Pb 7. prilaku abnormal. AKPER PEMKAB MUNA

48
A. Pengertian Prilaku Abnormal. B. Jenis Jenis Prilaku Abnormal.

Transcript of Pb 7. prilaku abnormal. AKPER PEMKAB MUNA

Page 1: Pb 7. prilaku abnormal. AKPER PEMKAB MUNA

A. Pengertian Prilaku Abnormal.

B. Jenis – Jenis Prilaku Abnormal.

Page 2: Pb 7. prilaku abnormal. AKPER PEMKAB MUNA

KUIS1. Jelaskan perbedaan pengertian antara Abnormal dan Tingkah

laku Abnormal.2. Seperti apakah prilaku Abnormal itu, jelaskan.3. Apa yang dimaksud dengan gangguan kecemasan.4. Jelaskan 3 hal yang termasuk gangguan kescemasan.5. Apa yang dimaksud dengan gangguan afektif.6. Jelaskan 3 hal yang termasuk gangguan afektif.7. Apa yang dimaksud dengan gangguan kepribadian.8. Jelaskan 3 hal yang termasuk gangguan kepribadian.9. Apa yang dimaksud dengan gangguan skizophrenia.10. Jelaskan 3 hal yang menjadi ciri utama gannguan skizophrenia.11. Jelaskan tahapan berkembangnya prilaku alkoholis sampai

dengan menjadi pecandu alkoholis.

Page 3: Pb 7. prilaku abnormal. AKPER PEMKAB MUNA

A. Pengertian Prilaku Abnormal.

1. J.P. Chaplin.

1. Abnormal artinya berbeda atau sangatmenyimpang dari kenormalan.

2. Tingkah laku abnormal adalah tingkah laku yangmenyimpang secara menyolok dari acuannormatif, sehat atau diinginkan secara psikologis,dilihat dari sudut pandang penyesuaian diri.

Page 4: Pb 7. prilaku abnormal. AKPER PEMKAB MUNA

2. Rita L. Atkinson.

Prilaku Abnormal adalah prilaku yang :

1. Secara statistik tidak sering terdapat ataumenyimpang dari norma.

2. Menyimpang secara menyolok dari norma yangterdapat di masyarakat.

3. Tidak dapat menyesuaikan diri dengan keadaanatau maladaptif.

4. Sakit jiwa seperti mengalami penderitaan bathinyang akut, selalu merasa khawatir, mengalamiberbagai macam rasa sakit, gelisah atau mungkintidak dapat tidur.

Page 5: Pb 7. prilaku abnormal. AKPER PEMKAB MUNA

B. Jenis – Jenis Perilaku Abnormal.

1. Gangguan Kecemasan.

Gangguan Kecemasan mencakup sekelompokgangguan dimana rasa cemas merupakan gejalautama (kecemasan utama dan gangguan panik)

atau

kecemasan dialami dimana individu berupayamengendalikan prilaku maladaptive tertentu(gangguan phobia dan gangguan obsesif –kompulsif).

Page 6: Pb 7. prilaku abnormal. AKPER PEMKAB MUNA

1.1. Gangguan Kecemasan Merata dan Gangguan Panik.

1.1.a. Ciri dan keluhan fisik seseorang yang mengalamigangguan kecemasan merata :

Ciri Keluhan Fisik

1. Setiap hari hidup dalam keadaan tegang. 1. Tidak dapat tenang.

2. Dia selalu merasa serba salah atau khawatir. 2. Tidur terganggu.

3. Cenderung memberi reaksi yang berlebihan. 3. Kelelahan.

4. Terus menerus mengkhawatirkan segala macammasalah yang mungkin terjadi.

4. Macam – macam sakitkepala.

5. Sulit sekali berkonsentrasi dan mengambilkeputusan.

5. Kepeningan.

6. Jantung berdebar – debar.

Page 7: Pb 7. prilaku abnormal. AKPER PEMKAB MUNA

1.1.b. Ciri dan keluhan fisik seseorang yang mengalamiserangan panik :

Ciri Keluhan Fisik

Bila seseorang dalam keadaan tiba – Yakin akan terjadi sesuatu, disertai gejala :

tiba yang penuh keprihatinan dan 1. Jantung berdebar – debar.

teror yang akut (genting, gawat) 2. Kehabisan nafas.

dan meluap – luap. 3. Berkeringat.

