PBL Skenario 7

23
Tinjauan Pustaka 2014 Cerebellum, Batang Otak, dan Saraf Kranial di Sekitarnya Veneranda Venny Grishela Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana, Nim : 102013383 Jl. Arjuna Utara No.6 Kebon jeruk, Jakarta Barat Telp. (021) 56942061 Abstrak Otak adalah organ terpenting di dalam kita yang bekerja melebihi komputer. Misalnya mengatur keseimbangan manusia di cerebellum dan pernapasan manusia di batang otak, dan masih banyak lagi fungsi lainnya. Selain itu terdapat 12 saraf kranial yang mempunyai fungsi masing-masing. Terdapat pula dua jenis sel di otak yaitu sel glia dan sel neuron. Yang salah satunya akan menghasilkan neurotransmitter yang sangat berguna untuk kita. Kata kunci : otak, otak kecil, batang otak, neurotransmitter Abstract The brain is the most important organ in the us who work beyond the computer. For example, set the balance of the human in the human cerebellum and brainstem respiratory, and many other fungi. In addition there are 12 cranial nerves that have their respective functions. There are also two types of cells in the brain are glial 1

description

nnnn

Transcript of PBL Skenario 7

Page 1: PBL Skenario 7

Tinjauan Pustaka 2014

Cerebellum, Batang Otak, dan Saraf Kranial di Sekitarnya

Veneranda Venny Grishela

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana, Nim : 102013383

Jl. Arjuna Utara No.6 Kebon jeruk, Jakarta Barat Telp. (021) 56942061

Abstrak

Otak adalah organ terpenting di dalam kita yang bekerja melebihi komputer. Misalnya

mengatur keseimbangan manusia di cerebellum dan pernapasan manusia di batang otak, dan

masih banyak lagi fungsi lainnya. Selain itu terdapat 12 saraf kranial yang mempunyai fungsi

masing-masing. Terdapat pula dua jenis sel di otak yaitu sel glia dan sel neuron. Yang salah

satunya akan menghasilkan neurotransmitter yang sangat berguna untuk kita.

Kata kunci : otak, otak kecil, batang otak, neurotransmitter

Abstract

The brain is the most important organ in the us who work beyond the computer. For example, set the

balance of the human in the human cerebellum and brainstem respiratory, and many other fungi. In

addition there are 12 cranial nerves that have their respective functions. There are also two types of

cells in the brain are glial cells and neuronal cells. Which one of them will produce a neurotransmitter

that is very useful for us.

Keywords: brain, cerebellum, brain stern, neurotransimitter

Pendahuluan

Otak merupakan bagian terpenting dari manusia. Dimana otak manusia mempunyai berat dua

persen dari berat badan orang dewasa. Otak mempunyai mmepunyai beberapa pembagian.

Misalya otak depan, otak tengah, dan otak kecil, dsb. Di setiap pembagiannya tersebut

mempunyai pembagian tugas masing-masing. Seperti mengantur dan mengkordinir sebagian

besar gerakan, perilaku, dan fungsi tubuh homeostasis seperti detak jantung, tekanan darah,

1

Page 2: PBL Skenario 7

keseimbangan cairan tubuh, suhu tubuh, dan masih banyak lagi fungsi otak. Di dalam otak

pun mempunyai banyak persarafan yang mmepunyai spesialisasinya masing masing.

Makalah ini dibuat dengan tujuan agar kita lebih mengetahui tentang bagian-bagian otak

tersebut, terutama di bagian batang otak dan cerebellum serta saraf kranial yang di sekitarnya.

Cerebellum (Otak Kecil)

Cerebellum dan batang otak menempati fossa cranialis posterior, yang mempunyai atap

tentorium sebagai pemisah cerebellum dan cerebrum. Permukaan cerebellum berbeda dengan

cerebrum, karena tampak berlapis-lapis (berkerut-kerut). Kedua hemisfer cerebellum

dipisahkan oleh suatu subdivisi kortikal berbentuk seperti cacing yang disebut vermis. Bagian

rostral vermis disebut lingula dan bagian kaudalnya disebut nodulus. Korteks nodulus meluas

ke lateral sebagai subdivisi dengan nama flokulus. Secara anatomis, hemisfer dan vermis

cerebellum dibagi atas beberapa kelompok.1

Cerebellum diklasifikasikan menjadi tiga subdivisi utama.1

Arkhiserebelum merupakan bagian tertua serebellum yang terdiri dari flokulus dan nodulus

vermis. Arkhiserebelum menerima informasi tentang posisi kepala dari sistem vestibular dan

juga tentang gerakan kepala melalui impuls kinetik dari reseptor di kanalis semisirkularis.

