patof

7
Migren bisa dipahami sebagai suatu gangguan primer otak (primary of the brain) yang terjadi karena adanya kelainan pada aktivitas saraf sehingga pembuluh darah mengalami vasodilatasi, yang disusul dengan adanya nyerikepala berikut aktivasi saraf lanjutannya. Serangan migren bukanlah didasari olehsuatu primary vascular event . Serangan migren bersifat episodik dan bervariasi baik dalam setiap individu maupun antar individu. Variabilitas tersebut paling tepat dijelaskan melalui pemahaman terhadap kelainan biologik dasar dari migren yaitu disfungsi ion channel pada nuklei aminergik batang otak yang secara normal berfungsi mengatur input sensoris dan memberikan kendali neural (neuralinfluences) terhadap pembuluh darah kranial. Dulu migren oleh Wolff disangka sebagai kelainan pembuluh darah (teorivaskular). Sekarang diperkirakan kelainan primer di otak. Sedangkan kelainan di pembuluh darah sekunder. Ini didasarkan atas tiga percobaan binatang: 1.Penekanan aktivitas sel neuron otak yang menjalar dan meluas( s preading de pression dari Leao) Teori depresi yang meluas Leao (1944), dapat menerangkan tumbuhnya aura pada migren klasik. Leao pertama melakukan percobaan pada kelinci. Ia menemukan bahwa depresi yang meluas timbul akibat reaksi terhadap macam rangsangan lokal pada jaringan korteks otak. Depresi yang meluas ini adalahgelombang (oligemia) yang menjalar akibat penekanan aktivitas sel neuron otak spontan.

description

patof

Transcript of patof

Page 1: patof

Migren bisa dipahami sebagai suatu gangguan primer otak (primary of the brain) yang terjadi

karena adanya kelainan pada aktivitas saraf sehingga pembuluh darah mengalami vasodilatasi,

yang disusul dengan adanya nyerikepala berikut aktivasi saraf lanjutannya. Serangan migren

bukanlah didasari olehsuatu primary vascular event . Serangan migren bersifat episodik dan

bervariasi baik dalam setiap individu maupun antar individu. Variabilitas tersebut paling tepat

dijelaskan melalui pemahaman terhadap kelainan biologik dasar dari migren yaitu disfungsi ion

channel pada nuklei aminergik batang otak yang secara normal berfungsi mengatur input

sensoris dan memberikan kendali neural (neuralinfluences) terhadap pembuluh darah kranial.

 

Dulu migren oleh Wolff disangka sebagai kelainan pembuluh darah (teorivaskular). Sekarang

diperkirakan kelainan primer di otak. Sedangkan kelainan di pembuluh darah sekunder. Ini

didasarkan atas tiga percobaan binatang:

1.Penekanan aktivitas sel neuron otak yang menjalar dan meluas(  s preading de pression dari

Leao)

 Teori depresi yang meluas Leao (1944), dapat menerangkan tumbuhnya aura pada migren

klasik. Leao pertama melakukan percobaan pada kelinci. Ia menemukan bahwa depresi yang

meluas timbul akibat reaksi terhadap macam rangsangan lokal pada jaringan korteks otak.

Depresi yang meluas ini adalahgelombang (oligemia) yang menjalar akibat penekanan aktivitas

sel neuron otak spontan.

Perjalanan dan meluasnya gelombang oligemia sama dengan yang terjadiwaktu kita melempar

batu ke dalam air. Kecepatan perjalanannya diperkirakan 2-5 mm per menit dan didahului oleh

fase rangsangan sel neuron otak yang berlangsung cepat. Jadi sama dengan perjalanan aura pada

migren klasik.Gelombang oligemia tersebut didahului oleh fase pendek hiperemia yang sangat

mungkin berhubungan dengan gejala seperti melihat kilatan cahaya. Oligemia merupakan respon

dari adanya penurunan fungsi neuronal (depressed neuronalfunction) yang kelihatan jelas masih

berlangsung ketika keluhan nyeri kepala mulai muncul. Temuan tersebut, bersama dengan bukti

langsung yangmenunjukkan bahwa suplai oksigen lokal ternyata lebih dari adekuat,

menjadikan pendapat yang menganggap migraine semata-mata hanya merupakan suatu

vascular headachetidak lagi dapat dipertahankan.Percobaan ini ditunjang oleh penemuan

