Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

125
Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Aneka Kacang Dan U Tahun 2014 KEMENTERIAN PERTANIA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN n Produksi Tanaman Umbi AN N PANGAN

description

Petunjuk pelaksanaan bansos anekakacang umbi

Transcript of Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Page 1: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi TanamanAneka Kacang Dan Umbi

Tahun 2014

KEMENTERIAN PERTANIANDIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi TanamanAneka Kacang Dan Umbi

KEMENTERIAN PERTANIANDIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

Page 2: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014
Page 3: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian i

KATA PENGANTAR

Kebutuhan akan komoditi aneka kacang dan umbi (akabi) meningkat setiap

tahunnya sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk dan

berkembangnya industri pangan dan pakan. Produksi yang dihasilkan belum

bisa memenuhi untuk kebutuhan tersebut. Untuk itu perlu ditingkatkan

perkembangan produksi akabi melalui program pengelolaan produksi

tanaman aneka kacang dan umbi setiap tahunnya.

Dengan pedoman pelaksanaan ini, diharapkan semua pihak yang terkait

memiliki persepsi yang sama untuk saling berkoordinasi dan bersinergi

sehingga kegiatan pengembangan aneka kacang dan umbi berjalan sesuai

dengan yang diharapkan sehingga sasaran produksi dapat tercapai.

Dalam mempercepat pelaksanaan program tersebut ditingkat lapangan,

maka perlu disusun Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman

Aneka Kacang dan Umbi. Pedoman Pelaksanaan ini sebagai acuan dalam

melaksanakan kegiatan tersebut di daerah. Selanjutnya untuk mempercepat

pelaksanaan kegiatan di lapangan, perlu kiranya pedoman pelaksanaan ini

dijabarkan ke dalam bentuk Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) di tingkat

Provinsi dan Petunjuk Teknis (Juknis) di tingkat Kabupaten/Kota, yang

disesuaikan dengan kondisi spesifik lokasi.

Jakarta, Januari 2014

Direktur Jenderal Tanaman Pangan,

Udhoro Kasih AnggoroNip.19561106 198403 1 002

Page 4: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian ii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR …………………………………………………… i

DAFTAR ISI ……………………………………………………….........

DAFTAR TABEL ………………………………………………………...

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………..

ii

iv

v

I. PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang ………………………………..…………… 11.2 Dasar hukum……………………………..............……….. 21.3 Tujuan……………………………………………………….. 71.41.51.6

Sasaran …………………………………………………….Sistematik Pedoman Pelaksanaan Program ……………Istilah dan Pengertian ……………………………………..

89

10

II. SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 14

2.1 Sasaran ……………………………………………………. 142.2 Strategi …………………………………………………..... 142.3 Kebijakan……………………………….…………………. 16

III. PROGRAM DAN KEGIATAN AKABI TA.2014 17

3.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Hasil(Outcome) Program………………………………………... 17

3.2

3.3

3.43.5

Sasaran strategis dan Indikator Keluaran (Output)Kegiatan….…………………………………………………..Alokasi Anggaran Direktorat Budidaya Aneka Kacangdan Umbi…………………………………………………….Penilaian Resiko Indikator Kinerja Keberhasilan………..Pelaksanaan Rencana Aksi Pencapaian Produksikedelai 2014 (Deklarasi Bukittinggi)………………………

24

3236

38

IV. PENGELOLAAN BELANJA BANTUAN SOSIAL TA.2014

4.1 Indikator Keberhasilan……………………………………..

4.2 Kebijakan Alokasi Belanja Bantuan Sosial………………

4.3 Persyaratan Penerima Bantuan………………………….

4.4 Tata Kelola Pencairan Belanja Bantuan Sosial…………

4.5 Pertanggungjawaban, Pembinaan dan pengendalian

Belanja Bantuan Sosial Pertanggungjawaban…………..

4141

42

47

49

54

Page 5: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian iii

4.6 Pemantauan dan Evaluasi………………………………… 60

V. RENCANA AKSI KEBERHASILAN KINERJA PROGRAMKEGIATAN

62

VI.

VII

VIII.

TATA HUBUNGAN KERJA DAN PENGORGANISASIAN

PROGRAM TAHUN 2014

6.1 Tata Hubungan Kerja ……………………………………..

6.2 Pengorganisasian…………………………………………

6.3 Pengelolaan Anggaran…………………………………...

6.4 Ketentuan Pidana, Sanksi Administrasi dan Ganti Rugi

PENGENDALIAN, PENGAWASAN, EVALUASI DAN

PELAPORAN

7.1 Pengendalian Program, Kegiatan dan Anggaran……….

7.2 Pengawasan Program, Kegiatan dan Anggaran………...

7.3 Monitoring dan Evaluasi……………………………………

7.4 Pelaporan…………………………………………………….

PENUTUPAN

63

63

64

71

77

79

79

80

82

8384

LAMPIRAN

Page 6: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian iv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Sasaran Strategis, Indikator Kinerja dan TargetProgram Direktorat Budidaya Aneka Kacang danUmbi 18

Tabel 2. Evaluasi Pencapaian Produksi Komoditas AnekaKacang dan Umbi Tahun 2013 Terhadap CapaianProduksi 2012danSasaran 2013

19

Tabel 3. Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan Produksi

Kedelai, Kacang Tanah, Kacang Hijau, Ubikayu dan

Ubijalar Tahun 2014

20

Tabel 4. Skenario Pencapaian Produksi Kedelai Tahun 2014 20

Tabel 5. Skenario Pencapaian Produksi Kacang Tanah Tahun

2014

21

Tabel 6. Skenario Pencapaian Produksi Kacang Hijau Tahun2014

21

Tabel 7. Skenario Pencapaian Produksi Ubikayu Tahun 2014 22

Tabel 8. Skenario Pencapaian Produksi UbiJalar Tahun 2014 23

Tabel 9. Alokasi Anggaran Menurut Kewenangan Dekonsentrasidan Tugas Pembantuan lingkup Direktorat BudidayaAneka Kacang dan Umbi TA. 2014

34

Tabel 10.

Tabel 11.

Anggaran Menurut Jenis Belanja

Faktor Resiko Yang Kemungkinan BerpengaruhTerhadap Keberhasilan Pelaksanaan Kegiatan

35

36

Tabel 12..

Tabel 13.

Tabel 14.

Tabel 15.

Indikator Keberhasilan

Bentuk Belanja Sosial dan Kode Akun Belanja Bantuan

Sosial Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi

Tahun 2014

Penerima Bantuan Sosial Direktorat Budidaya AnekaKacang dan Umbi Tahun 2014

Alokasi Bantuan Sosial Direktorat Budidaya AnekaKacang dan Umbi Tahun 2014

41

43

46

47

Page 7: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian v

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Sasaran Luas Tanam, Luas Panen, ProduktivitasDan Produksi Kedelai Tahun 2014 86

Lampiran 2. Sasaran Luas Tanam, Luas Panen, ProduktivitasDan Produksi Kacang Tanah Tahun 2014 87

Lampiran 3. Sasaran Luas Tanam, Luas Panen, ProduktivitasDan Produksi Kacang Hijau Tahun 2014 88

Lampiran 4. Sasaran Luas Tanam, Luas Panen, ProduktivitasDan Produksi Ubikayu Tahun 2014 89

Lampiran 5. Sasaran Luas Tanam, Luas Panen, ProduktivitasDan Produksi Ubijalar Tahun 2014 90

Lampiran 6. Lokasi SLPT KedelaiTahun 2014 91

Lampiran 7. Lokasi Perluasan Areal Tanam (PAT) Tahun 2014 95

Lampiran 8. Matrik Rencana Aksi Peningkatan Produksi KedelaiTahun 2014

99

Lampiran 9. Rencana Fasilitasi SLPTT dan PAT KedelaiTahun 2014

104

Lampiran 10. Lokasi Pengembangan Ubikayu Tahun 2014 106

Lampiran 11. Contoh Satuan biaya Pengembangan UbikayuTahun 2014

107

Lampiran 12. Lokasi Pengembangan Ubijalar Tahun 2014 108

Lampiran 13. Contoh Satuan biaya Pengembangan UbijalarTahun 2014

109

Lampiran 14. Blanko CPCL SL-PTT/PAT/Pengembangan 110

Page 8: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian vi

Lampiran 15. Rencana dan Realisasi Tanam Komoditi Akabi2013/2014

111

Lampiran 16. Laporan Hasil CPCL SLPTT/PAT/Pengembangan 113

Lampiran 17. Laporan Awal Pelaksanaan SLPTT/PAT/Pengembangan 114

Lampiran 18. Laporan Bulanan Pelaksanaan SLPTT/PAT/Pengembangan 115

Lampiran 19.

Lampiran 20.

Laporan Akhir Pelaksanaan SLPTT/PAT/Pengembangan

Biaya Produksi dan Pendapatan Usaha Tani Kabi/Hektar Tahun 2014 Sebelum dan SetelahPelaksanaan SLPTT/PAT/Pengembangan

116

117

Page 9: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam mewujudkan sasaran utama Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan, program yang ditetapkan tahun 2014 melaksanakan program

peningkatan produksi, produktivitas, dan mutu tanaman pangan untuk

mencapai swasembada dan swasembada berkelanjutan. Kegiatan

pengelolaan produksi tanaman aneka kacang dan umbi (Akabi)

merupakan salah satu bagian dari unit kerja Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan. Kegiatan tersebut difokuskan pada beberapa

komoditi antara lain kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubikayu,

ubijalar dan Akabi lainnya, dengan prioritas pada penerapan budidaya

yang tepat dan berkelanjutan.

Kebutuhan akan bahan pangan, pakan, farmasi, energi substitusi

bahan bakar energi (Bioenergi) yang berbahan baku dari aneka

kacang dan umbi, setiap tahun mengalami peningkatan sejalan

dengan pertambahan jumlah penduduk maupun berkembangnya

industri pangan dan pakan. Namun produksi yang dihasilkan belum

optimal dalam arti untuk mendukung program pembangunan nasional

di bidang pangan, pakan, farmasi dan energi baru terbarukan.

Pengelolaan aneka kacang dan umbi (Akabi) pada dasarnya

merupakan rangkaian kegiatan untuk memfasilitasi tumbuh dan

berkembangnya usaha aneka kacang dan umbi yang mampu

menghasilkan produk mulai dari hulu sampai hilir. Pengelolaan aneka

kacang dan umbi memiliki orientasi untuk meningkatkan produktivitas

dan produksi, efisiensi, nilai tambah dan daya saing sehingga mampu

Page 10: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian2

meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani maupun

masyarakat sekitarnya.

Komoditi Akabi memiliki keragaman yang cukup banyak untuk dapat

ditumbuh kembangkan. Program pengelolaan komoditas aneka

kacang dan umbi difokuskan pada penerapan pengelolaan budidaya

yang tepat dan efisien yang diprioritaskan pada :

a. Komoditas utama dan unggulan nasional yaitu kedelai, kacang

tanah, kacang hijau, ubikayu dan ubijalar.

b. Komoditas Akabi lainnya unggulan daerah (lokal) seperti talas,

garut, gembili, kacang koro pedang dan lain-lain. Komoditas ini

berperan sebagai substitusi maupun komplemen.

Pengembangan 5 (lima) komoditas tanaman aneka kacang dan umbi

diimplementasikan dalam berbagai jenis kegiatan yang saling terkait

dan saling mendukung. Dalam melaksanakan kegiatan tersebut,

Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi memberikan

kewenangan kepada Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten/Kota

melalui alokasi dana dekonsentrasi maupun tugas pembantuan.

Kebijakan alokasi anggaran pemerintah pusat tahun anggaran 2014

diarahkan terutama untuk mendukung kegiatan ekonomi nasional

dalam memacu pertumbuhan, menciptakan dan memperluas lapangan

kerja, meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, dan

mengurangi kemiskinan, serta menjaga stabilitas nasional.

1.2. Dasar Hukum

Dasar hukum penyusunan Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan

Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2014 berdasarkan

Keputusan Direktur Jenderal Tanaman Pangan Nomor

Page 11: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian3

62/HK.310/C/12/2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Program

Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan untuk

Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan Tahun 2014.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang SistemBudidaya Tanaman;Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentangKeuangan Negara;Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentangPerbendaharaan Negara;Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentangPemeriksaan, Pengelolaan dan Tanggung JawabKeuangan Negara;Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang SistemPerencanaan Pembangunan Nasional;Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kalidiubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun2008;Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentangPerimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat danPemerintahan Daerah;Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang SistemPenyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan;Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan;Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013 tentangPerlindungan dan Pemberdayaan Petani;Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2013 tentang AnggaranPendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2014;Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1995 tentangPerlindungan Tanaman;Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1995 tentangPerbenihan Tanaman;Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2001 tentang Alatdan Mesin Budidaya Tanaman;Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentangRencana Kerja Pemerintah;Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentangPegelolaan Barang Milik Negara/Daerah juncto PeraturanPemerintah Nomor 38 Tahun 2008 tentang Perubahan

Page 12: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian4

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

26.

27.

28.

29.

30.

Atas Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006;Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentangPelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang TataCara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan RencanaPembangunan;Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentangPembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan DaerahKabupaten/Kota;Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentangDekonsentrasi dan Tugas Pembantuan;Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentangSistem Pengendalian Intern Pemerintah;Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2010 tentangUsaha Budidaya Tanaman;Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentangStandar Akuntansi Pemerintah;Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 tentangPenyusunan Rencana Kerja dan Anggaran KementerianNegara/Lembaga;Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 TentangTata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan danBelanja Negara;Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentangPedoman Pelaksanaan APBN, sebagaimana telah diubahbeberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor53 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan AnggaranPendapatan dan Belanja Negara;Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2009 tentangKebijakan Percepatan Penganekaragaman KonsumsiPangan Berbasis Sumber Daya Lokal;Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentangRencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional2010-2014;Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentangKedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara sertaSusunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon IKementerian Negara;Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentangPengadaan Barang/Jasa Pemerintah, sebagaimana telahdiubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden

Page 13: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian5

31.

32.

33.

34.

35.

36.

37.

Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua AtasPeraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010;Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2013 tentangRencana Kerja Pemerintah Tahun 2014;Peraturan Menteri Keuangan Nomor 91/PMK.06/2007tentang Bagan Akun Standar;Peraturan Menteri Keuangan Nomor 248/PMK.07/2010tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri KeuanganNomor 156/PMK.07/2008 Tentang Pedoman PengelolaanDana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan;Peraturan Menteri Keuangan Nomor 81/PMK.05/2012tentang Belanja Bantuan Sosial padaKementerian/Lembaga;Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012tentang Tata Cara Pembayaran dalam rangkaPelaksanaan APBN;Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara DanReformasi Birokrasi Nomor 25 Tahun 2012 tentangPetunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas KinerjaInstansi Pemerintah;Keputusan Menteri Keuangan Nomor 258/KMK.02/2013tentang Penetapan Pagu Anggaran KementerianNegara/Lembaga dan Langkah-Langkah PenyelesaianRencana Kerja Anggaran Kementerian Negara/LembagaTahun Anggaran 2014;

38.

39.

40.

41.

42.

Peraturan Menteri Pertanian Nomor48/Permentan/OT.140/10/2006 tentang PedomanBudidaya Tanaman Pangan Yang Baik dan Benar (GoodAgriculture Practices);Peraturan Menteri Pertanian Nomor44/Permentan/OT.140/10/2009 tentang PedomanPenanganan Pascapanen Hasil Pertanian Asal TanamanYang Baik (Good Handling Practices)Keputusan Menteri Pertanian Nomor511/Kpts/Pd.310/9/2006 Tentang Jenis Komoditi TanamanBinaan Direktorat Jenderal Perkebunan, DirektoratJenderal Tanaman Pangan dan Direktorat JenderalHortikulturaPeraturan Menteri Pertanian Nomor39/Permentan/OT.140/6/2010 tentang Pedoman PerizinanUsaha Budidaya Tanaman Pangan;Peraturan Menteri Pertanian Nomor

Page 14: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian6

43.

44.

45.

46.

43/Permentan/OT.140/10/ 2009 tentang GerakanPercepatan Penganekaragaman Konsumsi PanganBerbasis Sumber Daya Lokal;Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja KementerianPertanian;Peraturan Menteri Pertanian Nomor45/Permentan/OT.140/8/2011 tentang Tata HubunganKerja Antar Kelembagaan Teknis, Penelitian danPengembangan, dan Penyuluhan Pertanian dalamMendukung Peningkatan Produksi Beras Nasional(P2BN);Peraturan Menteri Pertanian Nomor83.1/Permentan/RC.110/12/2011 tentang RencanaStrategis Kementerian Pertanian Tahun 2010-2014 (EdisiRevisi);Peraturan Menteri Pertanian Nomor124/Permentan/OT.140/12/2013 tentang PelimpahanWewenang Kepada Gubernur Dalam PengelolaanKegiatan dan Tanggung Jawab Dana DekonsentrasiProvinsi Tahun Anggaran 2014;

47. Peraturan Menteri Pertanian Nomor125/Permentan/OT.140/12/2013 tentang PenugasanKepada Gubernur Dalam Pengelolaan Kegiatan danTanggung Jawab Dana Tugas Pembantuan ProvinsiTahun Anggaran 2014;

48. Peraturan Menteri Pertanian Nomor126/Permentan/OT.140/12/2013 tentang PenugasanKepada Bupati/Walikota Dalam Pengelolaan Kegiatan danTanggung Jawab Dana Tugas PembantuanKabupaten/Kota Tahun Anggaran 2014;

49. Peraturan Menteri Pertanian Nomor129/Permentan/OT.140/12/2013 tentang PedomanPengelolaan Belanja Bantuan Sosial KementerianPertanian Tahun Anggaran 2014.

Page 15: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian7

1.3. Tujuan

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka

Kacang dan Umbi Tahun 2014 bertujuan untuk:

a. Memberikan acuan bagi pelaksanaan pengembangan komoditi

aneka kacang dan umbi (kedelai, kacang tanah, kacang hijau,

ubikayu dan ubijalar serta aneka kacang dan umbi lainnya) untuk

mendukung kegiatan peningkatan produksi tahun 2014 di Provinsi

dan Kabupaten/Kota;

b. Meningkatkan dan membangun mekanisme koordinasi untuk

keterpaduan pelaksanaan peningkatan produksi komoditi aneka

kacang dan umbi melalui kegiatan SL-PTT kedelai, perluasan

areal tanam (PAT) kedelai, pengembangan ubi kayu dan ubijalar,

gerakan tanam serempak kedelai bersama TNI-AD di Provinsi,

gerakan penguatan pengembangan kawasan kedelai di Provinsi,

gerakan pengembangan kawasan kedelai di Kabupaten/Kota,

kemandirian penyimpanan benih kedelai, pembinaan dan

koordinasi kemitraan pengembangan aneka kacang dan umbi

lainnya, serta pembinaan, pengawalan, pendampingan,

monitoring dan evaluasi di Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota;

c. Mendukung percepatan penerapan komponen adopsi teknologi

spesifik lokasi ditingkat petani sehingga meningkatkan produksi

nasional sesuai yang diharapkan;

d. Memfasilitasi dan memediasi stakeholders terkait dalam usaha

pengembangan komoditas aneka kacang dan umbi dari hulu

hingga hilir;

Page 16: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian8

e. Meningkatkan produktivitas dan produksi dalam upaya

peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani.

1.4. Sasaran

Sasaran disusunnya pedoman pelaksanaan pengelolaan produksi

tanaman aneka kacang dan umbi tahun 2014 antara lain :

a. Tersedianya bahan acuan pelaksanaan pengelolaan produksi

tanaman aneka kacang dan umbi untuk mendukung kegiatan

peningkatan produksi tanaman pangan tahun 2014 di Provinsi dan

Kabupaten/Kota;

b. Terkoordinasi dan terpadunya pelaksanaan peningkatan produksi

komoditi aneka kacang dan umbi kegiatan melalui SL-PTT kedelai,

perluasan areal tanam (PAT) kedelai, pengembangan ubikayu dan

ubi jalar,gerakan tanam serempak kedelai bersama TNI-AD

diprovinsi, gerakan penguatan pengembangan kawasan kedelai

diprovinsi, gerakan pengembangan kawasan kedelai dikabupaten,

kemandirian penyimpanan benih kedelai, pembinaan dan

koordinasi kemitraan aneka kacang dan umbi serta pembinaan,

pengawalan, pendampingan, monitoring dan evaluasi dipusat,

provinsi dan kabupaten/kota;

c. Teradopsinya penerapan spesifik lokasi teknologi aneka kacang

dan umbi ditingkat petani sehingga dapat meningkatkan

pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola usahataninya

untuk mendukung peningkatan produksi nasional;

d. Berkembangnya agribisnis aneka kacang dan umbi dari hulu

hingga hilir sehingga dapat memantapkan ketahanan pangan

Nasional; dan

Page 17: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian9

e. Tercapainya sasaran produksi tahun 2014 untuk kedelai sebesar

1,5 juta ton, kacang tanah 1,3 juta ton, kacang hijau 0,43 juta ton,

ubi kayu 27,6 juta ton dan ubi jalar 2,6 juta ton.

1.5. Sistematik Pedoman Pelaksanaan Program

Pedoman pelaksanaan kegiatan pengelolaan produksi tanaman aneka

kacang dan umbi TA 2014 disusun dengan sistematika sebagai

berikut:

Bab I Menguraikan latar belakang, dasar hukum, tujuan,sasaran,

sistematika penyusunan pedoman pelaksanan program,

serta istilah dan pengertian.

Bab II Menguraikan sasaran, strategi, dan kebijakan aneka kacang

dan umbi TA.2014

Bab III Menguraikan sasaran strategis dan indikator kinerja hasil

program dan kegiatan; anggaran serta penilaian resiko

keberhasilan indikator kinerja pelaksanaan program dan

kegiatan pengelolaan produksi tanaman aneka kacang dan

umbi TA 2014.

Bab IV Menguraikan indikator keberhasilan, kebijakan alokasi

belanja bantuan sosial, persyaratan penerima bantuan, tata

kelola pencairan belanja bantuan sosial,

pertanggungjawaban, pembinaan dan pengendalian belanja

bantuan sosial serta pemantauan dan evaluasi.

Bab V Menguraikan rencana aksi keberhasilan kinerja program dan

kegiatan,rencana pengadaan barang/modal Direktorat

Budidaya Aneka Kacang dan Umbi TA 2014.

Page 18: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian10

Bab VI Menguraikan tata hubungan kerja dan pengorganisasian,

pelaksanaan program, kegiatan, dan anggaran Direktorat

Budidaya Aneka Kacang dan TA 2014.

Bab VII Menguraikan pengendalian, evaluasi dan pelaporan

pelaksanaan program, kegiatan dan anggaran lingkup

Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi TA 2014.

Bab VIII Penutup.

1.6. Istilah dan Pengertian

a. Program adalah bentuk instrumen kebijakan yang berisi satu atau

lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa unit

organisasi dalam satu atau beberapa instansi untuk mencapai

sasaran dan tujuan kebijakan serta memperoleh alokasi anggaran.

b. Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu

atau beberapa Satuan Kerja sebagai bagian dari pencapaian

sasaran terukur pada suatu program dan terdiri dari sekumpulan

tindakan pengerahan sumber daya baik yang berupa personil

(sumberdaya manusia), barang, modal, termasuk peralatan dan

teknologi, dana atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis

sumber daya tersebut sebagai masukan (input) untuk

menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa.

c. SL-PTT (Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu)

adalah bentuk sekolah yang seluruh proses belajar mengajarnya

dilakukan di lapangan.

d. Hamparan SL-PTT, adalah hamparan lahan milik petani peserta

program penerapan PTT.

