PDF (Pidato Pengukuhan Guru Besar)

51
PERANAN ANESTESI DAN PENGELOLAAN RAWAT INTENSIF DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS HIDUP PIDATO PENGUKUHAN Diucapkan pada Upacara Penerimaan Jabatan Guru Besar dalam Anestesiologi pada Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang, 25 Mei 2004 Oleh : SOENARJO

Transcript of PDF (Pidato Pengukuhan Guru Besar)

Page 1: PDF (Pidato Pengukuhan Guru Besar)

PERANAN ANESTESI DANPENGELOLAAN RAWAT INTENSIF

DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS HIDUP

PIDATO PENGUKUHAN

Diucapkan pada Upacara PenerimaanJabatan Guru Besar dalam Anestesiologi

pada Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro

Semarang, 25 Mei 2004

Oleh :

SOENARJO

Page 2: PDF (Pidato Pengukuhan Guru Besar)

,Assalamu'alaikum Wr. \ lb..Yang sara hormatiBapak Rektor I Ketua Sebat Universitas DiponegoroSekretaris Senat Universitas DiponegoroSeluruh Anggota Dewan Penyantun Universitas DiponegoroPara Anggota Senat dan Dewan Guru Besar Universitas

DiponegoroPara Guru Besar dari Luar Lingkungan Universitas

DiponegoroPara Pembantu Rektor Universitas DiponegoroPara Dekan dan Direktur dan Ketua Lembaga di LingkunganUniversitas DiponegoroSaudara Direktur Utama Rumah Sakit Dr. Kariadi SemarangPara Pembantu Dekan di Lingkungan Universitas

DiponegoroSaudara saudara Ketua l',agian/SMF; Fakultas KedokteranUNDIP IRS. Dr. Kariadi Semarang.Para Dosen dj. LLl1gkungan Universitas Diponegoro.Para Temah Sejawat Adik-qdik mahasiswa di Universitas

Diponegoro.Para Guru sara dan selu..'"uh tamu undangarl.

Izinkanlah saya terlebih dahulu memanjatkan Puji5yukur ke hadirat Allah 5\1\11, atas kanmia clan rahmat, taufikclan hidayah serta perkenan~Nya yang dilimpahkan kepadakita semua hingga kita dalam keadaan sehat walafiat dapatberkumpul dalam kesempatan yang besar clan berbahagiadalam upacara pere§mian penerimaan jabatan saya sebagaiGuru Besar dalam'Anestesiologi di hadapan Forum l~patSenat Terbuka Universitas Diponegoro yang sangat terhormatini.

Say a mengucapkan banyak terima kasih danpenghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua hadirinyang telah berkenan meluangkan waktu yang sanga t berhargauntuk menghadiri upacara pengukuhan saya sebagai Guru

Page 3: PDF (Pidato Pengukuhan Guru Besar)

Besar di Universitas Diponegoro.

Hadirin yang saya muliakan,Pada kesempatan yang berbahagia ini perkenankan

sara membacakan pidato pengukuhan yang sara harapkandapat merupakan sumbangan bagi nulsyarakat akademis diUniversitas Diponegoro dan berguna bagi seluruhmasyarakat L,donesia.

Pendahuluan

Hadirin yang saya muliakan,

Pembedahan atau operasi selalu dihubungkandengan penggunaan pisau, gunting dan ini yang selalumembayangi penderita apakah nantinya tidak sakit? Yangsering ditanyakan apakah pembiusan cukup selama operasi,karena bayangan penderita operasi beltim selesai bius sudahhabis.

Tindakan pembedahan sering menghasilkan sesuatuyang sangat menakjubkan tetapi semuanya tidak lepas darianestesi. Tugas dokter anestesi: menenangkan, menidurkan,mencegah refleks yang tid~k dikehendaki, menghilangkanrasa nyeri clan menjaga stabilitas penderita selama menjalanipembedahan clan membangtffikan kembali penderita setelah

operasi.Anestesiologi mengemt>angkari teknologi farmakologik

clan neUfofisiologik untuk n:lencegah seseorang mengalamikesakitan baik selama operasi, sesUddh operasi atau akibatyang lain(l), sehingga dokter anestesi mampu menangani nyerimenahun.

Pembedahan dapat berlangsung singkat tetapi dapatjuga berlangsung lama clan allestesi dapat diatur oleh dokteranestesi. Kehilangan kesadaJlan akibat anestesi diikuti olehperubahan-perubahan clan selalu dipantau dengan cermat,bila kemudian terjadi perubahan segera dikendalikan untukmenjaga kualitas hidup penderita.

Selama dalam pendidikan calon dokter spesialis

2 Soenarjo

Page 4: PDF (Pidato Pengukuhan Guru Besar)

anestesiolo'gi diajarkan bagaimana cara melindungi =ungsivital penderita dengan melakukan tindakan Bantuan I Iidup.Ada dua hal: Bantuan Hldup I;>asar (Basic Life Support: BLS)dan Bantuan Hidup Lanjut (Mvanced Life Support= ALS).Bantuan Hidup Dasar (BHD) yaitu car a melakukanperlindungan terhadap jalan nafas, pemafasan, peredarandarah dan kesadaran penderita, sedangkan Bantuan HidupLr.njut kita lakukan di Intensive Care Unit (ICU). BantuanHidup Dasar merupakan bagi~ yang tidak dapat dipisahkandengan anestesiologi karena bagian ini selalu dilaksanakansecara rutin sewaktu dokter spesialis anestesiologi memberianestesi.

Majunya dunia kedokJteran disertai pula denganmajunya pembuatan alat alat pemantau fungsi tubuhpenderita sehingga alat ters~but sangat membantu paradokter pada umumnya dan dokter spesialis anestesiJlogipada khususnya untuk memajntau sewaktu penderita tidaksadar.

SejarahAnestesi

Oliver Wendell Holme$ (1809 -1894), seorang ahlianatomi, dokter dan penyair ~emberi nama anaesthesia yaituhilangnya rasa setelah seseoJtang mendapat anestesi pada~Taktu menjalani pen'.bed4han. Sedangkan perkataananaesthesia sendiri merupakaIt dua kata Yunani yaitu an danaesthesia yang berarti tanpa ra$a.

Perkataan anestesi leblli digunakan sebagai disiplinilmu misalnya untukistilah gtneral anaesthesia (suatu proseshilang kesadaran sewaktu menjalani pembedahan danhilangnya rasa nyeri) dan local anaesthesia, lebih tepa!dikatakan local analgesia yai~ suatu proses hilangnya rasanyeri di salah satu bagian d4ri tubuh (2).General anaesthesia(Anestesi wnum), bekerja lang$ung pada otak. Akibat anestesiumum penderita tidak sadar, Sehingga otak tidak memprosesrangsang nyeri akibat pembedahan.

Page 5: PDF (Pidato Pengukuhan Guru Besar)

Sebetulnya perkemb~ngan anestesi tidak semulusseperti apa yang kita lihat sekarang. Valerius Cordus menulisteknik pembuatan ether dalam bukunya Annotiation onDiscorides (dicetak tahun 1:561), Paracelcus menulis etherdalam buku Opera Medico Chemica Sive Paradoxa (dicetak tahun1605) yang mengatakan b4hwa ether dapat menyebabkanefek narkotik clan menghi1a~gk,an rasa sakit. Kemudian tahun1846 TG Morton merr.beri adr.stesi deng~'1 ether da..T\ berllasil,penderita tidak meiasakan nyeri waktu dilakukanpembedahan. Ternyata wfiktu ditemukan ether sampaipenggunaan pad a pend~rita berhasil dengan baik,membutuhkan waktu l~, sekitar 300 tahun lebih, hal inikarena dalam kurun waktuJ itu hila dokter bedah memberiobat penghilang rasa nyeri ~ewaktu pembedahan dianggapmelakukan sihir(2), karena ada kepercayaan bahwa nyerimerupakan balasan Tuhan; Dokter pada peradaban Islamtelah terbiasa dengan p~mbedahan clan mempunyaipengalaman yang bany~k pad a pembedahan sepertiamputasi, tonsilektomi dan jeksisi tull'.or. Sampai tirtgkat inipembedahan tidak dapat ~ilakukan tanpa menghilangkannyeri, clan lagi satu alasan $engapa orang muslim memilihbidang anestesi adalah sua~ kenyataan bah,va nyeri sebagaibalasan dati Tuhan tidak ad~ dalam pikiran dan tradisinya(3).Manusia berp_utang budi b~sar kepada TG.Morton, Wells,Simson clan yang lain yang: telah memperkenalkart anestesimodern. Masa sekarang p~mbedahan tanpa anestesi tidakada satupun penderita yang mau~ jadi erat sekali hubungandokter bedah yang melaku~an pembedahan dengan dokteranestesi.

Hadirin yang saya hormatiiPeran Ilmu dasar Anestesiol9gi adalah farmakologi, fisiologi,dokter clan anatomi. Pengetahuan *eurofisiologi sangat diperlukanspesialis untuk mempermudah mel4kukan blokade terhadap nyeri.anestesiologi Setiap pemberian aneste$i perlu pemeriksaan apakah

4 Soenarjo

Page 6: PDF (Pidato Pengukuhan Guru Besar)

penderita mengalami kelainan faal atau tidak dan obat apayang diberikan serta teknik apa Iyang digunakan disesuaikandengan keadaan penderit;!. PeIljlbedahan sesulit dan serumitapapun sudah bukan merup~kan hambatan bagi dokterdokter anestesi, sehingga dapa~ dikatakan Ilmu Bedah majuhila anestesi juga maju.

aperasi jantung terbuka di Semarang berhasil baikantara lain karena dukungan anest~si yang baik danpenanganan ICU yang baik pul'4-. ICU Semarang berdiri tgl. 8Desember 1975, dan dr. Soenarjo diserahi oleh Direktur RS.Dr. Kariadi untuk mengelola Ic;:U, dengan kapasitas tempattidur 8 buah dan 6 buah ventil~tor untuk membantu nafas.Intensive Care Unit sanggup m,rawat penderita gagal nafassampai membaik antara lain te~anus, status asmatikus danGuilan Barre Syndrome, kista o~arium permagna dan syok.reran dokter spesialis aneste~iologi sangat besar dalampenanganan kasus berat khuspsnya gagal nafas dan gagalsirkulasi.

Pad a waktu itu sudah d~pat dilakukan pemasangankateter vena sentra!, walaup4n hanya sedikit jumlahnyakarena keterbatasan alat.

Hadirin yang saya hormati,

Empat rangkaian kegiat~ yang merupakan peketjaansehari hari dokter spesialis ane$tesiologi adalah:1. Mempertahankan jalan nafaf (Ainvay mainte,.;ance)2. Nafas bantu dan oksigetasi (Rescue breathing and

Oxyge~tion).3. Membantu sirkulasi dan ko~presi jantung luar (Circulatory

support and external cardiac c~mpression)..4. Proteksi otak (Cerebral protec~ion).

Ketiga hat yang pertama y~tu: ainvay maintenance, rescue& oxygenation, dan circulatory support & external cardiac

compression dapat diajarkan pa4a masyarakat.

5Peranan Anestesi dan Pengelolaan Raluat lntensif dalam Hubungan /lengan Kualitas Hidup

Page 7: PDF (Pidato Pengukuhan Guru Besar)

Pendidikan dokter spesialis anestesiologi 30 % di ICU,-<arena tugas tugas dokter anestesi selalu menjaga jalan nafas,pernafasan dan sirkulasi darah, sehingga bila penderitamengalami gagal nafas maka dokter anestesi harus sanggupmeinbantu pernafasan penderita baik dengan ventilatorataupun dengan manual.

