Patofisiologi Sistem Pencernaan

33
ALPIAN JAYADI,S.Kep.,M.Imun

description

fisiologi sistem pencernaan

Transcript of Patofisiologi Sistem Pencernaan

Page 1: Patofisiologi Sistem Pencernaan

ALPIAN JAYADI,S.Kep.,M.Imun

Page 2: Patofisiologi Sistem Pencernaan
Page 3: Patofisiologi Sistem Pencernaan

A. Mulut Mengunyah : pemecahan partikel besar menjadi kecil

Page 4: Patofisiologi Sistem Pencernaan

Sekresi mukus ke dalam mulut Fungsi membasahi & melumas partikel

makanan sebelum di telan

Disekresi 3 kelenjar eksokrin a. Parotis b. Submandibularis c. Sublingualis

Page 5: Patofisiologi Sistem Pencernaan

Mengandung enzim pencernaan a. Lipase lingual : di sekresi kel. Ebner lidah - Aktif di lambung, mencerna 30% lemak makanan

b. Ptialin/amilase saliva ( di sekresi kel. Saliva)

- Mencerna tepung, ph 6,7, - Dihambat asam lambung

Page 6: Patofisiologi Sistem Pencernaan

Musin : bahan organik jika bercampur air membentuk larutan kental ( viskous)

Mukus Anorganik : Na, K, Cl, bokarbonat 1500 cc saliva / hari 99,5% air, 0,5% protein & elektrolit

Page 7: Patofisiologi Sistem Pencernaan

Memudahkan proses menelan Membasahi mulut, membantu proses bicara

Melarutkan molekul yang merangsang reseptor kecap

Page 8: Patofisiologi Sistem Pencernaan

Anti bakteriMempertahankan Ph mulut ( 7,0)

Page 9: Patofisiologi Sistem Pencernaan

Tidak ikut serta dalam proses pencernaan

Jalur masuk makanan & minuman ke lambung

Page 10: Patofisiologi Sistem Pencernaan

Motilitas segmen ini berkaitan dengan proses menelan, karena perangsangan reseptor dinding faring oleh bolus.

Page 11: Patofisiologi Sistem Pencernaan

Kantung muskuler terletak antara esofagus & usus

Bagian korpus & fundus ( berdinding tipis)

Sekresi mukus, asam HCL, proenzim pepsinogen, faktor instrinsik ( castle)

Page 12: Patofisiologi Sistem Pencernaan

Bagian bawah lambung : antrum mempunyai otot lebih tebal

Sekresi hormon gastrin

Page 13: Patofisiologi Sistem Pencernaan

Memecah partikel makanan Membentuk larutan molekul yang disebut KIMUS

Tidak mampu memecah protein & lemak

Memusnahkan bakteri yang masuk lambung ( tidak efektif 100%)

Page 14: Patofisiologi Sistem Pencernaan

Menyimpan , melarutkan & mencerna parsial makanan yang masuk lambung.

Meneruskan makanan ke usus untuk di absorbsi secara maksimal

Produksi enzim pepsin : memecah ikatan peptida

Page 15: Patofisiologi Sistem Pencernaan

Diameter ± 4 cm Mulai dari lambung sampai usus besar Panjang 275 cm 3 segmen : duodenum, jejenum, ileum Mempunyai banyak lipatan/ vili

Page 16: Patofisiologi Sistem Pencernaan

Absorbsi bahan makanan Berlangsung terutama di duodenum &

jejenum Absorbsi cairan elektrolit

Page 17: Patofisiologi Sistem Pencernaan

Pusat vilus berisi pembuluh limfe yang buntu

Lakteal, kapiler merupakan cabang arteriola serta bermuara ke venula

Setiap 5 hari diganti

Page 18: Patofisiologi Sistem Pencernaan

Karbohidrat Hasil akhir pencernaan : monosakarida

( glukosa,galaktosa, fruktosa)

Transfort aktifTidak perlu insulin

Page 19: Patofisiologi Sistem Pencernaan

Mukosa usus halus terdapat kelenjar Brunner ( duodenum)

