Pbl Blok 5 Vivian Chau

33
1 Struktur dan Mekanisme pada Os Pedis Vivian Chau 102014036 E2 [email protected] Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Alamat Korespondensi Jl.Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510 Abstrak Anatomi manusia terdiri dari anatomi tulang, anatomi otot, anatomi saraf, dan anatomi pembuluh darah. Masing- masing bagian memiliki fungsi yang tidak sama. Manusia memiliki kerangka. Kerangka adalah gabungan tulang-tulang yang saling bersambungan satu sama lain. Di dalam kerangka terdapat tulang, sendi, dan otot yang bergerak aktif. Tulang mempunyai salah satu fungsi yaitu membuat tubuh manusia bisa berdiri tegak, selain itu juga berfungsi untuk melindungi organ-organ dalam tubuh. Sendi adalah sambungan antar tulang dan otot merupakan alat untuk bergerak, otot ini melekat pada tulang melalui tendon. Cara kerja otot dibagi menjadi kontraksi dan relaksasi. Kata kunci: tulang, otot, persendian, kontraksi, relaksasi. Abstract Human anatomy consists bones, muscles, nerves, and vasculars. Each part has a function that as not as same. Human have a skeleton. Skeleton is a joint

description

pbl blok 5

Transcript of Pbl Blok 5 Vivian Chau

Struktur dan Mekanisme pada Os PedisVivian [email protected] Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaAlamat Korespondensi Jl.Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510AbstrakAnatomi manusia terdiri dari anatomi tulang, anatomi otot, anatomi saraf, dan anatomi pembuluh darah. Masing-masing bagian memiliki fungsi yang tidak sama. Manusia memiliki kerangka. Kerangka adalah gabungan tulang-tulang yang saling bersambungan satu sama lain. Di dalam kerangka terdapat tulang, sendi, dan otot yang bergerak aktif. Tulang mempunyai salah satu fungsi yaitu membuat tubuh manusia bisa berdiri tegak, selain itu juga berfungsi untuk melindungi organ-organ dalam tubuh. Sendi adalah sambungan antar tulang dan otot merupakan alat untuk bergerak, otot ini melekat pada tulang melalui tendon. Cara kerja otot dibagi menjadi kontraksi dan relaksasi.Kata kunci: tulang, otot, persendian, kontraksi, relaksasi.AbstractHuman anatomy consists bones, muscles, nerves, and vasculars. Each part has a function that as not as same. Human have a skeleton. Skeleton is a joint bones are interconnected with each other. Within the skeleton there are bones, joints, and muscles that move actively. Bones provide support for our bodies and also protect the visceral organs in the body. Joints is articulation between bones and muscles are also necessary for movement, the muscles attached to bones by tendons. The way the muscles work is divided into contraction and relaxation.Keywords: bones, muscles, joints, contraction, relaxation.

PendahuluanAnatomi adalah ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian tubuh manusia. Anatomi ini dibagi menjadi 2 yaitu anatomi makro dan anatomi mikro. Anatomi mikro sering disebut juga histologi yaitu mempelajari sel dan jaringan yang normal dalam tubuh. Selain itu ada juga fisiologi yaitu mempelajari mekanisme kerja fisik yang normal di dalam tubuh. Pada skenario yang ada maka kali ini akan dibahas mengenai anatomi tulang dan otot, baik anatomi secara makro dan mikro. Kemudian juga akan dibahas mengenai mekanisme atau proses terjadinya kontraksi otot dan juga relaksasi otot. Proses kontraksi otot yaitu diawali dengan adanya rangsang yang kemudian akan memacu lepasnya asetilkolin, kemudian terjadi potensial aksi yang akan melepaskan ion Ca2+ (kalsium) yang nantinya akan berikatan dengan troponin-tropomiosin sehingga terjadi proses kontraksi. Proses relaksasi otot yaitu jika tidak ada potensial aksi maka ion Ca2+ akan kembali ke tempatnya dan troponin-tropomiosin juga akan kembali seperti semula sehingga aktin dan miosin tidak berikatan lagi maka akan terjadi relaksasi. Seperti pada skenario ada seorang laki-laki umur 29th dibawah ke klinik dengan keluhan nyeri pada pergelangan kaki kanan. Dan dari anamnesa yang diketahuibahwa pasien tersebut mengalami cedera kaki pada waktu menjalani pertandingan tenis.

PEMBAHASANSTRUKTUR MAKROSKOPIKYang dimaksud secara makroskopis disini adalah struktur bagian tubuh secara garis besar dan biasanya secara umum banyak orang ketahui.

TulangSecara makroskopis, tulang dapat dibagi menjadi tulang kompak (substansia kompakta) dan tulang spons atau kanselosa (substansia spongiosa). Tulang kompaktampak sebagai massa utuh padat dengan ruang-ruang kecil dan membentukperlindungan luar untuk jaringan tulang lainnya.1Tulang kompakta tersusun teratur sesuai distribusi pembuluh darah yang memasoknya. Tulang spons terletak dibagian dalam dari tulang kompak, rapuh dan memiliki banyak pori atau rongga-rongga yang nantinya akan diisi sumsum tulang. Tulang spons ini tidak teratur.Tulang spons terdiri atas banyak trebekel/lempeng-lempeng yang saling berhubungan.

