PBL Blok 10

download PBL Blok 10

of 13

Transcript of PBL Blok 10

Pengaruh Diare Terhadap Struktur dan Mekanisme Kerja Fungsi GinjalClaudia Elleonora M. da Lopez102011169 B 4e-mail : [email protected] Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaJalan Arjuna Utara No. 6 Kebun Jeruk-Jakarta Barat 11510

Ginjal / RenGinjal adalah organ berbentuk seperti kacang, berwarna merah tua, panjangnya sekitar 12.5cm dan tebalnya sekitar 2,5 cm. Ginjal memiliki bentuk seperti kacang dengan lekukan yangmenghadap ke dalam. Di tiap ginjal terdapat bukaan yang disebut hilus yang menghubungkan arteri renal, vena renal, dan ureter.Terdapat 2 buah ginjal dalam satu tubuh manusia. Ginjal terletak di area yang cukup tinggi,yaitu pada dinding abdomen posterior yang berdekatan dengan 2 pasang iga terakhir.Ginjal kiri terletak pada costae 11/ lumbal 2-3, dan ginjal kanan terletak di costae 12/ lumbal3-4. Organ ini terletak secara retroperitoneal dan di antara otot-otot punggung dan peritoneum rongga abdomen atas. Ginjal kiri letaknya lebih tinggi daripada ginjal kanan di karenakan adanya Hepar pada sisi kanan tubuh. Setiap ginjal mempunyai kelenjar adrenal pada bagian atasnya.1,2 Bagian paling luar ginjal disebut korteks atau pembungkus ginjal. Pembungkus Ginjal terdiri dari 3 bagian yaitu:Capsula fibrosaBagian ini mudah dikupas dan merupakan pembungkus yg membungkus langsung ginjal,tetapi tidak ikut membungkus gl. Supra renalis.Capsula adiposeMerupakan pembungkus ginjal setelah kapsula fibrosa, mengandung banyak lemak dan ikut membungkus gl. Supra renalis.Fascia renalisLetaknya paling luar, lapisan depandisebut fascia prerenalis, danlapisan belakang disebutfascia retro renalis. Kedua lembar fascia renalis ini ke kaudal tetap berpisah, namun dicranial menjadi satu. Bagian dalam ginjal yang terlihat jika ginjal kita belah antara lain ialah korteks ginjal,medulla ginjal yang masing-masing berbentuk seperti piramid, calyx minor dan mayor, lalu pelvis renalis, yang kemudian berlanjut ke ureter.1,2

Vaskularisasi GinjalArteriae renalis berasal dari aorta abdominalis setinggi vertebrae lumbalis 1-2.Masing-masing arteri renalis yang masuk ke dalam hilum renale bercabang menjadi arterisegmentalis. Arteri ini mendarahi segmen-segmen atau area renalis yang berbeda. Arterilobares berasal dari arteriae segmentalis, masing-masing satu buah untuk satu pyramid renalis.Sebelum masuk substansi renalis , setiap arteria interlobaris mempercabangkan dua atau tigaarteriae interlobularis. Arteri interlobariss berjalan menuju cortex diantara pyramid renales.Pada perbatasan cortex dan medulla renalis, areteri interlobaris bercabang menjadi arteriaearcuata yang melengkung diatas basis pyramides renales. Arteri arcuata mempercabangkansejumlah arteri interlobulariss yang berjalan ke atas didalam cortex . Arteri afferentglomerolus merupakan cabang arteri interlobularis. Berikut ;Sistem vena pada ginjal ini pun sama seperti pada system arterinya, hanya sajaarahnya yang berbalik. Aliran limfe ginjal berasal dari nodi aortic lateralis disekitar pangkal arteria renalis.Persarafan berasal dari serabut plexus renalis.serabut-serabut aferen yang berjalan melalui plexus renalis yang masuk ke medulla spinalis melalui nervi toracica 10-12.1,2

