Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah,...

74
Kementerian Negara Riset dan Teknologi Jakarta, 2006

Transcript of Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah,...

Page 1: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

Kementerian Negara Riset dan Teknologi

Jakarta, 2006

Page 2: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

Pedoman Insentif Kementerian Negara Riset dan Teknologi Tahun 2006 i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah S.W.T. karena dengan perkenan-Nyalah buku Pedoman Program Insentif Kementerian Negara Riset dan Teknologi dapat diterbitkan. Buku pedoman insentif ini disusun sebagai upaya Kementerian Negara Riset dan Teknologi untuk mengoptimalkan berbagai program insentif yang telah diberikan pada masa lalu menjadi program insentif yang lebih berorientasi kepada pencapaian rencana pembangunan jangka menengah bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).

Sejalan dengan kebijakan strategis nasional iptek, arah kebijakan dalam peningkatan iptek ditujukan untuk (a) mempertajam prioritas penelitian, pengembangan, dan rekayasa iptek yang berorientasi pada permintaan dan kebutuhan masyarakat dan dunia usaha dengan roadmap yang jelas, (b) meningkatkan kapasitas dan kapabilitas iptek dengan memperkuat kelembagaan, sumber daya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat untuk mendorong perkuatan struktur industri, dan (e) menanamkan serta menumbuhkembangkan budaya iptek untuk meningkatkan peradaban bangsa.

Realisasi kebijakan tersebut, terutama yang terkait dengan program insentif, diwujudkan dalam upaya mengefektifkan dan mengefisienkan pelaksanaan program-program insentif yang telah ada menjadi 5 program insentif, yaitu (1) insentif riset dasar, (2) insentif riset terapan, (3) insentif peningkatan kapasitas iptek sistem produksi, (4) insentif percepatan difusi dan pemanfaatan iptek, dan (5) insentif riset unggulan strategis nasional.

Buku pedoman insentif ini merupakan satu kesatuan program insentif tersebut. Penerbitan buku pedoman insentif yang terintegrasi ini diharapkan dapat memudahkan para pegiat iptek untuk memahami penawaran insentif sesuai dengan kapasitas dan kapabilitas masing-masing. Penerbitan buku pedoman ini dapat terwujud setelah melalui berbagai kajian dan diskusi yang intensif dan kerja sama dari berbagai pihak. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih atas jerih payah dan kerja keras tersebut. Kami sadari pula bahwa buku pedoman ini belum sempurna dan memerlukan perbaikan-perbaikan secara berlanjut. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan.

Akhirnya, kami berharap buku pedoman ini dapat bermanfaat dan digunakan sebagai acuan oleh para pegiat iptek dalam mengajukan proposal untuk mendapatkan insentif.

Jakarta, Januari 2006

Menteri Negara Riset dan Teknologi

Kusmayanto Kadiman

Page 3: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

Pedoman Insentif Kementerian Negara Riset dan Teknologi Tahun 2006 ii

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR........................................................................................................... i DAFTAR ISI ......................................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1 1.2 Tujuan ........................................................................................................... 2 1.3 Pendekatan..................................................................................................... 2 1.4 Fokus Kegiatan.............................................................................................. 3 1.5 Tolok Ukur Keberhasilan.............................................................................. 3 1.6 Sistematika ................................................................................................... 3 1.7 Pengertian ...................................................................................................... 3

BAB II MEKANISME PENGAJUAN PROPOSAL....................................................... 5 2.1 Sosialisasi ...................................................................................................... 5 2.2 Pengajuan Proposal ………………………………………………………… 5 2.3 Persyaratan Peneliti ...................................................................................... 6 2.4 Seleksi ……………………………………………………………………... 8 2.5 Organisasi Pelaksana ……………………………………………………… 10 2.6 Pemantauan dan Evaluasi …………………………………………………. 10

BAB III HKI DAN MANAJEMEN ASET....................................................................... 12 3.1 Pengelolaan Hak Kekayaan Intelektual dalam Proses Penelitian ................ 12 3.2 Pengelolaan Hki Hasil Penelitian ………………………………………… 12 3.3 Manajemen Aset …………………………………………………………. 13

BAB IV PEMBIAYAAN PELAKSANAAN INSENTIF................................................. 14 BAB V INSENTIF RISET DASAR................................................................................. 15 BAB VI INSENTIF RISET TERAPAN............................................................................ 21 BAB VII INSENTIF PENINGKATAN KAPASITAS IPTEK SISTEM PRODUKSI...... 29 BAB VIII INSENTIF PERCEPATAN DIFUSI DAN PEMANFAATAN IPTEK.............. 36 BAB IX INSENTIF RISET UNGGULAN STRATEGIS NASIONAL............................ 45 BAB X PENUTUP .......................................................................................................... 53 LAMPIRAN

1. Format Proposal Biaya ............................................................................................ 54 2. Format Kerja Sama Internasional ........................................................................... 56

Page 4: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

Pedoman Insentif Kementerian Negara Riset dan Teknologi Tahun 2006 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) sebagai bagian integral pembangunan nasional harus ditujukan untuk menjadi landasan ketahanan ekonomi nasional dan harus ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. Pembangunan iptek pun harus tetap tanggap dalam menghadapi perubahan global dan dalam menghadapi munculnya tatanan baru kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Oleh karena itu, peran pemerintah dalam pembangunan iptek juga tidak terlepas dari tuntutan perubahan.

Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), beberapa kelemahan dalam pembangunan iptek, antara lain,1 sebagai berikut.

a) Kelemahan dari penghasil teknologi, seperti, terbatasnya sumber daya iptek, dan belum berkembangnya budaya iptek;

b) Kelemahan dari pengguna iptek, seperti, rendahnya daya serap iptek pada sektor produksi dan lemahnya sumber daya iptek pada sektor industri;

c) Kelemahan intermediasi, seperti, belum tertatanya infrastruktur iptek dan belum efektifnya sistem komunikasi antara lembaga litbang dan pihak industri yang antara lain berakibat pada minimnya keberadaan industri kecil menengah yang berbasis teknologi.

Dalam upaya mengatasi permasalahan tersebut, Kementerian Negara Riset dan Teknologi (Kemenneg. Ristek) meluncurkan beberapa program insentif, yaitu:

a) Insentif Riset Dasar,

b) Insentif Riset Terapan,

c) Insentif Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi,

d) Insentif Percepatan Difusi dan Pemanfaatan Iptek,

e) Insentif Riset Unggulan Strategis Nasional.

Pelaksanaan program insentif tersebut mengacu pada:

a) Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (Perubahan Keempat Tahun 2004) Pasal 31 ayat (5);

b) Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Iptek Pasal 18 dan Pasal 21;

c) Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2003 tentang Pengkoordinasian Perumusan dan Pelaksanaan Kebijakan Strategis Pembangunan Nasional Iptek;

d) Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah;

1 Keppres No. 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Page 5: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

Pedoman Insentif Kementerian Negara Riset dan Teknologi Tahun 2006 2

e) Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah terakhir pada Perubahan Ketiga dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2005;

f) Keputusan Menteri Negara Riset dan Teknologi Nomor 111/M/Kp/VIII/2005 Tahun 2005 tentang Kebijakan Strategis Nasional Iptek;

g) Keputusan Menteri Negara Riset dan Teknologi Nomor 09/M/Kp/I/2006 tentang Pembentukan Program Insentif di Kementerian Negara Riset dan Teknologi.

1.2 Tujuan

Program insentif Kemenneg. Ristek bertujuan untuk:

a) mempercepat pertumbuhan inovasi teknologi,

b) menstimulasi riset untuk menghasilkan inovasi yang bernilai komersial tinggi,

c) mendorong percepatan dan perluasan komersialisasi produk inovatif, dan/atau

d) memperkuat daya saing teknologi dan industri dalam negeri.

1.3 Pendekatan

Agar dalam mengimplementasikan program insentif ini dapat dilaksanakan secara terarah sesuai dengan prioritas yang ditetapkan RPJM dan tetap sensitif terhadap perubahan-perubahan kebutuhan, dipergunakan beberapa pendekatan utama, yaitu sebagai berikut.

a) Pelaksanaan riset iptek harus dilakukan bertahap untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi sistem manajemen riset, teknologi, dan difusi secara menyeluruh.

b) Perencanaan program insentif harus dilakukan secara koheren, sistematik, dan komprehensif dengan memadukan pendekatan top-down: mission-oriented management dan pendekatan bottom-up: investigator-initiated research projects

c) Mekanisme pengalokasian anggaran harus memungkinkan para peneliti dan perekayasa di lembaga litbang, perguruan tinggi, dan industri mendapatkan akses ke anggaran iptek pemerintah.

d) Agar anggaran iptek pemerintah dapat dialokasikan pada kegiatan yang bermutu, berdaya guna, dan memiliki kelayakan yang baik, penentuan prioritas program serta penyaringan usulan kegiatan sangat diperlukan keterlibatan para pakar iptek yang kompeten.

1.4 Karakteristik

Karakteristik program insentif adalah:

a) bersifat top-down ataupun bersifat bottom-up;

b) mendayagunakan sumber daya iptek secara terpadu ke dalam kegiatan yang terdefinisi dengan jelas, baik kegiatannya, keluarannya, maupun waktunya;

c) menggalang sumber daya iptek di instansi pemerintah, perguruan tinggi, industri, dan masyarakat secara lebih terarah sesuai dengan sasaran dan kebijakan di dalam RPJM dan jakstranas iptek.

Page 6: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

Pedoman Insentif Kementerian Negara Riset dan Teknologi Tahun 2006 3

1.5 Fokus Kegiatan Sesuai dengan arah kebijakan pembangunan iptek berdasarkan RPJM Nasional 2004--2009, kegiatan program insentif difokuskan pada enam bidang prioritas, yaitu: a) ketahanan pangan; b) teknologi kesehatan dan obat-obatan; c) sumber energi baru dan terbarukan; d) teknologi dan manajemen transportasi; e) teknologi informasi dan komunikasi; f) teknologi pertahanan dan keamanan.

Di samping enam bidang prioritas di atas, fokus kegiatan mengikuti prioritas kegiatan iptek pada Agenda Riset Nasional yang diterbitkan oleh Dewan Riset Nasional atau DRN.

1.6 Tolok Ukur Keberhasilan Keberhasilan pelaksanaan program insentif harus ditinjau berdasarkan parameter sebagai berikut:

a) meningkatnya pertumbuhan inovasi teknologi.

b) menghasilkan inovasi yang bernilai komersial tinggi.

c) meluasnya komersialisasi produk inovatif.

d) meningkatnya daya saing teknologi dan industri dalam negeri.

1.7 Sistematika Buku

Bab I sampai dengan Bab IV memuat hal-hal yang bersifat umum dan kemudian diikuti dengan uraian tentang lima program insentif secara berurutan sebagai berikut.

BAB V Insentif Riset Dasar BAB VI Insentif Riset Terapan BAB VII Insentif Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi BAB VIII Insentif Percepatan Difusi dan Pemanfaatan Iptek BAB IX Insentif Riset Unggulan Strategis Nasional

Untuk membantu dalam memanfaatkan program insentif, pada lampiran disertakan formulir yang akan membimbing para pegiat iptek dalam melengkapi penyusunan proposal.

1.8 Pengertian

Insentif : Instrumen kebijakan yang diluncurkan Kemenneg. Ristek untuk menjalankan misinya dalam memberikan kesempatan dan memotivasi institusi penelitian, pengembangan, dan peneliti dalam melakukan penelitian, mengatasi permasalahan yang secara sistematis menghambat pertumbuhan inovasi, dan mendorong adopsi hasil inovasi oleh pelaku bisnis/industri/masyarakat.

Page 7: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

Pedoman Insentif Kementerian Negara Riset dan Teknologi Tahun 2006 4

Lembaga Pengelola : Lembaga yang diberi tugas secara resmi oleh Kemenneg. Ristek untuk mengelola pelaksanaan program insentif

Top-down : Program insentif yang ditetapkan dari awal oleh Kemenneg. Ristek (mission-oriented management).

Bottom-up : Topik dan judul program insentif yang dikompetisikan secara terbuka (competitive basis) dengan mengikuti aturan yang umum.

Tim Pengarah : Tim yang memberikan arahan dan keputusan pokok bagi program insentif yang beranggotakan pimpinan Kemenneg. Ristek.

Tim Penilai

:

Tim yang merupakan panel pakar yang memiliki anggota dengan kompetensi dan keahlian, khususnya tentang permasalahan, metodologi, pemanfaatan yang berkaitan dengan proposal. Tim ini bertugas melakukan seleksi dan bertindak sebagai juri penilai kegiatan/penelitian yang diajukan.

Tim Evaluasi : Tim yang melakukan evaluasi terhadap hasil kegiatan pada akhir tahun berjalan yang keanggotaannya dibentuk oleh penanggung jawab program insentif (deputi).

Tim Pemantau

: Tim yang melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan kegiatan dari program insentif yang keanggotaannya dibentuk oleh penanggung jawab program insentif (deputi).

Sekretariat Program

: Unit yang menangani administrasi yang keanggotaannya terdiri atas wakil dari deputi dan dari Sekretaris Menteri Negara Ristek.

Page 8: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

Pedoman Insentif Kementerian Negara Riset dan Teknologi Tahun 2006 5

BAB II MEKANISME PENGAJUAN PROPOSAL

Proses pengajuan proposal berawal dengan pengumuman undangan proposal kepada masyarakat yang didukung dengan kegiatan sosialisasi yang diikuti dengan tahapan pengiriman proposal, seleksi, dan penetapan penerima insentif.

2.1 Undangan Proposal, Sosialisasi, dan Penerimaan Proposal

a) Undangan Proposal

Undangan pengajuan proposal program insentif didistribusikan pada awal Februari melalui cara berikut.

1) Pengumuman melalui media cetak dan elektronik ke berbagai wilayah di Indonesia. Dalam pengumuman dicantumkan undangan untuk mengajukan proposal bagi pegiat iptek Indonesia yang berminat mengikuti program insentif ristek, yaitu Riset Dasar, Riset Terapan, Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi, dan Percepatan Difusi dan Pemanfaatan Iptek. Khusus untuk Riset Unggulan Strategis Nasional akan diatur tersendiri.

2) Pengiriman buku Pedoman Program Insentif ke lembaga litbang, lembaga iptek, perguruan tinggi, dan asosiasi di berbagai daerah di Indonesia.

3) Pengumuman dan buku Pedoman Program Insentif dapat di-download dari situs (website) Kemenneg. Ristek: http://www.ristek.go.id

b) Sosialisasi

Sosialisasi dilakukan oleh tim Kemenneg. Ristek yang dapat terdiri atas koordinator setiap program insentif dan/atau anggota tim lainnya.

1) Tujuan Sosialisasi

o Memperluas jangkauan informasi program insentif ke berbagai daerah melalui penyebarluasan buku pedoman, atau media lain.

o Menyampaikan pokok kebijakan Kemenneg. Ristek tentang program insentif.

o Menjelaskan penyusunan proposal kegiatan iptek dan hal teknis yang berkaitan dengan pengajuan proposal.

2) Penyelenggara dan Peserta Sosialisasi

Peserta sosialisasi adalah para pegiat iptek dari berbagai lembaga yang ada di daerah seperti dari perguruan tinggi negeri dan swasta, balitbangda, bappeda, LSM, serta lembaga-lembaga penelitian lain. Untuk itu, perguruan tinggi/bappeda/balitbangda/LSM dari provinsi menjadi mitra kerja Kemenneg. Ristek dan akan memfasilitasi penyelenggaraan sosialisasi di provinsi yang bersangkutan.

2.2 Prosedur Pengajuan

Pengajuan proposal harus memenuhi syarat dan dilengkapi dengan :

a) surat pengantar yang ditandatangani oleh pimpinan lembaga pengusul atau pejabat yang berhak mewakilinya,

Page 9: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

Pedoman Insentif Kementerian Negara Riset dan Teknologi Tahun 2006 6

b) pengajuan proposal teknis mengikuti format yang ditampilkan dalam setiap program insentif, sedangkan proposal biaya mengikuti format pada Lampiran I,

c) biodata lengkap pelaksana kegiatan.

d) profil lembaga disertai surat keputusan pembentukannya,

e) pencantuman alamat surat lengkap yang dapat dihubungi, nomor telepon/mobile phone, faksimile atau alamat electronic mail,

f) bagi pengusul yang bermitra dengan pihak internasional, berlaku formulir Lampiran-II,

g) seluruh formulir harus diketik, menggunakan huruf arial dengan font sepuluh, satu spasi. Untuk proposal teknis menggunakan huruf arial dengan font dua belas, satu setengah spasi, dengan aplikasi Indonesia Go Open Source (IGOS)/ Microsoft Word,

h) jumlah proposal teknis dan proposal biaya yang harus diserahkan tujuh eksemplar (satu dengan nama/ identitas dan enam tanpa nama/identitas), Jumlah dokumen lainnya yang harus diserahkan empat eksemplar (satu asli, tiga kopi). Seluruh dokumen disertai softcopy,

i) formulir aplikasi dikirim dengan biaya pengirim. Dokumen yang diposkan berdasarkan “collect on delivery” tidak dapat diterima. Dokumen yang dikirim melalui fax atau e-mail tidak dianggap sebagai aplikasi sampai dengan formulir aplikasi asli diterima. Pastikan Sekretariat Program Insentif menerima seluruh dokumen yang dikirim sebelum batas waktu. Dokumen yang diterima setelah batas waktu tidak akan diterima,

j) apabila tim peneliti/pelaksana kegiatan memerlukan perubahan isi dari aplikasi yang telah diserahkan, perbaikan aplikasi harus dikembalikan sesuai dengan dokumen yang dipersyaratkan dan harus diterima sebelum batas waktu yang ditentukan.

k) tim peneliti harus memenuhi persyaratan yang ditentukan pada bagian 2.3. Seluruh proposal harus disiapkan dan diserahkan oleh koordinator peneliti berdasarkan kesepakatan tertulis dari setiap anggota tim peneliti,

l) tema penelitian/kegiatan harus berkaitan dengan ketentuan pada buku pedoman ini, dan bidang penelitian/kegiatan harus spesifik.