Struktur ekstremitas inferior secara anatomi adalah sebagai berikut :1. PelvisBagian pelvis tersusun atas os coxae yang menghubungkan os sacrum denganos femur. Os coxae sendiri terdiri dari 3 tulang, yaitu os ilium, os ischium, dan os pubis.2Os ilium adalah bagian dari os coxae terbesar di sebelah cranial dimana terdapat bagian cranial acetabulum, yaitu lekukan sendi yang dalam pada aspeklateral os coxae untuk bersendi dengan caput femoris. Os ischium membentukbagian dorsokaudal acetabulum dan os coxae. Os pubis membentuk bagian ventral acetabulum dan bagian ventromedial os coxae.

2. PahaPaha terdiri dari os femur yang menghubungkan pelvis dengan patella.Femur merupakan tulang terpanjang dan terberat dalam tubuh, meneruskan berat tubuh dari os coxae kepada os tibia sewaktu berdiri. Caput femoris mengarah ke kranii medial dan agak ventral sewaktu bersendi dengan acetabulum. Ujung proksimal femur terdiri dari sebuah caput femoris, collum femoris, dan dua trochanter. Ujung distal femur berakhir menjadi dua condylus yaitu epicondyluslateralis dan epicondylus medialis.

3. PatellaPatella terletak di antara os femur dan os tibia serta os fibula. Bentuknya hampir seperti segitiga. Patella sangat berperan dalam gerakan extensi lutut.

4. Tungkai BawahTungkai bawah terdiri dari os fibula dan os tibia yang menghubungkan patella dengan ossa tarsi. Os tibia yang besar dan merupakan penyangga beban,bagian proksimalnya bersendi dengan condylus femur dan distalnya bersendidengan talus. Os fibula ramping yang terletak lateral dari os tibia dan terutama berguna sebagai tempat melekatnya otot, dan tidak atau hanya sedikit berguna untuk menopang berat tubuh. Corpus tibiae dan corpus fibulae dihubungkan oleh membrane interossea cruris.

5. KakiTulang kaki atau os pedis terdiri adas os talus, os calcaneus, os naviculare, os cuboideum, tiga ossa cuneiforme, metatarsalia, dan phalanges.1. TalusTalus merupakan tulang berbentuk tidak teratur. Tulang ini menerima berat badan yang disalurkan oleh tibia. Talus berartikulasi: di atas dengan tibia, di medial dengan malleolus medialis, di lateral dengan malleolus lateralis, di bawah dengan calcaneus, di depan dengan os naviculare.2. CalcaneusCalcaneus adalah tulang yang kuat, tebal, terbentuk tidak teratur, yang bagian posteriornya membentuk tumit. Tendon Achilles melekat padanya di bagian posterior. Tulang ini berartikulasi: di atas dengan talus, di bawah dengan os cuboid.3. Os naviculareMerupakan tulang pipih, dengan artikulasi: di belakang dengan talus, di depan dengan tiga ossa cuneiforme.4. Os cuboideum Agak kuboid dan terletak pada sisi luar kaki. Tulang ini berartikulasi : di belakang dengan talus, di medial dengan os naviculare, dan os cuneiforme lateralis, di depan dengan metatarsal IV dan V.5. Tiga ossa cuneiformeTerletak berjejer di antara os cuboideum pada aspek lateral dan sisi kaki pada medial. Tulang-tulang ini berartikulasi : di belakang dengan talus, di depan dengan metatarsal I, II, dan III, os cuneiforme lateralis di sisi lateral, dengan os cuboideum.6. Ossa metatarsaliaTerdapat lima metatarsalia, satu untuk setiap jari kaki. Tiap tulang memiliki basis, corpus, dan caput. Metatarsal I pendek, tebal dan kuat. Metatarsal I, II, III berartikulasi dengan os cuneiforme, metatarsal IV dan V dengan os cuboideum. Tiap metatarsal beratikulasi dengan phalanx proximal yang sesuai.7. Phalanges Ibu jari yang besar memiliki dua phalanges, sedangkan jari lain memiliki tiga. Tiap phalanx memiliki corpus dan dua ujung; tetapi phalanx medial pendek dan phalanx distal kecil.3OtotPada manusia, otot dapat digolongkan lagi menjadi tiga bagian besar yang masing-masing memiliki fungsi khusus.Otot tersebut ialah otot rangka, otot polos, dan otot jantung.

1. Otot rangka Otot rangka adalah spesialisasi kontraksi pada tubuh yang letaknya melekat pada tulang.Kontraksi otot rangka menyebabkan tulang tempat otot tersebut melekat bergerak, yang memungkinkan tubuh melaksanakan barbagai aktivitas motorik. Setiap serabut otot itu bergaris melintang karena adanya gambaran selang-seling antara warna muda dan tua. Setiap serabut terbentuk oleh sejumlah miofibril dan diselubungi membran halus sebagai selaput otot (sarkolema). Serabut berkumpul membentuk berkas. Berkas diikat menjadi satu oleh jaringan ikat untuk membentuk otot besar dan otot kecil1. Otot polosOtot polos terdapat di dinding organ-organ berongga dan saluran-saluran.Kontraksi terkontrol otot polos bertanggung jawab untuk mengatur aliran darah melalui pembuluh darah, gerakan makanan melalui saluran pencernaan, aliran udara melalui saluran pernapasan, dan aliran urin keluar tubuh.Kontraksi otot ini menimbulkan tekanan pada dan mengatur pergerakan maju isi struktur-struktur tersebut.1. Otot jantungOtot jantung hanya terdapat di dinding jantung, yang kontraksinya memompa darah penunjang kelangsungan hidup ke seluruh tubuh.Secara structural dan fungsional memiliki kesamaan dengan otot rangka dan otot polos unit tunggal.Otot ini memiliki serat bergaris-garis yang sangat terorganisasi seperti otot rangka.

