PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB...

66
PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KEKUATAN OTOT PERUT TERHADAP KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SISWA USIA 10-12 TAHUN LEMBAGA PENDIDIKAN SEPAK BOLA PUTRA WONOGIRI TAHUN 2009 SKIPPSI Oleh : Pradipta Ahdha Ardiana K4605034 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009

Transcript of PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB...

Page 1: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KEKUATAN OTOT

PERUT TERHADAP KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA DALAM PERMAINAN

SEPAK BOLA PADA SISWA USIA 10-12 TAHUN LEMBAGA PENDIDIKAN

SEPAK BOLA PUTRA WONOGIRI

TAHUN 2009

SKIPPSI

Oleh :

Pradipta Ahdha Ardiana

K4605034

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2009

Page 2: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

ii

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KEKUATAN OTOT

PERUT TERHADAP KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA DALAM PERMAINAN

SEPAK BOLA PADA SISWA USIA 10-12 TAHUN LEMBAGA PENDIDIKAN

SEPAK BOLA PUTRA WONOGIRI

TAHUN 2009

Oleh :

Pradipta Ahdha A

K4605034

SKRIPSI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2009

Page 3: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

iii

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Drs.H. Sunardi , M.kes Drs. Budhi Satyawan , M.pd

NIP. 131 918 125 NIP. 132 086 956

Page 4: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

iv

Skiripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk

memenuhi persyaratan mendapatkan gelar sarjana pendidikan.

Pada hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi :

(Nama Terang) (Tanda Tangan)

Ketua : Drs. Agus Mukholid, M.Pd .......................

Sekretaris : Drs. Waluyo, M.Or .......................

Anggota I : Drs. H. Sunardi, M.Kes .......................

Anggota II : Drs. Budhi Satyawan, M.Pd .......................

Disahkan oleh :

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.PdNIP. 131 658 563

Page 5: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

v

ABSTRAK

Pradipta Ahdha Ardiana. PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATANPEMBELAJARAAN DAN KEKUATAN OTOT PERUT TERHADAP KEMAMPUANMENYUNDUL BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SISWA USIA10-12 TAHUN LPSB PUTRA WONOGIRI TAHUN 2009.Skripsi,Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2009.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui : (1) Perbedaan pengaruh pendekatan

pembelajaraan teknis dan taktis terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan

sepak bola pada siswa usia 10-12 tahun LPSB Putra Wonogiri tahun 2009. (2) Perbedaan

pengaruh kekuatan otot perut tinggi dan kekuatan otot perut rendah terhadap kemampuan

menyundul bola dalam permainan sepak bola pada siswa usia 10-12 tahun LPSB Putra

Wonogiri tahun 2009. (3) Ada tidaknya interaksi antara pendekatan pembelajaraan dan

kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepak bola

pada siswa usia 10-12 tahun LPSB Putra Wonogiri tahun 2009.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Populasi dan sampel dalam

penelitian ini adalah siswa usia 10-12 tahun LPSB Putra Wonogiri tahun 2009 berjumlah

60 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah stratified random

sampling. Dari jumlah populasi 60 orang diambil 40 siswa berdasarkan hasil tes kekuatan

otot perut yang diklasifikasikan menjadi tiga yaitu kekuatan otot perut tinggi, sedang, dan

rendah. Sampel yang digunakan adalah 20 siswa kategori kekuatan otot perut tinggi dan

20 siswa kategori kekuatan otot perut rendah, sedangkan 20 siswa kategori kekuatan otot

perut sedang tidak digunakan dalam sampel. Teknik pengumpulan data dengan tes dan

pengukuran. Data yang dikumpulkan yaitu kekuatan otot perut dengan sit-ups test , dan

tes kemampuan menyundul bola dalam permainan sepak bola dari Soekatamsi. Teknik

analisis data yang digunakan adalah ANAVA 2 X 2 dan uji Newman Keuls.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan sebagai berikut : (1) Ada

perbedaan pengaruh signifikan pembelajaraan menyundul bola dengan pendekatan

pembelajaraan teknis dan taktis terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan

sepak bola pada siswa usia 10-12 tahun LPSB Putra Wonogiri tahun 2009.Pengaruh

peningkatan kemampuan menyundul bola yang ditimbulkan oleh pemberian perlakuan

Page 6: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

vi

bentuk pendekatan pembelajaraan yang berbeda yaitu pendekatan pembelajaraan teknis

dan pendekatan pembelajaraan taktis ternyata rata-rata peningkatannya berbeda,yaitu

0.25 dan 0.65. Hasil tersebut menunjukkan bahwa peningkatan terjadi lebih baik pada

pendekatan pembelajaraan taktis daripada pendekatan pembelajaraan teknis. (2) Ada

perbedaan pengaruh yang signifikasi kekuatan otot perut tinggi dan kekuatan otot perut

rendah terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepak bola pada siswa

usia 10-12 tahun LPSB Putra Wonogiri tahun 2009. Kelompok siswa yang memiliki

kekuatan otot perut tinggi rata-rata peningkatan lebih baik daripada kelompok siswa yang

memiliki kekuatan otot perut rendah. Rata-rata peningkatannya 0.55 dan 0.35 . (3) Ada

interaksi antara pendekatan pembelajaraan dan kekuatan otot perut terhadap kemampuan

menyundul bola dalam permainan sepak bola pada siswa usia 10-12 tahun LPSB Putra

Wonogiri tahun 2009. Secara keseluruhan penggunaan pendekatan pembelajaraan dapat

meningkatkan kemampuan menyundul bola karena pendekatan pembelajaraan dapat

meningkatkan kekuatan otot perut yang berpengaruh terhadap kemampuan menyundul

bola. Tetapi peningkatan ini ditentukan oleh tingkat tingkat kekuatan otot perut yang

dimiliki oleh siswa, jika kekuatan otot perut yang dimiliki tinggi maka hasil kemampuan

menyundul bola akan dapat optimal dengan baik tetapi jika kekuatan otot perut yang

dimiliki rendah maka hasil kemampuan menyundul bola kurang begitu optimal.

Page 7: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

vii

MOTTO

Barang siapa berjalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan

baginya jalan ke surga

( HR. Muslim )

Keraguan adalah kegagalan yang mungkin akan membuat kehilangan

kemenangan karena takut menghadapinya.

( William Shakespeare )

Seseorang akan menjadi bijaksana ketika dia mulai memperkirakan beberapa

dalam kebodohan.

( Penulis )

Masa depan adalah milik mereka yang percaya pada keindahan mimpinya

( Penulis )

Page 8: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

viii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan kepada :

Bapak dan Ibu tercinta,sebagai tanda

bakti dan hormatku

Adik-adikku tersayang

Cy’ckoo

Teman-teman Angkatan 2005

Adik-adik JPOK FKIP UNS

Almamater

Page 9: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

ix

KATA PENGANTAR

Dengan diucapakan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah NYA, sehingga dapat diselesaikan penulisan skripsi

ini.

Disadari bahwa penulisan skripsi ini banyak mengalami hambatan, tetapi berkat

bantuan dari beberapa pihak maka hambatan tersebut dapat diatasi. Oleh karena itu dalam

kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin untuk

mengadakan penelitian.

3. Ketua Program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Jurusan Pendidikan

Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

4. Drs. H. Sunardi, M.Kes. sebagai pembimbing I yang telah memberikan bimbingan

dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.

5. Drs. Budhi Satyawan, M.Pd. sebagai pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.

6. Pelatih LPSB Putra Wonogiri yang telah memberikan ijin penelitian.

7. Siswa usia 10-12 tahun LPSB Putra Wonogiri tahun 2009 yang telah bersedia

menjadi sampel penelitian.

8. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.

Semoga segala amal baik tersebut mendapatkan imbalan dari Tuhan Yang Maha

Esa. Akhirnya berharap semoga hasil penelitian yang sederhana ini dapat bermanfaat.

Surakarta, Juli 2009

Penulis

Page 10: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

x

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL…………………………………………………………………………... i

PENGAJUAN…………………………………………………………………… ii

PERSETUJUAN……………………………………………………………….... iii

PENGESAHAN…………………………………………………………………. iv

ABSTRAK ……………………………………………………………………..... v

MOTTO…………………………………………………………………….......... vii

PERSEMBAHAN……………………………………………………………….. viii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... . ix

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….. x

DAFTAR TABEL……………………………………………………………….. xiii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………. xvi

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………….. 1

A. Latar Belakang Masalah ………………………………………….. 1

B. Identifikasi Masalah……………………………………………….. 5

C. Pembatasan Masalah………………………………………………. 5

D. Perumusan Masalah……………………………………………….. 6

E. Tujuan Penelitian………………………………………………….. 6

F. Manfaat Penelitian………………………………………………… 7

BAB II. LANDASAN TEORI............................................................................... 8

A. Tinjauan Pustaka ............................................................................... 8

1. Permainan Sepakbola.................................................................... 8

2. Menyundul Bola............................................................................ 11

a. Pentingnya teknik menyundul bola.......................................... 11

b. Pelaksanaan teknik menyundul bola........................................ 12

c. Prinsip dasar pembelajaran teknik dasar bermain bola ............ 14

d. Tahapan dalam pembelajaran menyundul bola ....................... 14

Page 11: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

xi

e. Strategi dan pendekatan pembelajaran kemampuan

menyundul bola........................................................................ 15

3. Pembelajaran Menyundul Bola Dengan Pendekatan Teknis ........ 16

a. Definisi pendekatan pembelajaran teknis ................................ 16

b. Pelaksanaan pembelajaran menyundul bola dengan pendekatan

teknis ....................................................................................... 16

c. Kelebihan dan kelemahan pembelajaran menyundul bola

dengan pendekatan teknis ....................................................... 19

4. Pembelajaran Menyundul Bola Dengan Pendekatan Taktis......... 20

a. Definisi pendekatan pembelajaran taktis ................................ 20

b. Pelaksanaan pembelajaran menyundul bola dengan pendekatan

taktis......................................................................................... 21

c. Kelebihan dan kelemahan pembelajaran menyundul bola dengan

pendekatan taktis...................................................................... 23

5. Kekuatan Otot Perut ..................................................................... 24

a. Pengertian kekuatan ................................................................ 24

b. Pengertian otot perut ................................................................ 24

c. Manfaat otot perut ................................................................... 25

d. Peranan kekuatan otot perut dalam kemampuan menyundul

bola........................................................................................... 25

B. Kerangka Pemikiran...................................................................... 26

C. Perumusan Hipotesis .................................................................... 29

BAB III. METODE PENELITIAN………………………………………......... 30

A. Tempat Dan Waktu Penelitian ...................................................... 30

B. Metode Penelitian.......................................................................... 30

C. Variabel Penelitian ........................................................................ 31

D. Definisi Operasional Judul Penelitian ........................................... 32

E. Populasi Dan Sampel..................................................................... 32

F. Teknik Pengambilan Data ............................................................. 34

G. Teknik Analisis Data ..................................................................... 34

Page 12: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

xii

BAB IV. HASIL PENELITIAN .......................................................................... 39

A. Deskripsi Data.............................................................................. 39

B. Uji Prasyarat Analisis .................................................................. 42

C. Pengujian Hipotesis ..................................................................... 43

D. Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................... 45

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN........................................... 49

A. Simpulan ..................................................................................... 49

B. Implikasi ...................................................................................... 49

C. Saran ........................................................................................... 50

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………… . 52

LAMPIRAN…………………………………………………………………….... 54

Page 13: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

xiii

DAFTAR TABEL

HalamanTabel 1 Rancangan Penelitian..................................................................................... 30

Tabel 2 Ringkasan ANAVA Untuk Eksperimen Faktorial 2X2 ................................ 35

Tabel 3 Deskripsi Data Hasil Tes Menyundul Bola Tiap Kelompok Perlakuan

dan Kekuatan Otot Perut .............................................................................. 39

Tabel 4 Hasil Uji Normalitas dengan Liliefors........................................................... 42

Tabel 5 Hasil Uji Homogenitas dengan Uji Barlett .................................................... 42

Tabel 6 Ringkasan Keseluruhan Hasil Analisis Varians Dua Faktor ......................... 43

Tabel 7 Ringkasan Hasil Uji Rentang Newman Keuls ............................................... 44

Tabel 8 Pengaruh Sederhana, Pengaruh Utama dan Interaksi Faktor Utama

Terhadap Hasil Menyundul Bola .................................................................. 47

Tabel 9 Data Tes Kekuatan Otot Perut Pada Siswa Usia 10-12 Tahun LPSB

Putra Wonogiri Tahun 2009.......................................................................... 64

Tabel 10 Rangking Data Tes Kekuatan Otot Perut Pada Siswa LPSB Putra Wonogiri

Tahun 2009 .................................................................................................... 67

Tabel 11 Rekapitulasi Pembagian Kelompok Penelitian Berdasarkan Kekuatan

Otot Perut Pada Siswa Usia 10-12 Tahun LPSB Putra Wonogiri

Tahun 2009 .................................................................................................... 70

Tabel 12 Rekapitulasi Data Hasil Tes Awal dan Akhir Menyundul Bola

Kelompok Kekuatan Otot Perut Beserta Pembagian Ke Dalam Sel............. 73

Tabel 13 Rekapitulasi Data Tes Awal dan Akhir Menyundul Bola Pada Kelompok

1 & 3 ( Kelompok Pendekatan Pembelajaran Teknis)................................... 75

Tabel 14 Rekapitulasi Data Tes Awal dan Akhir Menyundul Bola Pada Kelompok

2 & 4 ( Kelompok Pendekatan Pembelajaran Taktis)................................... 76

Tabel 15 Tabel Kerja Menghitung Reliabilitas Hasil Tes Awal Kemampuan

Menyundul Bola ........................................................................................... 77

Tabel 16 Rekapitulasi Data Tes Awal , Tes Akhir, dan Nilai Peningkatan

Kemampuan Menyundul Bola Kelompok 1 & 2 dalam Permainan Sepak

Bola ............................................................................................................... 83

Page 14: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

xiv

Tabel 17 Rekapitulasi Data Tes Awal , Tes Akhir, dan Nilai Peningkatan

Kemampuan Menyundul Bola Kelompok 2 & 4 dalam Permainan Sepak

Bola ............................................................................................................... 84

Tabel 18 Uji Homogenitas Pembagian Kelompok Sel-sel Berdasarkan Hasil

Tes Awal ........................................................................................................ 85