Gambar 2. Vaskularisasi Ginjal

Struktur Mikroskopis GinjalIrisan sagital ginjal menampakan bagian korteks yang lebhih gelap di bagian luar, dan bagian medula yang lebih pucat di bagian dalam yang terdiri atas piramid renal berbentukkerucut. Juluran menurun korteks di antara piramid membentuk kolumna renalis. Dasar setiap piramid, disebut papila renalis, dikelilingi kaliks minor berbentuk corong. Kaliks minor bergabung membentuk kaliks major yang pada gilirannya bergabung membentuk pelvis renalis.Susunan fungsional ginjal disebut nefron. Ginjal tersusun atas banyak nefron, yangberfungsi untuk filtrasi dan pembentukan urin. Satu unit nefron terdiri dari :GlomerolusMerupakan suatu gulungan kapiler. Dikelilingi oleh selsel epitel lapis ganda atau biasa disebut Kapsul Bowman. Bertindak seperti saringan, menyaring darah yang datang dari Arteriol Aferen. Membentuk urin primer yang berupa cairan pekat, kental, dan masih seperti darah, tapi protein dan glukosa, sudah tidakditemukan.Tubulus Kontortus Proksimal Suatu saluran mikro yang amat berliku dan panjang. Mempunyai mikrovilus untukmemperluas area permukaan lumen.Ansa HenleSuatu saluran mikro yang melengkung dan berliku, terdiri dari bagian yang tipis dan yang tebal. Bagian tebal terdiri atasTubulus rectus proximal dantubulus rectus distal.Padabagian yang tipis, didominasi oleh reabsorpsi air. Sedangkan pada bagian yang tebal,didominasi oleh reabsorpsi elektrolit, seperti NaCl. Dan pada ansa henle ini lah nantinya akan terjadi mekanisme counter current, yaitu salah satu mekanisme dalam pembentukan urine.Tubulus Kontortus DistalSuatu saluram mikro yang juga panjang dan berliku. Disini, sedikit dilakukan reabsorpsi air.Ductus ColigentusSuatu saluran lurus dimana berkumpulnya hasil urin setelah melewati Tubulus KontortusDistal. Bermuara ke Calix Minor Renalis. Yang selanjutnya akan dibawa ke Calix Mayor Renalis, lalu ke Pelvis Renalis.

Gambar 4 . Satu Unit Nefron

Nefron dapat dibagi-bagi lagi menjadi beberapa bagian antara lain;A. Berdasarkanletak korpuskeldalam korteks1. Kapsularatausuperficial2. Korteks tengah atauYukstamedular B Berdasarkan panjangnyaansahenle1. Nefronpendek(korteks) meluas sampai ke zona luar medulla2. Nefron panjang (Yukstamedular) meluas sampai zona dlm medula, bahkan dekat puncak papila.

Nefron pendek lebih banyak daripada nefronpanjang.Berikut ini merupakan pembahasan secara mikroskopis sel-selyang ada dalam nefron:Glomerolus, terdiri atas: Kutub vaskular > masuknya arteriol afferen dan keluarnya arteriol efferen Kutub urinarius > mulainya tub kontortus proksimal Lamina basal tebal bekerja sbg barir filtrasi Sel2 mesangial melekat ke kapiler memp fungsi makrofag utkmembersihkan l.basalKapsula glomerulus, terdiri atas: 2 lapis epitel membran Lapisan parietal luar membentuk dinding korpuskel luar Lapisan parietal dalam melapisi kapiler2 Lapisan viseral terdiri daripodosit Perluasan kaki-pedikel yg membentuk celah filtrasi/filtration slitsApparatus jukstaglomerular, terdiri atas:Di atas badan malpighi ada aparatus/ kompleks juxtaglomerulus, terdiri dari:1. Sel-seljuxtaglomerulusmenghasilkan rennin2. Sel-selmesangialekstraglomerular/selpolkisen/sellacis mungkin menghasilkan eritropoetin Makula densa sbg sensor osmolaritas cairan di dlm tubulus distal

