Pedoman Kurikulum 2013-2018 ITB (4-6-2012)

19
n n 'I nJ 4 c: ," " ~·-U. JG.JO ~ ~ KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor: II/SKlIl-SAlOTI2012 TEN TANG PEDOMAN KURIKULUM 2013 - 2018 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Menimbang: a bahwa otonomi perguruan tinggi di bidang akademik dalam pasal 58 F ayat (2) butir b. I.c Peraturan Pemerintah RI Nomor 66 taboo 2010 meliputi penentuan kerangka dasar dan struktur kurikulum serta kurikulum program studi; b. bahwa Sidang Senat Akademik tanggal 4 Mei 2012 telah mensahkan Pedoman Kurikulum 2013 - 2018 Institut Teknologi Bandung; c. bahwa sebagai tindak lanjut butir a dan b di atas perlu ditetapkan dalam Keputusan Senat Akademik. Mengingat: 1. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Undang-undang Nomor 14 tahun 2005, tentang Guru dan Dosen; 3. Peraturan Presiden RI Nomor 8 tabun 2012, tentang Kerangka Kualifikasi NasionaI Indonesia; 4. Peraturan Presiden RI Nomor 44 tabun 2012, ten tang Institut Teknologi Bandung sebagai Perguruan Tinggi yangDiselenggarakan oleh Pemerintah; 5. Pemturan Pemerintah Nomor 60 tahun 1999, tentang Pendidikan Tinggi; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 66 tahun 2010, tentang Perubahan alas Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2010 tentang pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan; 7. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 2321U12000, tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa; 8. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 0451U12002, tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi; 9. Keputusan Dirjen Dikti Nomor 381DIKTIlKepJ2002, tentang Rambu-Rambu Pelaksanaan Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi; 10. Ketetapan Senat Akademik Institut Teknologi Bandung Nomor 09/SKlIl- SAI20lt, tentang Visi dan Misi ITB; 11. Ketetapan Senat Akadernik Institut Teknologi Bandung Nomor 1O/SKlKIl- SAlOT12012 tentang Harkat Pendidikan Institut Teknologi Bandung; 12. Keputusan MajeJis WaIi Amanat ITB Nomor OI5/SKlKOl-MWAl2010 tanggal J 9 Juli 20 I0, tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Pimpinan Senat Akademik Institut Teknologi Bandung 2010-1012. ,. "

Transcript of Pedoman Kurikulum 2013-2018 ITB (4-6-2012)

Page 1: Pedoman Kurikulum 2013-2018 ITB (4-6-2012)

nn 'I nJ 4 c: ," "~·-U. JG.JO

~

~

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIKINSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Nomor: II/SKlIl-SAlOTI2012

TEN TANG

PEDOMAN KURIKULUM 2013 - 2018INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Menimbang: a bahwa otonomi perguruan tinggi di bidang akademik dalam pasal 58 F ayat(2) butir b. I.c Peraturan Pemerintah RI Nomor 66 taboo 2010 meliputipenentuan kerangka dasar dan struktur kurikulum serta kurikulum programstudi;

b. bahwa Sidang Senat Akademik tanggal 4 Mei 2012 telah mensahkanPedoman Kurikulum 2013 - 2018 Institut Teknologi Bandung;

c. bahwa sebagai tindak lanjut butir a dan b di atas perlu ditetapkan dalamKeputusan Senat Akademik.

Mengingat: 1. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003, tentang Sistem PendidikanNasional;

2. Undang-undang Nomor 14 tahun 2005, tentang Guru dan Dosen;3. Peraturan Presiden RI Nomor 8 tabun 2012, tentang Kerangka Kualifikasi

NasionaI Indonesia;4. Peraturan Presiden RI Nomor 44 tabun 2012, ten tang Institut Teknologi

Bandung sebagai Perguruan Tinggi yangDiselenggarakan oleh Pemerintah;5. Pemturan Pemerintah Nomor 60 tahun 1999, tentang Pendidikan Tinggi;6. Peraturan Pemerintah Nomor 66 tahun 2010, tentang Perubahan alas

Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2010 tentang pengelolaan danPenyelenggaraan Pendidikan;

7. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor2321U12000, tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggidan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa;

8. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor0451U12002, tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi;

9. Keputusan Dirjen Dikti Nomor 381DIKTIlKepJ2002, tentang Rambu-RambuPelaksanaan Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi;

10. Ketetapan Senat Akademik Institut Teknologi Bandung Nomor 09/SKlIl-SAI20lt, tentang Visi dan Misi ITB;

11. Ketetapan Senat Akadernik Institut Teknologi Bandung Nomor 1O/SKlKIl-SAlOT12012 tentang Harkat Pendidikan Institut Teknologi Bandung;

12. Keputusan MajeJis WaIi Amanat ITB Nomor OI5/SKlKOl-MWAl2010tanggal J 9 Juli 20 I0, tentang Pemberhentian dan Pengangkatan PimpinanSenat Akademik Institut Teknologi Bandung 2010-1012.

,."

Page 2: Pedoman Kurikulum 2013-2018 ITB (4-6-2012)

MEMUTUSKAN :

Menetapkan

PERTAMA Memberlakukan Pedoman Kurikulum 2013 - 2018 Institut TeknologiBandung sebagaimana terlampir dalarn Surat Keputusan ini,

Dengan berlakunya ketetapan ini maka segala ketetapan lain yangbertentangan dengan ketetapan ini dioyatakan tidakberlaku.

Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai dengan diubahnyaketetapan ini dengan ketentuan akan diperbaiki sebagaimana mestinyaapabila dikemudian bari terdapat kekeliroan dalam penetapannya.

KEDUA

KETIGA

Ditetapkan di Bandung

Pada tanggal 4 J~~~. an. Ketua

.r-::/ "~kre'/~>,<~~C':o{-', '., taris,/ ,.. " "-:.:-...

".' .;'- • , S'., "'"1'" ~'~.~ :;-(\(: ", ":.;;" r'-. "i, . f I

. .> . '-:.-~.-.-,! c·:\

.-. .--j- ....• - c: 1:if. ~ .! .', -.-.....' \ ..•~ .,

~ .::-'; r!f.'DoddY s\. '~)..'-- .. " <~; • 19530109198

TembusanYtb.: ~A'(.;"~

1. Ketua Senat Akademik (sebagai Iaporan)2. Ketua Majelis Wali Amanat;3. Ketua Majelis Guru Besar;4. Rektor;5. Para Dekan FakultasJSekolah.

Page 3: Pedoman Kurikulum 2013-2018 ITB (4-6-2012)

Lampiran Surat Keputusan Senat Akademik ITBNomor : 1I/SKlI1-SAlOT/2012Tanggal : 4 Juni 2012

PEDOMAN KURIKULUM 2013 - 2018INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Pedoman Kurikulum ini disusun sebagai acuan dalam penyusunan kurikulum seluruhprogram studi akademik pada berbagai strata pendidikan di !TB untuk tahun ajar 2013-2018.Dalam naskah ini kurikulum didefinisikan sebagai "seperangkat rencana dan pengaturanmengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaian yangdigunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuanpendidikan tertentu (DU Sisdiknas No. 2012003, Ps 1. (19»". Kurikulum pendidikan di !TBperlu dirancang dengan cennat agar dapat menjadi instrumen pembelajaran yang efektif,dengan memperhatikan berbagai capaian pendidikan (outcomes) yang perlu diperoleh lulusanagar mereka siap menghadapi tantangan dan peluang kehidupan abad ke 21 yang sema.kinglobal, kompleks dan majemuk.