Tabel 19 Hasil Perhitungan Data Untuk Uji Homogenitas dan Analisis Varians ........ 86

Tabel 20 Data Perhitungan Anava Eksperimen Faktorial 2X2..................................... 87

Tabel 21 Hasil Rentang Newman-Keuls....................................................................... 89

Page 15: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Cara Menyundul Bola ................................................................................. 13

Gambar 2 Diagram Nilai Rata-rata Tes Awal dan Tes Akhir Kemampuan

Menyundul Bola dalam Permainan Sepak Bola Tiap Kelompok

Berdasarkan Perlakuan dan Tingkat Kekuatan Otot Perut ........................ 41

Gambar 3 Histrogram Perbandingan Nilai Rata-rata Peningkatan Hasil

Kemampuan Menyundul Bola Antar Kelompok Perlakuan ....................... 41

Gambar 4 Bentuk Interaksi Nilai Peningkatan Hasil Kemampuan Menyundul Bola . 48

Gambar 5 Program Pembelajaraan Pendekatan Teknis............................................... 54

Gambar 6 Program Pembelajaraan Pendekatan Taktis7.............................................. 57

Gambar 7 Pelaksanaan Tes Kekuatan Otot Perut ........................................................ 61

Gambar 8 Pelaksanaan Tes Menyundul Bola ............................................................. 63

Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ................ 92

Page 16: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Program Pembelajaraan Pendekatan Teknis dan Taktis .......................... 54

Lampiran 2 Petunjuk Pelaksanaan Tes Sit-Ups .......................................................... 61

Lampiran 3 Petunjuk Pelaksanaan Kemampuan Tes Menyundul Bola ...................... 63

Lampiran 4 Data Tes Kekuatan Otot Perut Pada Siswa Usia 10-12 Tahun LPSB

Putra Wonogiri Tahun 2009.................................................................... 64

Lampiran 5 Rangking Data Tes Kekuatan Otot Perut Pada Siswa LPSB Putra

Wonogiri Tahun 2009.............................................................................. 67

Lampiran 6 Rekapitulasi Pembagian Kelompok Penelitian Berdasarkan Kekuatan

Otot Perut Pada Siswa Usia 10-12 Tahun LPSB Putra Wonogiri

Tahun 2009 .............................................................................................. 70

Lampiran 7 Rekapitulasi Data Hasil Tes Awal dan Akhir Menyundul Bola

Kelompok Kekuatan Otot Perut Beserta Pembagian Ke Dalam Sel........ 73

Lampiran 8 Rekapitulasi Data Tes Awal dan Akhir Menyundul Bola Pada Kelompok

1,2,3&4 ( Kelompok Pendekatan Pembelajaran Teknis dan Taktis) ....... 75

Lampiran 9 Tabel Kerja Menghitung Reliabilitas Hasil Tes Awal Kemampuan

Menyundul Bola....................................................................................... 77

Lampiran 10 UJi Normalitas Data Tes Awal Kelompok Perlakuan ............................. 79

Lampiran 11 Rekapitulasi Data Tes Awal , Tes Akhir, dan Nilai Peningkatan

Kemampuan Menyundul Bola dalam Permainan Sepak Bola................. 83

Lampiran 12 Uji Homogenitas Pembagian Kelompok Sel-sel Berdasarkan Hasil

Tes Awal .................................................................................................. 85

Lampiran 13 Hasil Perhitungan Data Untuk Uji Homogenitas dan Analisis Varians .. 86

Lampiran 14 Data Perhitungan Anava Eksperimen Faktorial 2X2............................... 87

Lampiran 15 Hasil Rentang Newman-Keuls................................................................. 89

Lampiran 16 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ............ 92

Page 17: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

xvii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sepak bola merupakan cabang olahraga yang sangat terkenal dan digemari oleh

semua lapisan masyarakat.. Namun, ternyata prestasi olahraga sepak bola di Indonesia

masih belum dapat berbicara banyak di tingkat regional apalagi di tingkat internasional.

Prestasi yang diperoleh Indonesia khususnya di bidang sepak bola masih ketinggalan jika

di bandingkan dengan negara Asia lainnya seperti, Korea Selatan, Cina , dan Jepang.

Kondisi ini perlu menjadi perhatian bagi pelatih dan pembina serta semua pihak yang

terkait dengan pembinaan prestasi sepak bola , untuk mengkaji kembali mengenai unsur-

unsur apa yang menyebabkan prestasi sepak bola masih ketinggalan. Dalam rangka

memajukan persepakbolaan Nasional Indonesia yang sekarang ini keadaanya kurang

menggembirakan perlu di tempuh berbagai upaya secara progresif.

Dalam upaya meningkatkan prestasi sepak bola perlu diupayakan pembinaaan

pelatihan untuk meningkatkan kualitas pemain . Dalam upaya peningkatkan kualitas

pemain , diperlukan peningkatan kualitas pembinaan dan pelatihan. Peningkatan kualitas

dalam pembinaan dan pelatihan oalahraga tersebut dapat dicapai dengan penerapan

berbagai disiplin ilmu dan teknologi yang terkait dalam pelatihan dan pembinaan

olahraga. Untuk meningkatkan prestasi dalam olahraga , harus melalui latihan yang baik

yaitu latihan yang dilakukan dengan pendekatan ilmiah terhadap ilmu-ilmu pengetahuan

yang terkait.

Upaya pembinaan yang pertama dilakukan adalah dengan pembinaan secara

massal yang dimulai semenjak usia dini. Melalui pembinaan sejak usia dini diharapkan

dapat memunculkan bibit-bibit pemain sepak bola yang akan dibina untuk menjadi

pemain yang berprestasi, sehingga akan menjunjung nama baik nusa, bangsa dan negara.

Dalam pembinaan prestasi sepak bola , latihan yang dilakukan harus ditujukan

untuk mengembangkan unsur-unsur yang diperlukan dalam sepak bola. Untuk dapat

bermain sepak bola dengan baik dan benar serta dapat berprestasi yang setingi-tingginya

dibutuhkan beberapa unsur. Menurut Soekatamsi (1991 : 14) ada 4

Page 18: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

xviii

kelengakapan pokok yang harus dimiliki oleh pemain , antara lain : ”( 1 ) Pembinaan

teknik ( kemampuan ), ( 2 ) Pembinaan fisik ( kesegaran jasmani) , ( 3 ) Pembinaan

taktik ( mental, daya ingat, kecerdasan) , dan ( 4 ) Pematangan juara”.

Dari keempat kelengkapan pokok tersebut, unsur teknik merupakan

kelengkapan yang paling fundamental dan menempati urutan pertama. Hal ini

menunjukan bahwa , penguasaan teknik dasar sepak bola merupakan syarat yang dimilki

oleh setiap pemain agar mampu bermain sepak bola dengan terampil Kemampuan teknik

dasar bermain dapat dicapai dengan latihan secara sistematis berulang-ulang stabil dan

selalu memberikan peningkatan beban secara bertahap. Teknik dasar bermain yang harus

dikuasai dalam permainan sepak bola antara lain adalah menendang bola, menyundul

bola, menggiring bola, melempar bola dan sebagainya.

Di Indonesia banyak sekali Lembaga Pendidikan Sepak Bola yang terbentuk

sebagai tempat pembinaan sepak bola tingkat pemula. Lembaga Pendidikan Sepak Bola

Putra Wonogiri merupakan salah satu Lembaga Pendidikan Sepak Bola yang tergolong

baru di kota Wonogiri. Keberadaan Lembaga Pendidikan Sepak Bola Putra Wonogiri

Menambah semangat baru di Wonogiri yang terkenal dengan kota Gaplek ini. Pembinaan

dan latihan di Lembaga Pendidikan Sepak Bola Putra Wonogiri dikelompokan

berdasarkan umur. Menurut Soekatamsi (1988 : 13) ”(1) Kelompok umur 7-9 tahun, (2)

Kelompok umur 10-12 tahun, (3) Kelompok umur 13-15 tahun, (4) Kelompok umur 16-

18 tahun, (5) Kelompok umur 18 tahun ke atas”. Pembinaan dan latihan didasarkan pada

kelompok umur dimaksudkan agar masing-masing kelompok suatu tim berdiri sendiri

dalam latihan. Hal ini disebabkan karena setiap kelompok umur memiliki perkembangan

dan pertumbuhan yang berbeda-beda, sehingga dalam menentukan beban latihan harus

disesuaikan dengan kelompok umur yang ada. Kebanyakan pemain-pemain dalam

Lembaga Pendidikan Sepak Bola masih relatif masih muda , sehingga kemungkinan

dapat berkembang cukup besar. Agar prestasinya dapat berkembang perlu mendapatkan

latihan secara intensif yang meliputi fisik, teknik, taktik dan mental.

Kemampuan menyundul bola merupakan salah satu unsur teknik dasar yang

penting dalam permainan sepak bola. Kemampuan menyundul bola akan ikut berperan

untuk memperoleh kemenangan dalam suatu pertandingan . Apalagi jika permainan

berlangsung dengan bola-bola atas. Dengan demikian untuk menjadi pemain yang handal,

Page 19: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

xix

seorang pemain sepak bola perlu didukung dengan kemampuan menyundul bola yang

baik. Pelatih sepak bola , khususnya di Lembaga Pendidikan Sepak Bola Putra Wonogiri

perlu membimbing agar pemainnya memiliki kemampuan menyundul bola dengan baik.

Untuk itu seorang pembina dan pelatih harus tepat dalam memilih dan menentukan cara

(metode) atau pendekatan yang baik, sehingga dapat mencapai hasil sesuai yang di

harapkan. Disamping itu juga, kemampuan menyundul bola dipengaruhi oleh

kemampuan fisik yang baik dari siswa itu sendiri. Timo Scheunemann (2005:26)

menyatakan, ”Teknik yang hebat tidak akan banyak berarti apabila tidak didukung oleh

stamina yang prima”. Hal ini artinya, seorang pemain sepak bola akan mampu melakukan

kemampuan menyundul bola dengan baik harus didukung kemampuan fisik yang baik

Pada umumnya struktur pembinaan dan latihan yang diterapkan dalam

Indonesia menekankan pada cabang olahraga yang isi materinya selalu ditekankan pada

pencapaian kemampuan teknik. Pembinaan dan latihan yang menekankan pada

kemampuan teknik merupakan cara belajar teknik suatu cabang olahraga yang dilakukan

secara berulang-ulang hingga terjadi otomatisasi gerakan yang efektif dan efisien.

Pembinaan dan latihan teknik difokuskan pada penguasaan unsur-unsur teknik dasar

secara terpisah-pisah. Pembinaan dan latihan teknik ini mempunyai tujuan untuk

meningkatkan penguasaan teknik suatu cabang olahraga, sehingga diharapkan siswa

memiliki kemampuan teknik untuk mendukung penampilannya dalam bermain suatu

cabang olahraga.

Pembelajaran kemampuan teknis menekankan pada penguasaan teknik suatu

cabang olahraga. Akan tetapi siswa tidak dapat merasakan atau memahami suasana

permainan yang sebenarnya dari teknik yang dipelajari . Pembelajaran teknis hanya

menekankan pada pengulangan-pengulangan gerakan yang dipelajari hingga betul-betul

teknik yang dipelajari dikuasai dengan baik.

Pada umumnya siswa cenderung kurang menyukai bentuk pembelajaran dengan

keterangan yang berbelit-belit. Namun siswa akan lebih senang dan gembira jika dalam

pembelajaran kemampuan olahraga hasrat gerak anak lebih tersalurkan dalam bentuk

permainan., meskipun kemampuan teknik yang dimilki belum memadai. Dengan bermain

akan dapat merangsang kemampuan berpikir dan pemahaman terhadap konsep gerakan

dari suatu cabang olahraga yang dipelajari. Pendekatan pembelajaran tersebut dinamakan

Page 20: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

xx

pendekatan taktis Kemampuan teknik yang belum memadai mengakibatkan permainan

yang dilakukan kurang menarik. Namun disisi lain, anak akan lebih bersemangat dalam

mengikuti tugas belajar, motivasi belajar meningkat. Dengan motivasi belajar yang baik,

diharapkan teknik yang dipelajari dikuasai dengan baik dan sesuai yang diharapkan.

Pembina dan pelatih di Lembaga Pendidikan Sepak Bola, dalam memberikan

materi teknik sepak bola, perlu menggunakan pendekatan pembelajaran yang baik.

Pendekatan pembelajaran yang baik memungkinkan pencapaian hasil yang lebih baik.

Pada umumnya para pembina dan pelatih di Lembaga Pendidikan Sepak Bola kurang

memikirkan bagaimana pendekatan pembelajaran yang efektif dan efisien dalam

pembinaan sepak bola.

Berdasarkan permasalahan diatas , pembelajaran yang akan dikaji dan diteliti ini

adalah pendekatan teknis dan taktis. Dari kedua pendekatan pembelajaran tersebut,

masing-masing memiliki penekanan atau ciri yang berbeda dalam pelaksanaan proses

belajar mengajar teknik suatu cabang olahraga khususnya teknik menyundul dalam

permainan sepak bola. Untuk mengetahui permasalahan tersebut perlu dibuktikan melalui

penelitian eksperimen, maka penelitian ini mengambil judul “Perbedaan Pengaruh

Pendekatan Pembelajaran dan Kekuatan Otot Perut terhadap Kemampuan Menyundul

Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga Pendidikan

Sepak Bola Putra Wonogiri Tahun 2009“.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas , masalah

dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Latihan dalam permainan sepak bola harus ditujukan pengembangan unsur fisik,

teknik, taktik, dan mental

2. Kemampuan menyundul bola pada siswa Lembaga Pendidikan Sepak Bola Putra

Wonogiri perlu ditingkatkan.

3. Pendekatan teknis-taktis dan kekuatan otot perut dapat digunakan untuk

meningkatkan kemampuan menyundul bola.

Page 21: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

xxi

4. Perlu dikaji pendekatan pembelajaran mana yang lebih baik untuk meningkatkan

kemampuan menyundul bola jika diterapkan pada siswa Lembaga Pendidikan Sepak

Bola Putra Wonogiri khususnya usia 10-12 tahun.

C. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari penafsiran yang berbeda maka permasalahan dalam

penelitian ini perlu dibatasi, agar penelitian ini lebih mendalam pengkajiannya. Adapun

pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pendekatan pembelajaran teknis untuk meningkatkan kemampuan menyundul bola

pada siswa usia 10-12 tahun Lembaga Pendidikan Sepak Bola Putra Wonogiri Tahun

2009.

2. Pendekatan pembelajaran taktis untuk meningkatkan kemampuan menyundul bola

pada siswa usia 10-12 tahun Lembaga Pendidikan Sepak Bola Putra Wonogiri Tahun

2009.

3. Kekuatan otot perut untuk meningkatkan kemampuan menyundul bola pada siswa

usia 10-12 tahun Lembaga Pendidikan Sepak Bola Putra Wonogiri Tahun 2009.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang dikemukakan ,

maka dirumuskan suatu masalah sebagai berikut :

1. Adakah perbedaan pengaruh antara pendekatan pembelajaran teknis dan taktis

terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepak bola pada siswa usia

10-12 tahun Lembaga Pendidikan Sepak Bola Putra Wonogiri Tahun 2009?

2. Adakah pengaruh kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam

permainan sepak bola pada siswa usia 10-12 tahun Lembaga Pendidikan Sepak Bola

Putra Wonogiri Tahun 2009?

3. Adakah interaksi antara pendekatan pembelajaran teknis dan taktis dengan kekuatan

otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepak bola pada

siswa usia 10-12 tahun Lembaga Pendidikan Sepak Bola Putra Wonogiri Tahun 2009.

Page 22: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

xxii

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini

mempunyai tujuan untuk mengetahui :

1. Perbedaan pengaruh antara pendekatan teknis dan taktis terhadap kemampuan

menyundul bola dalam permainan sepak bola pada siswa usia 10-12 tahun Lembaga

Pendidikan Sepak Bola Putra Wonogiri Tahun 2009.

2. Pengaruh kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan

sepak bola pada siswa usia 10-12 tahun Lembaga Pendidikan Sepak Bola Putra

Wonogiri Tahun 2009.

3. Interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan kekuatan otot perut terhadap

kemampuan menyundul bola dalam permainan sepak bola pada siswa usia 10-12

tahun Lembaga Pendidikan Sepak Bola Putra Wonogiri Tahun 2009

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini sangat erat dengan hasil yang dicapai. Adapun manfaat

yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :

1. Salah satu pertimbangan dalam melaksanakan pembinaan untuk meningkatkan

kemampuan menyundul bola dalam permainan sepak bola pada Lembaga Pendidikan

Sepak Bola Putra Wonogiri Tahun 2009.

2. Untuk memberikan informasi dan memperkaya pengetahuan tentang pengaruh

pendekatan teknis-taktis dan kekuatan otot perut terhadap peningkatan kemampuan ,

khususnya menyundul bola dalam permainan sepak bola.

3. Dapat dipakai sebagai bahan acuan untuk meningkatkan kemampuan menyundul bola

dalam permainan sepak bola.

Page 23: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

xxiii

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Permainan Sepak Bola

Permainan sepak bola adalah permainan yang dimainkan oleh dua regu, masing-

masing terdiri dari sebelas orang pemain. Tiap-tiap regu masing-masing berusaha

memasukan bola ke gawang lawan dan mencegah regu lawan memasukkan bola atau

membuat skor. Karena tiap regu dalam permainan ini sebelas orang, maka tim atau regu

dalam sepak bola sering disebut kesebelasan. Permainan sepak bola dimainkan diatas

lapangan rumput yang rata yang berbentuk empat persegi panjang. Sepak bola merupakan

olahraga permainan yang hampir seluruh permainanya menggunakan kaki, kecuali

penjaga gawang yang bebas menggunakan anggota tubuh manapun.

Sepak bola adalah permainan beregu yang dimainkan oleh dua regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk seorang penjaga gawang. Hampir seluruh permainan dilakukan dengan kemampuan mengolah bola dengan kaki, kecuali penjaga gawang dalam memainkan bola bebas menggunakan seluruh bagian atau anggota badannya dengan kaki atau tangannya (Soekatamsi, 1991:12).

Sepak bola merupakan salah satu jenis permainan yang memiliki prinsip-prinsip

yang sederhana, yaitu berusaha memasukan bola ke gawang lawannya sebanyak mungkin

dan berusaha menggagalkan serangan lawan untuk melindungi atau menjaga gawangnya

Page 24: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

xxiv

agar tidak kemasukkan bola. Dalam hal ini Jozef Sneyers (1998 : 3 ) menyatakan

bahwa ”Prinsip dalam sepak bola sederhana sekali yaitu membuat gol dan mencegah

jangan sampai lawan berbuat sama terhadap gawang sendiri”.

Kemampuan teknik merupakan faktor utama yang harus dikembangkan untuk

mencapai prestasi dalam permainan sepak bola. Sebab menurut Soekatamsi ( 1988 : 11 )

menyatakan bahwa ”Kelengkapan pokok yang fundamental sebagai dasar bermain

adalah teknik dasar dan kemampuan bermain yang lebih dahulu dibina disamping

pembinaan kelengkapan pokok yang lain”. Oleh karena itu unsur ini harus mendapat

perhatian yang serius bagi para pelatih , pembina maupun pemain sepak bola.

Kualitas kemampuan teknik dasar bermain yang dimilki setiap pemain sangat

menentukan tingkat kualitas permainan suatu kesebelasan sepak bola secara menyeluruh.

Hal ini sesuai dengan pendapat Jozef Sneyers (1988 : 80 )

yaitu bahwa ”Mutu permainan suatu kesebelasan ditentukan oleh penguasaan teknik

dasar tentang sepak bola”. Oleh karena penguasaan teknik dasar bermain ini harus

mendapat perhatian yang serius dan harus menjadi prioritas utama dalam latihan.

Dalam permainan sepak bola , ada beberapa macam kemampuan teknik dasar

yang harus dimiliki. Macam-macam teknik dasar bermain sepak bola menurut Remmy

Muchtar ( 1992 : 27 ) terdiri dari :

a. Teknik Badan, terdiri dari :1) Cara berlari

2) Cara melompat 3) Gerak tipu badan

b. Teknik bola, terdiri dari : 1) Teknik menendang bola 2) Teknik menahan bola (trapping)

3) Teknik menggiring bola (dribble) 4) Gerak tipu 5) Teknik menyundul bola (heading) 6) Teknik merebut bola (tackling) 7) Teknik lemparan ke dalam (throw-in) dan 8) Teknik penjaga gawang

Unsur pokok dalam permainan sepak bola adalah kemampuan memainkan

teknik memainkan bola. Pemain sepak bola yang baik tentunya jika menguasai berbagai

cara memainkan bola dengan baik. Macam-macam kemampuan teknik dasar memainkan

Page 25: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

xxv

bola yang harus dikuasai dalam permainan sepak bola menurut Joseph A. Luxbacher (

1997 : 213 ) adalah sebagai berikut :

1. Kemampuan mengoper bola2. Kemampuan menerima bola

3. Kemampuan menggiring dan melindungi bola4. Kemampuan mentakle bola5. Kemampuan menyundul bola6. Kemampuan menembak7. Kemampuan menjaga gawang.

Teknik dasar bermain bola merupakan bagian yang penting untuk mencapai

kemampuan teknik bermain bola. Dapat dikatakan kualitas menang- kalahnya suatu tim

dapat ditentukan oleh tingkat penguasaan teknik dasar para pemainnya. Dalam hal ini

Jozef Sneyers ( 1988 : 10 ) menyatakan bahwa, ”Mutu permainan suatu kesebelasan

dintentukan oleh suatu penguasaan teknik dasar tentang sepak bola. Taktik tanpa teknik

tidak mungkin , kecuali bila taktik itu sangat sederhana”.

Pendapat diatas menunjukkan bahwa, penguasaan teknik dasar bermain sepak

bola merupakan faktor yang akan mempengaruhi penampilan pemain maupun tim secara

kolektif, kualitas permainan dan penerapan taktik bermain sepak bola. Taktik permainan

tidak akan mempunyai arti, jika para pemainnya tidak menguasai teknik dasar bermain

sepak bola.

Untuk mencapai kerja sama tim yang baik diperlukan pemain-pemain yang dapat menguasai bagian-bagian dan macam-macam teknik dasar dan segala kemampuanbermain sepak bola, sehingga dapat memainkan bola dalam segala situasi denagn cepat, tepat dan cermat sehingga tidak membuang energi dan waktu (Soekatamsi, 1988 : 12).

Menguasai teknik dasar bermain sepak bola mempunyai peran penting terhadap

penampilan pemain secara individu maupun kolektif. Unsur-unsur teknik yang harus

dikuasai oleh pemain sepak bola meliputi teknik dasar tanpa bola dan teknik dasar

dengan bola . Teknik dasar tanpa bola merupakan landasan bagi pelaksanaan permainan

sepak bola . Setiap pemain harus menguasai berbagai jenis kemampuan teknik dasar baik

itu teknik tanpa bola maupun teknik memainkan bola. Hal ini dapat dicapai melalui

Page 26: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

xxvi

latihan teknik secara intensif. Menyundul bola merupakan salah satu unsur teknik yang

perlu dikuasai oleh pemain sepak bola.

2. Menyundul Bola

a. Pentingnya Teknik Menyundul Bola

Menyundul ( heading ) merupakan teknik dasar memainkan bola dengan

kepala. Bagian kepala yang biasa digunakan terutama adalah dahi. Teknik menyundul

bola cukup besar peranannya dalam permainan sepak bola, sehingga perlu dikuasai oleh

pemain sepak bola. Dalam hal ini Joseph A. Luxbacher (1997 :

87) mengemukakan bahwa ”Untuk menjadi pemain sepak bola yang

sempurna, anda harus mengembangkan kemampuan heading yang baik. Tendangan

gawang, tendangan sudut, operan bola tinggi dan penghadangan bola harus sering

dimainkan di udara dengan menggunakan kepala anda”.

Penguasaan terhadap teknik dasar menyundul bola akan memberikan beberapa

manfaat bagi pemain. Adapun kegunaan atau manfaat menyundul bola dalam permainan

sepak bola menurut Soekatamsi ( 1988 : 171 ) yaitu untuk :

1. Meneruskan bola atau mengoperkan bola pada teman.2. Memasukkan bola ke mulut gawang lawan untuk membuat gol.3. Memberikan umpan kepada teman untuk membuat gol.4. Menyapu bola di daerah pertahanan sendiri untuk mematahkan serangan lawan.

Kemampuan menyundul bola memberikan manfaat yang besar dalam

permainan sepak bola. Melalui sundulan kepala, pemain dapat mengoperkan bola kepada

teman, hal ini lebih efektif lagi jika operan lewat bawah dijaga ketat lawan. Sundulan

kepala dapat juga digunakan untuk mengumpankan bola untuk dimasukkan ke gawang

lawan atau langsung membuat gol, seperti yang telah diuraikan diatas. Teknik menyundul

bola juga efektif digunakan sebagai teknik pertahanan, terutama untuk menyapu bola

yang datangnya tinggi (melambung). Apabila lawan melakukan serangan cepat dengan

umpan bola yang tinggi (melambung), sundulan kepala sangat efektif untuk mematahkan

serangan tersebut.

Page 27: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

xxvii

Kemampuan menyundul bola bertambah penting peranannya terutama dalam

usaha melakukan perebutan bola di udara dan untuk menciptakan gol.

Selama pertandingan sepak bola banyak sekali tendangan atau operan yang dilakukan

dengan melambung tinggi. Untuk memenangkan perebutan bola melambung , tim

kesebelasan diantaranya harus menguasai teknik menyundul bola dengan

baik. Hal ini sesuai dengan pendapat Wiel Coerver ( 1985

: 161) menyatakan bahwa ”Kemampuan menyundul bola secara terarah bertambah

penting artinya apabila lawan bermain dengan sistem bertahan , sehingga ruang

geraknya hanya ada lewat kepala.Semakin banyak gol yang secara langsung atau

tidak langsung tercipta dari duel udara”

Sundulan bola yang dilakukan di depan gawang, sangat sulit diantisipasi oleh

penjaga gawang, sehingga tidak sedikit banyak gol yang tercipta melalui sundulan

kepala. Tidak mengherankan jika seoramg pemain yang memiliki keahlian dalam

menyundul bola sangat dicari di suatu tim kesebelasan. Mengingat pentingnya

kemampuan menyundul bola maka, kemampuan menyundul bola sangat perlu dikuasai

oleh para pemain sepak bola. Tiap pemain perlu diberikan latihan menyundul bola agar

memiliki kemampuan yang lebih dalam menyundul bola.

b. Pelaksanaan Teknik Menyundul Bola

Agar dapat menguasai kemampuan teknik dasar menyundul bola, pemain harus

menguasai dasar-dasar gerakan yang ada dalam menyundul bola. Adapun menurut

Soekatamsi (1988: 171), dasar-dasar teknik menyundul bola adalah sebagai berikut :

1) Lari menjemput arahnya datangnya bola, pandangan mata tertuju ke arah bola 2) Otot leher kuatkan , untuk menyundul bola digunakan dahi yaitu daerah kepala

ke atas kening di bawah rambut kepala. 3) Badan digerakkan , ditarik ke belakang melengkung pada daerah pinggang .

kemudian dengan gerakan seluruh tubuh yaitu kekuatan otot-otot perut , dorongkan panggul dan kaki ( lutut bengkok diluruskan ) badan diayunkan ke depan hingga dahi tepat mengenai bola .

4) Pada waktu menyundul bola mata tetap terbuka dan selalu mengikuti arah datangnya bola dan kemana bola diarahkan dan selanjutnya diikuti gerakan lanjutan untuk segera mencari posisi.

