Pbl Blok 6

15
 1 Peranan Batang Otak, Serebelum dan Saraf kranial Pada Manusia Zaneta Fajar Septiningtias Ginting Fakultas Kedokteran Kristen Krida Wacana Email : [email protected] Abstrak: Batang otak adalah bagian otak yang yang paling banyak terdapat kumpulan neuron atau  pusat. Ada bermacam-macam pusat yang te rdapat di batang otak seperti respirasi pembuluh darah,jantung,suhu,pencernaan, refleks otot yang terlibat dalam dalam keseimbangan dan masih banyak pusat lainnya. Sedangkan serebelum memiliki peranan penting dalam keseimbangan serta perencanaan dan eksekusi gerakan volunter, serebelum juga sangat  penting karena memiliki lebih banyak neuron individu. Secara fungsional serebelum dibagi menjadi tiga yaitu vestibulosereblum, spinoserebelum dan serebroserebelum.  Neurotransmitter adalah molekul-molekul pembawa pesan dar i sistem saraf, neurotransmitter ada beberapa macam diantaranya dopamine, serotonin, asetilkolin dan lain-lain Kata kunci : Batang otak, Serebelum, neurotransmitt er Abstract: The brain stem is the part of the brain that are most abundant collection or central neurons. There are various centers located in the brain stem blood vessels such as respiration, heart, temperature, digestion, muscle reflex involved in the balance and many other centers. While the cerebellum has an important role in the balance as well as the planning and execution of voluntary movements, the cerebellum is also very important because it has a lot more individual neurons. Functionally, the cerebellum is divided into three vestibulosereblum,  spinoserebelum and serebroserebelum. Neurotransmitters are messenger molecules of the nervous system, there are several kinds of neurotransmitters including dopamine, serotonin, acetylcholine and others Key words: brai n s te m, cere be ll um, neur otransmitter

description

,

Transcript of Pbl Blok 6

Peranan Batang Otak, Serebelum dan Saraf kranial Pada Manusia Zaneta Fajar Septiningtias Ginting Fakultas Kedokteran Kristen Krida WacanaEmail : [email protected]

Abstrak: Batang otak adalah bagian otak yang yang paling banyak terdapat kumpulan neuron atau pusat. Ada bermacam-macam pusat yang terdapat di batang otak seperti respirasi pembuluh darah,jantung,suhu,pencernaan, refleks otot yang terlibat dalam dalam keseimbangan dan masih banyak pusat lainnya. Sedangkan serebelum memiliki peranan penting dalam keseimbangan serta perencanaan dan eksekusi gerakan volunter, serebelum juga sangat penting karena memiliki lebih banyak neuron individu. Secara fungsional serebelum dibagi menjadi tiga yaitu vestibulosereblum, spinoserebelum dan serebroserebelum. Neurotransmitter adalah molekul-molekul pembawa pesan dari sistem saraf, neurotransmitter ada beberapa macam diantaranya dopamine, serotonin, asetilkolin dan lain-lainKata kunci : Batang otak, Serebelum, neurotransmitterAbstract:The brain stem is the part of the brain that are most abundant collection or central neurons. There are various centers located in the brain stem blood vessels such as respiration, heart, temperature, digestion, muscle reflex involved in the balance and many other centers. While the cerebellum has an important role in the balance as well as the planning and execution of voluntary movements, the cerebellum is also very important because it has a lot more individual neurons. Functionally, the cerebellum is divided into three vestibulosereblum, spinoserebelum and serebroserebelum. Neurotransmitters are messenger molecules of the nervous system, there are several kinds of neurotransmitters including dopamine, serotonin, acetylcholine and othersKeywords: brain stem, cerebellum, neurotransmitter

