pbl blok 10
-
Upload
david-christian -
Category
Documents
-
view
13 -
download
4
description
Transcript of pbl blok 10
Sistem Urogenital I
Sri Yusepty Sagala
102010299
Mahasiswa Fakultas Kedokteran UKRIDA
*Alamat Korespondensi :
Sri Yusepty Sagala
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Arjuna Utara No. 06 Jakarta 11510
No Telp ( 021) 5694-2051
email : [email protected]
PENDAHULUAN
Sistem urogenital adalah sistem yang membahas tentang proses kemih atau urinarius dan
alat-alat reproduksi atau genitalia serta jaringan penyusunnya. Dalam keseharian, manusia
melakukan kegiatan seperti makan dan minum, semua yang dikonsumsi tersebut mengalami
proses metabolisme di dalam tubuh, dan menghasilkan zat sisa hasil metabolisme yang harus
dikeluarkan dari tubuh. Sistem urinarius adalah sistem yang berfungsi mengeluarkan zat sisa
metabolisme tersebut dalam bentuk cairan. Karena itu penulis menganggap sistem urogenital
merupakan salah satu sistem kerja yang penting dalam hidup manusia sehingga tiap orang
harus mengetahui tentang sistem ini.
1
ISI
Sistem Urinaria (ginjal) terdiri dari organ-organ yang memproduksi urine dan
mengeluarkannya dari tubuh. System ini merupakan salah satu system utama untuk
mempertahankan homeostasis (kekonstanan lingkungan external).1,2
Komponen system Urinaria terdiri dari : dua ginjal yang memproduksi urine; dua ureter
yang membawa urine ke vesica urinaria untuk penampungan sementara; dan uretra yang
mengalirkan urine keluar tubuh melalui orifisium urethra externa.1
Fungsi Ginjal :
Pengeluaran zat sisa organic. Ginjal mensekresi urea, asam urat, kreatinin, dan produksi
penguraian hemoglobin dan hormone.
Pengaturan konsentrasi ion-ion penting. Ginjal mensekresi ion natrium, kalium, kalsium,
magnesium, sulfat, dan fosfat.
Pengaturan keseimbangan asam basa tubuh. Ginjal mengendalikan eksresi ion hydrogen
(H+), bikarbonat (HCO3-), dan ammonium (NH4+) serta memproduksi urine asam atau
basa, bergantung pada kebutuhan tubuh.
Pengaturan produksi sel darah merah. Ginjal melepaskan eritropoetin, yang mengatur
produksi sel darah merah dalam sumsum tulang.
Pengaturan tekanan darah. Ginjal mengukur volume cairan yang essensial bagi pengaturan
tekanan darah, dan juga memproduksi enzim rennin. Rennin adalah komponen penting
dalam mekanisme rennin-angiotensin-aldosteron, yang meningkatkan tekanan darah dan
retensi air.
Pengendalian terbatas terhadap konsentrasi glukosa darah dan asam amino darah. Ginjal,
melalui eksresi glukosa dan asam amino berlebih, bertanggung jawab atas konsentrasi
nutrient dalam darah.
Pengeluaran zat beracun. Ginjal mengeluarkan polutan, zat tambahan makanan, dan obat-
obatan, atau zat kimia asing lain dari tubuh.
2
1. Organ-Organ Yang Mempengaruhi Pembentukan Urin
Secara anatomis
Sistema urogenitalia terdiri daripada dua sistem urinalia dan genitalia. Sistem urinalia
itu terdiri daripada ginjal, ureter dan vesica urinaria yang membentuk alat-alat saluran kemih.
Ren(Ginjal)
Ginjal manusia rata-rata terletak retroperitoneal di sebelah kiri dan kanan columna
vertebralis yaitu ginjal kiri setinggi iga 11 atau lumbar 2-3 dan ginjal kanan setinggi iga 12 atau
lumbar 3-4.Ginjal kanan lebih ke bawah karena ada desakan hepar dibagian superior ginjal
dextra.
