PBL Blok 5 (Muskuloskeletal)

14
Tulang dan Otot Ekstremitas Inferior Abstrak Tulang dan otot merupakan suatu jaringan yang penting didalam tubuh kita. Tulang berfungsi sebagai penyangga tubuh, pemberi bentuk tubuh, sebagai penyusun rangka serta sebagai alat gerak pasif. Salah satu bagian rangka yang disusun oleh tulang yaitu tulang ektremitas inferior yang tersusun dari tulang pelvis, femur, patella, ossa tarsi, ossa metatarsi, serta phalanx. Selanjutnya otot, otot berfungsi sebagai alat gerak aktif, karena dapat menggerakkan tubuh dan menghasilkan gaya yang dapat bekerja pada sumbu tertentu menurut kedudukannya dalam persendian. Tulang dan otot tersebut mempunyai strukturnya masing-masing baik secara makroskopis maupun mikroskopis serta kedua jaringan ini juga dapat melakukan aktivitasnya seperti otot melakukan kontraksi, melakukan metabolisme, serta melakukan gerakan-gerakan otot yaitu dengan adanya peran dari saraf. Untuk bekerja lebih efektif, tidak lepas juga peranan dari kalsium dan vitamin D, dengan adanya kedua zat ini, pada waktu berkontraksi, kalsium berperan dalam interaksi protein didalam otot. Kata kunci: tulang, otot Abstrack Bone and muscle is an important tissue in our body. Bone serves as a buffer body, giving the body shape, as well as compiler framework as a means of passive motion. One part of the framework drawn up by the bones, the inferior ektremitas composed of the pelvis, femur, patella, tarsi Ossa, Ossa metatarsi, and the phalanx. Furthermore muscles, locomotor function as active, because it can move the body and produce a force that can work on a particular axis according to the position in the joint. Bone and muscle structure each have both macroscopic and microscopic, and both networks can also do other activities as muscle contraction perform, perform metabolism, and perform muscular movements that is with the role of the nerve. To work more effectively, not escape also the role of calcium and vitamin D, in the presence of two substances, at the time of contracting, calcium plays a role in protein interactions within the muscle. Keywords: bone, muscle Pendahuluan 1

description

kedokteran

Transcript of PBL Blok 5 (Muskuloskeletal)

Page 1: PBL Blok 5 (Muskuloskeletal)

Tulang dan Otot Ekstremitas Inferior

AbstrakTulang dan otot merupakan suatu jaringan yang penting didalam tubuh kita. Tulang berfungsi sebagai penyangga tubuh, pemberi bentuk tubuh, sebagai penyusun rangka serta sebagai alat gerak pasif. Salah satu bagian rangka yang disusun oleh tulang yaitu tulang ektremitas inferior yang tersusun dari tulang pelvis, femur, patella, ossa tarsi, ossa metatarsi, serta phalanx. Selanjutnya otot, otot berfungsi sebagai alat gerak aktif, karena dapat menggerakkan tubuh dan menghasilkan gaya yang dapat bekerja pada sumbu tertentu menurut kedudukannya dalam persendian. Tulang dan otot tersebut mempunyai strukturnya masing-masing baik secara makroskopis maupun mikroskopis serta kedua jaringan ini juga dapat melakukan aktivitasnya seperti otot melakukan kontraksi, melakukan metabolisme, serta melakukan gerakan-gerakan otot yaitu dengan adanya peran dari saraf. Untuk bekerja lebih efektif, tidak lepas juga peranan dari kalsium dan vitamin D, dengan adanya kedua zat ini, pada waktu berkontraksi, kalsium berperan dalam interaksi protein didalam otot.

Kata kunci: tulang, otot

AbstrackBone and muscle is an important tissue in our body. Bone serves as a buffer body, giving the body shape, as well as compiler framework as a means of passive motion. One part of the framework drawn up by the bones, the inferior ektremitas composed of the pelvis, femur, patella, tarsi Ossa, Ossa metatarsi, and the phalanx. Furthermore muscles, locomotor function as active, because it can move the body and produce a force that can work on a particular axis according to the position in the joint. Bone and muscle structure each have both macroscopic and microscopic, and both networks can also do other activities as muscle contraction perform, perform metabolism, and perform muscular movements that is with the role of the nerve. To work more effectively, not escape also the role of calcium and vitamin D, in the presence of two substances, at the time of contracting, calcium plays a role in protein interactions within the muscle.