Proposal harus disampaikan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dalam Buku Pedoman Program Insentif kepada :

Kementerian Negara Riset dan Teknologi

Sekretariat Program Insentif, u.p. Asisten Deputi Urusan Pengembangan Sistem Insentif

Gedung BPPT II, Lantai 7 Jln. M.H Thamrin No. 8, Jakarta Pusat 10340

Telepon: (021) 3169240, 3169236

Page 10: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

Pedoman Insentif Kementerian Negara Riset dan Teknologi Tahun 2006 7

2.3 Persyaratan Peneliti

Peneliti harus memenuhi persyaratan berikut:

a) tim peneliti terdiri dari peneliti utama, anggota peneliti dan teknisi,

b) setiap anggota tim peneliti harus merupakan anggota dari suatu institusi dan ditugaskan untuk mengimplementasikan rencana kegiatan dan manajemen akuntansi yang berkaitan dengan kegiatan/penelitian,

c) dana program insentif tidak diperbolehkan digunakan untuk penyusunan tesis atau disertasi program master/magister atau Ph.D, dan

d) dalam hal kerja sama internasional, berlaku ketentuan tambahan sebagai berikut:

1) setiap tim peneliti harus menunjukkan keterlibatan aktif dan peran dari peneliti Indonesia (dengan kewarganegaraan) dalam kerjasama internasional,

2) peneliti asing harus bekerja di institusi penelitian atau perguruan tinggi di luar Indonesia, dan harus menunjukkan dengan jelas keterlibatan aktif dan perannya dalam kerjasama internasional tersebut,

3) proposal penelitian harus disertai komitmen pendanaan dari mitra asing, dalam bentuk letter of intent,

4) afiliasi peneliti (institusi peneliti yang akan menyelenggarakan penelitian yang diusulkan) harus berlokasi di Indonesia dan bila berafiliasi dengan internasional harus dengan satu atau lebih institusi di luar negeri. Setiap afiliasi peneliti minimal memiliki fasilitas dasar yang dibutuhkan untuk penelitian yang diusulkan,

5) setiap tim harus menunjuk peneliti utama (dari Indonesia). Peneliti utama harus seseorang yang dapat mewakili tim peneliti dan merencanakan jadwal penelitian,

6) sifat dasar internasional dari program insentif lebih mengarah pada kualitas penelitian dengan standar internasional. Prioritas harus diberikan pada sesuatu yang berhubungan dengan kepentingan nasional, bukan untuk kepentingan penelitian semata atau kepentingan pihak peneliti asing,

7) korespondensi, petunjuk, evaluasi dan hal lain yang terkait dengan program insentif dilakukan dalam bahasa Inggris. Proposal penelitian kerjasama Internasional harus dalam bahasa Inggris,

8) seluruh proposal harus diserahkan bersamaan dengan formulir aplikasi. Proposal harus diserahkan oleh peneliti Indonesia yang bertanggung jawab sebagai koordinator, sesuai dengan ketentuan umum yang berlaku (Bab 2.2), dan

9) MOU atau bentuk perjanjian formal lain di antara institusi yang bekerja sama tidak diperlukan pada tahap pengajuan proposal. Tergantung pada sifat proposalnya, pengusul proposal yang berhasil akan diminta membuat perjanjian formal sebelum kontrak ditandatangani. Dalam pemilihan mitra asing, tim Indonesia harus mengacu perjanjian kerjasama iptek (agreement on scientific and technological cooperation) yang ada, baik government to government (bilateral or multilateral), MOU antarinstitusi, atau payung kerjasama lain di bidang iptek.

Page 11: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

Pedoman Insentif Kementerian Negara Riset dan Teknologi Tahun 2006 8

2.4 Seleksi

a) Proses Seleksi

1) Proses seleksi mengikuti diagram pada Gambar 2.1. 2) Setiap usulan diproses melalui dua tahap seleksi yaitu seleksi administrasi dan

seleksi substansi. 3) Sekretariat Program Insentif melakukan klasifikasi proposal berdasarkan bidang

yang diprioritaskan. 4) Seleksi administrasi dilakukan oleh Sekretariat Program Insentif dan/atau bersama

lembaga pengelola program insentif dengan tujuan untuk memeriksa kelengkapan administrasi yang diperlukan.

5) Seleksi substansi kegiatan/riset dilakukan oleh tim penilai yang merupakan panel pakar dan dibentuk oleh Kemenneg. Ristek yang beranggotakan pakar dari berbagai kompetensi ilmu yang berhubungan dengan tema / fokus program;

6) Pada tahap pertama, tim penilai menyeleksi proposal yang masuk, dan akan menghasilkan tiga kategori, yaitu: (i) proposal diterima, (ii) proposal dipertimbangkan dengan bantuan peer reviewer atau (iii) proposal ditolak. Setiap usulan kegiatan/riset paling sedikit akan dinilai oleh tiga anggota tim penilai;

7) Dalam menilai proposal, bila dianggap perlu dapat memanfaatkan peer reviewer. Hasil telaahan peer reviewer menjadi bahan pertimbangan guna pengambilan keputusan oleh tim penilai. Untuk usulan kegiatan yang bermitra dengan pihak dari luar Indonesia, akan ditunjuk pakar internasional dari kompetensi ilmu yang relevan.

8) Pada seleksi tahap kedua tim penilai akan mendengarkan presentasi dari pengusul dan menampung masukan dari peer reviewer. Rapat akan mengadakan seleksi final hingga menghasilkan dua kategori, yaitu: proposal dinyatakan dibiayai, atau proposal ditolak.

9) Hasil seleksi tahap kedua akan diumumkan melalui situs (website) Kemenneg. Ristek: http://www.ristek.go.id

10) Untuk menjamin kejujuran dan keadilan (fairness) penilaian, identitas pelaksana akan dirahasiakan di dalam proses seleksi.

11) Keputusan tim penilai bersifat final dan akan ditetapkan dengan surat keputusan dari Kemenneg. Ristek.

12) Bagi pengusul yang proposalnya dinyatakan lulus untuk didanai, pada perioda tahun anggaran yang ditentukan, akan mengikat perjanjian atau kontrak dengan pengelola anggaran dari Kemenneg. Ristek;

13) Pelaksanaan program insentif akan dipantau oleh tim pemantau dan dievaluasi oleh tim evaluasi.

14) Bagi pengusul kegiatan/riset, Kemenneg. Ristek tidak menyediakan biaya perjalanan, akomodasi selama proses seleksi.

Page 12: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

Pedoman Insentif Kementerian Negara Riset dan Teknologi Tahun 2006 9

Gambar 2.1 Proses Seleksi Proposal

b) Jadwal Kegiatan Seleksi

Proses seleksi Program Insentif dilaksanakan dengan berpedoman pada jadwal sebagaimana tampak pada Tabel 2.1 dengan ketentuan berikut.

1) Proposal sudah harus diterima Sekretariat Program Insentif Kemenneg. Ristek, selambat-lambatnya pada tanggal dua puluh Juni.

2) Rapat Tim Penilai 1 diselenggarakan tanggal 10 Juli

3) Rapat Tim Penilai 2 diselenggarakan pertengahan Oktober

4) Hasil rapat tim penilai akan diumumkan oleh penanggung jawab program insentif/deputi pada bulan November.

Tabel 2.1 Jadwal Kegiatan Seleksi Program Insentif

No. Kegiatan Jadwal

1. Pengumuman di Media Januari 2. Sosialisasi Januari 3. Penerimaan Proposal s.d 20 Juni 4. Rapat Tim Penilai 1 10 Juli 5. Rapat Tim Penilai 2 Pertengahan Oktober 6. Pemberitahuan Penerimaan/Penolakan November

Lembaga Pengelola

Proposal

Pelaksanaan Insentif

Pengelola Anggaran

Tim Penilai-1 (Panel Pakar)

Tim Penilai-2 (Panel Pakar)

Penanggung jawab Program/Deputi

Sekretariat Program

TOLAK Peer Reviewer

Proposal yg Dibiayai

Page 13: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

Pedoman Insentif Kementerian Negara Riset dan Teknologi Tahun 2006 10

2.5 Organisasi Pelaksanaan

Untuk mewujudkan keterpaduan aspek kebijakan, pengelolaan kegiatan, dan aspek pembiayaan diperlukan organisasi dengan struktur seperti pada Gambar 2.2.

Menneg. Ristek sebagai penanggung jawab utama program insentif membentuk tim penilai dari setiap program insentif dengan mendapatkan masukan dari deputi/ penanggung jawab program insentif. Tim penilai mempunyai fungsi utama untuk menyeleksi proposal yang masuk.

Sekretariat Program Insentif bertugas menerima dan mencatat semua proposal yang masuk, mengklasifikasikan proposal berdasarkan karakteristiknya, serta mengelola aspek administratif dari program insentif. Anggota sekretariat terdiri atas wakil setiap deputi/penanggung jawab program insentif dan anggota lain yang akan ditunjuk.

Gambar 2.2 Organisasi Pelaksanaan

Untuk mengawasi kemajuan pelaksanaan kegiatan, dibentuk tim pemantau oleh penanggung jawab setiap program insentif dengan anggota antara lain dari tim penilai. Sedangkan hasil kegiatan pada akhir tahun berjalan akan dievaluasi oleh tim evaluasi.

Pengelola anggaran ditunjuk oleh Menteri Negara Riset dan Tekmologi (Menneg Rstek) yang bertugas menangani administrasi anggaran APBN untuk membiayai kegiatan program insentif.

2.6 Pemantauan dan Evaluasi

a) Pemantauan

1) Kegiatan ini ditujukan untuk memantau kemajuan pelaksanaan program, mencakup:

o kesesuaian antara kegiatan yang telah dilakukan dengan rencana yang dibuat oleh pengusul,

o permasalahan yang dihadapi di lapangan dan memberikan alternatif / kemungkinan solusinya,

Menneg Ristek

Lembaga Pengelola

Pengelola Anggaran

Tim Penilai /Evaluasi

Deputi/ Penanggungjawab Program Insentif Tim Pemantau

Sekretariat Program

Page 14: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

Pedoman Insentif Kementerian Negara Riset dan Teknologi Tahun 2006 11

o kemajuan kegiatan yang telah didanai oleh program insentif yang bersangkutan,

o penggunaan dana dan administrasi keuangan insentif, dan

o Log book (catatan penelitian)/kemajuan kegiatan.

2) Pemantauan dilakukan minimal sekali dalam satu tahun, pada bulan ke enam atau ke tujuh tahun berjalan.

3) Kegiatan pemantauan dapat dilakukan secara in-situ ataupun presentasi.

b) Evaluasi

Kegiatan ini ditujukan untuk mengevaluasi hasil kegiatan pada akhir tahun berjalan.

Page 15: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

Pedoman Insentif Kementerian Negara Riset dan Teknologi Tahun 2006 12

BAB III HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HKI) DAN

MANAJEMEN ASET

Para pengusul diwajibkan untuk melakukan penelusuran pustaka atas prior art atau pengetahuan terdahulu berkaitan dengan tema penelitian yang diusulkan serta membuat pernyataan bahwa kegiatan yang akan dilakukan bukan plagiat. Dari penelusuran tersebut harus dilakukan analisis untuk identifikasi roadmap teknologi terkait, originalitas, kebaharuan (novelty) dan langkah inventif. Untuk itu, para pengusul dapat melakukan penelusuran database, baik yang ada di dalam maupun di luar negeri. Database penting yang tersedia dapat berupa jurnal ilmiah maupun paten atau desain industri.

3.1 Pengelolaan Hak Kekayaan Intelektual dalam Proses Penelitian

a) Buku Catatan Harian Penelitian (Log Book) Sejak awal kontrak setiap peneliti program insentif akan memperoleh sebuah buku catatan harian penelitian (BCHP). Tujuan pemberian BCHP itu adalah untuk menerapkan praktik manajemen riset yang baik (good research management practice) dan untuk urusan perlindungan HKI. BCHP akan berarti apabila diisi sebagaimana mestinya. Pengisian BCHP bukan hanya untuk keperluan ilmiah, melainkan untuk keperluan pembuktian secara hukum. BCHP akan diperlukan apabila yang mengajukan paten atau perlindungan kekayaan intelektual lainnya menghadapi sanggahan dari pihak lain mengenai hak milik yang dimintakan perlindungannya.

b) Publikasi Pelaku iptek yang melaksanakan program insentif wajib mengusahakan penyebaran informasi hasil kegiatan penelitian dan pengembangan serta kekayaan intelektual yang dihasilkan selama tidak mengurangi kepentingan perlindungan kekayaan intelektual.

3.2 Pengelolaan HKI Hasil Penelitian

a) Pengaturan Kepemilikan

Hasil penelitian baik berupa data hasil pengukuran/observasi maupun data yang digunakan oleh suatu kegiatan penelitian di dalam program insentif, baik berupa publikasi, data mentah, maupun kekayaan intelektual, seperti, paten, desain industri, desain tata letak sirkuit terpadu dan hak cipta yang sepenuhnya dibiayai program insentif merupakan hak milik pemerintah. Penelitian yang sebagian dibiayai oleh program insentif dan sebagian oleh pihak lain merupakan milik pemerintah dan pihak lain yang bersangkutan secara bersama.

b) Pengelolaan Kepemilikan

Pengelolaan kekayaan intelektual dan hasil litbang yang dibiayai program insentif dilimpahkan kepada lembaga pengusul.

c) Sumber Dana Pengelolaan HKI

Page 16: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

Pedoman Insentif Kementerian Negara Riset dan Teknologi Tahun 2006 13

Penyediaan dana untuk pengajuan HKI hasil penelitian program insentif, antara lain, biaya penulisan deskripsi (drafting), pendaftaran, dan pemeriksaan substantif bukan menjadi tanggung jawab Kemenneg. Ristek.

d) Pembagian Royalti dan Lisensi

Setiap HKI hasil program insentif yang berhasil dikomersialkan mengikuti pembagian pembayaran royalti dan lisensi sesuai dengan peraturan yang berlaku. Identifikasi dan penentuan nama-nama peneliti yang termasuk sebagai inventor akan dilakukan dan ditetapkan oleh penanggung jawab program insentif yang dibantu oleh tim pakar HKI berdasarkan laporan tahunan dan/atau laporan khusus peneliti dan BCHP yang dimiliki setiap peneliti.

3.3 Manajemen ASET

a) Dasar Hukum

1) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.

3) Keputusan Menteri Keuangan Nomor 01/KM.12/2001 tentang Pedoman Kapitalisasi Barang Milik/Kekayaan Negara dalam Sistem Akuntansi Pemerintah.

4) Keputusan Menteri Keuangan Nomor 18/KMK.018/1999 tentang Klasifikasi dan Kodifikasi Barang Inventaris Milik/Kekayaan Negara.

5) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

b) Kepemilikan Aset Pada Program Insentif

1) Kepemilikan aset yang timbul akibat pelaksanaan program insentif ditetapkan menurut sumber pembiayaannya. Aset hasil pembiayaan dari APBN akan menjadi milik negara dalam hal ini Kemenneg. Ristek.

2) Pengelolaan, kepemilikan, dan pemanfaatan hasil program insentif yang mencakup HKI dilakukan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

3) Sebelum program insentif ini berlangsung, setiap pihak yang terkait telah membuat kesepakatan tentang HKI yang mungkin timbul dalam pelaksanaan program insentif ini.

.

