PAUD 1

12

Transcript of PAUD 1

5/17/2018 PAUD 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paud-1-55b07ccb51877 1/11

 

ANALISIS TERHADAP PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

PADA RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2009

Wawan S.Suherman dan Endang SulistyowatiFIKUniversitas Negeri Yogyakarta dan TKAl Amin Kadisoka

Abstract

This article analyzes the main program for Early Childhood Education (ECE)in

the government program in 2009 stated in the President Regulation Number 38

Year 2008.The analysis employs the public policy model by JokoWiyono, which is

an applied analysis descriptive in nature, focusing on the content analysis. The

targets are to analyze (1) the main determinant factors, (2) policy contents, and (3)

expected and unexpected effects of the policy. The results of the analysis show that

the determinant factors have not taken into account of the gap in the ECE

implementation, concerns about the discontinuity among types of ECE services,

and the development of the kindergarten education discourse. The contents of the

program have not made ECE a priority, not all types of ECE services have been

developed, and the coordinator of ECEprograms has not been explicitly appointed .

.The objectives of the ECEprograms have not set targets quantitatively.

Keywords: public policy analysis, Early Childhood Education

A. Pendahuluan

PAUD (pendidikan anak usia dini)

merupakan salah satu jenjang pen-

didikan. PAUD memiliki peran stra-

tegis dalam proses pendidikan secara

keseluruhan karena ia merupakan lan-

dasan dan wahana penyiapan anakuntuk memasuki pendidikan dasar.

Oleh karena itu, PAUD harus memper-

oleh perhatian yang memadai. Akhir-

akhir ini, perhatian pemerintah ter-

hadap PAUD mengalami peningkatan

yang berarti, Peningkatan perhatian ter-

sebut mempengaruhi kebijakan peme-

rintah untuk melaksanakan pemba-

ngunan di bidang ini. Selain menyiap-

kan berbagai aturan yang melandasi,

mengatur, dan melengkapi program

PAUD, pemerintah juga menyusun

perencanaan program PAUD. Peren-

canaan tersebut termuat dalam Rencana

KerjaPemerintah (RKP)tahun 2009.

Rencana Kerja Pemerintah tahun

2009 atau Peraturan Presiden nomor 38

tahun 2008. Dalam RKP terdapat pri-

oritas pembangunan bidang pendidik-

an yang merupakan bagian dari priori-tas satu peningkatan pelayanan dasar

dan pembangunan pedesaan. RKP ta-

hun 2009 merupakan pedoman pem-

bangunan nasional selama satu tahun

yang harus diacu oleh seluruh depar-

temen, pemerintah daerah di seluruh

Indonesia. Dengan dernikian, RKP me-

rupakan salah satu kebijakan publik

yang disusun oleh pemerintah.

Agar diperoleh hasil perencanaan

yang lebih baik di masa yang akan

datang, dan menghasilkan dampak

yang lebih baik, perencanaan PAUD

60

5/17/2018 PAUD 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paud-1-55b07ccb51877 2/11

 

yang telah ditetapkan oleh pemerintah

perlu untuk dianalisis. Karena peren-

canaan PAUO yang dikeluarkan oleh

Badan Perencanaan Pembangunan Na-

sional (Bappenas) merupakan kebijakanpublik, analisis akan menggunakan

analisis kebijakan publik.

Oalam analisis kebijakan publik ter-

dapat tiga elemen kebijakan yang men-

jadi target analisis, yakni: (1) faktor de-

terminan utama; (2) isi kebijakan; dan

(3) dampak kebijakan baik yang di-

harapkan maupun yang tidak diharap-

kan. Analisis menggunakan tipe ana-lisis terapan. Tipe analisis ini lebih

memfokuskan diri pada hubungan isi

kebijakan dengan dampak kebijakan

serta lebih berorientasi pada evaluasi

kebijakan dan=-bertujuan untuk me-

nemukan altematif lebih baik dan bisa

menggantikan kebijakan yang sedang

dianalisis.

Analisis tidak akan menelaah se-luruh RKP tahun 2009, tetapi peng-

kajian akan difokuskan pada peren-

canaan PAUO yang merupakan bagian

dari bidang pendidikan. Analisis ini

menggunakan analisis kebijakan publik

dari Joko Wiyono, yaitu analisis yang

menekankan pada kajian isi (content

analysis) yang merupakan definisi em-

piris mengenai isi kebijakan, terutama

pada maksud, definisi masalah, tujuan

dan orientasi sebuah kebijakan (Hykur-

niawan, 2008: 2).