Keywords: bone, muscle

PendahuluanKonsep gerak tidak hanya diartikan sebagai perpindahan tempat saja akan tetapi gerakan

dari bagian-bagian tubuh disebut sebagai suatu gerakan. Manusia bergerak berpindah tempat atau hanya menggerakkan bagian tubuhnya saja sesuai dengan keinginannya. Gerakan tubuh manusia terjadi karena adanya kerjasama antar tulang dan otot. Tulang tidak mempunyai kemampuan untuk menggerakkan dirinya, oleh karena itu tulang disebut sebagai alat gerak pasif sedangkan otot mempunyai kemampuan untuk berkontraksi dan berelaksasi sehingga dapat menggerakkan tulang, oleh karena itu otot disebut sebagai alat gerak aktif.

Sistem muskuloskleletal merupakan sistem tubuh yang terdiri dari otot (muskulo) dan tulang-tulang yang membentuk rangka (skelet). Sistem muskuloskeletal memberi bentuk bagi tubuh. Sistem ini melindungi organ-organ penting, misalnya otak dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak, jantung, paru-paru terdapat pada rongga dada yang dibentuk oleh tulang-tulang iga. Dengan memanfaatkan pengetahuan tentang muskuloskeletal ini kita dapat mengetahui anatomi dan struktur mikroskopis, khususnya struktur bagian ekstremitas

1

Page 2: PBL Blok 5 (Muskuloskeletal)

inferior,kemudian mekanisme gerakan serta mekanisme kontraksi otot dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Struktur MakroskopisBagian-bagian tubuh kita terutama tulang, otot, dan saraf mempunyai beberapa struktur

secara makroskopis (gambaran yang terlihat langsung oleh mata). Adapun struktur ketiga bagian tubuh kita akan dibahas secara singkat sebagai berikut.a. Tulang1

Tulang adalah jaringan yang tersusun oleh sel dan didominasi oleh matrix kolagen ekstraseluler (type I kolagen) yang disebut sebagai osteoid. Salah satu fungsi tulang sebagai penunjang dan pemberi bentuk tubuh, penyusun rangka. Berikut merupakan penyusun tulang ekstremitas inferior. Pelvis tersusun atas os coxae yang menghubungkan os sacrum dengan os femur. Os

coxae sendiri terdiri dari 3 tulang, yaitu os ilium, os ischium, dan os pubis.2

Femur / tulang paha. Termasuk kelompok tulang panjang, terletak mulai dari gelang panggul sampai ke lutut. Tulang ini menghubungkan pelvis dengan patella femur. Tulang femur merupakan tulang terpanjang dan terberat didalam tubuh yang meneruskan berat tubuh dari os coxae kepada os tibia sewaktu berdiri. Corpus tibia dan corpus fibula dihubungkan oleh membrane interossea cruris.2

Patela / tempurung lutut, terletak antara os femur dengan os tibia, berbentuk segitiga. Patela berfungsi melindungi sendi lutut, dan memberikan kekuatan pada tendon yang membentuk lutut.

Kaki, terdiri dari ossa tarsi, ossa metatarsi, dan phalanx yang merupakan ujung distal dari ekstremitas inferior. Ossa tarsalia terdiri dari tujuh buah tulang yaitu talus, calcaneus, os cuboideum, os naviculare, daan tiga os cuneiforme. Calcaneus adalah tulang kaki yang paling besar dan paling kuat. Ossa metatarsalia terdiri dari dari lima ossa metatarsalia. Mulai metatarsalia I sampai dengan metatarsalia V. Phalanx seluruhnya terdapat 14 phalanx. Jari kaki pertama terdiri dari dua phalanx (phalanx distal dan proksimal), keempat jari lainnya terdiri dari tiga phalanx (phalanx distal, proximal, medial).

Secara makroskopis tulang dibedakan menjadi 2 bentuk tulang, yaitu tulang kompak (substansia kompakta) dan tulang spons atau kanselosa (substansia spongiosa). Tulang kompak, seperti namanya menunjukkan tampak sebagai massa utuh padat dengan ruang-ruang kecil yang hanya tampak dengan mikroskop. Kedua bentuk tulang tersebut saling berhubungan tanpa batas jelas seperti pada gambar dibawah.

