Pedang dalam Islam

15
1. Pedang dalam Islam Pedang adalah sebuah senjata tajam yang terbuat dari material logam yang benbentuk bilah panjang. Pedang sendiri sangat berperan penting dalam penyebaran agama Islam pada jaman dahulu karena pedang adalah senjata utama balatentara muslim dalam berperang. Islam sendiri oleh orang-orang Barat seringkali disebut sebagai agama pedang. Sebutan ini dilatarbelakangi oleh poses penyebaran agama Islam ke daerah belahan bumi barat yang menggunakan jalan peperangan. Pedang kaum muslimin terkenal akan ketajamannya dan keindahannya. Pedang kaum muslimin pada umumnya berbentuk melengkung layaknya bulan sabit dan beberapa diantaranya dihiasi oleh ukiran kaligrafi arab. Contohnya adalah Pedang Zulfikar yang

Transcript of Pedang dalam Islam

Page 1: Pedang dalam Islam

1. Pedang dalam Islam

Pedang adalah sebuah senjata tajam yang terbuat dari material logam yang

benbentuk bilah panjang. Pedang sendiri sangat berperan penting dalam

penyebaran agama Islam pada jaman dahulu karena pedang adalah senjata

utama balatentara muslim dalam berperang.

Islam sendiri oleh orang-orang Barat seringkali disebut sebagai agama

pedang. Sebutan ini dilatarbelakangi oleh poses penyebaran agama Islam ke

daerah belahan bumi barat yang menggunakan jalan peperangan.

Pedang kaum muslimin terkenal akan ketajamannya dan keindahannya.

Pedang kaum muslimin pada umumnya berbentuk melengkung layaknya bulan

sabit dan beberapa diantaranya dihiasi oleh ukiran kaligrafi arab. Contohnya

adalah Pedang Zulfikar yang merupakan pedang Ali bin Abi Thalib atas

pemberian Nabi Muhammad SAW.

Gambar 1 Pedang Zulfikar

Akan tetapi ada satu pedang ummat islam yang amat legendaris karena

ketajamannya dan kekuatannya. Pedang tersebut adalah pedang Damaskus

yang merupakan pedang di zaman Perang Salib. Pedang inilah yang disebut-

Page 2: Pedang dalam Islam

sebut sebagai pedang yang paling tajam yang pernah dibuat hingga saat ini.

Konon pedang ini dapat membelah sutera yang dijatuhkan ke atasnya.

2. Sejarah Pedang Damaskus

Gambar 2 Pedang Damaskus

Pedang Damaskus adalah pedang yang amat populer baik di kalangan

kaum muslim maupun non muslim. Pedang ini diproduksi dari tahun 1100

hingga tahun 1750. Ada banyak versi mengenai asal mula nama dari pedang

Damaskus.

Versi pertama mengatakan bahwa nama Damaskus diambil dari nama

kota di mana pedang tersebut diproduksi yaitu kota Damaskus di Syria.

Versi kedua mengatakan nama Damaskus berasal dari kata damas

dalam bahasa arab yang berarti air karena pada pedang Damaskus

terdapat pola air (watermark) yang amat indah dan tidak dimiliki oleh

pedang-pedang eropa.

Gambar 2 watermark pada pedang Damaskus

Page 3: Pedang dalam Islam

Pedang Damaskus itu sendiri dikenal sebagai pedang yang digunakan oleh

Salahuddin al Ayyubi, seorang sultan Mesir-Syria sekaligus panglima perang

yang dapat merebut kembali Jerussalem dari tangan bangsa nasrani melalui

perang Hattin.

Gambar 3 Salahuddin al Ayyubi

Pedang ini adalah pedang yang mampu membuat gentar pasukan salib

karena konon pedang Damaskus ini dapat dengan mudah menembus baju zirah

dan memotong tameng. Pedang ini juga dapat memotong batu tanpa kehilangan

ketajamannya.

Oleh karena ketajamannya yang luar biasa itu maka pada jaman perang

salib, banyak pandai besi (blacksmith) eropa yang mencoba membuat replika

bahan dari pedang Damaskus. Akan tetapi mereka selalu gagal untuk membuat

pedang yang ketajamannya dapat menyamai pedang Damskus karena pada

dasarnya pengrajin besi eropa tidak mengetahui secara pasti bahan baja dasar

dan proses pembuatan Pedang Damaskus. Hal itu dikarenakan baik teknik

pembuatan maupun bahan dasar pembuatan pedang Damaskus termasuk

sesuatu yang rahasia dan hanya diketahui oleh beberapa keuarga pandai di

Damaskus.

Page 4: Pedang dalam Islam

Pedang Damaskus sendiri tetap diproduksi oleh pandai besi muslimin

hingga tahun 1750 sampai akhirnya teknik pembuatan pedang Damaskus ini

hilang.

