Pedoman CI New

26
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Rumah Sakit Umum Daerah adalah Badan yang bertugas menyelenggarakan fungsi perumahsakitan, hal ini tidak menuntut kemungkinan RSUD Kabupaten Sampang ini akan menjadi tempat pembelajaran klinik bagi Mahasiswa meskipun RS sampang belum merupakan RS pendidikan tetapi ada upaya untuk menuju arah tersebut. Bagian Keperawatan memberikan proses pembelajaran praktik klinik keperawatan bertanggung jawab membimbing dengan basis Standar Pelayanan Keperawatan. Untuk mencapai program institusi sesuai kurikulum pendidikan dan asuhan keperawatan yang diberikan didasari pada pendekatan proses keperawatan yang komprehensif dan berdasarkan pada aspek etika dan legal keperawatan. Untuk dapat mencerminkan proses pembelajaran dilahan pratik klinik keperawatan dengan terstruktur dan profesional perlu direvisi Pedoman bimbingan praktik klinik keperawatan. B. Maksud Maksud pedoman bimbingan praktik klinik keperawatan agar dijadikan sebagai pedoman pelaksanaan praktik klinik keperawatan di RSUD Kabupaten Sampang untuk institusi akademik yang akan menggunakan lahan praktik sebagai tempat proses pembelajaran praktik klinik keperawatan bagi peserta didik keperawatan. 1

description

Pedoman Clinical Instructure

Transcript of Pedoman CI New

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang.Rumah Sakit Umum Daerah adalah Badan yang bertugas menyelenggarakan fungsi perumahsakitan, hal ini tidak menuntut kemungkinan RSUD Kabupaten Sampang ini akan menjadi tempat pembelajaran klinik bagi Mahasiswa meskipun RS sampang belum merupakan RS pendidikan tetapi ada upaya untuk menuju arah tersebut.Bagian Keperawatan memberikan proses pembelajaran praktik klinik keperawatan bertanggung jawab membimbing dengan basis Standar Pelayanan Keperawatan. Untuk mencapai program institusi sesuai kurikulum pendidikan dan asuhan keperawatan yang diberikan didasari pada pendekatan proses keperawatan yang komprehensif dan berdasarkan pada aspek etika dan legal keperawatan.Untuk dapat mencerminkan proses pembelajaran dilahan pratik klinik keperawatan dengan terstruktur dan profesional perlu direvisi Pedoman bimbingan praktik klinik keperawatan.B. MaksudMaksud pedoman bimbingan praktik klinik keperawatan agar dijadikan sebagai pedoman pelaksanaan praktik klinik keperawatan di RSUD Kabupaten Sampang untuk institusi akademik yang akan menggunakan lahan praktik sebagai tempat proses pembelajaran praktik klinik keperawatan bagi peserta didik keperawatan.

C. Tujuan.Pedoman praktik klinik keperawatan bertujuan agar peserta didik dapat mengetahui tatanan pelayanan keperawatan sebagai pengalaman belajar klinik serta terjalinnya hubungan kerjasama antara institusi pendidikan sebagai pengguna lahan praktik keperawatan dengan RSUD Kabupaten Sampang sebagai penyedia lahan praktik klinik keperawatan.

D. SasaranSasaran dalam pelaksanaan praktek klinik keperawatan ini adalah tenaga kesehatan antara institusi rumah sakit dan institusi pendidikan, bagian keperawatan, tenaga pembimbing klinik dan pembimbing pendidikan serta program akademik yang disesuaikan dengan pengguna lahan praktik klinik keperawatan.

E. Ruang Lingkup Buku pedoman ini disusun dengan ruang lingkup sebagai berikut :Bab IPendahuluan .Bab IIPraktik Klinik Keperawatan.Bab IIIPengorganisasian Praktik Klinik Keperawatan.Bab IVPengelolaan Praktik Klinik Keperawatan.Bab VPenutup.

F. Landasan.1. Undang-undang Republik Indonesia No.23 Tahun 1992 tentang Pokok-pokok Kesehatan.2. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1963 tentang Tenaga Kesehatan.3. Keputusan Presiden RI Nomor 12 Tahun 1991 tentang Penyusunan, Penerapan dan Pengawasan Standar Nasional Indonesia.4. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI 436/Menkes/SK/VI/1993 tanggal 3 Juni 1993 tentang Berlakunya Standar Pelayanan Rumah Sakit dan Standar Pelayanan Medis di Indonesia.5. Keputusan Menteri Kesehatan RI. No. 1333/Menkes/SK/XII/1999 tanggal 8 Desember 1999 tentang Penerapan Standar Pelayanan Rumah Sakit dan Standar Pelayanan Medik. 6. SK. Dir.Jen.Yan.Med No:YM.00.03.2.6.7637/1993 tentang Penetapan berlakunya Standar Asuhan Keperawatan.7. SK. Mendiknas 045/2002 tentang kompentensi.8. Instrumen Akreditasi Rumah Sakit Versi Tahun 2007 Departemen Kesehatan RI Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Komisi Akreditasi Rumah Sakit.