4. Rasa muak.

5. Otot – otot bergetar.

6. Kepusingan.

Page 8: Pb 7. prilaku abnormal. AKPER PEMKAB MUNA

1.2. Gangguan Phobia dan Obsesif – Kompulsif.

1.2.a. Phobia.

Gangguan Phobia mengandung ketakutan yang cukupspesifik (berbeda/tersendiri dengan cara tertentu.

Seseorang dikatakan menderita gangguan phobia apabilabereaksi dengan ketakutan yang amat sangat pada suatustimulus atau situasi yang menurut kebanyakan orang tidaklahberbahaya.

Ciri orang phobia adalah orang tersebut menyadari bahwaketakutannya tidak rasional (dipengaruhi oleh nalar) tetapidia tetap merasakan kecemasan (mulai dari rasa serba salahsampai panik) yang hanya dapat diredakan dengan menghindaribenda/situasi yang menakutkan itu.

Page 9: Pb 7. prilaku abnormal. AKPER PEMKAB MUNA

Lanjutan .....

Ciri phobia lainnya apabila rasa takut tersebut sangatmengganggu kehidupan sehari – hari individu.

Contoh individu yang mengalami phobia :

1. Seorang wanita yang takut tempat tertutupsehingga tidak berani naik lift akhirnya menolaktawaran kerja karena kantornya terletak dilantaidua.

2. Seorang pasien yang takut melihat jarum suntiksehingga ia memilih untuk berobat secaratradisional (tanpa alat suntik).

Page 10: Pb 7. prilaku abnormal. AKPER PEMKAB MUNA

Bagaimana Phobia berkembang ?

Phobia berkembang melalui pengalaman yangmenakutkan, misalnya takut pada pesawat setelahmengalami musibah udara.

Phobia berkembang melalui pengamatan danimbalan, misalnya phobia sekolah, anak kecil biasanyabukan merasa takut pada sekolahnya tetapi takut berpisahdengan ibunya atau orangtuanya. Agar anak tsb inginselalu berdekatan dengan ibunya maka anak ybsmenciptakan berbagai macam alasan sebagai imbalanmisalnya sakit perut atau sakit kepala. Karena sakitperut/kepala maka imbalannya yakni kesenangan tinggaldirumah bersama ibunya atau orang tuanya.

Page 11: Pb 7. prilaku abnormal. AKPER PEMKAB MUNA

1.2.b. Obsesif – Kompulsif.

Obsesif merupakan gangguan terus menerus dari pikiran danbayangan yang tidak mereka inginkan.

Kompulsif merupakan desakan yang tidak tertahan untukmelaksanakan tindakan atau ritual tertentu.

Orang yang mengalami gangguan obsesif – kompulsif merasaterpaksa berpikir tentang hal – hal yang tidak ingin merekapikirkan atau melakukan hal – hal yang tidak mereka inginkan.

Contoh pikiran obsesif dihubungkan dengan kompulsif seperti :“ Pikiran tentang kuman penyakit (obsesif) dihubngkan denganmencuci alat – alat makan berkali – kali sebelum dipakai(kompulsif)

Page 12: Pb 7. prilaku abnormal. AKPER PEMKAB MUNA

1.2.c. Memahami gangguan kecemasan.

Kadang kita mempunyai pikiran yang mencekam dandesakan untuk melahirkan prilaku tertentu, tetapi bilaseseorang mengalami kelainan obsesif – kompulsifmaka pikiran dan desakan semacam itu akanmemenuhi benaknya sepanjang waktu sehingga benar– benar mengganggu kehidupannya.

Kecemasan adalah emosi yang tidak menyenangkan,seperti kekhawatiran, keprihatinan, dan rasa takut.

Page 13: Pb 7. prilaku abnormal. AKPER PEMKAB MUNA

Ada 2 Cara Menanggulangi Kecemasan :

1. Penanggulangan kecemasan dengan menitik beratkan padamasalahnya.Individu menilai situasi yang menimbulkan kecemasan dankemudian melakukan sesuatu untuk mengubah ataumenghindarinya.

2. Penanggulangan kecemasan dengan menitik beratkan padaemosinya.Individu berusaha mereduksi perasaan cemas melalui berbagaimacam cara dan tidak secara langsung menghadapi masalahyang menimbulkan kecemasan itu.