Gambar 5. Aparatus Juxtaglomerular

Tubulus kontortus proximal, terdiri atas:Dilapisi oleh epitel selapis kuboid atau silindris.Sel-sel epitel ini memiliki sitoplasma asidofilik yang disebabkan oleh adanya mitokondria panjang dalam jumlah besar.Apeks sel memiliki banyak mikrovili dengan panjang kira-kira 1 mikrometer yang membentuk suatu brush border.Karena selnya besar setiap potongan melintang dari tubulus proksimal mengandung hanya tiga sampai lima inti bulat biasanya terdapat pada pusat sel.Brush border pada tubulus kontortus proximal biasanya tidak teratur dan lumen turbuler biasanya mengecil atau kolaps.Apikal sel-sel ini banyak kanalikuli diantara pangkal mikrovili, hal ini mempunyai efek pada kemampuan sel tubulus kontortus proksimal untuk menyerap makromolekul.Vesikel pinositosik dibentuk dari proses evaginasi membrane apical.Vesikel banyak mengandung makromolekul yang telah melalui saringan glomerolus.Vesikel pinositosik menyatu dengan lisosom tempat terjadi degradasi makromolekul dan monomerdi kembalikan ke sirkuler.3

Lengkung Henle, terdiri atas :Struktur bebrbentuk huruf U terdiri atas ruas tebal desendens dengan struktur sangat mirip dengan tubulus kontortus proximal, ruas tipis asendens dan ruas tebal asendens yang strukturnya sangat mirip dengan tubulus kontortus distal.Di medulla bagian luar ruas tebal desendens dengan garis luar sekitar 60 mikrometer.Secara mendadak menipis sampai sekitar 12 mikrometer dan berlanjut sebagai ruas tipis desendens.lumen ruas nefron ini lebar karena dindingnya terdiri atas sel epitel gepeng yang intinya sangat sedikit menonjol ke dalam lumen.3

Tubulus Kontortus Distalis, terdiri atas:Bila ruas tebal asenden lengkung henle menerobos korteks, struktur hitologinya tetap terpilihara tetapi menjadi berkelok-kelok dan disebut tubulus kontortus distal yaitu bagian terkhir dari nefron.Tubulus ini dilapisi oleh epitel selapis kuboid. Pada sajian histologis, perbedaan antara tubulus kontortus procximal dan distal yang keduanya terdapat di korteks didasarkan dengan cirri tertentu.Sel-sel tubulus proksimal lebih besar daripada sel tubulus distal, sel tubulus proksimal memiliki brush border yangtidak terdapat pada tubulus distal dan mereka lebih asidofilik.Lumen tubulus distal lebih besar dank arena sel-sel tubulus distal lebih gepeng dan lebih kecil dari yang ada di tubulus kontortus proksimal, maka tampak lebih banyak sel dan inti pada dinding tubulus distal daripada yang terdapat pada tubule kontotus distal.Sel ini banyak memiliki invaginasi dari membrane basal dan mitokondria terkait yag menunjukan fungsi transport ion.3

Duktus Koligens, terdiri atas:Diameter 40 um: ep kuboid/torak, menjadi lebih torak pada tubulus pengumpul distal(sampai diameter 200 um)Sitoplasma pucatBatas selnya jelas

Duktus Papilaris, terdiri atas:Duktus koligens berjalan dlm berkas medula menuju ke medulaDi bagian medula yg ke tengah bbrrp duktus koligens bersatu utk membentuk duktus yg besar, bermuara ke apeks papilla disebut duktus papilaris (bellini)

Sawar Ginjal, terdiri atas: Memisahkan darah kapiler glomerulus dari filtratdalam rongga kapsula bowman Meliputi endotel bertingkat, lamina basal dan pedikel podocit yang dihubungkan dengan membrane sel Lamina Basal dianggap sebagai saringan utama yang mencegah masuknya molekul besar

