Pb 9 Penguatan Kelembagaan
description
Transcript of Pb 9 Penguatan Kelembagaan
2010PNPM PISEW
Pelatihan Provinsi
[PB 9 :PENGUATAN KELEMBAGAAN ]
Matrik Kurikulum
PB 9 : PENGUATAN KELEMBAGAAN
PB/SPB TUJUAN SILABI Bahan Bacaan METODE MEDIA WAKTU EVALUASI
PB.9Penguatankelembagaan
Agar pesertapelatihanmemperolehpemahaman thdsubstansi dan esensi(pokok2 pegertian)dari Upaya PenguatanKelembagaan sertamemahamipentingnyamemberjalankanTupoksi yangtercantum dalamPantek Kelembagaan.
Agar peserta memilikiketerampilan teknissehingga mampumemfasilitasipelaksanaan kegiatanPisew didaerahkhususnya dalamkegiatan pelaksanaanperencanaan danpelaksanaankonstruksi hasilperencanaan 2009
o Pokok-pokokMasalahPenguatanKelembagaanDaerah
o Kerangka pikirUpayaPenguatanKelembagaandaerah
o FasilitasiKoordinasi dansinkronisasimelaluistrukturorganisa
Hasil RakornasPisew Des 2009
Hasil Monitoringterpadu aspekkelembagaan 2009
PantekKelembagaan 2010
Pantek 2 KegiatanPisew 2010 (17Pantek)
Curahpendapat,Diskusikelompok
Metaplane,plano,spidol
90 menit Penilaianpengetahuandanpenguasaanmateri ,ketrampilan,dan prosesdisko
3
Agar pesertamemahami prosedur,mekanismepenangananpermasalahan yangtimbul serta dapatmemilihkan solusiyang diperlukandalam mendukungkegiatan Pisew 2010
Agar pesertamemahami danmampu menghasilkanoutput setiapkegiatan.
si PNPM-Pisew
o AlurPelakuPengukuranKinerjaDaerah
o KlasterhasilpenilaianKinerjaPengukuranDaerahYangDituju
PantekKelembagaan 2010
PantekKelembagaan 2010-01-21
4
Panduan Proses Penyajian
PB 9 : PENGUATAN KELEMBAGAAN
LANGKAH-LANGKAH WAKTU MEDIA
Pengantar:
Fasilitator mengajak peserta untukmemperhatikan tayanganberdasarkan hasil refleksi tahun2009
15 menit
2373
Bahan tayanganPB.1. Penguatan Kelembagaano Slide 1o Slide 2, 5o Slide 3, 4,6o Slide 7
Pembahasan materi:
Diskusi kelompok Fasilitator menjelaskan proses
diskusi tentang modelkoordinasi yang baik .
Fasilitator membagi pesertamenjadi empat kelompok(Jumlah kelompok dapatdisesuaikan dengan jumlah danasal peserta)
Peserta berdiskusi dengan topik:
Kelompok 1 dan 3:
Diskusikan bagaimana proses
kegiatan Perencanaan Pisew
dikoordinasikan dengan baik agar
mendapat hasil sesuai tujuan dan
dapat dijadikan contoh Model
Koordinasi oleh daerah pada tahun
2010 dst (Rujukan pada beberapa
lesson learned hasil Pisew 2009)
Kelompok 2 dan 4:Diskusikan bagaimana proses
kegiatan Pelaksanaan Konstruksi
Fisik Pisew dikoordinasikan dengan
baik agar mendapat hasil sesuai
65 menit5
25
o Slide 8-10
5
tujuan dan dapat dijadikan contoh
Model Koordinasi oleh daerah pada
tahun 2010 dst (Rujukan pada
beberapa lesson learned hasil Pisew
2009)
Fasilitator meminta pesertauntuk menyampaikan hasilnyamelalui media yang ada diwakiliketua kelompoknya masing-masing (maksimal presentasi perkelompok 5 menit)
Fasilitator meminta peserta lainatau yang tidak presentasi untukmenanggapi hasil kelompok lain( maksimal 5 menit)
Fasilitator mencatat kelebihandan kekurangan model yangdisajikan oleh peserta.
20
20
Penegasan /Kesimpulan oleh Fasilitator;
Fasilitator menayangkan hasilcatatannya dan menegaskankembali
10 menit Hasil DiskusiSlide 2 dan 3
6
BAHAN TAYANGAN
PB 9 : PENGUATAN KELEMBAGAAN
7
PELATIHAN PROVINSI
PB 9 :
PENGUATAN KELEMBAGAANPNPM - PISEW 2010
Tujuan PelatihanPenguatan Kelembagaan Daerah :
Agar peserta pelatihan dapat memperoleh pemahaman terhadapsubstansi dan esensi (pokok2 pengertian) dari Upaya PenguatanKelembagaan
Agar dapat memahami pentingnya memberjalankan Tupoksi parapelaku kegiatan sebagaimana tercantum dalam PantekKelembagaan.
Agar peserta memiliki keterampilan teknis sehingga mampumemfasilitasi pelaksanaan kegiatan PNPM Pisew 2010, khususnyadalam kegiatan pelaksanaan perencanaan 2010 dan pelaksanaankonstruksi hasil perencanaan 2009
Agar peserta memahami prosedur, mekanisme penangananpermasalahan yang timbul serta memilihkan solusi yangdiperlukan dalam mendukung kegiatan Pisew 2010 sebagaimanadigariskan dalam jadwal nasional
Agar peserta memahami dan mampu menghasilkan output setiapkegiatan.
