PBL Blok 10

25
Mekanisme dan Fungsi Ginjal McGirt Lamberth Robert Uniplaita 102011088 Universitas Kristen Krida Wacana Fakultas Kedokteran Jln. Arjuna Utara No. 6 Jakarta 11510 PENDAHULUAN Fungsi utama ginjal adalah mengeluarkan sisa hasil ekskresi dari tubuh. Bagian dari ginjal yang berfungsi untuk menyaring zat-zat tesebut disebut dengan unit kerja ginjal atau lebih lazim disebut dengan nefron. Nefron terdiri dari glomerulus, tubulus kontortus proksimal, ansa henle pars desendens, ansa henle pars asendens, tubulus kontortus distal, dan duktus koligentes. Glomerulus sendiri terdapat pada korteks ginjal, sedangkan bagian lainnya mungkin ditemukan baik pada korteks ginjal maupun pada medula ginjal. Hasil saringan tersebut akan dialirkan kedalam kalix minor, kalik mayor lalu ke dalam pelvis renalis. Nefron sendiri dibagi menjadi dua yaitu nefron panjang atau yokstamedular dan nefron pendek yang disebut dengan nefron korteks. Unit fungsional pertama yang akan dibahas adalah korpuskel dari ginjal. Korpuskel ginjal dapat menjadi dua bagian utama yaitu glomerulus dan kapsula bowman’s. Gromerulus 1

description

10

Transcript of PBL Blok 10

Mekanisme dan Fungsi GinjalMcGirt Lamberth Robert Uniplaita102011088

Universitas Kristen Krida Wacana Fakultas KedokteranJln. Arjuna Utara No. 6 Jakarta 11510

PENDAHULUANFungsi utama ginjal adalah mengeluarkan sisa hasil ekskresi dari tubuh. Bagian dari ginjal yang berfungsi untuk menyaring zat-zat tesebut disebut dengan unit kerja ginjal atau lebih lazim disebut dengan nefron. Nefron terdiri dari glomerulus, tubulus kontortus proksimal, ansa henle pars desendens, ansa henle pars asendens, tubulus kontortus distal, dan duktus koligentes. Glomerulus sendiri terdapat pada korteks ginjal, sedangkan bagian lainnya mungkin ditemukan baik pada korteks ginjal maupun pada medula ginjal. Hasil saringan tersebut akan dialirkan kedalam kalix minor, kalik mayor lalu ke dalam pelvis renalis. Nefron sendiri dibagi menjadi dua yaitu nefron panjang atau yokstamedular dan nefron pendek yang disebut dengan nefron korteks. Unit fungsional pertama yang akan dibahas adalah korpuskel dari ginjal. Korpuskel ginjal dapat menjadi dua bagian utama yaitu glomerulus dan kapsula bowmans. Gromerulus merupakan suatu anyaman dari kapiler darah yang disebut dengan kapiler fenestra. Kapiler tersebut memiliki banyak lubang yang mungkin dilewati oleh berbagai zat yang akan difiltrasi. Pada glomerulus terdapat dua pintu yaitu arteriol afferen yang berfungsi sebagai tempat masuknya darah dan arteriol eferen yang berfungsi sebagai tempat keluarnya darah.

A. Stuktur Makroskopis dan Mikroskopis

Ginjal Struktur Makroskopis

Letak ginjal terletak sebelah kiri / kanan columna vertebralis:1. ki. : iga 11/ L 2-32. ka.: iga 12/ L 3-43. Jarak kutub atas kedua ginjal: 7 cm4. Jarak kutub bawah kedua ginjal: 11 cm5. Jarak kutub bawah ke crista iliaca: 3-5 cm Pembungkus Ginjal :1. Capsula fibrosa melekat pada ginjal,hanya menyelubungi ginjal (gl. supra renalis tidak) mudah dikupas2. Capsula adiposa mengandung banyak lemak membungkus ginjal dan gl.supra renalis depan : tipis belakang : tebal3. Fascia renalis : letak : di luar capsula fibrosa terdiri 2 lembar : - depan : f. Prerenalis- belakang : f. retro renalis kedua lembar f. renalis ke caudal tetap terpisah, ke cranial bersatu, sehingga kantong ginjal terbuka ke bawah. oleh karena itu sering terjadi: ascending infection