3
Jarak kutub atas kedua ginjal adalah kurang lebih 7 cm. Jarak kutub bawah kedua ginjal
adalah sekitar 11 cm manakala jarak kutub bawah ke crista iliaca adalah 3 cm sampai 5 cm.1,2,3
Pembungkus Ginjal
Terdapat tiga pembungkus ginjal. Yang pertama adalah capsula fibrosa yang melekat
pada ginjal hanya menyelebungi ginjal kecuali gl. supra renalis. Sifat capsula fibrosa ini adalah
ia mudah dikupas. Yang kedua adalah capsula adiposa yang mengandung banyak lemak. Ia
membungkus ginjal dan supra renalis. Ketiga adalah fascia renalis yang terletak di luar capsula
fibrosa. Ia terdiri daripada dua lembar yaitu fascia prerenalis di bagian depan dan fascia
retrorenalis yang terletak di bagian belakang. Kedua fascia ini ke caudal tetap terpisah ke
cranial bersatu sehingga kantung ginjal terbuka ke bawah. Oleh karena itu sering terjadi
ascending infection. Ginjal dipertahankan pada tempatnya oleh fascia adipose sangat tipis
sehingga jaringan ikat yang menghubungkan capsula fibrosa dan capsula renalis kendor
sehingga ginjal turun di sebut nephroptosis.
Bagian-bagian Ginjal
Ginjal terdiri daripada cortex renis dan medulla renis.Cortex renis terdiri daripada
glomerulus dan pembuluh darah
4
Di glomerulus darah disaring menjadi filtrate kemudian disalurkan ke dalam medulla
saluran-saluran tersebut akan bermuara pada papilla renalis, ini dapat dilihat garis-garis dari
medulla yang disebut processus medullaris (Ferheini).
Di medulla renis terdapat bangunan papilla renis sesuai ujung ginjal yang berbentuk
pyramid (pyramid renalis). Saluran-saluran yang menembus papilla (ductuli papillares) Bellini
tempat tembusnya berupa ayakan juga disebut area cribriformis. Papilla renalis menonjol ke
dalam calyx minor.Di antara pyramis-pyramis terdapat columna renalis (Bertini), beberapa calyx
minor membentuk calyx major dan beberapa calyx mayor menjadi pyelum (pelvis renis)
kemudian menjadi ureter.2,3
Pendarahan Ginjal
Ginjal mendapat pendarahan dari A.renalis yaitu cabang dari Aorta abdominalis setinggi
verterbra lumbar 1-2 . A.renalis masuk ke dalam ginjal melalui hillus renalis dan bercabang 2
yang satu ke depan ginjal mengurus ginjal bagian depan dan lebih panjang. Satu lainnya ke
belakang ginjal, mengurus ginjal bagian belakang.
5
A. renalis depan dan belakang bertemu di lateral pada garis Broedel tempat pertempatnya
kurang lebih di belakang garis tengah ginjal. Pembedahan pada garis Broedel pendarahan
minimal. A.renalis bercabang lagi dan berjalan di antara lobus ginjal membentuk A.interlobaris.
Pada perbatasan cortex dan medulla bercabang menjadi A.arcuata mengeliling cortex dan
medulla sehingga disebut A.arciformis. A.arcuata mempercabangkan A.interlobularis berjalan
sampai tepi ginjal (cortex) lalu mempercabangkan vassa afferens.1,2
Pembuluh balik ginjal bermula dari V.stellatae bermuara ke V.arcuata terus ke
V.interlobaris muara lagi ke dalam V.renalis dan masuk ke dalam V.cava inferior.10,11
Ureter
Ureter terdiri daripada dua bagian yaitu pars abdominalis dan pars pelvina. Panjang
ureter adalah sekitar 25-30cm. Ureter adalah lanjutan pelvis renis, menuju distal dan bermuara
pada vesica urinaria. Terdapat tiga tempat penyempitan pada ureter pertama adalah uretero-
pelvic junction, tempat penyilangan ureter dengan vassa iliaca (flexura marginalis) dan muara
ureter ke dalam vesica urinaria. Ureter mendapat pensyarafan dari plexus hypogastrica inferior
melalui neuron-neuron simpatis.
