PBL PPT BG GORI
-
Upload
anonymous-7n9qru -
Category
Documents
-
view
237 -
download
0
description
Transcript of PBL PPT BG GORI
DIABETES MELITUS TIPE 2
OLEH:
PUTU EKA PRAMANA PUTRAI GEDE BAYU UTAMA PUTRA
Pembimbing:dr. Made Ratna Saraswati, sp.PD-KEMD
PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
LAPORAN KASUS
LAPORAN KASUS
IDENTITAS
Nama : IWA
Umur : 45 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Hindu
Pendidikan : SMP
Status : Sudah Menikah
Alamat : Banjar Wana Giri Ungasan Kuta Badung
MRS : 2 Mei 2014
Tanggal pemeriksaan : 5 Mei 2014
LAPORAN KASUS
ANAMNESIS
Keluhan Utama: Lemas
Riwayat Penyakit SekarangPasien datang ke rumah sakit dengan keluhan lemas. Keluhan lemas ini sudah mulai dirasakan sejak sebulan yang lalu namun dirasakan makin memberat sejak pasien sejak 10 hari SMRS. Pasien mengatakan pagi harinya SMRS pasien tidak dapat bangun dari tempat tidur, sangat gelisah, susah bicara dan merasa ingin pingsan. Pasien juga mengeluh mual. Mual dirasakan sejak pagi hari SMRS. Mual yang dirasakan pasien tidak sampai menyebabkan muntah.Selain mengeluh lemas, pasien juga mengeluh telapak kaki kanannya terasa tebal dan kesemutan akhir-akhir ini. Pasein juga mengeluh kakinya terasa panas. Pasien sudah mencoba berbagai cara untuk menghilangkan rasa tebal, kesemutan dan panas di telapak kaki kanannya namun keluhannya tidak kunjung berkurang.
LAPORAN KASUS
IDENTITAS
LAPORAN KASUS
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit SekarangPasien mengatakan 3 bulan terakhir ini nafsu makannya sangat besar. Pasien makan sangat banyak namun tubuhnya tidak kunjung membesar, malah mengecil. Pasien merasakan ada penurunan berat badan yang besar pada dirinya. Awalnya pasien mengatakan berat badannya 60 kg namun saat ini hanya 50 kg. Pasien juga mengatakan sering buat air kecil malam hari. Semalam pasien bolak-balik kamar mandi hingga 7 kali. Kadang ketika pasien sedang asik tertidur, pasien harus terbangun karena keinginannya untuk buat air kecil. Pasien juga mengatakan kuat minum. Minum airnya cukup banyak karena pasien terus merasa haus. Pasien bisa minum hingga 12 gelas dalam sehari. Riwayat panas, batuk, flu, nyeri saat kencing disangkal pasien.
LAPORAN KASUS
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit DahuluSejak tahun 2011 pasien didiagnosis oleh dokter dengan diabetes mellitus tipe 2. Pasien mengatakan awal mengetahui sakitnya pasien rutin berobat. Namun lama-kelamaan pasien malas minum obat dan mulai mengkonsumsi Herbal. Riwayat diabetic foot dan penyakit jantung koroner di sangkat.
Riwayat PengobatanKetika pasien mengetahui dirinya terkena diabetes pasien melakukan pemeriksaan rutin di Puskesmas. Pasien lupa nama obat yang diberikan. Pasien tidak memiliki glukometer sehingga tidak pernah memantau kadar gula darahnya di rumah.
LAPORAN KASUS
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Dalam KeluargaPasien mengatakan bahwa tidak ada anggota keluarga lain yang menderita kencing manis seperti dirinya. Riwayat hipertensi dan sakit jantung dalam keluarga juga disangkal oleh pasien. Riwayat Sosial dan Personal Pasien merupakan seorang supir. Namun sebulan terakhir pasien jarang bekerja karena keluhan lemasnya sehingga tidak memiliki tenaga untuk bekerja. Riwayat merokok dan alcohol di sangkal pasien.