2

Page 3: PBL Blok 5 (Muskuloskeletal)

gambar 1.1 bentuk tulang kompakta dan tulang spons

Sumber https://www.google.co.id

Pada tulang panjang khas, seperti femur atau humerus (bagian extremitas inferior), bagian batang terdiri atas silinder berlubang tulang kompak berdinding tebal dengan rongga sumsum besar dipusat (rongga medula) terisi sumsum tulang. Ujung tulang panjang terutama terdiri atas tulang spons ditutupi korteks tulang kompak tipis. Permukaan luar tulang dilapisi selubung fibrosa (periosteum); lapis tipis jarigan ikat (endosteum) melapisi rongga sumsum dan meluas ke dalam kanalikuli tulang kompak. Membran periosteum berasal dari perikondrium tulang rawan yang merupakan pusat osifikasi. Periosteum merupakan selaput luar tulang yang tipis. Periosteum mengandung osteoblas (sel pembentuk jaringan tulang), jaringan ikat dan pembuluh darah. Periosteum merupakan tempat melekatnya otot-otot rangka (skelet) ke tulang dan berperan dalam memberikan nutrisi, pertumbuhan dan reparasi tulang rusak.

Pars kompakta teksturnya halus dan sangat kuat. Tulang kompak memiliki sedikit rongga dan lebih banyak mengandung kapur (Calsium Phosfat dan Calsium Carbonat) sehingga tulang menjadi padat dan kuat. Kandungan tulang manusia dewasa lebih banyak mengandung kapur dibandingkan dengan anak-anak maupun bayi. Bayi dan anak-anak memiliki tulang lebih banyak mengandung serat-serat sehingga lebih lentur. Tulang kompak paling banyak ditemukan pada tulang kaki dan tulang tangan. Pars spongiosa merupakan jaringan tulang yang beronga seperti spons (busa). Rongga tersebut diisi oleh sumsum merah yang dapat memproduksi sel-sel darah. Tulang spongiosa terdiri dari kisi-kisi tipis tulang yang disebut trabekula.

b. OtotStruktur makroskopis sangat penting dalam menjelaskan otot sebagai sumber energi

yang dapat menggerakkan tubuh dan menghasilkan gaya yang dapat bekerja pada sumbu tertentu menurut kedudukannya dalam persendian.

3

Page 4: PBL Blok 5 (Muskuloskeletal)

Otot polosOtot polos adalah salah satu otot yang mempunyai bentuk yang panjang, ramping,

pipih, langsing, polos dan bergelendong. Satu sel otot polos mempunyai satu nukleus yang terletak ditengah, kemudian tidak terdapat berkas gelap terang sehingga disebut otot polos. Cara kerjanya tidak disadari (tidak sesuai kehendak), lambat, dan tidak cepat lelah. Otot ini biasanya terdapat pada saluran pencernaan seperti lambung dan usus.

Otot jantungBentuk sel seperti pada otot lurik, serabut ototnya saling bersambungan, otot

jantung memiliki nukleus yang berada ditengah, dipersarafi oleh saraf otonom (bekerja diluar kesadaran) dan hanya ada di jantung. Otot jantung adalah satu-satunya otot yang memiliki percabangan yang disebut diskus interkalaris. Reaksi otot jantung terhadap rangsang lambat sehingga otot ini tidak mudah lelah.

Otot rangkaOtot rangka disebut juga sebagai otot lurik. Otot rangka dipersarafi oleh saraf

motorik somatik (voluntary)/dipengaruhi oleh kemauan, awal kontraksinya cepat sehingga cepat lelah. Otot rangka terdiri dari sejumlah serat otot yang terletak sejajar satu sama lain dan disatukan oleh jaringan ikat. Serat-serat biasanya terbentang dikeseluruhan panjang otot. Otot rangka memiliki sel-sel yang nukleusnya banyak dan terdapat di pinggir. Inti yang banyak terjadi akibat adanya peleburan mioblas mononuclear embrional (precursor sel otot). Otot rangka merupakan otot yang melekat pada seluruh rangka. Contohnya otot yang berada atau menempel pada tulang ekstremitas inferior, otot lidah dan diujung esophagus.