BAB IIKETENTUAN UMUM PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN

A. Ketentuan Umum.Tatanan pelayanan kesehatan harus dapat memberikan aman, berkesinambungan, berkualitas dan memuaskan dengan meletakkan proses adaptasi profesi bagi praktikan dan mengembangkan kemampuan lanjut bagi praktisi. Untuk itu pelayanan keperawatan mengembangkan kemampuan dalam bimbingan praktik klinik keperawatan dengan mengakses ketrampilan K-A-P (Kognitif-Afektip-Psikomotor) apa yang relevan pada masalah keperawatan. Hal ini dapat dibangun melalui keutuhan dan keseimbangan proses pembelajaran praktik klinik keperawatan antara konsep dan aplikasi yang kompeten sehingga dapat terintegrasi pendidikan dan praktik dalam tatatan pendidikan dan tatanan pelayanan.

B. Prinsip-Prinsip Pelaksanaan Praktik Klinik Keperawatan.1. Institusi Pendidikan.Institusi yang akan melakukan pembelajaran Klinik di RUSD Kabupaten Sampang memenuhi ketentuan dibawah ini :a. Naskah kerjasama/ MOU.b. Proposal Praktik Klinik.c. Program Praktik.d. Evaluasi Praktik.2. Sumber Daya Manusia Pembimbing Klinik Keperawatan.Pelayanan keperawatan dalam mengembangkan tenaga perawat untuk bimbingan praktik klinik keperawatan diperlukan SDM keperawatan sebagai seorang pendidik di lahan praktik keperawatan. Untuk itu pendidikan pelatihan Clinical Instruktur dapat menjadikan seorang perawat mampu laksana dalam membimbing peserta didik keperawatan di ruang keperawatan. Adapun kompetensi utama perawat sebagai peran pembimbing klinik dalam tatanan pelayanan dan tatanan pendidikan sebagai berikut :1. Mampu menerapkan aspek etik dan legal dalam praktik keperawatan.2. Mampu melaksanakan asuhan keperawatan profesional.3. Mampu mengaplikasikan kepemimpinan dalam tatanan pendidikan dengan melalui manajemen keperawatan.4. Mampu memberikan bimbingan praktik klinik dengan profesional.5. Mampu menjalin hubungan interpersonal.6. Mampu mengembangkan profesionalisme secara terus menerus.

3. Proses Pembelajaran Praktik Klinik Keperawatan.Proses pembelajaran menunjukan adanya kontinuitas antara teori dan praktik yang didapatkan melalui pengalaman belajar di lahan praktik yang mendukung pertumbuhan dan pembinaan kemampuan profesional. Hal ini unsur yang paling utama dalam pendidikan keperawatan proses pembelajaran dikelola di lahan praktik, khsususnya tatanan pelayanan keperawatan dalam menstrategikan implementasi metode pengajaran atau bimbingan klinik dengan Metode sebagai berikut : a. Pre Conferenceb. Bed Side Teachingc. Post Conferenced. ResponsiAdapun dalam hal ini upaya menumbuhkan kemampuan profesional (intelektual tekhikal dan interpersonal) peserta didik untuk pelaksanaan bimbingan praktik klinik keperawatan di suatu ruang keperawatan kriteria evaluasi secara struktural, proses dan hasil sebagai berikut :1. Struktural : Bagian Keperawatan, Clinical Instruktur pelayanan, Pembimbing Akademi dan Mahasiswa keperawatan.2. Proses : Kontrak program, Pre Conference, Bedside Teaching, Memberikan asuhan keperawatan, supervisi, evaluasi dan Post Conference.3. Hasil :a). Lahan Praktik : 1)Bagian keperawatan melaksanakan sesuai pedoman atas tindak lanjut atasan yang terkait.2)CI lahan menerapkan proses pembelajaran praktik klinik keperawatan dengan profesional.3)Perawat meningkatkan kepercayaan dan kemampuan dalam membimbing mahasiswa atas pendelegasian tugas CI serta menumbuhkan sikap tingkah laku, pengetahuan serta ketrampilan dasar profesional.b). Akademi :1) Tercapai program praktik klinik keperawatan. 2) Terlaksana praktik klinik keperawatan dengan profesional.3) Menghasilkan mahasiswa berkompeten.

