – 13.30 Tabulasi

16.00 – 14.00 Babak Penyisihan III

18.00 – 16.00 Tabulasi

Hari IV

10.00 – 08.00 Babak Penyisihan IV

10.30 – 10.00 Tabulasi

12.30 – 10.30 Babak Penyisihan V

13.30 – 12.30 Istirahat15.00 – 13.30 Tabulasi

15.30 – 15.00 Istirahat

16.00 – 15.30 Tabulasi

18.00 – 16.00 Persiapan Pengumuman Babak

Eliminasi

Waktu Kegiatan

Page 17: pedoman-ldbi-2015

7/23/2019 pedoman-ldbi-2015

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-ldbi-2015 17/38

10

19.00 – 18.00 Istirahat

21.00 – 19.00 Pengumuman Babak Eliminasi

Hari V

10.00 – 08.00   Babak Perdelapan nal

16.00 – 10.00 Wisata

Hari VI

10.00 – 08.00   Babak Perempat nal

11.00 – 10.00 Tabulasi

12.30 – 11.00 Istirahat

13.00 – 12.30   Persiapan Babak Seminal

15.00 – 13.00   Babak Seminal

15.30 – 15.00 Istirahat

16.00 – 15.30 Tabulasi

18.00 – 16.00 Istirahat

19.00 – 18.00 Persiapan Babak Final

20.00 – 19.00 Babak Final

00 .21 – 20.00 Malam kesenian dan Penutupan

Page 18: pedoman-ldbi-2015

7/23/2019 pedoman-ldbi-2015

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-ldbi-2015 18/38

11

 VI. SUMBER DAYA 

1) Kepanitiaan

Panitia terdiri atas Panitia Pengarah dari Direktorat

Pembinaan SMA; Panitia Pelaksana. Panitia Pelaksana

terdiri atasKetua panitia, kordinator perlombaan, juri,

Laiason Ofcer  (LO) dan seksi-seksi lain yang dirasa perlu.

2) Sarana

Sarana yang dibutuhkan dalam LDBI:

a.  Satu aula besar berkapasitas 200 orang untuk dipakai

sebagai aula peserta debat. Aula ini dilengkapi dengan

LCD projector dan sistem tata suara yang baik.

b.  Satu aula berkapasitas 80 orang untuk dipakai sebagai

aula juri. Aula ini dilengkapi dengan LCD projector dansistem tata suara.

c.  Satu ruang tabulasi.

d.  Tujuh belas ruang debat masing masing berkapasitas

20 orang. Ruang ini tidak perlu dilengkapi dengan LCD

projector maupun sistem tata suara.

Page 19: pedoman-ldbi-2015

7/23/2019 pedoman-ldbi-2015

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-ldbi-2015 19/38

12

 VII. KODE ETIK PESERTA DAN JURI

 A. Yang harus dilakukan oleh para peserta dan juri

Selama turnamen berlangsung, semua peserta dan juri wajib:

1) Berperilaku dalam semangat saling menghormati terhadap

peserta lain di dalam acara, terhadap para tamu, dan

sponsor dari turnamen, dan juga terhadap khalayak umum

yang menghadiri berbagai acara dalam turnamen.

2) Patuh terhadap hukum yang berlaku di Republik Indonesia

3) Patuh pada setiap peraturan, pedoman dan larangan

yang ditentukan oleh panitia pelaksana untuk menjaga

keteraturan dan keamanan para peserta.

4) Peserta wajib mengenakan seragam sekolah dalam setiap

babak.

5) Peserta dan juri wajib mengenakan pakaian bebas pantas/

formal casual  selama perlombaan.

B. Yang tidak boleh dilakukan oleh peserta dan juri

Selama turnamen, peserta dilarang:

1) Mengeluarkan komentar, gurauan, ejekan, dan ataupelecehan yang menghina budaya, ras, agama, jenis

kelamin maupun orientasi seksual orang lain atau perilaku

lain yang dapat dianggap merendahkan orang lain, tanpa

Page 20: pedoman-ldbi-2015

7/23/2019 pedoman-ldbi-2015

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-ldbi-2015 20/38

13

mempedulikan apakah tindakan itu dilakukan di depan

maupun di belakang orang tersebut.

2) Mengintai atau melecehkan secara sik individu lain.