Misalnya dengan menggunakan salah satu mekanismepertahanan diri yakni represi /penekanan, supresi /pengendalian, denial / penolakan .

Page 14: Pb 7. prilaku abnormal. AKPER PEMKAB MUNA

2. Gangguan Afektif.

Gangguan Afective merupakan gangguan suasana hati.

Orang yang lagi hatinya (mood) terganggu dapatmengalami depresi atau manik (girang berlebihan).

2.1. Depresi.

Pada orang normal, depresi merupakan keadaankemurungan (sedih, patah semangat) yang ditandaidengan perasaan tidak pas, menurunnya kegiatan danpesimisme menghadapi masa depan.

Situasi yang paling sering menyebabkan depresi adalahkegagalan, seperti kegagalan disekolah, kehilangan orangyang dicintai, dsb.

Page 15: Pb 7. prilaku abnormal. AKPER PEMKAB MUNA

Lanjutan .....

Ciri utama depresi adalah tidak adanya harapan danpatah hati.

Depresi dianggap abnormal apabila depresi itu diluarkewajaran, misalnya merasa jenuh dan tidakmempunyai semangat hidup, tiba – tiba inginmenangis bahkan mungkin mencoba bunuh diri.

Depresi merupakan respons normal terhadap berbagaistres kehidupan.

Page 16: Pb 7. prilaku abnormal. AKPER PEMKAB MUNA

2.2. Manik.

Manik yaitu seseorang yang menderita mania atau psikosis manisdepresif.

Tanda-tanda mania yaitu tingkah lakuberang, keras, bengis, kasar, tidak terkontrol.

Ciri-ciri mania yaitu dengan perbuatan motorik yangberlebihan, kegemparan, impulsivitas (dorongan tanpa dipikir baik-baik akibatnya).

Manik ringan yaitu orangnya penuh energik dan percaya diri. Berbicaraterus menerus, mempunyai rencana-rencana besar tetapi tidakdiimbangi dengan pelaksanaanya.

Manik berat/parah yaitu orangnya sangat bersemangat dan selaluaktif. Melangkah bolak balik, menyani, berteriak. Bila diganggumereka marah.

Page 17: Pb 7. prilaku abnormal. AKPER PEMKAB MUNA

2.3. Manik – Depresif.

Beberapa individu mungkin hanya mengalami manikatau depresi saja.

Tetapi kebanyakan orang mengalami manik jugamengalami saat depresi, episodenya berganti-ganti.

Kondisi berganti-gantinya episode manik dan depresidisebut sebagai gangguan bipolar, dimana individutsb. Beralih dari satu kutub ke kutub perasaan lain.

Page 18: Pb 7. prilaku abnormal. AKPER PEMKAB MUNA

2.4. Memahami Gangguan Afektif.

Gangguan Afektif merupakan gangguan perasaan karenadepresi, mania atau berganti – ganti antara keduanya. Hal inidisebut juga gangguan manik – depresif.

Teori Psikoanalisis memandang depresi sebagai suatupengaktifan kembali hilangnya kasih sayang orangtua padaseseorang yang bersifat tergantung pada persetujuan eksternaldan cenderung mengalihkan kemarahan untuk ditahan.

Teori belajar memusatkan pada penguatan positif yangkurang, sikap mengeritik diri, dan ketidak berdayaan yangdipelajari.

Beberapa kecenderungan genetik atau pengalaman masa laludapat menyebabkan orang mudah diserang depresi pada waktumengalami stres.

Page 19: Pb 7. prilaku abnormal. AKPER PEMKAB MUNA

Lanjutan .....

Mania disebabkan kelebihan norephinerfin atauserotonin yaitu suatu persenyawaan atau bahancampuran yang kita jumpai dalam otak, yang diyakiniorang berperan sebagai transmiten atau pemancarneural dan memainkan peranan penting dalampengaturan jadwal tidur dan emosi.

Depresi disebabkan berkurangnya norephinerfin danserotonin.

Depresi juga dapat merupakan perasaan ketidakberdayaan atau hilangnya dukungan sosial.

Page 20: Pb 7. prilaku abnormal. AKPER PEMKAB MUNA

3. Gangguan Kepribadian.

Gangguan Kepribadian timbul jika sifat – sifatkepribadian menjadi tidak luwes dan bersifatmaladaptif, sehingga mengganggu kemampuanindividu dalam memenuhi fungsinya.