Berdasarkan alasan tersebut, artikel

ini akan membahas (1) apa yang

dimaksud dengan PAUO; (2) apa yang

dimaksud dengan kebijakan PAUO (3)

apa saja program yang disediakan da-

lam perencanaan pembangunan PAUO

yang tercantum dalam RKP tahun 2009;

dan (4) bagaimana hasil analisis ter-

hadap perencanaan PAUO?

61

B. Pembahasan

1. Pendidikan Anak Usia Dini

Menurut Undang-Undang Nomor

20 Tahun 2003 tentang Sistem Pen-

didikan Nasional, PAUO adalah suatuupaya pembinaan yang ditujukan

kepada anak sejak lahir sarnpai dengan

usia enam tahun yang dilakukan me-

lalui pemberian rangsangan pendidikan

untuk membantu pertumbuhan dan

perkembangan jasmani dan rohani agar

anak memiliki kesiapan dalam merna-

suki pendidikan lebih lanjut. PAUO di-

selenggarakan sebelum jenjang pen-didikan dasar, dan melalui jalur pen-

didikan formal, non formal, dan! atau

informal. PAUO pada [alur pendidikan

formal berbentuk Taman Kanak-kanak

(TK), Raudatul Athfal (RA),-atau

bentuk lain yang sederajat. PAUO pad a

jalur pendidikan nonformal berbentuk

Kelompok Bermain (KB), Taman Pe-

nitipan Anak (TPA), atau bentuk lainyang sederajat. PAUO pada jalur

pendidikan informal berbentuk pen-

didikan keluarga atau pendidikan yang

diselenggarakan oleh lingkungan. Le-

bih lanjut, Seksi PAUD dan Pendidikan

Inklusif UNESCO (2005: 19) merinci

bentuk layanan PAUO adalah (1) Ta-

man Kanak-Kanak (TK) dan atau Rau-

dathul Athfal (RA); (2) Kelompok Ber-

main (KB); (3) Taman Penitipan Anak

(TPA); (4) Pos Pelayanan Terpadu (Pos-

yandu); dan (5) Bina Keluarga Balita

(BKB).

PAUO berfungsi sebagai pe-

ngembang berbagai potensi yang

dimiliki oIeh anak. Potensi tersebut

meliputi ranah kognitif, bahasa, [as-

mani (motorik kasar dan halus), so-

sial dan emosional. PAUO merupa-

kan institusi prasekolah yang me-

ngenalkan bentuk dan budaya se-

kolah. Peletakan dasar untuk me-

ngembangkan potensi anak sangat

Analisis terhadap Program Pendidikan Anak Usia Dini pada Rencana KerjaPemerintah

5/17/2018 PAUD 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paud-1-55b07ccb51877 3/11

 

62

ditentukan oleh proses pendidikan

yang dialami anak-anak pada saat

berusia 0 hingga 6 tahun. Peng-

alaman yang diterima oleh anak

melalui proses pembelajaran di

lingkungan keluarga, lingkungan

masyarakat, maupun lingkungan

PAUO merupakan proses pendi-

dikan yang penting dan menen-

tukan bagi pengembangan anak ke

depan, Pertumbuhan pengetahuan,

keterampilan, sikap dan sifat anak

akan tergantung pada apa yang

dilihat, diperoleh, dan diajarkanoleh orang lain kepada anak.

2. Kebi jakan dan Perencanaan PAUn

Menurut Tilaar dan Nugroho

(2008:307),kebijakan pendidikan dapat

dikelompokkan menjadi dua, yaitu

kebijakan pendidikan sebagai bagian

dari kebijakan publik, dan kebijakan

pendidikan sebagai kebijakan publik.

Kebijakan pendidikan berada dalam

tataran normatif dan tatanan deskrip-

tif. Kebijakan publik memiliki ciri-ciri

(1) kebijakan yang dibuat lembaga

negara, eksekutif, legistatif, dan yudi-

katif; (2) kebijakan yang mengatur ke-

hidupan bersama atau kehidupan pub-

Iik, dan bukan mengatur kehidupan

orang per orang, masalah bersama,

semua yang berada di wilayah publik;

dan (3) memiliki tingkat pemanfaatan

baik oleh pengguna langsung maupun

tidak langsung.

Kebijakan PAUO sebagai bagian

dari kebijakan pendidikan merupakan

kebijakan publik dan bagian dari ke-

bijakan publik. KebijakanPAUO harus

berdasarkan filsafat pendidikan, danmerupakan penjabaran dari visit misi

PAUO. Nugroho (2008: 36) menyata-

kan bahwa kebijakan pendidikan ada-

lah kebijakan publik dalam bidang

pendidikan, berkenaan dengan kum-

pulan hukum atau aturan yang meng-

atur pelaksanaan sistem pendidikan,

yang mencakup di dalamnya tujuan

pendidikan dan bagaimana mencapai

tujuan tersebut. Dari teori tersebut,

kebijakan PAUO dapat didefinisikan

sebagai kumpulan hukum atau aturan

yang mengatur pelaksanaan sistem

PAUO yang dikeluarkan oleh lembaga

eksekutif dan legislatif.