Berdasarkan informasi ini, serebellum dapat memodulasi secara sinergis semua impuls

mototr spinal pada setiap saat untuk menjaga keseimbangan, posisi, dan gerakan tubuh.

Paleoserebelum terdiri dari lobus anterior rostral fisura primer termasuk lingula, lobulus

sentralis, kulmen vermis, paravermis, piramis dan uvula vermis, paraflokulus serta tonsil

serebelum. Paleoserebelum menerima impuls aferen dari medula spinalis melalui traktus

spinoserebelaris anterior dan posterior, dan juga dari traktus spinoserebelaris anterior dan

posterior, dan juga traktus kuneoserebelaris. Impuls eferennya memodulasi aktivitas

muskular untuk melawan gaya berat (gravitasi) dan mempertahankan tonus otot untuk

keseimbangan tubuh sewaktu bergerak. Kombinasi paleoserebelum dan arkhiserebelum

adalah untuk mengontrol tonus otot rangka dan koordinasi sinergik kelompok otot agonis dan

antagonis untuk membentuk gaya berjalan dan sikap yang seimbang.

2

Page 3: PBL Skenario 7

Gambar 1. Cerebellum (Otak Kecil).2

Neoserebelum disebut juga lobus posterior, terdiri dari semua bagian vermis dan hemisfer

yang terletak diantara fisura primer dan posterolateral. Neoserebelum menerima impuls

aferen dari korteks serebelum khususnya area 4 dan 6 melalui jaras kortiko-ponto-serebelaris.

Selain itu, ia juga menerima serabut aferen dari traktus olivo serebelaris. Neoserebelum akan

menerima informasi setiap gerakan volunter yang akan dilakukan serebelumnya dan

kemudian akan memodifikasi dan memperbaikinya melalui mekanisme inhibisi semua impuls

motorik piramidal dan ekstrapiramidal melalui jaras dentatotalamokortikal.

Batang Otak

Batang otak terdiri dari otak tengah (diensefalon), pons varoli, dan medula oblongata.3

3

Page 4: PBL Skenario 7

Gambar 2. Anatomi Otak secara Garis Besar.4

Otak tengah (diensefalon) merupakan bagian atas batang otak. Aqueduktus serebri yang

menghubungkan ventrikel ketiga dan keempat melintasi melalui otak tengah ini. Otak tengah

dibagi menjadi dua tingkat yaitu atap yang mengandung banyak pusat-pusat refleks yang

penting untuk penglihatan dan pendengaran, yang kedua adalah jalur motorik yang besar,

yang turun dari kapsula interna melalui bagian dasar otak tengah, menurun terus melalui pons

dan medua oblongata menuju sumsum tulang belakang.3

Pons Varoli merupakan bagian tengah batak otak dan karena itu memiliki jalur lintas naik dan

turun seperti pada otak tengah. Selain itu juga terdapat banyak serabut yang berjalan

menyilang pons untuk menghubungkan kedua lobus serebellum dan menghubungkan

serebellum dengan korteks serebri.3

Pons hampir semuanya terdiri dari substansi putih. Pons menghubungkan medulla, yang

panjang, dengan berbagai bagian otak melalui pedunkulus serebral. Pusat respiratorik terletak

4

Page 5: PBL Skenario 7

dalam pons dan mengatur frekuensi dan kedalaman pernapasan. Nuklei saraf kranial V, VI,

VII terletak dalam pons, yang juga menerima informasi dari saraf kranial VIII.5

Medula oblongata membentuk bagian bawah batang otak serta menghubungkan pons dengan

sumsum tulang belakang. Medula oblongata terletak dalam fossa kranialis posterior dan

bersatu dengan sumsum tulang belakang tepat di bawah foramen magnum tulang oksipital.