LAPORAN KASUS
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Fisik Umum
Kesan sakit :SedangKesadaran :Compos mentis (GCS: E4V5M6)Tinggi badan : 165 cmBerat badan : 51 kgBMI : 18,732 kg/m2
Gizi : CukupTekanan darah :110/70 mmHgNadi :84 kali/menitRespirasi :20 kali/menit, teraturTemperatur aksila :36,7 °CNyeri : VAS 0/10
Tanggal 5 Mei 2014 (di Ruang Angsoka 2)
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Kimia KlinikTanggal 2 Mei 2014 pukul 13:22 WITA
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Kimia KlinikTanggal 2 Mei 2014 pukul 13:22 WITA
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Urine LengkapTanggal 2 Mei 2014 pukul 15:44 WITA
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Radiologi
Cor : Besar dan kesan normalPulmo : Tidak tampak perhiler haziness di
kedua lapang paru
Sinus pleura kanan kiri tajamDiafragma kanan kiri normalTulang-tulang : Tidak tampak kelainan
Kesan : Cor dan pulmo tak tampak kelainan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Elektrokardiografi tanggal 2 Mei 2014(Foto EKG Terlampir)
Irama : SinusHeart rate : 87 x/menitAxis : NormalGelombang P : 0,04sInterval PR : 0,16sKompleks QRS : <0,12sSV2+RV5 : <35 mmST Elevasi : Tidak ditemukan ST elevasiT inversi : Tidak ditemukan T inverse
Kesimpulan Irama Sinus
PENATALAKSANAAN
Terapi di UGD• MRS• IVFD NaCl 0,9%
o 2 L untuk 2 jamo 80 tpm untuk 4 jamo 40 tpm untuk 18 jamo 20 tpm untuk 24 jam dan
seterusnya• Diet DM• Drip insulin 5 unit/jam
PENATALAKSANAAN
Terapi di Ruang Angsoka 2• IVFD NaCl 0,9% 20tpm• Diet DM 1843 kcal• Novorapid 3x6 IU (SC)• Lantus 0-0-0-10 IU (SC)• Domperidone 3x10mg (IO)
Planning DiagnosisBSNBS 2 jam PPLipid profileA1CFunduskopi MonitoringTanda vital (Nadi, TD, RR, Suhu, Nyeri)KeluhanNa-K
PENATALAKSANAAN
KUNJUNGAN LAPANGAN
ALUR KUNJUNGAN RUMAH
Tanggal 15 Mei 2014 bertempat di rumah pasien di Banjar Unggasan, Jimbaran.
Kami mendapat sambutan yang baik dari keluarga pasien dan pasien.
Saat kunjungan pasien ada di rumah dan nampak dalam keadaan yang baik.
Tujuan adalah mengenal lebih dekat kehidupan pasien serta mengidentifikasi masalah yang ada pada pasien. Selain itu, memberikan edukasi tentang penyakit yang dialami pasien serta memberikan dorongan semangat kepada pasien.
Pasien dalam kasus ini telah mengalami penyakit diabetes melitus tipe 2
Daftar Permasalahan
Daftar Permasalahan:
Adapun sejumlah permasalahan yang masih menjadi kendala penderita dalam hal menghadapi penyakitnya antara lain:
• Pasien masih kurang paham dengan penyakitnya, dan penanganannya.
• Pasien tinggal di lingkungan yang padat penduduk, dan di rumah yang padat penghuni (8 orang) dengan ventilasi rumah yang baik.
• Pasien tidak mengerti mengapa dirinya harus kontrol rutin.
Analisis Kebutuhan Penderita
Kebutuhan Fisik-Biomedis
Jenis Jumlah Jadwal/hari Jadwal/minggu
Karbohidrat
Nasi
Roti
Mie
Lainnya
Protein
Hewani
Nabati
Sayur
Buah
Susu
1 piring
-
-
-
1 potong
2 potong
1/3 mangkuk
1 buah
1 gelas
3 kali
-
-
-
2 kali
1 kali
3 kali
1 kali
1 kali
21 kali
-
-
-
14 kali
7 kali
21 kali
3 kali
7 kali
KECUKUPAN GIZI
NUTRISI HARIAN PASIEN
Analisis Kebutuhan Penderita
Kebutuhan Fisik-Biomedis
• Menurut pengakuan pasien, dalam sehari pasien makan tiga kali.
• Lauk yang disiapkan oleh menantunya dikatakan tidak selalu sama, namun dapat dibuat gambaran umum menu untuk masing-masing jadwal makan sebagai berikut:• Sarapan : nasi, tempe/tahu, sayur, susu• Makan siang : nasi, daging ayam, sayur• Makan malam : nasi, tempe/tahu atau ikan laut, sayur
• Pasien sesekali makan buah diantara waktu makan besar, tergantung dari ketersediaan buah tersebut. Buah-buahan yang sering dikonsumsi pasien seperti pisang.
Analisis Kebutuhan Penderita
Kebutuhan Fisik-Biomedis
Analisis Kebutuhan Kalori
Kebutuhan kalori pasien dapat dihitung dengan menggunakan rumus Brocca dengan pertama-tama menentukan berat badan ideal (BBI).
BBI = (TB – 100) – 10% x 1kg= (165 – 100) – 10% x 1kg= 58,5 kg.
Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan, berat badan pasien saat ini adalah 51 kg, atau dengan kata lain 87,1% dari BBI, pasien termasuk kategori kurus.