Page 19: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian11

e. LL (Laboratorium Lapangan) adalah hamparan lahan tempat

praktek sekolah lapang.

f. PAT (Perluasan Areal Tanam) Kedelai adalah penambahan areal

tanam kedelai dengan memanfaatkan lahan terlantar (bera),

peningkatan indeks pertanaman, pembukaan lahan baru,

kerjasama pemanfaatan lahan Perhutani, hutan rakyat,

perkebunan, dan lahan transmigrasi.

g. Pengembangan ubikayu adalah suatu areal pertanaman yang

digunakan sebagai lahan pengembangan ubikayu yang

bermanfaat bagi petani dan masyarakat sekitarnya dalam upaya

peningkatan produktivitas yang signifikan.

h. Pengembangan ubijalar adalah suatu areal pertanaman yang

digunakan sebagai lahan pengembangan ubijalar yang

bermanfaat bagi petani dan masyarakat sekitarnya dalam upaya

peningkatan produktivitas yang signifikan.

i. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah

rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang disetujui

oleh DPR yang masa berlakunya dari tanggal 1 Januari sampai 31

Desember tahun berjalan.

j. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) adalah dokumen

pelaksanaan anggaran yang dibuat oleh Menteri/Pimpinan

Lembaga atau Satuan Kerja yang disahkan oleh Direktur Jenderal

Perbendaharaan atau Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal

Perbendaharaan atas nama Menteri Keuangan dan berfungsi

sebagai dokumen pelaksanaan pembiayaan kegiatan.

k. Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) adalah dokumen yang

merupakan bagian tidak terpisah dari DIPA dan RKA-KL yang

Page 20: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian12

memuat kegiatan secara rinci serta harga satuannya dan dijadikan

acuan dalam pelaksanaan kegiatan dalam kurun waktu satu tahun

anggaran.

l. Kinerja adalah keluaran/hasil dari kegiatan/program yang hendak

atau telah dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran

dengan kuantitas dan kualitas terukur.

m. Indikator Kinerja diartikan sebagai ukuran kuantitatif/kualitatif yang

menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran/tujuan yang

telah ditetapkan. Indikator kinerja merupakan sesuatu yang dapat

diukur sebagai dasar untuk menilai kinerja, baik dalam tahap

perencanaan (ex-ante), tahap pelaksanaan (on-going), maupun

tahap setelah kegiatan selesai (ex-post). Indikator kinerja juga

digunakan untuk meyakinkan apakah kinerja organisasi

menunjukkan kemajuan dalam rangka menuju tujuan/sasaran

yang telah ditetapkan. Tanpa indikator kinerja, maka akan sulit

menilai kinerja kebijaksanaan/program/ kegiatan yang pada

akhirnya bermuara pada kinerja organisasi.

n. Sasaran (target) adalah hasil yang diharapkan dari suatu program

atas keluaran yang diharapkan dari suatu kegiatan.

o. Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan

berfungsinya keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam satu program.

p. Keluaran (output) adalah barang atau jasa yang dihasilkan oleh

kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung percapaian

sasaran dan tujuan program dan kebijakan.

q. Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari Pemerintah

Pusat kepada Gubernur sebagai wakil Pemerintah.

Page 21: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian13

r. Anggaran Dekonsentrasi adalah anggaran yang berasal dari

APBN yang dilaksanakan oleh Gubernur sebagai wakil

Pemerintah yang mencakup semua penerimaan dan pengeluaran

dalam rangka pelaksanaan dekonsentrasi, tidak termasuk

anggaran yang dialokasikan untuk instansi vertikal pusat di daerah.

Pemberian anggaran dekonsentrasi tidak terlepas dari

kewajibannya untuk melaporkan dan mempertanggung jawabkan

pelaksanaannya kepada Menteri/Pimpinan lembaga terkait.

s. Tugas Pembantuan adalah penugasan dari pemerintah Pusat

kepada Daerah dan/atau desa atau sebutan lain dengan

kewajiban melaporkan dan mempertanggung jawabkan

pelaksanaannya kepada yang menugaskan dalam hal ini

Menteri/Pimpinan Lembaga terkait.

t. Anggaran Tugas Pembantuan adalah anggaran yang berasal dari

APBN yang dilaksanakan oleh daerah yang mencakup semua

penerimaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan Tugas

Pembantuan.

u. Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran (PA/KPA)

adalah pejabat pemegang kewenangan dalam penggunaan

anggaran satuan kerja yang dialokasikan dalam APBN. Pengguna

Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran adalah Menteri/Pimpinan

Lembaga atau kuasanya yang bertanggung jawab atas

pengelolaan anggaran pada Kementerian Negara/Lembaga yang

bersangkutan.

Page 22: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian14

BAB II

SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

2.1. Sasaran

Sasaran utama Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi (Akabi)

tahun 2010-2014 merupakan turunan dari sasaran utama

pembangunan pertanian yaitu: a) mewujudkan pencapaian

swasembada kedelai, b) mewujudkan peningkatan diversifikasi

pangan, c) mewujudkan peningkatan nilai tambah, daya saing, dan

ekspor, serta d) mewujudkan peningkatan kesejahteraan petani.

Pencapaian keempat sasaran (target) utama diharapkan dapat

memberikan dampak kinerja yang signifikan bagi pemenuhan

kebutuhan nasional terutama ketahanan pangan nasional. Selain itu,

dampak dari kinerja tersebut juga diharapkan dapat mengurangi

jumlah kemiskinan dan meningkatkan pendapatan bagi negara.

2.2. Strategi

Strategi pencapaian peningkatan produksi kedelai, kacang tanah,

kacang hijau, ubikayu dan ubijalar tahun 2014 dilakukan melalui:

a. Peningkatan Produktivitas

Upaya peningkatan produktivitas dilaksanakan melalui; a) perakitan,

diseminasi dan penerapan paket teknologi tepat guna spesifik, b)

penerapan dan pengembangan teknologi,c) disertai pengawalan,

sosialisasi, pemantauan, pendampingan dan koordinasi.

Page 23: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian15

b. Perluasan Areal Tanam dan Optimasi Lahan

Dilaksanakan melalui a) pencetakan lahan baru (sawah); b)

optimalisasi lahan melalui peningkatan indek pertanaman (IP); c)

optimalisasi lahan pertanian lainnya, d) optimalisasi lahan terlantar,

e) Kerjasama pengembangan Akabi pada lahan Perhutani, hutan

rakyat, maupun perkebunan ; e) investasi pihak swasta dan f)

kemitraan.

c. Pengamanan Produksi

Pengamanan produksi dimaksudkan untuk mengurangi dampak

perubahan iklim seperti kabanjiran dan kekeringan serta

pengendalian organisme penganggu tumbuhan (OPT) dan

pengamanan kualitas produksi dari residu pestisida serta

mengurangi kehilangan hasil pada saat penanganan panen dan

pasca panen yang masih cukup besar.

d. Peningkatan Manajemen.

Strategi ini dilakukan melalui antara lain a) pengelolaan kebijakan

fiskal; b) perbaikan sistem perkreditan pertanian; c) penguatan

sistem data, d) pengembangan kawasan food estate, e)

pengembangan sistem resi gudang, f) penguatan petugas lapangan,

g) pemantapan pola pengadaan saprodi; h) penataan kebijakan

subsidi pertanian; i) pembangunan sistem informasi agribisnis

secara terpadu dari hulu on-farm dan hilir.

Page 24: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian16

2.3. Kebijakan

Secara operasional, kebijakan aneka kacang dan umbi diprioritaskan

pada 1) pencapaian swasembada kedelai 2) pengembangan

komoditas ubikayu dan ubijalar spesifik lokasi di Kawasan Timur

(Direktif Presiden), 3) meningkatkan produksi kacang tanah, kacang

hijau dan aneka kacang dan umbi lainnya, 4) mengembangkan

agribisnis akabi secara terpadu dengan menumbuhkan peran swasta,

koperasi dan BUMN, 5) mendukung gerakan peningkatan diversifikasi

pangan, 6) meningkatkan sumber permodalan yang mudah diakses

oleh petani, 7) memperbaiki tata niaga akabi yang kondusif bagi petani

Page 25: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian17

BAB III

PROGRAM DAN KEGIATAN

ANEKA KACANG DAN UMBI TA.2014

3.1. Sasaran Strategis dan indikator Kinerja Hasil (Outcome) Program

Dalam mewujudkan sasaran utama Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan, program yang ditetapkan tahun 2014 adalah program

peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman pangan untuk

mencapai swasembada dan swasembada berkelanjutan.

Indikator keberhasilan kinerja program peningkatan produksi,

produktivitas dan mutu tanaman pangan untuk mencapai swasembada

dan swasembada berkelanjutan adalah perluasan penerapan teknologi

budidaya tanaman pangan yang tepat dengan didukung oleh system

penanganan pascapanen dan penyediaan benih serta pengamanan

produksi yang efisien untuk mewujudkan produksi tanaman pangan

yang cukup dan berkelanjutan.

Dalam upaya pencapaian program dan kegiatan pengelolaan produksi

tanaman aneka kacang dan umbi tahun 2014, telah ditetapkan

berbagai kegiatan baik Pusat maupun di Daerah. Kegiatan yang akan

dilaksanakan dalam pengelolaan produksi tanaman aneka kacang dan

umbi meliputi :

a) Penetapan sasaran luas tanam, luas panen, produktivitas, dan

produksi bulanan dan tahunan;

b) Penyusunan kegiatan untuk pencapaian sasaran produksi;

c) Penyusunan skenario pencapaian sasaran produksi;

d) Penyusunan kebutuhan sarana prasarana faktor produksi;

Page 26: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian18

e) Monitoring dan evaluasi pencapaian sasaran luas tanam, luas

panen, produktivitas dan produksi bulanan, triwulan dan tahunan;

f) Koordinasi dan monitoring.

Tabel 1. Sasaran Strategis, Indikator Kinerja dan Target Program

Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi

Indikator Kinerja Target

(Outcome) (Ton)

Mewujudkan pencapaian produksi secara Jumlah Produksi :

berkelanjutan dalam rangka penyediaan - Kedelai 1.500.000

kebutuhan nasional - Kc. Tanah 1.300.000

- Kc.hijau 430.000

- Ubikayu 27.600.000

- Ubijalar 2.600.000

Sasaran strategis

Untuk mewujudkan pencapaian produksi tersebut, diperlukan sasaran

luas pertanaman/luas panen dengan capaian produktivitas tertentu.

Evaluasi pencapaian produksi tahun 2013 dibandingkan dengan

produksi tahun 2012 terjadi peningkatan untuk kacang tanah dan

ubikayu, sedangkan kedelai, kacang hijau dan ubijalar mengalami

penurunan. Bila dibandingkan dengan sasaran produksi tahun 2013,

capaian produksi tahun 2013 untuk kedelai, kacang tanah, kacang

hijau masih dibawah sasaran yang ditetapkan, sedangkan ubikayu dan

ubijalar mampu meningkat.

Page 27: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian19

Tabel 2. Evaluasi Pencapaian Produksi Komoditas Aneka Kacang dan

Umbi Tahun 2013 Terhadap Capaian Produksi 2012 dan

Sasaran 2013

Capaian (%) ARAM II Thd

ATAP Sasaran ARAM II ATAP Sasaran

2012 2013 2013 2012 2013

1 Kedelai 843 1,500 808 95.85 53.87

2 Kacang Tanah 713 1,200 907 127.21 75.58

3 Kacang Hijau 284 410 210 73.94 51.22

4 Ubikayu 24,177 26,300 25,495 105.45 96.94

5 Ubijalar 2,483 2,450 2,366 95.29 96.57

Produksi (000 Ton)

KomoditiNo

Melihat capaian produksi tahun 2013 tersebut, pencapaian sasaran

produksi tahun 2014 memerlukan rancangan luas pertanaman/luas

panen dan produktivitas tertentu (skenario produksi). Untuk mencapai

produksi kedelai sebesar 1,50 juta ton diperlukan luas pertanaman

sebesar 1,07 juta ha (luas panen 1,02 juta ha) dengan rata-rata

produktivitas 14,71 ku/ha, kacang tanah sebesar 1,3 juta ton

diperlukan luas pertanaman sebesar 0,91 juta ha (luas panen 0,87 juta

ha) dengan rata-rata produktivitas 15,00 ku/ha, kacang hijau sebesar

0,43 juta ton diperlukan luas pertanaman sebesar 0,36 juta ha (luas

panen 0,34 juta ha) dengan rata-rata produktivitas 12,58 ku/ha,

ubikayu sebesar 27,60 juta ton diperlukan luas pertanaman sebesar

1,40 juta ha (luas panen 1,33 juta ha) dengan rata-rata produktivitas

207,52 ku/ha,ubijalar sebesar 2,6 juta ton diperlukan luas

pertanaman sebesar 0,22 juta ha (luas panen 0,21 juta ha) dengan

rata-rata produktivitas 124,59 ku/ha.

Page 28: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian20

Tabel 3. Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan Produksi

Kedelai, Kacang Tanah, Kacang Hijau, Ubikayu dan Ubijalar

Tahun 2014

LUAS TANAM LUAS PANEN PRODUKTIVITAS PRODUKSI

(Ha) (Ha) (Ku/Ha) (Ton)

Kedelai 1,073,511 1,019,835 14.71 1,500,000

Kc.Tanah 910,000 866,700 15.00 1,300,000

Kc.Hijau 359,700 341,800 12.58 430,000

Ubikayu 1,396,500 1,330,000 207.52 27,600,000

Ubijalar 219,119 208,685 124.59 2,600,000

KOMODITAS

Untuk mewujudkan pencapaian produksi kedelai, kacang tanah,

kacang hijau, ubikayu dan ubijalar maka ditetapkan skenario produksi

sebagai berikut:

Tabel 4. Skenario Pencapaian Produksi Kedelai Tahun 2014

No KegiatanL.Tanam

(ha)

L.Panen

(ha)

Provitas

(ku/ha)

Produksi

(ton)

I PENINGKATAN PRODUKTIVITAS

1 SL-PTT 77,500 73,625 17.00 125,163

2Pembinaan Areal Tanam SwadayaMasyarakat (Dukungan subsidi pupuk,kredit, APBD, sumber lainnya)

506,011 480,710 14.57 700,395

Sub Jumlah 583,511 554,335 15.79 825,558

II PERLUASAN AREAL TANAM

1

Perluasan Areal Tanam peningkatan IP(Indeks Pertanaman), pemanfaatanlahan bera, lahan baru, perhutani,perkebunan, dll

340,000 323,000 14.50 468,443

2Pemanfaatan lahan bera, Psng Surut,Perkebunan, Kehutanan, Tumpang sari

75,000 71,250 14.46 103,000

3Pengembangan kedelai di lahanTransmigrasi

75,000 71,250 14.46 103,000

Sub Jumlah 490,000 465,500 14.47 674,442

Jumlah 1,073,511 1,019,835 14.71 1,500,000

KEBUTUHAN 1,980,000

SURPLUS/DEFISIT (480,000)

Page 29: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian21

Pencapaian produksi kedelai tahun 2014 dilakukan melalui

peningkatan produktivitas dan perluasan areal tanam melalui program

pemerintah dan kerjasama dengan badan usaha pemerintah / swasta

serta swadaya petani. Berbagai instrumen bantuan / insentif diberikan

kepada pelaku usaha kedelai antara lain sarana produksi, biaya

pertemuan, biaya pendampingan /pengawalan, dan lain-lain

Tabel 5. Skenario Pencapaian Produksi Kacang Tanah Tahun 2014

LUAS TANAM LUAS PANEN PRODUKTIVITAS PRODUKSI

(Ha) (Ha) (Ku/Ha) (Ton)

KACANG TANAH

1 PENINGKATAN PRODUKTIVITAS 621,305 591,340 15.47 914,803

- Diseminasi dan penerapan paket teknologi budidaya 621,305 591,340 15.47 914,803

pada pertanaman ditingkat petani

2 PERLUASAN AREAL TANAM 288,695 275,360 13.99 385,197

- Promosi Investasi 10,000 9,500 18.48 17,556

- Mendorong pemanfaatan lahan terlantar 138,695 132,310 13.50 178,619

- Mendorong peningkatan IP 140,000 133,550 14.15 189,023

JUMLAH 1 + 2 910,000 866,700 15.00 1,300,000

NO. URAIAN

Tabel 6. Skenario Pencapaian Produksi Kacang Hijau Tahun 2014

LUAS TANAM LUAS PANEN PRODUKTIVITAS PRODUKSI

(Ha) (Ha) (Ku/Ha) (Ton)

JUMLAH 1 + 2 910,000 866,700 15.00 1,300,000

KACANG HIJAU -

1 PENINGKATAN PRODUKTIVITAS 306,390 291,090 12.86 374,341

- Diseminasi dan penerapan paket teknologi budidaya 306,390 291,090 12.86 374,341

pada pertanaman ditingkat petani

2 PERLUASAN AREAL TANAM 53,310 50,691 10.98 55,659

- Mendorong pemanfaatan lahan terlantar 39,310 37,371 10.73 40,114

- Mendorong peningkatan IP 14,000 13,320 11.67 15,544

JUMLAH 1 + 2 359,700 341,780 12.58 430,000

NO. URAIAN

Page 30: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian22

Skenario pencapaian sasaran produksi 2014 dapat dicapai dengan

asumsi semua faktor pendukung berjalan sesuai dengan yang

diharapkan antara lain tersedianya sarana prasarana produksi,

sumberdaya manusia, lahan, air, iklim yang mendukung dan kebijakan

yang kondusif serta tersedianya anggaran.

Berdasarkan skenario pencapaian produksi kacang tanah dan kacang

hijau tahun 2014 melalui pembinaan teknologi pada pertanaman

swadaya petani yang selama ini terbiasa melakukan budidaya kacang

tanah dan kacang hijau, promosi investasi kepada pelaku usaha

maupun bantuan APBD peningkatan produksi kacang tanah melalui

peningkatan produktivitas seluas 621.305 ha dan perluasan areal

tanam seluas 288.695 ha. Sedangkan untuk kacang hijau peningkatan

produktivitas seluas 306.390 ha dan perluasan areal tanam seluas

53.310 ha sehingga sasaran produksi kacang tanah maupun kacang

hijau tahun 2014 yang telah ditetapkan diharapkan dapat tercapai.

Tabel 7: Skenario Pencapaian Produksi Ubikayu Tahun 2014

L. TANAM L. PANEN PROVITAS PRODUKSI

(Ha) (Ha) Ku/Ha Ton

1 Peningkatan Produktivitas 1,186,172 1,129,688 214.02 24,177,372

- Swadaya 1,186,172 1,129,688 214.02 24,177,372

2 Perluasan Areal Tanam 210,328 200,312 170.86 3,422,629

- Pengembangan 650 618 230.00 14,203

- Kemitraan 10,000 9,500 200.00 190,000

- Pemanfaatan Lahan 199,678 190,812 168.67 3,218,426

(Perkebunan, Kehutanan dll)

JUMLAH 1,396,500 1,330,000 207.52 27,600,000

NO. URAIAN

Pencapaian produksi ubikayu tahun 2014 dilakukan melalui

peningkatan produktivitas dan perluasan areal tanam melalui program

pemerintah dan kerjasama dengan badan usaha pemerintah dan

swadaya petani. Berbagai instrumen bantuan/insentif diberikan

Page 31: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian23

kepada pelaku usaha ubikayu antara lain sarana produksi, biaya

pertemuan, biaya pendampingan/pengawalan, dan lain-lain

Tabel 8: Skenario Pencapaian Produksi UbiJalar Tahun 2014

L. TANAM L. PANEN PROVITAS PRODUKSI

(Ha) (Ha) (Ku/Ha) (Ton)

1 PENINGKATAN PRODUKTIVITAS 166,332 158,015 127.00 2,006,796

- Eksisting 166,332 158,015 127.00 2,006,796

2 PERLUASAN AREAL TANAM 52,787 50,670 117.07 593,204

- Pengembangan 1,625 1,544 150.00 23,156

- Kemitraan 10,000 9,500 155.00 147,250

- Pemanfaatan Lahan 41,162 39,626 106.70 422,798

(Perkebunan, Kehutanan, dll)

JUMLAH 1 + 2 219,119 208,685 124.59 2,600,000

NO. URAIAN

Pencapaian produksi ubijalar tahun 2014 dilakukan melalui

peningkatan produktivitas dan perluasan areal tanam melalui program

pemerintah dan kerjasama dengan badan usaha pemerintah dan

swadaya petani. Berbagai instrumen bantuan/insentif diberikan

kepada pelaku usaha ubijalar antara lain sarana produksi, biaya

pertemuan, biaya pendampingan/pengawalan dan lain-lain.

Pencapaian sasaran produksi seperti pada tabel 4 - 8 tersebut di atas,

dapat dicapai dengan asumsi semua faktor pendukung berjalan sesuai

dengan yang diharapkan antara lain tersedianya sarana prasarana

produksi, sumber daya manusia, lahan, air, iklim yang mendukung dan

kebijakan yang kondusif.

Page 32: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian24

3.2. Sasaran Strategis dan Indikator Keluaran (Output) Kegiatan

Pada tahun anggaran 2014, kinerja program peningkatan produksi

aneka kacang dan umbi, dengan sasaran strategis peningkatan

produksi kedelai 1.500.000 ton; pengembangan ubikayu 27.600.000

ton dan ubijalar 2.600.000 ton, didukung anggaran melalui APBN

dengan fokus-fokus tertentu, dan pembinaan pengembangan kacang

tanah, kacang hijau, aneka kacang dan aneka umbi lainnya.

Dalam rangka pencapaian sasaran produksi aneka kacang dan umbi

tahun anggaran 2014, dilaksanakan berbagai kegiatan sebagai

berikut :

1. Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT)

Kedelai

Sasaran Pelaksanaan sekolah lapangan pengelolaan tanaman

terpadu (SL-PTT) kedelai tahun 2014 sebanyak 7.750 unit, dengan

total areal seluas 77.500 Ha (29 Provinsi, 137 Kabupaten). Satu

unit areal SL-PTT kedelai terdiri atas 10 hektar lahan milik petani

peserta SL-PTT. Untuk setiap unit SL-PTT dipilih lahan seluas 1

hektar untuk Laboratorium Lapangan (LL) bagi petani peserta SL-

PTT dengan pendampingan petugas lapangan. Untuk memfasilitasi

pelaksanaan SL-PTT kedelai, pemerintah memberikan bantuan

berupa sarana produksi, biaya pertemuan kelompok dan

pendampingan.

Untuk laboratorium lapangan diberikan bantuan sarana produksi

lengkap berupa pupuk an organik NPK dan SP-36 bersubsidi yang

pembeliannya melalui RDKK (sesuai peraturan yang berlaku),

pupuk organik, pupuk hayati (Rhizobium), pestisida

organik/anorganik. Jenis dan dosis bantuan sarana produksi

Page 33: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian25

disesuaikan dengan rekomendasi setempat (spesifikasi lokasi)

yang berbeda untuk wilayah Pulau Jawa dan Luar Jawa. Untuk

areal di luar pulau Jawa, diberikan juga sarana produksi berupa

kapur pertanian.

Selain diberikan bantuan sarana produksi berupa pupuk, pestisida,

kapur pertanian, untuk mendukung pelaksanaan kegiatan SL-PTT,

pemerintah menyediakan benih kedelai bersubsidi. Pada saat

pelaksanaan tanam SL-PTT dimulai dan benih bersubsidi belum

tersedia, maka kelompok tani peserta SL-PTT diperbolehkan

menggunakan benih kedelai varietas unggul baik bersertifikat

maupun tidak bersertifikat, secara swadaya.

Bantuan sarana produksi kegiatan SL-PTT, diberikan langsung

kepada kelompok tani peserta SL-PTT dalam bentuk transfer uang,

dengan nilai uang untuk setiap unit SL-PTT di wilayah pulau Jawa

sebesar Rp. 1.115.000,- untuk LL dan sebesar Rp. 540.000,-,

untuk areal diluar LL.

Sedangkan untuk wilayah di luar pulau Jawa, setiap unit SL-PTT

diberikan anggaran sebesar Rp. 1.740.000 untuk areal LL, dan

sebesar Rp. 1.040.000,-.untuk areal diluar LL pada areal unit SL-

PTT. Biaya untuk pertemuan kelompok diberikan kepada kelompok

tani peserta SL-PTT, sebesar Rp. 30.000 untuk setiap unit SL-PTT.

Komponen sarana produksi dapat disesuaikan dengan kebutuhan

dimasing masing daerah sesuai rekomendasi teknis setempat

(spesifik lokasi). Apabila salah satu komponen dalam paket berlebih,

dapat digunakan untuk komponen lain yang lebih dibutuhkan, dan

apabila dana saprodi tidak tercukupi dapat dipenuhi melalui APBD

atau sumber-sumber lainnya.

Page 34: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian26

2. Perluasan Areal Tanam (PAT) Kedelai

Kegiatan perluasan areal tanam kedelai diarahkan untuk

menambah luas tanam kedelai, sehingga tercapai peningkatan luas

tanam, luas panen dan produksi dari angka saat ini. Kegiatan PAT

bisa dilaksanakan di existing area melalui peningkatan Indeks

Pertanaman (IP) dan diluar areal existing area melalui pemanfaatan

lahan terlantar (Bera), kerjasama pemanfaatan lahan Perhutani,

Hutan rakyat, Perkebunan, Transmigrasi, maupun lahan bukaan

baru.

Kegiatan perluasan areal tanam (PAT) kedelai tahun 2014,

direncanakan seluas 340.000 hektar, yang akan dilaksanakan di 15

Provinsi, pada lokasi 115 Kabupaten. Untuk memfasilitasi

pelaksanaan kegiatan PAT, pemerintah memberikan bantuan

kepada kelompok tani secara gratis, berupa paket sarana produksi

lengkap meliputi benih unggul bermutu (bersertifikat) sebanyak 50

kg/ha, pupuk NPK dan pupuk SP-36 bersubsidi yang pembeliannya

melalui RDKK (sesuai peraturan yang berlaku), pupuk hayati

(Rhizobium), pupuk organik, pestisida organik/anorganik dan

herbisida. Penggunaan sarana produksi harus mengacu pada

ketentuan yang berlaku sebagaimana pada Lampiran 9. Dosis

bantuan sarana produksi dapat disesuaikan dengan rekomendasi

setempat (spesifikasi lokasi) untuk wilayah Pulau Jawa dan Luar

Jawa. Penggunaan benih kedelai pada kegiatan PAT disyaratkan

menggunakan benih varietas unggul bermutu dan diarahkan

beberapa luasan pada lokasi kegiatan PAT digunakan untuk

penyediaan benih kedelai untuk pertanaman selanjutnya.