Page 17: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

14

BAB IV PEMBIAYAAN PELAKSANAAN INSENTIF

Pembiayaan insentif Kemenneg. Ristek bersumber dari APBN dalam setiap tahun anggaran. Oleh sebab itu, mekanisme pengajuan, pencairan, dan pelaporan harus mengikuti peraturan yang berlaku.

a) Total anggaran kegiatan untuk semua jenis program insentif pada dasarnya tidak dibatasi, tetapi ditetapkan menurut anggaran yang tersedia.

b) Anggaran kegiatan program insentif disusun dengan pola rencana anggaran dan belanja (RAB). Penyusunan RAB dimaksudkan sebagai bahan penilaian kewajaran penggunaan dana kegiatan program insentif dan tidak dimaksudkan sebagai dasar pertanggungjawaban.

c) Dalam penyusunan RAB anggaran terdiri atas:

1) Gaji/Upah : meliputi belanja untuk honor peneliti utama, peneliti, pembantu peneliti, sekretariat, dan koordinator kegiatan.

2) Belanja Bahan

: meliputi belanja untuk keperluan sehari-hari di antaranya alat tulis kantor (ATK), computer supplies, dan bahan penelitian.

3) Belanja Perjalanan Lainnya

: meliputi belanja untuk perjalanan ke lokasi penelitian yang secara langsung berkaitan dengan objek penelitian, dan perjalanan dalam rangka persiapan serta koordinasi pelaksanaan penelitian dengan sistem pembiayaan lumpsum system

4) Belanja Lain-lain

: meliputi belanja untuk jamuan rapat, narasumber, seminar, sosialisasi/promosi, pencetakan laporan, dan operasional pendukung pelaksanaan penelitian.

d) Standar pembiayaan remunerasi dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

e) Dalam pembiayaan program insentif tidak dimasukkan belanja peralatan atau modal. Apabila dalam RAB terdapat pembelian peralatan dan mesin, peralatan dan mesin tersebut merupakan inventaris Kemenneg. Ristek.

Page 18: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

15

BAB V INSENTIF RISET DASAR

5.1 Latar Belakang

Kebutuhan aplikasi iptek tidak mungkin dapat dipenuhi tanpa upaya mendayagunakan perkembangan iptek. Perkembangan iptek sendiri tidak terlepas dari dukungan berbagai teori yang berasal dari pemikiran, pengetahuan mendasar, atau paradigma baru yang hanya dapat diperoleh melalui kegiatan riset dasar. Karena kegiatan riset dasar merupakan kegiatan yang menuntut motivasi, ketekunan, dan kerja keras dari pelaksana, dalam rangka meningkatkan animo, kegiatan riset perlu didorong dengan menciptakan iklim yang kondusif melalui suatu insentif.

5.2 Tujuan

a) Umum

Membangun kemampuan peneliti dan menguatkan kemampuan institusi untuk melaksanakan riset dasar dan meletakkan dasar kemampuan mengembangkan riset terapan.

b) Khusus

• Memacu kajian kritis bidang keilmuan secara konseptual-teoretis (discovery).

• Menghasilkan studi unggulan yang dilandasi cara berpikir kritis dan independen seirama dengan tingkat perkembangan mutakhir masalah-masalah keilmuan.

• Meningkatkan kemampuan kreatif dan inventif ilmiah (invention) dan/atau pembaharuan metodologi dalam bidang keilmuan tertentu

5.3 Karakteristik

Penelitian yang dilakukan merupakan pengembangan teori, konsep, dan metodologi dari suatu bidang ilmu tertentu. Riset dasar terdiri atas dua jenis, yaitu (1) riset dasar fundamental yang melingkupi kemajuan ilmu serta kepranataan ilmu lanjut, yaitu berupa upaya merumuskan yang belum terjelaskan dan (2) riset dasar perumusan yang melingkupi masalah pertumbuhan pemanfaatan ilmu.

5.4 Tema dan Ruang Lingkup Riset Dasar

Peneliti bebas memilih tema dan ruang lingkup, tetapi tema proposal dianjurkan agar:

a) mendukung bidang fokus pada butir 1.5,

b) bersifat pengembangan ide baru yang kritis dalam bidang keilmuan,

c) memberi kontribusi bagi pembaharuan dan/atau pengembangan serta verifikasi teori dan konsep baru serta metodologi dalam bidang keilmuan,

d) memberi manfaat akademik bagi pengembangan teori dan kajian ilmiah yang mutakhir (sesuai dengan state of the arts dalam bidang ilmu tertentu), dan

e) memberi manfaat teknis metodologis bagi pengembangan cara serta instrumen untuk melakukan penelitian.

Page 19: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

16

5.5 Keluaran Riset Dasar

a) Kemampuan peneliti dan institusi dalam melaksanakan riset dasar dan meletakkan dasar kemampuan mengembangkan riset terapan.

b) Konstruksi teoretis dan metodologis yang dipublikasikan dalam jurnal nasional dan/atau jurnal internasional.

c) Peta dan penjelasan masalah fundamental bidang keilmuan

5.6 Unsur dan Bobot Penilaian

Sebagai tolok ukur keberhasilan dipakai ketentuan pada Tabel 5.1 di bawah ini.

Tabel 5.1 Nilai dan Bobot Penilaian

No. UNSUR YANG DINILAI BOBOT

1. Menawarkan ide baru baik secara teoretis maupun metodologis dalam memaknai secara kritis kecenderungan perkembangan bidang keilmuan

40

2. Memiliki bangunan konseptual yang kuat dan jelas 30

3. Memenuhi persyaratan ilmiah 20

4. Kontribusi biaya dari penerima insentif 10

5.7 Peneliti

a) Riset dasar ini bersifat kompetitif dan terbuka untuk semua peneliti Indonesia, baik dari lembaga pemerintahan, universitas negeri/swasta maupun lembaga swadaya masyarakat.

b) Bidang yang diteliti harus sesuai dengan latar belakang pendidikan dan track record peneliti utama.

c) Setiap riset dilaksanakan oleh seorang peneliti utama dan paling banyak 2 orang peneliti lain serta dibantu oleh paling banyak 3 orang pembantu peneliti dengan bidang keahlian yang saling mendukung.

d) Peneliti yang sudah menjadi peneliti utama dalam program riset lainnya pada periode yang sama tidak diperkenankan menjadi peneliti utama dalam program riset dasar; tetapi diperkenankan menjadi anggota tim peneliti.

e) Dana riset dasar tidak dapat dipakai untuk mendanai disertasi strata tiga (S3).

5.8 Tolok Ukur Keberhasilan

a) Terbentuknya kemampuan peneliti dan institusi dalam melaksanakan riset dasar dan meletakkan dasar kemampuan mengembangkan riset terapan.

b) Terbangunnya sejumlah konstruksi teoretis dan metodologis yang dipublikasikan dalam jurnal nasional dan/atau jurnal internasional.

c) Terdapatnya peta dan penjelasan masalah fundamental bidang keilmuan.

Page 20: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

17

5.9 Pembiayaan

a) Program riset dasar terdiri atas kegiatan-kegiatan riset yang direncanakan untuk dilaksanakan dalam kurun waktu dua sampai tiga tahun.

b) Hasil riset pada tahun yang bersangkutan dan rencana kegiatan untuk tahun berikutnya akan dievaluasi dan dibahas secara rinci setiap tahun.

c) Bagi riset yang dinilai tidak layak untuk dilanjutkan, baik dari segi kelayakan bangunan konseptual yang telah dihasilkan, komitmen pelaksanaan riset, maupun masalah lainnya dapat dipertimbangkan untuk dihentikan.

d) Besarnya dana per tema penelitian setiap tahun akan ditetapkan kemudian.

5.10 Seleksi (lihat Bab II)

Page 21: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

18

5.11 Format Proposal

Halaman Depan (cover) Proposal

PROPOSAL

Judul Penelitian yang Diusulkan

PROGRAM INSENTIF RISET DASAR

LEMBAGA/INSTITUSI PENGUSUL

Alamat Lengkap dan Kode Pos/Telepon/HP/Faksimile/e-mail TANGGAL/BULAN/TAHUN

Page 22: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

19

Keterangan Umum

Judul Penelitian : ................................................................................................. Fokus Bidang Penelitian (pilih yang sesuai):

a) ketahanan pangan; b) teknologi kesehatan dan obat-obatan; c) sumber energi baru dan terbarukan; d) teknologi dan manajemen transportasi; e) teknologi informasi dan komunikasi; f) teknologi pertahanan dan keamanan.

Lokasi Penelitian : .................................................................................................

Keterangan Lembaga Pelaksana/Pengelola Penelitian A. Lembaga Pelaksana Penelitian Nama Koordinator/Peneliti Utama Nama Lembaga/Institusi Unit Organisasi Alamat Telepon/Faksimile/e-mail

B. Lembaga lain yang terlibat (dapat lebih dari satu)

Nama Koordinator Nama Lembaga Unit Organisasi Alamat Telepon/Faksimile/e-mail

Rekapitulasi Biaya

No. Uraian Jumlah (Rp) 1. Gaji dan Upah 2. Bahan Habis Pakai 3. Peralatan

4. Perjalanan 5. Lain-Lain

Jumlah Biaya

Setuju diusulkan:

Koordinator Pimpinan Kepala Kegiatan Mitra Pemda/Lembaga Lain Lembaga/Institusi

………………… ……………..….. …………………

Page 23: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

20

Proposal Teknis

1. Abstrak

Tuliskan secara singkat, komprehensif, signifikansi konseptual usulan riset Saudara, kemudian diikuti dengan latar belakang permasalahan, tujuan, dan kegunaan hasil riset, serta metodologi yang akan digunakan untuk membedah riset tersebut.

2. Pendahuluan

Jelaskan alur pikir pemilihan topik dan area riset yang mencakup latar belakang, ruang lingkup dan batas-batas riset, asumsi yang digunakan, dan tujuan umum riset.

3. Signifikansi Penelitian Kemukakan urgensi dan manfaat utama hasil riset yang akan dilakukan.

4. Kerangka Konseptual

Kemukakan kerangka teoretis yang dipakai dan deskripsikan hubungan antara masalah yang diteliti dan kerangka tersebut serta hubungannya dengan penelitian terdahulu. Kemukakan hubungan antara variabel dan faktor yang saling terkait (cohesive).

5. Telaah Kepustakaan

Agar menyampaikan tinjauan kepustakaan (literature review) dalam bidang yang dikaji atas riset terdahulu yang ditelusuri. Hubungan antara hasil tinjauan kepustakaan dan kerangka konseptual yang dikembangkan perlu diperlihatkan dengan jelas.

6. Metodologi

Jelaskan pendekatan yang dipakai, konsep dan definisi kerja, sumber dan teknik pengumpulan data, teknik analisa data, serta permasalahan dan limitasi data.

7. Personil Pelaksana Penelitian Cantumkan nama lengkap, gelar kesarjanaan, pria/wanita, unit kerja, bidang keahlian dan tugas dalam penelitian, pendidikan akhir, alokasi waktu (jam/minggu), lembaga.

8. Jadwal Penelitian

Page 24: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

21

BAB VI

INSENTIF RISET TERAPAN

6.1 Latar Belakang

Program Insentif Riset Terapan merupakan kegiatan riset dengan penekanan utama pada peningkatkan kapasitas iptek. Program ini merupakan pengembangan dan penajaman dari Program Riset Unggulan Terpadu yang telah berjalan selama lebih dari 12 tahun.

Skim insentif ini dipandang perlu karena jumlah hasil riset yang terserap dan diadopsi oleh industri di dalam negeri masih sedikit. Harga bahan untuk keperluan riset yang dipenuhi oleh produk pasar luar negeri semakin tinggi. Terdapatnya ancaman dan tantangan di dalam kegiatan perdagangan internasional berkaitan dengan jumlah paten yang dihasilkan. Di samping itu berbagai upaya untuk semakin memperkukuh pranata kebijakan, baik di bidang industri maupun kegiatan riset iptek masih perlu didorong. Kegiatan riset ini memiliki nilai ilmiah dan nilai strategis-ekonomis yang tinggi sebab dapat segera diaplikasikan untuk memecahkan masalah yang dihadapi bangsa saat ini. Alur pemikiran mengenai latar belakang, masalah, hipotesis, metodologi, dan analisis harus memiliki dampak positif terhadap pembangunan.

Program Insentif Riset Terapan adalah bantuan pembiayaan program penelitian untuk menerapkan ilmu dasar untuk menghasilkan teknologi, Aplikasi ataupun usulan penyelesaian suatu masalah yang terkait dengan bidang-bidang prioritas. Pendekatan permasalahan yang digunakan untuk riset terapan mencakup komoditas, sosial/ lingkungan ataupun kelembagaan/kebijakan yang secara nyata memiliki dampak positif terhadap penyelesaian masalah pembangunan bangsa dengan batasan sebagai berikut:

a) dilaksanakan dalam waktu tidak lebih dari 3 (tiga) tahun dan

b) diarahkan untuk memecahkan masalah-masalah ilmiah.

6.2 Tujuan

Program Insentif Riset Terapan dirancang sebagai suatu instrumen kebijakan Kemenneg. Ristek yang bertujuan untuk:

a) Mengorientasikan kemampuan sumber daya manusia di lembaga penelitian dan pengembangan, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah maupun swasta, serta perguruan tinggi dan industri agar mendorong penguasaan iptek dari sejumlah bidang yang ditentukan dalam rangka mendukung upaya penyelesaian masalah pembangunan dalam jangka pendek dan menengah;

b) Membangun jaringan keterpaduan kerja sama antara peneliti dalam bidang tertentu agar dapat bersama-sama membentuk kemampuan mengembangkan hasil riset terapan yang diperlukan untuk menumbuhkan kapasitas inovasi produksi sejalan dengan kemajuan teknologi (state of the art of technology);

c) Memanfaatkan berbagai sumber daya riset yang tersedia.

Secara khusus Program Insentif Riset Terapan ditujukan untuk meningkatkan dan menyelaraskan penguasaan iptek dengan memadukan SDM, dana, dan sarana/prasarana riset yang tersedia dalam rangka pembangunan sistem nasional inovasi yang lebih terpadu.

Page 25: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

22

6.3 Karakteristik

a) Sifat keunggulannya ditunjukkan dengan kegiatan penelitian yang bermuara pada dua orientasi, yaitu (i) pemecahan masalah jangka pendek dan menengah yang dihadapi oleh bangsa Indonesia dan (ii) peningkatan nilai tambah dari permasalahan proses produksi (added value);

b) Karena penekanannya pada pengembangan kapasitas riptek secara luas, program ini bersifat bottom-up. Penentuan bidang dan tema penelitian lebih bersifat makro dan dimaksudkan untuk menekankan prioritas kegiatan sebagai unggulan pada perioda waktu yang ditentukan. Topik atau judul penelitian ditentukan sendiri oleh para peneliti;

c) Aspek yang sangat penting dalam unsur keterpaduan adalah kerja sama antarpeneliti dari berbagai lembaga penelitian dalam disiplin ilmu yang saling melengkapi dengan memanfaatkan sarana dan prasarana laboratorium yang telah tersedia;

d) Hasil Program Insentif Riset Terapan masih merupakan hasil antara dan memerlukan tindak lanjut para peneliti yang bersangkutan. Oleh karena itu, hasil penelitian yang telah dihasilkan paling sedikit harus disebarluaskan kepada publik secara luas, baik dalam bentuk publikasi maupun melalui wahana informasi lain agar dapat dimanfaatkan.

e) Kegiatan riset ini dilaksanakan dalam waktu tidak lebih dari tiga tahun.

6.4 Keluaran Kegiatan Riset Terapan

Keluaran kegiatan riset ini berupa (i) produk yang dapat dimanfaatkan pihak ketiga (industri, swasta, atau pemerintah); (ii) temuan yang dapat dipatenkan; (iii) prototype, atau (iv) tulisan ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah nasional atau internasional yang terakreditasi.

6.5 Tema dan Ruang Lingkup

Mengacu pada butir 1.5 bidang fokus, ruang lingkup penelitian Program Insentif Riset Terapan akan difokuskan pada upaya merealisasikan peta-jalan (roadmap) penelitian dan pengembangan yang telah diuraikan dalam Kebijakan Strategis Nasional Iptek 2004--2009.

6.6 Unsur dan Bobot Penilaian

a) Penilaian proposal penelitian ditekankan pada unsur-unsur (i) orisinalitas; (ii) unsur pembaharuan; (iii) kelayakan (sumber daya manusia, teknologi, sarana dan prasarana, serta waktu dan pembiayaan); dan (iv) keterkaitan antara metodologi dan tujuan penelitian.

b) Proposal harus secara jelas menunjukkan adanya (i) keterkaitan antara kegiatan penelitian yang diusulkan dan pemilihan tema yang sesuai; (ii) dampak hasil penelitian terhadap kemampuan dan pengembangan SDM, institusi, dan aturan/norma di bidang yang dipilih; (iv) tahapan penelitian dan hypothetical results di dalam periode waktu yang diusulkan.

c) Untuk menjaga aktualisasi tema dan mendukung unsur kebaharuan dalam penelitian yang diajukan, peneliti dianjurkan untuk (i) melakukan preliminary research; (ii) melakukan patent-searching dan preferrable patentable product; (iii) melakukan

Page 26: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

23

preliminary survey tentang market demand; (iv) mengutamakan asas manfaat bagi pemakai. Kriteria dan bobot penilaian dicantumkan pada Tabel 6.1 berikut.

