Patofisiologi Gemelli

3
Patofisiologi gemelli Pada kehamilan kembar distensi uterus berlebihan, sehingga melewati batas toleransi dan seringkali terjadi putus prematurus. Lama kehamilan kembar dua rata-rata 260 hari, triplet 246 hari dan kuadruplet 235 hari. Berat lahir rata- rata kehamilan kembar ± 2500gram, triplet 1800gram, kuadriplet 1400gram. Penentuan zigositas janin dapat ditentukan dengan melihat plasenta dan selaput ketuban pada saat melahirkan. Bila terdapat satu amnion yang tidak dipisahkan dengan korion maka bayi tesebut adalah monozigotik. Bila selaput amnion dipisahkan oleh korion, maka janin tersebut bisa monozigotik tetapi lebih sering dizigotik.1,2 Pada kehamilan kembar dizigotik hampir selalu berjenis kelamin berbeda. Kembar dempet atau kembar siam terjadi bila hambatan pembelahan setelah diskus embrionik dan sakus amnion terbentuk, bagian tubuh yang dimiliki bersama dapat. Secara umum, derajat dari perubahan fisiologis maternal lebih besar pada kehamilan kembar dibanding dengan kehamilan tunggal. Pada trimester 1 sering mengalami nausea dan muntah yang melebihi yang dikarateristikan kehamilankehamilan tunggal. Perluasan volume darah maternal normal adalah 500 ml lebih besar pada kehamilan kembar, dan rata-rata kehilangan darah dengan persalinan vagina adalah 935 ml, atau hampir 500 ml lebih banyak dibanding dengan persalinan dari janin tunggal. Massa sel darah merah meningkat juga, namun secara proporsional lebih sedikit pada kehamilan-kehamilan kembar dua

description

gemelli

Transcript of Patofisiologi Gemelli

Page 1: Patofisiologi Gemelli

Patofisiologi gemelli

Pada kehamilan kembar distensi uterus berlebihan, sehingga melewati batas toleransi

dan seringkali terjadi putus prematurus. Lama kehamilan kembar dua rata-rata 260 hari,

triplet 246 hari dan kuadruplet 235 hari. Berat lahir rata-rata kehamilan kembar ± 2500gram,

triplet 1800gram, kuadriplet 1400gram. Penentuan zigositas janin dapat ditentukan dengan

melihat plasenta dan selaput ketuban pada saat melahirkan. Bila terdapat satu amnion yang

tidak dipisahkan dengan korion maka bayi tesebut adalah monozigotik. Bila selaput amnion

dipisahkan oleh korion, maka janin tersebut bisa monozigotik tetapi lebih sering dizigotik.1,2

Pada kehamilan kembar dizigotik hampir selalu berjenis kelamin berbeda. Kembar dempet

atau kembar siam terjadi bila hambatan pembelahan setelah diskus embrionik dan sakus

amnion terbentuk, bagian tubuh yang dimiliki bersama dapat.

Secara umum, derajat dari perubahan fisiologis maternal lebih besar pada kehamilan

kembar dibanding dengan kehamilan tunggal. Pada trimester 1 sering mengalami nausea dan

muntah yang melebihi yang dikarateristikan kehamilankehamilan tunggal. Perluasan volume

darah maternal normal adalah 500 ml lebih besar pada kehamilan kembar, dan rata-rata

kehilangan darah dengan persalinan vagina adalah 935 ml, atau hampir 500 ml lebih banyak

dibanding dengan persalinan dari janin tunggal.

Massa sel darah merah meningkat juga, namun secara proporsional lebih sedikit pada

kehamilan-kehamilan kembar dua dibanding pada kehamilan tunggal, yang menimbulkan”

anemia fisiologis” yang lebih nyata. Kadar haemoglobin. kehamilan kembar dua rata-rata

sebesar 10 g/dl dari 20 minggu ke depan. Sebagaimana diperbandingkan dengan kehamilan

tunggal, cardiac output meningkat sebagai akibat dari peningkatan denyut jantung serta

peningkatan stroke volume. Ukuran uterus yang lebih besar dengan janin banyak

meningkatkan perubahan anatomis yang terjadi selama kehamilan. Uterus dan isinya dapat

mencapai volume 10 L atau lebih dan berat lebih dari 20 pon. Khusus dengan kembar dua

monozygot, dapat terjadi akumulasi yang cepat dari jumlah cairan amnionik yang nyata

sekali berlebihan, yaitu hidramnion akut.

Dalam keadaan ini mudah terjadi kompresi yang cukup besar serta pemindahan

banyak visera abdominal selain juga paru dengan peninggian diaphragma. Ukuran dan berat

dari uterus yang sangat besar dapat menghalangi keberadaan wanita untuk lebih sekedar

duduk.

Pada kehamilan kembar yang dengan komplikasi hidramnion, fungsi ginjal maternal dapat

mengalami komplikasi yang serius, besar kemungkinannya sebagai akibat dari uropati

Page 2: Patofisiologi Gemelli

obstruktif. Kadar kreatinin plasma serta urin output maternal dengan segera kembali ke

normal setelah persalinan. Dalam kasus hidramnion berat, amniosintesis terapeutik dapat

dilakukan untuk memberikan perbaikan bagi ibu dan diharapkan untuk memungkinkan

kehamilan Berbagai macam stress kehamilan serta kemungkinan-kemungkinan dari

komplikasi-komplikasi maternal yang serius hampir tanpa kecuali akan lebih besar pada

kehamilan kembar