c. SarafJaringan saraf tersusun oleh sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron ini banyak dan

bercabang-cabang, menghubungkan jaringan satu dengan jaringan yang lainnya. Setiap sel saraf terdiri atas badan sel saraf, akson (neurit), dendrit, dan selubung saraf. Badan sel-sel saraf kemudian berkumpul membentuk ganglion. Ganglion-ganglion ini letaknya hanya pada tempat tertentu, yaitu di kiri dan kanan sumsum tulang belakang. Jalannya impuls dimulai dari adanya rangsangan atau stimulan dari luar yang ditangkap oleh dendrit, kemudian dilanjutkan ke badan sel. Dari badan sel impuls akan diteruskan ke akson (neurit). Akson inilah yang akan menyampaikan impuls ke sel-sel saraf yang akhirnya disampaikan ke organ efektor. Dendrit membawa rangsang menuju badan sel, sedangkan akson membawa impuls rangsang dari badan sel ke neuron lain atau otot. Akson dibungkus oleh selubung lemak yang disebut selubung mielin. Selubung tersebut adalah perluasan membran sel yang mengiringi akson. Di bagian tertentu, selubung mielin menipis, kemudian menebal kembali. Bagian selubung mielin yang menipis tersebut dinamakan nodus Ranvier. Nodus ini sangat berperan untuk penguatan dan percepatan pengiriman impuls saraf.

4

Page 5: PBL Blok 5 (Muskuloskeletal)

gambar 1.2 (a) Sel saraf dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron dengan pembesaran 3.600x. (b) Struktur sel saraf dengan bagian-bagiannya.

sumber: bioloy concets & connections,2006

Struktur mikroskopisa. Tulang

Secara mikroskopis tulang terdiri dari dua bagian yaitu matriks dan sel-sel tulang. Matriks

Substansi interstisial tulang terdiri atas dua komponen utama yaitu matriksorganic 35% dan garam–garam anorganik 65% dari berat keringnya. matriks organik terdiri dari serat-serta kolagen. Kolagen yang merupakan 90% dari bahan organik matriks tulang adalah terutama tipe-I. Garam-garam organik inilah yang memberikan kekuatan pada tulang dan serabut kolagen yang memberikan sifat elastis pada tulang. Matriks anorganik yang banyak terdapat pada matriks tulang antara lain adalah kalsium dan fosfor, namun ditemukan juga bikarbonat, sitrat,magnesium, kalium, dan natrium.

Sel tulangJaringan tulang disusun oleh beberapa bentuk sel tulang, yang terdapat dalam cairan ekstraseluler

(matriks) berupa garam-garam anorganik (sebagain besar berupa kalsium dan fosfor). Tulang adalah suatu jaringan dinamis yang tersusun dari osteoprogenitor/osteogenik, osteoblast, osteosit, osteoklast.

Sel osteogenik ini merupakan sel induk/stem cell. Sel osteogenik  juga merupakan sel yang belum berdiferensiasi berasal dari jaringan ikat mesenkim. Berbentuk gelendong dengan inti pucat. Sitoplasmanya sedikit asidofilik atau sedikit basofilik. Sel osteoblas adalah sel pembentuk tulang dari tulang yang berkembang dan dewasa.1 Osteoblast ditemukan dalam satu lapisan pada permukaan jaringan tulang sebagai sel berbentuk kuboid atau silindris pendek yang saling berhubungan melalui tonjolan-tonjolan pendek. Osteosit merupakan komponen sel utama dalam jaringan tulang. Mempunyai peranan penting dalam pembentukan matriks tulang dengan cara membantu pemberian nutrisi pada tulang. Osteoklas sel fagosit yang mempunyai kemampuan mengikis tulang dan merupakan bagian yang penting. Mampu memperbaiki tulang bersama osteoblast. Osteoklas ini berasal dari deretan sel monosit makrofag.

b. Otot3

Sel otot disebut juga serabut otot atau miosit. Serat otot tersebut diliputi oleh endomisium. Beberapa serat otot rangka akan menyusun faskulus/berkas yang juga diliputi dengan perimisium. Faskulus-

