pbl 26.doc

download pbl 26.doc

of 30

Transcript of pbl 26.doc

  • 7/27/2019 pbl 26.doc

    1/30

    PENDAHULUAN

    Puskesmas adalah penanggungjawab penyelenggara upaya kesehatan untuk tingkat pertama.

    Puskesmas sebagai unit pelaksana pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan merupakan

    ujung tombak dalam pelayanan kesehatan dalam menunjang kebehasilan untuk mencapai visi

    Indonesia sehat 2010.

    Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kab/kota yang bertanggungjawab

    menyelenggarakan pembangunan kesehatan disatu atau sebagian wilayah kecamatan.

    Sebagai unit pelaksana teknis: melaksanakansebagiantugasDinaskesehatanKab/kota.

    Visi

    Tercapainya Kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat 2010 yang hidup dalam

    lingkungan dan perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau yankes yang

    bermutu serta adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

    Indikator kecamatan sehat

    Indikator pencapaian:

    Lingkungan sehat

    Perilaku sehat

    Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu

    Derajat kesehatan penduduk kecamatan

    Misi

    Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya

    Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah kerjanya

    Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan

    yang diselenggarakan

    Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat beserta

    lingkungannya

    Tujuan

    Mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasiolnal yakni meningkatkan

    kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal

    diwilayah kerja puskesmas

  • 7/27/2019 pbl 26.doc

    2/30

    Fungsi

    1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan

    Berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah kerjanya agar

    menyelenggarakan pembangunan yg berwawasan kesehatan Aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap

    program pembangunan di wilayah kerjanya

    Mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan

    penyembuhan dan pemulihan

    2. Pusat pemberdayaan masyarakat

    Berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga& masyarakat:Memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk

    hidup sehat

    Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan

    Ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan

    3. Pelayanan kesehatan strata pertama

    Menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan

    berkesinambungan

    a. Pelayanan kesehatan perorangan

    b. Pelayanan kesehatan masyarakat

    Kedudukan

    Sistem Kesehatan Nasional--> sebagai sarana pelayanan kesehatan (perorangan dan

    masyarakat) strata pertamaSistem Kesehatan Kabupaten/Kota--> unit pelaksana teknis dinas

    yang bertanggungjawab menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan

    kabupaten/kotaSistem Pemerintah Daerah--> unit pelaksana teknis dinas kesehatan kab/kota

    yang merupakan unit struktural pemda kab/kota

    UPAYA PUSKESMAS

    A.Upaya kesehatan wajib puskesmas

    1.Upaya kesehatan ibu, anak& kb

    2.Upaya promosi kesehatan

  • 7/27/2019 pbl 26.doc

    3/30

    3.Upayakesehatan lingkungan

    4.Upaya perbaikan gizi

    5.Upaya pencegahan & pemberantasan penyakitmenular

    6.Upaya pengobatan dasar

    B.Upaya kesehatan pengembangan puskesmas

    Dilaksanakan sesuai dengan masalah kesehatan masyarakat yang ada dan kemampuan

    Puskesmas

    ISI

    Masukan

    Input (masukan) adalah segala sesuatu yg dibutuhkan untuk dapat melaksanakan pekerjaan

    manajemen

    Menurut (Komisi Pendidikan Administrasi Kesehatan Amerika Serikat) input ada 3 macam:

    1. Sumber (resources)

    2. Tatacara (prosedures)

    3. Kesanggupan (capacity)

    Sumber

    Sumber (resources) adalah segala sesuatu yang dapat dipakai untuk menghasilkan barang

    atau jasa.

    Sumber (resources) dibagi 3 macam:

    1) Sumber tenaga (labour resources), dibagi menjadi:

    a.Tenaga ahli (skilled): dokter, bidan, perawat

    b.Tenaga tidak ahli (unskilled): pesuruh, penjaga

    2) Sumber modal (capital resources), dibagi menjadi:

    a.Modal bergerak (working capital): uang, giro

    b.Modal tidak bergerak (fixed capital): bangunan, tanah, sarana kesehatan

    3) Sumber alamiah (natural resources) adalah segala sesuatu yang terdapat di alam yang

    tidak termasuk sumber tenaga dan sumber modal.

  • 7/27/2019 pbl 26.doc

    4/30

    Tatacara

    Tatacara (procedures) adalah berbagai kemajuan ilmu dan teknologi kesehatan yang

    dimiliki dan yang diterapkan.

    Kesanggupan

    Kesanggupan (capacity) adalah keadaan fisik, mental dan biologis tenaga pelaksana.

    Untuk organisasi yang tidak mencari keuntungan, macam input ada 4M: Man, Money,

    Material, Method.

    Untuk organisasi yang mencari keuntungan, macam input ada 6M: Man, Money,

    Material, Method, Machinery, Market.

    Puskesmas

    Man

    Keberhasilan puskesmas sangat dipengaruhi oleh penataan dan pengelolaan tenaga untuk

    melaksanakan kegiatan pokok puskesmas. Keberhasilan puskesmas dalam menjalankan

    program ditentukan oleh sumber daya manusia yang seimbang antara tenaga pengobatan

    disatu pihak dengan tenaga promotif dan preventif dipihak lain.

    Ditetapkan untuk satu Puskesmas sekurang-kurangnya harus ada:

    a. 1 orang bidan atau perawat bidan

    b. 1 orang perawat atau pembantu perawat

    c. 2 orang petugas P3M

    d. 1 orang petugas sanitasi

    e. 1 orang juru tulis

    Jika jumlah tenaga cukup, maka susunan tenaga tersebut ialah:

    a. 1 orang dokter

    b. 1 orang bidan

    c. 1 orang perawat

    d. 2 orang pembantu perawat

    e. 1 orang petugas sanitasi

    f. 2 orang petugas P3M

  • 7/27/2019 pbl 26.doc

    5/30

    g. 1 orang laboran

    h. 1 orang perawat kesehatan masyarakat untuk 3 Puskesmas

    i. 1 orang dokter gigi untuk 5 Puskesmas

    j. 1 orang perawat gigi

    k. 1 orang juru tulis

    Berikut ini kami paparkan peran utama sesuai fungsi profesi dari masing-masing petugas

    puskesmas.

    A. PETUGAS MEDIS :

    1. Dokter Umum : melakukan pelayanan medis di poli umum, puskel, pustu, posyandu

    2. Dokter Gigi : melaksanakan pelayanan medis di poli gigi, puskel, pustu

    3. Dokter Spesialis : khusus untuk puskesmas rawat inap bagus juga ada kunjungan

    dokter spesialis sebagai dokter konsultan, misalnya : dokter ahli anak, kandungan dan