3. Material Pedang Damaskus

Material yang menjadi bahan dasar pambuatan pedang Damaskus pernah

menjadi sebuah misteri besar sedangkan teknik pembuatannya tetap menjadi

misteri hingga saat ini.

Material penyusun pedang Damaskus termasuk material yang unik karena

termasuk material superplastis, yaitu material yang dapat mengalami deformasi

tetap (plastis) hingga 1000% tanpa mengalami keretakan. Akan tetapi,

meskipun memiliki elastisitas yang luar biasa material dasar pedang Damaskus

juga termasuk material yang memiliki kekerasan yang tinggi.

Bahan baku pedang Damaskus ini dikenal sebagai baja Wootz. Baja ini

berasal dari daerah daerah India dan dieksport ke Syria untuk ditempa menjadi

pedang Damaskus. Baja wootz ini muncul pertama kali antara tahun 300 SM –

500 M. 1000 tahun lebih awal sebelum dunia barat dapat membuat baja dengan

kualitas yang baik. Baja wootz dikenal sebagai baja dengan kualitas terbaik

pertama yang pernah dibuat di dunia.

Page 5: Pedang dalam Islam

Baja adalah sebuah campuran antara besi dengan karbon. Untuk membuat

baja wootz, pengrajin di India melelehkan besi dan mencampurnya dengan

material yang mengandung karbon seperti batu bara, kayu atau daun. Hasil dari

produksi ini adalah potongan baja dalam bentuk seperti bola hoki yang

kemudian dikirim ke berbagai Negara termasuk Syria.

Baja wootz ini termasuk ke dalam high karbon steel (baja karbon tinggi)

dengan kandungan karbon 1.5%. Hal ini termasuk uni karena apabila

kandungan karbonnya mencapai 2 % maka baja yang dihasilkan akan terlalu

keras (brittle) sehingga mudah patah. Sedangkan apabila karbonnya hanya

berada di kisaran di bawah 1% maka baja yang dihasilkan akan terlalu lembek

sehingga mudah aus. Kandungan karbon yang berada di angka 1.5% ini

membuat pedang Damaskus yang dihasilkan dari baja wootz memiliki sifat

keuletan dan kekerasan yang baik.

Akan tetapi kandungan karbon yang pas saja ternyata tidak cukup untuk

membuat pedang Damaskus memiliki kekerasan dan kelentukan seperti pedang

Damaskus yang ada sekarang ini. Ternyata, pola air (watermark) yang ada pada

permukaan pedang Damaskus memiliki pengaruh pada sifat-sifat pedang

tersebut.

Pola air pada pedang Damaskus timbul selama proses penempaan baja

wootz menjadi pedang. Pola ini hampir mirip dengan pola yang terdapat pada

Page 6: Pedang dalam Islam

pedang Samurai (katana) buatan Jepang. Hanya saja, pola air pada pedang

Jepang timbul akibat lipatan baja dalam proses pembuatan pedang sedangkan

pada pedang Damaskus, pola air tersebut timbul akibat adanya pengotor dalam

material pedang tersebut.

Material pengotor yang terdapat pada pedang Damaskus adalah sulfur,

silikon, fosfor, mangan, dan vanadium. Vanadium merupakan material yang

memiliki pengaruh paling besar dalam timbulnya pola air pada pedang

Damaskus.

Dengan mengetahui komposisi bahan baku baja dan material pengotor Saat

ini para pandai besi sudah dapat membuat pedang yang memiliki pola air

seperti yang dimiliki oleh pedang Damaskus. Akan tetapi sifat keuletan dan

kekerasa dari pedang Damaskus yang asli tidak dapat diperoleh dengan adanya

material pengotor.

Hingga pada akhirnya melalui mikroskop elektron ditemukan bahwa pada

permukaan pedang Damaskus terdapat lapisan seperti kaca dan setelah diteliti

lagi, pada pedang Damaskus terdapat Carbon Nano Tube yang membungkus

Cementite Nano Wire.

Gambar 4 Carbon Nano Tube Gambar 5 Nano Wire dalam Nano Tube

Page 7: Pedang dalam Islam

Hal ini tentu sangat mengejutkan karena pedang yang berasal dari abad

pertengahan ternyata telah memiliki teknologi nano yang notabene baru

berkembang di akhir abad ke 20. Hal ini membuktikan bahwa para pandai besi

Damaskus telah mengetahui cara untuk memperlakukan baja Wootz hingga

akhirnya terbentuk struktur Carbon Nano Tube pada pedang Damaskus.