3) Turut serta dalam segala bentuk tindak kekerasan maupun

ancaman untuk melakukan tindak kekerasan.

4) Turut serta dalam segala bentuk pelecehan seksual

5) Mengambil atau menggunakan barang individu lain tanpa

ijin

6) Dengan sengaja mengakibatkan kerusakan terhadap

individu lain atau lokasi lomba

7) Mengkonsumsi bahan-bahan yang dilarang untuk

dikonsumsi oleh hukum Republik Indonesia, atau memasok

bahan-bahan tersebut kepada individu lain

8) Mengkonsumsi atau berada di bawah pengaruh alkoholatau obat-obat terlarang yang dimana akan dapat merusak

reputasi dari turnamen.

9) Peserta debat dengan orang dewasa yang berperan

sebagai pelatih, juri, juri N1, pembina, panitia dan observer

 jika memiliki hubungan keterkaitan selama turnamen.

C. Perilaku selama BabakDebat

1) Peserta di turnamen, terutama pelatih, pendamping, dan

peserta dilarang untuk melakukan konfrontasi kepada juri

dengan menggunakan pendekatan yang agresif setelah

selesainya suatu ronde debat.

2) Masukan, atau feedback, antara tim debat dan juri harus

diberikan dan diterima dengan semangat yang konstruktif

Page 21: pedoman-ldbi-2015

7/23/2019 pedoman-ldbi-2015

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-ldbi-2015 21/38

14

dan tidak dengan sikap konfrontatif.

Page 22: pedoman-ldbi-2015

7/23/2019 pedoman-ldbi-2015

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-ldbi-2015 22/38

15

 VIII. PENGHARGAAN

 A. Penghargaan LDBI tingkat nasional adalah sebagai berikut:

1) Sertikat diberikan kepada peserta (Pendebat dan Juri).

2) Piala diberikan kepada 10 pendebat terbaik.

3) Piala dan medali emas diberikan kepada Juara 1; Piala

dan medali perak diberikan kepada Juara 2; dan Piala dan

medali Perunggu diberikan kepada Juara 3 (dua tim).

4) Hadiah Tabanas diberikan kepada Juara 1,2& 3 (dua tim).

5) Piala, medali dan piagam penghargaan diberikan kepada 5

orang Juri N1 terbaik.

B. Penghargaan di tingkat sekolah dan propinsi

Setiap Sekolah, Kabupaten, dan Propinsi berhak memberikan

penghargaan kepada pemenang LDBI di tingkat sekolah/

Kabupaten/Propinsi.

Page 23: pedoman-ldbi-2015

7/23/2019 pedoman-ldbi-2015

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-ldbi-2015 23/38

16

LAMPIRAN

Page 24: pedoman-ldbi-2015

7/23/2019 pedoman-ldbi-2015

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-ldbi-2015 24/38

17

KONSTITUSI LOMBA DEBAT BAHASA INDONESIA ( L D B I )

PASAL 1

FORMAT

a. Format lomba debat bahasa Indonesia adalah format parlemen.

Di dalam satu ruang debat terdiri atas dua tim (tim Pemerintah

dan tim Oposisi), yang masing-masing tim terdiri dari tiga

pembicara.

b. Setiap peserta mendapat kesempatan berbicara/berpidato.

Pidato terdiri atas pidato substantif dan pidato balasa. Pidato

balasan hanya dilakukan setelah semua peserta melakukan

pidato substantif. Pidato balasan dilakukan oleh pembicara

kedua atau ketiga masing-masing tim, dengan tim oposisi

sebagai pihak yang menyampaikan pidato balasan terlebih

dahulu.

c. Waktu penyampaian pidato substantif adalah 7.20 menit dan

pidato balasan 4.20 menit.

d. Metode pemberian sinyal waktu untuk setiap pembicara

diputuskan oleh ketua juri dan atau panitia.

e. Tambahan pada Pasal 1 (d), apabila tidak ada pemberian

sinyal waktu, pada dasarnya anggota atau penonton dari

masing-masing tim diperkenankan untuk memberikan sinyal

kepada pembicara, yang dilakukan dengan sopan dan tidak

mengganggu jalannya debat.

f. Sebelum debat dimulai, setiap tim harus memberikan informasi

kepada pimpinan ruang debat (chairperson), nama dan tugas

dari masing-masing anggota tim.