Gambar 1: Struktur Anatomi Ginjal

Bagian-Bagian Ginjal :1. Cortex Renis Terdiri dari : - Glomerolus-Pembuluh darahDi glomerulus darah disaring menjadi filtrat, kemudian disalurkan ke dalam medulla, saluran- saluran tsb. akan bermuara pada papilla renalis terdapat garis- garis dari medulla: processus medullaris ( FERHEINI )2. Medulla RenisPapilla renalis sesuai ujung ginjal yang berbentuk = pyramid renalis (malphigi)Saluran-saluran yang menembus papilla = ductuli papillares ( Bellini), tempat tembusnya berupa ayakan = area cribriformis Papilla renalis menonjol ke dalam calix minor dan di antara pyramis-pyramis terdapat columna renalis (Bertini). Beberapa calyx minor ( 2 4 ) membentuk calyx major dan beberapa calyx major menjadi pyelum = pelvis renis, kemudian menjadi ureter ruangan tempat calyx = hillus renalis.1 Pendarahan Ginjal A. renalis merupakan cabang dari Aorta abdominalis setinggi vert. L I-II A. renalis kanan > panjang A. renalis kiri, karena harus menyilang V. cava inferior di belakangnya. A. renalis masuk ke dalam ginjal melalui hillus renalis dan bercabang 2: satu ke depan ginjal, mengurus ginjal bagian depan dan lebih panjang satu lainnya ke belakang ginjal, mengurus ginjal bagian belakang ginjal A. renalis depan & belakang bertemu di lateral, pada garis Broedel, tempat pertemuannya di belakang grs. tengah ginjal. Pembedahan pada garis Broedel, perdarahan minimal. bercabang lagi & berjalan di antara lobus ginjal = A. interlobaris A. Interlobaris pada perbatasan cortex & medula bercabang menjadi A. arcuata, mengelilingi cortex & medulla, sehingga disebut A. arciformis. A. arcuata mempercabangkan : A. interlobularis berjalan sp. tepi ginjal (cortex), mpercabangkan: Vassa afferens : glomerolus Dalam glomerolus mbtk. anyaman / pembuluh kapiler,sbg. vassa efferens anyaman rambut = tubuli contorti.

Pembuluh Balik Ginjal Pembuluh balik ginjal mengikuti nadinya mulai dari permukaan ginjal sebagai kapiler berkumpul dalam V. interlobularis = Vv stellatae ( Verheyeni ). Dari V. Interlobulari akan berlanjut menuju ke V. Arcuata dan akan berlanjut ke V. interlobaris setelah itu menuju ke bagian hilus dari ginjal yaitu V. renalis dan akan kembali ke V. cava inferior. 1

Vesica UrinariaVesica urinaria sering disebut juga sebagai bladder = kandung kemih Fungsinya sebagai sebagai reservoir urine (200 - 400 cc) Dinding terdiri dari lapisan otot yang kuat. Letak vesica urinariatergantu pada terisi atau kosong. V.U. kosong : seluruhnya terletak dalam rongga panggul,di belakang os pubis V.U. terisi : bagian V.U. terletak di regio hypogastric Anak- anak : terletak diatas PAP dan berbatasan dengan dinding perut, setelah dewasa rongga panggul membesar, V.U. masuk rongga panggul. 1Lapisan otot pada Vesika Urinaria ada 3 yang saling menutupi satu sama lainnya. M. Detrusor : Terdapat pada lapisan dalam dan yang berfungsi untuk mengeluarkan isi dari vesika urinaria. M. Trigonal : Terdapat dalam segitiga Liutaudi (yang terletak di fundus Vesica Urinaria) dan ikut membentuk Uvula. Otot ini berfungsi untuk membuka Orificium urethra interna. M. Sphincter vesica : Yang berfungsi untuk menahan urine keluar dari Vesica Urinaria.