Pars abdominalis ureteris jalannya pada wanita dan pria adalah sama. Topografi
ventralnya terdapat alat-alat seperti peritoneum, vassa colica dan vassa spermatica atau
ovarica. Pada ureter kanan terdapat pars desenden duodeni (atas), ileum (bawah dan tepi
lateral Vena cava inferior (medial). Ureter kiri tertutup colon sigmoideum dan mescolonnya
6
(dibelakang recessus intersigmoideus). Topografi dorsal disilang oleh dua alat yaitu M.psoas
dan N.genitofemoralis.
Pars pelvina ureteris jalannya tidak sama pada pada pria dan wanita. Pada pria ureter di
bagian depan atas terdapat glandula vesiculosa dan menyilang ductus deferens di sebelah
lateral untuk bermuara ke dalam vesica urinaria. Pada wanita adalah jalannya di daerah para
metrium yaitu lateral cervix uteri dan bagian atas vagina. Ia juga sejajar dan medial terhadap A.
uterina menyilang nadi di atasnya.
Vesica urinaria
Vesica urinaria atau kandung kemih berfungsi sebagai reservoir urine. Ia dilapisi oleh
lapisan otot yang kuat. Vesica urinaria teletak di belakang os pubis. Bentuknya seperti telur jika
penuh dan kalau kosong berbentuk limas. Bagian-bagian vesica urinaria adalah apex, corpus
dan fundus. Apex vesica urinaria dihubungkan ke cranial oleh urachus (sisa kantong allantois)
sampai ke umbilicus membentuk ligamentum vesico umbilicale mediale. Vesica urinaria tertutup
oleh peritoneum dan berbatasan dengan ileum dan colon sigmoideum. Dinding vesica urinaria
berbentuk segitiga. Pada sudut laterosuperior kiri dan kanan terdapat ureter dan pada sudut
inferior terdapat urethra.
Permukaan latero inferior berhubungan dengan M.obturator inferior di bagaian cranial dan
M.levator ani di bagian distal. Collum vesica urinaria berbatas dengan permukaan atas glandula
prostate. Ia difiksasi oleh ligamentum puboprostaticus pada pria dan ligamentum pubovesicale
pada wanita. Antara vesica urinaria dan rectum terdapat lekukan peritoneum disebut excavation
recto vesicalis. Antara dinding posterior vesica urinaria dan rectum terdapat vesicular seminalis.
Pada sudut laterosuperior kiri dan kanan terdapat ureter manakala sudut inferior terdapat
urethra.1,9
Pendarahan Vesica Urinaria
Vesica urinaria diperdarahi oleh Aa.Vesicales superior, Aa.vesicales inferior dan A.
vesiculodeferentialis. Aa. vesica superior adalah cabang dari A.umbilicalis bagian proximal
(bagian distal akan menjadi ligamentum umbilicalis lateralis), arteri ini akan memperdarahi
fundus dan beranastomosis dengan A.epigastrica inferior. Aa.vesicales inferior memperdarahi
bagian caudal dan lateral permukaan depan vesica urinaria dan juga memperdarahi glandula
prostate manakala A. vesiculodeferentialis adalah cabang dari A. iliaca interna yang
memperdarahi 1/3 permukaan posterior vesica urinaria juga memperdarahi glandula vesiculosa
7
dan ductus deferentialis.Pada wanita A. vesiculodeferentialis memperdarahi ovarium dan
vagina.