Tabel 6.1 Kriteria dan Bobot Penilaian

d) Proposal penelitian juga dipersyaratkan untuk mencakup prospek ekonomis hasil penelitian dalam waktu kurang dari 10 tahun dan menunjukkan secara riil keterkaitan hasil penelitian dengan jenis industri yang dapat atau yang akan menggunakannya.

Dalam rangka mendukung program pemerintah dalam memanfaatkan clean development mechanism, penelitian yang mengimplementasikan gagasan peningkatan lingkungan hidup yang berkaitan dengan hal tersebut di atas akan diberikan apresiasi yang lebih baik.

No. KRITERIA PENILAIAN

A ILMIAH Bobot

(A)

A.1 Kejelasan perumusan masalah penelitian yang diajukan

A.2 Tingkat komprehensif abstrak dalam menjelaskan penelitian yang diajukan

A.3 Tingkat rasionalitas metodologi penyelesaian masalah yang diajukan

A.4 Keterkaitan metodologi dengan tujuan penelitian

A.5 Tinjauan penelitian sebelumnya dalam mendukung penelitian yang diajukan

30%

No. KRITERIA PENILAIAN

B PEMBAHARUAN DAN PEMAJUAN IPTEK Bobot

(B)

B.1 Keorisinilan (orisinalitas)

B.2 Unsur pembaharuan

B.3 Kelayakan sumber daya dalam mendukung ketercapaian hasil yang diharapkan

B.4 Aktualitas tema yang didukung oleh preliminary research, IP atau patent searching, market study, dsb.

30%

No. KRITERIA PENILAIAN

C KONTRIBUSI TERHADAP PEMBANGUNAN Bobot

(C)

C.1 Tingkat keunggulan terhadap produk yang sudah ada

C.2 Tingkat kemanfaatan hasil penelitian dalam menyelesaikan permasalahan pembangunan

C.3 Cakupan prospek ekonomis hasil penelitian

C.4 Keterkaitan hasil penelitian dengan industri yang dapat menggunakannya

40%

Page 27: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

24

6.7 Peneliti

a) Kedudukan peneliti adalah di lembaga riset, perguruan tinggi, dan industri, baik pemerintah maupun swasta.

b) Setiap riset dipimpin oleh seorang peneliti utama dan beberapa peneliti lainnya serta dibantu oleh teknisi dengan bidang keahlian yang mendukung. Program Insentif Riset Terapan tidak ditujukan untuk membiayai riset untuk program S2 dan S3, namun informasi yang diperolehnya dapat digunakan sebagai bagian dari tesis/disertasi.

c) Peneliti utama dianjurkan untuk melibatkan mahasiswa (S1, S2, S3) sebagai tenaga teknisi dan mendapat honor sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan syarat adanya supervisi yang ketat.

d) Seorang peneliti yang telah menjadi peneliti utama pada suatu program riset tidak diperkenankan merangkap sebagai peneliti utama dalam program insentif lain yang didanai oleh Kemenneg. Ristek, tetapi dapat menjadi anggota peneliti pada suatu program insentif riset lain dengan catatan bahwa jumlah jam kerja tidak lebih dari 30 jam per minggu atau maksimal 100 jam per bulan.

e) Dalam hal peneliti utama mendapatkan lebih dari satu pendanaan program insentif dari Kemenneg. Ristek, kepadanya dianjurkan untuk memilih salah satu program insentif dan mengundurkan diri dari program insentif yang lain.

f) Seorang peneliti utama dalam salah satu program insentif yang telah selesai dilakukan dapat mengajukan riset berikutnya dengan menyertakan/melampirkan hasil rekomendasi panel pakar tentang hasil penelitian sebelumnya.

6.8 Tolok Ukur Keberhasilan Program

Keberhasilan program harus ditinjau dengan parameter sebagai berikut :

a) Dihasilkannya alternatif jawaban terhadap permasalahan yang dihadapi oleh pembangunan nasional dalam bentuk sistematika tracking Program Insentif Riset Terapan, basis-data, meningkatnya jumlah publikasi, dan indeks-sitasi tentang hasil-hasil penelitian yang telah didanai oleh Program Insentif Riset Terapan yang dapat diakses oleh publik;

b) Teradopsinya sebagian hasil Program Insentif Riset Terapan baik dalam bentuk penelitian lanjut, property right (paten, design, dan copy rights) maupun kemitraan dengan dunia usaha;Terbentuknya research resource net-work yakni jaringan sumber daya penelitian ilmu pengetahuan dan teknologi;

c) Peningkatan upaya pemberdayaan SDM, sarana dan prasarana penelitian yang sudah tersedia dan melibatkan kerja sama antarinstansi atau antarinstitusi dan keterkaitannya dengan program sektor lain.

Page 28: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

25

6.9 Format Proposal

Halaman Depan (cover) Proposal

PROPOSAL

Judul Penelitian yang Diusulkan

PROGRAM INSENTIF RISET TERAPAN

LEMBAGA/INSTITUSI PENGUSUL

Alamat Lengkap dan Kode Pos/Telepon/HP/Faksimile/e-mail TANGGAL/BULAN/TAHUN

Page 29: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

26

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Kegiatan/Riset : .................................................................................. Program : Bidang : .................................................................................. Pelaku/Peneliti Utama : Jenis Kelamin : ........................... Lama Kegiatan/Riset : ........................... tahun Tahun mulai : 2007 Total Biaya : Rp..................................... Tahun I (2007) : Rp..................................... Tahun II (2008) : Rp..................................... Tahun III (2009) : Rp…..................................

……………, ……………….. 2006

Pimpinan Lembaga Pelaksana Riset Pelaku/Peneliti Utama (Penanggung Jawab)

Dekan/Kalemlit/Kapus/Kapuslitbang NIP / NRP

Mengetahui, Pimpinan Unit Pelaksana Riset

(Rektor/Pembantu Rektor/Deputi Ketua/Kepala Badan)

Page 30: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

27

Keterangan Umum

Judul Penelitian : ................................................................................................. Fokus Bidang Penelitian (pilih yang sesuai):

a) ketahanan pangan; b) teknologi kesehatan dan obat-obatan; c) sumber energi baru dan terbarukan; d) teknologi dan manajemen transportasi; e) teknologi informasi dan komunikasi; f) teknologi pertahanan dan keamanan.

Lokasi Penelitian : .................................................................................................

Keterangan Lembaga Pelaksana/Pengelola Penelitian A. Lembaga Pelaksana Penelitian Nama Koordinator/Peneliti Utama Nama Lembaga/Institusi Unit Organisasi Alamat Telepon/Faksimile/e-mail

B. Lembaga lain yang terlibat (dapat lebih dari satu)

Nama Koordinator Nama Lembaga Unit Organisasi Alamat Telepon/Faksimile/e-mail

Rekapitulasi Biaya

No. Uraian Jumlah (Rp) 1. Gaji dan Upah 2. Bahan Habis Pakai 3. Peralatan

4. Perjalanan 5. Lain-Lain

Jumlah Biaya

Setuju diusulkan:

Koordinator Pimpinan Kepala. Kegiatan Mitra Pemda/Lembaga Lain Lembaga/Institusi

………………… ……………..….. …………………

Page 31: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

28

Proposal Teknis

1. Abstrak

Tuliskan secara komprehensif riset yang akan dilaksanakan dengan menjelaskan masalah ilmiah yang akan diteliti dan latar belakang, tahap-tahap penelitian, hipotesis yang akan dibuktikan, kegunaan hasil riset, dan metodologi yang digunakan.

2. Pendahuluan

Jelaskan alur pikir pemilihan topik dan area riset yang mencakup latar belakang, ruang lingkup dan batas-batas penelitian, asumsi yang digunakan, dan tujuan umum riset. Selain itu, sampaikan pula tinjauan (state of the art review) atas paten/riset terdahulu serta perbedaan antara tinjauan paten/riset yang ada dan ruang lingkup usulan riset Anda.

3. Perumusan Masalah

Jelaskan masalah yang akan diteliti dan jelaskan pula rencana penyelesaian sesuai dengan metodologi, lengkapi dengan teknik observasi, pengumpulan data, pengolahan data, dan penafsiran, serta jelaskan pula kesiapan tenaga pelaksana.

4. Metodologi

Jelaskan rencana, tempat, waktu, pengambilan sampel, penentuan unit analisis, cara dan instrumen pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, serta uji mutu (quality control) data sesuai dengan rancangan (design) riset. Dengan metodologi ini dapat diperkirakan hasil penelitian yang akan diperoleh secara utuh.

5. Rancangan (Design) Riset

Jelaskan pendekatan dan strategi yang akan diambil untuk memperoleh jawaban pertanyaan riset dan pencapaian tujuan riset.

Dalam mencantumkan pilihan rancangan riset harus disertakan alasan mengapa dipilih rancangan tersebut, sekaligus diuraikan pula keunggulan dan kelemahannya. Rancangan riset harus menjelaskan secara rinci dan berurutan tahapan riset yang dilakukan dan kaitan antara tahapan yang satu dan tahapan yang lain. Dengan demikian, pemantauan bagi peneliti ataupun bagi panel pakar sebagai pengevalusi akan mudah dilakukan. Selain itu, hasil akhir riset dapat pula diperkirakan.

6. Hasil yang Diharapkan

Cantumkan hasil yang akan dicapai pada akhir penelitian dan publikasikan pada jurnal ilmiah. Publikasi merupakan keharusan karena itu sebutkan jurnal ilmiah yang akan dipakai.

7. Personil Pelaksana Penelitian (Peneliti dan Teknisi) Cantumkan nama lengkap, gelar kesarjanaan, pria/wanita, unit kerja, bidang keahlian dan tugas dalam penelitian, pendidikan akhir, alokasi waktu (jam/minggu), lembaga.

8. Jadwal Penelitian

Page 32: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

29

BAB VII INSENTIF PENINGKATAN KAPASITAS IPTEK

SISTEM PRODUKSI

7.1 Latar Belakang

Untuk mendorong investasi dalam bidang penelitian, pengembangan, dan rekayasa di dunia industri dan untuk mendorong terjadinya interaksi antara lembaga penyedia iptek dan industri, pemerintah menyelenggarakan instrumen kebijakan berupa insentif yang diberi nama Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi.

Insentif Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi mengandung pengertian sebagai berikut. Peningkatan adalah proses meningkatkan, sedangkan meningkatkan adalah upaya untuk menambah tingkat, derajat, kualitas ataupun kuantitas. Kapasitas iptek adalah besarnya potensi untuk mengadopsi, mengadaptasi, dan mengembangkan iptek. Sistem produksi adalah kumpulan beberapa komponen (antara lain, masukan, proses, dan pengelolaan) yang saling berinteraksi sehingga dihasilkan produk barang dan/atau jasa. Secara keseluruhan Insentif Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi adalah seluruh upaya untuk menaikkan potensi adopsi, adaptasi, dan pengembangan teknologi bagi tingginya daya saing barang dan/atau jasa melalui pengoptimalan masukan (optimalisasi input), proses, dan pengelolaan industri.

7.2 Tujuan

Insentif bertujuan untuk meningkatkan kegiatan riset di bidang industri dalam bentuk riset kemitraan dan cost sharing antara lembaga penelitian, pengembangan, dan rekayasa (litbangyasa) dengan industri. Di samping itu, sistem Insentif Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi juga bertujuan mendorong proses difusi teknologi melalui pengembangan teknologi yang bermanfaat bagi perekonomian dan produktivitas industri secara luas.

7.3 Karakteristik

a) Ciri khas kegiatan adalah adanya kemitraan antara lembaga penelitian dan industri;

b) Sifat utama penelitian/kegiatan adalah riset di daerah hilir yang bermuara pada perbaikan atau penciptaan proses produksi baru yang diterapkan dalam sistem produksi;

c) Sifat pengusulan kegiatan adalah bottom-up dan diusulkan oleh peneliti yang bermitra dengan sistem produksi (industri). Bidang dan tema penelitian ditentukan sendiri oleh peneliti dan mitra industri, namun bidang dan tema yang mendukung enam bidang fokus penelitian akan memperoleh prioritas.

7.4 Keluaran

keluaran dari kegiatan yang didanai dengan sistem insentif ini, antara lain, adalah prototipe, hasil uji coba prototipe, modifikasi sistem produksi untuk produk baru, peningkatan skala produksi, penerapan sistem kendali/otomatisasi, manajemen sistem produksi, dan standardisasi sistem produksi dan HKI.

7.5 Tema dan Ruang Lingkup

Page 33: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

30

Sejalan dengan RPJM, tema dan ruang lingkup mengacu pada butir 1.5 bidang fokus.

7.6 Tolok Ukur Keberhasilan Program

a) Peningkatan inovasi teknologi yang dilaksanakan lembaga litbang dan diterapkan di Industri.

b) Peningkatan jumlah produk baru yang berkualitas sebagai hasil penelitian dan pengembangan dan/atau munculnya industri baru.

c) Peningkatan kualitas dan kuantitas kemitraan antara industri dan lembaga litbang.

7.7 Unsur dan Bobot Penilaian

Persyaratan umum proposal untuk dapat diajukan melalui mekanisme pembiayaan ini adalah sebagai berikut.

a) Adanya kemitraan antara lembaga litbangyasa dan industri.

Kemitraan dalam kegiatan Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi minimal diikuti oleh satu industri dengan satu lembaga litbangyasa dan/atau perguruan tinggi yang dikuatkan dengan surat resmi memorandum of understanding atau surat kesepakatan lain yang sejenis yang berisi kesepatan pelaksanaan serta pembiayaan bersama pada kegiatan yang dibiayai dengan insentif ini.

b) Proposal diajukan oleh kedua belah pihak.

Pengajuan usulan Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi harus dilakukan oleh lembaga litbangyasa yang bermitra dengan industri, serta harus dijelaskan aspek state of the art of technology (aplikasi paten, modifikasi paten yang telah ada, atau inovasi teknologi baru).

c) Jangka waktu pelaksanaan Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi maksimal dua tahun.

Pelaksanaan kegiatan akan dievaluasi setiap tahun untuk menentukan apakah kegiatan tersebut dapat dilanjutkan atau dihentikan pembiayaannya, sedangkan jangka waktu pelaksanaan Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi maksimal adalah dua tahun dengan proporsi pendanaan yang wajar antara pemerintah (APBN) dan industri.

d) Kegiatan yang tidak mempunyai prospek ekonomi, tetapi mempunyai sifat strategis seperti bidang pertahanan dapat juga diajukan.

Penilaian kelayakan kegiatan Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi terdiri atas tiga kriteria utama yaitu sebagai berikut.

a) Prospek Komersial bagi Mitra Industri

Hasil kegiatan Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk secara komersial yang berpeluang untuk menciptakan pasar baru dalam waktu yang tidak terlalu lama, sekitar satu hingga dua tahun setelah kegiatan selesai. Oleh karena itu, kegiatan ini lebih ditekankan pada kegiatan-kegiatan yang lebih bersifat hilir, seperti, pengembangan prototipe, uji coba prototipe, modifikasi sistem produksi untuk produk baru, peningkatan skala produksi, dan penerapan sistem kendali atau otomatisasi. Peserta Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi, khususnya dari pihak industri, diharapkan sudah memperhitungkan prospek bisnis yang dihasilkan apabila

Page 34: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

31

kegiatan berjalan dengan sukses. Komitmen industri dalam melakukan tindak lanjut setelah kegiatan selesai menjadi bahan pertimbangan utama dalam penilaian. Untuk dapat mengetahui prospek komersial penelitian yang dilakukan, usulan harus dilengkapi dengan suatu kajian kelayakan teknoekonomi.

b) Kelayakan Teknis

Fokus program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi adalah pemecahan masalah industri yang berkaitan dengan perbaikan proses produksi dan peningkatan mutu produk. Keberhasilan suatu kegiatan tidak hanya bergantung pada baik tidaknya prakarsa kegiatan teknologi yang ditawarkan. Penilaian terhadap usulan kegiatan juga mempertimbangkan beberapa aspek, seperti, kemampuan teknis yang dimiliki para peneliti/perekayasa, prasarana, dan peralatan yang ada di samping perencanaan/desain dalam implementasinya. Dalam hal lembaga yang sudah memiliki renstra, kesesuaian usulan dengan program renstra tersebut akan menjadi pertimbangan utama.

c) Manfaat Ekonomi secara Luas

Keberhasilan kegiatan Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi tidak hanya dilihat dari manfaat yang diperoleh oleh partisipannya secara langsung, tetapi juga teknologi yang dikembangkan juga bisa memiliki dampak pada ekonomi dan industri yang lebih luas. Hasil kegiatan diharapkan mempunyai nilai strategis yang memungkinkan terjadinya spin off hasil kegiatan menjadi industri baru. Selain itu, diharapkan pula hasil kegiatan tersebut memberikan kontribusi terhadap sektor lain dan meningkatkan pemanfaatan sumber daya lokal.

d) Bobot Penilaian

Bobot penilaian ditunjukkan pada Tabel 7.1.