    penyakit dalam

    B. PETUGAS PARA MEDIS :

    1. Bidan : pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA), pelaksana asuhan kebidanan

    2. Perawat Umum : pendamping tugas dokter umum, pelaksana asuhan keperawatan

    umum

    3. Perawat Gigi : pendamping tugas dokter gigi, pelaksana asuhan keperawatan gigi

    4. Perawat Gizi : pelayanan penimbangan dan pelacakan masalah gizi masyarakat

    5. Sanitarian : pelayanan kesehatan lingkungan pemukiman dan institusi lainnya

    6. Sarjana Farmasi : pelayanan kesehatan obat dan perlengkapan kesehatan

    7. Sarjana Kesehatan Masyrakat : pelayanan administrasi, penyuluhan, pencegahan dan

    pelacakan masalah kesehatan masyarakat

    C. PETUGAS NON MEDIS :

    1. Administrasi : pelayanan administrasi pencatatan dan pelaporan kegiatan puskesmas

    2. Petugas Dapur : menyiapkan menu masakan dan makanan pasien puskesmas

    perawatan

    3. Petugas Kebersihan : melakukan kegiatan kebersihan ruangan dan lingkungan

    puskesmas

    4. Petugas Keamanan : menjaga keamanan pelayanan khususnya ruangan rawat inap

    5. Sopir : mengantar, membantu seluruh kegiatan pelayanan puskel di luar gedung

    puskesmas

  • 7/27/2019 pbl 26.doc

    6/30

    MASALAH

    Masalah utama dalam pengelolaan tenaga kesehatan adalah distribusi SDM yang tidak merata

    sehingga kekurangan tenaga dalam puskesmas tertentu. Juga yang tak kalah bermasalahnya

    adalah Over-staffing untuk tenaga nonprofesional (non tekhnis) dan under-staffing untuk

    tenaga profesional (tenaga tekhnis). Disisi lain banyak dokter yang bekerja sebagai kepala

    puskesmas (struktural) dan sebagai dokter yang praktek (fungsional), kekurangan jumlah

    tenaga adalah akar masalah yang sebenarnya.

    Untuk menunjang seluruh upaya pembangunan kesehatan diperlukan tenaga yang

    mempunyai sikap nasional, profesional, semangat pengabdian yang tinggi, berilmu dan

    terampil. Tenaga kesehatan dan tenaga penunjang perlu ditingkatkan kualitas, kemampuan

    serta persebarannya agar merata dan dapat mendukung penyelenggaraan pembangunan

    kesehatan disetiap tingkatan khususnya dalam mendukung pelaksanaan otonomi daerah.

    Bila peningkatan kualitas dapat dijalankan secara bertahap maka peningkatan pelayanan

    kesehatan dapat dicapai sepenuhnya.

    Money

    Pembiayaan terhadap pelayanan kesehatan menjadi salah satu faktor utama didalam

    peningkatan pelayanan kesehatan, baik untuk belanja modal maupun belanja barang.

    1. pemerintah

    Dana anggaran pembangunan

    Dana anggaran rutin

    Anggaran tersebut disusun oleh Dinas Kesehatan Kabupaten, diajukan dalam daftar

    usulan kegiatan ke pemerintah kabupaten dan dibahas bersama DPRD kabupaten.

    Penanggung jawab anggaran yang diterima puskesmas adalah kepala puskesmas.

    2. pendapatan puskesmas

    Masyarakat wajib dikenakan kewaqjiban membiayai upaya kesehatan perseorangan dan

    besarnya di tentukan oleh Peraturan Daerah masing-masing, disebut dana retribusi.

    3. sumber lain, antara lain dari:PT ASKES, JAMSOSTEK, JPS

    Material

    Komponen lain didalam sumber daya kesehatan yang paling penting adalah ketersedian

    sarana kesehatan yang cukup secara jumlah/kuantitas dan kualitas bangunan yang

  • 7/27/2019 pbl 26.doc

    7/30

    menggambarkan unit sarana pelayanan kesehatan yang bermutu baik bangunan utama,

    pendukung dan sanitasi kesehatan lingkungan. Pembangunan sarana kesehatan harus

    dilengkapi dengan peralatan medis, peralatan nonmedis, peralatan laboratorium beserta

    reagensia, alat pengolah data kesehatan, peralatan komunikasi, kendaraan roda empat dan

    kendaraan roda dua.

    Unit pelayanan kesehatan dibagi atas beberapa katagori yaitu Puskesmas Pembantu (Pustu),

    Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), Rumah Sakit Umum dan unit pelayanan tehnis

    kesehatan lainnya, setiap pembangunan unit-unit pelayanan yang ada harus dapat memenuhi

    keterjangkauan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, pembangunan unit

    pelayanan berdasarkan katagori diatas harus dapat berpedoman terhadap populasi penduduk

    yang akan dilayani sehingga fungsi unit pelayanan kesehatan dapat berjalan sesuai target

    yang yang diharapkan. Selain fasilitas pelayanan kesehatan tersebut juga dibangun dan

    dikembangkan fasilitas pelayanan berbasis masyarakat antara lain Pondok Bersalin Desa

    (Polindes) dan POSKESDES.

    Method

    Metode berasal dari Bahasa Yunani Methodos yang berarti cara atau jalan yang ditempuh.

    Sehubungan dengan upaya ilmiah,maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat

    memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti

    sebagai alat untuk mencapai tujuan.

    Proses

    1. Perencanaan

    Fungsi perencanaan adalah fungsi terpenting dalam manajemen, oleh karena fungsi ini akan

    menentukan fungsi-fungsi manajemen lainnya. Fungsi perencanaan merupakan landasan

    dasar dari fungsi manajemen secara keseluruhan. Tanpa ada fungsi perencanaan tidak

    mungkin fungsi manajemen iainnya akan dapat dilaksanakan dengan baik. Perencanaan

    mai.ajerial akan memberikan pola pandang secara menyeluruh terhadap semua pekerjaan

    yang akan dijalankan, siapa yang akan melakukan dan kapan akan dilakukan. Perencanaan

    merupakan tuntunan terhadap proses pencapaian tujuan secara efisien dan efektif.

    Batasan perencanaan. Di bidang kesehatan, perencanaan dapat didefinisikan sebagai proses

    untuk merumuskan masalah-masalah kesehatan di masyarakat, menentukan kebutu'nan dan

  • 7/27/2019 pbl 26.doc

    8/30

    sumber daya yang tersedia, menetapkan tujuan program yang paling pokok, dan menyusun

    langkah-langkah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan tersebut.

    Manfaat Perencanaan :

    Melalui perencanaan program akan dapat diketahui:

    1) Tujuan dan cara mencapainya.

    2) Jenis/struktur organisasi yang dibutuhkan.

    3) Jenis dan jumlah staf yang diinginkan, dan uraian tugasnya.

    4) Sejauh mana efektifitas kepemimpinan dan pengarahan yang diperlukan.

    5) Bentuk dan standar pengawasan yang akan dilakukan.

    Selain itu perencanaan juga mempunyai keuntungan dan kelemahan.

    Keuntungan dengan tersusunnya perencanaan yang baik:

    1. Perencanaan menyebabkan berbagai macam aktifitas organisasi untuk mencapai tujuan

    tertentu dapat dilakukan secara teratur.

    2. Perencanaan akan mengurangi atau menghilangkan jenis pekerjaan yang tidak

    produktif.

    3. Perencanaan dapat dipakai sebagai alat pengukur hasil kegiatan yang dicapai.

    4. Perencanaan memberikan suatu landasan pokok fungsi manajemen lainnya,

    terutama fungsi pengawasan.

    Kerugiannya ialah:

    1. Perencanaan mempunyai keterbatasan dalam hal ketepatan informasi dan fakta-fakta

    tentang masa yang akan datang.

    2. Perencanaan memerlukan biaya yang cukup banyak.

    3. Perencanaan mempunyai hambatan psikologis.

    4. Perencanaan menghambat timbulnya inisiatif.

    5. Perencanaan menyebabkan terhambatnya tindakan yang perlu diambil.

    Langkah-langkah Perencanaan

    Sebagai suatu proses, perencanaan mempunyai beberapa langkah penting. Ada lima langkah

    penting yang perlu dilakukan pada setiap menjalankan fungsi perencanaan.

