PBL - Cardiovascular
-
Upload
gabriel-rienaldi -
Category
Documents
-
view
224 -
download
0
Transcript of PBL - Cardiovascular
7/31/2019 PBL - Cardiovascular
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-cardiovascular 1/20
Irama Jantung dan Pencatatan EKGRienaldi
102011238
[email protected] Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida wacana
==================================================================
Abstrak
Anatomi, fisiologi, dan histologi adalah ilmu yang mempelajari tentang mahluk hidup.
Anatomi adalah cabang dari biologi dan kedokteran yang mempelajari tentang struktur tubuh
mahluk hidup. Fisiologi manusia adalah ilmu fungsi mekanik, fisik, dan biokimia manusia,
organ, dan sel-sel yang membentuknya. Pada makalah ini akan dibahas tentang jantung,
mekanisme jantung, struktur, darah, pembuluh darah, dan EKG.
Kata kunci: Darah, irama, jantung, EKG.
Cardiac Rhythm and ECG Recording Abstract
Anatomy, physiology, and histology is the study of living things. Anatomy is the branch of
biology and medicine who studies the structure of a living body. Human physiology is the
science of mechanical function, physical, and human biochemistry, organ, and the cells that
formed it. In this paper we will discuss about the heart, the mechanism of the heart, structure,
blood, blood vessel and ECG
Keyword(s): Blood, rhytmn, heart, ECG.
1
7/31/2019 PBL - Cardiovascular
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-cardiovascular 2/20
Pendahuluan
Anatomi, fisiologi, dan histologi adalah ilmu yang mempelajari tentang mahluk hidup.
Anatomi adalah cabang dari biologi dan kedokteran yang merupakan pertimbangan struktur
makhluk hidup. Fisiologi adalah ilmu fungsi sistem kehidupan, mencakup bagaimanaorganisme, organ, sistem organ, sel, dan bio-molekul melaksanakan fungsi kimia atau fisik
yang ada dalam sistem hidup. Sedangkan histologi adalah studi tentang anatomi mikroskopik
sel dan jaringan tumbuhan dan hewan. Hal ini dilakukan dengan memeriksa sel dan jaringan
umum oleh sectioning dan pewarnaan, diikuti dengan pemeriksaan di bawah mikroskop cahaya
atau mikroskop elektron. Dalam kasus kali ini, akan membahas tentang sistem respirasi dan
membahas tentang spirometri dan fungsinya.
Anatomi
Anatomi adalah cabang dari biologi dan kedokteran yang mempelajari tentang struktur tubuh
mahluk hidup. Anatomi dibagi menjadi gross anatomy (atau anatomi makroskopik) dan
anatomi mikroskopik. Gross anatomy adalah studi tentang struktur anatomi yang dapat
dipelajari dengan membedah tubuh, dilihat oleh mata telanjang. Anatomi mikroskopis. adalah
studi tentang struktur anatomi pada skala mikroskopis. Ini mencakup histologi (ilmu jaringan),
dan sitologi (ilmu sel).
Anatomi Makroskopis dan Mikroskopis (Histologi)
Ilmu anatomi yang mempelajari struktur mahluk hidup yang dengan menggunakan mata
telanjang, sedangkan histologi merupakan ilmu anatomi yang mempelajari struktur mahluk
hidup dengan menggunakan mikroskop. Dalam kasus kali ini akan dibahas tentang Struktur jantung, seperti struktur makroskopis, bagian-bagian jantung, vaskularisasi.
Struktur Anatomi Jantung
Jantung merupakan organ muscularis yang mempunyai rongga di dalamnya dan berbentuk
kerucut (conus) dengan ukuran sebesar kepal/ tinju pemiliknya. Jantung bersandar pada
diaphragma di antara bagian inferior kedua paru dan dibungkus oleh membran khusus yang
disebut pericardium. Jantung terletak di dalam mediastinum media pars inferior, di sebelah
ventral ditutupi oleh sternum dan cartilago costalis III-VI. 1
2
7/31/2019 PBL - Cardiovascular
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-cardiovascular 3/20
A. Dinding Jantung
Dinding jantung terdiri dari 3 lapisan (gambar 1):
• Epicardium: merupakan lapis terluar dinding jantung. Lapisan dalam epiardium disebut
membrana serosa (pericardium viscerale), merupakan selapis sel squamosa yang bersandar pada lamina propria jaringan ikat halus. Di antara membrana serosa dengan
myocardium terdapat jaringan ikat fibrosaelastika.