Page 28: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

xxviii

Dalam melakukan sundulan bola, perkenaan kepala terhadap bola harus tepat di

dahi. Pada saat dahi impact dengan bola otot leher harus dikuatkan, agar pantulan bola

lebih keras. Pandangan mata, harus selalu tertuju pada bola agar perkenaan dengan bola

tepat. Gerakan menyundul bola harus dilakukan secara serentak yaitu dari gerakan kaki,

perut, dan kepala. Mengenai pelaksanaan teknik dasar menyundul bola dapat dilihat pada

gambar berikut:

Gambar 1 . Gerakan menyundul bola

( Soekatamsi, 1988 : 173 )

Berdasarkan uraian diatas dapat dikemukakan bahwa, pembelajaran

kemampuan merupakan proses yang dilakukan untuk meningkatkan tingkat efisiensi dan

efektifitas dalam melakukan gerakan yang kompleks, yang di dalam melaksanakannya

memerlukan koordinasi beberapa bagian tubuh atau bagian-bagian tubuh secara

keseluruhan, untuk memperoleh keberhasilan sesuai dengan situasi yang dihadapi. Dalam

pembelajaran kemampuan gerak, konsep kesiapan belajar siswa penting untuk

diperhatikan. Kesiapan belajar dari aspek fisik-fisiologis merupakan faktor mendasar bagi

penguasaan kemampuan gerak.

Page 29: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

xxix

c. Prinsip Dasar Pembelajaran Teknik Dasar Bermain Sepak Bola

Pembelajaran yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan menyundul bola

harus dilakukan secara berulang-ulang dengan berdasarkan prinsip-prinsip pembelajaran

yang benar. . Dalam melakukan latihan , ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh

pelatih :

1) Ulangilah melatih suatu gerakan , sampai terlihat dapat dikuasai dengan sempurna.

2) Perbaikilah segera kalau ada gerakan yang salah. 3) Adakah variasi materi pada pembelajaran . Gerakannya sendiri tetap sama , akan

tetapi dilakukan dalam situasi dan susuna yang saling berbeda. 4) Dalam sepak bola, suatu gerakan tidak pernah berdiri sendiri, tetapi selalu

diikuti gerakan yang lain. Misalnya, kalau bola kita kuasai maka yang akan kita lanjutkan dengan sebuah operan, atau tembakan ke arah gawang lawan. ( Jozef Sneyers, 1988 ; 11 )

Tujuan pembelajaran teknik adalah terbentuknya kemampuan gerakan secara

otomatis dan reflektif. Otomatis gerakan dapat terbentuk melalui pengulangan secara

sistematis. Oleh karena pembelajaran yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan

menyundul bola harus dilakukan secara berulang-ulang dengan berdasarkan

prinsip-prinsip gerakan yang benar. Melalui pengulangan dengan berdasarkan prinsip

gerakan yang benar tersebut maka akan dapat dihasilkan otomatisasi gerakan menyundul

dengan gerakan yang benar.

d. Tahapan Dalam Pembelajaran Keterampilan

Penguasaan suatu keterampilan tidak dapat dicapai dengan mudah, tetapi

diperlukan proses latihan yang cukup panjang. Menurut Sugiyanto ( 1994 : 45 )

menyatakan bahwa ”Untuk mempelajari suatu keterampilan tiap atlet harus melalui

proses yang terdiri dari tiga tahapan atau fase yaitu, ( 1 ) fase kognitif, ( 2 ) fase

asosiatif, ( 3 ) fase otonom”.

Agar bisa melakukan gerak tertentu, terlebih dahulu pemain harus tahu tentang

gerakan yang akan dilakukan. Dalam fase kognitif, gerakan yang akan dilakukan

terkonsep di dalam pikiran. Fase asosiatif yaitu suatu fase menghubung-hubungkan

bagian-bagian gerakan yang telah mampu dilakukan sebelumnya. Dengan praktek-

praktek berulang atau drilling rangkaian gerakan itu makin bisa dikuasai, sehingga

Page 30: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

xxx

kesalahan-kesalahan yang dilakukan semakin berkurang. Fase otonom atau fase akhir

yaitu suatu fase dimana gerakan-gerakan kemampuan sudah mampu dilakukan hampir

secara otomatis. Gerakan dapat dilakukan dengan lancar, tidak terputus-putus, akurat,

penampilan terbaiknya bisa dicapai secara stabil.

Dalam mempelajari suatu pola gerak kemampuan diperlukan jangka waktu

tertentu. Lama waktu yang diperlukan untuk mempelajari suatu kemampuan sesuai

dengan jenis kemampuan yang dipelajari. Semakin kompleks jenis kemampuan gerak

yang dipelajari, waktu yang diperlukan semakin lama.

e. Strategi dan pendekatan pembelajaran kemampuan menyundul bola

Dalam melakukan pembelajaran menyundul bola diperlukan strategi pendekatan

pembelajaran yang sesuai. Guru memerlukan penguasaan strategi mengajar yang baik,

yang dimaksud dengan strategi mengajar, menurut Sugiyanto ( 1998 : 427 )

mengatakan, ”Pengaturan penerapan cara-cara mengajar agar proses belajar bisa

berlangsung dengan baik dan tujuannya bisa tercapai”. Guru perlu memiliki kemampuan

modifikasi komponen-komponen yang ada dalam proses pengajaran. Dalam mempelajari

kemampuan teknik menyundul bola diperlukan bentuk dan penataan lingkungan

pembelajaran yang sesuai. Pembelajaran menyundul bola dapat dilakukan dengan

bentuk, situasi dan posisi pemain yang bermacam-macam. Adapun bentuk-bentuk

pembelajaran yang dapat digunakan untuk melatih kemampuan menyundul bola,

menurut Soekatamsi ( 1988 : 174-181 ) diantaranya adalah :

1) Bola dilemparkan ke atas bola jatuh disundul–sundul atau di timang- timang dengan dahi.

2) Latihan menyundul bola pada dinding.

3) Latihan menyundul bola berpasangan.4) Latihan menyundul bola dengan di gantung.

Di samping bentuk-bentuk tersebut, masih banyak lagi bentuk pembelajaran

menyundul bola yang dapat digunakan, seperti pembelajaran menyundul bola dengan

formasi melingkar, permainan menyundul bola tiga pemain dengan posisi segitiga,

permainan menyundul bola melalui net dan sebagainya. Pelatih dapat membuat posisi

dan bentuk pembelajaran menyundul bola secara bervariasi, agar jalannya pembelajaran

Page 31: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

xxxi

labih menarik dan menyenangkan. Dengan pembelajaran yang sistematis, teratur dan

kontinyu serta dengan bentuk pembelajaran yang sesuai, maka penguasaan kemampuan

teknik menyundul bola akan dapat tercapai.

Bentuk-bentuk pembelajaran atau latihan tersebut dapat dilaksanakan dengan

prosedur yang berbeda. Prosedur pembelajaran kemampuan, khususnya dalam permainan

sepak bola dapat dilakukan dengan pendekatan teknis dan pendekatan taktis. Pendekatan

teknis dan pendekatan taktis, secara praktis sering digunakan dalam pembelajaran

menyundul bola. Melalui pembelajaran yang sistematis, teratur dan kontinyu serta dengan

pendekatan yang sesuai, maka penguasan kemampuan dapat tercapai. Dalam

pelaksanaan proses pembelajaran sepak bola, khususnya teknik menyundul bola ,

pembina atau pelatih dapat menggunakan berbagai jenis pendekatan pembelajaran.

3. Pembelajaran Menyundul Bola Dengan Pendekatan Teknis

Dalam proses pembelajaran terdapat komponen siswa dalam proses belajar dan

pengajar yang mamberikan materi pembelajaran ( mengajar ). Mengajar merupakan

kegiatan yang dilakukan oleh guru atau pengajar untuk memberikan perubahan kepada

siswa. Rusli Lutan (1988: 36 ) menyatakan bahwa ”Mengajar adalah seperangkat

kegiatan sengaja oleh seseorang yang memiliki pengetahuan atau kemampuan yang lebih

daripada yang diajar”.

Mengajar merupakan sesuatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang yang

memiliki pengetahuan atau kemampuan yang lebih daripada yang diajar, untuk

memberikan sesutau pengertian, kecakapan, atau ketangkasan. Kegiatan mengajar

meliputi penyampaian pengetahuan, menularkan sikap, kecakapan atau kemampuan

yang diatur sesuai dengan lingkungan menghubungkannya dengan subyek yang sedang

belajar. Untuk mencapai hasil belajar yang optimal dibutuhkan pendekatan pembelajaran

yang tepat.

a. Definisi Pendekatan Pembelajaran Teknis

Pembelajaran merupakan kegiatan belajar yang menjaga dan mendorong

tercapainya tujuan pengajaran. Dengan demikian, pembelajaran merupakan suatu proses

Page 32: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

xxxii

membuat orang belajar atau memanipulasi lingkungan sehingga memberikan kemudahan

kepada orang lain untuk belajar.

Pendekatan teknis merupakan suatu sistem pendekatan pembelajaran secara

tradisional, Pendekatan teknis ini merupakan cara belajar dimana untuk mempelajari

suatu teknik cabang olahraga dilakukan secara berulang-ulang.hingga menguasai gerakan

yang otomatis. Hal ini dikemukakan oleh Beltasar Tarigan (2001: 15) menyatakan

bahwa, ”Pembelajaran dengan pendekatan teknis menekankan pada penguasaan

kemampuan atau teknik dasar suatu cabang olahraga”.

Berdasarkan pendapat diatas menunjukkan bahwa, pendekatan pembelajaran

teknis hanya menekankan pada penguasaan teknik suatu cabang olahraga agar siswa

memiliki kemampuan teknik yang memadai. Akan tetapi siswa belum mengalami atau

menemui situasi yang sebenarnya dari teknik yang dipelajari dalam situasi permainan

yang sebenarnya. Siswa tidak menjumpai atau tidak pernah mendapat rintangan dari

siswa lain yang membuat kesulitan dalam pelaksanaan teknik sebagaimana yang terjadi

dalam permainan sebenarnya.

b. Pelaksanaan Pembelajaran Menyundul Bola Dengan Pendekatan Teknis

Pembelajaran menyundul bola dengan pendekatan teknis adalah cara belajar

dimana guru menyampaikan teknik gerakan menyundul bola dan selanjutnya

memberikan contoh atau demonstrasi agar siswa mengetahui konsep gerakan menyundul

bola yang benar.

Dalam pembelajaran pendekatan teknis ini, keaktifan siswa malakukan tugas

ajar sangat dituntut agar teknik yang dipelajari dikuasai dengan baik, Rusli Lutan (

1988 : 399 ) menyatakan bahwa ”Keaktifan sendiri dari pihak siswa merupakan kunci

utama penguasaan dan pemantapan gerak. Kelangsungan proses latihan pada tahap

berikutnya ialah penguasaan teknik yang ideal. Hal ini tergantung pada inisiatif dan self-

activity dari pihak itu sendiri”.

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, suatu teknik akan dapat dikuasai siswa

dengan baik apabila siswa melakukan secara terus menerus dan berulang-ulang.

Keaktifan berlatih sangat dituntut dalam pendekatan teknis. Sedangkan guru bertugas

mengarahkan penguasaan gerak, melakukan koreksi dan evaluasi setiap terjadinya

Page 33: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

xxxiii

kesalahan teknik. Koreksi ini sangat penting dalam pendekatan teknis. Kesalahan teknik

yang dibiarkan akan terjadi pola gerakan teknik yang salah. Jika hal ini dibiarakan,

siswa tidak akan tahu teknik gerakan yang baik dan benar.

Pelaksanaan pembelajaran menyundul bola dengan pendekatan teknis dalam

penelitian yaitu, guru menjelaskan teknik gerakan menyundul bola yang baik dan benar.

Selanjutnya guru memberikan contoh atau demonstrasi teknik menyundul bola yang baik

dari kaki tumpu, bagian kepala yang digunakan untuk menyundul, sikap badan ,

pandangan mata dan bagian bola yang disundul.

Untuk meningkatkan motivasi dan semangat belajar siswa, guru harus mampu

menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan agar siswa terlibat aktif melaksanakan

tugas ajar. Menciptakan kondisi belajar yang menggairahkan adalah sangat penting agar

siswa terhindar dari rasa bosan. Situasi belajar yang tidak menyenangkan akan

mengakibatkan menurunnya semangat belajar siswa, sehingga tujuan pembelajaran tidak

tercapai.

c. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Menyundul Bola dengan Pendekatan

Teknis

Pembelajaran menyundul bola dengan pendekatan teknis, pembelajaran ini

dapat diidentifikasi kelebihan dan kelemahannya. Kelebihan pembelajaran menyundul

bola dengan pendekatan teknis antara lain :

1) Siswa dapat memahami, mengerti dan menguasai teknik menyundul bola yang

baik dan benar.

2) Kesalahan teknik dapat dicermati oleh guru lebih dini, dan guru dapat segera

membetulkan kesalahan teknik.

3) Siswa dapat mengetahui gerakan teknik yang salah, sehingga siswa dapat

terhindar dari pola gerakan teknik yang salah

Page 34: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

xxxiv

4) Dengan menguasai teknik gerakan menyundul bola yang baik, sehingga siswa

akan memilki kemampuan teknik yang baik dan dapat mendukung

kemampuannya dalam bermain sepak bola.

5) Dapat meminimalkan kesalahan teknik menyundul bola selama bermain sepak

bola.

Sedangkan kelemahan pembelajaran menyundul bola dengan pendekatan teknis

antara lain :

1) Hasrat gerak siswa tidak dapat terpenuhi sehingga siswa akan cepat bosan,

karena siswa mengulang-ulang gerakan yang sama secara terus-menerus.

2) Pendekatan teknis ini kurang memberikan tantangan karena siswa tidak

mengalami penggunaan teknik yang dipelajari dalam situasi permainan yang

sebenarnya.

3) Siswa kurang mengerti penggunaan dari teknik yang dipelajari dalam permainan

yang sesungguhnya.

4) Siswa kurang mengerti keterkaitan antara teknik yang dipelajari dengan teknik

yang lain dalam situasi permainan sesungguhnya. Beltasar Tarigan (2001 :13)

menyatakan bahwa, ”Kekurangannya bahwa kemampuan teknik dasar,

diajarkan kepada siswa sebelum siswa mampu memahami keterkaitan, atau

relevansi teknik-teknik dasar tersebut dengan penerapannya di dalam permainan

yang sebenarnya”.

5) Penguasaan teknik yang baik dan benar , belum jaminan akan memilki

kemampuan bermain, karena siswa belum memahami situasi permainan yang

sebenarnya. Beltasar Tarigan ( 2001 : 15 ) menyatakan bahwa, ”siswa

memang terampil dalam melakukan setiap teknik dasar, tetapi kalau sudah

bermain, kemampuannya itu tidak dapat dimanfaatkan atau digunakan sebaik-

baiknya ”.