Bantuan sarana produksi kegiatan PAT, diberikan langsung kepada

Kelompok tani peserta PAT dalam bentuk transfer uang, dengan

nilai uang untuk setiap satu hektar PAT di wilayah pulau Jawa

sebesar Rp. 1.532.500,- sedangkan untuk wilayah di luar pulau

sebesar Rp. 2.182.500 untuk satu hektar areal PAT.

Page 35: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian27

Komponen sarana produksi dapat disesuaikan dengan kebutuhan

dimasing masing daerah sesuai rekomendasi teknis setempat

(spesifik lokasi). Apabila salah satu komponen dalam paket berlebih,

dapat digunakan untuk komponen lain yang lebih dibutuhkan, dan

apabila dana saprodi tidak tercukupi dapat dipenuhi melalui APBD

atau sumber-sumber lainnya.

Agar pelaksaan kegiatan SL-PTT kedelai dan PAT kedelai berjalan

sesuai rencana, maka didalam operasionalnya diperlukan koodinasi

dengan seluruh pihak terkait dari mulai tingkat lapangan sampai

dengan tingkat Pusat.

Penjelasan secara rinci tentang langkah operasional pelaksanaan SL-

PTT dan perluasan areal tanam (PAT) kedelai diatur dalam Pedoman

Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai Tahun 2014.

3. Pengembangan Budidaya Ubi Kayu dan Ubi Jalar

Pengembangan budidaya ubi kayu dan ubijalar tahun 2014

dilaksanakan melalui dua pendekatan yaitu pendekatan

perbaikan teknologi budidaya dengan penyiapan percontohan

seluas 25 hektar, yang dilaksanakan di provinsi Kalimantan

Tengah, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua dan Papua Barat

dalam rangka mendukung pengembangan diversifikasi pangan,

serta pendekatan kegiatan pembinaan di sentra-sentra produksi

ubi kayu dan ubi jalar.

Sasaran Pelaksanaan pengembangan ubikayu melalui unit

percontohan sebanyak 26 unit, dengan total areal seluas 650

hektar yang dialokasikan di 4 Pronvinsi (Nusa Tenggara Timur,

Maluku, Papua Barat, dan Kalimantan Tengah) dan tersebar di 8

Kabupaten/Kota. Satu unit areal percontohan ubikayu seluas

Page 36: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian28

antara 25 hektar. Sasaran Pelaksanaan pengembangan ubijalar

melalui unit percontohan sebanyak 65 unit, dengan total areal

seluas 1.625 hektar yang dialokasikan di 3 Provinsi (Maluku,

Papua, dan Papua Barat) dan tersebar di 17 Kabupaten/Kota.

Satu unit areal percontohan ubi jalar seluas 25 hektar

Fasilitasi yang diberikan pemerintah kepada kelompok

tani/Gabungan Kelompok tani adalah paket sarana produksi

berupa pupuk (Urea, SP-36, NPK dan pupuk organik) dan

diutamakan menggunakan pupuk bersubsidi. Dana yang

disediakan untuk bantuan saprodi pengembangan ubikayu per

hektar sebesar Rp. 4.030.000,-. dan ubijalar Rp.3.570.000 berasal

dari APBN Tugas Pembantuan Tanaman Pangan Tahun 2014.

Jenis komponen sarana produksi, volume, dan harga, tidak

mengikat merupakan acuan umum, dapat disesuaikan dengan

kebutuhan spesifik lokasi/rekomendasi yang telah ditetapkan oleh

masing masing daerah sesuai peraturan yang berlaku. Apabila

salah satu komponen dalam paket berlebihan dapat digunakan

untuk komponen lain yang lebih dibutuhkan (kecuali bibit/benih),

atau penambahan areal tanam dan apabila dana saprodi tidak

tercukupi dapat dipenuhi melalui APBD atau sumber lainnya.

Sedangkan untuk penyediaan bibit (benih) dipenuhi oleh

swadaya masyarakat dengan syarat menggunakan benih/bibit

yang berasal dari benih/bibit unggul Nasional atau unggul lokal

yang berproduksi tinggi dan sudah berkembang secara luas di

daerah tersebut.

Page 37: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian29

Pengawalan dan pendampingan dilakukan oleh petugas lapang

yang berkompeten dalam upaya terlaksananya kegiatan

pengembangan komoditas aneka kacang dan umbi tersebut.

Penjelasan secara rinci tentang langkah operasional pelaksanaan

pengembangan ubikayu dan ubijalar diatur dalam Pedoman

Teknis Pengelolaan Produksi Ubikayu Tahun 2014 dan Pedoman

Teknis Pengelolaan Produksi Ubijalar Tahun 2014.

4. Pelaksanaan Koordinasi Kemitraan dengan Pelaku Usaha

Bidang Aneka Kacang dan Umbi

Sasaran kegiatan koordinasi kemitraan dengan pelaku usaha

agribisnis adalah untuk menumbuhkan motivasi petani, menarik

minat swasta, dan menggerakan aparat instansi terkait dalam

pengembangan komoditas aneka kacang dan umbi secara

terpadu, sehingga dapat mendorong peningkatan investasi dan

produksi komoditas aneka umbi.

Pendekatan kegiatan berupa pertemuan koordinasi yang

melibatkan seluruh pemangku kepentingan meliputi kelompok

tani/petani, pelaku usaha budidaya maupun pengolahan

komoditas aneka kacang dan umbi serta instansi terkait terutama

perindustrian, perdagangan, perbankan dan sebagainya. Rencana

pelaksanaan koordinasi akan dilakukan di 29 provinsi, dengan

topik bahasan meliputi pemanfaatan peluang, mengantisipasi

tantangan, memanfaatkan kekuatan dan mengatasi hambatan

dalam pengembangan investasi dan produksi komoditas aneka

kacang dan umbi.

Page 38: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian30

5. Gerakan Tanam dan Panen kedelai

Dalam rangka mendukung percepatan peningkatan produksi

kedelai tahun 2014, salah satu upaya yang dilakukan adalah

kerjasama dengan TNI-AD sebagai tindak lanjut dari program

serupa pada tahun 2013, berupa gerakan tanam serempak

maupun gerakan panen bersama di 6 propinsi dengan fasilitasi

dana Dekonsentrasi. Sedangkan upaya lainnya adalah gerakan

pengembangan kawasan kedelai di 28 provinsi dengan dukungan

fasilitasi dana Dekonsentrasi maupun Tugas Pembantuan dengan

menggunakan tenaga bantuan aparat sebagai tenaga

pendampingan di lapangan. Secara rinci pelaksanaan kegiatan ini

akan dituangkan dalam Petunjuk Teknis.

6. Penyimpanan Benih Kedelai

Penyediaan benih kedelai tepat waktu merupakan salah satu

persoalan dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan kedelai.

Oleh karena itu pada tahun 2014 melalui fasilitasi pendanaan

Dekonsentrasi, disediakan fasilitas bantuan bagi penangkar benih

kedelai, berupa kantong plastik kedap udara berteknologi tinggi

sebagai upaya untuk menjaga vigor benih kedelai. Fasilitas

bantuan diberikan di 6 Provinsi (Aceh, Jabar, Jateng, Jatim, NTB

dan Sulsel) yang merupakan sentra penangkar kedelai dan

diharapkan nantinya menjadi produsen benih. Dengan bantuan

plastik ini ditargetkan penangkar benih dapat menyimpan benih

lebih lama dan mempertahankan kualitas benih kedelai sesuai

persyaratan teknis. Bantuan plastik ini sebagai percontohan dan

diharapkan penangkar dapat mengembangkan/ menggunakan

kembali secara mandiri.

Page 39: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian31

7. Pembinaan, Bimbingan dan Monitoring

Dalam upaya pencapaian sasaran produksi tahun anggaran 2014

untuk komoditas kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubikayu,

ubijalar dan pangan alternatif, dilakukan kegiatan pembinaan,

bimbingan dan monitoring peningkatan produksi terhadap

kelompok tani yang melaksanakan budidaya komoditas AKABI

secara swadaya, maupun yang menerima bantuan. Sasaran

pembinaan, bimbingan dan monitoring adalah agar program dan

kegiatan dapat dilaksanakan sesuai rencana, dan tercapainya

sasaran peningkatan produksi.

Pembinaan, bimbingan dan monitoring, dilaksanakan secara

berjenjang oleh Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Dinas

Pertanian Provinsi, Dinas Pertanian Kabupaten/Kota, Kantor

Cabang Dinas Pertanian Kecamatan, Penyuluh Pertanian

Lapangan dan pemangku kepentingan lainnya.

8. Penyiapan Kebijakan dan Regulasi, Penyusunan Pedoman,

Petunjuk Pelaksanaan, Petunjuk Teknis, Sosialisasi,

Pengelolaan Data dan Informasi.

Kegiatan penyiapan kebijakan meliputi kebijakan yang mendorong

peningkatan produksi AKABI, dilaksanakan melalui pertemuan

dan koordinasi dengan instansi terkait, penyusunan pedoman

meliputi pedoman pelaksanaan dan pedoman teknis yang

disiapkan oleh Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi,

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Penyusunan petunjuk

pelaksanaan dilakukan oleh Dinas Pertanian Provinsi sedangkan

petunjuk teknis dibuat oleh Dinas Pertanian Kabupaten/kota.

Sosialisasi perencanaan dan pelaksanaan program dan kegiatan,

serta pengelolaan data dan informasi dilakukan secara berjenjang

Page 40: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian32

oleh Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Dinas Pertanian

Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, dan tingkat lapangan.

9. Sarana Penunjang Kelancaran Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan pengadaan sarana penunjang kelancaran tugas kantor

berupa peralatan, bahan maupun honor yang di alokasikan

dipusat maupun di daerah, agar dilaksanakan secara efisien,

efektif, dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

3.3. Alokasi Anggaran Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi

Pada tahun 2014, alokasi anggaran yang dikelola Direktorat Budidaya

Aneka Kacang dan Umbi melalui APBN sebesar Rp.

735.555.402.000,-

1. Anggaran Kegiatan Ditingkat Pusat

Pada Tahun Anggaran 2014 yang dialokasikan untuk kegiatan di

tingkat Pusat (Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi)

sebesar Rp.9,6 milyar,- yang dialokasikan untuk kegiatan :

pembinaan, sosialisasi, koordinasi, monitoring, evaluasi dan

pembelian peralatan kantor dalam menunjang kelancaran

pelaksanaan kegiatan.

2. Anggaran Kegiatan Ditingkat Provinsi (Dekonsentrasi)

Pembiayaan dengan anggaran dekonsentrasi kegiatan

pengelolaan budidaya aneka kacang dan umbi sebesar Rp. 15,36

milyar,- digunakan untuk memfasilitasi kegiatan aneka kacang dan

Page 41: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian33

umbi yang bersifat non fisik dan dilaksanakan oleh Dinas

Tanaman Pangan Provinsi. Fokus kegiatan adalah pembinaan

diareal tanam aneka kacang dan umbi serta pembinaan diareal

SL-PTT Kedelai, pengembangan ubi kayu ubi jalar maupun

kegiatan teknis lainnya. Selain untuk pembinaan, monitoring dan

evaluasi, dana Dekonsentrasi juga dialokasikan untuk kegiatan

kerjasama dengan aparat (TNI-AD). Hal itu dilaksanakan sebagai

upaya untuk meningkatan produksi kedelai melalui gerakan

tanam/panen serempak dan pendampingan serta koordinasi

kemitraan antara petani dengan stake holder terutama untuk

pengembangan kacang tanah, kacang hijau, ubikayu, ubi jalar dan

pangan alternatif .

3. Anggaran Kegiatan Ditingkat Kabupaten/Kota (Tugas

Pembantuan)

Pembiayaan dengan anggaran tugas pembantuan sebesar

Rp.710,532 milyar,- digunakan untuk memfasilitasi kegiatan aneka

kacang dan umbi yang bersifat fisik dan non fisik yang

dilaksanakan oleh Dinas Tanaman Pangan Tingkat

Kabupaten/Kota. Fokus kegiatan adalah identifikasi calon lokasi

(CL) sampai tingkat desa, pembinaan, monitoring dan evaluasi

diareal tanam aneka kacang dan umbi, areal SL-PTT kedelai dan

PAT kedelai, pengembangan ubikayu dan ubi jalar dan untuk

pengadaan saprodi.

Mengingat bantuan pemerintah pusat hanya untuk pembelian

saprodi pelaksanaan SL-PTT kedelai, PAT kedelai dan

pengembangan budidaya sangat terbatas, maka penyediaan

saprodi lainnya agar ditanggung secara swadana oleh anggota

kelompok atau berasal dari sumber lainnya.

Page 42: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian34

Dana APBN (dekonsentrasi dan tugas pembantuan) hanya

sebagai pemicu/stimulan sehingga diharapkan ada sharing dari

pemerintah daerah melalui dana APBD I, APBD II,

swasta/stakeholders lainnya, serta dana dari masyarakat dalam

bentuk tenaga dan sarana lainnya.

Petani/kelompok tani diarahkan pula memanfaatkan fasilitas

pembiayaan pemerintah untuk mendapatkan kredit usaha antara

lain melalui : KKP-E, SP-3, BLM-KIP, KUR dan lain sebagainya.

Tabel 9. Alokasi Anggaran Menurut Kewenangan Dekonsentrasi

dan Tugas Pembantuan lingkup Direktorat Budidaya

Aneka Kacang dan Umbi TA 2014

No Provinsi Pusat

Dinas Prov

Dekonsentrasi

(Rp.000)

Dinas Kab/Kota

Tugas

Pembantuan

(Rp.000)

Jumlah

1 Aceh 814,900 135,262,400 136,077,300

2 Sumut 400,000 10,744,890 11,144,890

3 Sumbar 175,000 604,900 779,900

4 Riau 350,000 1,209,800 1,559,800

5 Jambi 516,950 15,984,825 16,501,775

6 Sumsel 400,000 19,533,100 19,933,100

7 Bengkulu 400,000 5,671,550 6,071,550

8 Lampung 509,900 16,896,850 17,406,750

9 Jabar 941,200 122,855,530 123,796,730

10 Jateng 922,800 67,289,070 68,211,870

11 DI Yogya 350,000 2,320,550 2,670,550

12 Jatim 966,800 113,722,500 114,689,300

13 Kalbar 375,000 1,844,700 2,219,700

14 Kalteng 369,000 2,696,100 3,065,100

15 Kalsel 375,000 14,597,250 14,972,250

16 Kaltim 350,000 1,239,800 1,589,800

17 Sulut 518,750 13,275,430 13,794,180

18 Sulteng 375,000 1,209,800 1,584,800

19 Sulsel 910,500 46,251,650 47,162,150

20 Sultra 493,150 19,473,100 19,966,250

21 Bali 350,000 2,419,600 2,769,600

22 NTB 810,800 49,434,715 50,245,515

23 NTT 650,000 5,461,400 6,111,400

24 Maluku 464,250 3,801,580 4,265,830

25 Papua 675,250 5,516,350 6,191,600

26 Banten 515,839 16,585,875 17,101,714

27 Gorontalo 325,000 2,014,660 2,339,660

28 Papua Barat 680,500 4,173,300 4,853,800

29 Sulbar 375,000 8,441,600 8,816,600

9,661,938 9,661,938

9,661,938 15,360,589 710,532,875 735,555,402

Pusat

TOTAL INDONESIA

Page 43: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian35

Pemberian kewenangan Tugas Pembantuan Provinsi meliputi

pelaksanaan fisik yang dikelola oleh Provinsi dan alokasi bantuan

untuk kabupaten/kota yang tidak dapat menjadi satuan kerja

DIPA.Tugas pembantuan provinsi dialokasi untuk memperkuat

kelembagaan unit kerja terutama unit kerja pelaksana teknis daerah

(UPTD).

Berkaitan dengan belanja bantuan sosial dapat dijelaskan bahwa

penetapan alokasi anggaran untuk belanja bantuan sosial

dikategorikan karena alasan pemberdayaan sosial dan penanganan

bencana. Memperhatikan pengelolaan belanja bantuan sosial, maka

penempatan alokasi DIPA disesuaikan dengan karakteristik jenis

bantuan sosial yang diberikan. Pola pelaksanaan bantuan sosial

dimaksud dilakukan melalui transfer uang. Hal ini sangat tergantung

dengan ketepatan dan keefektifan penyaluran dalam mewujudkan

kegiatan yang baik.

Tabel 10. Anggaran Menurut Jenis Belanja

Total

Operasional Operasional (Rp)

Program Peningkatan Produksi,

Produktivitas dan Mutu Pangan

untuk Mencapai Swasembada dan

Swasembada Berkelanjutan

1761 Pengelolaan Tanaman 35,863,007 751,020 698,941,375 735,555,402

Aneka Kacang dan Umbi

Bantuan Sosial(Rp.000)

Kode

Jenis Belanja (Rp.000) Belanja Modal (Rp.000)

Program KegiatanBelanjaPegawai Non

OperasionalNon

Operasional

Page 44: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian36

3.4. Penilaian Resiko Indikator Kinerja Keberhasilan

Luas areal penerapan budidaya tanaman aneka kacang dan umbi

yang tepat dan berkelanjutan diprioritaskan pada kegiatan SLPTT

kedelai dan perluasan areal tanam kedelai, pengembangan budidaya

ubikayu dan ubijalar ditekankan agar terealisasi 100 %. Sebagai tolok

ukur keberhasilan kegiatan pengelolaan produksi tanaman aneka

kacang dan umbi,realisasi tanam dan penyerapan anggaran yang

telah dialokasikan harus bersinergi baik ditingkat pusat sampai tingkat

Kabupaten/Kota. Jika hal tersebut tidak berjalan sesuai yang

diharapkan maka kinerja Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi

dianggap kurang berhasil walaupun dipengaruhi oleh berbagai faktor

baik internal maupun eksternal yang tidak bisa ditanggulangi.Untuk

mengantisipasi hal tersebut maka perlu dilakukan langkah –langkah

pencegahan. Beberapa faktor resiko yang kemungkinan berpengaruh

terhadap keberhasilan pelaksanaan kegiatan seperti tabel 11 berikut :

Tabel 11. Faktor Resiko Yang Kemungkinan Berpengaruh Terhadap

Keberhasilan Pelaksanaan Kegiatan

No Uraian Kegiatan Resiko

1SLPTT Kedelai a. Ketepatan Pedoman Pelaksanaan,

Pedoman Teknis, dan Petunjuk Teknis

b. Ketepatan penetapan CPCL

c. Ketepatan penyaluran benih bersubsidi

d. Ketepatan alokasi anggaran terhadap

dukungan teknis

e. Ketepatan penyelesaian dokumen

kinerja dan anggran

2Pengembangan PAT

Kedelai

a. Ketepatan Pedoman Pelaksanaan,

Pedoman Teknis, dan Petunjuk Teknis

b. Ketepatan penetapan CPCL

c. Ketersediaan benih

Page 45: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian37

d. Ketepatan alokasi anggaran terhadap

dukungan teknis

e. Ketepatan penyelesaian dokumen

kinerja dan anggran

3Pengembangan

Ubikayu

a. Ketepatan Pedoman Pelaksanaan,

Pedoman Teknis, dan Petunjuk Teknis

b. Ketersediaan bibit unggul

c. Ketepatan penetapan CPCL

d. Ketepatan alokasi anggaran terhadap

dukungan teknis

e. Ketepatan penyelesaian dokumen

kinerja dan anggran

4Pengembangan Ubi

jalar

a. Ketepatan Pedoman Pelaksanaan,

Pedoman Teknis, dan Petunjuk Teknis

b. Ketersediaan bibit unggul

c. Ketepatan penetapan CPCL

d. Ketepatan alokasi anggaran terhadap

dukungan teknis

e. Ketepatan penyelesaian dokumen

kinerja dan anggran

5Kerjasama Aparat dan

Koordinasi

a. Kesepakatan kerjasama

b. Komitmen antar pihak/peserta

c. Fasilitasi Kebijakan Pemerintah

6Pembinaan,

pengawalan dan

Pendampingan Monev

a. Ketersediaan anggaran

b. Kontinuitas dan ketepatan pelaksanaan

c. Ketersediaan data

d. Ketersediaan SDM

7Penyusun Kebijakan,

Pedoman, Juklak,

Juknis, Sosialisasi,

Data dan Informasi

a. Komitment seluruh stakeholder dalam

mengeluarkan kebijakan

b. Ketersediaan SDM yang handal dalam

penyajian data dan informasi

c. Ketersediaan sarana teknologi data dan

informasi

d. Biaya

e. Kemudahan akses terhadap data

Page 46: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian38

8Sarana dan Prasarana

penunjang

a. Ketepatan pelaksanaan pengadaan

b. Ketersediaan SDM

c. Efisiensi dan efektivitas dalam

pemanfaatan

d. Ketersediaan suku cadang

3.5 Pelaksanaan Rencana Aksi Pencapaian Produksi Kedelai 2014

(Deklarasi Bukittinggi)

Untuk mencapai sasaran produksi kedelai sesuai Deklarasi Bukittinggi

perlu dilaksanakan program dan kegiatan secara terpadu melibatkan

instansi terkait, meliputi :

1. Perbenihan

Dukungan benih, berkoordinasi dengan Badan Penelitian dan

Pengembangan dalam penyediaan benih sumber. Dalam

penyediaan benih sebar diharapkan berkoordinasi dengan

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan, BUMN dan penangkar,

sedangkan dalam penyediaan benih unggul tidak bersertifikat

melalui sistem jaringan benih antar lapang antar musim (jabalsim)

yang dikoordinasikan oleh Pemerintah Daerah.

2. Infrastruktur, Prasarana dan Sarana Pertanian

Dukungan infrastruktur, prasarana dan sarana pertanian,

berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana

Pertanian dalam pengalokasian pupuk bersubsidi dan bantuan alat

mesin pertanian berupa traktor, pompa air dan spayer serta

bantuan peralatan pasca panen, dengan BUMN serta Pemerintah

Daerah dalam penyediaan kebutuhan pupuk bersubsidi dan

penyaluran bantuan alat mesin pertanian.

Page 47: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian39

3. Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM)

Dukungan peningkatan SDM pertanian, berkoordinasi dengan

Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

(SDM) Pertanian dalam pengawalan dan pendampingan kegiatan

pengelolaan produksi kedelai, peningkatan kompetensi melalui

pelatihan aparatur dan non aparatur pertanian serta pemberian

materi bagi penyuluh pertanian yang dimaksudkan sebagai bahan

dan alat bantu penyuluhan dalam rangka pelaksanaan penyuluhan

pertanian.

4. Pembiayaan

Dukungan pembiayaan, berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal

Prasarana dan Sarana Pertanian dalam pengalokasian kredit KKPE

untuk peningkatan produksi kedelai swadaya, dengan Pemerintah

Daerah dalam pembinaan, pengembangan dan pendampingan

pertanian, sosialisasi koordinasi dan promosi serta dengan

Swasta/Investor/sumber lainnya dalam bantuan modal kemitraan.

5. Teknologi

Dukungan teknologi, berkoordinasi dengan Badan Penelitian dan

Pengembangan Pertanian dalam pengembangan dan

penyebarluasan pengembangan varietas unggul, inovasi teknologi

budidaya, sosialisasi penggunaan kalender tanam terpadu.

6. Industri Hilir

Dukungan pada aspek industri hilir berupa pelatihan dan

pendampingan pengelolaan pasca panen guna meningkatkan mutu

hasil pertanian serta fasilitasi pengolahan kedelai, berkoordinasi

dengan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan Direktorat

Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, sedangkan

Page 48: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian40

jaminan harga dan pasar, berkoordinasi dengan Perum BULOG,

Pemerintah Daerah dan Asosiasi Industri Tahu Tempe.

7. Regulasi Pendukung

Regulasi pendukung meliputi regulasi sistem perbenihan kedelai

GMO dan kebijakan investasi dibidang tanaman pangan,

berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan melalui

penyempurnaan regulasi sistem perbenihan kedelai untuk

memperlancar penyediaan produksi benih kedelai dan penyiapan

atau penyempurnaan regulasi investasi di bidang pangan yang

menarik minat investor. Sedangkan pengaturan importasi kedelai

berupa pengaturan pengendalian importasi kedelai saat panen raya,

berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Perdagangan Luar

Negeri, Kementerian Perdagangan.

Page 49: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian41

BAB IV

PENGELOLAAN BELANJA BANTUAN SOSIAL

TA.2014

4.1. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan penyaluran bantuan sosial Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan sesuai dengan yang tertuang pada Rencana

Strategis Direktorat Jenderal Tanaman Pangan yaitu mendorong

peningkatan produktivitas, mendorong penggunaan benih unggul

bermutu, mendorong pengamanan potensi kehilangan hasil produksi,

dan mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan tanaman

pangan. Indikator ini sangat penting sebagai jiwa program

pembangunan tanaman secara keseluruhan.