5

Page 6: PBL Blok 5 (Muskuloskeletal)

faskulus nantinya akan membentuk muskulus yang diliputi epimisium. Endomesium, perimisium dan epimisium merupakan jaringan ikat. Serat otot diliputi oleh membran sel yang dinamakan sarkolema. Setiap serabut otot/ sel otot mengandung sejumlah serabut kecil yang sangat teratur kerjanya disebut miofibril. Pada miofibril itu terdapat benyak pita gelap dan terang yang merupakan karakteristik dari sel otot ini. Serabut otot yang terpototng memanjang memprlihatkan garis melintang yang terdiri dari pita gelap dan pita terang yang bergantian. Pemitaan berdasarkan susunan miofilamen yaitu: Pita A yang lebih gelap (anisotropik, atau mampu mempolarisasi cahaya) terdiri dari susunan ventrikel

miofilamen tebal yang berselang-seling dengan miofilamen tipis. Pita I yang lebih terang (isotropik atau nonpolarisasi) terbentuk dari miofilamen aktin tipis, yang

memanjang ke dua arah dari garis Z kedalam susunan filamen tebal. Pita Z terbentuk dari protein penunjang yang menahan miofilamen tipis tetap menyatu disepanjang

miofibril. Zona H adalah area yang lebih terang dari pita A miofilamen miosin yang tidak tertembus miofilamen

tipis. Garis M memebagi dua pusat zona H. Pembagian ini merupakan kerja protein penunjang lain yang

menahan miofilamen tebal tetap bersatu dalam susunan. Sarkomer adalah jarak antara garis Z ke garis Z lainnya.Filamen otot rangka mengandung beberapa jenis protein.4

Miosin adalah suatu protein yang terdiri dari dua subunit identik, masing-masing berbentuk seperti stik golf dan dua pasang rantai ringan.1. Bagian ekor rantai yang berat berpilin satu sama lain dengan dua kepala protein globular, atau

crossbridge menonjol disalah satu2. Crossbridge menghubungkan filamen tebal ke filamen tipis.3. Beberapa ratus molekul miosin tersusun dalam setiap filamen tebal dengan ekor cambuknya

saling bertumpang tindih dan kepala globularnya menghadap ke ujungnya. Molekul aktin tersusun dari tiga protein.

1. F-aktin fibrosa terbentuk dari dua rantai globular G-aktin yang berpilin satu sama lain2. Molekul tropomiosin membentuk filamen yang memanjang melebihi subunit aktin dan melapisi

sisi yang berikatan dengan crossbridge miosin.3. Molekul troponin berikatan dengan molekul tropomiosin dan menstabilkan posisi penghalang

pada molekul tropomiosin.

Metabolisme TulangTulang adalah jaringan padat yang terdiri atas zat anorganik (mineral), zat organik

(matriks tulang), zat anorganik berupa kristal, hidroksapatit yaitu ca10(PO4)6(OH)2

Hidroksapatit merupakan faktor yang menentukan kekuatan tulang 99% Ca2+ dalam tubuh terhadap dalam tulang, Na, Mg, karbonat, dan fluorida.Faktor-faktor yang berperan dalam metabolisme tulang yaitu: Vitamin D

a. Meningkatkan absorbsi kalsium ususb. Membentu mineralisasi normal tulangc. Mempercepat reabsorpsi kalsium dari tulang

Vitamin A berperan untuk pertumbuhan tulang

6

Page 7: PBL Blok 5 (Muskuloskeletal)

Vitamin CBerfungsi untuk pertumbuhan normal tulang (diperlukan pada sintesis kolagen)

Kalsitonin Glukokortikoid Hormon pertumbuhanProses penyembuhan fraktur secara garis besar dibedakan atas 5 fase, yakni fase hematom (inflamasi), fase proliferasi, fase kalus, osifikasi dan remodelling. 1. Fase Inflamasi:

Ujung fragmen tulang mengalami devitalisasi karena terputusnya aliran darah terjadi hipoksia dan inflamasi yang menginduksi ekpresi gen dan mempromosikan pembelahan sel dan migrasi menuju tempat fraktur untuk memulai penyembuhan. Produksi atau pelepasan dari faktor pertumbuhan spesifik, Sitokin, dapat membuat kondisi mikro yang sesuai untuk : Menstimulasi pembentukan periosteal osteoblast dan osifikasi intra membran pada

tempat fraktur Menstimulasi pembelahan sel dan migrasi menuju tempat fraktur Menstimulasi kondrosit untuk berdiferensiasi pada kalus lunak dengan osifikasi

endokondral yang mengiringinya. (Kaiser 1996).2. Fase proliferasi

Kira-kira 5 hari hematom akan mengalami organisasi, terbentuk benang-benang fibrin dalam jendalan darah, membentuk jaringan untuk revaskularisasi, dan invasi fibroblast dan osteoblast. Fibroblast dan osteoblast (berkembang dari osteosit, sel endotel, dan selperiosteum) akan menghasilkan kolagen dan proteoglikan sebagai matriks kolagen padapatahan tulang. Terbentuk jaringan ikat fibrous dan tulang rawan (osteoid).