Slide 1
8
Untuk mencapai tujuan, peserta juga harus memahami kerangka pola pikir berikut:Slide 3
Korelasikandengan isupada Slide 4
Upaya utk memenuhi‘pendekatan’ (Simak Pantekmasing2 Keg)
Lihat PantekKelembagaan ttgPengukuran Kinerja
KorelasikandenganSlide 6
ISSUE / Permasalahan :Dari Hasil Rumusan Rakornas Des. 2009 TernyataMasih Ada Permasalahan Berkaitan Dengan:
1. Tim Koordinasi dan Sekretariat Belum Optimal dalam Upaya:(Fasilitasi koordinasi lintas sektoral /SKPD ; Fasilitasi koordinasi programke Dewan; Fasilitasi koordinasi provinsi ke kabupaten dan Kab. Ke Kec)
2. Dana PAP dan Pengelolaannya:(Kurangnya Kejelasan penggunaan dalam pengelolaannya dan Perlunyadukungan dewan melalui APBD sesuai usulan Gub / Bupati / TimKoordinasi)
3. Activity Sharing(Monitoring antara rencana dengan pelaksanaan /realisasi kegiatanyang tertuang di dalam MPK melalui APBD sebagai komitmen daerah)
4. Pengolahaan data Kinerja Pemda(Perlu ada tuntunan dalam Pengukuran Kinerja Daerah melalui sistemyang mudah)
Slide 4
9
Struktur Organisasi Pengelolaan PNPM PISEW Slide 5
Klaster Hasil Penilaian AkhirPengukuran Kinerja Daerah Yang Dituju :
Klaster BAIK (80-100):
1) Ada dukungan administrasi tim pengelola program yang terdiri dari tim koordinasi, timsekretariat, POKJA, FD dalam bentuk penerbitan SK .
2) Ada koordinasi dalam bentuk pertemuan-pertemuan/desiminasi/pelatihan/sosialisasi ditingkat provinsi/kabupaten/kecamatan sekurang-kurangnya dalam pengendalian jadualkegiatan, pengendalian implementasi kegiatan, peningkatan kinerja tim, sinkronisasi hasil-hasil dokumen perencanaan dan monitoring pelaksanaan dan pasca pelaksanaan.
3) Ada dukungan dan usulan PAP(pembiayaan administrasi Proyek) setiap tahun sesuaikemampuan daerah
4) Ada dukungan dan usulan Aktivity sharing setiap tahun sesuai kemampuan daerah5) Ada penyediaan kantor dan sentralisasi informasi serta dokumentasi program di tingkat
provinsi, kabupaten, dan kecamatan6) Ada partisipasi aktif tim konsultan/fasilitator dalam memfasilitasi pemda untuk
menjalankan program (jadual nasional, pedum dan panlak, panduan teknis, dan medialain yang mendukung program)
7) Penguasaan basis program oleh pemda telah dimengerti sesuai pedum dan panlak8) Pemda telah menjalankan tugas dan fungsi sesuai aturan program9) Penyelesaian masalah di lapangan telah diselesaiakan oleh tim pemerintah daerah10) Pemda telah bisa mengkoordinasikan seluruh kegiatan pengelolaan program sejak
persiapan, perencanaan, pelaksanaan dan pasca pelaksanaan program11) Pemda telah mengadopsi model program untuk dijalankan diwilayahnya dalam bentuk :
pengelolaan siklus program
Slide 6
10
Pokja/PJOK
FK / TTL
Penjelasan:Pengukuran indikator kinerja daerah dilakukan seuai Pantek Kelemb. Bab IV:1.Kab. Mengevaluasi Kec. 2. Prov. Mengeval. Kab 3. Pusat mengeval Prov.Konsultan pd tktan masing2 membantu/fasilitasi Tim Koordinasi masing2 penilaian
Slide 7
BAHAN DISKUSI KELOMPOKKlpk I: (Peserta dari Aparat Daerah)
Diskusikan bagaimana proses kegiatan Perencanaan Pisew dikoordinasikandengan baik agar mendapat hasil sesuai tujuan dan dapat dijadikan contohModel Koordinasi oleh daerah pada tahun 2010 dst (Rujukan pada beberapalesson learned hasil Pisew 2009)
Klpk II: (Peserta dari Aparat Daerah)
Diskusikan bagaimana proses kegiatan Pelaksanaan Konstruksi Fisik Pisewdikoordinasikan dengan baik agar mendapat hasil sesuai tujuan dan dapatdijadikan contoh Model Koordinasi oleh daerah pada tahun 2010 dst (Rujukanpada beberapa lesson learned hasil Pisew 2009)
Klpk III: (Peserta dari Konsultan); Topik = Klpk I
Klpk IV: (Peserta dari Konsultan); Topik = Klpk IIPanduan:
Waktu: Diskusi klpk masing2 30’, paralel, kemudian wakil masing2 klpkpresentasi pada sesi pleno) + tanya jawab, masing2 10 menit = 4 X 10’.Kemudian Fasilitator menyimpulkan hasil diskusi ke 4 klpk (10’)
Lihat panduan diskusi kelompok
Slide 8
11
PANDUAN FASILITATOR DALAM DISKUSI KELOMPOK
Pertanyaan Kunci: (Utk Koordinasi Prencanaan maupun KoordinasiPelaksanaan Konstruksi)
Kesimpulan peserta masing2 kelompok agar dicatat pada format diskusiterlampir
Diskusikan Bagaimana pemahaman aparatur pemda terhadap konsepprogram PNPM PISEW
Diskusikan Bagaimana MEMERANKAN Tim Koordinasi / Tim Sekr. Di Tikt Provuntuk pengendalian program di tkt kab ( konsep dan strategi)
Diskusikan Bagaimana MEMERANKAN TK /TS dalam melibatkan SKPD pd tiaptahapan kegiatan
Diskusikan Bgm CARA MENINGKATKAN PARTISIPASI SEMUA PELAKU di tkt kabdan kec agar tupoksi bs jalan
Rumuskan model koordinasinya (lengkapi dengan bagan koordinasi darimodel yang diusulkan)
Slide 9
Formulir Hasil Diskusi
• Kelompok I II III IV
• (Lingkari nomor sesuai kelompoknya)
• Nama peserta diskusi:
1.............................