c). Peserta didik :1) Menambah pengalaman belajar praktik klinik keperawatan. 2) Mengembangkan ketrarmpilan dalam melakukan observasi yang akurat dan teratur. 3) Menumbuhkan cara berfikir kritis.4) Meningkatkan berfikir secara sistematis.5) Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan pada masalah pasien.6) Menghasilkan peserta didik berkompetensi.

C. Ketentuan Administrasi. 1. Institusi Pendidikan Prosedur pelaksanaan praktik klinik keperawatan bermanfaat untuk lahan praktik dan institusi pendidikan sebagai pengguna lahan agar pelaksanaan praktik klinik keperawatan dapat terlaksana dengan tertib. Untuk itu maka pelaksanaannya diatur sebagai berikut :a. Institusi PendidikanSyarat/kriteria akademik yang harus dipenuhi sebelum praktik di RSUD Kabupaten Sampang :1) Sudah terakreditasi (bagi institusi yang ijin operasionalnya lebih dari 3 tahun) 2) Memiliki pembimbing klinik dari Akademik yang mencukupi sesuai jumlah mahasiswa keperawatan.3) Telah memiliki surat perjanjian kerjasama dan masih berlaku.

b. Persiapan Praktik.Sebelum pelaksanaan praktik klinik keperawatan, institusi pendidikan yang bersangkutan telah mempersiapkan :1) Surat permohonan ijin praktik.2) Program praktik sesuai dengan ketrampilan yang diharapkan pada semester tersebut (Proposal Praktik) yang dilengkapi dengan Silabus Pembelajaran Praktik Klinik di Rumah Sakit sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai3) Daftar mahasiswa, daftar kelompok, daftar rotasi kelompok dan daftar hadir (sejumlah 2 rangkap untuk pendidikan dan RSUD)4) Format penilaian ketrampilan, format penilaian kepribadian sesuai program praktik (sejumlah 2 rangkap untuk pendidikan dan RSUD).

c. Pengajuan Naskah Kerjamasama.1) Institusi pendidikan yang akan mengajukan kerjasama membuat permohonan/surat perjanjian kerja sama yang ditujukan kepada Ka Direktur RSUD Kabupaten Sampang dengan tembusan kepada :a) Kepala Bidang Pelayanan.b) Kepala Kepala Seksi Keperawatan2) Tata cara pembuatan surat perjanjian bekerja sama/koordinasi dengan RSUD Kabupaten Sampang.

d. Pengajuan Ijin Praktik.1) Surat permohonan ijin praktik ditujukan kepada Direktur RSUD Kabupaten Sampang.2) Pengajuan Surat Permohonan Ijin Praktik diajukan selambat-lambatnya 2 bulan sebelum pelaksanaan Praktik Kepada DirekturTembusan kepada :a) Kepala Bidang Pelayanan b) Kepala Seksi Keperawatan

e. Tindak lanjut setelah Pengajuan Permohonan ijin Praktik 1) Direktur akan memberikan disposisi kepada Bidang pelayanan dan akan diteruskan kepada Kasie Keperawatan2) Kasie keperawatan mendelegasikan tugas pada Koordinator Praktik untuk mengatur jadwal praktik (ketentuan : maksimal dalam setiap ruang ada 3 institusi yang berdinas secara bersamaan). 3) Surat balasan dari Direktur RSUD Kabupaten Sampang kepada institusi pendidikan.

f. Penanggung jawab praktik klinik keperawatan institusi mengadakan kontrak program/ persamaan persepsi dengan pembimbing klinik lahan praktek yang difasilitasi/dijadwalkan waktunya oleh Koordinator CI RSUD Kabupaten Sampang dengan sepengetahuan Kepala Seksi Keperawatan.D. Fasilitas dan Peralatan Praktik Klinik Keperawatan.Fasilitas dan peralatan praktik klinik keperawatan untuk kegiatan pelaksanaan bagi peserta didik praktik klinik keperawatan di RSUD Kabupaten Sampang pengadaan disesuaikan dengan kebutuhan standar alat-alat kesehatan peserta didik di berbagai tempat lahan praktik (ruang keperawatan). Kebutuhan akan hal fasilitas dan peralatan yang mempunyai tanggung jawab adalah bagian keperawatan sebagai berikut :1)Alat-Alat Kesehatan (Alkes).2)Alum (Alat Umum).3) Obat habis pakai (medical supply)

E. Pembimbing Klinik Ruang Keperawatan.1) Ketentuan CI (Clinical Instrucer)Pembimbing klinik ruang keperawatan dapat melaksanakan tugasnya sebagai pembimbing klinik (Clinical Instruktur) atas dasar Surat Keputusan Direktur RSUD Kabupaten Sampang.

