PEDOMAN DESAIN PEKERJAAN 2

8
BUKU PEDOMAN DESAIN PEKERJAAN I. PENDAHULUAN Desain pekerjaan itu menentukan bagaimana pekerjaan dilakukan dan oleh karena itu, desain pekerjaan sangatlah mempengaruhi perasaan karyawan terhadap sebuah pekerjaan, seberapa besar pengambilan keputusan yang dibuat oleh karyawan pada pekerjaannya dan seberapa banyak tugas yang harus dirampungkan oleh karyawan. Manajer-manajer menyadari bahwa desain pekerjaan menentukan hubungan kerja mereka dengan karyawan–karyawannya dan hubungan di antara kalangan karyawan itu sendiri. Desain pekerjaan menentukan sifat hubungan sosial yang terjalin di dalam pekerjaan dan juga hubungan antara karyawan dan pekerjaan. II. DEFINISI DAN PENGERTIAN 2.1 DESAIN PEKERJAAN [ JOB DESIGN ] Proses penentuan tugas-tugas yang akan dilaksanakan, metode yang digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas ini, dan bagaimana pekerjaan tersebut berkaitan dengan pekerjaan lainnya di dalam organisasi. Henry Simamora; Manajemen SDM [ 2002 ; 152 ] III. RUANG LINGKUP 3.1 KERANGKA ACUAN UNTUK DESAIN PEKERJAAN Gambar dibawah ini memaparkan arti penting desain pekerjaan bagi kalangan karyawan dan organisasi. Desain HEBAT GROUP

description

dfd

Transcript of PEDOMAN DESAIN PEKERJAAN 2

Page 1: PEDOMAN DESAIN PEKERJAAN 2

BUKU PEDOMAN

DESAIN PEKERJAAN

I. PENDAHULUAN

Desain pekerjaan itu menentukan bagaimana pekerjaan dilakukan dan

oleh karena itu, desain pekerjaan sangatlah mempengaruhi perasaan

karyawan terhadap sebuah pekerjaan, seberapa besar pengambilan

keputusan yang dibuat oleh karyawan pada pekerjaannya dan seberapa

banyak tugas yang harus dirampungkan oleh karyawan. Manajer-

manajer menyadari bahwa desain pekerjaan menentukan hubungan

kerja mereka dengan karyawan–karyawannya dan hubungan di antara

kalangan karyawan itu sendiri. Desain pekerjaan menentukan sifat

hubungan sosial yang terjalin di dalam pekerjaan dan juga hubungan

antara karyawan dan pekerjaan. 

II. DEFINISI DAN PENGERTIAN

2.1 DESAIN PEKERJAAN [ JOB DESIGN ]

Proses penentuan tugas-tugas yang akan dilaksanakan, metode

yang digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas ini, dan

bagaimana pekerjaan tersebut berkaitan dengan pekerjaan lainnya

di dalam organisasi.

Henry Simamora; Manajemen SDM [ 2002 ; 152 ]

III. RUANG LINGKUP

3.1 KERANGKA ACUAN UNTUK DESAIN PEKERJAAN

Gambar dibawah ini memaparkan arti penting desain pekerjaan

bagi kalangan karyawan dan organisasi. Desain pekerjaan

menentukan cara dan sejauh mana tugas-tugas dirampungkan

oleh pemangku jabatan.

Desain pekerjaan yang efektif merupakan proses yang kompleks

yang mesti dilihat dari berbagai sudut pandang. Memadukan

pekerjaan dengan tujuan organisasional, memaksimalkan motivasi

karyawan, mencapai standar kinerja dan mencocokkan keahlian

HEBAT GROUP

Page 2: PEDOMAN DESAIN PEKERJAAN 2

BUKU PEDOMAN

dan kemampuan karyawan dengan persyaratan-persyaratan

pekerjaan semuanya merupakan pertimbangan kunci dalam desain

pekerjaan. Mengabaikan salah satu darinya dapat mengurangi

efektivitas organisasional, efisiensi dan kepuasan kerja.

Umpan Balik

Umpan Balik

Dimensi-dimensi desain pekerjaan Hasil-hasil kinerja

3.2 PILIHAN-PILIHAN STRATEGIK MENYANGKUT DESAIN PEKERJAAN

Keputusan memulai desain atau redesain pekerjaan di dalam

sebuah organisasi hendaknya tidak dilakukan secara gagabah.