2.............................
3.........dst...............
Hasil Diskusi:
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
(Gunakan kertas secukupnya atau di tik pada Laptop, sesuai sarana yang tersedia)
Slide 10
12
BAHAN BACAAN
PB 9: PENGUATAN KELEMBAGAAN
13
BAHAN BACAAN PB 9: PENGUATAN KELEMBAGAAN
A. PANTEK KELEMBAGAAN 2010 ( Lihat Dokumen Pantek Kelembagaan
Terpisah)
B. HASIL PENGEMBANGAN/PENGUATAN KELEMBAGAAN 2009
1. Peningkatan Kapasitas Aparat Pemerintah Lokal, Fasilitator dan Masyarakat
Salah satu komponen dalam PISEW adalah komponen peningkatan kapasitas pemerintah
daerah, fasilitator dan masyarakat. Komponen tersebut merupakan penguatan peran-peran dari
berbagai pihak dalam mendukung proses kemandirian dan pemberdayaan masyarakat miskin
dalam menanggulangi masalah pembangunan, pengangguran dan masalah sosial lainnya.
Penguatan kapasitas kelembagaan yang akan dilakukan difokuskan pada penguatan Kapasitas
Kelembagaan Pemerintah Daerah di Tingkat Provinsi, Kabupaten dan Kecamatan serta di desa
untuk memberikan suatu kerangka kerja pengelolaan (manajemen) bagi perangkat pelaksana
sesuai dengan tugas dan fungsinya terkait dengan pembangunan wilayah dan sektor daerah.
Perangkat pemerintah didorong untuk mampu berperan menjadi fasilitator masyarakat, dan selalu
berorientasi pada pengembangan masyarakat dengan mengedepankan peran masyarakat.
Bentuk dari penguatan kapasitas ini dapat berupa sosialisasi, diseminasi, pelatihan maupun
workshop.
2. Pengukuran Kapasitas dan Kinerja dalam Setiap Tahapan Kegiatan
Secara garis besar materi penguatan kapasitas pemda berikut indikator keberhasilannya tersebut
meliputi kegiatan pada:
i. Kegiatan dalam menjadi fasilitator pada setiap proses pelaksanaannya, mulai dari tahap
persiapan hingga monitoring dan evaluasi.
ii. Tahap persiapan dan perencanaan partisipatif
iii. Tahap pelaksanaan (implementasi) hingga proses monitoring dan evaluasinya.
iv. Sinerji kegiatan antara masyarakat dan Pemerintah Daerah dalam pengelolaan kegiatan secara
bersama, antara lain: aktifitas kegiatan pada setiap tahapan, aspek pendanaan, monitoring dan
evaluasi.
Pada sisi lain penguatan kapasitas pemda ini tidak terlepas pula dari upaya penanganan berbagai
permasalahan, pengaduan, konflik yang timbul dalam pelaksanaan PISEW dengan menyiapkan
sarana yang dibutuhkan.
3. Kerangka Pikir Upaya Penguatan Kelembagaan yang Dilakukan
14
Salah satu tujuan program PNPM PISEW adalah terciptanya kemampuan Pemerintah Daerah dalam
mengelola program Pisew atau program sejenis secara mandiri. Artinya Pemda dapat menjalankan
siklus pengelolaan Pisew menurut prosedur yang telah teruji sebagai Model Pengembangan Sosial
Ekonomi Wilayah, pada mana program ini dapat memberi manfaat pada masyarakat yang
dilayaninya yang pada gilirannya akan menurunkan tingkat kemiskinan sejalan dengan penurunan
kesenjangan wilayah di daerahnya
Pada setiap siklus dan pada setiap tingkatan proses pengelolaan dari tiap siklus dimaksud
(Persiapan – Analisis – Perencanaan – Pelaksanaan – Monev), ke 3 aspek kelembagaan (SDM,
Institusi dan Sistem), akan menjadi komponen utama sejauh mana kapasitas pemda bisa diukur
dalam menangani kegiatan Program Pisew di wilayahnya. Dalam hal program Pisew, unsur SDM
merupakan individu-individu dari SKPD yang menjadi anggota Tim Koordinasi maupun Tim
Sekretariat (Provinsi maupun Kabupaten); Tim Koordinasi / Tim Sekretariat, Pokja, PJOK, Satker,
PPK dan sejenisnya merupakan bagian dari unsur Institusi, sedangkan Sistim atau Kebijakan
merupakan aturan yang digunakan yang dalam hal ini difokuskan pada pendukungan untuk
pengisian kegiatan perencanaan kawasan strategis di kecamatan KSK; serta pembangunan
kegiatan pisew yang bersifat ‘basic need’ di kecamatan regular, sebagaimana tercantum dalam
Jadual Kegiatan Nasional dari Pisew sebagai instrumen untuk mencapai sasaran dan tujuan dari
program / proyek Pisew dengan peran aktif dari unsur SDM dan unsur institusi sebagaimana
diuraikan diatas . Bagian lain yang juga penting dalam mendukung penguatan kelembagaan adalah
Networking / jejaring daerah dan antar daerah melalui promosi PSE ditingkat provinsi maupun di
tingkat nasional; serta Dana, untuk mendukung program diperlukan berbagai sumber-sumber
pendanaan lebih lanjut atas program sejenis disamping dana PAP yang wajib bagi daerah
menyediakannya maupun berupa Activity Sharing melalui kegiatan APBD sebagaimana tertuang
dalam dokumen MPK.