Gambar 2: Vesica Urinaria (kandung kemih)

Struktur MikroskopisFungsi utama ginjal adalah mengeluarkan sisa hasil ekskresi dari tubuh. Bagian dari ginjal yang berfungsi untuk menyaring zat-zat tesebut disebut dengan unit kerja ginjal atau lebih lazim disebut dengan nefron. Nefron terdiri dari glomerulus, tubulus kontortus proksimal, ansa henle pars desendens, ansa henle pars asendens, tubulus kontortus distal, dan duktus koligentes. Glomerulus sendiri terdapat pada korteks ginjal, sedangkan bagian lainnya mungkin ditemukan baik pada korteks ginjal maupun pada medula ginjal. Hasil saringan tersebut akan dialirkan kedalam kalix minor, kalik mayor lalu ke dalam pelvis renalis. Nefron sendiri dibagi menjadi dua yaitu nefron panjang atau yokstamedular dan nefron pendek yang disebut dengan nefron korteks. Pembagian tersebut apabila dilihat pada panjang dari ansa henle, sedangkan menurut tempatnya dibagi menjadi 2 yaitu kapsular atau superfisial dan korteks tengah. Pada bagian korteks sendiri terdapat berkas dari medula yang menjulur ke darah korteks yang disebut dengan medulary ray.2

Unit fungsional pertama yang akan dibahas adalah korpuskel dari ginjal. Korpuskel ginjal dapat menjadi dua bagian utama yaitu glomerulus dan kapsula bowmans. Gromerulus merupakan suatu anyaman dari kapiler darah yang disebut dengan kapiler fenestra. Kapiler tersebut memiliki banyak lubang yang mungkin dilewati oleh berbagai zat yang akan difiltrasi. Pada glomerulus terdapat dua pintu yaitu arteriol afferen yang berfungsi sebagai tempat masuknya darah dan arteriol eferen yang berfungsi sebagai tempat keluarnya darah.3Cairan yang keluar dari bagian ini akan dikeluarkan ke jaringan intersitial dan akan disaring oleh capsula bowmans. Kapsula tersebut terdiri dari dua lapisan yaitu lapis pariental dan lapis viseral. Kedua lapis ini yang merupakan fungsi utama untuk melakukan filtrasi. Lapis pariental bekerja sebagai filtrat kedua. Filtrat pertama berasal dari lapis viseral. Lapis viseral ini terdiri dari sel-sel podosit. Percabangan kaki-kaki dari sel podosit ini yang berfungsi sebagai sarigan dari darah yang utama.Dalam fungsi sebgagai pengaturan dari kepekatan urin, diperlukan suatu sistem umpan balik. Yang berperan dalam sistem ini adalah makula densa, dan sel juxta glomerular. Sel makula densa terdapat pada tubulus kontortus distal yang berbatasan dengan percabangan tempat keluar dan masuk pembuluh darah ke arah glomerulus. Makula densa merupakan deferensiasi dari sel epitel yang berfungsi sebgai reseptor. Sel tersebut berfungsi sebagai reseptor terhadap NaCl yang akan dibahas berikutnya. Reseptor ini akan bekerja sama dengan sel juxtaglomerular untuk mengatur kontriksi dari arteriol, baik aferen maupun eferen. Sel juxtaglomerular sendiri terdapat antara perbatasan glomerulus dengan arteriol, sedangkan makula densa terdapat pada perbatasan tubulus kontortus distal dengan glomerulus. Kedua sel ini berfungsi pada sistem RAA.2,3Setelah melalui korpuskel, cairan hasil filtrasi akan direabsorbsi pada saluran atau yang lebih sering disebut sebagai duktus. Seperti yang telah disebutkan diatas, duktus tersebut dibagi menjadi beberapa macam. Yang pertama akan dibahas adalah duktus kontortus proksimal, duktus ini dilapisi oleh sel kuboid rendah dengan grranula asidofil. Pada duktus ini inti sel berjarak berjauhan, dengan lumen yang tidak jelas. Ketidakjelasan lumen ini karena sel epitel tersebut memiliki brush border. Gambar dari tubulus kontortus proksimal dapat dilihat pada gambar disamping. Setelah melewati tubulus kontrortus proksimal, cairan filtrat akan melewati ansa henle. Ansa henle sendiri dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu tubulus rektus prosimal yang mirip dengan tubulus kontortus proksimal, segmen tipis dari ansa henle bentuknya sangat mirip dengan kapiler darah, sedangkan tubulus rektus distal atau sering disebut dengan segmen tebal ansa henle acendens strutur histologinya sangat mirip dengan tubulus kontortus distal. Gambar disamping ini merupakan gambaran dari ansa henle pada segemn tipisnya.