Secara nasional, kebijakan yang

mengatur pendidikan secara umum,

yang di dalamnya terdapat PAUO, di-tuangkan dalam Undang-Undang No-

mor 20/2003 tentang Sistem Pen-

didikan Nasional. Sebagai turunannya,

pemerintah mengeluarkan PP Nomor

19/2005 tentang Standar Nasional Pen-

didikan. Selain itu, pengaturan tentang

tenaga pendidik dan kependidikan di-

atur dalam Undang-Undang Nomor

14/2005 tentang Guru dan Dosen. Ke-

bijakan khusus mengenai PAUD di-

tuangkan dalam kebijakan yang ber-

kenaan dengan pengembangan konsep

PAUD, pengembangan pendidikan gu-

ru PAUO, pengembangan anak sesuai

dengan potensinya secara optimal, dan

pengembangan sarana dan prasarana.

Untuk PAUO non formal, pemerintah

mengeluarkan kebijakan dengan nama

"Menu Pembelajaran Generik PAUD."

Pemerintah daerah mengeluarkan ke-

bijakan dalam pengaturan penerimaan

siswa baru dan penyelenggaraan pen-

didikan. Kebijakan biasanya berbentuk

Keputusan Gubernur, Keputusan Bu-

pati atau Walikota.

Salah satu kebijakan PAUO yang

dikeluarkan pemerintah adalah Per-

aturan Presiden Nomor 38 Tahun 2008tentang Rencana Kerja Pemerintah Ta-

hun 2009 atau disingkat menjadi RKP

2009. Kebijakan ini mengatur tentang

arah dan kebijakan prioritas pemba-

Cakraurala Pendidikan, Februari 2009, Th, XXVIII,No.1

5/17/2018 PAUD 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paud-1-55b07ccb51877 4/11

 

ngunan yang akan dilaksanakan oleh

seluruh instansi pemerintah Republik

Indonesia. Dalam peraturan tersebut,

terdapat arah dan kebijakan pemba-

ngunan PAUD sebagai bagian dari

pembangunan bidang pendidikan.

Sebagiankondisi umum yang

mendasari penetapan perencanaan

pembangunan PAUD tertera pada

Bab26 tentang Peningkatan akses

masyarakat terhadap pelayanan

pendidikan yang lebih berkualitas

pada Peraturan Presiden Nomor 38

Tahun 2008 tentang Rencana KerjaPemerintah tahun 2009,dikutip

sebagai beriku t.

Mengingat penting dan strategis-

nya pendidikan dalam pembangunan

bangsa, Pemerintah secara terus-me-

nerus memberikan perhatian yang be-

sar pada pembangunan pendidikan.

Kesungguhan Pemerintah dalam mem-

berikan layanan pendidikan yang baik

kepada segenap anak bangsa telah

dilakukan melalui berbagai program

pembangunan bidang pendidikan yang

mencakup aspek perluasan akses dan

pemerataan pendidikan: peningkatan

mutu dan relevansi pendidikan; dan

peningkatan manajemen pelayanan

pendidikan, termasuk juga percepatan

penuntasan Wajib Belajar Pendidikan

Dasar Sembilan Tahun.

Di samping itu, untuk mengop-

timalkan masa emas (g old en a ge) tum-

buh kembang anak, pemerintah terus

meningkatkan penyelenggaraan pen-

didikan dan pengembangan anak sejak

usia dini melalui program PAUo.

Melalui PAUD ini, pemerintah ber-

upaya menyiapkan anak agar dapat

menempuh pendidikan dasar secara

lebih baik. Program tersebut dilakukanmelalui beragam jenis layanan PAUD,

seperti Taman Kanak-Kanak, Rau-

dhatul Athfal, Bustanul Athfal, TK AI-

Qur'an, dan Tempat Penitipan Anak,

63

serta Kelompok Bermain. Sampai de-

ngan tahun 2007,APK untuk PAUD su-

dah mencapai 48,32%. Kesadaran akan

pentingnya PAUD dalam pengembang-

an potensi diri secara optimal telah di-

tunjukkan oleh masyarakat dengan ma-

kin meningkatnya partisipasi aktif

masyarakat dalam penyelenggaraan

PAUD di lapangan.