Diagram berikut merupakan Kerangka Pikir dari rangkaian proses dalam upaya penguatan
kelembagaan daerah:
15
Dalam operasionalisasinya upaya yang dilakukan untuk penguatan kelembagaan dilakukan dengan cara
pemantauan mingguan dan atau tiap tahapan kegiatan secara terus menerus berdasarkan pemetaan
sebagai berikut:
a. Pemetaan Peran dan Fungsi Organisasi Pengelola Pisew
Tim Pengelola
Program Pisew
(Setelah proyek
selesai menjadi
TKPKD)
Aspek / Unsur yang dilihat untuk penguatan / pengembangan program
SDM /Individu2
sebagai anggotan
Tim
Tugas dan fungsi
Organisasi
Pelaksana
Kebijakan/Aturan yang digunakan untuk
mendukung tercapainya tujan program
Tim Koordinasi* a. Siapa saja yangterlibatpembinaanpelatihan,pemantauan,dan supervisi
b. Bagaimana caraketerlibatannya
c. Kapan Merekaterlibat
d. Apa sajaPengetahuandan ketrampilanyang telahdikuasai
e. Dimana merekamelibatkan dandilibatkan dalamkegiatan
f. ContohkeberhasilandalammendukungPisew
g. Kendala utama
yang dihadapi
a. Sejauh manatugas danfungsi telahdijalankan
b. Bagaimanatugas danfungsi tersebutdilaksanakandalam setiaptahapan Pisew
c. Bagaimanatugas koordinasidilaksanakan
g. Kendala utamayang dihadapiContohkeberhasilandalammendukungPisew?
a. Inventarisasi dan evaluasi kebijakandan atau aturan yang mendukungoptimalisasi Pisew termasuk pedumpanlak dan petunjuk teknis yangteruji
b. Bagaimana model-model programPisew bisa dijalankan terintegrasidengan program di daerah
c. Berbagai dokumen yang bisadijadikan alat untuk meningkatkankualitas program pemda?
d. Contoh keberhasilan dalammendukung Pisew
e. Kendala utama yang dihadapi
Tim Sekretariat* a. Siapa saja yangterlibatpembinaan /pelatihan,pemantauan,dan supervisi
b. Bagaimanacaraketerlibatanmereka masing
c. Kapan Merekaterlibat
d. Apa saja
a. Sejauh manatugas danfungsi telahdijalankan
b. Bagaimana Timmenjalankannya dalam setiaptahapan Pisew
c. Bagaimanakoordinasidilakukan
d. Kendala utamayang dihadapi
a. Kebijakan dan atau aturan yangmendukung optimalisasi Pisew
b. Model-model program Pisew bisadijalankan terintegrasi denganprogram di daerah
c. Dokumen yang bisa dijadikan alatuntuk meningkatkan kualitasprogram pemda
d. Contoh keberhasilan dalammendukung Pisew
e. Kendala utama yang dihadapi
16
Tim Pengelola
Program Pisew
(Setelah proyek
selesai menjadi
TKPKD)
Aspek / Unsur yang dilihat untuk penguatan / pengembangan program
SDM /Individu2
sebagai anggotan
Tim
Tugas dan fungsi
Organisasi
Pelaksana
Kebijakan/Aturan yang digunakan untuk
mendukung tercapainya tujan program
Pengetahuandan ketrampilanyang telahdikuasai
e. Dimana merekamelibatkan dandilibatkandalam kegiatan
f. ContohkeberhasilandalammendukungPisew
g. Kendala utama
yang dihadapi
e. ContohkeberhasilandalammendukungPisew
Pokja KSK -sda- -sda- -sda-
Pokja
Kecamatan
-sda- -sda- -sda-
*Selama masa Proyek Tim difasilitasi oleh Konsultan (KMP, KMT, KMK, ATK, FK, TtL, FD)
sesuai tingkatan wilayahnya. Penguatan Konsultan PNPM PISEW dibuat tersendiri.
