Patofisiologi Faring Laring

66
PATOFISIOLOGI FARING DAN LARING Asa Suci Annisa 1410.221.006

description

ASA ASA ASA ASA ASA ASA

Transcript of Patofisiologi Faring Laring

Page 1: Patofisiologi Faring Laring

PATOFISIOLOGI FARING DAN LARINGAsa Suci Annisa1410.221.006

Page 2: Patofisiologi Faring Laring

FARINGITIS

Page 3: Patofisiologi Faring Laring

DEFINISI

FARINGITIS peradangan dinding faring yang dapat

disebabkan oleh virus (40-60%), bakteri (5-40%), alergi, trauma, toksin, dan lain-lain.

Page 4: Patofisiologi Faring Laring

KLASIFIKASI FARINGITIS

Akut Viral Bakterial Fungal Gonorea

Kronik Faringitis kronik hiperplastik Faringitis kronik atrofi

Spesifik Faringitis luetika Faringitis tuberkulosis

Page 5: Patofisiologi Faring Laring

FARINGITIS AKUT

Page 6: Patofisiologi Faring Laring

FARINGITIS VIRAL Infeksi virus gejala rinitis faringitis

-Virus influenza- Coxsachievirus- Cytomegalovirus- Adenovirus - EBV- HIV-Herpes Simpleks

Demam, rinore, mual, nyeri tenggorok, sulit menelan, faring dan tonsil tampak hiperemis

Page 7: Patofisiologi Faring Laring

Virus penyebab

Coxachievirus Lesi vesikular di orofaring dan lesi kulit berupa maculopapular rush

Adenovirus Selain menimbulkan gejala faringitis, juga menimbulkan gejala konjungtivitis terutama pada anak

EBV Faringitis yang disertai produksi eksudat pada faring, pembesaran KGB diseluruh tubuh, terutama retroservikal, dan splenomegali

HIV-1 Nyeri tenggorok, nyeri menelan, mual, demam, faring hiperemis, terdapat eksudat, limfadenopati akut di leher dan pasien tampak lemah

Page 8: Patofisiologi Faring Laring

TERAPI

MEDIKAMENTOSA

•Analgetik jika perlu

•Antivirus metisoprinol (Isoprenosine)

Dewasa : 60-100 mg/kgBB 4-6 kali

/hari

Anak : 50 mg/kgBB 4-6 kali /hari

NON-MEDIKAMENTOSA

•Istirahat

•Minum yang cukup

•Kumur dengan air hangat

Page 9: Patofisiologi Faring Laring

FARINGITIS BAKTERIAL

GRUP A STREPTOKOKUS β HEMOLITIKUS

Dewasa (15%), anak (30%)

Bakteri banyak menyerang anak usia sekolah, orang dewasa dan jarang pada anak < 3 thn.

Page 10: Patofisiologi Faring Laring

-Nyeri kepala hebat

- Muntah

- Demam dengan suhu tinggi

-Tonsil membesar

- Faring dan tonsil hiperemis

- Eksudat dipermukaan faring dan

tonsil

•Timbul bercak

petechiae pada

palatum dan

faring

• KGB leher

anterior

membesar,

kenyal, dan nyeri

tekan

Gejala Klinis

Page 11: Patofisiologi Faring Laring
Page 12: Patofisiologi Faring Laring

PATOFISIOLOGI

Page 13: Patofisiologi Faring Laring

TERAPI

Non medikamentosa Kumur dengan air hangat

atau antiseptik

Medikamentosa Antibiotik

Penicilin G Banzatin 50 mg/kgbb, ceftriaxone 250 mg IM, eritromisin 4x500 mg/hari, amoksilin 3x 50 mg/kgBB

Kortikosteroid Dexamethasone 8-16mg, IM,

1 kali (dewasa) dan 0,08-0,3 mg/kgBB, IM, 1 kali (anak)

Analgetik Asam Mafenamat 3x500

mg/hari. Ibuprofen 200-400 mg (3-4x/hari)

Page 14: Patofisiologi Faring Laring

FARINGITIS FUNGAL

Page 15: Patofisiologi Faring Laring

FARINGITIS GONOREA

Page 16: Patofisiologi Faring Laring

FARINGITIS KRONIK

Page 17: Patofisiologi Faring Laring

Faktor Predisposisi : Rinitis kronik, sinusitis, iritasi kronik oleh rokok, minum alkohol, inhalasi uap yang merangsang mukosa faring dan debu Pasien yang bernafas melalui mulut