2) Ketentuan TI (Teacher Instrucer)Pembimbing klinik

F. Tata Tertib. Tata tertib peserta didik disusun untuk memberikan arahan bagi peserta didik selama melaksanakan kegiatan praktik klinik keperawatan di lahan praktik. Peraturan dan tata tertib meliputi : tata tertib secara umum, peraturan khusus praktik klinik di Instalasi Gawat Darurat, peraturan khusus, praktik klinik di Instalasi Kamar Operasi, Peraturan khusus praktik klinik di Unit Intensive Care/ICU, peraturan bagi peserta didik yang sakit.

1. Tata Tertib Secara Umum Bagi Peserta Didik yang Menjalani Praktik:a. Peserta didik wajib bersikap jujur, ramah, penuh tangung jawab, disiplin, tekun serta teliti, saling menghargai dan bekerja sama sesama petugas.b. Turut menjaga dan memelihara kebersihan lingkungan ketertiban dilingkungan/diruangan praktik.c. Bersikap sopan terhadap sesama petugas, sesama pasien, dan terhadap pimpinan/atasan yang ada di lingkungan RSUD Kabupaten Sampangd. Menjaga nama baik institusi pendidikan, institusi RSUD Kabupaten Sampang.e. Selama menjalani praktik mahasiswa dilarang : menerima tamu pribadi di lahan praktik, berbicara dengan alat komunikasi seluler/menghidupkan handphone, meminta ataupun menerima imbalan dari pasien dan keluarganya dalam bentuk apapun.f. Turut menjaga keamanan lingkungan RSUD Kabupaten Sampang, menjaga keamanan barang-barang, alat kesehatan, barang-barang hak milik pasien, hak milik petugas dan barang-barang milik sesama peserta didik.g. Tidak diperkenankan menggunakan Hp selama pembelajaran klinik di ruang perawatan

2. Tata Tertib secara Khusus bagi Peserta Didik yang Menjalani Praktik Klinik di IGD RSUD Kabupaten Sampang :a. Peraturan khusus Instalasi Gawat Darurat (IGD).1) Telah lulus Praktik klinik Dasar Keperawatan 2) Jika mungkin sebelum menjalani praktek peserta didik bersedia diuji dahulu sebelum praktik dijalankan. 3) Untuk kompetensi kegawatdaruratan diharapkan mahasiswa telah mendapatkan materi penanganan Gawat Darurat.

b. Jumlah peserta didik, jam praktik dan peraturan lain :1) Jumlah peserta didik 12 sampai dengan 18 peserta didik.Terbagi atas 3 shift :Dinas pagi : Pkl. 07.00 s/d 14.00Dinas sore : Pkl. 14.00 s/d 21.00Dinas malam : Pkl. 21.00 s/d 07.002) Peserta didik harus siap untuk bekerja cepat dan tepat.3) Pasien yang tidak boleh ditatalaksanai oleh peserta didik adalah:a) Pasien karyawan dan keluarga karyawan RSUD Kabupaten Sampang.b) Pasien VIP/ Kelas.c) Tindakan keperawatan tidak diperbolehkan pada pasien yang diatas (a,b dan c) :1) Memasang infus, memberikan transfusi.2) Memasang nasogastrik tube/NGT.3) Melakukan lavement.4) Memberikan suntikan dan mengambil darah untuk pemeriksaan.5) Menjahit luka, menghentikan perdarahan.6) Memasang endotrakheal tube.7) Melakukan resusitasi jantung paru.8) Memasang bidai/gips.9) Melakukan defibrilasi/DC shock.10) Melakukan rekaman EKG.11) Memberikan obat-obatan khusus jantung.12) Memasang infus dan kateter pada anak.d) Tindakan yang diperbolehkan :Tindakan yang diperbolehkan oleh peserta didik pada pasien yang diatas (a,b dan c) :1. Melakukan anamnesa klien.2. Mengukur tanda-tanda vital.3. Menimbang berat badan.4. Membantu keperawatan sehari-hari, misalnya : memberi makan dan minum.5. Membawa klien untuk rontgen didamping peserta didik.6. Memberi oksigen sesuai kolaborasi.