3. Fase Pembentukan KalusMulai terbentuk jaringan tulang yakni jaringan tulang kondrosit yang mulai tumbuh

atau umumnya disebut sebagai jaringan tulang rawan. Pertumbuhan jaringan berlanjut dan lingkaran tulang rawan tumbuh mencapai sisi lain sampai celah sudah terhubungkan. Fragmen patahan tulang digabungkan dengan jaringan fibrous, tulang rawan, dan tulang serat matur.

4. Stadium KonsolidasiDengan aktifitas osteoklast dan osteoblast yang terus menerus, tulang yang immature

(woven bone) diubah menjadi mature (lamellar bone). Keadaan tulang ini menjadi lebih kuat sehingga osteoklast dapat menembus jaringan debris pada daerah fraktur dan diikuti osteoblast yang akan mengisi celah di antara fragmen dengan tulang yang baru

5. Stadium Remodelling.Fraktur telah dihubungkan dengan selubung tulang yang kuat dengan bentuk yang

berbeda dengan tulang normal. Dalam waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun terjadi proses pembentukan dan penyerapan tulang yang terus menerus lamella yang tebal akan terbentuk pada sisi dengan tekanan yang tinggi. Rongga medulla akan terbentuk kembali dan diameter tulang kembali pada ukuran semula. Akhirnya tulang akan kembali mendekati bentuk semulanya, terutama pada anak-anak.

7

Page 8: PBL Blok 5 (Muskuloskeletal)

Mekanisme Kontraksi Otot4

Sel otot merupakan sel tubuh yang khusus yang digunakan untuk melakukan kontraksi dan relaksasi. Kontraksi otot diawali oleh datangnya impuls saraf. Pada saat datang impuls, sinapsis atau daerah hubungan antara saraf dan serabut otot dipenuhi oleh asetil-kolin. Asetil-kolin ini akan merembes ion-ion kalsium keserabut otot. Ion kalsium akan bersenyawa dengan molekul, troponin, dan tropomiosin yang menyebabkan adanya sisi aktif pada filamen tipis (aktin). Kepala miosin (filamen tebal), segera bergabung dengan filmen tipis tepat pada sis aktif. Gabungan sisi aktif dengan kepala miosin disebut jembatan penyeberangan (cross brigde). Segera setelah terbentuk jembatan penyeberangan tersebut membebaskan sejumlah enegi dan menyampaikan energi tersebut kearah filamen tipis. Proses ini menyebabkan filamen tipis mengerut. Secara keseluruhan sarkomer ikut mengerut yang mengakibatkan otot pun berkerut. Kepala miosin akan lepas dari filamen tipis. Proses ini memerlukan ATP yang diambil dari sekitarnya. Dengan peristiwa ini, maka filamen tipis akan lepas dari filamen tebal. Secara keseluruhan otot akan relaksasi kembali.

Proses ini berulang sampai 5 kali dalam jangka waktu satu detik. Jadi kontraksi otot akan berlangsung selama ada rangsangan. Apabila tidak ada ransangan maka ion kalsium akan direabsorpsi. Pada saat itu pun troponin dan tropomiosin tidak memiliki sis aktif lagi dan sarkomer dalam keadaan istirahat memanjang berelaksasi. Otot antagonis adalah dua otot atau lebih yang tujuan kerjanya berlawanan. Misalnya ekstensor dan fleksor. Sedangkan otot sinergis adalah otot-otot yang kontraksinya menimbulkan gerak searah. Otot ini bekerja bersama-sama dengan tujuan yang sama. Jadi otot ini berkontraksi bersama dan berelaksasi bersama. Misalnya otot-otot antar tulang rusuk yang bekerja bersama ketika kita menarik napas.