Carbon Nano Tube adalah struktur karbon heksagonal yang tersusun

hingga membentuk struktur silinder dengan diameter 4 nanotube. Material ini

adalah salah satu material terkuat. Material ini juga memiliki elastisitas yang

tinggi. Carbon Nano Tube beberapa lebih kuat dan jauh lebih ringan

dibandingkan kawat baja. Kekerasan yang amat tinggi dari permukaan Carbon

Nano Tube diyakini oleh para peneliti sebagai sebab pedang Damaskus

memilihi kekerasan yang tinggi.

Hingga saat ini para peneliti masih belum dapat mengetahui proses

pembuatan yang dilakukan oleh para pandai besi di Damaskus sehingga mereka

dapat membentuk struktur nano pada pedang Damaskus.

4. Pedang Damaskus saat ini

Sayangnya, kini sudah tidak ada lagi pandai besi yang mengetahui cara

pembuatan pedang Damaskus, karena pedang damaskus terakhir yang dibuat

oleh pandai besi Damaskus tercatat pada tahun 1750 M.

Page 8: Pedang dalam Islam

Ada yang beranggapan bahwa punahnya teknik pembuatan pedang

Damaskus dikarenakan habisnya bahan baku baja Wootz dari India yang

menyebabkan tidak adanya lagi baja dengan kualitas yang memupuni seperti

yang dimiliki baja Wootz pada zaman itu. Sehingga produksi pedang

Damaskus pun dihentikan. Tidak adanya produksi selama 200 tahun membuat

teknik pembuatan pedang Damaskus perlahan-lahan menghilang dari ingatan

pada generasi penerus pandai besi Damaskus.

Saat ini pedang Damaskus yang masih ada telah menjadi koleksi museum

di banyak Negara seperti Inggris, Swiss, dan negara-negara jazirah Arab.

Sedangkan pedang Salahuddin al Ayyubi sekarang menjadi koleksi pribadi

keluarga Shani dari Uni Emirat Arab. Pedang legendaris ini bernilai $555.000

atau sekitar 55 milyar rupiah.

Gambar 6 Pedang Salahuddin al Ayyubi

5. Kesimpulan dan Saran

Pedang Damaskus yang dikenal sebagai pedang paling kuat yang pernah

diciptakan oleh manusia hingga saat ini membuktikan bahwa kaum muslimin

Page 9: Pedang dalam Islam

pada zaman dahulu kala telah mengetahui cara pemrosesan material baja

dengan baik hingga terbentuk sifat-sifat kekuatan dan keuletan yang tinggi.

Proses pembuatan baja sebenarnya telah tertulis dalan Al Qur’an surat Al Kahfi

ayat 96

�ى �ون �ر� ء�ات ب د� لح�د�يد� ٱ ز� � لد� لد� لد� لد� لد� لد� لد� لد� لد� لد� لد� لد� ل �ى�� لد ت �ذ�ا ح� او�ى� إ �ين�ٱٱ س� ييييييييييييييب

يلص�د�ف�ين�ٱٱٱٱٱٱٱٱٱ يييييييييييي � ق�ال� ي ا�‌ خ�و خ� �ى�� ٱن ت �ذ�ا ح� �ه� إ ع�ل �ار)اٱٱٱ ۥ ج� �ن �ى� ق�ال� ر �ون ء�ات

ر�غٱٱ �ف غ�أ �يه�ٱٱٱٱ غ� يييييييييييييع�ل �ق�طر)اٱٱ ي �ر (٩٦ )غ

(berilah aku potongan-potongan besi”. Hingga apabila besi itu telah sama

rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Dzulqarnain : “Tiuplah

(api itu)”. Hingga apabila besi itu sudah mejadi (merah seperti) api, diapun

berkata : “Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar kutuangkan ke atas besi

panas itu”)

Adanya Carbon Nano Tube pada pedang Damaskus menunjukkan bahwa

teknologi nano yang booming akhir-akhir ini sebenarnya telah mulai diketahui

oleh kaum muslimin sejak ratusan tahun yang lalu. Hal ini juga menunjukkan

bahwa ilmu material telah berkembang dengan pesat di dunia islam sejak

zaman dahulu.

Punahnya teknik pembuatan pedang Damaskus menunjukkan kurangnya

perhatian kaum muslimin terhadap warisan ilmu yang dimiliki oleh para

pendahulunya.

Page 10: Pedang dalam Islam

Oleh karena itu sebagai kaum muslimin yang hidup di zaman modern

dalah tugas kita untuk membuat nama islam kembali berkibar sebagai garis

depan dan kiblat perkembangan ilmu material seperti pada zaman pedang

Damaskus berjaya.

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam

dan siang, bahtera yang belayar di laut membawa apa yang berguna bagi

manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air

itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering) –nya dan Dia sebarkan di bumi

itu segala macam jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang

dikendalikan antara langit dan bumi; Sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesan

dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.” (al-Baqarah: 164)