• Myocardium: merupakan lapis tengah dinding jantung, tersusun atas beberapa lapis
otot.
• Endocardium: merupakan lapis terdalam dinding jantung. 1
Gambar 1. Dinding jantung. 2
B. Bagian-bagian Jantung
Jantung mempunyai empat ruang:
• Atrium dextrum : atrium ini agak besar dan dindingnya mempunyai tebal kurang lebih
2 mm. Volumenya kurang lebih 57 cc.
3
7/31/2019 PBL - Cardiovascular
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-cardiovascular 4/20
• Atrium sinistrum: atrium sinistrum ini ukuranya sedikit lebih kecil dibanding yang
dextra, mempunyai dinding yang lebih tebal kurang lebih 3 mm.
• Ventriculus dextrum: Ventriculus dexter menempati sebagian besar dari fascies
ventralis. Tebal dinding ini adalah 1/3 tebal dinding ventriculus sinister. Dinding initebal di bagian basis dan semakin tipis ke arah apex.
• Ventriculus sinister : ventriculus sinister ikut membentuk sebagian kecil fascies
sternocostalis dan separuh facies diaphragmatica, puncaknya membentuk apex cordis.
Ventriculus ini lebih panjang, lebih conus, dan dindingnya tiga kali lebih tebal daripada
yang dextra.
Di antara kedua atrium dan ventriculus dexter dan sinister dipisahkan oleh septuminterartriotum dan septum interventricularis, sehingga jantung terpisah menjadi dua bagian,
dextra dan sinistra. Jantung bagian dextra di dalam tubuh letaknya lebih ke arah ventral dan
yang sisi sinistra lebih ke arah dorsal.
Pada permukaan luar jantung, dapat dijumpai:
• Sulcus coronarius : sulcus yang melingkari jantung di antara ventricel atrium. Sulcus
ini ditempati oleh vasa yang mendarahi jantung. Di bagian ventral sulcus coronarius ini
kurang jelas sebab tertutup oleh conus arteriosus.• Sulcus interventricularis anterior : sulcus ini memisahkan kedua ventriculus dexter
dan sinisttra dan terletak pada facies sternocostalis.
• Sulcus interventricularis posterior : sulcus ini terletak pada facies diaphragmatica,
dan memisahkan ventriculus dexter dan sinistra. Kedua sulcus ini saling bertemu di
apex cordis sebagai incisura yang disebut incisura apicis cordis. 1
4
7/31/2019 PBL - Cardiovascular
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-cardiovascular 5/20
Gambar 2. Struktur anatomi makroskopis jantung. 3
C. Vaskularisasi Jantung
Jantung mendapat pendarahan dari a.coronaria cordis yang merupakan cabang dari aorta
ascendens (gambar 3). a.coronaria cordis ini ada dua:
• A.coronaria dextra: timbul dari sinus aorticus anterior, mula-mula berjalan ke anterior
dextra untuk muncul di antara trunctus pulmonalis dan auricula dextra, kemudian
berjalan inferior dextra pada sulcus atrioventricularis menuju pertemuan margo dextra
dan inferior cordis, untuk kemudia berputar ke sinistra sepanjang bagian posterior
jantung sampai sulcus interventricularis posterior, dimana ia beranastomosis dengana.coronaria sinistra.
5
7/31/2019 PBL - Cardiovascular
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-cardiovascular 6/20
• A.coronaria sinistra: timbul dari sinus aorticus posterior sinistra, berjalan ke anterior di
antara trunctus pulmonalis dan auricula sinistra kemudian membelok ke sinistra menuju
sulcus atrioventricularis anterior sebagai a.interventricularis anterior, kemudian berjalan
posterior mengelilingi margo sinistra untuk berjalan bersama sinus coronarius sampaisejaun sulcus interventricularis posterior sebagai a.interventricularis posterior dimana ia
akan beranastomosis dengan yang dextra.