Sifat-sifat utama medula oblongata adalah disitu jalur motorik desendens melintasi batang

otak dari sisi yang satu menuju sisi yang lain. Hal ini disebut dekusasio motorik. Perpotangan

seperti di atas yang dilakukan jalur sensorik pada medula, juga terjadi, dan disebur dekusasio

sensorik. Medula oblongata mengandung nukleus atau badan sel dari berbagai saraf otak

yang terpenting . selain itu medula mengandung pusat-pusat vital yag berfungsi

mengendalikan pernapasan dan sistem kardiovaskuler. Karena itu, suatu cedera yang terjadi

pada bagian ini dalam batang otak dapat membawa akibat yang sangat serius.3

Meninges

Meninges adalah membran tipis yang membungkus otak dan medula spinalis. Terdapat tiga

meningea yaitu duramater dibagian luar, arachnoid sebagai lapisan tengah, dan piamater yang

terdapat tepat di atas otak. Ruang antara lapisan-lapisan tersebut diisi dengan CSS. Ruangan

di atas duramater disebut epidural, dan ruangan di bawah duramater, tetapi diatas arachnoid

disebut subdural. Ruang epidural dan subdural berisi banyak pembuluh darah kecil.

Kerusakan pada pembuluh darah tersebut menyebabkan penimbunan darah di ruang epidural

atau subdural. Css bersirkulasi di ruang suarachnoid.6

Cairan Serebrospinal

Cairan serebrospinal (CSS) adalah cairan jernih yang mengelilingi otak dan medula spinalis.

CSS bersirkulasi di ruang subarachnoid, dan memberikan perlindungan kepala otak terhadap

getaran fisik. Antara CSS dan jaringan saraf terjadi beberapa pertukaran zat gizi dan produk

zat sisa. Walaupun CSS dibentuk dari plasma yang mengalir melalui otak, konsentrasi

elektrolit dan glukosanya berbeda dari konsentrasi plasma. CSS dibentuk sebagai hasil

filtrasi difusi, dan transport aktif yang melintasi kapiler khusus ke dalam ventrikel otak,

terutama ventrikel lateral. Jaringan kapiler yang berperan dalam pembentukan CSS disebut

plexus koroideus. Saat berada di dalam ventrikel, CSS mengalir ke batang otak. Melalui

lubang kecil di batang otak, CSS bersirkulasi ke permukaan otak dan medula spinalis. Di

permukaan otak, CSS masuk ke sistem vena dan kembali ke jantung. Dengan demikian, CSS

5

Page 6: PBL Skenario 7

terus-menerus mengalami resirkulasi melalui dan pada sistem saraf pusat. Apabila jalur

konduksi ventrikel untuk CSS mengalami sumbatan, dapat terjadi penimbunan cairan, yang

mengakibatkan terjadinya peningkatan tekanan di dalam dan di permukaan otak.6

Gambar 3. Lapisan-lapisan Otak (Meninges).7

Saraf Kranial

Saraf-saraf kranial langsung berasal dari otak dan keluar meninggalkan tengkorak melalui

lubang-lubang pada tulang yang disebut foramina. Terdapat 12 pasang saraf kranial yang

dinyatakan dengan nama atau dengan angka Romawi. Saraf-saraf tersebut adalah olfaktorius

(I), optikus (II), okulomotorius (III), troklearis (IV), trigeminus (V), abdusens (VI), facialis

(VII), vestibulokoklearis (VIII), glosofaringeus (IX), vagus (X), aksesorius (XI), hipoglosus

(XII). Saraf kranial I, II, VIII merupakan saraf sensorik murni. Saraf kranial III, IV, XI, dan

XII terutama merupakan saraf motorik, tetapi juga mengandung serabut propioseptif dari

otot-otot yang dipersarafinya. Saraf kranial V, VII, dan X merupakan saraf campuran. Saraf

kranial III, VII, dan X juga mengandung beberapa serabut saraf dari cabang parasimpatis

sistem saraf otonom.8

Saraf-saraf kranial adalah olfaktorius (I), optikus (II), okulomotorius (III), troklearis (IV),

trigeminus (V), abdusens (VI), facialis (VII), vestibulokoklearis (VIII), glosofaringeus (IX),

vagus (X), aksesorius (XI), hipoglosus (XII).9

6

Page 7: PBL Skenario 7

Nervus olfaktorius (I), badan sel olfaktorius terletak dalam mukosa nasalis. Aksonnya

membentuk n. Olfaktorius yang naik melalui pars kribiformis untuk bersinaps di bulbus

olfaktorius otak.