Page 18: Patofisiologi Faring Laring

Terjadi perubahan mukosa dinding posterior faring

Gejala : tenggorokan kering, gatal, batuk berdahak

Pemeriksaan : tampak mukosa dinding posterior tidak rata bergranular

Terapi : Kaustik faring Obat kumur/tablet isap Antitusif/ekspektoran

Sering timbul bersamaan dengan rinitis atrofi

Gejala : tenggorokan terasa kering dan tebal, mulut berbau

Pemeriksaan : mukosa faring ditutupi oleh lendir yang kental dan bila diangkat tampak mukosa kering

Terapi : Ditujukan untuk rinitis

atrofinya Obat kumur Menjaga kebersihan mulut

FARINGITIS KRONIK HIPERPLASTIK

FARINGITIS KRONIK ATROFI

Page 19: Patofisiologi Faring Laring
Page 20: Patofisiologi Faring Laring

FARINGITIS SPESIFIK

Page 21: Patofisiologi Faring Laring

FARINGITIS LUETIKA

Etiologi Treaponema palidum

Page 22: Patofisiologi Faring Laring

FARINGITIS LUETIKA

Page 23: Patofisiologi Faring Laring

FARINGITIS TUBERKULOSIS

Proses sekunder dari TB paru Gejala

Keadaan umum pasien buruk Nyeri hebat ditenggorok Nyeri ditelinga Pembesaran KGB servikal

Diagnosis Pemeriksaan sputum BTA Biopsi jaringan yang terinfeksi

Terapi Sesuai terapi TB

Page 24: Patofisiologi Faring Laring

TONSILITIS

Page 25: Patofisiologi Faring Laring

TONSILITIS

Page 26: Patofisiologi Faring Laring

KLASIFIKASI TONSILITIS

Akut Viral Bakterial

Membranosa Tonsilitis difteri Tonsilitis septik Angina Plaut Vincent Penyakit kelainan darah Infeksi jamur, virus,

pertusis, blastomikosis, aktinomikosis

Kronik Akibat rangsangan

yang menahun dr rokok

Beberapa jenis makanan, higiene mulut buruk, pengaruh cuaca, kelelahan fisik & pengobatan tonsilitis akut yang inadekuat

Page 27: Patofisiologi Faring Laring

TONSILITIS AKUT

Page 28: Patofisiologi Faring Laring

TONSILITIS VIRAL

Page 29: Patofisiologi Faring Laring

TONSILITIS BAKTERIAL

Etiologi : Grup A Streptokokus β hemolitikus (strept throat), Pneumokokus, Streptokokus viridan, Streptokokus piogenes

Page 30: Patofisiologi Faring Laring
Page 31: Patofisiologi Faring Laring
Page 32: Patofisiologi Faring Laring
Page 33: Patofisiologi Faring Laring
Page 34: Patofisiologi Faring Laring

PATOFISIOLOGI

Page 35: Patofisiologi Faring Laring

TONSILITIS MEMBRANOSA

Page 36: Patofisiologi Faring Laring
Page 37: Patofisiologi Faring Laring

TONSILITIS DIFTERI

Corynebacterium diphteriae

Tersering pada anak berusia

kurang dari 10 tahun, frekuensi

tertinggi pada usia 2-5 tahun

Page 38: Patofisiologi Faring Laring
Page 39: Patofisiologi Faring Laring

ANGINA PLAUT VINCENT (STOMATITIS ULCERO MEMBRANOSA)

Etiologi: kurangnya higiene mulut, def. vit C, infeksi spirilum & basil fusiform.

Gejala & tanda: demam tinggi, sakit kepala,ggn pencernaan, nyeri dimulut, hipersalivasi, gigi & gusi mudah berdarah.

Pemeriksaan : Mukosa mulut dan faring hiperemis, tampak memebran putih keabuan di atas tonsil, uvula, dinding faring, gusi seta prosessus alveolaris, foetor ex ore, kel. Submandibular memebesar

Terapi : Perbaiki Higiene mulut Antibiotik spektrum lebar selama satu minggu. ( penisilin G

Benzatin 50mg/kgbb, eritromisin 4x 500 mg) Vit B kompleks 1-2x/hr dan Vit C 200-600mg/hr

Page 40: Patofisiologi Faring Laring

PENYAKIT KELAINAN DARAH

Page 41: Patofisiologi Faring Laring

TONSILITIS KRONIK

Page 42: Patofisiologi Faring Laring

TONSILITIS KRONISFaktor predisposisi: Rangsang yang menahun dari rokok, makanan, higiene mulut yang buruk, pengaruh cuaca, kelelahan fisik, pengobatan tonsilitis akut yang tidak adekuat