Gambar 6. Skematis sebuah kapiler glomerolus Mekanisme Kerja Pembentukan UrineUrine yang keluar dari tubuh merupakan hasil proses penyaringan plasma darah olehginjal, yang melalui beberapa proses yang rumit. Kemudian hasil tersebut dikeluarkan olehorgan-organ pengeluaran urine atau bisa kita sebut tractus urinarius. Berikut ini merupakanpembahasan dari system pembentukan urine dan pengeluaran urine yang akan dijelaskan secara terpisah.4Pembentukan UrineSecara garis besar, proses pembentukan urine terdiri atas proses filtrasi, reabsorbsi,dan juga sekresi. Namun proses tersebut nantinya masih dtambah dengan proses-proses tambahan lainnya.

Penyaringan ( Filtrasi )Filtrasi darah terjadi di glomerulus, dimana jaringan kapiler dengan struktur spesifikdibuat untuk menahan komponen selular dan medium-molekular-protein besar kedalam vascular system, menekan cairan yang identik dengan plasma di elektrolitnya dan komposisi air. Cairan ini disebut filtrate glomerular. Tumpukan glomerulus tersusun dari jaringan kapiler. Di mamalia, arteri renal terkirim dari arteriol afferent dan melanjut sebagai arterioleferen yang meninggalkan glomerolus. Tumpukan glomerulus dibungkus didalam lapisan selepithelium yang disebut kapsula bowman. Area antara glomerulus dan kapsula bowman disebut bowman space dan merupakan bagian yang mengumpulkan filtrate glomerular, yangmenyalurkan ke segmen pertama dari tubulus proksimal. Struktur kapiler glomerular terdiriatas 3 lapisan yaitu : endothelium capiler, membrane dasar, epiutelium visceral. Endotheliumkapiler terdiri satu lapisan selyang perpanjangan sitoplasmik yang ditembus oleh jendela atau fenestrate.4,5Dinding kapiler glomerular membuat rintangan untuk pergerakan air dan solute menyebrangi kapiler glomerular. Ada beberapa mekanisme tekanan yang menimbulkan terjadinya filtrasi. Tekanan-tekanan itu antara lain ialah :1. Tekanan hidrostatik kapiler darah, merupakan tekanan utama yang mendorong terjadinyafiltrasi, tekanan ini diperkirakan sekitar 55 mmHg. Tekanan ini bersifat mendorongplasma dari kapiler glomerulus ke ruang bowman.2. Tekanan onkotik kapiler, yang merupakan tekanan yang ditimbulkan oleh kepekatanprotein, tekanan ini sifatnya menarik air, besarnya sekitar 30 mmHg. Sehingga menarikplasma dari ruang bowman ke kapiler glomerulus. Tekanan onkotik tidak ada padakapsula bowman karena di dalam ruang bowman tidak terdapat protein. Sebab proteintidak dapat menembus kapiler glomerulus ketika difiltrasi.3. Tekanan hidrostatik kapsula bowman, merupakan tekanan yang sama seperti tekananhidrostatik kapiler, namun sifatnya mendorong plasma dari kapsula bowman ke kapilerglomerulus. Tekanan ini berkisar sebesar 15mmHg.Maka resultan dari ketiga tekanan tersebut sebesar 10 mmHg yang jalannya menuju kekapsula bowman. Ini merupakan Tekanan yang menimbulkan adanya filtrasi, dan laju filtrasiini biasa disebut sebagai GFR (Glomerulus FiltrationRate) atau laju filtrateglomerulus.5