Setelah melalui semua itu, cairan filtrat akan melalui tubulus kontortus distal. Tubulus kontortus distal memiliki ciri-ciri sebagai berikut: berepitel kuboid rendah, bersifat basofil, inti sel berdekatan. Selain dari ciri utama tesebut, perbedaannya dengan tubulus kontortus proksimal adalah tidak terdapatnya brush border yang mengakibatkan lumennya tampak jelas.Tubulus koligentes merupakan lanjutan dari saluran yang telah disebutkan diatas. Duktuts atau tubulus koligentes memiliki banyak kemiripan dengan saluran sebelum dan sesudahnya. Dibandingkan dengan saluran sebelumnya epitelnya hanya sedikit bertamabah tinggi menjadi epitel kuboid hanya saja yang menjadi pembedanya adalah terdapatnya batas yang jelas antara setiap sel,yang tidak dimiliki pada tubulus kontortus distal. Perbedaan dengan duktus papilaris yang menjadi lanjutannya adalah hanya terdapat pada epitelnya, pada duktus papilaris epitelnya yang berbentuk koboid tinggi sampai denan epitel toraks. Duktus papilaris terdapat dalam papila renalis yang berhubungan langsung dengan kaliks minor. Gambar di bawah ini merupakan gambar duktus koligentes (kiri) dengan duktus papilaris (kanan).

Vesika urinaria merupakan tempat penampungan dari urin. Epitel pada vesika ini merupakan sel payung yang akan berbentuk pipih apabila tertekan oleh tekanan urin yang tinggi. Epitel berbentuk payung ini sebenarnya merupakan epitel transisional yang terlihat seperti sel tersebut. Seperti pada uretra tunika muskularisnya teridiri dari tiga lapis otot yaitu, otot longitudinal, sirkular, dan longitudinal. Dan yang penting juga diperhatikan adalah adanya tunika adventisisa yang berbentuk jaringan fibroelastika.2,3,4

Gambar 3: Struktur Mikro Vesica Urinaria

B. Fungsi Ginjal1. Ginjal mempunyai fungsi spesifik yang bertujuan untuk mempertahankan cairan ekstrasel (CES) yang konstan. Mempertahankan keseimbangan air seluruh tubuh, mempertahankan volume plasma yang tepat melalui pengaturan tekanan ekskresi garam dan air, dan pengaturan tekanan darah jangka panjang. Mengatur umlah dan kadar berbagai ion dalam CES, seperti ion Na+, Cl-, K+, HCO3-, Ca2+, Mg2+, SO42-, PO43-, dan H+ yang mengatur osmolalitas cairan tubuh. Membantu mempertahankan imbangan asam-basa dengan mengatur kadar ion H+ dan HCO3-. Membuang hasil akhir dari proses metabolisme seperti: ureum, kreatinin, dan asam urat yang bila kadarnya meningkat di dalam tubuh dapat bersifat toksik.2. Mengsekresikan berbagai senyawa asing seperti obat, pestisida, toksin, dan berbagai zat eksogen yang masuk kedalam tubuh.3. Menghasilkan beberapa senyawa khusus seperti: Eritropoietin: hormon perangsang kecepatan pembentukan, pemarangan dan penglepasan eritrosit. Renin: enzim proteolitik yang berperan dalam pengaturan volume CES dan tekanan darah. Kalikrein: enzim protelitik dalam pembentukan kinin, suatu vasodilator. Ada beberapa macam prostaglandin dan tromboksan: derivat asam lemak yang bekerja sebagai hormon lokal. Prostaglandin E2 dan I1 di ginjal menimbulkan vasodilatasi, meningkatnya ereksi garam dan air dan merangsang pelepasan renin. Tromboksan bersifat vasokonstriktor.4. Melakukan fungsi metabolik khusus: Mengubah vitamin D inaktif menjadi bentuk aktif (1,25-dihidroksi-D3), suatu hormon yang merangsang absopsi kalsium di usus. Sintesis amonia dari asam amino untuk pengaturan imbangan asam-basa. Sintesis glukosa dari sumber non-glukosa (glukoneogenesis) saat puasa berkepanjangan. Menghancurkan/menginaktivasi berbagai hormon seperti: angiotensin II, glukosa, insulin dan hormon paratiroid.5

