Patofisiologi Nyeri

32
RINI AGUSTIN BELINDA LATUMETEN Pembimbing : Dr. WANARANI ALWIN, SpRM

description

dasar penyebab nyeri

Transcript of Patofisiologi Nyeri

  • RINI AGUSTINBELINDA LATUMETEN

    Pembimbing :Dr. WANARANI ALWIN, SpRM

  • Nyeri adalah suatu pengalaman sensorik emosional yang tidak menyenangkan berhubungan dengan suatu kerusakan jaringan atau hanya berupa potensi kerusakan jaringan (International Association for the Study of pain/IASP)

  • Mekanisme untuk menghindari keadaan yang berbahayaMencegah kerusakan lebih jauhMendorong proses suatu penyembuhan

  • Nyeri akut

    nyeri yang terjadi karena adanya kerusakan jaringanNyeri kronik

    nyeri yang sudah berlangsung lebih dari 6 bulanNyeri persisten

    nyeri kronik yang terus menerus walaupun gejala penyakit sudah diobatiNyeri alih(referred pain)

    nyeri akut atau kronik yang dirasakan pada daerah yang sedikit berhubungan dengan bagian tubuh yang mengalami patologicontoh : nyeri limpa dirasakan juga di bahuNyeri radik

    nyeri yang terjadi akibat iritasi radiks di akar dorsal medulla spinalis

  • Nyeri nosiseptif/nyeri inflamasi

    nyeri yang timbul akibat adanya stimulus mekanis terhadap nosiseptorNyeri neuropatik

    nyeri yang timbul akibat disfungsi primer pada sistem sarafNyeri idiopatik

    nyeri dimana kelainan patologik tidak dapat ditemukanNyeri psikologik

    bersumber dari emosi/psikis dan biasanya tidak disadari

  • Merupakan suatu nyeri yang ditimbulkan oleh suatu ransangan pada nosiseptorNosiseptor merupakan suatu ujung saraf bebasTerdapat pada

    kulit untuk mendeteksi suatu nyeri kulittendon dan sendi untuk mendeteksi nyeri somatikorgan tubuh untuk mendeteksi nyeri viseral

  • Tahap nyeri nosiseptifTransduksiStimulus yang ditransformasikan menjadi impuls berupa aktifitas elektrik pada ujung bebas saraf sensorisTransmisiPerambatan dari impuls tersebut pada sistem saraf sensorikModulasiProses interaksi antara sistem analgesik endogen dengan input nyeri yang masuk di kornu posterior MSPersepsi Interaksi 3 diatas kemudian membentuk suatu pengalaman emosional yang subjektif

  • Konversi stimulus yang intens

    Stimuli kimia seperti pH rendah yang terjadi pada jaringan yang meradangStimuli panas >42CKekuatan mekanisTerdapat protein transduser spesifik yang mengkonversi stimulus nyeri menjadi aliran yang menembus membran, membuat depolarisasi membran dan mengaktifkan terminal periferDiperankan oleh suatu nosiseptor berupa serabut A- dan serabut C

  • Serabut A delta : Bermielin halus Garis tengah 2 5 mikrometer Kecepatan hantaran 12 30 m/s Nyeri tajam dan tusukanSerabut C :Tidak bermielinDiameter 0,4 - 1,2 mikrometerKecepatan hantaran 0,5 2 m/sSensasi sentuhan, getaran, suhu dan tekanan halus, nyeri rasa terbakarKedua golongan serabut syaraf ini berakhir di kornu dorsalis

  • Transfer informasi dari neuron nosiseptif ke neuron di kornu dorsalis terus ke neuron proyeksi yang akan meneruskan impuls ke otakMelibatkan pelepasan asam amino dekarboksilik glutamat dan substansi PMengenai intensitas, durasi, lokasi nyeriCara mencapai SSP

    Traktus neospinotalamik untuk nyeri cepat-spontanTraktus paleospinotalamik untuk nyeri lambat

  • Terdapat interaksi dengan sistem inhibisi berupa analgesik endogenPada sirkuit antara periaqueductal gray matter dan nucleus raphe magnus dan formasi retikuler menuju medulla spinalisAnalgesik endogen yaitu

    Opiat endogenSerotonergikNoradrenergik(norepineprik)

  • Sistem analgesik endogen memiliki kemampuan menekan nyeri di kornu posterior dan proses desenden yang dikontrol oleh otakModulasi dipengaruhi oleh :Kepribadian MotivasiPendidikanStatus emosionalkultur