2. Peraturan Khusus.Peraturan khusus praktik klinik di instalasi kamar operasi, Peraturan khusus praktik klinik di Intensive Care Unit/ICU, sebagai berikut :a) Peraturan khusus di Instalasi Kamar Operasi (OK).1) Telah mendapatkan teori tentang kamar bedah meliputi :(a) Pengetahuan ruangan OK.(b) Pengetahuan sterilisasi.(c) Pengetahuan asuhan keperawatan peri operatif.(d) Pengetahuan cuci tangan.(e) Pengetahuan jenis benang bedah.(f) Pengetahuan posisi klien pada saat operasi2) Jumlah peserta didik, jam praktek dan peraturan lain :(a) Maksimal 3 peserta didik dan disesuaikan dengan shift jaga.(b) Dinas 1 minggu hanya dinas pagi saja.(c) Pakaian dan alas kaki untuk kamar OK disesuaikan oleh seragam institusi.(d) Pakaian khusus kamar operasi dibebankan kepada Institusi.(e) Menggunakan Jas lab/ Scott selama di OK

b) Peraturan khusus Intensive Care Unit (ICU) :1) Jumlah peserta didik, jam praktek dan peraturan lain :(a). Telah mendapatkan teori tentang Intensive Care of Nursing dan penggunaan-penggunaan alat-alat bantu di ruangan ICU.(b). Jumlah peserta didik maksimal 12 orang dan disesuaikan dengan shift jaga.(c). Menggunakan pakaian skort (pakaian khusus) ICU dari instansi pendidikannya (harus membawa sendiri).(d). Minimal mahasiswa semester IV

2)Tindakan yang boleh dilakukan peserta didik :(a) Membantu menerima dan memindahkan klien dari dan ke ICU.(b) Mempersiapkan tempat tidur dan alat-alat yang dibutuhkan (seperti : monitor, oksigen dan sarana untuk mengukur TTV).(c) Membantu melakukan tindakan sederhana (seperti : memandikan pasien, melakukan perawatan luka, memasang infus, pengambilan darah, rekam EKG, Bronchial Washing.

3. Peraturan peserta didik yang mengalami sakit.Bagi peserta didik yang mengalami sakit/kesehatan terganggu dilayani di unit rawat jalan dan rawat inap.a) Peserta didik harus menunjukkan surat pengantar dari pembimbing klinik dimana peserta didik praktek (formulir terlampir).b) Surat pengantar ditujukan ke Poliklinik Karyawan pada jam kerja dan ke Instalasi Gawat darurat diluar jam kerja.c) Peserta didik menunjukkan identitas dan asal dari akademi bila diperlukan pengobatan spesialis harus disertai surat pengantar/rujukan dari Poliklinik Karyawan/Gadar.d) Biaya pengobatan dari pemeriksaan penunjang dibebankan kepada peserta didik/Institusi pendidikan, kecuali pemeriksaan dokter.e) Apabila ada peserta didik sakit/dirawat, pembimbing klinik membuat keterangan peserta didik sakit (lihat lampiran) kemudian koordinasi dengan bagian keperawatan.f) Peserta didik yang mengalami rawat inap, penempatan ruang rawat disesuaikan kemampuan peserta didik.g) Bila Rawat Jalan, maka cukup memberikan surat keterangan sakit kepada CI yang telah dilegalisir pihak institusi.h) CI mengkomunikasikan dengan Koordinator CI dan Kepala Seksi Keperawatan.

4. Tindakan yang tidak diperkenankan dilakukan secara mandiri oleh Praktikan adalah :a. Pasien yang merupakan keluarga karyawan RSUD Sampang.b. Pasien di kelas VIP (kecuali untuk TTV, anamnesa, membantu kebutuhan sehari-hari seperti makan, minum dll, Memberikan Oksigen (nasal/ masker) sesuai dengan dosis kolaborasi, Menggantikan cairan infuse sesuai advice)c. Menangani pasien komplian.