    1.Analisis situasi. Langkah ini bertujuan untuk mengumpulkan data atau fakta

    2. Mengidentifikasi masalah dan penetapan prioritas masalah.

  • 7/27/2019 pbl 26.doc

    9/30

    Terbatasnya sumber daya dan kemampuan organisasi, serta kompleksnya permasalahan yang

    dihadapi, mengharuskan para manajer untuk menetapkan prioritas masalah yang perlu

    dipecahkan.

    3. Merumuskan tujuan program dan besarnya target yang ingin dicapai.

    Perumusan tujuan ini akan dapat dilakukan apabila rumusan masalah pada langkah 2 sudah

    dilakukan dengan baik.

    4. Mengkaji kemungkinan adanya hambatan dan kendala dalam pelaksanaan program. Kajian

    terhadap hambatan ditujukan yang bersumber di dalam organisasi dan yang bersumber dari

    lingkungan masyarakat dan sektor lain.

    5. Menyusun rencana kerja operasional (PJCO).

    PROSES ANALISIS DATA DALAM SUATU SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

    Data Analitis Presentasi Informasi Perencanaan pelaksanaan program

    pemantauan evaluasi

    2. Pengorganisasian

    Pengorganisasian adalah salah satu fungsi manajemen yang juga mempunyai peranan cukup

    penting seperti halnya fungsi perencanaan. Melalui fungsi pengorganisasian, seluruh sumber

    daya yang dimiliki oleh organisasi (manusia dan yang bukan manusia) dapat dipadukan dan

    diatur uniuk dapat digunakan seefisien mungkin untuk mencapai nijuan organisasi yang telah

    ditetapkan. Agar dapat melaksanakan fungsi pengorganisasian dengan baik seorang manajer

    perlu memahami berbagai prinsip pengor -ganisasian.

    Pengorganisasian adalah suatu langkah untuk menetapkan, menggolong-golongkan dan

    mengatur berbagai macam kegiatan, penetapan tugas-tugas dan wewenang seseorang, dan

    pendelegasian wewenang dalam rangka mencapai tujuan.

    organisasi dapat dipandang sebagai wadah kerjasama sekelompok orang (organisasi sifatnya

    statis) dan sebagai suatu proses kerjasama dan bagaimana tata cara staf mencapai tujuan

    (organisasi sifatnya Dinamis). Organisasi juga dapat dipandang sebagai alat pimpinan untuk

    mencapai tujuan organisasi.

    Manfaat Pengorganisasian

  • 7/27/2019 pbl 26.doc

    10/30

    Melalui fungsi pengorganisasian akan dapat diketahui:

    1. Pembagian tugas untuk perorangan dan kelompok.

    2. Hubungan organisatoris antar orang-orang di dalam organisasi tersebut melalui kegiatan

    yang dilakukannya.

    3. Pendelegasian wewenang.

    4. Pemanfaatan staf dan fasilitas fisik.

    Langkah-langkah pengorganisasian :

    Ada enam langkah atau aspek penting dalam fungsi pengorganisasian:

    1. Tujuan organisasi harus dipahami oleh staf. Tugas ini sudah tertuang dalam fungsi

    perencanaan.

    2. Membagi habis pekerjaan dalam bentuk kegiatan-kegiatan pokok untuk mencapai tujuan.

    Dari sini akan ada pembagian tugas (depanementasi, bidang-bidang,

    seksi-seksi dsb).

    3. Menggolongkan kegiatan-kegiatan pokok ke dalam satuan-satuan kegiatan yang praktis

    (elemen kegiatan). Pembagian tugas staf harus mencerminkan apa yang harus dikerjakan oleh

    staf.

    4. Menetapkan berbagai kewajiban yang harus dilaksanakan oleh staf dan menyediakan

    fasilitas yang diperlukan. Pengaturan ruang kerja adalah salah satu contohnya.

    5. Penugasan personil yang cakap (memilih staf yang dipandang mampu melaksanakan

    tugas).

    6. Mendelegasikan wewenang.

    Tugas-tugas staf dan mekanisme pelimpahan wewenang dapat diketahui melalui struktur

    organisasi yang dianut. Untuk organisasi seperti Puskesmas yang mempunyai jumlah tenaga

    yang terbatas tetapi ruang lingkup kerja dan kegiatannya cukup luas, prinsip kerja sama yang

    sifatnya integratif perlu diterapkan. Dengan mengguna-kan prinsip kerja integrasi diharapkan

    semua kegiatan pokok Puskesmas dapat diselesaikan.

    Contohnya seperti dalam kegiatan imunisasi. Juru imunisasi hanya satu tetapi sasaran

    penduduk dan wilayahnya cukup luas. Untuk melaksanakan kegiatan ini staf lainnya juga

    diberikan tugas memh.-.nm melaksanakan kegiatan imunisasi sehingga semua penduduk

    sasaran dapat diberikan pelayanan imunisasi secara efisien dan efektif.

    Dinas Kesehatan Kota mempunyai tugas untuk menenetukan menetapkan struktur organisasi

    puskesmas dengan pertimbangan sebagai fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat tingkat I,

  • 7/27/2019 pbl 26.doc

    11/30

    adapun pola organisasi meliputi kepala, wakil kepala, unit tata usaha, unit fungsional agar

    tidak terajdi tumpang tindih dalam pelaksanaan kegiatan yang nantinya akan berpengaruh

    terhadap kualitas program yang ditangani.

    Struktur organisasi dan tata kerja :

    Struktur organisasi puskesmas

    1. Unsur pimpinan : Kepala Puskesmas

    2. Unsur pembantu pimpinan : Tata usaha

    3. Unsur pelaksana : Unit I, II, III, IV, V, VI, VII.

    Tugas pokok :

    1. Kepala Puskesmas

    Bertugas memimpin, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan puskesmas yang dapat

    dilakukan dalam jabatan structural, dan jabatan fungsional.

    2. Kepala urusan tata usaha

    Bertugas dibidang kepegawaian, keuangan perlengkapan dan surat menyurat serta pencatatan

    dan pelaporan.

    3. Unit I

    Bertugas melaksanakan kegiatan kesejahteraan ibu dan anak, keluarga berencana dan

    perbaikan gizi.

    4. Unit II

    Melaksanakan kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular khususnya

    imunisasi, kesehatan lingkungan dan laboratorium sederhana.

    5. Unit III

    Melaksanakan kegiatan kesehatan gigi dan mulut, kesehatan tenaga kerja dan manula.

    6. Unit IV

    Melaksanakan kegiatan perawatan kesehatan masyarakat, kesehatan sekolah dan olahraga,

    kesehatan jiwa, kesehatan mata dan kesehatan khusus lainnya.

    7. Unit V

    Melaksanakan kegiatan pembinaan dan pengembangan upaya masyarakat dan

    penyuluhankesehatan masyarakat, kesehatan remaja dan dana sehat.

    8. Unit VI

    Melaksanakan kegiatan pengobatan rawat jalan dan rawat inap

    9. Unit VII

    Melaksanakan kegiatan kefarmasian.

  • 7/27/2019 pbl 26.doc

    12/30

    Wewenang dalam Organisasi

    Wewenang: adalah kekuasaan atau hak untuk memerintah atau meminta orang lain berbuat

    sesuatu. Wewenang seseorang dalam sebuah organisasi dibatasi melalui uraian tugasnya

    sesuai dengan fungsi Jan kedudukan staf di dalam sebuah organisasi.