Faktor-faktor yang mempengaruhi GFR antara lain:a. Tekanan arteri, bila tekanan arteri meningkat, ini jelas meningkatkan tekanan di dalam glomerulus, sehingga laju glomerulus meningkat, tetapi peningkatan filtrasi masih di atur oleh autoregulasi untuk menjaga tekanan glomerulusyang meningkat drastic.b. Efek kontriksi arteriol aferen, pada laju filtrasi glomerulus kontriksi arteriol aferen menurunkan kecepatan aliran darah ke dalam glomerulus dan juga menurunkan tekanan glomerulus, akibatnya terjadi penurunan terjadi penurunan glomerulus.c. Efek kontriksi arteri eferen, kontriksi ateriol eferen meningkatan tahanan terhadap alirankeluar dari glomerulus dan ini akan meningatkan laju glomerulus dan filtrasinya, tetapi bila penyempitan arteri terlalu besar dan aliran darah sangat terhalang maka laju filtrasi jugaakan menurun.d. Efek aliran darah glomerulus atau laju filtrasi glomerulus, bila arteiol eferen dan eferenberkontraksi, maka jumlah darah yang mengalir keglomerulus tiap mnitnya akan menurun.Kemudian karena cairan filtrasi dari glomerulus maka konsentrasi protein plasma dantekanan osmotic koloid plasma dalam glomerulus akan meningkat. Sebaliknya ini akanmelawan filtrasi, sehingga bila aliran darah glomerulus turun secara bermakna di bawahnormal, maka laju filtrasi mungkin menjadi tertekan secara serius walaupun tekananglomerulus tinggi.5

Pada umumnya molekul dengan radius 4 nmatau lebih tidak tersaring, sebaliknya molekul2 nm atau kurang akan tersaring tanpa batasan. Bagaimanapun karakteristik jugamempengaruhi kemampuan dari komponen darah untuk menyebrangi filtrasi. Selainitu bebanlistirk (electric charged) dari setiap molekul juga mempengaruhi filtrasi. Kation (positive)lebih mudah tersaring dari pada anion. Bahan-bahan kecil yang dapat terlarut dalam plasma,seperti glukosa, asam amino, natrium, kalium, klorida, bikarbonat, garam lain, dan ureamelewati saringan dan menjadi bagian dari endapan. Hasil penyaringan di glomerulus berupafiltrat glomerulus (urin primer) yang komposisinya serupa dengan darah tetapi tidakmengandung protein. Hasil penyaringan tersebut kemudian terus berjalan kearah tubuluskontortus proksimal.5