Gambar 3. Vaskularisasi arteri coronaria dextra dan sinistra. 4
Pembuluh Darah
Darah terus menerus mengaliri sistem sirkulasi yang berasal dari dan berakhir ke jantung
melalui dua lengkung vaskular terpisah. Sirkulasi paru (pulmonalis) terdiri dari lengkung
tertutup pembuluh-pembuluh yang mengangkut darah antara jantung dan paru. Sirkulasisistemik adalah sirkuit pembuluh yang mengangkut darah antara jantung dan sistem tubuh lain.
6
7/31/2019 PBL - Cardiovascular
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-cardiovascular 7/20
Rangkaian vaskular ini terdiri dari pembuluh-pembuluh darah yang berbeda mulai pada saat
awal keluar jantung sampai berakhir ke jantung lagi. Pembuluh darah yang merangkai
rangkaian vaskuler terdiri dari arteri, arteriol, kapiler, venula dan vena. 5
Arteri
Arteri membawa darah dari jantung ke organ. Arteri berfungsi untuk mentranspor darah ke
jaringan di bawah tekanan dan kecepatan yang tinggi sehingga darah dapat tiba di jaringan
yang dituju dengan cepat. Arteri juga berfungsi sebagai reservoir (penampung) tekanan untuk
menghasilkan gaya pendorong bagi darah ketika jantung dalam keadaan relaksasi. Arteri
berjari-jari besar dan memiliki dinding pembuluh darah yang kuat karena mengandung banyak jaringan ikat elastik. 5
Arteriol
Ketika mencapai organ yang dituju, arteri bercabang menjadi banyak arteriol. Arteriol adalah
pembuluh resistensi utama dalam rangkaian vaskular karena jari-jarinya cukup kecil untuk
menghasilkan resistensi yang besar terhadap aliran darah. Tingginya resistensi arteriol
menyebabkan penurunan tekanan darah yang mencolok. Penurunan tekanan ini membantu
membentuk perbedaan tekanan yang mendorong darah mengalir dari jantung ke berbagai
organ. Jari-jari arteriol yang mendarahi masing-masing organ dapat disesuaikan secara
independen untuk mendistribusikan curah jantung di antara berbagai organ sistemik,
bergantung pada kebutuhan sesaat tubuh dan membantu mengatur tekanan darah arteri.
Dinding arteriol hanya mengandung sedikit jaringan ikat elastik. Namun, pembuluh ini
memiliki lapisan otot polos yang tebal dan dipersarafi oleh serat saraf simpatis. Lapisan otot
polos ini melingkar di sekitar arteriol. Ketika lapisan otot polos berkontraksi maka lingkaran
pembuluh akan menjadi lebih kecil, meningkatkan resistensi dan mengurangi aliran melalui
pembuluh. Peristiwa ini disebut dengan vasokonstriksi. Sementara, peningkatan keliling dan
jari-jari pembuluh darah akibat melemasnya lapisan otot polos disebut dengan vasodilatasi.
Vasodilatasi menyebabkan penurunan resistensi dan peningkatan aliran melalui pembuluh
tersebut. 5
7
7/31/2019 PBL - Cardiovascular
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-cardiovascular 8/20
Kapiler
Kapiler merupakan tempat pertukaran bahan antara darah dan sel jaringan, bercabang-cabang
secara ekstensif untuk membawa darah agar dapat dijangkau oleh tiap sel. Kapiler memiliki
dinding tipis, berjari-jari kecil, bercabang luas dan merupakan tempat ideal untuk
meningkatkan difusi. Pembuluh ini memperkecil jarak difusi sembari memaksimalkan luas
permukaan dan waktu yang tersedia untuk proses pertukaran. Karena luas permukaannya yang
besar, maka aliran darah yang melewati kapiler akan melambat. Pertukaran antara darah dan
jaringan tidak terjadi secara langsung. Cairan interstitium bekerja sebagai perantara. Pertukaran
antara darah dan jaringan sekitar melewati dinding kapiler berlangsung melalui cara difusi pasif
menuruni gradien konsentrasi dan cara bulk flow. Bulk flow terjadi karena perbedaan dalam
tekanan hidrostatik dan osmotik antara plasma dan cairan interstitium. Ketika tekanan di dalamkapiler melebihi tekanan di luar maka cairan terdorong keluar melalui pori dalam suatu proses
yang dikenal sebagai ultrafiltrasi. Ketika tekanan yang mengarah ke dalam melebihi tekanan
keluar maka terjadi perpindahan cairan masuk cairan interstitium ke dalam kapiler melalui pori,
suatu proses yang dikenal sebagai reabsorbsi.