Berbagai upaya terus menerus di-

lakukan dalam rangka perluasan akses

dan pemerataan layanan pendidikan,

namun layanan pendidikan belum se-

penuhnya menjangkau seluruh lapisanmasyarakat, khususnya yang tinggal di

daerah pedesaan, wilayah terpencil,

dan kepulauan yang secara geografis

sulit dijangkau sehingga belum semua

penduduk usia sekolah memperoleh

akses pendidikan dengan baik. Di sam-

ping kendala geografis, kondisi eko-

nomi juga menjadi faktor fundamental

munculnya kesenjangan partisipasipendidikan di berbagai lapisan masya-

rakat. Kesenjangan partisipasi pen-

didikan masih terjadi baik antarkelom-

pok masyarakat (kaya-miskin), maupun

antarkategori wilayah (perkotaan-pede-

saan), dan kesenjangan ini cenderung

meningkat seiring dengan peningkatan

kelompok umur.

Upaya peningkatan pemerataan pa-

da jenjangpendidikan formal, upaya

perluasan akses dan pemerataan pen-

didikan juga dilakukan terhadap jen-

jang pendidikan nonformal yang men-

cakup antara lain PAUD, dan pen-

didikan khusus keterampilan. Anak-

anak yang memerlukan pelayanan khu-

sus (children w ith special needs) selama

ini belum sepenuhnya rnendapat layan-

an pendidikan yang memadai, [ika di-

kaitkan dengan hak dasar untuk men-

dapatkan pendidikan bagi seluruh pen-

duduk Indonesia, layanan pendidikan

harus pula menjangkau anak-anak yang

Analisis terhadap Program Pendidikan Anak Usia Dini pada Rencana KerjaPemerintah

5/17/2018 PAUD 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paud-1-55b07ccb51877 5/11

 

64

memerlukan layanan pendidikan khu-

sus tersebut.

Selanjutnya, upaya memperluas

jangkauan program PAUO juga terusdilanjutkan untuk mendukung keber-

hasilan Program Wajar Pendidikan

Dasar Sembilan Tahun. Meskipun de-

mikian, belum seluruh anak usia antara

2-6 tahun dapat tertampung di berbagai

jenis satuan PAUO yang disebabkan

oleh terbatasnya jumlah lembaga yang

memberikan layanan PAUo. Sampai

dengan saat ini, tingkat partisipasi

PAUO masih rendah, yaitu sebesar

48,32%. Di samping angka partisipasi

PAUO yang masih relatif rendah, juga

terjadi kesenjangan yang cukup tinggi

antara wilayah perdesaan dan perkota-

an, antara penduduk kaya dan pen-

duduk miskin, dan antardaerah. Dis-

paritas APK PAUO antara kabupaten

dan kota masih cukup signifikan, yaitu

sebesar 4, 20%.Pembangunan pendidikan juga ma-

sih menghadapi masalah belum man-

tapnya koordinasi antara pendidikan

formal dan nonformal karena penge-

lolaan pendidikan formal dan nonfor-

mal masih terlihat eksklusif dan belum

saling mendukung. Format dan kualitas

pendidikan nonformal belum memung-

kinkan untuk digunakan sebagai peng-ganti pelajaran yang relevan di satuan

pendidikan formal. Sementara itu, fasi-

litas pelayanan pendidikan formal yang

sudah lebih baik secara kuantitas mau-

pun kualitas belum dapat dimanfaat-

kan secara optimal untuk menyeleng-

garakan pendidikan nonformal.

Secara keseluruhan, pelaksanaandesentralisasi dan otonomi pendidikan

yang telah memasuki tahun ke-delapan

masih menunjukkan belum terciptanya

manajemen pelayanan pendidikan yang

efektif dan efisien. Belum mantapnya

pembagian peran dan tanggung jawab

antara pemerintah pusat, provinsi, dan

kabupaten/ kota menjadi salah satu pe-

nyebab. Selain itu, kontribusi pemerin-

tah daerah dalam penyediaan anggaran

pendidikan juga belum memadai. Be-

lum efektifnya pelaksanaan standar pe-

layanan minimal (SPM) oleh setiap pe-

merintah kabupaten/kota, serta belum

optimalnya peran masyarakat dalam

wadah dewan pendidikan dan komite

sekolah/madrasah dalam pembangun-

an pendidikan, menjadi penyebab lain-

nya. Namun, diharapkan dengan ke-luamya Peraturan Pemerintah No. 38

Tahun 2007 tentang Pembagian Tugas

dan Fungsi Pemerintah Pusat, Provinsi,

dan Kabupaten/Kota akan mampu

memperjelas peran dan tanggung jawab

masing-masing jenjang pemerintah da-

lam pembangunan pendidikan.