Tabel 12. Indikator Keberhasilan

1761 Pengelolaan Produksi Tanaman

Aneka Kacang dan Umbi

(Kegiatan Prioritas Nasional &

Bidang)

Pemberdayaan

Sosial

Mendorong peningkatan

produktivitas melalui

pelaksanaan Sekolah

Lapangan dan

pengembangan

1 Budidaya Kedelai 690.520.625

a. SLPTT Kedelai 78.535.625 Tersalurnya bantuan

uang/barang

b. Perluasan Areal Tanam (PAT)

Kedelai

611.985.000 Tersalurnya bantuan

uang/barang

2 Pengembangan Ubi Kayu 2.619.500 Tersalurnya bantuan

uang/barang

3 Pengembangan Ubi Jalar 5.801.250 Tersalurnya bantuan

uang/barang

4 Kordinasi kemitraan AkabiTersalurnya bantuan

uang/barang

5

Bantuan plastik penyimpan benih

kedelai

Tersalurnya bantuan

uang/barang

6

Pembinaan, Bimbingan dan

Monitoring

Terlaksananya Pembinaan,

bimbingan dan monitoring

7 Penyusunan Kebijakan

Tersusunya bahan

kebijakan

8 Sarana penunjang

Terlaksanaanya sarana

penunjang

Kode Kegiatan Indikator KeberhasilanNo

Tujuan Bansos

dan Anggaran

(Rp.000)

Page 50: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian42

4.2. Kebijakan Alokasi Belanja Bantuan Sosial

4.2.1. Tujuan Penggunaan Bantuan Sosial

Merujuk Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor

81/PMK.05/2012 tentang Belanja Bantuan Sosial pada

Kementerian Negara/Lembaga, terdapat 6 (enam) tujuan

penggunaan bantuan sosial yaitu: 1) Rehabilitasi sosial; 2)

Perlindungan sosial; 3) Pemberdayaan sosial; 4) Jaminan sosial;

5) Penanggulangan kemiskinan; serta 6) Penanggulangan

Bencana.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor

91/PMK.06/2007 tanggal 30 Agustus 2007 Tentang Bagan Akun

Standar (BAS) dan Perdirjen Perbendaharaan No.PER-

80/PB/2011 Tanggal 30 November 2011 Tentang Perubahan

dan Penambahan Akun Pendapatan, Belanja, dan Transfer pada

Bagan Akun Standar, yang digunakan untuk penyaluran dana

bantuan sosial lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

adalah Belanja Bantuan Sosial untuk Pemberdayaan Sosial

dalam Bentuk Uang (kode akun 573111),Pemberdayaan Sosial

dalam Bentuk Barang (kode akun 573112) dan Belanja

Penanggulangan Bencana dalam Bentuk Barang/Jasa (kode

akun 576112).

Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 81/PMK.05/2012

tanggal 1 Juni 2012 tentang Belanja Bantuan Sosial pada

Kementerian Negara/Lembaga mengamanatkan agar

pengalokasian dan pengelolaan dana belanja bantuan sosial

dapat dilaksanakan secara tertib, efisien, ekonomis, efektif,

transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa

keadilan dan kepatutan.

Page 51: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian43

Mengacu pada peraturan-peraturan tersebut maka seluruh

kegiatan bantuan sosial pada Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan bertujuan untuk pemberdayaan sosial, kecuali kegiatan

bantuan bencana alam yang bertujuan untuk penanggulangan

bencana.

Belanja pemberdayaan sosial digunakan untuk usaha ekonomi

produktif kelompok sasaran dengan besarnya penggunaan

disesuaikan dengan tahapan kebutuhan pengembangan usaha

kegiatan kelompok, yang dituangkan dalam proposal RUK.

Tabel 13. Bentuk Belanja Sosial dan Kode Akun Belanja Bantuan Sosial

Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2014

Transfer

Barang

Transfer

Uang

Kegiatan : Pengelolaan Produksi Tanaman

Aneka Kacang dan Umbi 573111

Nama bansos:

1. SL-PTT Kedelai v

2. Perluasan Areal Tanam (PAT) Kedelai v

3. Pengembangan Ubikayu v

4. Pengembangan Ubijalar v

Kegiatan /Nama Bansos

Bentuk Belanja Bansos

Belanja Bantuan

Sosial untuk

pemberdayaan sosial

dalam bentuk uang

Kode Akun

Page 52: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian44

4.2.2. Pemberi Bantuan Sosial

Pemberi bantuan sosial adalah Kementerian Negara/Lembaga

yang tugas dan fungsinya terkait dengan penanganan

kemungkinan terjadinya risiko sosial, meningkatkan kemampuan

ekonomi, dan/atau kesejahteraan masyarakat.

Berdasarkan tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan,Program Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu

Tanaman Pangan, Program Peningkatan Produksi, Produktivitas

dan Tanaman Pangan untuk mencapai Swasembada

Berkelanjutan maka Direktorat Jenderal Tanaman memiliki andil

yang sangat penting dalam memberikan gambaran keberhasilan

Empat Target Sukses Kementerian Pertanian.

Salah satu kegiatan untuk mewujudkan Empat Target Sukses

tersebut, maka Direktorat Jenderal Tanaman Pangan adalah

dengan melakukan kegiatan belanja bantuan sosial kepada

petani tanaman pangan di Indonesia. Dalam rangka belanja

bantuan sosial, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan memiliki

komponen prioritas yang terus ditumbuhkembangkan yaitu

dengan mengoptimalkan bantuan kepada petani, penangkar

benih, pelaku usaha pasca panen, dan lembaga yang mengakar

di masyarakat, serta memperkuat cadangan bantuan saprodi

dalam mengatasi dampak bencana yang timbul.

Page 53: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian45

4.2.3. Penerima Bantuan Sosial

Penerima bantuan sosial dari Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan terdiri dari perorangan, keluarga, kelompok, dan/atau

masyarakat yang mengalami keadaan yang tidak stabil sebagai

akibat dari situasi krisis sosial, ekonomi, politik, bencana, dan

fenomena alam agar dapat memenuhi kebutuhan hidup

minimum. Penerima bantuan sosial termasuk juga lembaga non

pemerintah bidang pendidikan, keagamaan dan bidang lain yang

berperan untuk melindungi individu, kelompok dan/atau

masyarakat dari kemungkinan terjadinya resiko sosial,

meningkatkan kemampuan ekonomi, dan/atau kesejahteraan

masyarakat.

Kriteria penerima manfaat bantuan sosial adalah a). Kelompok

tani yang penerpana teknologi usaha tani yang belum optimal,

namun peluang penerapan teknologi usaha tani yang lebih baik

masih sangat besar; b). kelompok tani yang produktivitas

dibawah produktivitas rata-rata wilayahnya dan berpeluang

untuk ditingkatkan; c). kelompok tani yang sudah mampu

mencapai peningkatan produktivitas yang optimal namun masih

rentan; d). kelompok tani dengan indeks pertanaman (IP) yang

belum optimal dan berpeluang ditingkatkan; e). kelompok tani

yang mau melakukan adopsi teknologi dan mampu

meningkatkan produktivitas sesuai potensi; f). kelompok tani

yang mau membudidayakan dengan pergantian varietas.

Page 54: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian46

Tabel 14. Penerima Bantuan Sosial Direktorat Budidaya Aneka

Kacang dan Umbi Tahun 2014

4.2.4. Alokasi Bantuan Sosial

Alokasi anggaran bantuan sosial Direktorat Budidaya Aneka

Kacang dan Umbi terbagi dalam tiga lokasi yaitu Pusat, Provinsi,

dan Kabupaten/Kota. Penempatan lokasi bantuan sosial ini

memperhatikan karakteristik bantuan sosial, fleksibilitas dalam

KRITERIA PENERIMASATU

ANBIAYA/SATUAN LOKASI

MANFAAT BARANG UANG (RP.000)

Program peningkatan

produksi,

produktivitas dan

mutu tanam pangan

1761. Kegiatan

Pengelolaan Produksi

Tanaman Aneka

Kacang dan Umbi

Mendorong

peningkatan

produktivitas dan

produksi melalui

pelaksanaan SL-

PTT, PAT dan

Pengembangan

a. Bantuan

Kawasan Budidaya

Kedelai meliputi:

SL-PTT Kedelai Kelompoktani yang

penerapan teknologi

usahatani belum optimal,

namun peluang penerapan

teknologi usahatani yang

lebih baik masih besar.

v Ha Lokasi P.Jawa

LL (Rp.1.145),

Luar LL dalam

SL-PTT Rp.570

Kab/Kota

Kelompoktani yang

menghasilkan produktivitas

kedelai di bawah rata2

wilayahnya dan berpeluang

untuk ditingkatkan.

Lokasi Luar

Jawa LL

(Rp.1.770), Luar

LL dalam SL-

PTT Rp.1.070

Perluasan Areal

Tanam (PAT)

Kedelai

Kelompoktani yang mau

melaksanakan perluasan

areal tanam, melalui

peningkatan IP,

Pemanfaatan lahan terlantar,

lahan perhutani, perkebunan,

dan lahan transmigrasi

v Ha - Lokasi Pulau

Jawa

Rp.1.532,5; dan

luar Jawa

Rp.2.182,5

Kab/Kota

b. Pengembangan

ubi kayu

Kelompoktani yang mau

melakukan adopsi teknologi

dan mampu meningkatkan

produktivitas sesuai potensi

v Ha Rp. 4.030 Kab/Kota

c. Pengembangan

ubi jalar

Kelompoktani yang mau

melakukan adopsi teknologi

dan mampu meningkatkan

produktivitas sesuai potensi

v Ha Rp.3.570 Kab/Kota

BENTUK

BELANJAPROGRAM DAN

KEGIATAN

OUTPUT

KEGIATANNAMA BANSOS

Page 55: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian47

pelaksanaan, serta efisiensi dan efektivitas sasaran yang

ditetapkan.

Tabel 15. Alokasi Bantuan Sosial Direktorat Budidaya Aneka

Kacang dan Umbi Tahun 2014

4.3. Persyaratan Penerima Bantuan

Mekanisme Penerima Bantuan Sosial

A. Perencanaan dan Sosialisasi

Perencanaan pengelolaan dana bantuan sosial di tingkat

Kabupaten/Kota mencakup pembentukan Tim Teknis

Kabupaten/Kota, penyusunan Juknis Kabupaten/Kota, rencana

seleksi Calon Penerima dan Calon Lokasi (CP/CL), penyaluran

dana bantuan sosial, pembinaan dan pelaporannya.

Pusat Provinsi Kab/Kota

1761

Pengelolaan Produksi

Tanaman Aneka Kacang dan

Umbi

698.941.375

Budidaya Kedelai 690.520.625 417.500

a. SLPTT Kedelai 78.535.625 77.500 √b. Perluasan Areal Tanam (PAT)Kedelai

611.985.000 340.000

Pengembangan budidaya

aneka kacang dan umbi8.420.750 2.275 √

a. Pengembangan Ubi Kayu 2.619.500 650 √b. Pengembangan Ubi Jalar 5.801.250 1.625 √

Kode

Anggaran

Bansos

(Rp.000)

Volume

(ha)

Lokasi

Uraian

Page 56: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian48

Juknis disusun oleh Tim Teknis Kabupaten/Kota mengacu kepada

Pedoman Umum Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Belanja

Bantuan Sosial Kementerian Pertanian Tahun 2014, Pedoman

Teknis dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan Petunjuk

Pelaksanaan yang diterbitkan oleh Provinsi. Juknis disusun

untuk mengatur hal­hal yang belum jelas dan belum diatur dalam

Pedoman ini, dan agar disusun secara fleksibel dengan

memperhatikan aspirasi dan kondisi masing­masing wilayah.

Sosialisasi dilakukan dalam rangka penyamaan persepsi,

membangun komitmen, transparansi, dan akuntabilitas

pelaksanaan program pembangunan pertanian. Kegiatan

sosialisasi ini juga sekaligus untuk menampung aspirasi

masyarakat melalui konsultasi publik (public consultation),

sehingga pemanfaatan Dana Bantuan Sosial dapat lebih terarah

dan bermanfaat bagi masyarakat pertanian.

Pelaksanaan sosialisasi dilakukan secara berjenjang mulai di

tingkat Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota sampai tingkat

desa/kelompok. Sosialisasi di tingkat desa/kelompok bertujuan

untuk membangun komitmen, transparansi pelaksanaan kegiatan,

meningkatkan minat dan motivasi masyarakat dalam

pembangunan pertanian, serta menjelaskan hak, kewajiban,

sanksi, dan penghargaan bagi kelompok sasaran yang akan

mengelola dana Bantuan sosial.

B. Kriteria Calon Penerima Dana

Kriteria atau persyaratan calon penerima dana bantuan sosial

disusun sebagai dasar untuk melakukan seleksi calon penerima

dana bantuan sosial agar sesuai dengan kriteria dan persyaratan

yang ditentukan.

Page 57: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian49

4.4. Tata Kelola Pencairan Belanja Bantuan Sosial

A. Penetapan Penerima Bantuan

Tahap seleksi CP/CL adalah seluruh usulan/proposal yang

masuk direkapitulasi menjadi daftar long-list calon

penerima/calon petani/calon lokasi penerima dana bantuan

sosial Kementerian Pertanian.

Selanjutnya dari daftar panjang (long-list) dilakukan proses

seleksi administrasi. Seleksi administrasi meliputi verifikasi

nama kelompok, nama ketua kelompok, alamat kelompok,

jenis usaha kelompok, besarnya usulan dana bantuan sosial,

sesuai dengan data yang terdapat di dalam usulan/proposal.

Bagi CP/CL yang lulus seleksi administrasi direkapitulasi ke

dalam daftar sedang (medium-list).

Berdasarkan daftar Sedang (medium-list), Tim Teknis

melakukan seleksi aspek teknis dengan cara

verifikasi/membandingkan kesesuaian antara kondisi di

lapangan dengan data usulan/proposal. Bagi CP/CL yang

lulus seleksi teknis direkapitulasi ke dalam daftar Pendek

(short-list).

Berdasarkan daftar pendek (short-list) CP/CL, untuk kegiatan

Tugas Pembantuan Kabupaten/Kota, maka Tim Teknis

mengusulkan kepada Kepala Dinas/Badan/Kantor lingkup

Pertanian Kabupaten/Kota untuk ditetapkan menjadi calon

penerima dana bantuan sosial.

Selanjutnya berdasarkan usulan Tim Teknis tersebut, Kepala

Dinas/Badan/Kantor lingkup Pertanian Kabupaten/Kota

menetapkan Kelompok Tani Penerima dana bantuan sosial.

Untuk kegiatan Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan

Provinsi, proses seleksi CP/CL dilakukan oleh Tim Teknis

Provinsi dan Penetapan Penerima Bantuan sosial oleh

Page 58: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian50

Kepala Dinas/Badan/Kantor lingkup Pertanian Provinsi.Untuk

kegiatan Pusat, proses seleksi CP/CL dilakukan oleh PPK

(Pejabat Pembuat Komitmen) bersama dengan Tim Teknis

Pusat dan selanjutnya berdasarkan hasil seleksi tersebut PPK

menetapkan surat keputusan penerima bantuan sosial.

Dalam rangka penyaluran Belanja Bantuan Sosial dalam

bentuk uang, surat keputusan penerima bantuan sosial paling

sedikit harus memuat:

a. Identitas penerima bantuan sosial;

b. Nilai uang bantuan sosial;

c. Nomor rekening penerima bantuan sosial

Selanjutnya surat keputusan penerima bantuan sosial yang

ditetapkan oleh PPK kemudian disahkan oleh Kuasa

Pengguna Anggaran yang merupakan dasar pemberian

bantuan sosial kepada penerima bantuan sosial.

Untuk mempercepat pemberian bantuan sosial, penetapan

surat keputusan oleh PPK dan pengesahan surat keputusan

oleh KPA dapat dilakukan secara bertahap bagi penerima

yang telah memenuhi persyaratan.

Kelompok sasaran penerima bantuan sosialyang telah

ditetapkan dengan Surat Keputusan Kuasa Pengguna

Anggaran berhak menerima dana bantuan sosial. Selanjutnya

kelompok sasaran penerima dana bantuan sosial diharuskan

menyusun Rencana Usaha Kelompok (RUK) sebagai dasar

untuk penyaluran dana bantuan sosial. Format Rencana

Usaha Kelompok (RUK) mengacu pada format yang diatur

dalam pedoman/juklak/juknis.

Page 59: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian51

B. Prosedur Pengajuan Bantuan

Rencana Usaha Kelompok (RUK) disusun oleh kelompok

tani terpilih dan disahkan/ditandatangani ketua kelompok

serta kepala dinas pertanian kabupaten/kota setempat.

Kelompok terpilih membuka rekening tabungan pada

kantor Cabang/Unit BRI/ Bank Pos atau Bank lain terdekat

dan memberitahukan kepada Pejabat Pembuat Komitmen

(PPK) Kabupaten/Kota.

Ketua kelompok tani mengusulkan RUK kepada PPK

Kabupaten/Kota.

Setelah diverifikasi oleh Penyuluh Pertanian/ petugas

lapang lainnya dan disetujui oleh Ketua Tim Teknis.

PPK meneliti RUK dar i masing-masing yang akan

dibiayai dan selanjutnya mengajukan RUK k epada

Kuasa Pengguna Anggaran (KPA).

C. Prosedur Penyaluran Bansos

Bantuan bansos melalui transfer uang

Proses penyaluran dana bantuan sosial yaitu KPA mengajukan

Surat Permintaan Pembayaran Langsung (SPP­LS) sebagai

berikut:

1. Keputusan Bupati/Walikota atau Kepala Dinas/Badan/Kantor

lingkup Pertanian atau pejabat yang ditunjuk tentang

Penetapan Kelompok Sasaran.

2. Rekapitulasi RUK secara umum mencantumkan:

Nama kelompok tani/lembaga;

Nama ketua kelompok tani/lembaga;

Nama petani anggota kelompok tani/lembaga;

Page 60: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian52

Nomor rekening a.n. petani/ketua kelompok

tani/lembaga;

Nama cabang/Unit BRI/BankPos atau bank lain

terdekat/lembaga;

Jumlah dana dan susunan keanggotaan kelompok

tani/lembaga.

3. Kuitansi harus ditandatangani oleh ketua kelompok tani dan

diketahui/disetujui oleh PPK Kabupaten/Kota

yangbersangkutan

4. Surat perjanjian kerjasama antara PPK dengan kelompok

sasaran tentang pemanfaatan dana bantuan sosial

kelompok tani. Surat Perjanjian Kerjasama ini paling

sedikit memuat:

Hak dan kewajiban kedua belah pihak;

Tata cara dan syarat penyaluran dana Belanja Bantuan

Sosial dalam bentuk uang kepada penerima Belanja

Bantuan Sosial;

Kewajiban penerima bantuan sosial untuk menyampaikan

laporan penyaluran dana Bantuan Sosial secara berkala

kepada PPK;

Ketentuan mengenai sanksi yang dikenakan terhadap

salah satu pihak yang melanggar kontrak/perjanjian kerja

sama.

5. Dalam kontrak/perjanjian kerjasama tidak diperkenankan

mencantumkan klausul potongan atau pungutan terhadap

penerima dana belanja bantuan sosial

6. Atas dasar SPP­LS, Pejabat Penguji tagihan dan

Penandatangan SPM menguji dan menerbitkan Surat

Perintah Membayar Langsung (SPM­LS), selanjutnya

disampaikan SPM­LS ke KPPN setempat.

7. KPPN menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)

sesuai ketentuan yang berlaku.

Page 61: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian53

Untuk kegiatan bantuan sosial transfer uang yang dananya

ditampung pada pos belanja Bantuan sosial pada DIPA

Pusat dan DIPA Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan

Provinsi, maka pengajuan dan penyaluran bantuan sosial

mengikuti pola tersebut diatas. Namun, penyebutan nama

KPA dan PPK dan lainnya disesuaikan dengan Satker

tersebut berada. Pencairan dana Belanja Bantuan Sosial

yang disalurkan dalam bentuk uang dilakukan melalui

pembayaran langsung (LS) dari Rekening Kas Umum Negara

ke Rekening penerima bantuan sosial.

8. Prosedur Pencairan Dana

Prosedur pencairan dana belanja bantuan sosial Kementerian

Pertanian Tahun 2014 antara lain :

a. kelompok tani terpilih berhak menerima dana bantuan

sosial melalui transfer ke rekening kelompok dari Bank

Persepsi;

b. kelompok tani terpilih berhak menggunakan dana

bantuan sosial tersebut sesuai dengan RUK yang

disetujui oleh PPK (di Pusat dan Dinas/Badan/Kantor

lingkup pertanian Provinsi, maupun lingkup Pertanian

Kabupaten/Kota);

c. kelompok tani terpilih berhak menarik uang yang ada di

rekening bank secara bertahap sesuai dengan tahapan

pengadaan yang akan dilakukan kelompok dan jadwal

kegiatan.

d. besarnya uang pada setiap penarikan dari rekening bank

disesuaikan dengan besarnya kebutuhan belanja yang

bersangkutan;

e. proses pengadaan dilakukan dengan didahului survey

pasar, survey harga, dan mempelajari jenis/kualitas

barang yang akan dibeli;

Page 62: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian54

f. proses pengadaan barang oleh kelompok tani terpilih

berhak dilakukan secara transparan dan memperhatikan

prinsip-prinsip efisiensi dan efektivitas dari barang yang

akan dibeli dan disaksikan oleh tokoh masyarakat atau

aparat desa setempat; dan

g. hasil dari pembelian dimanfaatkan oleh kelompok tani

terpilih dan dicatat/dibukukan menjadi aset kelompok.

9. Pemanfaatan Dana

Prosedur pemanfaatan dana bantuan sosial sebagai berikut :

a. seluruh transaksi kelompok dibukukan secara sederhana;

b. bukti/kuitansi pembelian disimpan;

c. bukti serah terima hasil pembelian kepada anggota

kelompok dibukukan;

d. Ketua kelompok tani terpilih berhak membuat laporan

rutin penggunaan dana bantuan sosial kepada PPK;

e. seluruh aset kelompok dirawat dan dikelola dengan baik;

f. dana bantuan sosial digunakan untuk usaha produktif

sehingga diperoleh keuntungan yang memadai; dan

g. sebagian dari keuntungan kelompok dimanfaatkan untuk

pemupukan modal, memperluas dan memperbesar skala

usaha, mengembangkan unit usaha pertanian yang

potensial serta memperkuat kelembagaan yang ada.

4.5. Pertangungjawaban, Pembinaan dan Pengendalian Belanja

Bantuan Sosial Pertanggungjawaban

4.5.1. PertanggungJawaban

Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) bertanggung jawab atas

pencapaian target kinerja penyaluran dana Belanja Bantuan

Sosial kepada penerima bantuan sosial. Pejabat Pembuat

Komitmen (PPK) bertanggungjawab atas pelaksanaan

Page 63: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian55

penyaluran dana Belanja Bantuan Sosial kepada penerima

bantuan sosial untuk menjamin bantuan sosial telah sesuai

dengan peruntukan dan tepat sasaran dengan berpedoman

pada petunjuk teknis yang ditetapkan oleh KPA.

Dalam rangka pengawasan penyaluran dana Belanja Bantuan

Sosial, Kuasa Pengguna Anggaran dapat melakukan

koordinasi dengan aparat pengawasan fungsional.

Untuk menjamin akuntabilitas dan transparansi penyaluran

dana Belanja Bantuan Sosial, Kuasa Pengguna Anggaran

(KPA) harus menyusun laporan pertanggungjawaban.

Laporan pertanggungjawaban paling sedikit memuat jumlah

pagu bantuan sosial yang disalurkan, realisasi bantuan sosial

yang telah disalurkan, dan sisa dana bantuan sosial yang

disetorkan ke Rekening Kas Umum Negara. Laporan

Pertanggungjawaban dilampiri dengan :

a. Data bukti transfer/tanda terima/konfirmasi Penerima

bantuan sosial, untuk penyaluran dana Belanja Bantuan

Sosial dalam bentuk uang atau

b. Berita acara serah terima, untuk penyaluran dana Belanja

Bantuan Sosial dalam bentuk barang dan/atau jasa.

Laporan pertanggungjawaban dilampirkan sebagai suplemen

pada laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga.

4.5.2. Pembinaan

Pembinaan kelompok dilakukan secara berkelanjutan

sehingga kelompok mampu mengembangkan usahanya

Page 64: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian56

secara mandiri. Untuk itu diperlukan dukungan dana

pembinaan lanjutan yang bersumber dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

4.5.2.1. Struktur Organisasi

Agar pelaksanaan kegiatan ini memenuhi kaidah

pengelolaan sesuai prinsip pelaksanaan

pemerintahan yang baik (goodgovernance) dan

pemerintah yang bersih (cleangovernment), maka

pelaksanaan kegiatan harus mematuhi

prinsip­prinsip:

a. Mentaati ketentuan peraturan dan perundangan;

b. Membebaskan diri dari praktek korupsi, kolusi dan

nepotisme (KKN);

c. Menjunjung tinggi keterbukaan informasi,

tranparansi dan demokratisasi; dan

d. Memenuhi asas akuntabilitas.