Venula dan Vena
Darah yang meninggalkan jaringan kapiler masuk ke sistem vena untuk dikembalikan ke
jantung. Kapiler mengeluarkan isinya ke dalam venula yang secara progresif menyatu untuk
membentuk vena kecil yang keluar dari organ. Vena memiliki jari-jari besar. Selain berfungsi
untuk mengembalikan darah dari jaringan ke jantung, vena juga berfungsi sebagai reservoir
darah. Ketika kebutuhan darah rendah, vena dapat menyimpan kelebihan darah sebagai
cadangan. Karena kapasitas penyimpanannya, vena sering disebut pembuluh darah penyimpan.
Vena memiliki dinding yang jauh lebih tipis dan lebih sedikit otot polos dibandingkan denganarteri. Vena juga memiliki daya elastisitas yang lebih rendah dari arteri karena jaringan ikat
vena lebih banyak mengandung serat kolagen daripada elastin.
Darah
Darah merupakan medium pengangkut tempat larut atau tersuspensinya bahan-bahan (O 2, CO 2,
nutrien, zat sisa, elektrolit dan hormon) yang akan diangkut jarak jauh ke berbagai bagian
8
7/31/2019 PBL - Cardiovascular
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-cardiovascular 9/20
tubuh. Darah terdiri atas eritrosit, leukosit dan trombosit yang terendam dalam plasma darah
cair. Volume darah manusia lebih kurang 5 liter. Eritrosit mencakup 45% volume, leukosit dan
trombosit 1% dan sisanya plasma darah. 5,6
Eritrosit
Eritrosit adalah sel datar berbentuk piringan yang mencekung di bagian tengah di kedua sisi.
Struktur eritrosit sangat sesuai dalam fungsi utamanya mengangkut O 2 dalam darah karena
bentuk bikonkaf menghasilkan luas permukaan yang lebih besar untuk difusi O 2 menembus
membran dibandingkan dengan bentuk sel bulat dengan volume yang sama. Selain itu, tipisnya
sel memungkinkan O 2 cepat berdifusi antara bagian paling dalam dan eksterior sel. Eritrositmemberikan warna merah pada darah dan mengandung hemoglobin. Untuk memaksilkan
kandungan hemoglobinnya, satu eritrosit dipenuhi oleh lebih dari 250 juta molekul
hemoglobin, menyingkitkan hampir semua organel lain. Oleh karena itu, eritrosit tidak
mengandung nukleus, organel ataupun ribosom. Jumlah eritrosit normal pada laki-laki dewasa
adalah 5,4 juta per milimeter kubik darah dan 4,8 juta per milimeter kubik darah pada
perempuan dewasa.
Leukosit
Leukosit memiliki nukleus dan tidak berwarna dalam keadaan segar. Bentuknya bulat dalam
peredaran darah. Leukosit digolongkan sebagai leukosit granular dan leukosit agranular,
tergantung ada tidaknya granul spesifik dalam sitoplasmanya. Leukosit granular mencakup
eosinofil, basofil dan neutrofil. Eosinofil, basofil dan neutrofil juga termasuk dalam
polimorfonukleus (bentuk inti beragam). Leukosit agranular mencakup limfosit dan monosit.Limfosit dan monosit termasuk dalam mononukleus (satu inti). Fungsi utama leukosit adalah
untuk sistem imunitas. Jumlah leukosit dalam sistem peredaran darah berkisar antara 5.000 –
9.000 per milimeter kubik darah.
Trombosit
9
7/31/2019 PBL - Cardiovascular
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-cardiovascular 10/20
Trombosit adalah badan kecil tanpa nukleus dan tidak berwarna. Trombosit berfungsi untuk
pembekuan darah pada tempat cedera pembuluh darah dan berfungsi mencegah kehilangan
darah berlebih. Jumlah trombosit berkisar antara 150.000 – 350.000 per milimeter kubik darah.
