Pbl blok 6

22
Peranan Memori pada Otak Manusia Disusun Oleh: Anita Anggraeni Sokko 102011064 [email protected] Fakultas Kedokteran

description

makalah blok 6

Transcript of Pbl blok 6

Peranan Memori pada Otak Manusia

Disusun Oleh:

Anita Anggraeni Sokko

102011064

[email protected]

Fakultas Kedokteran

Universitas Kristen Krida Wacana

Tahun Ajaran 2012/2013

PENDAHULUAN

Memori adalah proses mempelajari informasi,menyimpan serta mengingatnya kembali

saat dibutuhkan baik untuk tujuan memecahkan masalah,bercerita,maupun bertindak sebagai

saksi untuk kejadian.Manusia memilki memori yang kemampuan dan kapasitasnya sangat

besar, sehingga tak terhitungkan besarnya. Akan tetapi tidak semua manusia memanfaatkan

kapasitas tersebut seoptimal mungkin dan lebih banyak lagi yang memanfaatkan memori ini

sekedarnya saja, sehingga banyak ruang-ruang dalam memori seseorang yang tidak

terisi bahkan tidak diisi serta tidak diperlakukan dengan lebih baik karena berbagai faktor.

Memori memiliki fungsi yang penting bagi manusia. Jika kita lakukan aktivitas berpikir 

maupun menalar, maka sebagian besar kita menggunakan fakta dari memori atau ingatan kita.

Kita menggunakan konsep waktu dengan menghubung-hubungkan masa sekarang

dengan masa lalu serta membuat perencanaan untuk masa yang datang. Hal tersebut

dimungkinkan dengan adanya fasilitas fungsi memori kita yang kuat dan dapat

disesuaikan pada berbagai situasi. Oleh karena memori inilah manusia dapat dikatakan

makhluk  bersejarah. Artinya makhluk yang tidak ditentukan oleh pengaruh proses dari hal

yang terjadi saat kini saja, tetapi berkembang dalam sejarah masa lalunya yang

masih dimilikinya dan sewaktu-waktu dapat dihidupkannya kembali. Yang terakhir inilah yang

dikatakan sebagai memori. Cara kerja memori, sampai proses penyimpanannya juaga sanagt

berhubungan dengan struktur otak kita. Karena di otak kita mempunyai peran yang sangat

penting dan mengatur semua koordinasi gerak tubuh kita. 1

A. Memory

1. Cara terjadinya memori

Ada dua bagian utama otak yang terlibat dalam proses pembentukan memory, yaitu

korteks dan lobus medial temporal yang didalamnya terdapat hippocampus.

2

Prosesnya adalah sebagai berikut :

1. Informasi sensoris/indrawi yang bermacam-macam masuk dari beberapa bagian korteks

menuju ke hippocampus. Korteks mengolah sinyal dari berbagai bagian tubuh, termasuk

sinyal yang kita dapat dari indera-indera kita. Hippocampus mempunyai tugas spesifik

mengubah informasi jangka pendek menjadi informasi jangka panjang.

2. Hippocampus tetap memproses informasi tersebut, meskipun peristiwa yang yang

memicu indrawi sudah berlalu. Bahkan saat kita tidur, hippocampus berinteraksi timbal

balik berulang-ulang dengan bagian-bagian koteks. 

3. Ketika bagian-bagian tersebut berinteraksi secara aktif, memory bersifat tidak stabil.

Mudah berubah dan hilang.

4. Setelah beberapa waktu, hippocampus akan melepaskan hubungan dengan korteks.

Korteks akan menahan memory peristiwa yang terjadi. Hippocampus akan melepaskan

ikatan ini hanya jika memory telah terkonsolidasi penuh.

5. Dibutuhkan waktu proses bertahun-tahun dari kepingan informasi menjadi memory

jangka panjang yang stabil. Mungkin dibutuhkan jangka waktu 10 tahun atau bahkan

lebih.

6. Proses mengingat kembali akan merekonstruksi pola-pola awal hubungan syaraf yang

mulanya terjadi.