Orang yang menderita gangguan kepribadian biasanyamerasa tidak terganggu atau cemas dan tidakmempunyai motivasi untuk merubah prilakunya.

Orang yang menderita gangguan kepribadian tidakkehilangan kontak dengan realita atau tidakmenunjukan kekacauan prilaku yang menyolok.

Page 21: Pb 7. prilaku abnormal. AKPER PEMKAB MUNA

Bentuk – bentuk Gangguan Kepribadian :

1. Gangguan Kepribadian Narcisistik (Cinta pada dirisendiri).

Dengan ciri – ciri sbb :

a. Mempunyai rasa kepentingan diri yangmelambung yang dipenuhi dengan khayalan –khayalan sukses.

b. Selalu mencari pujian dan perhatian.

c. Tidak peka terhadap kebutuhan orang lain.

d. Sering mengeploitasi kebutuhan orang lain.

Page 22: Pb 7. prilaku abnormal. AKPER PEMKAB MUNA

2. Gangguan Kepribadian yang tergantung.

Dengan ciri – ciri sbb :

a. Adanya orientasi hidup yang pasif.

b. Tidak mampu mengambil keputusan/tanggungjawab.

c. Cenderung menyalahkan diri sendiri.

d. Selalu mengharapkan dukungan orang lain.

Page 23: Pb 7. prilaku abnormal. AKPER PEMKAB MUNA

3. Gangguan Kepribadian Anti Sosial (Psikopatik).

Dengan ciri – ciri sbb :

a. Sangat mudah berbohong.

b. Senang sensasi dan bersuka ria, dan hampir tidakmemikirkan efeknya.

c. Tidak mampu mengubah prilakunya, sekalipundihukum.

d. Orangnya cerdas, menarik, menyenangkan, dancukup lihai mengelabui orang lain.

e. Bertindak semau hati, meninggalkan keluarga,bertindak kriminal.

Page 24: Pb 7. prilaku abnormal. AKPER PEMKAB MUNA

Dua (2) ciri umum gangguan kepribadian anti sosial :

1. Ketiadaan rasa cinta.Tidak mampu merasa empati (mengerti perasaan orang lain) atausetia pada orang lain.

2. Ketiadaan rasa bersalah.Tidak merasa sesal atas tindakannya, walaupun tindakan itu sangattercela.

Kepribadian anti sosial hampir tidak berperasaan dan tampaknyatidak merasa bersalah atau menyesalinya, sekalipun tindakan –tindakan mereka menyakitkan orang lain.

Bila tertangkap pengakuan dan penyesalannya begitu meyakinkansehingga sering kali mereka terhindar dari hukuman.

Page 25: Pb 7. prilaku abnormal. AKPER PEMKAB MUNA

Memahami Gangguan Kepribadian :

Berbagai pola interaksi dalam keluarga dapat memupukperkembangan kepribadian.

Pola interaksi melibatkan para orangtua yang tida ajeg(tetap, tidak berubah) dalam memberikan kasihsayang, imbalan dan hukuman; akibatnya anak tsb. Tidakmempunyai pedoman jelas untuk perilaku dan teladanyang dapat diandalkan, yang dapat dijadikan dasaridentitasnya sendiri.

Gangguan Kepribadian merupakan pola prilakumaladaptive yang sudah lama ada, yang merupakan cara –cara yang tidak dewasa dan tidak wajar dalam mengatasistres atau dalam memecahkan masalah.

Page 26: Pb 7. prilaku abnormal. AKPER PEMKAB MUNA

4. Skizophrenia.

Merupakan nama yang diberikan pada beberapagangguan yang ditandai dengan ciri – ciri sbb :

1. Parahnya Kekacauan kepribadian.

2. Distorsih realita.

3. Ketidak mampuan untuk berfungsi dalamkehidupan sehari – hari.

4. Pengunduran / penarikan diri.

5. Gangguan pada kehidupan emosional dan afektif.

6. Bergantung pada halusinasi, delusi, dan tingkahlaku negativistis.

Page 27: Pb 7. prilaku abnormal. AKPER PEMKAB MUNA

Ciri – ciri Utama Skizophrenia :

1. Kekacauan pikiran dan perasaan.

2. Kekacauan persepsi.

3. Kekacauan afektif.

4. Penarikan diri dari realita.

5. Delusi dan halusinasi.

Page 28: Pb 7. prilaku abnormal. AKPER PEMKAB MUNA

4.1. Kekacauan pikiran dan perasaan.

Kekacauan pikiran pada Skizophreniaadalah satu kesulitan umum untukmenyaring stimulus yang tidak relevan.