Susunan Otot Tungkai BawahOtot tungkai bawah terdiri atas :1. Otot flexor1. Otot extensor1. Otot peronei1. Otot Flexor Tungkai Bawah lapis dangkal lapis dalamOtot flexor tungkai bawah lapis dangkal1. M. gastrocnemeus1. M. soleus1. M.plantaris

Gambar 1. Posterior Tungkai bawah

Otot flexor tungkai bawah lapis dalam1. M. popliteus1. M. flexor digitorum longus1. M. tibialis posterior1. M. flexor hallucis longus

Gambar 2. Otot flexor tungkai bawah lapis dalam

Otot ekstensor tungkai bawah1. M. tibialis anterior1. M. ekstensor digitorum longus1. M. ekstensor hallucis longus1. M. peroneus tertius

Gambar 3 .Otot Ekstensor Tungkai Bawah

Hubungan Antartulang ( Artikulasi / Persendian )Antartulang dalam tubuh berhubungan satu dengan yang lain agar dapat melakukan fungsinya dengan baik. Hubungan antartulang itu disebut persendian (artikulasi).Berdasarkan keleluasaan gerakan yang dihasilkan, ada tiga jenis persendian, yaitu sinartrosis, sinfibrosis, dan diartrosis. 4a. Sinartrosis Sinartosis adalah persendian yang tidak dapat digerakkan. Ada dua tipe utama sinartrosis, yaitu suture dan sinkondrosis. Suture atau sinostosis adalah hubungan antartulang yang dihubungkan dengan jaringan ikat serabut padat, contohnya pada tengkorak. Sinkondrosis adalah persendian oleh tulang rawan (kartilago) hialin, contohnya hubungan antara epifisis dan diafisis pada tulang dewasa.

b. Amfiartrosis atau Sinfibrosis Amfiartrosis atau Sinfibrosis adalah persendian yang dihubungkan oleh tulang rawan (kartilago), jaringan ikat serabut, dan ligamen sehingga memungkinkan terjadi sedikit gerakan. Contohnya sendi antara tulang betis dan tulang kering.

c. Diartrosis Diartrosis adalah persendian yang memungkinkan gerakan tulang-tulang secara leluasa. Misalnya sendi engsel pada lutut dan siku serta sendi peluru pada pangkal paha dan lengan atas. Ujung tulang yang membentuk persendian (diartrosis) bersifat khas, yaitu berbentuk bonggol, sedangkan ujung yang lain membentuk lekukan yang sesuai ukuran bonggol. Setiap permukaan sendi dilapisi dengan tulang rawan hialin dan dibungkus dengan selaput sinovial yang membentuk minyak sinovial. Minyak sinovial atau minyak sendi ini berfungsi untuk melicinkan gerakan.

Diartrosis meliputi beberapa macam persendian. Berdasarkan arah gerak yang ditimbulkannya, diartrosis dapat dibedakan menjadi beberapa jenis dan macam sendi yang dijelaskan sebagai berikut.

Pembagian sendi menurut bentuk dan letaknya.Macam-macam SendiTerdapat pada

1. Sendi EngselSendi engsel adalah persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan ke satu arahPersendian pada tulang siku dan lutut.

2. Sendi PelanaSendi pelana adalah persendian yang memungkinkan gerakan ke dua arah.Persendian pada hubungan antara tulang ibu jari dan tulang telapak tangan.

3. Sendi PutarSendi putar adalah persendian tulang yang satu mengitari tulang yang lain sehingga menimbulkan gerak rotasi

tengkorak dengan tulang atlas dan radius dengan ulna.

4. Sendi GeserSendi geser adalah persendian yang gerakannya hanya menggeser, kedua ujung agak rata dan tidak berporos. Sendi geser disebut juga sendi kepat atau sendi avoid.Persendian pada hubungan antara ruas-ruas tulang belakang.

5. Sendi Luncur

Sendi luncur adalah persendian tulang yang memungkinkan terjadinya gerakan badan melengkung ke depan, ke belakang atau memutar

, Skapula dengan klavikula dan karpal dengan metakarpal.

6. Sendi Peluru

Sendi peluru adalah persendian tulang yang gerakannya paling bebas di antara persendian yang lain, yaitu dapat bergerak ke segala arah.

, Tulang lengan atas dengan gelang bahu dan tulang paha dengan gelang panggul.

7. Sendi Elipsoid / Kondiloid

Mirip dengan sendi peluru, hanya saja sendi elipsoid memiliki bonggol dan ujung-ujung tulangnya tidak membulat, tetapi sedikit oval. Oleh karena itu, gerakan yang dihasilkan lebih terbatas dibandingkan dengan sendi peluruhubungan antara tulang pengumpil dan tulang pergelangan tangan