Oleson, Larsen dan Lauritzen (1981).dengan pengukuran aliran darah otak regional pada

penderita-penderita migrenklasik.Pada waktu serangan migren klasik, mereka menemukan

Page 2: patof

penurunan aliran darah pada bagian belakang otak yang meluas ke depan dengan kecepatan yang

sama seperti pada depresi yang meluas. Mereka mengambil kesimpulan bahwa penurunan aliran

darah otak regional yang meluas ke depan adalah akibat dari depresi yang meluas.Terdapat

persamaan antara percobaan binatang oleh Leao dan migren klinikal,akan tetapi terdapat juga

perbedaan yang penting, misalnya tak ada fase vasodilatasi pada pengamatan pada manusia, dan

aliran darah yang berkurang berlangsung terus setelah gejala gejala aura. Meskipun demikian,

eksperimen perubahan aliran darah memberi kesan bahwa manifestasi migren terletak primer di

otak dan kelainan vaskular adalah sekunder.

2.Sistem trigemino-vaskular 

Pembuluh darah otak dipersarafi oleh serat-serat saraf yang mengandung.

 substansi P ( SP),neurokinin-A (NKA) dan calcitonin-generelated  pe ptid ( CGRP).Semua ini

berasal dari ganglion nervus trigeminus sesisi SP, NKA. Dan CGR Pmenimbulkan pelebaran

pembuluh darah arteri otak. Selain ltu, rangsangan oleh serotonin (5hydroxytryptamine) pada

ujung-ujung saraf perivaskular menyebabkan rasa nyeri dan pelebaran pembuluh darah

sesisi.Seperti diketahui, waktu serangan migren kadar serotonin dalam plasma meningkat. Dulu

kita mengira bahwa serotonin lah yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah pada fase

aura.Pemikiran sekarang mengatakan bahwa serotonin bekerja melalut sistem trigemino-vaskular

yang menyebabkanrasa nyeri kepala dan pelebaran pembuluh darah. Obat-obat anti-serotonin

misalnva cyproheptadine (Periactin®) dan pizotifen (Sandomigran®, Mosegor ®) bekerja pada

sistem ini untuk mencegah migren.

3.lnti-inti syaraf di batang otak Inti-inti saraf di batang otak misalnya di rafe dan lokus seruleus

mempunyai hubungan dengan reseptor-reseptor serotonin dan noradrenalin. Juga

dengan pembuluh darah otak yang letaknya lebih tinggi dan sumsum tulang daerah leher yang

letaknya lebih rendah. Rangsangan pada inti-inti ini menyebabkan vasokonstriksi pembuluh

darah otak sesisi dan vasodilatasi pembuluh darah diluar otak. Selain itu terdapat penekanan

reseptor-reseptor nyeri yang letaknya lebih rendah di sumsum tulang daerah leher. Teori ini

menerangkan vasokonstriksi pembuluh darah di dalam otak dan vasodilatasi pembuluh darah

diluar otak, misalnya di pelipis yang melebar dan berdenyut.Faktor pencetus timbulnya migren

dapat dibagi dalam faktor ekstrinsik dan faktor intrinsik. Dimana faktor eksintrik seperti stress

(emosional maupun fisik atau setelah istirahat dari ketegangan), makanan tertentu (coklat, keju,

alkohol,dan makanan yang mngandung bahan pengawet), lingkungan, dan juga cuaca

Page 3: patof

sedangkan faktor intrinsik, misalnya perubahan hormonal pada wanita yang nyerinya

berhubungan dengan fase laten saat menstruasi. Selain itu, adanya factor genetik, diketahui

mempengarui timbulnya migren.