7. Tempat bertambat memory saat sudah terkonsolidasi penuh, juga merupakan wilayah

yang merupakan titik asal proses yang terjadi. 

Cara terjadi memori juga dapat di bedakan menjadi memori deklaratif/kognitif, dan

memori refleksif.

Memori deklaratif/kognitif

Prtama kali terjadi

Butuh kognitif

Memori refleksif. “muscle memory”

3

Memori tak sadar

Tidak butuh kognitif

Baik di lakukan dengan pengulangan

2. Proses penyimpanan memori

Proses penyimpanan memori dibagi menjadi 2 (dua) yaitu memori jangka panjang dan

memori jangka pendek.

Memori jangka pendek

Memori jangka pendek memang memiliki keterbatasan,tidak hanya dalam hal

kapasitas memori yang dapat diingat,tetapi juga durasinya. Durasi jenis memori ini yang hanya

berkisar antara 15 hingga 30 detik akan membuat memori ini hanya berfungsi sebagai tempat

penampungan sementara informasi yang akan diolah.Namun,apabila anda sering melakukan

pengulangan dalam mengakses informasi, kemungkinan besar informasi tersebut akan masuk

ke dalam jenis memori lainnya,yaitu memori kerja(working memory). Memori kerja Istilah ini

sering digunakan bergantian dengan memori jangka pendek, meskipun secara teknis memori

kerja lebih mengacu pada kerangka teoritis seluruh struktur dan proses yang digunakan untuk

penyimpanan sementara dan manipulasi informasi, dimana memori jangka pendek adalah salah

satu komponen. Bagian eksekutif pusat korteks prefrontal di bagian depan otak tampaknya

memainkan peranan penting dalam memori jangka pendek dan bekerja. Hal kedua berfungsi

sebagai penyimpan sementara untuk memori jangka pendek, di mana informasi disimpan

tersedia saat dibutuhkan untuk proses penalaran saat ini, tetapi juga "memanggil" informasi dari

tempat lain di otak . Para eksekutif pusat mengontrol dua loop saraf, satu untuk data visual

(yang mengaktifkan daerah dekat korteks visual dari otak dan bertindak sebagai memo awal

visual), dan satu untuk bahasa. 2

4

memori jangka panjang

memori ini tidak terbatas dan berdurasi selamanya. Transfer informasi dari memori

jangka pendek ke memori jangka panjang dapat mengalami hambatan ynag disebabkan oleh

beberapa faktor. Salah satunya adalah seberapa penting informasi itu bagi seseorang. Dalam hal

ini salah satu bagian dari otak kita yaitu hipocampous akan memberikan suatu tanda atau label

penting pada informasi yang di anggap penting. Setelah itu hippocampus akan mentransfer

informasi ke seluruh bagian otak neo cortex yang menyimpannya sebagai memori jangka

panjang. Informasi lainnya juga di anggap penting adalah pengalaman ynag mengandung

muatan emosi yang kuat. Bagian otak yang berhubungan dengan segala jenis pengalaman yang

mengandung emosi yang kuat ini adalah amigdala. 2

Tabel 1 : Memori Jangka Pendek Vs Memori Jangka Panjang

Karaktekristik Memori Jangka Pendek Memori Jangka Panjang

1.Waktu Penyimpanan Segera Lebih kemudian(Konsolidasi

menjadi pendek kembali

memanjang) di perkuat oleh

pengulangan/daur ulang

2.Kapasitas Terbatas Sangat besar

3.Proses Pemanggilan Cepat -Lambat

-Tapi tidak terjadi lupa yang

permanen

4.Kegagalan Panggilan Memori cepat hilang Biasanya hanya lupa sementara

5.Mekanisme

Penyimpanan

Modifikasi sementara fungsi

sinaps sudah ada : Perubahan

Perubahan permanen

fungsi/stuktur Neuron :

5

Neurontransmiter yang ada Pembentukan sinaps/dendrit

baru,pembentukan protein baru

Information Input

Key:

Processing Stimulus

Integrating Center

(consolidation) Response

Bagan 1 : Proses Penyimpanan Memori

3. Faktor yang mempengaruhi

Faktor-faktor yang mempengaruhi memori:

6

Short-term mermory

Long-term mermory

Locate and Recall

Output

Faktor usia:

pada usia lanjut: mungkin fungsi lobus frontalis yang tidak lagi

efisien, gannguan pemanggilan memori kata.