    Wewenang dapat didelegasikan kepada staf bawahan, tetapi manajer tetap bertanggung jawab

    penuh terhadap wewenang yang telah didelegasikan kepada staf bawahannya. Untuk

    meningkatkan preduktifitas kerja staf, manajer sebaiknya mengatur agar wewenang yang

    diberikan kepada staf dan tanggung jawab yang melekat pada tugas-tugasnya berimbang.

    Berdasarkan wewenang, akan dapat dibedakan tipe-tipe organisasi (lini, staf, lini dan staf atau

    panitia).

    1.Wewenang Lini (Linie authority)

    Wewenang yang mengalir secara vertikal yaitu pelimpahan wewenang dari atas ke bawah dan

    organisasi yang menggunakan wewenang lini disebut organisasi lini

    2.Wewenang staf (staff authority)

    3. Wewenang staf dan lini

    Perpaduan antara wewenang lini dan staf merupakan bentuk struktur organisasi yang paling

    umum dianut saat ini. Bentuk pelimpahan wewenang di jajaran organisasi kesehatan dan

    kerjasamanya dengan Departemen Dalam Negeri akan dikenal empat jenis pola kerja

    kerjasama yaitu:

    a) Sentralisasi

    b) Desentralisasi

    c) Dekonsentrasi

    d) Perbatuan (Medebewyn)

    3. Pelaksanaan

    Fungsi manajemen merupakan fungsi penggerak semua kegiatan yang telah dituangkan

    dalam fungsi pengorganisasian untuk mencaoai tujuan organisasi yang telah dirumuskan pada

    fungsi perencanaan. Oleh karena itu fungsi manajemen ini lebih menekankan tentang

    bagaimana manajer mengarahkan dan menggerakan semua sumber daya untuk mencapai

    tujuan yang telah disepakati. Dalam meggerakan dan mengarahkan sumber daya manusia

    dalam suatu organisasi, peran pimpinan, motivasi staf, kerjasama dan komunikasi antar staf

    merupakan hal-hal pokok yang perlu diperhatikan oleh seorang manajer. Fungsi aktuasi ini

  • 7/27/2019 pbl 26.doc

    13/30

    merupakan usaha untuk menciptakan iklim kerja sama diantara staf pelaksana program

    sehingga tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien.

    Penentuan masalah penetapan tujuan penetapan tugas dan sumber daya penunjang

    menggerakan dan mengarahkan

    menilai keberhasilan sumber daya manusia

    Tujuan fungsi aktuasi

    - Menciptakan kerjasama yang lebih efisien

    - Menggembangkan kemampuan dan ketrampilan staf

    - Menumbuhkan rasa memiliki dan menyukai pekerjaan

    - Mengusahakan suasana lingkungan kerja yang dapat meningkatkan motivasi dan

    prestasi kerja staf

    - Membuat organisasi berkembang lebih dinamis

    Aktuasi lebih memusatkan pada pengelolaan sumber daya manusia. Fungsi aktuasi haruslah

    dimulai dari diri manajer. Manajer harus menunjukan kepada stafnya bahwa ia mempunyai

    tekad untuk mencapai kemajuan dan peka terhadap lingkungannya. Ia harus mempunyai

    kemampuan bekerja sama dengan orang lain secara harmonis. Ia harus bersifat objektif dalam

    menghadapi berbagai persoalan organisasi melalui pengamatan, objektif terhadap perbedaan

    dan persamaan karakter stafnya baik secara individu maupun kelompok manusia.

    Kegagalan manajer menumbuhkan motivasi stafnya merupakan hambatan utama fungsi

    aktuasi. Hal ini dapat terjadi karena manajer kurang memahami hakekat perilaku dan

    hubungan antar manusia. Seorang manajer yang berhasil akan menggunakan pengetahuannya

    tentang perilaku manusia untuk menggerakan stafnya agar mereka bekerja secara optimal dan

    lebih produktif.

    Teori Abraham H Maslow membahas tentang jenjang kebutuhan manusia, sebagai berikut:

    - Keseimbangan faali

    - Rasa aman dan tentram

    - Diterima oleh lingkungan sosialnya

    - Diakui

    - Menunjukan kemampuan diri

  • 7/27/2019 pbl 26.doc

    14/30

    Kepemimpinan

    Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk memberikan pengaruh kepada perubahan

    perilaku orang lain baik secara langsung maupun tidak. Manajer yang ingin

    kepemimpinannya lebih efektif, ia harus mampu:

    - Memotivasi dirinya sendiri untuk bekerja dan banyak membaca

    - Memiliki kepekaan yang tinggi terhadap permasalahan organisasi

    - Menggerakan stafnya agar mereka mampu melaksanakan tugas-tugas pokok

    organisasi sesuai dengan kewenangan yang diberikan kepadanya dan tanggung jawab

    yang melekat pada setiap tugas.

    Sifat-sifat pemimpin:

    - Memberi semangat pengikutnya

    - Menyelesaikan pekerjaan dan menggembangkan pengikutnya

    - Menunjukan kepada pengikutnya bagaimana menjalankan suatu pekerjaan

    - Memikul tanggung jawab

    - Memperbaiki kegagalan yang terjadi dalam pencapaian tugas

    Motivasi staf

    Menurut Stoner dan Freeman (1995), Ngalim Purwanto (2000), Shortel & Kaluzni (1994)

    motivasi adalah karakteristik psikologi manusia yang membrikan kontribusi pada tingkat

    komitmen seseorang. Hal in termasuk faktor faktor yang menyebabkan, menyalurkan dan

    mempertahankan tingkah laku manusia dalam arah tekad tertentu.

    Motivasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu organisasi, motivasi yang

    tepat dapat memajukan dan mengembangkan oraganisasi. Unsur manusia dalam organisasi

    terdiri dari 2 kelompok orang yaitu orang yang memimpin (manajer) dan orang yang

    dipimpin (pegawai / pekerja). Manajer bertanggungjawab untuk memotivasi orang yang

    dipimpinnya untuk mencapai tujuan organisasi.

    Motivasi dalam organisasi kerja ditinjau dari segi perannya terdapat 2 macam yaitu motivasi

    positif dan motivasi negatif. Motivasi positif adalah motivasi yang menimbulkan harapan

    yang sifatnay menguntungkan atau menggembirakan bagi pegawai misalnya gaji, fasilitas,

    karier, jaminan hari tua, jaminan kesehatan, jaminan keselamatan dan lain lain. Sedangkan

    motivasi negatif adalah motivasi yang menimbulkan rasa takutmisalnya ancaman, tekanan,

    intimidasi dan semacamnya. Dengan motivasi negatif orang lain dapat digerakkan oleh pihak

  • 7/27/2019 pbl 26.doc

    15/30

    yang memotivasi untuk tujuan tertentu, namun hal ini tidak dapat dipertahankan dalam waktu

    yang lama.

    Stanford (1970), mengatakan bahwa ada 3 unsur penting dalam motivasi yaitu antara

    kebutuhan, dorongan dan tujuan. Kebutuhan muncul karena ada sesuatu yang kurang

    dirasakan oleh seseorang, baik fisiologis maupun psikologis. Dorongan merupakan arahan

    untuk memenuhi kebutuhan sedangkan tujuan adalah akhir dari suatu siklus motivasi.