Pendahuluan Batang otak adalah bagian otak yang terdiri dari medula, pons dan otak tengah. Batang otak merupakan penghubung vital antara medula spinalis dan bagian-bagian otak yang lebih tinggi. Semua serat datang dan pergi yang berjalan antara perifer dan pusat-pusat yang lebih tinggi di otak harus melewati batang otak, dengan serat datang memancarkan informasi sensorik ke otak dan serat pergi membawa sinyal perintah dari otak ke organ eferen. Karena itu batang otak adalah jalur penghubung penting antara bagian otak lain dan medula spinalis.1Serebelum adalah bagian otak yang seukuran bola kasti dan sangat berlipat serta terletak di bawah lobus oksipital korteks dan melekat ke punggung bagian atas batang otak. Serebelum juga memiliki peranan penting dalam keseimbangan serta perencanaan dan eksekusi gerakan volunter.1Melalui makalah ini diharapkan pembaca dan penulis semakin mengetahui tentang struktur anatomi dan fisiologi tentang batang otak dan serebelum, histologi serebelum, pengertian neurotransmitter, contoh-contoh neurotransmitter, mekanisme neurotransmitter dan saraf kranial I,II,V,VIII dan XI.Fisiologi Batang otak Batang otak merupakan bagian otak paling tua, bersambungan dengan medula spinalis. Bagian ini terdiri dari otak tengah, pons dan medula.(Lihat gambar no.1) Batang otak mengontrol banyak dari proses untuk mempertahankan hidup , misalnya pernafasan, sirkulasi dan pencernaan yang umum bagi kebanyakan hewan vertebra rendah. Proses-proses ini sering disebut sebagai fungsi vegetatif, yang berarti fungsi yang dilakukan di bawah sadar atau involunter. Jika fungsi luhur otak lenyap maka tingkat otak yang lebih rendah ini disertai oleh terapi suportif yang memadai misalnya pemberian nutrisi yang adekuat, dapat tetap mempertahankan fungsi-fungsi yang esensial bagi kelangsungan hidup tetapi yang bersangkutan tidak memiliki kesadaran atau kontrol atas kehidupan tersebut.1 Batang otak adalah penghubung vital antara medula spinalis dan bagian-bagian otak yang lebih tinggi. Semua serat datang dan pergi yang berjalan antara perifer dan pusat-pusat yang lebih tinggi di otak harus melewati batang otak, dengan serat datang melancarkan informasi sensorik ke otak dan serat pergi membawa sinyal perintah dari otak ke organ eferen. Beberapa serat hanya lewat, tetapi sebagian besar bersinaps di dalam batang otak untuk suatu proses penting . Karena itu batang otak adalah jalur penghubung penting antara bagian otak lain dan medula spinalis. Di batang otak terdapat sel yang mengontrol fungsi sistem kardiovaskular, neuron berjalan melalui batang otak dan membawa informasi motorik ke dan dari korteks serebri sehingga mengontrol keseimbangan.2 Sebagian besar dari dua belas saraf kranialis berasal dari batang otak. Dengan suatu pengecualian utama, saraf-saraf ini menyarafi struktur-struktur di kepala dan leher dengan serat motorik dan sensorik. Saraf-saraf kranialis ini penting dalam pengelihatan, pendengaran, penghidu, sensasi wajah, pengecapan dan kulit kepala, gerakan mata, mengunyah, menelan, ekspresi wajah dan salivasi. Pengecualian utama adalah saraf kranialis X, saraf vagus. Sebagian besar cabang nervus vagus, bukan menyarafi daerah-daerah di kepala, namun menyarafi organ-organ di rongga toraks dan abdomen. Vagus adalah saraf utama sistem saraf parasimpatis. Di batang otak terkumpul kelompok-kelompok neuron atau pusat yang mengontrol fungsi jantung dan pembuluh darah, pernafasan dan banyak aktivitas pencernaan. Batang otak berperan dalam mengatur refleks otot yang terlibat dalam keseimbangan dan postur. Di batang otak juga terdapat suatu anyaman neuron-neuron yang saling berhubungan yang disebut dengan formasio retikularis, meluas di seluruh batang otak dan masuk ke dalam talamus. Jaringan ini menerima dan mengintegrasikan semua masukan sinaptik sensorik yang datang. Serat-serat asendens yang berasal dari formasio retikularis membawa sinyal ke atas untuk mengaktifkan dan membangunkan korteks serebri. Serat-serat ini membentuk sistem pengaktif retikular(reticular activating system,RAS), yang mengontrol derajat keseluruhan kewaspadaan korteks dan penting dalam kemampuan untuk mengarahkan perhatian. Sebaliknya, serat-serat desendens dari korteks terutama daerah motoriknya dapat mengaktifkan RAS.1