Nervus optikus (II), mata dan n. Optikus berkembang sebagai pertumbuhan keluar dari otak

embrionik sehingga saraf ini terbungkus meningen. Badan sellnya terletak di retina dan

aksonnya berjalan kembali ke n.optikus menuju kiasma optikum dimana terjadinya

penyilangan akson dari bagian nasalis retina namun aksom dari sisi temporalis tidak

menyilang. Kemudian keduanya membentuk traktus optikus di tiap sisi.

Nervus okulomotorius (III), keluar dari otak tepat di depan pons, melintasi sinus cavernosus

dan memasuki orbita melalui fisura orbitalis superior. Mempersarafi m. Levator palpebra

superior, mm. Rectus superior, inferior, dan medialis serta m. Obliqus inferior. Juga

membawa serabut simpatis menuju ganglion siliaris dimana serabut saraf bersinaps dan

kemudian lewat dalam n. Siliaris brevis menunju m. Sfingter pupilae dan m. Siliaris.

Nervus troklearis (IV), keluar dari permukaan dorsalis otak tepat di belakang kolikulus

inferior, melengkung di sekliling otak bagian tengah dan masuk ke sinus cavernosus.

Memasuki orbita melalui fisura orbitalis superior dan mempersarafi m. Obliqus superior.

Nervus trigeminus (V), keluar dari otak di sisi pons melalui radiks motoris dan sensoris.

Radiks sensoris n . trigeminus membawa gangliom trigeminalis yang terdiri atas badan sel

akson sensoris dan terletak pada lekukan os temporal petrosa. Radiks ini kemudian terbagi

menjadi cabang oftalmikus, maksilaris, dan mandibularis. Radiks motoris membentuk

sebagian cabang mandibularis.

Cabang oftalmikus, melintasi sinus cavernosus dan memasuki orbita melalui fisura

orbitalis superior dimana terjadi percabangan menjadi nn. Frontalis, akrimalis, dan

nasosiliaris. N. Frontalis terletak tepat dibawah atap orbita dan terbagi menjadi n.

Supraorbitalis dan n. Supratroklearis yang keluar dari orbita serta mempersarafi kulit

kepala bagian depan. N. Lakrimalis terletak di sebelah lateral dan mempersarafi kulit

kelopak mata serta wajah. Selain itu saraf ini juga membawa serabut parasimpatis

sekremotoris dari ganglion sfenopalatinum menuju glandula lakrimalis. N.

Nasosiliaris menyilang n.optikus dan berjalan di sepanjang dinding medialorbita

untuk keluar di wajah sebagai n. Infratroklearis. Saraf ini memberi cabang n.

Etmoidalis menuju sinus ermoidalis dan n. Siliaris longus menuju mata yang

7

Page 8: PBL Skenario 7

membawa serabut sensoris dari kornea dan serabut simpatis menuju m. Dilatator

pupilae. Semua saraf dari cabang oftalmikus merupakan saraf sensoris.

Cabang maksilaris, meninggalkan rongga tengkorak melalui foramen rotundum dan

memasuki fosaa pterigo palatinus. Terdapat ganglion sfenopalatinum yang melekat

dan membawa serabut parasimpatis menuju glandula lakrimalis melalui hubungan

dengan n. Lakrimalis. Cabang-cabang n. Maksilaris adalah nn. Palatina mayot dan

minor menuju palatum durum dan molle, n. Sfenopalatina menuju kavum nasi dan

kemudian melalui septum nasi. Menuju fosa insisivus untuk mempersarafi gigi N.

Maksilaris meninggalkan fosa sfneopalatina melalui fisura orbitalis inferior, berjalan

ke dasar orbitalis dimana terbentuk cabang nn. Dental media dan anterior superior,

dan menuju wajah melalui foramen infraorbitalis sebagai n. Infraorbitalis. Smeua

saraf dari cabang-cabang maksilaris adalah saraf sensoris.

