PDG FKUB 2012 blok 5 skenario 1 kelompok H :KARIES GIGI

15
MAKALAH LAPORAN PBL SKENARIO 1 : KARIES KELOMPOK 8 Disusun oleh : Ketua : Ivanni Ramadhan ( 125070407111030) Sekertaris : Fania Alfadin Uba (125070400111019) Anggota : 1. Bunga Agape (125070400111013) 2. Ardani Asa Hanifa (125070400111018) 3. Intan Sekar Larasati (125070400111035) 4. Angelia Mayer R S (125070401111005) 5. Indira Safitri Hakim (125070401111010) 6. Okky Desy Rianjani (125070407111018) 7. Larasati Wicaksono Putri (125070407111034) Tanggal Penyelenggaraan : 9 dan 12 September 2013

description

Karies Gigi; definisi, etiologi, faktor berperan, etc.

Transcript of PDG FKUB 2012 blok 5 skenario 1 kelompok H :KARIES GIGI

Page 1: PDG FKUB 2012 blok 5 skenario 1 kelompok H :KARIES GIGI

MAKALAH LAPORAN PBL

SKENARIO 1 : KARIES

KELOMPOK 8

Disusun oleh :

Ketua : Ivanni Ramadhan (125070407111030)

Sekertaris : Fania Alfadin Uba(125070400111019)

Anggota :

1. Bunga Agape(125070400111013)

2. Ardani Asa Hanifa (125070400111018)3. Intan Sekar Larasati

(125070400111035)4. Angelia Mayer R S (125070401111005)5. Indira Safitri Hakim

(125070401111010)6. Okky Desy Rianjani

(125070407111018)7. Larasati Wicaksono Putri

(125070407111034)Tanggal Penyelenggaraan: 9 dan 12 September 2013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGIFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG2013

KATA PENGANTAR

Page 2: PDG FKUB 2012 blok 5 skenario 1 kelompok H :KARIES GIGI

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena telah memberikan

rahmat serta hidayah-Nya, sehingga Laporan Hasil Diskusi Kelompok 8

skenario 1 blok 5 tentang "Karies” dapat terselesaikan dengan baik.

Terima kasih penulis ucapkan kepada :

1. drg. Citra Insany Irgananda, MMed.Ed

2. Buku-buku penunjang, textbooks dan fasilitas internet.

3. Orang tua, serta semua pihak yang telah membantu terselesainya

laporan ini.

Penulis berharap laporan ini dapat menambah wawasan dan

informasi bagi pembaca sekalian. Tentunya laporan hasil diskusi ini

tidaklah sempurna dan masih memerlukan perbaikan dan

penyempurnaan. Oleh karena itu, penulis mohon saran dan kritik yang

membangun dari semua pihak. Semoga laporan dapat bermanfaat bagi

kita semua.

Malang, 12 September 2013

Penulis

BAB I

Page 3: PDG FKUB 2012 blok 5 skenario 1 kelompok H :KARIES GIGI

PENDAHULUAN

Learning Issue

1. KARIES- Definisi- Etiologi- Faktor yang berperan- Proses- Klasifikasi

BAB II

PEMBAHASAN

1.1DEFINISI

Karies merupakan suatu penyakit pada jaringan keras gigi, yaitu

email, dentin dan sementum yang disebabkan aktivitas jasad renik

yang ada dalam suatu karbohidrat yang diragikan. Proses karies

ditandai dengan adanya demineralisasi pada jaringan keras gigi,

diikuti dengan kerusakan bahan organiknya. Hal ini akan

menyebabkan terjadinya invasi bakteri dan kerusakan pada

jaringan pulpa serta penyebaran infeksi ke jaringan periapikal dan

menimbulkan rasa nyeri.

Karies gigi prosesnya dapat berlangsung sangat cepat maupun

lama berupa hilangnya ion-ion mineral dan terus-menerus dari

permukaan enamel pada mahkota atau permukaan akar yang

sebagian besar distimulasi oleh adanya beberapa flora bakteri dan

produk-produk yang dihasilkannya. Kehilangan ini pada awalnya

hanya akan terlihat secara mikroskopis tetapi lama kelamaan akan

terlihat pada enamel sebagai lesi bercak putih (white spot

lesion) atau melunaknya sementum pada akar gigi. Kegagalan

dalam mengintervensi dan menghentikan kehilangan mineral ini

Page 4: PDG FKUB 2012 blok 5 skenario 1 kelompok H :KARIES GIGI

akan menyebabkan kavitasi pada gigi, yang dapat berlanjut pada

kerusakan irreversibel pulpa gigi oleh aktivitas bakteri. Walaupun

demikian, mengingat mungkinnya remineralisasi terjadi, pada

stadium yang sangat dini karies masih dapat dihentikan.

