PEDIDIKAN NON FORMAL

21
1 PEDIDIKAN NON FORMAL Mulyadi, M. Pd. Oleh :

description

PEDIDIKAN NON FORMAL. Mulyadi, M. Pd. Oleh :. Azas-azas Pendidikan Non Formal. Azas PNF : pembicarakan mengenai pandangan-pandangan dasar tentang tujuan pendidikan social dan bagaimana tujuan tersebut dapat di capai secara efektif dan efisien. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of PEDIDIKAN NON FORMAL

Page 1: PEDIDIKAN NON FORMAL

1

PEDIDIKAN NON FORMAL

Mulyadi, M. Pd. Oleh :

Page 2: PEDIDIKAN NON FORMAL

2

Azas-azas Pendidikan Non Formal

• Azas PNF : pembicarakan mengenai pandangan-pandangan dasar tentang tujuan pendidikan social dan bagaimana tujuan tersebut dapat di capai secara efektif dan efisien.

• Pndangan – pandangan tersebut akan menjadi dasar berpijak dalam melakukan praktek PNF

Ada lima azas yaitu azas : Pendidikan sepanjang

hayat Pengembangan Kebutuhan Perkembangan Kooperatif

Page 3: PEDIDIKAN NON FORMAL

3

1. Azas Pendidikan Sepanjang Hayat

• Pendidikan sepanjang hayat bukanlah sesuatu yang baru

• Keberadaannya semenjak belum terlembaganya pendidikan persekolahan ( sejak manusia itu ada

• Kegiatannya dilakukan sebagai upaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan untuk memecahkan masalah yang dihadapi.

• Ide pentingnya pendidikan sepanjang hayat sebagai azas praktek pendidikan semakin mendapat perhatian pada saat lembaga pendidikan menghadapi berbagai tantangan sebagai akibat dari kemajuan IPTEK

• Penerapan IPTEK di dunia industri telah menggeser keterampilan yang dimiliki oleh para pekerja.

• Masyarakat dituntut selalu meningkatkan diri, pengetahuan dari sekolah sudah kurang/tidak sesuai dengan permasyalahan dan tuntutan yang di hadapi.

• Sekolah tidak mampu lagi menghadapi tantangan yang selalu berkembang

• Kenyataan inilah mendorong para ahli pendidikan untuk memikirkan peran dan orientasi pendidikan.

• UNESCO mengusulkan pendidikan sepanjang hayat sebagai dasar kebijakan pendidikan di Negara maju dan berkembang. Mulai saat itu pandangan mengenai pendidikan mengalami perubahan secara mendasar.

Page 4: PEDIDIKAN NON FORMAL

4

Dari Pandangan Tersebut Ada Konsekuensi dalam Dunai Pendidikan Yaitu :

a. Pendidikan tidak lagi di pandang sebagai proses akumulasi pengetahuan dan keterampilan, akan tetapi sebagai proses pengembangan individu secara utuh berkesinambungan.

– Dimuka disebutkan bahwa pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari sekolah kurang atau tidak sesuai dengan tuntutan zaman.

– Oki dalam dunia yang selalu berubah dan berkembang pendidikan harus di tujukan pada pengembangan pribadi yang memiliki kemampuan belajar.

Page 5: PEDIDIKAN NON FORMAL

5

Pandangan Dave & KnowlesDave memberikan karakteristik sebagai berikut:

• Kemampuan utntuk menggunakan strategi belajar yang berbeda-beda, seperti belajar mandiri atau kerjasama melalui kelompok;

• Kemampuan dalam keterampilan belajar dasar seperti : Membaca, mengamati, mendengarkan, memahami dan berkomunikasi.

• Mengembangkan keterampilan intelektual seperti penalaran, berpikir kritis, pengorganisasian dan penerapan.

• Kemampuan menggunakan berbagai media belajar (buku, jurnal, majalah, program oudio visual;

• Kemampuan mengorganisasi pengalaman belajarnya sendiri melalui identifikasi kebutuhan, merencanakan dan melakukan aktivitas belajar serta melakukan evaluasi hasil belajar

KNOWLES mengemukakan untuk belajar mandiri (self-directed inquiry) diperlukan kemampuan intelektual sebagai berikut :

• Untuk mengembangkan kutiositi atau kemampuan berpikir divergen

• memformulasikan petanyaan berdasar kuriositinya sendiri

• Untuk mengidentifikasi data yang diperlukan untuk menjawab

• Untuk mencari sumber belajar yang dapat dipakai untuk memperoleh data yang diperlukan

• Untuk mengorganisasi, menganalisa dan mengevaluasi data sehingga diperoleh hasil jawaban yang tepat

• Untuk menggeneralisasi, mengaplikasikan dan mengkomunikasikan hasil jawaban yang diperoleh.