4. Pembelajaran Menyundul Bola Dengan Pendekatan Taktis

a. Definisi Pendekatan Taktis

Page 35: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

xxxv

Merencanakan pembelajaran yang dapat memacu siswa untuk berlatih dan

bermain serta menikmati permainan merupakan tugas seorang pelatih. Para siswa

menginginkan suasana pembelajaran yang mengasyikkan, menggairahkan dan juga

sebagai sarana untuk meningkatakan kebugaran jasmani. Umumnya para siswa kurang

menyukai penjelasan yang berbelit-belit, atau berbaris dalam waktu yang lama untuk

memperoleh kesempatan atau giliran melakukan suatu teknik menyundul bola. Hal-hal

semacam ini dirasakan sangat membosankan bagi siswa.

Pendekatan taktis dalam pengajaran sepak bola menekankan pada aspek

bagaimana membelajarkan siswa untuk memahami konsep bermain. Sebagai contoh

untuk permainan sepak bola yang harus diajarkan adalah konsep bermain sepak bola,

bukan mengajarkan permainan sepak bola tingkat tinggi yang sulit dilakukan oleh siswa.

Melalui pendekatan taktis , diharapkan akan meningkatkan motivasi dan minat para siswa

terhadap konsep bermain, yang pada akhirnya akan meningkatkan kemampuannya dalam

sepak bola.

Pendekatan taktis merupakan cara belajar yang dalam pelaksanaanya dilakukan

dalam bentuk bermain atau permainan. Menurut Amung Ma’mun &

Toto Subroto ( 2001 : 7) menyatakan bahwa ”Pendekatan taktis dalam permainan adalah

untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang konsep bermain melalui penerapan teknik

yang tepat sesuai dengan masalah atau situasi dalam permainan sesungguhnya ”.

Pendapat lain dikemukakan Beltasar Tarigan ( 2001 : 17 ) menyatakan bahwa

”Pengajaran melalui pendekatan taktis adalah meningkatkan kemampuan bermain siswa,

dengan melibatkan kombinasi dari kesadaran taktis dan penerapan kemampuan teknik

dasar kedalam bentuk yang sebenarnya”

Berdasarkan pendapat diatas menunjukkan bahwa, pendekatan taktis menuntut

kesadaran taktis siswa yaitu kemampuan untuk mengidentifikasi masalah-masalah taktik

yang muncul dalam permainan berlangsung sekalian kemampuan memilih jawaban yang

tepat untuk pemecahannya. Keunikan dari kegiatan bermain terletak pada proses yaitu

pemain memberikan keputusan untuk melakukan dan menerapkan suatu teknik secara

tepat dalam situasi yang berubah-ubah. Keputusan yang diambil secara tepat dalam

situasi bermain merupakan faktor penting. Apabila siswa kurang memahami kondisi

Page 36: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

xxxvi

permainan, hal ini akan berdampak terhadap kemampuannya dalam mengidentifikasi

teknik yang benar pada situasi tertentu dalam permainan sepak bola.

b. Pelaksanaan Pembelajaran Menyundul Bola Dengan Pendekatan Taktis

Pembelajaran menyundul bola dengan pendekatan taktis yang dimaksud adalah

cara belajar menyundul bola yang pelaksanaanya dilakukan dalam bentuk permainan

kecil. Soekatamsi ( 1988 : 218) menyatakan bahwa ”Permainan kecil dimaksudkan

untuk cermatnya cara belajar kemampuan bermain sepak bola dan merupakan adegan-

adegan yang mirip dengan situasi yang sesungguhnya dalam bentuk kecil atau

penyederhanaan bentuk permainan”.

Pembelajaran menyundul bola dengan pendekatan taktis dilakukan dalam

bentuk permainan kecil, dimana ukuran lapangan lebih kecil, jumlah pemain sedikit dan

peraturan yang diterapkan lebih sederhana. Dalam pelaksanaan permainannya khusus

menggunakan atau cara melakukan permainan hanya dengan teknik dasar menyundul

bola.

Dalam pembelajaran melalui pendekatan taktis ini, terdapat dua kelompok

pemain yang saling berhadapan. Dalam permainan ini pemain melakukan pertandingan

menyundul bola, seperti permainan sepak takraw atau bola voli. Siswa berusaha meraih

kemenangan dalam permainan dengan melakukan menyundul bola yang benar melalui

atas net.

Selama pembelajaran siswa aktif bergerak meskipun dia tidak sedang

menguasai bola. Dengan demikian, aktifitas gerak anak pada pendekatan taktis lebih

banyak dibandingkan dengan pendekatan teknis. Dengan demikian, pendekatan taktis

merupakan pendekatan yang cocok digunakan dalam pembelajaran sepak bola karena

sesuai dengan minat dan keinginan anak. Dengan pendekatan taktis banyak hal yang

diperoleh anak, baik dari segi kesehatan, pengembangan kepribadian, kreatifitas,

maupun sikap sosialnya.

Permainan merupakan cara untuk menciptakan suasana kompetitif pada siswa,

seperti untuk mencapai kemenangan yang peraturannya telah disepakati terlebih dahulu.

Motivasi atau dorongan belajar berperanan penting bagi tercapainya tujuan pembelajaran,

oleh karena itu siswa perlu ditumbuhkan motivasi dan semangat belajarnya. Motivasi

Page 37: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

xxxvii

belajar dapat ditumbuhkan diantaranya melalui penciptaan rasa kompetitif. Dalam hal ini

Sugiyanto ( 1998 : 330) mengemukakan bahwa ”Mengenai semangat berusaha bisa

ditimbulkan atau ditingkatkan antara lain melalui cara menciptakan suasana kompetitif di

antara pelajar. Dengan adanya suasana kompetitif , pelajar akan berusaha berbuat sebaik-

baiknya untuk bisa lebih baik dari teman-teman yang lain”.

Adanya sifat kompetitif ini membawa peserta merasa tertantang untuk

memperoleh kemajuan dan berusaha mangatasi setiap problem yang mereka temui dalam

permainan. Sedangkan dengan adanya peraturan dapat menumbuhkembangkan sikap

disiplin, saling menghargai dan bertanggung jawab dalam mentaati peraturan yang

berlaku secara seksama. Terciptanya suasana yang kompetitif ini dapat meningkatkan

semangat dan motivasi siswa untuk melakukan aktifitas gerak dengan sebaik-baiknya.

c. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Menyundul Bola dengan Pendekatan

Taktis

Pembelajaran menyundul bola dengan pendekatan taktis menuntut kreatifitas

siswa untuk berfikir dan memahami pola permainan dan memecahkan masalah yang

terjadi didalam permainan. Dalam hal ini siswa berperan penting untuk mengambil

keputusan yang tepat sesuai dengan permasalahan yang terjadi dalam permainan.

Bentuk pembelajaran tentu memilki kelebihan dan kelemahan. Bertolak dari

pengertian pendekatan taktis diatas, pembelajaran ini memilki kelebihan antara lain :

1) Hasrat gerak siswa terpenuhi sehingga dapat menimbulkan rasa senang dan

gembira serta motivasi belajar meningkat.

2) Dengan bermain berarti siswa aktif bergerak sehingga dapat meningkatkan

kesegaran jasmani siswa.

3) Siswa dapat terlibat aktif dalam pembelajaran serta dapat meningkatkan

penampilan siswa dalam bermain.

4) Dapat merangsang kemampuan berfikir, memecahkan masalah, dan mengambil

keputusan yang tepat sesuai yang terjadi dalam permainan.

5) Dapat meningkatkan kerjasama dan kekompakan tim.

Page 38: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

xxxviii

6) Meningkatkan kemampuan siswa untuk menilai dirinya sendiri dan

kemampuannya dalam proses pengajaran.

Sedangkan kelemahan pembelajaran menyundul bola dengan pendekatan taktis

antara lain :

1) Permainan akan menjadi tidak menarik apabila siswa belum menguasai teknik

menyundul bola yang memadai.

2) Kemungkinan besar akan sering terjadi kesalahan teknik dan siswa tidak

mampu mengenalinya.

3) Bola akan sering mati ( keluar ) lapangan apabila teknik menyundul bola kurang

memadai , sehingga dalan suatu game akan cepat terselesaikan.

4) Guru atau pembina akan mengalami kesulitan untuk mengontrol kesalahan

teknik yang dilakukan siswa.

5. Kekuatan Otot Perut

a. Pengertian Kekuatan

Kekuatan merupakan salah unsur dari komponen kondisi fisik yang diperlukan

pada setiap cabang olahraga sesuai dengan karakteristik cabang olahraga tersebut.

Kekuatan otot adalah unsur komponen kondisi fisik yang sangat penting dalam

meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan karena :

1) Kekuatan merupakan daya penggerak setiap aktivitas fisik.

2) Kekuatan memegang peranan penting dalam melindungi otot dari

kemungkinan cidera.

3) Latihan kekuatan dapat membantu membentuk postur tubuh yang ideal .

4) Dengan kekuatan dapat memperkuat persendian.

Sajoto (1988) berpendapat bahwa ”Kekuatan adalah komponen kondisi fisik

yang menyangkut masalah kemampuan seorang atlet pada saat mempergunakan otot-

ototnya, menerima beban dalam waktu kerja tertentu”. Berdasarkan pengertian tersebut

diatas dapat disimpulkan bahwa kekuatan adalah kemampuan otot atau sekelompok otot

untuk mengerahkan tenaga maksimal dalam menahan beban tertentu dalam suatu

aktivitas dengan waktu terbatas.

Page 39: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

xxxix

b. Pengertian Otot Perut

Setiap aktivitas atau melakukan kegiatan olahraga, otot merupakan komponen

tubuh yang dominan dan tidak dapat dipisahkan. Semua gerakan yang dilakukan oleh

manusia karena adanya otot, tulang , persendian, ligamen serta tendon, sehingga gerakan

dapat terjadi melalui gerakan otot serta jumlah serabut otot yang diaktifkan.

Pengertian kekuatan otot perut yaitu kemampuan dari sekelompok otot perut

untuk melakukan kerja secara maksimal dalam waktu yang singkat. Dalam gerakan

menyundul bola, otot-otot tengah badan khususnya otot perut sangat berperan

didalamnya. Sadoso Sumosardjuno ( 1994 : 48 ) menyatakan bahwa, ”Setiap cabang

olahraga apapun memerlukan tengah badan yang kuat”. Hampir semua aktivitas yang

melibatkan gerakan kaki, kepala atau lengan seperti menendang, menyundul, melempar,

dan menolak melibatkan kontraksi otot-otot perut, sehingga untuk memperoleh kualitas

otot perut yang baik, maka harus dilatih secara benar.

c. Manfaat Otot Perut

Keberadaan otot perut sangat berperan penting dalam aktivitaas sehari-hari atau

kegiatan olahraga. Sadoso Sumosardjuno (1994 : 48) menyatakan bahwa, ”Bagian

tengah badan yang berkembang dengan baik selalu dapat menghasilkan gerakan

semaksimal mungkin”.

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa , keberadaan otot perut sangat penting

dalam melakukan aktivitas yang melibatkan gerakan badan. Dengan berkembangnya

otot-otot perut , maka gerakan menyundul bola akan menjadi lebih maksimal sehingga

akan diperoleh gerakan yang baik sesuai dengan tujuan dari gerakan tersebut. Dalam

gerakan menyundul bola , keberadaan otot-otot perut sangat membantu dalam gerakan

ayunan badan . Pada saat gerakan ayunan badan tersebut, otot-otot perut ikut berkontraksi

dengan kuat dan cepat. Agar ayunan badan pada saat menyundul bola dapat dilakukan

dengan maksimal, maka otot-otot perut harus dikerahkan dengan kuat dan cepat,

sehingga akan dapat berdiri dengan sikap yang sempurna.

d. Peranan Kekuatan Otot Perut Dalam Kemampuan menyundul Bola

Page 40: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

xl

Menyundul bola merupakan teknik dasar memainkan bola dengan kepala.

Bagian kepala yang digunakan adalah dahi. Dalam gerakan menyundul bola , otot-otot

tubuh khususnya otot perut sangat membantu gerakan dalam menyundul bola. Sadoso

Sumosardjuno (1994 : 52) menyatakan bahwa ”Berkembangnya otot-otot

pemutar bagian tengah badan menyebabkan bertambah kuatnya punggung dan kuatnya

punggung ini sangat diperlukan oleh semua atlet”. Pendapat tersebut menunjukkan

bahwa, keberadaan otot-otot perut sangat membantu gerakan menyundul bola terutama

pada gerakan ayunan tubuh dan keseimbangan kaki.

Dengan otot-otot perut yang dikerahkan secara maksimal dengan teknik

menyundul bola yang benar , maka gerakan ayunan badan pada saat menyundul bola

dapat dilakukan dengan baik dan lancar. Namun sebaliknya , jika otot-otot perut tidak

dalam kondisi yang baik, maka gerakan ayunan badan saat menyundul bola tidak dapat

dilakukan secara maksimal, sehingga tidak diperoleh gerakan menyundul bola yang

sempurna.

B. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dikemukakan diatas dapat diajukan

kerangka pemikiran sebagai berikut :

1. Perbedaan Pengaruh Pembelajaran Menyundul Bola Dengan Pendekatan

Teknis Dan Taktis

Karakteristik pertumbuhan dan perkembangan anak usia SD meliputi

karakteristik kognitif , afektif , psikomotor dan fisik. Karakteristik pertumbuhan dan

perkembangan kognitif berkenaan dengan berfikir yaitu : meliputi ingatan ,pengenalan

pengetahuan dan kemampuan intelektual. Aktifitas berfikir pada dasarnya berhubungan

dengan persepsi dan pemrosesan informasi yang ada di dalam organ berfikir yang ada di

otak. Karateristik afektif berkenaan dengan perilaku emosi atau perasaan. Karaterisrik

psikomotor berkenaan dengan gerakan atau kontrol tubuh. Aktifitas ini berorientasi

pergerakan dan menekankan respon-respon yang nampak. Karakteristik fisik telah

tercukupi dalam karakter psikomotor, tetapi mengingat arti pentingnya kualitas fisik di

Page 41: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

xli

dalam menunjang kemampuan gerak di dalam keolahragaan maka karateristik perlu

memperoeh penanganan secara khusus.