Faktor predisposisi: Rangsang yang menahun dari rokok, makanan, higiene mulut yang buruk, pengaruh cuaca, kelelahan fisik, pengobatan tonsilitis akut yang tidak adekuat

Gejala & tanda: tonsil membesar, permukaan tidak rata, kriptus melebar berisi detritus, rasa mengganjal di tenggorok, kering dan nafas berbau

Gejala & tanda: tonsil membesar, permukaan tidak rata, kriptus melebar berisi detritus, rasa mengganjal di tenggorok, kering dan nafas berbau

Page 43: Patofisiologi Faring Laring

PATOFISIOLOGI

Page 44: Patofisiologi Faring Laring
Page 45: Patofisiologi Faring Laring

KOMPLIKASI

Secara Perikontinuitatum : Rhinitis kronis, Sinusitis otitis media.

Hematogen atau limfogen :endokarditis, arthritis, miositis, nefritis,uveitis, iridosiklitus, dermatitis, pruritus,urtikaria, dan furunkulosis.

Page 46: Patofisiologi Faring Laring

BESARNYA TONSIL

Page 47: Patofisiologi Faring Laring

TONSILEKTOMITonsilektomi

operasi pengangkatan seluruh tonsil palatina.

Tonsiloadenoidektomi pengangkatan tonsil palatina dan jaringan limfoid di nasofaring yang dikenal sebagai adenoid atau tonsil faringeal.

Page 48: Patofisiologi Faring Laring

INDIKASI ABSOLUT Pembengkakan tonsil yang menyebabkan

obstruksi saluran napas, disfagia berat,

gangguan tidur dan komplikasi

kardiopulmoner Abses peritonsil yang tidak membaik

dengan pengobatan medis dan drainase Tonsilitis yang menimbulkan kejang

demam Tonsilitis yang membutuhkan biopsi

untuk menentukan patologi anatomi

Page 49: Patofisiologi Faring Laring

INDIKASI RELATIF Terjadi 3 episode atau lebih infeksi tonsil per

tahun dengan terapi antibiotik adekuat Halitosis akibat tonsilitis kronik yang tidak

membaik dengan pemberian terapi medis Tonsilitis kronik atau berulang pada karier

streptokokus yang tidak membaik dengan

pemberian antibiotik β-laktamase resisten Pada keadaan tertentu seperti pada abses

peritonsilar (Quinsy), tonsilektomi dapat

dilaksanakan bersamaan dengan insisi abses.

Page 50: Patofisiologi Faring Laring

KONTRAINDIKASI

Gangguan perdarahan Risiko anestesi yang besar atau penyakit

berat Anemia Infeksi akut yang berat

Page 51: Patofisiologi Faring Laring

Laringitis

Page 52: Patofisiologi Faring Laring
Page 53: Patofisiologi Faring Laring

LARINGITIS AKUT

Page 54: Patofisiologi Faring Laring
Page 55: Patofisiologi Faring Laring

LARINGITIS KRONIS

Page 56: Patofisiologi Faring Laring

LARINGITIS KRONIS SPESIFIK

Page 57: Patofisiologi Faring Laring

LARINGITIS TUBERKULOSA

Patogenesis laringitis tuberkulosaInfeksi kuman ke laring melalui udara

pernapasan, sputum yg mengandung kuman, penyebaran limfogen/hematogen

Page 58: Patofisiologi Faring Laring
Page 59: Patofisiologi Faring Laring
Page 60: Patofisiologi Faring Laring
Page 61: Patofisiologi Faring Laring
Page 62: Patofisiologi Faring Laring

GEJALA KLINIS

Rasa kering, panas, dan tertekan di daerah laring

Suara parau Hemoptisis Nyeri waktu menelan Keadaan umum buruk Pemeriksaan paru : terdapat proses aktif

Page 63: Patofisiologi Faring Laring

TERAPI

Obat Anti tuberkulosis primer Vocal rest

Page 64: Patofisiologi Faring Laring

LARINGITIS LUETIKA

Etiologi : Treponema Palidum Gambaran Klinis :

Jika guma pecah ulkus Sifat ulkus : sangat dalam, bertepi dgn dasar

keras, wrna merah tua, eksudat warna kekuningan, tidak nyeri , menjalar cepat

Page 65: Patofisiologi Faring Laring

Gejala klinis Suara parau Batuk kronis Disfagia

Terapi Penisilin

Dosis 1,2 juta U ,IM Pengangkatan

sekuester Jika ada sumbatan

Laring Trakeostomi

Page 66: Patofisiologi Faring Laring

THANKYOU! THANKYOU!