Pada hipokampus : rentan terhadap proses penuaan.

Faktor penyakit:

penderita Alzheimer: banyak mengalami deplesi gejalah utama :

kehilangan memori.

B. Otak

Secara makro struktur otak terbagi atas:

I. Cerebrum (telensefalon) :

Cerebrum

Korteks serebri

II. Diensefalon

Thalamus

Hipothalamus

III. Mesensefalon

Serebelum

Pons

IV. Mielensefalon

Medula oblongata

Batang otak (mid brain,pons,medulla oblongata)

Nucleus basalis (subkortikal): nucleus kaudatus,putamen,globus pallidus

7

Cerebrum

Cerebrum adalah bagian terbesar dari otak manusia yang juga disebut

dengan nama Cerebral Cortex, Forebrain atau Otak Depan. Cerebrum merupakan bagian

otak yang membedakan manusia dengan binatang. Cerebrum membuat manusia

memiliki kemampuan berpikir, analisa, logika, bahasa, kesadaran, perencanaan, memori

dan kemampuan visual. Kecerdasan intelektual atau IQ Anda juga ditentukan oleh

kualitas bagian ini. 3

Fungsi cerebrum:

1. Proses berpikir sadar

2. Fungsi intelektual

3. Proses dan tempat penyimpanan memori

4. Regulasi involunter pola gerak somatic

Cerebrum terbagi menjadi 4 (empat) bagian yang disebut Lobus. Bagian

lobus yang menonjol disebut gyrus dan bagian lekukan yang menyerupai parit disebut

sulcus. Keempat Lobus tersebut masing-masing adalah: Lobus Frontal, Lobus Parietal,

Lobus Occipital dan Lobus Temporal. 4

Lobus Frontal merupakan bagian lobus yang ada dipaling depan dari Otak Besar.

Lobus ini berhubungan dengan kemampuan membuat alasan, kemampuan gerak,

kognisi, perencanaan, penyelesaian masalah, memberi penilaian, kreativitas, kontrol

perasaan, kontrol perilaku seksual dan kemampuan bahasa secara umum.

Lobus Parietal berada di tengah, berhubungan dengan proses sensor perasaan seperti

tekanan, sentuhan dan rasa sakit.

Lobus Temporal berada di bagian bawah berhubungan dengan kemampuan

pendengaran, pemaknaan informasi dan bahasa dalam bentuk suara.

8

Lobus Occipital ada di bagian paling belakang, berhubungan dengan rangsangan visual

yang memungkinkan manusia mampu melakukan interpretasi terhadap objek yang

ditangkap oleh retina mata.

Cerebrum dibagi menjadi hemisfer kiri dan hemisfer kanan. Secara histologis, terdiri

atas 6 lapisan:

1. Lapisan molekularis (pleksiformis) : sel penyusunnya kecil dan relatip sedikit,

sedangkan unsur serabut lebih menyolok membentuk anyaman (pleksus)

2. Lapisan granularis externa : ukuran sel saraf kecil dan banyak

3. Lapisan sel-sel piramid : jumlah sel jarang, berbentuk piramid kecil

4. Lapisan granularis interna : sel saraf kecil banyak

5. Lapisan pyramid/ganglioner : sel saraf berbentuk piramid lebih besar. Di daerah

korteks yang disebut area motorika sel saraf khusus berbentuk piramid besar,

dikenal sebagai sel Betz.