1.2ETIOLOGI

1.2.1. Faktor Host

Ada 2 komponen :

a. Gigi

- Morfologi gigi ( bentuk dan ukuran gigi ) dan

posisi gigi

- Struktur enamel ( banyak sedikitnya mineral

menetukan ke-resistensian enamel )

- Kristalografis ( kepadatan enamel )

Gigi susu lebih rentan karies karena

mengandung banyak ar dan bahan organic

sedangkan mineralnya sedikit dak Kristal juga

tidak padat

b. Saliva

Saliva dapat menjadi penyeimbang lingkunagan

asam di rongga mulut. Terdapat keadaan dimana

saliva mengalami gangguan produksi, seperti pada

Sindrom Sjogren, diabetes mellitus, diabetes

insipidus, dan sarkoidosis.

Obat- obatan seperti antihistamin dan antidepresan

juga dapat mempengaruhi produksi saliva.

Terapi radiasi padaa kepala dan leher dapat

merusak sel pada kelenjar liur

Page 5: PDG FKUB 2012 blok 5 skenario 1 kelompok H :KARIES GIGI

Faktor – faktor ini dapat menyebabkan produksi

saliva berkurang, sehingga sisa – sisa makanan

terus menempel dalam waktu yang lama dan efek

buffer tidak efektif lagi menyebabkan rentan

terhadap karies.

1.2.2. Faktor agen atau mikroorganisme

Plak gigi memegang peranan penting dalam

menyebabkan karies

Plak merupakan lapisan tipis normal pada

permukaan gigi yang berasal saliva. Jika tidak

dihapus secara teratur dapat menyebabkan gigi

berlubang atau masalah periodontal (radang

gusi)

Plak terdiri dari sel–sel mikroorganisme yang

melekat erat ke suatu permukaan sehingga

berada dalam keadaan diam (sesil), tidak

mudah lepas / berpindah tempat (irreversible)

Pelekatan ini seperti pada bakteri disertai oleh

penumpukan bahan–bahan organik yang

diselubungi oleh matrik polimer ekstraseluler

yang dihasilkan oleh bakteri tersebut. Matriks ini

berupa struktur benang – benang bersilang satu

sama lain yang dapat berupa pelekat bagi plak.

Bakteri yang biasanya terdapat dalam plak

adalah: Streptococcus mutans, Streptoccocus

milis, Streptoccocus sanguis, Streptoccocus

salivarius, dan Lactobacillus. Namun yang

paling banyak ditemukan adalahdalah

Streptoccocus mutans karena mempunyai sifat

acidogenik (membuat lingkungan menjadi

asam) dan acidurik (rentan terhadap asam)

Page 6: PDG FKUB 2012 blok 5 skenario 1 kelompok H :KARIES GIGI

1.2.3. Faktor Substrat atau Diet

Peranan diet dan nutrisi sangat penting terdapat

perbedaan yang nyata pada banyak populasi dengan

diet yang berbeda perbedaan insiden karies

1.2.4. Faktor waktu

Lamanya waktu karies kavitas (6-48 bulan)

1.3FAKTOR YANG BERPERAN

a. Pengalaman karies

Penelitian epidemiologis telah membuktikan adanya hubungan

antara pengalaman karies dengan perkembangan karies dimasa

mendatang. Sensivitas parameter ini hampir mencapai 60%.

prevalensi karies pada gigi desidui dapat memprediksi karies pada

gigi permanennya.

b. Penggunaan fluor

Berbagai macam konsep tentang mekanisme kerja fluor yang

berkaitan dengan pengaruhnya pada gigi senelum dan sesudah gigi

erupsi. Pemberian fluor yang teratur baik secara sistemik maupun

lokal merupakan hal yang penting diperhatikan dalam mengurangi

terjadinya karies oleh karena dapat meningkatkan remineralisasi.