Pembelajaran menyundul bola dengan pendekatan teknis dan taktis memiliki

karakteristik yang berbeda. Masing-masing pendekatan pembelajaran tersebut memilki

penekanan yang berbeda. Pembelajaran menyundul bola dengan pendekatan teknis

menekankan pada penguasaan teknik menyundul bola yang baik dan benar. Dalam hal

ini siswa secara terus-menerus mengulang-ulang gerakan menyundul bola yang benar.

Dengan mengulang-ulang secara terus-menerus diharapkan terjadi otomatisasi gerakan

atau kemampuan teknik yang lebih baik. Akan tetapi siswa belum mengalami atau

menemui situasi yang sebenarnya dari teknik yang dipelajari dalam situasi permainan

yang sebenarnya.

Sedangkan Pembelajaran menyundul bola dengan pendekatan taktis merupakan

cara belajar yang dilakukan dalam bentuk permainan . Belajar yang dilakukan dalam

bentuk permainan akan dapat menimbulkan rasa senang, gembira, dan motivasi belajar

akan meningkat. Dengan bermain hasrat gerak anak akan lebih terpenuhi dan tujuan

belajar akan tercapai. Dengan bermain siswa dituntut untuk menerapkan kemampuan

teknik dan taktik yang telah dimiliki dalam situasi permainan yang sebenarnya, sehingga

hal ini akan merangsang kemampuan berfikir siswa dalam menghadapi situasi permainan

yang di hadapi.

Perbedaan karakteristik atau penekanan dari kedua pendekatan pembelajaran

diatas akan menimbulkan pengaruh yang berbeda pula terhadap peningkatan kemampuan

gerakan menyundul bola dalam permainan sepak bola. Perbedaan perlakuan yang

diberikan dalam proses belajar-mengajar akan menimbulkan respon yang berbeda pula

terhadap hasil belajar kemampuan menyundul bola dalam permainan sepak bola.

2. Pengaruh Kekuatan Otot Perut terhadap Kemampuan Menyundul Bola dalam

Permainan Sepak Bola pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga Pendidikan

Sepak Bola Putra Wonogiri Tahun 2009.

Kekuatan otot perut sangat berpengaruh pada pencapaian hasil dalam

menyundul bola. Dengan kekuatan otot perut yang baik atau tinggi maka pencapaian

Page 42: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

xlii

hasil menyundul bola akan baik dan maksimal. Hal ini berbeda dengan siswa yang

memiliki kekuatan otot perut rendah maka hasil sundulan bola yang dicapai kurang

maksimal.

Kekuatan otot perut juga berpengaruh pada saat gerakan menyundul bola. Jika

kekuatan otot perut tinggi maka dorongan gerakan yang dihasilkan akan maksimal dan

keras, sedangkan yang mempunyai kekuatan otot perut yang rendah atau kurang

maksimal saat menyundul bola maka hasil sundulan lemah.

Latihan untuk meningkatkan kekuatan harus bersifat khusus sesuai dengan

karakteristik kekuatan otot perut. Salah satu bentuk latihan untuk meningkatkan kekuatan

otot perut adalah dengan latihan sit-ups. Bentuk latihan ini sangat berpengaruh untuk

meningkatkan kekuatan otot perut. Jika kekuatan otot perut meningkat maka, secara

otomatis gerakan yang dilakukan saat menyundul bola akan maksimal sehingga sundulan

yang diperoleh keras dan maksimal.

3. Interaksi Antara Pembelajaran dengan Pendekatan Teknis dan Taktis dengan

Kekuatan Otot Perut terhadap Kemampuan Menyundul Bola dalam

Permainan Sepak Bola pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga Pendidikan

Sepak Bola Putra Wonogiri Tahun 2009.

Pembelajaran dengan pendekatan teknis-taktis dan kekuatan otot perut

merupakan bentuk pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan

menyundul bola. Namun dari kedua bentuk pembelajaran tersebut memiliki karakteristik

yang berbeda dalam pelaksanaanya. Pembelajaran menyundul bola dengan pendekatan

teknis dilakukan dengan membentuk beberapa kelompok yang saling berhadapan untuk

melakukan gerakan menyundul bola secara bergantian, sedangkan pembelajaran

menyundul bola dengan pendekatan taktis dilakukan dalam bentuk permainan kecil.

Dalam permainan ini , bentuk permainan yang dilakukan seperti sepak takraw atau voli,

tetapi dalam permainan ini bola dimainkan dengan kepala melewati net ke daerah lawan.

Menyundul bola merupakan gerakan yang membutuhkan kekuatan otot perut

yang baik. Berdasarkan karakteristik pembelajaran menyundul bola, maka siswa yang

memilki kekuatan otot perut tinggi lebih sesuai diberi pembelajaran dengan pendekatan

Page 43: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

xliii

taktis. Hal ini karena, pembelajaran dengan pendekatan taktis mirip dengan permainan

sebenarnya, dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam melakukan tugas ajar

secara sungguh-sungguh dan penuh kegembiraan, sedangkan siswa yang memilki

kekuatan otot rendah lebih sesuai diberikan pembelajaran dengan pendekatan teknis

ditinjau dari minat dan motivasi dalam melakukan tugas ajar . Dengan demikian diduga

bentuk pembelajaran dengan pendekatan teknis-taktis dan kekuatan otot perut memiliki

interaksi terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepak bola.

C. Perumusan Hipotesis

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut :

1) Ada perbedaan pengaruh antara pembelajaran dengan pendekatan teknis dan taktis

terhadap hasil pembelajaran menyundul bola dalam permainan sepak bola pada siswa

usia 10 12 tahun Lembaga Pendidikan Sepak Bola Putra Wonogiri Tahun 2009.

2) Ada pengaruh kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola pada siswa

usia 10-12 tahun Lembaga Pendidikan Sepak Bola Putra Wonogiri Tahun 2009.

3) Ada interaksi antara pembelajaran dengan pendekatan teknis dan taktis dengan

kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola pada siswa usia 10-12

tahun Lembaga Pendidikan Sepak Bola Putra Wonogiri Tahun 2009.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Untuk memperoleh keterangan yang diperlukan, penelitian ini dilaksanakan di

Stadion Sepakbola Pringgodani Wonogiri.

Page 44: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

xliv

2

.

Wakt

u

Penel

itian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada Februari sampai Maret 2009, dengan

frekuensi latihan tiga kali dalam seminggu selama enam minggu.

B. Metode Penelitian

1. Metode Eksperimen

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Dasar penggunaan metode ini

adalah kegiatan diawali dengan memberikan perlakuan kepada subyek dan diakhiri

dengan suatu bentuk tes guna mengetahui pengaruh perlakuan yang telah diberikan.

2. Rancangan Penelitian

Penelitian menggunakan rancangan faktorial 2 X 2 ”Rancangan

faktorial adalah rancangan dimana bisa dimasukkan dua variabel atau lebih untuk

memanipulasi secara simultan. Dengan rancangan ini bisa diteliti pengaruh setiap

variabel independen terhadap variabel dependen dan juga pengaruh interaksi antara

variabel-variabel independen ( Sugiyanto, 1995 : 30 )”.

Model analisis untuk anava dua jalan ( rancangan faktorial 2 X 2) disajikan

pada bagan dibawah ini :

Pendekatan pembelajaran

(A)

Kekuatan Otot Perut

( B )

Teknis

( A1 )

Taktis

( A2 )

Page 45: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

xlv

Keter

angan

:

A : Variasi pembelajaran menyundul bola.

B : Kekuatan otot perut.

A1B1 : Kelompok pembelajaran menyundul bola dengan pendekatan teknis yang

memiliki kekuatan otot perut tinggi.

A1B2 : Kelompok pembelajaran menyundul bola dengan pendekatan teknis yang

memiliki kekuatan otot perut rendah.

A2B1 : Kelompok pembelajaran menyundul bola dengan pendekatan taktis yang

memiliki kekuatan otot perut tinggi.

A2B2 : Kelompok pembelajaran menyundul bola dengan pendekatan taktis yang

memiliki kekuatan otot perut rendah.

C. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terapat dua variabel bebas (independent), variabel atributif

dan satu varibel terikat (dependen) yaitu :

1. Variabel bebas (independent) yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain.

Variabel independent dalam penelitian ini adalah :

a) Pembelajaran dengan pendekatan teknis.

b) Pembelajaran dengan pendekatan taktis.

2. Variabel atributif adalah variabel yang melekat pada sampel dan menjadi sifat

dari sampel itu sendiri. Variabel atributif dalam penelitian ini adalah kekuatan otot

perut yang dibedakan antara kekuatan otot perut tinggi dan kekuatan otot perut

rendah.

3. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel terikat

pada penelitian ini adalah kemampuan menyundul bola dalam permainan sepak bola.

Tinggi ( B1 )

Rendah ( B2 )

A1B1

A1B2

A2B1

A2B2

Variabel terikat : Kemampuan menyundul bola

Page 46: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

xlvi

D. Definisi Operasional Judul Penelitian

1. Pembelajaran Menyundul Bola Dengan Pendekatan Teknis

Pembelajaran menyundul bola dengan pendekatan teknis adalah bentuk

pembelajaran dimana pembina menyampaikan gerakan menyundul bola dan memberikan

contoh teknik menyundul bola dengan gerakan yang benar , selanjutnya pelaksanaan

menyundul bola dengan membentuk beberapa kelompok yang saling berhadapan untuk

melakukan gerakan menyundul bola secara bergantian , sehingga siswa mendapat

kesempatan sama. .

2. Pembelajaran Menyundul Bola Dengan Pendekatan Taktis

Pembelajaran menyundul bola dengan pendekatan taktis adalah bentuk

pembelajaran dimana pelaksanaanya dilakukan dalam bentuk permainan kecil , ukuran

lapangan kecil, jumlah pemain sedikit dan peraturan yang diterapkan lebih sederhana.

Dalam pelaksanaan permainannya, siswa membentuk formasi melingkar, segitiga dan

melakukan bentuk permainan seperti sepak takraw atau bola voli, tetapi bola dimainkan

dengan kepala melewati net. Dengan bentuk permainan tersebut semua siswa akan

mendapat kesempatan sama.

3. Kekuatan Otot Perut

Kekuatan otot perut adalah suatu klasifikasi kekuatan otot perut yang dihitung

atas rerata hasil pengukuran kekuatan otot perut pada sampel penelitian. Pengukuran

kekuatan otot perut ini dihitung dengan suatu bentuk tes sit-ups pada sampel penelitian.

Strata I = Kekuatan otot perut tinggi.

Strata II = Kekuatan otot perut rendah.

4. Kemampuan Menyundul Bola

Page 47: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

xlvii

Yang dimaksud kemampuan menyundul bola dalam penelitian ini adalah

kemampuan anak menyundul bola ke arah sasaran daerah gawang berdasarkan aturan

yang telah ditetapkan atau alat ukur yang digunakan.

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelompok umur 10-12 tahun pada

Sekolah Sepak Bola Putra Wonogiri Tahun 2009 berjumlah 60 anak.

2. Sampel Penelitian

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Stratified Random

Sampling. Sampel diambil 40 anak kemudian dikelompokkan sesuai rancangan faktorial

2 x 2 yaitu menjadi 4 kelompok, yang didasarkan pada tes kekuatan otot perut,

pengelompokkan sampel tersebut adalah :

a. Pembelajaran menyundul bola dengan pendekatan teknis yamg memiliki kekuatan

otot perut tinggi.

b. Pembelajaran menyundul bola dengan pendekatan teknis yang memiliki kekuatan otot

perut rendah.

c. Pembelajaran menyundul bola dengan pendekatan taktis yang memiliki kekuatan otot

perut tinggi.

d. Pembelajaran menyundul bola dengan pendekatan taktis yang memiliki kekuatan otot

perut rendah.

F. Teknik Pengambilan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini diadakan tes dan

pengukuran. Untuk meengukur kekuatan otot perut adalah menggunakan Tes Baring

Duduk 30 detik ( Sit-ups ) Mulyono Biyakto Atmojo ( 2008 : 61 ) dan tes menyundul

bola dari Permainan Bola Besar I oleh Soekatamsi ( 2004 : 6.19). Petunjuk pelaksanaan

tes terlampir.

Page 48: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

xlviii

G. Teknik Analisis Data

1. Uji Persyaratan Analisis

Uji prasyarat analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data dalam penelitian ini mengunakan metode Lilliefors dari

Sudjana ( 2002 : 466 ). Adapun prosedur pengujian normalitas tersebut adalah

sebagai berikut :

1) Penggunaan X1, X2,…….., Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2,……., Zn dengan

menggunakan rumus :

Zi = {Xi – X }/ SD , dengan X dan SD berturut-turut merupakan rata-rata dan

simpangan baku.

2) Data dari sampel tersebut kemudian diurutkan dari skor terendah sampai skor

tertinggi.

3) Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi normal baku,

kemudian dihitung peluang F(Zi) = P(Z≤Zi)

4) Selanjutnya menghitung perbandingan antara nomor subyek I dengan subyek n,

yaitu : S(Zi) = i/n

5) Menghitung selisih F(Zi)-S(Zi), kemudian ditentukan harga mutlaknya.

6) Menentukan harga paling besar dari harga-harga mutlak diambil sebagai Lo.

Rumusnya : Lo = | F(Zi) - S(Zi) | maksimum.

Kriteria :

Lo ≤ Ltab : Sampel berasal dari populasi yang distribusi normal.

Lo > Ltab : Sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Dalam uji homogenitas dilakukan dengan cara membagi varians yang lebih

besar dengan varians yang lebih kecil. Adapun rumus yang digunakan adalah :

Page 49: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

xlix

Fdbvk : dbvk = SD2bs / SD2kt

( Sutrisno Hadi, 1982 : 386 )

Keterangan =

Fdbvk : dbvk = Derajat kebebasan K1 dan K2

SD2bs = Standar deviasi KE1

SD2kt = Standar deviasi KE2

3. Analisis Data

a. ANAVA Rancangan Faktorial 2 X 2

1). Metode AB untuk ANAVA dua faktor.