Persarafan vesica urinaria
Vesica urinaria mendapat persarafan dari cabang-cabang plexus hypogastricus inferior
yaitu dari serabut- serabut postganglioner simpatis gll. Para vertebra lumbar 1-2,serabut-
serabut preganglioner parasimpatis N.S2,3,4 melalui N. Splanichus dan plexus hypogastricus
inferior mencapai dinding vesica urinaria,serabut-serabut sensoris visceral afferent dan serabut-
serabut afferent mengikuti serabut simpatis pada plexus hypogastricus menuju medulla spinalis
lumbar 1-2.1,2,3
2. Organ-Organ Yang Mempengaruhi Pembentukan Urin
Secara histologis
Satu ginjal mengandung 1-4 juta nefron yang merupakan unit pembentuk urine. Setiap
nefron memiliki satu komponen vascular (kapilar) dan satu komponen tubular.1
1) Glomerulus, adalah gulungan kapiler yang dikelilingi kapsul epitel berdinding ganda
yang disebut kapsula Bowman. Glomerulus dan kapsul Bowman bersama-sama membentuk
sebuah korpuskel ginjal. Lapisan visceral kapsula Bowman adalah lapisan internal epithelium.
Sel-sel lapisan visceral dimodifikasi menjadi padosit (padosit : sel seperti kaki), yaitu sel-sel
epitel khusus di sekitar kapiler glomerular.
1. Lapisan parietal kapsula Bowman membentuk tepi luar korpuskel ginjal.
8
i. Pada kutub vascular korpuskel ginjal, arteriola afferen masuk ke glomerulus dan arteriola
efferent keluar dari glomerulus.
ii. Pada kutub urinarius korpuskel ginjal, glomerulus memfiltrasi aliran yang masuk ke dalam
tubulus kontortus proksimal.
2. Tubulus Kontortus Proksimal, panjangnya mencapai 15mm dan sangat berliku. Pada
permukaan yang menghadap lumen tubulus ini terdapat sel-sel epithelial kuboid yang kaya
akan mikrovilus (brush border) dan memperluas area permukaan lumen.
3. Ansa Henle. Tubulus kontortus proksimal mengarah ke tungkai desenden ansa Henle
yang masuk ke dalam medulla, membentuk lengkungan jepit yang tajam (lekukan), dan
membalik ke atas membentuk tungkai asenden ansa Henle.
9
4. Tubulus kontortus distal juga sangat berliku, panjangnya sekitar 5 mm dan
membentuk segmen terakhir nefron.
1. Di sepanjang jalurnya, tubulus ini bersentuhan dengan dinding arteriol aferen. Bagian
tubulus yang bersentuhan dengan arteriol mengandung sel-sel ermodifikasi yang disebut
macula densa. Macula densa berfungsi sebagai suatu kemoreseptor dan distimulasi oleh
penurunan ion natrium.
2. Dinding arteriol aferen yang bersebelahan dengan macula densa mengandung sel-sel otot
polos termodifikasi yang disebur sel jukstaglomerular. Sel ini distimulasi melalui penurunan
tekanan darah untuk memproduksi renin.
3. Macula densa, sel jukstaglomerular, dan sel mesangium saling bekerja sama untuk
membentuk apparatus jukstaglomerular yang penting dalam pengaturan tekanan darah.1
Collecting duct
5. Tubulus dan ductus pengumpul. Karena setiap tubulus pengumpul berdesenden di
korteks, maka tubulus tersebut akan mengalir ke sejumlah tubulus kontortus distal. Tubulus
pengumpul membentuk ductus pengumpul besar yang lurus. Ductus pengumpul membentuk
tuba yang lebih besar yang mengalirkan urine ke dalam khaliks minor. Khaliks minor bermuara
ke dalam pelvis ginjal melalui khaliks major. Dari pelvis ginjal, urine dialirkan ke ureter yang
mengarah ke vesica urinaria.1
2) Ureter
10
Secara mikroskopik ureter tersusun dari :
epitel transisional dengan sel-sel membulat pada kantung yang menyusut, sel-sel gepeng
pada kantung yang melebar.