Berdasarkan berbagai faktor de-ter-

minan, tantangan dan permasalahan diatas, program/kegiatan pokok pemba-

ngunan PAUO yang akan dilaksanakan

pada tahun 2009sebagai berikut.

Tabell. Matriks Program Pembangunan Tahun 2009 (Bappenas, 2008: 11.26.10-

13)

Program/KegiatanSasaran Program

Instansi

Pokok RKP 2009 Pelaksana

Program Pendidikan Anak

Usia Oini (PAUD)

Kegiatan-kegiatan pokok: 1.Disediakannya Bantuan Rintisan (formal Depdiknas

1. Penyediaan bantuan/ dan non formal)_Ero~am PAUD (block O~

Cakrawala Pendidikan, Februari 2009, Th. XXVIII,No.1

5/17/2018 PAUD 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paud-1-55b07ccb51877 6/11

 

65

subsidi untuk rintisan grant/ subsidi):

PAUD 2. Dibangunnya PAUD Model atau

Rintisan (formal dan nonformal) yang

sesuai dengan kondisi lokal:

3. Pengembangan 596 TK-SD satu atap:

2. Pembangunan sarana 4. Terselenggaranya Pemberian Bantuan Depdiknas

dan prasarana PAUDj Kelembagaan PAUD (formal dan Depag

3. Pemberian bantuan nonformal):

operasional PAUD: 5. Terselenggaranya pemberian subsidi

4. Pendidikan dan bagi 9000 lembaga penyelenggara PAUD

pelatihan bagi terutama untuk lembaga PAUD yang

pendidik dan tenaga sebagian peserta didiknya berasal dad

kependidikan PAUD: keluarga miskin

5. Penyediaan materi 6. Terselenggaranya pemberian subsidi

bahan ajar dan b lock gran t, atau imbal swadayaperalatan (permainan) pengembangan PAUD dan PAUD Model

pendidikan PAUD: (formal dan nonformal)

dan 7. Terselenggaranva Pendidikan dan

6. Pelayanan PAUD. Pelatihan bagi pendidik PAUD

8. Terlaksananya pelatihan

pengelola/penyelenggara PAUD untuk

meningkatkan mutu pengelola/

penyelenggara PAUD

9. Tersedianya materi bahan ajar dan

peralatan (permainan) pendidikanPAUD,dan

10. Meningkatnya jumlah anak yang

terlayani

1. Pengembangan 1.Dikembangkannya kurikulum, bahan

kurikulum, bahan ajar, ajar, dan model pembelajaran PAUD

dan model 2. Dikembangkannya PAUD Model di

pembelajaran PAUD, kab/kota

dan 3. Dikembangkannya TK-SD satu atap bagi

2. Pengembangan Model sn yang memiliki cukup fasilitas untuk

PAUDdan TK-SDsatu membuka lembaga PAUD,

atap 4. Terselenggaranya pengembangan

kelembagaan PAUD

1. Pemberdayaan Mitra 1.Terselenggaranya sosialisasi PAun

PAUD kepada tokoh agama dan masyarakat,

2. Publikasi dan Sosiali- pengambil kebijakan dan ORMAS/LSM;

sasi PAUD termasuk 2. Terlaksananya KIE dan Advokasi bagi

pengembangan data pengambil kebijakan pusat/

dan informasi PAUD, prov /kab/kota, tokoh agama dan

dan masyarakat, dan;

3. Sosialisasi dan 3. Tersedianya datan dan informasi PAUD

penyebarluasan yang memadai

informasi PAUD

1. Pengembangan 4. Tersusunnya kebijakan PAun untuk

Cakrauiala Pendidikan, Februari 2009, Th. XXVIII,No.1

5/17/2018 PAUD 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paud-1-55b07ccb51877 7/11

 

66

manajemen PAUO, memperluas, mengembangkan dandan; mengkoordinasi pelaksanaan PAUO

2 . Perencanaan, yang merata, adil dan bermutu:monitoring, dan 5. Tersedianya kurikulum, bahan ajar dan

evaluasi pelaksanaan model-model pembelajaranPAUO yangPAUO mengacu pada standar pendidikan

nasional dan standar pelayanan minimal

PAUO di tingkat Kab /Kota;

6. Tersedianya bahan ajar tenaga pendidik

PAUD;

7. Tersedianya data dan informasi PAUO

yang memadai:

8. Terselenggaranya pengadaan peraiatan

APE:

9. Terlaksananya Forum PAUO di setiap

tingkat

10. Terlaksananya koordinasi antar sektor

dalam pelaksanaan dan pengem-

bangan PAVO yang melibatkan

berbagai pihak terkait:

11.Terlaksananya kerjasama Iintas sektor

dan semua pihak terkait (instansi

terkait: lembaga intemasional,

lembaga agama, organisasi wanita,

dan konsorsium PAUO).