Trombosit tidak memiliki nukleus, namun trombosit memiliki organel dan enzim sitosol.
Trombosit juga banyak mengandung aktin dan miosin yang menyebabkan trombosit dapat
berkontraksi.
Plasma Darah
Plasma darah adalah matriks cair yang menampung sel-sel darah dan mengandung sejumlah
protein penting secara fisiologis. Bila darah membeku dan bekuan itu mengkerut, beberapa protein plasma besar terperangkap dalam bekuan darah. Cairan yang tertinggal disebut serum
darah. Plasma terdiri dari 90% air. Pada plasma juga terdapat protein plasma. Protein plasma
dibagi menjadi albumin, globulin, fibrinogen dan komplemen.
Albumin adalah protein plasma terkecil dan terbanyak. Albumin disintesis di hati dan berfungsi
untuk mempertahankan tekanan koloid osmotik darah sehingga mencegah rembesnya cairan
berlebih ke dalam matriks ekstrasel jaringan. Albumin jga berperan penting dalam mentranspor
molekul kecil dalam darah.
Fisiologi
Fisiologi manusia adalah ilmu fungsi mekanik, fisik, dan biokimia manusia, organ, dan sel-sel
yang membentuknya. Tingkat fokus utama dari fisiologi adalah pada tingkat organ dan sistem
dalam sistem. Banyak dari dasar pengetahuan dalam fisiologi manusia diberikan oleh
eksperimen hewan. Fisiologi adalah erat kaitannya dengan anatomi, anatomi adalah ilmu yangmempelajari bentuk, dan fisiologi adalah ilmu yang mempelajari fungsi. Karena koneksi sering
antara bentuk dan fungsi, fisiologi dan anatomi secara intrinsik terkait dan dipelajari bersama-
sama sebagai bagian dari kurikulum medis.
Fisiologi Jantung
Meskipun secara anatomis jantung adalah organ tunggal namun sisi kanan dan kiri jantung
berfungsi sebagai dua pompa terpisah. Jantung dibagi menjadi paruh kanan dan kiri serta
memiliki empat rongga, satu rongga atas dan satu rongga bawah di masing-masing paruh.
10
7/31/2019 PBL - Cardiovascular
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-cardiovascular 11/20
Rongga-rongga atas, atrium, menerima darah yang kembali ke rongga jantung dan
memindahkanya ke rongga bawah, ventrikel, yang memompa darah dari jantung. Pembuluh
yang mengembalikan darah dari jaringan ke atrium adalah vena, dan yang membawa darah dari
ventrikel ke jaringan adalah arteri. Kedua paruh jantung ini dipisahkan oleh septum, suatu
partisi berotot kontinyu yang mencegah pencampuran darah dari kedua sisi jantung. Pemisahan
ini sangat penting karena separuh menerima dan memompa darah miskin O 2, sementara sisi kiri
jantung menerima dan memompa darah kaya O 2.5
A. Mekanisme Kerja Jantung
Darah mengalir melalui jantung dalam satu arah tetap yaitu dari vena ke atrium ke ventrikel ke
arteri. Adanya empat katup jantung satu arah memastikan darah mengalir ke satu arah. Katup-
katup diposisikan sedemikian sehingga mereka membuka dan menutup secara pasif akibat
perbedaan tekanan, serupa dengan pintu satu arah (gambar 1). Gradien tekanan memaksa katup
terbuka, seperti anda membuka pintu dengan mendorong salah satu sisinya, sementara gradien
tekanan yang mengarah ke belakang mendorong katup tertutup.
Gambar 1. Mekanisme kerja katup. 5
Terdapat dua katup, katup atrioventrikular (AV) kanan dan kiri, yang masing-masing terletak
diantara atrium dan ventrikel di sisi kanan dan kiri. Kedua katup ini membiarkan darah
11
7/31/2019 PBL - Cardiovascular
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-cardiovascular 12/20
7/31/2019 PBL - Cardiovascular
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-cardiovascular 13/20
Gambar 2. Diskus interkalaris .5
B. Aktivitas listrik jantung
Kontraksi sel otot jantung terjadi oleh adanya potensial aksi yang dihantarkan sepanjang
membran sel otot jantung. Jantung akan berkontraksi secara ritmik, akibat adanya impuls listrik
yang dibangkitkan oleh jantung sendiri atau suatu kemampuan yang disebut autorhytmicity.