Page 25: pedoman-ldbi-2015

7/23/2019 pedoman-ldbi-2015

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-ldbi-2015 25/38

18

g. Pembicara yang boleh berpidato dalam sebuah debat adalah

tiga pembicara untuk masing-masing tim yang di umumkan

oleh pimpinan ruang debat (chairperson)saat permulaan debat.

h. Selama debat berlangsung, pembicara tidak diperkenankan

untuk berkomunikasi dengan pelatih, anggota tim lain yang tidak

berpidato di debat itu atau penonton, terkecuali memberikan

sinyal waktu sesuai dengan yang dimaksud pada pasal 1 (e).

i. Tanpa mengurangi ikatan yang terdapat pada pasal 1, jika, pada

saat debat berlangsung pembicara yang seharusnya berpidato

tidak dapat menyampaikan pidato, pembicara lain dari tim

tersebut, yang telah diumumkan sebelumnya oleh pimpinan

ruang sidang (chairperson),diperkenankan melakukan pidato

substitusi.

 j. Apabila pidato substitusi dilakukan/diberikan sesuai dengan

Pasal 1 (i), para juri akan memberikan nilai terendah dari

standar nilai yang digunakan, terlepas dari kualitas pidatonya.

(jika situasi seperti ini terjadi, nilai dari pembicara ini tidak

akan dihitung dalam rangking pembicara individu atau kategori

penghargaan).

k. Hal yang berkenaan dengan pembicara substitusi kemudian

tidak tertera dalam konstitusi ini, keputusan yang diberikan

harus berdasar atas pertimbangan dan kebijaksanaan, denganmengacu pada buku pedoman LDBI.

l. Informasi dan hal lainnya akan mengacu pada buku pedoman

LDBI.

Page 26: pedoman-ldbi-2015

7/23/2019 pedoman-ldbi-2015

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-ldbi-2015 26/38

19

PASAL 2

PERSYARATAN

a. Setiap propinsi hanya dapat mengirim satu perwakilan timuntuk bertanding di LDBI.

b. Setiap anggota tim propinsi harus:

1. Berstatus sebagai siswa SMA aktif di propinsinya dalam

kurun waktu enam bulan sebelum perlombaan dimulai.

2. Berusia genap empat belas tahun dan tidak lebih dari

sembilan belas tahun saat mengikuti perlombaan.

c. Seleksi dan komposisi dari masig-masing tim propinsi harus

berdasar pada peraturan-peraturan yang tercantum dalam

buku pedoman.

d. Satu tim hanya boleh terdiri dari tiga orang dan satu orang

guru yang akan mengikuti akreditasi juri. Status guru tersebutdisebut juri N1.

e. Setiap propinsi yang mengirimkan satu tim di LDBI harus

menyertakan seorang guru yang ditunjuk sebagai juri N1, yang

akan mengikuti semua aturan yang tertera pada buku Pedoman

Perlombaan sebagai juri N1.

PASAL3

PERTANDINGAN

a. Setiap tim akan bertanding dengan lima tim lain selama babak

penyisihan. Sistem perlombaan untuk babak penyisihan akan

menggunakan metode yang sebelumnya telah ditentukan oleh

ketua juri dan wakil ketua juri.

Page 27: pedoman-ldbi-2015

7/23/2019 pedoman-ldbi-2015

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-ldbi-2015 27/38

20

b. Setiap tim akan mendapat jumlah pertandingan yang sama

dengan tim yang lain pada tiap hari lomba. Setiap tim tidak

diperkenankan berlomba lebih dari tiga kali dalam satu hari

pada babak penyisihan.

c. Pada akhir babak penyisihan, ranking tim didasarkan pada

 jumlah kemenangan yang diperoleh. Jika terdapat jumlah

kemenangan yang sama maka akan ditentukan oleh jumlah

nilai tim lalu selisih nilai rata-rata setiap tim (margin) secara

berurutan. Dan jika masih terdapat kesamaan pada jumlah

kemenangan dan margin, maka rangking akan ditentukan olehnilai tim.