5. Peraturan Kejadian Tidak Diinginkan a. Kejadian tidak diinginkan pada peserta didik, yang bersangkutan membuat kronologis diketahui pembimbing klinik ruang keperawatan dan pembimbing institusi pendidikan serta kepala ruangan.b. Laporan kronologis ditindaklanjuti ke Koordinator CI dan Kasi Keperawatan RSUD Sampang

7. Peraturan dan sanksi di RSUD Sampang :Pelanggaran terhadap peraturan tersebut diatas peserta didik dapat dikenakan sanksi baik administratif maupun pencabutan izin praktiknya di RSUD Kabupaten Sampang untuk institusi pendidikan yang bersangkutan.Adapun peraturan yang apabila dilanggar dapat diberikan sanksi kepada peserta didik sebagai berikut :NoPERATURANPELANGGARANSANKSI

1Jam Dinas/PraktekDinas Pagi : 07.00 - 14.00Dinas Sore : 13.30 - 20.30Dinas Malam : 20.30 - 07.00 Terlambat datang tidak ada keterangan 5-10 menit

10-15 menit

> 15 menit

Bila pelanggaran dilakukan 3x atau lebih

Jam pulang ditambah 15 menit Jam pulang ditambah30 menit Mengganti 1 x dinas

Membuat surat pernyataan tidak mengulangi kesalahan dengan ditandatangani oleh Koordinator PKK/ Pudir Kemahasiswaan.

2Pakaian Dinasa. Pakaian perawat sesuai seragam perawat dari institusi pendidikanb. Atribut tanda pengenal Bila tidak menggunakan seragam Tidak menggunakan seragam 2 kali berturut-turut/2 hariTeguran I : LisanTeguran II : TertulisTeguran III : Adminstrasi

3Kehadirana. Tidak hadir harus ada keterangan

b. Keberadaan jam efektif praktekKeterangan : mahasiswa harus lebih dari 90% jam efektif berada diruangan untuk melaksanakan praktek keperawatan Tidak hadir ada keterangan (surat keterangan sakit dari dokter yang memeriksa, surat dari akademik,). Tidak hadir tanpa ada Keterangan

Bila meninggalkan jam tugas lebih 90% jam efektif Bila meninggalkan jam tugas kurang dari 90% jam efektif- Menggantikan dinas sesuai dengan jumlah ketidak hadirannya

- Menggantikan dinas 2 kali lipat dari ketidakhadirannya

- Mengganti dinas 1 hari praktek

- Mengganti kekurangan jam efektif

BAB IIIPELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN

A. Metode PelaksanaanMetode pelaksanaan bimbingan praktik klinik keperawatan RSUD Sampang terdiri dari tahap perencanaan, persiapan, metode bimbingan kilnik, pelaksanaan kegiatan, evaluasi bimbingan klinik keperawatan, tindak lanjut, laporan dan dokumentasi praktik klinik keperawatan.

B. Kegiatan1. Perencanaan.Perencanaan dalam kegiatan proses praktik klinik keperawatan bagi institusi pendidikan dan RSUD Sampang sebagai berikut :a. Perencanaan Institusi Pendidikan :1) Setelah adanya surat balasan RSUD kepada Institusi pendidikan maka pendidikan dan coordinator CI RSUD melakukan kontrak waktu untuk melakukan persamaan persepsi tentang target dan kompetensi yang ingin dicapai.2) Penyampaian jadwal bimbingan atau metode pembimbingan CI dari pihak institusi

b. Perencanaan Bagian Keperawatan.1) Melakukan koordinasi dengan pembimbing Akademik untuk pertemuan persamaan persepsi.2) Memberitahukan kepada CI klinik terkait tentang pertemuan persamaan persepsi.3) Mengkonfirmasi tanggal penghadapan sekaligus biaya administrasi.4) Melakukan penerimaan mahasiswa sesuai jadwal yang telah disepakati.5) Mengorientasikan praktikan, terdiri dari :a) Orientasi Umum : tentang Visi dan misi RSUD, tentang keperawatan dan alur pelayanan di RSUD sampanb) Orientasi Khusus : tempat/ unit kerja RSUD sampan terutama pada praktikan yang baru memasuki masa PKK.