Sifat ini dimiliki oleh sel khusus otot jantung. Terdapat dua jenis khusus sel otot jantung, yaitu:
• Sel kontraktil: Sel ini melakukan kerja mekanis, yaitu memompa.
13
7/31/2019 PBL - Cardiovascular
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-cardiovascular 14/20
• Sel otoritmik: Sel ini mengkhususkan diri mencetuskan dan menghantarkan potensial
aksi yang bertanggung jawab untuk kontraksi sel-sel pekerja.
Berbeda dengan sel saraf dan sel otot rangka yang memiliki potensial membrane istirahat yangmantap. Sel-sel khusus jantung tidak memiliki potensial membrane istirahat. Sel-sel ini
memperlihatkan aktivitas pacemaker (picu jantung), berupa depolarisasi lambat yang diikuti
oleh potensial aksi apabila potensial membrane tersebut mencapai ambang tetap. Dengan
demikian, timbul potensial aksi secara berkala yang akan menyebar ke seluruh jantung dan
menyebabkan jantung berdenyut secara teratur tanpa adanya rangsangan melalui saraf.
Mekanisme yang mendasari depolarisasi lambat pada sel jantung penghantar khusus masih
belum diketahui secara pasti. Di sel-sel otoritmik jantung, potensial membaran tidak menetap
antara potensial – potensial aksi. Setelah suatu potensial aksi, membrane secara lambat
mengalami depolarisasi atau bergeser ke ambang akibat inaktivitasi saluran K+. pada saat yang
sama ketika sedikit K+ ke luar sel karena penurunan tekanan K+ dan Na+, yang
permeabilitasnya tidak berubah, terus bocor masuk ke dalam sel. Akibatnya, bagian dalam
secara perlahan menjadi kurang negative; yaitu membrane secara bertahap mengalai
depolarisasi menuju ambang. Setelah ambang tercapai, dan saluran Ca++ terbuka, terjadilah
influks Ca++ secara cepat, menimbulkan fase naik dari potensial aksi spontan. Fase saluran K+.
inaktivitasi saluran-saluran ini setelah potensial aksi usai menimbulkan depolarisasi lambat
berikutnya mencapai ambang.5,6Sel-sel jantung yang mampu mengalami otoritmisitas
ditemukan di lokasi-lokasi berikut:
• Nodus sinoatrium (SA), daerah kecil khusus di dinding atrium kanan dekat lubang vena
kava superior.
• Nodus atrioventrikel (AV), sebuah berkas kecil sel-sel otot jantung khusus di dasar
atrium kanan dekat septum, tepat di atas pertautan atrium dan ventrikel.
• Berkas HIS (berkas atrioventrikel), suatu jaras sel-sel khusus yang berasal dari nodus
AV dan masuk ke septum antar ventrikel, tempat berkas tersebut bercabang membentuk
berkas kanan dan kiri yang berjalan ke bawah melalui seputum, melingkari ujung bilik
ventrikel dan kembali ke atrium di sepanjang dinding luar.
• Serat Purkinje, serat-serta terminal halus yang berjalan dari berkas HIS dan menyebar
ke seluruh miokardium ventrikel seperti ranting-ranting pohon.
14
7/31/2019 PBL - Cardiovascular
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-cardiovascular 15/20
Berbagai sel penghantar khusus memiliki kecepatan pembentukkan impuls spontan yang
berlainan. Simpul SA memiliki kemampuan membentuk impuls spontan tercepat. Impuls ini
disebarkan ke seluruh jantung dan menjadi penentu irama dasar kerja jantung, sehingga pada
keadaan normal, simpul SA bertindak sebagai picu jantung. Jaringan penghantar khusus
lainnya tidak dapat mencetuskan potensial aksi intriksiknya karena sel-sel ini sudah diaktifkan
lebih dahulu oleh potensial aksi yang berasal dari simpul SA, sebelum sel-sel ini mampu
mencapai ambang rangsangnya sendiri.