I. PENDAHULUAN

Dalam naskah akademik Surat Keputusan Senat Akademik !TB Nomor 09/SKlIl-SAlOT12011 tentang Visi dan Misi ITB, telah diuraikan dengan jelas gambaran masadepan, persyaratan untuk tumbuh, dan peran ITB di masa depan.

1.1. Gambaran Masa Depan

a Perkembangan pesat teknologi informasi dan komunikasi akan menghantarlcanmasyarakat dunia di awal abad ke-21 ke dalam tatanan kehidupan yang kompIeks,sarat perubahan dan diwarnai oleh keterbukaan. Dasawarsa mendatang meru:pakanmasa transisi menuju masyarakat infonnasi berteknologi maju sarat dengan dinamikayang dicirikan oleh penggunaan ilmu pengetahuan, teknologi, sains dan ilmukemanusiaan secara intensif, keterbtitan global, infrastruktur yang terintegrasi, danmenuntut sumber daya insani yang kreatif dan inovatif.

b. Abad ke 21 akan m.erupakan era partisipasi, di mana individu dan komunitasmemberikan kontribusi keunikan dan keunggulannya masing-masing untuk mencapaitujuan bersama, yakni oeningkatan kesejahteraan wnat manusia. Menghadapiperubahan yang cepat dan interaksi yang kompleks, setiap individu dan komunitasperlu mempertahankan identitas dan jati dirinya, agar keanekaragaman tetap terjagadan kontribusinya pada peningkatan kualitas kehidupan dapat terus ditingkatkan.

c. Dasawarsa mendatang akan ditandai oleh makin terfragmentasinya pennintaan,makin kompleksnya keinginan konsumen dan makin meningkatnya tuntutan atasjaminan kualitas yang mengakibatkan dibutuhkannya sistem produksi yang Iebihfleksibel, responsif dan handal, Dengan demikian ilmu pengetahuan, teknologi, sainsdan ilmu kemanusiaan akan menjadi salah satu komoditas yang sangat penting.Peningkatan efisiensi untuk menghasilkan barang dan jasa yang kompetitif danbemilai tambah tinggi harus dapat dicapai melalui kompetisi yang produktif, sertasarat dengan kreatifitas dan inovasi. Karenanya, perbedaan kemampuan serta potensiantar individu clan kelompok dalam penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, sainsdan ilmu kemanusiaan, pemilikan modal, potensi sumber daya alam dan kualitas

Page 4: Pedoman Kurikulum 2013-2018 ITB (4-6-2012)

sumber daya insani, serta kecenderungan manusiawi untuk. lebih mengutamakankepentingan diri dan kelompok, merupakan tantangan yang perlu diatasi.

d. Masa depan akan diwarnai oleh terbentuknya tatanan dunia baru yang lebihmencerminkan realitas geo-politik, yang mendorong diperlukannya suatu tatakerjasama internasional yang dapat mengendalikan kompetisi agar berlangsungterbuka, seimbang dan produktif, sehingga peningkatan kualitas alarn dankesejahteraan umat manusia dapat terlaksana secara bersamaan dan berkelanjutan.Jaminan hak azasi manusia, demokratisasi kehidupan, peningkatan peran wanita,penciptaan peluang kepada kelompok masyarakat berkemampuan terbatas, sectaupaya pelestarian lingkungan akibat terbatasnya daya dukung ekosistem, merupakanaspek strategis yang perlu dicermati secara komprehensif.

1.2. Persyaratan Untuk Tumbuh di Masa Depana. Dinamika yang terjadi pada tataran global akan menimbulkan tekanan internal secara

simultan pada setiap tingkat komunitas melalui perubahan harapan atau kesadaranuntuk menjadi lebih baik sebagai konsekuensi dari peningkatan wawasan dankecerdasan. Setiap komunitas hams dapat menjadikan gejolak lokal tersebut sebagaikekuatan atau dorongan untuk kemajuan baru, bukan kendala yang merusak keutuhanataupun menghilangkan jatidiri dari kelompok. Interaksi yang terjadi pada setiaptingkat atau antar komunitas barns dapat berlangsung dengan berlandaskan pada etikamoral yang mungkin berubah, tetapi tetap bersumber pada nilai-nilai dasarkeagamaan.

b. Masyarakat masa depan adalah masyarakat berkesadaran, yang didukung olehindividu yang berdaya, percaya diri, mampu mengenal dan mengembangkanpotensinya dalam komunitas, mempunyai kepekaan sosiaI dan komitmen yang tinggikepada lembaga tempatnya bemaung. Upaya untuk memberdayakan individu danpenataan kembali institusi barns dilaksanakan sehingga interaksi sosiaI yang bersifatplural dan egaIiter dapat diwujudkan.

c. Masyarakat mass depan akan menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi secaraintensif untuk mcmenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu, pengembangan ilmupengetahuan dan teknologi, peningkatan kualitas sumber daya insani, dan pendidikanmenjadi sangat penting. Kemampuan mengembangk:an kerjasama akan menjadikunci keberhasilan. Landasan komunikasi perlu dibentuk sehingga partisipasi daribawah dan sinergi pemikiran multi-disiplin antar komunitas dapat dibina danpemanfaatan bersama sumberdaya secara efisien dimungkinkan. Perkembangan ilmu.pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat mengharuskan masyarakat untuk ternsmengaktualisasi diri dan belajar sepanjang hayat. Lingkungan belajar perludiciptakan agar masyarakat tetap kritis dan kreatif menghasiIkan pemikiran barn.

d. Masyarakat masa depan memerlukan pola pikir fleksibel dan sikap terbuka terhadappembahan dan perbaikan, mempunyai daya antisipasi, adaptasi dan kemampuankoreksi diri yang tinggi serta tanggap terhadap pemikiran kritis dan kreatif dariseluruh pihak. Kompetisi perlu dijamin berIangsung seimbang agar keanekaragamantetap terjaga, partisipasi tetap tinggi dan potensi inovasi dapat terns dikembangkanyang keseJuruhannya diabadikan bagi kepentingan penyempurnaan berkelanjutankehidupan masyarakat.

e. Di dalam masyarakat yang saling terkait, untuk dapat memaksimumkan partisipasidan meningkatkan ketahanan, kemarnpuan beradaptasi dan memposisikan dirimenjadi penting. Krisis nasional yang dialami Indonesia, menguatkan keyakinanbahwa setiap komunitas hams dapat mengandalkan pemenuhan kebutuhan dasarnyaberdasarkan kekuatan sendiri, secta mengembangkan kemampuan strategisnya pada

Page 5: Pedoman Kurikulum 2013-2018 ITB (4-6-2012)

bidang-bidang yang dapat diunggulkan. Upaya untuk berperan global ini hanyadimungkinkan, jika sinergi dari seluruh potensi komunitas dapat diciptakan, dankerjasama ekstemal dengan mitra strategis dapat di galang.

1.3. Peran ITB di Masa Depan

ITB, lembaga tertinggi pertama dalam bidang sains, teknologi, seni dan kemanusiaan diIndonesia, semenjak didirikan pada tabun 1920 telah menghasilkan banyak lulusan.Lulusan ITB bukan saja telah mewamai sejarah pendirian dan perkembangan bangsa,tetapi juga berperan aktif dalarri mempeIopori berbagai kegiatan pembangunan, dan turutberkontribusi terhadap kejayaan bangsa, .Sebagai institusi pendidikan tinggi terk:emukadi Indonesia, dan termasuk yang terbaik diAsia saat Ini, ITB telah memberikan kontribusi sangat luas baik dalam pengembanganpendidikan, pengembangan sains, teknologi, seni dan kemanusiaan, juga dalampengembangan industri nasional.a Sebagai institusi pendidikan tinggi dan pusat pengembangan sains, teknologi, seni

dan kemanusiaan terkemuka, ITB baros selalu dapat mengantisipasi kecendenmganmasa depan. Selain mengikuti perkembangan dan berperan aktif dalam kemajuandunia, ITB terutama perlu mempunyai kemampuan mengembangkan danmenyebarkan sains, teknologi, seni dan kemanusiaan yang diperlukan untuk.mempercepat proses pencerdasan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,khususnya dengan menggali secara intensif seluruh potensi dan keunikan lokal untukmewujudkan jati diri bangsa yang tangguh.