Gambar no 1. Batang otakFisiologi SerebelumSerebelum adalah bagian otak yang seukuran bola kasti dan sangat berlipat serta terletak di bawah lobus oksipitalis korteks dan melekat ke punggung bagian atas batang otak. Serebelum yang melekat di bagian atas belakang batang otak, berkaitan dengan pemeliharaan posisi tubuh yang tepat dalam ruang dan koordinasi bawah sadar aktivitas motorik(gerakan) juga sangat penting dalam keseimbangan serta perencanaan dan eksekusi gerakan volunter. Serebelum juga berperan kunci dalam mempelajari ketrampilan motorik misalnya gerakan menari. (Lihat gambar no.2)1 Di serebelum ditemukan lebih banyak neuron individual daripada di batang otak lainnya, dan hal ini menunjukkan pentingnya struktur ini. Serebelum terdiri dari tiga bagian yang secara fungsional berbeda dan dengan peran yang berbeda pula, terutama berkaitan dengan kontrol bawah sadar aktivitas motorik. Secara spesifik bagian-bagian serebelum melakukan fungsi-fungsi seperti Vestibuloserebelum yang penting untuk mempertahankan keseimbangan dan kontrol gerakan mata, Spinoserebelum berfungsi untuk meningkatkan tonus otot dan mengordinasikan gerakan volunter terampil. Bagian otak ini sangat penting dalam memastikan waktu yang tepat kontraksi berbagai otot untuk mengoordinasikan gerakan yang melibatkan banyak sendi. Sebagai contoh, gerakan sendi bahu, siku dan pergelangan tangan harus sinkron bahkan ketika anda melakukan gerakan sederhana seperti mengambil pensil. Ketika daerah-daerah korteks motorik mengirim pesan ke otot-otot untuk mengeksekusi gerakan tertentu, spinoserebelum diberi informasi tentang perintah motorik yang diinginkan. Bagian ini juga menerima masukan dari reseptor-reseptor perifer tentang gerakan tubuh dan posisi yang sebenarnya terjadi. Spinoserebelum pada hakikatnya bekerja sebagai manajemen menengah, yang membandingkan keinginan atau perintah pusat-pusat yang lebih tinggi dengan kinerja otot-otot dan mengoreksi setiap kesalahan atau penyimpanan dari gerakan yang diinginkan. Spinoserebelum bahkan tampaknya mampu memperkirakan posisi suatu bagian tubuh dalam sepersekian detik berikutnya selama suatu gerakan kompleks dan melakukan penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan. Sebagai contih ketika kita sedang meraih sebuah pensil bagian ini segera mengerem untuk menghentikan gerakan maju tangan kita di lokasi yang diinginkan dan tidak membiarkan tangan melewati sasaran. Penyesuaian-penyesuaian yang terus menerus ini, yang memastikan gerakan mulus, tepat dan terarah, terutama penting untuk aktivitas-aktivitas yang cepat berubah(fasik) misalnya mengetik, main piano, atau berlari. Yang terakhir adalah serebroserebelum berperan dalam perencanaan dan inisiasi aktivitas volunter dengan memberikan masukan ke daerah korteks motorik. Ini juga merupakan bagian serebelum yang menyimpain ingatan prosedural. Temuan-temuan terakhir mengisyaratkan bahwa selain fungsi-fungsi yang sudah pasti ini, serebelum bahkan memiliki tanggung jawab yang lebih luas, misalnya adalah mengoordinasikan masukan sensorik yang diperoleh otak.1