Analisis Kebutuhan Penderita
Kebutuhan Fisik-Biomedis
Penghitungan kebutuhan kalori basal dan penyesuaian terhadap kebutuhan kalori pasien sesuai kondisi pasien.
• Kebutuhan kalori basal (jenis kelamin laki-laki)= BBI x 30 kalori= 58.5 x 30 kalori = 1755 kalori
• Penyesuaian
Usia 45 tahun, maka dikurangi 5% dari kebutuhan kalori basal
5% x 1755 kalori = 88 kalori
Tingkat aktivitas ringan, maka dikurangi 10% dari kebutuhan kalori basal
10% x 1755 kalori = 175 kalori
Berat badan kurang di tambah 20% dari kebutuhan kalori basal
20% x 1755 = 351 kalori
Total kebutuhan kalori pasien dalam satu hari adalah 1755 kalori – 88 kalori - 175 kalori + 351 kalori, yaitu 1843 kalori/hari. Untuk memudahkan perhitungan maka dipakai kebutuhan kalori penderita adalah 1800 kalori/hari.
Analisis Kebutuhan Penderita
Kebutuhan Fisik-Biomedis
Distribusi Makanan
Jumlah kalori per hari pasien ini dibagi dalam 3 porsi makan utama dan 2 porsi makanan selingan, yaitu:
• Makan pagi : 20% x 1800 kalori = 360 kalori• Makan siang : 30% x 1800 kalori = 540 kalori• Makan malam : 25% x 1800 kalori = 450 kalori• Asupan di sela makan pagi dan siang : 15% x 1800 = 270 kalori• Asupan di sela makan siang dan malam : 10% x 1800 = 180 kalori
Analisis Kebutuhan Penderita
Kebutuhan Fisik-Biomedis
Distribusi makanan berdasarkan komponen makanan
Waktu makan TotalKarbohidrat
(50% x kalori)
Protein
(20% x kalori)
Lemak
(30% x kalori)
Makan Pagi 360 kalori 180 kalori 72 kalori 108 kalori
Makan Siang 540 kalori 270 kalori 108 kalori 162 kalori
Makan Malam 450 kalori 225 kalori 90 kalori 135 kalori
Selingan 1 270 kalori
Selingan 2 180 kalori
Analisis Kebutuhan Penderita
Lingkungan
• Pasien tinggal di seputaran Jimbaran, Badung, akses pelayanan kesehatan cukup mudah dijangkau. Bayak klinik dan praktek dokter umum di daerah tempat tinggal pasien.
• Akses pelayanan yang dekat memberikan kemudahan bagi pasien terutama saat sesak napasnya kambuh.
• Pasien juga ada transportasi motor untuk mencapai tempat pelayanan kesehatan terdekat. Namun sampai saat ini pasien belum kontrol ke diabetic centre.
Analisis Kebutuhan Penderita
Lingkungan
• Saat ini pasien tinggal bersama istri, 1 orang anak perempuan, 1 orang menantu laki-laki dan 1 orang cucu perempuan. Pasien beserta anak-anaknya tinggal di 1 bangunan yang sama.
• Pasien tinggal di rumah dengan luas bangunan dan pekarangan sekitar 2,5 are. Rumah pasien berhimpitan dengan rumah-rumah di sekitarnya. Keadaan rumah pasien tergolong kurang layak untuk dihuni. Lantai rumah pasien terbuat dari semen dan beratapkan genteng.
• Tempat tinggal pasien terdiri dari 4 kamar yang terpisah, 1 buah dapur, 1 ruangan keluarga, 1 toilet, terdapat sumur dan padmasana. Kamar tidur pasien berukuran 4 x 2,5 m2. Kamar pasien juga dekat dengan dapur.
• Kamar Sumber air minum dan air MCK untuk keluarga pasien adalah dari air yang dibeli dan di tampung oleh pasien. Di rumah tersebut, terdapat 1 dapur dengan 2 kompor.
Analisis Kebutuhan Penderita
Kebutuhan Bio-psikososial
• Lingkungan Biologis• keluarga pasien tidak ada yang mengeluhkan
hal serupa seperti dialami pasien.• Kecukupan gizi pasien masih tergolong dalam
kondisi gizi kurang.• pola makan pasien tetap perlu diperhatikan
sesuai dengan ketentuan diet yang tepat bagi penderita DM.
• Faktor Psikososial dan Kultural• Pasien sudah tidak memiliki tanggung jawab
menghidupi keluarganya untuk mencari nafkah.• Pasien sudah tidak bekerja selama 7 tahun dan
hanya diam dirumah saja bersama cucu dan anaknya.
Analisis Kebutuhan Penderita
Kebutuhan Bio-psikososial
• Faktor Psikososial dan Kultural• Semenjak pasien sakit pasien tidak pernah
mengikuti kegiatan social di banjar maupun kegiatan di sekitar tempat tinggal pasien.