Struktur Mikroskopik TulangKetika kita masih bayi kita memiliki sekitar 300 tulang. Namun ketika kita beranjak dewasa beberapa dari tulang-tulang ini ada yang melebur hingga akhirnya menjadi 206 tulang. Struktur tulang ada yang dibedakan berdasarkan jaringan dan sifat fisik tulang. Berdasarkan jaringan penyusun dan sifat-sifat fisiknya tulang dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:1. Tulang Rawan (Kartilago)Tulang rawan adalah tulang yang tidak mengandung pembuluh darah dan saraf kecuali lapisan luarnya (perikondrium). Tulang rawan memiliki sifat lentur karena tulang rawan tersusun atas zat intereseluler yang berbentuk jelly yaitu kondroitin sulfat yang di dalamnya terdapat serabut kolagen dan elastin. Maka dari itu tulang rawan bersifat lentur dan lebih kuat dibandingkan dengan jaringan ikat biasa.5Pada zat interseluler tersebut juga terdapat rongga-rongga yang disebut lakuna yang berisdi sel tulang rawan yaitu kondrosit. Tulang rawan terdiri dari 3 tipe, yaitu: 60. Tulang rawan hialin: tulang yang berwarna putih sedikit kebiru-biruan, mengandung serat-serat kolagen dan kondrosit.0. Tulang rawan elastin: tulang yang mengandung serabut-serabut elastic.0. Tulang rawan fibrosa: tulang yang mengandung banyak serat kolagen sehingga tulang rawan fibrosa sangat kuat dan lebih kaku.1. Tulang Keras (Osteon)Tulang keras atau yang sering kita sebut sebagai tulang berfungsi menyusun berbagai sistem rangka. Tulang tersusun atas:1. Osteoblas: sel pembentuk jaringan tulang.1. Osteosit: sel-sel tulang dewasa.1. Osteoklas: sel-sel penghancur tulang.Pada umumnya penyusun tulang di seluruh tubuh kita semuanya berasal dari material yang sama. Dari luar ke dalam kita akan dapat menemukan lapisan-lapisan berikut ini:1. PeriosteumPada lapisan pertama kita akan menemukan periosteum. Periosteum merupakan selaput luar tulang yang tipis. Periosteum mengandung osteoblas (sel pembentuk jaringan tulang), jaringan ikat dan pembuluh darah. Periosteum merupakan tempat melekatnya otot-otot rangka ke tulang dan berperan dalam memberikan nutrisi, pertumbuhan dan reparasi tulang rusak.

1. Tulang kompakTulang kompak terdiri dari sistem havers, setiap sistem havers terdiri dari saluran havers yaitu saluran yang sejajar dengan sumbu tulang. Di dalam saluran terdapat pembuluh-pembuluh darah dan saraf. Di sekeliling sistem havers terdapat lamella-lamella yang konsentris dan berlapis-lapis. Lamella adalah suatu zat intraseluler yang berkapus. Pada lamella terdapat rongga-rongga yang disebut lacuna. Di dalam lacuna terdapat osteosit. Dari lacuna keluar menuju ke segala arah saluran-saluran kecil yang disebut canaliculi yang berhubungan dengan lacuna lain atau canalis havers. Canaliculi penting dalam nutrisi osteosit. Di antara sistem havers terdapat lamella interstitial yang lamella-lamellanya tidak berkaitan dengan sistem havers. Pembuluh darah dari periosteum menembus tulang kompak melalui saluran volkman dan berhubungan dengan pembuluh darah saluran havers. Kedua saluran ini arahnya saling tegak lurus. Tulang spons tidak mengandung sistem havers.7Pada lapisan kedua ini kita akan menemukan tulang kompak. Tulang ini teksturnya halus dan sangat kuat. Tulang kompak memiliki sedikit rongga dan lebih banyak mengandung kapur sehingga tulang menjadi padat dan kuat. Kandungan tulang manusia dewasa lebih banyak mengandung kapur dibandingkan dengan anak-anak maupun serat-serat sehingga lebih lentur. Tulang kompak paling banyak ditemukan pada tulang kaki dan tulang tangan.

1. Tulang SpongiosaPada lapisan ketiga ada yang disebut dengan tulang spongiosa. Sesuai dengan namanya, tulang spongiosa adalah tulang yang memiliki banyak rongga. Rongga tersebut diisi oleh sumsum merah yang mampu memproduksi sel-sel darah. Tulang spongiosa ini terdiri dari kisi-kisi tipis yang disebut dengan trabekula.

1. Sumsum TulangLapisan terakhir yang kita temukan dan yang paling dalam adalah sumsum tulang. Sumsum tulang wujudnya seperti jelly yang kental. Sumsum tulang ini dilindungi oleh tulang spongiosa seperti yang telah dijelaskan di bagian tulang spongiosa. Sumsum tulang berperan penting dalam tubuh kita karena berfungsi memproduksi sel-sel darah yang ada dalam tubuh.Sistem Muskular (Otot)Sistem muskular (otot) terdiri dari sejumlah besar otot yang bertanggung jawab atas gerakan tubuh.7 Otot sering dikenal sebagai daging tubuh dan tersusun dari banyak dinding organ berongga dan pembuluh-pembuluh tubuh. Jaringan otot yang mencapai 40% sampai 50% berat tubuh, pada umumnya tersusun dari sel-sel kontaktil yang disebut dengan serabut otot. Nantinya, melalui kontraksi, sel-sel otot akan menghasilkan pergerakan dan melakukan pekerjaan.Secara umum, otot memiliki beberapa karakteristik, diantaranya: serabut mengandung banyak miofibril yang tersusun dari miofilamen-miofilamen kontraktil, nukleus sel-sel otot terbentuk dengan baik, sitoplasmanya disebut sarkoplasma, membran selnya disebut sarkolema, retikulum endoplasma halus disebut retikulm sarkoplasma, dan serabut otot dapat membesar.8

Fungsi Sistem MuskularTerdapat tiga fungsi utama dari otot, yaitu: pergerakan, penopang tubuh, dan produksi panas. Otot mengahasilkan gerakan pada tulang tempat otot tersebut melekat, selain itu otot juga menopang rangka dan dapat mempertahankan tubuh saat berada dalam posisi duduk maupun berdiri. Kontraksi otot secara metabolis akan menghasilkan panas yang dapat mempertahankan suhu normal tubuh.