Page 6: PEDIDIKAN NON FORMAL

6

b. Pendidikan tidak lagi elitis akan tetapi harus bersifat demokratis

Kolektif : pendidikan tidak hanya diperuntukkan bagi sekelompok orang saja, akan tetapi semua warga masyarakat harus diberi kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan.

Individual: warga masyarakat harus diberi kesempatan untuk terlibat atau berpartisipasi dalam proses pendidikan, baik dalam merencanakan maupun dalam pelaksanaan pembelajaran.

Sehingga guru tidak lagi sebagai pemegang otoritas tunggal dalam pembelajaran, akan tetapi lebih berfungsi sebagai fasilitator.

Kolektif

Individual

Demokratis

Page 7: PEDIDIKAN NON FORMAL

7

C. Pendidikan tidak lagi di orientasikan sebagai persiapan untuk hidup, melainkan sebagai bagian integral dari kahidupan.

– Pendidikan dan kehidupanlah dwi tunggal, yang satu mengembangkan yang lainnya.

– Konsekwensinya : materi belajar harus bersumber dari masalah-masalah riil yang dihadapi oleh peserta didik

Page 8: PEDIDIKAN NON FORMAL

8

d. Pendidikan tidak hanya berlangsung dalam lembaga pendidikan formal saja, akan tetapi juga berlangsung dalam lembaga informal, dan non formal kaitannya dengan pendidikan non formal berfungsi sebagai :

• Komplemen : PNF berperan memberikan pengetahuan dan keterampilan yang belum diberikan oleh sekolah

• Suplemen : Berfungsi untuk memberikan pengalaman belajar baik untuk memperluas maupun memperdalam pengetahuan dan keterampilan yang sudah diperoleh dari sekolah.

• Pengganti : Memberikan layanan pendidikan bagi warga masyarakat, yang oleh karena sesuatu hal tidak berkesempatan memasuki lembaga pendidikan sekolah.

Page 9: PEDIDIKAN NON FORMAL

9

2. Azas Pengembangan

Sebagaimana terhadap pendidikan pada umumnya,

banyak harapan harapan yang diletakkan pada PNF,

harapan tersebut bergerak dari :

• Paling sederhana : Seperti Pemilikan suatu ketrampilan khusus ( menjahit, merangkai bunga, mengoperasikan computer dll) samapai..

• Paling kompleks : Seperti pengembangan sikap dan pengetahuan

• Paling khusus : PBH• Paling Umum : pengembangan masyarakat secara

menyeluruh

9

Page 10: PEDIDIKAN NON FORMAL

10

• Walaupun berfariasi, tetapi hanya ada satu misi yang harus diperankan oleh PNF yaitu PENGEMBANGAN baik dalam dimensi individual, maupun social.

• Keduanya harus dikembangkan secara bersama-sama (tidak boleh mengorbankan yang satu demi yang lain)

• Pengembangan dimensi individual harus di arahkan pada pengembangan diri secara utuh

Maslow

Pencapaian aktualisasi diri, yaitu individu yang dapat mengaktualisasikan seluruh potensi yang dimiliki

fully fungtioning person

Rogers

Page 11: PEDIDIKAN NON FORMAL

11

Menurut Maslow : Gambaran individu yang telah mencapai aktualisasi diri memiliki sifat

Memiliki Orientasi secara realistic

Menerima diri sendiri, orang lain dan dunianya sebagaimana adanya

Spontan dalam bertindak Berpusat pada masalah Memiliki kebutuhan

keleluasaan pribadi Mandiri Memiliki apresiasi yang

terus menerus Memiliki rasa

kebersamaan, sympathy, afeksi, terhadap orang lain

Sering memiliki pengalaman mistik

Memiliki hubungan interpersonal yang mendalam

Memiliki sifat demokratis Memiliki rasa demokratis Memiliki rasa etik yang tinggi Memiliki rasa humor Kreatif Menolak konformitas

terhadap kebudayaan

11

Page 12: PEDIDIKAN NON FORMAL

12

Pada dimensi social, PNF harus diarahkan pada pengembangan kesadaran manusia atas realitas dunianya, sebab manusia pada dasarnya adalah makhluk yang tidak sekedar ada dalam dunia (to be in the word), tetapi sekaligus mengada bersama dunianya (to be with the word ) ( freire)

Sebagai makhluk yang mengada manusia tidak sekedar menyesuaikan diri saja tetapi melakukan pengembangan.