Tanggungjawab teknis pelaksanaan kegiatan ini

berada pada Dinas/Badan/Kantor lingkup Pertanian

Kabupaten/Kota. Tanggungjawab koordinasi

pembinaan program berada pada Dinas/Badan/Kantor

lingkup Pertanian Provinsi atas nama Gubernur.

Tanggungjawab atas program dan kegiatan, yaitu

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan memfasilitasi program dan

kegiatan kepada Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Kegiatan koordinasi pembinaan lintas

Kabupaten/Kota difasilitasi oleh Provinsi, sedangkan

kegiatan koordinasi dan pelaksanaan teknis

Page 65: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian57

operasional difasilitasi oleh Kabupaten/Kota. Untuk

kelancaran pelaksanaan program pembangunan

pertanian ditingkat Provinsi dibentuk Tim Pembina

Provinsi dan pada tingkat Kabupaten/Kota dibentuk

Tim Teknis Kabupaten/Kota.

4.5.2.2. Penanggung Jawab Program

Unit kerja Eselon I lingkup Kementerian Pertanian

memfasilitasi koordinasi persiapan, pelaksanaan,

pemantauan dan evaluasi kegiatan bantuan sosial

antara lain:

menyusun pedoman teknis dan pola

pemberdayaan yang berkelanjutan untuk

mengarahkan kegiatan dalam mencapai tujuan

dan sasaran sesuai Rencana Strategis yang

ditetapkan;

menggalang kemitraan dengan Provinsi dan

Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan,

pemantauan/pengendalian dan evaluasi kegiatan;

dan

menyusun laporan pelaksanaan kegiatan bantuan

sosial dari pelaksanaan program dan anggaran.

4.5.2.3. Tim Pembina Provinsi

Tim Pembina Provinsi terdiri atas unsur

Dinas/Badan/Kantor lingkup Pertanian, UPT lingkup

Pertanian, seperti Balai Pengkajian Teknologi

Pertanian (BPTP), Balai Perlindungan Tanaman

Pangan dan Hortikultura (BPTPH), Balai Pengujian

dan Sertifikasi Mutu Barang (BPSMB), perguruan

Page 66: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian58

tinggi, asosiasi profesi, serta organisasi petani dan

masyarakat, LSM,dan lain­lain sesuai kebutuhan dan

ketersediaan anggaran.Tugas Tim Pembina Provinsi

adalah:

menyusun petunjuk pelaksanaan yang mengacu

pada pedoman umum yang disusun oleh pusat;

melakukan koordinasi lintas sektor antar­instansi

ditingkat Provinsi dalam rangka meningkatkan

efisiensi dan efektivitas pelaksanaan

melakukan koordinasi dengan Tim Teknis

Kabupaten/Kota dalam pemantauan dan

pengendalian, serta membantu mengatasi

permasalahan dilapangan; dan

menyusun laporan hasil pemantauan dan

pengendalian serta menyampaikan laporan

ketingkat Pusat.

4.5.2.4. Tim Teknis Kabupaten/Kota

Tim Teknis Kabupaten/Kota adalah tim teknis yang

ditunjuk dan ditetapkan olehBupati/Walikota setempat

atau Kepala Dinas/Badan/Kantor lingkup

Pertanian.Tim Teknis Kabupaten/Kota beranggotakan

Dinas/Badan/Kantor lingkup Pertanian, instansi terkait,

lembaga penyuluhan pertanian Kabupaten/Kota,

perguruan tinggi, organisasi petani/petani ahli/asosiasi

petani, LSM, dan lainnya sesuai kebutuhan dan

ketersediaan anggaran Tugas Tim Teknis Kabupaten/

Kota adalah :

Page 67: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian59

menyusun petunjuk teknis (Juknis) dengan mengacu

Pedoman yang disusun oleh pusat dan juklak yang

disusun olehProvinsi disesuaikan dengan kondisi

sosial budaya setempat dan usaha yang

dikembangkan;

melakukan sosialisasi dan seleksi calon kelompok

sasaran;

melakukan bimbingan teknis, pemantauan

/pengendalian dan evaluasi; dan

membuat laporan hasil pemantauan /pengendalian

dan evaluasi.

4.5.3. Pengendalian

Pengendalian kegiatan dilakukan oleh Kuasa Pengguna Anggaran

dan Pejabat Pembuat Komitmen. Proses pengendalian di setiap

wilayah direncanakan dan diatur oleh masing-masing instansi.

Pengawasan dilakukan oleh pemerintah melalui aparat pengawas

fungsional (Inspektorat Jenderal, Inspektorat Daerah, maupun

lembaga atau instansi pengawas lainnya) dan pengawasan oleh

masyarakat, sehingga diperlukan penyebarluasan informasi kepada

pihak yang terkait (penyuluh pertanian, pengurus kelompok, anggota

kelompok, tokoh masyarakat, organisasi petani, LSM, aparat instansi

di daerah, perangkat pemerintahan mulai dari desa sampai

kecamatan, anggota lembaga legislatif dan lembaga lainnya).

Ada 7 (tujuh) tahapan kritis yang perlu diperhatikan, yaitu:

Page 68: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian60

1. Tahap sosialisasi yang dilakukan oleh Tim

Pengarah/Pembinadii Pusat/Provinsi dan Tim Teknis di

Kabupaten/Kota;

2. Tahap persiapan pelaksanaan seleksi calon kelompok

sasaran dan calon lokasi yang dilakukan oleh Tim Teknis di

Kabupaten/Kota;

3. Tahap transfer/penyaluran dana bantuan sosial ke rekening

kelompok;

4. Tahap pencairan dana bantuan sosial yang dilakukan oleh

kelompok;

5. Tahap kebenaran serta ketepatan pemanfaatan dana bantuan

sosial yang dilakukan oleh kelompok;

6. Tahap pengembangan usaha produktif yang dilakukan oleh

kelompok;

7. Tahap evaluasi dan pelaporan pertanggungjawaban output,

outcome, benefit dan impact.

Pada tingkat lokal/desa/kelompok, pengawasan masyarakat

terhadap ketepatan sasaran dilakukan oleh perangkat desa, anggota

kelompok, penyuluh lapangan, maupun LSM. Laporan pengaduan

penyimpangan terhadap pengelolaan dana dapat disampaikan

kepada Tim Teknis di Kabupaten/Kota. Pengaduan dari

masyarakat segera ditanggapi secara langsung oleh pihak yang

terkait.

4.6. Pemantauan dan Evaluasi

Kewenangan dan tanggungjawab pengelolaan Bantuan Sosial

ada pada kelompok/lembaga sasaran, agar pemanfaatan

bantuan sosial oleh kelompok/lembaga berjalan secara efektif,

dan tepat penggunaannya dalam pengelolaan usaha, maka

kegiatan pemantauan dan evaluasi dilakukan sedini mungkin

Page 69: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian61

untuk mengetahui berbagai masalah yang mungkin timbul

maupun tingkat keberhasilan yang dapat dicapai.

Kegiatan pemantauan dan evaluasi dilakukan secara berkala dan

berjenjang sesuai dengan tahapan kegiatan pengembangan

usaha kelompok/lembaga, selanjutnya kegiatan pemantauan dan

evaluasi harus dilakukan pada saat sebelum dimulai kegiatan (ex-

ante), saat dilakukan kegiatan (on-going), dan setelah dilakukan

kegiatan (ex-post).

Kelompoktani/Gapoktan membuat laporan fisik kegiatan termasuk

permasalahan/kendala yang dihadapi dan menyampaikannya

kepada Tim Teknis di Kabupaten/Kota sebagai bahan pelaporan

dan evaluasi. Selanjutnya laporan tersebut disampaikan kepada

instansi/lembaga terkait lainnya secara berjenjang.

Tim Teknis di Kabupaten/Kota dan Tim Pembina Provinsi

melakukan pemantauan dan evaluasi serta membuat laporan

pengendalian dalam semesteran dan tahunan secara berjenjang.

Page 70: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian62

BAB V

RENCANA AKSI KEBERHASILAN KINERJA

PROGRAM KEGIATAN

Rencana aksi keberhasilan kinerja program dan kegiatan lingkup Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan disusun berdasarkan target pelaksanaan

kegiatan selama 1 (satu) tahun. Dalam rangka mencapai keberhasilan

kinerja, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan memiliki target kinerja utama

dengan komponen berupa rancangan, pedoman, sosialisasi, luasan/jumlah

unit bantuan sosial, serta laporan pelaksanaan kegiatan.

Kegiatan pengelolaan produksi tanaman aneka kacang dan umbi pada TA.

2014 memiliki target kinerja yaitu :

a. Rancangan Pengembangan Budidaya Aneka Kacang dan Umbi.

b. Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Budidaya Aneka Kacang dan

Umbi.

c. Sosialisasi Pengembangan Budidaya Aneka Kacang dan Umbi dan

Pengembangan Kedelai melalui PAT.

d. Laporan Pengelolaan Produksi Aneka Kacang dan Umbi

e. Gerakan Pencanangan Tanam/Panen

f. Penilaian dan Penghargaan Kelompktani Kedelai

g. Koordinasi dan Sosialisasi

h. Laporan Pelaksanaan SLPTT Kedelai, PAT kedelai, Pengembangan

ubikayu dan ubijalar, Pengelolaan Produksi Aneka Kacang dan Umbi

serta Evaluasi Kegiatan Pengembangan AKABI

Titik kendali rencana aksi ini meliputi :

Pelaksanaan SLPTT Kedelai dengan target 77.500 Ha

Perluasan Areal Tanam (PAT) dengan target 340.000 Ha

Pengembangan Ubi Kayu dengan target 650 Ha

Pengembangan Ubi Jalar dengan target 1.625 Ha

Pertemuan Kemitraan/Stakeholder AKABI dengan target 29 Provinsi.

Page 71: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian63

BAB VI

TATA HUBUNGAN KERJA DAN PENGORGANISASIAN

PROGRAM TA.2014

6.1. Tata Hubungan Kerja

Dalam mendukung pelaksanaan sistem anggaran berbasis kinerja,

perlu dipahami bahwa tata hubungan kerja dalam pelaksanaan

pembangunan tanaman pangan baik di pusat maupun daerah perlu

ditingkatkan. Hal ini mengingat tugas dan tanggung jawab pimpinan

instansi sebagai penanggung jawab operasional kegiatan cukup

kompleks, sehingga membutuhkan kerja keras serta selektif terhadap

kegiatan prioritas yang akan dilaksanakan.

Untuk mendukung pemantapan pelaksanaan kegiatan tersebut perlu

adanya koordinasi dan peningkatan jaringan kerja melalui hubungan

hierarki, koordinasi dan teknis fungsional. Adapun koordinasinya

meliputi :

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan mempunyai hubungan

hierarki dengan provinsi dan kabupaten/kota sebagai pelaksana

kegiatan pembangunan pertanian di daerah sesuai dengan azas

tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan.

pemanfaatan anggaran dekonsentrasi dan tugas pembantuan oleh

satuan kerja yang menerima pelimpahan atau penugasan dikelola,

dipertanggung jawabkan dan dilaporkan berdasarkan ketentuan

yang berlaku. Hubungan hierarki tersebut terwujud dalam sistem

perencanaan, pengendalian dan pelaporan.

koordinasi antara Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan UPT

pusat dengan dinas provinsi dan kabupaten/kota yang menangani

tanaman pangan dan UPTD (BBI, BPSBTPH dan BPTPH).

Page 72: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian64

Koordinasi dilakukan terutama untuk mempertemukan tujuan dan

sasaran pembangunan nasional dengan tujuan dan sasaran

pembangunan masing-masing daerah, sehingga didapat

kesepakatan tentang tujuan dan sasaran pembangunan yang ingin

dicapai bersama, khususnya pembangunan yang dibiayai dari

APBN. Dengan koordinasi ini, diharapkan masing-masing daerah

juga dapat berkontribusi melalui APBD yang dimiliki.

Koordinasi juga diperlukan antara UPT Pusat dengan UPT Daerah,

terutama untuk keseragaman peraturan perundang-undangan yang

digunakan dalam memberikan jasa pelayanan kepada masyarakat,

dan juga dalam aspek penyelesaian masalah (arbitrase) bila terjadi

suatu perselisihan, khususnya perselisihan antar daerah.

Pembinaan teknis kegiatan di lapangan seperti teknis penyiapan

sarana produksi, teknis perbenihan/perbibitan, teknis perlindungan

tanaman, teknis usahatani, panen dan pasca panen, dan teknis

pelatihan bagi aparat pertanian dan pelaku usahatani.

6.2. Pengorganisasian

Direktur Jenderal Tanaman Pangan membantu Menteri

Pertanian/Pengguna Anggaran dalam melaksanakan tugas

operasionalnya dibidang tanaman pangan sebagai Kuasa

Pengguna Anggaran/Barang di tingkat pusat.

Untuk pelaksanaan program, kegiatan dan anggaran di daerah,

Menteri Pertanian selaku Pengguna Anggaran mengalokasikan

sebagian APBN untuk pelaksanaan tugas dekonsentrasi dan tugas

pembantuan.

Anggaran dekonsentrasi merupakan bagian dari APBN yang

pengelolaan dan tanggung jawab penggunaannya oleh Gubernur

sebagai wakil pemerintah di daerah melalui pelimpahan wewenang

oleh pemerintah.

Besarnya jumlah anggaran ditentukan melalui proses perencanaan

dan pembahasan antara pemerintah dan DPR. Sedangkan

Page 73: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian65

anggaran tugas pembantuan adalah anggaran yang berasal dari

APBN yang dilaksanakan oleh daerah yang mencakup semua

penerimaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan tugas

pembantuan.

Pelaksanaan program, kegiatan dan anggaran dilakukan oleh

satuan kerja. Satuan kerja yang pimpinannya ditetapkan sebagai

Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dikelompokkan sebagai berikut :

a) Satuan Kerja Pusat adalah satuan kerja yang kewenangan

dan tanggung jawabnya melakukan kegiatan pengelolaan

anggaran dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.

b) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) adalah satuan kerja

di provinsi yang melaksanakan tugas dekonsentrasi dan satuan

kerja di provinsi/kabupaten/kota yang melaksanakan tugas

pembantuan.

Penanggung jawab program dan kegiatan pembangunan tanaman

pangan untuk masing-masing unit kerja dan jenis anggarannya

adalah sebagai berikut :

a. Tingkat Pusat

1) Menteri Pertanian sebagai Penanggung Jawab Program

Pembangunan Pertanian. Menteri Pertanian menyampaikan

laporan pertanggungjawaban kepada Presiden sesuai

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2) Direktur Jenderal Tanaman Pangan selaku pembina program,

kegiatan dan anggaran pembangunan tanaman pangan serta

sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dalam pengelolaan

anggaran dan penanggung jawab program.

3) Direktur Jenderal Tanaman Pangan bertindak sebagai

koordinator pengembangan komoditas tanaman pangan dan

Page 74: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian66

tugas-tugas pokok serta tugas-tugas pelayanan lainnya yang

terkait dengan unit kerjanya.

4) Direktur Jenderal Tanaman Pangan selaku pembina program,

kegiatan dan anggaran, dalam operasional kegiatan dibantu

oleh dua orang Bendahara (Bendahara Pengeluaran dan

Bendahara Penerimaan), Pejabat Penguji dan Penerbit SPM,

pejabat eselon II dan III (khusus UPT BPMPTPH) sebagai

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

5) Untuk UPT Pusat BBPOPT dan BBPPMBTPH, Kepala Balai

Besar selaku Kepala Satuan Kerja dan KPA. Dalam

menjalankan tugasnya Kepala Balai Besar dibantu oleh dua

orang Bendahara (Bendahara Pengeluaran dan Bendahara

Penerimaan), KTU/Kabag Umum sebagai Pejabat Penguji dan

Penerbit SPM, dan Kabid/Pejabat eselon III sebagai Pejabat

Pembuat Komitmen (PPK).

b. Tingkat Provinsi

1) Gubernur sebagai penanggung jawab program, kegiatan dan

anggaran dekonsentrasi dan tugas pembantuan untuk

pembangunan pertanian di daerahnya. Gubernur

menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada Menteri

Pertanian. Gubernur menetapkan Satuan Kerja Perangkat

Daerah (SKPD) yang akan melaksanakan dan mengelola

DIPA dekonsentrasi dan tugas pembantuan.

2) Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah yang ditetapkan

sekaligus sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), serta

bertanggung jawab terhadap seluruh keberhasilan aktivitas

program, kegiatan dan anggaran pada satuan kerja yang

dipimpinnya.

3) Untuk kelancaran operasional program, kegiatan dan

anggaran (tertib administrasi dan keuangan) sehari-hari,

Page 75: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian67

masing-masing KPA dibantu dua orang bendahara

(Bendahara Pengeluaran dan Bendahara Penerimaan),

Pejabat Pembuat Komitmen serta Pejabat Penguji dan

Penerbit SPM. Penugasan dalam jabatan tersebut dilakukan

sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4) Kepala Satker selaku KPA menyampaikan laporan

pelaksanaan kegiatan kepada Gubernur untuk anggaran

dekonsentrasi dan tugas pembantuan provinsi.

c. Tingkat Kabupaten/Kota

1) Bupati/Walikota sebagai penanggungjawab program, kegiatan

dan anggaran tugas pembantuan untuk pembangunan

pertanian di daerahnya. Bupati/Walikota menyampaikan

laporan pertanggungjawaban kepada Menteri Pertanian.

Bupati/Walikota menetapkan Satuan Kerja Perangkat Daerah

(SKPD) yang akan melaksanakan dan mengelola DIPA tugas

pembantuan.

2) Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah yang ditetapkan

sekaligus sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), serta

bertanggungjawab terhadap seluruh keberhasilan program,

kegiatan dan anggaran pada satuan kerja yang dipimpinnya.

3) Untuk kelancaran operasional program, kegiatan dan

anggaran (tertib administrasi dan keuangan) sehari-hari,

masing-masing Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dibantu

oleh dua orang Bendahara (Bendahara Pengeluaran dan

Bendahara Penerimaan), Pejabat Pembuat Komitmen serta

Pejabat Penguji dan Penerbit SPM. Penugasan dalam

jabatan tersebut dilakukan sesuai peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

4) Kepala Satuan Kerja selaku Kuasa Pengguna Anggaran

(KPA) menyampaikan laporan kepada Bupati/Walikota untuk

Page 76: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian68

anggaran tugas pembantuan kabupaten/kota dengan

tembusan kepada Dinas tingkat provinsi yang membidangi

tanaman pangan dan Direktur Jenderal Tanaman Pangan.

Struktur anggaran TA 2014 mengikuti struktur kegiatan pada

masing-masing satuan kerja di tingkat Pusat, Provinsi dan

Kabupaten/Kota sebagai berikut:

1. Satuan Kerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Satuan Kerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan memayungi

kegiatan-kegiatan yang dikelola oleh unit Eselon II lingkup

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Balai Besar

Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan

Hortikultura (BBPPMBTPH) di Cimanggis – DKI Jakarta, Balai

Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan

(BBPOPT) di Jatisari.

Beberapa kegiatan yang dikelola diantaranya adalah:

Peningkatan kualitas pelayanan publik;

Koordinasi, pembinaan, pengawalan dan monitoring

evaluasi (SLPTT budidaya tanaman serealia; SLPTT

budidaya tanaman aneka kacang dan umbi; perbenihan;

pasca panen; dan perlindungan tanaman pangan);

Penyusunan deregulasi perbenihan;

Pembinaan,pengawalan, monitoring dan evaluasi subsidi

dan CBN;

Penyaluran insentif Mantri Tani;

Penyaluran Honor Pengelola Satker dan Adminsitrasi;

Perencanaan program, kegiatan dan anggaran;

Pengelolaan SAI (termasuk honor SAP/SIMAK BMN),

bidang umum, dan dukungan manajemen lainnya;

Page 77: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian69

Evaluasi, monitoring, statistik dan pemberian honor

petugas Simonev;

Koordinasi penyaluran dana bantuan Lembaga Mandiri

yang Mengakar di Masyarakat (LM3), penanganan

bencana alam, dan kekeringan;

Pengelolaan gaji, honorarium, tunjangan, penyelenggaraan

operasional dan pemeliharaan perkantoran.

2. Satuan Kerja Pembinaan dan Pengembangan Tanaman

Pangan pada Dinas yang Membidangi Tanaman Pangan di

Tingkat Provinsi

Satuan kerja pembinaan dan pengembangan tanaman pangan

provinsi memayungi kegiatan-kegiatan, diantaranya:

Melaksanakan kegiatan SL-PTT padi (non hibrida spesifik

lokasi, non hibrida peningkatan IP, dan hibrida spesifik

lokasi); jagung dan kedelai

Fasilitasi kemitraan pangan alternatif;

Pembinaan, pengawalan dan monitoring evaluasi (serealia,

aneka kacang dan umbi, penangkaran benih, subsidi dan

CBN);

Penyaluran operasional dan sarana UPTD BPSBTPH,

Balai Benih, P3OPT (BPTPH), Brigade Proteksi/Gerakan

Pengendalian OPT;

Pemberian insentif petugas Pengawas Benih Tanaman

(PBT);

Pembangunan dan optimalisasi UPB;

Pemberian bantuan sarana pasca panen padi;

Pelaksanaan survei susut padi;

Pembinaan, bimbingan teknologi, apresiasi dan monitoring

evaluasi pasca panen;

Penyaluran sarana pengendalian OPT;

Page 78: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian70

Renovasi gudang Brigade;

Pelatihan alumni SLPHT untuk penguatan RPH;

Surveilans OPT dan monitoring evaluasi Sekolah

Lapangan;

Operasional POPT PHP, Laboratorium Pengamatan Hama

Penyakit (LPHP), Dinas Pertanian Provinsi, THL POPT-

PHP ;

SLHT dan SLI;

Pemberdayaan PPAH;

Pemberian insentif Mantri Tani; honor pengelola Satker

dan Administrasi;

Perencanaan program, kegiatan dan anggaran;

Pengelolaan SAI (termasuk honor SAP/SIMAK BMN); dan

Evaluasi, monitoring evaluasi, statistik, dan pelaporan

(termasuk honor petugas Simonev).

3. Satuan Kerja Pembinaan Pengembangan Tanaman Pangan

pada Dinas yang Membidangi Tanaman Pangan Tingkat

Kabupaten/Kota

Satuan kerja ini kegiatan-kegiatan pokoknya antara lain:

Pelaksanaan kegiatan SLPTT padi non hibrida, padi hibrida,

padi lahan kering, jagung hibrida, kedelai;

Pembinaan, pengawalan, monitoring evaluasi, dan

pelaporan

Pengembangan kedelai , kacang tanah, ubi kayu, dan ubi

jalar;

Ubinan SL-PTT padi, jagung dan kedelai;

Pemberdayaan Penangkar Benih padi, jagung, dan kedelai;

Pemberian bantuan sarana pasca panen padi, jagung,

kedelai, ubi kayu, ubi jalar;

Operasional Brigade Proteksi/Gerakan Pengendalian OPT;

Page 79: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian71

Honor pengelola Satker dan administrasi;

Perencanaan program, kegiatan dan anggaran;

Pengelolaan SAI (termasuk honor SAP/SIMAK BMN);

Evaluasi, monitoring, statistik (termasuk honor petugas

Simonev); dan

Dukungan manajemen dan teknisnya.

6.3. Pengelolaan Anggaran

Rincian tugas dan wewenang aparat pengelola anggaran diuraikan

sebagai berikut:

a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)

Melaksanakan kegiatan sesuai dengan DIPA yang telah

disahkan secara tertib, taat pada peraturan perundang-

undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan dan

bertanggungjawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan

kepatutan.

Menunjuk/memberi kewenangan kepada pejabat untuk melakukan

tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran

belanja/pejabat pembuat komitmen.

Melakukan pengawasan kepada pejabat yang diberi

kewenangan untuk melakukan tindakan yang mengakibatkan

pengeluaran anggaran belanja/Pejabat Pembuat Komitmen dan

Pemegang Uang Muka Kerja (PUMK).

Mengadakan ikatan/perjanjian dengan pihak lain dalam batas

anggaran yang telah ditetapkan.

Menguji, membebankan pada mata anggaran yang telah

disediakan dan memerintahkan pembayaran tagihan-tagihan

atas beban APBN.

Menandatangani cek dan mengajukan Surat Permintaan

Pembayaran (SPP).

Page 80: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian72

Membuat laporan keuangan sesuai ketentuan perundang-

undangan yang berlaku.