Gambar no.2 CerebellumHistologi HerebellumSecara mikroskopik serebelum memiliki sel-sel seperti sellata, sel basket dan sel purkinye. Sel purkinye adalah contoh neuron proyeksi yang memiliki akson panjang yang turun ke dalam substansi putih yang berjalan ke sel sasaran jauh di dalam serebelum atau batang otak.3 NeurotransmitterSekitar 100 miliar sel otak membentuk kelompok neuron, atau sel saraf yang tersusun dalam bentuk jaringan. Neuron tersebut menyampaikan informasi satu sama lain dengan mengirim pesan elektrokimia dari neuron ke neuron, suatu proses yang disebut neurotransmisi, Pesan elektrokimia dikirim dari dendrit (tonjolan dari badan sel), melalui badan sel, ke bawah menuju akson (struktur yang panjang dan luas), dan menyebrangi celah di antara sel (sinaps) ke dendrit neuron berikutnya. Pada sistem saraf, pesan elektrokimia menyebrangi celah atau sinaps di antara sel neuron melalui membawa pesan kimia khusus yang disebut neurotransmitter.4 Neurotransmiter merupakan zat kimia yang disintesis dalam neuron dan disimpan dalam gelembung sinaptik pada ujung akson. Zat kimia ini dilepaskan dari akson terminal melalui eksositosis dan juga direabsorpsi untuk daur ulang. Neurotransmiter merupakan cara komunikasi antar neuron. Zat-zat kimia ini menyebabkan perubahan permeabilitas sel neuron, sehingga neuron menjadi lebih kurang dapt menyalurkan impuls, tergantung dari neuron dan transmiter tersebut. Contoh-contoh neurotransmiter adalah norepinefrin, asetilkolin, dopamin, serotonin, asam gama aminobutirat (GABA), glisin, dan lain-lain.41. AsetilkolinAsetilkolin merupakan substansi transmitter yang disintesis diujung presinap dari koenzim asetil A dan kolin dengan menggunakan enzim kolin asetiltransferase. Kemudian substansi ini dibawa ke dalam gelembung spesifiknya. Ketika kemudian gelembung melepaskan asetilkolin ke dalam celah sinap, asetilkolin dengan cepat memecah kembali asetat dan kolin dengan bantuan enzim kolinesterase, yang berikatan dengan retikulum proteoglikan dan mengisi ruang celah sinap. Kemudian gelembung mengalami daur ulang dan kolin juga secara aktif dibawa kembali ke dalam ujung sinap untuk digunakan kembali bagi keperluan sintesis asetilkolin baru.4Asetilkolin adalah substansi depolarisasi yang membantu transmisi sinapsis pada terminal preganglion pada kedua ganglia simpatis maupun parasimpatis. Pada posganglion terminal dari bagian parasimpatis atau kraniosakralis, sekresi dari asetil kolin bereaksi untuk menghambat organ. Kemampuan asetilkolin untuk merangsang pada sinap pertama dan menghambat pada sinap kedua adalah berhubungan dengan perbedaan dalam kimiawi dari sel target. Sebagai contoh pada jantung, stimulasi parasimpatis diikuti oleh hiperpolarisasi sel-sel jantung dan penghambatan pada detak jantung. Enzil kolinestrase dengan cepat menghancurkan asetil kolin, yang oleh karenanya hanya memberikan efek lokal, di tempatnya sekresi.5 1. Norepinefrin, Epinefrin dan dopamineNorepinefrin, epinefrin dan dopamine dikelompokkan dalam cathecolamines. Hidroksilasi tirosin merupakan tahap penentu (rate-limiting step) dalam biosintesis cathecolamin. Disamping itu, enzim tirosin hidroksilase ini dihambat oleh oleh katekol (umpan balik negatif oleh hasil akhirnya).4Epinefrin dan norepinefrin adalah katekolamin (Lihat gambar no.3) Keduanya dapat bekerja sebagai neurotransmitter atau sebagai hormon, senyawa yang dilepaskan ke dalam darah dan bekerja pada sel di organ sasaran. Efek umum hormon-hormon ini mempersiapkan kita untuk berkelahi atau melawan atau lari cepat-cepat(fight or flight) yaitu keduanya meningkatkan mobilisasi bahan bakar, curah jantung, aliran darah dan lain-lain.6Norepinefrin disekresi oleh sebagian besar neuron yang badan sel/somanya terletak pada batang otak dan hipothalamus. Secara khas neuron-neuron penyekresi norepinefrin yang terletak di lokus seruleus di dalam pons akan mengirimkan serabut-serabut saraf yang luas di dalam otak dan akan membantu pengaturan seluruh aktivitas dan perasaan, seperti peningkatan kewaspadaan. Pada sebagian daerah ini, norepinefrin mungkin mengaktivasi reseptor aksitasi, namun pada yang lebih sempit malahan mengatur reseptor inhibisi. Norepinefrin juga sebagian disekresikan oleh sebagian besar neuron post ganglion sistem saraf simpatis dimana epinefrin merangsang beberapa organ tetapi menghambat organ yang lain.4