Pada Individu tsb. menanggapi begitubanyak stimulus pada waktu bersamaandan sulit mengambil makna darimasukan yang berlimpah.

Page 29: Pb 7. prilaku abnormal. AKPER PEMKAB MUNA

4.2. Kekacauan Persepsi.

Dalam episode skizophrenia yang akut sering kalidilaporkan bahwa dunia tampak lain bagi penderita tsb(suara tampaknya lebih keras, warna lebih menonjol).

Tubuh mereka sendiri tampaknya tidak sama lagi(tangannya tampak lebih besar atau kecil, kaki merekatampaknya sangat panjang).

Beberapa penderita tidak dapat mengenali diri merekasendiri dalam kaca atau melihat bayangannya sepertirangkap tiga.

Page 30: Pb 7. prilaku abnormal. AKPER PEMKAB MUNA

4.3. Kekacauan Afektif.

Penderita Skizophrenia biasanya tidak dapat memberikanrespons emosional yang normal dan wajar.

Penderita Skisophrenia sering kali pasif dan tidakresponsive terhadap situasi yang seharusnya membuatmereka sedih atau gembira. Seperti seorang ayah tidakmenunjukan respons emosional ketika diberitahukeluarganya diserang kanker, namun ekspresi emosi yangdatar dapat menyembunyikan kekacauan dalam hatinya.

Kadang penderita Skizophrenia mengungkapkan perasaanyang tidak sesuai dengan situasi/pikiran yangdiungkapkan. Seperti penderita akan tersenyum ketikaberbicara tentang peristiwa yang tragis.

Page 31: Pb 7. prilaku abnormal. AKPER PEMKAB MUNA

4.4. Penarikan diri dari realita.

Selama episode skizophrenia seseorang cenderungmanarik diri dari pergaulan dengan orang lain, danmenjadi asyik dengan pikiran dan khayalannya sendiri.

Pada kasus Skizophrenia Akut penarikan diri dari realitahanya bersifat sementara.

Pada kasus Skizophrenia Kronis penarikan diri menjadisemakin bertahan sehingga orang tsb. Benar – benar tidakresponsive pada peristiwa eksternal, tetap diam dan tidakbergerak selama berhari – hari dan harus dirawat sepertibayi.

Page 32: Pb 7. prilaku abnormal. AKPER PEMKAB MUNA

4.5. Delusi dan Halusinasi.

Delusi yaitu perasaan keyakinan atau kepercayaan yang keliru.

Halusinasi yaitu persepsi atau tanggapan yang keliru.

Illusi yaitu pengamatan menyimpang.

Delusi yang paling umum adalah keyakinan bahwa kekuataneksternal mencoba mengendalikan pikiran dan tindakanorang, karena pada tahap skizophrenia akut proses pikiran danpersepsi yang menyimpang disertai pula dengan berbagai delusi.

Deluasi Penganiayaan berkeyakinan bahwa orang atau kelompoktertentu mengancam atau diam – diam merencanakan melawanorang tsb.

Page 33: Pb 7. prilaku abnormal. AKPER PEMKAB MUNA

Lanjutan .....

Delusi Kehebatan berkeyakinan bahwa orang tsbsangat kuat dan penting (tidak begitu umum).

Seorang dengan delusi penganiayaan disebutparanoid. Ia dapat merugikan teman atau familinya,takut diracun, atau mengeluh selalu diintai, diikuti,atau dibicarakan.

Skizophrenia paranoid juga dapat menyerang, ataumembunuh orang tanpa sebab yang nyata.

Page 34: Pb 7. prilaku abnormal. AKPER PEMKAB MUNA

Halusinasi.

Halusinasi dapat terjadi sendiri atau merupakan bagian dari keyakinandelusi.

Halusinasi dapat bermacam – macam :1. Halusinasi Auditorik.

Berupa suara-suara yang menyatakan pada orang tersebut.2. Halusinasi Visual.