Lamina propia, yang berisi jaringan ikat dan pembuluh,
Otot polos : longitudinal (dalam), sirkular (tengah), longitudinal (luar)1,4
3) Vesica Urinaria
Vesika urinaria ini ditopang dalam rongga pelvis dengan lipatan-lipatan peritoneum dan
kondensasi fasia.
Dinding vesica urinaria terdiri dari 4 lapisan:
1. Serosa, adalah lapisan terluar. Lapisan ini merupakan perpanjangan lapisan peritoneal
rongga abdominopelvis dan hanya ada di bagian atas pelvis.
2. Otot detrusor, adalah lapisan tengah. lapisan ini tersusun dari berkas-berkas otot polos
yang satu sama lain saling membentuk sudut. Ini untuk emastikan bahwa selama urinasim
vesika urinaria akan berkontraksi dengan serempak ke segala arah.
3. Submukosa, adalah lapisan jaringan ikat yang terletak di bawah mukosa dan
menghubungan dngan muskularis.
11
4. Mukosa adalah lapisan terdalam, lapisan ini merupakan lapisan epitel yang tersusun dari
epithelium transisional. Pada vesika urinaria yang rileks, mukosa membentuk ruga (lipatan-
lipatan), yang akan memipih dan mengembang saat urine berakumulasi dalam vesika
urinaria.1,4
4) Urethra
Mengalirkan urine dari vesika urinaria ke bagian exterior tubuh.1,2
12
Pada laki-laki, uretra membawa cairan semen dan urine, tetapi tidak dalam waktu yang
bersamaan. Uretra laki-laki panjangnya mencapai 20 cm dan melalui kelenjar prostat dan penis.
Uretra pars prostatika, dikelilingi oleh kelenjar prostat.
Uretrai
Urethra secara mikroskopik terdiri dari 3
lapisan:
Lapisan Mukosa, lapisan ini berisi epitel
transisional sampai berlapis gepeng.
Lapisan Muskularis, merupakan lapisan otot polos
yaitu m. sphincter urethra
Lapisan Adventitia.4
Mekanisme Sistem Urinaria
a) Pembentukan urin
13
Secara garis besar terdapat 3 proses utama yang terjadi di ginjal yakni :
1. Proses Filtrasi
Merupakan “proses perpindahan cairan dan zat terlarut dari kapiler glomerolus, dalam
gradient tekanan tertentu ke dalam kapsula bowman.”1,5
Adapun mekanisme kerja filtrasi di glomerular :
a) Tekanan hidrostatik glomerular mendorong cairan dan zat terlarut keluar dari darah dan
masuk ke dalam ruang kapsula bowman\
b) Tekanan yang berlawanan dengan tek.hidrostatik glomerular yaitu:
Tekanan hidrostatik dari kapsula bowman ( menarik cairan ke glomerular)
Tekanan onkotik yakni tekanan osmotik yang di hasilkan oleh protein plasma
c) Tekanan filtrasi efektif yaitu selisih tekanan antara tekanan hidrostastik glomerular
dengan tekanan yang melawannya.
Komposisi hasil filtrasi glomerular antara lain :
14
a) Air dan zar terlarut dengan berat molekul rendah (glukosa,Na,Cl,K,P,urea,as.urat,dan
kreatinin).
b) Sejumlah kecil albumin plasma.
c) Sel darah merah dan protein tidak di filtrasi.
2. Proses reabsorbsi
Merupakan suatu proses penyerapan kembali bahan- bahan yang masih di butuhkan,di
tubulus ginjal.Sebagian besar filtrat (99%) secara selektif di serap melalui proses tertentu.1,3
Adapun mekanisme yang dikenal dalam proses reabsorbsi di kenal dengan sistem counter
current
System counter current merupakan suatu system yang terdiri dari 2 pembuluh yang sejajar
dan berdekatan dengan arah aliran yang berlawanan. Di bagi menjadi dua bagian menjadi :
1. counter current multiplier : terjadi di ansa henle,air akan keluar dari ansa henle,sehingga
terjadi pemekatan urin.