b. Penggalian Manfaat Program Pisew dalam upaya pengentasan kemiskinan dan kesenjanganwilayah
Hal hal yang perlu digali tentang manfaat dari Program Pisew diantaranya sebagai berikut:
Manfaat Indikator
Adanya Peningkatan Kualitas danPenguatan KapasitasKelembagaan Pemda dalampengelolaan dan PengawasanSiklus Kegiatan PerencanaanPartisipatif
Terselenggaranya proses perencanaan dan evaluasipembangunan melalui pendekatan pertumbuhan ekonomikawasan
Dilakukannya sinkronisasi dan integrasi program dinas dgnRKPK, RPJMD dan RKPD
Adanya RPJM dgn indicator terukur ttg penanggulangankemiskinan, pemb ek local dan pemberd. Masyarakat
Adanya peningkatan KompetensiPemda dalam mengurus danmengawasi kegiatanPerencanaan & kegiatan PelaksPembangunan infrastr. Sosekselanjutnya di wilayahnya tanpaintervensi pusat (Mandiri)
Adanya Komitmen Seluruh Stakeholder pemb. Pemda Prov &Kab) utk berkoordinasi mengurus dan mengawasi kegiatanPerencanaan & kegiatan Pelaks Pembangunan infrastr. Sosekyg tercermin dlm SK pembentukan TKPKD
Tercantumnya keg. Pemb. Infrstr sosek pedesaan dalam APBD
Adanya Model PenguatanKapasitas Kelembagaan Pemda
Terdokumentasikannya seluruh proses pengelolaan keg. Pisewdengan baik yg dpt diakses (hard &soft copy)dengan mudah oleh
17
Manfaat Indikator
di Bid Perencanaan untukmendukung desentralisasi
semua pihak terkait dlm rangka penguatan kapasitaskelembagaan
Pembentukan danOperasionalisasi databasePengelolaan Informasi dan SistimPemantauan yang akanmenambah kemampuan bagiaparatur Kabupaten danKecamatan
Berfungsinya Sistem Informasi dan Pelaporan yg dilakukanmelalui jalur structural pada tkt Prov; Kab; dan Kecamatan
Tersedianya dukungan informasi perenc. Pembangunan secarateratur
4. Hasil Pengembangan/Penguatan Kelembagaan
Hasil akhir Penguatan Kelembagaan yang dituju telah dirumuskan dalam Pantek Kelembagaan sebagai
berikut:
Terhadap hasil yang dituju tersebut, maka hasil proses penguatan kelembagaan pada 2009 adalah
sebagai berikut:
1) Hasil Proses Penguatan Kelembagaan dari PNPM Pisew:
a. Telah melembagakan pelaku-pelaku dari instansi atau unsur terkait dalam wadah Tim Koordinasi,
Sekretariat Pelaksana dan Kelompok kerja di tingkat pusat, tingkat provinsi, tingkat kabupaten
dan tingkat kecamatan. Sedangkan pelaku dari unsur dari masyarakat telah berkembang wadah
organisasi masyarakat seperti KDS untuk kegiatan perencanaan, LKD untuk kegiatan
pembangunan prasarana, KPP untuk kegiatan pemanfaatan dan pemeliharaan
Ada dukungan administrasi tim pengelola program yang terdiri dari tim koordinasi, tim sekretariat, POKJA, FD dalam bentuk penerbitan SK
Ada koordinasi dalam bentuk pertemuan-pertemuan/desiminasi/pelatihan/sosialisasi di tingkat provinsi/kabupaten/kecamatan sekuran
kurangnya dalam pengendalian jadual kegiatan, pengendalian implementasi kegiatan, peningkatan kinerja tim, sinkronisasi hasil
perencanaan dan monitoring pelaksanaan dan pasca pelaksanaan.
Ada dukungan dan usulan PAP(pembiayaan administrasi Proyek) setiap tahun sesuai kemampuan daerah
Ada dukungan dan usulan Aktivity sharing setiap tahun sesuai kemampuan daerah
Ada penyediaan kantor dan sentralisasi informasi serta dokumentasi program di tingkat provinsi, kabupaten, dan kecamatan
Ada partisipasi aktif tim konsultan/fasilitator dalam memfasilitasi pemda untuk menjalankan program (jadual nasional, pedum dan panla
panduan teknis, dan media lain yang mendukung program)
Penguasaan basis program oleh pemda telah dimengerti sesuai pedum dan panlak
Pemda telah menjalankan tugas dan fungsi sesuai aturan program
Penyelesaian masalah di lapangan telah diselesaiakan oleh tim pemerintah daerah
Pemda telah bisa mengkoordinasikan seluruh kegiatan pengelolaan program sejak persiapan, perencanaan, pelaksanaan dan pasca pelaksanaan
program
Pemda telah mengadopsi model program untuk dijalankan diwilayahnya dalam bentuk : pengelolaan siklus program
18
b. Sudah secara sistematis dan berjenjang melaksanaakan kegiatan sosialisasi, desiminasi,
orientasi dan pelatihan untuk mengoptimalkan peran dan fungsi seluruh pelaku pada tahun
anggaran mulai dari pusat, dilanjutkan di provinsi, di kabupaten, di kecamatan dan di desa
c. Dalam perencanaan telah dikembangkan mekanisme yang melibatkan seluruh pelaku di
kabupaten dari tingkat desa yang melibatkan masyarakat, KDS, dan pemerintahan desa dari
tingkat kecamatan yang melibatkan camat dan pokja kecamatan dari tingkat kabupaten yang
melibatkan TK dan Pokja Kabupaten serta dilibatkannya DPRD, LSM, dan organisasi profesi
setempat
d. Dalam perencanaan pembangunan telah dilaksanakan mekanisme perencanaan melalui
musyawarah #1 s/d musyawarah #3 sebagai forum penyepakatan terhadap hasil-hasil
perencanaan pembangunan, forum ini melibatkan pelaku di daerah kabupaten mulai TK dan
Pokja dan Pokja kab, kecamatan, FD dan KDS maupun konsultan
e. Khusus pelibatan dewan telah dikembangkan model interaksi memorandum program koordinatif
(MPK)
f. Proses penetapan pelaksana infrastruktur (LKD) yang dilakukan dengan mengacu pada
pedoman yang ada.
g. Dalam pemantauan pelaksanaan pembangunan prasarana, telah dikembangkan mekanisme
pemantauan terpadu dan pra audit yang melibatkan pelaku-pelaku dari provinsi, kabupaten,
kecamatan, desa, dan masyarakat secara luas termasuk lembaga swadaya masyarakat dan
organisasi professional di daerah
h. Untuk menyiapkan masyarakat dalam melaksanakan kegiatan pemanfaatan dan pemeliharaan,
telah dikembangkan model pembentukan KPP sebelum proyek berakhir dan pelatihan KPP
secara khusus sebelum proyek pembangunan selesai dan proses serah terima pekerjaan
dilaksanakan
i. Untuk membangun komitmen bersama, kegiatan pemanfaatan dan pemeliharaan telah
dikembangkan mekanisme serah terima pekerjaan yang melibatkan Pemerintah Daerah
Kabupaten, Pemerintah Desa, dan Masyarakat melalui KPP sehingga kegiatan pemanfaatan dan
pemeliharaan menjadi tanggungjawab bersama daerah dan masyarakat
j. Untuk mengoptimalkan kegiatan pemanfaatan dan pemeliharaan yang melembaga di Tingkat
Desa telah ada gagasan tentang perlunya penyusunan peraturan tentang optimalisai
kelembagaan dan pendanaan kegiatan pemanfaatan, pemeliharaan dan pengembangan
prasarana perdesaaan berbentuk Raperdes.