Hasilkan mukus Melindungi mukosa duadenum dari iritasi

HCl & pepsin Kelenjar intestinal/ crypte Lieberkuh Produksi enzim, cairan isotonik

Page 20: Patofisiologi Sistem Pencernaan

Mulai dari lambung Mukosa : sel epitel : sekresi mukus &

hormon Invaginasi jaringan epitel kedalamnya

membentuk kelenjar eksokrin Kelenjar eksokrin : sekresi asam, enzim,

ion-ion kedalam lumen

Page 21: Patofisiologi Sistem Pencernaan

Sekresi empedu Sekresi sel epitel saluran empedu

Page 22: Patofisiologi Sistem Pencernaan

Kelenjar Saliva Hati Pankreas

Page 23: Patofisiologi Sistem Pencernaan

Liur Pankreas Empedu: Liur usus halus

Page 24: Patofisiologi Sistem Pencernaan

1500 cc / hari bikarbonat, elektrolit: Na,K,Cl,enzim Pengaturan sekresi melalui pengendalian

hormon

Page 25: Patofisiologi Sistem Pencernaan

Air 97%, garam empedu 0,7%, pigmen empedu ( 0,2%), kolesterol, garam anorganik, as. Lemak, lesitin, fosatase alkalis

Fungsi memudahkan pencernaan & absorbsi lemak

Aktikan lipase

Page 26: Patofisiologi Sistem Pencernaan

Menyerap air & elektrolitMenyimpan bahan feses saat deekasi

Page 27: Patofisiologi Sistem Pencernaan

. Kegagalan menelanMenelan : dikoordinasi oleh plexus auerbach makanan masuk ke gaster karena relaxasi temporer• Otot-otot gastroesophageal• Otot-otot crico pharingealKesulitan menelan dysphagiaTerjadi oleh karena :- Masalah neuromuskular- Penyakit sarafTerjadi juga oleh karena degenerasi serabut saraf pada plexus auerbach Kerusakan spincter gastro esophageal kontraktilitas 2/3 bagian bawah esofagus Achalasia

Page 28: Patofisiologi Sistem Pencernaan

Inflamasi mukosa esofagusEsofagus dilindungi oleh :• Mukus yang disekekresioleh tunika mukosa• Kontraksi spincter gastroesophageal sehingga mencegah reflux isi lambungJika reflux cairan lambung masuk ke esofagus esofagitisTerjadi pada :Hiatal Hernia

Page 29: Patofisiologi Sistem Pencernaan

GastritisGastritis berasal dari kata gaster yang artinya lambung dan itis yang berarti inflamasi/ peradangan

Ulcus Pepticum Ulkus peptikum adalah kerusakan atau hilangnya jaringan yang berbatas tegas dari mukosa, submukosa, dan lapisan otot dari suatu daerah saluran makan bagian atas, yang langsung berhubungan dengan cairan lambung, asam lambung dan pepsin.

Page 30: Patofisiologi Sistem Pencernaan

ILEUSIleus adalah suatu istilah yang menandakan kegawatan pada abdomen atau perut akibat nyeri yang amat sangat dan terjadi secara mendadak pada daerah sekitar rongga perut yang mengalami gangguan pasase isi usus yang merupakan tanda adanya obstruksi usus akut.

Hernea Hernia terjadi karena adanya kelemahan pada bagian dinding perut sehngga bagian organ yang lain seperti usus dapat keluar

Page 31: Patofisiologi Sistem Pencernaan

AppenditisPenyakit radang usus buntu ini umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri, namun faktor pencetusnya ada beberapa kemungkinan yang sampai sekarang belum dapat diketahui secara pasti.

Kolitis UlseratifKolitis ulseratif adalah penyakit Peradangan dari usus besar (usus besar) dan rektum. Hal ini ditandai dengan peradangan dan ulserasi dari lapisan usus besar.

Page 32: Patofisiologi Sistem Pencernaan

HaermorhoidPenyakit atau gangguan pada anus dimana Sphinchter Ani atau bibir anus, mengalami pembengkakan yang kadang-kadang disertai pendarahan

Page 33: Patofisiologi Sistem Pencernaan

THANKYOU