d. Format pertandingan tim enam belas (16) besar pada Octo-

Final,

Octo A – Rangking 1 vs Rangking 16

Octo B – Rangking 2 vs Rangking 15

Octo C – Rangking 3 vs Rangking 14

Octo D – Rangking 4 vs Rangking 13

Octo E – Rangking 5 vs Rangking 12

Octo F – Rangking 6 vs Rangking 11

Octo G – Rangking 7 vs Rangking 10

Octo H – Rangking 8 vs Rangking 9

e. Format pertandingan tim delapan besar pada Quarter-Final,

Quarter A – Pemenang Octo A vs Pemenang Octo H

Quarter B – Pemenang Octo B vs Pemenang Octo G

Quarter C – Pemenang Octo C vs Pemenang Octo F

Quarter D – Pemenang Octo D vs Pemenang Octo E

Page 28: pedoman-ldbi-2015

7/23/2019 pedoman-ldbi-2015

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-ldbi-2015 28/38

21

f. Format pertandingan tim empat besar pada Semi-Final,

Semi A – Pemenang Quarter A vs Pemenang Quarter D

Semi B – Pemenang Quarter B vs Pemenang Quarter C

g. Pemenang Semi-Final akan bertanding di babak Grand Final.

h. Rangking tim lain akan ditentukan oleh capaian akhir setiap

tim dalam perlombaan, sesuai dengan capaian tim saat babak

penyisihan. (sesuai dengan pasal 3 (c)).

PASAL 4

DEWAN JURI

a. Semua Lomba Debat Bahasa Indonesia akan dinilai oleh juri

dengan jumlah panelis juri yang ganjil, dengan jumlah ideal

minimal terdiri atas tiga juri.

b. Jika jumlah juri akreditasi tidak mencukupi sehingga tidak

memungkinkan menggunakan sistem juri panelis dalam setiap

ronde debat seperti yang tertera pada Pasal 4 (a), ketua juri

memiliki wewenang untuk membuat keputusan menggunakan

 juri tunggal dalam setiap ronde debat termasuk penempatan

 juri tunggal pada masing-masing ruang debat dengan

mempertimbangkan kapabilitas dari juri tersebut untuk menjadi juri tunggal.

c. Seorang Juri harus dapat berperilaku, bertindak dan

merepresentasikan dirinya dengan sopan dan tingkah laku

yang baik, hal ini kemudian diatur dalam buku pedoman debat

LDBI.

Page 29: pedoman-ldbi-2015

7/23/2019 pedoman-ldbi-2015

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-ldbi-2015 29/38

22

d. Juri tidak diperkenankan melakukan penjurian pada sesi

debat dimana juri tersebut memiliki aliasi individu maupun

profesional terhadap salah satu tim.

e. Seorang Juri tidak dapat menjadi pelatih tim saat perlombaan

LDBI.

f. Seorang juri dapat menjadi juri untuk tim yang sama lebih dari

satu kali, dengan mempertimbangkan jumlah berapa kali juri

tersebut telah menjadi juri tim yang sama.

g. Sebuah kemenangan dalam debat ditentukan dari jumlahvoting terbanyak dari panelis juri. Dalam kasus juri tunggal,

wewenang mutlak ada pada juri tunggal.

h. Standar penilaian, Peraturan lomba debat, dan prinsip sistem

penjurian diatur dalam buku pedoman penjurian yang dijadikan

sebagai sumber utama dalam konstitusi.

i. Buku pedoman penjurian adalah bagian dari konstitusi dandapat diamandemen dengan cara yang sama sebagaimana

pasal-pasal diamandemen.

 j. Ketua juri dan atau panitia lomba harus memastikan bahwa

dewan juri memahami buku pedoman penjurian dan segala

panduan serta materi-materi lain yang diinstruksikan.

k. Dewan juri harus melakukan penjurian sesuai dengan buku

pedoman penjurian dan segala panduan serta materi-materi

lain yang diinstruksikan.

l. Untuk dapat menjadi juri undangan di LDBI seseorang harus:

1. Memiliki Akreditasi Juri yang diakui dan nilai akreditasi,

yang mana asal dan nilai dari akreditasi menjadi wewenang

dari ketua juri.