    Komunikasi

    1) Proses komunikasi

    Tappen (1995) mendefinisikan komuniksi adalah suatu pertukaran pikiran, perasaan dan

    pendapat dan memberikan nasehat dimana terjadi antara dua orang atau lebih bekerjasama.

    Komunikassi juga merupakan suatuseni untuk dapat menyusun dan menghantarkan suatu

    pesan dengan cara yang muadah sehinga orang lain dapat mnegrti dan menerima.

    2) Komunikasi dalam keperawatan

    Unsur yang ada dalam setiap komunikasi adalah pengirim pesan (sender), pesan (massage),

    penerima pesan (receiver). Pesan dapat berupa verbal, tertulis maupun non verbal.

    Lingkungan internal maupun eksternal juga dilibatkan, yang termasuk lingkungan internal

    adalah nilai nilai, kepercayaan, temperamen dan tingkat stress sedangkan faktor eksternal

    meliputi keadaan cuaca, suhu, waktu.

    3) Prinsip komunikasi manajer keperawatan

    Tahapan komunikasi :

    a. Manajer harus mengerti struktur organisasiagar dapat memahami sasaran dai pengambilan

    keputusan

    b. Komunikasi merupakanbagian proses yang tak terpisahkan dalam kebijakan organisasi.

    Manajer harus mempertimbangkan isi komunikasi termasuk dampaknya terhadap orang yg

    dipimpinnya.

    c. Komunikasi harus jelas, sederhana dan tepat.

    d. Manajer harus meminta umpan balik agar dapat mengetahui keefektifan dan keakuratan

    komunikasi.

    e. Komponen penting lainnya bagi seorang manajer adalah menajdi pendengar yang baik.

    Faktor yang mempengaruhi komunikasi:

    Credibility

  • 7/27/2019 pbl 26.doc

    16/30

    Content

    Context

    Continue & consistent

    Clarity

    Channel

    Capability of the audience

    Beberapa aspek komunikasi yang perlu diperhatikan manajer untuk lebih mengefektifkan

    kepemimpinannya

    - Kurangi kesimpang siuran arus informasi dalam organisasi

    - Sesuaikan dengan pengalaman penerima informasi

    - System umpan balik perlu dikembangkan

    - Penggunaan media

    - Komunikasi langsung juga perlu sering dilakukan antara pemimpin dan staf

    Semua bentuk komunikasi yang dikembangkan oleh pimpinan puskesmas haruslah bersifat

    dua arah dan mempunyai tujuan yang jelas untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas

    pelaksanaan program kesehatan di wilayah kerja puskesmas.

    Jenis jenis pengembangan staff :

    1. Pelatihan induksi

    Merupakan indoktrinasi standart dan singkat bagi filosofi unit kerja, tujuan, program,

    kebijaksanaan dan peraturan yang diberikan kepada masing masing pekerja selam atiga hari

    pertama kerja untuk memastikan identifikasi dengan filosofi unit kerja,tujuan dan norma

    norma.

    2. Orientasi

    Merupakan pelatihan perseorangan yang dipakai untuk mengakrabkan pegawai baru dengan

    tanggungjawab pekerjaan, tempat kerja, pelangan dan rekan kerja.

    3. Kelanjutan pendidikan

    Hal ini termasuk kegiatan pembelajaran yang direncanakandibalik program pendidikan dasar

    keperawatan dan dirancang untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap bagi

    peningkatan praktek keperawatan.

    Konsep konsep pengembangan staff

  • 7/27/2019 pbl 26.doc

    17/30

    1. Daya saing

    Ketidaksesuaian yang dapt diukur antara daya saing dan pekerjaaan seseorang sebenarnya

    dengan tingkat daya saing ayng diinginkan.

    2. Minat

    Faktor yang mempengaruhi seseorang untuk menerima atau menolak objek, orang, untuk

    mendukung pertumbuhan dan perkembangan.

    3. Kebutuhan pendidikan

    Merupakan keadaan memiliki kualitas atau kemampuan yang dianggap perlu bagi peran

    tertentu.

    4. Pembelajaran teknis

    Perubahan dalam perilaku yang disadari dan disengaja terutama kognitif dan psikomotor

    yang terjadi sebagai respon terhadap stimulus yang diberikan oleh pengajar.

    Pengarahan

    Proses pengarahan:

    - Menyusun perintah

    - Melaksanakan pelatihan

    - Motivasi

    - Memelihara ketertiban dan kepatuhan

    Manfaat pengarahan:

    - Informasi tepat dan lengkap

    - Terhindar berbuat kesalahan

    - Proses belajar mengajar

    - Suasana kerja menguntungkan

    MASALAH

    Masalah pada penatalaksanaan dipengaruhi oleh banyak faktor, maka dari itu pelaksanaan

    harus dilakukan dengan sebaik mungkin dalam hal kepemimpinan, motivasi, komunikasi,

    pengarahan, pengawasan dan supervisi. Ini semua harus berjalan secara seimbang agak dapat

    tercipta keadaan yang harmonis dan perencanaan yang sudah disusun dapat dijalankan

    dengan baik.

    4. Pengawasan dan pengendalian

  • 7/27/2019 pbl 26.doc

    18/30

    Fungsi pengawasan dan pengendalian memiliki kaitan yang erat dengan ketiga fungsi

    manajemen lainnya terutama perencanaan. Melalui fungsi ini maka standart keberhasilan

    selalu harus dibandingkan dengan hasil yang telah dicapai atau yang mampu dikerjakan. Jika

    ada kesenjangan atau penyimpangan diupayakan agar penyimpangan dapat dideteksi secara

    dini, dicegah, dikendalikan atau dikurangi. Kegiatan fungsi pengawasan dan pengendalian

    bertujuan agar efisiensi penggunaan sumber daya dapat lebih berkembang dan efektifitas

    tugas-tugas staf untuk mencapai tujuan program dapat lebuh terjamin.

    Tugas seorang manajer perlu memperhatikan beberapa prinsip berikut:

    - Pengawasan yang dilakukan harus dimengerti oleh staf dan hasilnya mudah diukur

    - Fungsi pengawasan merupakan kegiatan yang sangat penting dalam upaya mencapai

    tujuan organisasi

    - Standart kerja yang akan diawasi perlu dijelaskan kepada semua staf. Bila hal ini

    dapat dilaksanakan, staf akan dapat lebih meningkatkan rasa tanggung jawab dan

    komitmennya terhadap kegiatan program sehingga penerapan standart pengawasan

    dapat dilakukan secara lebih objektif.

    Ada 2 jenis standart pengawasan yaitu:

    - Norma: didasarkan pada masa lau dalam pelaksanaan program yang sejenis atau

    dalam situasi yang sama

    - Criteria: standart yang diharapkan dari upaya-upaya pelayanan tertentu.

    Manfaat pengawasan

    - Dapat diketahui apakah suatu kegiatan program telah dilaksanakan sesuai dengan

    standart atau rencana kerja dengan menggunakan sumber daya yang telah ditetapkan

    Dapat diketahui adanya penyimpangan pada pengertian dan pengetahuan staf dalam

    melaksanakan tuganya.