2. Persiapan. Persiapan pembimbing klinik keperawatan dalam memberi bimbingan praktik klinik keperawatan bagai peserta didik keperawatan sebagai berikut :a. Buku reprogram (Sublampiran ). Buku reprogram ditulis sesuai kolom setelah mendapatkan program dari kontrak program bersama institusi pendidikan. b. Buku Pre dan Post Conference (Sublampiran ).Buku Pre dan Post Conference ditulis sesuai kolom pada saat setelah melakukan Pre dan Post Conference. Catatan : Bila ada pembimbing dari pendidikan untuk membimbing disarankan menandatangani sesuai kolom yang telah ditentukan.c. Buku evaluasi (Sublampiran ). Buku evaluasi penilaian peserta didik ditulis setelah peserta didik praktik sesuai dengan lembar penilaian. 3. Pelaksanaan Kegiatan Bimbingan Klinik . Pelaksanaan kegiatan bimbingan praktik klinik keperawatan sebagai berikut :a. Kegiatan Bimbingan Klinik Keperawatan.Melaksanakan Pre Confrence .1) Orientasi ruangan perawatan. 2) Mengarahkan pasien kelolaan peserta didik, sesuai metode pembelajaran dengan ketentuan :a) Pasien kelolaan diupayakan adalah pasien baru.b) Pencarian pasien kelolaan (pasien baru) dapat dilalukan selama 2 hari.c) Jika belum menemukan kasus, maka bisa dimengambil pasien lamad) Jika jumlah pasien lebih sedikit dari jumlah mahasiswa maka bisa menjadikan 1 pasien untuk 2 mahasiswa.3) Memberi Bedside Teaching :a) Mendemonstrasikan prosedur perawatan yang telah ditentukan.b) Menugaskan peserta didik melaksanakan prosedur perawatan.c) Memberi petunjuk dan bimbingan kepada peserta didik.d) Mendiskusikan hasil yang telah dikerjakan oleh peserta didik.e) Mengevaluasi hasil kegiatan peserta didik terutama tentang kegagalan dan keberhasilan.f) Mencatat perkembangan dan kemajuan siswa selama melakukan praktik lapangan sebagai bahan laporan.g) Mensupervisi peserta didik.h) Mengevaluasi/menilai4) Melaksanakan Post Confrence.

b. Pelaksanaan Supervisi atau Ujian praktik klinik keperawatan Untuk setiap ruang keperawatan bertanggung jawab mempersiapkan pasien, sarana dan prasarana praktik klinik keperawatan oleh pembimbing klinik ruangan keperawatan sesuai dengan petunjuk bagian keperawatan (kecuali sarana yang tidak dimiliki oleh RSUD dipersilahkan untuk difasilitasi oleh institusi).

c. Evaluasi Bimbingan Klinik Keperawatan. Evaluasi bimbingan klinik keperawatan untuk melihat keberhasilan peserta didik dan pencapaian tujuan, diadakan evaluasi dengan berpedoman pada format penilaian ketrampilan dan kepribadian yang telah disiapkan oleh institusi pendidikan. Selama peserta didik/mahasiswa menjalankan praktik lapangan pembimbing klinik harus mencatat :1) Kelemahan-kelemahan dan kemajuan peserta didik.2) Permasalahan-permasalahan yang dihadapi selama pelaksanaan praktik klinik keperawatan.3) Faktor-faktor pendukung dan penghambat kelancaran pelaksanaan praktik klinik keperawatan.4) Upaya penyelesaian masalah yang telah dilaksanakan.

d. Tindak Lanjut Evaluasi Bimbingan Klinik Keperawatan . Tindak lanjut evaluasi bimbingan klinik keperawatan diperlukan untuk mencari upaya-upaya peneyelesaian masalah yang mungkin timbul setelah pelaksanaan praktik klinik keperawatan guna perbaikan yang perlu untuk pelaksanaan di masa datang. 1) Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi :a) Mengadakan tatap muka dengan peserta didik (baik individu maupun kelompok)b) Mengadakan seminar/ presentasi sesuai dengan program2) Tujuan :a) Menjelaskan kemampuan ketrampilan, baik yang belum atau yang sudah tercapai.b) Menerima umpan balik dari peserta didik tentang permasalahan yang dihadapi selama melaksanakan praktik.c) Tindak lanjut apa yang harus dilakukan oleh peserta didik setelah melaksanakan praktik lapangan.e. Pengakhiran.Pengakhiran dalam pelaksanaan praktek klinik keperawatan diakhiri dari pelaporan hasil evaluasi praktik klinik peserta didik sebagai berikut :1) Laporan rekapan per institusi pendidikan dari berbagai ruang keperawatan yang menyatakan baik dalam arti dapat melaksanakan peraturan yang berlaku, tidak melanggar peraturan, program tercapai,kepada Koordinator CI dan dilanjutkan kepada Kasie Keperawatan.2) Apabila hasil rekapannya dinyatakan melakukan pelanggaran akan ditegur oleh Koordinator CI dengan memberikan laporan kepada Kasie Keperawatan.3) Apabila teguran langsung tidak ada perubahan dalam 3x berturut-turut akan dilakukan peneguran langsung oleh kasie Keperawatan