Tabel 7.1 Kriteria dan Bobot Penilaian

KRITERIA BOBOT Prospek Komersial 45% Kelayakan Teknis 35% Manfaat Ekonomi secara Luas 20%

7.8 Ketentuan bagi Peneliti

a) Kegiatan Insentif Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi terbuka untuk semua peneliti Indonesia, baik dari lembaga pemerintahan, perguruan tinggi negeri/swasta, maupun lembaga swadaya masyarakat.

b) Latar belakang pendidikan dan track record peneliti utama harus sesuai dengan bidang yang akan diteliti. Track record adalah indikator utama kualitas peneliti; gelar formal pascasarjana dalam salah satu cabang ilmu tertentu yang sesuai dengan bidang penelitian akan menjadi bahan pertimbangan dalam menilai kualifikasi peneliti.

c) Setiap riset dilaksanakan oleh seorang peneliti utama dan paling banyak lima orang peneliti lainnya, serta dibantu oleh paling banyak lima orang pembantu peneliti dengan bidang keahlian yang saling mendukung.

d) Peneliti yang sudah menjadi Peneliti Utama dalam program riset lainnya pada

Page 35: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

32

periode yang sama tidak diperkenankan menjadi peneliti utama dalam kegiatan ini, tetapi diperkenankan menjadi anggota tim peneliti.

e) Mahasiswa pascasarjana yang meneliti bidang yang sesuai dengan kegiatan Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi diperbolehkan untuk menjadi pembantu peneliti atau anggota tim peneliti sepanjang mitra industri menyetujuinya. Namun, dana kegiatan ini tidak dibenarkan jika digunakan untuk mengganti uang kuliah.

Page 36: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

33

7.9 Format Proposal

Halaman Depan (cover) Proposal

PROPOSAL

Judul Penelitian yang Diusulkan

PROGRAM INSENTIF PENINGKATAN KAPASITAS IPTEK SISTEM PRODUKSI

LEMBAGA/INSTITUSI PENGUSUL

Alamat Lengkap dan Kode Pos/Telepon/HP/Faksimile/e-mail TANGGAL/BULAN/TAHUN

Page 37: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

34

Keterangan Umum Judul Penelitian : ................................................................................................. Fokus Bidang Penelitian (pilih yang sesuai):

a) ketahanan pangan; b) teknologi kesehatan dan obat-obatan; c) sumber energi baru dan terbarukan; d) teknologi dan manajemen transportasi; e) teknologi informasi dan komunikasi; f) teknologi pertahanan dan keamanan.

Lokasi Penelitian : .................................................................................................

Keterangan Lembaga Pelaksana/Pengelola Penelitian A. Lembaga Pelaksana Penelitian Nama Koordinator/Peneliti Utama Nama Lembaga/Institusi Unit Organisasi Alamat Telepon/Faksimile/e-mail

B. Lembaga lain yang terlibat (dapat lebih dari satu)

Nama Koordinator Nama Lembaga Unit Organisasi Alamat Telepon/Faksimile/e-mail

Rekapitulasi Biaya

No. Uraian Jumlah (Rp) 1. Gaji dan Upah 2. Bahan Habis Pakai 3. Peralatan

4. Perjalanan 5. Lain-Lain

Jumlah Biaya

Setuju diusulkan:

Koordinator Pimpinan Kepala. Kegiatan Mitra Pemda/Lembaga Lain Lembaga/Institusi

……………… ……………..….. …………………

Page 38: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

35

Proposal Teknis

1. Abstrak

Tuliskan secara komprehensif kegiatan riset yang akan dilaksanakan dengan menjelaskan masalah yang akan diteliti dan latar belakang, tahap-tahap kegiatan/penelitian, kegunaan hasil, dan metodologi yang digunakan.

2. Pendahuluan

• Latar Belakang Latar belakang memuat informasi dasar perlunya dilaksanakan kegiatan penelitian ini, masalah iptek yang dihadapi pada saat ini, peluang pemanfaatan hasil inovasi riset yang ditawarkan, dll.

• Tujuan dan Sasaran Tulis secara jelas tujuan dan sasaran kegiatan.

3. Kelayakan Teknis dan Metodologi

• Uraikan keuntungan, keunggulan, dan manfaat yang diperoleh dari keberhasilan kegiatan yang akan dilaksanakan, serta metoda yang akan digunakan dalam pencapaian sasaran (perumusan masalah, formulasi tujuan).

• Cantumkan lingkup dan tahap kegiatan beserta alur yang akan dilaksanakan. • Uraikan ketersediaan sumber daya manusia (personal pelaksana beserta track record

individual maupun tim) dan sarana prasarana pendukung kegiatan.

4. Prospek

• Status Teknologi Status teknologi berisi uraian mengenai kondisi teknologi yang ada pada saat ini dan yang sedang digunakan oleh masyarakat dan industri

• Solusi Iptek yang Ditawarkan Solusi iptek yang ditawarkan berisi rencana inovasi riset yang akan dilaksanakan sebagai upaya iptek yang dapat didayagunakan oleh masyarakat dan industri.

• Pemanfaatan Hasil Riset Pemanfaatan hasil riset berisi uraian tentang manfaat hasil yang akan diperoleh secara kuantitatif dan kualitatif terukur apabila kegiatan berakhir

5. Manfaat Ekonomi

• Dampak Ekonomis Pemanfaatan Hasil Dampak ekonomis pemanfaatan hasil berisi uraian mengenai dampak ekonomi yang akan dicapai apabila hasil diterapkan dilihat dari ekonomi mikro (perusahaan).

• Kontribusi terhadap Sektor Lain Kontribusi terhadap sektor lain berisi uraian tentang potensi pemanfaatan hasil (kemungkinan adanya dampak ikutan yang mungkin timbul akibat pemanfaatan hasil riset dilihat dari segi ekonomis maupun dari pengembangan iptek).

6. Personil Pelaksana Kegiatan Cantumkan nama lengkap, gelar kesarjanaan, pria/wanita, unit kerja, bidang keahlian dan tugas dalam kegiatan, pendidikan akhir, alokasi waktu (jam/minggu), lembaga.

7. Jadwal Kegiatan Jadwal kegiatan memuat uraian kegiatan dan jadwal waktu pelaksanaan serta memuat keluaran setiap kegiatan (dibuat dalam bentuk tabel).

Page 39: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

36

BAB VIII

INSENTIF PERCEPATAN DIFUSI DAN PEMANFAATAN IPTEK

8.1 Latar Belakang

Program Percepatan Difusi dan Pemanfaatan Iptek dikembangkan dengan pertimbangan bahwa banyak sektor produksi unggulan kurang dapat berkembang karena lemahnya penguasaan iptek yang terkait. Di sisi lain, iptek yang terkait dengan suatu sektor produksi unggulan mengalami kemajuan yang semakin cepat. Tanpa usaha yang ekstensif dan berjangka panjang untuk menguasai dan menerapkan kemajuan iptek, perkembangan sektor produksi tersebut akan semakin tertinggal. Oleh sebab itu, diperlukan usaha yang secara komprehensif dapat mempercepat difusi dan pemanfaatan iptek yang terkait dengan perkembangan suatu sektor produksi unggulan, menumbuhkan penguasaannya, serta mendorong pemanfaatannya secara nyata ke dalam kegiatan produksi yang spesifik. Oleh karena itu, Program Percepatan Difusi dan Pemanfaatan Iptek ini sangat terkait dengan penguatan mata rantai dukungan teknologi (technology supply chain).

8.2 Tujuan

Program ini secara umum bertujuan untuk mendifusikan dan memanfaatkan hasil riset iptek yang potensial, baik dari lembaga litbang, perguruan tinggi, maupun masyarakat umum yang menghasilkan inovasi di bidang iptek ke dalam dunia usaha dan ke dalam kegiatan sosial ekonomi masyarakat.

Adapun tujuan khusus program ini adalah:

a) mempercepat penyerapan hasil riset iptek ke dalam dunia usaha (komersialisasi) serta ke dalam kegiatan sosial ekonomi masyarakat;

b) meningkatkan kualitas dan kuantitas produk unggulan berbasis iptek;

c) meningkatkan sinergi kelembagaan iptek pada berbagai tingkatan dalam upaya penguatan daya saing nasional.

8.3 Sasaran

a) Meningkatnya kandungan iptek di dalam dunia usaha dan kegiatan sosial ekonomi masyarakat.

b) Terserapnya inovasi iptek oleh dunia usaha dan masyarakat, termasuk tumbuhnya usaha baru berbasis teknologi.

c) Terwujudnya produk inovatif yang unggul.

d) Terwujudnya kemitraan pemberdayaan iptek pada tingkat pusat dan daerah antara perguruan tinggi, industri/dunia usaha, lembaga litbang, masyarakat, dan pemerintah;

e) Meningkatnya kegiatan iptek di daerah yang dibiayai melalui APBD.

Page 40: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

37

8.4 Keluaran a) Paket pelatihan iptek dan pendampingan usaha; b) Sejumlah SDM yang terlatih; c) Sejumlah kegiatan usaha atau kegiatan masyarakat baru berbasis iptek; d) Promosi iptek dan wirausaha.

8.5 Tema dan Lingkup Program

Tema sesuai dengan bidang fokus pada butir 1.5.

Ruang Lingkup:

a) Promosi dan pemasyarakatan iptek kepada industri, dunia usaha, atau masyarakat;

b) Intermediasi hasil litbang menjadi produk komersial melalui industrialisasi;

c) Pendayagunaan hasil litbangyasa iptek yang dihasilkan oleh lembaga litbang/ perguruan tinggi ke dalam kegiatan industri, dunia usaha, atau masyarakat dalam pengelolaan potensi unggulan daerah untuk meningkatkan investasi dan perekonomian di daerah;

8.6 Karakteristik

Iptek yang dapat difasilitasi difusi dan pemanfaatannya antara lain adalah sebagai

berikut.

a) Hasil riset dan pengembangan iptek potensial yang dapat didayagunakan untuk mengembangkan perekonomian melalui penerapannya dalam industri/dunia usaha, termasuk usaha berbasis teknologi dan/atau kegiatan sosial ekonomi masyarakat;

b) Hasil inovasi litbang yang berpotensi masuk tahap komersial;

c) Inovasi yang bermanfaat bagi pengembangan daerah yang berkaitan dengan peningkatan kuantitas dan kualitas produk unggulan daerah;

d) Iptek yang dalam penerapannya bekerja sama dengan pemerintah daerah dan institusi iptek daerah.

e) Hasil litbangyasa yang telah terakumulasi dalam lembaga penelitian dan perguruan tinggi ataupun dalam masyarakat yang dapat dimanfaatkan dalam kegiatan ekonomi untuk mendukung peningkatan daya saing nasional.

f) Jaringan kerja sama antara industri, lembaga penelitian, dan perguruan tinggi yang secara sinergis dapat mendifusikan iptek hasil litbang ke dalam kegiatan produksi barang dan jasa yang dibutuhkan pasar.

g) Upaya untuk mendorong peningkatan kemampuan iptek dunia usaha termasuk usaha kecil dan menengah (UKM) serta untuk mendorong masyarakat dalam rangka membangun cluster industri.

8.7 Bobot Penilaian

Bobot penilaian ditunjukkan pada Tabel 8.1. Persyaratan:

Page 41: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

38

a) Bukan riset/penelitian, tetapi suatu inovasi, atau kegiatan aplikatif

b) Kelompok sasaran, antara lain, industri/dunia usaha, UKM dan koperasi, komunitas tani, perajin tertentu, dan sejenisnya

c) Pemberdayaan UKM dan koperasi maupun masyarakat

d) Pemecahan masalah.

Tabel 8.1 Kriteria dan Bobot Penilaian

KRITERIA INDIKATOR PENILAIAN Bobot Nilai Bobot

1. Menggali/mengembangkan potensi lokal 20%

2. Menggunakan bahan baku lokal 20%

3. Menghasilkan temuan/produk unggulan dan orisinal 25%

4. Partisipasi pihak lain dalam berinvestasi 15%

1. Kreativitas dan

Inovasi

5. Menggunakan teknologi yang secara mudah dapat dikuasai dan dikembangkan oleh mitra pengguna 20%

40%

1. Pembelajaran pada masyarakat/mitra pengguna untuk mendorong terbentuknya budaya iptek 30%

2. Secara ekonomi berpotensi meningkatkan pendapatan daerah (PAD) 10%

3. Berpotensi meningkatkan pendapatan masyarakat 25%

2. Berpotensi

meningkatkan daya saing dan kesejahteraan masyarakat 4. Laku pasar 35%

40%

1. Ada kelompok/lembaga yang menjadi pengelola/pendamping 15%

2. Kualitas/kemampuan/pengalaman manajemen 55%

3. Berpotensi

berkelanjutan (sustainability) 3. Komitmen dan perhatian pemerintah/pemda (dukungan

kebijakan, infrastruktur, keuangan, pelatihan, dll) 30%

20%

8.8 Proses Seleksi

a) Pengajuan proposal dilakukan oleh lembaga pengusul kepada Kemenneg. Ristek d.a. Sekretariat Program Insentif. Dalam hal insentif diberikan kepada masyarakat, pengajuan proposal dilakukan oleh lembaga pelaksana/pendamping melalui balitbangda/bappeda/DRD. Proposal harus memuat rencana kegiatan yang setidak-tidaknya menguraikan aspek sebagai berikut.

1) Pendekatan strategis yang akan dilaksanakan untuk mendorong penyelesaian permasalahan yang dimaksud.

2) Rencana kegiatan disusun sedemikian rupa sehingga mempunyai kaitan yang jelas dengan keluaran yang ingin dihasilkan.

3) Strategi untuk mendorong keterlibatan lembaga litbang, perguruan tinggi, dan industri/masyarakat di dalam pelaksanaannya.

4) Manajemen kegiatan untuk menjamin keberlanjutan/keberhasilan kegiatan.

Page 42: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

39

5) Strategi yang akan diterapkan agar kelangsungan kegiatan dapat secara bertahap dialihkan ke dunia usaha.

6) Kebutuhan pembiayaan pemerintah, pemerintah daerah dan partisipasi pembiayaan oleh badan usaha/masyarakat.

b) Proposal dibahas oleh tim penilai untuk mendapatkan persetujuan sebagai kandidat.

c) Proposal yang telah disetujui untuk dibiayai ditetapkan oleh Kemenneg. Ristek.

8.9 Pelaksanaan

Manajemen pelaksanaan kegiatan Percepatan Difusi dan Pemanfaatan Iptek diserahkan kepada lembaga pelaksana/pendamping yang berkewajiban untuk:

a) mengembangkan organisasi dan sistem manajemen yang solid dan accountable,

b) melaksanakan rencana yang telah disusun untuk mencapai sasaran dan keluaran strategis serta memenuhi ketentuan dalam kontrak kerja,

c) membangun dan memantapkan kemitraan dengan lembaga litbang, perguruan tinggi, industri, serta institusi daerah terkait (DRD, balitbangda). Untuk itu, perlu pembentukan forum yang dapat menstimulasi partisipasi para pemilik kepentingan (stakeholder),

d) melakukan pemantauan kemajuan pemanfaatan teknologi,

e) melakukan inventarisasi teknologi yang diterapkan,

f) melakukan langkah promosi dari produk yang potensial,

g) mengembangkan mekanisme alih teknologi dan menyediakan dukungan teknis agar kegiatan berhasil secara maksimal,

h) melaporkan kemajuan kegiatan, hambatan, atau penyimpangan yang terjadi,

i) memberikan masukan kebijakan berkaitan dengan kegiatan yang ditangani, dan

j) menyediakan informasi yang dibutuhkan tim pemantau dan tim penilai.

8.10 Tolok Ukur Keberhasilan

Keberhasilan program ditinjau dengan parameter berikut:

a) terdifusi dan termanfaatkannya secara luas iptek produk lembaga litbang, perguruan tinggi, maupun swakarsa masyarakat dalam kegiatan ekonomi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat,

b) terbentuknya industri/dunia usaha berbasis iptek yang berdaya saing,

c) terbentuknya kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang berdaya saing,

d) terbentuknya jaringan kemitraan antara industri, lembaga penelitian, dan perguruan tinggi yang terkait dalam membangun kemampuan iptek dunia usaha dan masyarakat dalam memproduksi barang dan jasa, dan

e) terbangunnya sikap positip iptek masyarakat.

8.11 Pemantauan dan Evaluasi

Page 43: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

40

Pemantauan kegiatan dilakukan oleh tim pemantau yang akan dibentuk oleh penanggung jawab program.