2) Hasil Pelaksanaan Dukungan Pendanaan Daerah
a. Pelaksanaan Pembinaan Administrasi Proyek PROVINSI 2009:
19
No. ProvinsiJumlah Kabupaten Penerima
PNPM-PISEWBesar PAP (Rp.)
1 Sumatera Utara 5 300.000.000
2 Jambi 2 55.000.000
3 Bengkulu 4 300.000.000
4 Bangka Belitung 3 103.930.000
5 Kalimantan Barat 3 200.000.000
6 Kalimantan Selatan 5 230.000.000
7 Sulawesi Barat 2 118.991.000
8 Sulawesi Selatan 4 192.200.000
9Nusa Tenggara
Barat4 280.000.000
Jumlah 32 1.780.121.000
20
b. Pelaksanaan Pembinaan Administrasi Proyek untuk KABUPATEN 2009:
Kabupaten Jumlah
Kecama
tan
Besar PAP
(Rp)
Kabupaten Jumlah
Kecamat
an
Besar PAP
(Rp)
Dairi 5 400.000.000 KapuasHulu
9 480.000.000
Karo 8 750.000.000 Tanah Laut 4 360.620.000
Langkat 9 950.000.000 HuluSungaiSelatan
4 486.000.000
LabuhanBatu
11 400.000.000 Tabalong 10 2.187.750.000
Simalungun 20 1.450.000.000 HuluSungaiTengah
5 1.247.220.000
Merangin 12 808.250.000 Banjar 6 350.000.000
Muaro Jambi 5 1.523.000.000 Jeneponto 5 476.000.000
RejangLebong
5 340.000.000 Sinjai 8 700.000.000
Muko Muko 10 740.000.000 Enrekang 4 400.000.000
Lebong 7 640.000.000 Bone 12 722.266.500
Kaur 5 46.000.000 Mamuju 10 831.000.000
Bangka 6 421.450.000 MamujuUtara
8 500.000.000
Belitung 4 166.969.400 LombokTimur
5 350.000.000
BangkaSelatan
7 100.000.000 Bima 10 1.400.000.000
Landak 6 400.000.000 SumbawaBarat
4 750.000.000
Sintang 5 200.000.000 Sumbawa 10 480.000.000
Jumlah Kabupaten 32 - Besar PAP Kabupaten Rp. 21.057.480.500 ,-
21
c. Hasil Pelaksanaan Activity Sharing Tahun 2009
NOPROVINSI /
KABUPATEN
JICA ACTIVITY SHARING
NOPROVINSI /
KABUPATEN
JICA ACTIVITY SHARING
Biaya
(x_Rp.1000)
Biaya
(x_Rp.1000)%
Biaya
(x_Rp.1000)
Biaya
(x_Rp.1000)%
ISUMATERA
UTARA 89.500.000 38.823.33943,38% 17 TABALONG 17.000.000
6.840.14940,24%
1 LABUHANBATU18.500.000 11.740.624
63,46% 18HULU SUNGAI
TENGAH8.000.000
15.876.046198,45%
2 SIMALUNGUN32.000.000 16.462.100
51,44% 19 BANJAR 11.000.0006.529.034
59,35%
3 DAIRI9.500.000 5.141.330
54,12% VI KALIMANTAN BARAT 34.500.00042.827.685
124,14%
4 KARO14.000.000 1.286.200
9,19% 20 SINTANG 8.000.00028.669.200
358,37%
5 LANGKAT15.500.000 4.193.085
27,05% 22 KAPUAS HULU 15.500.0007.653.485
49,38%
II
BANGKA
BELITUNG 31.500.000 41.938.200133,14% 23 LANDAK 11.000.000
6.505.00059,14%
22
6 BANGKA11.000.000 4.934.000
44,85% VII SULAWESI BARAT 31.000.00031.600.900
101,94%
7 BELITUNG8.000.000 29.413.800
367,67% 24 MAMUJU 17.000.00024.694.400
145,26%
8BANGKA
SELATAN 12.500.000 7.590.40060,72% 25 MAMUJU UTARA 14.000.000
6.906.50049,33%
III JAMBI29.500.000 11.230.546
38,07% VIII SULAWESI SELATAN 51.500.000171.594.072
333,19%
9 MERANGIN20.000.000 5.684.669
28,42% 26 SINJAI 14.000.000130.471.150
931,94%
10 MUARO JAMBI9.500.000 5.545.877
58,38% 27 JENEPONTO 9.500.0001.235.000
13,00%
IV BENGKULU48.500.000 29.147.200
60,10% 28 BONE 20.000.0006.593.000
32,97%
11 REJANG LEBONG9.500.000 9.920.000
104,42% 29 ENREKANG 8.000.00033.294.922
416,19%
12 KAUR9.500.000 7.300.000
76,84% IXNUSA TENGGARA
BARAT51.500.000
76.468.059148,48%
13 MUKO-MUKO17.000.000 5.027.200
29,57%30
LOMBOK TIMUR 9.500.0005.830.854
61,38%
14 LEBONG12.500.000 6.900.000
55,20%30
BIMA 17.000.00062.330.462
366,65%
23
VKALIMANTAN
SELATAN52.000.000 65.019.004
125,04%31
SUMBAWA 17.000.0003.381.743
19,89%
15 TANAH LAUT8.000.000 20.629.580
257,87%32 SUMBAWA BARAT 8.000.000 4.925.000
61,56%
16HULU SUNGAI
SELATAN 8.000.000 15.144.195189,30% TOTAL 419.500.000 508.649.005 121,25%
d. Hasil Evaluasi Terpadu Terhadap Dukungan Program tahun 2009
Aspek
Minitoring
Realisasi 2009 Temuan Solusi
Provinsi
Dana PAP 9 provinsi telah menyediakan dana PAP yangmengalami penurunan dari rencana PAP 2008rata-rata tiap propinsi 7 %
Dana PAP telah diigunakan untukpenyusunan arah pjm provinsi danmendorong kelancaran tahapan di provinsi
Dana PAP belumdigunakan oleh timkoordinasi provinsi untukmelalukan pengendalianperencanaan danpengendalian konstruksi ditingkat kabupaten disetiapprovinsi
Ada upaya peningkatan dana PAPrata-rata tiap provinsi 10 % di tahun2010 agar pengendalian perencanaandan pengendalian konstruksi di tingkatkabupaten bias djalankan oleh timkoordinasi provinsi.