2. counter current exchanger : terjadi di vasa recta,dimana sangat membrannya permiabel
terhadap bahan tertentu dan air.6,7
Adapun zat yang di reabsorbsi adalah :
1. Ion Natrium,ion clor dan ion negative lainnya
2. glukosa, fruktosa, dan asam amino
3. air dan urea
4. ion organik lain seperti kalsium , fosfat dan sulfat dan ion organic lain melalui transport
aktif.5,6
3. Proses eksresi
15
Merupakan proses aktif yang memindahkan zat keluar dari darah menuju cairan tubular
untuk kemudian di keluarkan dalam urin.1
Adapun zat yang di ekskresi :
1. zat seperti ion hydrogen,kalium dan ammonium,produk hasil metabolic,kreatinin,serta obat-
obat tertentu secara aktif di sekresi dalam tubulus
2. sekresi ion hydrogen dan ammonium membantu dalam pengaturan pH plasma dan
keseimbangan asam basa plasma
b) Pengeluaran urin
Urin yang di hasilkan dari proses- proses di atas akan di keluarkan melalui ureter yang
merupakan perpanjangan tubular berpasangan dan berotot dari ginjal serta memiliki aktivitas
peristaltic,dimana gelombang peristaltisnya dapat mengalirkan urin,selanjutnya urin di alirkan
ke kandung kemih sebagai container penyimpan urin yang letaknya berbeda antara laki –
laki dan perempuan serta mempunyai otot detrusor yang berkotraksi ketika ingin
berkemih .Beralih dari kandung kemih urin akan masuk ke dalam uretra dimana urin akan di
eskresikan lewat orifisium uretra eksterna.
Urinasi ( berkemih ) bergantung pada inervasi parasimpatis dan simpatis juga impuls
saraf volunter,dan memerlukan kontraksi aktif otot detrusor,bagian dari otot ini mengelilingi
jalan keluar uretra berfungsi sebagai sfingter uretra internal yang menjaga saluran terututup
dan sfinger uretra eksternal yang terbentuk dari serabut otot rangka dari otot perineal
transversa yang berada dibawah kendali volunter.1,5,6
Reflex berkemih terjadi saat peregangan kandung kemih sampai 300ml -400ml urin
akan menstimulasi reseptor peregang pada dinding kandung kemih,sebagai berikut:
16
Vesiva urinaria mengembang
Komposisi urin
Urin terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa metabolisme (seperti urea), garam
terlarut, dan materi organik. Cairan dan materi pembentuk urin berasal dari darah atau cairan
interstisial. Komposisi urin berubah sepanjang proses reabsorpsi ketika molekul yang penting
bagi tubuh, misal glukosa, diserap kembali ke dalam tubuh melalui molekul pembawa. Cairan
yang tersisa mengandung urea dalam kadar yang tinggi dan berbagai senyawa yang berlebih
atau berpotensi racun yang akan dibuang keluar tubuh. Materi yang terkandung di dalam urin
dapat diketahui melalui urinalisis.6
Sifat bagi urin:
1. Volume:bagi dewasa yang normal=600-2500ml
Volume ini tergantung pada intake air, temperature linkungan, makanan atau diet
serta keadaan mental dan fisik.
2. Berat jenis:1.003-1.030
3. pH:4,7-8.0. Rata-rata:kurang 6.0
4. Warna urin: kuning muda
17
Kontaksi otot detrusor Relaksasi sfingter uretra ext.
Reseptor regang dinding vesica urinaria
Impuls pada medulla spinalis ke otak
MIKSI
Relaksasi sfingter uretra int.
5. Bau:khas megikut pengaruh dari makanan
6. Kejernihan:normal jernih karena mengandung fosfat.
Komposisi urin yang normal mengandung urea, kreatinin dan keratin,amoniak dan garan
ammonium, asam urat,asam amino, allantoin, klorida, sulfat, fosfat, oksalat, mineral, vitamin,
hormone dan enzim.