BAB IVPENUTUPDengan adanya buku pedoman praktik klinik keperawatan di RSUD Kabupaten Sampang akan mempermudah dan memperlancar proses administrasi praktik klinik keperawatan bagi institusi yang memilih RSUD Sampang sebagai lahan praktek. Dalam hal ini proses pembelajaran menunjukan adanya kontinuitas antara teori dan praktek yang didapatkan melalui pengalaman belajar dilahan praktik yang mendukung pertumbuhan dan pembinaan kemampuan profesional praktik klinik keperawatan. Sehingga dengan adanya pengelolaan praktik klinik keperawatan mahasiswa maupun institusi pendidikan keperawatan dan pembimbing klinik di ruang keperawatan secara bersama-sama dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Buku pedoman ini akan semakin sempurna bila dalam pelaksanaannya dapat direalisasikan dengan baik oleh pihak-pihak terkait dan apabila dalam pelaksanaannya terdapat beberapa hambatan dapat disampaikan kepada bagian pelayanan keperawatan RSUD Sampang untuk ditindaklanjuti.

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAHKABUPATEN SAMPANG

dr. TRI BUDI WALUYO, M.SiPembina Tingkat INIP. 19640616 199011 1 003

PENGERTIAN

1. Alat-alat Praktik Klinik Keperawatan. Alat-alat praktik klinik keperawatan merupakan alat-alat kesehatan yang digunakan di lahan praktik klinik keperawatan bagi mahasiswa untuk tercapai program praktik klinik keperawatan.

2.Bedside Teaching. Bedside Teaching merupakan metode pengajaran kepada peserta didik, dilakukan disamping tempat tidur pasien meliputi kegiatan mempelajari kondisi pasien dan asuhan keperawatan yang dibutuhkan pasien. 3.Clinical Instruktur Keperawatan ( CI ). Clinical Instruktur keperawatan adalah seorang perawat profesional yang mempunyai kompetensi dalam teknical skill dan kemampuan dalam membimbing mahasiswa praktik klinik keperawatan di ruang keperawatan.

4.Disiplin.Disiplin adalah segala sesuatu mengenai pengaturan dan peraturan yang harus dilaksanakan dan dipatuhi oleh mahasiswa keperawatan.

5.Naskah Kerjasama.Naskah kerjasama adalah suatu perjanjian kerjasama yang disetujui bersama antara institusi pendidikan keperawatan sebagai pengguna lahan dan RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad sebagai penyedia lahan praktek yang dibuat guna menjamin kelancaran penyelenggaraan praktek klinik keperawatan peserta didik dan pelayanan keperawatan.

6.Praktik Klinik Keperawatan.Praktik klinik keperawatan adalah suatu proses pembelajaran diruangan perawatan secara nyata, sehingga peserta didik dapat menerapkan ilmu yang didapat di bangku kuliah dengan cara memberikan pelayanan keperawatan langsung pada klien atau pasien.

7.Proses Pembelajaran. Proses pembelajaran adalah suatu proses interaktif yang memerlukan hubungan dan atau komunikasi antara subjek dan objek pembelajaran (trainer dan trainee) pada suatu lingkungan belajar yang suportif, konduktif dan fasilitatif.8.Peserta Didik.Peserta didik merupakan seorang yang sedang melaksanakan pendidikan di institusi tertentu.9.Pre Conference.Pre Conference merupakan pertemuan untuk diskusi diadakan sebelum melaksanakan kegiatan.10.Post Conference.Post Conference merupakan pertemuan untuk diskusi diadakan sesudah melaksanakan kegiatan.11.Rumah Sakit Pendidikan. Rumah sakit pendidikan adalah rumah sakit yang menyelenggarakan dan atau digunakan untuk pelayanan, pendidikan dan penelitian secara terpadu dalam bidang profesi keperawatan.12.Tatanan Pelayanan Keperawatan.Tatanan pelayanan keperawatan merupakan aturan/tata tertib pelayanan keperawatan.13.Tatanan Pendidikan.Tatanan pendidikan merupakan aturan/tata tertib yang ada pada institusi. 14. Tata Tertib. Disiplin segala sesuatu yang mengenai pengaturan dan peraturan yang harus dilaksanakan dan dipatuhi.15.Sanksi.Sanksi adalah hukuman yang diberikan pada mahasiswa yangmelakukan pelanggaran.

1