    - Dapat diketahui apakah waktu dan sumber daya telah mencukupi kebutuhan dan telah

    digunakan secara benar

    - Dapat diketahui sebab-sebab terjadinya penyimpangan

    - Dapat diketahui staf yang perlu dibeikan penghargaan atau bentuk promosi dan

    latihan lanjut

    Proses pengawasan

    - Mengukur hasil yang telah dicapai

  • 7/27/2019 pbl 26.doc

    19/30

    - Membandingkan dengan hasil yang telah dicaoai dengan tolok ukur yang telah

    ditetapkan sebelumnya

    - Memperbaiki penyimpangan yang dijumpai berdasarkan factor-faktor penyebab

    terjadinya penyimpangan.

    Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian dapat dikembangkan oleh pimpinan sebelum

    kegiatan program dilaksanakan sehingga fungsi pengawasan lebih banyak bersifat

    pencegahan (deteksi sini untuk mencegah terjadinya penyimpangan). Pengawasan juga dapat

    dilakukan pada saat kegiatan sedang berlangsung formatif untuk mengurangi kesalahan

    staf dan lebih mengembangkan motivasi mereka. Hal ini juga dapat dilaksanakan pada akhir

    program untuk mengetahi produktifitas kerja staf dan kualitas pekerjaannya.

    Objek pengawasan:

    - Objek tentang kualitas dan kuantitas barang atau jasa. Ini merupakan objek

    pengawasan yang bersifat fisik.

    - Keuangan.

    - Pelaksanaan program lapangan sesuai dengan Rencana Kerja Operasional yang dibuat

    oleh masing-masing staf

    - Hal-hal yang bersifat strategis

    - Pelaksanaan kerjasama dengan pihak kecamatan, peraturan daerah tentang

    penggunaan anggran tersebut

    Cara mendapatkan data untuk melakukan pengawasan:

    - Pengamatan langsusng

    Supervise oleh pimpinan kelapangan untuk mengamati kegiatan staf dan

    membandingakan dengan standart. Data tentang pelaksanaan suatu program yang

    diperoleh melalui cara seperti ini mempunyai kualitas yang terbaik, tetapi memerlukan

    motivasi yang baik juga dari pimpinan untuk turun kelapangan (objektif)

    - Laporan lisan

    Pimpinan juga mendapatkan data langsusng tentangg pelaksanaan program dengan

    mendengarkan secara lisan staf. Dengan cara ini, pimpinan hanya memperoleh informasi

    terbatas tentang kemajuan program.

    - Laporan tertulis

  • 7/27/2019 pbl 26.doc

    20/30

    Staf penanggung jawab program diminta membuat laporan singkat tentang hasil

    kegiatannya. Informasi hanya terbatas pada hal-hal yang dianggap penting oleh staf.

    System pencatatan dan pelaporan program secara rutin dibuat dapat dimanfaatkan oleh

    pimpinan untuk lebih mengembangkan program.

    Kontrol kualitas

    Merupakan suatu upaya organisasi dalam menyediakan pelayanan yang memenuhi standar

    professional dan dapat diterima oleh klien.

    - Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan

    setiap pemakaian jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan rata rata

    penduduk, serta yang penyelenggaraannya sesuai dengan standar atau kode etik profesi yang

    telah ditetapkan (Azwar, 1996)

    - Kriteria mutu pelayanan kesehatan

    1. Struktur

    Kriteria rumah sakit, unit keperawatan (LOD, visi dan misi, konsep asuhan keperawatan)

    2. Proses

    Fungsi, proses interpersonal, metode pengorganisasian, perspektif keperawatan proesional,

    praktek keperawatan professional.

    3. Tujuan

    Tingkat kesehatan atau kesejahteraan, kemampuan fungsional, kepuasan pasien,

    sumberpenggunaan/ pengeluaran efektif dan efisien, kejadian dan proses yang tidak

    menyenangkan.

    - Syarat pelayanan berkualitas

    Efficacy

    a) Efficacy (kamanjuran)

    b) Appropriatennes (kepantasan)

    c) Accebility (mudah dicapai)

    d) Accepbility (diterima)

    e) Effectiveness (keberhasilan)

    f) Efficiency (ketepatan)

    g) Continuity (terus - menerus)

    - Pelaksanaan kegiatan pengendalian mutu

    a) Menetapkan masalah mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan

  • 7/27/2019 pbl 26.doc

    21/30

    b) Menetapkan penyebab masalah mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan

    c) Menetapkan cara penyelesaian masalah mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan

    d) Menetapkan cara penyelesaian masalah mutu pelayanan kesehatanan.

    e) Menyusun sasaran tudak lanjut untuk lebih memantapkan serta meningkatkan mutu

    pelayanan.

    Evaluasi

    Fungsi pengawasan perlu dibedakan dengan evaluasi program. Perbedaannya pada sifat,

    sumber data, siapa yang melaksanakannya dan waktu pelaksanaan. Antara evvaluasi dan

    pengawasan memiliki persamaan yaitu keduanya bertujuan untuk memperbaiki efisiensi dan

    efektifitas pelaksanaan program melalui perbaikan fungsi manajemen.

    Prinsip prinsip evaluasi :

    1. Evaluasi pekerja sebaiknya didasarkan pada standar pelaksanaan kerja, orientasi tingkah

    laku untuk posisi yang ditempati.

    2. Sample tingkah laku perawat yang cukup representative

    3. Perawat sebaiknya diberi salinan deskripsi kerja, standar pelaksanaan kerjadan bentuk

    valuasi untuk peninjauan ulang.

    4. Terdapat strategi pelaksanaan kerja yang memuaskan dan strategi perbaikan yang

    diperlukan.

    5. Manajer menjelaskan area mana yang dijadiakn prioritas

    6. Pertemuan evaluasi antara perawat dan menajer sebaiknya dilakukan dalam waktu yang

    tepat.

    7. Laporan evaluasi maupun pertemuan tersusun secara rapih sehingga membantu dalam

    pelaksanaan kerja.

    Alat evalausi :

    1. laporan tanggapan bebas

    2. Pengurutan ayng sederhana

    3. Checklist pelaksanaan kerja

    4. Penilian grafik (Henderson, 1984)

    Formatif

  • 7/27/2019 pbl 26.doc

    22/30

    Evaluasi terhadap input biasanya dilaksanakan sebelum kegiatan program dimulai untuk

    mengetahui apakah pemilihan sumber daya sudah sesuai dengan kebutuhan. Kegiatan ini juga

    bersifat pencegahan.

    PromotifEvaluasi proses dilaksanakan pada saat kegiatan yang sering berlangsung untuk mengetahui

    apakah metode yang dipilih sudah efektif, apakah motivasi dan komunikasi antar staf sudah

    berkembang dengan baik.

    Summative

    Evaluasi terhadap output dilaksakan setelah program selesai untuk mengetahui apakah out

    put effect atau out program sudah sesuai dengan target yang ditetapkan sebelumnya.