12.Terselenggaranya monitoring, evaluasi,dan pelaporan PAUO

13. Tersusunnya perencanaan program

PAVO tahunan, dan;

14. Tersedianya dukungan manajemen

program PAVD.

3. Analisis Kebijakan Perencanaan

PAUD

Memperhatikan kondisi umum se-

bagai landasan penyusunan program/

kegiatan pokok pembangunan PAUD

yang dikemukakan di atas, dan pro-

gram pokok serta sasaran pembangun-

an PAUD yang telah ditetapkan oleh

pemerintah, maka dengan mengguna-

kan model analisis kebijakan publik

dari [oko Wiyono diperoleh hasil ana-

lisis sebagai berikut.a. Hasfl Analisis terhadap Faktor

Determinan Utama

Mencermati latar belakang atau

kondisi umum yang dikemukan me-

nunjukkan bahwa perencanaan tersebut

memiliki landasan yang memadai, se-

hingga program yang ditetapkan men-

jangkau hampir seluruh jenis layanan

PAUD. Namun demikian, kondisi

umum tersebut belum mengemukakan

hal-hal: (1) kesenjangan penyelenggara-

an PAUD oleh pemerintah dan masya-

rakat; (2) kekhawatiran ketidaksam-

bungan pendidikan kelompok bermain

dengan pendidikan taman kanak-kanak

tidak dikemukakan secara eksplisit ka-rena adanya dualisme antara Direktorat

PAUD dan Direktorat TK-SD; (3) ber-

kembangnya wacana tentang konsep

pendidikan taman kanak-kanak sebagai

Analisis terhadap Program Pendidikan Anak Usia Dini pada Rencana Kerja Pemerintah

5/17/2018 PAUD 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paud-1-55b07ccb51877 8/11

 

wahana pengenalan pendidikan formal

dengan konsep pendidikan taman

kanak-kanak sebagai penyiapan ke-

mampuan anak memasuki pendidikan

dasar, dan pembekalan kemampuan

dasar anak.

b. Hasil Analisis terhadap lsi Ke-

bijakan

Meneermati kegiatan pokok PAUO

yang telah ditetapkan, beberapa eatatan

dapat dikemukakan. Tampak bahwa

pembangunan bidang pendidikan se-

bagai payung program pokok pem-

bangunan PAUO belum menjadi prio-

ritas utama pembangunan nasionaL

Prioritas utama pembangunan nasional

masih menempatkan bidang ekonomi,

pertanian, infrastruktur, energi, hukum,

dan pelayanan dasar. Pendidikan me-

rupakan bagian dari pelayanan dasar.

Bidang pendidikan dibagi berdasarkan

jenjangnya menjadi PAUO, Oikdasmen,

dan Oikti; sedangkan pembagian ber-dasarkan sifatnya menjadi pendidikan

formal, informal, dan nonformal. De-

ngan demikian, pembangunan PAUO

merupakan bagian keeil dad pemba-

ngunan peningkatan pelayanan dasar.

Selain itu, belum terbaca rincian

jenis layanan PAUD yang akan di-

kembangkan. [enis PAUD yang di-

sebutkan adalah TK, padahal masihterdapat 4 jenis layanan lainnya, yaitu

Kelompok Bermain, Tempat Penitipan

Anak, Posyandu, dan Bimbingan Ke-

luarga Balita. Ketidakrincian rencana

kerja pembangunan PAUD mungkin

disengaja agar pelaksanaannya dapat

dikerjakan lebih fleksibel dengan mem-

perhatikan jenis layanan yang perIu

segera mendapatkan perhatian.

Pembangunan PAUD melibatkan

berbagai institusi baik pemerintah,

swasta, dan masyarakat. Oleh karena

itu, agar terjadi koordinasi antar ins-

67

tansi pelaksana perlu ditunjuk instansi

koordinator untuk mengkoordinasikan

seluruh pembangunan PAUD. Hal ter-

sebut belum dilakukan. Selain itu,

instansi pelaksana hanya disebutkan

dua, yaitu Depdiknas dan Depag, pa-

dahal Depkes dan Oepsos juga terlibat

dalam pembangunan PAUD. Program

pengkoordinasian pembangunan PAUO

telah ditetapkan pada pengembangan

manajemen PAUD, tetapi belum dise-

butkan siapa yang menjadi koordinator

kegiatan tersebut.