1. Untuk. memantapkan pertumbuhan bidang keilmuannya, ITB perlu tunItmenda1ami ilmu sosial den kemanusiaan. Selain itu, teknologi informasi perludikuasai dengan baik, diterapkan dan dimanfaatkan seluas-luasnya untukmemperkuat pecan pembinaan serta mendukung pengembangan pendidikan danpembangunan nasional.

ii. ITB hams menjadi institusi yang terpadu, otonom, fleksibel, terbuka, mempunyaisinergi antar disiplin yang baik dengan sistem yang tidak dibatasi oleh dimensiruang clan waktu, kewenangan yang terdesentralisasi, dan berorientasi kepadakepentingan stakeholders.

b. Menghadapi arus perubahan berdimensi global, ITB perlu menegakkan dan secaraberkelanjutan mengembangkan tradisinya, baik. yang menyangkut moral dan etikamaupun tata nilai dan kebiasaan baik yang senantiasa diaktualisasikan dalamkehidupan masyarakat akademik. Dari kampus !TB harus dapat dipancarkan kearifan,kebijakan dan pandangan-pandangan yang dapat menjadi rujukan bagi kegiatan dankehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,

c. Sesuai dengan perannya dalam mempersiapkan sumber daya insani yang handal,unggul dan kompeten dalam pengembangan sains, teknologi, seni dan kemanusiaan,!TB harus dapat menjadi kekuatan pembangunan nasional yang mempelopori prosestransformasi budaya menuju masyarakat Indonesia modem yang berdasarkan padanilai-nilai luhur bangsa, terbuka dan memanfaatkan ilmu perrgetahuan dan teknologisebagai penggerak utama kemajuannya

D. TUroAN PENDIDlKAN

2.1. Tujuan Pendidikan Tinggi di IndonesiaDalam pp Nomor 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi, telah dirumuskan bahwapendidikan tinggi di Indonesia bertujuan untuk:

Page 6: Pedoman Kurikulum 2013-2018 ITB (4-6-2012)

a. Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuanakademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan danlataumemperkaya khasanah ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian;

b. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan/ataukesenian secta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupanmasyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.

Se1anjutnya ditegaskan bahwa penyelenggaraan kegiatan untuk. mencapai tujuansebagaimana dimaksud di atas harus berpedoman pada:

a Tujuan pendidikan nasional;b. Kaidah, moral dan etika ilmu pengetahuan;c. Kepentingan masyarakat; sertad. Memperhatikan minat, kemampuan, dan prakarsa pribadi

2.2. Tujuan Pendidikan Tinggi di ITB

Dalam Surat Keputusan Senat Akademik Nomor: lO/SKlIl-SAJOTI2012 tentang HarkatPendidikan di ITB, disebutkan bahwa:

"Harkat Pendidikan di Institut Teknologi Bandung adalah mendidik: mahasiswa agarmemiliki pengetahuan yang bermakna bagi kehidupan, mandiri, sungguh-sungguh dalammenjunjung etika berprofesi dan etika bermasyarakat, serta kompeten untuk membuatdirinya bermanfaat di lapangan ketja dan di masyarakat".

Tujuan Pendidikan setiap kurikulum dan proses pembelajaran serta kebidupanmasyarakat kampus di ITB hams menuntwI ke basil (outcomes) rang ditetapkan dalamHarkat Pendidikan. Lulusan ITB diharapkan dapat:

1. Berperan aktif dan sukses di dalam profesi yang ditekuninya2. Diterima mengikuti pendidikan lanjut dan menyelesaikannya dengan baik3. Menunjukkan kepeloporan dan kepemimpinan dalam upaya-upaya perbaikan di

lingkungan komunitasnya. •

m. STRATIFIKASI DAN KUALIFIKASI PENDIDlKAN

3.1. Stratifikasi Pendidikan Tinggi di Indonesia

Dalam Kepmendiknas No. 2321U12000 tentang Pedoman Penyusunan KurikulumPendidikan Tinggi dan Peni1aian Hasil BeJajar Mahasiswa Pasal 3, stratifikasipendidikan akademik pada perguruan tinggi di Indonesia serta arah pengembangannyadijelaskan sebagai berikut:

(I) Pendidikan akademik terdiri alas program sarjana, program magister, clan programdoktor.

(2) Program sarjana diarahkan pads basil lulusan yang memiliki kualifikasi sebagaiberikut:

a menguasai dasar-dasar ilmiah clan ketrampilan dalam bidang keahlian tertentusehingga mampu menemukan, memahami, menjelaskan, clan merumuskan carapenyelesaian masalab yang ada di daJam kawasan keahJiannya;

b. mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya sesuaidengan bidang keahliannya dalam kegiatan produktif dan peJayanan kepadamasyarakat dengan sikap dan perilaku yang sesuai dengan tata kehidupanbersama;

c. mampu bersikap dan berperilaku dalam membawakan diri berkarya di bidangkeahliannya maupun dalam berkehidupan bersama di masyarakat;

Page 7: Pedoman Kurikulum 2013-2018 ITB (4-6-2012)

d. mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenianyang merupakan keahliannya.

(3) Program Magister diarahkan pada basil lulusan yang memiliki ciri-ciri sebagaiberikut:

a mempunyai kemampuan mengembangkan dan memutakhirkan iImu pengetahuan,teknologi, danJatau kesenian dengan earn menguasai dan memahami, pendekatan,metode, kaidah ilmiah disertai ketrampilan penerapannya;

b. mempunyai kemampuan memecahkan permasalahan di bidang keahliannyame1a1ui kegiatan penelitian dan pengembangan berdasarkan kaidah ilmiah:

c. mempunyai kemampuan mengernbangkan kinerja profesionalnya yangditunjukkan dengan ketajaman analisis permasalahan, keserbacakupan tiniauan,kepaduan pemecahan masalah atau profesi yang serupa;

(4) Program Doktor diarahkan pada basil lulusan yang memiliki kualifikasi sebagaiberikut:

a. mempunyai kemampuan mengembangkan konsep ilmu, teknologi, danlataukesenian barn di dalam bidang keahliannya melalui penelitian;

b. mempunyai kemampuan mengelola, memimpin, dan mengembangkan programpenelitian;

c. mempunyai kemampuan pendekatan interdisipliner dalam berkarya di bidangkeahliannya

3.2. Stratifikasi Pendidikan di ITBStratifikasi pendidikan akademik di ITB ditetapkan dalam Surat keputusan SenatAJcademik Nomor: 1OISKlII-SAJOT!lO 12 tentang Harkat Pendidikan di ITB:

I. ITB menyelenggarakan pendidikan akademik dan pendidikan profesi, yang terdiridari:• Program pendidikan smjana dengan kurikulum 8 (delapan) semester;• Program pendidikan magister dengan kurikulum 4 (empat) semester;• Program pendidikan doktor dengan kutikulum 6 (enam) semester;• Program pendidikan profesi dengan kurikulum 2 (dua) semester.