Keputusan/tindakan dalam rangka pelaksanaan pengadaan

barang/jasa seperti pengangkatan pejabat/panitia pengadaan

dan pemeriksaan barang/jasa, keputusan penetapan penyediaan

barang jasa, kontrak/perjanjian/SPK dengan nilai di atas seratus

juta rupiah (Rp. 100.000.000,-) sampai dengan lima puluh milyar

(Rp 50.000.000.000,-) baik untuk pemilihan langsung/pelelangan

ditetapkan oleh KPA Satuan Kerja Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan atau Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

b. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

Menyusun perencanaan pengadaan barang/jasa dan

menetapkan paket-paket pekerjaan disertai ketentuan mengenai

peningkatan penggunaan produksi dalam negeri dan

peningkatan pemberian kesempatan bagi usaha kecil termasuk

koperasi kecil, serta kelompok masyarakat;

Menetapkan dan mengesahkan Harga Perkiraan Sendiri (HPS),

jadwal, tatacara pelaksanaan dan lokasi pengadaan yang

disusun oleh panitia pengadaan/pejabat pengadaan/unit layanan

pengadaan;

Menetapkan dan mengesahkan hasil pengadaan panitia/pejabat

pengadaan/unit layanan pengadaan sesuai kewenangannya;

Menetapkan besaran uang muka yang menjadi hak penyedia

barang/jasa sesuai ketentuan yang berlaku;

Menyiapkan dan melaksanakan perjanjian/kontrak dengan pihak

penyedian barang/jasa;

Melaporkan pelaksanaan/penyelesaian pengadaan barang/jasa

kepada Kuasa Pengguna Anggaran;

Menandatangani dan mengendalikan pelaksanaan

perjanjian/kontrak;

Menyerahkan aset hasil pengadaan barang/jasa dan aset

lainnya kepada Menteri dengan berita acara penyerahan melalui

Kepala Satuan Kerja;

Page 81: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian73

Menandatangani fakta integritas sebelum pelaksanaan

pengadaan barang/jasa dimulai;

Melaksanakan rencana kerja sebagaimana telah ditetapkan

dalam DIPA sesuai kegiatan masing-masing;

Menandatangani Surat Keputusan yang mengakibatkan

pengeluaran (lembur, honor, vakasi), Surat perintah Tugas

(SPT) serta Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD);

Mengusulkan susunan panitia pengadaan kepada Kuasa

Pengguna Anggaran (KPA);

Menetapkan Penyedia Barang/Jasa hasil pengadaan;

Menandatangani Surat Perintah Kerja (SPK)/Kontrak, Berita

Acara Penyelesaian Pekerjaan, Berita Acara Pemeriksaan

Barang dan Berita Acara Serah Terima Barang/Pekerjaan;

Meneliti keberan dokumen yang menjadi

persyaratan/kelengkapan sehubungan dengan ikatan/perjanjian

pengadaan barang dan jasa;

Meneliti ketersediaan dana dan membebankan pengeluaran

sesuai dengan mata anggaran pengeluaran yang bersangkutan,

serta memerintahkan pembayaran atas beban APBN;

Menandatangani kwitansi pembayaran dan bukti-bukti dokumen

pengeluaran anggaran Satuan Kerja, baik yang dilakukan secara

kontraktual maupun secara swakelola;

Mengajukan tagihan pembayaran kepada bendahara

pengeluaran untuk pembayaran yang membebani Uang

Persediaan;

Kepada Pejabat Pembuat Komitmen Sekretariat Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan diberi wewenangan menandatangani

Surat Permintaan Pembayaran (SPP) baik, LS, UP, GUP, TUP

dan NIHIL, serta dokumen pendukungnya dan menyampaikan

kepada Pejabat penguji Tagihan/Penandatangan Surat Perintah

membayar (SPM);

Menyusun laporan seluruh kegiatan yang dilakukannya sesuai

DIPA dan menyampaikannyakepada Kuasa Pengguna

Anggaran;

Mengangkat staf pengelola anggaran sesuai kebutuhan;

Page 82: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian74

Dalam melaksanakan pekerjaannya, PPK agar berkoordinasi

dengan pimpinan unit kerjanya masing-masing.

c. Penanggungjawab Teknis Kegiatan

Penanggungjawab teknis kegiatan adalah Pejabat Eselon II

(Sekretaris Direktorat Jenderal, Direktur, dan Kepala Balai) dengan

tugas dan tanggungjawab sebagai berikut:

Melaksanakan kegiatan sesuai rencana kerja sebagaimana yang

telah ditetapkan dalam DIPA sesuai tugas pokok dan fungsinya

masing-masing;

Mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan anggaran;

Memimpin seluruh pelaksanaan rencana kerja yang telah

ditetapkan dan dituangkan dalam DIPA;

Memberikan pengarahan dan petunjuk kepada Pejabat

dibawahnya untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan dan

pencapaian keluaran/outputyang telah ditetapkan;

Menyampaikan laporan kinerja bulanan/triwulanan/semesteran

dan tahunan kepada Kuasa Pengguna Anggaran;

Menyusun dan menyampaikan laporan seluruh kegiatan kepada

atasan langsung;

Menyelenggarakan pembinaan teknis dan administrasi terhadap

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang berada di bawah

koordinasinya;

Melakukan pengawasan DIPA yang dilaksanakan oleh pejabat

pembuat Komitmen (PPK);

Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan

administrasi keuangan dan kemajuan pelaksanaan kegiatan dan

output.

Memberikan petunjuk dan arahan serta fasilitas untuk mengatasi

permasalahan prinsip yang mungkin timbul;

Page 83: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian75

Menyusun usulan rencana kegiatan Satuan Kerja yang

merupakan bagian dari Rencana Kerja dan Anggaran

kementerian/lembaga (RKA-KL) tahun berikutnya.

d. Pejabat Penguji dan Penerbit SPM

Menguji secara rinci keabsahan dokumen pendukung Surat

Permintaan Pembayaran (SPP) sesuai dengan ketentuan

perundang-undangan yang berlaku.

Memeriksa ketersediaan pagu anggaran dalam DIPA untuk

memperoleh keyakinan bahwa tagihan tidak melampaui batas

pagu anggaran.

Menguji kebenaran atas hak tagih yang menyangkut antara lain :

Pihak yang ditunjuk untuk menerima pembayaran (nama

orang/perusahaan, alamat, nomor rekening dan nama bank).

Nilai tagihan yang harus dibayar (kesesuaian dan

kelayakannya dengan prestasi kerja yang dicapai sesuai

spesifikasi teknis yang tercantum dalam kontrak).

Jadwal waktu pembayaran (kesesuaian dengan jadwal

penarikan dana yang tercantum dalam DIPA dan/atau

ketepatannya terhadap jadwal waktu pembayaran).

Menguji pencapaian tujuan/sasaran kegiatan sesuai indikator

kinerja yang tercantum dalam DIPA berkenaan dengan

spesifikasi teknis yang telah ditetapkan.

Menguji kemungkinan adanya pemborosan dan in-efisiensi.

Menguji apakah surat-surat serta data dukung telah memenuhi

persyaratan yaitu dari segi ketelitian, ketepatan penjumlahan,

pengurangan, perkalian.

Mengonsep dan menandatangani Surat Perintah Membayar

(SPM) serta menyampaikan SPM ke KPPN setempat.

Page 84: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian76

e. Bendahara Pengeluaran

Menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan dan

mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan belanja

negara dalam rangka pelaksanaan APBN pada kantor/Satuan

Kerja .

Meneliti kelengkapan perintah pembayaran yang diterbitkan oleh

Kuasa Pengguna Anggaran.

Menguji kebenaran perhitungan tagihan yang tercantum dalam

perintah pembayaran.

Menguji ketersediaan dana yang bersangkutan.

Wajib menolak perintah bayar dari PPK atau KPA, apabila

persyaratan tersebut diatas tidak terpenuhi.

Bertanggungjawab secara pribadi atas pembayaran yang

dilaksanakannya.

f. Bendahara Penerimaan

Menerima, menyimpan, menyetorkan, menatausahakan dan

mempertanggungjawabkan uang pendapatan negara dalam rangka

pelaksanaan APBN pada satuan kerjanya.

KPA dan Bendaharawan Pengeluaran dalam pencairan anggaran

pelaksanaan kegiatan harus memperhatikan, mempersiapkan dan

menetapkan beberapa dokumen sebagai berikut:

Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)

Pedoman Pelaksanaan

Petunjuk Operasional Pelaksanaan (POK)

Keputusan penetapan para pelaksana anggaran

Membuat specimen bank ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan

Negara (KPPN)

Mengurus Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) ke Kantor

Pelayanan Pajak

Page 85: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian77

Menyiapkan dan menyelenggarakan Buku Pengawasan

Pelaksanaan Anggaran per Mata Anggaran Kegiatan (MAK)

Menyiapkan dan meyelenggarakan Buku Pengawasan Uang

yang harus dipertanggungjawabkan

Menyiapkan Buku Bank

Menyiapkan Buku Pungutan Pajak

Dan lainnya.

Jika pelaksanaan kegiatan yang dibiayai oleh anggaran

dekonsentrasi/tugas pembantuan dapat menghasilkan penerimaan,

maka merupakan penerimaan APBN dan penerimaan tersebut harus

disetor ke Kas Umum Negara sesuai peraturan perundang-undangan

yang berlaku. Semua barang yang diperoleh dari pelaksanaan

kegiatan yang dibiayai oleh anggaran dekonsentrasi/tugas

pembantuan menjadi milik negara. Sisa/saldo anggaran lebih (SAL)

merupakan penerimaan APBN dan disetorkan ke rekening Kas

Umum Negara.

6.4. Ketentuan Pidana, Sanksi Administratif dan Ganti Rugi

Beberapa ketentuan pidana, sanksi administratif dan ganti rugi yang

perlu diperhatikan adalah;

1) Menteri/Pimpinan Lembaga/Gubernur/Bupati/Walikota yang

terbukti melakukan penyimpangan kebijakan yang telah

ditetapkan dalam undang-undang tentang APBN diancam pidana

penjara dan denda sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

2) Pimpinan Unit Organisasi Kementerian Negara/Lembaga/ Satuan

Kerja Perangkat Daerah yang terbukti melakukan penyimpangan

kegiatan anggaran yang telah ditetapkan dalam undang-undang

Page 86: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian78

tentang APBN diancam dengan pidana penjara dan denda sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

3) SKPD yang secara sengaja dan/atau lalai dalam menyampaikan

laporan dekonsentrasi dan tugas pembantuan dapat dikenakan

sanksi berupa penundaan pencairan dana dekonsentrasi dan

tugas pembantuan untuk triwulan berikutnya, atau penghentian

alokasi dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan untuk

anggaran berikutnya, yang ketentuan mengenai tata cara

pemberian

sanksi dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan (Pasal 75, Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008

tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan).

Page 87: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian79

BAB VII

PENGENDALIAN, PENGAWASAN, EVALUASI DAN

PELAPORAN

7.1. Pengendalian Program, Kegiatan dan Anggaran

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, maka mengingat tuntutan

agar pengelola dan penerima manfaat kegiatan dan anggaran dapat

bekerjasama melaksanakan tugas secara transparan, akuntabel,

terbuka, efektif dan efisien, serta untuk mengatasi dan mencari

pemecahan terhadap kendala maupun permasalahan yang mungkin

muncul, maka pengendalian intern perlu dilakukan dengan tujuan

sebagai berikut:

a) Mengetahui sejauhmana perkembangan pelaksanaan kegiatan

dan anggaran serta ketepatan penggunaan anggaran dengan

tujuan dan sasaran yang ingin dicapai.

b) Mengantisipasi secara dini permasalahan dan kendala yang

dihadapi sehingga dapat dicari solusi pemecahannya.

c) Mencegah dan mengurangi terjadinya penyalahgunaan anggaran

yang tidak sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai.

d) Memanfaatkan tahapan pelaksanaan kegiatan untuk dijadikan

bahan masukan dalam penyempurnaan dan evaluasi kegiatan.

Pengendalian intern dilakukan bukan saja hanya berkaitan dengan

aspek program dan anggaran, namun termasuk proses pengambilan

keputusan, keefektifan sumber daya, dan berbagai hal lainnya. Dalam

melaksanakan pengendalian intern, ada lima (5) unsur pengendalian

yang perlu dicermati yaitu: 1) lingkungan pengendalian, 2) penilaian

risiko, 3) Kegiatan Pengendalian, 4) Informasi dan Komunikasi, serta

5) Pemantauan Pengendalian Intern. Kegiatan pengendalian

merupakan salah satu unsur pengendalian intern.

Page 88: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian80

Unsur-unsur yang bertugas melaksanakan pengendalian yaitu :

a. Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi

Bentuk pengendalian yang dilakukan adalah:

1) Memberikan bimbingan pelaksanaan kegiatan teknis melalui

penerbitan Pedoman Pelaksanaan sebagai acuan/rambu-

rambu operasional kegiatan.

2) Melakukan sosialisasi Pedoman sebelum pelaksanaan

kegiatan.

3) Memberikan bimbingan penyusunan prosedur tata kerja

pelaksanaan program, kegiatan dan anggaran.

4) Melakukan supervisi (orientasi, monitoring maupun evaluasi)

ke daerah baik dalam bentuk pembinaan, bimbingan, arahan

serta sejenisnya, sehingga kontrol yang diberikan dapat

mendukung keberhasilan pelaksanaan kegiatan di daerah.

5) Melakukan evaluasi tahunan untuk mengetahui kinerja

keseluruhan sebagai dasar perencanaan program,

kegiatandan anggaran tahun 2014.

b. Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi dan

Kabupaten/Kota

Bentuk pengendalian yang dilakukan adalah:

1) Memberikan bimbingan kepada staf secara berjenjang dalam

hal administrasi dan teknis pelaksanaan kegiatan di lapangan.

2) Menyusun prosedur tatakerja antara provinsi dan

kabupaten/kota dengan cara meningkatkan koordinasi dan

jaringan kerja.

3) Membentuk Tim Pengendali Internal pelaksanaan kegiatan.

7.2. Pengawasan Program, Kegiatan dan Anggaran

Pada sistem penganggaran berbasis kinerja, kegiatan pengawasan

fungsional pembangunan tanaman pangan masih tetap dilaksanakan

oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian. Sedangkan

pengawasan melekat dilakukan Pejabat di lingkup Direktorat Jenderal

Page 89: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian81

Tanaman Pangan. Pengawasan ini dapat dilakukan setiap saat

selama proses manajemen berlangsung.

Pengawasan fungsional terhadap program, kegiatan dan anggaran

pembangunan tanaman pangan juga dilakukan secara eksternal oleh

aparatur pengawasan seperti BPK, BPKP dan Bawasda. Pengawasan

yang dilakukan berupa pemeriksaan reguler yaitu pemeriksaan

setempat yang dilaksanakan secara reguler terhadap obyek

pemeriksaan lingkup tanaman pangan berdasarkan program kerja

pengawasan tahunan. Pengawasan yang dilakukan berupa

pemeriksaan, pengujian, pengusutan dan penilaian terhadap

pengelolaan program, kegiatan dan anggaran kinerja.

Obyek pemeriksaan diprioritaskan terhadap obyek yang anggarannya

relatif besar, mempunyai aspek pelayanan masyarakat,

bantuan/pinjaman luar negeri serta mempunyai peranan strategis

terhadap keberhasilan pembangunan tanaman pangan. Sistem dan

upaya pengawasan terus dikembangkan dan disempurnakan melalui

berbagai langkah yang efektif agar dapat mengamankan kebijakan

pembangunan tanaman pangan secara berdayaguna dan

berhasilguna.

Pemeriksaan yang dilakukan meliputi:

a. Pemeriksaan kinerja aparat pengelola kegiatan, yaitu pemeriksaan

apakah sumberdaya dan dana sudah digunakan sesuai dengan

sasaran yang ingin dicapai serta pelaksanaannya tidak

bertentangan dengan peraturan yang berlaku.

b. Pemeriksaan yang mengarah kepada pelaksanaan wewenang

sesuai tugas pokok dan fungsi, yaitu apakah kegiatan yang

dilaksanakan sudah sesuai atau tidak, sehingga akan dapat

memberikan rekomendasi terhadap penyempurnaan pada kegiatan

yang akan datang.

c. Pemeriksaan akuntabilitas kinerja dimana instansi pelaksana

kegiatan mempertanggung jawabkan wewenang dan tugas pokok

dan fungsi instansi tersebut.

Page 90: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian82

d. Pemeriksaan khusus dilaksanakan sewaktu-waktu melalui

pengujian dan pendalaman untuk memperoleh kejelasan suatu

informasi yang bersumber dari laporan masyarakat atau

pengembangan dari pemeriksaan reguler yang dipandang perlu

terhadap adanya dugaan terjadinya tindak pidana/ penyalahgunaan

wewenang.

7.3. Monitoring dan Evaluasi

Evaluasi pelaksanaan program, kegiatan dan anggaran dilakukan :

Dengan pendekatan indikator kinerja menggunakan alat ukur

kerangka kerja logis (masukan, keluaran, hasil, manfaat dan

dampak). Indikator kinerja ini digunakan untuk meyakinkan apakah

kinerja organisasi menunjukkan kemajuan dalam rangka mencapai

tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

Evaluasi dilakukan pada saat awal kegiatan, pelaksanaan kegiatan

dan evaluasi akhir. Evaluasi awal dan evaluasi saat pelaksanaan

kegiatan sedang berjalan dapat dilakukan bersamaan dengan

monitoring pelaksanaan kegiatan.

Materi evaluasi mencakup aspek administrasi, aspek teknis dan

anggaran.

Evaluasi dilakukan di masing-masing Satker Provinsi, dan

Kabupaten/Kota, sesuai dengan fungsi dan tanggung jawab

masing-masing.

Masing-masing penanggung jawab kegiatan juga harus melakukan

evaluasi terhadap kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya.

Evaluasi program, kegiatan dan anggaran secara menyeluruh

dilakukan oleh Tim.

Page 91: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian83

7.4. Pelaporan

Mekanisme pelaporan pelaksanaan anggaran tugas pembantuan

kabupaten/kota dilakukan secara berjenjang yaitu dari Dinas

pertanian kabupaten/kota menyampaikan laporan kepada

Bupati/Walikota dan tembusan kepada Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan dan Dinas pertanian provinsi.

Laporan dari kabupaten/kota, Dinas pertanian provinsi merekapitulasi

laporan dari seluruh kabupaten/kota dalam propinsi bersangkutan

dan menyampaikan laporan kepada Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan, Laporan yang disampaikan, baik untuk anggaran

dekonsentrasi, tugas pembantuan provinsi maupun tugas

pembantuan kabupaten/kota,

Laporan dilakukan setiap bulan, triwulan dan setiap berakhirnya

tahun anggaran.

Format pelaporan terlampir.

Page 92: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian84

BAB VIII

PENUTUPAN

Keberhasilan pengembangan aneka kacang dan umbi perlu dukungan dari

peran serta pemerintah daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota) sedangkan

Pemerintah Pusat lebih berperan sebagai fasilitator, akselerator dan

regulator. Pemerintah Daerah diharapkan juga dapat turut serta

memfasilitasi terbentuknya kerjasama kemitraan sehingga terciptanya

kepastian harga bagi kelompok tani.

Oleh karena itu pemerintah daerah diharapkan menjadi lokomotif

pengembangan agribisnis aneka kacang dan umbi di masing-masing daerah,

mengingat keberhasilannya akan memberi dampak bagi peningkatan

pendapatan petani dan mempercepat pembangunan wilayah pedesaan,

kabupaten/kota maupun provinsi.

Page 93: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian85

Page 94: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian86

Lampiran 1

SASARAN INDIKATIF LUAS TANAM, LUAS PANEN, PRODUKTIVITASDAN PRODUKSI KEDELAI TAHUN 2014

Luas Tanam Luas Panen Produktivitas Produksi

(Ha) (Ha) (Ku/Ha) (Ton)

1 Aceh 130,503 123,978 14.56 180,567

2 Sumatera Utara 9,880 9,386 15.61 14,652

3 Sumatera Barat 1,271 1,207 15.53 1,875

4 R i a u 3,814 3,623 15.21 5,510

5 Kep. Riau 18 17 14.62 25

6 J a m b i 12,319 11,703 15.83 18,528

7 Sumatera Selatan 85,523 81,247 14.51 117,912

8 Kep. Bangka Belitung - - - -

9 Bengkulu 8,050 7,648 16.00 12,239

10 Lampung 26,088 24,784 14.88 36,874

11 DKI Jakarta - - - -

12 Jawa Barat 108,913 103,467 14.59 150,946

13 Banten 20,508 19,483 14.66 28,552

14 Jawa Tengah 107,160 101,802 14.74 150,069

15 DI Yogyakarta 26,772 25,433 14.89 37,864

16 Jawa Timur 268,860 255,417 14.58 372,376

17 B a l i 7,518 7,142 15.22 10,868

18 Nusa Tenggara Barat 114,914 109,168 14.64 159,807

19 Nusa Tenggara T imur 9,983 9,484 15.24 14,456

20 Kalimantan Barat 2,786 2,647 15.88 4,203

21 Kalimantan Tengah 8,532 8,105 15.08 12,220

22 Kalimantan Selatan 10,190 9,681 15.01 14,531

23 Kalimantan Timur 2,188 2,079 15.68 3,259

24 Sulawesi Utara 8,966 8,518 14.94 12,724

25 Gorontalo 4,844 4,602 15.42 7,097

26 Sulawesi Tengah 13,660 12,977 14.71 19,084

27 Sulawesi Selatan 47,336 44,969 14.77 66,441

28 Sulawesi Barat 5,913 5,617 15.15 8,512

29 Sulawesi Tenggara 13,375 12,706 14.80 18,808

30 Maluku 2,287 2,173 16.80 3,650

31 Maluku Utara 1,020 969 14.57 1,412

32 Papua 8,821 8,380 15.08 12,633

33 Papua Barat 1,499 1,424 16.19 2,306

532,213 505,602 14.63 739,807

541,298 514,233 14.78 760,193

1,073,511 1,019,835 14.71 1,500,000Indonesia

No. Provinsi

2014

Jawa

Luar Jawa

Page 95: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian87

Lampiran 2

SASARAN INDIKATIF LUAS TANAM, LUAS PANEN, PRODUKTIVITAS

DAN PRODUKSI KACANG TANAH TAHUN 2014

Luas Luas Produktivitas Produksi

No Propinsi Tanam Panen

(Ha) (Ha) (Ku/Ha) (Ton)

1 Nanggroe Aceh D 7,878 7,503 15.28 11,462

2 Sumatera Utara 21,708 20,675 14.28 29,518

3 Sumatera Barat 10,595 10,090 15.56 15,695

4 Riau 4,686 4,463 11.67 5,207

5 Jambi 2,588 2,464 14.45 3,559

6 Sumatera Selatan 6,890 6,562 15.39 10,098

7 Bengkulu 10,512 10,012 11.50 11,513

8 Lampung 22,797 21,713 15.00 32,567

9 Bangka Belitung 659 627 11.83 742

10 Riau Kepulauan 222 211 11.66 246

Sumatera 88,535 84,320 14.30 120,607

11 DKI Jakarta 28 27 12.59 34

12 Jawa Barat 87,390 83,232 17.72 147,496

13 Jawa Tengah 173,857 165,590 16.33 270,446

14 D.I. Yogyakarta 86,124 82,026 12.71 104,295

15 Jawa Timur 239,374 227,984 14.30 325,996

16 Banten 18,365 17,491 17.22 30,121

Jawa 605,138 576,350 15.24 878,388

17 Bali 17,731 16,888 15.55 26,268

18 Nusa Tenggara Barat 40,529 38,600 15.55 60,041

19 Nusa Tenggara Timur 30,397 28,950 14.17 41,010

Bali & Nusa Tenggara 88,657 84,438 15.08 127,319

20 Kalimantan Barat 2,660 2,533 13.33 3,377

21 Kalimantan Tengah 2,280 2,171 13.56 2,943

22 Kalimantan Selatan 20,264 19,300 13.44 25,946

23 Kalimantan Timur 3,420 3,257 13.33 4,342

Kalimantan 28,624 27,261 13.43 36,608

24 Sulawesi Utara 9,499 9,047 15.28 13,821

25 Sulawesi Tengah 7,599 7,238 19.44 14,072

26 Sulawesi Selatan 49,395 47,044 15.00 70,562

27 Sulawesi Tenggara 10,765 10,253 10.48 10,742

28 Gorontalo 3,040 2,895 13.90 4,023

29 Sulawesi Barat 1,773 1,689 16.11 2,721

Sulawesi 82,071 78,166 14.83 115,941

30 Maluku 4,433 4,223 13.66 5,770

31 Maluku Utara 6,330 6,031 13.33 8,041

32 Papua Barat 2,412 2,292 12.67 2,903

33 Papua 3,800 3,619 12.22 4,423

Maluku & Papua 16,975 16,165 13.08 21,137

Luar Jawa 304,862 290,350 14.52 421,612

Indonesia 910,000 866,700 15.00 1,300,000

Page 96: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian88

Lampiran 3

SASARAN INDIKATIF LUAS TANAM, LUAS PANEN, PRODUKTIVITAS

DAN PRODUKSI KACANG HIJAU TAHUN 2014

Luas Luas Produktivitas Produksi

No Propinsi Tanam Panen

(Ha) (Ha) (Ku/Ha) (Ton)