Tim penilai yang ditunjuk Kemenneg. Ristek melaksanakan evaluasi terhadap kinerja kegiatan dengan memperhatikan beberapa aspek berikut.

a) Kualitas dan kelengkapan rencana kegiatan.

b) Metodologi pelaksanaan difusi dan pemanfaatan hasil iptek lembaga litbangyasa/ perguruan tinggi/masyarakat.

c) Kelengkapan dan kinerja sistem manajemen kegiatan.

d) Sistem pengelolaan, basis data, dan dokumentasi hasil kegiatan.

e) Pencapaian sasaran, keluaran, dan hambatan/penyimpangan dari rencana awal.

f) Perkembangan kemampuan penerima insentif.

g) Efektivitas partisipasi lembaga litbang, perguruan tinggi, dan industri.

h) Prospek keberhasilan pencapaian tujuan kegiatan secara menyeluruh.

8.12 Pelaporan

Laporan kinerja kegiatan dibuat sesuai dengan tahapan pembiayaan yang ditetapkan. Laporan harus memuat pelaksanaan kegiatan dan hasil yang diperoleh, hambatan atau penyimpangan yang terjadi, serta berbagai hal penting lain untuk dinilai mengenai pelaksanaan dan kemajuan kegiatannya. Beberapa hal yang penting dalam pelaporan adalah:

a) kemajuan pengembangan kemampuan sesuai program yang telah ditentukan,

b) daftar perlindungan HKI dan/atau Standar Nasional Indonesia (SNI) yang telah didaftarkan dan telah diperoleh serta publikasi ilmiah,

c) kemajuan pembuatan produk dan proses produksi yang tengah dikembangkan,

d) komitmen dan kesiapan pelaku bisnis untuk mengadopsi produk dan proses produksi yang telah siap masuk ke dalam tahap komersialisasi, dan

e) keberhasilan lembaga pendamping dalam melibatkan pihak lain serta tingkat partisipasi lembaga itu, baik dalam bentuk kepakaran maupun pembiayaan.

Laporan kinerja kegiatan harus mengacu pada rencana kegiatan yang telah dibuat. Informasi visual yang dapat membantu tim penilai sangat diperlukan untuk memahami kemajuan dan permasalahan yang terjadi.

8.13 Persyaratan (Eligibility)

Kemampuan lembaga pelaksana/pendamping dinilai dari:

a) ketersediaan dan kualitas serta kompetensi SDM,

b) ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana,

c) pengalaman sejenis, dan

d) kemampuan manajemen pengelolaan kegiatan.

Sementara itu, dari segi penerima/pemanfaat iptek, unsur yang diperhatikan:

Page 44: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

41

a) kemampuan pembelajaran,

b) kemauan untuk berkembang, dan

c) tata nilai (penerimaan terhadap hal/nilai baru).

8.14 Dokumentasi dan Informasi

Lembaga pelaksana/pendamping wajib menyusun dokumentasi yang terkait dengan perencanaan dan pelaporan pelaksanaan kegiatan yang dikelolanya serta menyiapkan berbagai informasi yang diperlukan untuk pertanggungjawaban publik.

Gambar 8.1 Perencanaan dan Pelaporan

Program

Laporan Kemajuan Pekerjaan

(per periode)

Akuntabilitas Publik dan Promosi

Rencana Kegiatan Tahunan

Publikasi Ilmiah, HKI, dll

Laporan Tahunan Profil Kegiatan, Brosur, Leaflet.

Pelaksanaan Kegiatan

Page 45: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

42

Format Halaman Depan (cover) Proposal

PROPOSAL

Judul Kegiatan yang Diusulkan

PROGRAM INSENTIF PERCEPATAN DIFUSI DAN PEMANFAATAN IPTEK

LEMBAGA / INSTITUSI PENGUSUL

Alamat Lengkap dan Kode Pos/Telepon/HP/Faksimile/e-mail TANGGAL/BULAN/TAHUN

Page 46: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

43

Keterangan Umum Judul Kegiatan : ................................................................................................. Fokus Bidang Kegiatan (pilih yang sesuai):

a) ketahanan pangan; b) teknologi kesehatan dan obat-obatan; c) sumber energi baru dan terbarukan; d) teknologi dan manajemen transportasi; e) teknologi informasi dan komunikasi; f) teknologi pertahanan dan keamanan.

Lokasi Kegiatan : .................................................................................................

Keterangan Lembaga Pelaksana/Pengelola Kegiatan A. Lembaga Pelaksana Kegiatan Nama Koordinator/Peneliti Utama

Nama Lembaga/Institusi

Unit Organisasi Alamat Telepon/Faksimile/e-mail

B. Lembaga Lain yang Terlibat (dapat lebih dari satu)

Nama Koordinator Nama Lembaga Unit Organisasi Alamat Telepon/Faksimile/e-mail

C. Mitra Pengguna

Nama Koordinator Institusi Mitra Pengguna Alamat

Telepon/Faksimile/e-mail

Rekapitulasi Usulan Biaya: Sumber Dana

Uraian APBN APBD Mitra Pengguna

in-cash in-kind in-cash in-kind Gaji dan Upah Bahan Habis Pakai Peralatan Perjalanan Lain-Lain

Jumlah

Setuju diusulkan:

Koordinator Pimpinan Kepala Kegiatan Mitra Pemda/Lembaga Lain Lembaga/Institusi

………………… ……………..….. …………………

Page 47: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

44

PROPOSAL TEKNIS KEGIATAN

Proposal teknis kegiatan ini berisi penjelasan tentang kegiatan yang diusulkan dalam kerangka sebagai berikut.

1. Abstrak

Tuliskan secara komprehensif kegiatan riset yang akan dilaksanakan dengan menjelaskan masalah yang akan diteliti dan latar belakang, tahap-tahap kegiatan, kegunaan hasil, dan metodologi yang digunakan.

2. Pendahuluan

• Latar Belakang • Perumusan Permasalahan (problem statement) • Tujuan • Sasaran • Lokasi Kegiatan • Profil Potensi Unggulan Daerah

3. Kelayakan Teknis

• Kesesuaian Penerapan Teknologi dengan Kebutuhan • Perencanaan dan Pentahapan Pelaksanaan Kegiatan

4. Pemanfaatan Hasil

• Strategi Pemanfaatan Hasil Kegiatan • Prospek/Peluang Pemasaran Produk • Kelayakan Bisnis dari Produk

5. Kerja Sama

• Kredibilitas dan Kompetensi Lembaga Pelaksana • Pola Kesinambungan • Keterlibatan SDM

6. Personil Pelaksana Kegiatan Cantumkan nama lengkap, gelar kesarjanaan, pria/wanita, unit kerja, bidang keahlian dan tugas dalam kegiatan, pendidikan akhir, alokasi waktu (jam/minggu), lembaga.

7. Jadwal Kegiatan

Page 48: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

45

BAB IX RISET UNGGULAN STRATEGIS NASIONAL

9.1 Latar Belakang

Program Riset Unggulan Strategis Nasional (Rusnas) merupakan instrumen kebijakan yang dikeluarkan oleh Kemenneg. Ristek untuk mengatasi hal berikut.

a) Kurang dapat berkembangnya sektor produksi strategis karena lemahnya penguasaan berbagai bidang teknologi terkait.

b) Teknologi yang terkait dengan suatu sektor produksi strategis mengalami kemajuan semakin cepat sehingga diperlukan usaha yang ekstensif dan berjangka panjang untuk menguasai kemajuan teknologi tersebut sebagai upaya dalam mengejar perkembangan sektor produksi.

c) Usaha yang komprehensif sangat diperlukan untuk memetakan technology roadmap yang terkait dengan perkembangan suatu sektor produksi strategis serta untuk mendorong penguasaan dan pemanfaatannya secara nyata ke dalam kegiatan produksi.

9.2 Tujuan

a) Mengorientasikan kemampuan yang terakumulasi pada lembaga penelitian dan rekayasa, dan perguruan tinggi untuk mendorong penguasaan technology roadmap yang diperlukan untuk mendukung perkembangan sektor produksi yang strategis.

b) Membangun jaringan kerja sama antara sejumlah industri, lembaga penelitian dan rekayasa, dan perguruan tinggi agar secara bersama-sama dapat membentuk kemampuan mengembangkan teknologi produk dan proses produksi yang diperlukan serta menumbuhkan kapasitas inovasi sejalan dengan kemajuan teknologi (state of the art of technologies).

c) Memfasilitasi perkembangan cluster industri, termasuk penguatan partisipasi aktif dunia usaha, dengan mengikutsertakan usaha kecil dan menengah yang berbasis teknologi.

9.3 Karakteristik Program

Sehubungan dengan tujuan di atas, program Rusnas memiliki karakteristik berikut.

a) Program Rusnas bersifat top-down sehingga permasalahan yang akan diatasi ditentukan oleh Kemenneg. Ristek.

b) Pembangunan jaringan yang mengaitkan kemampuan riset di lembaga litbang dan perguruan tinggi sebagai penyedia ilmu pengetahuan dan solusi teknologi (know-how & technology solution provider) dengan rantai pertambahan nilai di sektor produksi merupakan aspek yang sangat penting.

c) Program Rusnas bersifat jangka panjang dan harus dilaksanakan sebagai upaya sistematis guna meningkatkan komplementaritas antara kegiatan litbang dan kegiatan produksi, untuk membangun saluran transaksi guna memfasilitasi terjadinya alih teknologi dari tahap penelitian ke tahap komersial, serta untuk menumbuhkan kemampuan inovasi pada kegiatan bisnis.

Page 49: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

46

9.4 Keluaran

Sasaran keberhasilan program Rusnas ditinjau dengan sejumlah parameter berikut.

a) Dihasilkannya teknologi produk dan teknik proses produksi yang dapat diadopsi pelaku bisnis dengan sedapat mungkin menggunakan state of the art of technologies.

b) Terbentuknya rantai dukungan teknologi yang terkait dengan penguasaan dan pengembangan technology roadmap yang relevan dengan perkembangan sektor produksi yang dituju.

c) Terbentuknya techno-industrial cluster, yakni jaringan kemitraan antara industri, lembaga penelitian, atau perguruan tinggi yang terkait dan cluster kegiatan produksi yang dituju.

9.5 Unsur dan Bobot Penilaian

Perencanaan kegiatan yang dibiayai melalui program Rusnas dilakukan menurut tahapan sebagai berikut.

a. Pengajuan usulan topik Rusnas difasilitasi oleh gugus tugas. Dalam mengusulkan topik tersebut gugus tugas menjaring masukan pendukung dari berbagai pihak terkait. Usulan topik dilengkapi dengan informasi tentang:

1) karakteristik permasalahan yang akan ditangani;

2) tingkat kestrategisan yang dinilai berdasarkan kriteria:

o potensi pasar dan pertumbuhannya,

o potensi eksternalitas ekonomi yang dihasilkan,

o potensi meningkatkan pendapatan masyarakat, dan

o potensi menumbuhkan cluster produksi.

3) relevansi dengan program Rusnas berdasarkan:

o tingkat ketergantungannya dengan faktor teknologi,

o tingkat kemampuan litbang yang dimiliki, dan

o minat dan prospek keikutsertaan dunia usaha.

4) calon lembaga pengelola (kompetensi dan pengalaman serta dapat melakukan perjanjian kerja/kontrak secara langsung).

b. Usulan topik dan lembaga pengelola akan dibahas oleh tim pengarah Rusnas untuk mendapatkan persetujuan sebagai kandidat.

c. Berdasarkan persetujuan itu calon lembaga pengelola diminta menyusun rencana induk kegiatan. Rencana induk kegiatan tersebut setidak-tidaknya harus menguraikan sejumlah aspek berikut.

1) Pendekatan strategis yang akan dilaksanakan untuk mendorong penyelesaian suatu permasalahan yang akan ditangani.

2) Technology roadmap yang relevan dengan permasalahan yang dimaksud.

3) Sasaran dan keluaran strategis dalam jangka panjang, menengah, pendek, dan prospek ekonominya.

Page 50: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

47

4) Rencana kegiatan disusun secara modular dan mempunyai kaitan yang jelas dengan keluaran yang ingin dihasilkan.

5) Strategi untuk mendorong keterlibatan lembaga litbang, perguruan tinggi, dan industri di dalam pelaksanaannya.

6) Manajemen kegiatan untuk menjamin keberlanjutan dan keberhasilan kegiatan jangka pendek, menengah, dan jangka panjang.

7) Strategi yang akan diterapkan harus diupayakan agar kelangsungan kegiatan dapat secara bertahap dialihkan ke dunia usaha (exit strategy)

8) Kebutuhan pembiayaan pemerintah dan partisipasi oleh badan usaha.

d. Berdasarkan rencana yang diajukan, tim pengarah memutuskan kegiatan yang akan dibiayai dengan memperhatikan aspek sebagai berikut.

1) Konsistensi dengan tujuan dan karakteristik dari program Rusnas.

2) Prospek keberhasilannya.

3) Ketersediaan anggaran untuk membiayai kegiatan.

Keputusan tim pengarah diperkuat dengan Surat Keputusan Menneg. Ristek.

e. Atas persetujuan Menneg. Ristek, lembaga pengelola melaksanakan kegiatan berikut:

1) membentuk tim supervisi kegiatan,

2) membentuk tim manajemen kegiatan Rusnas,

3) membuat dan mengajukan rencana kegiatan tahunan,

4) mendapatkan komitmen dari semua pihak-pihak yang akan terlibat, dan

5) mempersiapkan perjanjian kerja dengan pengelola anggaran Rusnas.

f. Pelaksanaan perjanjian kerja.

9.6 Seleksi

Proses seleksi topik dan lembaga pengelola program Rusnas dilakukan secara khusus seperti ditunjukkan pada Gambar 9.1 berikut.

Page 51: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

48

Gambar 9.1 Proses Seleksi Topik dan Lembaga Pengelola

Untuk mewujudkan keterpaduan aspek kebijakan, pengelolaan kegiatan, dan aspek pembiayaan diperlukan organisasi dengan struktur seperti tampak pada Gambar 9.2 di bawah ini. Tulang punggung organisasi program Rusnas terletak pada segitiga antara tim pengarah Rusnas, yang berfungsi mengendalikan program Rusnas sebagai suatu instrumen kebijakan dengan lembaga pengelola yang ditunjuk oleh Kemenneg. Ristek untuk secara cerdik mengelola kegiatan Rusnas, dan pengelola anggaran Rusnas yang menangani administrasi anggaran APBN untuk membiayai kegiatan Rusnas.

Gambar 9.2 Struktur Organisasi dan Manajemen

Usulan : A. Topik o Karaktersitik Masalah o Tingkat Kestrategisan o Relevansi dgn Rusnas B. Calon Lembaga

Pengelola

Rencana Kegiatan : o Pendekatan

Penyelesaian Masalah o Technology Roadmap o Luaran Strategis dan

Prospek Ekonomi o Rencana Induk Kegiatan o Keterlibatan Lembaga

Litbang, PT, Industri o Manajemen Proses o Exit Strategy

Persiapan Pelaksanaan : o Pembentukan Tim

Supervisi o Pembentukan

Manajemen Kegiatan o Mengajukan Rencana

Kegiatan Tahunan

Penetapan Topik : o Konsistensi dgn

tujuan dan karakteristik Rusnas

o Prospek Keberhasilan

Persetujuan Menneg.Ristek

Perjanjian Kerja

Persetujuan

Gugus Tugas Calon / Lembaga Pengelola Tim Pengarah

Tim Pengarah

Lembaga Pengelola

Pengelola Anggaran Rusnas

Tim Penilai

Tim

Supervisi Kegiatan

Gugus Tugas

Page 52: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

49

Untuk mendukung kelancaran hubungan segitiga tersebut dibentuk Gugus Tugas Rusnas di bawah koordinasi Deputi Bidang Pengembangan Sipteknas Kemenneg. Ristek. Di samping struktur inti tersebut, diperlukan pula dukungan fungsi penunjang.

Pertama, Tim Supervisi Kegiatan yang dibentuk oleh Lembaga Pengelola Rusnas yang berfungsi memberikan supervisi bagi perencanaan dan pelaksanaan kegiatan Rusnas; tim ini beranggotakan para pemilik kepentingan (stakeholders), para ahli, dengan Ketua wakil dari Kemenneg. Ristek. Kedua, Tim Penilai yang dibentuk Kemenneg. Ristek untuk menilai kinerja kegiatan serta efektivitas program Rusnas sebagai suatu instrumen kebijakan.