Belum terbaca adanya program

yang akan mengurangi kesenjangan

angka partisipasi kasar PAUO antara

daerah perkotaan dan wilayah pedesa-

an, padahal disparitasnya masih cukup

tinggi, yaitu sebesar 4,2%. Namum,

upaya pengurangan kesenjangan angka

partisipasi antara kelompok kaya dan

kelompok miskin sudah terlihat dengan

adanya program bantuan bagi lembaga

PAUD yang siswanya sebagai besarberasal dari kelompok miskin.

c. Hasil Analisis terhadap Dampak

Kebijakan

Mencermati sasaran program, ru-

musannya masih menggunakan kali-

mat kualitatif sehingga pengukuran ter-

hadap dampaknya akan sulit dilaku-

kan. Namun demikian, Angka parti-sipasi kasar PAUD perlu terus diting-

katkan dari 48,32%menjadi sekitar 60%

agar anak yang belum menikmati la-

yanan PAUOdapat segera memperoleh

layanan PAUO. Latar belakang pen-

didikan, kesejahteraan pendidik dan te-

naga kependidikan PAUO perlu diper-

hatikan agar proses PAUO menjadi le-

bih berkualitas, adil, dan merata. Peran

pemerintah dalam penyelenggaraan

PAUD perlu ditingkatkan karena pe-

nyelenggaraan PAUD masih didomi-

nasi oleh pihak swasta dan masyarakat.

Analisis terhadap Program Pendidikan Anak Usia Dini pada Rencana Kerja Pemerintah

5/17/2018 PAUD 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paud-1-55b07ccb51877 9/11

 

68

Penyebaran PAUD perlu ditingkatkan

terutama untuk menjangkau daerah

pedesaan, daerah terpencil dan sullt

dijangkau secara geografis.

Tujuan penyelenggaraan PAUO

pada intinya adalah sebagai wahana

pengembangan potensi anak secara

utuh dan menyeluruh. Namun demi-

kian, praktik di lapangan menunjukkan

bahwa PAUO lebih berisi muatan aka-

demik. Hal ini menunjukkan adanya

ketidakkonsistenan antara kebijakan

dan praktik pendidikan PAUD karena

pendidikan PAUO lebih menonjolkantujuan pragmatis instrumental daripada

filosofi dan tujuan pendidikan itu sen-

did. Konon, praktik PAUO kurang

memberikan perhatian kepada anak-

anak yang kurang beruntung dan

kurang memberikan ruang bagi tum-

buhnya pendidikan alternatif karena

masih lebih berorientasi pad a kelas

menengah kota. Problem ketidakmam-puan pemerintah dalam penyeleng-

garaan pendidikan secara merata tidak

hanya menjadi penyebab terjadinya

disparitas baik antarjenjang pendidikan

maupun antardaerah, tetapi juga meng-

akibatkan rendahnya anggaran pen-

didikan yang diberikan terutama untuk

PAUD. Masalah ini semakin rumit

karena kebijakan pemerintah di bidang

PAUO belum menunjukkan keberpi-

hakannya kepada mereka yang kurang

mampu.

Mengingat pendidikan anak me-

rupakan bagian integral dari pendidik-

an sekolah, orang tua dan masyarakat,

maka peserta didik usia dini 0-6 tahun

yang tidak terlayani di Pos PAUO,

Taman Penitipan Anak, Kelompok Ber-

main, maupun Taman Kanak-Kanak,

berarti mereka berada dalam peng-

asuhan keluarga. Oleh karena itu, orang

tua juga merupakan sasaran program

PAUO. Agar pengasuhan dapat ber-

hasil dengan baik, model pengasuhan

yang tepat perlu dikembangkan. Arti-

nya PAUO tidak terbatas pada pen-

didikan anak tetapi juga terkait dengan

pendidikan orang tua tentang pen-

didikan anak sehingga mereka dapat

memberikan pengasuhan yang tepat

sesuai dengan tingkat pertumbuhan

dan perkembangan anak.

C. Penutup

Memperhatikan hasil analisis di

atas, rencana kerja pemerintah program

pokok PAUO cukup memadai dan cu-

kup kuat untuk mendukung peningkat-

an kualitas, keadilan, dan pemerataan

PAUD. Memadai karena sudah men-

cakup seluruh proses pengembang~

PAUO. Cukup kuat karena memayungr

semua layanan PAUO dan berlaku

untuk seluruh lembaga yang berada di

Indonesia. Namun demikian, agar pe-

laksanaan pembangunan PAUD dapat

terkoordinasikan dengan baik perlu di-

tunjuk sebuah departemen sebagai ko-

ordinator pembangunan PAUO. Pe-

rumusan sasaran perlu dilengkapi de-

ngan kalimat kuantitatif sehingga dam-

paknya akan dapat secara mudah un-

tuk diukur perubahannya. Mudah-mu-

dahan implementasi rencana kerja pe-

merintah ini tidak jauh melenceng dadmuatan program yang tercantum da-

lam dokumen tersebut.