• Pasien juga jarang berekreasi ataupun bersilaturahmi ke keluarga pasien atau teman-teman pasien.
• Anggota keluarga pasien, terutama yang ikut tinggal serumah dengan pasien, cukup memahami kondisi pasien saat ini, serta cukup mendukung kesembuhan pasien.
• putra pasien dan keluarganya memahami gambaran besar mengenai penyakit pasien serta ikut menjaga supaya penyakit pasien tidak kambuh.
Saran dan KIE
KIE penyakit pasien:• DM merupakan penyakit kronik yang harus dikontrol agar tidak muncul komplikasi yang
menyertai.• Untuk mencegah komplikasi pasien dapat mengatur pola makan agar teratur dan selalu rutin
berobat dan kontrol.• Menyarankan pasien agar menggunakan sandal setiap kali berjalan di halaman. • Jika terjadi gejala seperti hipoglikemia agar pasien dan keluarga pasien bisa memberikan
pertolongan pertama dengan air gula.
KIE kegiatan fisik:• Pasien dapat tetap beraktifitas seperti biasa.• Tidak memaksakan diri untuk berolahraga berat, hanya melakukan olahraga aerobik sekitar 30
menit.
KIE kontrol penyakit:• Datang ke poliklinik RSUP Sanglah untuk kontrol obat secara teratur dan sesuai jadwal poli divisi
Diabetic Centre.• Menyampaikan dengan sebenar-benarnya perkembangan kondisi dirinya kepada dokter
poliklinik, termasuk keluhan yang sudah membaik, keluhan yang belum membaik, serta apabila ada keluhan baru.
• Memanfaatkan waktu kontrol di poliklinik untuk berdiskusi dengan dokter mengenai penyakitnya ataupun hal-hal yang masih belum dimengerti oleh pasien.
Saran dan KIE
Support dan dorongan mental:
• Senantiasa mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan menjalani peribadatan sesuai keyakinan yang dianut pasien.
• Penyakit yang diderita pasien bukanlah alasan untuk menghentikan aktivitas pasien ataupun alasan bagi pasien untuk menarik diri dari kehidupan sosialnya.
• Kepada anggota keluarga yang lain supaya senantiasa mendukung pasien dalam mencapai kesembuhan dan mencegah kekambuhan penyakitnya, serta melakukan tindakan nyata yang dapat mencegah kekambuhan tersebut (seperti menjaga kebersihan rumah, tidak merokok di dalam rumah dan sekitar pasien)
Denah Rumah Pasien
KETERANGAN :
1. WARUNG2. KAMAR PASIEN3. KAMAR LAIN4. DAPUR5. KAMAR MANDI6. PENAMPUNGAN AIR7. TERAS
• X. PELINGGIH• Y. BANGUNAN DALAM KONSTRUKSI• Z. KAMAR LAIN 2
Foto Kunjungan
Foto Kunjungan
Foto Kunjungan
Foto Kunjungan
Foto Kunjungan
KESIMPULAN
KESIMPULAN
1. Diabetes melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya.1 Penyakit ini merupakan penyakit metabolik yang kebanyakan herediter, dimana terjadi defek pada sel beta pankreas sebagai penghasil insulin atau defek pada ambilan glukosa di jaringan perifer atau keduanya (DM tipe-2).
2. Di Indonesia diprediksikan akan terjadi peningkatan penderita diabetes yaitu 8,4 juta jiwa pada tahun 2010 menjadi 21,3 juta jiwa di tahun 2030.
3. Pasien masih memiliki masalah antara lain:• Pasien masih kurang paham dengan penyakitnya, dan penanganannya.• Pasien tinggal di lingkungan yang padat penduduk, dan di rumah yang
padat penghuni (8 orang) dengan ventilasi rumah yang baik.• Pasien tidak mengerti mengapa dirinya harus kontrol rutin.
KESIMPULAN
4. Sehubungan dengan permasalahan maka dilakukan KIE berupa:
• KIE pasien tentang penyakitnya, komplikasi penyakitnya serta perlunya mengkontrol pola makanan serta pengobatan untuk pasien.
• KIE pasien tentang perlunya menjaga lingkungan rumah agar lebih bersih sehubungan dengan adanya komplikasi yang mungkin saja terjadi (diabetic foot).KIE pasien untuk melakukan kegiatan fisik berupa olahraga yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan pasien untuk menjaga kesehatan pasien.
• KIE keluarga pasien untuk memberikan dorongan mental serta spiritual serta mandukung pengobatan pasien dengan mengawasi pola makan pasien, mengawasi penggunaan obat pasien dan rutin mengajak pasien kontrol ke rumah sakit serta mengawasi bila terjadi komplikasi dari penyakit pasien.
TERIMAKASIH