Gambar no.3 Struktur epinefrin dan norepinefrin1. DopamineMerupakan neurotransmiter yang mirip dengan adrenalin dimana mempengaruhi proses otak yang mengontrol gerakan, respon emosional dan kemampuan untuk merasakan kesenangan dan rasa sakit. Dopamin sangat penting untuk mengontrol gerakan keseimbangan. Jika kekurangan dopamin akan menyebabkan berkurangnya kontrol gerakan seperti kasus pada penyakit Parkinson. Jika kekurangan atau masalah dengan aliran dopamine dapat menyebabkan orang kehilangan kemampuan untuk berpikir rasionil, ditunjukkan dalam skizofrenia. dari perut tegmental area yang banyak bagian limbic sistem akan menyebabkan seseorang selalu curiga dan memungkinkan untuk mempunyai kepribadian paranoia. Jika kekurangan Dopamin di bidang mesocortical dari daerah perut tegmental ke neocortex terutama di daerah prefrontal dapat mengurangi salah satu dari memori.41. GlutamateGlutamate merupakan neurotransmitter yang paling umum di sistem saraf pusat, jumlahnya kira-kira separuh dari semua neurons di otak. Sangat penting dalam hal memori. Kelebihan Glutamate akan membunuh neuron di otak. Terkadang kerusakan otak atau stroke akan mengakibatkan produksi glutamat berlebih akan mengakibatkan kelebihan dan diakhiri dengan banyak sel-sel otak mati daripada yang asli dari trauma. AlS, lebih dikenal sebagai penyakit Lou Gehrigs, dari hasil produksi berlebihan glutamate. Banyak percaya mungkin juga cukup bertanggung jawab untuk berbagai penyakit pada sistem saraf, dan mencari cara untuk meminimalisir efek.41. SerotoninSerotonin (5-hydroxytryptamine, atau 5-HT) adalah suatu neurotransmitte rmonoamino yang disintesiskan dalam neuron-neuron serotonergis dalam sistem saraf pusat (CNS) dan sel-sel enterochromaffin dalam saluran pencernaan. Pada system saraf pusat serotonin memiliki peranan penting sebagai neurotransmitter yang berperan pada proses marah, agresif, temperature tubuh, mood, tidur, human sexuality, selera makan, dan metabolisme, serta rangsang muntah. Serotonin memiliki aktivitas yang luas pada otak dan variasi genetic pada reseptor serotonin dan transporter serotonin, yang juga memiliki kemampuan untuk reuptake yang jika terganggu akan memiliki dampak pada kelainan neurologist. Obat-obatan yang mempengaruhi jalur dari pembentukan serotonin biasanya digunakan sebagai terapi pada banyak gangguan psikiatri, selain itu serotonin juga merupakan salah satu dari pusat penelitian pengaruh genetic pada perubahan genetic psikiatri.4Pada beberapa studi yang telah dilakukan dapat dibuktikan bahwa pada beberapa orang dengan gangguan cemas memiliki serotonin transporter yang tidak normal dan efek dari perubahan ini adalah adanya peluang terjadinya depresi jauh lebih besar dibanding orang normal.Dari peneltian terbaru juga didapatkan bahwa serotonin bersama-sama dengan asetilkolin dan norepinefrin akan bertindak sebagai neurotransmitter yang dilepaskan pada ujung-ujung saraf