Cabang mandibularis, meninggalkan rongga tengkorak melalui foramen ovale dan

langsung terbagi menjadi beberapa cabanng. Yaitu n. Alveolaris inferior yang

terutama merupakan saraf sensoris, yang memasuki foramen mandibularis untuk

mempersarafi gigi belum masuk ke wajah sebagai n. Mentalis. Saraf ini memliki

cabang motoris, n myolohyoideus, yang mempersarafi m. Mylohyoideus dan bagian

anterior m. Digastrikus. N. Lingualis terletak dekat mandbula tepat di belakang molar

ketika dan berjalan ke depan untuk mempersarafi lidah . saraf ini bersatu dengan

corda tympani yang membawa serabut perasa dari dua pertiga anterior lidah dan

serabut parasimpatis sekremotoris menuju glandula salivarius submandibularis dan

sublingualis. Saraf ini bersinaps di ganglion submandibularis yabg melekat ke n.

Lingualis. N . aurikulotemporalis membawa serabut sensoris menuju sisi kulit kepala.

Selain itu saraf ini juga membawa serabut sensoris dari wajah. Terdapat cabang-

cabang muskularis menuju otot-otot pengunyah, di antaranya n. Temporalis profunda

yang mempersarafi m. Temporalis. Maka saraf dari cabang mandibularis memiliki

saraf sensoris dan motoris.

Nervus facialis (VII) merupakan saraf gabungan. Neuron motorik terletak di dalam nulei

pons. Neuron ini menginvervasi otot ekspresi wajah, termasuk kelenjar air mata dan kelenjar

8

Page 9: PBL Skenario 7

saliva. Neuron sensorik membawa informasi dari reseptor pengecap pada 2/3 bagian anterior

lidah.5

Nervus vestibulokoklear (VIII), hanya terdiri darisaraf sensorik dan memiliki dua divisi.

Cabang koklear atau auditori menyampaikan informasi dari reseptor untuk indera

pendengaran dalam organ korti telinga dalam ke nuklei koklear pada medula, ke kolikuli

inferior, ke bagian medial nuklei genikulasi pada telinga dalam. Impuls menjalar sampai ke

nuklei genikulasi pada talamus, dan kemudian ke area auditori pada lobus temporal. Cabang

vestibular membawa informasi yang berkaitan dengan ekulibrium dan orientasi kepala

terhadap ruang yang diterima dari reseptor sensori pada telinga dalam. Impuls menjalar

sampai ke nuklei vestibular dalam medula dan dikirim kembali ke serebelum. 5

Nervus glosofaringeal (IX) adalah saraf gabungan. Neuron motorik berawal dari medula dan

menginervasi otot untuk wicara dan menalan serta kelenjar saliva parotid. Neuron sensorik

membawa informasi yang berkaitan dengan rasa dari 1/3 bagian posterior lidah dan sensasi

umum dari faring dan laring dari reseptor sesorik dalam pembuluh darah tertentu.5

Nervus vagus (X) adalah saraf gabungan. Neuron motorik berasal dari medula dan

menginervasi hampir semua organ toraks dan abdomen. Neuron sensorik membawa

informasi dari faring, laring, trakea, esofagus, jantung, dan visera abdomen ke medula dan

pons. 5

Nervus aksesori spinal (XI) adalah saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari serabut

motorik. Neuron motorik berasal dari dua area yaitu bagian kranial yang berawal dari medula

dan menginervasi otot volunter faring dan laring. Yang kedua dari bagian spinal muncul dari

medula spinalis serviks dan menginervasi otot trapezius dan sternokleidomastoid. Neuron

sensorik membawa informasi dari otot yang sama terinervasi oleh saraf motorik misalnya otot

laring, faring, trapezius, dan otot sternokleidomastoid. 5

Nervus hipoglosal (XII) termasuk saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf

motorik. Neuron motorik berawal dari medula dan mensuplai otot lidah. Neuron sensorik

membawa infromasi dari spindel otot di lidah. 5

9

Page 10: PBL Skenario 7

Gambar 4. Saraf-saraf Kranial.10

Neuron dan Sel Glia

Neuron adalah satuan anatomis dan fungisional dari sel saraf. Sel neuron berperan dalam

penerimaan, penghantaran, dan pemprosesan rangsang, pencetus aktivitassel tertentu, dan

pelepasan neurotransmitter serta molekul-molekul penyampai informasi lainnya. sebuah

neuron mempunyai badan sel atau perikarion yang mengandung inti dan berbagai organel