    Perbandingan evaluasi dan pengawasan

    Criteria Evaluasi Pengawasan

    Sumber data Data primer dan sekunder Data primer

    Pelaksana Pihak luar (agar lebih

    objektif)

    Pihak dalam (manajer)

    Waktu Biasanya dilaksanakan

    setelah kegiatan selesai

    dilaksanakan. Evaluasi juga

    sering dilakukan sebelum

    (evaluasi terhadap input atau

    selama kegiatan berlangsung/

    evaluasi proses)

    Setiap saat sesuai dengan

    fungsi seorang manajer

    Sifat Formatif: evaluasi proses

    Sumatif: evaluasi terhadap

    hasil/dampak

    Formatif

    Sebagai bagian dari upaya

    manajer untuk perbaiki tugas-

    tugas staf, kualitas dan

    produktifitas kerjanya

    Lingkungan

    Segala sesuatu yang di luar daripada system dan tidak dikelola oleh system, tetapimempengaruhi system yang ada

    1. Lingkungan Fisik

  • 7/27/2019 pbl 26.doc

    23/30

    Keadaan fisik sekitar manusia yang berpengaruh terhadap manusia baik secara langsung,

    maupun terhadap lingkungan biologis dan lingkungan sosial manusia. Lingkungan fisik ini

    dapat bersumber dari:

    Udara keadaan tanah

    geografis

    air sebagai sumber hidup dan sebagai sumber penyakit

    zat kimia atau polusi

    radiasi, dll.

    MASALAH

    Mengingat Puskesmas berperan dalam meningkatkan mutu masyarakat di bidang kesehatan,

    maka kemudahan untuk menjangkau lokasi Puskesmas merupakan salah satu hal penting

    yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan tersebut.

    Puskesmas yang memadai tidak hanya memperhatikan jumlah atau kapasitas pelayanannya

    tetapi juga meperhatikan tingkat aksesibilitasnya. Tingkat aksesibilitas tersebut tentunya

    mempengaruhi minat masyarakat untuk mengunjungi Puskesmas. Ketidakterjangkauan

    umumnya terjadi karena jauhnya jarak tempuh dan terlampau besarnya jumlah masyarakat

    yang menjadi tanggung jawab sebuah Puskesmas. Lokasi Puskesmas yang mudah untuk

    dijangkau dari segi transportasi, tentunya memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat

    untuk mengunjunginya.

    2. Lingkungan Biologis

    Lingkungan biologis adalah segala sesuatu di sekeliling manusia yang berupa organisme

    yang hidup. Lingkungan biologis meliputi:

    agen penyakit

    reservoir penyakit

    vektor sebagai transmisi

    tumbuhan dan hewan.

    3. Lingkungan Sosial

  • 7/27/2019 pbl 26.doc

    24/30

    Semua bentuk kehidupan sosial budaya, ekonomi, politik, sistem organisasi. Serta

    instusi/peraturan yang berlaku bagi setiap individu yang membentuk masyarakat tersebut.

    Lingkungan sosial ini meliputi:

    Sistem hukum, administrasi dan lingkungan sosial politik, serta sistemekonomi yang berlaku

    Bentuk organisasi masyarakat yang berlaku setempat

    Sistem pelayanan kesehatan serta kebiasaan hidup sehat masyarakat setempat

    Kebiasaan hidup masyarakat

    Kepadatan penduduk, kepadatan rumah tangga, serta berbagai sistem

    kehidupan sosial lainnya.

    Mata pencaharian dan tingkat pendapatan

    MASALAH

    Pada wilayah dimana puskesmas itu ada, pendapatan masih rendah, jadi hal ini juga

    menyebabkan hambatan dari berjalannya program-program dari puskesmas.

    4. Lingkungan Budaya

    Lingkungan Budaya adalah lingkungan yang berisikan berbagai paham/keyakinan serta

    komponen karya manusia sebagai hasil aktivitas dan interaksi yang terjadi selama kurun

    waktu tertentu membentuk tatanan masyarakat . Lingkungan budaya meliputi norma, nilai,

    ide, adat, serta simbol-simbol yang bermakna. Termasuk didalamnya adalah tingkat

    pendidikan dari masyarakat setempat.

    MASALAH

    Karena tingkat pendapatan yang masih rendah, jadi kemungkinan tingkat pendidikan pada

    wilayah tersebut juga masih rendah. Dan ini mempengaruhi sikap, perilaku dan pengetahuan.Ini juga merupakan hambatan.

    Dampak

    Dampak program yang diukur dengan peningkatan status kesehatan masyarakat. Ada empat

    indikator yaitu :

    Tingkat dan jenis morbiditas (kejadian sakit)

  • 7/27/2019 pbl 26.doc

    25/30

    Mortalitas ( tingkat kematian spesifik berdasarkan sebab penyakit tertentu) Indikator

    yang paling peka untuk menentukan status kesehatan masyarakat disuatu wilayah :

    IMR dan MMR)

    Fertilitas ( tingkat kelahiran, tingkat kesuburan)

    Life expentancy semakin tinggi, semakin baik

    Dampak program itu tidak diukur langsung oleh pihak Puskesmas, melainkan oleh Depkes

    RI, BKKBN, atau lembaga lain melalui survei kesehatan rumah tangga (SKRT), survei

    Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI), Surkernas yang dilakukan setiap 5 tahun sekali

    Program Imunisasi sebagai salah satu point dalam 7 pesan Presiden Republik Indonesia

    terdiri dari 10 macam imunisasi dengan sasaran bayi usia < 1 tahun, yaitu : HB PID, BCG,

    DPT-HB 1,2 dan 3, Polio 1,2,3 dan 4 serta Campak.Imunisasi selain diberikan pada sasaran bayi usia

  • 7/27/2019 pbl 26.doc

    26/30

    0 Bulan HB Suntikan (di paha kiri)

    1 BulanBCG,

    Polio 1

    Suntikan (lengan kiri)

    Tetes (mulut)

    2 Bulan DPT/HB 1,

    Polio 2

    Suntikan (paha kanan),

    Tetes (mulut)

    3 BulanDPT/HB 2,

    Polio 3

    Suntikan (paha kanan),

    Tetes (mulut)

    4 BulanDPT/HB 3,

    Polio 4

    Suntikan (paha kanan),

    Tetes (mulut)

    9 Bulan Campak Suntikan (lengan kanan)

    ***) Jadwal adalah jadwal terbaru.Jadwal tersebut diatas adalah jadwal pemberian imunisasi untuk bayi yang lahir di rumah.

    Sedangkan jika bayi lahir di tempat pelayanan kesehatan ( RS / RB / Praktek swasta ) maka

    pada saat bayi berusia 0 bulan ( < 7 hari usia bayi ) akan diberikan imunisasi HB, BCG dan

    Polio1, sedangkan pemberian imunisasi lainnya sama dengan jadwal diatas.

    b. Untuk sasaran murid sekolah dasar dan WUS :

    Vaksin Umur Sasaran Jml Dosis Jenis / lokasi

    TTWUS ( 15 39 tahun

    )5 kali Suntikan (lengan kiri)

    DTSiswa kelas

    1 SD1 kali Suntikan (lengan kiri)

    TTSiswa Kelas

    2 SD1 kali Suntikan (lengan kiri)

    TT Siswa Kelas

    3 SD1 kali Suntikan (lengan kiri)

    Pada keadaan tertentu imunisasi tidak dapat dilaksanakan sesuai jadwal yang sudah

    disepakati. Keadaan ini tidak merupakan hambatan untuk melanjutkan imunisasi. Vaksin

    yang sudah diterima oleh anak tidak menjadi hilang manfaatnya tetapi tetap sudah

    menghasilkan respon imunologis sebagaimana yang diharapkan tetapi belum mencapai hasil

    optimal. Sehingga kadar antibodi yang dihasilkan masih dibawah ambang kadar yang

    memberi perlindungan (protective level) atau belum mencapai kadar antibodi yang bisa

  • 7/27/2019 pbl 26.doc

    27/30

    memberikan perlindungan untuk kurun waktu yang panjang (life long immunity)

    sebagaimana bila imunisasinya lengkap.