Urutan kemampuan pembentukkan potensial aksi berbagai susunan penghantar khusus jantung
yaitu:
• Nodus SA (pemacu normal) : 80-100 kali per menit
• Nodus AV : 40-60 kali per menit
• Berkas His dan serat purkinje : 20-40 kali per menit
15
7/31/2019 PBL - Cardiovascular
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-cardiovascular 16/20
Gambar 3. Potensial aksi jantung. 5
C. Elektrokardiograf (EKG)
Arus listrik yang dihasilkan oleh otot jantung selama depolarisasi dan repolarisasi menyebar ke
jaringan di sekitar jantung dan dihantarkan melalui cairan-cairan tubuh. Sebagian kecil aktivitas
listrik ini mencapai permukaan tubuh dan dapat dideteksi meng-gunakan elektroda pencatat.
Rekaman (catatan) yang dihasilkan adalah elektrokardiogram atau EKG. Sebenarnya istilah
yang digunakan adalah EKG, karena teknik ini dikembangkan oleh seorang ilmuan berbahasa
Jerman, Willian Einthoven, dan “kardia” adalah kata untuk jantung dalam bahasa Jerman.
Terdapat tiga pokok penting yang perlu diingat ketika mem-pertimbangkan apa yang
sebenarnya diwakili oleh EKG:
16
7/31/2019 PBL - Cardiovascular
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-cardiovascular 17/20
• EKG adalah suatu rekaman mengenai sebagian aktivitas listrik di cairan-cairan tubuh
yang diinduksi oleh impuls jantung yang mencapai permukaan tubuh, bukan rekaman
langsung aktivitas listrik jantung yang sebenarnya.
•
EKG adalah rekaman kompleks yang menggambarkan penyebaran keseluruhanaktivitas di jantung selama repolarisasi dan depolarisasi. EKG bukan merupakan catatan
mengenai sebuah potensial aksi di sebuah sel pada suatu saat. Pada setiap saat rekaman
mewakili jumlah aktivitas listrik di semua sel otot jantung, yang sebagian mungkin
sedang mengalami potensial aksi, sementara yang lain mungkin belum diaktifkan.
Sebagai contoh, segera setelah nodus SA menghasil-kan potensial aksi, sel-sel atrium
sedang menjalani potensial aksi sementara sel-sel ventrikel masih dalam keadaan
beristirahat. Pada saat berikutnya, aktivitas listrik telah menyebar ke sel-sel ventrikel
sementara sel-sel atrium mengalami repolarisasi. Dengan demikian, pola keseluruhan
aktivitas listrik jantung bervariasi sesuai waktu seiring dengan perambatan impuls ke
seluruh jantung.
• Rekaman mencerminkan perbandingan voltase yang terdeteksi oleh elektroda di dua
titik yang berbeda di tubuh. Sebagai contoh, EKG sama sekali tidak men-catat potensial
ketika otot ventrikel mengalami depo-larisasi atau repolarisasi sempurna; kedua
elektroda “mengamati” potensial yang sama, sehingga tidak terdapat perbedaan
potensial antara kedua elektroda yang direkam. 5
Pola pasti aktivitas listrik yang direkam dari per¬mukaan tubuh bergantung pada orientasi
elektroda pen¬catat. Elektroda secara bebas dapat dipandang sebagai “mata” yang “melihat”
aktivitas listrik dan memindah-kannya ke rekaman yang dapat dilihat, catatan EKG Apakah
yang direkam tersebut adalah defleksi ke atas atau defleksi ke bawah ditentukan oleh orientasi
elek-troda berkenaan dengan aliran arus di jantung. Sebagai contoh, penyebaran eksitasi keseluruh jantung terlihat berbeda dari lengan kanan dibandingkan dengan dari kaki kiri, dan
keduanya dilihat berbeda dibandingkan dengan perekaman langsung di jantung. Walaupun
proses listrik yang terjadi di jantung sama, bentuk gelombang yang mewakili aktivitas listrik
yang sama tersebut akan berbeda apabila dicatat oleh elektroda-elektroda yang terletak di
berbagai titik di tubuh. Untuk menghasilkan perbandingan standar, rekaman EKG rutin terdiri
dari dua belas sistem elektroda konvensional, atau lead. Sewaktu sebuah mesin
elektro¬kardiogram dihubungkan dengan elektroda pencatat di dua titik pada tubuh, susunan
spesifik dari tiap-tiap pasangan koneksi itu disebut lead. Kedua belas lead tersebut masing-
17
7/31/2019 PBL - Cardiovascular
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-cardiovascular 18/20
masing merekam aktivitas listrik di jantung dari lokasi yang berbeda—enam susunan listrik
dari ekstremitas dan enam lead dada di berbagai tempat di sekitar jantung. Kedua belas lead
tersebut digunakan secara rutin di semua rekaman EKG sebagai dasar untuk perbandingan dan
untuk mengenali adanya deviasi dari normal.