seluler lainnya. Neuron merupakan pusat kegiatan dari seluruh sel saraf. Neuron sangat peka

terhadap rangsang. Neuron memiliki julur mirip serat yang disebut prosesus. Juluran ini

mampu mencapai jarak yang jauh untuk mengantarkan pesan. Ada dua jenis juluran neuron

yang umum, yaitu dendrit (juluran-juluran panjang yang mampu menerima rangsangan dari

lingkungan), dan akson (juluran tunggal yang mampu membangkitkan atau mengantarkan

impuls saraf ke sel lain melalui ujung neuron). Akson juga dapat menerima informasi dari sel

neuron lainnya. Neuron dapat digolongkan berdasarkan peran fungsi onalnya. Ada neuron

motoris (eferen) yang mengendalikan organ efektor seperti serat otot dan kelenjar eksokrin

dan endokrin. Ada neuron sensoris (aferen) yang terlibat dalam penerimaan rangsang sensoris

dari lingkungan dan dari dalam tubuh. Ada pula interneuron yang mengadakan hubungan

sesama neuron. Interneuron membentuk rantai atau sirkui fungisional yang kompleks.11

10

Page 11: PBL Skenario 7

Gambar 5. Struktur dari neuron.12

Sel glia adalah sel yang memegang peranan penting dalam struktur sistem saraf dan fungsi

neuron. Jumlahnya lebih banyak daripada neuron, bahkan bisa mencapai sepuluh kali

lipatnya. Sel-sel glia mengelilingi perikarion (badan sel neuron), akson (juluran tunggal

neuron), dan dendrit (juluran panjang neuron). Selain itu, glia juga terdapat pada ruang

interseluler. Sel glia berfungsi sebagai penunjang dan pelindung neuron, sedangkan neuron

berfungsi membawa informasi dalam bentuk getaran listrik yang dikenal sebagai potensial

aksi. Glia dan neuron berkomunikasi dengan neuron yang lain di seluruh tubuh. Cara

berkomunikasi dari glia dan neuron adalah dengan mengirimkan berbagai macam bahan

kimia yang disebut neurotransmitter. Neurotransmitter dikirimkan pada celah yang dikenal

sebagai sinapsis. Neurotransmitter merupakan bahan kimia yang paling banyak

mempengaruhi sikap, emosi, dan perilaku seseorang. Bahan bahan yang terkandung di

dalamnya adalah antara lain asetilkolin, dopamin, serotonin, epinefrin, dan norepinefrin.11

Neurotrasmitter

Neuron-neuron saling berbicara satu sama lain atau dalam beberapa kasus dengan otot atau

kelenjar, dalam bahasa listrik atau kimia. Ketika sel saraf dirangsang, pada sisi dalam dan sisi

luar sel terjadi perubahan tenaga listrik. Secara fisika, proses ini melibatkan mengalir

masuknya ion-ion sodium bermuatan positif ke dalam membran sel, yang terjadi secara

mendadak dan berlangsung sesaat, kemudian diikuti dengan mengalir keluarnya ion-ion

potasium bermuatan positif. Hasilnya adalah perubahan tegangan listrik yang berlangsung

singkat, yang disebut potensi aksi dan menghasilkan arus listrik atau impuls. 13

11

Page 12: PBL Skenario 7

Jika sebuah akson tidak selubungi oleh mielin, potensial aksi di setiap ujung akson akan

mengakibatkan potensi aksi pada ujung akson lainya. Dengan demikian, impuls-impuls akan

terus mengalir ke akson lain ibarat api yang merambat di sepanjang sumbu petasan. Namun,

akson yang diselubungi mielin melakukan proses yang sedikit berbeda. Konduksi dari impuls

saraf yang terletak di balik membran menjadi tidak mungkin, sebagian disebabkan karena

ion-ion sodium dan ion-ion potasium tidak dapat melewati membran sel keculi pada simpul-

simpul atara sosis mielin. Justru potensial aksi melompat dari satu node ke node lainnya.