Page 30: pedoman-ldbi-2015

7/23/2019 pedoman-ldbi-2015

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-ldbi-2015 30/38

23

2. Memiliki pengalaman menjadi juri pada tingkatan lomba

debat setingkat SMA dan Universitas atau sederajat. Aktif

menjadi juri dalam lomba-lomba debat lain secara regular

dalam kurun waktu dua tahun terakhir.

m. Ketua juri dapat menerima seseorang yang tidak memenuhi

syarat untuk menjadi juri undangan pada LDBI jika:

1. Seseorang telah menjadi juri pada LDBI sebelumnya dan

atau,

2. Menurut pandangan ketua juri, orang tersebut memilikipengalaman yang mumpuni dan mampu untuk menjadi

seorang juri undangan.

n. Dewan juri pada LDBI, termasuk juri Grand-Final dipilih

berdasarkan kemampuan mereka menjuri, tidak atas dasar

posisi individu di pekerjaan atau kantor namun tetap mengac

ke pasal 4 (d).

o. Ketua juri dapat setiap saat, merujuk pada dinamika jalannya

lomba, memutuskan bahwa juri tersebut untuk tidak menjadi juri

pada saat itu atau tidak dapat lagi menjadi juri tanpa harus ada

assessment lebih lanjut jika ketua juri merasa ada keraguan

terhadap kemampuan kompetensi dan ada keberpihakan

dilakukan oleh juri tersebut.

p. Dalam melakukan penilaian sesuai dengan Pasal 4 (m),

pertimbangan yang diambil oleh ketua juri:

1. Apakah juri tersebut dapat atau tidak dapat memberikan

alasan yang cukup untuk memberikan kemenangan pada

salah satu tim;

Page 31: pedoman-ldbi-2015

7/23/2019 pedoman-ldbi-2015

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-ldbi-2015 31/38

24

2. Apakah juri tersebut melakukan pelanggaran pada salah

satu atau sebagian peraturan hingga taraf yang tidak dapat

ditoleransi;

3. Apakah juri tersebut ketika melakukan penjelasan dan

alasan memberikan kemenangan salah satu tim dirasa

tidak berimbang dan aneh (menurut perspektif ketua juri)

hingga menimbulkan keraguan terhadap keputusannya;

4. Apakah juri tersebut menggunakan obat-obat terlarang,

minum minuman beralkohol yang berlebihan, atau

kelelahan atau dalam kondisi tidak sehat atau hal lain yang

menyebabkan juri tersebut tidak dapat menjuri secara baik

atau tidak dapat menjuri sama sekali;

5. Apakah keluhan telah diajukan terhadap juri tersebut yang

mengacu pada Pasal 5 (g).

6. Apakah segala tindak tanduk juri tersebut dipertanyakan;

7. Hal lain yang menurut pertimbangan ketua juri relevan

dalam kasus ini.

q. Sebelum memutuskan apakah juri tersebut dapat atau tidak

dapat lagi bertugas, Ketua juri dengan pertimbangan dari

wakil ketua juri, mengambil langkah, apakah masalah dapat

diselesaikan dengan dengan persuasif atau cara lain yangdianggap sesuai.

r. Dalam melakukan penilaian terhadap juri teresebut, ketua juri

dapat:

1. Menginformasikan dirinya terhadap bukti dan fakta yang

dirasa perlu;dan

2. Berkonsultasi dengan Dewan juri inti.

Page 32: pedoman-ldbi-2015

7/23/2019 pedoman-ldbi-2015

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-ldbi-2015 32/38

25

s. Keputusan yang telah dibuat dalam sebuah perdebatan di

dalam lomba debat tidak dapat berubah dan atau dipengaruhi

oleh pasal 4 (m)-(p).

PASAL 5

KETUA JURI DAN PROSEDUR PENGAJUAN KELUHAN

a. Harus ada satu ketua juri dalam satu lomba debat.

b. Ketua juri di tunjuk oleh Panitia pelaksana dari Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan

Menengah, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas.

Sesuai dengan konstitusi ini, ketua juri bertanggung jawab

untuk:

1. Menentukan juri-juri yang layak.

2. Melakukan seminar penjurian sebelum pelaksanaan lombadebat.

3. Memilah apakah juri-juri yang telah layak, dapat untuk

menjadi juri dalam lomba debat.

4. Menugaskan juri di setiap ruang debat.

5. Menyimpan hasil dari semua debat.

6. Menentukan rangking tim pada akhir babak penyisihan

sesuai dengan data tabulasi.