C. Mekanisme GinjalDalam proses pembuatan urin terdapat tiga proses utama yaitu filtrasi, reabsorbsi dan sekresi dari ginjal. Jumlah urin yang terbentuk dari ketiga proses tersebut berjumlah sekitar 1500ml perhari. Jumlah urin ini ditentukan dengan jumlah ketiga proses tersebut dimana jumlah urin sama dengan jumlah filtrasi dikurangi dengan jumlah reabsorbsi dan ditambahkan dengan jumlah sekresi dari ginjal. Oleh karena ketiga kegiatan yang dilakukan ginjal diatas dapat disimpulkan bahwa pengaturan yang dilakukan oleh ginjal dapat dilakukan dalam proses sekresi, filtrasi maupun pada proses reabsorbsi dari ginjal tersebut.61. Filtrasi GinjalProses filtrasi dari ginjal dilakukan pada daerah korpuskel ginjal yang dimana banyak terdapat pembuluh darah pada daerah tersebut. Kapiler darah yang berupa kapiler fenestra yang tertutupi oleh kaki kaki pedikel pososit ini berfungsi seperti saringan yang dapat melewatkan benda berukuran dibawah 8 nano meter. Ukuran yang kecil ini tidak memungkinkan bagi protein, enzim dan zat yang besar untuk melewatinya. Selain daripada itu, sawar ini juga memiliki muatan negatif, sehingga zat-zat yang memiliki muatan negatif akan sangat sulit untuk melewati sawar ini. Hal ini terbukti pada protein albumin yang memiliki ukuran lebih kecil dari 8 nanometer dan bermuatan negatif. Albumin ini tidak dapat melewati sawar ginjal dengan alasan bahwa molekul tersebut merupakan suatu molekul negatif yang saling tolak-menolak dengan sawar dari ginjal tesebut. Oleh karena itu dapat disimpukkan bahwa kemampuan filtrasi zat terlarut berbanding terbealik dengan ukurannya tetapi tidak berlaku pada molekul yang bermuatan. Dengan pembahasan yang telah dilakukan diatas dapat juga ditarik kesimpulan bahwa dalam filtrat tidak diketemukan protein dan lemak, karena lemak biasanya berikatan dengan protein yang terdapat dalam plasma.GFR atau laju aliran tubulus merupakan banyaknya plasma yang melewati membran tubulus dalam satu menit. Pada orang dewasa normal, jumlahnya sekitar 125mL/menit. Laju filtrasi gromelurus ini ditentukan dengan kesimbangan osmotik dan onkotik antara plasma dengan di kapsula bowman dan juga faktor filtrasi dari zat tersebut. Hal yang mempengaruhi kecepatan berikutnya adalah tekanan hidrostatik dari kapiler dan gromelurus. Dimana peningkatan tekanan hidrostatik dari kapiler akan meningkatkan GFR sedangkan peningkatan tekanan hidrostatik dari glomerulus akan menurunkan GFR. Hal berikutnya yang berpengaruh adalah konsentrasi protein plasma yang bersifat higroskopis atau menarik air yang disebut sebagai tekanan onkotik. Karena dalam glomerulus tidak terdapat protein yang berarti maka tekanan onkotik glomerulus pada orang normal dianggap sama dengan nol. Sedangkan tekanan onkotik pada kapiler awal dibandingkan dengan kapiler akhir akan terus menigkat karena banyak air yang sudah keluar dan hal inilah yang menyebabkan tidak semua plasma dapat keluar dari kapiler ke dalam glomerulus. Hal ini dapat diartikan bahwa kontriksi dari arteriol aferen akan menurunkan GFR, sedangkan kontriksi dari arteriol eferen memiliki 2 sifat yaitu menurunkan dan menaikan GFR. Pada kontriksi arteriol eferen awal akan meningkatkan GFR, sedangkan pada kontriksi arteriol akhir akan menurunkan GFR itu sendiri.Kontrol umpan balik yang berfungsi untuk mengatur kerja dari filtrasi ginjal adalah renin dan angiotensin. Prosesnya adalah sebagai berikut, apabila tekanan arteri menurun maka akan menyebabkan tekanan hidrostatik glomerulus ikut turun dan akan serta merta menurunkan GFR. Penurunan zat yang difiltrasi akan juga menurunkan jumlah nacl yang terdeteksi oleh makula densa. Apabila hal ini terjadi maka akan menurunkan tahanan dari arterol aferen, selain daripada itu, penurunan ini juga akan menyebabkan peningkatan renin yang akan menghasilkan suatu hormon angiotensin II. Hormon ini dan penurunan tahanan dari arteriol aferen akan menjadi suatu umpan balik yang akan menaikkan tekanan hidrostatik dari glomerulus. Peningkatan ini juga akan meningkatkan reabsorbsi nacl dan akan kembali ke keadaan homeostatis.