6. Lapisan multiformis : Sel saraf berbentuk aneka ragam.

Korteks serebri

Terdiri atas banyak lapisan sel saraf yang merupakan substansi kelabu

serebrum. Substansi putih terletakagak lebih dalam dan terdiri atas serabut saraf milik

sel-sel pada kortex. 3

Korteks serebri di bagi atas beberapa daerah sebagian memiliki fungsi motorik dan

sebagiannya lagi mempunyai fungsi sensorik.

Daerah motorik terletak persis di depan sulcus centralis dan memeanjang

terus hingga sulcus lateralis. Daerah motorik korteks mengandung sel-sel besar yang

merupakan awal jalur motorik yang mengendelakikan gerakan pada sisi lain tubuh. 3

Bagian paling bawah dari korteks motorik disebut daerah broca yang

mempunyai hubungan dengan kemampuan bicara. 3

9

Korteks sensorik terletak tepat di belakang sulcus centrali. Disini berbagai

sifat perasaan di rasakan dan lantas ditafsir. 3

Daerah auditorik (pendengaran) terletak pada lobus temporalis persis

dibawah fisura longitudinalis. Disini kesan atas suara di terima dan ditafsirkan. 3

Daerah visual (penglihatan) terletak pda ujung lobus ocipitalis yang

menerima bayangan untuk ditafsirkan. 3

Pusat pengecapan dan penciuman terletak agak disebelah depan, disebelah

lobus temporalis. 3

Substansi putih pada hemisfer otak terdiri atas serabut saraf yang bergerak

ked an dari korteks dan menyambungkan berbagai pusat pada otak dengan sum-sum

tulang belakang. 3

Fungsi korteks serebri:

1. Presepsi sensoris

2. Kendalai gerak volunteer

3. Bahasa

4. Kepribadian

5. Fungsi luhur: berpikir, memori, pengambilan keputusan, kreatifitas, dan

kesadaran diri.

Hypothalamus

Adalah kumpulan nucleus-nukleus spesifik dan serat-serat terkait ynag

terletak dibawah thalamus. Ini adalah pusa integrasi bagi banyak fungsi

homeostatikserta berfungsi sebagai penghubung penting anatar system saraf otonom dan

system endokrin. 3

Fungsi hypothalamus:

1. Pusat kendali emosi, fungsi otonom, endokrin, dan produksi

2. Regulasi berbagai fungsi homeostatis ( suhu haus, dieresis, makan )

3. Penyambung penting system saraf dan endokrin

10

4. Emosi dan pola perilaku

Amigdala, berfungsi sebagai pusat ingatan dan emosi. 3

Hippocampus berperan sangat penting dalam ingatan jangka pendek yang

melibatkan integrasi berbagai rangsangan terkait, dan penting untuk

konsolidasi ingatan jangka panjang. 3

Hypocampus dan amigdala: proyeksi ke thalamus dan hypothalamus

membentuk sircuit memory.

Gambar 1: struktur otak

Neurontransmiter

11

Neurotransmiter merupakan bahan kimia terletak dan dirilis di otak untuk

memungkinkan impuls dari satu sel saraf ke sel saraf lainnya. Ada sekitar 50 neurotransmiter

diidentifikasi. Ada miliaran sel saraf yang terletak di otak, yang tidak langsung menyentuh satu

sama lain. Sel saraf berkomunikasi pesan dari neurotransmitter mensekresi. Neurotransmitter

dapat merangsang atau menghambat neuron (sel saraf). Beberapa neurotransmiter umum adalah

asetilkolin, norepinefrin, dopamin, serotonin dan gamma aminobutyric acid (GABA).

Asetilkolin dan norepinefrin neurotransmitter rangsang adalah sementara dopamin, serotonin,

dan GABA adalah penghambatan. Neurotransmitter masing-masing dapat secara langsung atau

tidak langsung mempengaruhi neuron di bagian tertentu dari otak, sehingga mempengaruhi

perilaku. 5

Mekanisme transmisi impuls

Sebuah impuls saraf bergerak melalui saraf dalam struktur seluler ramping panjang

disebut akson, dan akhirnya mencapai sebuah struktur yang disebut membran presinaptik, yang

berisi neurotransmitter yang akan dirilis dalam ruang bebas yang disebut celah sinaptik. 6

Molekul neurotransmitter bebas mengalir ditangkap oleh reseptor (struktur yang muncul pada

permukaan sel yang mengambil molekul yang masuk ke mereka seperti "kunci dan kunci")

yang terletak Dalam struktur yang disebut membran postsynaptic dari neuron lain di dekatnya.