2. Kurikulum pendidikan S8ljana, magister dan doktor yang merupakan suatu kelanjutanlinear. merupakan suatu kesinambungan dalam arti tidak bertindihan dan tidak adakekosongan (gap). Pendidikan sarjana dan magister, atau pendidikan magister dandoktor, dapat dilaksanakan secara terpadu dan berkelanjutan mengikuti skema fast-track; tanpa mengubah syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh masing-masingkurikulum program pendidikan tersebut.

3. Kurikulum pendidikan sariana dan magister harus dapat mengakornodasikan minatclan keinginan mahasiswa sebagai pelanggan clan tuntutan kebutuhan masyarakatuntuk kurun waktu tertentu, sehingga kurikulwn itu barns cukup lentur dengan tetapmempertahankan standar mutu keilmuan yang ditetapkan.

4. Kurikulum program profesi merupakan pendidikan tinggi setelah program sarjanayang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratankeahlian khusus.

5. Kurikulum pendidikan akademik disusun merujuk pada peraturan perundangan yangberlaku di Indonesia, serta kriteria standar akreditasi intemasional dan/atau kriteriastandar keprofesian intemasional yang relevan. Kurikulum pendidikan profesi disusunberdasarkan kesepakatan bersama antara program studi di ItB dengan asosiasi profesi

Page 8: Pedoman Kurikulum 2013-2018 ITB (4-6-2012)

terkait, dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku di bidangkeprofesian tersebut.

6. Pendidikan Sarjana

(a) Pendidikan sarjana suatu program studi mencakup dasar iImu pengetahuan yangdiberikan oleh program studi tersebut, yang merupakan dasar untuk segera terjunke dunia kerja selaku subjek dalam kegiatan ekonomi dalam masyarakat, ataupununtuk mengikuti pendidikan lanjut.

(b) Dengan bekal dasar ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang diberikan, lulusanpendidikan sarjana ini harus mampu mengamati, mengenali dan melakukanpendekatan pemecahan masalah di bidang ilmunya secara ilmiah dan penuhprakarsa, mampu menerapkan ilmunya, serta siap menghadapi perubahan danmengikuti perkembangan.

7. Pendidikan Magister

(a) Program magister adalah kelanjutan linear program sarjana, atau merupakaninteraksi beberapa disiplin ilmu yang terbentuk sesuai dengan perkembangan ilmupengetahuan atau tuntutan kebutuhan.

(b) Lulusan program magister, hams mempunyai kemampuan lebih dari lulusanprogram sarjana, tenrtama dalam hal berdaya cipta dalam bidangnya, melak.ukansintesis serta mengamhil kesimpulan dari suam kegiatan penelitian, di sampingkedalaman dan keluasan penguasaan ilmunya

(c) Penyusunan kurikulum pendidikan magister periu memperhatikan bahwapenguasaan ilmu lulusannya yang akan meneruskan ke pendidikan doktor barnssudah berada di sekitar 'frontier' ilmunya,

(d) Mahasiswa yang diterima harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan, terutamamencakup latar belakang kei1muannya. CaIon mahasiswa yang diperkirakanpotensial, tetapi belum memenuhi persyaratan, dapat diterima denganmengbaruskan memenuhi persyaratan yang ditetapkan sebelum· memulaipendidikan formalnya.

(e)Terbuka peluang bagi seorang calon mahasiswa untuk memilih program studiyang berbeda dari program studi yang diikutinya dalam pendidikan sarjana, sesuaidengan ketentuan 5 (d).

8. Pendidikan Doktor

(a) Lulusan program doktor hams mampu melakukan penelitian secara mandiri,memahami etika dan moral dalam pengembangan ilmu pengetahuan, sertamenghasilkan karya ilmiah yang mencerminkan keahlian khususnya danmemberikan swnbangan orisinil kepada hidang ilmunya. Di samping itu, seoranglulusan program doktor harus mampu melaksanakan pengal ihan ilmu kepadamasyarakat ilmiah lingkungannya.

(b) Mahasiswa yang diterima hams memenuhi persyaratan yang ditetapkan, tenrtamayang mencakup latar belakang keilmuannya. Calon mahasiswa yang diperkirakanpotensial, tetapi belurn memenuhi persyaratan, dapat diterima denganmengharuskan memenuhi persyaratan yang ditetapkan sebelum memulaipendidikan formalnya.

(c) Setiap mabasiswa program doktor yang diterima dikenakan masa percobaanselama waktu yang ditentukan, sebagai persiapan melaksanakan penelitian untukdisertasi. Penelitian untuk disertasi barn dapat dimulai hila evaluasi selama masapercobaan rnemuaskan. Bila hasil evaJuasi tidak memuaskan, masa percobaandapat diperpanjang paling hanyak satu periode lagi. .

(d) Pendidikan doktor seharusnya dilaksanakan hanya dalam bidang ilmu yangmempunyai kelompok penelitian yang aktif sebagai pendukungnya.

Page 9: Pedoman Kurikulum 2013-2018 ITB (4-6-2012)

9. Pendidikan profesi

(a) Lulusan program profesi hams menguasai landasan keilmuan dan ketrampilankeahlian profesional yang relevan dengan bidang ilmu yang diperoleh padaprogram sarjana sebagai landasan yang dibangun.

(b) Mampu mengembangkan pelayanan keahlian profesional berkenaan denganpraktik keahlian khusus profesional dengan penguasaan ketrampilan keahliantertinggi.

(c) Mampu mengembangkan perilaku pelayanan professional berkenaan denganberkehidupan dan kegiatan pelayanan profesional berlandaskan dasar keilmuandan substansi profesi sesuai dengan karier profesi yang dipilih, terutamaberkenaan dengan etika profesional, riset dalam bidang profesi dan organisasiprofesi.

10. Program-program pendidikan khusus

(a) Pada dasamya terbuka kesempatan bagi seseorang menjadi rnahasiswa khususyang hanya mengambil satu atau dua mata kuliah, semata-mata untuk menambahpengetahuan atau wawasan. Namun, penerimaan mahasiswa khusus ini tidak bolehmengganggu kelancaran proses pembelajaran mahasiswa biasa,

(b) Untuk memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat,• ITB dapat menyelenggarakan jenis pendidikan yang bukan program sarjana,

magister. doktor dan profesi, selama tidak mengganggu kelancaran pendidikanprogram-program reguler tersebut dan tetap berpegang teguh pada kaidah-kaidah penyelenggaraan pendidikan ITB sebagai Universitas Riset .

•. Program khusus hanya boleh berjalan dalam waktu terbatas yang ditentukan, clanboleh diperpanjang selama benar-benar dibutuhkan.

• Agar tidak mengganggu kelancaran pendidikan reguler, dan agar mutupendidikan khusus dapat terjaga, maka ITB sebailcnya mengangkaf pengajarkhusus yang sesuai untuk masing-masing program khusus tersebut.

• Pengelolaan program-program pendidikan khusus dilakukan oleh unit-unitkhusus di bawah koordinasi dekan fakultas/sekolah.

(c) Ketentuan mengenai penyelenggaraan program pendidikan khusus diatur lebihlanjut melalui peraturan Rektor.