2. Reabsorbsi GinjalPembentukan urin yang berikutnya akan melalui proses reabsorbsi dan sekresi di sepanjang berbagai bagian dari nefron. Setiap bagian dari nefron mulai dari tubulus kontortus proksimal, ansa henle, tubulus kontortus distal, dan tubulus koligents mempunyai sifat dan cara kerja reabsorbsi dan sekresi urin yang berbeda. Proses transpor dari berbagai zat tersebut dapat dilakukan dengan transpor aktif primer, transpor aktif sekunder maupun dengan transpor pasif. Transpor aktif primer berarti transpor tersebut melalui membran tubulus ke dalam sel dengan langsung menggunakan ATP, misalnya natrium-kalium ATPase, hidrogen ATPase, hidogen kalium ATPase, dan kalsium ATPase. Sedangkan pada transpor aktif sekunder, dua atau lebih zat berinteraksi dengan suatu protein membran spesifik dan ditranspor bersama melewati membran, contoh yang paling umum adalah transpor dari glukosa. Untuk transpor aktif sendiri selalu memiliki batas kecepatan yang disebut sebagai transpor maksimum. Keterbatasan ini disebabkan oleh kejenuhan dari sistem transpor spesifik yang dilibatkan apabla jumlah zat terlarut yang dikirim ke tubulus melebihi kapasitas protein pengangkut dan enzim-enzim spesifik yang terlibat dalam proses transport. Pada transport pasif yang paling banyak terjadi adalah pada reabsorbsi air yang melalui osmosis terutama menyertai reabsorpsi natrium. Selain dari pada air reabsorbsi dari klorida, ureum dan zat-zat terlarut lainnya melalui difusi pasif.5,6Bagian pertama dalam proses reabsorbsi dan sekresi adalah tubulus proksimal. Secara normal, sekitar 65 persen dari muatan natrium dan air yang difiltrasi dan nilai presenntase yang sedikit lebih renadah dari klorida akan direabsorbsi oleh tubulus proskimal sebelum filtrat mencapai ansa Henle peresentase ini dapat menigkat atau menurun dalam berbagai kondisi fisiologis. Pada tubulus proskimal zat zat yang terutama direabsorbsi adalah natrium, clorida, air, glukosa, asam amino dan ion bikarbonat. Dan zat yang terutama disekresi adalah ion hidrogen, asam organik, dan beberapa jenis basa. Pada pertengahan pertama dari tubulus proksimal transpor natrium sebagaian besar diikuti oleh transport dari glukosa ataupun asam amino, sedangkan untuk paruh berikutnya karena konsentrasi dari clorida lebih tinggi lagi, maka transport dari natrium akan lebih bersamaan dengan ion clorida. Transport imbangan dari natrium adalah dengan hidrogen yang pada tubulus ginnjal berreaksi dengan ion bikarbonat dan akan menjadi carbondioksida dan air. Dan hal yang juga penting adalah pada tubulus prosimal terdapat proses sekresi dari asam dan basa organik yang berfungsi untuk mengeluarkan obat-obatan atau toksin yang potensial berbahaya melalui sel-sel tubulus ke dalam tubulus dan dapat dengan cepat dibersihkan dari darah.Ansa henle terdiri dari tiga segmen fungsional yang berbeda yaitu segmen tipis desenden, segmen tipis asenden dan segmen tebal asenden ansa henle. Bagian tebal dari segmen tipis ansa henle sangat permeable terhadap air dan cukup permeabl terhadap sebgaian besar zat terlarut tetapi hanya memiliki beberapa mitokondria dan terjadi reabsorbsi aktif yang sedikit atau bahkan tidak terjadi reabsorbsi aktif. Segmen tebal asenden ansa henle mereansornsi sekitar 25% natrium, klorida dan kalium yang terfiltrasi serta sejumlah besar kalsium, bikarbinat dan magnesium. Segmen ini juga menyekresikan ion hidrogen ke dalam lumen tubulus. Dan disini dapat dijelaskan bahwa pada bagian segmen tipis desendens dari ansa henle sangat permeable terhadap air, sendangkan pada bagian acendensnya tidak lagi permeable terhadap air tertapi banyak terdapat transport aktif keluar untuk natrium. Keadaan ini yang menyebabkan tetap tingginya osmilaritas cairan intersitial yang terdapat pada medula ginjal. Bagian awal tubulus distal banyak memiliki kesamaan dengan karakteristik dengan segmen tebal asenden ansa Henle dan mereabsorbsi natrium, klorida, dan magnesium tapi sebnenarnya tidak permeable terhadap air dan ureum. Bagian akhir dari tubulus distal dan tubulus kologentes kortikalis terdiri dari dua jenis sel yang berbeda yaitu sel prinsipalis dan sel interkalatus. Sel prinsipalis mereabsorbsi natrium dari lumen dan menyekresikan ion kalium ke dalam lumen. Sel interkalatus mereabsorbsi ion kalium dan bikarbonat dari lumen dan menyekresikan ion hidrogen ke dalam lumen. Rabsorbsi air dari segmen tubulus ini diatur oleh konsentrasi hormon antidiuretik. Ciri khas dari duktus koligentes bagian medula dalah dalam reabsorbsi air sangat dipengaruhi oleh hormon ADH. Peningkatan hormon ini akan menyebabkan banyak dari air yang akan direabsorbsi ke dalam darah, begitu juga sebaliknya. Ciri berikutnya yaitu duktus koligentes bagian medula bersifat permeabel terhadap ureum.