Penyerapan ( Reabsorbsi)Tubulus proksimal bertanggung jawab terhadap reabsorbsi bagian terbesar dari filteredsolute. Kecepatan dan kemampuan reabsorbsi dan sekresi dari tubulus renal tidak sama. Padaumumnya pada tubulus proksimal bertanggung jawab untuk mereabsorbsi ultrafiltrate lebih luas dari tubulus yang lain. Paling tidak 60% kandungan air, 67% Na, 50% urea serta bahan-bahan lain yang tersaring, di reabsorbsi sebelum cairan meninggalkan tubulus proksimal.Tubulus proksimal tersusun dan mempunyai hubungan dengan kapiler peritubular yang memfasilitasi pergherakan dari komponen cairan tubulus melalui 2jalur : jalur transeluler danjalurparaseluler. Jalurtranseluler, kandungan (substance)dibawa olehseldaricairntubulusmelewati epical membrane plasma dan dilepaskan ke cairan interstisial dibagian darah darisel, melewati basolateral membrane plasma.Jalur paraseluler, kandungan yang tereabsorbsi melewati jalur paraseluler bergerak daricairan tubulus menuju zonula ocludens yang merupakan strukturpermeable yang mendempetsel tubulus proksimal satu daln lainnya. Paraselluler transport terjadi dari difusi pasif. Ditubulus proksimal terjadi transport Na melalui Na, K pump. Di kondisi optimal, Na, K,ATPase pump manekan tiga ion Na kedalam cairan interstisial dan mengeluarkan 2 ion K kesel, sehingga konsentrasi Na di sel berkurang dankonsentrasi K di sel bertambah. Selanjutnyadisebelah luar difusi K melalui canal K membuat sel polar. Jadi interior sel bersifat negative .pergerakan Na melewati sel apical difasilitasispesifik transporters yang berada di membrane.Pergerakan Na melewati transporter ini berpasangan dengan larutan lainnya dalam satupimpinan sebagai Na (contransport) atauberlawanan pimpinan (countertransport).Substansi diangkut dari tubulus proksimal ke sel melalui mekanisme ini (secondaryactive transport) termasuk gluukosa, asam amino, fosfat, sulfat, dan organic anion.Pengambilan active substansi ini menambah konsentrasi intraseluler dan membuat substansimelewati membrane plasma basolateral dan kedarah melalui pasif atau difusi terfasilitasi.Reabsorbsi dari bikarbonat oleh tubulus proksimal juga di pengaruhi gradient Na.Volume urin manusia hanya 1% dari filtrat glomerulus. Oleh karena itu, 99% filtratglomerulus akan direabsorbsi secara aktif pada tubulus kontortus proksimal dan terjadipenambahan zat-zat sisa serta urea pada tubulus kontortus distal. Substansi yang masihberguna seperti glukosa dan asam amino dikembalikan ke darah. Sisa sampah kelebihangaram, dan bahan lain pada filtrate dikeluarkan dalam urin. Tiap hari tabung ginjalmereabsorbsi lebih dari 178 liter air, 1200 g garam, dan 150 g glukosa. Sebagian besar darizat-zat ini direabsorbsi beberapa kali.Setelah terjadi reabsorbsi maka tubulus akan menghasilkan urin sekunder yangkomposisinya sangat berbeda dengan urin primer. Pada urin sekunder, zat-zat yang masihdiperlukan tidak akan ditemukan lagi.5,6 Pengeluaran ( Sekresi )Tubulus ginjal mampu secara selektif menambahkan zat-zat tertentu ke dalam cairan filtrasi melalui proses sekresi tubulus. Sekresi suatu zat meningkatkan ekskresinya dalamurine. Sistem sekresi yang terpenting adalah untuk :1. H+, yang penting untukmengatur keseimbangan asam-basa.2. K+ yang menjaga konsentrasi K+plasma pada tingkat yang sesuai untuk mempertahankaneksitabilitas normal membrane sel otot dan saraf3. Anion dan kation organic, yang melaksanakan eliminasi senyawa-senyawa organic asing dari tubuh.Sekresi juga terkadang dapat disebut sebagai proses augmentasi, yaitu proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi di tubulus kontortus distal. Komposisi urin yang dikeluarkan lewat ureter adalah 96% air, 1,5% garam, 2,5%urea, dan sisa substansi lain,misalnya pigmen empedu yang berfungsi memberi warna dan bau pada urin. Zat sisa metabolisme adalah hasil pembongkaran zat makanan yang bermolekul kompleks. Zat sisa ini sudah tidak berguna lagi bagi tubuh. Sisa metabolisme antara lain, CO2, H20, NHS, zat warnaempedu, dan asam urat.Karbon dioksida dan air merupakan sisa oksidasi atau sisa pembakaran zat makananyang berasal dari karbohidrat, lemak dan protein. Kedua senyawa tersebut tidak berbahaya bila kadarnya tidak berlebihan. Walaupun CO2 berupa zat sisa namun sebagian masih dapat dipakai sebagai dapar(penjaga kestabilan PH) dalam darah. Demikian juga H2O dapatdigunakan untuk berbagai kebutuhan, misalnya sebagai pelarut.Amonia(NH3), hasil pembongkaran/pemecahan protein, merupakan zat yang beracunbagi sel. Oleh karena itu, zat ini harus dikeluarkan dari tubuh. Namun demikian, jika untuksementara disimpan dalam tubuh zat tersebut akan dirombak menjadi zat yang kurangberacun, yaitu dalam bentukurea.