Berbagai bentuk kreasi budaya manusia adalah salah satu bukti realitas tersebut

Hal itu disebabkan : Manusia diberi kemampuan berpikir kritis Dan kesadaran ruang dan waktu Tetapi kemampuan itu tidak secara otomatis akan berkembang bahkan

mungkin akan mati manakala mendapat pemaksaan dari luar pengekangan terhadap munculnya kreatif manusia

Akibatnya peradapan manusia tidak dapat mencapai tingkat yang tinggi

Page 13: PEDIDIKAN NON FORMAL

13

OKI PNF harus diarahkan,Pengembangankesadaran manusiaatas realitas dunianya sehingga manusia :

menyadari masalah-masalah dunia sekitarnya

Memikirkan alternative pemecahan

Melakukan tindakan pemecahannya

Menghilangkan factor penghambat

Page 14: PEDIDIKAN NON FORMAL

14

3. Azas Kebutuhan

Alasan kebutuhan di jadikan dasar praktek

PNF adalah : – Pada hakekatnya pendidikan itu ada dan di lakukan

untuk memenuhi kebutuhan– Dengan mengetahui kebutuhan peserta didik kita

dapat mengetahui perilakunya sehingga dapat memberikan layanan yang sesuai.

Kebutuhan itu selalu berubah dan

berkembang

14

Page 15: PEDIDIKAN NON FORMAL

15

Berkaitan dengan misi PNF ada dua kebutuhan, yaitu : Kebutuhan individu & Kebutuhan masyarakat

• Kebutuhan individu pada hakekatnya adalah kebutuhan dasar manusia yang diperlukan untuk hidup baik secara psikologis dan biologis.

• Kebutuhan tersebut tersusun secara herarkis. Pemenuhan kebutuha berawal dari yang paling dasar

• Terpenuhinya kebutuhan yang paling dasar memudahkan terpenuhinya kebutuhan tingkat berikutnya.

• Terpenuhinya semua kebutuhan dasar memungkinkan individu dapat mengaktualisasikan diri

• Akan tetapi Maslow mengingatkan bahwa :

• Tidak begitu rigit dalam beberapa hal kebutuhan yang lebih tinggi dapat muncul sebelum terpenuhinya kebutuhan yang lebih rendah.

Kebutuhan menurut Maslow : • Psikologis• Keamanan• Social• Penghargaan• Aktualisasi diri

6 kebutuhan dasar manusia menurut Knowles : • Kebutuhan fisik • kebutuhan untuk tumbuh • Kebutuhan keamanan• Kebutuhan pengalaman baru • Kebutuhan afeksi • Kebutuhan untuk diakui

Kebutuhan Individu

Page 16: PEDIDIKAN NON FORMAL

16

Kebutuhan Masyarakat

• Pada umumnya masyarakat memiliki kebutuhan yang berbeda – beda karena :

• Latar Belakang Kebudayaan• Tingkat kemajuan• Masalah-masalah yang berbeda

• Tetapi pada dasarnya terdapat kebutuhan yang secara mendasar sama yaitu :

• Maju dan berkembang

• Untuk mengetahui kebutuhan masyarakat :• Melihat dari perbedaan tingkat kemajuan dan

perkembangan yang telah di capai dengan yang di inginkan.

Page 17: PEDIDIKAN NON FORMAL

17

4. Azas Perkembangan

Belajar dan perkembangan adalah dua hal yang saling mengait, dan mempunyai hubungan timbal balik

Tingkat perkembangan yang telah dan akan di capai akan menentukan kebutuhan dan kesiapan belajar.