Oleh karena itu beberapa ureum tubulus direabsorbsi ke dalam interstisium medula, membantu meningkatkan osmolalitas daerah ginal ini dan turut berperan pada seluruh kemampuan ginjal untuk membentuk urin yang pekant. Dan yang terakhir adalah duktus koligentes bagian medula mampu menyekresikan ion hidrogen melawan gradien konsentrasi yang besar, seperti yang juga terjadi dalam tubulus koligentes kortikalis. Jadi, duktus koligentes bagian medula juga memainkan peranan kunci dalam mengatur keseimbangan asam basa.3. Sekresi GinjalSekresi tubulus, mengacu pada perpindahanselektif zat-zat dari darah kapiler peritubulus kedalam lumen tubulus, merupakan rute kedua bagizat dari darah untuk masuk kedalam tubulusginjal.Proses sekresi terpenting adalah sekresi H+, K+,dan ion-ion organik.Sekresi tubulus dapat dipandang sebagaimekanisme tambahan yang meningkatkan eliminasi zat-zat tersebut dari tubuh.Semua zat yang masuk ke cairan tubulus, baikmelalui fitrasi glomerulus maupun sekresitubulus dan tidak direabsorpsi akan dieliminasidalam urin.Sekresi tubulus melibatkan transportasitransepitel seperti yang dilakukan reabsorpsitubulus, tetapi langkah-langkahnya berlawananarah. Seperti reabsorpsi, sekresi tubulus dapataktif atau pasif.Bahan yang paling penting yang disekresikanoleh tubulus adalah ion hidrogen (H+), ionkalium (K+), serta anion dan kation organik,yang banyak diantaranya adalah senyawasenyawa yang asing bagi tubuh. Sekresi Ion Hidrogen.Sekresi hidrogen ginjal sangatlah penting dalampengaturan keseimbangan asam-basa tubuh. Sekresi ion KaliumIon kalium adalah contoh zat yang secara selektifberpindah dengan arah berlawanan di berbagai bagian tubulus; zat ini secara aktif direabsorpsi ditubulusproksimal dan secara aktif disekresi di tubulusdistal dan pengumpul. Sekresi anion dan kation Organik Tubulus proksimal mengandung dua jenispembawa sekretorik yang terpisah, satu untuksekresi anion organik dan suatu sistem terpisah untuk sekresi kation organik.