1 Nanggroe Aceh D 3,103 2,949 13.30 3,922

2 Sumatera Utara 6,403 6,084 12.74 7,750

3 Sumatera Barat 1,443 1,371 13.93 1,909

4 Riau 2,183 2,074 12.70 2,635

5 Jambi 647 614 12.72 781

6 Sumatera Selatan 3,271 3,107 16.13 5,012

7 Bengkulu 1,887 1,793 11.44 2,050

8 Lampung 5,857 5,566 10.67 5,937

9 Bangka Belitung - - - -

10 Riau Kepulauan 1 1 9.27 1

Sumatera 24,794 23,558 12.73 29,997

11 DKI Jakarta - - - -

12 Jawa Barat 14,169 13,463 12.78 17,204

13 Jawa Tengah 104,499 99,312 12.98 128,860

14 D.I. Yogyakarta 1,198 1,138 7.58 863

15 Jawa Timur 81,656 77,588 13.26 102,851

16 Banten 2,813 2,673 10.65 2,846

Jawa 204,334 194,174 13.01 252,624

17 Bali 1,308 1,242 11.19 1,390

18 Nusa Tenggara Barat 53,014 50,373 11.77 59,270

19 Nusa Tenggara Timur 31,574 30,001 9.72 29,173

Bali & Nusa Tenggara 85,895 81,616 11.01 89,833

20 Kalimantan Barat 2,177 2,069 8.42 1,743

21 Kalimantan Tengah 419 398 9.77 389

22 Kalimantan Selatan 1,666 1,583 12.31 1,948

23 Kalimantan Timur 1,173 1,114 12.62 1,406

Kalimantan 5,435 5,164 10.62 5,486

24 Sulawesi Utara 1,977 1,879 16.16 3,036

25 Sulawesi Tengah 1,682 1,598 9.38 1,500

26 Sulawesi Selatan 28,307 26,897 14.58 39,226

27 Sulawesi Tenggara 2,491 2,367 9.57 2,266

28 Gorontalo 526 500 14.21 710

29 Sulawesi Barat 1,008 958 15.69 1,503

Sulawesi 35,992 34,199 14.11 48,241

30 Maluku 694 661 12.52 827

31 Maluku Utara 439 417 12.93 539

32 Papua Barat 860 817 12.11 990

33 Papua 1,257 1,195 12.24 1,463

Maluku & Papua 3,250 3,090 12.36 3,819

Luar Jawa 155,366 147,626 12.02 177,376

Indonesia 359,700 341,800 12.58 430,000

Page 97: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian89

Lampiran 4

SASARAN INDIKATIF LUAS TANAM, LUAS PANEN, PRODUKTIVITAS DAN PRODUKSIUBIKAYU TAHUN 2014

No Propinsi Luas Tanam Luas Panen Produktivitas Produksi

(Ha) (Ha) (Ku/Ha) (Ton)

1. N. ACEH D. 4,168 3,969 143 56,917

2. SUMUT 46,413 44,203 226 996,791

3. SUMBAR 6,195 5,900 226 133,050

4. RIAU 6,758 6,437 127 81,877

5. JAMBI 3,154 3,004 157 47,241

6. SUMSEL 14,925 14,214 175 248,211

7. BENGKULU 7,885 7,509 135 101,602

8. LAMPUNG 357,067 340,064 277 9,420,820

9. BABEL 2,028 1,931 163 31,485

10. KEP RIAU 1,352 1,287 123 15,780

SUMATERA 449,943 428,518 260 11,133,774

11. DKI JAKARTA 56 54 134 720

12. JABAR 126,156 120,149 215 2,578,134

13. JATENG 216,268 205,969 202 4,160,841

14. DI JOGJA 72,089 68,656 173 1,190,939

15. JATIM 256,818 244,588 185 4,518,123

16. BANTEN 13,517 12,873 162 208,414

J A W A 684,904 652,289 194 12,657,170

17. BALI 13,291 12,659 169 213,724

18. N.T.B. 9,574 9,118 139 126,537

19. N.T.T. 95,743 91,184 123 1,117,745

BALI & N.T. 118,609 112,961 129 1,458,006

20. KALBAR 18,360 17,486 167 291,184

21. KALTENG 9,800 9,333 135 126,277

22. KALSEL 9,687 9,226 169 155,765

23. KALTIM 9,011 8,582 178 152,837

KALIMANTAN 46,858 44,627 163 726,063

24. SULUT 6,984 6,651 150 99,989

25. SULTENG 5,069 4,827 186 89,879

26. SULSEL 34,017 32,397 195 633,157

27. SULTRA 15,094 14,375 191 274,288

28. GORONTALO 1,690 1,609 139 22,330

29. SUL BARAT 4,731 4,506 162 72,945

SULAWESI 67,584 64,365 185 1,192,588

30. MALUKU 12,390 11,800 148 174,671

31. MALUKU UT 12,390 11,800 140 165,119

32. IRJA BARAT 2,816 2,682 131 35,046

33. PAPUA 4,506 4,291 134 57,562

MLK & PAPUA 32,102 30,574 141 432,398

LUAR JAWA 715,096 681,044 219 14,942,830

INDONESIA 1,400,000 1,333,333 207 27,600,000

Page 98: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian90

Lampiran 5

SASARAN INDIKATIF LUAS TANAM, LUAS PANEN, PRODUKTIVITAS DAN PRODUKSIUBIJALAR TAHUN 2014

No Provinsi Luas Tanam Luas Panen Produktivitas Produksi

(Ha) (Ha) (Ku/ha) (Ton)

1 NAD 1,535 1,461 111.34 16,264

2 Sumatera Utara 14,961 14,229 126.90 180,564

3 Sumatera Barat 4,849 4,612 180.37 83,180

4 Riau 1,535 1,461 87.90 12,840

5 Jambi 2,401 2,283 108.10 24,677

6 Sumatera Selatan 4,341 4,129 78.54 32,425

7 Bengkulu 2,563 2,438 106.54 25,969

8 Lampung 5,624 5,349 109.48 58,565

9 Bangka Belitung 829 789 87.51 6,902

10 Kep. Riau 223 213 74.50 1,584

Sumatera 38,862 36,962 119.85 442,970

11 DKI Jakarta - - - -

12 Jawa Barat 40,649 38,739 157.54 610,300

13 Jawa Tengah 10,667 10,210 183.11 186,953

14 D.I.Yogyakarta 644 612 131.63 8,060

15 Jawa Timur 19,181 18,275 112.04 204,754

16 Banten 3,652 3,473 131.91 45,814

Jawa 74,794 71,310 148.07 1,055,881

17 Bali 7,652 7,278 141.88 103,255

18 NTB 1,226 1,166 129.18 15,061

19 NTT 14,875 14,157 90.74 128,470

Bali & NT 23,754 22,601 109.19 246,786

20 Kalimantan Barat 1,841 1,751 86.58 15,158

21 Kalimantan Tengah 1,844 1,754 77.58 13,605

22 Kalimantan Selatan 3,190 3,037 128.69 39,085

23 Kalimantan Timur 4,061 3,870 104.61 40,485

Kalimantan 10,936 10,412 104.05 108,333

24 Sulawesi Utara 6,117 5,825 110.15 64,160

25 Sulawesi Tengah 3,680 3,502 119.30 41,774

26 Sulawesi Selatan 6,508 6,192 123.22 76,300

27 Sulawesi Tenggara 3,768 3,591 85.70 30,772

28 Gorontalo 461 438 102.89 4,506

29 Sulawesi Barat 1,608 1,529 120.66 18,453

Sulawesi 22,141 21,076 111.96 235,965

30 Maluku 3,093 2,944 95.62 28,152

31 Maluku Utara 3,915 3,736 97.55 36,444

32 Papua Barat 1,031 980 111.96 10,969

33 Papua 40,594 38,666 112.37 434,500

Maluku & Papua 48,632 46,325 110.11 510,065

LUAR JAWA 144,325 137,375 112.40 1,544,119

INDONESIA 219,119 208,685 124.59 2,600,000

Page 99: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian91

Lampiran 6

LOKASI SLPTT KEDELAI TAHUN 2014

LL SL

(Ha) (Ha) (Ha)

1 ACEH 300 2,700 3,000

1 Kab. Aceh Timur 100 900 1,000

2 Kab. Aceh Pidie 100 900 1,000

3 Kab. Pidie Jaya 100 900 1,000

2 SUMATERA UTARA 430 3,870 4,300

1 Kab. Asahan 10 90 100

2 Kab. Deli Serdang 50 450 500

3 Kab. Labuhan Batu 20 180 200

4 Kab. Mandailing Natal 50 450 500

5 Kab. Simalungun 50 450 500

6 Kab. Tapanuli Selatan 50 450 500

7 Kab. Serdang Bedagai 50 450 500

8 Kab. Padang Lawas 50 450 500

9 Kab. Nias Selatan 50 450 500

10 Kab Padang Lawas Utara 50 450 500

3 SUMATERA BARAT 50 450 500

1 Kab. Pasaman Barat 50 450 500

4 RIAU 100 900 1,000

1 Kab. Kampar 50 450 500

2 Kab. Rokan Hulu 50 450 500

5 JAMBI 650 5,850 6,500

1 Kab. Batanghari 50 450 500

2 Kab. Bungo 100 900 1,000

3 Kab. Kerinci 100 900 1,000

4 Kab. Merangin 50 450 500

5 Kab. Muaro Jambi 100 900 1,000

6 Kab. Sarolangun 50 450 500

7 Kab. Tanjung Jabung Barat 50 450 500

8 Kab. Tj. Jabung Timur 50 450 500

9 Kab. Tebo 100 900 1,000

6 SUMATERA SELATAN 100 900 1,500

1 Kab. Lahat 50 450 500

2 Kab. Musi Banyuasin 50 450 500

3 Kab. Muara Enim 50 450 500

7 BENGKULU 475 4,275 4,750

1 Kab. Bengkulu Selatan 50 450 500

2 Kab. Rejang Lebong 100 900 1,000

3 Kab. Kaur 75 675 750

4 Kab. Seluma 100 900 1,000

5 Kab. Muko-muko 50 450 500

6 Kab. Kepahiang 50 450 500

7 Kab Bengkulu Tengah 50 450 500

NO. PROVINSI/KABUPATEN

SL-PTTJUMLAH

Page 100: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian92

Lanjutan Lampiran6

LL SL

(Ha) (Ha) (Ha)

8 LAMPUNG 400 3,600 4,000

1 Kab. Lampung Selatan 50 450 500

2 Kab. Lampung Tengah 50 450 500

3 Kab. Lampung Utara 50 450 500

4 Kab. Tanggamus 50 450 500

5 Kab. Tulang Bawang 100 900 1,000

6 Kab. Way Kanan 100 900 1,000

9 JAWA BARAT 300 2,700 3,000

1 Kab. Cianjur 50 450 500

2 Kab. Indramayu 50 450 500

3 Kab. Kuningan 50 450 500

4 Kab. Majalengka 50 450 500

5 Kab. Tasikmalaya 50 450 500

6 Kab. Bandung Barat 50 450 500

10 JAWA TENGAH 865 7,785 8,650

1 Kab. Banjarnegara 50 450 500

2 Kab. Banyumas 50 450 500

3 Kab. Blora 65 585 650

4 Kab. Boyolali 50 450 500

5 Kab. Cilacap 100 900 1,000

6 Kab. Kebumen 100 900 1,000

7 Kab. Kendal 50 450 500

8 Kab. Pati 100 900 1,000

9 Kab. Purworejo 100 900 1,000

10 Kab. Rembang 100 900 1,000

11 Kab. Sragen 50 450 500

12 Kab. Sukoharjo 50 450 500

11 DI YOGYAKARTA 350 3,150 3,500

1 Kab. Bantul 100 900 1,000

2 Kab. Gunung Kidul 200 1,800 2,000

3 Kab. Kulon Progo 50 450 500

12 JAWA TIMUR 300 2,700 3,000

1 Kab. Gresik 50 450 500

2 Kab. Pacitan 50 450 500

3 Kab. Pamekasan 50 450 500

4 Kab. Ponorogo 50 450 500

5 Kab. Sampang 50 450 500

6 Kab. Tuban 50 450 500

13 BANTEN 100 900 1,000

1 Kab. Pandeglang 50 450 500

2 Kab. Serang 50 450 500

NO. PROVINSI/KABUPATEN

SL-PTTJUMLAH

Page 101: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian93

Lanjutan lampiran 6

LL SL

(Ha) (Ha) (Ha)

14 BALI 200 1.800 2.000

1 Kab. Badung 50 450 500

2 Kab. Tabanan 50 450 500

3 Kab. Gianyar 50 450 500

4 Kab. Jembrana 50 450 500

15 NUSA TENGGARA BARAT 450 4.050 4.500

1 Kab. Bima 100 900 1.000

2 Kab. Dompu 50 450 500

3 Kab. Lombok Barat 50 450 500

4 Kab. Lombok Tengah 100 900 1.000

5 Kab. Lombok T imur 50 450 500

6 Kota Bima 50 450 500

7 Kota Mataram 50 450 500

16 NUSA TENGGARA TIMUR 300 2.700 3.000

1 Kab. Ngada 50 450 500

2 Kab. Sumba Barat 50 450 500

3 Kab. T imor Tengah Selatan 50 450 500

4 Kab. Rote-Ndao 50 450 500

5 Kab. Manggarai Barat 50 450 500

6 Kab. Manggarai T imur 50 450 500

17 KALIMANTAN BARAT 150 1.350 1.500

1 Kab. Bengkayang 25 225 250

2 Kab. Sambas 50 450 500

3 Kab. Kubu Raya 50 450 500

4 Kab. Kayong Utara 25 225 250

18 KALIMANTAN TENGAH 200 1.800 2.000

1 Kab. Barito Utara 25 225 250

2 Kab. Kapuas 25 225 250

3 Kab. Lamandau 50 450 500

4 Kab. Pulang Pisau 50 450 500

5 Kab. Barito T imur 25 225 250

6 Kab. Gunung Mas 25 225 250

19 KALIMANTAN SELATAN 200 1.800 2.000

1 Kab. Hulu Sungai Tengah 50 450 500

2 Kab. Kota Baru 50 450 500

3 Kab. Tanah Laut 50 450 500

4 Kab. Balangan 50 450 500

20 KALIMANTAN TIMUR 50 450 1.000

1 Kab. Berau 25 225 250

2 Kab. Kutai Barat 25 225 250

3 Kab. Kutai T imur 50 450 500

NO. PROVINSI/KABUPATEN

SL-PTTJUMLAH

Page 102: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian94

Lanjutan lampiran 6

LL SL

(Ha) (Ha) (Ha)

21 SULAWESI UTARA 150 1.350 1.500

1 Kab. Minahasa 50 450 500

2 Kab. Minahasa Utara 50 450 500

3 Kab. Minahasa Tenggara 50 450 500

22 SULAWESI TENGAH 100 900 1.000

1 Kab. Morowali 50 450 500

2 Kab. Tojo Una-Una 50 450 500

23 SULAWESI SELATAN 450 4.050 4.500

1 Kab. Bantaeng 50 450 500

2 Kab. Bulukumba 50 450 500

3 Kab. Gowa 50 450 500

4 Kab. Jeneponto 50 450 500

5 Kab. Luwu 50 450 500

6 Kab. Sinjai 50 450 500

7 Kab. Soppeng 50 450 500

8 Kab. Takalar 50 450 500

9 Kab. Tana Toraja 50 450 500

24 SULAWESI TENGGARA 150 1.350 1.500

1 Kab. Kolaka 50 450 500

2 Kab. Konawe Utara 50 450 500

3 Kab. Buton Utara 50 450 500

25 GORONTALO 170 1.530 1.700

1 Kab. Gorontalo 70 630 700

2 Kab. Pohuwato 100 900 1.000

26 SULAWESI BARAT 150 1.350 1.500

1 Kab. Mamuju 50 450 500

2 Kab. Polewali Mandar 50 450 500

3 Kab. Mamuju Tengah 50 450 500

27 MALUKU 210 1.890 2.100

1 Kab. MTB 50 450 500

2 Kab. Maluku Tengah 50 450 500

3 Kab. Pulau Buru 50 450 500

4 Kab. Seram Bag Barat 10 90 100

5 Kab. Seram Bag T imur 50 450 500

28 PAPUA 200 1.800 2.000

1 Kab. Jayapura 50 450 500

2 Kab. Merauke 50 450 500

3 Kab. Nabire 50 450 500

4 Kab. Keerom 50 450 500

29 PAPUA BARAT 100 900 1.000

1 Kab. Manokwari 50 450 500

2 Kab. Fak Fak 50 450 500

7.650 68.850 77.500TOTAL

NO. PROVINSI/KABUPATEN

SL-PTTJUMLAH

Page 103: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian95

Lampiran 7

LOKASI PERLUASAN AREAL TANAM (PAT) KEDELAI TAHUN 2014

1 ACEH 60,000

1 Kab. Aceh Timur 26,000

2 Kab. Aceh Utara 9,000

3 Kab. Bireuen 8,000

4 Kab. Aceh Pidie 6,000

5 Kab. Aceh Tamiang 5,000

6 Kab. Pidie Jaya 6,000

2 SUMATERA UTARA 2,500

1 Kab. Simalungun 500

2 Kab. Padang Lawas 500

3 Kab. Nias Selatan 1,000

4 Kab. Padang Lawas Utara 500

3 JAMBI 3,750

1 Kab. Merangin 500

2 Kab. Muaro Jambi 1,000

3 Kab. Tanjab Barat 250

4 Kab. Tanjab Timur 1,000

5 Kab. Tebo 1,000

4 SUMATERA SELATAN 8,000

1 Kab. Lahat 500

2 Kab. Musi Banyuasin 2,000

3 Kab. Musi Rawas 500

4 Kab. OKI 1,500

5 Kab. Banyuasin 2,000

6 Kab. OKU Timur 1,000

7 Kab. Ogan Ilir 500

5 LAMPUNG 5,500

1 Kab. Lampung Selatan 1,000

2 Kab. Lampung Tengah 1,000

3 Kab. Lampung Utara 1,000

4 Kab. Lampung Timur 500

5 Kab. Tanggamus 1,000

6 Kab. Tulang Bawang 1,000

NO PROVINSI/KABLUAS AREAL

(HA)

Page 104: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian96

Lanjutan lampiran 7

6 JAWA BARAT 78,100

1 Kab. Ciamis 10,000

2 Kab. Cianjur 15,000

3 Kab. Cirebon 500

4 Kab. Garut 5,700

5 Kab. Indramayu 17,400

6 Kab. Karawang 2,000

7 Kab. Kuningan 1,500

8 Kab. Majalengka 1,000

9 Kab. Subang 2,500

10 Kab. Sukabumi 18,000

11 Kab. Sumedang 1,000

12 Kab. Tasikmalaya 1,500

13 Kota Banjar 500

14 Kab. Bandung Barat 1,500

7 JAWA TENGAH 39,750

1 Kab. Banyumas 10,000

2 Kab. Blora 4,000

3 Kab. Boyolali 1,000

4 Kab. Cilacap 500

5 Kab. Grobogan 8,000

6 Kab. Kebumen 5,250

7 Kab. Purworejo 4,000

8 Kab. Rembang 1,000

9 Kab. Sragen 1,000

10 Kab. Wonogiri 5,000

8 JAWA TIMUR 72,000

1 Kab. Bangkalan 3,500

2 Kab. Banyuwangi 6,000

3 Kab. Blitar 2,500

4 Kab. Bojonegoro 5,000

5 Kab. Gresik 500

6 Kab. Jember 5,000

7 Kab. Jombang 5,000

8 Kab. Lumajang 4,000

9 Kab. Madiun 3,000

10 Kab. Magetan 2,000

11 Kab. Mojokerto 5,000

12 Kab. Nganjuk 5,000

13 Kab. Ngawi 1,000

14 Kab. Pamekasan 500

15 Kab. Pasuruan 5,000

16 Kab. Ponorogo 6,000

17 Kab. Sampang 5,000

18 Kab. Sumenep 1,000

19 Kab. Trenggalek 500

20 Kab. Tuban 500

21 Kab. Tulungagung 6,000

NO PROVINSI/KABLUAS AREAL

(HA)

Page 105: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian97

Lanjutan lampiran 7

9 BANTEN 10,250

1 Kab.Lebak 2,000

2 Kab. Pandeglang 3,000

3 Kab.Serang 5,000

4 Kota Cilegon 250

10 NUSA TENGGARA BARAT 20,050

1 Kab. Bima 7,000

2 Kab. Dompu 5,000

3 Kab. Lombok Barat 500

4 Kab. Lombok Tengah 5,550

5 Kab. Lombok Timur 500

6 Kab. Sumbawa 1,000

7 Kab. Sumbawa Barat 500

11 KALIMANTAN SELATAN 5,500

1 Kab. Banjar 1,000

2 Kab. HST 1,000

3 Kab. Kota Baru 1,000

4 Kab. Tabalong 1,000

5 Kab. Tanah Laut 1,000

6 Kab. Tanah Bumbu 500

12 SULAWESI UTARA 5,100

1 Kab. Bolaang Mangondow 1,000

2 Kab. Minahasa 500

3 Kab. Kep. Talaud 500

4 Kab. Minahasa Selatan 500

5 Kab. Minahasa Utara 300

6 Kab. Bolmang Utara 300

7 Kab. Bolmang Selatan 500

8 Kab. Bolmang Timur 500

9 Kota Bitung 250

10 Kota Manado 250

11 Kota Kotamobagu 500

13 SULAWESI SELATAN 18,500

1 Kab. Bone 4,000

2 Kab. Maros 4,000

3 Kab. Pangkep 500

4 Kab. Soppeng 5,000

5 Kab. Wajo 5,000

NO PROVINSI/KABLUAS AREAL

(HA)

Page 106: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian98

Lanjutan lampiran 7

14 SULAWESI TENGGARA 8.000

1 Kab. Konawe 2.000

2 Kab. Kolaka 1.000

3 Kab. Muna 1.000

4 Kab. Konawe Selatan 3.000

5 Kab. Buton Utara 1.000

15 SULAWESI BARAT 3.000

1 Kab. Mamuju 1.000

2 Kab. Mamuju Utara 1.000

3 Kab. Polewali Mandar 500

4 Kab. Mamuju Tengah 500

340.000Jumlah

NO PROVINSI/KABLUAS AREAL

(HA)

Page 107: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian99

Lampiran 8

MATRIK RENCANA AKSI PENINGKATAN PRODUKSI KEDELAITAHUN 2014

PRODUKSI

(TON)LOKASI B03 B06 B09 B12

1 1 Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) 77,500 Ha 108,965 29 Prov, 139 Kab Penerapan paket teknologi 7,750 23,250 50,375 77,500 Ditjen TP Kemenkeu, KemenegBUMN, BadanLitbang, BPPSDMP,Pemda

2 Pembinaan Swadaya : 506,011 Ha 723,596 31 Prov, 376 Kab 50,601 151,803 404,809 506,011 Ditjen TP Pemda

- Dukungan APBD + subsidi pupuk 25,301 Ha 34,371 31 Prov, 376 Kab Pendampingan danpembinaan

2,530 7,590 20,240 25,301

- Swadaya Masyarakat (Dukungan subsidi pupuk & KKPE) 480,710 Ha 689,225 31 Prov, 376 Kab Pendampingan danpembinaan

48,071 144,213 384,568 480,710

Jumlah Peningkatan Produktivitas (1) 583,511 Ha 832,561

2 1 Perluasaan Areal Tanam (PAT) 340,000 Ha 468,350 15 Provinsi, 115Kabupaten

Pnerapan paket teknologipada perluasan arealtanam

34,000 102,000 170,000 340,000 Ditjen TP Kemenkeu, KemenegBUMN, BadanLitbang, BPPSDMP,Pemda

Jumlah Perluasan Areal Tanam (2) 340,000 Ha 468,350 625,184

Total (1+2) 923,511 Ha 1,300,911 877,335.45

SASARAN PRODUKSI 1,500,000 1.483

KEKURANGAN PRODUKSI (199,089)

Sasaran Produksi Nasional 1.500.000 Ton

(Sesuai Sidang Kabinet Bukittinggi).