IV. CAPAlAN LULUSAN PENDIDIKAN

4.1. Capaian Lulusan Pendidikan Perguruan Tinggi di Indonesia

Kriteria capaian lulusan (educational outcome) untuk tiap strata pendidikan tinggi diIndonesia diuraikan dalam Perpres RI Nomor 8 tahlDl2012 tentang Kerangka KualifikasiNasional Indonesia (KKNI), melalui deskripsi umum dan deskripsi spesifik sebagaiberikut:

a Deskripsi Umum:

Sesuai dengan ideologi Negara dan budaya Bangsa Indonesia. maka implementasi sistempendidikan nasional dan sistem pelatihan kerja yang dilakukan di Indonesia pada setiaplevel Jrualifikasi mencakup proses yang menumbuhkembangkan afeksi sebagai berikut :

• Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa• Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam rnenyelesaikan tugasnya

Page 10: Pedoman Kurikulum 2013-2018 ITB (4-6-2012)

,.~

• Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta mendukungperdamaian dunia

• Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosiaJ dan kepedulian yang tinggiterhadap masyarakat dan lingkungannya

• Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama sertapendapat/temuan orisinal orang lain

• MenjWljung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk mendahuJukankepentingan bangsa serta masyarakat luas.

b. Deskripsi Spesifik:

(1) LuJusan sarjana paling rendah memiIiki level kualifikasi setara denganjenjang 6:

• Mampu mengaplikasikan bidang keah1iannya dan memanfaatkan ilmupengetahuan, teknologi, dan/atau seni pada bidangnya dalam penyelesaianmasalah serta mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi

• Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum dankonsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut secaramendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural

• Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dandata, dan mampu memberikan petunjuk dalam memilih berbagai aJtematifsolusi secara mandiri dan kelompok

• Bertanggung jawab pada pekeJjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawabatas pencapaian basil ketja organisasi

(2)Lulusan profesi paling rendah memiliki level kualifikasi setara denganjenjang 7 :

• Mampu merencanakan dan mengelola sumberdaya di bawah tanggungjawabnya, dan mengevaluasi secara komprehensif kerjanya denganmemanfaatkan IPTEKS untuk mengbasilkan Iangkah-Jangkah pengembanganstrategis organisasi

• Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan atau seni di dalarnbidang keilmuannya melalui pendekatan monodisipliner

• Mampu melakukan riset clan mengambil keputusaIi strategis denganakuntabilitas dan tanggung jawab penuh atas semua aspek yang berada dibawah tanggung jawab bidang keahliannya

(3) Lulusan magister paling rendah memiliki level kualifikasi setara dengan jenjang 8

• Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, clan atau seni di dalambidang keilmuannya atau praktek profesionalnya melalui riset, hinggamengbasilkan karya inovatif dan teruji

• Mampu memecabkan permasalahan ilmu pengetabuan, teknologi. dan atau senidi dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter atau multidisipliner

• Mampu mengelola riset dan pengembangan yang bermanfaat bagi masyarakatdan keilmuan, secta mampu mendapat pengakuan nasional maupunintemasional

(4) Lulusan doktor paJing rendah memiliki level kualifikasi setara dengan jenjang 9 :

• Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, clan atau seni baru di dalambidang keilmuannya atau pralctek profesionalnya melalui riset, hinggamenghasilkan karya kreatif, original. dan teruji

• Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan atau seni di daJambidang keilmuannya rnelalui pendekatan inter, multi atau transdisipliner

Page 11: Pedoman Kurikulum 2013-2018 ITB (4-6-2012)

• Mampu mengelola, memimpin, dan mengembangkan riset dan pengembanganyang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan kemaslahatan umat manusia, sertamampu mendapat pengakuannasional maupun intemasional.

4.2. Capaian Lulusan Pendidikan di !TB

Dalam naskah akademik Surat Keputusan Senat Akademik ITB Nomor 09/SKII1-SNOT12011 tentang Visi dan Misi ITB. disebutkan bahwa capaian pendidikan di ITBadalah menghasilkan lulusan yang mempunyai:

a. Ahlak yang baik, berkarakter luhur, mempunyai jiwa kepemimpinan, semangatentrepreneurial, kompeten dan mau membangun Negara dan menjaga keutuhanbangsa,

b. Kemampuan intelektualitas, penguasaan keilmuan dan keahlian tinggi, berwawasanglobal, peka terhadap kondisi lokal, dan mempunyai potensi untuk berkembang,

c. Daya kreatifitas tinggi dan inovatif,d. Kematangan emosional bercirikan kepercayaan diri yang tinggi, mandiri, mampu

berketja sama, dapat berkomunikasi dan menyampaikan pendapatnya dengan baik,menghargai perbedaan pendapat, mempunyai empati dan kepelcaan sosial, sertadapat dipercaya

Untuk menghadapi tantangan kehidupan abad ke 21 yang sarat dengan kompleksitas dankeragaman, lulusan pendidikan di ITB juga hams memiliki kemampuan danketerampilan dalam hal:

a Belajar sepanjang hayat, guna melengkapi diri dengan pengetahuan dan infonnasiyang paling mutakhir.

b. Berfikir sistem (systems thinking), yaitu kemampuan untuk memaharni bagaimanasuatu sistem bekerja secara utuh sehingga diperoleh perspektif atau gambaranmenyeluroh tentang sistem, termasuk kemampuan untuk menilai, menganalisis,mengevaluasi, mengambil keputusan, serta menguraikan bagairnana elemen-elemendalam suatu sistem saling berinteraksi

c. Memecahkan masalah non-rutin (nonroutine problem solving), yaitu kemampuanuntuk mendiagnosa dan mengembangkan strategi pemecaban masaJah yang bersifatnon-rutin, dengan mengembangkan kapasitas metakognisi berupa refleksi kreatif daninovatif tentang ketepatan strategi pemecahan masalah yang dipilih.

d. Bekerja dalam tim lintas disiplin dan tanggap terhadap isu-isu kontemporer.

V. KURIKULUM PENDIDIKAN DIITB

5.1. Paradigma Kurikulum Pendidikan di ITB:Kurikulum pendidikan di ITB disusun mengacu pada beberapa paradigma sebagaiberikut:

1. Outcomes based education (OBE)Berbeda dengan pendekatan pendidikan konvensional berbasis input dan proses,pendekatan pendidikan berbasis capaian atau produk (OBE) secara eksplisit danterukur menetapkan capaian yang harus diraih lulusan setelah menyelesaikanpendidikan di perguruan tinggi. Rumusan capaian (exit outcomes) diturunkan dari visikomunitas akademik dan profesi tentang tantangan dan kesempatan yang akandihadapi lulusan ketika selesai studi, serta keterampilan, pengetahuan dan sikap yangselayaknya dimiliki lulusan agar rnereka dapat berperan secara efektif danbertanggung jawab dalam masyarakat sesuai dengan bidang pekerjaan dan profesinya.Berdasarkan rumusan capaian (exit outcomes) tersebut kerangka kurikulum

Page 12: Pedoman Kurikulum 2013-2018 ITB (4-6-2012)

pendidikan suatu program studi beserta rencana implementasinya dapatdikembangkan, dengan memperhatikan atmosfir lingkungan pembelajaran,ketersediaan sumber daya manusia, serta sarana dan prasarana pendukung ideal yangharus disiapkan.

2. Learner centered education (LCE)

Berbeda dengan pendekatan pembelajaran konvensional yang berpusat pada pengajar(teacher-centered learning) atau pada mata ajaran (subject-centered learning),pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa (LCE) berorientasi padakebutuhan, kemampuan, minat dan pola belajar mahasiswa, di mana pengajarberperan sebagai fasilitator proses pembelajaran. Dalam LCE mahasiswa dituntutuntuk:berperan Iebih aktif sebagai partisipan yang bertanggung jawab terhadap prosespembelajaran bagi dirinya. LeE harus menjadi salah satu parameter utama dalamproses perancangan kurikuIum, kandungan materi dan metode pembelajaran.