Tugas pokok pengelolaan di Unit Gawat Darurat adalahmenjaga jalan nafas, pemafasan dall sirkulasi darall agarpenderitCl tetap stabil, dan tugas dem1.kian merupakan tugassehari hari bagi dokter anestesi. Jadi tugas dokter anestesitidak saja di kamar bedah tetapi juga di luar kamar bedah. Dikamar bedah mempertahankan kualitas hidup, sedangkandi luar kamar bedah dapat mengeIjakcm tugas di ICU, ruangpulih, ruang peralihan, Unit Gawat OafUl.at dan ikut dalamSistem Kegawatan Medik(SKM).

Pelatihangawatdarurat

Latar

belakangpelatihan

Hadirin yang saya horrnati,Di Media cetak sering diberitakan mengenai kegawat

damratan medik dengan judul yang sangat menyentak. Judultersebut dibedakan menjadi: gawat nafas daD gawat sirkulasi.Contoh judul gawat nafas:

"Tersedak biji rambutan balita tewas"."Tewas tersedak ika1Jl betok""Tewas akibat tenggorokannya tersumbat akIoat makan

getuk""Tewas kloloden ikan,betik".

Contoh judul gawat sirkal~si :"Tamu membentak, tuan rumah tewas"."Dibentak tetangga tewaS""Kades meninggal d~tempat perjudian"."Ketua RW meninggal habis teriak 'Merdeka'.""Tenis 7 set, tewas"."Kakek meninggal d~tempat WTS"Kalau kita membaca tulisan-tulisan tersebut tergerak

di dalam hati apakah tidak sebaiknya masyarakat diberi

Soenario6

Page 8: PDF (Pidato Pengukuhan Guru Besar)

\

penyuluhan dan latihan 'bagaimana menanggulangikegawatan jalan nafas, k~gawa~ pemafasan dan kegawatansirkulasi. Masyarakat awam merupakan orang terdekat padakejadian kegawatan, sehingg~ bila diperlukan dapat segeramenanggulangi sebelum petUgas medik profesional datangatau sebelum sistem kegawatitn medik diaktifkan. Tanpamembudayakan cara penan~n kegawat'CIn medik padamasyarakat sulit dapat dih~rapkan untuk mengurangikematian akibat kegawat.an mfdik. Mahasiswa FakultasKedokteran UNDIP sejak tahun 1975 telah diajarkanbagaimana melakukan resu$itasi paru jantung, BantuanHidup Dasar (BHD) dengc1n harapan mereka dapatmenyebarkan kecrampilan teciebut pada masyarakat, tetapikenyataannya sulit dilaksanakan di lapangan karenamahasiswa terlalu sibuk. Setelah menjadi dokter bertambahsibuk. Ada beberapa mahasiswa yang masih sempat memberipelatihan kepada masyarakat tetapi kendala yang lain adalahkurangnya alat peraga sehingga tidak banyak masyarakatmeIldapallatihan.

2. Pelatihan

kegawat-darnratanmedik

Hadirin yang saya hormati.Masyarakat di luar m~dik perlu dilatih mengenai

keterampilan gawat darurat. T*juan utama pelatihan dalamhat Bantuan Hidup Dasal" (BIiID) adalah agar masyarakatmengetahui pengelolaan jal~n nafas (airway) melakukanbantuan pernafasan clan melakukan bantuan sirkulasi darah(circulation), dengan demikian penanganan kegawatan dimasyarakat dapat lebih efisien clan lebih banyak masyarakatyang tertolong secara dini. Masyarakat di luar medik adalahkeluarga, ABRI, POLRI, HANSIP ,PM! clan PRAMUKA.Tujuan yang lain1. Penolong dapat memilah mana yang harus dldahulukan.2. Melakukan penilaian pertama clan pengelolaan termasuk

bantuan airway, oksigenasi, ventilasi, clan sirkulasi.3. Bila menghadapi penderita stroke:

7Peranan Anestesi don Pengelolaan &wat lntensif dalam Hubunga~ dengan Kualitas Hidup

Page 9: PDF (Pidato Pengukuhan Guru Besar)

3. Masalah

.Dapat melakukan ir' entifikasi stroke secara cepatdengan menggunaJf:.m standar skor stroke.

.Cepat mengangkut penderita ke pusat stroke yang

mampu menang~.

Hadirin yang saya muliakan,

Jumlah penduduk Semarang sampai dengan Maret 2004sebanyak 1.392.739 jiwa, dan mempunyai 24 rumah sakit yangtersebar di ~eberapa da~rah, tidak semua rumah. sakitmempunyai fasilitas per1anganan gawat darurat yangmemenuhi persyaratan minimal dan ambulans untukmenjemput atau mengirim penderita daTi dan ke rumah sakityang sesuai dengan kondisi penderita.

Dari 24 rumah sakit yang mengirim data hanya 12rumah sakit.

Kalau melihat data berikut ini, tampaknya gawat jalannafas, gawat pernafasan dan gawat sirkulasi semuanya masukke berbagai rumah sakit. J~mlahnya daTi tahun 2002 sampai2003 bertambah 1.2% dan kelnatiannyapun juga bertanlbah12%. Tidak diterangkan cara penderita In.'1Suk ke rJrnah sakitapakah menggunakan ambulans ataukah dengan kendaraanpribadi atau dengan yang lain, clan juga tidak diketahuimengapa nLemilih salah satu rumah sakit.

Page 10: PDF (Pidato Pengukuhan Guru Besar)

Ada beberapa masalah yang kita hadapi dalamkegawatdaruratan medik:

1. Pelayanan Gawat Darurat yanr; belum memenuhi standardnasional/ internasionala. Unit Gawat Darurat:

Personil: dokter, perawat, jalat-alat untuk BHD,terapi°2, atau alai bantu nafas yang belum lengkap.

b. Primary TransportTransport dari tempat kejqdian ke rumah sakit.

c. Secondary TransportTransport dari rumah ~akit ke rumah sakit at-au

interJasility transport.2. Masyarakat belurn, seluru~nya mengenal kegawat-

daruratan medik3. Sistem kegawatan medik bel~ ada4. Pertimbangan legalitas.5. Sumber daya manusia profesipnal dibidang gawat darurat

sangat minimal. ;

6. Alat peraga untuk pelatihan {Ian tempat sangat kurang.

Peranan Anestcsi 4an Pfngelolaun Rarvat lntensif do/am Hubungan d gan Kualitas Hidup 9

Page 11: PDF (Pidato Pengukuhan Guru Besar)

Hadirin yang saya muliak~n,Pasien gawat darurat adalah pasien yang memerlu,<an

pertolongan segera (tepat, cfpat) untuk mencegah teIjadinyakematian atau kecacadan(5). Valam penanganan gawat daruratkita mengenal Doktrin dasqr: Time saving is life saving (waktuadalah nyawa),lebih cepat Henderita tertolong lebih baik danukuran keberhasilan adala11 response time (waktu tanggap)(6),artinya bagaimana mas}1arakat, Dinas Kesehatan danjajarannya merespon kegavfatan medik.

4. PemecahanMasalah

4.1.Pelayanangawatdarurat

Hadirin yang saya hormat"Perlu menaikkan ku~litas dan profesionalisme dari

dokter, perawat di Unit G~wat Darurat serta melengkapisarana.Ambulance service harus dapat cepat melayanimasyarakat dengan cara ~omunikasi dan nomor teleph'Jnyang mudah diingat, sehint;ga masyarakat yang melakukanpertolongan pertama dapa~ cepat menjangkau ambulans.

Ada masalah y~'1g nienggemparkan dalam kegawat-daruratan medik misalnY4 ~eIlCaIla alam, tabrakan keretaapi, keruslman, ledakan ~om dan pengtmgsian, ada jugamasalah yang tersembunyi, Inisalnyai'kecelakaan lalu lintas,angka kematian bayi, peny~kit ja.'1hmg, stroke dan infeksi.

Masalah tersebut per~u penanganan yang baik untukmenghindari kecacada~ dan kematian (5) dengan cara

mengikut sertakan masxarakat ~engenal tanda-tandakegawatan medik da~ m~ngenal bagaimana melakukanpertolongan pada tahap awal.

Umumnya masyar~kat kita secara spontan inginmenolong semua kegawat~ medik dengan caranya sendirisesuai dengan kemarnpuaIjt mereka.

Semangat yang de~an perh1 kita dukung dengancara memperkenalkan t~nda tanda kegawatan medikmisalnya tanda-tanda adtnya sumbatan jalan nafas totalmaupun persial, adanya g~gguan pemafasarl misalnya sesaknafas atau tidak bemafas ~an adanya gangguan peredaran

Page 12: PDF (Pidato Pengukuhan Guru Besar)

\

darah misalnya kaki dan tangan penderita dingin.Dengan mengenal t(]fida tanda dan menangani keadaan

tersebut secara dini maka diharapkan masyarakat dapatmembantu tenaga medik dan meringankan penderita.

Tindakan-tindakan tersebut kita namakan BantuanHidup Dasar (BHD) yang meliputi (3)1. Mengenal dan membebaskan benda asjng yang menutup

jalan nafas.2. Banman nafas pada penderita y~g mengaJami henti nafas.3. Pemijatan jantung dari luar, pada penderita henti jantung.

Masyarakat perlu mengetahui cara melakukantransportasi dan komunikasi yang tepat dan akurat antaratemp at kejadian dan pusat Sistem Kegawatan Medik (SKM).

Hadirin yang saya hormati,4.2. Kegawat- Masyarakat perlu mengenal istilah kegawatdaruratan

darurat- medik, sebab kegawatan menurut pandangan masyarakatan mungkin berbeda dengan pandangan medik. Kegawat-medik daruratan medik adalah liar keadaan yang menurut

pandangan penderita, keluarga atau siapapun, bertanggungjawab pada pengangkutan penderita ke rumah sakit karenamembutuhkan perhatian medik segera. Hal ini berlar.jutsampai terdapat kepuP.1San dari tenaga medik profesionalbahwa penderita memerlukan tindakan segera atau tidak.Kegawatan medik dapat mengenai siapa saja, kapan saja dandimana saja, sehingga sekitar penderita sedapat mungkinmengenal tanda-tanda dan bahkan kalau memungkinkanmenangani segera sehingga penderita cepat tertolong.American Hospital Association menentukan derajat kegawatan

sebagaiberikut:Gawat darurat : Penderita membutuhkan perhatian

medik segera, keterlambatan mem-

bal1ayakan jiwa penderita.Mendesak : Penderita membutuhkan perhatian

medik dalam beberapa jam, berbahaya

Peranan Anestesi dan Pengelolaan ~t Intensif dalam Hubungan dengan KOIalitas Hidup

Page 13: PDF (Pidato Pengukuhan Guru Besar)

hila tid~k dirawat di rumah sakit.Pendetita tidak membutuhkanpelay~ kegawatan medik.

Tidak mendesak :

Kegawatdaruratan m1Inli adalah tiap keadaan khusus

yang membutuhkan segera perawatan medik. Keadaan

demikian berkisar antara tang mem.butuhkan p~rawata~

segera secara menyeluruh Idan masul< rumah saklt sampat

masalah diagnoslik clan boleh atau tidak boleh pulang

sesudah observasi.

American Heart Ass~siat.ion (AHA) menekankan 2

keadaan penting (3) ,

1. Sindrom koroner akut.

Pengenalan dini, tindakan dini clan transportasi dini

penderita dengan dugaan sind rom koroner akut dan

tempat kejadian ke rumah sakit dapat mengurangi angka

kesakitan clan angka ke~tian.