Namun demikian, jumlah kandungan fluor dalam air minum dan

makanan harus diperhitungkan pada waktu memperkirakan

kebutuhan tambahan fluor, karena pemasukan fluor yang

berlebihan dapat menyebabkan fluorosis.

c. Oral higiene

Sebagaimana telah diketahui bahwa salah satu komponen

dalam pembentukan karies adalah plak. Insiden karies dapat

dikurangi dengan melakukan penyingkiran plak secara mekanis

Page 7: PDG FKUB 2012 blok 5 skenario 1 kelompok H :KARIES GIGI

dari permukaan gigi, namun banyak pasien tidak melakukannya

secara efektif. Peningkatan oral higiene dapat dilakukan dengan

menggunakan alat pembersih interdental yang dikombinasi dengan

pemeriksaan gigi secara teratur.

d. Jumlah bakteri

Segera setelah lahir akan terbentuk ekosistem orsl yang terdiri

atas berbagai jenis bakteri. Kolonisasi bakteri di dalam mulut

disebabkan transmisi antar manusia, yang paling banyak dari ibu

atau ayah. Bayi yang memiliki jumlah S. Mutans yang banyak,

maka usia 2-3 tahun akan mempunyai resiko karies yang lebih

tinggi pada gigi susunya. Walaupun laktobasilus bukan merupakan

penyebeb utama karies, tetapi bakteri ini ditemukan meningkat

pada orang yang mengonsumsi karbohidrat dalam jumlah yang

banyak.

e. Saliva

Selain mempunyai efek bufer, saliva juga berguna untuk

membersihkan sisa-sisa makanan di dalam mulut. Aliran saliva

pada anak-anak meningkat sampai anak tersebut berusia 10 tahun,

namun setelah dewasa hanya terjadi peningkatan sedikit. Tidak

hanya umur, beberapa faktor lain juga dapat menyebabkan

berkurangnya aliran saliva. Pada individu yang berkurang fungsi

salivanya, maka aktivitas karies akan meningkat secara signifikan.

f. Pola makan

Pengaruh pola makan dalam proses karies biasanya lebih

bersifat lokal daripada sistemik, terutama dalam hal frekuensi

mengonsumsi makanan. Setiap kali seseorang mengonsumsi

makanan dan minuman yang mengandung karbohidrat, maka

Page 8: PDG FKUB 2012 blok 5 skenario 1 kelompok H :KARIES GIGI

beberapa bakteri penyebab karies di rongga mulut akan mulai

memproduksi asam sehingga terjadi demineralisasi yang

berlangsung selama 20-30 menit setelah makan.

Pada saat kita makan, terutama makan makanan yang

mengandung karbohidrat, setelah 20-30 menit, maka bakteri

kariogenik (Streptococcus mutans) di dalam mulut akan

memetabolisme sisa-sisa makanan berkabohidrat tadi yang

menempel pada gigi, sehingga timbul kondisi asam atau pH turun

di bawah 5,5. Jika proses ini dibiarkan berlanjut maka akan terjadi

proses demineralisasi pada lapisan enamel gigi.

Tetapi secara alamiah, saliva berperan sebagai buffer atau

larutan yang tujuannya menetralkan kondisi asam menjadi normal

kembali (pH di dalam mulut netral atau pH=7). Proses alamiah

tersebut terjadi di antara periode makan, selain itu saliva juga

berperan dalam proses remineralisasi (proses penambahan/daur

ulang zat mineral pada lapisan enamel gigi).

Tambahan

FAKTOR RISIKO DEMOGRAFI

Umur

Anak kecil biasanya sering mengalami karies pada mahkotanya

akibat belu sempurnanya pertumbuhan gigi yg mengakibatkan sisa

makanan dapat terselip di daerah ginggiva di sekitar gigi yang

sedang tumbuh. Di lain hal orang tua bisanya mengalami karies

akar karena mengalami resesi gigi

Page 9: PDG FKUB 2012 blok 5 skenario 1 kelompok H :KARIES GIGI

Jenis kelamin

Data DMF menunjukan bahwa reiko karies pada wanita lebih

besar dari pria, oleh karena oral higien wanita baik kasus missing

sedikit ditemukan. Pda pria yang bisanaya memiliki oral higien

buruk menyebabkan kasus filling sering dijumpai

Sosial ekonomi

Pendidikan seseorang dapat membantu karena orang tersebut

lebih banyak mengerti tentang kesehata gigi dan mulut. Faktor

pekerjaan juga mempengaruhi karena ada beberapa jenis

pekerjaaan meliliki resiko terkena karies lebih tinggi.

1.4PROSESProses terjadinya karies:

Penjelasan:

Gula terolah seperti sukrosa dan glukosa memiliki kariogenitas

yang sangat efektif dalam menimbulkan karies, terutama sukrosa.