3. Continuous improvementKualitas pendidikan, relevansi dan kemutakhiran kurikuIum, serta efektifitas danefisiensi implementasinya, perlu ditingkatkan secara berkelanjutan melalui penerapansiklus perencanaan, implementasi, evaluasi, umpan batik, dan penyempumaan.

4. International accreditation and benchmarking

Sejalan dengan program intemasionalisasi yang menjadi komitmen ITB, desainseluruh kurikulum program studi harus mengacu pada pemenuhan standar akreditasiintemasional danlatau kriteria standar keprofesian intemasional yang relevan,sehingga eksistensinya mendapat pengakuan dari masyarakat akademik dunia.

5.2. Proses Penyusunan Kurikulum:Kmikulum program studi 2013 disusun berlandas pada hasil evaluasi pelaksanaankurilrulum program studi 2008 yang teJah berjaIan, beserta saran dan rekomendasiperubahan dan perbaikannya. Jika basil evaluasi menunjuk.k.anbahwa kurikolum yangbeIjalan masih relevant maka cukup dilakukan perbaikan secara berkelanjutan(continuous improvement) yang diperlukan, narnun naskah kurikuJum perludidolrumentasikan sesuai dengan tahapan proses dan kerangka kurikulum yangditetapkan dalam panduan ini.

Penyusunan kurikuIum program studi 2013 dilakukan sesuai dengan tahapan prosesseperti dijelaskan dalam Diagram 1.

Page 13: Pedoman Kurikulum 2013-2018 ITB (4-6-2012)

Tujuan Pendidikan TinggiCapaian Lulusan Pendidikan Tinggi

Di Indonesia

Umpan

Visi dan MisiTujuan PendidikanCapaian Lulusan

Institut Teknologi Bandung

~Deskripsi Bidang Keilmuan/Keahlian

Tujuan PendidikanCapaian Lulusan

Persyaratan AkreditasiI StandarKeprofesian Intemasional

Program Studi

~Struktur Kurikulwn

Roadmap dan Capaian Mata Kuliah

~Atmosm akademik

Smnber Daya ManusiaDukungan Sarana dan Prasanma

~

I Asesmen Pembelajanm

Diagram I. Proses Penyusuoan Kurikulum

Tingkat Nasional

Tingkat Institusi

Tingkat Program Studi

5.3. Kerangka Kurikulum:

5.4. KurikuJum untuk tiap program studi disusun berdasarkan kerangka utama sebagaiberikut:

1. Deskripsi Bidang KeiImuanlKeahlian atau Keprofesian.Cakupan bidang keilmuanJkeahlian atau keprofesian dari program studidideskripsikan dengan mengacu pada taksonomi bidang keilmuan yang berlaku padaskala nasional dan internasional.

2. Tujuan Pendidikan Program Studi (educational objective).Dalam tujuan pendidikan program studi dinyatakan dengan tegas lapangan kerja,bidang karier dan dunia keprofesian yang dapat dimasuki lulusan setelah beberapatahun selesai studio

3. Capaian Lulusan (student outcome).Dalam capaian lulusan dinyatakan dengan tegas pengetahuan, keterampilan dan sikapyang harus dimiliki Iulusan pada saat seIesai studio

4. Struktur kurikulum.Untuk mencapai tujuan pendidikan program studi, serta menjamin agar luIusanmemperoleh capaian yang ditargetkan, rangkaian mata kuliah daJam kurikulum perlu

l

Page 14: Pedoman Kurikulum 2013-2018 ITB (4-6-2012)

distrukturkan secara sistematis dan berjenjang, sesuai dengan kelompok batang tubuhkeilrnuan (body of knowledge), derajat kompleksitas dan kesuIitan, serta bobotsubstansi keilmiahannya,

5. Roadmap dan capaian mata kuliah (course outcome).Keterkaitan antar mata kuliah di dalam struktur kurikulum perlu dipetakan dalambentuk roadmap, sehingga dengan mudah dapat dipahami bagaimana pengetahuan.,keterampilan dan sikap dibangun dalam kurikulum program studi, dan mengapapersyaratan prerequisite untuk suatu mata kuliah diberlakukan. Capaian mata kuliah(course outcome) secara eksplisit perlu didefmisikan, sehingga dapat dihindaricapaian mata kuliah yang saling tumpang tindih, bertentangan, atau tidak relevandengan tujuan pendidikan program studi secara keseluruhan.

6. Atmosfir akademik (academic atmosphere).Suasana akademik yang diperlukan sebagai prasyarat untuk mendukung keberhasilanproses pembelajaran perlu diidentifikasikan dan diupayakan realisasinya, dengandukungan dan partisipasi berbagai pemangku peran yang terlibat langsung maupuntidak langsung.

7. Sumber daya manusia,Standar rasio jumlah dosen banding mahasiswa, kualifikasi, kompetensi, efektifitasmengajar dan pengaIaman keprofesian dosen yang diperlukan untuk implementasiseluruh komponen kurikulum program studi perlu diidentifikasikan dan dipenuhidengan baik,

8. Dukungan sarana dan prasarana.Samoa dan prasarana yang diperlukan untuk mendukung ketercapaian tujuanpendidikan program studi, capaian lulusan, dan capaian mata kuliah, perludiidentifikasikan dan dipenuhi dengan baik, termasuk kelas, kantor, laboratorium,studio, perpustakaan, peralatan praktikum, komputer, dan lainnya,

9. Asesmen Pembelajaran.Untuk mengukur ketercapaian tujuan pendidikan program studiocapaian luIusan dancapaian mata kuliah, perlu dilakukan proses asesmen pembelajaran yangterdokumentasi secara berkelanjutan, dengan menggunakan metode serta instrumenasesmen yang relevan (panduan asesmen, portofolio matakuliah, asesmenmahasiswa). Hasil asesmen menjadi masukan bagi upaya peningkatan mutukurikulum d.ankinerja pembelajaran pada tahap selanjutnya.

VI. KURIKULUM PENDIDIKAN SARJANAKurikulurn pendidikan sarjana dirancang dengan beban standar 144 sks, merujuk padakriteria standar akreditasi intemasional dan/atau kriteria standar keprofesian internasionalyang relevan, dapat diselesaikan daIam waktu 8 (delapan) semester atau kurang, terdiridari Tahap Persiapan Bersarna (fPB) dan Tahap Sarjana yang masing-masing memilikibeban standar 36 sks dan 108 sks.

Merujuk pada UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 37 ayat (2) dan ppNomor 19 tabun 2005 tentang Standar NasionaI Pendidikan pasal 9 ayat (2) dan (3),kurikulum pendidikan sarjana wajib memuat mata kuliah sebagai berikut:

I. Pendidikan agama,2. Pendidikan kewarganegaraan,3. Bahasa Indonesia dan bahasa Inggris,4. Statistika dan/atau rnatematikallogika,5. Mata kuliahyang bermuatan kepribadian dan kebudayaan.

Page 15: Pedoman Kurikulum 2013-2018 ITB (4-6-2012)

KurikuJum pendidikan smjana juga disyaratkan memuat mata kuliah wajib institusi(general institutional requirements), yang substansinya ditetapkan oleh Pimpinan ITB.Program kegiatan ko-kurikuler dan ektra-kurikuJer mahasiswa diSUSWl denganmempertimbangkan keterpaduannya dengan Kurikulum pendidikan sarjana.