2. Stroke.

Tiap tahun jutaan penlderita dewasa mel'_derita atau

meninggal akibat stroke ~ut. Penemuan-penemu3n barn

mengharuskan penolotig mengenal tanda-tanda dan

gejala stroke. Pengobatar{ didasarkan pada waktu kejadian

clan gejala-gejala. ,

Stroke disebabkan 1.<areqa adanya gangg'.lan supply darah

ke otak sehingga otaki iskemik, akibat trombosis atau

emboli. Stroke karena ~ :perdarahan,. disebabkan oleh sesuatu yang mengg nggu arten serebral dengan

perdarahan ke dalam ja .gall otak.

Masyarakat perlu meng al.

a. Riwayat stroke.

Rata-rata didapat~ paralisa fasial ringan atau sukar

bicara sampai ke perubahan kesadaran, tiba-tiba

melemah atau mati rJ sa pada satu sisi tubuh, keadaan

tidak tenang/pasti atau pening yang tidak dapat

diterangkan, tiba-tib~ jatuh atau hilangnya pandangan.

Page 14: PDF (Pidato Pengukuhan Guru Besar)

Dalam 24 jam terdapat gejala transient ischemic attack(TIA). Kebanyakan nA akan berakhir sekitar 15 menitdan TIA merupakah indikator datangnya stroke.

b. Pengelolaan Stroke.Kecepatan aktivitas Sistem Kegawatan Medik (SKM)sangatpenting. Ada 7D pengelolaan: Detection, Dispatch,Delivery, Door, Data, Decision dan Drug.Pelaku BHDbertanggung jawab pada tiga D pertama: Detection,Dispatc.iz dan Delivery. Bagain1anapun juga memulaiSKM oleh pelaku BHD penting untuk memastikancepat Delivery, dan pengobatan empat 4 D terakhirmerupakan tanggung jawab rumah sakit.

Hadirin yang saya hormati,4.3. Sistem Yang dimaksud dengan Sistem Kegawatan Medik

Kegawat- adalah sistem dimana segala macam kegawatan dikendalikanan Medik oleh koordinator yang meliputi pra l'UInah sakit dan intra(SKM) rumah sakit.

Kalau kita meli'lat sistem kegawatan medik di negaralain tampaknya berbeda-beda, tetapi dengan tujuan yangsarna yaitu secepat mungkin menyelamatkan penderita.

(SKM)Australia

Di Canberra, Australia, dinamakan Australian CapitalTerritory (A.C. T.) Ambulance Service. Di dalam setiap ambulansterdapat paling sedikit satu p.uamedik intensive care dan didalam ambulans sudah dilakukan pertolongan (8). Pengemudiambulans dididik cara melakukan bantuan hidup dasarpertama dan mengangkut penderita sakit dan trauma kerumah sakit.

Di Canberra te.rdapat 6 stasiun ambulans dengankemampuan klinik paramedik yang baik. Penderita mendapatdua hal yang penting pertama penderita mendapatper to long an medik dan yang tidak kalah penting ialahmemperoleh perawatan (9). Di dalam organisasi AmbulanceService Australia terdapat rotasi tugas manager, dan tiap

Peranan Anestesi dan Pengelolaan Rmvat Intensif dalam Hubungan dengan KI!alitas HidOlp

Page 15: PDF (Pidato Pengukuhan Guru Besar)

anggota tim management mengambil peran di semuamanagement ambulans(IO). Untuk meminta pertolongancukup memutar tombol telpon 000.

(SKM)Amerika

Di Amerika penolong mendapat dua macam sertifikasi:a. Bantuan Hidup Dasar (BHD) yang lama latihan 40 jamb. Bantuan Hidup Lanjut (BHL) dibagi dua:

Cardiac Rescue Technician (CRTO) lama latihan 240 jam.Emergency Medical Technician-Paramedic (EMT -P) lamalatihan 500 jam.

Penderita yang mengalami kegawatan dapat ditolongoleh orang yang terdekat yang telah mendapat sertllikasisebagai penolong BHD dan kemudian penduduk dapatmemutar tombol telpon. 911 dan segera sistem kegawatanmedik Marylan diaktifkan. Yang menjawab telpon. 911 adalahorang yang mendapat sertifikasi sebagai state-certifiedemergency medical dispatcher (EMD).

Penolong pertama yang bersetifikasi BHD akanmemastikan bahwa keadaan aman clan segera memulaistabilisasi penderita, kemudian merninta tenaga spesialismisalnya paramedik atau bila keadaan sangat mendesakdapat meminta bantuan helikopter.

Berdasar atas macam dan beratnya luka luka clan lckasikejadian maka penolong akan memutuskan apakah penderitamembutuhkan suatu pusat spesialis atau rumah sakit yangsesuai dengan keadaan penderita. .

Telpon 911 merupakan telpon bersama polisi,pemadam kebakaran atau tenaga kegawatan medik dan inimenyangkut 23 wilayah di Amerika dan kota Baltimore (11).

(SKM)Inggris

Di Inggris pelayanan kegawatan medik diorganisasisecara triage tidak langsung dan triage langsung. Triage tidaklangsung pertama tama penderita/penolong kontak dengantelp 999 dan kemudian penelpon mendapat nasehat kemanamencari pertolongan tergantung pada gejala yang ada pada

Page 16: PDF (Pidato Pengukuhan Guru Besar)

\

penelpon. Triage langsung, penderita dapat masuk pada saatyang baik ke pelayanan &a Nat darurat medik dan kemudiandinilai keadaan pender:ta sebelum dibawa ke tempatpelayanan yang tepat. Sistem yang demikian mempunyaikeuntungan dan kerugian.

Triage tidak langsung, keuntungannya mempersingkatwaktu ke perawatan definitif, tetapi biasanya tidak tepat ataubahkan dapat mengancam jiwa penderita. Triage langsUJo""lgbiasanya melewati step triage, cepat kontak langsung denganUnit Gawat Darurat tetapi ketepatannya berkurang (12).

(SKM)Prancis

Di Prancis menggunakan SAMU, yang terpisah darikegiatan sehari-hari rumah sakit dan bila ada alarm tandabahaya maka tim segera ketempat kejadian denganmenggunakan mobile intensive care unit (MICU) .Unit-unittersebut dikepalai seorang jokter. Di Unit triage penderitadipilah-pilah dan, tergantung pacta jenis kegawatannya, actayang langsung dibawa ke surgical intensive care unit dati yanglain dibawa ke bangsal gawat darurat. SAMU bekerja eratdengan lam-lam pelayanan gawat darurat antara lam PasukanPemadam Kebakaran(13).

(SKM)Singapura

Bila terdapat kegawatdaruratan medik di Singapuracukup memutar tombol telpon 995 clan segera EmergencyAmbulance Service ketempat kejadian clan penderita segeradibawa ke Unit Kecelakaan clan kegawatan yang terletak dirumah sakit pemerintah. Sebetulnya seluroh rumah sakit diSingapura dapat menerima penderita gawat darurat selama24 jam.

Di Singapura terdapat20 rumah sakit. Delapan rumahsakit umum terdiri dari 5 rumah sakit untuk akut, 2 rumahsa kit obstetri ginekologi clan psikiatri , clan satu rumah sakitkomunitas. Negara yang begitu kecil clan dengan pendtlduksedikit tetapi sistem kegawatan mediknya mantap (14).

Peronan Anestesi dan Pengelolaan Rawat Intensif dalam Hubungan dengan Kualitas Hidup

Page 17: PDF (Pidato Pengukuhan Guru Besar)

(SKM)Indonesia

Hadirin yang saya hormatf,Setelah kita melihat s~tem kegawatan medik di negara

lain bagaimana kita menerapkan sislem kegawatan medikdi Indonesia. Kekhusus4n daTi banyak negara negaraberkembang adalah lema$ya manajemen, dan lemahnyakekuatan untuk merespon desentralisasi kega\vatan, danumumnya tergantung pad4 organisasi intemasional<15)

Di Semarar.g khususnya clan Jawa Tengah umu-1Tmyabelum ada sistem kegawat~n medik yang baik, tampaknyaUnit Gawat Darurat daTi s~tu rumah sakit yang satu denganrumah sakit yang lain tida t ada koordinasi dengan baik clanbila membutuhkan ambu ans hams menelpon salah saturumah sakit yang selalu ti ak mudah.

Ada keadaan-kea~aan tertentu memerlukankomunikasi segera dan iada pula yang memerlukankomunikasi cepat. Komunijkasi harus baik clan cepat antaratempat pra hospital ke Unit $a\vat Damrat, Kamar Bedah clanICU karena ini mempakan fnata rantai Bantuan Hidup Dasardan BarLtuan Hidup Lanjut. <p) Perlu diliba tkan Polisi, PasukanPemadam Kebakaran, Org~asi yang maran, clan ambulans.Ambulans 118 hams dimanfaatkan, atau hila memungkinkanSKM diftmgsikan sehinggal penolong dapat menginstruksi-kan penonton YaIlg tidak terlatitl. Sebaiknya kita mempunyaisuatu sistem, yaitu bilal disuatu daerah/tempat adakegawatan medik maka ~asyarakat hams menghubungisiapa, menggunakan alat apa clan b~gaimana caranya sertadibawa kemana, atau daTi Ipusat pelayanan dapat memberikomando apa yang har4s dikerjakan, karena dengaamenggunakan sistem t1rsebut jalur komunikasi clantransportasi menjadi le~ih efisien. Lebih-lebih dalamkegawatan masal perlu k°drdinasi yang baik antara KepalaDaerah, Dinas Kesehatan seluruh daerah clan jajaranannya,Rumah Sakit Pemerintah, P~kesmas, atau yang kita namakanjalur lintas sektoral<4. 16),1 sehingga koordinator hanyamemencet satu tombol d~ semua tanggap apa yang harus

Page 18: PDF (Pidato Pengukuhan Guru Besar)

\

dikerjakan. Sistem Kegawatan Medik dapat diber. tukdibeberapa tempat atau~sesuai dengan kebutuhan daerahmasing-masing. Pembentukan Sistem Kegawatan M~dikmemerlukan biaya yang besar, sehingga kita hams mencarigrant untuk mencapai sistem yang baik.

Perlu dibentuk Sistem K~gawatan Medik regional clannasional. Unsur-unsur yang l~uk dalam SKM misalnya:SDM, pelatihan, komunikas~, transportasi, Unit GawatDarurat di nap Rumah Sakit, Bjro Jasa Keselamatarl Umum,

penilaian keperawatan, standatdisasi pelaporan penderita,Humas, pendidikan, evaluasi, <jlan lain-lain.

Tiap ambulans harus niempunyai standar minimallnisalnya: pelatihan personil ambulans mengenai kegawatan,macam alai clan kendaraan serta pengemudi harusmempunyai SIM. Perlu pengaturan dokter clan paramedisjaga. Pembentukan SKM secara Nasional perlu dibicarakandengan DPR sehingga melembaga. Ambulans 118 harus siagasetiap saat clan jumlahnya harus memadai.

SISTEM K£GA\\'AT,\N MEDI'"

"OM.~NIJ()

.

I .J .~ 1t!""ltr ,tr"PA;;JEN "S~..MAS RS.~C asKEI.ASAI8

~ ~- --f .r

---v-1---"--_J1J\-raA~---vc

i .\,..TARRS

rR' R,; ~TRA--"

Page 19: PDF (Pidato Pengukuhan Guru Besar)

Hadirin yang saya hormati,4.4. Pertim- Setiap tindakan medik perlu pertimbangan legalitas

bangan supaya tidak terbentur dengan aturan-aturan hukum yanglegalitas ada di masyarakat. Setiap tindakan medik perlu persetujuan

penderita atau keluarga (17), kecuali keadaan yang mengancamjiwa penderita atau penderita dalam bahaya maut<18>. Pasal531 KUHP yang secara implisit mewajibkan siapa saja untukmenolong seseorallg yang berada dalam situasi biliaya maut.Apabila tidak melakuk;m pertolongan sehingga k.arenanyaorang tersebut meninggal dunia maka ~ereka dapat dituntutberdasarkan pasal tersebut clan tenrunya dapat pula digugatmembayar ganti rugi atas dasar onrechtmatige daad (19).