Para manajer perlu memperhitungkan sejumlah faktor sebelum

memutuskan program desain pekerjaan.

3.2.1 FAKTOR LINGKUNGAN

1. SISTEM POLITIS

Semua organisasi dipengaruhi oleh sistem politis dalam

lingkungannya. Organisasi haruslah mematuhi undang-

undang lokal, negara dan internasional, regulasi dan

ordinansi-ordinansi jika mereka ingin tetap bertahan

hidup.

HEBAT GROUP

Muatan Pekerjaan

Kemajemukan TugasOtonomi TugasKompleksitas TugasKesulitan TugasIdentitas Tugas

Fungsi-fungsi Pekerjaan

Tanggung JawabOtotitasArus InformasiMetode-metode KerjaKebutuhan Koordinasi

Hubungan-hubungan

Hubungan dgn yg lainPeluang PersahabatanKebutuhan Tim Kerja

Pencapaian Tugas

PoduktivitasEfektivitasEfisiensi

Reaksi Karyawan

KetidakhadiranKepuasanPerputaran Karyawan

Page 3: PEDOMAN DESAIN PEKERJAAN 2

BUKU PEDOMAN

2. EKSPEKTASI-EKSPEKTASI SOSIAL

Kultur, etika kerja dan agama semuanya membantu

membentuk ekspektasi sosial.

3.2.2 FAKTOR ORGANISASIONAL

1. OTOMASI

Otomasi menyebabkan pekerjaan yang lebih rutin,

penurunan dalam interaksi sosial, pengasingan atau

bahkan eliminasi pekerjaan.

2. TEKNOLOGI

Banyak karyawan menginginkan organisasinya

mempunyai teknologi yang canggih. Sungguhpun

demikian kerap terjadi bahwa investasi dalam

perlengkapan kantor yang mahal menjadi pemborosan

sumber daya.

3. INTEGRASI FUNGSIONAL SILANG

Tindakan pengkombinasian beberapa pekerjaan ke

dalam sebuah pekerjaan.

FAKTOR KEPERILAKUAN

1. BAURAN KEAHLIAN KUMPULAN TENAGA KERJA

Manajer harus memutuskan memutuskan apakah

keahlian-keahlian karyawan mereka akan cocok dengan

pekerjaan-pekerjaan baru. Kadang kala pelatihan

tambahan tambahan sangat diperlukan.

2. PERANCANGAN PEKERJAAN YANG SESUAI DENGAN KEBUTUHAN

PARA KARYAWAN DAN TEKNOLOGI

Perancangan ulang pekerjaan dapat dibuat sesuai

dengan para karyawan, teknologi yang ada atau

kombinasi keduanya. Dalam hal ini manajer harus

memutuskan arah mana yang diyakini tepat bagi

organisasi.

HEBAT GROUP

Page 4: PEDOMAN DESAIN PEKERJAAN 2

BUKU PEDOMAN

3.4 TEKNIK-TEKNIK DESAIN PEKERJAAN

TEKNIK DESAIN INDIVIDU TEKNIK DESAIN KELOMPOK

3.4.1 SIMPLIFIKASI PEKERJAAN

Pendekatan ini mengasumsikan bahwa aspek pemikiran

[ seperti perencanaan dan pengorganisasian ] merupakan

jatah para manajer dan penyelia, sedangkan para karyawan

hanya semata-mata melakukan tugas menurut metode

yang sudah digariskan oleh manajemen.

3.4.2 ROTASI PEKERJAAN

Dalam hal ini seorang individu secara sistematis berpindah

dari satu posisi ke posisi yang lain di dalam sebuah

organisasi.

HEBAT GROUP

Simplifikasi Pekerjaan

Pekerjaan dibagi-bagi ke dalam tugas-tugas yang sederhana dan berulang-ulang

Rotasi Pekerjaan

Merotasi dari satu pekerjaan lainnya di dalam sebuah perusahaan

Pemekaran Pekerjaan

Menambah lebih banyak tugas kepada pekerjaan; pemuatan horizontal

Pemerkayaan Pekerjaan

Membuat pekerjaan-pekerjaan lebih bermakna dan menantang; pemuatan vertikal

Pendekatan-pendekatan desain pekerjaan

Tim-tim Kerja

Tugas besar yang dirampungkan oleh sebuah kelompok dari penugasan-penugasan tugas khusus

Kelompok Kerja Otonom

Tim-tim kerja diberikan tujuan yang akan dicapai dan kendali atas pencapaiannya

Lingkaran-lingkaran Mutu

Sekelompok karyawan dan penyelia bertemu secara rutin guna membahas masalah-masalah mutu dan solusinya.