Ringkasan ANAVA untuk Eksperimen faktorial 2 X 2,

Sumber Variasi Dk JK RJK Fo

Rata-rata perlakuan

A

B

AB

1

a-1

b-1

(a-1) (b-1)

Ry

Ay

By

ABy

R

A

B

AB

A/E

B/E

AB/E

Kekeliruan Ab ( n-1 ) Ey E

Keterangan :

A = Taraf faktorial A

B = Taraf faktorial B

N = Jumlah sampel

2). Langkah-langkah penghitungan :

a)

a

i

b

jij

1 1

22

Page 50: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

l

b)abn

R

a

i

b

jY

1 1

c)y

a

i

b

jijab RJJ

2

1 1

)(

d) y

a

iy RbnAiA

)/(1

2

e)

b

jyy BanBiA

1

2 )/(

f) Aby = Jab – Ay –By

g) Ey = Y2 – Ry – ( By + ABy )

3). Kriteria pengujian hipotesis :

Jika F ≥ F (1- ά) (V1- V2), maka hipotesis nol ditolak.

Jika F < F (1ά) (V1- V2), maka hipotesis nol diterima dengan : dk pembilang .

Vi (K-1) dan dk penyebut V2 = ( n1 + ……..nk-k ), ά = taraf signifikasi untuk

pengujian hipotesis.

Keterangan :

ΣY2 : Jumlah kuadrat data.

Ry : Rata-rata peningkatkan karena perlakuan.

Ay : Jumlah peningkatan pada kelompok berdasarkan pembelajaran

menyundul bola dengan pendekatan teknis dan pembelajaran

menyundul bola dengan pendekatan taktis.

By : Jumlah peningkatan berdasarkan kekuatan otot perut.

ABy : Selisih antara jumlah peningkatan data keseluruhan dan jumlah

peningkatan kelompok perlakuan dan kekuatan otot perut.

Jab : Selisih jumlah kuadrat data dan rata peningkatan perlakuan.

Page 51: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

li

b. Uji Rentang Newman-Keuls Setelah ANAVA

Langkah-langkah untuk melakukan uji Newman-Keuls sebagai berikut :

1) Susun k buah rata-rata perlakuan menurut urutan nilainya dari yang terkecil

sampai pada yang terbesar.

2) Dari rangkaian ANAVA, diambil harga RJK disertai dk-nya.

3) Hitung kekeliruan baku rata-rata untuk tiap perlakuan dengan rumus :

N

kekeliruanRJKS E

y

)(

RJK kekeliruan juga didapat dari hasil rangkuman ANAVA.

4) Tentukan taraf signifikasi ά , lalu gunakan daftar rentang student. Untuk uji

Newman-Keuls, Diambil V = dk dari RJK ( kekeliruan ) dan p = 2,3……k.

Harga-harga yang didapat dari daftar sebanyak (k-1) untuk V dan P supaya

dicatat.

5) Kalikan harga-harga yang didapat dititik …….diatas masing-masing dengan Sy .

dengan jalan emikian diperoleh apa yang dinamakan rentang signifikasi

terkecil (RST).

6) Bandingkan selisih rata-rata terkecil dengan RST untuk mencari P-k selisih rata-

rata terbesar dan rata-rata terkecil kedua dengan RST untuk P = (k-1) dan

seterusnya. Demikian halnya perbandingan selisih yang rata-rata terbesar kedua

rata-rata terkecil dengan RST dengan P= (k-2), dan seterusnya. Dengan jalan

begitu, semua akan ada 1/2K(k-1) pasangan yang harus dibandingkan. Jika

selisih-selisih yang didapat lebih besar daripada RST-nya masing-masing akan

disimpulkan bahwa, terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata

perlakuan.

c. Hipotesa Statistik

Hipotesa 1 Ho = μ A1 ≥ μ A2

HA = μ A1 < μ A2

Hipotesa 2 Ho = μ B1 ≥ μ B2

HA = μ B1 < μ B2

Page 52: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

lii

Hipotesa 3 Ho = Interaksi A X B = 0

HA = Interaksi A X B ≠ 0

Keterangan =

μ = Nilai rata-rata

A1 = Pembelajaran dengan pendekatan teknis

A2 = Pembelajaran dengan pendekatan taktis

B1 = Kekuatan otot perut tinggi

B2 = Kekuatan otot perut rendah

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini akan disajikan mengenai hasil penelitian beserta interprestasinya.

Penyajian hasil penelitian adalah berdasarkan hasil analisis yang dilakukan pada tes awal

dan tes akhir kemampuan menyundul bola. Berturut-turut berikut disajikan

mengenai diskripsi data , uji prasyarat analisis, pengujian hipotesis dan pembahasan hasil

penelitian.

A. Deskripsi Data

Deskripsi hasil analisis data hasil kemampuan menyundul bola pada siswa Usia

10-12 tahun Lembaga Pendidikan Sepak Bola Putra Wonogiri Tahun 2009 yang

Page 53: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

liii

dilakukan sesuai dengan kelompok yang dibandingkan, disajikan dalam bentuk tabel

sebagai berikut :

Tabel 4 Ringkasan Angka-angka Statistik Deskriptif Data Hasil Kemampuan Menyundul

Bola Tiap Kelompok Berdasarkan Perlakuan.

Perlakuan Kekuatan

Otot Perut

Statistik Tes

Awal

Tes

Akhir

Peningkatan

Pendekatan

Teknis

(A1)

Tinggi

(B1)

Jumlah 58 60 2

Mean 5.80 6.00 0.20

SD 0.63 0.47 0.42

Rendah

(B2)

Jumlah 36 39 3

Mean 3.60 3.90 0.30

SD 1.844 1.66 0.48

Pendekatan

Taktis

(A2)

Tinggi

(B1)

Jumlah 74 79 5

Mean 7.40 7.90 0.50

SD 0.52 0.32 0.53

Rendah

(B2)

Jumlah 34 42 8

Mean 3.40 4.20 0.80

SD 2.55 1.99 0.92

Hal-hal yang menarik dari nilai-nilai yang terdapat dalam tabel diatas adalah sebagai

berikut :

1. Jika kelompok siswa dengan kekuatan otot perut tinggi yang mendapat perlakuan

dengan bentuk pendekatan pembelajaran teknis mempunyai rata-rata tes awal

5.80 dan tes akhir 6.00 dengan rata-rata peningkatan 0.20 . Sedangkan kelompok

siswa yang mendapat pelakuan dengan bentuk pendekatan pembelajaran taktis

mempunyai rata-rata tes awal 7.40 dan tes akhir 7.90 dengan rata-rata peningkatan

0.50 . Bila kedua pendekatan pembelajaran dibandingkan, maka dapat diketahui

bahwa kelompok perlakuan dengan bentuk pendekatan pembelajaran taktis lebih baik

daripada kelompok perlakuan dengan bentuk pendekatan pembelajaran teknis .

2. Kelompok perlakuan pada siswa dengan kekuatan otot perut rendah dengan perlakuan

bentuk pendekatan pembelajaran teknis mempunyai rata-rata tes awal 3.60 dan tes

Page 54: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

liv

akhir 3.90 dengan peningkatan 0.30. Sedangkan pada kelompok siswa dengan

perlakuan bentuk pendekatan pembelajaran taktis mempunyai rata-rata tes awal 3.40

dan tes akhir 4.20 dengan peningkatan 0.80. Bila kedua kelompok dibandingkan,

maka dapat diketahui bahwa kelompok perlakuan dengan bentuk pendekatan

pembelajaran taktis lebih baik daripada kelompok perlakuan dengan bentuk

pendekatan pembelajaran teknis terhadap kemampuan menyundul bola pada siswa

Usia 10-12 Tahun Lembaga Pendidikan Sepak Bola Putra Wonogiri Tahun 2009.

Untuk mengetahui gambaran secara menyeluruh dari nilai-nilai hasil

kemampuan menyundul bola maka dapat dibuat diagram perbandingan nilai-nilai sebagai

berikut :

5.8 6

0.2

3.63.9

0.3

7.47.9

0.5

3.44.2

0.8

0

1

2

3

4

5

6

7

8

1 2 3 4

Kelompok

Diagram Deskripsi Data Hasil Tes Menyundul Bola

Sebelum

Sesudah

Peningkatan

Diagram 9. Diagram Nilai Rata-Rata Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Kemampuan

Menyundul Bola Tiap Kelompok Berdasarkan Perlakuan dan Tingkat

Kekuatan Otot.

3. Agar nilai rata-rata peningkatan hasil kemampuan menyundul bola yang dicapai

tiap kelompok mudah dipahami, maka nilai peningkatan hasil kemampuan

menyundul bola pada tiap kelompok perlu disajikan dalam bentuk diagram sebagai

berikut :

Page 55: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

lv

Diagram Peningkatan Hasil Tes Menyundul Bola

0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

0.8

0.9

1 2 3 4

Kelompok

Gambar 10. Histogram Perbandingan Nilai Rata-Rata Peningkatan Hasil

Kemampuan Menyundul Bola Antar Kelompok Perlakuan.

B. Uji Prasyarat Analisis

1. Uji NormalitasDari data hasil prediksi kemampuan menyundul bola sebelum diberi perlakuan,

setelah dianalisis menggunakan uji Liliefors, maka diperoleh hasil pengujian seperti

tercantum dalam tabel berikut :

Tabel 5. Hasil Uji Normalitas dengan Liliefors.

Kelompok N Prob Lo Lt Kesimpulan

A1B1 10 0.05 0.247 0.258 Distribusi Normal

A2B1 10 0.05 0.121 0.258 Distribusi Normal

A1B2 10 0.05 0.232 0.258 Distribusi Normal

A2B2 10 0.05 0.167 0.258 Distribusi Normal

Dari tabel diatas diketahui bahwa Lo < Lt. Hal ini menunjukkan bahwa sampel

yang terambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Dengan demikian

persyaratan normalitas data telah terpenuhi. Rincian dan prosedur Uji Normalitas dapat

dilihat dalam lampiran.

Page 56: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

lvi

2. Uji Homogenitas Varians

Dengan data yang sama dianalisis menggunakan uji Barlett, maka diperoleh

hasil pengujian yang tercantum dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 6. Hasil Uji Homogenitas Dengan Uji Barlett

Σ

Kelompok Ni S2gab X2hit X2

tabel Kesimpulan

4 10 0.7083 7.2704 7.810 Homogen

Dari tabel diatas dapat diketahui X2hit lebih kecil dari pada X2

tabel . Hal ini

menunjukkan sampel-sampel penelitian pada kelompok bentuk pendekatan pembelajaran

teknis dan bentuk pendekatan pembelajaran taktis, keduanya bersifat homogen . Dengan

demikian persyaratan homogenitas juga dipenuhi. Rincian dan prosedur analisis uji

homogenitas varians dapat diperiksa pada lampiran.

Setelah uji homogenitas dan normalitas dilakukan, maka dapat dilakukan

analisis varians dua faktor untuk kepentingan pengujian hipotesis.

C. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis ini dilakukan berdasarkan hasil analisis data dan

interprestasi analisis varians. Uji rentang Newman Keuls ditempuh sebagai langkah-

langkah uji rata-rata setelah anava. Bila anava menghasilkan kesimpulan tentang

perbedaan pengaruh kelompok yang dibandingkan, maka uji rentang Newman Keuls,

dimaksud untuk mengetahui pengaruh kelompok mana yang lebih baik.

Berkenaan dengan hasil analisis dan uji rentang Newman Keuls, ada beberapa

hipotesis yang harus diuji. Hasil analisis data dapat dilihat seperti yang tercantum dalam

tabel berikut ini.

Tabel 7. Ringkasan Keseluruhan Hasil Analisis Varians Dua Faktor

Sumber Variasi dk JK RJK Fo Ft

RatarataPerlakuan 1 1030.225 1030.225 - -

Page 57: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

lvii

A

B

AB

Kekeliruan

1

1

1

36

2071.700

2234.500

4207.925

66.500

2071.700

2234.500

4207.925

1.847

1121.5218 ***

1209.6541 ***

2277.9744 ***

-

4.110

Total 40 9610.850

Keterangan :

A : Kelompok Siswa Berdasarkan Pendekatan Pembelajaran

B : Kelompok siswa berdasarkan Kekuatan Otot Perut

AB : Interaksi Antara Kelompok Siswa Berdasarkan Pendekatan

Pembelajaran dengan Kekuatan Otot Perut.

*** : Tanda Signifikansi

Tabel 7. Ringkasan Hasil Uji Rentang Newman Keuls

KP Mean

A2B2 A2B1 A1B2 A1B1 RST

3.60 7.30 3.60 5.80 a =0.05 A=0.01

A2B2 3.60 - 3.70 0.00 2.20 *** 1.24 1.62

A2B1 7.30 - - 3.70 1.50 *** 1.50 1.84

A1B2 3.60 - - - 2.20 *** 1.65 1.97

A1B1 3.60 - - - - - -

Keterangan :

*** : Signifikasi pada p < 0.05.

A1B1 : Kelompok pembelajaran menyundul bola dengan pendekatan teknis yang

memiliki kekuatan otot perut tinggi.

A1B2 : Kelompok pembelajaran menyundul bola dengan pendekatan teknis yang

memiliki kekuatan otot perut rendah.

A2B1 : Kelompok pembelajaran menyundul bola dengan pendekatan taktis yang

memiliki kekuatan otot perut tinggi.

A2B2 : Kelompok pembelajaran menyundul bola dengan pendekatan taktis yang

memiliki kekuatan otot perut rendah.

Page 58: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

lviii

2. Pengujian Hipotesis Pertama

Untuk perlakuan dengan bentuk pendekatan pembelajaran teknis dan taktis ,

hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan terhadap peningkatan

hasil kemampuan menyundul bola siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga Pendidikan Sepak

Bola Putra Wonogiri Tahun 2009. Perbedaan peningkatan ini karena F0 = 1121.5218

lebih besar dari Ft = 4.110 pada taraf signifikan 5%. Ini berarti bahwa hipotesis nol (Ho)

ditolak sehingga ada perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok perlakuan.

2. Pengujian Hipotesis Kedua

Dari hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara

siswa yang memiliki kekuatan otot perut tinggi dengan siswa yang memilki kekuatan otot

perut rendah terhadap peningkatan hasil belajar kemampuan menyundul bola pada siswa

Usia 10-12 Tahun Lembaga Pendidikan Sepak Bola Putra Wonogiri Tahun 2009. Dari

hasil perhitungan diperoleh F0 =1209,6541 lebih besar dari Ft = 4.080 pada taraf

signifikasi 5%. Ini berarti Hipotesis nol (H0) ditolak sehingga ada perbedaan yang

signifikasi antara kedua kelompok kategori kekuatan otot perut.