Mual dan muntah mungkin disebabkan oleh kerja dopamin atau serotonin pada pusat muntah di

batang otak ( chemoreseptor trigger zone/ CTZ). Sedangkan pacuan pada hipotalamus akan

menimbulkan fotofobia.

Proyeksi/pacuan dari LC ke korteksserebri dapat mengakibatkan oligemia kortikal dan mungkin

menyebabkan penekananaliran darah, sehingga timbulah aura.

 Pencetus (trigger ) migren berasal dari:

1. Korteks serebri: sebagai respon terhadap emosi atau stress

2. Talamus: sebagai respon terhadap stimulasi afferen yang berlebihan: cahaya yang

menyilaukan, suara bising, makanan

3.Bau-bau yang tajam,

4. Hipotalamus sebagai respon terhadap 'jam internal" atau perubahan "lingku\ngan"internal

(perubahan hormonal),

5. Sirkulasi karotis interna atau karotis eksterna: sebagai respon terhadap vasodilator,atau

angiograf

Mekanisme Nyeri pada Migren

Patogenesis nyeri pada migren belum dapat diketahui dengan pasti, namun ada 3 kunci yang

dapat menjelaskan tentang pemahaman akan nyeri tersebut,yaitu: pembuluh darah cranial,

inervasi trigeminal dari pembuluh darah tersebut,dan koneksi refleks dari sistem trigeminal

dengan eferen parasimpatis kranial(cranial  parasympathetic out f low). Seperti kita ketahui

bahwa, parenkim otak merupakan salah satu organ yang tidak peka terhadap nyeri, sehingga

rangsang nyeri dapat dibangkitkan oleh pembuluh darah cranial yang berukuran besar, pembuluh

darah intracranial segmen proximal, atau selaput duramater.

Pembuluh darah tersebut diinervasi oleh cabang-cabang ofthalmik (ophthalmic division)

 darinervus trigeminalis, sedangkan struktur yang membentuk fossa posterior diinervasi oleh

cabang-cabang radiks C2.

Page 4: patof

Pada percobaan dengan binatang, stimulasi yang mengenai serabut aferenvaskuler (vascular

afferents) akan menimbulkan aktivasi: neuron-neuron lapisansuperfisial dari nukleus trigeminalis

bagian kaudal (trigeminal nucleus caudalis)yang berada setinggi cervicomedullary junction

dan neuron-neuron lapisansuperfisial dari kornu dorsalis setinggi C1 dan C2 dari medulla

spinalis yang membentuk trigeminocervical complex.

Begitu pula hal yang serupa, stimulasicabang-cabang radiks C2 akan mengaktivasi neuron

neuron di regio otak yangsama. Keterlibatan cabang-cabang oftalmik dari nervus trigeminalis

dan adanyatumpang tindih dengan wilayah yang diinervasi oleh C2 dapat menjelaskandistribusi

umum dari nyeri migraine yang melingkupi regio frontal dan temporal, begitupula regio parietal,

occipital, dan servikal bagian atas, yang padahakekatnya adalah merupakan suatu nyeri alih

(referred pain).Aktivasi trigeminal perifer (peripheral trigeminal activation) yang terjadi pada

migraine ditandai dengan dilepaskannya

calcitonin-gene±related 

 pe ptide(CGR P), yang merupakan vasodilator,namun mekanisme bangkitnya rasa

nyeri belumlah jelas. Studi binatang coba mengesankan rasa nyeri kemungkinanditimbulkan oleh

suatu proses peradangan neurogenik steril (sterile neurogenicinflammatory process) yang

mengenai lapisan dura mater, namun mekanisme ini belumlah jelas dibuktikan pada manusia.

 Rasa nyeri kemungkinan merupakan

kombinasi dari suatu perubahan persepsi (altered perception)²yang diakibatkanoleh adanya

sensitisasi perifer atau sentral²dari input kraniovaskuler yang tidak selalu bersifat nyeri dan

adanya aktivasi dari mekanisme dilator neurovaskular yang menjalar kearah depan (feed-forward

neurovascular dilator mechanism)yang secara fungsional spesifik dimiliki oleh divisi pertama

(ophthalmic) darinervus trigeminus