9.7 Pelaksanaan

Manajemen pelaksanaan kegiatan diserahkan kepada lembaga pengelola. Dalam hal ini lembaga pengelola berkewajiban untuk:

a) mengembangkan organisasi dan sistem manajemen yang solid dan accountable untuk pelaksanaan kegiatan,

b) melaksanakan rencana yang telah disusun untuk mencapai sasaran dan keluaran strategis yang telah ditentukan, serta memenuhi semua ketentuan yang diatur di dalam perjanjian kerja dengan pengelola anggaran Rusnas,

c) membangun dan memantapkan kemitraan dengan sejumlah lembaga penelitian, perguruan tinggi, industri, serta institusi daerah yang terkait (DRD, balitbangda, dll) sebagai inti dari techno-industrial cluster yang harus dikembangkan. Untuk keperluan tersebut perlu diupayakan pembentukan konsorsium atau forum yang dapat menstimulasi partisipasi para pemilik kepentingan,

d) melakukan pemutakhiran (up-dating) terhadap technology roadmap yang dikembangkan serta memantau kemajuan penguasaannya,

e) mengamankan dan mengelola teknologi yang dihasilkan (antara lain patent, industrial design, dan trade secret),

f) melakukan langkah promosi untuk produk yang potensial,

g) mengembangkan mekanisme alih teknologi dan menyediakan dukungan teknis agar hasil kegiatan Rusnas dapat diadopsi oleh industri secara maksimal,

h) memanfaatkan skim insentif lain yang dikeluarkan Kemenneg. Ristek,

i) melaporkan kemajuan kegiatan yang dicapai, hambatan dan penyimpangan yang terjadi serta pemutakhiran rencana induk kegiatan secara periodik,

j) menyampaikan masukan mengenai usulan kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan yang ditangani, dan

k) menyediakan informasi yang diperlukan gugus tugas dan tim penilai untuk memantau dan mengevaluasi pelaksanaan dan kinerja program Rusnas.

9.8 Pemantauan

Pemantauan pelaksanaan kegiatan Rusnas dilakukan oleh tim supervisi dan atau tim penilai yang bekerja sama dengan gugus tugas Rusnas. Peran tim supervisi dalam pelaksanaan kegiatan Rusnas sangat penting bagi pencapaian sasaran kegiatan secara efektif dan efisien. Penempatan wakil Kemenneg. Ristek sebagai ketua tim supervisi dimaksudkan untuk menjamin bahwa pelaksanaan kegiatan Rusnas berlangsung sesuai

Page 53: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

50

dengan komitmen lembaga pengelola kepada Kemenneg. Ristek berdasarkan rencana tahunan dan roadmap yang disepakati. Dengan demikian, pertemuan antara tim supervisi dan lembaga pengelola serta gugus tugas harus diadakan secara teratur sehingga perkembangan kegiatan di lapangan terpantau dengan baik.

9.9 Evaluasi

Kemenneg. Ristek melaksanakan evaluasi terhadap kinerja kegiatan Rusnas serta menilai efektivitas program Rusnas sebagai suatu instrumen kebijakan. Evaluasi dilakukan oleh tim penilai yang ditentukan oleh Menneg. Ristek. Karena program Rusnas bersifat top-down, evaluasi merupakan hal yang strategis. Kemenneg. Ristek berkepentingan langsung atas kesesuaian pelaksanaan kegiatan Rusnas dengan keinginan yang digariskan di awal dengan mempertimbangkan perkembangan kebutuhan dan kemajuan iptek terkini. Dalam evaluasi semua laporan pemantauan dijadikan sebagai masukan pokok. Beberapa aspek yang dievaluasi adalah:

a) Kegiatan Rusnas

1) Kualitas dan kelengkapan rencana kegiatan.

2) Metodologi penelitian yang diterapkan.

3) Kelengkapan dan kinerja sistem manajemen kegiatan.

4) Sistem pengelolaan, basis data, dan dokumentasi penelitian.

5) Pencapaian sasaran kegiatan, keluaran, serta hambatan dan penyimpangan dari rencana awal.

6) Perkembangan kemampuan sesuai technology roadmap yang ditentukan.

7) Efektivitas partisipasi lembaga penelitian, perguruan tinggi, dan industri

8) Prospek pencapaian tujuan kegiatan secara menyeluruh

b) Program Rusnas

1) Efektivitas program dalam menghasilkan teknologi produk dan teknologi proses produksi yang dapat diadopsi oleh dunia usaha dengan sejauh mungkin menggunakan state of the art of technologies.

2) Efektivitas program dalam membentuk rantai dukungan teknologi yang terkait dengan penguasaan dan pengembangan technology roadmap yang relevan dengan perkembangan sektor produksi yang dituju.

3) Efektivitas dalam mendorong terbentuknya techno-industrial cluster.

9.10 Dokumentasi dan Informasi

Lembaga pengelola wajib menyusun dokumentasi yang terkait dengan perencanaan dan pelaporan pelaksanaan kegiatan yang dikelolanya serta menyiapkan berbagai informasi yang diperlukan untuk informasi dan pertanggungjawaban publik. Proses perencanaan dan pelaporan yang harus diikuti lembaga pengelola dikemukakan pada Gambar 9.3. Dokumen yang menjadi dasar seluruh kegiatan adalah rencana induk yang dielaborasi dalam rencana kegiatan tahunan. Kemudian dibuat laporan kinerja kegiatan, kemajuan pekerjaan, dan laporan tahunan, sedangkan untuk publikasi umum diterbitkan profil kegiatan, brosur, leaflet, publikasi ilmiah, makalah HKI, dsb.

Page 54: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

51

Gambar 9.3 Proses Perencanaan dan Pelaporan

Rencana Induk Kegiatan Rusnas

a) Secara menyeluruh rencana induk harus dengan jelas menjabarkan permasalahan yang dihadapi sektor produksi yang dituju serta signifikansi faktor teknologi dalam permasalahan tersebut,

b) Rencana Induk harus memaparkan hal sebagai berikut.

1) Technology roadmap yang akan berperan dalam perkembangan sektor produksi tersebut.

2) Strategi serta sasaran jangka pendek, menengah, dan panjang yang akan diterapkan kegiatan Rusnas agar dapat menimbulkan suatu daya ungkit (leverage) bagi penyelesaian permasalahan tersebut.

3) keluaran yang dapat dijadikan tolok ukur kinerja untuk memantau kemajuan pelaksanaannya serta prospek ekonomi dan pendekatan yang perlu diterapkan agar keluaran dapat diadopsi oleh dunia usaha.

4) Program kerja serta perkiraan anggaran untuk pelaksanaannya, baik dari sumber APBN maupun sumber-sumber lain.

5) Dampak seluruh kegiatan Rusnas bagi penguatan rantai dukungan teknologi dan pertumbuhan techno-industrial cluster yang terkait dengan sektor produksi yang dituju.

Dari uraian di atas jelas bahwa inti kegiatan Rusnas adalah penelitian dan pengembangan, namun kegiatan itu harus memiliki orientasi yang terkait secara erat dengan kebutuhan suatu sektor produksi untuk berkembang.

Rencana Induk

Kegiatan

Laporan Kinerja

Kegiatan ( 2 x per-tahun)

Laporan

Kemajuan Pekerjaan (per periode

Akuntabilitas Publik & Promosi

PELAKSANAAN

KEGIATAN

RencanaKegiatan Tahunan

Publikasi Ilmiah, HKI, dll

Laporan Tahunan

Profil Kegiatan, Brosur, Leaflet.

Page 55: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

52

9.11 Tolok Ukur Keberhasilan

Tolok ukur keberhasilan program Rusnas ditinjau dengan parameter berikut.

a) Efektivitas program Rusnas menghasilkan teknologi produk dan teknologi proses produksi yang dapat diadopsi oleh dunia usaha dengan sejauh mungkin menggunakan state of the art of technologies.

b) Efektivitas program Rusnas membentuk rantai dukungan teknologi yang terkait dengan penguasaan dan pengembangan technology roadmap yang relevan dengan perkembangan sektor produksi yang dituju.

c) Efektivitas program Rusnas mendorong terbentuknya techno-industrial cluster.

9.12 Persyaratan (Eligibility)

a) Peneliti

Peneliti berkedudukan di lembaga riset, perguruan tinggi, atau industri, baik pemerintah maupun swasta.

Setiap riset dipimpin oleh seorang peneliti utama dan beberapa peneliti lain yang dibantu oleh teknisi bidang keahlian yang mendukung. Anggaran Rusnas tidak ditujukan untuk membiayai riset program S2 dan S3, namun informasi yang diperoleh dapat digunakan sebagai bagian dari tesis/disertasi.

Peneliti utama dianjurkan untuk melibatkan mahasiswa (S1, S2, atau S3) sebagai tenaga teknisi dan mendapat honor sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan syarat adanya supervisi yang ketat.

Seorang peneliti yang telah menjadi peneliti utama pada suatu program riset tidak diperkenankan merangkap sebagai peneliti utama dalam program insentif lain yang didanai oleh Kemenneg. Ristek, tetapi dapat menjadi anggota peneliti pada suatu program insentif riset lain dengan memperhitungkan alokasi waktu yang layak.

Dalam hal peneliti utama mendapatkan lebih dari satu pendanaan program insentif dari Kemenneg. Ristek, peneliti utama tersebut diwajibkan untuk memilih salah satu program insentif dan diwajibkan untuk mengundurkan diri dari program insentif yang lain.

b) Lembaga Pengelola

Lembaga pengelola program Rusnas diwajibkan:

1) mempunyai kelengkapan sistem organisasi/manajemen yang cukup seperti struktur organisasi, standard operating procedure (SOP), sarana dan prasarana penelitian dan pengembangan, SDM pendukung seperti staf administrasi, keuangan, pengelola barang, dan

2) mempunyai kompetensi dan pengalaman yang cukup di bidang yang ditanganinya dan dapat melakukan perjanjian kerja/kontrak secara langsung.

Page 56: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

53

BAB X

Penutup

Dokumen ini wajib diacu oleh setiap pengusul dan pihak-pihak lain yang terlibat di dalam perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan evaluasi program insentif. Penyempurnaan terhadap dokumen ini akan dilakukan secara periodik sesuai dengan perkembangan keadaan serta pengalaman-pengalaman yang akan diperoleh.

Page 57: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

54

LAMPIRAN – I FORMAT PROPOSAL BIAYA

Page 58: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

55

PROPOSAL BIAYA : Proposal biaya berisi rincian biaya kegiatan yang diusulkan (dalam ribuan) :

Rekapitulasi Biaya No. Uraian Jumlah (Rp) 1. Gaji dan Upah 2. Bahan Habis Pakai 3. Peralatan

4. Perjalanan 5. Lain-lain

Jumlah Biaya

1. Gaji dan Upah No. Pelaksana

Kegiatan Jumlah Jumlah

Jam/Minggu Honor/

Jam Biaya (Rp)

1. Koord.Kegiatan 2. Pelaksana/Peneliti 3. Teknisi 4. Tenaga Harian

Jumlah Biaya

2. Bahan Habis Pakai

No. Bahan Volume Biaya Satuan (Rp)

Biaya (Rp)

1.

Jumlah Biaya

3. Peralatan

No. Jenis Volume Biaya Satuan (Rp)

Biaya (Rp)

1.

Jumlah Biaya

4. Perjalanan

No. Kota/Tempat Tujuan Volume Biaya Satuan

(Rp) Biaya (Rp)

1. Jumlah Biaya

5. Lain-Lain

No. Uraian Kegiatan Volume Biaya Satuan (Rp) Biaya (Rp)

6. Personalia

No. Nama Tugas Dalam Kegiatan

Bidang Keahlian

Pendidikan Akhir

Unit Kerja /Lembaga

1.

Page 59: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

56

LAMPIRAN – II KERJA SAMA INTERNASIONAL

Page 60: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

57

DOCUMENT A.1

JOINT RESEARCH GRANT PROGRAM 2006

APPLICATION FORM A.1. General Information Part 1

RESEARCH AREA For Secretariat :

Date Received : I.D. Number :

Research Area (in accordance to point 1.5 focus areas) Targeted “Program Insentif” (in accordance to point 1.1)

*This form is to be completed in English. 1) Name of joint research team

Research team of “………………………………………………………………………… leave blank

2) Title of proposed joint research project (should not be more than 12 words)

3) Duration of proposed research project

From Month

2007

to

Month

Year

4) A mount of proposed grant (total amount:)

GOI budget Rp.

Foreign Partner US$

(Annual amount) GOI budget Foreign Partner Year 1 (FY2007) Rp. US$

Year 2 (FY2008) Rp. US$

5) Researcher data

Number of researchers ( )

Number of nationalities ( )

Number of countries with laboratories ( )

6) Research Coordinator information

Name: Signature :

Position: …………………………………………………….

Affiliate: ……………………………………………………..

Mailing address: ………………………………………………………………………………………….

E-mail address: …………………………………………………………………………………………..

Telephone : ……………………………… Fax : ……………………………………………………

Page 61: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

58

DOCUMENT A.2 JOINT RESEARCH GRANT PROGRAM

2006 APPLICATION FORM

A.2. General Information Part 2-1

Indonesian Member List For Secretariat

Date Received : I.D. Number : *This form is to be completed in English. Name of joint research team : “

Title of proposed joint research project : Researcher 1 Name : Position : Affiliate Institution : Role: Check box (es) ( ) Research Coordinator ( ) Accounting ( ) Member Researcher 2 Name : Position : Affiliate Institution : Role: Check box (es) ( ) Research Coordinator ( ) Accounting ( ) Member Researcher 3 Name : Position : Affiliate Institution : Role: Check box (es) ( ) Research Coordinator ( ) Accounting ( ) Member Researcher 4 Name : Position : Affiliate Institution : Role: Check box (es) ( ) Research Coordinator ( ) Accounting ( ) Member

International Member List Researcher 1 Nationalities : Name : Position : Affiliate Institution : Role: Check box (es) ( ) International Research Coordinator ( ) Member Researcher 2 Nationalities : Name : Position : Affiliate Institution : Role: Check box (es) ( ) International Research Coordinator ( ) Member Researcher 3 Nationalities : Name : Position : Affiliate Institution : Role: Check box (es) ( ) International Research Coordinator ( ) Member

Page 62: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

59

DOCUMENT A.2

JOINT RESEARCH GRANT PROGRAM 2006

APPLICATION FORM

A.2. General Information Part 2-2 For Secretariat :

Date Received : I.D. Number :

Name of joint research team (in English)

Title of proposed joint research project (in English)

1) Outline of proposed project (in Indonesian)

2) Purpose and significance of proposed joint research (in Indonesian)

3) Effects of dissemination of research results on industry, economy and society (in Indonesian)

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

4) Advantage of the international collaboration and the role assigned to each team member (in

Indonesian)

Page 63: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

60

DOCUMENT A.3

JOINT RESEARCH GRANT PROGRAM 2006

APPLICATION FORM

A.3. Project Summary For Secretariat :

Date Received : I.D. Number : *This form is to be completed in English.

*Team name: Research team of ( )

*Title of proposed joint research project:

1) Summary of proposed joint research project

2) Purpose and significance of proposed joint research

3) Effects of dissemination of research results

4) Advantage of the international collaboration and the role assigned to each team member.

Research Implementation Plan

1) FY 2007: January 2007 – December 2007

2) FY 2008: January 2008 – December 2008

Page 64: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

61

DOCUMENT A.4

JOINT RESEARCH GRANT PROGRAM 2006

APPLICATION FORM A.4. Break down of Proposed Research Expenses

For Secretariat:

Date Received:___________________ I.D. Number :

(Unit : thousand Rupiah)

*This form is to be completed in English. Item FY 2007 FY 2008 TOTAL

1. Remuneration and miscellaneous business expenses

2. Other Expenses 2.A. Travel Expenses 2.B. Facilities and equipment

expenses

2.C. Material, Material processing / analysis expenses, and supply expenses

2.D. Document printing/photocopying expenses

2.E. Communication/shipment expenses

2.F. Conference expenses 2.G. Miscellaneous expenses

Total Expenses

Page 65: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

62

DOCUMENT A.5 JOINT RESEARCH GRANT PROGRAM

2006

A.5. Individual Research Plan [For each member]

For Secretariat:

Date Received:__________________ I.D. Number :

*This form is to be completed in English

Role: Check one ( ) Research Coordinator

( ) Accounting Coordinator ( ) Member

Nationalities :

Family Name (leave space between name): Given Name (leave space between name): Signature : Birth Date: Day ( ) Month ( ) Year 19 ( ) Nationality ( ) Degrees ( ) Position: Affiliate : Mailing Address: E-mail: Telephone: Fax: 2) Curriculum vitae Education School name Degree Year conferred Field of study Research and / or professional experience and honours Representative publication and major published works in the past five years related to the research area.. (attach two representative published works)

Page 66: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

63

DOCUMENT A.5 *This form is to be completed in English.

Explain your role in the proposed joint research and the significance of your research

Research Implementation Plan

1) FY2007: January 2007 – December 2007

2) FY2008: January 2008 – December 2008.

3) Available research facilities

4) Additional facilities needed

List all sources of current and pending research support (if none, write “None”) *This form is to be completed in English.

Name of recipient :

1. CURRENT SUPPORT

Organization

Award amount, support ratio Period covered Research location

Type and research, summary of research and relation of GOI grant to current research support

2. PENDING RESEARCH SUPPORT

Organization

Award amount, support ratio Period covered Research location

Page 67: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

64

DOCUMENT. B

JOINT RESEARCH GRANT PROGRAM 2006

GUIDELINES FOR PROJECT PROPOSAL

I. INTRODUCTION II. PROBLEM STATEMENT

A concise statement of the problem(s) which generates the proposed research, and the ramification of implication of the research result(s) for the advancement of science and technology or engineering as well as production, if any, should be presented This part of the proposal should be done in not more than two pages.