Setelah neurotransmitter diambil oleh reseptor dimembran postsynaptic, molekul

terinternalisasi dalam neuron dan impuls terus. Proses komunikasi sel saraf sangat cepat. 6

Setelah neurotransmitter dilepaskan dari vesikel neurotransmitter dari membran

presinaptik, gerakan normal molekul harus diarahkan ke situs reseptor yang terletak pada

membran postsynaptic. Namun, dalam kondisi penyakit tertentu, aliran neurotransmitter yang

rusak. Misalnya, dalam depresi, aliran serotonin neurotransmitter inhibisi yang rusak, dan

12

molekul mengalir kembali ke situs mereka berasal (membran presinaptik) bukan pada reseptor

pada membran postsynaptic yang akan mengirimkan impuls ke neuron terdekat. 6

Mekanisme kerja dan lokalisasi neurotransmitter di otak telah memberikan informasi

berharga tentang penyebab gangguan mental, termasuk depresi klinis dan ketergantungan obat,

dan dalam meneliti obat yang memungkinkan aliran normal dan pergerakan molekul

neurotransmitter. 6

Neurotransmitter merupakan bahan kimia yang mengirimkan pesan dari satu sel saraf

(neuron) yang lain. Impuls saraf bergerak dari sel saraf pertama melalui akson-tubuh halus

tunggal yang timbul dari saraf-sel ke terminal akson dan tombol-tombol sinaptik. Setiap tombol

sinaptik berkomunikasi dengan dendrit atau badan sel neuron yang lain, dan tombol-tombol

sinaptik berisi neurovesicles yang menyimpan dan melepaskan neurotransmitter. Sinaps ini

terletak di antara tombol sinaptik dan sel berikutnya. Untuk dorongan untuk melanjutkan

perjalanan di seluruh sinaps untuk mencapai sel berikutnya, tombol-tombol sinaptik

melepaskan neurotransmitter ke dalam ruang itu, dan sel saraf berikutnya dirangsang untuk

mengambil impuls dan melanjutkannya. 7

Gambar 2: Mekanisme Transmisi Impuls

13

Kesimpulan

Memori bukan hanya sekedar tempat penyimpanan informasi. Memori bekerja dengan

beberapa komponen yang lain seperti sensor indrawi dalam upaya pemerolehan informasi,

pengelolahan infeomasi, serta penyimpanan informasi baik yang dilakuakan secara sistematis

(umumnya secara sadar) maupun secara spontan. Cara kerja memori sampai dengan proses

penyimpanannya juag sanagtlah berhubungan denagn struktur utama dari otak kita.

14

Daftar Pustaka

1. Mehmet C, Roizen MF. Staying you. Jakarta: Penerbit Qanita; 2009.h.47

2. Harianti D. Metode jitu meningkatkan daya ingat (Memory Power). Jakarta: Tangga

Pustaka; 2008.h.12

3. Pearce. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia; 2009.h.343-44

4. Lutjen, et all . Atlas foto anatomi: struktur dan fungsi tubuh manusia, edisi 2. Jakarta:

EGC; 2001

5. Chusid JG, De Groot J. Correlative Neuroanatomy, 20th Ed. Amsterdam: Prentice-

Hall International Inc; 2000.p.129-137

6. Sherwood L. Fisiologi manusia:dari sel ke system. Jakarta: EGC; 2011.h.165

7. Clark RG. Essential of Clinical Neuroanatomy and Neurophysiology, 5th Ed .

Phyladelphia: F. A. Davis Company ;2000.p. 97-104

15