enteric. Kebanyakan nuclei rafe akan mensekresi serotonin yang membantu dalam pengaturan tidur normal. Serotonin juga merupakan salah satu dari beberapa bahan aktif yang akan mengaktifkan proses peradangan, yang akan dimulai dengan vasodilatasi pembuluh darah lokal sampai pada tahap pembengkakan sel jaringan, selain itu serotonin juga memiliki kendali pada aliran darah, kontraksi otot polos, rangsang nyeri, system analgesic, dan peristaltic usus halus.41. GABA-Aminobutyric acid (GABA) adalah neurotransmiter inhibisi utama pada sistem saraf pusat. GABA berperan penting dalam mengatur exitability neuron melalui sistem saraf. Pada manusia, GABA juga bertanggung jawab langsung pada pengaturan tonus otot. GABA dibentuk dari dekarboksilasi glutamat yang dikatalis oleh glutamate decarboxylase (GAD).GAD umumnya terdapat dalam akhiran saraf. Aktivitas GAD membutuhkan pyridoxal phosphate (PLP) sebagai kofaktor. PLP dibentuk dari vitamin B6 (pyridoxine, pyridoxal, and pyridoxamine) dengan bantuan pyridoxal kinase. Pyridoxal kinase sendiri membutuhkan zinc untuk aktivasi. Kekurangan pyridoxal kinase atau zinc dapat menyebabkan kejang, seperti pada pasien preeklamsi.Reseptor GABA dibagi dalam dua jenis: GABAA dan GABAB. Reseptor GABAA membuka saluran florida dan diantagonis oleh pikrotoksin dan bikukulin, yang keduanya dapat mnimbulkan konvulsi umum.4Reseptor GABAB yang secara selektif dapat diaktifkan oleh obat anti spastik baklofen, tergabung dalam saluran kalium dalam membran pascasinaps. Pada sebagian besar daerah otak IPSP terdiri atas komponen lambat dan cepat. Bukti-bukti menunjukkan bahwa GABA adalah transmiter penghambat yang memperantarai kedua componen tersebut. IPSP cepat dihambat oleh antagonis GABAA, sedangkan IPSP lambat oleh antagonis GABAB. Penelitian imunohistokimia menunjukkan bahwa sebagian besar dari saraf sirkuit local mensintesis GABA. Satu kelompok khusus saraf dari sirkuit local terdapat di tanduk dorsal sumsum tulang belakang juga menghasilkan GABA. Saraf-saraf ini membentuk sinaps aksoaksonik dengan terminal saraf sensoris primer dan bekerja untuk inhibisi presinaps.4Pada vertebrata, GABA berperan dalam inhibisi sinaps pada otak melalui pengikatan terhadap reseptor spesifik transmembran dalammembran plasma pada proses pre dan post sinaps. Pengikatan ini menyebabkan terbukanya saluran ion sehingga ion klorida yang bermuatan negatif masuk kedalam sel dan ion kalium yang bermuatan positif keluar dari sel. Akibatnya terjadi perubahan potensial transmembran, yang biasanya menyebabkan hiperpolarisasi. Reseptor GABAA merupakan reseptor inotropik yang merupakan saluran ion itu sendiri, sedangkan Reseptor GABAB merupakan reseptor metabotropik yang membuka saluran ion melalui perantara G protein (G protein-coupled reseptor). Neuron-neuron yang menghasilkanyang menghasilkan GABA disebut neuron GABAergic. Sel medium spiny merupakan salahsatu contoh sel GABAergic.4