Koordinasi Koordinasi telah dilakukan di seluruh provinsidengan melibatkan SKPD dan konsultanprovinsi.
Pertemuan terjadwal dan lengkap berita acarahasil pertyemuan belum dijalankan secarabaik, masih temporal inisiatif konsultan
Model pelaporan dan konsultasi belumoptimal dijalankan konsultan provinsi akibat
Model koordinasi danpelaporan konsultandengan tim koordinasiperlu bertatap mukasecara terjadwalkhususnya aspekpengendalianketersediaan diokumen
Optimalisasi koordinasi terjadwal yangharus disuport manajemen konsultandan dan tim koordinasi provinsi yangdidukung RMAC secara intensive
24
kendala dana Secretariat Pisew tiap provinsi telah tersedia Sentral dokumen Pisew dan program sejenis
belum terpusat secara baik oleh tiap provinsi
sebagai acuan kabupaten,pengendalianperencanaan kabupatendan pengendaliankonstruksi di setiapkabupaten
KIabupaten
Dana
PAP
kabupate
n
Di 32 kabupaten telah menyediakan danadengan tingkat penurunan dari perencanaan2008 mencapai 5 %
Dana PAP telah digunakan untuk pembiayaantahapan Pisew dan biaya fasilitator desa di 32kabupaten telah berjalan
Pembayaran honor FD disetiap kabupaten lokasiPisew terjadiketerlambatan rata-rata 3bulan sejak SK FD terbit
Model ajuan sesuaipanduan dengan Bappedasebagai pemohon ditingkat DPRD denganmemepertimbangkanrincian kegiatan tahun2010, sehingga adakenaikan rata-ratadirencanakan 10 % tiapkabupaten
Sinergi ajuan dana PAP tahun 2010akan ada kenaikan 10 % rata-rata ditiap kabupaten
Activity
sharing
Jumlah activity sharing di tiap kabupaten masihdalam proses implementasi (tender).
Sulitnya untuk membuka akses realisasi danapelaksanaannya bagi setiap SKPD di setiapkabupaten
Kesulitan membuka datarealisasi dan bentuk nyatadi tingkat kecamatan ,disebabkan terbatasnyaakses ealisasi anggaran ditiap SKPD
Mendorong tim koordinasi untukmembuka akses lebih lanjut di setiapSKPD sampai di tingkat kecamatan
Koordinsi Koordinasi telah dilakukan di seluruh kabupatendengan melibatkan skpd dan konsultan tingkatkabupaten
Pertemuan terjadwal dan lengkap berita acarahasil pertemuan belum dijalankan secara baik,masih temporal inisiatif konsultan
Model pelaporan dan konsultasi belum optimaldijalankan konsultan kabupaten akibat kendaladana
Kantor Secretariat Pisew tiap provinsi telah
Model koordinasi danpelaporan konsultandengan tim koordinasiperlu bertatap mukasecara terjadwalkhususnya aspekpengendalianketersediaan dikumen ,pengendalianperencanaan kabupaten
Optimalisasi koordinasi terjadwal yangharus disuport manajemen konsultandan tim koordinasi kabupateni yangdidukung KMP/KMT secara intensif
25
tersedia Sentral dokumen Pisew dan program sejenis
belum terpusat secara baik oleh tiap kabupaten Mutasi akibat PP 41 masih menjadi alat
pembenaran di tingkat kabupaten untukmeningkatkan kinerjanya dan perlunyapenguatan terus menerus
dan pengendaliankonstruksi di setiapkabupaten
e. Status Pemantauan Kabupaten Pemekaran Labuhan Batu Selatan dan Labuhan Batu Utara Tahun 2009
Hasil Tindaklanjut Kendala Instruksi Pusat
Telah dibuat SK Timkoordinasi dan timsecretariat di LabuhanBatu Selatan dan LabuhanBatu Utara
Belum ada solusi sumberdana PAP bagikab.pemekaran
Belum ada suratpenegasan untukmenindaklanjuti di tingkatkabupaten pemekran atashasil kesepakatan dariprovinsi atau kabupateninduk ke kabupaternpemekaran
Aspek perencanaan untuktahun 2010 di kabupatenpemekaran telah berjalandan terpisah dengankabupaten induk
Pelaksanaan fisik 2009masih dikendalikanKasatker kabupaten induk
Perlu adasuratpenegasandari provinsidan ataukabupateninduk kekabupatenpemekaransebagai dasaruntukmenindaklanjuti kegiatan dikabupatenpemekaranataspermintaanbupati/PLTBupati dikabupatenpemekaran
Keterbatasan penyediaandana PAP bagikabupaten pemekaranakibat belum jelasnyasumber dana APBDkabupaten induk
Bupati/PLT Bupati masihmenghendaki danmenunggu suratpenegasan dariprovinsi/pusat terkaitdengan keberlanjutandan pemekaran yangharus dijalankan denganterbentuknya timkoordinasi dan timsecretariat maupunPOKJA karenamenyangkut honorpelaksana
Meminta SK yang telahterbentuk untuk dikirim ke CMACsebagai lampiran exsplanatorynote ke JICA
Menindaklanjuti kendala PAPkabupaten Pemekaran denganmenyodorkan alternative yangdimungkinkan bisa dijalankan?