Ciri-Ciri OtotOtot merupakan alat gerak aktif karena kemampuannya berkontraksi. Otot akan memendek jika sedang berkontraksi dan memanjang jika berelaksasi. Kotraksi otot dapat terjadi apabila otot sedang melakukan kegiatan, sedangkan relaksasi otot terjadi jika otot sedang beristirahat. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa otot memiliki 4 ciri, yaitu: kontraktilitas, eksitabilitas, ekstensibilitas, dan elastisitas.Kontraktilitas adalah saat dimana serabut otot berkontaksi dan menegang, dalam kasus ini dapat melibatkan pemendekan otot atau juga tidak. Pemendekan yang dihasilkan akan sangat terbatas karena kontraksi pada setiap diameter sel berbentuk kubus atau bulat. Pada eksitabilitas, serabut otot akan merespon dengan kuat jika distimulasi oleh impuls saraf. Ekstensibilitas, serabut otot memiliki kemampuan untuk meregang melebih panjang otot saat relaks. Sementara, elastisitas, serabut otot dapat kembali ke ukurannya semula setelah berkontraksi atau meregang.8Adapun jenis-jenis otot terbagi 3, yaitu:1. Otot rangka (otot skelet) adalah otot lurik, bekerja sebagai volunteer dan melekat pada rangka: Serabut otot sangat panjang, sampai 30 cm, berbentuk silindris, dengan lebar berkisar antara 10 mikron sampai 100 mikron. Setiap serabut memiliki banyak inti yang tersusun di bagian perifer Kontraksinya cepat dan kuat

1. Otot polos, adalah otot yang tidak berlurik dan involunter. Jenis otot ini dapat ditemukan pada dinding organ berongga seperti kandung kemih dan uterus, serta pada dinding tuba, seperti pada sistem respiratorik, pencernaan, reproduksi, urinarius dan sistem sirkulasi darah. Serabut otot berbentuk spindle dengan nukleus sentral yang terelongasi Serabut inti berukuran kecil, berkisar antara 20 mikron (melapisi pembuluh darah) sampai 0,5 mm pada uterus ibu hamil Kontraksinya kuat dan lamban

1. Otot jantung, adalah otot lurik, involunter dan hanya di temukan pada jantung: Serabut terelongasi dan membentuk cabang dengan satu nukleus sentral Panjangnya berkisar antara 85 mikron sampai 100 mikron dan diameternya sekitar 15 mikron Diskus terinterkalasi adalah sambungan kuat khusus pada sisi ujung yang bersentuhan dengan sel-sel otot tetangga. Kontraksi otot jantung kuat dan berirama. 9

Jenis Jenis Jaringan ikatJaringan ikat terdiri atas komponen yang telah dibicarakan: serat, sel, dan substansi dasar, meskipun cukup bervariasi di struktur histologis. Jaringan ikat terdiri dari suatu matriks yang berfungsi menghubungkan dan mengikat sel dan organ dan pada akhirnya akan memberikan sokongan kepada tubuh. Hal itu berujung pada penggunaan nama atau klasifikasi untuk berbagai jenis jaringan ikat.10

1. Jaringan Ikat UmumTerdapat 2 golongan jaringan ikat umum: longgar dan padat.a. Jaringan Ikat LonggarJaringan ikat ini biasanya menunjang jaringan epitel, membentuk lapisan yang membungkus pembuluh darah dan limfe, serta mengisi ruang antara serabut otot dan saraf. Jaringan ikat longgar juga ditemukan pada stratum papilare di dermis, hipodermis, lapisan rongga peritonium, dan rongga pleura, di kelenjar dan di membran mukosa (membran basah yang melapisi organ berongga) yang menyokong sel-sel epitel.Jaringan ikat longgar yang terkadang disebut jaringan areolar, memiliki semua komponen utama jaringan ikat (sel, serat, dan substansi dasar) dalam proporsi yang kira-kira setara. Sel yang terbanyak ditemukan adalah fibroblas dan makrofag, tetapi jenis lain sel jaringan ikat juga dijumpai. Serat kolagen, elastin, dan retikular juga terdapat di jaringan ini. Dengan substansi dasar dalam jumlah sedang, jaringan ikat longgar memiliki konsistensi halus, bersifat fleksibel, dipendarahi dengan baik, dan tidak terlalu resistan terhadap stres.