Gambar 4. Pemasangan elektroda EKG. 5
18
7/31/2019 PBL - Cardiovascular
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-cardiovascular 19/20
Gambar 5. Contoh hasil EKG. 5
Enzim kardiovaskular
Enzim jantung atau enzim kardiovaskuler terbagi dua yaitu :
• Enzim Fungsional: Enzim ini umumnya dibuat di dalam hati dan terdapat dalam
sirkulasi darah (berfungsi di dalam plasma, bekerja di dalam darah), namun kadarnya
lebih di dalam jaringan. Substratnya juga dalam sirkulasi, sifatnya kontinu atau
intermiten (dalam keadaan tertentu baru aktif). Contoh dari enzim fungsional antaralain, lipoprotein lipase, pseudocholinesterase, proenzim pembekuan darah dan
pemecahan bekuan darah.
• Enzim Nonfungsional: Bila enzim fungsional berfungsi dalam darah maka sesuai
namanya enzim nonfungsional tidak berfungi di dalam darah. Substratnya pun tidak
terdapat di dalam darah. Terbalik dengan fungsional, kadar enzim inipun kurang di
dalam jaringan. Contoh-contoh dari enzim ini antara-lain : Sekresi eksokrin, amilase
pankreas, lipase, alkaline fosfatase, fosfatase asam prostat (PAP), empedu. Enzim
intrasel nonfungsional tidak ada dalam sirkulasi darah. Apabila dalam plasma kadarnya
19
7/31/2019 PBL - Cardiovascular
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-cardiovascular 20/20
lebih besar daripada normal, ada indikasi pada kerusakan/kematian sel, enzim ini
berdifusi pasif kedalam plasma. Selain itu pada latihan fisik yang berat, pelepasan
enzim otot akan semakin besar.
Kesimpulan
Setelah membahas tentang struktur anatomi dan fisiologi dari sistem kardiovaskular,
mekanismenya, dan keterhubunganya dengan kasus seorang lelaki mengalami sakit di dada kiri
dan menyebar sampai ke bahu, serta fungsi dari EKG dapat disimpulkan bahwa jantung
menghasilkan impuls listrik untuk tetap berkontraksi, kontraksi otot jantung menghasilkan
irama denyut jantung, bunyi ini akan dicatat oleh EKG.
Daftar Pustaka
1. Winami WW, Listiawati E. Buku ajar anatomi sistem kardiovaskular 1. Jakarta: Bagian
anatomi FK UKRIDA; 2010.h. 14-35.
2. Dinding jantung. Retrieved: June 9, 2012. Available at:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/bookshelf/picrender.fcgi?
book=cardio&part=A1016&blobname=ch13f1.jpg
3. Struktur anatomi jantung. Retrieved: June 9, 2012. Available at:
http://www.bem.fi/book/06/06x/0602x.gif
4. Vaskularisasi arteri coronaria dextra dan sinistra. Retrieved: June 9, 2012. Available at:
http://www.microeds.com/present/graphics/heart4.gif
5. Sherwood L. Fisiologi jantung. in: Sherwood L. Fisiologi Manusia. 6 th ed. Jakarta:
EGC; 2007.h.330-50.
6. Fawcett DW, Bloom. Buku ajar histologi. Ed 12. Jakarta: EGC; 2002.
7. Carlos L. Histologi dasar Junqueira : teks dan atlas. Jakarta: EGC;
2007.
20