Misal melihat mahluk aneh, atau malaikat.3. Halusinasi Sensorik.

Misal bau busuk yang keluar dari tubuh orang, rasa racun padamakanan, perasaan disentuh/disuntik dengan jarum.

Penelitian tentang sebab-sebab Skizophrenia adalah kemungkinanadanya kerusakan dalam metabolisme neurotransmitter, faktor sosial,dan hubungan keluaraga yang kurang baik.

Page 35: Pb 7. prilaku abnormal. AKPER PEMKAB MUNA

5. Alkoholisme dan Ketergantungan Obat.5.1. Alkoholisme.

Alkohol masih disalah gunakan secara luas, termasukmariyuana dan obat – obat keras.

Akibat sosial dari pecandu alkohol adalah meningkatnyatindak kriminal, perpecahan keluarga, kecelakaan di jalanraya, dan bunuh diri.

Terdapat berbagai defenisi alkoholisme tetapi hampir semuamengandung pengertian, sbb :

1. Ketidak mampuan berpantang (tidak dapat hiduptanpa alkohol).

2. Tidak adanya kendali (tidak dapat berhenti setelah sekali,dua kali mengkosumsi alkohol)

Page 36: Pb 7. prilaku abnormal. AKPER PEMKAB MUNA

Lanjutan .....

Seseorang dapat berkembang menjadi alkoholisdimulai dari minum – minum yang mengandungalkohol bersama teman – teman dengan berbagai cara.

Suatu penelitian tentang pecandu alkoholmengungkapkan 4 tahap berkembangnya alkoholismesbb :

1. Tahap Pra Alkoholik.

2. Tahap Prodromal.

3. Tahap Gawat.

4. Tahap Kronis.

Page 37: Pb 7. prilaku abnormal. AKPER PEMKAB MUNA

5.1.1. Tahap Pra Alkoholik.

Individu mengkonsumsi bersama teman – teman dankadang – kadang agak banyak untuk meredakanketegangan dan melupakan masalahnya.

Minum banyak makin menjadi lebih sering dan padasaat ada kemelut maka orang tsb. minum makinbanyak lagi untuk mendapatkan pengaruh alkoholyang membantu.

Page 38: Pb 7. prilaku abnormal. AKPER PEMKAB MUNA

5.1.2. Tahap Prodromal.

Minum dengan cara sembunyi – sembunyi dimanaorang tsb tetap sadar tetapi kemudian tidak lagimengingat kejadian – kejadian.

Individu tsb menjadi asyik dengan minuman kerasdan menyesalkan hal itu, tetapi selalu gelisah kapandan dimana dia bisa mendapatkan minuman.

Page 39: Pb 7. prilaku abnormal. AKPER PEMKAB MUNA

5.1.3. Tahap Gawat.

Semua kendali hilang. Begitu minum akan dilanjutkan sampaisakit atau pingsan.

Pergaulan sosial memburuk, dan minum menjadi hal yangterang – terangan di hadapan keluarga, teman, atau atasansekalipun.

Individu seperti ini mulai minum pada pagi hari, mengabaikanaturan makan dan dapat terus minum sampai berhari – hari.

Berpantang masih mungkin, tetapi begitu dia mulai maka polakeseluruhannya akan kembali lagi. Inilah sebabnya disebuttahap gawat karena bilamana tidak segera mendapatpertolongan akan menjadi pecandu alkohol kronis.

Page 40: Pb 7. prilaku abnormal. AKPER PEMKAB MUNA

5.1.4. Tahap Kronis.

Minum – minuman keras tidak pernah berhenti.

Hidup untuk minum.

Tubuhnya terbiasa sehingga menderita penarikan diri bila tanpaalkohol.

Kurang gizi dan menyebabkan gangguan fisiologis.

Tidak lagi memperhatikan penampilan fisik, harga diri,keluarga, teman, dan status sosialnya.

Ini termasuk pemabuk yang berkeliaran di jalan – jalan.

Page 41: Pb 7. prilaku abnormal. AKPER PEMKAB MUNA

5.2. Ketergantungan Obat.

Tampaknya penggunaan obat – obat psikoaktif lainnyauntuk berbagai alasan yang sama seperti penggunaanalkohol.