b. Jaringan Ikat PadatTeradaptasi untuk memberikan ketahanan dan proteksi. Jaringan ini memiliki komponen yang sama seperti komponen jaringan ikat longgar, tetapi selnya lebih sedikit dan serat kolagennya lebih banyak di substansi dasar. Jaringan ikat padat kurang fleksibel dan jauh lebih tahan terhadap stres ketimbang jaringan ikat longgar. Jaringan tersebut dikenal sebagai jaringan ikat padat ireguler bila serat-serat kolagennya tersusun berupa berkas-berkas tanpa adanya orientasi tertentu. Serat kolagen membentuk anyaman 3-dimensi di jaringan ikat yang tidak teratur dan tahan terhadap stres dari segala arah. Jaringan ikat padat ireguler sering ditemukan berdekatan dengan jaringan ikat longgar. Kedua tipe jaringan ikat tersebut sering tumpah tindih satu sama lain dan pembedaan antara keduanya sering kali acak.Berkas kolagen jaringan ikat padat regular tersusun menurut pola tertentu dengan serat kolagen yang tersusun dengan orientasi linear fibroblas sebagai respons terhadap stres berkepanjangan dalam arah yang sama. Susunan ini tahan sekali terhadap daya tarikan.Tendon dan ligamen adalah contoh yang paling umum untuk jaringan ikat padat regular. Struktur silindris panjang ini melekatkan komponen sistem muskuloskeletal; karena banyaknya serat kolagen, tendon tampak berwarna putih dan tidak dapat diregangkan. Jaringan ini terdiri atas himpitan berkas-berkas kolagen yang sejajar, dan dipisahkan oleh sedikit substansi dasar antarsel. Fibrositnya mengandung inti panjang yang sejajar terhadap serat dan sedikit lipatan sitoplasma yang meliputi bagian berkas kolagen. Sitoplasma fibrosit ini jarang terlihat dengan pulasan H&E tidak hanya karena jumlahnya yang sedikit, tetapi juga karena terpulas dengan warna yang sama seperti seratnya. Sejumlah ligamen, seperti ligamenta flava columna vertebrae, juga mengandung sejumlah besar berkas serat elastin yang sejajar.Berkas kolagen tendon memiliki ukuran yang bervariasi dan diselubungi oleh jaringan ikat longgar yang mengandung pembuluh darah dan saraf. Namun, secara keseluruhan tendon kurang mendapat pendarahan dan perbaikan tendon yang rusak berjalan sangat lambat. Di luar, tendon dikelilingi oleh selubung jaringan ikat padat iregular. Pada tendon tertentu, selubung ini terdiri atas dua lapisan, dan keduanya dilapisi sel-sel sinovial gepeng yang berasal dari mesenkim. Satu lapisannya melekat pada tendon, dan lapisan lain melapisi struktur di dekatnya. Rongga di antara kedua lapisan ini mengandung cairan kental (mirip dengan cairan sendi sinovial) yang terdiri atas air, protein, hialuronat, dan GAG lainnya. Sekresi sinovial ini bekerja sebagai pelumas yang memungkinkan mulusnya pergeseran tendon di dalam selubungnya.

2. Jaringan RetikularJaringan ikat retikuler adalah nama lain untuk serat retikuler yang merupakan bagian penting dari struktur jaringan. Sel-sel yang dibangun dengan serat retikuler adalah fibroblast yang juga dikenal sebagai sel retikuler. Serat retikuler terbuat dari kolagen dan glikoprotein. Serat ini sangat tipis dan hampir tidak terlihat di bagian histologis. Namun, dapat dilihat secara mikroskopis setelah impregnasi dengan noda perak. Ini afinitas serat retikuler untuk perak noda dikenal sebagai argyrophilia. Serat retrikular juga diresapi dengan reaksi PAS karena glikoprotein yang ada di dalamnya. Serat retikuler juga merupakan bentuk dari kolagen tipe III. Jaringan menyusun sendiri untuk sel dalam berbagai organ seperti sumsum tulang, kelenjar getah bening, limpa dan hati. Serat retikuler adalah bagian dari sebagian besar dari jaringan ikat dan selalu serat dominan. Jaringan ini membentuk kerangka struktural untuk sel organ di banyak organ dan jaringan.3. Jaringan MukosaJaringan mukosa terutama ditemukan di tali pusat (korda umbilikalis) dan jaringan janin. Jaringan mukosa memiliki banyak substansi dasar yang terutama terdiri dari atas asam hialuronat, yang membuatnya menjadi jaringan mirip jeli yang mengandung sedikit serat kolagen dengan sebaran fibroblas. Jaringan mukosa merupakan komponen utama tali pusat, yang disebut Whartons jelly. Bentuk jaringan ikat serupa juga ditemukan di dalam pulpa gigi yang masih muda.

Mekanisme Kerja OtotOtot rangka melakukan kerja otot yaitu kontraksi dan relaksasi. Akibat dari aktivitas kontraksi dan relaksasi ini, akan timbul pergerakan pada rangka tubuh. Otot tidak pernah bekerja sendiri, walaupun hanya untuk melakukan gerak paling sederhana. Misalnya saja saat mengambil pensil, memerlukan gerakan jari dan ibu jari, pergelangan tangan, siku, bahu dan mungkin juga batang tubuh ketika membungkuk ke depan. Setiap otot harus berkontraksi dan setiap otot antagonis harus rileks untuk menghasilkan gerakan yang halus. Kerja harmonis otot-otot disebut koordinasi otot. 11Tentu saja, kerja otot tidak lepas dari peran saraf. Otot dipersarafi oleh 2 serat saraf pendek yaitu saraf sensorik dan saraf motorik. Saraf sensorik yang membawa impuls dari otot menuju ke saraf pusat, sementara saraf motoik membawa impuls ke serat otot dari saraf pusat untuk memicu kontraksi otot. Korpus sel dari sel-sel saraf motorik terdapat dalam komu anterior substansia grisea dalam medula spinalis.12

Kontraksi Otot 11Kontraksi otot dapat terjadi akibat impuls saraf. Impuls saraf yang sifatnya elektrik, dihantar ke sel-sel otot secara kimiawi oleh sambungan otot-saraf. Impuls swampai ke sambungan otot-saraf yang mengandung gelembung-gelembung kecil asetikolin yang kemudian akan dilepaskan ke dalam ruang antara saraf dan otot (celah sinaps). Ketika asetikolin yang dilepaskan menempel pada sel otot, ia akan menyebabkan terjadinya depolarisasi dan aktivitas listrik akan menyebar ke seluruh sel otot. Proses ini kemudiaan diikuti dengan pelepasan ion Ca2+ (kalsium) yang berada diantara sel otot. Ion kalsium akan masuk ke dalam otot dan kemudian mengangkut troponin dan tropomiosin ke aktin, sehingga posisi aktin berubah. Impuls listrik yang menyebar akan merangsang kegiatan protein aktin dan miosin hingga keduanya akan bertempelan membentuk aktomiosin. Aktin dan miosin yang saling bertemu akan menyebabkan otot memendek dan terjadilah peristiwa kontraksi. Kejadian ini akan menyebabkan pergeseran filamen (sliding filamen) yang berujung pada peristiwa kontraksi.