Sukrosa dan pada tingkatan yang lebih rendah glukosa,

dimetabolismekan sedemikian rupa sehingga terbentuk

Polisakarida intrasel(untuk perlekatan bakteri)

Asam laktat

demineralisasi caries

Substrat (sukrosa, dll)

+

(dari proses determinasi)

Plak (bakteri)

+

Gigi (email/ dentin/

sementum)

Page 10: PDG FKUB 2012 blok 5 skenario 1 kelompok H :KARIES GIGI

polisakarida intrasel dan ekstrasel yang memungkinkan bakteri

melekat pada permukaan email yang bertumpuk dan akan

menjadi plak. Plak ini menyediakan cadangan energi bagi

metabolisme kariogenik selanjutnya, serta bagi

perkembangbiakan bakteri kariogenik walaupun gula yang

dikonsumsi telah lama dibersihkan. Bakteri yang menempel pada

permukaan gigi yang bergula akan melakukan fermentasi yaitu

mengubah glukosa, fruktosa, dan sukrosa menjadi asam laktat

melalui sebuah proses glikolisis sehingga menghasilkan asam (pH

turun, di bawah 5,5) yang akan menyerang crystal apatit dan

melarutkan permukaan email, dan terjadi demineralisasi yang

mengakibatkan proses awal pembentukan karies pada email.

Tanda yang pertama ini ditandai dengan adanya suatu noda putih

atau lesi putih. Pada tahap ini, proses terjadinya karies dapat

dikembalikan.

Email terdiri atas kristal hidroksiapatit yang tersusun dalam

prisma. Pada keadaan normal, hidroksiapatit akan seimbang

dengan adanya ion-ion dalam saliva yang bersifat buffer. Hal ini

merupakan proses remineralisasi. Remineralisasi dapat dipercepat

dengan adanya fluoride yang terdapat pada air minum, makanan

atau pasta gigi.

1.5KLASIFIKASIA. Klasifikasi karies menurut G.J Mount and WR.Hume :3

a. Berdasarkan site (lokasi).

· Site 1 : karies terletak pada pit dan fissure.

· Site 2 : karies terletak di area kontak gigi (proksimal), baik anterior maupun posterior.

· Site 3 : karies terletak di daerah servikal, termasuk enamel/permukaan akar yang terbuka.

Page 11: PDG FKUB 2012 blok 5 skenario 1 kelompok H :KARIES GIGI

b. Berdasarkan size (ukuran) ; jika kavitas berkembang dari lesi bercak putih menjadi kavitas berlanjut sehingga menghancurkan mahkota gigi. Mahkota tersebut diklasifikasikan menjadi:

· Size 0 : lesi dini.

· Size 1 : kavitas minimal, melibatkan dentin namun belum terjadi. Kavitas yang masih minim dapat dilakukan perawatan remineralisasi.

· Size 2 : ukuran kavitas sedang, dimana masih terdapat struktur gigi yang cukup untuk dapat menyangga restorasi yang akan ditempatkan.

· Size 3 : kavitas yang berukuran lebih besar, sehingga preparasi kavitas di perluas agar restorasi dapat digunakan untuk melindungi struktur gigi yang tersisa dari retak/patah.

· Size 4 : sudah terjadi kehilangan sebagian besar struktur gigi seperti cups/sudut insisal.

B. Klasifikasi karies menurut G.V Black :4

· Kelas 1 : Kavitas pada semua pit dan fissure gigi, terutama pada premolar dan molar.

· Kelas 2 : Kavitas pada permukaan approksimal gigi posterior yaitu pada permukaan halus / lesi mesial dan atau distal biasanya berada di bawah titik kontak yang sulit dibersihkan . Dapat digolongkan sebagai kavitas MO (mesio-oklusal) , DO (disto-oklusal) dan MOD (mesio-oklusal-distal).

· Kelas 3: Kavitas pada permukaan approksimal gigi- gigi depan juga terjadi di bawah titik kontak, bentuknya bulat dan kecil.

· Kelas 4 : Kavitas sama dengan kelas 3 tetapi meluas sampai pada sudut insisal

· Kelas 5 : kavitas pada bagian sepertiga gingival permukaan bukal atau lingual,lesi lebih dominan timbul

Page 12: PDG FKUB 2012 blok 5 skenario 1 kelompok H :KARIES GIGI

dipermukaan yang menghadap ke bibir/pipi dari pada lidah. Selain mengenai email,juga dapat mengenai sementum.

· Kelas 6 : Terjadi pada ujung gigi posterior dan ujung edge insisal incisive. Biasanya pembentukkan yang tidak sempurna pada ujung tonjol/edge incisal rentan terhadap karies.

DAFTAR PUSTAKA

Ford, T. R. Pitt. 1993. Restorasi Gigi. Jakarta : EGC.

http://ilmucutpz.blogspot.com/2012/09/karies.html

Kidd, A. M. Edwina, Bechal Joysron Sally. Dasar-Dasar Jaries Penyakit dan Penanggulangan. 1991. Jakarta : EGC.