Suatu penelitian longitudinal tentang anak – anak diNew York menunjukan adanya tahapan, sbb :

Bir/AnggurMinuman

KerasMariyuana

Obat – ObatPsikoaktif

Page 42: Pb 7. prilaku abnormal. AKPER PEMKAB MUNA

Mengapa orang menggunakan obat Psikoaktif ?

Orang mulai menggunakan obat – obatan Psikoaktifdisebabkan :

1. Pengaruh Orang tua.

2. Pengaruh Teman.

3. Faktor Kepribadian.

Page 43: Pb 7. prilaku abnormal. AKPER PEMKAB MUNA

1. Pengaruh Orang tua.

Salah satu temuan bahwa anak – anak muda yang berasal darirumah tangga yang tidak bahagia, yang orang tuanya tidakbegitu memperhatikan anak – anaknya dan memberikanhukuman fisik yang keras maka lebih mudah menggunakan obat– obat psikoaktif dibanding dengan anak – anak yang berasaldari lingkungan keluarga bahagia.

Remaja dari keluarga konservatif yang menekankan nilai – nilaisosial dan agama serta pentingnya tujuan jangka panjang tidakbegitu mudah terlibat dengan obat – obat psikoaktif dibandingdengan keluarga permisif dan liberal/bebas.

Pengaruh yang paling kuat jika orangtuanya mengkonsumsi obat– obat psikoaktif dan alkohol maka anak dengan mudahmenirunya.

Page 44: Pb 7. prilaku abnormal. AKPER PEMKAB MUNA

2. Pengaruh Teman.

Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa makinbanyak seorang remaja mencoba berbagai obat –obatan makin besar kemungkinan bahwa taman –tamannya adalah pemakai obat – obatan pula dansebaliknya (Sadave, 1973).

Teman – teman menggunakan obat – obatan mungkinmempengaruhi remaja tsb. atau remaja ybs. yangmulai menggunakannya kemudian memiliki teman –teman yang menggunakan obat – obatan pula(Johnso, 1973).

Page 45: Pb 7. prilaku abnormal. AKPER PEMKAB MUNA

3. Faktor Kepribadian.

Tiada satu macam kepribadianpun yang dikaitkandengan penggunaan obat – obatan.

Orang mencoba obat – obatan karena berbagaimacam alasan rasa ingin tahu atau ingin mengalamikeadaan sadar yang baru melepaskan diri dari sakitfisik atau sakit jiwa, membebaskan diri dari rasakebosanan.

Page 46: Pb 7. prilaku abnormal. AKPER PEMKAB MUNA

Mengapa orang tetap menggunakan obat – obatan ?

Faktor pengaruh orang tua, faktor teman dan faktorkepribadian mempengaruhi penggunaan obat –obatan untuk pertama kali, tetapi begitu seseorangmenjadi tergantung pada obat secara fisik makamotifasinya berubah secara radikal.

Radikal karena orang itu telah berkenalan dengansuatu kebutuhan baru yang begitu kuatnya sehinggadia mengabaikan kepentingan lain dan hanya hidupuntuk keadaan fix berikutnya.

Page 47: Pb 7. prilaku abnormal. AKPER PEMKAB MUNA

Memahami Gangguan Alkoholisme dan Obat-obatan Psikoaktif .

Penggunaan Alkohol dan Obat-obatan Psikoaktif lainnyadapat menyebabkan :1. Ketergantungan Psikologis.

Yaitu dorongan menggunakan alkohol/obat-obatan untuk mengurangi kecemasan.

2. Ketergantungan Fisik.Yaitu gejala makin kebal dan mengasingkan diri.

Alkohol merupakan obat yang digunakan paling luas;ketidak mampuan pantang atau berhenti dari minumankeras setelah minum satu atau dua kali menandakanseseorang sebagai pecandu alkohol.

Page 48: Pb 7. prilaku abnormal. AKPER PEMKAB MUNA

Faktor yang mempengaruhi penggunaan obat-obatan.

Sejumlah faktor yang mempengaruhi orangmenggunakan obat-obatan yang terlarang adalah :

1. Kehidupan rumah tangga yang tidak bahagia.

2. Orang tua permisif / bebas.

3. Pengaruh teman.

4. Tidak adanya konformitas sosial.

Konformitas sosial adalah kecenderungan untukmemperbolehkan satu tingkah laku individu dikuasaioleh sikap dan penindas yang sudah berlaku.