Peranan kalsium dan vitamin D5

kalsium adalah salah satu unsur penting dalam tubuh. Jumlah kalsium didalam tubuh berkisar antara 1,5-2% dari berat badan orang dewasa. Walaupun pada bayi kalsium hanya sedikit, yaitu 25-30 gr. Namun setelah usia 20 tahun, secara normal akan terjadi penempatan sekitar 1200 gr kalsium dalam tubuh. Jumlah ini, terdiri dari 99% kalsium yang berada didalam jaringan keras yaitu pada tulang dan gigi. Selebihnya tersebar luas di dalam tubuh, termasuk didalam cairan intra-seluler dan ekstra-seluler. Kalsium dapat membentuk tulang dengan bekerja sama dengan fosfor, magnesium, tembaga, mangan, seng, boron, serta vitamin A,C,D. Fungsi utama kalsium adalah mengisi kepadatan (densitas) tulang. Kalsium didalam tulang mempunyai dua fungsi yaitu sebagai bagian integral dari struktur tulang dan sebagai tempat penyimpanan kalsium. Pada tahap awal pertumbuhan janin, dibentuk matriks sebagai cikal bakal tulang tubuh. Kemudian matriks tersebut semakin menguat selama proses klasifikasi yaitu terbentuknya kristal mineral. Kalsium dan fosfor merupakan unsur utama dalam struktur tersebut sehingga keduanya harus berada dalam jumlah yang cukup terdapat dalam cairan yang mengelilingi matriks tulang. Selama pertumbuhan proses klasifikasi berlangsung terus dengan cepat. Pada ujung tulang panjang ada bagian yang berpori yang dinamakan trabekula, yang menyediakan suplai kalsium siap pakai guna mempertahankan konsentrasi kalsium normal dalam darah. Pada waktu berkontraksi, kalsium berperan dalam interaksi protein didalam otot, yaitu aktin dan miosin. Bila darah kalsium kurang dari normal, maka otot tidak bisa mengendur setelah kontraksi dan tubuh akan kaku, sehingga dapat menimbulkan kejang. Asupan kalsium yang mencukupi sejak awal kehidupan dapat memperkuat massa tulang, mencegah pengaruh negatif dari berkurangnya keseimbangan

8

Page 9: PBL Blok 5 (Muskuloskeletal)

kalsium, dan mengurangi tingkat penurunan massa tulang pada tahun-tahun selanjutnya. Vitamin D dalam tubuh dapat merangsang penyerapan kalsium pada mukosa usus dengan cara merangsang produksi protein-protein pengikat kalsium.

Pembahasan kasus Dari skenario diketahui seorang anak kecil terjatuh dan patah pada tulang pahanya, yaitu

pada tulang femur yang merupakan tulang ekstremitas inferior kemudian oleh dokter ortopedi yang menanganinya anak tersebut diberi suplemen kalsium dan vitamin D untuk memulihkan pertumbuhan tulangnya dan agar dapat berkontraksi kembali dengan baik. Menurut yang kita ketahui dari pembahasan yang sebelumnya, kalsium dan vitamun D mempunyai peran yang besar dalam pertummbuhan tulang, tidak hanya itu pada waktu otot berkontraksi, kalsium juga berperan dalam interaksi protein didalam otot, yaitu aktin dam miosin. Kemudian vitamin D dalam tubuh dapat merangsang penyerapan kalsium pada mukosa usus dengan cara merangsang produksi protein-protein pengikat kalsium.

KesimpulanKalsium dan vitamin D mempunyai peran yang cukup besar dalam dalam proses

pertumbuhan tulang, karena kalsium merupakan bahan utama pembentuk tulang kita. Kalsium juga berperan dalam proses kontraksi otot yaitu berperan dalam interaksi protein (aktin dan miosin) yang ada dalam otot.

Daftar pustaka

1. Bloom, Fawcett. Buku ajar histologi. Jakarta: EGC; 2002.p.175-9.2. Moore KL, Agur AMR. Anatomi klinis dasar. Jakarta: Hipokrates; 2002.p.129-33.3. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula otot. Jakarta: Penerbit EGC; 2004.p.119-21.4. Firmansyah R, Mawardi AH, Riandi MU. Mudah dan aktif belajar biologi. Jakarta:

setia purna. 2007.p.49-59.5. Emma SW. Mencegah osteoporosis. Jakarta:2006.p.32-8.6. Sherwood L. Fisiologi manusia. Jakarta:EGC. 2011.p.280-9.

9