4.5. Sumber Indonesia merupakan negara besar dengan jumlahdaya penduduk yang sangat besar, tetapi sayang bahwa tenagamanusia profesional dalam penanganan gawat darurat masih sangat

sedikit. Ikatan Ahli Bedah Indonesia memberikan kursusAdvanced Trauma Life Support (A ns), Ikatan Dokter SpesialisAnestesiologi memberik.an kursus Primary Trauma Care (PTC)clan American Heart Association memberi kursus ACLS padadokter-dokter muda dengan harapan dapat menanganipenderita ga.wat dengan baik, tetapi jumlahnya masih sangatkurang. Masyarakat awam belum tersentuh bagaimana caramenangani kegawatan medik, padahal merekalah yang

berhubungan langsung dengan sekelilingnya. Harapan saradengan memberikan pembelajaran gawat darurat pada orangawam diharapkan penanganan penderita gawat dapat lebihefisien.

Di Indonesia sebaiknya seluruh mahasiswa FakultasKedokteran mendapatkan kuliah dan keterampilanpenanganan gawat darurat, sehinggadiharapkan dari merekadapat menyebarkan ilmu kegawatan ke masyarakatsekelilingnya. Mahasiswa Fakultas Kedokteran UNDIP padasemester VI atau VII mendapat kuliah dan keterampilankegawatdaruratan medik terpad.u selama 6 hari dan

18 Soenarjo

Page 20: PDF (Pidato Pengukuhan Guru Besar)

mendapatkan sertifikat.. Perala tan ketrampilankegawatdaruratan medik pada mahasiswa jumlahnya masihkurang lengkap. ~

Indonesia dengan juml~h penduduk 210.000.000dengan daerah banyak rawan $empa, tanah longsor makasewaktu waktu dapat terjadi be~cana alam sehingga rawanterjadi kegawatdaruratan medik yang membutuhkan

pertolongan.Pusat pendidikan aneste-1i dan jumlah peserta didik

perlu ditambah karena kalau ~ibanding dengan Filipinadengan penduduk 40 jure , mempunyai dokter anestesi 2000,sedangkan di Indonesia dokter ~estesi tidak lebih dari 500untuk penduduk 210.000.000. i Dokter anestesi Indonesia

hanya bekerja sekitar kamar bediih, ICU, Unit Gawat Darurat,tidak dapat melangkah lebihE1jauh karena jumlah sangatterba~a~. Kita tidak ~sa;h terlalu etat memeg~g ras~o antarapendldik dan anak dldik. Semen a Negara kita masih sangatkekurangan dokter anestes~, kita harus memikirkankepentingan Nasional di atas kEtpentL'lgan lain, marilah YJtabersatu untuk memicu pertumb~an pusat pusat pendidikantermasuk pendidikan anestesi..Anestesi merupakan cabatig Ilmu Kedokteran, sehinggasukar mendidik perawat untuki mengisi kekurangan tenagaanestesi. Perawat anestesi mela~ukan alih tugas bukan alihtanggung jawab sehingga perlh pengertian yang jelas dari

masing masing profesi.

Hc:dirin yang sara hormati, ;'4.6. Alat Alat- alai peraga biasanya ~at\.ya dipunyai oleh Fakultas

peraga Kedokteran dan Ruma~ Sakit Mndidikan yang besar, itupununtuk tidak selalu lengkap. Alat ~lat ini perlu, sebab carapelatihan memperagakan dengan menggunakan boneka disertai

dengan latihan berkali kali ~an tiap periode tertentudilakukan latihan berkala maka ~rapkan masyarakat yangmendapat latihan dapat meno~ong penderita dengan baik

19Peranan Anestesi dan Pengelolaan RalOllt rntensif dalam Hu~~~ian Kualitas Hidup

Page 21: PDF (Pidato Pengukuhan Guru Besar)

s,~belum penderita memperoleh perawatan dan tindakanQefinitif.

Alat peraga harganya relatif mahal, perlu dana yangbesar. Dana tersebut dapat 4iperoleh dengan cara kerja sarnadengan negara donor, sehi1igga tidak memperberat keuangannegara. Alat peraga perlu weremajaaI' karena sering dipakaidan dapat rusak. Dana d~pat juga diperoleh dari bantuanmasyarakat tetapi tidak battjrak.

Hadirin yang saya hormati,Materi Pelatihan gawat darurat pada masyarakat periu disusunpelatihan materi sebagai berikut:clan 1. Prosedur kegawatan unjlumcara 2. Henti jantung pada dewasa.pengeIoIaan 3. Henti jantung pada anak

4. Henti jantung pada ba~i5. Sumbatan jalan nafas oI~h benda asing

Hadicin yang sara hormat~11. Prosedur Masyarakat perlu ~engetahui prosedur kegawatan

Kegawat- tlffium3Penolong hams me~pertimbangkan konsep berikut:an Umum. Kemampuan pel1o1ong.

Kemampuan penolon$ sangat pentip.g karena kalaupenolong tidak mampu; ma~a penolong tidak saja gaga!dalam memberi tetapi perhatian kerja dan waktu akanterpecah sehingga pend~rita terlantar.

.Skenario penilaian.Tergantung pada keadafin di tempat kejadian, penolongtanpa membuang wak~ segera melakukan penilaianuntuk menyelamatkap diri sendiri dan penderita.

Penyelamatan lingkung~ misaInya api, carbon mono oxide,

dan lalu lintas perlu di ertimbangkan. Penonton hams

dievakuasi terutama b' a ada injury yang menyangkutsenjata.

Page 22: PDF (Pidato Pengukuhan Guru Besar)

2. Hentijantungpadadewasadan cara

menolong

Hadirin ya~g sara hormati, .I

Satu juta kematian tiap t$un penyakit pembuluh darahkoroner sebagian besar ine~ggal mendadak. Dua pertigadari kematian mendadak terja(Ii di luar rumah dalam 2 jamsetelah terjadi gejala-gejala<3) , misalnya, tenggelam, mati

karena sengatan listrik, iptoksikasi obat, traumamendadak<3), dan kekeliruan Ipemberian obat karena labelyang hampir sarna dari dua tnacarn obat YaPg diberikandalam keadaan tergesa gesa «20). Waktu dan kejadian hentijantung dan .pemafasan sampaii mulai Resusitasi J antung Pam(RJP) dan selanjutnya pembe~ Advanced CardiaL Life Support(ACLS) adalah waktu yang Wnting terhadap keberhasiiall

penderita.Semenjak RJP dilakukalt oleh penolong awam secara

dini di lapangan dan berhasij, maka latihan BHD dapatdilakukan oleh sebanyak mungkin personel dalam

masyarakat.A. A(Airway= jalan nafas), 13 (Breathing = pernafasan), C

(Circulation= peredaran da~ah), D (Defibrilasl) dari RJP.-Dalam tiap langkah pr<j>ses BHD penolong harusmelakukan penilaian yang [ adekuat sebelum melangkahkecara kerja berikutnya, ya~itt lebih kearah lllvasi<3). Padapenilaian mula, penderita d~ai reaksinya, menepuk ataumenyalami secara perlahaq sambil bertanya: bagaimanakeadaan anda apakah baiIf-baik ?<3). Bila penderita tidakberaksi maka SKM harus ~egera diaktifkan<3,7}.Penderitadiletakkan dalam posisi ter~entang pada permukaan yangkuat, sehingga penolong d~pat menenlSkan ABC dan D

dari RJP.A.I J alan nafas. .

Lidah penderita dan ~piglotis terangkat dari faringposterior dengan cara 1tead tilt-chin lift<21). Satu tangandigunakan untuk'mengangkat dagu keatassedangkan tangan yang lain digunakan untukmemiringkan kepala belakang dengan cara menekan

Peranan Anestesi don Pengelolaan Raluat Intensif dalam Hubungan dengan Kualitas Hidup

Page 23: PDF (Pidato Pengukuhan Guru Besar)

kening. Pada kasus per] iraan trauma, penolong harusmemantapkan jalan n~.fas, sambil mempertahankantulang servikal secara hati-hati dengan caramodifikasi teknik jaw-thrustl22). Penolongmenggunakan tang~nnya mengangkat sudutmandibula untuk membuka mulut penderita clanmemantapkan jalan nafas, kemudian penolongmelakukan nafas bantu dengan ml11ut lewat hidungatau mulut penderita(3,7) .

A.2 Pernafasan.Penolong berlutut dekat penderita, kemudianmenempatkan telinga dekat mulut penderita danmelihat dada penderita .Pernafasan dapat dideteksidengan mendengarkan pertukaran udara penderita,perabaan aliran udara clan melihat naik turunnyadada(3,7).

Evaluasi tidak boleh lebih dari 10 detik. Pada penderitayang sudah bernafas adekuat maka penolong meletakkanpenderita pada posisi recovery. Penderita yang tidak bernafasspontan, penolong meIrtberikan 2 x nafas bantu(71. Dadayang tidak nampak naik waktu diberi nafas bantu maka ubahposisi jalan nafas clan lakukan lagi nafas bantu, tetapi hilatetap tidak berhasil, penolong harus memperkirakan adanyaobstruksi jalan nafas oleh benda asing (FBAO = Foreign BodyAirway Obstruction)(22).

Penderita diberi nafas bantu 10...12 kali per menit (sekalinafas tiap 4-5 detik) pada penderita dengan henti nafas. Tiappernafasan diberikan lambat lebih J,m 1,5 -2 detik untukmencegah penggembungan lambung. Volume tiappernafasan sebaiknya 10 cc/kg BB (700 -1000cc)(7).Rekomendasi yang baru ini untuk meminimalkanpenggembungan lambung .Penekanan krikoid mungkinperlu untuk petugas yang professional untuk mengurangirisiko regurgitasi clan aspirasi. Teknik ini digunakan hila adatenaga bantuan ekstra{7}.

Page 24: PDF (Pidato Pengukuhan Guru Besar)

Cara-carapenekanankrikoid

\Cara melakukan peneka~an krikoid adalah sebagaiberikut:

1. Tentukan letak k"artil~go tiroid (Adam's apple)

dengan jari penolong.2. Dorong tangan pada d$ar ka;:tilago tiroid clan raba

lingkaran horizontal bao/ah yang menonjol (kartilagokrikoid)

3. Gunakan ujung ibu j~ i clan jari telunjuk tlntuk

men~kan kartilago krik id kebelakang secara kuat.

Cara memberi nafas bantu a alah sebagai berikut.a. Ventilasi dari ulut ke mulut. Tuhan

menciptakan ma4usia dari tanah liat clanmeniupkan pernafasan kehidupan lewat lubanghidung clan manusia menjadli hidup. (Surat AlHIJR ayat 28). Dari kenyataan tersebut Inasmusmempunyai ide melakukan pernafasan bantudari mulut ke mulut<23) sedangkan resusitasi yangbenar dimulai pad~ abad ke 10 oleh Ibn Sinadengan pipa terbuat dari emas atau perak untuknafas banrll(21). Resusitasi pertama yang tertulisclan penderita berhasil hidup dilakukan oleh 'Nabillyas.(25) Tehnik ini ¥llgat aman clan sempurna.Sambil mempertarankan head tilt -chin lift

position, penolong; menjepit hidung penderitadengan jari sambi! ~eletakkan mulut penolongpada mulut pendefta dan memberi dua nafasbantu secara lambat clan dada penderita tampaknaik turun tiap respirasi. Pernafasan bantu mouthto -mouth efektif untuk menolong penderita yangmengalamj henti hafas karena memudahkanpenolong menaharLI kepala clan rahang sehinggajalan nafas terbuka clan dapat mengontroltingginya tekanal". tiupan clan volumenya(26).

b. Ventilasi dari mulut ke masker. (26). Penggunaanmasker supaya penderita tidak terkontaminasi

Peranan Anestesi dan Pengelolaan Rawat Intensif dalam Hubungandengan Kualitas Hidup

Page 25: PDF (Pidato Pengukuhan Guru Besar)

penolong, sambil menambah oksigen da l

mempertinggi pengawasan terhadap tulang leheJ.'.