Mekanisme Neurotransmiter Neurotransmiter merupakan senyawa kimia pembawa pesan yang meneruskan informasi elektrik dari sebuah neuron ke neuron lain atau sel efektor. Sifat neurotransmitter adalah disintesis di neuron presinaps kemudian disimpan di vesikel dalam neuron presinaps lalu dilepaskan dari neuron di bawah kondisi fisiologis, segera dipindahkan dari sinaps melalui uptake atau degradasi dan berikatan dengan reseptor menghasilkan respon biologis.(Lihat gambar no.4).4

Gambar no.4 Tahapan meurotransmitter

Saraf Kranial Terdapat dua belas pasang saraf kranial yang keluar dari permukaan bawah otak melalui foramina kecil. Saraf kranial diberi nomor sesuai urutan keluarnya dari depan ke samping.(Lihat gambar no.5) Saraf kranial terdiri dari serabut aferen atau eferen dan beberapa memiliki kedua serabut yang di kenal dengan nama serabut campuran. Badan sel serabut aferen terdapat pada ganglia di luar batang otak, sedangkan badan sel serabut eferen terdapat di nuklei batang otak.6

Gambar no.5 Saraf kranialSaraf Kranial I Saraf olfaktorius (saraf kranial I) menghantarkan bau menuju otak untuk diolah lebih lanjut. Saraf ini merupakan saraf sensorik murni yang serabut-serabutnya berasal dari membran mukosa hidung dan menembus area kribiformis dari tulang etmoid untuk bersinaps di bulbus olfaktorius. Dari sini traktus olfaktoriu berjalan di bawah lobus frontal dan berakhir di lobus temporal bagian medial sisi yang sama.6 Saraf Kranial II Saraf optikus (saraf kranial II) merupakan saraf sensorik murni yang dimulai di retina (Lihat gambar no.6). Serabut-serabut saraf ini melewati foramen optikum di dekat arteri oftalmika dan bergabung dengan saraf dari sisi lainnya pada dasar otak untuk membentuk kiasma optikum. Orientasi spasial serabut-serabut dari berbagai bagian fundus masih utuh sehingga serabut-serabut dari bagian bawah retina ditemukan pada bagian inferius kiasma optikum dan sebaliknya. Serabut-serabut dari lapangan visual temporal (separuh bagian nasal retina) menyilang kiasma,sedangkan berasal dari lapangan visual nasal tidak menyilang.6 Serabut-serabut untuk refleks cahaya berasal dari kiasma optikum berakhir di kolikus superior, dimana terjadi hubungan dengan kedua nuklei saraf okulomotorius. Sisa serabut yang meninggalkan kiasma yang berhubungan dengan pengelihatan dan berjalan di dalam traktus optikus menuju korpus genikulatum lateralis. Dari sini serabut-serabut yang berasal dari radiasio optika melewati bagian posterior kapsula interna dan berakhir di korteks visual lobus oksipital. Dalam perjalanannya serabut-serabut tersebut memisahkan diri sehingga serabut-serabut untuk kuadran bawah melalui lobus parietal sedangkan untuk kuadran atas melalui lobus temporal.6

Gambar no.6 Anatomi dari saraf optikusSaraf Kranial VSaraf trigeminus(saraf kranial V) terdiri atas serabut sensorik dan serabut motorik (Lihat gambar no.7). Nukleus sensorik dan nukleus motorik untuk rasa raba terletak di pons, nukleus proprioseptif terletak di mesensefalon. Sedangkan nukleus yang berhubungan dengan sensasi nyeri dan suhu terletak sepanjang batang otak sampai medulla spinalis servikal atas. Saraf ini meninggalkan pons pada sudut serebelopontin dan berjalan menuju lobus temporalis pada fosa kranial media. Pada pars petrosa os temporalis saraf ini membentuk ganglion trigeminus dan dari sini ketiga cabang sensorik muncul.6

