Pathofisiologi Diabetes Melitus
-
Upload
saritajuliaputri -
Category
Documents
-
view
15 -
download
4
Transcript of Pathofisiologi Diabetes Melitus
PATHOFISIOLOGI DIABETES MELITUS
Metabolisme Normal Karbohidrat
Sumber utama tubuh adalah metabolism Karbohidrat. Sel memetabolisme glukosa
sepenuhnya melalui glikolisis di silkul kreb menghasilkan air (H2O) dan karbon
dioksida (CO2) sebagai produk limbahnya. Glukosa tidak selalu dibutuhkan untuk
menghasilkan energy tetapi dapat juga disimpan di hati dan otot sebagai glikogen.
Kemudian ketika energy yang dibuhkan maka terjadi glikogenolisis dari glikogen
kembali menjadi glukosa. Kelebihan glukosa juga dapat disimpan sebagai trigliserida
dan disimpan dalam sel lemak. Trigliserida kemudian mengalami lipolysis menghasil
gliserol dan asam lemak bebas. Sementara untuk fungsi lain protein juga dapat
dikonversi ke glukosa melalui proses yang disebut gluconeogenesis . Homeostatis
normal tercapai melalui keseimbangan metabolism antara glukosa, asam lemak
bebas, dan asam amino untuk mempertahankan kadar glukosa darah yang cukup
untuk menyediakan pasokan glukosa ke otak.
Insulin dan glucagon di produksi di pankreas melalui sel yang di kenal sebagai Pulau
Langerhans. Sel Beta membentuk 70% sampai 90% dari Pulau Langerhans dan
membentuk insulin, sedangkan sel alfa memproduksi glucagon. Fungsi utama insulin
adalah untuk menurunkan tingkat glukosa darah, sedangkan glucagon bersama
dengan hormone counterregulatory lain seperti factor pertumbuhan, kortisol, dan
epinephrine meningkatkan level glukosa darah.
Diabetes Tipe 1
Penyebab utama dalam DM tipe 1 adalah defisiensi insulin yang disebabkan karena
kerusakan sel beta pankreas. Kehancuran sel beta pankreas adalah penyebab yang
paling sering karena hasil dari suatu proses autoimun, biasanya di turunkan melalui
factor genetic atau keturunan. Factor genetic tertentu dapat dilihat untuk menentukan
apakah seseorang beresiko untuk terkena diabetes. Kehadiran dari antigen leukosit
manusia (HLAs), terutama HLA-DR sangat terkait dengan perkembangan diabetes
tipe 1. Lebih dari 95% orang dengan DM tipe 1 memiliki HLA-DR3 dan HLA-DR4.
Selain itu, orang dengan DM tipe 1 sering mengembangkan islet sel antibody ,
autoantibodi insulin, atau dekarboksilasi asam glutamate autoantibodi. Lebih dari
90% orang dengan DM tipe 1 memiliki kaitan diabetes setidaknya karena kehadiran
satu antibody. Karena banyak sel beta yang rusak , metabolism glukosa menjadi
terganggu karena berkurangnya produksi insulin yang dihasilkan oleh pankreas. Pada
saat didiagnosis, kebanyakan pasien mengalami 90% kerusakan dari fungsi sel beta
pankreas. Dan 10% sisanya dari fungsi sel beta didiagnosis terjadi fase “Honeymood
Period” dimana kebutuhan insulin menurun. Setelah fungsi sel beta ini hilang, pasien
menjadi benar-benar kekurangan insulin dan membutuhkan insulin dari luar.
Diabetes Tipe 2
Pada Diabetes Melitus Tipe 2 tanda yag muncul lambat sehingga gejala yang timbul
ketika hiperglikemia tidak disadari. Metabolic yang mendasari penyakit ini dianggap
sebagai kombinasi dari dua factor yaitu factor genetik dan lingkungan. Kenaikan
kadar glukosa darah akibat dari peningkatan resistensi insulin dan gangguan sekresi
insulin menyebabkan kekurangan insulin relative. Sebelum menjelaskan dua hal ini,
kita perlu untuk memahami bagaimana fungsi insulin secara normal dan perannya
dalam mengontrol glukosa. (Pharmacotherapy Principles & Practice, 2008).
Metabolism lemak dan karbohidrat semuanya dimulai dari makan yang kita makan.
Lemak dan karbohidrat dicerna oleh organisme dan didistribusikan dalam aliran
darah. Kemudian glukosa masuk kedalam pankreas, didalam sel beta pankreas
menerima glukosa dan ion kalsium dan ini menginduksi pelepasan insulin. Insulin,
glukosa dan lemak yang dibawah oleh aliran darah ke seluruh tubuh. Metabolism zat-
zat ini terjadi didalam sel.
Empat jenis protein yang berkerja sama dalam metabolism, yaitu :
1. ENPP-1 (Penerima Insulin)
2. IRS (Phosphorylates insulin)
3. GLUT 4 (Penerima Glukosa)
4. CAPN-10 (Penghancur Lemak)
Protein ini di sintesis di DNA dimana RNA mensintesis mRNA kemudian terjadi
pengkodean mRNA yang diditerjemahkan melalui ribosom sehingga terjadi sintesis
protein IRS (Insulin Reseptor Substrat).
Proses yang sama terjadi pada protein lain dimana semua penting untuk
memetabolisme glukosa dan lemak. Protein CAPN-10 sebagai pemecah lemak.
ENPP-1 membawa insulin masuk kedalam sel. Protein IRS menerima dan
mengubahnya menjadi phosphorylates insulin yang mana digunakan untuk
mengaktifkan GLUT 4 yang memungkinkan glukosa masuk kedalam sel. Didalam
sel, beberapa molekul glukosa bergabung dan membentuk molekul glikogen. Dan
beberapa molekul glukosa lainnya menerima electron dan berubah menjadi piruvat.
Setiap piruvat yang dimetabolisme didalam mitokondria menghasilkan energy (Krebs
cycle).
Penyebab Diabetes Melitus Tipe 2:
1. Mutasi gen yang mensintesis protein IRS
Dimana terjadi mutasi pada sintesis di DNA dimana RNA mensintesis mRNA
kemudian terjadi pengkodean mRNA yang diditerjemahkan melalui ribosom
sehingga terjadi sintesis protein IRS (Insulin Reseptor Substrat). Terjadi
mutasi pada IRS sehingga insulin tidak dapat berubah menjadi phosphorylate
insulin. Hal ini menyebabkan tejadi penumpukan diruang ekstraseluler dan
meningkatkan kadar glukosa dalam darah.
2. Mutasi dari reseptor insulin ENPP-1
Dimana terjadi kerusakan pada ENPP-1 sehigga insulin tidak bisa
melewatinya. Karna hal ini maka terjadi penumpukan diruang ekstraseluler
dan meningkatkan kadar glukosa dan insulin dalam darah.
3. Mutasi dari reseptor glukosa GLUT 4
Yang rusak adalah GLUT 4 sehingga tidak dapat mengangkut glukosa
kedalam sel sehingga menyebabkan penumpukan glukosa diruang
ekstraseluler dan meningkatkan kadar glukosa dalam darah.
4. Kelebihan lemak
Dimana CAPN-10 tidak cukup untuk memecah lemak, sehingga terjadi
penumpukan lemak di ruang ekstraseluler dan menghalangi saluran ENPP-1
dan GLUT 4. Hal Ini menyebabkan penumpukan lemak, glukosa dan insulin
dalam ruang ekstraseluler dan menyebabkan glukosa, insulin dan lemak
meningkat dalam darah.