Masker menuhfP seluruh muka tennasuk hidurlg

penderita. i

Dna cara yang Idigunakan(3) :

b.l. Tehnik se~alik.

Penolong'di atas kepala penderita.Hal ini

digunakan pada penderita henti nafas atau

melakukan RJP dengan dua penolong.

b.2. Teknik lateral.

penOlO ~ di samping penderita clan men?ig~ ~an head tilt/ chin lift position.

Teknik Ideal untuk satu penolong RJP.

Penolong harus dapat mempertahankan

tulang I her dengan hati-hati selama

resusitasi.l Volurne tidal hams disesuaikan

seperti pada pernapasan mouth to mouth bila

oksigen belum tersedia. Pemberiarl oksigen

10 It/menit uP.tuk mencapai oksigen

inspirasi lebih besar dari 90%, clan

penggunaan volume lebih kecil untuk

mengurapgi fisiko penggembungan

lambung. I

c. Ventilasi dari mulut ke hidung<3).Dalam keadaan mulut tidak efektif untukmemasukkan udara kedalam jalan nafas (trauma,trismus) maka penolong dapat mencoba denganmouth to nose ventilation dengan cara menutupmulut penderita dan TJlenempatkan mulutpenolong pada hidung penderita. Bila penderitamenggunakan trakheostomi sebagai jalan nafas,maka tempat tersebut sebagai jalan udara yangdihembuskan oleh penolong.

24 Soenarjo

Page 26: PDF (Pidato Pengukuhan Guru Besar)

d.\

Ventilasi dari mulut ke perisai mulut.

Penggunaan~ plastik transparan yangmemisahkan penolong dan penderita. Cara inidigunakan sebagai substitusi mouth to mouth dansedapat mungkin segera diganti dengan mouthto mask.

e. Ventilasi dengaP- halon dan masket'.Terdiri dari halon yang dapat mengembangsendiri dengan klep non rebreathing yang meleka tpada muka. Penggunaan alat ini sebaiknyadilakukan oleh dua orang penolong untukmemastikan bahwa masker melekat erat padamuka penderita. Pemberian oksigen sebaiknya 8-12It/menit. Penggunaan volume tidal yang tidakterlalu besar akan mengurangi penggembunganlambung. Teknik ini memerlukan ketrampilantersendiri dan memerlukan latihan seringsehingga ventilasi menjadi efektif. Penggunaanbellows sebetulnya sudah dimulai pada abad ke13 oleh Dr. Saleh Ibn Bahla(2'l), sedangkanParacelsus (1493 -1541) menggunakan bellowsuntuk ventilasi paJu setelah abad tersebut<2:.).

f. Penggunaan pipa endotrakhea.Penggunaan pipa endotrakhea memungkinkanoksigenasi menjadi lebih efisien dan tidak terjadipenggelembungan lambung. Teknik inimemerlukan ketrampilan tersmdiri dan latihanyang teratur dan biasanya dikerjakan oleh tenagamedik. Teknik pemasangan pipa endotrakheapada orang tanpa kelainan jantung iskemik dapatmenyebabkan pemanjangan interval QTc danperubahan hemodinamik(28), demikian juga padapenderita dengan kelainan jantung iskemik

25Peranan Anestesi dan Pengelolaan Rawat Intensif dalam Hubungan dengan Kualitas Hidup

Page 27: PDF (Pidato Pengukuhan Guru Besar)

terdapat per¥bahan yang sama(29) sehinggamembahayak~n penderita clan bahkan dapatmenyebabkan ~enti jantung. Teknik pemasanganpipa endotra~ea perlu ekstra hati-hati, untukmencegah hal~al yang tidak kita inginkan. Padakeadaan ter~entu perlu pemasangan pipaendotrakhea t~knik cepat dengan menggunakanpelumpuh ot<j>t ultra short acting (29). Kadang-kadar.g kita rrfnghadapi kesulitan pemasangan

pipa endotr~khea se~ingga memerlukanpenanganan khusus misalnya denganmenggunaka~ GB.Mully Suction Cathetersebagai pemandu untuk pemasangan pipatrakhea(31).

A.3 Peredaran darah.(3,i7JSesudah ventilasi efektif 2 x , segera nilai denyutnadi karotis pend~rita tetapi jangan terlalu lama,karena dapat m

I perla~ba.~ kompr~si jantung.

Penolong awam ang laill dlffistruKslkan untuk

menilai tanda-tand sirkulasi.a. Memberi pert longan penlafasan.b. Melibat adan~a tanda-tanda sirkulasi spontan

misalnya naf~s normal, batuk atau adanyagerakan. '

c. Segera mulai ~ompresi jantung clan mulai AEDhila tidak ada! tanda tanda sirkulasi. Seluruhpenilaian tid~k boleh lebih daTi 10 detik.Paramedis proresional terus menerus memantautermasuk nadi\<arctis yang merupakan sebagiandari penilaian. o/saha ini hams dibatasi 5-10 detik.Nadi yang te4aba adeku~u, kemudian bantuan

pemafasan dilanjutkan sampai terjadi pernafasanspontan. Nadi harus dinilai tiap beberapa menit,hila ada tanda-tanda henti sirkulasi, maka segeralakukan komftresi jantung dari luar.

Page 28: PDF (Pidato Pengukuhan Guru Besar)

Kompresi jant1Ing dari luaTJ> dapat dikerjakan sebagaibel-ikut:

a. Penolong berlutut dan lutut penolong dekat dadapenderita selanjutnya menyingkap dada penderitauntuk membantu menentukan letak pemijatanjant1Ing sehingga dapat mengurangi gerakan tanganpenolong. ---

.). Dua jari mellli"lcur da..~ tepi bawah sternum samraike substernal notch. Titik tadi digunakan ~nolonguntuk tempat menekan dada. Telapak tanganpenolong yang satu diletakkan diatas telapak tanganyang lain.Jari-jari penolong saling meng\mci. Jari-jari penolongjangan menyentuh iga untuk mengurangi terjadinya

patah tulang iga.d. Bahu penolong, telapak tangan, dan dada penderita

dan tulang belakang dalam garis lures. Bertumpupada pinggul dan siku terkunci, penolong segeramemulai menekan dada dengan kecepatan 100 x permenit (untuk 15 kali penekanan) .

A.4. Koordinasi antara penekanan dada dan nafas bantu.Sesudah 15 kali kompresi dada, penolong dapatpindah ke kepala penderita untuk melakukan napasbantu tiap 1,5 -2 detik. Kemudian dilakukan lagi 15kali kompresi dada. Sesudah empa t siklus dari 2 nafasbantu dan 15 kompresi jant1Ing, penderita dievaluasiadanya tarida-tanda sirkulasi spontan. Adanya tanda-tanda sirkulasi per,lu pengecekan keadaanpernafasan, hila pernafasan tampak, letakkanpenderita pada posisi recovery dan lanjutkanmemonitor sirkulasi dan pernafasan. Penderita yangtidak bernafas, beri bantuan nafas 10-12 kali per menitdan monitor tanda-tanda sirkulasi tiap beberapamenit.

Carakompresijantung dariluar

h

c.

Pernr.an Anestesi dan Pengelolaan Raloat Intensif dalam Hubungan dengan Kualitas Hidup

Page 29: PDF (Pidato Pengukuhan Guru Besar)

A.5. Defibrilasi. IKebanyakan penderita dengan tiba-tiba, tanpadiketahui, mengal4imi henti jantung dalam keadaanfibrilasi ventrikel '" Defibrilasi dini penting untukmenaikkan kelangsungan hidup. Defibrilasi dinidilakukan dalam waktJ. 5 menit setelah pemanggilanSKM. Pemberi BHI:!> harus dilatih menggunakan A.EDuntuk menaikkan keberhasil.m pertolongan kita(32).Pada penderita dewasa yang tidak responsif.dapatdikatagorikan m~mpunyai aritmi jantung fatal.Defibrilasi adalah suatu kegiatan yang sangat pentingpada penderita dewasa yang tidak responsif. Survivaldari henti jantung menurun 7 -10% tiap menit tanpadefibrilasi. Defib~i yang dilakukan setelah 12 menitsurvival rate 2 -5%. (3)

Hadirin yang saya hormati,Bila terdapat du4 penolong(3,7), satu penolong

mengatUl' posisi kepala d$ jalarl nafas saniliil memberi nafasbantu .Penolong kedua m~lakttkan kompresi dada. Pada duapenoJ.ong RJP rasio 15:2 antara kompresi dan venvJasi tetapdigunakap. sampai jalan nafas terjamin. Penolong yangkelelahan dapat memaflggil penolong yang lain untukmenggantikannya. Pada waktu itu pender ita dievaluasikembali nadi dan nafas spontannya.,

DnapenolongRJP

Kompresihanya padadada

Metode kompresi hanya pada dada (3) pada RJPdigunakan hila penolong tidak bersedja memberi nafas bantusebab takut terkontamirtasi penyakit penderita. Keadaanditunjang dengan bukt~-b*ti bahwa kompresi dada saja padaRJP secara signifikan lebihlbaik daripada tanpa usaha apapun.

Kompresi hanya pakia dada direkomendasikan padakeadaan berikut:a. Penolong tidak mau at4lu tidak dapat melakukan bantuan

nafas daTi mulut ke mUlut.

Page 30: PDF (Pidato Pengukuhan Guru Besar)

\

b. Penolong yang tidak terlatih.

.Hadirin yang saya hon..1ati,

Sebagaimana halnya pad~ henti jantung aDak, hentijantung pad a bayi biasanya qisebabkan oleh gangguanrespirasi(3). Bayi yang memerl~kan resusitasi h.arus segeraditangani oleh tenaga yang terl.itih, peralatan yang baik daDobat-obat yang tersedia, karena kalau tidak, penderita ~geramengalami asfiksi. Seka!i penderita d.inyatakan tidak gadar,usaha-usaha'dini dipusatkan pada pemapanan jalan nafas daDventilasi. Sistem Kegawatan Medik harus diaktifkan kira-kira 1 menit sesudah dimulai BI-tD daD bayi dapat diletakkanpada meja atau lantai, atau dapa~ ditaruh di lengan penolong.Penolong dapat membawa bayii sambil melakukan RJP sertaSKM diaktifkan sehingga tida~ banyak membuang waktu.Pertimbangan orang tua penderlita harus dimasukkan dalampenentuan memulai atau meng~tikan resusitasi. Resusitasipada bayi dihentikan bila ~ayi tidak bereaksi setelahdilakukan resusitasi secara ade~uat selama 15 menit< 33)

4. Hentijantungpada bayi

Penanganan jalan nafas pada ba~ tidak seperti padade\\TaSa tetapi kepala ba~ ditempatkan pada posisi netral(3.'iI.Tujuan utama resusitasi pacta :bayi jalah jalan p_afas haruslancar dan hal ini dapat dicai ai dengan masker ataupun

dengan pipa orotrakhea, sedan kan cungkup laring (LMA)

digunakan sebagai alai altema. bila mengalami kesukaranmengelola ja1.an nafas(38).