Zat warna empedu adalah sisa hasil perombakan sel darahmerah yang dilaksanakan oleh hati dan disimpan pada kantong empedu. Zat inilah yang akandioksidasi jadiurobilinogenyang berguna memberi warna pada tinja dan urin.Asamuratmerupakan sisa metabolisme yang mengandung nitrogen (sama dengan amonia) danmempunyai daya racun lebih rendah dibandingkan amonia, karena daya larutnya di dalam air rendah.6

Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Urine :1. Hormona. ADHHormon ini memiliki peran dalam meningkatkan reabsorpsi air sehingga dapat mengendalikan keseimbangan air dalam tubuh. Hormon ini dibentuk oleh hipotalamusyang ada di hipofisis posterior yang mensekresi ADH dengan meningkatkan osmolaritasdan menurunkan cairan ekstrasel b. AldosteronHormon ini berfungsi pada absorbsi natrium yang disekresi oleh kelenjar adrenal ditubulus ginjal. Proses pengeluaran aldosteron ini diatur oleh adanya perubahankonsentrasi kalium, natrium, dan sistem angiotensin rennin c. ProstaglandinProstagladin merupakan asam lemak yang ada pada jaringan yang berlungsi meresponsradang, pengendalian tekanan darah, kontraksi uterus, dan pengaturan pergerakangastrointestinal. Pada ginjal, asam lemak ini berperan dalam mengatur sirkulasi ginjald. GukokortikoidHormon ini berfungsi mengatur peningkatan reabsorpsi natrium dan air yangmenyebabkan volume darah meningkat sehingga terjadi retensi natrium .

2. ReninSelain itu ginjal menghasilkan Renin; yang dihasilkan oleh sel-sel apparatus jukstaglomerularis pada :Konstriksi arteria renalis ( iskhemia ginjal )Terdapat perdarahan ( iskhemia ginjal )Uncapsulated ren (ginjaldibungkus dengan karet atau sutra )Innervasi ginjal dihilangkan

3. Transplantasi ginjal (iskhemia ginjal )Sel aparatus juxtaglomerularis merupakan regangan yang apabila regangannya turun akan mengeluarkan renin. Renin mengakibatkan hipertensi ginjal, sebab renin mengakibatkanaktifnya angiotensinogen menjadi angiotensin I, yg oleh enzim lain diubah menjadiangiotensin II; dan ini efeknya menaikkan tekanan darah.

4. Zat - zat diuretikBanyak terdapat pada kopi, teh, alkohol. Akibatnya jika banyak mengkonsumsi zat diuretikini maka akan menghambat prosesreabsorpsi, sehingga volume urin bertambah.

5. Suhu internal atau eksternal Jika suhu naik diatas normal, maka kecepatan respirasi meningkat dan mengurangi volume urin.

6. Konsentrasi Darah.Jika kita tidakminum air seharian, maka konsentrasi airdalam darah rendah.Reabsorpsi airdi ginjal mengingkat, volume urin menurun.

7. EmosiEmosi tertentu dapat merangsang peningkatan dan penurunan volume urin.6

Gambar 7. Proses Pembentukan Urine

Daftar Pustaka1. Rita Anggraini D.Anatomi dan Fungsi Traktus Urogenitale. Jurnal KedokteranFakultas Kedokteran Universitas Sumatra Utara, 2005.2. Gunardi S. Anatomi sistem urogenitale. Jakarta : Balai penerbit FKUI; 20083. Junqueira LC, Carneiro J. Histologi dasar. Jakarta: EGC; 20074. Guyton AC, Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran. Jakarta: EGC; 20065. Putz R, Pabst R. Atlas anatomi manusia sobota. Jakarta: EGC; 20076. Murray RK, Granner DK, Rodwell VW. Biokimia harper. Jakarta: EGC; 2009

Pengaruh Diare Terhadap Struktur dan Mekanisme Kerja Fungsi GInjal 10