A. KURIKULUM PENDIDIKAN TAHAP PERSIAPAN BERSAMA1. Kurikulum TPB merupakan bagian integral dari kurikulum Tahap Sarjana yang

selaras dengan kriteria standar ak:reditasidan/atau keprofesian internasional. Capaianstudi (outcomes) program TPB ditetapkan pada tingkat institusi, merupakan bagiantak terpisahkan dari capaian studi program pendidikan sarjana

2. Kurikulum TPB dapat disusun sesuai dengan klaster keilmuan dari program studiyang ada di ITB (sains, rekayasa, humaniora, seni dan desain, bisnis dan manaiemen,dan lainnya).

3. Proses pembelajaran pada tahap TPB diarahkan untuk meningkatkan motivasimahasiswa dalam mempelajari dan memahami ilmu pengetahuan dasar secarakomprehensif, meletakan dasar pembangunan karakter (character building), sertamenumbubkan budaya belajar yang baik di ITB.

4. Penyelenggaraan pembelajaran pada program TPB dirancang secara utuh,ditunjukkan melalui keterkaitan erat antara pelaksanaan proses pembelajaran danasesmen basil belajar yang mengacu pada capaian lulusan yang ditetapkan.

5. Dosen TPB hams mempunyai kemampuan untuk melaksanakan prosespembelajaran yang sesuai dengan kemampuan awal mahasiswa baru, sertameningkatkan kemampuan tersebut menuju capaian lulusan program TPB yang telahditetapkan.

6. Pelaksanaan pembelajaran di TPB hams didukung oleh fasilitas pembelajaran idealyang dirancang sesuai deogan kurikulum TPB (ruang kelas, laboratorium, studio,bulru-buku referensi, fasilitas intemet, jadwal kuliah dan ujian, dll), sehingga dapatdiraih capaian luJusan yang telah ditetapkan.

7. Sistem penjaringan mahasiswa barn ITB hams mampu mernilih calon mahasiswayang memiliki kemampuan untuk mengikuti materi mata kuliah TPB dan mata kuIiahselanjutnya pada Tahap Satjana.

B. KURIKULUM PENDIDIKAN TAHAP SARJANA1. Kurikulum pendidikan sarjana harus bersifat broadbased, mampu mernberikan

landasan keilmuan dan keterampilan yang kokoh dan luas kepada lulusan untukmemasuki dunia kerja, mengembangkan diri dan menempuh pendidikan pada strataselanjutnya.

2. KurikuJum pendidikan smjana disusun untuk menghasilkan lulusan dengan profi1sebagai berikut:a memiIiki bekal dasar ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang cukup agar mampu

mengamati, mengenali dan melakukan pendekatan pemecahan masalah dalambidang ilmunya secara ilmiah dan penuh prakarsa;

b. mampu menerapkan ilmunya serta mampu menghadapi perubahan dan mengikutiperkembangan mutakhir daIam bidang keilmuannya;

c. rnemiIiki kepekaan sosial dan kebangsaan serta kesadaran terhadap lingkunganpada umumnya.

3. Mata kuliab dalam kurikuIum pendidikan sarjana terdiri dari dua komponen.

a Mata kuliah wajib, yang berperan untuk:

Page 16: Pedoman Kurikulum 2013-2018 ITB (4-6-2012)

(i) Memberikan pengetahuan dasar keilmuan clan ketrampilan khusus programstudio Mata kuliah ini disusun berlandaskan pada capaian mata kuliah yangdiharapkan, dengan beban sks yang sesuai untuk capaian mala kuliah tersebut

(H) Menanamkan nilai keilmuan dan kemanusiaan, sosiaJ dan budaya serta sikap,periIaku dan kepekaan yang perlu dimiliki oleh setiap lulusan clanmerupakanperwujudan tradisi yang hidup di ITB. Dengan beban sks yang memadai, matakuliah ini, yang antara lain bertujuan untuk meningkatkan soft-skillmahasiswa, merupakan komponen penting untuk membangun capaian lulusanprogram sarjana ITB.

b. Komponen matakuliah pilihan, yang berperan untuk mewadahi minatdan aspirasipribadi mahasiswa untuk mengembangkan diri dalam menghadapi masa depannya.Mata kuIiah pilihan dapat dirancang berupa paket perkuJiahan terarah untukmemberikan bekal pendalaman pengetahuan tertentu di dalam program studinya,atau untuk memberikan wawasan pengetahuan lintas disiplin atau kompetensitambahan (minor) tertentu di luar program studinya, baik yang berasal darifakultaslsekolah yang sama maupun yang berbeda.

4. Penyelenggaraan pembelajaran pada program pendidikan sarjana dirancang secarautuh, ditunjukkan melalui keterkaitan erat antara pelaksanaan proses pembelajarandan asesmen basil belajar yang mengacu pada capaian lulusan yang ditetapkan.

5. Doscn pendidikan sarjana harus mempunyai kemampuan untuk melaksanakan prosespembelajaran untuk memenuhi capaian lulusan program.studi yang telah ditetapkan.

6. Pelaksanaan pembelajaran pada pendidikan sarjana harus didukung oleh fasilitaspembelajaran ideal yang dirancang sesuai dengan kurikulum (ruang kelas,laboratorium, studio. buku-buku referensi, fasilitas internet, jadwal kuliah dan ujian,dll), sehingga dapat diraih capaian lulusan yang telah ditetapkan.

VII. KURIKULUM PENDIDIKAN PASCASARJANAKurikulum program pascasarjana terdiri dari kurikulum program magister'dan programdoktor. Kurikulum program magister dapat dirancang sebagai ekstensi linier (linierextension) yang terintegrasi dengan kurikulum program sarjana dan program doktor, atausebagai program yang mandiri (independent program). Kurikulum program magisterdirancang dengan beban standar 36 sks yang dapat ditempuh dalam waktu 4 (empat)semester atau kurang. Sedangkan kurikulum program doktor dirancang dengan bebanstandar 40 sks yang dapat ditempuh dalam waIctusekurang-kurangnya 4 (empat) semesterdan selama-Iamanya 10 (sepuluh) semester.

Tujuan umum kurikulum program pascasarjana adalah:I. Membangun budaya ilmiah: minat dan kemampuan meneliti, menulis,

mempublikasikan basil, mendapat pengakuan dari komunitas akademik, ataumemperoleh hak alas kekayaan intelektual (paten. hak cipta).

2. Membangun rasa percaya diri (self-confidence) sebagai ilmuwanlcendekiawan yangkompeten dan beretika pada bidangnya.

3. Membangkitkan daya kreatif dan semangat untuk mencari dan menciptakan hal-halbaru yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan, masyarakat, dan kemanusiaan.

A. PROGRAM MAGISTER

1. Kurikulum pendidikan magister disusun dengan tujuan agar lulusannya mempunyaikedalaman pengetahuan dan kemampuan berdaya cipta di bidang ilmunya, serta

Page 17: Pedoman Kurikulum 2013-2018 ITB (4-6-2012)

menguasai proses analisis, sintesis, dan penarikan kesimpulan dari suatu kegiatanpenelitian atau pemecahan masalah yang dihadapinya.

2. Pendidikan magister harus bertumpu pada pendidikan sarjana dan mengacu padapembinaan kemampuan dalam pengembangan atau penerapan ilmu atau keahlian,baik dalam suatu bidang ilmu, maupun dalam interaksi beberapa bidang ilrnu.Proses ini perlu dilakukan melalui pembahasan yang mendalam tentang analisis danstruktur keilmuan yang terlibat, serta metodologi pengembangannya.

3. Struktur kurikulum program magister terdiri dari:

a. MatakuIiah pokok yang mengarah kepada kompetensi utama, tennasuk didalamnya komponen penelitian, dengan hobot sks yang memadai;

b. Matakuliah-matakuliah pilihan dan/atau tambahan untuk mendukung clanrnemperkaya kompetensi utamanya.