Relaksasi Otot Seperti halnya potensial aksi di serat otot mengaktifkan proses kontraksi dengan memicu perlepasan Ca2+ dari kantung lateral ke dalam sitosol, proses kontraksi dihentikan ketika Ca2+ dikembalikan ke kantung lateral saat aktivitas listrik lokal berhenti. Retikulum sarkoplasma memiliki molekul pembawa, pompa Ca2+-ATPase, yang memerlukan energi dan secara aktif mengangkut Ca2+ dari sitosol untuk memekatkannya di dalam kantung lateral. Ketika asetilkolinesterase menyingkirkan Ach dari taut neuromuskular, potensial aksi serat otot terhenti. Ketika potensial aksi lokal tidak lagi terdapat di tubulus T untuk memicu pelepasan Ca2+, aktivitas pompa Ca2+ retikulum sarkoplasma mengembalikan Ca2+ yang dilepaskan ke kantung lateral. Hilangnya Ca2+ dari sitosol memungkinkan kompleks troponin-tropomiosin bergeser kembali ke posisinya yang menghambat, sehingga aktin dan miosin tidak lagi berikatan di jembatan silang. Filamen tipis, setelah dibebaskan dari siklus perlekatan dan penarikan jembatan silang, kembali secara pasif ke posisi istirahatnya. Serat otot kembali melemas.13Metabolisme OtotKarena ATP yang tersimpan dalam otot biasanya akan habis setelah sepuluh kali kontraksi, maka ATP harus dibentuk kembali untuk kelangsungan aktivitas otot melalui sumber lain.1. Kreatin Fosfat (CP)Senyawa yang berenergi tinggi lainnya, merupakan sumber energi yang langsung tersedia untuk memperbaharui ATP dari ADP (CP + ADP -> ATP + keratin) CP memungkinkan kontraksi otot tetap berlangsung saat ATP tambahan dibentuk melalui glukosa secara anaerob dan aerob. CP menyediakan energi untuk sekitar 100 kontraksi dan harus disintesis ulang dengan cara memproduksi lebih banyak ATP. ATP tambahan terbentuk dari metabolisme glukosa dan asam lemak melalui reaksi aerob dan anaerob.71. Reaksi AerobSaat aktivitas berlangsung, asam piruvat yang terbentuk melalui glikolisis anaerob mengalir ke mitokondria sarkoplasma untuk masuk dalam siklus asam sitrat untuk okisidasi. Jika ada oksigen, glukosa terurai dengan sempurna menjadi karbondioksida, air, dan energi (ATP). Reaksi aerob berlangsung lambat tetapi efisien, menghasilkan energi sampai 36 ATP per mol glukosa.141. Reaksi AnaerobOtot dapat berkontraksi secara singkat tanpa memakai oksigen dengan menggunakan ATP yang dihasilkan melalui glikolisis anaerob, langkah pertama dalam respirasi selular. Glikolisis berlangsung dalam sarkoplasma, tidak memerlukan oksigen dan melibatkan pengubahan satu molekul glukosa menjadi dua molekul asam piruvat.Glikolisis anaerob berlangsung cepat tidak efisien karena hanya menghasilkan dua molekul ATP per molekul glukosa. Glikolisis dapat memenuhi kebutuhan ATP untuk kontraksi otot dalam waktu singkat jika persedian oksigen tidak mencukupi.Pembentukan asam laktat dalam glikolisis anaerob. Tanpa oksigen, asam piruvat diubah menjadi asam laktat. Jika aktivitas yang dilakukan sedang dan singkat, persediaan oksigen yang ada menghalangi akumulasi asam laktat. Asam laktat berdifusi ke luar otot yang dibawa ke hati untuk disintesis ulang menjadi glukosa.1. Oxygen Debt (Hutang Oksigen)Saat terjadi aktivitas berat yang singkat, penguraian ATP berlangsung dengan cepat sehingga simpanan energi anaerob menjadi cepat habis. Sistem respiratorik dan pembuluh darah tidak dapat menghantar cukup oksigen ke otot untuk membentuk ATP melalui reaksi aerob. Asam laktat berakumulasi, mengubah PH, dan menyebabkan keletihan serta nyeri otot. Oksigen ekstra yang harus dihirup setelah aktivitas berat disebut oxygen debt. Volume oksigen yang dihirup tetap berada di atas volume normal sampai semua asam laktat dikeluarkan, baik dioksidasi ulang menjadi asam piruvat dalam otot atau disintesis ulang menjadi glukosa dalam hati.