Pengaturan ini memungkinkan impuls melaju lebih cepat dibandingkan jika potensial aksi

harus beregenerasi di setiap titik sepanjang akson. Ketika impuls saraf mencapai terminal

akson yang bentuknya seperti ujung kancing, impuls saraf itu harus memperoleh pesan ketika

melintasi celah sinaps ke sel lain. Pada titik ini, gelembung sinaps, kantung-kantung kecil

yang terletak di ujung terminal akson, terbuka dan melepaskan beberapa ribu molekul dari

sebuah bahan kimia yang disebut neurotransmitter.13

Ketika mecapai sisi lain, molekul neurotrasmitter secara singkat mengikatkan diri dengan

tempat reseptor, molekul khusus dalam membran dendrit-dendrit neuron penerima (badan

sel), menempatkan dirinya dengan sangat pas di tempat reseptor, sama seperti anak kunci

pada lubang kunci. Perubahan yang terjadi di dalam membran neuro penerima serta efek

akhirnya adalah eksitasi (perubahan tegangan dalam arah positif) atau inhibisi (perubahan

tegangan dalam arah negatif), tergantung dari tempat reseptor yang diaktifkan. Jika efeknya

eksitasi, peluang bahwa neuron penerima akan aktif meningkat : jika efeknya inhibisi,

peluangnya menurun. Inhibisi dalam sistem saraf merupakan hal yang sangat penting. Tanpa

inhibisi, kita tidak dapat tidur atau mengkoordinasikan gerakan kita. Eksitasi yang sangat besr

dalam sistem saraf dapat menghasilkan ledakan.13

Segala hal yang dilakukan neuron di suatu waktu, tergantung pada efek neto dari semua

pesan yang diterima dari neuron lain. Aktivitas hanya terjadi jika tegangan sel-sel mencapai

ambang tersebut. Ribuan pesan, baik eksitasi maupun inhibisi, dapat memasuki sel dan pada

dasarnya neuron penerima harus dapat menyeimbangkan mereka. Sampai suatu pesan ke

tujuan akhir tergantung pada rata-rata dari setiap neuron yang aktif, bagaimana tingkat

keaktifannya, jenis neuron yang aktif, di mana lokasi neuron, dan taraf keselarasan antara

neuron-neuron yang berbeda. Meskipun demikian, sampainya suatu pesan sampinya syatu

pesn tidak tergantung pada seberapa kuatnya aktivitas setiap neuron tersebut, karena selalu

ada neuron yang aktif dan ada yang tidak.13

12

Page 13: PBL Skenario 7

Neuorotrasmitter merupakan pengirim pesan yang berguna karena memungkinkan satu

neuron untuk dapat membangkitkan atau menghambat kerja neuron lainnya. Neurotrasmitter

tidak hanya terdapat di otak, namun terdapat uga di saraf tulang belakang, saraf perifer, dan

di beberapa kelenjar. Melalui efek yang ditimbulkan pada jaringan saraf tertentu, zat ini dapat

mempengaruhi suasana hati, ingata, dan kesejahteraan. Sifat dasar dari efek yang

ditimbulkannya tergantung pada tingkat neurotrasmitter, lokasinya, dan jenis reseptor yang

diikatnya. Ada ratusan zat yang dikenal atau diduga sebagai neurotrasnmitter dan jumlah ini

akan terus bertambah. Berikut ini terdapat beberapa neurontrasmitter yang sudah dikenal da

beberapa efeknya yang sudah diketahui.13

Serotonin mempengaruhi neuron yang berkaitan dengan tidur, nafsu makan, persepsi

sensoris, pengaturan suhu, penahan rasa sakit, dan suasan hati.

Dopamin mempengaruhi neuron yang berkaitan dengan gerakan yang disengaja,

belajar, ingatan, emosi, kenikamatan atau penghargaan, dan mungkin respons

terhadap hal-hal yang baru.

Asetilkolin mempengaruhi neuron yang berkaitan dengan aksi otot, fungsi kognitif,

ingatan, dan emosi.

Norepinefrin mempengaruhi neuron yang dapat mempercepat detak jantung dan

menurunkan aktivitas usus ketika berada dalam kondisi stres, serta neuron-neuron

yang terlibat dalam aktivitas belajar, ingatan, mimpi, terjaga, dan emosi.

GABA (gamma-aminobutyric acid) berfungsi sebagai neurotrasnmitter inhibitor

utama dari otak.

Glutamat berfungsi sebagai penggerak utama neurotransmitter di otak, glutamat

dikeluarkan oleh sekitar 90 persen neuron otak.