Daftar Pustaka

Bappenas RI. 2008. Peraturan Presiden

Nomor 38 Tahun 2008 Rencana

Kerja Pemerintah Tahun 2009.

http://www.bappenas.go.id/in-dex.php 1module IPerpres38RKP2009/. Diunduh 14 Desember

2008.

Cakrauiala Pendidikan, Februari2009,1 1 1 . XXVIII,No.1

5/17/2018 PAUD 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paud-1-55b07ccb51877 10/11

 

DellaMattera, J NM . 2006. "A Historical

Comparative Analysis Of Pre-

school Policy Frameworks", Dis-

sertation. The University of

Maine.

Depdiknas. 2008. "Pedoman Standar

Pelayanan Minimal Penyeleng-

garaan Pendidikan Taman Ka-

nak-Kanak." http://www.dik-

dasdki.go.id Zdownload /kebi-

jakanstandarpelayananminimal2.

pdf/. Diunduh 14 Desember

2008.

Heydon, RM., and Wang, P. 2006.

"Curricular Ethics in Early Child-

hood Education Programming: A

Challenge to the Ontario Kin-

dergarten Program." McG ill Jour-

nal of Education. Vol. 41 No 1

Winter 2006.

Hykurniawan. 2008. Analisis Kebijakan

Publik. Artikel dalam http:/ /

hykurniawan.wordpress.com/20

08/09/17 Ianalisis-kebijakan-publik/. Diunduh 14 Desember

2008.

Logue, Mary E. 2007. "Early Childhood

Learning Standards: Tools for

Promoting Social and AcademicSuccess in Kindergarten." Child-

ren & Schools; Jan 2007; 29, 1;

ProQuest Education Journals. pg.

35.

Moss, P., and Dahlberg, G. 2008.

"Beyond Quality in Early Child-

hood Education and Care _

Languages of Evaluation." NewZealand Journal of Teachers' W ork,

Volume 5, Issue I, 0 3-1 2, 2 00 8.

69

Nivala, V., dan Hujala, E. (eds.), 2002.

Leadership in Early C hildhood Edu-

ca tio n. C ro ss-cu ltu ra l p ersp ectives.

Oulu: Oulu University Press.

(URL:http://herkulesoulu.-filissn0355323X).Diunduh 14

Desember 08.

Nugroho, A., dkk. 2007. Kurikulum dan

Bahan Belaiar TK . Jakarta: Pe-

nerbit Universitas Terbuka.

Nugroho, R. 2008. Kebija kan pendid ik an

yang ungg ul. Yogyakarta: PustakaPelajar,

Peraturan Pemerintah Republik Indo-

nesia Nomor 19 Tahun 2005

tentang Standar Nasional Pen-

didikan.

Samuelsson, Ingrid Pramling; Sheridan,

Sonja; and Williams, Pia. 2006.

"Five Preschool Curricula-Com-

parative Perspective". Internati-

onal Journal of Early Childhood;

2006; 38, 1; ProQuest Education

Journals. pg. 11.

Seksi PAUD dan Pendidikan Inklusif,

Unesco. 2005. "Laporan Review

Kebijakan: Pendidikan dan Pe-

rawatan Anak Usia Dini di In-donesia." http://portal.unesco.

orgl education Ien/ ev .php-

URI_ID=2905&URL DO=DO_-

TOPIC&URL_SECTION=465.htm

1 . Diunduh 20 Agustus 2008.

Thut, IN., dan Adams, Don. 2005. Pola-

po la Pendidikan dalam M asyarakat

Kontemporer. (Terjemahan SPATeamwork). Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Analisis terhadap Program Pendidikan Anak Usia Dini pad a Rencana Kerja Pemerintah

5/17/2018 PAUD 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paud-1-55b07ccb51877 11/11

 

70

Tilaar, HAR., dan Nugroho, Riant. 2008.

Kebijakan Pendidikan: Pengantar

untuk Memaham i Kebijkan Pen-

didikan dan Kebijakan Pendidikan

se ba ga i K eb ija ka n P ub lic . Ed. ke-I.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Tim Cendikia, 2008. PAUD , Pendekatan

BCCT, & Multiple Intelligen ce.

Yogyakarta: Pustaka Pendidikan,

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Na-

sional.

Cakrawala Pendidikan, Februari 2009, Th. XXVIII, No.1