    Imunisasi adalah primer preventif (spesific protection) 1 antigen hanya dapat melindungi 1

    penyakit saja.MASALAH

    Bila imunisasi tidak dilakukan maka imunitas anak turun dan anak akan mudah terkena

    penyakit yang sebenarnya dapat dicegah dengan pemberian imunisasi. Jika angka kesakitan

    tinggi maka angka kematianpun akan meningkat. Ini merupakan dampak secara langsung,

    sedangkan secara tidak langsung yaitu akan menurunkan derajat kesehatan masyarakat

    Indonesia.

    Umpan balik

    LOKAKARYA MINI PUSKESMAS

    Lokakarya Mini Puskesmas adalah suatu forum pertemuan yang diikuti oleh petugas

    Puskesmas dan jaringannya termasuk Poskesdes, atau pada kondisi

    tertentu dapat mengundang lintas sektor seperti Kecamatan, Kepala Desa/Kelurahan, PKK,

    termasuk unsur tokoh masyarakat. Pada Lokakarya Mini

    Puskesmas dilakukan pembahasan mengenai:

    a. Penyusunan Perencanaan Bulanan, yang merupakan bagian dari perencanaan tahunan yang

    telah disusun pada awal tahun dan akan dilaksanakan pada bulan tersebut. Perencanaan

    bulanan ini lebih dikenal denganPlan of Action (POA) atau Rencana Pelaksanaan Kegiatan

    (RPK)

    bulanan, yang minimal berisikan tentang jenis kegiatan yang akan dilaksanakan, sasaran,

    target, lokasi, pelaksana, dan pembiayaan.

    b. Laporan hasil kegiatan periode satu bulan. Karena dalam Lokakarya Mini yang dibahas

    adalah kegiatan yang akan dilaksanakan, maka laporan

    yang dibahas adalah laporan kegiatan yang sudah dilaksanakan atau laporan bulan

    sebelumnya. Rekapitulasi laporan hasil kegiatan tersebut disusun laporan bulanan kegiatan

    sesuai dengan format yang sudah ada dalam SP2TP atau SP3

    atau format lain yang berlaku di wilayah tersebut. Hasil rekapitulasi laporan bulanan tersebut

    kemudian dievaluasi dengan membandingkan antara hasil pencapaian dibandingkan dengan

    target sehingga dapat dinilai tingkat keberhasilan kegiatan (cakupan kegiatan). Dalam

  • 7/27/2019 pbl 26.doc

    28/30

    melaksanakan evaluasi juga dilakukan analisis sederhana tingkat keberhasilan termasuk

    analisis

    masalah dan penyebabnya serta langkah-langkah pemecahan masalah dan dukungan lintas

    sektor terkait.

    Agar mudah dimengerti oleh semua petugas termasuk peserta lintas sektor, maka hasil

    pencapaian kegiatan di Puskesmas secara umum dipaparkan dalam bentuk grafik/tabel, atau

    dikenal dengan Pemantauan Wilayah Setempat (PWS). Di Puskesmas sudah dikenal beberapa

    PWS, antara lain PWS KIA, PWS Imunisasi, PWS Gizi, dan lainlain.

    Untuk meningkatkan keberhasilan pelaksanaan kegiatan yang telah disusun dalam forum

    Lokakarya Mini Puskemas dan mengetahui apakah perencanaan yang disusun sudah

    dilaksanakan dengan tepat, maka dilakukan kegiatan pembinaan dan supervisi oleh Kepala

    Puskesmas dan atau petugas yang ditetapkan sebagai pembina wilayah.

    Tempat Kegiatan

    Lokakarya Mini Puskesmas diadakan di Aula Puskesmas

    Tujuan Kegiatan

    1. Tujuan Umum

    Meningkatkan fungsi Puskesmas melalui penggerakan pelaksanaan Puskesmas, bekerjasama

    dalam tim dan membia kerja sama lintas program serta lintas sektoral.

    2. Tujuan Khusus

    a. Tergalangnya kerjasama dalam tim antar tenaga Puskesmas dan terlaksa

    b. Terselenggaranya lokakarya bulanan antar tenaga Puskesmas dalam rangka pemantauan

    hasil kerja tenaga Puskesmas dengan cara membandingkan rencana kerja bulan lalu dari

    setiap petugas dengan hasil kegiatannya dan membandingkan cakupan kegiatan dari daerah

    binaan dengan targetnya serta tersusunnya rencana kerja bulan berikutnya.

    c. Tergalangnya kerjasama lintas sektoral dalam rangka pembinaan dan pengembangan peran

    serta masyarakat secara terpadu.

    d. Terselenggaranya lokakarya tribulanan lintas sektoral dalam ranngka mengkaji kegiatan

    kerjasama lintas sektoral dan tersusunnya rencana kerja tribulan berikutnya.

    Manfaat

    Manfaat : Mengevaluasi kegiatan yang telah dilakuakan pada bulan lalu dan untuk

    merencanakan kegiatan yang akan dilakukan.

  • 7/27/2019 pbl 26.doc

    29/30

    3. Penggalangan / peningkatan kerjasama dalam Tim.

    Lokakarya yang pada dasarnya dilaksanakan setahun sekali dilingkungan Puskesmas sendiri,

    dalam rangka meningkatkan kerjasama antar petugas Puskesmas untuk meningkatkan fungsi

    Puskesmas.

    4. Lokakarya Bulanan Puskesmas.

    Sebagai tidak lanjut lokakarya pengggalangan / peningkatan kerjasama dalam Tim, setiap

    awal bulan berikutnya diadakan pertemuan antar tenaga Puskesmas untuk membandingkan

    rencana kerja bulan yang lalu dengan hasil kegiatan serta cakupan daerah binaan. Bilaman

    dijumpai masalah, dibahas dan dipecahkan bersama, serta kemudian menyusun rencana kerja

    bulan berikutnya bagi setiap tenaga.

    5. Penggalangan / peningkatan kerja sama lintas sektoral.

    Dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dan dukungan sektor-sektor yang

    bersangkutan diperlukan penggalangan kerjasama lintas sektor, yang dilaksanakan dalam satu

    pertemuan setahun sekali. Untuk itu perlu dijelasklan manfaat bersama dari upaya pembinaan

    peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan bagi sektor-sektor yang bersangkutan.

    Sebagai hasil pertemuan adalah kesepakatan rencana kerja lintas sektoral dalam membina dan

    mengembanngkan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan. Khususnya dalam rangka

    peningkatan kesejahteraan ibu dan kelangsungan hidup anak.

    Harapan

    Peningkatan pelayanan kesehatan, laporan kegiatan tepat waktu

    KESIMPULAN

    Puskesmas merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, yang saat ini menjadi ujung

    tombak pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Puskesmas merupakan suatu kesatuan

    organisasi fungsional yang langsung memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh

    kepada masyarakat dalam satu wilayah kerja tertentu dengan usaha-usaha kesehatan pokok.

    Puskesmas juga membutuhkan dukungan dari pihak-pihak lain yang terkait dan juga

    dipengaruhi oleh banyak faktor seperti masukan, proses, dan umpan balik.

    Hambatan-hambatan yang dialami oleh puskesmas harus segera diatasi supaya fungsi

    puskesmas dapat berjalan dengan semestinya.

  • 7/27/2019 pbl 26.doc

    30/30