NO. ASPEK/SASARAN KEGIATAN

TARGET

LANGKAH OPERASIONAL

UKURAN KEBERHASILANPENANGGUNG

JAWAB

KEMENTERIAN/

LEMBAGA TERKAITVOLUME

Peningkatan produktivitas dari 14,57Ku/Ha menjadi 15,10 Ku/Ha

PERLUASAN AREAL TANAM

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS

Page 108: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian100

Lanjutan Lampiran 8

PRODUKSI

(TON)LOKASI B03 B06 B09 B12

1 DUKUNGAN BENIH

1 Subsidi Benih unggul berlabel utk SL-PTT 3,875 Ton 29 Prov, 139 Kab Penyaluran benihbersubsidi

388 1,163 2,519 3,875 BUMN/PT SHS Kemenkeu, MenegBUMN, Pemda

2 Stok benih sumber TA. 2013

- Stok benih BS (2013) 10.30 Ton 29 Provinsi Penyaluran benih sumberke penangkar

6.18 10.30 Badan LitbangPertanian

Batan, Pemda

- Stok Benih FS (2013) 6.80 Ton Penyaluran benih sumberke penangkar

5.10 6.80 Badan LitbangPertanian

Batan, Pemda

3 Penyediaan benih sumber (BS, FS, SS) TA.2014 3,300 Ton 14 Provinsi

- Penyediaan benih sumber kedelai kelas BS (Ton) 8 Ton 14 Provinsi Produksi benih sumber 6.4 8 Badan LitbangPertanian

Batan, Pemda

- Penyediaan benih sumber kedelai kelas FS (Ton) 158 Ton 14 Provinsi Produksi benih sumber 126.4 158 - Ditjen TP Pemda

- Penyediaan benih sumber kedelai kelas SS (Ton) 3,134 Ton 14 Provinsi Produksi benih sumber 2507.2 3134 - Ditjen TP Pemda

4 Penyediaan benih (BR) unggul berlabel utk Perluasan ArealTanam (PAT)

17,000 Ton 15 provinsi, 115 kab Produksi benih sebar 1,700 5,100 8,500 17,000 Ditjen TP Pemda, BUMN.

5 Penyediaan benih unggul non Label (Lokasi Swadaya) (BR) 25,301 Ton 31 Prov, 376 Kab Pelaksanaan produksibenih sistem Jabalsim,pembinaan

1,265 3,795 8,855 25,301 Ditjen TP Pemda, BUMN.

NO. ASPEK/SASARAN KEGIATAN

TARGET

LANGKAH OPERASIONAL

UKURAN KEBERHASILANPENANGGUNG

JAWAB

KEMENTERIAN/

LEMBAGA TERKAITVOLUME

Page 109: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian101

Lanjutan Lampiran 8

PRODUKSI

(TON)LOKASI B03 B06 B09 B12

2

1 Kebutuhan Pupuk bersubsidi Urea, SP36, NPK, organik, CalsiumPlus(Kapur Aktif).

923,511 Ha 29 prov, 226 Kab Pengalokasian Pupukbersubsidi Permentan

Ditjen PSP BUMN, Kemendag,Pemda

- Urea 92,351 Ton 30 prov, 226 Kab Pengalokasian Pupukbersubsidi Permentan

9,235 27,705 73,881 92,351 Ditjen PSP BUMN, Kemendag,Pemda

- SP-36 92,351 Ton 31 prov, 226 Kab Pengalokasian Pupukbersubsidi Permentan

9,235 27,705 73,881 92,351 Ditjen PSP BUMN, Kemendag,Pemda

- NPK 46,176 Ton 32 prov, 226 Kab Pengalokasian Pupukbersubsidi Permentan

4,618 13,853 36,940 46,576 Ditjen PSP BUMN, Kemendag,Pemda

- Organik 461,756 Ton 33 prov, 226 Kab Pengalokasian Pupukbersubsidi Permentan

46,176 138,527 369,404 465,756 Ditjen PSP BUMN, Kemendag,Pemda

- Calsium Plus (Kapur Aktif) 18,470 Ton 34 prov, 226 Kab Pengalokasian Pupukbersubsidi Permentan

1,847 5,541 14,776 18,630 Ditjen PSP BUMN, Kemendag,Pemda

Pengadaan, penjualan danpenyaluran pupuk

5% 15% 35% 100% Ditjen PSP BUMN, Kemendag,Pemda

2 Bantuan Alat Mesin Pertanian 145 Pkt 19 Prop, 145 Kab Pengadaan, danpenyaluran peralatan

5% 15% 35% 100% Ditjen PSP Pemda

- Traktor 145 Pkt Pengadaan, danpenyaluran peralatan

7 22 51 145 Ditjen PSP Pemda

- Pompa air 145 Pkt Pengadaan, danpenyaluran peralatan

7 22 51 145 Ditjen PSP Pemda

- Spayer 145 Pkt Pengadaan, danpenyaluran peralatan

7 22 51 145 Ditjen PSP Pemda

3 Bantuan Peralatan pasca panen (power threser) 72 unit 29 Prov, 139 Kab Pengadaan, danpenyaluran peralatan

0 - 36 72 Ditjen TP Pemda

INFRASTRUKTUR, PRASARANA

DAN SARANA

NO. ASPEK/SASARAN KEGIATAN

TARGET

LANGKAH OPERASIONAL

UKURAN KEBERHASILANPENANGGUNG

JAWAB

KEMENTERIAN/

LEMBAGA TERKAITVOLUME

Page 110: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian102

Lanjutan Lampiran 8

PRODUKSI

(TON)LOKASI B03 B06 B09 B12

3 PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA

1 Pengawalan dan pendampingan SL-PTT dan non SL-PTTKedelai

808 unit 26 Provinsi 1. Penyusunan rencanakerja penyuluh ditingkatWKPP

0 50 100 0 BPPSDMP Pemda

2. Penyusunan RDKKtingkat desa

0 50 100 0

3. Kursus Tani 0 0 75 100

4. Farmer Field Day 0 0 75 100

2 Peningkatan Kompotensi Apartur dan non aparatur 990 OrangPenyuluh

6 UPT PeltihanPusat dan 10 UPTDaerah

Pelatihan bagi Aparatur 198 693 792 990 BPPSDMP Pemda

3 Materi Penyuluhan Pertanian 10 Judul 29 Provinsi Penyusunan Materi - 3 10 100 BPPSDMP Pemda

4 PEMBIAYAAN

1 Pengalokasian Kredit KKPE untuk kedelai swadaya 480,710 ha 31 Prov, 376 Kab Daftar usulan pengajuankredit, dan kesiapan Avalis

48,071 144,213 384,568 480,710 Ditjen PSP Bank milik pemerintah

Penyaluran kredit usahakepada keltan yg tepat

Ditjen PSP Bank milik pemerintah

2 APBD 1 paket 29 Prov Pembinaan,Pengembangan danpendampingan

Pemda Bank milik pemerintah

3 Swasta/Investor/ sumber lainnya 1 paket 29 Prov Sosialisasi, Promosi,Koordinasi

100 Ditjen TP Pemda, Swasta

Bantuan Modal kemitraan 5% 15% 35% 100% Ditjen TP Pemda, Swasta

NO. ASPEK/SASARAN KEGIATAN

TARGET

LANGKAH OPERASIONAL

UKURAN KEBERHASILANPENANGGUNG

JAWAB

KEMENTERIAN/

LEMBAGA TERKAITVOLUME

Page 111: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian103

Lanjutan Lampiran 8

PRODUKSI

(TON)LOKASI B03 B06 B09 B12

5 TEKNOLOGI

1 Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu (SL-PHT) 52 Unit 15 Prov Operasional sesuai jadwaltanam

3 10 29 52 Ditjen TP Pemda

2 Pengembangan Varietas Unggul 2 Var 14 Provinsi Pengembangan danPenyebar luasan

1 2 Badan LitbangPertanian

BPPT, Pemda

3 Inovasi Teknologi Budidaya 5 paket 14 Prov Pengembangan danPenyebar luasan

2 4 5 Badan LitbangPertanian

4 Kalender Tanam Terpadu 2 Paket 29 Prov Sosialisasi penggunaanKalender tanam terpadu

1 2 Badan LitbangPertanian

5 Pengawalan teknologi SLPTT 8 Orang 18 Prov Kunjungan Lapangan 5 8 Badan LitbangPertanian

Pemda

6 INDUSTRI HILIR

1 Peningkatan mutu hasil 1 paket 29 Prov Pelatihan danpendampinganpengelolaan pasca panen

Ditjen TP Pemprov dan Pemkab

2 Fasilitasi pengolahan kedelai 15 unit Tersalurkannya peralatanpengolahan

0 0 5 15 Ditjen PPHP Perindustrian

3 Jaminan Harga dan Pasar 30 % dariproduksi

390,273 ton, di 29 Prov Pembelian panen di tkpetani dgn harga layak

5% 15% 35% 100% BULOG Kemendag, MenegBUMN, Bulog, Pemdadan Asosiasi industritahu tempe

7

1 Regulasi Sistem Perbenihan kedelai GMO 1 paket Pusat Penyempurnaan regulasisistem perbenihan kedelaiuntuk memperlancarpenyediaan produksi benihkedelai

1 Ditjen TP Kementan,KementerianLingkungan Hidup

2 Kebijakan Investasi dibidang Tanaman Pangan 1 paket Pusat Penyiapan ataupenyempurnaan regulasiinvestasi di bidang Panganyang menarik minatinvestor

1 Ditjen TP Kementan

3 Pengaturan Importasi kedelai 1 paket Pusat Pengendaliaan importasikedelai saat panen raya

1 Ditjen PerdaganganLuar Negeri(Kemendag)

Kemenko, Kemenkeu,Kemendag,Kemenperin.

REGULASI PENDUKUNG

NO. ASPEK/SASARAN KEGIATAN

TARGET

LANGKAH OPERASIONAL

UKURAN KEBERHASILANPENANGGUNG

JAWAB

KEMENTERIAN/

LEMBAGA TERKAITVOLUME

Page 112: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian104

Lampiran 9

RENCANA FASILITASI SL PTT KEDELAI TAHUN 2014

Contoh Satuan Biaya SL-PTT Kedelai Tahun 2014 Pulau Jawa

Jumlah

(Rp. 000)

Jumlah

(Rp. 000)

Pupuk NPK 100 Kg 2.300 /Kg 230 100 Kg 2.300 /Kg 230

Pupuk SP-36 50 Kg 2.000 /Kg 100 50 Kg 2.000 /Kg 100

Pupuk Hayati (Rhizobium) 1 Paket 120.000 /Paket 120 - - - - -

Pupuk Organik Padat/Cair 1 Paket 420.000 /Paket 420 - - - - -

Pestisida Organik/Anorganik 1 Paket 245.000 /Paket 245 1 Paket 210.000 /Paket 210

1.115 540

Pertemuan kelompok 6 Paket 5.000 /Ha 30 6 Paket 5.000 /Ha 30

1.145 570

Papan Nama 1 Paket 50 1 Paket 50

Pendampingan Petugas 3 Kali 330 3 Kali 330

Pendampingan Aparat 1 Kali 110 1 Kali 110

Harga (Rp/Satuan)

Total Bansos LL Total Bansos SL

Per Kawasan 50 Ha Per Kawasan 50 Ha

Uraian

Laboratorium Lapangan Sekolah Lapangan

Volume Volume Harga (Rp/Satuan)

Total Saprodi LL Total Saprodi SL

Per Kawasan 50 Ha Per Kawasan 50 Ha

Per Kawasan 50 Ha Per Kawasan 50 Ha

Bantuan Sosial

Belanja Barang Non

Operasional Lainnya

Keterangan :a. Volume benih sesuai rekomendasi Kepala Badan Litbang Pertanian No. 586/LB.130/I/7/2013 tanggal

23 Juli 2013b. Pupuk NPK dan SP-36 di utamakan pupuk bersubsidic. Pupuk Hayati (Rhizobium) 200 – 250 gram/ha

Contoh Satuan Biaya SL-PTT Kedelai Tahun 2014 Luar Pulau Jawa

Jumlah

(Rp. 000)

Jumlah

(Rp. 000)

Pupuk NPK 100 Kg 2.300 /Kg 230 100 Kg 2.300 /Kg 230

Pupuk SP-36 50 Kg 2.000 /Kg 100 50 Kg 2.000 /Kg 100

Pupuk Hayati (Rhizobium) 1 Paket 120.000 /Paket 120 - - - - -

Pupuk Organik Padat/Cair 1 Paket 560.000 /Paket 560 - - - - -

Kapur Pertanian 1 Paket 485.000 /Paket 485 1 Paket 465.000 /Paket 465

Pestisida Organik/Anorganik 1 Paket 245.000 /Paket 245 1 Paket 245.000 /Paket 245

1.740 1.040

Pertemuan kelompok 6 Paket 5.000 /Ha 30 6 Paket 5.000 /Ha 30

1.770 1.070

Papan Nama 1 Paket 50 1 Paket 50

Pendampingan Petugas 3 Kali 330 3 Kali 330

Pendampingan Aparat 1 Kali 110 1 Kali 110

Harga (Rp/Satuan)Uraian

Laboratorium Lapangan Sekolah Lapangan

Volume

Total Saprodi LL Total Bansos SL

Total Bansos LL Total Bansos SL

Volume Harga (Rp/Satuan)

Per Kawasan 50 Ha

Per Kawasan 50 Ha Per Kawasan 50 Ha

Belanja Barang Non

Operasional Lainnya

Bantuan Sosial

Per Kawasan 50 Ha Per Kawasan 50 Ha

Per Kawasan 50 Ha

Keterangan :b. Volume benih sesuai rekomendasi Kepala Badan Litbang Pertanian No. 586/LB.130/I/7/2013 tanggal

23 Juli 2013c. Pupuk NPK dan SP-36 di utamakan pupuk bersubsidid. Pupuk Hayati (Rhizobium) 200 – 250 gram/ha

Komponen sarana produksi dapat disesuaikan dengan kebutuhan

dimasing masing daerah sesuai rekomendasi teknis setempat

(spesifik lokasi). Apabila salah satu komponen dalam paket berlebih,

dapat digunakan untuk komponen lain yang lebih dibutuhkan, dan

apabila dana saprodi tidak tercukupi dapat dipenuhi melalui APBD

atau sumber-sumber lainnya.

Page 113: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian105

Lanjutan lampiran 9

Contoh Satuan Biaya Perluasan Areal Tanam (PAT) Kedelai Tahun 2014

Jumlah (Rp.

000)

Benih 50 Kg 14.700 /Kg 735

Pupuk NPK 100 Kg 2.300 /Kg 230

Pupuk SP-36 50 Kg 2.000 /Kg 100

Pupuk Hayati (Rhizobium) 1 Paket 120.000 /Paket 120

Pupuk Organik Padat/Cair 1 Paket 120.000 /Paket 120

Pestisida Organik/Anorganik 1 Paket 227.500 /Paket 228

1.532,50

Benih 50 Kg 14.700 /Kg 735

Pupuk NPK 100 Kg 2.300 /Kg 230

Pupuk SP-36 50 Kg 2.000 /Kg 100

Pupuk Hayati (Rhizobium) 1 Paket 120.000 /Paket 120

Pupuk Organik Padat/Cair 1 Paket 120.000 /Paket 120

Pestisida Organik/Anorganik 1 Paket 227.500 /Paket 227,50

Herbisida 4 Liter 65.000 /Liter 260

Kapur Pertanian 1 Paket 390.000 /Paket 390

2.182,50

Pulau Jawa

Volume Harga (Rp/Satuan)

I. Pulau Jawa

Total Saprodi

II.Luar Pulau

Jawa

Total Saprodi

No. Uraian

Keterangan :a. Volume benih sesuai rekomendasi Kepala Badan Litbang Pertanian No. 586/LB.130/I/7/2013 tanggal

23 Juli 2013b. Pupuk NPK dan SP-36 di utamakan pupuk bersubsidic. Pupuk Hayati (Rhizobium) 200 – 250 gram/ha

Komponen sarana produksi dapat disesuaikan dengan kebutuhan

dimasing masing daerah sesuai rekomendasi teknis setempat (spesifik

lokasi). Apabila salah satu komponen dalam paket berlebih, dapat

digunakan untuk komponen lain yang lebih dibutuhkan, dan apabila dana

saprodi tidak tercukupi dapat dipenuhi melalui APBD atau sumber-

sumber lainnya.

Page 114: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian106

Lampiran 10

LOKASI PENGEMBANGAN UBIKAYU TAHUN 2014

Luasan

(Ha)

1 Kalimantan Tengah 50

1 Pulang Pisau 50

2 NTT 400

1 Belu 100

2 TTS 150

3 Ende 150

3 Maluku 100

1 Seram Bagian Barat 50

2 Seram Bagian Timur 50

4 Papua Barat 100

1 Fak fak 50

2 Kaimana 50

Jumlah 650

KabupatenNo Provinsi

Page 115: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian107

Lampiran 11

CONTOH SATUAN BIAYA PENGEMBANGAN UBIKAYU TAHUN 2014

SATUAN BIAYA

(Rp) (Rp)

1 Urea 300 Kg 1,800 540,000

2 SP-36 150 Kg 2,000 300,000

3 NPK 300 Kg 2,300 690,000

4 Pupuk Organik/Padat/Cair 1 Paket 2,500,000 2,500,000

Biaya Saprodi untuk 1 Ha 4,030,000

No URAIAN DOSIS

Jenis komponen sarana produksi, volume, dan harga, tidak mengikat

merupakan acuan umum, dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik

lokasi/rekomendasi yang telah ditetapkan oleh masing masing daerah

sesuai peraturan yang berlaku. Apabila salah satu komponen dalam paket

berlebihan dapat digunakan untuk komponen lain yang lebih dibutuhkan

(kecuali bibit/benih), atau penambahan areal tanam dan apabila dana

saprodi tidak tercukupi dapat dipenuhi melalui APBD atau sumber lainnya

Page 116: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian108

Lampiran 12

LOKASI PENGEMBANGAN UBIJALAR TAHUN 2014

Luasan

(Ha)

1 Maluku 200

1 Maluku Tenggara Barat 50

2 Maluku Tengah 50

3 Maluku Tenggara 50

4 Pulau Buru 50

2 Papua 775

1 Jayawijaya 100

2 Merauke 100

3 Mimika 100

4 Nabire 100

5 Keerom 100

6 Puncak Jaya 100

7 Tolikara 75

8 Intan Jaya 100

3 Papua Barat 650

1 Sorong 150

2 Manokwari 150

3 Teluk Bintuni 150

4 Sorong Selatan 100

5 Maybrat 100

Jumlah 1,625

No Provinsi Kabupaten

Page 117: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian109

Lampiran 13

CONTOH SATUAN BIAYA PENGEMBANGAN UBIJALAR

TAHUN 2014

SATUAN BIAYA

(Rp) (Rp)

1 Urea 100 Kg 1,800 180,000

2 SP-36 100 Kg 2,000 200,000

3 NPK 300 Kg 2,300 690,000

4 Pupuk Organik Padat/Cair 5,000 Kg 500 2,500,000

Biaya Saprodi untuk 1 Ha 3,570,000

No URAIAN DOSIS

Jenis komponen sarana produksi, volume, dan harga, tidak mengikat

merupakan acuan umum, dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik

lokasi/rekomendasi yang telah ditetapkan oleh masing masing daerah

sesuai peraturan yang berlaku. Apabila salah satu komponen dalam paket

berlebihan dapat digunakan untuk komponen lain yang lebih dibutuhkan

(kecuali bibit/benih), atau penambahan areal tanam dan apabila dana

saprodi tidak tercukupi dapat dipenuhi melalui APBD atau sumber lainnya

Page 118: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian110

Lampiran 14

Provinsi

Kabupaten =Komoditi =

No. Kecamatan D e s a Nama Nama Ketua Jumlah Luas Jadwal VarietasKel.Tani Kel.Tani Anggota Tanam Tanam

(Ha)

Jumlah

………………………………..2014

MengetahuiKepala Dinas Tanaman Pangan

BLANKO CPCL SL-PTT/PAT/PENGEMBANGAN

Page 119: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian111

Lampiran 15

Propinsi :

No. KomoditiRenc. Real. Renc. Real. Renc. Real. Renc. Real. Renc. Real. Renc. Real.

1 Kedelai

2 Kc. Tanah

3 Kc. Hijau

4 Ubikayu

5 Ubijalar

Jumlah

………………………………..2014Mengetahui

Kepala Dinas Tanaman PanganPropinsi ………………………..

…………………………………….NIP. ………………………………

Peb-2014 Maret-2014

RENCANA DAN REALIASAI TANAM KOMODITI KABI MT. 2013/2014

Okt.-13 Nop-13 Des-13 Jan-2014

Page 120: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian112

Lanjutan lampiran 15

Propinsi :

No. KomoditiRenc. Real. Renc. Real. Renc. Real. Renc. Real. Renc. Real. Renc. Real.

1 Kedelai

2 Kc. Tanah

3 Kc. Hijau

4 Ubikayu

5 Ubijalar

Jumlah

………………………………..2014Mengetahui

Kepala Dinas Tanaman PanganPropinsi ………………………..

…………………………………….NIP. ………………………………

Agst-2014 Sep-14April.-2014 Mei-2014 Juni-2014 Juli-2014

RENCANA DAN REALIASAI TANAM KOMODITI KABI MT. 2014

Page 121: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian113

Lampiran16

Komoditi =

No. Kecamatan D e s a Nama Nama Ketua Jumlah Luas JadwalKel.Tani Kel.Tani Anggota Tanam Tanam Bibit Varietas Urea SP-36 KCl Ket.

(Ha) (Stek) (Kg) (Kg) (Kg)

Jumlah

………………………………..2014Mengetahui

Kepala Dinas Tanaman PanganKabupaten………………………..

……………………………………………NIP. ………………………………

LAPORAN HASIL CPCL SL-PTT/PAT/PENGEMBANGAN

Rencana Penyediaan Saprodi

Page 122: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian114

Lampiran 17

Kabupaten =Komoditi =

No. Kecamatan/ Nama Luas TipologiDesa Kel.Tani/ Tanam Lahan Urea SP-36 KCl Pupuk Pestisida Tanam Panen Pola Tanam

Petani (Ha) Jml Varietas (Kg) (Kg) (Kg) Kandang (Kg/Ltr) (Tgl./Bln) (Tgl./Bln) Setahun(Kg/Stek)

Jumlah

………………………..2014Mengetahui

Kepala Dinas Tanaman PanganKabupaten ………………………

…………………………………….NIP. ………………………………

LAPORAN AWAL PELAKSANAAN SL-PTT/PAT/PENGEMBANGAN

RencanaBenih/Bibit

Rencana Penyediaan Saprodi

Page 123: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian115

Lampiran 18

Kabupaten =Komoditi =

No. Kecamatan/ Nama Kel.Desa Tani/Petani Rencana Realisasi Waktu Urea SP-36 KCl Pupuk Pestisida Provitas Produksi

(Ha) (Ha) (Tgl/Bln) Jumlah Varietas (Kg) (Kg) (Kg) Kandang (Kg/Ltr) (Ku/Ha) (Ton)

(Kg/Stek)

Jumlah

………..………………………2014Mengetahui

Kepala Dinas Tanaman PanganKabupaten ………………………

…………………………………….NIP. ………………………………

LAPORAN BULANAN PELAKSANAAN SL-PTT/PAT/PENGEMBANGAN

TanamBenih/Bibit

Penggunaan Saprodi Sasaran

Page 124: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian116

Lampiran 19

Kabupaten =Komoditi =

No. Kecamatan/ Nama Kel.Desa Tani/Petani Tanam Waktu Panen Provitas Provitas Produksi Varietas Permasalahan

Sebelum Sesudah(Ha) (Tgl/Bln) (Ha) (Ku/Ha) (Ku/Ha) (Ton)

Jumlah

……………………………………2014Mengetahui

Kepala Dinas Tanaman PanganKabupaten……………………..

…………………………………….NIP. ………………………………

LAPORAN AKHIR PELAKSANAAN SL-PTT/PAT/PENGEMBANGAN

Realisasi

Page 125: Pedlak Aneka Kacang Umbi2014

Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2014

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian117

Lampiran 20Propinsi :Kabupaten :Kecamatan :Desa :Komoditi :

NO. URAIAN FISIKRiil dikeluarkan Diperhitungkan

I INPUTA. TENAGA KERJA (HOK)

1. Pengolahan Tanah s/d siap tanama. Manusiab. Ternakc. Traktor/Mesin

2. Menanam3. Mempupuk4. Membrantas Hama5. Menyiang6. Memanen7. Mengangkut

Jumlah AB. SARANA PRODUKSI

1. Bibit/Stek (Batang)a. Pembelianb. Produksi Sendiri

2. Pupuk (Kg/Ltr)a. Ureab. TSP/SP-36c. KCld. Kandang/Hijaue. Lainnya (Tetes Miwon)

3. Pestisida (Kg/Ltr)a. Insektisida Padat

Insektisida Cairb. Lainnya padat

Lainnya cairJumlah B

C PENGELUARAN LAIN1. Sewa tanah2. Pajak3. LainnyaJumlah CTOTAL (A + B + C)

I BIAYA PRODUKSI1. Per hektar (Rp.)2. Per kilogram (Rp.)

II OUT PUT1. Produksi2. Nilai hasil

III PENDAPATAN BERSIH (Rp)1. Secara usahatani

a. Per musim = Rp. ………b. Per bulan = Rp. ………

2. Petania. Per musim = Rp. ………b. Per bulan = Rp. ………

IV R/C

Keterangan : *) Coret yang tidak perluHarga/Kg = ………..Umur panen = ……….. Bulan

Varietas = …………………………….. 2014

Petugas

…………………………NIP. ……………………

BIAYA PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI TANI KABI HEKTAR TAHUN 2014SEBELUM DAN SETELAH PELAKSANAAN SL-PTT/PAT/PENGEMBANGAN

NILAI (RP)