Kebutuhan manusia (fisik dan psikologis ) selalu berubah-ubah dan berkembang seiring dengan perjalanan perkembangannya

Pada masa anak berbeda dengan masa remaja dan dewasa

Anak Pertumbuhan Pengalaman baru

Orang Dewasa

Pemeliharaan Menggunakan pengalaman baru

17

Page 18: PEDIDIKAN NON FORMAL

18

Aspek lain dari perkembangan adalah kesiapan belajar

• Kesiapan belajar terkait dengan kemampuan-kemampuan yang telah dimiliki

• Kita tidak akan dapat membelajarkan orang lain di luar batas kemampuannya

• Terlalu jauh di atas dan di bawah perkembangan yang sedang dijalani memiliki akibat pembelajaran tidak dapat berlangsung secara efektif

Tingkat perkembangan juga menuntut metode pembelajaran berbeda

• Anak-anak memiliki cara yang berbeda dengan remaja atau orang dewasa dalam berinteraksi dengan lingkungan

• Begitu pula kemampuan yang dimiliki dalam menggapai gejala-gejala yang aa disekitarnya.

Page 19: PEDIDIKAN NON FORMAL

19

• OKI tidak dapat menggunakan metode yang sama untuk semua usia perkembangan

• Dalam kaitan ini, PNF membantu perkembangan individu peserta anak didik, jika tidak maka akan tidak efektif dan dapat menghambat /menghancurkan perkembangan

• Karakteristik individual harus tetap di perhatikan

• Pemahaman karakteristik individual sangat diperlukan sebab pada dasarnya proses pembelajaran bersifat personal

Ini sejalan dengan yang dikemukakanoleh Rogers : belajar akan bermakna apabila :

• Melibatkan seluruh aspek kepribadian, baik afektif maupun kognitif

• Berasal dari inisiatif dari dalam diri sendiri

• Mengakibatkan perubahan sikap dan perilaku, bahkan mungkin kepribadian

• Keberhasilannya dievaluasi oleh pelaku belajar itu sendiri

Page 20: PEDIDIKAN NON FORMAL

20

5. Azas Kooperatif

• Belajar berlangsung dalam situasi sosial, tidak dapat terpisah / terasing dari lingkungan orang lain

• Belajar tidak hanya untuk kepentingan dirinya sendiri tetapi untuk kepentingan bersama. OKI PBM dalam Pendidikan Sosial harus berlangsung secara KOOPERATIF

• Proses pendidikan yang hanya transfer pengetahuan dan keterampilan bukanlah pendidikan yang sejadi karena akan mematikan inisiatif kreatif dan kemampuan berfikir kritis.

• Pendidikan yang sejati adalah yang dapat mengembangkan kemampuan manusia dalam segala aspeknya, dan masyarakat pada umumnya .

• Manusia tidak dapat mengembangkan kemampuannya dalam situasi terisolasi

• Kita juga tidak dapat mengembangkan kemempuan orang lain tersebut secara langsung

• Yang ada adalah saling membelajarkan dalam situasi yang dialogis

20

Page 21: PEDIDIKAN NON FORMAL

21

Untuk mewujudkan situasi yang dialogis Freire, mengemukakan prasarat, yaitu :

1. Aanya rasa cinta terhadap manusia dan dunia – Rasa cinta akan enimbulkan

laku pemihakan, yaitu tindakan yang selalu mengutamakan kepentingan anak didik

– Dialog tidak akian terjadi jika pendidik berbuat hanya untuk kepentingan dirinya

2. Adanya kerendahan hati : – Dialog tidak akan terjadi

pendidik bersifat sombong, menganggap dirinya paling tahu, paling menguasai segalanya

– Sifat demikian tidak akan mampu menjalin hubungan akrab dengan anak didik

3. Adanya keyakinan akan kemampuan anak didik

– Kemampuan untuk mencipta– Pandangan yang menganggap anak

didik adalah manusia yang lemah akan menghasilkan proses pendidikan yang mekanistik

4. Adanya harapan– Dialog tidak akan berjalan apabila

dalam proses itu tidak ada harapan akan hasil yang dicapai

– Harapan akan menjadi dinamisator dalam dialog

5. Adanya pelibatan berpikir kritis– Perjumpaan anak didik dengan

pendidikan mati jika pendidik hanya menerima realitas anak didik sebagaimana adanya

– Berpikir kritis memungkinkan keduanya melakukan pencarian dan pemaknaan secara terus menerus terhadap realitas dunianya.