3. Pengujian Hipotesis Ketiga

Dari hasil analisis data yang telah dilakukan menunjukkan bahwa ada interaksi

antara pendekatan pembelajaraan dan kekuatan otot perut, yang ditunjukkan oleh F0 =

2277,9744 lebih besar dari Ft = 4.080 pada taraf signifikasi 5% sehingga H0 ditolak,

jadi dapat disimpulkan bahwa antara bentul pendekatan pembelajaraan dan kekuatan otot

perut ada interaksi dalam peningkatan hasil kemampuan menyundul bola pada siswa

Usia 10-12 Tahun Lembaga Pendidikan Sepak Bola Putra Wonogiri Tahun 2009.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Page 59: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

lix

Pembahasan hasil penelitian ini memberikan penafsiran lebih lanjut mengenai

hasil-hasil analisis data yang telah dilakukan sebelumnya. Berdasarkan pengujian

hipotesis telah mengahasilkan tiga kemungkinan analisis yaitu : (1) Ada

perbedaan pengaruh yang signifikan antara pendekatan pembelajaraan teknis dan

pendekatan pembelajaraan taktis terhadap peningkatan hasil kemampuan menyundul bola

pada siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga pendidikan Sepak Bola Putra Wonogiri Tahun

2009. (2) Ada perbedaan yang signifikan antara kekuatan otot perut tinggi dan kekuatan

otot perut rendah terhadap peningkatan hasil kemampuan menyundul bola pada siswa

Usia 10-12 Tahun Lembaga pendidikan Sepak Bola Putra Wonogiri Tahun 2009. (3)

Ada interaksi antara bentuk pendekatan pembelajaraan dan kekuatan otot perut terhadap

peningkatan hasil kemampuan menyundul bola pada siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

pendidikan Sepak Bola Putra Wonogiri Tahun 2009. Kelompok kesimpulan analisis

tersebut dapat dipaparkan lebih lanjut secara rinci sebagai berikut :

1. Pengaruh antara pendekatan pembelajaran teknis dan taktis terhadap

kemampuan menyundul bola dalam permainan sepak bola pada siswa usia 10-

12 tahun Lembaga Pendidikan Sepak Bola Putra Wonogiri Tahun 2009

Berdasarkan pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa, ada pengaruh

antara pendekatan pembelajaran teknis dan taktis terhadap peningkatan kemampuan

menyundul bola pada siswa usia 10-12 Tahun Lembaga Pendidikan Sepak Bola Putra

Wonogiri Tahun 2009. Kelompok yang mendapat perlakuan pendekatan pembelajaran

dengan bentuk pendekatan taktis memiliki peningkatan lebih dibanding dengan kelompok

perlakuan dengan bentuk pendekatan teknis. Ditinjau dari hasil kemampuan menyundul

bola yang dihasilkan ternyata kelompok perlakuan pendekatan pembelajaran dengan

bentuk pendekatan taktis lebih baik daripada kelompok perlakuan dengan bentuk

pendekatan teknis

Dari angka-angka dihasilkan dalam analisis data menunjukkan bahwa

perbandingan rata-rata peningkatan hasil kemampuan menyundul bola dengan bentuk

pendekatan pembelajaran taktis adalah 0.55 diatas rata-rata peningkatan kelompok bentuk

pendekatan pembelajaran teknis yang hanya 0.35 .

Page 60: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

lx

3. Pengaruh kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam

permainan sepak bola pada siswa usia 10-12 tahun Lembaga Pendidikan Sepak

Bola Putra Wonogiri Tahun 2009

Berdasarkan pengujian hipotesis kedua ternyata ada perbedaan antara kekuatan

otot perut tinggi dan rendah terhadap kemampuan menyundul bola pada siswa usia 10-12

tahun Lembaga Pendidikan Sepak Bola Putra Wonogiri Tahun 2009. Pada kelompok

kekuatan otot perut tinggi dimungkinkan akan menghasilkan kekuatan yang lebih besar

dalam melakukan kemampuan menyundul bola daripada kelompok siswa yang

mempunyai kekuatan otot perut rendah.

Dari angka-angka dihasilkan dalam analisis data menunjukkan bahwa

perbandingan rata-rata peningkatan hasil kemampuan menyundul bola pada siswa yang

memiliki kekuatan otot perut tinggi lebih baik 0.55 daripada kelompok yang mempunyai

kekuatan otot perut rendah.

4. Interaksi antara pendekatan pembelajaran teknis dan taktis dengan kekuatan

otot perut terhadap kemampuan menyundul bola dalam permainan sepak bola

pada siswa usia 10-12 tahun Lembaga Pendidikan Sepak Bola Putra Wonogiri

Tahun 2009.

Penggunaan pendekatan pembelajaran dalam kemampuan menyundul bola

dapat dijadikan sebagai salah satu sarana untuk meningkatkan kekuatan otot perut. Untuk

terbentuknya kekuatan yang memadai, seseorang harus memiliki unsur-unsur utama dari

kekuatan yaitu power dan kecepatan. Jika seseorang memiliki unsur power yang baik

maka akan mendukung terbentuknya kekuatan yang memadai dan sebaliknya. Dengan

demikian penggunaan pendekatan pembelajaran dan kekuatan otot perut mempunyai

interaksi yang positif, dimana kekuatan otot perut yang baik dapat mendukung

pencapaian hasil kemampuan menyundul bola yang lebih optimal. Untuk mengetahui

interaksi antara pendekatan pembelajaran dan kekuatan otot perut, disajikan sebagai

berikut :

Tabel 9. Pengaruh Sederhana, Pengaruh Utama,dan Kekuatan Otot Perut Faktor Utama

Terhadap Peningkatan Hasil Kemampuan Menyundul.

A1 A2 Rerata A1-A2

Page 61: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

lxi

B1 0.20 0.50 0.35 -0.30

B2 0.30 0.80 0.55 -0.50

Rerata 0.25 0.65 0.45 -0.40

B1-B2 -0.10 -0.30 -0.20 -0.20

0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

0.8

0.9

A1 A2

B1

B2

Gambar 11. Bentuk Interaksi Nilai Peningkatan Hasil Kemampuan

menyundul Bola.

Gambar diatas menunjukkan bahwa, Bentuk garis perubahan besarnya nilai

hasil belajar kemampuan menyundul bola adalah tidak sejajar, sehingga jika garis

tersebut diteruskan akan mendapat suati titik pertemuan (perpotongan) antara pendekatan

pembelajaran dan kekuatan otot perut. Berarti terdapat kecenderungan ada interaksi

antara keduanya. Hal ini sesuai dengan kajian teori yang dikemukakan bahwa

peningkatan hasil tidak dipengaruhi oleh pendekatan pembelajaran saja, tetapi juga faktor

internal, dimana kedua faktor tersebut mempengaruhi secara berkaitan. Tiggi rendahnya

kekuatan otot perut yang dimiliki akan mempengaruhinya terbentuknya kekuatan yang

memadai, sehibgga dapat mempengaruhi kemampuan menyundul bola . Dengan kata

Page 62: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

lxii

lain, siswa yang memiliki kekuatan otot perut otot tinggi akan lebih optimal dalam

melakukan sundulan sehingga hasil keteramplan menyundul bola lebih baik jika

dibanding dengan siswa yang kekuatan otot perutnya rendah.

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan analsis data dan pembahasa yang telah dilakukan, maka dapat

ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut :

1. Ada pengaruh yang menyakinkan antara pendekatan pembelajaraan dengan bentuk

pendekatan teknis dan pendekatan taktis terhadap kemampuan menyundul bola

pada siswa usia 10-12 Tahun Lembaga Pendidikan Sepak Bola Putra Wonogiri

Tahun 2009. Pengaruh peningkatan kemampuan menyundul bola yang ditimbulkan

oleh pendekatan pembelajaraan dengan bentuk pendekatan taktis lebih baik dari

pada pendekatan pembelajaraan dengan bentuk teknis, rata-rata peningkatannya

adalah 0.55 dan 0.35

2. Ada pengaruh yang menyakinkan antara kekuatan otot perut tinggi dan kekuatan otot

perut rendah terhadap kemampuan menyundul bola pada siswa usia 10-12 Tahun

Lembaga Pendidikan Sepak Bola Putra Wonogiri Tahun 2009. Pengaruh

peningkatan kemampuan menyundul bola yang ditimbulkan oleh siswa yang

memiliki kekuatan otot perut tinggi lebih baik daripada siswa yang memiliki

kekuatan otot perut rendah, karena rata-rata peningkatannya adalah 0.55 dan 0.35

untuk kekuatan otot perut rendah.

3. Ada interaksi antara bentuk pendekatan pembelajaraan dan kekuatan otot perut

tehadap kemampuan menyundul bola pada siswa usia 10-12 Tahun Lembaga

Pendidikan Sepak Bola Putra Wonogiri Tahun 2009. keduanya ada hubungan

timbal balik.

Page 63: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

lxiii

B. Implikasi

Kesimpulan dari hasil penelitian ini dapat mengandung pengembangan ide yang

lebih luas jika dikaji pula tentang implikasi yang ditimbulkan. Atas dasar kesimpulan

yang telah diambil, dapat dikemukakan implikasinya sebagai berikut :

1. Secara umum dapat dikatakan bahwa pendekatan pembelajaraan dan kekuatan

otot perut merupakan variabel-variabel yang dapat mempengaruhi peningkatan dalam

kemampuan menyundul bola.

2. Penggunaan pendekatan pembelajaraan dengan bentuk pendekatan taktis memberikan

pengaruh lebih tinggi daripada bentuk pendekatan teknis. Hal ini berarti bahwa

penggunaan pendekatan pembelajaraan dengan bentuk pendekatan taktis secara

menyakinkan memberikan pengaruh yang efektif dalam kemampuan menyundul bola,

karena dalam penggunaanya, hasil menyundul bola dapat meningkat yang optimal.

Sedangkan pembelajaraan dengan bentuk pendekatan pembelajaraan teknis hasil

tolakan kurang dalam peningkatan hasil menyundul bola , sehingga latihan ini

efektifitasnya kurang optimal dalam menyundul bola.

3. Penggunaan bentuk pendekatan pembelajaraan dengan kekuatan otot perut ada

interaksi , hal ini karena ada perubahan taraf dari faktor yang satu berarti ada

perubahan atau taraf faktor lain.

C. Saran

Saran-saran yang dapat dikemukakan berdasarkan hasil penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Mengingat pendekatan pembejaraan adalah salah satu cara yang efektif dalam

peningkatan kekuatan otot perut, maka hendaknya pembina atau pelatih Lembaga

Pendidikan Sepak Bola Putra Wonogiri menggunakan pendekatan pembelajaraan

untuk meningkatkan kekuatan otot perut yang salah satunya dengan menggunakan

bentuk pendekatan pembelajaraan teknis atau taktis , dan sebagai pilihan pertama

ialah bentuk pendekatan pembelajaraan taktis, sehingga hasil kemampuan menyundul

bola akan lebih optimal.

Page 64: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

lxiv

2. Dalam peningkatan hasil kemampuan menyundul bola, disamping pemilihan

pendekatan pembelajaraan yang tepat perlu juga mempertimbangkan komponen

kondisi fisik yang dapat mendukung keberhasilannya. Dalam penelitian ini untuk

meningkatkan hasil kemampuan menyundul bola perlu mempertimbangakan

kekuatan otot perut . Karena kekuatan otot perut yang tinggi akan jauh lebih optimal

dalam menyundul bola daripada kekuatan otot perut rendah.

Page 65: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

lxv

DAFTAR PUSTAKA

A. Luxbacher, Joseph.1997 . Sepakbola Langkah-Langkah Menuju Sukses . Alih Bahasa . Agus Setiadi . Jakarta : PT. Gramedia

Amung Ma’mun dan Toto Subroto . 2001. Pendekatan Kemampuan Taktis dalam Permainan Bolavoli Konsep dan Metode Pembelajaran. Jakarta : Depdiknas. Direktorat Jendral Pendidikan Dasa dan Menengah. Bekerjasama dengan Direktorat Jendral Olahraga

Andi Suhendro.2004 . Ilmu Kepelatihan Dasar . Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka

Beltasar Tarigan . 2001 . Pendekatan Kemampuan Taktis dalam Pembelajaran Bola Basket. Jakarta : Depdiknas. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Bekerjasama Dengan Direktotar Jenderal Olahraga

Depdikbud.1993. Metodik Khusus Pelajaran .di SD . Jakarta.

M. Sajoto. 1988. Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Konisi Fisik dalam Olahraga. Semarang : Dahara Prize

Mulyono B. 2008 . Tes dan Pengukuran dalam Pendidikan Jasmani / Olah Raga . Surakarta: UNS Press

Remmy Muchtar . 1992 . Olahraga Pilihan Sepak Bola . Jakarta : Depdikbud. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan

Rusli Lutan . 1988. Belajar Kemampuan Motorik Pengantar Teori dan Metode. Jakarta : PT. Gramedia

Sadoso Sumosardjuno . 1994 . Pengetahuan Praktis Kesehatan dalam Olahraga. Jakarta : PT. Gramedia

Saifuddin Azwar . 2007. Metode Penelitian . Yogyakarta.Pustaka Pelajar Offset

Scheunemann, Timo. 2005. Dasar Sepak Bola Modern. Malang : Dioma

Sneyers, Jozef . 1990. Sepak Bola Remaja. Bandung : PT.Rosda Jayaputra

Soekatamsi. 1988. Teknik Dasar Bermain Sepak Bola. Surakarta : Tiga Serangkai

_________. 2004. Permainan Bola Besar I . Surakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka

Page 66: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaan...Gambar 9 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Di LPSB Putra Wonogiri ... Bola Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Usia 10-12 Tahun Lembaga

lxvi

Sudjana. 1996. Metoda Statistika . Bandung. Tarsito

Sugiyanto. 1999. Belajar Gerak . Surakarta : UNS Pres

________. 1995. Metodologi Penelitian . Surakarta : UNS Press

Sutrisno Hadi. 1995. Metodologi Research. Yogyakarta : Andi Offset

Wiel Coerver. 1985. Sepak Bola Program Pembinaan Pemain Ideal. Jakarta. Gramedia