Kelelahan OtotKelelahan otot dapat diakibatkan oleh beberapa faktor, diantaranya: waktu istirahat otot yang kurang, kontraksi yang terus-menerus; meningkat; atau berlangsung dalam waktu lama, asam laktat yang meningkat, sumber energi berkurang, dan kerja enzim yang berkurang.Apabila waktu istirahat otot terlalu sedikit padahal kerja otot (kontrasi) berlangsung dalam waktu yang cukup lama, maka otot dapat kehabisan energi (ATP). Otot tidak memiliki waktu yang cukup untuk memproduksi ATP yang baru, jika terus berlangsung hal demikian, maka produksi ATP akan dialihkan dengan cara anaerob. Produksi dengan cara anaerob akan membuat penimbunan asam laktat semakin banyak. Asam laktat yang merupakan hasil sampingan peristiwa dari pemecahan glikogen dapat menyebabkan pegal linu dalam otot ataupun dapat menyebabkan kecapaian otot. Kecapaian atau kelelahan otot biasanya ditandai dengan tubuh yang menjadi lemas dan juga lelah.Asam laktat dapat diubah lagi menjadi glukosa dengan bantuan enzim-enzim yang ada di hati. Akan tetapi hanya sekitar 70% asam laktat yang dapat diubah kembali menjadi glukosa oleh enzim-enzim dalam hati. Cara lain untuk mengurangi penimbunan asam laktat adalah dengan menambah pasokan oksigen ke dalam darah. Kebutuhan oksigen yang tinggi akan mengakibatkan seseorang bernapas dengan terengah-engah.

Peranan kalsium dan vitamin DKalsium adalah salah satu unsur penting dalam tubuh. Jumlah kalsium didalam tubuh berkisar antara 1,5-2% dari berat badan orang dewasa. Walaupun pada bayi kalsium hanya sedikit, yaitu 25-30 gr. Namun setelah usia 20 tahun, secara normal akan terjadi penempatan sekitar 1200 gr kalsium dalam tubuh. Jumlah ini, terdiri dari 99% kalsium yang berada didalam jaringan keras yaitu pada tulang dan gigi. Selebihnya tersebar luas di dalam tubuh, termasuk didalam cairan intra-seluler dan ekstra-seluler. Kalsium dapat membentuk tulang dengan bekerja sama dengan fosfor, magnesium, tembaga, mangan, seng, boron, serta vitamin A,C,D. Fungsi utama kalsium adalah mengisi kepadatan (densitas) tulang. Kalsium didalam tulang mempunyai dua fungsi yaitu sebagai bagian integral dari struktur tulang dan sebagai tempat penyimpanan kalsium. Pada tahap awal pertumbuhan janin, dibentuk matriks sebagai cikal bakal tulang tubuh. Kemudian matriks tersebut semakin menguat selama proses klasifikasi yaitu terbentuknya kristal mineral. Kalsium dan fosfor merupakan unsur utama dalam struktur tersebut sehingga keduanya harus berada dalam jumlah yang cukup terdapat dalam cairan yang mengelilingi matriks tulang.Selama pertumbuhan proses klasifikasi berlangsung terus dengan cepat. Pada ujung tulang panjang ada bagian yang berpori yang dinamakan trabekula, yang menyediakan suplai kalsium siap pakai guna mempertahankan konsentrasi kalsium normal dalam darah. Pada waktu berkontraksi, kalsium berperan dalam interaksi protein didalam otot, yaitu aktin dan miosin. Bila darah kalsium kurang dari normal, maka otot tidak bisa mengendur setelah kontraksi dan tubuh akan kaku, sehingga dapat menimbulkan kejang. Asupan kalsium yang mencukupi sejak awal kehidupan dapat memperkuat massa tulang, mencegah pengaruh negatif dari berkurangnya keseimbangan kalsium, dan mengurangi tingkat penurunan massa tulang pada tahun-tahun selanjutnya.Vitamin D dalam tubuh dapat merangsang penyerapan kalsium pada mukosa usus dengan cara merangsang produksi protein-protein pengikat kalsium.15

Kesimpulan Hipotesis diterima.Timbulnya rasa pegal pada otot dikarenakan adanya kontraksi terus-menerus yang menyebabkan terjadinya penumpukan asam laktat.

Daftar Pustaka1. Bloom, Fawcett. Buku ajar histology. Edisi 12. Jakarta: EGC; 2002.2. Moore KL, Agur AMR. Anatomi klinis dasar. Jakarta: Hipokrates; 2002.3. Gibson,John.Fisiologi dan anatomi utnuk perawat.Edisi 2.Jakarta.EGC;2002.h.58-9.4. Hubungan antartulang ( Artikulasi / Persendian ). Diunduh dari http://www.sentra-edukasi.com/2011/07/hubungan-antartulang-artikulasi.html, pada tanggal 28 Maret 2015.5. Pearce EC. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Jakarta: PT Gramedia; 2001. h. 81-5.6. Wibowo DS. Anatomi tubuh manusia. Jakarta: Grasindo; 2008. h. 25-8.7. Watson R. Anatomi dan fisiologi. Edisi 10. Jakarta: EGC; 2002. h. 193-4.8. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta:EGC; 2004.9. Solane E. Sistem rangka. Dalam: Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC ;2004.h.92-6.10. Mescher AL. Histologi dasar junqueira teks & atlas. Edisi 12. Jakarta: EGC; 2006. h. 100-5.11. Watson R. Anatomi dan fisiologi untuk perawat. Ed 10. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2002.12. Cambrigde Communication Limited. Anatomi fisiologi: sistem lokomotor dan penginderaan. Ed 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2002.h.13.13. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Edisi 6. Jakarta: EGC; 2009. h. 289.14. Veldman J. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC; 2004. h. 119-28.15. Emma SW. Mencegah osteoporosis. Jakarta:2006.p.32-8.