III. STATE-OF-THE ART OF THE CURRENT KNOWLEDGE OR SITUATION. A succinct account must be given, detailing the most recent treatment available in the literature, indicating the existing gaps to be filled, direction of research being pursued elsewhere, major development in the past five years and the expected trends in the next decade. This part of the proposal should be not more than four pages.

IV. PURPOSE AND SIGNIFICANCE OF PROPOSED RESEARCH A clear statement of the purpose and significance of the project should be presented

V. JUSTIFICATIONS OF THE APPROACH PROPOSED. The reasons for choosing the approach and plans of solving the problems faced should be briefly discussed. The need for doing fieldwork or any other unusual activity proposed should also be presented convincingly. Please also elaborate the reason that this research has to be part of an International Joint Research Activities. Please present it in not more than two pages.

VI. RESEARCH METHODOLOGY The materials and methods to be used in performing the research proposed should be elaborated in about a five-page long presentation, to enable reviewers to evaluate the soundness of the execution of the research to achieve the objectives of the project. If ethical considerations apply, a signed statement by the principal investigation indicating that the research will be carried out in accordance with special guidelines (such as the rules of handling animals for scientific experiment) should be included.

VII. EXPECTED SCIENTIFIC, ECONOMIC OR SOCIAL IMPACTS. It will be very useful if the expected results of the proposed research can be discussed briefly (in not more than half a page) in relation to their or in their significant role in scientific development or in their application and utilization in developing practical technology. The name(s) and address(es) of the international journal (s) planned to be used as the channel of presenting the research result should be clearly indicated.

VIII. RESOURCES (MAN POWER AND FACILITIES) o Please write all the number of manpower involved, the list of expert fields of the members involved in the research, and

year of experience of each expert without mentioning any names this information should match with the information in the member list in Document A : A.2. General Information Part 2.1 Member List.

o Please write all number of important facilities and their locations involved IX. REASONABILITY AND EFFECTIVENESS AS AN INTERNATIONAL JOINT RESEARCH

Please justify the reasons and effectiveness that this research should be conducted through International Collaboration. X. TIME SCHEDULE

A one-page time schedule should be presented giving detail of quarterly activity to be undertaken during the whole tenure of the proposed project.

XI. BUDGET REQUESTED. The breakdown of budget requested should be given in line with the general rule of the use of the GOI Program funds.

XII. INTERNAL EVALUATION SYSTEM Short information on the internal evaluation system should be presented, giving details of the system and process operating in the applicant’s home base institution.

XIII. REFERENCES It is important to list the references cited in the research proposal to indicate the depth of the review being presented, the extent of related researches, which have been performed, in order to show the relevancy and the up-to-dateness of the approach.

Page 68: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

65

Annex I a LETTER OF CONSENT

To : Coordinator of Secretariat I, ______________________________, as the Research Coordinator of my research team, hereby agree to comply with the following terms and conditions in good faith regarding the research to be conducted under the Indonesian International Joint Research Program grant awarded by the Ministry of State for Research and Technology (MSRT) : 1. To implement the approved research topic in accordance to the terms and conditions specified in the Indonesian

International Joint Research Program Application Guidebook;

2. To use the research grant only for research activities covered by the grant;

3. To control the administrative matters of the research team as the representative thereof, and to have the Accounting Coordinator take charge of accounting matters regarding the research grant awarded to the research team;

4. To assume the Accounting Coordinator’s duties until an application for change is endorsed by MSRT in the event that the Accounting Coordinator is unable to perform his or her duties;

5. To actively work together with the International partner in to carry out the research activities 6. To promptly submit to MSRT for its consent an application for change in the form specified by MSRT and receive prior

written approval when any of the following circumstances occurs: (1) the research is to be suspended or discontinued; (2) the Research Coordinator or the Accounting Coordinator is to be changed; (3) a research team member is to be changed; (4) a significant change is to be made concerning the research activities; (5) the work related affiliation of a research team member is to be changed or otherwise as MSRT deems necessary;

7. To submit to MSRT a progress research report for the relevant fiscal year (starting on January 1 of each calendar year and ending on December 31 of the following calendar year) within one (1) month after the end of the said fiscal year, and a final research report within two (1) months after the completion of the research at the end of the final fiscal year;

8. To release the research results conducted under the grant at an academic conference or at the meeting of a research association; or to publish them in an internationally recognized and specialized scientific/academic journal within two (2) years after the completion of the research, and to submit a report on publication to MSRT, showing the contents of such release or publication. In the event the results cannot be released or published within the said two (2) years, to report to MSRT the reasons therefore;

9. In the event that MSRT deems it specifically necessary and requires an investigation or a report, to comply with such a request;

10. Not to request MSRT to pay any amount in excess of that awarded by the research grant specified in the Indonesian International Joint Research Program Application Guidebook;

11. Not to hold MSRT liable for any accidents or damages which may occur during the course of the research covered by this grant;

12. If MSRT reaches a decision to cancel this grant and the research team is instructed to return all or part of the research grant because of a violation of any of the terms and conditions specified in the Indonesian International Joint Research Program Application Guidebook or specified in a written approval for change, to fully comply with MSRT’s decision.

(Place), (Day) (Mo) (Yr)

Signature

Name ( ) Research Coordinator

Research Team of “ ___________________________________________ ”

Page 69: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

66

Annex I b LETTER OF CONSENT

To : Coordinator of Secretariat

I, ______________________________, as the Accounting Coordinator of my research team, hereby agree to comply with the following terms and conditions in good faith regarding the research to be conducted under the Indonesian Joint Research Program grant awarded by the Ministry of State for Research and Technology or MSRT : 1. To implement the approved research topic in accordance to the terms and conditions specified in the Indonesian

International Joint Research Program Application Guidebook; 2. To use the research grant only for research activities covered by the grant; 3. To perform administrative duties concerning accounting management relating to the research grant under the direction

and guidance of the Research Coordinator. I also agree that the Research Coordinator will control the accounting matters of the research team as the representative thereof, and to cooperate with the Research Coordinator in the performance of his or her duties as explained in the written statement of approval attached hereto and to comply with his directions;

4. To assume the Research Coordinator’s duties until an application for change is endorsed by MSRT in the event that the Research Coordinator is unable to perform his or her duties;

5. To actively work together with the International partner in to carry out the research activities 6. To promptly notify the Research Coordinator and comply with his or her directions when any of the following

circumstances occurs: (1) the research is to be suspended or discontinued; (2) a significant change is to be made concerning the research activities; (3) my work related affiliation of a research team member is to be changed or otherwise as MSRT deems necessary;

7. To submit to MSRT through the Research Coordinator, a progress research report for the relevant fiscal year (starting on January 1 of each calendar year and ending on December 31 of the following calendar year) within one (1) month after the end of the said fiscal year, and a final research report within one (1) month after the completion of the research at the end of the final fiscal year;

8. To release the results of research conducted under the grant at an academic conference or at the meeting of a research association; or to publish them in an internationally recognized and specialized scientific/academic journal within two (2) years after the completion of the research, and to submit a report or publication to MSRT, showing the contents of such release or publication. In the event the results cannot be released or published within the said two (2) years, to report to MSRT through Research Coordinator the reasons therefore;

9. In the event that MSRT deems it specifically necessary and requires an investigation or a report, to comply with such a request;

10. Not to request MSRT to pay any amount in excess of that awarded by the research grant specified in the Indonesian International Joint Research Program Application Guidebook;

11. Not to hold MSRT liable for any accidents or damages which may occur during the course of the research covered by this grant;

12. If MSRT reaches a decision to cancel this grant and the research team is instructed to return all or part of the research grant because of a violation of any of the terms and conditions specified in the Indonesian International Joint Research Program Application Guidebook or specified in a written approval for change, to fully comply with MSRT’s decision.

(Place), (Day) (Mo) (Yr)

Signature

Name ( ) Accounting Coordinator

Research Team of “ ___________________________________________ ”

Page 70: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

67

Annex I c LETTER OF CONSENT

To : Coordinator of Secretariat I, ______________________________, as a Member of my research team, hereby agree to comply with the following terms and conditions in good faith regarding the research to be conducted under the Indonesian International Joint Research Program grant awarded by the Ministry of State for Research and Technology (MSRT) : 1. To implement the approved research topic in accordance to the terms and conditions specified in the Indonesian

International Joint Research Program Application Guidebook; 2. To use the research grant only for research activities covered by the grant; 3. That the Research Coordinator and the Accounting Coordinator shall assume responsibility for the matters indicated

below regarding the research team. I also agree to cooperate with them in the performance of their duties as explained in the respective written consents attached hereto and to comply with their directions and guidance: (1) the Research Coordinator will control the administrative matters of the research team as the representative

thereof; (2) the Accounting Coordinator will perform administrative duties for accounting management relating to the research

team under the direction of the Research Coordinator; 4. To assume the Research Coordinator’s and the Accounting Coordinator’s duties through consultation with the other

research team members until an application for change is approved by MSRT when the Research Coordinator and the Accounting Coordinator are unable to perform their duties;

5. To actively work together with the International partner in to carry out the research activities 6. To promptly notify the Research Coordinator and comply with his directions when any of the following circumstances

occurs: (1) the research is to be suspended or discontinued; (2) a significant change is to be made concerning the research activities; (3) my work related affiliation is to be changed or otherwise as Ministry of State for Research and Technology deems

necessary; 7. To submit to MSRT through the Research Coordinator, a progress research report for the relevant fiscal year (starting

on January 1 of each calendar year and ending on December 31 of the following calendar year) within one (1) month after the end of the said fiscal year, and a final research report within one (1) month after the completion of the research at the end of the final fiscal year;

8. To release the research results conducted under the grant at an academic conference or at the meeting of a research association; or to publish them in an internationally recognized and specialized scientific/academic journal within two (2) years after the completion of the research, and to submit a report on publication to MSRT, showing the contents of such release or publication. In the event the results cannot be released or published within the said two (2) years, to report to MSRT through Research Coordinator the reasons therefore;

9. In the event that MSRT deems it specifically necessary and requires an investigation or a report, to comply with such a request;

10. Not to request MSRT to pay any amount in excess of that awarded by the research grant specified in the Indonesian International Joint Research Program Application Guidebook;

11. Not to hold MSRT liable for any accidents or damages which may occur during the course of the research covered by this grant;

12. If MSRT reaches a decision to cancel this grant and the research team is instructed to return all or part of the research grant because of a violation of any of the terms and conditions specified in the Indonesian International Joint Research Program Application Guidebook or specified in a written approval for change, to fully comply with MSRT ‘s decision.

(Place), (Day) (Mo) (Yr)

Signature

Name ( ) Research Team Member

Research Team of “ ___________________________________________ ”

Page 71: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

68

Annex 2 CONSIDERATION FOR INTELLECTUAL PROPERTY ISSUES

This annex provides an indication of the Intellectual Property Issues (Protection, Ownership and Allocation) that should be considered by Participants in Joint Research Activities.

Notwithstanding anything stated or implied in this Annex, it is the sole responsibility of prospective and actual Participants to take all necessary steps, including obtaining expert’s professional advice, to ensure that their legal and commercial positions are adequately protected and to ensure adequate legal and physical protection for Background Intellectual Property, Foreground Intellectual Property and Confidential Information.

Definitions :

1. “ Intellectual Property “ shall have the meaning provided for in Article 2 of the Convention establishing the World Intellectual Property Organization, done at Stockholm, 14 July 1967 and as amended on 28 September 1979.

2. “Background Intellectual Property” means Intellectual Property that has been developed independently of a Cooperative Activity and that is made available by one of the Participants for the use in a Cooperative Activity.

3. “Foreground Intellectual Property” means Intellectual Property created in, or as a direct result of, a Cooperative Activity.

4. Implementing Arrangements means the arrangements made and agreed by all parties involved in joint activities. Implementing Arrangement shall be legally binding documents.

Intellectual Property Issues :

1. The Parties shall provide for the protection of Background Intellectual Property and Foreground Intellectual Property. Implementing Arrangements should be aware of :

(a) procedures for checking –

(i) prior to the commencement of the Cooperative Activity; and

(ii) as appropriate during the Cooperative Activity

for third party Intellectual Property that might :

- be infringed by the Participants while carrying out Cooperative Activities ; or

- infringe Intellectual Property created under the Implementing Arrangement ;

(b) each Participant’s Background Intellectual Property and :

(i) the nature of the protection that has been, or needs to be, accorded to that Background Intellectual Property ; and

(ii) the nature of any third party rights restricting the use of Background Intellectual Property ;

(c) procedures for :

(i) identifying ;

(ii) determining ownership of ; and

(iii) protecting ;

Foreground Intellectual Property ;

2. The Parties shall use their best endeavors to ensure that prospective participants in a Cooperative Activity enter into a confidentiality deed with each other before they exchange information about their Intellectual Property.

3. The Parties shall use their best endeavors to ensure that the Participants shall jointly own any Foreground Intellectual Property and entitle to obtain equitable portion of royalty or in accordance with the provisions specified in the Implementing Arrangements which shall be develop and taken into account:

Page 72: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

69

(a) the intellectual contributions of each Participant ; (b) the financial contributions of each participant ; (c) the contributions of Background Intellectual Property, research effort and preparatory work

each participant ; (d) the value of the object of research activities as part of contribution. The value will be

measured by taking into account the following factors:

1. the specificity and / or scarcity of the object (the more specific and / or rarer the object is the higher its value will be) ;

2. the commercial value of the result of the research (the higher its commercial value the higher the value of the object as part of the contribution will be).

(e) the material used in the activities ; (f) the facilities provided by each Participant ; (g) legal considerations ; and (h) such other relevant considerations as the Participants may agree upon.

4. The Parties shall : a. specify appropriate procedures for approving the conditions on which each Participant may

be licensed to use Foreground Intellectual Property for its own non-commercial purposes (which purposes exclude sub licensing and commercial purposes such as manufacturing and having manufactured) and for commercial purposes;

b. specify appropriate clauses allowing a Participant to be licensed to use another Participant’s Background Intellectual Property when it is reasonably necessary for the commercial use of Foreground Intellectual Property ;

c. specify appropriate procedures for licensing third Parties to use Foreground Intellectual Property, including where such use requires access to another Participant’s Background Intellectual Property and the conditions upon which a license to the Background Intellectual Property shall be granted ;

d. specify appropriate procedures for approval by all the Participants, prior to disclosure, of the public disclosure of information through publications, seminars or any other means ;

e. specify the rights and obligations of visiting researchers involved in the Cooperative Activity and particularly in relation to Intellectual Property created by them during their work in the Cooperative Activity ;

5. Should the research activities utilize biological materials; the Implementing Arrangements shall adopt the agreed principles under the Convention on Biological Diversity; especially article 8 j and article 15.

6. Termination of this program and its implementing arrangements shall not affect rights and / or obligations of each parties related to this intellectual property rights issues. In any case the parties should agree on : a. governing law of the Implementing Arrangement ; and b. appropriate procedures for the resolution of disputes, including international commercial

arbitration.

Page 73: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

70

Annex 3a STATEMENT OF APPROVAL

It is my pleasure to inform you that I, _________________________, as the Head of ________________________________ Affiliated Institution, hereby give an approval for Mr./Ms. ___________________________ (Name of Researcher) to be involved in the research team, for conducting a research awarded by the Indonesian International Joint Research Program, namely ……………………………………………………………………………..

Description of awarded research

Title of awarded research :

Period of Research :

Date of commencement :

Research Area :

Grant of awarded research : Rp. (Year 1)

Rp. (Year 2)

Total : Rp. (Year 1+Year 2)

Position in awarded research : ( ) Research Coordinator ( ) Accounting Coordinator ( ) Research Member

Affiliated institution :

Position of Researcher in :

Affiliated Institution

(Place) (Date) (Month) (Year)

Head of Affiliated Institution,

(Signature and Seal of institution)

……………….…name………………..…

Page 74: Pedoman Insentif 2006 - unsri.ac.id Insentif 2006.pdfdaya, dan jaringan iptek di pusat dan daerah, (c) menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan skema insentif yang tepat

71

Annex 3b

STATEMENT OF APPROVAL

It is my pleasure to inform you that I, _____________________, as the Head of ----------------------------- (Affiliated Institution), hereby give an approval for the utilization of the research facilities as described below, for the implementation of research awarded by the Indonesian International Joint Research Program, namely ……………………………………………………………………………………………..

Description of awarded research Title of awarded research : Period of Research : Date of commencement : Research Area : Name of Researcher : Position in awarded research : ( ) Research Coordinator ( ) Accounting Coordinator ( ) Research Member Affiliated institution : Position of Researcher in : Affiliated Institution :

Description of utilized research facilities Laboratories : Research materials : 1. Chemicals

2. Glass Wares

3. etc. Equipments : Other facilities :

(Place) (Date) (Month) (Year)

Head of Affiliated Institution,

(Signature and Seal of Institution)

……………….…name………………..…