D. Pengaruh HormonalADHHormon ini memiliki peran dalam meningkatkan reabsorpsi air sehingga dapat mengendalikan keseimbangan air dalam tubuh. Hormon ini dibentuk oleh hipotalamus yang ada di hipofisis posterior yang mensekresi ADH dengan meningkatkan osmolaritas dan menurunkan cairan ekstrasel. 7AldosteronHormon ini berfungsi pada absorbsi natrium yang disekresi oleh kelenjar adrenal di tubulus ginjal. Proses pengeluaran aldosteron ini diatur oleh adanya perubahan konsentrasi kalium, natrium, dan sistem angiotensin rennin. 7 ProstaglandinProstagladin merupakan asam lemak yang ada pada jaringan yang berlungsi merespons radang, pengendalian tekanan darah, kontraksi uterus, dan pengaturan pergerakan gastrointestinal. Pada ginjal, asam lemak ini berperan dalam mengatur sirkulasi ginjal. 7GukokortikoidHormon ini berfungsi mengatur peningkatan reabsorpsi natrium dan air yang menyebabkan volume darah meningkat sehingga terjadi retensi natrium. 7ReninSelain itu ginjal menghasilkan Renin; yang dihasilkan oleh sel-sel apparatus jukstaglomerularis pada :1. Konstriksi arteria renalis ( iskhemia ginjal )2. Terdapat perdarahan ( iskhemia ginjal )3. Uncapsulated ren (ginjal dibungkus dengan karet atau sutra )4. Innervasi ginjal dihilangkan5. Transplantasi ginjal ( iskhemia ginjal ) 7

KESIMPULANDalam artikel ini dapat di simpulkan bahwa mekanisme ginjal harus melewati beberapa tahap yaitu filtrasi, reabsorpsi dan sekresi. Fungsi utama ginjal adalah mengeluarkan sisa hasil ekskresi dari tubuh. Proses filtrasi dari ginjal dilakukan pada daerah korpuskel ginjal. Pembentukan urin yang berikutnya akan melalui proses reabsorbsi dan sekresi di sepanjang berbagai bagian dari nefron. Setiap bagian dari nefron mulai dari tubulus kontortus proksimal, ansa henle, tubulus kontortus distal, dan tubulus koligents mempunyai sifat dan cara kerja reabsorbsi dan sekresi urin yang berbeda. Sekresi tubulus, mengacu pada perpindahanselektif zat-zat dari darah kapiler peritubulus kedalam lumen tubulus, merupakan rute kedua bagizat dari darah untuk masuk kedalam tubulusginjal.Proses sekresi terpenting adalah sekresi H+, K+,dan ion-ion organik.Ginjal mempunyai fungsi spesifik yang bertujuan untuk mempertahankan cairan ekstrasel (CES) yang konstan.

DAFTAR PUSTAKA1. Snell RS. 2006. Anatomi klinik. Jakarta: EGC.2. Junqueira, L.J, Carneiro, J. 2007. Histologi dasar. Jakarta: EGC.3. Leeson. 2006. Buku ajar histologi. Jakarta: EGC.4. Kartawiguna, E, Gunawijaya, F.A. 2007. Histologi. Jakarta :Universitas Trisakti. Hal 148-52. 5. Sherwood L. 2001. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Edisi-2. Jakarta : EGC. Hal 461-504.6. Hall, Guyton. Buku ajar fisiologi kedokteran. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal 439-445.7. Sudiono H, Iskandar I, Halim SL, Santoso R, Sinsanta. Urinalisis. Faal Ginjal. Jakarta: Sinar Surya Mega Perkasa;2008.p.4-10

16