7. Menentukan undianuntuk Octo-Final, Quarter-Final, Semi-

Final dan Grand-Final. dan;

8. Hal lain berkaitan dengan proses penjurian dalam lomba

debat.

Page 33: pedoman-ldbi-2015

7/23/2019 pedoman-ldbi-2015

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-ldbi-2015 33/38

26

c. Sebelum perlombaan debat, ketua juri berhak menunjuk

panelis dari juri senior dan juri berpengalaman yang diambil dari

provinsi berbeda untuk membantu tugasnya, yang kemudian

menempati posisi sebagai Wakil ketua juri.

d. Merujuk pada pasal 5 (d), hal ini berlaku apabila Wakil Ketua

 juri belum di tentukan sebelumnya.

e. Gabungan ketua juri dan wakil ketua juri dinamakan juri inti.

f. Anggota dari tim juri inti berhak memberikan pertimbangan

dan bantuan kepada ketua juri, tetapi tidak mengambil alihtugas, fungsi serta tanggung jawab dari ketua juri atau memiliki

kekuasaan diatas ketua juri.

g. Segala keluhan tentang juri di setiap ruang debat di ajukan

kepada ketua juri:

1. Dalam kurun waktu 24 jam terhitung saat keluhan atas

permasalahan tersebut diutarakan, oleh:

a. Seorang juri atau dewan juri yang diakreditasi oleh

ketua juri dalam lomba debat tersebut, dan juri yang

berada dalam satu panel saat kejadian keluhan tersebut

terjadi;atau

b. Pelatih Ofcial yang terdaftar atau pendamping

(manager tim) atau guru dari tim yang berpartisipasi

dalam lomba debat tersebut, dengan membuat keluhan

secara tertulis.

h. Keluhan mencakup, tetapi tidak terbatas pada salah satu atau

lebih, perihal dibawah ini:

1. Setelah menerima keluhan yang mengacu pada pasal 5(g),

ketua juri akan memutuskan:

Page 34: pedoman-ldbi-2015

7/23/2019 pedoman-ldbi-2015

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-ldbi-2015 34/38

27

a. Apakah keluhan tersebut dapat diselesaikan tanpa

adanya penyelidikan lebih lanjut; atau

b. Apakah keluhan tersebut memerlukan penyelidikan

lebih lanjut, yang mana ketua juri akan mengambil

tindakan lebih lanjut termasuk, tetapi tidak terbatas

untuk berbicara atau bertanya kepada:

1. Juri yang dimaksud dalam keluhan tersebut; dan

2. Juri lain yang berada dalam satu panel dengan juri

tersebut; dan/atau

3. Pelatih, guru, yang berada di debat tersebut; Dan/

atau

4. Orang lain yang dirasa sesuai oleh ketua juri.

i. Dengan pertimbangan dari juri inti, ketua juri akan memutuskan

keluhan tersebut dengan:

1. Menolak keluhan tersebut; atau

2. Menerima keluhan tersebut; atau

3. Tidak menindak lanjuti keluhan tersebut; atau

4. Melakukan pembicaraan dengan juri tersebut; atau

5. Tindakan lainnya yang dirasa perlu oleh ketua juri untuk

menyelesaikan permasalahan.

 j. Tidak ada keputusan yang berkaitan dengan Pasal 5 (i poin 2)

dibuat tanpa ada proses penyelidikan lebih lanjut yang mana

pasal 5 (h poin 1a) mengacu dan khususnya, tanpa terlebih

dahulu harus melakukan pembicaraan dengan juri yang

dimaksud dalam keluhan tersebut.

Page 35: pedoman-ldbi-2015

7/23/2019 pedoman-ldbi-2015

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-ldbi-2015 35/38

28

k. Setelah keluhan telah diputuskan berdasarkan Pasal 5 (i poin

1), ketua juri harus berbicara pada orang-0rang di bawah ini:

1. Orang atau seseorang yang membuat keluhan, baik secara

tertulis jika keluhan diajukan secara tertulis atau verbal jika

keluhan disampaikan secara verbal.