4.A. Jalannafa.s

Telinga penolong ditemp ~ lkan dekat mulut bayi, clanmelihat dada bayi. Respirasi did teksi dengan mendengarkanpertukaran udara, perabaan a an udara clan melihat naikturuImya dada(33,39). Evaluasi ini tidak boleh lebih dari 10 detik.Bayi yC!fig sudah bemafas selanjutnya dicari penyebab ketidaksadaran penderita. Bayi yang tidak respirasi spontan, makapenolong segera memberi ventilasi lewat pernafasan

4.B. Pemafas-an

Pmmon Anestesi dan Pen~elolaan RaVJat Intensif dalam Hubungan dengan Kualitas Hidup

Page 31: PDF (Pidato Pengukuhan Guru Besar)

penolong. Mulut penolong ditempatkan pada hidung bayidan memberikan pemafasan bantu efektif dua kali. Bilaventilasi gagal, posisi bayi idil1bah dan ventilasi dilakukanlagi. Ventilasi yang tetap sulit, maka dipertimbangkan bayimengalami FBAO. Bayi dialWasi, ventilasi 20 kali tiap menitpada kasus henti nafas. Tiap pertolongan pemafasansebaiknya diberikan pelahan lebih dari 1 -1,5 detik, istirahatsetelah pemafasan pertanla, kemudian mengarrlbil nafasu~tuk mEmaksimalkan i~i oksigen dan mzminimalkankonsentrasi CO2 pad a nafas yang dikeluarkan penolong.Volume tiap pemafasan pe~olong harus cukup supaya dada

bayi terangkat tanpa mEinyebabkan penegangan yangberlebihan pada lambung. Pemafasan dari mulut ke mulut.aman dan teknik yang e£ektif tetapi sebagian penolongmemerlukan masker untuk menghindari hal-hal yang tidakdiinginkan. Penolong perlu latihan unhlk menggunakanmasker<31}.

Sesudah menyelesaikan dua ventilasi efektif, bayidinilai dengan melakukan perabaan nadi braL'1ial atau tanda-tanda lain dari sirkulasi mL"alnya pemafasan normal, hatukdan gerakan. Tanda-tanda ~irkulasi yang sudah adekuat makapenolong memastikan perJllafasan penderita, kalau tidak adadenyut nadi atau tanda-taI1da lain atau detak jantung kurangdari 60 x permenit denga~ tanda-tai'tda perfusi jelek, makasirkulasi pimantapkan d~ngan kompresi dada ekstemal.Penilaian diatas jangan lebih dari 10 detik<33,40) .

4.C. Peredar-an

daral.

Cara Untuk melakukan kompresi jantung pad a bayi perlukompresi dilakukan cara-cara sebagai berikut:jantung pada 1. Bayi diletakkan pada permukaan yang kuat atau pada

bayi lengan penolong.Two finger teclmique (diutamakan pada penolong tunggal).

Page 32: PDF (Pidato Pengukuhan Guru Besar)

,Penolong melet, kkan dua jari pada bagian bawahpertengahan st ~rnum. tangan yang lain dapatditempatkan di b;twah bayi untuk membefikan: bantuanclan meletakkan dua jari pada bagian bawah pertengahansternum. Tangan yang lain dapat ditempatkan di bawahbayi untuk memberikan bantuan dan me no longmempertahankan posisi netral atau untuk menstabilkankepala.Two thumb encircling hands technique (diutamakanpada dua penolong). Tempatkan dua ibu jari penolongbersebelahan pada bagian bawah separoh daTi sternum,jari yang lain melingkari dada bayi sampai kebelakang,kemudian dilakukan penekanan(33;J7).

2. Kompresi dilakukan paling sedikit 100 kali permeniV35>.

4.D. Koordi-nasikom-presipad a

pema-fasanbantu

Rasio kompresi lengan pemafasan bantu 5: 1 untuk sa tuatau dua penolong. Pada RJP dua penolon~ penolong yangsatu melakukan kompresi 5 kali kemudian istirahat, danselanjutnya penolong YaDg lain memberi ventilasi efektifsampai jalan nafas. teIjamin. Ses-o.ldah dua puluh kali putaran,bayi dievaluasi kembali hap tanda nafrlS spontar. dan tanda-tanda sirkulasi<29,30,41>. Sistem Kegawat:ln Medik harusdiaktifkarl pada saat ini hila belum dikerjakan.

PenghentianBHD

Hadirin yang terhormat,Bantuan Hidup Dasar dihentikan bila(J,7) :

a. Nadi clan respirasi penderita spontan kembali.b. ACl.S dimulai.c. Penolong kelelaha,n.d. Penderita dinyatakan meninggal oleb- petugas yang tepat.

Kebutuhan emosional famili penderita, terutama anakpenderita perlu diajak pertimbangan sebelum usaharesusitasi dihentikan.

Peranan Anesfesi dun Pengelolaan Rawat Intensif dillam Hubungan dengan Kualitas Hidup

Page 33: PDF (Pidato Pengukuhan Guru Besar)

5. Sumbatan Sumbatan jalan na£; s dibagi dua: sumbatan jalan nafas

jalan parsial clan sumba tan jal n nafas total(22). Sumba tan jalan

nafas oleh nafas parsial ditandai engan suara nafas mendengkur,

benda suara nafas seperti oranjg berkumur clan suara nafas yang

aging melengking. Sumbat~ ~~lan nafas total ditandai dengan

(Foreign penderita tidak dapat i berbicara clan kadang kadang

Body penderita memegang leher(22.41). Suatu obstruksi benda asing

Airway dapat berasal daTi tubuh ~nderita misalnya akibat trauma(36),

Obstructionregurgitasi isi lambung I pada penderita tidak sadar, gigi

= FBAO atau menghirup bend a as

~ g(3); Pada dewasa, benda daTi luar termasuk makanan, teruta daging merupakan faktor risiko

besar, kunyahan makan n, pemakaian alkohol clan gigi.

Benda aging pada anak- k misalnya tidak saja makanan

tidak layak sesuai dengaq umur misalnya hot dogs, kacang

tanah, buah anggur clan ijagung tetapi juga benda kecil

termasuk uang logam, manik-manik, paku jarum/payung

clan kelereng<21.41), kadang-kadang sumbatan jalan nafas tidak

terdiagnosa(35).

5.A. J alannafas

Bayi tercekik dapat!mengalami bahaya pemafasan,menjadi sianosis (bird-bim), clan berusaha kerasmenggunakan alat-alat bantu bemafas. Bayi yang masihdapat batuk atau bemafas berarti pertukaran gas masih ada,sedangkan bila obstruksi total maka adak bemafas clan tidaksadar39>. Anak atau dewasa mungkin batuk cukup kuat untukmengeluarkan benda asing clan mempertahankan pertukaranudara secara baik. Penderita yang mengalami sumbatan jalannafas total akan memulai nafas dengan bunyi mencuit-cuitatau nafas bunyi seperti burung gagak clan sianosis berlanjut.Penderita yang memegang leher suatu tanda tercekik<3,22) clanpenderita yang mengalami obstruksi partial maka penolongtidak usah melakukan pertolongan, cukup memanggilambulans. Penolong melakukan inlet vensi bila batuk tidakefektif (hilangnya suara/pemafasan sukar ditingkatkan clandisertai stridor, ngorok) clan penderita menjadi tidak sadar.

Page 34: PDF (Pidato Pengukuhan Guru Besar)

S.B. Penge- Dorongan pada daerab abdomen (pen t), sublolaan diaphragma, digunakan untuk ~endorong udara 1i dalamFBAO paru, dengan demikiafl. dap~t mengusir b~n~a aging

pada (Heimlich manouver)(22,41).anak clan 1. Penolong harus mengenalk$ diri pada penderita.dewasa 2. Posisi penolong dibelakang penderita, tangan mengepal,sadar kemudian tangan yang satu knemegang tangan yang lain

clan ke!l1udian diletakkan dada titik di alas umbilikus-xifoideus. Pad a penderita lebih besar sebaikrlyadidudukkan untuk memudahkan kontrol, sedangkan padapenderita lebih kecil atau qayi dapat diletakkan padagenggaman penolong , kare~ keuntungan gravitasi.

3. Dorongan pada diapragma ~apat menyebabkan doronganpada pam clan menghalau oenda aging keluar dari jalan

nafas.4. Tindakan ini diteruskan sampai penderita mengf: luarkan

benda aging atau sampai penderita tidak sadar.5. Penolong harus siap untuk membantu bila penderita tidak

sadar kemudiarl meletakkan penderita di lantai clan segera

melakukan pembersihan ~u1ut.6. Kadang-kadang anak meng1~ koma yang dalam karena

mengalami rob~kan pembulF darah otak karena penyakitsel1ingga memerlukan penanganan khusus (42).

S.C. Penge- Penolong yang mend! atkan penderita tidak sadar

lolaan dimana ventilasi tidak mung dilakukan walaupun sudah

FBAO diubah posisi , mungkin ada .ayat atau tidak ada riwayatpada tercekik. Selama penderita ti ak sadar, lalan satu satunyaanak clan untuk mengetahui jalan nafas penderita telah mantap / tidakdewasa ialah dengan cara pe:mberi~n ventilasi yang baik. Bilatak sadar penolong (awam) menemukanlobstruksi jal:m nafas, penolong

segera melakukan RJP dengan memeriksa ora-facings untukmelihat obstruksinya, bila tampak benda aging roaka segerabenda tersebut dikeluarkan dari mulut<3.22.43} .

.I

Page 35: PDF (Pidato Pengukuhan Guru Besar)

Cara-caramelakukanpertolongan

Unmk mengelola RBAO penderita tidak sadar adalahsebagai berikut:1. Telapak tangan salah sam tangan penolong diletakkan

pada abdomen penderi~ ditengah antara proses us xifoideusclan umbilikus. Tanga~ yang lain diletakkan di atas tanganyang pertama clan la~ukan 5 kali dorong pad a abdomenlangsung kearah diap~agma. Untuk anak, penolong dapatberlurolt dekat k~ki pfnderita clan melakukan darongandengan satu tangan.

2. Penolong melakuk~n pembersihan mulut penderitadengan jari (penderita dewasa). Pada anak, hanya obyekyang nampak yang dfambil sebab membersihkan mulutdengan jari tanpa Imelihat ob.yeknya merupakankontraindikasi karena ditakutkan benda aging taditerdorong lebih jauh kedalam jalan nafas.

3. Penderita kemudian diletakkan dengan tindakan head tilt-chin-lift clan dilakukan pernafasan bantu, bila efektif,lakukan penilaian tanda-tanda sirkulasi clan memberikantambahan RJP bila perlu atau menempatkan penderitapada posisi recovery bila penderita nafas spontan dengandenyut nadi yang adekuat. Bila lindakan ventilasi tidakberhasil, maka tinda~ dorongan pada abdomen bolehdiulang sarnpai bend~ aging

5.0. Pengelo- Tindakan dorong pada abdomen tidak tepat ataulaan pen- tidak efektif karena a a masa perot yang berlebihan,derita ha- maka lakukan dorongan ada dada. Pada penderita berdiri,mil atau penolong berdiri dibelak g penderita clan letakkan lenganobesitas -penolong di bawah ket ak penderita. Sisi samping tinjudengan diletakkan pada stern m dengan baik di atas prosesusFBAO xifoideus. Kepalan tang (tinj11) digenggam dengan tangan

yang lain clan dorong ke arah sternum sampai benda aging(obyek keluar naik ata penderita menjadi tidak sadar).Penderita yang tidak sadar direbahkan dan penolong berlututdi samping penderita clan meletakkan" tangannya pada posisi

Page 36: PDF (Pidato Pengukuhan Guru Besar)

yang sarna seperti pada RJP kompresi dada. Peiahan-lahanlakukan dorongan sampai benda asing keluati.7.43).