Gambar no.7 Distribusi saraf trigeminusCabang pertama (oftalmika) berjalan di dalam sinus kavernosus bersama-sama saraf kranial III dan keluar dari fisura orbitalis superior untuk mempersarafi kulit, dahi, kornea dan konjungtiva. Cabang kedua (maksilaris) keluar dari foramen infraorbitalis dan mempersarafi kulit wajah bagian tengah dan membran mukosa dari mulut bagian atas,palatum dan nasofaring. Cabang ketiga (mandibularis) berjalan bersama-sama komponen motorik dari saraf ini yang meninggalkan rongga tengkorak melalui foramen ovale untuk mempersarafi kulit dari rahang bawah dan membran mukosa dari mulut bagian bawah.6Serabut-serabut nyeri dan suhu dari wajah berjalan dari pons melalui medulla oblongata menuju medulla spinalis servikal atas dimana serabut-serabut ini berakhir di nukleus traktus spinalis. Serabut-serabut untuk rasa raba dan proprioseptif berjalan dari nukleris pontin membentuk traktus trigeminoftalmikus. Oleh karena itu lesi-lesi pada medulla spinalis bagian atas dapat menyebabkan defisit sensorik disosiatif pada wajah berupa hilangnya sensasi nyeri dan suhu, tetapi rasa raba dan proprioseptif masih baik.7Saraf kranial VIIISaraf vestibulokoklearis/saraf akustikus (saraf kranial VIII) secara anatomi mempunyai dua komponen, yaitu koklea dengan serabut-serabut aferen yang berperan dalam pendengaran dan vestibula yang mengandung serabut-serabut aferen yang mengendalikan keseimbangan. Serabut-serabut untuk pendengaran berasal dari organ korti dan berjalan menuju inti koklea di pons. Dari sini terdapat transmisi bilateral ke korpus genikulatum medial dan kemudian menuju gyrus superior lobus temporalis. Serabut-serabut untuk keseimbangan mulai dari utrikulus dan kanalis semisirkularis, dan bergabung dengan serabut-serabut auditorik di dalam kanalis fasialis. Serabut-serabut ini kemudian memasuki batang otak melalui sudut serebelopontin. Setelah memasuki pons, serabut vestibula berjalan menyebar melewati batang otak dan cerebellum. Saraf vestibulokoklearis berfungsi mempertahankan keseimbangan dan menghantarkan impuls yang memungkinkan seseorang untuk mendengar. Mempertahankan keseimbangan merupakan fungsi bagian vestibula, sedangkan bagian koklearis memperantarai pendengaran.(Lihat gambar no.8).6 Gambar no.8 Saraf vestibulokoklearis Saraf kranial XI Saraf asesorius(saraf kranial XI) adalah saraf motorik yang secara anatomi keluar dari sel-sel kornu anterior medulla spinalis C1- C5 ( Lihat gambar no.9). Juluran-juluran sel tersebut meninggalkan medulla spinalis bersama-sama dengan radiks anterior, tetapi mereka menyusun satu berkas yang tidak menuju ke foramen intervertebrale, melainkan memasuki ruang intrakranial melalui foramen magnum untuk keluar lagi meninggalkan ruang intrakranial melalui foramen jugulare. Di sini ia berjalan dengan saraf vagus dan dengan saraf glosafaringeus. Saraf asesorius pars bulbaris merupakan juluran inti ambigus yang keluar dari permukaan medulla oblongata dihubungkan dengan saraf asesorius. Setelah meninggalkan foramen jugulare saraf asesorius tiba di wilayah leher, dimana saraf ini diapit oleh arteri karotis interna dan vena jugularis, kemudian saraf ini berjalan di belakang muskulus sternokleidomastoideus dan sekaligus mempersarafi otot sternokleidomastoideus dan bagian atas trapezius. Otot-otot ini berfungsi melakukan fleksio leher, otot sternokleidomastoideus berfungsi memutar kepala ke samping dan otot trapezius memutar skapula bila lengan diangkat ke atas.6 Gambar no. 9 Distribusi anatomis saraf asesorius Kesimpulan Batang otak merupakan bagian otak yang sangat penting karena mngandung banyak pusat seperti respirasi, jantung, peredaran darah, pencernaan dan lain-lain terdapat di batang otak. Sehingga kalau terjadi kecelakaan dan melukai batang otak itu sangat berbahaya karena bisa langsung mencederai sistem saraf pusat yang telah disebutkan diatas tadi. Serebelum juga memiliki peranan penting dalam menjaga keseimbangan serta perencanaan dan eksekusi gerakan volunter, dan serebelum secara fungsi dibagi menjadi tiga yaitu vestibulosereblum untuk mempertahankan keseimbangan dan kontrol gerakan mata, spinoserebelum untuk meningkatkan tonus otot dan mengordinasikan gerakan volunter trampil dan yang terakhir adalah serebroserebelum yang berperan dalam perencanaan dan inisiasi aktivasi volunter dengan memberikan masukan ke daerah motorik korteks, juga merupakan bagian serebelum yang menyimpan ingatan prosedural. Jadi jika kecelakaan terjadi di serebelum juga sangat berbahaya karena bisa mengakibatkan tubuh kita tidak bisa melakukan kegiatan-kegiatan diatas.

Daftar Pustaka 1. Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. 6th ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;2009. h.169-82.2. Corwin E. Buku saku patofisiologi. Edisi ke-3.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;2009.h.222.3. Bloom,Fawcet.Buku ajar histologi.Edisi ke-12.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.h.295.4. Guyton,Hall.Buku ajar fisiologi kedokteran.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.h.145-146.5. Aanderson P.Anatomi fisiologi tubuh manusia.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.h.128.6. Marks D, Marks A, Smith C.Biokimia kedokteran dasar.Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC.h.377-9.7. Muttaqin A.Buku ajar asuhan keperawatan klien dengan gangguan sistem persarafan. Jakarta: Penerbit Salemba Medika;2008.h.74-101.

2