Page 5: PEDOMAN DESAIN PEKERJAAN 2

BUKU PEDOMAN

Kelebihan :

1. Menjadi ajang pelatihan.

2. Menjadi alat bagi manajer untuk menghadapi

ketidakhadiran yang sering dan perputaran karyawan.

3. Dapat menghentikan monotoni pekerjaan yang sangat

terspesialisasi dengan menuntut keahlian dan

kemampuan yang berbeda.

Kelemahan :

1. Mengurangi efisiensi.

2. Mengorbankan kecakapan dan kepiawaian yang tumbuh

dari spesialisasi pekerjaan.

3.4.3 PEMEKARAN PEKERJAAN

Teknik ini menambahkan tanggung jawab yang serupa

dalam rangka memberikan variasi yang lebih besar.

Pemekaran pekerjaan mengurangi kemonotonan dengan

memperluas siklus pekerjaan.

3.4.4 PEMERKAYAAN PEKERJAAN

Program pemerkayaan pekerjaan berusaha merancang

pekerjaan-pekerjaan dalam cara-cara yang membantu para

pemangku jabatan memuaskan kebutuhan mereka akan

pertumbuhan, pengakuan, dan tanggung jawab.

3.4.5 TIM-TIM KERJA

Tujuan tim kerja adalah menerapkan pemerkayaan

pekerjaan pada tingkat kelompok. Untuk membentuk tim

kerja, kelompok karyawan diberikan tugas besar untuk

diselesaikan dan anggota-anggota tim bertanggung jawab

untuk memutuskan penugasan tugas spesifik, memecahkan

masalah produksi, menciptakan jadawl dan batas-batas

waktunya sendiri dan secara terus menerus memperbaiki

aktivitas kerjanya.

HEBAT GROUP

Page 6: PEDOMAN DESAIN PEKERJAAN 2

BUKU PEDOMAN

3.4.6 KELOMPOK KERJA OTONOM

Kelompok kerja otonom bertanggung jawab atas

pencapaian tujuan yang kompleks dan dilimpahkan kendali

yang sangat besar atas penugasan kerja, waktu rehat,

penentuan prioritas dll.

3.4.7 LINGKARAN-LINGKARAN MUTU

Konsep ini terfokus pada pemeliharaaan dan peningkatan

mutu sebuah produk.

Manfaat utama dari pendekatan lingkaran mutu :

1. Pemanfaatan prakarsa-prakarsa dari karyawan pada

semua jenjang.

2. Promosi kreativitas dan kemampuan memecahkan

masalah.

3. Pembangunan tim kerja dan semangat tim.

4. Meningkatnya pemahaman masalah-masalah di antara

departemen melalui kontak yang semakin sering.

5. Tidak ada perubahan drastis dalam sistem manajemen

yang ada sekarang.

IV. PERAN DEPARTEMEN

SUMBER DAYA MANUSIA DALAM DESAIN PEKERJAAN

Peran penting yang dapat dimainkan oleh departemen sumber daya

manusia :

1. Mendiagnosis masalah-masalah organisasional.

Diagnosis ini dapat terjadi melalui kontak-kontak informal,

wawancara dengan penyelia dan karyawan, diskusi penyelia dan

manajer selama sesi-sesi pelatihan atau penyebaran tugas kusioner.

2. Dalam pelatihan dan pengembangan manajemen, dimana spesialis

internal maupun eksternal dapat direkrut guna memberikan

informasi tentang metode redesain pekerjaan.

HEBAT GROUP

Page 7: PEDOMAN DESAIN PEKERJAAN 2

BUKU PEDOMAN

3. Membantu perencanaan dan penerapan program-program redesain

pekerjaan guna memastikan bahwa kebijakan-kebijakan dan praktik-

praktik sumber daya manusia yang sehat adalah dikembangkan dan

diikuti.

4. Departemen sumber daya manusia perlu berjaga-jaga untuk

memodifikasi deskripsi pekerjaan, spesifikasi pekerjaan [ kualifikasi

yang dibutuhkan untuk melakukan sebuah pekerjaan ], praktek

rekrutmen dan menyesuaikan skala-skala bayaran.

HEBAT GROUP