Eksresi urea adalah sebanding dengan intake protein.eksresi urea meningkat pada
diabetes mellitus,demam,hiperaktifitas kelenjar adrenal. Manakala eksresi urea akan menurun
pada penyakit hati (terutama stadium akhir), asidosis. Eksresi kreatinin tidak di pengaruhioleh
diet. Kreatinin dalam urin anak-anak lebih banyak berbanding urin orang dewasa. Kreatinuria
dapat ditemukan pada starvation, gangguan metabolism karbohidrat, hipertiroidi, miopati dan
infeksi.Manakala keratin menurun pada hipotiroidi.1
Amoniak dalam urin adalah dalam kuantiti yang sangat sedikit. Pada renal asidosis
produksi amoniak akan menurun. Manakala pada asidosis(ketosis) produksi amoniak akan
meningkat. Asam urat merupakan hasil akhir metabolism bagi purin. Purin dapat berasal dari
makanan atau pemecahan sel.
Kuantiti asam amino adalah:
1. Dewasa :150-200 asam amino normal(urin 24 jam)
2. Bayi :3 mg asam amino/pon BB
3. Aterm :6 mg asam amino/kg BB, menurun sampai umur 6 bulan (2 mg/kg BB)
dan menetap semasa kanak-kanak.
4. Bayi premature :eksresi asam amino 10x bayi aterm
Eksresi fosfat dipengaruhi oleh protein dalam makanan,sebagian berasal dari fosfat sel.
Eksresi fosfat meningkat pada osteomalacia(penyakit tulang), renal tubular rickets dan
hiperparatiroidisme. Manakala fosfat menurun pada penyakit ginjal, penyakit infeksi serta
hipoparatiroidi. Oksalat dalam urin adalah dalam kuantiti yang rendah dan akan meningkat pada
primary hyperoxaluria. Dapat membentuk batu oksalat dalam saluran kencing. Eksresinya
sedikit. Meningkat pada intake vitamin c dosis tinggi.
Eksresi Na tergantung intake NaCl makanan dan keperluan tubuh akan Na. eksresi K
meningkat pada intake K yang meningkat, katabolisme jaringan yang meningkat dan gangguan
18
keseimbangan asam dan basa. Efek Na dan K dipengaruhi oleh hormone cortex adrenal. Ca
dan Mg dibuang terutama lewat usus.dalam urin relative sangat rendah. Vitamin, hormone dan
enzim dapat ditemui dalam urin jumlahnya yang sangat sedikit. Ini penting untuk diagnosis
klinik.1,8
DAFTAR PUSTAKA:
19
1. K Indriani Sumadikarya, dkk. Traktus urogenitalis. Jakarta : Ukrida, 2011
2. Sloane. Sistim urinaria, anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta : Erlangga, 2004
3. S Richard Snell. Anatomi klinik. Jakarta : EGC, 2006
4. Kartawiguna Elna. Penuntun Praktikum kumpulan foto mikroskopik histologi. Jakarta :
Trisakti, 2007
5. Sherwood Lauralee. Fisiolog manusia dari sel ke sistem. Jakarta : EGC, 2011
6. Ganong, F William. Fisiologi kedokteran. Jakarta : EGC, 2003
7. Guyton dan Hall. Medical physiology. Jakarta : EGC, 2005
8. Buku Panduan Keterampilan Medik, Pemeriksaan fisik ginjal. Jakarta : Ukrida 2009
9. Taslim, Arnaldi. Kesehatan ginjal. Diunduh dari http://www.sekbertal.org/index2.php?
option=com_content&do_pdf=1&id=1901, 24 September 2011
10. Virgiawa, Daril. Mekanisme dasar ginjal. Diunduh dari
http://www.darryltanod.blogspot.com/2008/04/mekanisme-proses-dasar-ginjal-darryl.html,
25 September 2011
11. Sidenreng. Artikel kedokteran,ginjal,saluran kemih,3 July 2008. Diunduh dari
http://www.sidenreng.com/?p=59&cpage=1
20