2. Dimana keputusan yang berdasar pada Pasal 5 (i poin

1) adalah hasil dari penyelidikan lebih lanjut dimana

dimaksudkan oleh Pasal 5 (h poin 1a), juri yang menjadi

subyek dari keluhan akan informasikan secara tertulis.

l. Dimana segala keluhan yang telah diputuskan mengacu pada

Pasal 5 (i poin 2), ketua juri akan menginformasikan secara

tertulis pihak dibawah ini:

1. Orang atau seseorang yang mengajukan keluhan;

2. Juri yang menjadi subyek dalam keluhan tersebut;

m. Keputusan yang telah dibuat tidak dapat berubah dan ataudipengaruhi oleh pasal 5 (g) – (l).

PASAL 6

MOSI/TOPIK

a. Ketua Juri bersama juri inti akan memilih atau membuat semuamosi dalam perlombaan debat.

b. Terdapat dua jenis mosi, mosi yang dipersiapkan dan mosi yang

dikeluarkan tepat pada saat lomba berlangsung (impromptu).

Kurang lebih empat minggu sebelum perlombaan dimulai,

Juri inti akan mengirimkan kepada panitia perlombaan, daftar

mosi yang telah diseleksi untuk mosi yang telah dipersiapkan

termasuk untuk Grand-Final.

Page 36: pedoman-ldbi-2015

7/23/2019 pedoman-ldbi-2015

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-ldbi-2015 36/38

29

c. Panitia lomba akan menginformasikan seluruh tim akan mosi

yang dipersiapkan untuk debat.

d. Setidaknya satu hari sebelum lomba dimulai juri inti telah

mempersiapkan mosi yang dikeluarkan tepat pada saat lomba

(impromptu) untuk babak-babak yang membutuhkan mosi

impromptu.

e. Jumlah mosi  impromptu  yang dipersiapkan oleh juri inti,

mengacu pada Pasal 6 (d), setidaknya harus lebih banyak dari

 jumlah ronde yang menggunakan mosi impromptu.

PASAL 7

DEBAT IMPROMPTU

a. Berdasar pada kebijaksnaan panitia, terdapat setidaknya satu

babak debat atau setengah dari jumlah keseluruhan lomba

yang menggunakan mosi impromptu, dengan asumsi bahwa

setiap tim memiliki kemungkinan jumlah babak impromptu 

yang sama dengan tim lain pada saat babak penyisihan.

b. Kebijakan akan waktu persiapan debat dan prosedur untuk

debat impromptu diserahkan pada pihak tuan rumah, dengan

ketentuan:

1. Kedua tim yang bertanding menerima mosi impromptu 

pada saat yang sama.

2. Sedapat mungkin, setiap tim menerima jumlah yang sama

baik posisi pemerintah atau oposisi ketika melakukan debat

impromptu, dan

3. Pada saat debat impromptu  kedua tim mendapat ruang

persiapan dan kondisi yang tidak jauh berbeda.

Page 37: pedoman-ldbi-2015

7/23/2019 pedoman-ldbi-2015

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-ldbi-2015 37/38

30

c. Dalam persiapan debat impromptu  tidak perkenankan

membawa kedalam ruang persiapan telephone, komputer atau

alat komunikasi lain atau alat yang dapat mengakses informasi

diluar ruang persiapan debat.

PASAL 8

PENGHARGAAN DAN SANKSI

a. Penghargaan khusus akan diberikan pada akhir perlombaan

kepada:

1. Semua tim yang mencapai Okto-Final, Semi-Final atau

Grand-Final di perlombaan debat.

2. 10 pembicara terbaik.

3. 10 akreditas juri N1 terbaik.

b. Bentuk dari penghargaan yang dijelaskan pada Pasal 8 (a poin1-3) sepenuhnya kebijakan dari panitia lomba pada saat itu.

c. Tuan rumah di perkenankan untuk memutuskan memberi

penghargaan lain.

d. Sanksi yang diberikan untuk segala jenis pelanggaran

dari konstitusi dan peraturan lainnya didasarkan pada

pertimbangan dari ketua juri dan atau panitia lomba LDBI,

dengan mempertimbangkan secara adil, bijaksana dan sesuai

dengan pelanggarannya.

Page 38: pedoman-ldbi-2015

7/23/2019 pedoman-ldbi-2015

http://slidepdf.com/reader/full/pedoman-ldbi-2015 38/38