Memastikan perencanaan 2010telah terpisah dengan kabupateninduk tahun 2009
26
Pembentukan satkerkab.pemekaran belum adapetunjuk
f. Status Dukungan SK Tahun 2009Seluruh SK tim koordinasi provinsi dan tim secretariat provinsi telah tetrbit di 9 provinsi pada bulan Januari-Maret 2009. Di
samping itu SK tim koordinasi kabupaten dan tim secretariat kabupaten di 32 kabupaten telah terbit bulan Januari-maret 2009.
Demikian pula SK Pokja, PJOK Kecamatan, PJOK Kabupaten serta FD telah terbit di 237 kecamatan.
g. Status Partisipasi Pelaku Dalam Tahapan Kegiatan Tahun 2009
27
i.Potret partisipasi di Tingkat Pusat
Kesimpulan:
1. Partisipasi Aparatur Pusat , Propinsi dan Kabupaten cukup mendukung proses kegiatan.
2. Partisipasi Peserta Perempuan masih terlihat rendah dari yang seharusnya sebesar 25% dari total keseluruhan peserta.
3. Pemahaman terhadap substansi materi pelatihan dapat diikuti seluruh peserta yang terlibat.
28
ii. Potret di Tingkat Provinsi
29
30
31
32
33
34
35
36
5. Hasil Pengukuran Kinerja DaerahDengan mengakumulasikan berbagai instrument sebagai alat ukur kinerja daerah (Indikator
kinerja, Operational Indicators, berbagai penyampaian laporan dan dokumen kegiatan, dan
lain-lain), maka klaster status akumulasi analisis hasil pengukuran adalah sebagai berikut:
1) Hasil pengukuran kinerja daerah untuk semester 1 tahun 2009:
Status Hasil di
Propinsi
Propinsi
Baik NTB
Sedang Sumut, Jambi, Babel Bengkulu, Sulawesi Selatan, Kalsel, Kalbar,
Kurang Tidak ada
Status Hasil di
Kabupaten
Kabupaten
Baik (14 kab) : Langkat, Simalungun, Dairi, Bangka, Bangka selatan,
Lebong, Rejang lebong, Bima, Sumbawa Barat, Lombok Timur,
Sumbawa, Tanah laut, Landak, dan Kapuas Hulu
Sedang (11 kab) Karo, Labuhan Batu, Belitung,Merangin, Muko-muko, Kaur,
HSS, Tabalong, HST, Banjar, Sintang
Kurang (7 kab) Jeneponto, Sinjai, Enrekang, Bone, Mamuju, Mamuju Utara,
Muarojambi
Sumber data: Hasil pengukuran kiinerja daerah semester 1. Juni 2009
38
2) Hasil pengukuran kinerja daerah untuk semester 2 tahun 2009:
Status Hasil di
Propinsi
Propinsi
Baik NTB
Sedang Sumut, Jambi, Babel Bengkulu, Sulawesi Selatan, Kalsel, Kalbar,
Kurang Tidak ada
Status Hasil di
Kabupaten
Kabupaten
Baik (14 kab) : Langkat, Simalungun, Dairi, Bangka, Bangka selatan,
Rejang lebong, Bima, Sumbawa Barat, Lombok Timur, Sumbawa,
Tanah laut, Tabalong, HSS, dan Kapuas Hulu
Sedang (11 kab) Karo, Labuhan Batu, Belitung,Merangin, Muko-muko, Kaur,
HST, Banjar, Jeneponto, Lebong, Landak
Kurang (7 kab), Sinjai, Enrekang, Bone, Mamuju, Mamuju Utara, Muarojambi,
Sintang
Sumber: Hasil pengukuran kiinerja daerah semester 2. Nopember 2009
39
LEMBAR KERJA
PB 9: PENGUATAN KELEMBAGAAN
40
PANDUAN FASILITATOR
DALAM
DISKUSI KELOMPOK
Pertanyaan Kunci: (Utk Koordinasi Prencanaan maupun Koordinasi Pelaksanaan Konstruksi)
1. Bagaimana pemahaman aparatur pemda terhadap konsep program PNPM PISEW
2. Bagaimana memerankan Tim Koordinasi / Tim Sekr. Di Tikt Prov untuk pengendalian program di tktkab ( konsep dan strategi)
3. Bagaimana memerankan TK /TS dalam melibatkan SKPD pd tiap tahapan kegiatan
4. Bgm meningkatkan partisipasi semua pelaku di tkt kab dan kec agar tupoksi bs jalan
5. Rumuskan model koordinasinya (lengkapi dengan bagan koordinasi dari model yang diusulkan)
PENGELOMPOKAN DISKUSI
Kelompok dibagi 4: 2 kelompok masing2 aparat daerah, 2 kelompok masing2 dari konsultan
Aparat daerah dan konsultan masing2 mendiskusikan pengelolaan koordinasi perencanaan dan
koordinasi pelaksanaan konstruksi
41
Form Diskusi
Kelompok : I/II/III/IV ( Lingkari sesuai kelompok
DAftar Peserta Kelompok :1. ............................................ (Ketua)2. ..3. …4. …5. ..6.
Hasil Diskusi :