Efek yang membahayakan dapat terjadi ketika tingkat neurotransmitter terlalu tinggi atau

terlalu rendah. Tingkat seorotonin dan dopamin yang rendah dihubungkan dengn depresi

berat dan gangguan mental lainnya. Tingkat GABA yang abnormal dapat menimbulkan

gangguan tidur, gangguan makan, dan gangguan kejang, termasuk epilepsi. Orang yang

menderita penyakit Alzheimer kehilangan se-sel otak yang bertanggung jawab menghasilkan

astelkolin dan neurotransmitter lainnya. Kekurangan kedua zat ini dapat menyebabkan

gangguan ingatan yang parah. Kehilangan sel-sel yang menghasilkan dopamin yang dapat

13

Page 14: PBL Skenario 7

mengakibatkan tremor dan kekakuan, seperti yang dijumpai dalam penyakit Parkinson.

Multiple sclerosis, sel-sel kekebalan tubuh terlalu banyak menghasilkan glutamat, sehingga

merusak atau membunuh sel-sel glia yang normalnya menghasilkan mielin.13

Gambar 6. Mekanisme Pembentukan Neurotrasmitter.14

Pembahasan

Seorang laki-laki usia 27 tahun diantar ke UGD RS dalam keadaan tidak sadar sejak 15 menit

yang lalu akibat kecelakaan sepeda motor. Dari hasil pemeriksaan didapatkan pendarahan

pada batang otak dan cerebellum, yang juga mencederai saraf kranial di sekitarnya.

Dari skenario tersebut dapat dilihat bahwa seorang laki-laki berusia 27 tahun dalam keadaan

tidak sadar karena terjadi pendarahan di cerebellum yang juga akan menyebabkan terjadinya

penekanan di batang otak dan 12 saraf kranial yang terdapat di batang otak. Hal ini bisa

menyebabkan kematian dengan cepat. Hal ini juga dapat mempengaruhi terganggunya fungsi

dari bagian otak tersebut misalnya akan terganggunya koordinasi untuk gerakan dan

keseimbangan. Dan terdapat pula neurontransmitter yang berfungsi untuk penahan nyeri yaitu

dopamin.

14

Page 15: PBL Skenario 7

Kesimpulan

Hipotesis benar bahwa penyebab seorang laki-laki tidak sadarkan diri sejak 15 menit yang

lalu disebabkan terdapat gangguan di bagian cerebellum dan batang otak laki-laki tersebut.

Daftar Pustaka

1. Satyanegara, Hasan RY, Abubakar S, Maulana AJ, Sufarnap E, et all. Ilmu bedah

saraf satyanegara. Edisi IV. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka

Utama;2010.p.24-5.

2. www.teachinganatomy.blogspot.com . Di unduh hari Kamis, 17 April 2014 pukul

21.32 WIB.

3. Pearce EC. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Jakarta: Penerbit PT Gramedia

Pustaka Utama;2009.p.286-389.

4. www.smanepus.sch.id . Diunduh hari Kamis, April 2014 pukul 22.09 WIB.

5. Widyastuti P (editor). Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC;2004.p.171-8.

6. Yudha EK, Wahyuningsih E, Yulianti D, Karyuni PM. Buku saku patofisiologi. Edisi

3. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;2007.p.224-5.

7. www.id.wikipedia.org . Diunduh hari Kamis, 17 April 2014 pukul 22.54 WIB.

8. Muttaqin A. Anatomi dan fisiologi sistem persarafan. In: Muttaqin A. Pengantar

asuhan keperawatan dengan gangguan sistem persarafan. Jakarta: Penerbit Salemba

Medika;2003.p.27.

9. Safitri A (editor). Anatomy at a glance. Jakarta: PT Gelora Aksara

Pratama;2006.p.123-5.

10. www.guntraz90.blogspot.com . Diunduh hari Jumat, 18 April 2014 pukul 09.55 WIB.

11. Haryanto N. Otak tengah. Yogyakarta: PT Gradien Mediatama;2008.p.27-9.

12. www.medicalunand.forumid.net . Diunduh hari Jumat, 18 April 2014 pukul 10.05

WIB.

13. Wade C. Psikologi. Edisi 9. Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga;2008.p.121-2.

14. www.dewi-sartika-sinaga.blogspot.com . Diunduh dari Jumat, 18 April 2013 pukul

11.00 WIB.

15