4. Kurikulurn pendidikan magister disyaratkan rnemuat mala kuliah wajib institusi(general institutional requirements), yang substansinya ditetapkan oleh PimpinanITB.

5. Beban perkuliahan dan proses pendidikan barns dirancang agar memberi waktu clanmendorong pesertanya melakukan pendalaman lebih lanjut dalam pemahamanmateri.

6. Penyelenggaraan pembelajaran pada program pendidikan magister dirancang secarautuh, dituojukkan melalui keterkaitan erat antara peIaksanaan proses pembelajarandan asesmen basil beIajar yang mengacu pada capaian lulusan yang ditetapkan.

7. Dosen pendidikan magister barus memptmyai kemampuan untuk melaksanakanproses pembelajaran untuk memenuhi capaian lulusan program studi yang telahditetapkan.

8. Pelaksanaan pembelajaran pada pendidikan magister hams didukung oleh fasilitaspembeIajaran ideal yang dirancang sesuai dengan kurikulum (ruang kelas,laboratorium, studio, buku-buku referensi, fasilitas internet, jadwal kuliah dan ujian,dll), sehingga dapat diraih capaian lulusan yang telah ditetapkan.

B. PENDIDIKAN DOKTOR

1. Kurikulum pendidikan doktor disusun dengan tujuan agar Julusannya mempunyaikemampuan untuk melakukan penelitian secara mandiri dan bijaksana menuju basilyang mencerminkan keahlian khususnya clan memberikan sumbangan orisinilkepada bidang ilmunya, serta mampu melaksanakan pengalihan ilmu kepadamasyarakat ilmiah dalam bidangnya.

2. Kegiatan pendidikan doktor:

a. membina kernampuan sintesis dan evaluatif dalam bidang ilmunya, untukmenunjang kemampuan menyumbang pada pengembangan ilmu;

b. bertumpu pada Iandasan pengetahuan yang luas, kokoh dan mutakhir, Pemilikandan penguasaan landasan pengetahuan tersebut merupakan persyaratan mutlakbagi peserta dan perlu ditunjukkan melalui suatu evaluasi formal;

c. mencakup penelitian dan kegiatan perkuliahan yang mengantarkan mahasiswapada state of the art area penelitian yang akan diikutinya, memberikan berbagaikonsep fundamental dalam bidang penelitiannya, serta memberikan keJuasanwawasan yang sepatutnya dipunyai oleh seorang doktor.

~---

Page 18: Pedoman Kurikulum 2013-2018 ITB (4-6-2012)

3. Struktur kurikuJum program doktor terdiri dari komponen perkuliahan, penyusunanproposal penelitian, dan komponen penc1itian serta penulisan disertasi, masing-masing dengan bobot sks yang sesuai,

4. Kurikulwn pendidikan doktor disyaratkan memuat mata kuliah wajib institusi(general institutional requirements), yang substansinya ditetapkan oleh PimpinanITB.

5. Dalam ha! mahasiswa calon doktor yang diterima berpendidikan magister tidaksebidang, berlaku ketetapan Kepmendikbud No.232/U/2000 Bab III Pasal5 (3) butird., dengan beban studi sekurang-kurangnya 52 (lima puluh dua) sks, ditempuhdalam waktu sekurang-kurangnya 5 (lima) semester dan selama-lamanya 11(sebelas) semester.

6. Dalam hal mahasiswa calon doktor yang diterima berpendidikan sarjana, berlakuketetapan Kepmendikbud No232/U12000 Bab III Pasal 5 (3) butir a dan b. Untukcalon doktor berpendidikan sarjana sebidang, beban studi sekurang-kurangnya 76(tujuh puluh enam) sks, diternpuh dalam waktu sekurang-kurangnya 8 (delapan)semester dan selama-Iamanya 12 (dua belas) semester. Untuk calon doktorberpendidilcan sarjana tidak sebidang, beban studi sekurang-kurangnya 88 (deJapanpuluh delapan) sks, ditempuh dalam waktu sekurang-kurangnya 9 (sernbilan)semester dan selama-lamanya 13 (tiga belas) semester.

7. Sebagai pendidikan yang menekankan pembinaan sikap dan perilaku dalampeogembangan ilmu, pendidikan doktor bertumpu pada kegiatan pemagangan, dankarena itu dipersyaratkan:(i) masa mukim bagi pesertanya selama minimum 2 (dua) semester, selain;(H)keaktifan kegiatan penelitian dalam kelompok bidang yang menaungi area

penelitian pesertanya.8. .Penyelenggaraan pembelajaran pada program pendidikan doktor dirancang secara

utuh, ditunjukkan melaIui keterkaitan erat antara pelaksanaan proses pembelajarandan asesmen hasil belajar yang mengacu pada capaian lulusan yang ditetapkan.

9. Dosen pendidikan doktor harus mempunyai kemampuan untuk melaksanakan prosespembelajaran untuk memenuhi capaian lulusan program studi yang telah ditetapkan.

10.Pelaksanaan pembeJajaran pada pendidikan doktor harus didukung oleh fasilitaspembelajaran ideal yang dirancang sesuai dengan kurikulwn (ruang kelas,laboratorium, studio, buku-buku referensi, fasilitas internet, jadwal kuliah dan ujian,jejaring keIja/penelitian, dll), sehingga dapat diraih capaian lulusan yang telahditetapkan.

VIn. PROSES DAN EVALUASI PEMBELAJARAN

Proses pembelajaran dikembangkan oleh masing-masing program studi sesuai dengankarakteristik (nat1U'e)dan tuntutan (requirement) bidang ilmunya masing-masing, denganmempertimbangkan atmosfir akadernik yang perlu dibentuk, serta sumber daya manusiadan sarana prasarana pendukung yang hams tersedia.

Untuk menjamin dan meningkatkan mutu pembelajaran secara berkelanjutan, evaluasiterhadap proses dan hasil pembelajaran perlu dilakukan secara teratur setiap akhirsemester, dengan melibatkan seluruh pihak yang terlibat serta menyangkut berbagaiaspek penting yang terkait seperti relevansi kurikulum, materi ajar. dan metodemengajar, serta kualitas dosen dan kecukupan fasilitas pembelajaran dan saranaprasarana pendukung Iainnya.

.

Page 19: Pedoman Kurikulum 2013-2018 ITB (4-6-2012)

Mekanisrne evaluasi pernbelajaran disusun secara berjenjang dan terpadu, rnulai daritingkat program studi, fakultas/sekolah, hingga ITB Pusat, dengan rnemanfaatkandukungan infrastruktur, jaringan serta perangkat sistern informasi yang ada di lingkunganlIB.

IX. PENUTUP

Dalam naskah Pedornan Kurikulwn ITB 20 I3 tertuang ketentuan-ketentuan pokok yangperlu dipatuhi dalam proses penyusunan kurikulum seluruh program studi di ITB untukperiode tahun 2013-20 I 8. Instruksi implernentasinya secara lebih lengkap dan rineiterdapat dalarn naskah "Panduan Penyusunan Kurikulum ITB 2013" yang diterbitkan olehPimpinan ITB, memuat petunjuk teknis, kerangka clan standar penulisan kurikulum 2013untuk seluruh program studi di ITB.

Kurikulurn program studi yang telah dirancang sesuai dengan ketentuan clan mekanismeyang telah ditetapkan dalarn Pedornan Kurikulurn ITB 2013 clan Panduan PenyusunanKurikulum ITB 2013, perlu mendapatkan pengesahan dari Senat Akadernik ITB sebeIurndiimplernentasikan.

.-- c::