~

5.£. Pengelo- Bayi dengan tiba-tiba stridor, bunyi menciut-ciut,laan bayi ngorok atau sianosis tanpa menangis ntungkin menderitaFBAO FBAO. Penanganan bayi dengan sumbatan jalan nafas

berbeda dengan dewasa dan anak karena adanya perbedaanrelatif anatomi clan kemampuan penolong untuk

memanipulasi bayi(22,33).1. Bayi diletakkan tengkurap pada lengan penolong dengan

kepala lebih rendah dari mbuhnya. Kepala bayi ditopangdengan mempertahankan pegangan kuat pada rahangdengan banman tangan. Punggung bayi dipukul sebanyak5 kali.

2. Menyelipkan bayi antara dua lengan penolong, dengansam tangan menopang rahang clan tangan yang lainmenopang bagian belakang kemudian penolong dapatsecara cepat II1_emutar ba)ri, sehingga bayi dalam posisiterlentang pada lengan yang lain dari penolorlg dengankepala ditopang oleh tangarl penolong.

3. Pada bayj sadar, pukulan punggung dan dorongan dadaditeruskan sampai obyek keluar, ditandai dengan tangisbayi atau untuk membuat SUCira-suara lain yangmenunjukkan bahwa jalan nafas lancar. Bila bayi tidaksadar penolong segera melakukan RJP sambil melihatapakah dalam orofarings ada benda asing, clan hila terlihatsegera dikeluarkan. Penolong yang profesional, perlumelakukan ventilasi antara rangI.-.aian dorongan dada clanabdomen. Setiap jalan nafas terbuka, orofarings diarnatiapakah ada benda-benda aging dan hila tampak, usahakan

mengeluarkaIUlya dengan jari. Pengeluaran dengan jaritanpa melihat benda aging tersebut merupakan kontraindikasi. Bila usaha ventilasi yang tidak berhasil, makapenolong segera melakukan kembali dorongan padapunggung clan dada, periksa adanya benda asing, dan

-:s5Peranan Anestesi dan Pengelolaan Raloat Intensif dalam Hubungan dengan Kualitas Hit!up

Page 37: PDF (Pidato Pengukuhan Guru Besar)

usahakan ventilasi, sekali lagi SKM diaktifkan sesudahkira-kira satu menit.

Simpulan Kegawatdaruratan medik adalah keadaan yang hamssegera ditangani secara tepat, cermat clan segera untukmencegah teIjadinya kematian atau kecacadan. Masyarakatawam clan masyarakat khusus perlu mengenal tanda tandaclan gejala gejala gaga! nafas akibat sumba tan jalan Mfaspersial maupun sumbatan jalan nafas to~al clan caramenanggulangi dengan baik. Masyarakat juga perlumengenal tanda tanda clan gejala gejala serta bagaimana caramenanggulangi gawat siikulasi bahkan perlu mengetahuicara melakukan resusitasi paru jantung pada penderitadengan henti jantung. Sistem Kegawatan Medik perludibentuk clan disosialisasikan pada masyarakat sehinggamasyarakat dapat memanfaat~n dengan mantap, untuk itusemua perlu pembelajaran gawat darurat pada masyarakat.Sebagaian pengetahuan anestesi mengenai BHD perludiajarkan pada masyarakat.

Pesan untukmahasiswakedokteran

Hadirin yang saya muliakantAdik adik mahasiswa sekalian, anda adalall mahasiswa

kedokterarl yang nantinya bila selesai pendidikan diliarapkanmasyarakat untuk mengobati clan dapat menyembuhkansuatu penyakit dengan cepat. Dalam mengikuti pendidikankegawatdaruratan medik belajar clan berlatihlah dengantekun, sebab hila dapat mengatasi kegawatdaruratan dengancepat, maka tidak saja and a yang puas, tetapi keluargapenderita juga sangat berterinta kasih.

Kepuasan sangat tinggi nilainya, untuk itu sekali lagibelajar, berlatih clan diskusikan dengan pembimbing andabila menghadapi kegawat dar..lratan medik. Sara berharapsemoga anda menjadi dokter yang terampil, baik clanbijaksana.

Page 38: PDF (Pidato Pengukuhan Guru Besar)

,Sebelum mengakhiri pidato pengukuhan sebagai Guru

Besar di bidang An~stesiologi, perkenankan say amenggunakan kesempatan untuk sekali lagi memanjatkanFuji syukur ke hadirat Allah SWl, atas rahmat, taufik,hidayahserta karunia nikmat yang diberikan kepada sara clankeluarga sara. Alhamdulilliahi robbil'alamien, terima kasihya Allah atas curahan rahmatMu yang sedemikian besarsehh"lgga sara tidak sanggup menghitungnya, rahmat yangEngkau turunkan melalui kebaikan hati hanlba hanlbaMliyang telah"membantu sara sejak menempuh pendidikandasar, menengah clan tinggi. Oleh karena keterbatasan waktuclan tempat sara tidak mungkin menyebutkan semua namayang telah membantu clan memberi dorongan kepada sara.Kepada mereka yang namanya tidak dapat sara sebutkandisini sara mohon maaf.

Hadirin yang sara muliakan,Ucapan Perkenankanlah sara pada akhir pidato pengukuhanterima kasih ini menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan.

Ucapan penghargaan clan terima kasih sara sampaikankepada PE:merintah Republik mdonesia dalamhal ini MenteriPendidikan clan Kebudayaan N asicnal a tas kepercayaar. clankehormatan yang telah diberikan kepada sara untuk memikultugas Guru Besar dalam bidang Anestesiologi

Kepada yth Prof. Ir. Eko Budihardjo M.Sc., RektorfKetua Senat Universitas Diponegoro yang telah menyetujuidan mengusulkan kenaikan jabatan ke Guru Besar ini, sarasampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yangsebesar besamya.

Kepada Yth Prof. dr. Soebowo SpPA, Sekretaris Senat,Prof. Jr. Yutata Hadihardaya, Prof. Drs. Y. Warella, M.PA.,Ph.D, Prof. DR.Jr. Y.S. Darmanto,M.Sc. dan Saudara saudaraAnggota Senat lainnya, Dewan Guru Besar, Prof. dr.Kabulrachman, SpKK(K), DekanfKetua Senat FakultasKedokteran, para Pembantu Dekan, para Anggota Senat clan

Peranar: Anestesi da'l Pengel()laan RaUJat Intensif dalam Hu/;ungan dengan Kllalitas Hidup

Page 39: PDF (Pidato Pengukuhan Guru Besar)

Dewan Guru Besar, sert. Panitia Penilai Pengangkatan Guru

Besar di Fakultas Kedokt~ran, dr. Marwoto,sp.An,KIC sebagaiKepala Bagian/SMF. An~stesiologi beserta Staf, sarasampaikan penghargaan d~n terima kasih atas persetujuandan pengusulan sara sebagai Guru Besar.

Kepada yth dr. Gatot Soeharto, M.Kes,MMR, DirekturUtama RS. Perjan Dr. Kariadi beserta Stat Direksi, karyawanRS Perjan Dr. Kariadi dan karyawan FK. UNDIP, saraucapkan banyak terima kasih atas kerjasamanya yang baik.

Sara sampaikan terinta kasih sebanyak banyaknya atassegala panduan dan bantu~ya yang sangat bermakna danberharga kepada: Prof. DJ{.dr. Tjahjono, SpP A; Prof. dr.Pasiyan Rachmatullah,SpPP; Prof. dr. Untung Praptohardjo,SpOG; Prof.DR.dr.Ag.S~triSpA(K),Ssi; Prof. DR. dr. Ign.Riwanto, SpBD;Prof.dr.Muhardi Muhiman,SpAn KIC;Prof.dr.A.Himendra Wargahadibrata, SpAn KIC;Prof.dr.M.RoesliThaib,SpAin KIC; Prof.DR.dr. Edy Rahardjo,

SpAn KIC.Kepada mantan g~ru guru. sara di SR Simpang

Surabaya, St..'fPN \1 Surab~ya, SMA B2 Negeri SUl'abaya, jasabapak dan ibu sekalian sa~gal besar, ibu dan bapak sekalianmerupakan Pahlawan tanpa tanda jasa, sara sampaikanpenghargaan dan terima ~sih yang setinggi tingginya.

Kepada para Guru ~sar dan Staf Pengajar di FakultasKedokteran Universitas Aklangga yang telah mendidik saramenjadi dokteL umum, s~ya sampaika~ penghcrgaan dan

ucapan terima kasih yang isetinggi tingginya.Kepada Prof. dr. Wi~agdo sara meng'.lcapkan banyak

terima kasih karena se~aktu beliau menjabat DeKanFK. UNDIP selalu mendbrong sara untuk menjadi StafAnestesiologi (pada wa~tu itu sara masih menjadi stafpengajar farmakologi), ~ehingga sara menekuni bidang

anestesi hingga sekarang.Kepada almar~um Prof. dr. Haditopo

Tjokrohadikusumo, manttm ketua Bagian Anestesiologi FK.

Page 40: PDF (Pidato Pengukuhan Guru Besar)

UNDIP, sayti mengucapkan baI}yak terima kasih, atas didikandan memberi kesempatan serta memfasilitasi untukmeneruskan pendidikan ui h1stituut Voor Anesthesiologie,Faculteit der Geneeskunde, Katholieke Universiteit,Nijmegen, Nederland sampai selesai dan mendapatkanpredikat Anesthesiologist, karena F .K. UNDIP pada waktuitu belum merupakan Pusat Pendidikan Anestesiologi.Semoga arwah bew.u mendapatkan tempat yang layak. Amin.

Kepada almarhum dr. R Soehartojo yang merupakansalah satu dart tiga orang cika1 bakal pendidikan AnestesiologiFK.UNDIP, yaitu dr. Haditopo Tjokrohadikusumo, dr.R.Soehartojo dan dr. Soenarjo sehingga merupakan salah sa tutempat pendidikan Anestesiologi yang diakui di Indonesia,sara mendoakan semoga arwah beliau mendapatkan tempatyang Iayak. Amin.

Kepada almarhum Pr<:>f. dr. Much. Kelan yangmerupakan cikal bakal anestesi di Indonesia dan yangmengakui berdirinya Pendidikan Anestesi di FK. LlNDIP sertasalah satu pendiri Persatuarl Kedokteran Gawat DaruratIrtdonesia yang dicanangkan qi Hotel Metro Semarang tho1978 uleh Prof. dr. Moch. Kelan; dr. M uhardi, dr. Yani Kasim,dr. Ilyasak Ali, dr. Zuhradi.. dr. Haditopo Tjokrohadikuc;umo,dr. Soenatjo, dr. Karijadi WiIjoadmadja ditarfibah alill bedahdan ahli kandungan, saya mendoakan arwah beliau mendapat

tempat yang layak.Amin.Kepada Prof.DR.I.F.Crll1l, almarhum Dr. Deeleman,

Dr.I.A. van Vark, Prof.DRJG.H.Linssen, Prof. DR. H.H.Beneken Kolmer, Dr.C.S.M~Ponsioen, Dr. G.M.M.Nijhuis,Prof.DRMJM Gielen sara mengucapkan banyak terima kasihkarena mangajar dan ~endidik bagaimana menjadi dokteranestesi yang baik dan menjadikannya sebagaiAnesthesiologist. Atas pra~arsa Prof. DR.I.F. Crul sayamendapat tambahan pendidilqan ICU di Bromptom Hospital,London, Inggris. Prof.DR.J.F. Crul dan Stat tidak sajamemberikan bekal ilmu da~ ketrampilan tetapi masih

Peranan Anestesi dan Pengelolaan RaTvat Intensif dalam Hubungan dengan Kualitas Hidup

Page 41: PDF (Pidato Pengukuhan Guru Besar)
Page 42: PDF (Pidato Pengukuhan Guru Besar)

\

mengenal waktu, semuanya demi kebahagiaan keluarga dankesehatan. Sara sangat menghargai semua pengorbananmu,karena tidak saja selalu selia tetapi juga seorang pendampingsuami yang membanggakan karena selalu memberikanpendapat bila sara mendapatkan kesulitan. Sampai saat inikita sekeluarga telah mendapat ban yak sekali limpahanrahma t dan nikma t dari Allah SWT, marl bersama ki ta syukurlnikmat Allah SWT tersebut dengan rasa S~.lkur YmLg huus.