  • Merupakan titik kesadaran terhadap nyeriAkan menimbulkan reaksi komplek Dimulai pada saat nosiseptif telah mengirimkan sinyal pada formatio retikularis dan talamusSensasi nyeri memasuki pusat kesadaran dan afekSinyal diteruskan ke area limbik untuk memproses reaksi emosi terhadap suatu nyeri

  • Terdapat berbagai jalur khusus hantaran sinyal dari kerusakan jaringanDibawa keberbagai tujuan yang dapat memprovokasi proses kompleksTransmisi dengan berbagai jalur yaitu :

    Traktus spinotalamikusTraktus spinoretikulotalamikusTraktus spinomesencepalikusTraktus servikotalamikusTraktus spinohipotalamikus

  • Terdiri dari

    Traktus spinotalamikus lateralTraktus spinotalamikus anteriorLebih 85% serabut diproyeksikan kontralateralTrc lat. disusun oleh axon dari sel pada lamina I menerima serabut A delta dan CLamina I terdiri dari 3 sel yaitu :

    Sel spesifik nosiseptif (mekanis dan suhu)Sel nosiseptif polimodal (panas, cubit atau dingin)Sel spesifik dingin (diransang oleh dingin)

  • Trk anterior membawa akson dari lamina IV, V, VII dan VIIILamina IV dan V menerima serabut syaraf A beta dan A delta (rabaan, cubit yang intensitas rendah dan tinggi serta stimulasi panas)Lamina V menerima input dari viseral, otot dan jaringan sendi.Lamina VII dan VIII menerima stimulus modalitas dan intensitas pada regio yang lebih luas.

  • Sensori afferent kedua terbesar

    Terdiri dari akson dari neuron pada lamina VII dan VIII

    Pada umumnya ipsilateral dan berakhir

    formasio retikularis dari pons dan medula thalamus medial

  • Serabut yang berasal dari lamina I dan V diproyeksikan ke mesenchepalic formasio retikularis periqueductal gray matter

    Tractus ini juga diproyeksikan ke nucleus parabrachial, hipothalamus, amygdala, korteks singular dan insular

    Kortical lateral dari lamina I ikut mengatur fungsi autonom

  • Tractus ini muncul dari nucleus cervical lateral

    Menerima input dari neuron neuroseptif pada lamina III dan IV

    Akson naik kontralateral ke nukleus pada midbrain ventroposterior lateral dan posteromedial thalamus

  • Tractus spinohipotalamikus terdiri dari serabut dari lamina I, V dan VIII

    Diproyeksikan secara langsung ke supraspinal

    Mengaktifkan sistem nervus autonom dan sistem neuroendokrin

  • Serabut efferent dari korteks diteruskan ke :

    ThalamusBatang otakSerabut serabut dari Periaqueductal grey matter(PAG) formasio reticularis medulla(nucleus raphe magnus/NRM) dihubungkan dengan nucleus reticularis gigantocellularis pars alfa dan nucleus reticularis paragigantocellularis, kesemuanya secara bersama sama disebut ventromedia medulla (VMN)Neurotransmiternya adalah serotoninergik Axon descenden pada dorsolateral funiculus dari medulla dan berakhir pada interneuron substansia gelatinosa (lamina II)Neurotransmiternya adalah ensefalinergikStimulasi sistem ini menyebabkan inhibisi dari impuls nyeri

  • www.icagen.com/randd/paindisordes.html

    *

  • Ada 2 jenis neuron pada PAG dan VMW Sel On, meningkatkan transmisi nyeriSel Off, menurunkan transmisi nyeriOpiat menginhibisi sel on dan meningkatkan transmisi sel offGABA juga menginhibisi pada jalur nyeriKerja semua inhibisi diatas diperkuat oleh kerja opiatOpiat juga menginhibisi uptake noradrenalinKerusakan jaringan akan menghasilkan beberapa substansi yang menghasilkan nyeri yaitu :BradikininHistaminProstaglandin Asetil kolinSerotoninSubstansi P

  • Ambang nyeri adalah konstan dari satu individu ke individu lainnya

    Respon individu dan toleransi individu terhadap nyeri berbeda

    Pada Neurogenic Inflamasi stimulasi serabut C menyebabkan reaksi lokal yaitu vasodilatasi dan meningkatnya permeabilitas kapiler

    Disertai pelepasan Substans P, bradikinin, histamin dan produksi prostaglandin dan leukotrien

  • Visual Analog Scale (VAS)Pain chartMc Gill Pain QuestionaireActivity Pain Indicator ProfileNumeric Pain Scale

  • Andrew J on Manual of Physical Medicine and rehabilitation: Acute and Chronic Pain. 11: 205-219. 2002

    *