Kepada sem\la anak-anakkl1 dan semua menantu yar.gtercinta, bapak mengucapkan banyak terima kasih atas doamusemua sehingga bapak mendapatkan kenaikan jabatansebagai Guru Besar seperti sekarang ini.

Kepada peserta paduan suara sara ucapkan banyakterima kasih atas lagunya yang sangat mengesankan.

Kepada seluruh Anggota Panitia yang telah bekerjakeras dalam acara pengukuhan, sara sekeluargamenyampaikan penghargaan dan terima kasih sebesarbesarnya. Tanpa bantuan anda semua, acara pengukuhantidak rr,ungkin berjalan seper!:i yang diharapkan. Akhirnyasara ucapkan terima kasih dan penghargaan kepada semuahadirin yang terhormat, yang berkenan meluangkan waktuuntuk meIlghadiri acara. pengukuhan, dan telah dengan tekundart sabar mengikuti acara pidato pengukuhan sampai selesai.

Billahit taufik wal hidayah.Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Page 43: PDF (Pidato Pengukuhan Guru Besar)
Page 44: PDF (Pidato Pengukuhan Guru Besar)

a

a

,

Page 45: PDF (Pidato Pengukuhan Guru Besar)

Universitas Diponegoro; 2000.24. Sternbach G, Varon J, Fronun Jr RE. Resuscitation in the Bible Crit Care &

Shock 2002 ; 2 : 88 -90.25. Al- Mazrooa AA, Abdul Abdel- Halim RE. Anaesthesia 1000 years Ago.

Saudi Medical Journal. 1991 ; 12 (5) ~ 351- 353.26. Wallace MJ. Hart First Response. A History of Re;;uscitation. http I gema

library. ucsf. Edu : 80811 orginals/wallace .html.27. Safar P. From Control of Airway and Breathing to Cardiopulmonary -Cerebral

Resuscitation Anesthesioicgy 2001 ; 95 : 789 -791.28. Jasser MT .Health an Ischemic Perspective. Anaesthesia in Islamic Medicine

and its influence on Western civilization http : I I www.islamset.com Ihip I i medeinl tahajasserhtnil.

29. Soenarjo. Pengaruh Induksi AnestesiDan Intubasi Terhadap GambaranElektrokardiografi Pada Penderita Tanpa Penyakit Jantung Iskemik.Jurnal Kardiologi Indonesia 2002; 26 (1) : 22 -24.

30. Soenarjo. What Short Acting Agent? Asean Congress of Anesthesiologist;15 -19 Oktober 2003; Surabaya , Indonesia.

31. Soenarjo, Widiyastuti E. Perubahan Interval QTc Akibat lnduksiAnestesi dan Inw.basi. Media Medika Indonesiana 2001; 36 (2): 67 -71.

32. Soenarjo. Intubation in Trismus Patient in ICU. GB. MuZZy Suction CatheterCH. 16 as A Guide for Tracheal Tube Silkolatex. Critical Care & Shock2003; 6 (2) : 121- 123.

33. European Res~lscitation Council (ERC). European Paediatric Life SupportCourse. 2.td Edition Antwerp Belgipm : European Resuscitation Council; 2002.

34. Susuasta IM, Soenarjo. Terapi clan '"Foksisitas Oksigen .Semarang : BagianAnestesiologi Fakultas Kedoli;:teran Univeristas Diponegoro IRSUP .Dr.Kariadi Semarang ; 2001

35. Stuth E AE , Stucke AG, Cohen RD, Jaquiss RDB, Kugathasan S, LitwinS, Bert.Successful Resuscitation of a Child after Exsanguination Due toAortoesophageal Fistula from Undiagnosed Foreign Body. Anesthesiology2001 ; 95: 1025 -1026.

36. Dykes E H. Paediatric Trauma The Paediatric Patient. Br.J. Anaesth.1999;83: 130 -138.37. Zideman DA. Resuscitation The Paediatric Patient. Br.J.

Page 46: PDF (Pidato Pengukuhan Guru Besar)

Anaesth.1999; 83:157 -168. .38. Gandini D, Brimacombe JR. Neon, tal Res~sitation with the Laryngeal Mask

Ainoay in Norl1wl and Low Birth v'-1erget rnfants. Anesth Analg 1999,89:

642- 3. I39. Brummer JS. Neonatal Resuscitation. m~ Hoekstra JW. Handbook of

Cardiovascular Emergencies. 2nd ed Ph4adelphia : Lippincott Williams& Wilkins; 2001. :

40. Cohen DM, Hickey R, Dietrich AM. Ped~tric Resuscitation. In: HockstraJW. Handbook of Cardiovascular Emergencies. 2nd ed Philadelphia;Lippincott Williams & Wilkins; 2001.

41. SocietyofCritical Care Medicine. Fundamental Critical Care Support. CourseSyllabus. United States of America ( ahein, CA), 1997.

42. Meyer PG, Orliaguet GA, Zerah M, Cha ron B, Jarreau MM, Brunelle F,at all. Emergency management of deeply co l1?tose children with acute ruptureof cerebral arteriovenous malformations. C J Anaeth 2000 ; 47 : 758 -766.

43. Wilkinson DA, Skinner MW. Prim,ln; T auma ca,e Manual. A Manual forTrauma Management in Distric and emote Locations Versi Bahasa

mdonesia 1999. Alih Bahasa Oleh IDS I

Page 47: PDF (Pidato Pengukuhan Guru Besar)
Page 48: PDF (Pidato Pengukuhan Guru Besar)

,III. Riwayat Pendidikan I Pelatihan kursus tambahan.

1. ICU/ITU, Bromptom Hospital. London, Inggris, th.197~.2. Anestesi Regional, Minden, Jerman 1974.3. Painless Labour, The London Hospita~ ' London, tahun 1975.4. Upgrading Sistem Pendidikan , UNIDIP Semarang, tho 1975.5. English Proficiency, UNDIP Semar~ th.1976.6. Penataran Tenaga Peneliti, UNDIP Semarang tho 1977 -19787. Penataran P4 Th.gkat Propinsi, Semarang th.1980.8. AKTA Mengajar V, P& K ,DiIjen Dikti, th.19839. Penataran Bahasa Inggris semi intensive (TOEFL), UNDIP Semarang

tho 198310. Persiapan Program Doktor, UGM Jqgyakarta, 198811. Penataran Rekonstruksi Kuliah V, UNDIP Semarang tho 1989.12. Pelatihan Perawatan Pasca Bedah N~onatus, National Hospital

Singapore, th 1991.13. Aplikasi Penggunaan Sevoflurane , 1!\Jational Hospital Singapore, th

1998.14. Advanced Trauma Life Support (A llS) (American College of Surgeons),

IKABI, th.1999.15. Primary TrauIJ1..fi Care (PTC) , IDSAI , ith. 2000.16. TOT A TLS , lKABI , tho 2000.17. The Training Of Scientific Article's Writing, Semarang tho 200218. Pelatihan Per.ulisan Artikel Ilmiah ,bagi dosen senior, Bandungarl

tho 2001.

IV. Riwayat Kepegawaian.a. Riwayat Kepegawaian.

1. Asisten luar biasa (III/A) TMT 18 Desember 19692. Calon Pegawai Negeri Sipil (III/ A) TMT 01 Mei 19713. Penata Muda (III/A) TMT 01 Mei 19724. Penata Muda TK.I. (III/B) TMT 01 April 19775. Penata (ill/C) TMT 01 April 19806. Penata TK. I. (III/D) TMT 01 April 19827. Pembina (IV/A) TMT 01 April 19858. Pembina TK. I (IV/B) TMT 01 April 19889. Pembina Utama Muda (IV/C) ! TMT 01 April 1994

Page 49: PDF (Pidato Pengukuhan Guru Besar)

b.

01- 05 -1971 sId 01- 04 -197701- 04 -1977 sId 01- 04 -198001-04-1980 sId 01-04-198201- 04 -1982 sId 01- 04 -198501- 04 -1985 sId 01- 04 -198801- 04 -1988 sId 01- 04 -199401- 04 -1994 sId 01- 02 -200401- 02 -2004 ~/d sekarang.

Riwayat Jabatan.1. Asisten Al1li Madya2. Assisten Ah1i3. Lektor Muda4. Lektor Madya5. Lektor6. Lektor KepaJa Madya7. Lektcr Kepala8. Gum Besar

V. Riwayat J abatan Struktural.1. Sta£ pengajar llmu Anestesiologi FK Undip (1970 -sampai sekarang).2. Kepala ICU RS. Dr. Kariadi Semarang (1975 -1994).3. Yang menjalankan tugas Ka. Bag. Anestesiologi FK.UNDIP /

RSDK(1982-1985)4. Kepala Bagian Anestesi FK Undip (1985-1998)5. Ketua programStudi Anestesiologi (1978-1994)6. Kehla Progranl. Studi Anestesiologi ( 1998- sampai sekarang)7. Kepala Sub. Bagian Anestesi bedah janturlg ( 1990-sal1"'.pai sekarang).8. Kerua tim pembelajaran gawat darurat medik dan pengelulaan

laboratorium Ketrampilan medik/ gawat darurat medik FK Undip

(1998- sampai sekarang)

VI. RiwayatJabatan Fungsional.1. Asisten Ahli Madya2. Asisten Ahli3. Lektor Muda4. ~ktorMadya5. Lektor6. Lektor Kepala Madya7. Lektor Kepala8. Guru Besar Madya

tMT tho 1971TMT tho 1977TMT tho 1980TMT tho 1982TMT tho 1985TMT tho 1988TMT tho 1994TMT 01 -02 -2004.

~ -soen:irjo

:1989s/d-im~th.1992s/d 199510. Anggota PERDICI (Perhimpunan Dokter Intensive Care Indonesia)

11. A..nggota Badan Penguji Nasional (1995 -sampai sekarang).12. Anggota Kolegium Anestesiologi ( 1999 -sampai sekarang ).

VIII. DA..q AR KAR YA ILMIAH / PUBLIKASI DALAM 5 TH. TERAKHIR

1. Efektivitas Mivacurium Sebagai Pelumplli~ Otot dan Kombinasi

Neostigmin Atropin Sebagai Obat Pulih Sadar pada PembedahanEfektif, dipublikasikarl dalam Maja.J.ah Ilmiah Terakreditasi:Majalah Medika Indonesiana Vol. 34 No.4, 1999 ISSN 0126 -1762

2. Perbandingan Analgesi an tara Meperidin dan Kombinasi

Paracetamol dengan Kodein p-lda Nyeri Pasca HemiorapiDipublikasikan dalam Majalah Ilmiah Terakreditasi : MajalahAnesthesia & Critical Care Vol. 19 No.1 Th. 2001,ISSN 0216-8103.

3. Efektivitas Ketamin ~llh n,...,;.. D~-:_J:- .

Page 50: PDF (Pidato Pengukuhan Guru Besar)
Page 51: PDF (Pidato Pengukuhan Guru Besar)